123144924 lp diabetes militus

Upload: rhafyta-bummies

Post on 03-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    1/19

    Diabetes Militus

    A. Definisi

    Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang

    disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat kekurangan

    insulin baik absolut maupun relatif (Noer, 2003). Diabetes mellitus adalah penyakit

    dimana penderita tidak bisa mengontrol kadar gula dalam tubuhnya. Tubuh akan

    selalu kekurangan ataupun kelebihan gula sehingga mengganggu system kerja tubuh

    secara keseluruhan (FKUI, 2001). Diabetes mellitus adalah penyakit yang sering

    dijumpai sebagai akibat dari defisiensi insulin atau penurunan efektivitas insulin

    (Brooker, 2001).

    B. Klasifikasi

    Jenis diabetes

    Diabetes Melitus Tipe 1 (DM Tipe 1)

    Kekerapan DM Tipe 1 di negara barat + 10% dari DM Tipe 2. Di negara tropik

    jauh lebih sedikit lagi. Gambaran kliniknya biasanyatimbul pada masa kanak-

    kanak dan puncaknya pada masa akil balig. Tetapi ada juga yang timbul pada

    masa dewasa.

    Diabates Melitus Tipe 2 (DM Tipe 2)

    DM Tipe 2 adalah jenis yang paling banyak ditemukan (lebih dari 90%).

    Timbul makin sering setelah umur 40 dengan catatan pada dekade ketujuh

    kekerapan diabetes mencapai 3 sampai 4 kali lebih tinggi daripada rata-rata

    orang dewasa.

    Diabetes Melitus Tipe Lain

    Ada beberapa tipe diabetes yang lain seperti defek genetik fungsi sel beta, defek

    genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena obat

    atau zat kimia, infeksi, sebab imunologi yang jarang dan sindroma genetik lain

    yang berkaitan dengan DM.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    2/19

    Diabetes Melitus Gestasional

    Diabetes Melitus Gestasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan.

    Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang baik

    bila tidak ditangani dengan benar.

    Tabel : Kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan

    penyaring

    DM Bukan DM Belum pasti DM

    Kadar glukosa darah sewaktu:

    Plasma vena 200

    Darah kapiler 200

    Kadar glukosa darah puasa:

    Plasma vena 126

    Darah kapiler 110

    C. Etiologi

    1. Virus dan Bakteri

    Virus penyebab DM adalah rubela, mumps, dan human coxsackievirus B4.

    Melalui mekanisme infeksi sitolitik dalam sel beta, virus ini mengakibatkan

    destruksi atau perusakan sel. Bisa juga, virus ini menyerang melalui reaksi

    otoimunitas yang menyebabkan hilangnya otoimun dalam sel beta. Diabetes

    mellitus akibat bakteri masih belum bisa dideteksi. Namun, para ahli

    kesehatan menduga bakteri cukup berperan menyebabkan DM.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    3/19

    2. Bahan Toksik atau Beracun

    Bahan beracun yang mampu merusak sel beta secara langsung adalah

    alloxan, pyrinuron (rodentisida), dan streptozoctin (produk dari sejenis

    jamur). Bahan lain adalah sianida yang berasal dari singkong.

    3. Genetik atau Faktor Keturunan

    Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diawariskan, bukan

    ditularkan. Anggota keluarga penderita DM (diabetisi) memiliki

    kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan

    anggota keluarga yang tidak menderita DM. Para ahli kesehatan jugamenyebutkan DM merupakan penyakit yang terpaut kromosom seks atau

    kelamin. Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita sesungguhnya,

    sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang membawa gen untuk

    diwariskan kepada anak-anaknya.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    4/19

    D. Patofisiologi

    http://3.bp.blogspot.com/-klJ3JIrQA2E/Ted5DrFFQxI/AAAAAAAAABo/nrRE3oumcws/s1600/path_dm.gif
  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    5/19

    E. Manifestasi Klinis

    Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada pasien DM adalah :

    o Poliuria.

