12._102012_93-97

5
Jurnal Tek PENGARUH WAK ENFLEURA Muliasari Kurn Jurusan Tek Jl. Prof. Soedart Minyakmelatiadalahminyak y menggunakan metodeenfleur minyak melati dengan metod proses enfleurasi dan mengk adalah mengetahui jenis ab sehingga diperoleh perba MinyakMelatidikenal sebaga menarik danbanyak digunak penelitian iniada duamaca tetapterdiri dari: tekanan d berubahnya meliputi waktu e berupa vaselin dan lemak sa yang dilakukanadalah penen Hasil dari penelitian ini, padawaktu enfleurasi20 hari waktu enfleurasi20 hari. M kuningdanbau yang khasmela Indeks biasyang diperolehdar Kata kunci: Enfleurasi; Min Jasmine oil is an oil produc methods enfleurage and vac enfleurasi method, Assessing Assessing the impact of time good absorben and optimal ti of the allround flavouring ag cosmetic industry for perfume that is remain variable and pressure, temperature 50 o C, of enfleurage 2, 4, 6, 8, 10, 1 beef tallow. Jasmine is obta determination, organoleptic study, for the absorbent vas absorbent beef tallowprodu According organoleptic colo obtained ranged from 0.835 between 1.462 to 1.482. Keyword: Enfleurage; Jasmi knologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahu Online di: http://ejournal-s1.u KTU DAN JENIS ABSORBEN PAD ASIBUNGA MELATI (Jasminum Sa niati Muchtar, Fitrika Dwi Hanani, Diyono Ikh knik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponego to Tembalang Semarang 50239 Telp/Fax: (024) 7 Abstrak yang dihasilkandari bunga melati(Jasmine Sambac).D rasi dandistilasi vakum. Tujuan daripenelitian ini de enfleurasi, mengkaji pengaruh jenis adsorbent ya kaji pengaruh waktu pada proses enfleurasi. Manfaat bsorben yang baik dan waktu yang optimal dalam andingan berat minyak dengan berat absorb aisalah satu agenpenyedapallroundkarena memiliki kandalam industri kosmetikuntuk parfumseperti sabu amvariabel, yaituvariabeltetap dan variabelberub distilasi 0,5atm,suhu50 0 C,dan waktu distilasi 3 ja enfleurasi yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari api. Bunga Melatidiperoleh dari Pemalang, Jawa Te ntuanhasil, pengujianorganoleptik, indeks biasdan den untukabsorben vaselin menghasilkanhasil tertin idan untuk absorben lemak sapi menghasilkanyieldter Menurut analisa organoleptik dari minyak melati ati. Densitas yang diperoleh berkisar antara 0,835 m ri penelitianberkisar antara 1,462 - 1,482. nyak Melati Abstract ced from the flowers jasmine (Jasmine Sambac). In th cuum distillation. The purpose of this experiment is g the impact of type of adsorbent used in the proc on the enfleurasi. Benefits of this experiment was to d ime enfleurasi process to obtain a high yield. Jasmine gent because it has a distinctive aroma, attractive and es such as soaps, perfumes. In this study there are two changed variable. For remain variables consist of: and a distillation time of 3 hours. For changed varia 12, 14, 16, 18, 20 day and type of absorbent form of ained from Pemalang, Central Java. The observation testing, refractive index and density of jasmine oil. seline the highest yield of 2.07% at 20 days and uce the highest yield of 1.9956% at the time of e or of jasmine oil is yellow and distinctive smell o ml / g to 0.915 ml / g. Refractive index obtained fro ine oil un 2013, Halaman 93-97 undip.ac.id/index.php/jtki 93 DA PROSES ambac) hsan *) oro 7460058 Dalam penelitian ini, iadalah mengambil ang digunakan pada t dari percobaan ini m proses enfleurasi ben yang tinggi.. iaroma yang khas, un, parfum. Dalam bah. Untukvariabel am. Untuk variable dan jenis absorben engah. Pengamatan nsitas minyakmelati. nggisebesar 2,07% rtinggi1,9956%pada dihasilkan warna ml/gr – 0,915 ml/gr. his study, using the s taking jasmine oil cess enfleurasi and determine the type of e oil is known as one d widely used in the o kinds of variables, distillation 0.5 atm able include the time petroleum jelly and ns made are the the The results of this enfleurasi time for enfleurasi 20 days. of jasmine. Density om the study ranged

Upload: rissa-kidrauhl

Post on 22-Nov-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Jurnal Teknologi Kimia dan Industri

