12. 7 kebiasaan efektif

Upload: audims

Post on 13-Jul-2015

197 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

7 KEBIASAAN EFEKTIF

ETIKA WATAK/KARAKTEREtika Watak/Karakter merupakan Dasar dari Keberhasilan & Kebahagiaan yang sejati

KejujuranIntegritas Kerendahan hati Kesetiaan Keberanian Bersikap adil

KesabaranRajin Kesederhanaan Kesopanan The Golden Rules

ETIKA KEPRIBADIANEtika Kepribadian mengajarkan bahwa Keberhasilan merupakan fungsi kepribadian, citra masyarakat, sikap dan perilaku, keterampilan dan teknik yang melicinkan proses interaksi manusia.Dua hal yang ditekankan dalam Etika Kepribadian: 1. Teknik Hubungan Manusia dan Masyarakat 2. Senyum mendatangkan lebih banyak teman daripada kerutan pada dahi Kemampuan berbicara Your attitude determines your altitude Apa pun yang dapat dipahami dan diyakini oleh benak manusia, maka itu pasti dapai dicapai

SMP (Sikap Mental Positif)

Tidak ada keberhasilan sejati di dunia iniyang dapat dipisahkan dari kehidupan yang benar.David Starr Jordan

PROSES KEMATANGAN KEPRIBADIAN KesalingtergantunganSinergiM e n g a s a h

Menang-Menang

Sukses Bersama Orang Lain

Empati

U l

KemandirianPrioritasSukses Dalam Diri Sendiri

an g

Proaktif

Hasil Akhir

Ketergantungan

EFEKTIVITAS DAN KESEIMBANGAN Efektif atau Efisien? Angsa dan Telur emas. Memelihara Keseimbangan antara P/KP Kemampuan Produksi:

Fisik

Finansial

Manusia

REKENING BANK EMOSI(Emotional Bank Account) Interaksi antar manusia melibatkan emosi. Saldo atau Dasar dari hubungan yang baik adalah: TRUST (Kepercayaan). 5 Jenis Penyetoran & Penarikan Rekening Bank Emosi: Setor Sopan Santun & Keramahan

Tarik Bersikap Kasar

Menepati Janji Memenuhi Harapan Kesetiaan Rendah Hati

Ingkar Janji Membuyarkan harapan Kemunafikan Kesombongan

Saldo: KEPERCAYAAN

Saldo: KECURIGAAN

KEBIASAAN(Habit)Kebiasaan adalah hal-hal yang kita lakukan berulang-ulang. Tetapi kebanyakan kita tidak sadar akan kebiasaan kita. Mereka seperti berjalan sendiri:Ada kebiasaan baik, seperti: Hormat kepada orang lain Olahraga secara teratur Membuat rencana kerja yang jelas

Ada kebiasaan buruk, seperti: Berpikir negatif Merasa rendah diri Mengerjakan tugas pada saat-saat terakhir

Ada juga kebiasaan yang sama sekali tidak relevan, termasuk: Mandi malam-malam Makan sari kacang ijo dengan garpu Baca koran dari belakang ke depan

3 HAL PENTING UNTUK MEMBENTUK KEBIASAANPengetahuan

Keterampilan

Sikap/Keinginan

HUKUM TABUR TUAITabur Pikiran Tuai Perbuatan

Perbuatan

Kebiasaan

KebiasaanKarakter

KarakterArah hidup (nasib)

PENGEMBANGAN TUJUH KEBIASAAN POSITIFSukses Dalam Diri Send iri Sukses Bersama Orang Lain Pembaharuan Diri1. Menjadi Pribadi yang Proaktif 2. Berpikir Tujuan/Hasil Akhir 3. Berpikir Prioritas (Utamakan yang Penting) 4. Bertindak Menang-Menang 5. Pandai melakukan Empati 6. Bekerjasama Secara Sinergi 7. Selalu Memperbaharui Diri

Kebiasaan 1

Menjadi Pribadi yang Proaktif

CERMIN SOSIAL SAAT INISifat

KesehatanKeberuntungan Nasib

Masa DepanDitentukan oleh faktor/keadaan di luar diri kita.