    Karena sifatnya , kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan

    banyak kencing. Kencing yang yang sering dan dalam jumlah yang banyak akan

    sangat mengganggu pasien, terutama pada waktu malam hari.

    o Polidipsi.

    Akibat volume urie yang sangat besar dan keluarnya air yangmenyebabkan dehidrasi ekstra sel. Dehidrasi intrasel mengikuti dehidrasi

    ekstrasel karena air intrasel akan berdifusin keluar sel mengikuti gradien

    konsentrasi ke plasma yang hipertonik [sangat pekat]. Dehidrasi intrasel

    merangsang pengeluaran ADH [ Anti Diuretic Hormone ] dan menimbulkan haus.

    Rasa haus amat sering dialami oleh pasien karena banyaknya cairan yang keluar

    melalui kencing. Keadaan ini justru sering disalahtafsirkan. Dikiranya sebab rasa

    haus adalah udara yang panas atau beban kerja yang berat. Untuk menghilangkan

    rasa haus itu pasien minum banyak.

    o Polifagia .

    Kalori dari makanan yang dimakan, setelah dimetabolismekan menjaglukosa

    dalam darah tidak seluruhnya dapat dimanfaatkan, pasien selalu merasa lapar.

    1. Penurunan BB dan rasa lemah .

    Penurunan BB yang berlangsung dalam waktu relatif singkat harus

    menimbulkan kecurigaan. Rasa lemah hebat yang menyebabkan penurunan

    prestasi di sekolah dan lapangan olag raga juga mencolok. Hal ini disebabkan

    karena glukosa dalam darah tidak bisa masuk ke dalam sel, sehingga sel

    kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga. Untuk kelangsungan

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    6/19

    hidup, sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan

    otot. Akibatnya pasien kehilangan jarinfgan lemak dan otot sehingga

    menjadi kurus.

    2. Gangguan saraf tepi / kesemutan .

    Pasien mengeluh rasa sakitatau kesemutan terutama pada kakidi waktu

    malam, sehingga mengganggu tidur.

    3. Gangguan penglihatan .

    Pada fase awalk penyakit DM sering dijumpai gangguan penglihatan yang

    sering mendorong pasien mengganti kacamatanya, agar dapat melihat dengan

    baik.

    4. Gatal / bisul .

    Kelainan kulit berupa gatal, biasanya terjadi di daerah kemaluan atau

    daerah lipatan kulit seperti ketiak dan di bawah payudara. Sering pula

    keluhan timbulnya bisul dan luka yang lama sembuhnya. Luka ini dapat

    terjadi akibat yang sepele seperti luka lecet karena sepatu atau peniti.

    5. Gangguan ereksi .Gangguan ini menjadi masalah tersembunyi. Hal ini terkait dengan

    budaya masyarakat yang tabu membicarakan masalah seks, apalagi

    menyangkut kemampuan atau kejantanan seseorang.

    6. Keputihan .

    Pada wanita, keputihan dan gatalmerupakan keluhan yang

    seringditemukan, bahkan kadang-kadangmerupakan satu-satunya gejala yang

    dirasakan.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    7/19

    F. Komplikasi

    Komplikasi diabetes mellitus dapat muncul secara akut dan secara kronik, yaitu

    timbul beberapa bulan atau beberapa tahun sesudah mengidap diabetes mellitus.

    Dua komplikasi akut yang paling penting adalah reaksi hipoglikemia dan koma

    diabetik.

    Reaksi Hipoglikemia

    Reaksi hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh kekurangan

    glukosa, dengan tanda-tanda rasa lapar, gemetar, keringat dingin, pusing, dan

    sebagainya. Penderita koma hipoglikemik harus segera dibawa ke rumah sakit

    karena perlu mendapat suntikan glukosa 40% dan infuse glukosa. Diabetisiyang mengalami reaksi hipoglikemik (masih sadar), atau koma hipoglikemik,

    biasanya disebabkan oleh obat anti-diabetes yang diminum dengan dosis terlalu

    tinggi, atau penderita terlambat makan, atau bisa juga karena latihan fisik yang

    berlebihan.

