1.2 identifikasi masalah - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/18743/5/12.61.0045 tan rio...
TRANSCRIPT
23
BAB IV
HASIL DAN ANALISA
Perancangan atau desain SIA dalam penelitian ini menggunakan Model Drivers
Development. Model ini dipilih karena memudahkan dalam perancangan sistem informasi
akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan di CV Walton.
1.2 Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan yang ada di CV Walton adalah untuk menentukan arah dari
penelitian dan menentukan perancangan sistem informasi akuntansi.
Identifikasi masalah dilakukan oleh peneliti melalui observasi, dokumentasi dan
wawancara langsung ke pemilik CV Walton. Sedangkan hasil identifikasi permasalahan
di CV Walton yang masih menggunakan pencatatan manual atau hanya menggunakan
software MS Office adalah sebagai berikut
1. Terdapat beberapa kekeliruan dalam penjurnalan secara akuntansi.
2. Laporan laba rugi, neraca, arus kas dan laporan pendukung lainnya cukup lama
dalam penyusunannya sehingga sering terjadi keterlambatan laporan tersebut.
3. Nota-nota penjualan ataupun pembelian sudah di arsip dengan benar tetapi
dalam pencarian nota tersebut masih kesulitan karena sistem pengarsipannya
terlalu banyak arsip.
4. Persediaan bahan tidak akurat karena pencatatannya menggunakan MS Office
dan pelaporan laporan produksi sering terjadi kesalahan.
24
5. Kesulitan dalam pelacakan kesalahan pencatatan karena terdiri dari beberapa
sheet file excel.
1.3 Tahap Analisa Masalah
Analisa masalah dibuat dengan tujuan untuk mengidentifikasi sebab maupun akibat
permasalahan yang terjadi pada CV Wilton. Untuk mempermudah mengalisanya maka
peneliti membuat datanya seperti pada tabel dibawah ini :
No Masalah Akibat Solusi
1 Terdapat beberapa
kekeliruan dalam
jurnal akuntansi
Terdapat beberapa
selisih antara
pencatatan data
transaksi di
pembukuan dan data
sebenarnya di
perusahaan
Penjurnalan ada
beberapa kekeliruan
Merancang sistem
informasi akuntansi
yang dapat
menyimpan semua
informasi transaksi
dan mudah
digunakan. Selain itu
merancang sistem
yang otomatis dalam
penjurnalan sehingga
dapat memperkecil
kesalahan dalam
penjurnalan
2 Laporan laba rugi, Terlalu lama dalam Merancang sistem
25
neraca, arus kas dan
laporan lainnya tidak
akurat
pembuatan laporan
akuntansi karena harus
merekap semua
transaksi yang dicatat
di MS Office.
Sulit dalam
pengambilan
keputusan untuk
perusahaan karena
data pendukung selalu
terlambat
informasi yang dapat
secara otomatis
membuat laporan
keuangan laba rugi,
neraca, arus kas dan
laporan lainnya
walaupun operator
tidak memahami
penjurnalan akuntansi
3 Nota-nota penjualan
ataupun pembelian
sudah di arsip dengan
benar tetapi dalam
pencarian nota
tersebut masih
kesulitan.
Bukti transaksi nota
pembelian dan
penjualan sering susah
dicari karena penataan
arsip belum rapi.
Bukti transaksi sering
tercampur dengan
bukti lain
Desain sistem yang
bisa mencatat nomer
bukti dan informasi
lainnya dan mudah
dicari.
4 Persediaan bahan
tidak akurat
Kesulitan menentukan
jumlah stok
Desain sistem
inventori barang yang
26
Sering dilakukan stok
opname
Kesulitan dalam
menentukan
perencanaan
pembelian bahan baku
ataupun bahan
penolong
WIP tidak ada
meliputi persediaan
bahan baku, bahan
penolong, persediaan
dalam proses dan
persediaan produk
jadi
Tabel 4.1 Analisa Sebab Akibat
1.4 Tahap Analisa Kebutuhan Sistem
Tahap analisa kebutuhan sistem di CV Walton adalah sistem yang dapat menyimpan
semua data meliputi input, proses dan laporan. Untuk ini peneliti merancang
pengelompokan sistem yang akan di rancang sebagai berikut :
1. Master Data
a. Data Produk Jadi
b. Data Bahan Baku
c. BOM Produk
d. Supplier
e. Pelanggan
2. Saldo Awal
27
a. Saldo Awal Bahan Baku
b. Saldo Awal Kas dan Setara Kas
c. Saldo Awal Piutang
d. Saldo Awal Hutang
e. Data Aset Tetap
f. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
3. Pembelian
a. Pembelian Tunai
b. Pembelian Kredit
4. Produksi
a. Produksi
b. Hasil Produksi
5. Penjualan
a. Penjualan Tunai
b. Penjualan Kredit
6. Piutang
a. Penerimaan Piutang
7. Hutang
a. Pembayaran Hutang
8. Akuntansi
a. Pengeluaran Kas
b. Beban Penyusutan
28
c. Jurnal Umum
9. Laporan
a. Laba Rugi
b. Neraca
c. Perubahan Modal
d. Arus Kas
e. Laporan Persediaan
f. Laporan Pembelian
g. Laporan Penjualan
h. Piutang
i. Hutang
4.3 Tahap Desain
2.1.1 Desain Data
Desain data adalah model data secara terkonsep yang bertujuan untuk
memudahkan arah dalam mendesain database maupun kebutuhan interfacenya.
