11met kerja m-e 890

Upload: riko-febrino

Post on 30-Oct-2015

171 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Methode

TRANSCRIPT

PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Q S H P L A N

No. PKP : 890

Halaman : 31/ 31Gedung Kantor DPRD INHIL

Revisi

: 0

Tanggal : 05 Maret 2007

Dibuat Oleh : Ary Widodo

Disetujui Oleh: Tri Wibowo

LINGKUP PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

A. MEKANIKAL

1. Instalasi Plumbing

2. Instalasi Pemadam Kebakaran (Fire Hydrant)

3. Instalasi Tata Udara (AC)

B. ELEKTRIKAL

1. Instalasi Listrik

2. Instalasi Penangkal Petir

C. ELEKTRONIK

1. Instalasi Fire Alarm

2. Instalasi TelephonePELAKSANAAN PEKERJAAN PLUMBING

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasangan :

1. Sistem Instalasi Pipa Air bersih

2. Sistem Instalasi Pipa Air Kotor

3. Sistem Instalasi Pipa Air Bekas

4. Sistem Instalasi Pipa Vent

5. Sanitary fixtures

6. Pompa Distribusi Air Bersih

7. Testing & Comisioning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Membuat gambar gambar kerja (shop drawing) yang antara lain

Detail Pemasangan pipa / sleves pada pondasi, plat lantai

Detail Pemasangan Instalasi Air kotor, Air bekas, Vent, Air bersih dalam bangunan

Detail Pemasangan Instalasi Air kotor, Air bekas, Vent, Air bersih luar bangunan

Detail pemasangan pipa pada toilet

Detail pemasangan pipa pada shaf

Detail Instalasi ruang pompa

Detail pemasangan Equipment dan pondasinya

Detail pemasangan : Water Closet, Wasthafel, Urinoir, Floor drain, Floor Clean out, Kran / Faucet, dan Fitting sanitary.

2. Pengajuan persetujuan pengadaan material

Mengajukan contoh contoh material

Mangajukan brosure- brosure Equipment / Peralatan

Mengajukan schedule pengadaan material / Equipment

III. PERALATAN KERJA

1. Mesin las

2. Pipe Cutter

3. Bor listrik

4. Gurinda listrik

5. Ramset Gun

6. Roll meter

7. Waterpas

8. Water Test Pump

9. Tool Set

IV. TENAGA KERJA

1. Engineering

2. Supervisor

3. Kepala tukang

4. Tukang

5. Pembantu tukang

V. PELAKSANAAN

1. Pemasangan pipa didalam bangunan

Pemasangan pipa sleves :

Marking plat lantai, dinding atau pondasi, untuk menetukan posisi pipa sleve (sparing) , sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan .

Pasang pipa sleve ( sparing ) dengan penguat angkur diikat pada besi beton dan dipertahakan pada posisi yang telah direncanakan.

Periksa / Cek posisi pipa sleve (sparing ) dengan roll meter.

Melakukan pengawasan selama perkerjaan pengecoran beton .

Pemasangan pipa diatas ceiling :

Periksa dan cek level serta space ceiling , untuk menentukan bahwa area tersebut dapat dilaksakan pemasangan pipa.

Marking titik bor untuk fisher atau ramset pada plat lantai , pasang fisher / ramset , cek posisi fhiser / ramset . Pasang hanger / support dengan mengencangkan baut fhiser / ramset , kemudian dilanjutkan

pemasangan pipa dengan mengencakan mur dan baut pada klem sehingga pipa terpasang kokoh / kuat.

Pemasangan pipa didalam dinding batu bata :

Marking jalur pipa pada dinding pasangan batu bata yang telah terpasang tetapi belum dikerjakan difinishing (sebelum di plester), kemudian bobok batu bata sesuai jalur pipa.

Pasang pipa pada jalur tersebut , diberi penguat klem atau diikat dengan kawat pada paku beton yang tertanam pada dinding, permukaan pipa diberi spesi untuk pekerjaan finishing plesteran , untuk pipa diameter >= 50 mm , permukaan pipa diberi kawat ayam (wire mash ), untuk mencegah agar tidak terjadi keretakan plesteran .

Pemasangan pipa dalam shaft

Marking titk bor pada diding shaft untuk pasang fhiser / dinabolt sebagai penguat besi siku / UNP. Pasang besi siku / UNP pada dinding shaft dengan mengencangkan baut fhiser / dinabolt

Pasang pipa vertikal dan lurus / rapi diberi punguat klem U- bolt yang bertumpu pada besi siku atau besi UNP , kencangkan baut klem sehingga mendapatakan hasil pipa yan cukup kokoh / kuat.Periksa / Cek kelurusan pipa dan baut klem .

2. Pemasangan pipa diluar bangunan / dalam tanah

Marking jalur pipa untuk menentukan pekerjaan galian pada lokasi sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ).Lebar dan kedalaman galian tanah sesuai persyaratan dan yang sejajar dengan gedung minimal harus mempunyai jarak dengan podasi .Pemasangan pipa dilakukan setelah galian tersebut dibersihkan / bebas dari sampah / puing , dasar galian ditimbun dengan pasir urug tebal sesuai persyaratan , untuk daerah yang menembus badan jalan di pasang pipa sparing .

Sebelum terpasang pipa terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran kemudian dilapis anti corosi

Pasang pipa dalam galian tersebut dan lakukan pengetasan kebocoran (tes pressure), setelah medapatkan hasial yang maksimal, kemudian galian diurug dengan pasir urug ketebalan sesuai persyaratan dan dilanjutkan dengan pengurukgan tanah tanah kembali , dipadatkan sampai permukaan semula .

3. Sistem penyambungan pipa

Pipa PVC

Penyambungan pipa PVC mengunakan system TS joint ( TS Jointing Method ) dengan memakai fitting TS, dan perekat solvent cement atau lem khusus untuk PVC , Pipa dan fitting yang akan disambung terlebihdahulu dibersihkan dari kotoran, pemotongan pipa dilakukan tegak lurus pada poros pipa dan ujungnya diserongkan dengan kikir , sebelum pipa disambungkan terlebih dahulu diberitanda sepanjang dalamnya fitting kemudian dioleskan solvent cement atau lem khusus untuk pipa PVC, dengan menggunakan kwas pada bagian permukaan pipa & dalam fitting , kemudian dimasukan dengan cepat menggunakan alat penarik pipa , dan kemudian diamankan selama kurang lebih 1 menit, kemudian alat penarik dilepas.

Pipa Galvanized Steel Pipe ( GIP )

Penyambungan pipa dengan sistem srewed joint.

Pipa dan fitting yang akan disambung terlebihdahulu dibersihkan dari kotoran, pemotongan pipa dilakukan tegak lurus pada poros pipa dan ujung pipa yang akan dibuat drat / ulir diberi tanda sepanjang dalamnya drat pada fitting , sebelum pipa disambung terlebih dahulu pada ujung pipa yang telah dibuat drat / ulir dilapisi dengan seal tape kemudian disambungkan dengan fitting menggunakan kunci pipa , diputar sampai mendapatkan hasil sambungan yang kuat dan water tight .

Pemyanbuangan pipa dengan sistem flenged joint.

Pipa terlebihdahulu dibersihkan dari kotoran, pemotongan pipa dilakukan tegak lurus pada poros pipa kemudian ujung pipa dilas dengan flens, dilanjutkan penyambungan dengan fitting

ataupun dengan pipa , flanged dilengkapi dengan ring gaskette yang terbuat dari karet , kencangkan mur / baut pada flens , dengan mengguakan kunci pass sampai mendapatkan sambungan yang kuat dan water tight.