    Koma Diabetik

    Berlawanan dengan koma hipoglikemik, koma diabetik ini timbul karena

    kadar darah dalam tubuh terlalu tinggi, dan biasanya lebih dari 600 mg/dl.

    Gejala koma diabetik yang sering timbul adalah:

    Nafsu makan menurun (biasanya diabetisi mempunyai nafsu makan yang

    besar)

    Minum banyak, kencing banyak Kemudian disusul rasa mual, muntah, napas penderita menjadi cepat dan dalam,

    serta berbau aseton

    Sering disertai panas badan karena biasanya ada infeksi dan penderita koma

    diabetik harus segara dibawa ke rumah sakit

    Komplikasi Kronis Diabetes Mellitus

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    8/19

    Komplikasi kronik DM pada dasarnya terjadi pada semua pembuluh darah di

    seluruh bagian tubuh (angiopati diabetik). Untuk kemudahan, angiopati

    diabetik dibagi 2 :

    1) Makroangiopati (makrovaskular)

    2) Mikroangiopati (mikrovaskular)

    Walaupun tidak berarti bahwa satu sama lain saling terpisah dan tidak

    terjadi sekaligus bersamaan

    .

    G. Pemeriksaan o Pengambilan specimen

    Dulu, pengukuran glukosa dilakukan dengan menggunakan sampel darah

    lengkap ( whole blood ), tetapi hampir seluruh laboratorium melakukan pengukuran kadar glukosa dengan sampel serum. Serum memiliki kadar air

    yang tinggi daripada darah lengkap, sehingga serum dapat melarutkan lebih

    banyak glukosa. Untuk mengubah glukosa darah lengkap, kalikan nilai yang

    diperoleh dengan 1,15 untuk menghasilkann kadar glukosa serum atau plasma.

    Pengumpulan darah dalam tabung bekuan untuk analisis serum

    memungkinkan terjadinya metabolisme glukosa dalam sampel oleh sel-sel

    darah sampai terjadi pemisahan melalui pemusingan (sentrifugasi). Jumlah sel

    darah yang tinggi dapat menyebabkan glikolisis yang berlebihan sehingga

    terjadi penurunan kadar glukosa. Untuk mencegah glikolisis tersebut, serum

    harus segera dipisahkan dari sel-sel darah.

    Suhu lingkungan tempat darah disimpan sebelum diperiksa turut

    mempengaruhi tingkat glikolisis. Pada suhu kamar, diperkirakan terjadi

    penurunan kadar glukosa 1-2% per jam. Sedangkan pada suhu lemari

    pendingin, glukosa tetap stabil selam beberapa jam di dalam darah.

    Penambahan natrium fluoride (NaF) pada sampel darah dapat menghambat

    glikolisis sehingga kadar glukosa dapat dipertahankan bahkan dalam suhu

    kamar.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    9/19

    o Pengumpulann Spesimen

    Pengambilan darah harus dilakukan pada lengan yang berlawanan dengan

    lengan tempat pemasangan selang IV. Pengambilan darah pada lengan yang

    terpasang selang IV dapat dilakukan asalkan aliran selang dihentikan paling

    tidak selama 5 menit dan lengan diangkat untuk mengalirkan cairan infuse

    menjauhi vena-vena. Pencemaran 10% oleh cairan dextrose 5% (D5W) dapat

    meningkatkan kadar glukosa dalam sampel sebesar 500 mg/dl atau lebih.

    Darah arteri, vena, dan kapiler memiliki kadar glukosa yang setara pada

    keadaan puasa, sedangkan setelah makan, kadar vena lebih rendah daripada

    arteri atau kapiler.