Desain data ini menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD) dan membuat
hubungan antar tabel dalam database secara terstruktur
32
Gambar 4.5 Entity Relationship Diagram Penjualan
2.1.2 Struktur Database
Database adalah kumpulan data yang disimpan secara terstruktur dalam
komputer yang dapat untuk menghasilkan informasi yang di butuhkan.
Berdasarkan keterangan yang ada pada ERD sebelumnya, maka struktur
database dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Tabel Jurnal
Atribut Tipe Data Keterangan
id_account INT(10) PK
Tanggal DATE Id_nobukti INT(10) FK
33
Keterangan VARCHAR(255) Debet DOUBLE Kredit DOUBLE Id_akun INT(10) FK
Id_supplier INT(10) FK
Id_pelanggan INT(10) FK
2. Tabel Aset Tetap
Atribut Tipe Data Keterangan
id_aset INT(10) PK
Asset VARCHAR(255) umurekonomis DOUBLE harga DOUBLE Id_akun INT(10) FK
noinventaris VARCHAR(200)
3. Table BOM
Atribut Tipe Data Keterangan
id_bom INT(10) PK
id_barang INT(10) FK
Id_produk INT(10) FK
jumlah DOUBLE total DOUBLE
4. Tabel Produk Jadi
Atribut Tipe Data Keterangan
id_produk INT(10) PK
kodeproduk VARCHAR(255) namaproduk VARCHAR(255) hargajual DOUBLE
5. Tabel Bahan Baku
34
Atribut Tipe Data Keterangan
id_barang INT(10) PK
kodebarang VARCHAR(20) NamaBarang VARCHAR(255) Satuan VARCHAR(20) HargaBeli DOUBLE hargarata DOUBLE
6. Tabel Pelanggan
Atribut Tipe Data Keterangan
id_pelanggan INT(15) PK
namapelanggan VARCHAR(100) Alamat VARCHAR(155) NoTelp VARCHAR(25)
7. Tabel Supplier
Atribut Tipe Data Keterangan
id_Supplier INT(15) PK
NamaSupplier VARCHAR(100) Alamat VARCHAR(155) NoTelp VARCHAR(25)
8. Tabel Penjualan
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_penjualan INT(20) PK
nobukti VARCHAR(100) tanggal DATE/TIME Id_pelanggan INT(10) FK
9. Tabel Pembelian
35
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_penjualan INT(20) PK
Id_barang INT(10) FK
tanggal DATE/TIME nobukti VARCHAR(100) FK
Id_supplier INT(10) FK
10. Tabel Kode Akun
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_akun INT(20) PK
Kode_akun VARCHAR(20) namaakun VARCHAR(250) kelompok VARCHAR(250) sifatakun VARCHAR(20)
11. Tabel Persediaan Bahan Baku
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_persediaanbb INT(20) PK
Id_barang VARCHAR(20) qtyin Double qtyout Double
12. Tabel Persediaan Produk
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_persediaanpj INT(20) PK
Id_produk VARCHAR(20) qtyin Double qtyout Double
13. Tabel Nobukti
Atribut Tipe Data Keterangan
36
Id_nobukti INT(20) PK
nobukti VARCHAR(250) jurnal VARCHAR(250)
14. Tabel Produksi
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_produksi INT(20) PK
Id_bom INT(20) FK
Tanggal Date Id_produk INT(20) FK
Id_nobukti INT(20) FK
15. Tabel Hasilprod
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_hasil INT(20) PK
Tanggal Date Id_produk INT(20) FK
Id_nobukti INT(20) FK
16. Tabel Detil Pembelian
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_bahanbaku INT(20) FK
Id_pembelian INT(20) FK
Kode_bahanbaku VARCHAR(200) Jumlah DOUBLE harga DOUBLE
17. Tabel Detil Penjualan
Atribut Tipe Data Keterangan
Id_produk INT(20) FK
Id_penjualan INT(20) FK
37