    PENGARUH WAKTU DAN JENIS ABSORBEN PADA PROSES ENFLEURASI

    Muliasari Kurniati MuchtarJurusan Teknik Kimia Fakultas

    Jl. Prof. Soedarto Tembalang Semarang 50239 Telp/Fax: (024) 7460058

    Minyakmelatiadalahminyak yang dihasilkandari bunga melati(menggunakan metodeenfleurasi dandistilasi vakumminyak melati dengan metode enfleurasi, mengkaji pengaruh jenis adsorbent yang digunakan pada proses enfleurasi dan mengkaji pengaruh waktu pada proses enfleurasi. adalah mengetahui jenis absorben yang baik dan waktu yang optimal dalam proses enfleurasi sehingga diperoleh perbandingan berat minyak dengan berat absorben yang tinggi.MinyakMelatidikenal sebagaisalah satu agenpenyedapallroundkarena memilikiaroma yang khasmenarik danbanyak digunakandalam industri kosmetikuntuk parfumseperti sabunpenelitian iniada duamacamvariabeltetapterdiri dari: tekanan distilasi 0,5atmberubahnya meliputi waktu enfleurasi yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari dan jenis absorben berupa vaselin dan lemak sapi. yang dilakukanadalah penentuanhasilHasil dari penelitian ini, padawaktu enfleurasi20 haridan untuk absorben lemak sapi menghasilkanyieldtertinggi1,9956%pada waktu enfleurasi20 hari. Menurutkuningdanbau yang khasmelatiIndeks biasyang diperolehdari penelitianberkisar antara 1,462

    Kata kunci: Enfleurasi; Minyak Melati

    Jasmine oil is an oil produced from the flowers jasmine (Jasmine Sambac). methods enfleurage and vacuum distillation. enfleurasi method, Assessing the impact of type of adsorbent used in the process enfleurasi and Assessing the impact of time on the enfleurasi. Bgood absorben and optimal time enfleurasi process to obtain a high yield. of the allround flavouring agent because it has a distinctive aroma, attractive and widely used incosmetic industry for perfumes such as soaps, perfumes. In this study there are two kinds of variables, that is remain variable and changed variable. pressure, temperature 50oC, and a distillation of enfleurage 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 day and type of absorbent form of petroleum jelly and beef tallow. Jasmine is obtained from Pemalang, Central Java. The observations made are the the determination, organoleptic testing, refractive index and density of jasmine oil. study, for the absorbent vaseline the highest yield of 2.07% at 20 days and enfleurasi time for absorbent beef tallowproduce the highest yielAccording organoleptic color of jasmine oil is yellow and distinctive smell of jasmine. Density obtained ranged from 0.835 ml / g to 0.915 ml / g. Refractive index obtained from the study ranged between 1.462 to 1.482.

    Keyword: Enfleurage; Jasmine oil

    Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013, Halaman Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    PENGARUH WAKTU DAN JENIS ABSORBEN PADA PROSES ENFLEURASIBUNGA MELATI (Jasminum Sambac

    Muliasari Kurniati Muchtar, Fitrika Dwi Hanani, Diyono IkhsanJurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

    arto Tembalang Semarang 50239 Telp/Fax: (024) 7460058

    Abstrak

    Minyakmelatiadalahminyak yang dihasilkandari bunga melati(Jasmine Sambac).Dalam penelitian inimenggunakan metodeenfleurasi dandistilasi vakum. Tujuan daripenelitian iniadalah minyak melati dengan metode enfleurasi, mengkaji pengaruh jenis adsorbent yang digunakan pada proses enfleurasi dan mengkaji pengaruh waktu pada proses enfleurasi. Manfaat dari percobaan ini

    absorben yang baik dan waktu yang optimal dalam proses enfleurasi sehingga diperoleh perbandingan berat minyak dengan berat absorben yang tinggi.MinyakMelatidikenal sebagaisalah satu agenpenyedapallroundkarena memilikiaroma yang khas

    digunakandalam industri kosmetikuntuk parfumseperti sabunpenelitian iniada duamacamvariabel, yaituvariabeltetap dan variabelberubah

    tekanan distilasi 0,5atm,suhu500C,dan waktu distilasi 3 jam. Untuk variablberubahnya meliputi waktu enfleurasi yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari dan jenis absorben berupa vaselin dan lemak sapi. Bunga Melatidiperoleh dari Pemalang, Jawa Tengahyang dilakukanadalah penentuanhasil, pengujianorganoleptik, indeks biasdan densitas minyakmelati.

    , untukabsorben vaselin menghasilkanhasil tertinggisebesar 2,07padawaktu enfleurasi20 haridan untuk absorben lemak sapi menghasilkanyieldtertinggi1,9956%pada

    Menurut analisa organoleptik dari minyak melati dihasilkan warna kuningdanbau yang khasmelati. Densitas yang diperoleh berkisar antara 0,835 ml/gr Indeks biasyang diperolehdari penelitianberkisar antara 1,462 - 1,482.