    Untuk uji glukosa darah puasa, penderita diminta berpuasa selama 10 jam

    sejak malam sebelum diambil darah (misalnya mulai puasa jam 9 malam).Selama berpuasa penderita tidak boleh melakukan akitifitas fisik yang berat,

    tidak boleh merokok, dan tetap diperbolehkan minum air putih. Pagi hari

    setelah puasa (misalnya jam jam 8 pagi), penderita diambil darah vena 3-5 ml

    dikumpulkan dalam tabung bertutup merah (tanpa antikoagulan) atau dalam

    tabung tutup abu-abu (berisi NaF). NaF digunakan untuk mencegah glikolisis

    yang dapat mempengaruhi hasil laboratorium. Penderita diminta untuk makan

    dan minum seperti biasa, lalu puasa lagi selama 2 jam. Selama berpuasa

    penderita tidak boleh melakukan akitifitas fisik yang berat, tidak boleh

    merokok, dan tetap diperbolehkan minum air putih.

    Untuk uji glukosa post prandial, penderita diambil darah vena sebanyak 3-

    5 ml tepat dua jam setelah makan, dan dikumpulkan dalam tabung bertutup

    merah (tanpa antikoagulan) atau dalam tabung tutup abu-abu (berisi NaF).

    Darah yang telah diperoleh disentrifus, kemudian serum atau plasmanya

    dipisahkan dan diperiksa kadar glukosa.

    Untuk uji glukosa darah sewaktu atau acak/random, penderita tidak perlu

    puasa dan pengambilan dapat dilakukan di sembarang waktu.

    o Metodologi

    Dahulu, glukosa diperiksa dengan memanfaatkan sifat mereduksi glukosa

    yang non spesifik dalam suatu reaksi dengan bahan indikator yang

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    10/19

    memperoleh atau berubah warna jika tereduksi. Karena banyak jenis

    pereduksi lain dalam darah yang dapat bereaksi positif, maka dengan metode

    ini kadar glukosa bisa lebih tinggi 5-15 mg/dl.

    Sekarang, pengukuran glukosa menggunakan metode enzimatik yang lebih

    spesifik untuk glukosa. Metode ini umumnya menggunakan enzim glukosa

    oksidase atau heksokinase, yang bekerja hanya pada glukosa dan tidak pada

    gula lain dan bahan pereduksi lain. Perubahan enzimatik glukosa menjadi

    produk dihitung berdasarkan reaksi perubahan warna (kolorimetri) sebagai

    reaksi terakhir dari serangkaian reaksi kimia, atau berdasarkan konsumsi

    oksigen pada suatu elektroda pendeteksi oksigen. Chemistry analyzer (mesin

    penganalisis kimiawi) modern dapat menghitung konsentrasi glukosa hanya

    dalm beberapa menit.Di luar laboratorium, sekarang banyak tersedia berbagai merek monitor

    glukosa pribadi yang dapat digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah

    dari tusukan di ujung jari. Alat ini cukup bermanfaat untuk mengetahui kadar

    glukosa darah dan untuk menyesuaikan terapi. Namun, alat ini memiliki

    kekurangan dimana hasil pengukuran terpengaruh oleh kadar hematokrit dan

    juga protein serum; kadar hematokrit yang rendah dapat meningkatkan secara

    semu kadar glukosa darah, dan sebaliknya (efek serupa juga berlaku untuk

    protein serum yang rendah atau tinggi). Oleh sebab itu, penderita harus secara

    berkala membandingkan hasil pengukuran alatnya dengan pengukuran

    glukosa laboratorium klinik (baku emas) untuk memperkirakan kemungkinan

    interferensi fisiologik serta fluktuasi fungsi alat mereka.

    o NILAI RUJUKAN

    1. Gula darah sewaktu

    DEWASA : Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah

    lengkap : sampai dengan 120 mg/dl

    ANAK : sampai dengan 120 mg/dl

    LANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah

    lengkap : sampai dengan 140 mg/dl.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    11/19

    2. Gula darah puasa

    DEWASA : Serum dan plasma : 70 110 mg/dl; Darah lengkap : 60

    100 mg/dl; Nilai panik : kurang dari 40 mg/dl dan > 700 mg/dl

    ANAK : Bayi baru lahir : 30 80 mg/dl; Anak : 60 100 mg/dl

    LANSIA : 70 120 mg/dl.

