127731447-hetp

3
UPDATE HEIGHT EQUIVALENT TO A THEORITICAL PLATE (HETP) Macam-macam Distilasi Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang diikutipengembunan.Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap. Distilasi banyak sekali macamnya tergantung dari fungsi dan bahan yang akan di distilasi. Berikut ini adalah jenis-jenis Destilasi. Macam-macam Distilasi 1. Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda. 2. Distilasi Fraksinasi (Bertingkat), sama prinsipnya dengan distilasi sederhana, hanya saja didistilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampumemisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan. 3. Distilasi Azeotrop, memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. 4. Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata. 5. Distilasi vakum: memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yangdigunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi. 6. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi mendestilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air,

Upload: tejo-paijo

Post on 19-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • UPDATE

    HEIGHT EQUIVALENT TO A THEORITICAL PLATE

    (HETP)

    Macam-macam Distilasi

    Distilasi atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang

    diikutipengembunan.Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari

    campurannya apabila komponen lain tidak ikut menguap. Distilasi banyak sekali

    macamnya tergantung dari fungsi dan bahan yang akan di distilasi. Berikut ini

    adalah jenis-jenis Destilasi.

    Macam-macam Distilasi

    1. Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen

    cairan berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.

    2. Distilasi Fraksinasi (Bertingkat), sama prinsipnya dengan distilasi

    sederhana, hanya saja didistilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat

    kondensor yang lebih baik, sehingga mampumemisahkan dua komponen

    yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.

    3. Distilasi Azeotrop, memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau

    lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya

    digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau

    dengan menggunakan tekanan tinggi.

    4. Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap

    dan cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar

    dari kayu atau batu bata.

    5. Distilasi vakum: memisahkan dua komponen yang titik didihnya sangat

    tinggi, motede yangdigunakan adalah dengan menurunkan tekanan

    permukaan lebih rendah dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi

    rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untuk mendistilasinya tidak

    perlu terlalu tinggi.

    6. Destilasi uap adalah istilah yang secara umum digunakan untuk destilasi

    mendestilasi campuran air dengan senyawa yang tidak larut dalam air,

  • dengan cara mengalirkan uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang

    dapat menguap berubah menjadi uap pada temperatur yang lebih rendah

    dari pada dengan pemanasan langsung. Untuk destilasi uap, labu yang

    berisi senyawa yang akan dimurnikan dihubungkan dengan labu

    pembangkit uap.

    (en.wikipedia.org/wiki/distillation)

    Distilasi uap digunakan untuk memisahkan campuran senyawa-senyawa

    yang memiliki titik didih mencapai 200C atau lebih. Distilasi uap dapat

    menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100C dalam tekanan

    atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih.

    Prinsip dasar Destilasi uap adalah mendistilasi campuran senyawa di

    bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu distilasi

    uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam air di semua

    temperatur, tapi dapat didistilasi dengan air. Aplikasi dari distilasi uap adalah

    untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eucalyptus dari

    eucalyptus, minyak sitrus dari lemon atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak

    parfum dari tumbuhan.

    Uap air yang dialirkan ke dalam labu yang berisi senyawa yang akan

    dimurnikan, dimaksudkan untuk menurunkan titik didih senyawa tersebut, karena

    titik didih suatu campuran lebih rendah dari pada titik didih komponen-

    komponennya.

    Cara melakukan destilasi uap:

    1. Susunlah alat-alat yang akan digunakan untuk destilasi uap.

    2. Gunakan labu dasar rata 1 liter sebagai pembangkit uap dan labu dasar

    bulat 250 mL sebagai labu destilasi serta pendingin air (pendingin Leibig)

    yang panjangnya 60-70 cm. Check dengan teliti, semua alat harus tertutup

    dan berhubungan dengan erat.

    3. Masukan zat sampel ke dalam labu 250 mL. Panaskan labu pembangkit

    uap secara perlahan-lahan sampai mendidih kemudian gunakan api yang

  • besar sehingga uapnya masuk ke dalam labu yang mengandung zat

    sampel.

    4. Hentikan destilasi jika semua zat sampel telah terpisah dan tertampung

    dalam labu erlenmeyer sebagai penampung destilat. Masukan destilat ke

    dalam corong pisah, selanjutnya pisahkan zat sampel dari cairan

    pengotornya.

    Distilasi Uap merupakan salah satu jenis destilasi yang lebih kompleks daripada

    ditilasi sederhana dan distilasi fraksionasi.

    (www.herusasongko.staff.mipa.uns.ac.id/2012/05/02/ destilasi / )

    Lima metode untuk memisahkan campuran azeotrop adalah:

    1. Ekstraktif distilasi dan distilasi azeotrop homogen di mana cairan

    memisahkan agen benar-benar larut.

    2. Distilasi azeotrop heterogen dimana cairan yang memisahkan zat, yang

    disebut entrainer, membentuk satu atau lebih azeotropes dengan

    komponen lain dalam campuran dan menyebabkan dua fasa cair muncul

    melalui berbagai komposisi. Immiscibility adalah kunci untuk membuat

    distilasi ini bekerja.

    3. Distilasi menggunakan garam ion. Garam terpisahkan di dalam larutan cair

    dan mengubah volatilitas relatif agar cukup untuk membuat pemisahan

    tersebut berjalan.

    4. Pressure-swing distillation, penyulingan di mana serangkaian operasi pada

    kolom dan pada tekanan yang berbeda. Digunakan untuk memisahkan

    azeotropes biner yang berubah dalam komposisi rentang tekanan.

    5. Distilasi reaktif di mana agen pemisahan bereaksi secara istimewa dan

    reversibel dengan salah satu azeotropik yang terbentuk. Produk reaksi

    kemudian disuling dari komponen yang tidak bereaksi dan reaksi akan

    dibalikkan lagi untuk mengembalikan komponen awal.

    (www.cheresources.com/extrdist/azeotrope_mixture.shtml)