Kede_barang VARCHAR(100) Jumlah DOUBLE hargajual DOUBLE
4.4.3 Desain Proses
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Informasi Akuntansi
Sistem
Informasi
Perusahaan
Perencanaan Supplier SPK Produksi
Kebutuhan Bahan Baku
Informasi Supplier
Order Pembelian
Perusahaan Input Pembelian dan
Penjualan
Produksi
Input Jurnal Akuntansi
Persediaan
Pelanggan Informasi Pelanggan
Nota Penjualan
Laporan Akuntansi dan Laporan
Pendukung Lainnya
38
Gambar 4.3 Dekomposisis Sistem
Sistem Informasi
Perusahaan
Input Master
Bills of Materials
Daftar Bahan Baku
Daftar Produk Jadi
Supplier
Pelanggan
Kode Akun
Saldo Awal BB
Saldo Awal PJ
Saldo Awal Kas/Bank
Saldo Aset Tetap
Produksi
Pembelian
Produksi
Hasil Produksi
Penjualan
Jurnal Penutup
Laporan
Laporan Keuangan
Laporan Persediaan
Laporan Pendukung
39
1. Master
Data
Saldo Awal Bahan
Baku
Saldo Awal Produk
Jadi
Saldo Awal Kas dan
Setara Kas
Saldo Awal Aset
Tetap
Bills of Materials
Daftar Bahan Baku
Daftar Produk Jadi
2. Pembelian
Bahan
Baku
Supplier
Pelanggan
Kode Akun
Supplier
Pembayaran Hutang Persediaan Bahan
Baku
Jurnal Akuntansi
3. Produksi Persediaan Bahan
Baku
Persediaan Dalam
Proses
BTKL
BOPb
Jurnal Akuntansi
40
Gambar 4.4 DFD Level 0 Sistem Informasi Akuntansi
4. Hasil
Produksi Persediaan Dalam
Proses
Persediaan Produk
Jadi
Jurnal Akuntansi
5. Penjualan
Pelanggan
Persediaan Produk
Jadi
Jurnal Akuntansi
Penerimaan Piutang
6. Jurnal
Penutup
BTKL Akumulasi
Penyusutan Aset
Tetap
BOPS
7. Laporan Neraca
Lap Persediaan
Perubahan Modal
Arus Kas
Laba Rugi
Lap Pendukung
Lainnya
41
1. Input Master Data
Pemilik
Bahan Baku
Persediaan Awal BB
Pemilik
Produk Jadi
Persediaan PJ
Pemilik
Kas dan
Setara Kas Kas dan Setara Kas
Pemilik
Aset Tetap
Aset Tetap
Pemilik
Data
Pelanggan Pelanggan
Pemilik
Bills of
Materials
Materials Planning
BTKL
BOP
42
2. Produksi
Pemilik
Data
Supplier Supplier
Pemilik
Pembelian
Bahan Baku
Supplier
Bahan Baku
Bahan Baku
Pembelian
Tunai/Kredit
Pemilik
Produksi
Hutang BTKL
BOPb
Pemakaian Bahan
Baku
Pemilik
Hasil
Produksi
Persediaan Produk
Jadi
Persediaan Dalam
Proses
Persediaan Dalam
Proses
43
3. Laporan
Pemilik
Penjualan
Produk Jadi
Pelanggan
Produk Jadi
Penjualan
Tunai/Kredit
Pemilik
Laporan
Akuntansi
Neraca
Laba Rugi
Perubahan Modal
Arus Kas
Pemilik
Laporan
Persediaan
Persediaan Bahan
Baku
Persediaan Produk
Jadi
Pemilik
Laporan
Pendukung
Laporan Penjualan
Laporan Pembelian
Buku Besar
Laporan Jurnal
44
Gambar 4.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Akuntansi
4.4.3 Desain Interface
4.4.4.1 Desain Form
1. Form Menu Utama
Desain tampilan dirancang sesuai pengelompokan memasukkan data
oleh peneliti supaya memudahkan bagi penggunanya
Selain ini peneliti juga membuat menu sebagai berikut : master data,
saldo awal, produksi, jurnal, dan laporan
45
2. Form Nama Barang
Langkah Penggunaannya :
1. Isi semua informasi yang ada pada barang yang akan diisi dan nama
barang serta harga beli wajib diisi lalu klik tombol tambah data
untuk menambah
46
3. BOM Produk
Perancangan form ini untuk mengisi data BOM atau kebutuhan bahan
tiap produk.
Pada desain form ini, peneliti membuat 2 komponen listview. Listview
pertama memuat informasi data bahan baku yang akan diinput.