Banyak orang percaya bahwa manusia tidak memiliki kendali atas dirinya.Bagaimana pendapat Anda?

Bersikap ProaktifBersikap Proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap Proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, sekarang, dan di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai daripada hanya sekedar bereaksi berdasarkan suasana hati atau keadaan. Orang-orang yang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak menjadi korban, untuk tidak reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mengapa kita mampu bersikap proaktif? Karena kita memiliki 4 Karunia Manusia yang unik: Kesadaran Diri Daya Imajinasi Hati Nurani (Self Consciousness) (Creative Imagination) (Conscience)

Kehendak Bebas (Independent Will)

PROAKTIF

Vs. REAKTIF

Proaktif = Kebebasan, Kemampuan dan kemauan untuk memilih respon-respon kita

terhadap apapun yang terjadi pada kita, berdasarkan nilai-nilai yang kita anut.

Response + ability

= RESPONSIBILTY

Orang proaktif bertanggung jawab terhadap siapa dirinya, apa yang ia miliki dan apa yang ia lakukan dalam kehidupan dan pekerjaannya.

Model Proaktif

StimulusKesadaran Diri

Kebebasan untuk MEMILIH

ResponKehendak Bebas

Daya Imajinasi

Hati Nurani

Reaktif = Menganggap bahwa hidup ini sudah ditentukan oleh nasib sehingga kita tidak memiliki banyak pilihan kecuali menjalani sambil mencari pembenaran-pembenaran diri. Orang reaktif cenderung berpikir negatif terhadap suatu keadaan atau kejadian. Komentar yang sering muncul: Itu bukan salah saya.

Model Reaktif

Stimulus

Respon

Orang reaktif sering mencari Kambing Hitam untuk menutupi kelemahan/Kekurangan mereka sendiri.

Bahasa ReaktifAku tidak bisa . Seandainya saja.

Bahasa ProaktifPasti ada jalan lain. Saya akan.

Ia membuat saya begitumarah.

Saya dapat mengendalaikanemosi saya.

Karir saya mandek karena dapat Bos yang tidak becus.

Karir saya masih dapat berkembang jika saya .

3 FAKTOR KAMBING HITAM ORANG REAKTIF1. Faktor GenetikAyah saya pemarah, saya juga jadi pemarah

2. Faktor Kejiwaan - Berpikir negatif (Rekan saya yang pintar saja tidak berhasil, apalagi saya .- Merasa tidak sopan jika berbicara mengenai Salary dengan atasan. - Rasa takut/Phobia terhadap .

3. Faktor Sosial

-Tidak mungkin mencapai target karena ada demonstrasi di mana-mana.-Keberhasilan perusahaan tergantung Fengshui kantor.

LINGKARAN PENGARUH DAN LINGKARAN KHAWATIR

Fokus Orang

Reaktif

Lingkaran Pengaruh

Lingkaran Khawatir

Fokus Orang

Proaktif

Lingkaran PengaruhLingkaran Khawatir

Apa yang ada di depan kita dan yang ada di belakang kita hanyalah masalah kecil dibandingkan yang ada di dalam diri kita. Dan bila yang di dalam itu kita bawa ke dunia luar, keajaiban bisa terjadi -Henry David Thoreau

MENGEMBANGKAN OTOT-OTOT PROAKTIFOtobiografi Dalam

Lima Bab SingkatDicuplik dari Theres a Hole in My Sidewalk Karya Portia Nelson

IAku sedang jalan. Ada lubang yang dalam ditepinya. Aku terperosok. Aku tak berdaya. Itu bukan salahku.

Lama sekali baru aku bisa ke luar.

IIAku sedang jalan di jalan yang sama. Ada lubang yang dalam tepinya. Aku pura-pura tidak melihatnya. Lagi-lagi aku terperosok. Tidak kusangka aku berada di lubang yang sama. Tetapi itu bukan salahku. Masih saja lama sekali baru aku bisa ke luar.