    3. Gula darah post prandial

    DEWASA : Serum dan plasma : sampai dengan 140 mg/dl; Darah

    lengkap : sampai dengan 120 mg/dl

    ANAK : sampai dengan 120 mg/dl

    LANSIA : Serum dan plasma : sampai dengan 160 mg/dl; Darah

    lengkap : sampai dengan 140 mg/dl

    H. Penata Laksanan

    1. Obat Hipoglikemik Oral

    2. Pemicu sekresi insulin:

    Sulfonilurea

    Glinid

    3. Penambah sensitivitas terhadap insulin: Biguanid Tiazolidindion Penghambat glukosidase alfa

    Insulin

    Pencegahan komplikasi

    Berhenti merokok Mengoptimalkan kadar kolesterol

    Menjaga berat tubuh yang stabil Mengontrol tekanan darah tinggi Olahraga teratur dapat bermanfaat : Mengendalikan kadar glukosa darah

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    12/19

    Menurunkan kelebihan berat badan (mencegah kegemukan) Membantu mengurangi stress Memperkuat otot dan jantung Meningkatkan kadar kolesterolol.

    Penatalaksanaan non farmakologi diabetes

    Terapi non farmakologi pada diabetes mellitus

    Terapi gizi medis

    Terapi gizi medis merapakan salah satu terapi non farmokologi yang

    sangat direkomendasikan bagi penyandang diabetes .terapi gizi medis ini pada

    prinsipnya adalah melakukan pengaturan pola makan yang didasrkan pada statusgizi diabetisi dan melakukan modofikasi diet berdasarkan kebutuhan individual.

    Beberapa manfaat yang telah terbukti dari terapi gizi medis ini antara lain :

    1. menurunkan berat badan

    2. .menurunkan tekanan darah glukosa darah

    3. menurunkan kadar glukosa darah

    4. memperbaiki profil lipid

    5. meningkatkan system koagulasi darah

    Tujuan terapi gizi medis

    Adapun tujuan dari terapi gizi medis ini adalah untuk mencapai dan

    mempertahankan :

    1. Kadar glukosa darah mendekati normal.

    Glukosa puasa berkisar 90-130 mg/dl

    Glukosa darah 2 jam setelah makan < 180 mg/dl

    Kadar A1c < 7%

    2. Tekanan darah

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    13/19

    3. Profil lipid :

    Kolestrol LDL < 100 mg/dl

    Kolestrol HDL > 40 mg/dl

    Trigliserida < 150 mg/dl

    Beberapa faktor yang harus diperhatikan sebelum melakukan perubahan pola

    makan diabetes antara lain : tinggi badan , berat badan, status gizi ,status kesehatan,

    aktivitas fisik ,dan faktor usia. Selain itu juga terdapat beberapa faktor fisiologis seperti

    masa kehamilan , masa pertumbuhan ,gangguan pencernaan pada usia tua dan lain lain.

    Pada petugas kesehatan harus dapat menetukan jumlah ,komposisi dari makanan oleh

    diabetes .diabetesi harus dapat melakukan peubahan pola makan ini secara konsisten baik

    dalam jadwal ,jumlah dan jenis makanan sehari-hari.

    Jenis bahan makanan

    Karbohidrat :sebgai sumber energy ,karbohidrat yang diberikan pada diabetes

    tidak boleh lebih dari 55-65 % dari total kebutuhan energy sehari, atau tidak boleh lebih

    dari 70% jika dikombinasi dengan pemberian asam lemak tidak jenuh rantai tunggal

    (MUFA = monounsaturated fatty acids ). Pada setiap gram karbohidrat terdapat

    kandungan energy sebesar 4 kilokalori.