Listview kedua untuk memuat informasi semua kebutuhan bahan baku
dalam proses pembuatan produk termasuk biaya tenaga kerja langsung
dan BOP
Langkah Penggunaannya :
1. Mengisi nama produk terlebih dahulu pada kolom kode produk lalu
otomatis produk yang dicari akan muncul
2. Langkah selanjutnya mengisi semua kebutuhan yang digunakan
untuk membuat produk tersebut
47
3. Klik tombol tambah data
Contoh salah satu produk BOM produk
HPP Kaos Dalam (Singlet) Bayi No Nama Barang Qty Satuan Harga Total
1 Kain Katun Putih 50 cm 1,875 1,875
2 Benang Jahit 200 cm 30 30
3 Benang Obras 100 cm 550 550
4 Plastik 1 pcs 125 125
5 Dos 0.1 pcs 250 25
6 Lakban 1 pcs 1 1
7 BTKL 1 1,602 1,602
8 BOP 1 722 722
Total 4,930
4. Form Supplier
Form ini untuk memuat data supplier meliputi nama, alamat, no telp
dari supplier.
Langkah Penggunaannya :
Mengisi semua informasi tentang supplier lalu klik tombol tambah data
5. Form Pelanggan
48
Form ini untuk memuat data pelanggan meliputi nama, alamat, no telp
dari pelanggan.
Langkah Penggunaannya :
Mengisi semua informasi tentang pelanggan lalu klik tombol tambah
data
6. Saldo Awal Produk
Perancangan form ini untuk memudahkan perusahaan dalam mengisi
data saldo awal produk tanpa harus membuat jurnalnya karena jurnal
akan secara otomatis terposting.
Rancangan dari form ini memakai komponen datetime picker, textbox,
tombol, dan listview
49
Langkah memasukkan yaitu dengan memilih tanggal pada saat saldo
awal dimasukkan lalu masukkan kode produknya dan sistem akan
mencari produk tersebut setelah itu isi jumlah stoknya dan klik tombol
masukkan data.
Rumus perhitungannya jurnal didalam sistem akan dijelaskan dalam
contoh dibawah ini :
misalnya kita akan memasukkan saldo awal produk jadi kaos singlet
bayi sebanyak 100 pcs
Maka sistem akan melacak total hpp produk untuk mesin bio diesel
didapat nilai Rp. 4,931 x 100 pcs, maka jurnalnya sebagai berikut:
Nama Akun Debet Kredit
Persediaan Produk Jadi 493,100
Modal Usaha 493,100
Yang akan disimpan pada tabel jurnal, sedangkan untuk detil jumlahnya
diposting kedalam tabel persediaan produk yaitu:
Nama Barang Bukti
Pembelian Qty In
Kaos Singlet Bayi Saldo
Awal 100
Bukti pembelian akan ditulis sistem otomatis dengan nama “Saldo
Awal” karena untuk membedakan
50
7. Saldo Awal Bahan Baku
Perancangan form ini sama dengan penjelasan sebelumnya yaitu hanya
memasukkan data saldo awal bahan baku tanpa harus membuat
jurnalnya.
Langkah input datanya yaitu dengan memilih tanggal pada saat saldo
awal bahan baku dimasukkan, lalu masukkan kode barang dan otomatis
barang tersebut akan dicari sistem secara otomatis setelah itu masukkan
jumlah stoknya dan klik tombol masukkan data.
Perhitungannya jurnal didalam sistem ini akan dijelaskan dalam contoh
dibawah ini :
misalnya akan dimasukkan stok awal Kain Katun Putih sejumlah 200
meter harga rata-rata belinya Rp 3750 maka didapat nominal sejumlah
200 x Rp 3,750 = Rp. 750,000 yang akan diposting kedalam tabel jurnal
51
Nama Akun Debet Kredit
Persediaan Bahan Baku 750,000
Modal Usaha 750,000
Sedangkan jumlahnya akan diposting ke tabel persediaan bahan baku
sebagai berikut:
Nama Barang Qty In
Kain Katun Putih 200
8. Saldo Awal Kas dan Setara Kas
Disain untuk form ini dibuat oleh peneliti sederhana. Komponen yang
digunakan di form ini adalah datetime picker, combobox, textbox,
tombol dan listview.
Cara mengoperasikannya cukup sederhana yaitu:
52
1. Memilih tanggal saldo awal pada datetime picker
2. Pada combobox dipilih kas atau bank yang akan diisi
3. Isi nominal uang pada saat saldo awal contoh pada kas terdapat
uang Rp. 14,550,550
4. Klik tombol masukkan data
Jurnal yang dicatat dan diakui sebagai arus kas pada tabel jurnal adalah
Nama Akun Debet Kredit
Kas 14,550,550
Modal Usaha 14,550,550
53
9. Saldo Awal Hutang
Pada form ini mencatat data hutang perusahaan ke supplier. Desain
form ini menggunakan listview dari pihak ketiga yaitu Dev
Components, untuk data hutang ke supplier tersebut.