IIIAku sedang jalan di jalan yang sama. Ada lubang yang dalam di tepinya. Aku lihat sih. Tetapi tetap saja aku terperosok. Sudah jadi kebiasaan. Sekarang mataku terbuka. Aku tahu di mana aku berada.Ini salahku. Akupun segera ke luar.

IVAku sedang jalan di jalan yang sama. Ada lubang yang dalam di tepinya. Aku menghindarinya.

V Aku jalan lewat jalan lain.

Kebiasaan 2

Berpikir Tujuan/Hasil Akhir

MENEMUKAN MISI HIDUPSegala sesuatu diciptakan dua kali: Pertama dalam Pikiran (Mental)

Kedua dalam Kenyataan (Fisik)Misi Hidup merupakan ciptaan Pertama, yaitu Refleksi dari keinginan yang matang dari suatu kepribadian yang kuat dan unik untuk mencapai sesuatu yang paling berharga dalam kehidupan, baik kehidupan pribadi maupun kehidupan profesional. Keputusan Anda kemarin Menentukan keadaan Anda hari ini

Keputusan Anda Sekarang Menentukan masa depan Anda.

Pernyataan Misi Pribadi (PMP)Mencakup: Hal-hal apa yang paling didambakan dalam hidup? Hal-hal apa yang paling berharga bagi diri pribadi? Bakat-bakat apa yang saya miliki? Apa yang ingin saya capai di akhir hidup saya?

Dalam:-Kehidupan Pribadi -Aktivitas Sosial -Pekerjaan -Aktivitas Rohani

PENGALAMAN YANG DAPAT MEMBERI PERSPEKTIF UNTUK PMP1. Kegiatan bersatu dengan alam.

2. Berimajinasi yang kreatif di tempat tenang.3. Perjalanan ke tempat yang belum pernah dilihat sebelumnya.

4. Membaca buku-buku inspiratif.5. Berinteraksi dengan orang-orang yang kita hormati baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan profesional.

KEPEMIMPINAN DIRI Dengan visualisasi yang kreatif, kita menyusun kemampuan yang diperlukan untuk mewujudkannya. Misi, Peran dan Tujuan Hidup dapat berubah karena kitalah yang mengendalikannya. Bekerja berdasarkan misi hidup yang jelas akan menciptakan integritas.

Kendalikanlah takdirmu sendiri, jika tidak mau dikendalikan orang lain.

PUSAT KEHIDUPANRasa aman

Kebijaksanaan

Pusat

Pedoman

Daya

Apa pun yang ada di pusat kehidupan kita akan menjadi sumber dari rasa aman, pedoman, kebijaksanaan, dan daya kita.

Pusat Rasa aman Pedoman Kebijaksanaan Daya

: : : :

uang, keluarga, kerja, barang milik, kesenangan, agama, PRINSIP, dll. perasaan diri berguna, harga diri kriteria yang mengatur pengambilan keputusan perspektif hidup anda, pengertian dan penilaian tentang bagaimana bagian dan prinsip berlaku dan berhubungan satu sama lainnya. : kemampuan atau kapasitas untuk bertindak, kekuatan dan potensi untuk mencapai sesuatu. Energi untuk membuat pilihan dan keputusan.

Kebiasaan 3

BERPIKIR PRIORITAS (UTAMAKAN YANG PENTING)

Pada Kebiasaan Kedua, kita adalah Pemimpin yang menetapkan Tujuan Akhir/Hasil yang ingin dicapai. Pada Kebiasaan Ketiga kita adalah Manager yang menyusun strategi untuk mencapai Tujuan yang telah ditetapkan. Anda adalah Pemimpin sekaligus Manager bagi diri anda sendiri. Menurut Peter Drucker & Warren Bennis:

Manajemen adalah mengerjakan sesuatu dengan benar--- Doing the things right (Fungsi otak Kiri). Kepemimpinan adalah mengerjakan hal-hal yang benar---Doing the right things (Fungsi otak kanan). Manajemen adalah efisiensi dalam menaiki tangga keberhasilan. Kepemimpinan menentukan apakah tangganya bersandar pada dinding yang benar. Stephen R. Covey:Pimpin dari kanan, Manage dari kiri.