Penyambungan pipa dengan sistem wellded joint

Pengelasan pipa dilakuan dengan menggunakan alat mesin las ,ujung permukaan pipa yang akan disambung dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan sikat besi sampai permukaan ujung pipa bebas dari kotoran,pengelasan pipa keliling permukaan pipa sampai merata dan rapi sampai, mendapatkan hasil sambungan yang kuat dan water tight , hasil pengelasan pipa permukaanya dirapikan dengan gurinda .

Pemasangan Valve - Valve

Pemasangan Valve Valve, dengan menggunakan sistem srew untuk dia 15 mm s/d 50 mm , untuk diameter lebih besar atau sama dengan 65 mm menggunakan sistem flanged.

4. Pemasangan Sanitair Fixtures

Secara umum pemasangan sanitair fixtures dilakukan setelah pekerjaan finishing selesai , seperti plafon ,dinding , lantai dan pintu berikut kuncinya serta seluruh instalasi pipa telah selesai dilakukan pengetesan .

Pemasangan Closet Jongkok

Marking plat lantai untuk dudukan closet , pasang dudukan closet dengan pasangan batu bata dan adukan semen dan pasir , cek dudukan closet terhadap level finishing plat lantai dan outlet pipa air kotor, pipa air bersih ( water supply ).

Pasang Closet Jongkok pada dudukan , isi spesi dengan adukan semen dan pasir .

Periksa / cek kerataan dan posisi closet tersebut dengan menggunakan waterpass dan roll meter.

Pemasangan closet duduk

Marking plat lantai untuk menetukan titik bor untuk baut / dinabolt sesuai dengan lubang pada closet , jarak terhadap dinding dan terhadap posisi pipa outlet air bersih ( water supply ) cek posisi baut / dinalbolt.

Pasang Closet duduk dengan mengencang baut / dinabolt , cek posisi closet terhadap outlet pipa air kotor ,dan oulet pipa air bersih , bila sudah benar ,dilanjutkan dengan mengisi sielent sekeliling dudukan closet pada permukaan plat lantai , pasang fitting (stop valve ) .

Periksa/cek kerataan dan posisi closet tersebut dengan menggunakan waterpass dan roll meter , cek sambungan fitting terhadap pipa supply air bersih

Pemasangan Wasthafel Type Wall Hung

Marking titik bor pada dinding untuk pasang fisher / dinabolt sesuai lubang pada breacket , pasang breacket dengan mengencangkan baut fisher/dinabolt, cek posisi breacket terhadap level lantai , outlet pipa air kotor , outlet pipa air bersih .

Bila sudah benar , kemudian pasang wasthafel dengan mengencangkan baut pada breacket , sambungkan fitting dengan outlet air kotor , air bersih dan diberi sielent pada permukaan wasthafel yang menempel pada dinding,

Periksa / cek kerataan dan posisi wasthafel tersebut dengan menggunakan waterpass dan rollmeter , cek sambungan fitting terhadap pipa supply air bersih dan outlet pipa air kotor.

Pemasangan Wasthafel Type Meja ( Self Reming Counter Top )

Marking meja untuk dibuat lubang sesuai dengan ukuran wasthafel, pasang breacket pada rangka meja wasthafel ,cek lposisi breacket , outlet pipa air kotor ,outlet pipa air bersih bila sudah benar , kemudian pasang wasthafel tersebut dengan mengencangkan baut fisher, pasang fitting- fitting dengan outlet pipa air kotor , air bersih dan diberi sielent pada sekeliling wasthafel .

Periksa / cek kerataan dan posisi wasthafel tersebut dengan menggunakan waterpass dan rollmeter , cek sambungan fitting terhadap pipa supply air bersih dan outlet pipa air kotor.

Pemasangan Urinoir

Marking titik bor pada dinding untuk pasang fisher / dinabolt sesuai lubang pada breacket , pasang breacket dengan mengencangkan baut fisher/dinabolt, cek posisi breacket terhadap level lantai , outlet pipa air kotor , outlet pipa air bersih .

Bila sudah benar , kemudian pasang Urinoir dengan mengencangkan baut pada breacket , sambungkan fitting dengan outlet air kotor , air bersih dan diberi sielent pada permukaan Urinoir yang menempel pada dinding,

Periksa/cek kerataan dan posisi urinoir tersebut dengan menggunakan waterpass dan rollmeter , cek sambungan fitting terhadap pipa supply air bersih dan outlet pipa air kotor.

Pemasangan Bak Cuci Dapur ( Kitchen Sink )

Marking meja dapur untuk dibuat lubang sesuai dengan ukuran kitchen sink , pasang breacket pada rangka meja kitchen ,cek lubang kitchen sink dan posisi breacket terhadap outlet pipa air kotor ,outletpipa air bersih , kemudian pasang kitchen sink tersebut dengan mengencangkan baut fisher, pasang fitting dengan outlet pipa air kotor , air bersih dan diberi sealent pada sekeliling permukaan kitchen sink yang menempel pada meja dapur .

Periksa / cek kerataan dan posisi kitchen sink tersebut dengan menggunakan waterpass dan rollmeter , cek sambungan fitting terhadap pipa supply air bersih dan outlet pipa air kotor.

Pemasangan Floor Drain

Marking posisi floor drain mengikuti pola finishing lantai , pasang socket drat pada outlet pipa air bekas / kotor untuk sambungan floor drain terhadap pipa pembuangan air bekas / kotor .

Pasang floor drain sesui dengan level finshing lantai .

Periksa / cek kerataan dan posisi floor drain tersebut dengan menggunakan waterpass .

Pemasangan Floor Clean Out

Marking posisi floor clean out mengikuti pola finishing lantai , pasang socket drat pada outlet pipa air bekas / kotor , untuk sambungan floor clean out terhadap pipa pembuangan air bekas / kotor .

Pasang floor clean out sesui dengan level finshing lantai .

Periksa / cek kerataan dan posisi floor clean out tersebut dengan menggunakan waterpass .

Pemasangan Pompa Air Bersih ( Pompa Distribusi )

Marking untuk menentukan posisi pondasi pompa dan titik angkur baut seuai lubang untuk angkur pada base plate pompa ,Pemasangan pompa dilaksanakan setelah podasi pompa sudah kuat(cukup umur betonya ), serta jaringan instalasi pipa telah dilakukan pengetesan , pompa dipasang diatas pondasi , kecangkan akur baut dengan mengguanakan kunci pass ,sambungkan inlet dan outlet pompa ke instalasi pipa , serta mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat produk pompa tersebut .

Periksa / cek posisi pompa dan motor , sambungan / joint terhadap pipa dan valve-valve.

Pemasangan Roof TankRoof Tank terbuat dari bahan fibre glass dalam betuk panel / knok donw,atau bentuk siliner. Marking untuk menetukan posisi pondasi roof tank dan titik angkur baut seusai lubang pada base plate roof tank ,Pemasangan roof tank dilakukan setelah podasi roof tank sudah kuat (cukup umur betonya) serta jaringan instalasi telah dilakukan pengetesan , roof tank dipasang

diatas pondasi , kencangkan mur baut dengan menggunakan kunci pass , serta mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat produk roof tank rsebut .

Periksa / cek posisi roof tank , sambungan / joint terhadap pipa dan valve-valve.

