1.3 plat simpul action abaja ii , sesi i

20
1.3 Pelat Simpul Kegunaan : untuk mempersatukan dan menyambung batang-batang yang bertemu di titik simpul. Syarat-syarat pelat simpul : 1) Cukup lebar sehinnga dapat memenuhi syarat-syarat/peraturan penempatan baut/paku keling; 2) Tidak terjadi takikan ( jika tertakik gampang sobek ); 3) Cukup kuat menerima gaya batang-batang yang diluruskan pelat simpul (perlu dianalisis kekuatan pelat simpul pada penampang potongan tertentu dari pelat simpul). Namun sebelum dilanjutkan analisis penampang pelat simpul sekilas dreview /ulang tentang penentuan/perhitungan jumlah baut/paku keling yang dibutuhkan (lih. Struktur Baja I). Jumlah baut yang diperlukan : 1) Contoh : (a) Batang pinggir menerus. Drawing 1:

Upload: aiko-hanan

Post on 07-Aug-2015

773 views

Category:

Documents


78 download

DESCRIPTION

baja 2

TRANSCRIPT

Page 1: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I

1.3 Pelat Simpul

Kegunaan : untuk mempersatukan dan menyambung batang-batang yang bertemu di titik simpul.

Syarat-syarat pelat simpul :

1) Cukup lebar sehinnga dapat memenuhi syarat-syarat/peraturan penempatan baut/paku

keling;

2) Tidak terjadi takikan ( jika tertakik gampang sobek );

3) Cukup kuat menerima gaya batang-batang yang diluruskan pelat simpul (perlu dianalisis

kekuatan pelat simpul pada penampang potongan tertentu dari pelat simpul).

Namun sebelum dilanjutkan analisis penampang pelat simpul sekilas dreview /ulang tentang

penentuan/perhitungan jumlah baut/paku keling yang dibutuhkan (lih. Struktur Baja I).

Jumlah baut yang diperlukan :

1) Contoh :

(a) Batang pinggir menerus.

Drawing 1:

Page 2: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I

(b) Batang pinggir terputus.

Drawing 2:

Text 1:

Page 3: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I

2) Cara menggambar pelat buhul

Setelah jumlah baut atau paku keling dihitung/diketahui :

(1) Gambar garis-garis sistim ( = garis berat/sumbu penampang profil batang-batang

yang bertemu di titik simpul tersebut );

(2) Gambarlah batang-batang utuhnya (sisi batang sejarak e dari garis sistimnya);

(3) Tempatkan baut-baut / paku keling sesuai peraturan SK SNI Tata Cara ( letak

baut/paku keling = w dari sisi batang );

(4) Tarik garis batas akhir baut/paku keling pada setiap batang ( misal = 2d ), lihat

Tabel 13.4-1;

(5) Tarik garis-garis batas tepi pelat ( lihat contoh).

Analisis Kekuatan Pelat Simpul :

Disini diambil contoh pada pelat penyambung batang pinggir :

(a) Batang pinggir menerus

Drawing 3:

Drawing 4:

Page 4: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I

(b) Batang pinggir terputus

Uraian :

(a) Batang pinggir/tepi menerus, contoh.

C o n t o h :

Maka pada potongan a-a bekeja gaya :

Selisih gaya Hu1 dan Hu2 diterma oleh 5 baut, maka pada potongan a-a menerima gaya

Drawing 5:

Drawing 6:

Text 2:

Page 5: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I

sebesar (2/5) x (Hu1 – Hu2 ), gaya yang bekerja :

Gaya Normal (tarik) Nut = (2/5) x (Hu1 – Hu2) + Du1 cos α.

Gaya lintang / geser Vu = Du1 sin α

Momen ................. Mu = (2/5) x (Hu1 – Hu2) s1 + Du1 s2.

Kontrol Kekakuan Pelat, syarat :

Text 3:

Page 6: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I

(b) Batang pinggir/tepi terputus.

Misalkan Hu1 > Hu2

Batang Hu1 dan Hu2 terputus, namun pada bag. tepi bawah dihubungkan dengan pelat

penyambung. Pelat penyambung dianggap memindahkan gaya (Hu2/2)

Maka pada potongan a-a bekerja gaya :

Pembentukan Pelat Simpul :

Syarat-syarat / hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembentukan pelat simpul adalah sebagai

berikut :

Cukup tempat untuk penempatan baut / paku keling;

Terjadi adanya takikan;

Cukup kuat;

Tidak terlalu banyak pekerjaan;

Tidak terlalu banyak sisa pelat akibat bentuk pelat simpul.

Contoh lihat gambar :

Page 7: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I

Drawing 7:

Drawing 8:

Drawing 9:

Page 8: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 9: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 10: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 11: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 12: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 13: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 14: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 15: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 16: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I
Page 17: 1.3 PLAT SIMPUL ACTION ABAJA II , SESI I