    Minyak Melati

    Abstract

    Jasmine oil is an oil produced from the flowers jasmine (Jasmine Sambac). In this study, using the methods enfleurage and vacuum distillation. The purpose of this experiment is taking jasmine oil enfleurasi method, Assessing the impact of type of adsorbent used in the process enfleurasi and

    of time on the enfleurasi. Benefits of this experiment was to determine the type of good absorben and optimal time enfleurasi process to obtain a high yield. Jasmine oil is known as one of the allround flavouring agent because it has a distinctive aroma, attractive and widely used incosmetic industry for perfumes such as soaps, perfumes. In this study there are two kinds of variables, that is remain variable and changed variable. For remain variables consist of: distillation 0.5 atm

    C, and a distillation time of 3 hours. For changed variable include the time of enfleurage 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 day and type of absorbent form of petroleum jelly and

    is obtained from Pemalang, Central Java. The observations made are the the termination, organoleptic testing, refractive index and density of jasmine oil.

    study, for the absorbent vaseline the highest yield of 2.07% at 20 days and enfleurasi time for produce the highest yield of 1.9956% at the time of enfl

    According organoleptic color of jasmine oil is yellow and distinctive smell of jasmine. Density obtained ranged from 0.835 ml / g to 0.915 ml / g. Refractive index obtained from the study ranged

    smine oil

    , Tahun 2013, Halaman 93-97 s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    93

    PENGARUH WAKTU DAN JENIS ABSORBEN PADA PROSES Sambac)

    Diyono Ikhsan *) Teknik Universitas Diponegoro

    arto Tembalang Semarang 50239 Telp/Fax: (024) 7460058

    .Dalam penelitian ini, Tujuan daripenelitian iniadalah mengambil

    minyak melati dengan metode enfleurasi, mengkaji pengaruh jenis adsorbent yang digunakan pada anfaat dari percobaan ini

    absorben yang baik dan waktu yang optimal dalam proses enfleurasi sehingga diperoleh perbandingan berat minyak dengan berat absorben yang tinggi.. MinyakMelatidikenal sebagaisalah satu agenpenyedapallroundkarena memilikiaroma yang khas,

    digunakandalam industri kosmetikuntuk parfumseperti sabun, parfum. Dalam yaituvariabeltetap dan variabelberubah. Untukvariabel

    ,dan waktu distilasi 3 jam. Untuk variable berubahnya meliputi waktu enfleurasi yaitu 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 hari dan jenis absorben

    Jawa Tengah. Pengamatan indeks biasdan densitas minyakmelati.

    untukabsorben vaselin menghasilkanhasil tertinggisebesar 2,07% padawaktu enfleurasi20 haridan untuk absorben lemak sapi menghasilkanyieldtertinggi1,9956%pada

    dari minyak melati dihasilkan warna . Densitas yang diperoleh berkisar antara 0,835 ml/gr 0,915 ml/gr.

    In this study, using the The purpose of this experiment is taking jasmine oil

    enfleurasi method, Assessing the impact of type of adsorbent used in the process enfleurasi and enefits of this experiment was to determine the type of

    Jasmine oil is known as one of the allround flavouring agent because it has a distinctive aroma, attractive and widely used in the cosmetic industry for perfumes such as soaps, perfumes. In this study there are two kinds of variables,

    For remain variables consist of: distillation 0.5 atm time of 3 hours. For changed variable include the time

    of enfleurage 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20 day and type of absorbent form of petroleum jelly and is obtained from Pemalang, Central Java. The observations made are the the

    termination, organoleptic testing, refractive index and density of jasmine oil. The results of this study, for the absorbent vaseline the highest yield of 2.07% at 20 days and enfleurasi time for

    the time of enfleurasi 20 days. According organoleptic color of jasmine oil is yellow and distinctive smell of jasmine. Density obtained ranged from 0.835 ml / g to 0.915 ml / g. Refractive index obtained from the study ranged

  • Jurnal Teknologi Kimia dan Industri

    1. Pendahuluan

    Minyakmelatiadalahminyak yang dihasilkandari bunga melatisetelah dipetik akan tetap hidup secara fisiologis. Daun bunga melati terus menjalankan proses hidupnya dan tetap memproduksi minyak atsiri lalu minyak yang terbentuk dalam bunga akan menguap dalam waktu singkat. Pengambilan minyak atsiri yang terkandung dalam bunga melati tidak bisa dilakukan dengan cara penyulingan/destilasi seperti halnya pada cengkeh, nilam, ataupun kenanga. Hal ini disebabkan oleh penyulingan dengan uap air atau air mendidih yang relative lama cenderung merusapolimerisasi dan resinifikasi, komponen yang bertitik didih tinggi khususnya yang larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak dan mutu yang dihasilkan lebih rendah. Oleh karena itu mharus diproses dengan metode ekstraksi yang dapat dilakukan untuk melati adalah metode Enfleurasi.

    Pada proses ini, adsorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan pada suhu rendah (keadaan dingin) sehingga minyak terhindar dari kerusakan yang disebabkpelarut mudah menguap yang menggunakan cara modern, namun metode kuno yaitu enfleurasi masih memegperanan pentingdan selalu disempurnakan. Prinsip kerja proses Enfleurasi cukup sederhana. Medengan lemak yang mempunyai daya adsorbsi tinggi. Pada akhir proses, lemak akan jenuh dengan minyak bunga. Kemudian minyak bunga tersebut diekstraksi dari lemak dengan menggunakan alkohol dan selanjutnya alkohol dipisahkan menggunakan teknik pemisahan distilasi vakum supaya alkohol menguap dan dihasilkan absolut.