Langkah mengoperasikannya sebagai berikut :
1. Memilih tanggal pada datetime picker yaitu tanggal pada saat saldo
awal
2. Memilih nama suppliernya pada combobox
3. Isi nomer bukti, keterangan dan nominalnya misalnya 46,450,500
4. Klik tombol masukkan data
Jurnal yang terdapat di form ini adalah
54
Nama Akun Debet Kredit
Modal Usaha 46,450,500
Hutang Usaha 46,450,500
13. Saldo Awal Piutang
Pada form ini berisi data piutang pelanggan ke perusahaan. Desain form
ini menggunakan listview yang tentang detil data piutang.
Langkah mengoperasikannya sebagai berikut :
1. Memilih tanggal pada datetime picker yaitu tanggal pada saat saldo
awal
2. Memilih nama pelanggannya pada combobox
3. Isi nomer bukti, keterangan dan nominalnya misalnya 24,350,500
55
4. Klik tombol masukkan data
Jurnal yang terdapat di form ini adalah
Nama Akun Debet Kredit
Piutang Usaha 24,350,500
Modal Usaha 24,350,500
14. Data Aset
Langkah mengoperasikannya sebagai berikut :
1. Mengisi nama asetnya, no inventarisnya, harga perolehan, umur
ekonomis serta memilih nama akun
56
2. Data yang diisi meliputi data aset tanah, bangunan, kendaraan dan
peralatan
3. Klik tombol simpan
4. Pilih tanggal saldo awal pada datetime picker
5. Klik tombol proses akuntansi untuk memproses jurnal akuntansinya.
Jurnal pada form ini adalah aset tetap pada modal usaha.
Contoh data
Nama Aset Harga Perolehan Umur Ekonomis Nama Akun
Tanah 13,430,000,000 Tanah
Bangunan 4,235,500,000 20 Bangunan
Kendaraan
Roda 2 25,600,000 4 Kendaraan
Kendaraan
Roda 4 480,600,000 8 Kendaraan
Peralatan 40,230,000 3 Peralatan
Maka hasil jurnalnya adalah :
Nama Akun Debet Kredit
Tanah 13,430,000,000
Bangunan 4,235,500,500
Kendaraan 506,200,000
Peralatan 40,230,000
Modal Usaha 18,211,930,500
57
15. Saldo Awal Akumulasi Aset Tetap
Form ini didesain peneliti sederhana mungkin sistem inputnya karena
peneliti berpendapat tidak semua orang bisa menghitung akumulasi
penyusutan. Metode yang digunakan pada form ini adalah metode garis
lurus.
Langkah input datanya di jelaskan sebagai berikut :
1. Memilih tanggal saldo awal akumulasi penyusutan pada datetime
picker
58
2. Pilih aset tetap yang akan dihitung akumulasi penyusutannya.
Catatan untuk tanah tidak muncul pada form ini karena aset tanah
tidak menyusut
3. Isi sampai tanggal saldo awal umur aset tetap tersebut sudah berapa
bulan
4. Klik tombol tambah data
Jurnal untuk form ini adalah modal usaha pada akumulasi penyusutan
aset tetap. Contoh perhitungan akumulasi penyusutan bangunan. Nilai
bangunan pada penjelasan diatas mempunyai harga perolehan Rp.
4,235,500,500 dan umur ekonomis 20 tahun. Umur bangunan sampai
tanggal saldo awal sudah 47 bulan maka tahap pertama yang dihitung
adalah nominal penyusutan bangunan perbulannya yaitu Rp.
4,235,500,500 / 20 tahun / 12 bulan = Rp. 16,290,386 perbulan. Jadi nilai
penyusutan setelah 47 bulan adalah 47 x Rp. 16,290,386 = Rp.
765,648,142
Maka jurnalnya sebagai berikut :
Nama Akun Debet Kredit
Modal Usaha 765,648,142
Akumulasi Penyusutan Bangunan 765,648,142
59
16. Produksi
Form ini berfungsi untuk memasukkan proses produksi. Contoh
produksi Kaos singlet bayi sejumlah 100 pcs maka sistem akan mencari
kebutuhan bahan untuk membuat produk seperti bahan baku, BTKL,
dan BOP dan didapat nilai sebagai berikut:
1. Bahan Baku Rp. 260,168
2. BTKL Rp. 160,256
3. BOP Rp. 72,200
Dari data diatas jika produksi sejumlah 100 pcs maka jurnalnya sebagai
berikut :
60
Nama Akun Debet Kredit
Persediaan Dalam Proses 492,624
Persediaan Bahan Baku 260,168
BTKL 160,256
BOPb 72,200
Sedangkan input pada tabel persediaan bahan baku dengan nomer bukti
“Pemakaian BB” sebagai berikut :
Nama Barang Qty Satuan
Kain Katun Putih 5,000 cm
Benang Jahit 20,000 cm
Benang Obras 10,000 cm
Plastik 100 pcs
Dos 10 pcs
Lakban 100 pcs
61
17. Form Hasil Produksi
Form ini dibuat peneliti untuk memasukkan data hasil produksi.