Pekerjaan Testing dan Commissioning

Pengetesan system air bersih dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

- Pengetesan per toilet / lantai ( partial )

- Pengetesan secara menyeluruh

Sebelum pengetesan seluruh pipa air bersih dibersihkan / dibilas terlebih dahulu dari semua endapan, kotoran atau sisa pengerjaan pemipaan , sampai dihasilkan pipa bebas dari kotoran.

Pengetesan pipa dilaksanakaan dengan menggunakan alat hydraulic test ,dengan menekan seluruh system pipa yang telah diisi air , hingga mencapai tekanan sesuai yang dipersyaratkan dan dipertahankan tekanan tersebut selama 24 jam tanpa terjadi penurunan tekanan .

Pengetesan system pipa air bekas dan air kotor dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

- Pengetesan per toilet / lantai ( partial )

- Pengetesan secara menyeluruh

Sebelum pengetesan seluruh pipa air bekas dan air kotor dibersihkan/ dibilas terlebih dahulu dari semua endapan, kotoran atau sisa pengerjaan pemipaan , sampai dihasilkan pipa bebas dari kotoran.

Pengetesan pipa dilaksanakaan dengan mengisi air sampai penuh keseluruh jaringan pipa dan dipertahankan tekanan tersebut selama 24 jam tanpa terjadi penurunan tekanan .

Pengetesan Pompa

Pengetesan pompa dilakukan setelah pompa terpasang berikut jaringan pemipaanya , maupun jaringan listrik dan semua sarana tersedia ( daya listrik dan air yang cukup ) dan dilakukan monitoring / pencatan / pendataan kapasitas pompa ,rpm pompa,serta mengikuti / sesuai dengan petunjuk dari pabrik .

Testing secara sistem / final test

Testing sistem dilakukan setelah hal hal tersebut diatas dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan peralatan dan accessories , serta tersedia daya listrik dan sumber air yang cukup , semua tahapan testing selesai dengan baik , semua peralatan dan instalasi berfungsi sesuai persyaratan ,tahap berikutnya dilakukan pengujian secara menyeluruh .

Final Acceptance

Commisioning yang telah berhasil dengan baik dapat dianggap sebagai serah terima pekerjaan pertama dan dilanjutkan dengan masa uji coba ( trial run )

Dalam masa ini yang lebih dikenal dengan masa pemeliharaan , semua kekurangan ataupun kerusakan yang terjadi akibat dari kesalahan kontraktor ,maka perbaikanya menjadi tanggung jawab kontraktor .

PEKERJAAN INSTALASI FIRE HYDRANT

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasangan :

1. Sistem pemipaan Fire hydrant

2. Fire Hydrant Pillar

3. Siemese Conection

4. Hydrant Box

5. Portable Fire Extinguisher

6. Testing & Commisioning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Membuat gambar gambar kerja (shop drawing) yang atara lain

Penembusan pipa / sleves pada pondasi , plat lantai

Penggambaran jalur jalur pipa,Hydrant dalam bangunan

Penggambaran jalur jalur pipa, Hydrant luar bangunan

Detail pemasangan pipa pada shaf

Detail Instalasi ruang pompa

Detail pemasangan Equipment dan pondasinya

Detail pemasangan : Hydrant Box, Hydrant Pilar, Siemese Conection , Portable Fire Extinguisher, Pressure Tank.

2. Pengajuan persetujuan pengadaan material

Mengajukan contoh contoh material

Mangajukan brosure- brosure Equipment / Peralatan

Mengajukan schedule pengadaan material / Equipment

III. PERALATAN KERJA

1. Mesin las

2. Pipe Cutter

3. Bor listrik

4. Gurinda listrik

5. Ramset Gun

6. Roll meter

7. Waterpas

8. Water Test Pump9. Tool Set

IV. TENAGA KERJA

1. Engineering

2. Supervisor

3. Kepala tukang

4. Tukang

5. Pembatu tukang

V. PELAKSANAAN

1. Pemasangan pipa didalam bangunan

Pekerjaan Pemasangan pipa sleves :

Marking plat lantai, dinding atau pondasi, untuk menetukan posisi pipa sleve (sparing) , sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan .

Pasang pipa sleve (sparing) dengan penguat angkur diikat pada besi beton dan dipertahakan pada posisi yang telah direncanakan.

Periksa / Cek posisi pipa sleve (sparing ) dengan roll meter.

Melakukan pengawasan selama perkerjaan pengecoran beton .

Pemasangan pipa diatas ceiling :

Periksa dan cek level serta space ceiling , untuk menentukan bahwa area tersebut dapat dilaksakan pemasangan pipa.

Marking titik bor untuk fisher atau ramset pada plat lantai , pasang fisher / ramset , cek posisi fhiser / ramset . Pasang hanger / support dengan mengencangkan baut fhiser / ramset , kemudian dlanjutkan pemasangan pipa dengan mengencakan mur dan baut pada klem sehingga pipa terpasang kokoh / kuat.

Pemasangan pipa didalam dinding batu bata :

Marking jalur pipa pada dinding pasangan batu bata yang belum difinishing / plester dan kemudian bobok batu bata , sesuai jalur tersebut dan kedalaman sesuai diameter pipa.

Pasang pipa pada jalur tersebut diberi penguat klem atau diikat dengan kawat pada paku beton yang tertanam pada dinding , sepanjang permukaan pipa diberi spesi untuk pekerjaan finishing plesteran / mortar , untuk pipa diameter >= 50 mm ,sepanjang permukaan pipa diberi kawat ayam , untuk mencegah agar tidak terjadi keretakan plesteran / mortar .

Pemasangan pipa dalam shaf

Marking titk bor pada diding shaft untuk pasang fhiser / dinabolt sebagai penguat besi siku / UNP. Pasang besi siku / UNP pada dinding shaft dengan mengencangkan baut fhiser / dinalbolt

Pasang pipa vertikal dan lurus / rapi diberi punguat klem U- bolt yang bertumpu pada besi siku atau besi UNP , kencangkan baut klem sehingga mendapatakan hasil pipa yan cukup kokoh / kuat. Periksa / Cek kelurusan pipa dan baut klem .

5. Pemasangan pipa diluar bangunan / dalam tanah

Marking jalur pipa untuk menentukan pekerjaan galian pada lokasi sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ).Lebar dan kedalaman galian tanah sesuai persyaratan dan yang sejajar dengan gedung minimal harus mempunyai jarak dengan podasi .Pemasangan pipa dilakukan setelah galian tersebut dibersihkan / bebas dari kotoran / puing , dasar galian ditimbun dengan pasir urug tebal sesuai persyaratan , untuk daerah yang menembus badan jalan diberi pipa sparing .

Sebelum terpasang pipa terlebih dahulu dibersihkan dari kotoran kemudian dilapis anti corosi

Pasang pipa dalam galian tersebut dan lakukan pengetasan kebocoran / tes pressure , setelah medapatkan hasial yang maksimal , kemudian ditimbun dengan pasir urug ketebalan sesuai persyaratan dan dilanjutkan dengan penimbunan tanah dipadatkan sampai permukaan semula .

Sistem Penyambungan Pipa Black Steel

Penyambungan pipa dengan sistem srewed joint.

Pipa dan fitting yang akan disambung terlebihdahulu dibersihkan dari kotoran, pemotongan pipa dilakukan tegak lurus pada poros pipa dan ujung pipa yang akan dibuat drat / ulir diberi tanda sepanjang dalamnya drat pada fitting , sebelum pipa disambung terlebih dahulu pada ujung pipa yang telah dibuat drat / ulir dilapisi dengan seal tape kemudian disambungkan dengan fitting menggunakan kunci pipa , diputar sampai mendapatkan hasil sambungan yang kuat dan water tight .