    Tujuan daripenelitian iniadalahadsorbent yang digunakan pada proses enfleurasi dan mengkaji pengaruh

    2. Bahan Dan Metode Penelitian 2.1 Alat dan Bahan yang Digunakan

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketel suling berbahan bahan yang digunakan: 1. Bunga Melatisebagai absorben.3.Alkohol 96% sebagai pelarut.

    Gambar1. Gambar Rangkaian Alat Penyusun Pada Proses Enfleurasi; (1). Plate, (2). Kaca, (3). Lemari Penyimpanan

    2.2 Prosedur Penelitian

    Tahap pertama yang dilakukan adalah perhitungan kadar air untuk menentukan jumlah bahan yang akan digunakan. Selanjutnya preparasi lemak sapi dengan pencampuran kemenyan 0,6%.enfleurasi Bunga melati ditaburkan diatas permukaan lemak chassisdan dibiarkan selama2 hariselama variabel waktu yang ditentukanbunga tersebut diekstraksi dari lemak dengan perlu diingat adalahpada saat memoleskan lemak dipermukaan bingkai kaca ataudigores dengan alat apapun yangbisa menciptakan pola

    Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013, Halaman Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    Minyakmelatiadalahminyak yang dihasilkandari bunga melati(Jasmine Sambac).Pada umumnya bunga melati setelah dipetik akan tetap hidup secara fisiologis. Daun bunga melati terus menjalankan proses hidupnya dan tetap memproduksi minyak atsiri lalu minyak yang terbentuk dalam bunga akan menguap dalam waktu singkat.

    k atsiri yang terkandung dalam bunga melati tidak bisa dilakukan dengan cara penyulingan/destilasi seperti halnya pada cengkeh, nilam, ataupun kenanga. Hal ini disebabkan oleh penyulingan dengan uap air atau air mendidih yang relative lama cenderung merusak komponen minyak karena proses hidrolisa, polimerisasi dan resinifikasi, komponen yang bertitik didih tinggi khususnya yang larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak dan mutu yang dihasilkan lebih rendah. Oleh karena itu mharus diproses dengan metode ekstraksi yang dapat dilakukan untuk melati adalah metode Enfleurasi.

    Pada proses ini, adsorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan pada suhu rendah (keadaan dingin) sehingga minyak terhindar dari kerusakan yang disebabkan oleh panas. Walaupun telah dikenal sistem ekstraksi dengan pelarut mudah menguap yang menggunakan cara modern, namun metode kuno yaitu enfleurasi masih memeg

    dan selalu disempurnakan. Prinsip kerja proses Enfleurasi cukup sederhana. Medengan lemak yang mempunyai daya adsorbsi tinggi. Pada akhir proses, lemak akan jenuh dengan minyak bunga. Kemudian minyak bunga tersebut diekstraksi dari lemak dengan menggunakan alkohol dan selanjutnya alkohol

    ik pemisahan distilasi vakum supaya alkohol menguap dan dihasilkan absolut.

    Tujuan daripenelitian iniadalahmengambil minyak melati dengan metode enfleurasi, mengkaji pengaruh jenis adsorbent yang digunakan pada proses enfleurasi dan mengkaji pengaruh waktu pada proses enfleurasi.

    Alat dan Bahan yang Digunakan

    Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketel suling berbahan stainless steelbahan yang digunakan: 1. Bunga Melati, yang diambil dari Pemalang, Jawa Tengah. sebagai absorben.3.Alkohol 96% sebagai pelarut. 4. Kemenyan 0,6%

    Gambar Rangkaian Alat Penyusun Pada ; (1). Plate, (2). Kaca, (3). Lemari

    Gambar 2. Rangkaian Alat Distilasi VakumDistilasi,(2). Waterbath,(3). Kompor Listrikdan Klem,(5). Termometer Pendingin Liebig,(8). Pipa U, (9). Erlenmeyer, (10).Pompa Vakum.

    pertama yang dilakukan adalah perhitungan kadar air untuk menentukan jumlah bahan yang akan Selanjutnya preparasi lemak sapi dengan pencampuran kemenyan 0,6%.