Berpikir PrioritasBerpikir Prioritas adalah penciptaan kedua secara fisik. Artinya kita mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang secara mental (Visi, Misi, Nilai, Prioritas) sudah kita tetapkan. Individu yang efektif memfokuskan perhatiannya pada apa yang paling penting lebih dahulu. Kebiasaan ketiga ini berhubungan dengan Manajemen Waktu.

4 Jenis tuntutan terhadap waktu: a. Penting b. Tidak penting

c. Mendesakd. Tidak Mendesak

MATRIKS MANAJEMEN WAKTUMendesak Q1 Krisis Tidak mendesak Q2 Keseimbangan

Penting

Q3 Interupsi Tidak Penting

Q4 Telenovela

MATRIKS MANAJEMEN WAKTUMendesak Tidak Mendesak

Q1: Krisis Kondisi hidup/mati

Q2: KeseimbanganPerencanaan Pengembangan diri/relasi Pengenalan peluang baru Rekreasi

Penting

Masalah yang mendesak Proyek yang mencapai deadline

Q3: Interupsi

Q4: TelenovelaKegiatan pelarian (nonton TV, film, karaoke yang berlebihan)Telepon yang bertele-tele

Tidak Penting

Beberapa telepon Beberapa surat Rapat-rapat yang tidak produktif

Kerja sibuk

Dampak Manajemen WaktuMendesakQ1: Krisis

Tidak MendesakQ2: KeseimbanganVisi, perspektif Disiplin Kontrol Keseimbangan

Penting

Stres Keletihan Hidup dalam krisis

Q3: InterupsiKarakter bunglon Fokus jangka pendek Merasa jadi korban Hubungan dangkal atau putus

Q4: TelenovelaSama sekali tak bertanggung jawab Dipecat dari pekerjaan Bergantung pada orang lain

Tidak Penting

2 PRINSIP MENGATUR WAKTU1. PenjadwalanAlat pengatur waktu yang baik harus: -Bersifat terpadu (integrated) -Seimbang -Berfokus pada Q2. -Berorientasi pada manusia -Fleksibel -Portable

2. Pendelegasian - Ker In- Tu (Gofer delegation) - Bebas Bertanggung jawab(Stewardship delegation)

Pengorganisasian Jangka Panjang

Pernyataan Misi

Peran

Tujuan

Pengorganisasian MingguanJadwal

Peran

Tujuan

Rencana

Delegasi

Azas Pendelegasian yang BenarMemberi kesempatan kepada orang yang kita delegasikan menjadi mandiri, menggunakan inisiatif, pertimbangan, dan kreativitas mereka sendiri dalam mengerjakan suatu tugas. 5 Tahap Proses Pertumbuhan Inisiatif

1. Menunggu instruksi.2. Bertanya apa yang harus dilakukan. 3. Mengajukan usul.

4. Bertindak mandiri dan segera melapor.5. Bertindak mandiri dan melapor secara berkala.

Pendelegasian yang Bebas Bertanggung jawabPendelegasian yang bebas bertanggung jawab memerlukan pengertian timbal-balik yang jelas dan terbuka, mencakup: Hasil yang diinginkan Pedoman pelaksanaan

Sumber daya pendukung Tolok ukur Kinerja Konsekuensi/Reward

Kebiasaan 4

Berpikir Menang-Menang

Berpikir Menang-MenangBerpikir Menang-Menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir Menang-Menang adalah berusaha mencari pemecahan masalah yang memungkinkan kedua belah pihak merasa sejajar dan sama-sama memberikan manfaat. Berpikir Menang-Menang berarti mau berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

M-M atau LBT6 Alternatif hasil Interaksi: Menang - Menang Menang Kalah Kalah Menang Kalah Kalah Ingin Menang Sendiri Menang-Menang atau Lebih Baik Tidak

Kunci dari interaksi M-M adalah Komunikasi yang berkelanjutan dan Alternatif Ketiga.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENANG-MENANG1Menang/ Menang

2Menang/ Menang

3Menang/ Menang

Karakter

Hubungan

Kesepakatan

Sistem Organisasi (4) dan Proses (5)

KARAKTERKarakter adalah dasar dari Menang-Menang, dan semua yang lain dibangun di atas dasar tersebut. Ada tiga ciri Karakter yang esensial untuk mencapai interaksi yang MenangMenang: 1. Integritas (Integrity) Kesesuaian antara apa yang dikatakan dan dilakukan. Kematangan (Maturity) Keseimbangan antara keberanian dan Pertimbangan. Mentalitas Kelimpahan (Abundance Mentality) Kemampuan menghargai dan mengakui orang lain supaya terjadi interaksi yang positif agar tercipta alternatif ketiga yang lebih baik.