Pemyanbuangan pipa dengan sistem flenged joint.

Pipa yang akan disambung terlebihdahulu dibersihkan dari kotoran, pemotongan pipa dilakukan tegak lurus pada poros pipa dan ujung pipa dilas dengan flens, kemudian dilanjutkan penyambungan dengan fitting atau pipa , flanged dilengkapi dengan ring gaskette yang terbuat dari karet untuk menjamin sambungan pipa tersebut terhadap kebocoran , kencangkan mur / baut dengan mengguakan kunci pass sehingga mendapatkan sambungan yang kuat dan water tight.

Penyambungan pipa dengan sistem wellded joint

Pengelasan pipa dilakuan dengan menggunakan alat mesin las ,ujung permukaan pipa yang akan disambung dibersihkan terlebih dahulu dengan menggunakan sikat besi sampai permukaan ujung pipa bebas dari kotoran,hasil pengelasan pipa permukaanya dirapikan dengan gurinda .

Pemasanagan Valve - Valve

Pemasangan Valve Valve, dengan mengghunakan sistem srew untuk diameter 15 mm s/d 50 mm , untuk diameter lebih besar atau sama dengan 65 mm menggunakan sistem flanged.

Pemasangan Box Hydrant Type Indoor

Marking dinding untuk dilubangi sesuai dengan besaranya Box Hydrant, pasang spesi mortar ( adukan sement dan pasir ) pada sekeliling Hydrant Box . Pasang fitting fitting ( Valve, Hose Reel, )Periksa / cek kerataan dan posisi Hydrant Box tersebut dengan menggunakan waterpass dan roll meter .

Pemasangan Box Hydrant Type Outdoor

Marking posisi pondasi dan anker baut sesuai dengan ukuran Hydant Box , pemasangan dilaksanakan setelah umur beton pondasi cukup (kuat ) , kencangkan baut dengan menggunakan kunci pass , sambungakan peralatan hydrant box (valve, hose reel ) dengan pipa yang telah selesai terpasang. Periksa / cek kerataan dan posisi Hydrant Box tersebut dengan menggunakan waterpass dan roll meter .

Pemasangan Hydrant Pillar , Seamese Conection

Marking pondasi dan anker baut sesuai dengan ukuran pada lubang base plate Hydant Pillar ,Seamese Conection, pemasangan dilaksanakan setelah umur beton pondasi cukup (kuat) kencangkan baut dengan menggunakan kunci pass

Periksa / cek kerataan dan posisi Hydrant Box tersebut dengan menggunakan waterpass dan roll meter .

Pemasangan Fier Extinguisher

Marking titik bor pada dinding yang telah selesai finishing Arsitekturnya , kemudian dibor dengan bor beton untuk dipasang fisher dan breacket , kemudian pasang Fire Extinguisher pada brecket .

Periksa / cek apakah sudah benar dan cuckup kuat posisi Fire Extinguisher.

Pekerjaan Testing dan Commissioning

Pengetesan system Fire Hydant dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :

Pengetesan perlantai

Pengetesan secara menyeluruh

Sebelum pengetesan seluruh pipa dibersihkan/ dibilas terlebih dahulu dari semua endapan, kotoran atau sisa pengerjaan pemipaan , sampai dihasilkan pipa bebas dari kotoran.

Pengetesan pipa dilaksanakaan dengan menggunakan alat hydraulic tes ,dengan menekan seluruh system pipa hingga mencapai tekanan sesuai yang dipersyaratkan dan dipertahankan tekanan tersebut selama 24 jam tanpa terjadi penurunan tekanan .

Testing secara sistem / final test

Testing sistem dilakukan setalah hal hal tersebut diatas dilakukan penyesuaianya dan penyempurnaan , serta tersedia daya listrik dan sumber air yang cukup dan semua tahapan testing telah selesai dilaksanakan dengan hasil yang baik , semua peralatan dan instalasi berfungsi sesuai persyaratan ,tahap berikutnya dilakukan pengujian secara menyeluruh .

Final Acceptance

Commisioning yang telah berhasil dengan baik dapat dianggap sebagai serah terima pekerjaan pertama dan dilanjutkan dengan masa uji coba ( trial run )

Dalam masa ini yang lebih dikenal dengan masa pemeliharaan , semua kekurangan ataupun kerusakan yang terjadi akibat dari kesalahan kontraktor ,maka perbaikanya menjadi tanggung jawab kontraktor .

PEKERJAAN INTALASI TATA UDARA (AC) DAN VENTILASI

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasang :

1. Air Cooled Split System

2. Instalasi Ducting Exhaust Fan

3. Instalasi Pemipaan AC Split

4. Instalasi Listrik untuk power AC

5. Grille

6. Testing & Commisioning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Membuat gambar gambar kerja (shop drawing) yang antara lain :

Penembusan pipa / sleves pada pondasi, plat lantai

Penggambaran jalur jalur Ducting

Penggambaran jalur jalur pipa AC Split, Drain

Detail pemasangan Equipment dan pondasinya

Detail pemasangan : Ducting, Grille, Exhaust Fan.

2. Pengajuan persetujuan pengadaan material

Mengajukan cntoh contoh material

Mangajukan brosure- brosure Equipment / Peralatan

Mengajukan schedule pengadaan material / Equipment

III. PERALATAN KERJA

1. Mesin las

2. Pipe Cutter

3. Bor listrik

4. Gurinda listrik

5. Ramset Gun

6. Roll meter

7. Waterpas

8. Water Test Pump

9. Mesin Lock Form

10. Thermometer

11. Thecometer

12. Barometer

13. Voltmeter

14. Ampermeter

15. Tool Set

IV. TENAGA KERJA

1. Engineering

2. Supervisor

3. Kepala tukang

4. Tukang

5. Pembantu tukang

V. PELAKSANAAN

Pemasangan Ducting AC

Pekerjaan ducting dilaksanakan setelah daerah / area sudah bebas dari perancah bekisting . Marking titik ramset / dinabolt pada plat lantai untuk penggangtung ducting yang terbuat dari batang besi bulat ( iron rod ) , pada sisi bawah / dudukan ducting menggunakan besi profil siku. Ducting di fabrikasi diluar proyek ( di work shop ),atau dilokasi proyek, bentuk dan ukuran sesuai dengan gambar kerja dan spesifikasi teknis

Untuk sambungan ducting ukuran 0 s/d 600 mm menggunakan sistem slip joint sedangkan untuk ukuran > 600mm menggunakan sambungan flens dari bahan besi siku dan rubber packing . Untuk sambungan ducting dengan Unit AC menggunakan flekxible conection dari bahan double sheet glass cloth .

Pemasangan Grille

Pemasangan Grille pada plafon

Marking plafon untuk lubang grille / diffuser sesuai dengan ukuran , pasang box diffuser / grille pada plafon dengan menggunakan baut sreew , untuk disambung dengan ducting , grille dipasang setelah pekerjaan plafon selesai pekerjaan finishing

Periksa / cek posisi grille

Pemasangan Grille pada dinding

Marking dinding untuk lubang grille / diffuser sesuai dengan ukuran , pasang box diffuser / grille pada dinding dengan menggunakan baut fisher , kemudian disambungkan padan ducting , grille dipasang setelah pekerjaan dinding selesai finishing

Pemasangan Refrigerent dan drain pipe

Pemasangan pipa sleves :

Marking plat lantai , dinding atau pondasi , untuk menetukan posisi pipa sleve (sparing) , sebelum pekerjaan pengecoran beton dilaksanakan .