Langkah input datanya adalah sebagai berikut :
1. Pilih tanggal hasil produksi
2. Pilih Kode Produk
3. Isi jumlah hasil produk jadi
4. Klik tombol tambah data
Jurnal akuntansinya adalah sebagai berikut:
62
Nama Akun Debet Kredit
Persediaan Produk Jadi 492,624
Persediaan Dalam Proses 492,624
Untuk data di tabel persediaan produk dengan no bukti “Produk Jadi”
Nama Barang Qty In
Kaos Singlet Bayi 100
18. Form Pembelian Tunai
Untuk form pembelian tunai peneliti mendesain sistem memakai harga
rata-rata dengan rumus sebagai berikut :
63
((stok akhir x harga rata-rata akhir) + (jumlah pembelian x harga
pembelian)) / (stok akhir + jumlah pembelian)
Contoh kasus
Jumlah stok akhir Barang A 3,320 pcs dengan harga rata-rata per Kg
Rp. 4,500. Beli Barang A jumlah 100 pcs dengan harga Rp. 4,600, maka
perhitungan harga rata-ratanya sebagai berikut
= ((3,320 x 4,500) + (100 x 4,600))/(3,320 + 100)
= (15,400,000) / 3,420
= Rp. 4,503
Langkah untuk mengoperasikannya adalah :
1. Cari barang yang akan dibeli
2. Pilih tanggal beli
3. Ganti harga belinya jika ada perubahan harga
4. Pilih suppliernya
5. Isi jumlah yang dibeli
6. Klik tombol tambah data
Jurnal akuntansinya sebagai berikut :
Nama Akun Debet Kredit
Persediaan Bahan Baku 460,000
Kas 460,000
Jurnal ini dicatat sebagai arus kas
64
Untuk data di tabel pembelian dengan nomer bukti PENJT-xxxxx dan
di tabel persediaan bahan baku
Nama Barang Qty In
Barang A 100
19. Form Pembelian Kredit
Untuk form penjualan kredit pada prinsipnya sama dengan form
penjualan tunai, perbedaannya hanya pada jurnal akuntingnya
Langkah untuk mengoperasikannya adalah :
1. Cari barang yang akan dibeli
2. Pilih tanggal beli
3. Ganti harga belinya jika ada perubahan harga
65
4. Pilih suppliernya
5. Isi jumlah yang dibeli
6. Klik tombol tambah data
Jurnal akuntansinya sebagai berikut :
Nama Akun Debet Kredit
Persediaan Bahan Baku 332,000
Hutang Usaha 332,000
Untuk data di tabel persediaan bahan baku sebagai berikut
Nama Barang Qty In Qty Out
Barang A 100
66
20. Form Penjualan Tunai
Langkah pengoperasiaannya cukup sedehana hanya cari barang yang
akan dijual lalu isi jumlahnya dan yang terakhir klik tombol tambah
data.
Jurnal akuntansinya sebagai berikut :
Contoh kasus jual 1 Pcs dengan harga jual Rp.45,500,000 dan hpp
produk seperti penjelasan sebelumnya didapat Rp. 32,312,222
Total yang harus dibayar pelanggan adalah 1 x Rp. 45,500,000 = Rp.
45,500,000
Hppnya 1 x Rp. 32,312,222 = Rp. 32,312,222
Maka jurnalnya
Nama Akun Debet Kredit
67
Kas 45,500,000
Pendapatan Usaha 45,500,000
Hpp 32,312,222
Persediaan Produk Jadi 32,312,222
Jurnal ini dicatat sebagai arus kas
Untuk data di tabel persediaan produk sebagai berikut
Nama Barang Qty Out
Mesin Bio Diesel 100
21. Form Penjualan Kredit
Untuk form penjualan kredit adalah sama dengan penjualan tunai,
perbedaanya hanya pada penjualan tunai jurnalnya pada kas sedangkan
penjualan kredit pada piutang usaha.
68
Langkah pengoperasiaannya cukup mudah yaitu pilih pelanggannya
terlebih dahulu lalu cari barang yang akan dijual lalu isi jumlahnya dan
yang terakhir klik tombol tambah data.