2.

3.

KEMATANGAN

Kalah/Menang

Menang/Menang

PERTIMBANGANKalah/Kalah Menang/Kalah

KEBERANIAN

HUBUNGANDari dasar karakter, kita membangun dan memelihara Hubungan Menang-Menang. Kepercayaan (Rekening Bank Emosi) adalah intisari dari Menang-Menang. Tanpa kepercayaan, kita tidak mempunyai kredibilitas untuk melakukan komunikasi yang terbuka. Adalah penting untuk menyadari bahwa tidak semua keputusan perlu menjadi Menang-Menang. Ada kalanya karena faktor waktu dan kepercayaan yang tidak maksimal, maka hasil yang dicapai adalah kompromi.

KESEPAKATANDari hubungan mengalir kesepakatan yang memberikan definisi dan arah bagi Menang/Menang.

Kesepakatan Kinerja (Performance

Agreement) Fokusnya adalah pada hasil, bukan metode. Pada dasarnya ada empat konsekuensi (reward/punishment) yang dapat dikendalikan oleh Manajemen terhadap karyawannya, yaitu:

Konsekuensi hukuman.

Keuangan:

penghasilan,

opsi

saham,

tunjangan,

atau

Konsekuensi Psikologis: pengakuan, persetujuan, respek, kredibilitas, atau kehilangan itu semua.

Konsekuensi Peluang: pelatihan, pengembangan, tunjangan jabatan, dan keuntungan lain. Konsekuensi Tanggung jawab: keleluasaan dan wewenang yang dapat diperluas atau dikurangi.

PROSESTidak ada cara untuk mencapai Menang-Menang dengan sarana Menang-Kalah atau Kalah-Menang. Untuk mencari solusi Menang-Menang, dapat menggunakan Proses Empat langkah: 1. Lihat masalahnya dari sudut pandang pihak lain. 2. Kenali persoalan dan keprihatinan utama (bukan posisi) orang yang terlibat. 3. Tentukan hasil apa yang akan merupakan solusi yang dapat diterima sepenuhnya. 4. Kenali pilihan-pilihan baru yang mungkin diambil untuk mencapai hasil-hasil tersebut.

Kebiasaan 5

PANDAI MELAKUKAN EMPATI

4 Jenis Dasar KomunikasiKomunikasi adalah keterampilan yang sangat penting dalam kehidupan. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita untuk berkomunikasi. 4 Jenis Dasar Komunikasi:

Membaca

Berbicara

Menulis

Mendengar

4 Tingkat MENDENGAR1. Mendengar pura-pura 2. Mendengar selektif 3. Mendengar dengan penuh perhatian

4. Mendengar dengan empati

SIMPATI dan EMPATIMendengarkan dengan SimpatiMendengarkan dan merespon dengan emosi yang sesuai.

Mendengarkan dengan EmpatiMendengarkan secara mendalam dan berusaha mengerti orang lain secara emosional maupun intelektual. Berusaha mengerti lebih dahulu memerlukan perubahan paradigma yang sangat mendalam. Kita biasanya berusaha lebih dahulu untuk dimengerti. Kebanyakan orang tidak mendengarkan dengan maksud untuk mengerti; mereka mendengarkan dengan maksud untuk menjawab. Mendengarkan dengan empati berarti mendengarkan dengan Telinga, Mata dan

Hati.

Mengembangkan Keterampilan

Mendengarkan dengan Empati Meniru apa yang dikomunikasikan Mengungkap ulang isi pembicaraan Merefleksikan perasaan Mengungkap ulang isi pembicaraan dan merefleksikan perasaan. Belajar kapan untuk tidak merefleksikan apaapa.