Pasang pipa sleve ( sparing ) dengan penguat angkur diikat pada besi beton dan dipertahakan pada posisi yang telah direncanakan.

Periksa / cek posisi pipa sleve (sparing ) dengan roll meter.

(dilakukan pengawasan selama perkerjaan pengecoran beton) .

Pemasangan pipa diatas ceiling :

Periksa dan cek level serta space ceiling , untuk menentukan bahwa area tersebut dapat dilaksakan pemasangan pipa .

Marking titik bor untuk fisher atau ramset pada plat lantai , pasang fisher / ramset , cek posisi fhiser / ramset . Pasang hanger / support dengan mengencangkan baut fhiser / ramset , kemudian dlanjutkan

pemasangan pipa dengan mengencakan mur dan baut pada klem sehingga pipa terpasang kokoh / kuat.

Pemasangan pipa didalam dinding batu bata :

Marking jalur pipa pada dinding pasangan batu bata yang belum difinishing / plester dan kemudian bobok batu bata , sesuai jalur tersebut dan kedalaman sesuai diameter pipa.

Pasang pipa pada jalur tersebut diberi penguat klem atau diikat dengan kawat pada paku beton yang tertanam pada dinding , sepanjang permukaan pipa diberi spesi untuk pekerjaan finishing plesteran / mortar , untuk pipa diameter >= 50 mm ,sepanjang permukaan pipa diberi kawat ayam , untuk mencegah agar tidak terjadi keretakan plesteran / mortar .

Pemasangan pipa dalam shaf

Marking titk bor pada diding shaft untuk pasang fhiser / dinabolt sebagai penguat besi siku / UNP. Pasang besi siku / UNP pada dinding shaft dengan mengencangkan baut fhiser / dinalbolt.

Pasang pipa vertikal dan lurus / rapi diberi punguat klem U- bolt yang bertumpu pada besi siku atau besi UNP , kencangkan baut klem sehingga mendapatakan hasil pipa yan cukup kokoh / kuat.

Periksa / Cek kelurusan pipa dan baut klem .

Pemasangan Pipa Condensate ( Drain ) dengan menggunakan Pipa PVC Klas AW

Penyambungan pipa PVC mengunakan system TS joint ( TS Joining Method ) dengan memakai fitting TS, dan perekat solvent cement , Pipa dan fitting yang akan disambung terlebihdahulu dibersihkan dari kotoran, pemotongan pipa dilakukan tegak lurus pada poros pipa dan ujungnya diserongkan dengan kikir , sebelum pipa disambungkan terlebih dahulu diberitanda sepanjang dalamnya fitting kemudian dioleskan solvent cement atau lem khusus untuk pipa PVC, dengan menggunakan kwas pada bagian permukaan pipa tersebut & didalam fitting , kemudian dimasukan dengan cepat menggunakan alat penarik pipa , dan kemudian diamankan selama kurang lebih 1 menit, kemudian alat penarik dilepas.

Pemasangan Isolasi Pipa

Pemasangan isolasi pipa dengan menggunakan bahan polyethylene ruber foam,isolasi dipasang menutup seluruh permukaan pipa , setiap sambungan isolasi dipasang duct tape .

Pemasangan Valve - Valve

Pemasangan Valve Valve, dengan mengghunakan sistem srew untuk diameter 15 mm s/d 50 mm, untuk diameter lebih besar atau sama dengan diameter 65 mm menggunakan sistem flanged.

Pemasangan Peralatan AC ( Equipment )

Pemasangan Out Door Unit

Marking plat lantai untuk menentukan pondasi Out Door Unit dan titik angkur baut seuai lubang pada base plate Out Door Unit ,Pasang Out Door Unit diatas pondasi dilakukan setelah podasi sudah kuat/cukup umur betonya dan instalasi pipa dan valve-valve selesai serta telah dilakukan pengetesan pipa dengan hasil yang baik, angkat dan letakan Out Door Unit pada pondasi , kencangkan mur baut dengan menggunakan kunci pass , serta mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat produk tersebut .

Periksa / cek posisi Out Doot Unit , sambungan / joint terhadap pipa , valve-valve.

Pemasangan Indoor Unit AC Type Wall Mounted

Periksa dan cek level lantai dengan ceiling ,untuk menentukan bahwa area tersebut dapat dilaksanakan pemasangan Indoor Unit.

Marking dinding untuk menentukan titik bor atau baut ramset atau dinabolt untuk support , pasang ramset atau dinabolt, cek posisi ramset / dinabolt , kemudian pasang Indoor Unit dengan mengencakan mur baut ramset atau dinabolt .

Periksa / cek posisi Indoor Unit, sambunganya / joint terhadap pipa dan valve-valve

Pemasangan Indoor Unit AC Type Split Duct

Periksa dan cek level ductlantai dengan ceiling ,untuk menentukan bahwa area tersebut dapat dilaksanakan pemasangan Indoor Unit.

Marking duct lantai untuk menentukan titik bor atau baut ramset atau dinabolt untuk support , pasang ramset atau dinabolt, cek posisi ramset / dinabolt , kemudian pasang hanger / support dan kemudia pasang Indoor Unit dengan mengencakan mur baut ramset atau dinabolt .

Periksa / cek posisi Indoor Unit, sambunganya / joint terhadap pipa dan valve-valve

Pemasangan Exhaust fan

Pemasangan Exhaust Fan pada dinding

Marking dinding untuk dilubangi sesuai degan ukuran rangka exhaust fan , pasang rangka kayu dan angkurnya , pasang adukan semen dan pasir pada sekeliling rangka tersebut , cek posiisi dan kerataan menggunakan waterpass danrollmeter, setelah adukan semen pasir sudah kering / kuat pasang ehaust fan dengan mengencangkan baut sreew pada empat sisi .

Sambungan exhaust fan jaringan kabel dan ke ducting menggunakan flexible duct .

Periksa / cek posisi exhaust fan , sambungan / joint terhadap ducting ,power listrik

Pemasangan Exhaust Fan di diatas plafon

Marking duct lantai untuk menentukan titik bor atau ramset untuk hanger / support , pasang ramset atau dinabolt, cek posisi ramset / dinabolt , kemudian pasang hanger / support dengan mengencakan mur baut ramset atau dinabolt.

Pasang Exhaust Fan pada dudukan hanger / support , kencangkan mur dan baut sampai posisi fan coil terpasang cukup kuat / kokoh .

Sambung fan coil ke instalai pipa dan jaringan instalasi listrik ( outlet listrik )

Periksa / cek posisi Exhaust Fan t sambunganya / joint terhadap ducting dan instalasi listrik

Pemasangan Panel Panel Power Unit AC

Pemasangan panel type Wall Mounted

Marking dinding untuk menentukan titik bor atau ramset sesuai lubang pada box panel , pasang dinabolt atau ramset pada dinding , cek posisi dianabolt / ramset .

Pasang panel dengan mengencangkan dinabolt / ramset menggunakan kunci pass sehingga panel terpasng cukup kuat / kokoh.

Periksa / cek posisi panel dengan waterpass dan roll meter.

Pemasangan kabel power

Kabel power dari penel yang terpasang diatas plafon menggunakan klem / rack kabel sedangkan yang menempel pada dinding di klem dengan klem jenis U dan penguat baut frisher.

Penyambungan / conecting ke peralatan ( Equipment ) menggunakan sepatu kabel atau terminal kabe pada peralatan / equipment tersebut.