    Bunga melati ditaburkan diatas permukaan lemak tersebut yang telahdioleskan pada bingkai kaca atau 2 hari, kemudian diganti dengan bunga yang masih segar.

    selama variabel waktu yang ditentukan, pada akhir proses lemakakan jenuh dengan minyak bunga. Minyak diekstraksi dari lemak dengan menggunakan etanol dan selanjutnya etanol

    perlu diingat adalahpada saat memoleskan lemak dipermukaan bingkai kaca atauchassisdigores dengan alat apapun yangbisa menciptakan pola garis garis dipermukaan lemak.Tujuannya adalah untuk

    , Tahun 2013, Halaman 93-97 s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    94

    Pada umumnya bunga melati setelah dipetik akan tetap hidup secara fisiologis. Daun bunga melati terus menjalankan proses hidupnya dan tetap memproduksi minyak atsiri lalu minyak yang terbentuk dalam bunga akan menguap dalam waktu singkat.

    k atsiri yang terkandung dalam bunga melati tidak bisa dilakukan dengan cara penyulingan/destilasi seperti halnya pada cengkeh, nilam, ataupun kenanga. Hal ini disebabkan oleh penyulingan

    k komponen minyak karena proses hidrolisa, polimerisasi dan resinifikasi, komponen yang bertitik didih tinggi khususnya yang larut dalam air tidak dapat diangkut oleh uap air sehingga rendemen minyak dan mutu yang dihasilkan lebih rendah. Oleh karena itu melati harus diproses dengan metode ekstraksi yang dapat dilakukan untuk melati adalah metode Enfleurasi.

    Pada proses ini, adsorbsi minyak atsiri oleh lemak dilakukan pada suhu rendah (keadaan dingin) sehingga an oleh panas. Walaupun telah dikenal sistem ekstraksi dengan

    pelarut mudah menguap yang menggunakan cara modern, namun metode kuno yaitu enfleurasi masih memegang dan selalu disempurnakan. Prinsip kerja proses Enfleurasi cukup sederhana. Mengontakkan bunga

    dengan lemak yang mempunyai daya adsorbsi tinggi. Pada akhir proses, lemak akan jenuh dengan minyak bunga. Kemudian minyak bunga tersebut diekstraksi dari lemak dengan menggunakan alkohol dan selanjutnya alkohol

    ik pemisahan distilasi vakum supaya alkohol menguap dan dihasilkan absolut.

    mengambil minyak melati dengan metode enfleurasi, mengkaji pengaruh jenis waktu pada proses enfleurasi.

    stainless steel. Sedangkan bahan-, yang diambil dari Pemalang, Jawa Tengah. 2.Vaselin dan lemak sapi

    Gambar 2. Rangkaian Alat Distilasi Vakum; (1).Labu . Kompor Listrik,(4). Statif

    Termometer ,(6). Termo Control,(7). . Pipa U, (9). Erlenmeyer,

    pertama yang dilakukan adalah perhitungan kadar air untuk menentukan jumlah bahan yang akan Selanjutnya preparasi lemak sapi dengan pencampuran kemenyan 0,6%. Kemudian, pada proses

    yang telahdioleskan pada bingkai kaca atau , kemudian diganti dengan bunga yang masih segar. Proses ini dilakukan

    , pada akhir proses lemakakan jenuh dengan minyak bunga. Minyak selanjutnya etanol dipisahkan. Hal yang

    chassis, lemak hendaknya garis dipermukaan lemak.Tujuannya adalah untuk

  • Jurnal Teknologi Kimia dan Industri

    memperluas permukaan penyerapanminyak bunga oleh lemak, sehingga minyak bunga yang diserap akan lebih banyak (Guenther, 1987).

    Dalam penelitian ini dilakukan 4 analisa hasil yaitu rendemen, organolepdihasilkan dari proses enfleurasi minyak melati tersebut.

    3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil a. Bahan baku : Bunga Melati

    Berat bahan : 150 gram (basis kering)Absorben : Vaselin Tabel 1. Hasil penelitian dengan absorben

    Run Waktu (hari) Rendemen(1 2 0,3222 4 0,5853 6 0,7254 8 0,7605 10 0,9376 12 0,9927 14 1,2858 16 1,4859 18 1,87510 20 2,07

    b. Bahan baku : Bunga MelatiBerat bahan : 150 gram (basis kering)Absorben : Lemak SapiTabel 2. Hasil penelitian dengan absorben

    Run Waktu (hari) Rendemen(%)1 2 0,222 2 4 0,483 3 6 0,525 4 8 0,732 5 10 0,837 6 12 0,942 7 14 1,285 8 16 1,399 9 18 1,775

    10 20 1,907

    3.2 Pembahasan Dari hasil penelitian didapat bahwa

    didapatkan juga semakin besar, karena waktu kontak fase antara solven dengan bahan semakin lama sehingga minyak yang terambil semakin optimal yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

    Gambar 3. Grafik Pengaruh Waktu

    0 2 4 6

    ren

    de

    me

    n (

    %)

    waktu enfleurasi (hari)

    Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013, Halaman Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    memperluas permukaan penyerapanminyak bunga oleh lemak, sehingga minyak bunga yang diserap akan lebih

    Dalam penelitian ini dilakukan 4 analisa hasil yaitu rendemen, organoleptik, indeks bias dan densitas yang dihasilkan dari proses enfleurasi minyak melati tersebut.