Jurnalnya seperti dibawah ini :
Nama Akun Debet Kredit
Piutang Usaha 45,500,000
Pendapatan Usaha 45,500,000
Hpp 32,312,222
Persediaan Produk Jadi 32,312,222
Untuk data di tabel persediaan produk sebagai berikut
Nama Barang Qty Out
Mesin Bio Diesel 100
69
22. Form Penerimaan Piutang
Langkah mengoperasikannya adalah :
1. Pilih pelanggan pada combobox
2. Listview terdapat informasi data piutang dari pelanggan tersebut
3. Pilih tanggal penerimaan piutang
4. Isi nomer bukti
5. Isi keterangannya
6. Isi nominal penerimaan pembayarannya
7. Klik tombol tambah data
Sedangkan jurnalnya adalah kas pada piutang usaha seperti contoh
dibawah ini
70
Nama Akun Debet Kredit
Kas 7,100,000
Piutang Usaha 7,100,000
Jurnal ini dicatat sebagai arus kas
23. Form Pembayaran Hutang
Langkah mengoperasikannya adalah :
1. Pilih Suppliernya pada combobox
2. Listview akan memunculkan informasi data hutang perusahaan ke
supplier tersebut
3. Pilih tanggal pembayaran hutang
4. Isi nomer bukti
5. Isi keterangannya
6. Isi nominal pembayaran hutang
7. Klik tombol tambah data
71
Sedangkan jurnalnya adalah kas pada piutang usaha seperti contoh
dibawah ini
Nama Akun Debet Kredit
Hutang Usaha 1,560,000
Kas 1,560,000
Jurnal ini dicatat sebagai arus kas
24. Form Pengeluaran Kas
Form ini di desain peneliti untuk memasukkan data yang berhubungan
dengan biaya atau beban.
Langkah mengoperasikannya adalah :
1. Pilih tanggal transaksinya
72
2. Pilih rekening biayanya dengan memilih daftar akun pada
combobox biaya
3. Pilih rekening yang di kredit kas atau bank pada combobox
pengeluaran
4. Isi nomer buktinya
5. Isi keterangannya
6. Isi nominalnya
7. Klik tombol tambah data
Sedangkan jurnal akuntansinya seperti contoh dibawah ini :
Nama Akun Debet Kredit
Beban Transportasi 640,000
Kas 640,000
Jurnal ini dicatat sebagai arus kas
73
25. Form Jurnal Umum
Form ini di rancang secara umum bisa digunakan untuk transaksi seperti
tarik tunai, transfer bank, menabung di bank, menutup BOPs, BTKL,
jurnal penyesuaian dan lainnya.
Langkah mengoperasikannya adalah :
1. Pilih tanggal transaksinya
2. Pilih rekening yang di debet
3. Pilih rekening yang di kredit
4. Isi nomer buktinya
74
5. Isi keterangannya
6. Isi nominalnya
7. Klik tombol tambah data
Sedangkan jurnal akuntansinya seperti contoh dibawah ini :
Nama Akun Debet Kredit
Kas 5,200,000
Bank BCA 5,200,000
26. Form Beban Penyusutan
Form ini digunakan untuk menjurnal beban penyusutan aset tetap tiap
bulan. Tujuan form ini untuk menghitung beban penyusutan aset tetap
secara otomatis karena sistem yang sudah memprosesnya. Metode yang
75
digunakan untuk menghitung beban akumulasi di sistem adalah garis
lurus.
Langkah mengoperasikannya adalah :
1. Pilih tanggal transaksi beban akumulasi penyusutan
2. Pilih nama aset yang akan dimasukkan di dalam combobox
Daftar aset tetap di combobox sesuai dengan data yang sudah
diinput di form data aset tetap kecuali tanah tidak tercantum disini
karena tanah tidak ada penyusutannya.
3. Klik tombol tambah data
Sedangkan jurnal akuntansinya seperti contoh dibawah ini :
Nama Akun Debet Kredit
Beban Akumulasi Penyusutan
Bangunan
16,290,386
Akumulasi Penyusutan Bangunan 16,290,386
76
4.4.4.2 Desain Laporan
1. Laporan Laba Rugi
CV Walton
Laba Rugi Periode 01-Jan-2017 sampai dengan 31-Jan-2017
PENDAPATAN
Pendapatan Usaha
132,399,300,000
HPP 107,312,652,354
LABA KOTOR 25,086,647,646
BEBAN
Beban Transport dan Kirim
3,439,508,877
Beban Pemasaran 5,686,932,640
Beban Pemeliharaan 7,141,548,646
Beban Depresiasi Aset Tetap 547,618,380
TOTAL BEBAN 16,815,608,543
LABA BERSIH Sebelum Pajak 8,271,039,103
77
2. Laporan Neraca
CV Walton
Neraca Per 29-Jan-2017
Uraian Rekening Saldo
ASET
1.1.01 Kas 22,668,659