Pekerjaan Testing Dan Commisioning

Sebelum dilakukan testing sebagai langkah pertama dilakukan pemeriksaan akhir , testing dilaksanakan secara bertahap dan meliputi :

Testing Sub Sistem

Testing Sub Sistem atau fuctional test dilaksakan untuk mengetahui apakah semua sub sistem telah berfungsi sesuai fungsinya .

Sub- Sistem disini diantaranya adalah : jaringan ducting ,pemipaan , pengabelan .

Final Acceptance

Commisioning yang telah berhasil dengan baik dapat dianggap sebagai serah terima pekerjaan pertama dan dilanjutkan dengan masa uji coba ( trial run )

Dalam masa ini yang lebih dikenal dengan masa pemeliharaan , semua kekurangan ataupun kerusakan yang terjadi akibat dari kesalahan kontraktor ,maka perbaikanya menjadi tanggung jawab kontraktor .

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasangan

1. Sistem Tegangan Menengah ( TM ) 2. Medium Voltage Distribution Panel ( MVDP )

Kabel Tegangan Menengah

Transfomer

3. Sistem Tegangan Rendah

Panel Panel penerangan dan Panel Panel tenaga / power

Kabel Fedeer

Instalasi penerangan dan stop kontak

4. Armature fixtures

5. Rack Kabel

6. Grounding sistem

7. Testing & Commisioning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Membuat gambar gambar kerja (shop drawing) yang atara lain

Penembusan pipa / sleves pada pondasi, plat lantai

Penggambaran jalur Kabel dan rack Kabel

Detail pemasangan Kabel dan Rack Kabel pada shaf

Detail Instalasi ruang TM , Trafo , Panel Panel

Detail pemasangan Armature

Detail pemasangan : Saklar dan Stop Kontak.

2. Pengajuan persetujuan pengadaan material

Mengajukan contoh contoh material

Mangajukan brosure- brosure Equipment / Peralatan

Mengajukan schedule pengadaan material / Equipment

III. PERALATAN KERJA

1. Mesin las

2. Bending Pipe

3. Bor listrik

4. Gurinda listrik

5. Ramset Gun

6. Tang press

7. Meger test

8. Voltmeter

9. Ampermeter

10. Tool Set

IV. TENAGA KERJA

1. Engineering

2. Supervisor

3. Kepala tukang

4. Tukang

5. Pembantu tukang

V. PELAKSANAAN

Instalasi wiring & conduit untuk titik lampu dan stop kontak

Pemasangan pipa ( conduit ) dalam beton :

Pemasangan pipa dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan sruktur (pekerjaan pemasangan besi beton ) , pipa dipasang rapi sesui gambar kerja (shop drawing ) diikat dengan kawat bendrat ke besi beton dan setiap cabang ke titik lampu , stop kontak dan saklar dipasang teedoos (juction box) , setiap sambungan pipa ke teedoos diisolasi dan tee doos ditutup rapat untuk mejaga agar air semen / beton masuk kedalam sehingga mengakibatkan jaringan tersebut buntu / mampet ,dan dilakukan pengawas selama pekerjaan pengecoran dilaksanakan.

Pemasangan pipa ( conduit ) pada dinding / plat lantai

Marking titik bor pada dinding / plat lantai untuk lubang fisher , pasang pipa ( conduit ) dengan klem dan kencangkan fisher atau menggunakan klem dengan paku beton , sehingga pipa terpasang kuat dan rapi , setiap cabang ke titik lampu stop kontak dan saklar , dipasang teedoos ( juction box ).

pemasangan pipa (conduit ) pada rack

Pipa (conduit ) dipasang diatas rack , disusun rapi / lurus , pipa diklem ke rack kabel dengan jarak sesuai persyaratan dan gambar kerja ( shop drawing ) , pasang teedoos (juntion box) kesetiap cabang titik lampu , stop kontak dan saklar.

Pemasangan kabel didalam pipa ( conduit ) / wiring

Pasang kawat penarik (pancingan) kedalam pipa (conduit) dari tiap-tiap teedoos (juction box ), ikat ujung kabel dengan kawat penarik , kemudian tarik kawat pancingan sampai kabel keluar pada setiap teedoos ( juction box ), lepaskan ikatan kawat pancingan dan diberi tanda / label pada setiap ujung kabel untuk menjaga agar tidak terjadi salah sambung (conecting cable ).

Penyambuangan kabel pada doos / juction box

Kupas isolasi ujung kabel dengan menggunakan tang pengupas kabel , sambungkan kabel dengan melilitkan ujung kabel menggunakan tang jepit sampai mendapatkan sambungan kabel yang kuat ( tidak longgar ) kemudian sambungan dibalut dengan isolasi atau ditutup dengan tudung kabel ( last doop ), hasil sambungan kabel dimasukkan dalam teedoos ( juction box )dan ditutup .

Pemasangan Kabel Fedeer Tenggan Rendah

Pemasangan kabel fedeer pada trench

Marking panjang kabel fedeer sesuai pajang yang diperlukan.

Bersihkan kabel trench terlebih dahulu dari kotoran ( sampah dan puing ) .

Kabel disusun lurus/rapi dan di klem dengan jarak sesuai persyaratan dan gambar kerja, setiap ujung kabel diberi tanda/kabel untuk menjaga agar tidak terjadi salah sambung (conecting cable ).

Pemasangan kabel fedeer pada rack kabel

Marking panjang kabel fedeer sesuai pajang yang diperlukan.

Setelah kabel rack selesai terpasang dengan rapi maka kabel fedeer dipasang diatas rack kabel disusun rapi , diklem / support dengan jarak sesuai persyaratan dan gambar kerja , setiap ujung kabel diberi tanda / label utuk menjaga agar tidak terjadi salah sambung(conecting cable)

Pemasangan kabel fedeer dalam shaff

Marking panjang kabel fedeer sesuai pajang yang diperlukan.

Kabel fedeer dipasang vertikal dan lurus / rapi diberi punguat klem U- bolt yang bertumpu pada besi siku atau besi UNP yang telah dipasang disetiap lantai dengan jarak sesuai persyaratan dan gambar kerja , setiap ujung kabel diberi tanda / label untuk menjaga agar tidak terjadi salah sambung ( conecting cable ).

Pemasangan kabel fedeer dalam tanah

Marking jalur kabel untuk menentukan pekerjaan galian pada lokasi sesuai dengan gambar kerja ( shop drawing ).Lebar dan kedalaman galian tanah sesuai persyaratan dan yang sejajar dengan gedung minimal harus mempunyai jarak dengan podasi , marking kabel feeder sesuai panjang yang diperlukan .Pemasangan kabel dilakukan setelah galian tersebut dibersihkan / bebas dari kotoran / puing , dasar galian ditimbun dengan pasir urug tebal sesuai persyaratan , untuk daerah yang menembus badan jalan diberi pipa sparing / pipa pelindung kabel.

Pasang kabel dalam galian tersebut dan lakukan pengetasan tahanan ( meger test ) , setelah medapatkan hasial yang maksimal , kemudian ditimbun dengan pasir urug ketebalan sesuai persyaratan dan bata pelindung kemudian dilanjutkan dengan penimbunan tanah dipadatkan sampai permukaan semula .

Penyambungan kabel fedeer ke panel panel

Kupas isolasi ujung kabel , bersihkan inti kabel ( conductor ) dari kotoran , masukan sepatu kabel ke inti kabel ( conductor ) dipress dengan menggunakan hydraulic tang press , dan kemudian disordel , pasang isolasi pada ujung kabel dengan warna yang berbeda untuk setiap phase , sambungkan ke termianal panel / circuit breacker dengan mengencang baut menggunakan kunci pass , sampai mendapatkan sambungan yang kuat / tidak longgar, periksa / cek posisi kabel dan sambungan dengan termial pada panel / circuit breacker .