    Bunga Melati gram (basis kering)

    Hasil penelitian dengan absorbenvaselin Rendemen(%) Indeks bias Densitas

    0,322 1,462 0,860 0,585 1,467 0,856 0,725 1,469 0,856 0,760 1,471 0,860 0,937 1,474 0,870 0,992 1,474 0,890 1,285 1,475 0,890 1,485 1,476 0,890 1,875 1,476 0,910

    0 1,482 0,910

    Bunga Melati gram (basis kering)

    : Lemak Sapi . Hasil penelitian dengan absorben lemak sapi

    (%) Indeks bias Densitas 1,462 0,835 1,464 0,840 1,464 0,840 1,468 0,840 1,469 0,860 1,469 0,860 1,471 0,870 1,473 0,870 1,475 0,870 1,477 0,890

    Dari hasil penelitian didapat bahwa semakin lama penyulingan minyak atsiri didapatkan juga semakin besar, karena waktu kontak fase antara solven dengan bahan semakin lama sehingga minyak yang terambil semakin banyak. Tetapi setiap jenis bahan mempunyai batas waktu penyoptimal yang dapat dilihat pada grafik di bawah ini :

    . Grafik Pengaruh Waktu Enfleurasi terhadap Rendemen.

    8 10 12 14 16 18 20waktu enfleurasi (hari)

    vaselin

    lemak sapi

    , Tahun 2013, Halaman 93-97 s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    95

    memperluas permukaan penyerapanminyak bunga oleh lemak, sehingga minyak bunga yang diserap akan lebih

    tik, indeks bias dan densitas yang

    maka berat minyak yang didapatkan juga semakin besar, karena waktu kontak fase antara solven dengan bahan semakin lama sehingga

    banyak. Tetapi setiap jenis bahan mempunyai batas waktu penyulingan yang

    lemak sapi

  • Jurnal Teknologi Kimia dan Industri

    Bila dilihat dari waktu enfleurasi dapat disimpulkan, semakin lama waktu enfleurasi maka dihasilkan semakin tinggi. Rendemenyaitu sebesar 2,07%. Rendemenenfleurasi 2 hari. Hal ini disebabkan kondisi kekerasan lemak sapi yang digunakan sebagai absorben tidak stabil setiap harinya dan cenderung semakin mengeras setiap harinya sehingga kemampuan untuk mengabsorbsi menurun.

    Hasil penelitian didapat kenaikan plate. Hal ini dapat terjadi karena kondisi menyebabkan senyawa pada bunga melati tidak terjerap absorben secara optimal, intensitas pergantian bunga melati sangat mungkin terjadi kontak dengan udara luar hal itu dapat menminyak melati sebagian menguap sehingga dapat

    Pada Tabel 1 dan Tabel 2 terlihat Indeks bias pada hasil penelitian diAbsolute melati pada penelitian ini ditinjau dari indeks biasnya memenuhi syarat sebagai minyak melati karena berada pada kisaran 1,400 1,810(Guenther,1988). Densitas yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar 0,8gr/ml 0,9550 gr/ml. Densitas yang dihasilkan pada penelitian ini berada dibawah densitas melati yang ada di pasaran disebabkan karena masih adanya etanol di dalam minyak melati yang belum terpisah secara sempurna pada proses distilasi vakum.

    Tabel 3 berikut merupakan hasil analisa organoleptik berupa warna dan bau dari minyak melati.

    Tabel 3. Hasil Analisa Organoleptik

    Run Waktu Warna

    Vaselin Lemak Sapi1 2 KM

    2 4 KM

    3 6 KM

    4 8 KM

    5 10 K

    6 12 K

    7 14 K

    8 16 K

    9 18 K

    10 20 K

    *K= Kuning KM= Kuning Muda

    Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa warna produk minyak (Kuning) dan sedikit yang berwarna KM (Kuning muda)dari panelis yaitu sekitar 60-90. Menurut panelis, bau minyak melati dengan absorbanpasaran dibanding dengan absorban lemak sapi.

    Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013, Halaman Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    Bila dilihat dari waktu enfleurasi dapat disimpulkan, semakin lama waktu enfleurasi maka Rendemen tertinggi dihasilkan dari variabel vaselin dengan waktu enfleurasi 20 hari

    Rendemen terkecil sebesar 0,2217% yang dihasilkan variabel lemak sapi dengan waktu disebabkan kondisi kekerasan lemak sapi yang digunakan sebagai absorben tidak stabil

    setiap harinya dan cenderung semakin mengeras setiap harinya sehingga kemampuan untuk mengabsorbsi

    didapat kenaikan rendemen tidak sebanding dengan penambahan bunga melati kedalam plate. Hal ini dapat terjadi karena kondisi penutupan chassis pada proses enfleurasi kurang rapat dapat menyebabkan senyawa pada bunga melati tidak terjerap absorben secara optimal, intensitas pergantian bunga

    gat mungkin terjadi kontak dengan udara luar hal itu dapat menyebabkan senyawa terpen penyusuminyak melati sebagian menguap sehingga dapat mempengaruhi rendemen pada setiap variabel.

    terlihat Indeks bias pada hasil penelitian didapat kisaran 1,462 Absolute melati pada penelitian ini ditinjau dari indeks biasnya memenuhi syarat sebagai minyak melati karena

    1,810(Guenther,1988). Densitas yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar 0,80,9550 gr/ml. Densitas yang dihasilkan pada penelitian ini berada dibawah densitas melati yang ada di

    pasaran disebabkan karena masih adanya etanol di dalam minyak melati yang belum terpisah secara sempurna

    berikut merupakan hasil analisa organoleptik berupa warna dan bau dari minyak melati.