Pandai Melakukan EmpatiSilent

Listen

FactsUnderstand

Feelings

Solution

Kebiasaan 6

BEKERJASAMA SECARA SINERGI

SinergiadalahPROSESmenuju Suatu

alternatif baru yang lebih baik

1 + 1 = 3 atau lebih

Iklim untuk Memperoleh Sinergi Sikap Menang-Menang Memahami paradigma orang lain Keyakinan pada kemampuan untuk menemukan alternatif ketiga Hindari sikap defensif/protektif Hargai perbedaan Suasana keterbukaan

Sinergi Dalam KomunikasiTinggi

Sinergestik (Menang-Menang)

Kepercayaan

I win some, you win some)

Kompromi (Respek/

Rendah

Defensif (Menang-Kalah atau kalah-Menang)

Rendah

Kerjasama

Tinggi

Kebiasaan 7

SELALU MEMPERBAHARUI DIRI

Prinsip Pembaharuan Diri yang Seimbang

Kadang ketika saya mempertimbangkan betapa luar biasanya konsekuensi dari halhal kecil.Saya tergoda untuk berpikirSebenarnya tidak ada yang namanya halhal kecil.-Bruce Barton

PEMBAHARUAN DIRIKebiasaan 7 adalah memelihara dan meningkatkan aset terbesar yang anda miliki__yaitu Diri Anda Sendiri. Kebiasaan ini memperbaharui keempat dimensi sifat anda: spiritual, sosial/emosional, fisik dan mental/intelektual anda.

EMPAT DIMENSI PEMBAHARUAN DIRI

Olahraga, Nutrisi, Manajemen Stres

Fisik

Mental/IntelektualMembaca, Visualisasi, Perencanaan, Menulis

Pelayanan, Empati, Sinergi

Sosial/Emosional

Penggalian nilai, Doa, Meditasi

Spiritual

Dimensi Mental/IntelektualSebagian besar dari perkembangan mental kita dan disiplin studi kita berasal dari pendidikan formal. Akan tetapi sesudah kita meninggalkan sekolah, banyak dari kita membiarkan otak kita terhenti pertumbuhannya. Kita tidak lagi membaca dengan serius, tidak menjajaki subjek baru secara mendalam di luar bidang pekerjaan kita, tidak berpikir secara kritis, tidak mengembangkan kemampuan mengekspresikan diri kita dengan bahasa yang baik, jelas, dan ringkas. Sebaliknya , kita malah menghabiskan waktu menonton TV. Pendidikan__yang berkesinambungan, pengasahan dan perluasan pikiran yang terus-menerus__adalah pembaharuan mental yang vital. Orang-orang proaktif dapat memikirkan banyak sekali cara untuk mendidik diri mereka sendiri.

Dimensi Sosial/EmosionalDimensi fisik, spiritual, dan mental/intelektual berhubungan dengan Kebiasaan 1,2,dan 3__ yaitu berpusat pada prinsip visi, kepemimpinan, dan manajemen pribadi, sementara dimensi sosial/emosional berfokus pada Kebiasaan 4,5, dan 6__yang berpusat pada prinsip kepemimpinan, komunikasi empatik, dan kerjasama kreatif antarpribadi. Dimensi sosial dan emosional kehidupan kita terikat bersama karena kehidupan emosional kita terutama dikembangkan dalam hubungan kita dengan orang lain. Kehidupan yang panjang, sehat dan bahagia adalah hasil dari memberikan kontribusi, memiliki kegiatan yang berarti dan menyenangkan secara pribadi dan menyokong serta memberkahi kehidupan orang lain.

KOMITMEN UNTUK SUKSESTerima kasih Anda telah meluangkan waktu Anda yang berharga untuk bersama-sama mempelajari Pengembangan Tujuh Kebiasaan Positif. Sekarang saatnya kita akan membuat suatu komitmen agar pembelajaran kita diterapkan dalam kehidupan profesional maupun kehidupan pribadi kita.