Pemasangan Panel Panel Tegangan Rendah

Pemasangan panel type Free Standing

Marking untuk menentukan posisi pondasi panel dan titik angker baut sesuai lubang angker pada base plate panel ,Pemasangan panel dilakukan setelah podasi sudah kuat/cukup umur betonya dan ruangan tersebut sudah bersih dari kotoran (puing dan sampah) serta selesai finishing sipil dan arsitektur. .Pasang panel tersebut diatas pondasi, kencangkan mur baut dengan menggunakan kunci pass sampai panel tersebut terpasang cukup kuat / kokoh, serta mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat produk tersebut .

Periksa / cek posisi panel dengan mengunakan waterpas dan rollmeter , amankan dan lindungi panel tersebut dari kebocoran air dan kotoran dengan menutup plastik / terpal .

Pemasangan panel type Wall Mounted

Marking dinding untuk menentukan titk bor atau ramset sesuai lubang angker pada panel , pasang dinabolt atau ramset pada dinding , cek posisi dianabolt / ramset.

Pasang panel dengan mengencangkan dinabolt / ramset mengguanakan kunci pass , sampai panel terpasang cukup kuat / kokoh serta mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat produk tersebut .

Periksa / cek posisi panel dengan mengunakan waterpas dan roll meter , amankan dan lindungi panel tersebut dari kebocoran air dan kotoran dengan menutup plastik / terpal .

Pemasangan Medium Voltage Distribution Panel ( MVDP )

Marking plat lantai untuk menentukan posisi pondasi panel MVDP dan titik angker seuai lubang pada base plate box panel . Pemasangan panel MVDP dilakukan setelah podasi sudah kuat/cukup umur betonya dan ruangan tersebut sudah bersih dari kotoran , (puing dan sampah) serta selesai finishing sipil dan arsitektur . .Pasang panel diatas pondasi , kencangkan mur dan baut dengan menggunakan kunci pass sehingga panel tersebut terpasang cukup kuat / kokoh , serta mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat produk tersebut .

Periksa / cek posisi panel dengan mengunakan waterpas dan rollmeter , amankan dan lindungi panel tersebut dari kebocoran air dan kotoran dengan menutup plastik / terpal .

Pemasangan Kabel TM

Marking dan potong kabel sesuai jarak (panjang kabel ) dari penel ke Transfomer, pemasangan kabel dilaksanakan dalam trench kabel yang sudah bersih dari kotoran ( sampah dan puing).

Kabel disusun lurus / rapi dan di klem dan ujung kabel diberi tanda untuk menjaga agar tidak terjadi salah sambung (conecting cable ).

Conecting / penyambungan kabel .

Conecting / penyambuangan kabel pada panel MVDP

Kupas isolasi ujung kabel , bersihkan inti kabel ( conductor ) dari kotoran , masukan sepatu kabel ke inti kabel ( conductor ) kemudian dipress dengan menggunakan hydraulic tang press ,

pasang isolasi pada ujung kabel dengan warna yang berbeda untuk setiap phase , sambungkan ke terminal panel / circuit breacker dengan mengencang baut menggunakan kunci pass , sampai mendapatkan sambungan yang kuat / tidak longgar, periksa / cek posisi kabel dan sambungan dengan terminal pada panel / circuit breacker .

Conecting kabel ke transformer

Kupas isolasi ujung kabel , bersihkan inti kabel ( conductor ) dari kotoran , pasang isolasi pada ujung kabel dengan warna yang berbeda untuk setiap phase , kemudian pasang ujung kabel dengan menggunakan jointing khusus untuk sambuangan ke transforner

Periksa / cek posisi kabel dan sambungan kabel pada transformer .

Pemasangan Transformer

Marking plat lantai untuk menentukan posisi pondasi Transformer dan titik angker baut seuai lubang pada base plate / rell , cek posisi ankur baut , pasang base palte / rell dengan mengencangkan baut , setelah podasi sudah kuat/cukup umur betonya dan ruangan tersebut sudah bersih dari kotoran (sampah dan puing ) serta selesai finishing sipil dan arsitektur , pasang transfomer tersebut diatas base plate/ rell yang terpasang pada pondasi , serta mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat produk tersebut .

Periksa / cek posisi trafo dan jointing kabel , lindungi trafo dari kebocoran air dan kotoran dengan menutup plastik / terpal .

Pemasangan Armature Fixtures

Semua Armature fixtures sebelum dipasang terlebih dahulu dilakukan pengecekan komponen dan telah berfungsi baik , suluruh jaringan instalasi selesai terpasang dan telah dilakukan tes meger dengan hasil yang maximal .

Pemasangan Armature type Outbow ( menempel pada dinding , plafon )

Marking dinding / rangka plafon untuk menentukan titk bor sesuai lubang pada box armature , pasang fisher pada dinding / rangka plafon , cek posisi fisher. Pasang armature dengan mengencangkan baut fisher mengguanakan obeng , sambungkan kabel pada armature kejaringan instalasi . Cek posisi armature dengan menggunakan water pass dan roll meter

Pemasangan Armature type Inbow ( ressesmounted )

Marking plafon untuk membuat lubang sesuai dengan ukuran box armature dan marking titik bor pada duct lantai untuk dipasang fisher sebagai penguat pennggantung ( hanger ), cek posisi hangger dan ukuran lubang armature pada plafon .

Pasang armature dengan mengunakan penggantung ( hanger) dan kencangkan baut pada hanger sehingga armature terpasang cukup kuat sabungkan kabel pada armature ke jaringan instalasi listrik .

Cek posisi armature sesuaikan dengan level plafon .

Pemasangan Armature type Outdoor / Lampu Taman

Marking untuk menentukan posisi pondasi lampu taman sesuai dengan instalasi titik lampu dan gambar kerja , pasang podasi dan tiang lampu ,cek posisi pondasi dan tiang lampu , setelah tiang lampu terpasang cukup kuat pondasinya , pasang fuse box dan armature pada tiang lampu , sambungkan kabel pada fuse box dan lampu ke jaringan instalasi listrik .

Cek posisi fuse box dan armature.

Pemasangan Stop Kontak dan Saklar

Pemasangan Stop Kontak dan Saklar Type Inbow

Marking diding / kolom untuk menentukan posisi lubang inbow doos, buat dan rapihkan lubang tersebut, kemudian pasang inbow doos dengan cara mengisi spesi inbow doos dengan adukan semen dan pasir, cek posisi inbow doos menggunakan water pass dan roll meter.

Sambungkan (conect ) kabel ke stop kontak atau saklar, cek sambungan kabel bila sudah benar dilanjutkan pemasangan stop kontak atau saklar dengan mengencangkan baut dengan menggunakan obeng.

Cek posisi stop kontak atau saklar menggunakan water pass dan roll meter .

Pemasangan Stop Kontak dan Saklar Type Outbow

Marking titik bor pada dinding / kolom untuk pasang fisher sesuai lubang pada stop kontak atau saklar, kemudian dilanjutkan penyambungan kabel ke stop kontak atau saklar.

Pasang stop kontak atau saklar dengan mengencangkan baut fisher menggunakan obeng .Cek posisi stop kontak atau saklar menggunakan water pass dan roll meter .