    OrganoleptikMinyak Melati Bau Lemak Sapi Vaselin

    Lemak Sapi

    K 65 60

    K 70 65

    K 70 65

    K 70 70

    K 70 60

    K 80 70

    K 70 65

    K 80 70

    K 85 70

    K 90 70

    Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa warna produk minyak melati yang dihasilkan ratadan sedikit yang berwarna KM (Kuning muda), sedangkan baunya memiliki tingkat penilaian bervariasi

    Menurut panelis, bau minyak melati dengan absorbanpasaran dibanding dengan absorban lemak sapi.

    , Tahun 2013, Halaman 93-97 s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    96

    Bila dilihat dari waktu enfleurasi dapat disimpulkan, semakin lama waktu enfleurasi maka rendemen yang vaselin dengan waktu enfleurasi 20 hari

    dihasilkan variabel lemak sapi dengan waktu disebabkan kondisi kekerasan lemak sapi yang digunakan sebagai absorben tidak stabil

    setiap harinya dan cenderung semakin mengeras setiap harinya sehingga kemampuan untuk mengabsorbsi

    gan penambahan bunga melati kedalam proses enfleurasi kurang rapat dapat

    menyebabkan senyawa pada bunga melati tidak terjerap absorben secara optimal, intensitas pergantian bunga yebabkan senyawa terpen penyusun

    pada setiap variabel.

    dapat kisaran 1,462 1,482. Kualitas Absolute melati pada penelitian ini ditinjau dari indeks biasnya memenuhi syarat sebagai minyak melati karena

    1,810(Guenther,1988). Densitas yang dihasilkan dalam penelitian ini berkisar 0,835 0,9550 gr/ml. Densitas yang dihasilkan pada penelitian ini berada dibawah densitas melati yang ada di

    pasaran disebabkan karena masih adanya etanol di dalam minyak melati yang belum terpisah secara sempurna

    berikut merupakan hasil analisa organoleptik berupa warna dan bau dari minyak melati.

    yang dihasilkan rata-rata berwarna K , sedangkan baunya memiliki tingkat penilaian bervariasi

    Menurut panelis, bau minyak melati dengan absorban vaselin lebih mendekati

  • Jurnal Teknologi Kimia dan Industri

    4. Kesimpulan

    Dari hasil penelitian dapat disimpulkan:

    Waktu enfleurasi terbaik adalah 20 hari dengan menghasilkan menghasilkan kualitas minyak melati yang lebih baik yaitu vaselin yang memiliki berwarna kuning, berbau khas melati, indeks bias sebesar 1,482 dan densitas sebesar 0,915 gr/ml. Sedangkan Lemak Sapi memiliki rendemen1,478 dan densitas sebesar 0,89 gr/ml.

    Ucapan Terima Kasih

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada1. Kedua orang tua, atas doa, kesabaran, limpahan kasih sayang, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan.2. Bapak Ir. Diyono Ikhsan, SU selaku dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan dan bimbingan selama

    proses pembuatan laporan penelitian ini.3. Bapak Ir. Budiyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas4. Semua pihak yang telah mendukung

    Daftar Pustaka

    Ginting, Nahitma.2008.Analisis Minyak Mawar (Rosa hybrid Hort) yang diperoleh dengan Cara Enfleurasi menggunakan Gliseolat Stearin

    Guenther. 1952. Minyak Atsiri, diterjemahkan oleh S. KatarHamid, A.A. 2011. Essential oils : Its Medical and Pharmacological Uses.

    Research. University of llorin, Nigeria.Handy, Lubis Ifri.1999. Pengaruh Jenis Lemak dan Frekuensi Penggantian Bunga pada

    Rendemen dan Mutu Minyak MelatiHuda, Muhammad Nurul. 2010. Pengambilan Minyak Bunga Melati dengan Metode Enfleurasi Menggunakan

    Lemak Sapi Kambing Ayam. Program StudiNovalny, Dian. 2006. Pengaruh Ukuran Rajangan Daun dan Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan

    Karakteristik Minyak Sirih. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.Padumanonda Tanit. 2007. The Development of Local Animal Fat as an Alternative Method in the Extraction of

    Essential Oil for AromatherapyParth N Patel. 2011. Extraction of Herbal Aroma Oils from Solid Surface.