    Rekomendasi pemberian karbohidrat :

    1. Kandungan total kalori pada makanan yang mengandung karbohidrat , lebih

    ditentukan oleh jumlahnya dibandingkan dengan jenis karbohidrat itu sendiri.

    2. Dari total kebutuhan kalori perhari ,60-70 % diantara berasal dari sumber karbohidrat.

    3. Jika ditambah MUFA sebagai sumber energy ,maka jumlah karbohidrat maksimal

    70% dari total kebutuhan kalori perhari.

    4.

    Jumlah serat 25 -50 gram perhari5. Jumlah sukrosa sabagai sumber energy tidak perlu dibatasi, namun jangan sampai

    lebih dari total kalori perhari.

    6. Sebagai pemanis dapat digunakan pemanis non kalori seperti sakarin,aspartame,

    acessulfam dan sukrolosa.

    7. Penggunaan alkhohol harus dibatasi tidak boleh lebih dari 10 gram /hari.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    14/19

    8. Fruktosa tidak boleh lebih dari 60 gram /hari

    9. Makanan yang banyak mengandung sukrosa tidak perlu dibatasi.

    Protein : jumlah kebutuhan protein yang direkomendasikan sekitar 10-15 % dari total

    kalori perhari.pada penderita kelainan ginjal ,dimana diperlukan pembatasan asupan protein sampai 40 gram/hari,maka perlu ditambahkan pemberian suplementasi asam

    amino esensial. Protein mengandung energy sebagai 4 kilokalori/gram.

    Rekomendasi pemberian protein:

    1. Kebutuhan protein 15- 20% dari total kebutuhan energy /hari

    2. Pada keadaan kadar glukosa darah yang terkontrol,asupan protein akan

    mempengaruhi konsentrasi glukosa darah

    3. Pada kadar glukosa darah tidak terkontrol pemberian protein sekitar 0,8-1,0/kg berat

    badan perhari.

    4. Pada gangguan fungsi ginjal ,jumlah asupan protein diturunkan sampai 0,85 gram/kg

    berat badan /hari dan tidak kurang dari 40 gram.

    5. Jika terdapat komplikasi kardiovaskuler , maka sumber protein nabati lebih

    dianjurkan dari protein hewani.

    Lemak :lemak mempunyai kandungan energy sebesar 9 kilokalori /gram.bahan makanan

    ini sangat penting untuk membawa vitamin yang larut dalam lemak seperti A,D,E, dan K.

    Rekomendasikan pemberian lemak :

    1. Batasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh ,jumlah maksimal 10 %

    dari total kebutuhan kalori perhari

    2. Jika kadar kolestrol LDL 100 mg /dl,asupan asam lemak jenuh diturunkan sampai

    maksimal 7 %dari total kalori perhari

    3. Konsumsi kolsetrol maksimal 300 mg/hari,jika kadar kolestrol LDL 100 mg

    /dl,maka maksimal kolestrol yang dapat dikonsumsi 200 mg/hari

    4. Batasi asupan asam lemak bentuk trans

    5. Konsumsi ikan seminggu 2-3 kali untuk mencukupi kebutuhana asam lemak tidak

    jenuh rantai panjang

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    15/19

    6. Asupan asam lemak tidak jenuh rantai panjang maksimal 10 % dari asupan kalori

    perhari.

    I. Asuhan Keperawatan

    1. Diagnosa

    a) Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis osmotik.

    b) Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

    ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.

    c) Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.

    2. Rencana keperawatan

    a) Dx.1 Kekurangan volume cairan tubuh berhubungan dengan diuresis

    osmotik.

    Tujuan :

    Mendemonstrasikan hidrasi adekuat dibuktikan oleh tanda vital stabil, nadi

    perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urine

    tepat secara individu, dan kadar elektrolit dalam batas normal.

    Intervensi :

    - Pantau tanda-tanda vital.