1.1.02 BCA 282,137,230
Total 304,805,889
1.2.01 Piutang Usaha 28,302,126,640
Total 28,302,126,640
1.3.01
Persediaan Produk Jadi 15,226,321,262
1.3.02
Persediaan Dalam Proses 1,237,098,340
1.3.03
Persediaan Bahan Baku 33,945,614,616
Total 50,409,034,218
1.4.01
Tanah
18,626,564,998
1.4.02
Bangunan
4,460,890,870
1.4.03
Akumulasi Penyusutan Bangunan -1,149,537,263
1.4.04
Kendaraan
3,940,845,000
1.4.05
Akumulasi Penyusutan Kendaraan -1,436,766,406
1.4.06
Peralatan
6,923,745,920
1.4.07 Akumulasi Penyusutan Peralatan -4,962,017,909
Total 26,403,725,210
Total Aset 105,419,691,957
KEWAJIBAN
2.1.01 Hutang Usaha 15,589,974,840
78
Total 15,589,974,840
2.2.01 Hutang Biaya Tenaga Kerja Langsung 115,500,000
Total 115,500,000
EKUITAS
Modal Akhir CV Walton 89,714,217,117
Total 89,714,217,117
Total Kewajiban dan
Ekuitas 105,419,691,957
3. Laporan Arus Kas
CV Walton
Arus Kas PERIODE 01-01-2017 SAMPAI 31-01-2017
Total
Arus Kas dari Aktifitas Operasional
Pendapatan Usaha 120,076,122,047
Pembelian Persediaan Bahan Baku -94,356,908,289
Penerimaan Piutang Usaha 44,300,000
Pengeluaran Kas -16,267,990,163
BTKLs -8,508,384,610
BOPs -9,059,533,096
Pembayaran Hutang Usaha -21,342,800,000
Total Aktifitas Operasional -
29,415,194,111
Arus Kas dari Aktifitas Investasi
Total Arus Kas dari Aktifitas Investasi 0
Arus Kas dari Aktifitas Pendanaan
79
Modal 0
Total Aktifitas Pendanaan 0
Kenaikan Kas Bersih -
29,415,194,111
Kas / Setara Kas CV WaltonPer 01-01-2017 29,720,000,000
Kas/Setara Kas Per 31-01-2017 304,805,889
4. Laporan Perubahan Modal
CV Walton
Perubahan Modal PERIODE 01-01-2017 SAMPAI 31-01-2017
MODAL
SALDO AWAL PERUBAHAN MODAL 73,620,073,882
Perubahan Modal 7,823,104,132
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK 8,271,039,103
Saldo Akhir Modal CV Walton29-Jan-2017 89,714,217,117
80
5. Laporan Jurnal
CV Walton
Laporan Jurnal Periode 31-12-2016 sampai dengan 31-12-2016
Keterangan Debet Kredit
Persediaan Bahan Baku 2,200,000 0
Modal Awal 0 2,200,000
Keterangan Debet Kredit
Persediaan Bahan Penolong 880,000 0
Modal Awal 0 880,000
Keterangan Debet Kredit
Persediaan Bahan Penolong 880,000 0
Modal Awal 0 880,000
Keterangan Debet Kredit
Persediaan Bahan Penolong 27,000 0
Modal Awal 0 27,000
6. Laporan Persediaan Bahan Baku
Contoh format laporan persediaan yang dirancang peneliti
CV Walton
Laporan Persediaan Bahan Baku Periode 01-01-2017 sampai dengan 31-01-2017
Bahan Baku Satuan Stok Awal
Pembelian Pemakaian Stok Akhir Harga Total Harga
Saddle Packing
Set 10 35 25 20 341,548 6,830,960
Nozzle Spray Total 10 35 25 20 6,830,960
81
7. Laporan Persediaan Produk Jadi
Contoh laporan persediaan yang dirancang seperti gambar di bawah ini
CV Walton
Laporan Persediaan Produk Periode 01-12-2016 sampai dengan 31-12-2016
Bahan Baku Satuan Stok Awal
Produksi Jual Stok Akhir
Harga Total Harga
Mesin Bio Diesel Pcs 2 27 21 8 32,312,222 258,497,776
Total 2 27 21 8
258,497,776
8. Laporan Pembelian
CV Walton
Laporan Pembelian Periode 01-Jan-2017 sampai dengan 31-Jan-2017
Tunai
Tanggal Nama Barang Jumlah
2-Jan-2017 Nozzle Spray
21 Set 80,750 1,695,750
1,695,750
82
9. Laporan Penjualan
CV Walton
Laporan Penjualan Periode 01-Jan-2017 sampai dengan 31-Jan-2017
Tanggal Nama Barang Jumlah Harga Total 7-Jan-2017 Mesin Bio Diesel 2 Pcs 45,500,000 91,000,000
91,000,000
10. Laporan Piutang
CV Walton
Laporan Piutang Per 31-Des-2016
Nama Saldo Awal Pembayaran Saldo Akhir
PT Global Inter Nusa 143,300,000 56,300,000 87,000,000
Total 143,300,000 56,300,000 87,000,000
11. Laporan Hutang
CV Walton
Laporan Hutang Per 31-Jan-2017
Saldo Awal Pembayaran
Saldo Akhir
Nama Hutang Hutang
PT Mamur Tech Jkt 234,300,000 123,300,000 111,000,000
Total 243,300,000 123,300,000 111,000,000