    Pharmacy. Gujarat India. Pensuk Worraruethai. 2007. Comparison of the Chemical Constituents in Michelia alba Flower Oil Extracted by

    Steam Distillation, Hexane Extraction and Enfleurage Method.Medicine. Thailand.

    Sumirat, Nawang. 2000. Pengaruh Lama Ekstraksi dan Kapasitas Ekstraktor Berputar Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Melati ( Jasminum sp).

    Suyanti.2002. Teknologi Pascapanen Bunga Sedap MalamSyahbana Rusli, Meika. 2010. Sukses Memproduksi Minyak AtsiriYulianingsih. 2007. Teknik Enfleurasi dalam Proses Pembuatan Minyak Mawar

    Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, Vol. 2, No. 4, Tahun 2013, Halaman Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    Dari hasil penelitian dapat disimpulkan:

    Waktu enfleurasi terbaik adalah 20 hari dengan menghasilkan rendemen absolute 2,07 %.Absorben yang menghasilkan kualitas minyak melati yang lebih baik yaitu vaselin yang memiliki rendemenberwarna kuning, berbau khas melati, indeks bias sebesar 1,482 dan densitas sebesar 0,915 gr/ml. Sedangkan

    rendemensebesar 1,9956 %, berwarna kuning, berbau khas melati, indeks bias sebesar ,89 gr/ml.

    Penulis mengucapkan terima kasih kepada : Kedua orang tua, atas doa, kesabaran, limpahan kasih sayang, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan.

    selaku dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan dan bimbingan selama proses pembuatan laporan penelitian ini. Bapak Ir. Budiyono, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.Semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan penelitian ini.

    Analisis Minyak Mawar (Rosa hybrid Hort) yang diperoleh dengan Cara Enfleurasi menggunakan Gliseolat Stearin.INOVASI, Vol. 5 (4).

    , diterjemahkan oleh S. Kataren (Jakarta UI Press). Essential oils : Its Medical and Pharmacological Uses. International Journal of Current

    Research. University of llorin, Nigeria. Pengaruh Jenis Lemak dan Frekuensi Penggantian Bunga pada

    Rendemen dan Mutu Minyak Melati. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.Bogor.Pengambilan Minyak Bunga Melati dengan Metode Enfleurasi Menggunakan

    . Program Studi Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang.Pengaruh Ukuran Rajangan Daun dan Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan

    . Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.The Development of Local Animal Fat as an Alternative Method in the Extraction of

    Essential Oil for Aromatherapy. Journal of Thai Traditional & Alternative Medicine. Thailand.Extraction of Herbal Aroma Oils from Solid Surface. International Journal of Comprehensive

    Comparison of the Chemical Constituents in Michelia alba Flower Oil Extracted by Steam Distillation, Hexane Extraction and Enfleurage Method. Journal of Thai Tradition

    Pengaruh Lama Ekstraksi dan Kapasitas Ekstraktor Berputar Terhadap Rendemen dan Mutu Minyak Melati ( Jasminum sp). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

    Teknologi Pascapanen Bunga Sedap Malam. Litbang Pertanian.21(1). Sukses Memproduksi Minyak Atsiri.Edisi 1.Agromedia Pustaka.Jakarta.

    Teknik Enfleurasi dalam Proses Pembuatan Minyak Mawar. J Hort.17(4),

    , Tahun 2013, Halaman 93-97 s1.undip.ac.id/index.php/jtki

    97

    absolute 2,07 %.Absorben yang rendemen sebesar 2,07 %,

    berwarna kuning, berbau khas melati, indeks bias sebesar 1,482 dan densitas sebesar 0,915 gr/ml. Sedangkan sebesar 1,9956 %, berwarna kuning, berbau khas melati, indeks bias sebesar

    Kedua orang tua, atas doa, kesabaran, limpahan kasih sayang, dukungan dan pengorbanan yang telah diberikan. selaku dosen pembimbing yang telah memberi pengarahan dan bimbingan selama

    Teknik Universitas Diponegoro.

    Analisis Minyak Mawar (Rosa hybrid Hort) yang diperoleh dengan Cara Enfleurasi

    International Journal of Current

    Pengaruh Jenis Lemak dan Frekuensi Penggantian Bunga pada Proses Enfleurasi . Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor.Bogor.

    Pengambilan Minyak Bunga Melati dengan Metode Enfleurasi Menggunakan Teknik Kimia Universitas Negeri Semarang.

    Pengaruh Ukuran Rajangan Daun dan Lama Penyulingan Terhadap Rendemen dan . Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

    The Development of Local Animal Fat as an Alternative Method in the Extraction of . Journal of Thai Traditional & Alternative Medicine. Thailand.

    ternational Journal of Comprehensive

    Comparison of the Chemical Constituents in Michelia alba Flower Oil Extracted by Journal of Thai Traditional & Alternative

    Pengaruh Lama Ekstraksi dan Kapasitas Ekstraktor Berputar Terhadap Rendemen dan Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

    .Edisi 1.Agromedia Pustaka.Jakarta. . J Hort.17(4), 393-398.