127731447-hetp
TRANSCRIPT
-
UPDATE
HEIGHT EQUIVALENT TO A THEORITICAL PLATE
(HETP)
Macam-macam Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang
diikutipengembunan.Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari
campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap. Distilasi banyak sekali
macamnya tergantung dari fungsi dan bahan yang akan di distilasi. Berikut ini
adalah jenis-jenis Destilasi.
Macam-macam Distilasi
1. Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen
cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.
2. Distilasi Fraksinasi (Bertingkat), sama prinsipnya dengan distilasi
sederhana, hanya saja didistilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat
kondensor yang lebih baik, sehingga mampumemisahkan dua komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.
3. Distilasi Azeotrop, memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau
lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya
digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau
dengan menggunakan tekanan tinggi.
4. Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap
dan cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar
dari kayu atau batu bata.
5. Distilasi vakum: memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat
tinggi, motede yangdigunakan adalah dengan menurunkan tekanan
permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi
rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak
perlu terlalu tinggi.
6. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi
mendestilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air,
-
dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang
dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah
dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang
berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu
pembangkit uap.
(en.wikipedia.org/wiki/distillation)
Distilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa
yang memiliki titik didih mencapai 200C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100C dalam tekanan
atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.
Prinsip dasar Destilasi uap adalah mendistilasi campuran senyawa di
bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi
uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua
temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah
untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari
eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak
parfum dari tumbuhan.
Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan
dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena
titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-
komponennya.
Cara melakukan destilasi uap:
1. Susunlah alat-alat yang akan digunakan untuk destilasi uap.
2. Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap dan labu dasar
bulat 250 mL sebagai labu destilasi serta pendingin air (pendingin Leibig)
yang panjangnya 60-70 cm. Check dengan teliti, semua alat harus tertutup
dan berhubungan dengan erat.
3. Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL. Panaskan labu pembangkit
uap secara perlahan-lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang
-
besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat
sampel.
4. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung
dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat. Masukan destilat ke
dalam corong pisah, selanjutnya pisahkan zat sampel dari cairan
pengotornya.
Distilasi Uap merupakan salah satu jenis destilasi yang lebih kompleks daripada
ditilasi sederhana dan distilasi fraksionasi.
(www.herusasongko.staff.mipa.uns.ac.id/2012/05/02/ destilasi / )
Lima metode untuk memisahkan campuran azeotrop adalah:
1. Ekstraktif distilasi dan distilasi azeotrop homogen di mana cairan
memisahkan agen benar-benar larut.
2. Distilasi azeotrop heterogen dimana cairan yang memisahkan zat, yang
disebut entrainer, membentuk satu atau lebih azeotropes dengan
komponen lain dalam campuran dan menyebabkan dua fasa cair muncul
melalui berbagai komposisi. Immiscibility adalah kunci untuk membuat
distilasi ini bekerja.
3. Distilasi menggunakan garam ion. Garam terpisahkan di dalam larutan cair
dan mengubah volatilitas relatif agar cukup untuk membuat pemisahan
tersebut berjalan.
4. Pressure-swing distillation, penyulingan di mana serangkaian operasi pada
kolom dan pada tekanan yang berbeda. Digunakan untuk memisahkan
azeotropes biner yang berubah dalam komposisi rentang tekanan.
5. Distilasi reaktif di mana agen pemisahan bereaksi secara istimewa dan
reversibel dengan salah satu azeotropik yang terbentuk. Produk reaksi
kemudian disuling dari komponen yang tidak bereaksi dan reaksi akan
dibalikkan lagi untuk mengembalikan komponen awal.
(www.cheresources.com/extrdist/azeotrope_mixture.shtml)