    Rasional : Hypovolemia dapat dimanifestasikan oleh hipotensi dan

    takikardia.

    - Kaji nadi perifer, pengisian kapiler, turgor kulit, dan membran mukosa.

    Rasional : Merupakan indikator dari tingkat dehidrasi, atau volume

    sirkulasi yang adekuat.

    - Pantau masukan dan keluaran, catat berat jenis urine.

    Rasional : Memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan pengganti, fungsi

    ginjal, dan keefektifan dari terapi yang diberikan.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    16/19

    - Timbang berat badan setiap hari.

    Rasional : Memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan

    yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan

    pengganti.

    - Berikan terapi cairan sesuai indikasi.

    Rasional : Tipe dan jumlah dari cairan tergantung pada derajat kekurangan

    cairan dan respons pasien secara individual

    b) Dx. 2 Perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan ketidakcukupan insulin, penurunan masukan oral.

    Tujuan :

    Mencerna jumlah kalori/nutrien yang tepat. Menunjukkan tingkat energi

    biasanya. Berat badan stabil atau bertambah.

    Intervensi:

    - Tentukan program diet dan pola makan pasien dan bandingkan dengan

    makanan yang dapat dihabiskan oleh pasien.

    Rasional : Mengidentifikasi kekurangan dan penyimpangan dari

    kebutuhan terapeutik.

    - Timbang berat badan setiap hari atau sesuai indikasi.

    Rasional : Mengkaji pemasukan makanan yang adekuat (termasuk

    absorbsi dan utilisasinya).

    - Identifikasi makanan yang disukai/dikehendaki termasuk kebutuhanetnik/kultural.

    Rasional : Jika makanan yang disukai pasien dapat dimasukkan dalam

    perencanaan makan, kerjasama ini dapat diupayakan setelah pulang.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    17/19

    - Libatkan keluarga pasien pada perencanaan makan sesuai indikasi.

    Rasional : Meningkatkan rasa keterlibatannya; memberikan informasi

    pada keluarga untuk memahami nutrisi pasien.

    - Berikan pengobatan insulin secara teratur sesuai indikasi.

    Rasional : Insulin reguler memiliki awitan cepat dan karenanya dengan

    cepat pula dapat membantu memindahkan glukosa ke dalam sel

    c) Dx.3 Resiko infeksi berhubungan dengan hyperglikemia.

    Tujuan :

    Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko infeksi.

    Mendemonstrasikan teknik, perubahan gaya hidup untuk mencegah

    terjadinya infeksi.

    Intervensi :

    - Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan.

    Rasional : Pasien mungkin masuk dengan infeksi yang biasanya telah

    mencetuskan keadaan ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi

    nosokomial.

    - Tingkatkan upaya untuk pencegahan dengan melakukan cuci tangan yang

    baik pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk

    pasiennya sendiri.

    Rasional : Mencegah timbulnya infeksi silang.

    - Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif.

    Rasional : Kadar glukosa yang tinggi dalam darah akan menjadi media

    terbaik bagi pertumbuhan kuman.

    - Berikan perawatan kulit dengan teratur dan sungguh-sungguh.

    Rasional : Sirkulasi perifer bisa terganggu yang menempatkan pasien pada

    peningkatan resiko terjadinya kerusakan pada kulit/iritasi kulit dan infeksi.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    18/19

    - Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif dan nafas dalam.

    Rasional : Membantu dalam memventilasi semua daerah paru dan

    memobilisasi sekret.

  • 8/12/2019 123144924 LP Diabetes Militus

    19/19

    LAPORAN PENDAHULUAN

    Diabetes Militus

    Nama Mahasiswa : Sri Ayuningsih

    NIM : 2009720051

    Tempat Praktik : RSI Cempaka Putih Marwa Bawah

    Tanggal Peraktik : 29 Januari 2013

    Mata Kuliah : Peraktik Keperawatan endokrin

    Program : A

    Semester : VII

    PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

    FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

    JANUARI 2013