Pemasangan Rack Kabel

Marking duct lantai untuk menentukan titik bor / ramset , pasang dinabolt / ramset , pasang hangger sesuai jarak yang telah ditentukan dan kecangkan mur dengan menggunakan kunci pass , kemudian pasang kabel rack dengan menggecakan baut dan mur , setiap pencabangan atau belokan dipasang sambungan ( jointing ) dari bahan yang sama dengan rack kabel dibaut setiap ujung ujungnya, cek posissi rack kabel dan jointingnya .

Pemasangan Sistem Grouding

Marking untuk menetukan titik pentanahan sesuai gambar , Elektrode pentanahan dilaksanakan dengan menggunakan pipa galvanized dia meter 40 mm ditanamkan sedalam 12 m atau sampai mecapai permukaan air tanah dan mendapatkan nilai tahanan grounding mencapai 2 omh diukur minimal setelah 3 hari tidak turun hujan , ujung pipa dipasang copper rod panjang 0,5 m , penghantar pentanahan ( grounding ) menggunakan Bar Copper ( BC ).

Conecting ke panel panel dengan menggunakan sepatu kabel (kabel skun) dan dikencangkan mur baut ke CU bar dengan menggunakan kunci pass.

Pekerjaan Testing & Commissioning.

Testing Medium Voltage Distribution Panel ( MVDP ) dan Trafo

Test MVDP dan Trafo sebelum dikirim ke proyek terlebih dahulu dilakukan test di pabrik

( manufacturing test ) dengan bukti melampikan sertifikat hasil test

Testing sistem jaringan kabel tegangan menengah dan rendah

Pengetesan sambungan (conecting cable ) kabel dilaksanakan dengan menggunakan meger test baik untuk sambungan kabel feeder maupun kabel jaringan lampu atau stop kontak .

Pengetesan kabel fedeer dilaksanakan setiap jalur / masing masing jenis dan ukuran kabel sedangkan untuk jaringan lampu dan stop kontak dilaksanakan setiap group , dan hasil test meger tersebut dicatat untuk sebagai laporan / data proyek

Test fungsi

Penggetesan fungsi dilaksanakan setelah hasil semua testing per parsial selesai dengan hasil yang maximal , dan telah tersedia daya listrik yang cukup.

Cek dan periksa : adjusting balancing , lampu lampu ,stop kontak , saklar / switch , panel panel listrik, melakukan penandaan (marking ) pada setting tersebut dan mencatat semua data.

Setelah semua hal hal tersebut diatas dilakukan penyesuaian , dan telah mendapatkan hasil yang maximal, tahap berikutnya dilakukan pengujian secara menyeluruh .

Final Acceptance

Commisioning yang telah berhasil dengan baik dapat dianggap sebagai serah terima pekerjaan pertama dan dilanjutkan dengan masa uji coba ( trial run )

Dalam masa ini yang lebih dikenal dengan masa pemeliharaan , semua kekurangan ataupun kerusakan yang terjadi akibat dari kesalahan kontraktor ,maka perbaikanya menjadi tanggung jawab kontraktor .

PEKERJAAN INSTALASI PENANGKAL PETIR

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasangan

1. Lightning Terminal

2. Kabel conductor

3. Grounding sistem / Pentanahan

4. Testing & Commisioning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Membuat gambar gambar kerja (shop drawing) yang atara lain

Penembusan pipa / sleves pada pondasi, plat lantai

Penggambaran jalur Kabel Conductor

Detail pemasangan Lightning Terminal

Detail Grounding / Pentanahan

2. Pengajuan persetujuan pengadaan material

Mengajukan contoh contoh material

Mangajukan brosure- brosure Equipment / Peralatan

Mengajukan schedule pengadaan material / Equipment

III. PERALATAN KERJA

1. Mesin las

2. Bending Pipe

3. Bor listrik

4. Gurinda listrik

5. Ramset Gun

6. Tang press

7. Meger test

8. Tool Set

IV. TENAGA KERJA

1. Engineering

2. Supervisor

3. Kepala tukang

4. Tukang

5. Pembantu tukang

V. PELAKSANAAN

Pemasangan Lightning Terminal dan Tiang

Marking untuk menentukan titik tiang lightning terminal pada atap bangunan , pasang tiang pada atap bangunan dengan mengunakan breacket / support dan fisher , setelah tiang tersebut terpasang kuat / kokoh kemudian pasang lightning terminal pada ujung tiang , kencangkan baut -bautnya dengan menggunakan obeng atau kunci pass

Pemasangan Kabel Conductor

Kabel Conductor terpasang rapi dan diklem ke dinding atau atap dengan menggunakan klem kabel dan fisher, sambungan conductor ke terminal box kontrol dan Lightning Terminal memakai kabel skun (sepatu kabel) dengan mengencang baut pada conector

Pemasangan Grouding Sistem / Pentanahan

Marking untuk menetukan titik pentanahan sesuai gambar , elektrode pentanahan dilaksanakan dengan menggunakan pipa galvanized dia meter 40 mm ditanamkan sedalam 12 m atau sampai mecapai permukaan air tanah dan mendapakat nilai tahanan grounding mencapai 2 omh diukur minimal setelah 3 hari tidak turun hujan , ujung pipa dipasang copper rod panjang 0,5 m , penghantar pentanahan ( grounding ) menggunakan bar copper ( BC ).

Conecting ke kabel conductor dengan menggunakan cable conector.

Testing & Commissioning

Penggetesan kabel conductor dan grounnding sistem dengan menggunakan meger test ,

dan hasil tes tersebut dicatat sebagai data proyek.

PEKERJAAN INSTALASI DETEKSI KEBAKARAN ( FIRE ALARM )

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasangan

1. Master Control Panel Fire Alarm

2. Peralatan Detektor

Fix Temp Detector

Combination of Rate of rise and Fixed Temp Head Detector

Manual Break Glass

Idicator Lamp

Alarm Bell

1. Wiring & Pipping

2. Grounding sistem / Pentanahan

3. Testing & Commisioning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Membuat gambar gambar kerja (shop drawing) yang atara lain

Penembusan pipa / sleves pada pondasi , plat lantai

Penggambaran jalur Kabel

Detail pemasangan MCPFA dan Peralatan Detektor

Detail Grounding / Pentanahan

2. Pengajuan persetujuan pengadaan material

Mengajukan cntoh contoh material

Mangajukan brosure- brosure Equipment / Peralatan

Mengajukan schedule pengadaan material / Equipment

III. PERALATAN KERJA

1. Bor listrik

2. Ramset Gun

3. Meger test

4. Volt Metert

5. Ampere Meter

6. Tool Set

IV. TENAGA KERJA

1. Engineering

2. Supervisor

3. Kepala tukang

4. Tukang

5. Pembantu tukang

V. PELAKSANAAN

Pemasangan Master Control Panel Fire Alarm ( MCPFA )

Marking dinding untuk menentukan titk bor sesuai lubang pada MCPFA , pasang dinabolt pada dinding , cek posisi dianabolt .

Pasang MCPFA dengan mengencangkan dinabolt mengguanakan kunci pass, kemudian dilatjutkan penyambungan (conecting ) kabel kabel jaringan detetor ke terminal yang telah tersedia pada MCPFA .

Cek posisi MCPFA dengan menggunakan water pass dan rollmeter .

Pemasangan Detector

Marking plafon untuk menentukan titk bor sesuai lubang pada detector , pasang fisher pada duct plafon , cek posisi fisher ,sambungkan jaringan kabel ke detector .

Pasang detector dengan mengencangkan baut fisher mengguanakan obeng.

Pemasnagan Manual Break Glass Indikator Lamp dan Alarm Bell

Marking dinding untuk menentukan titk bor sesuai lubang pada Manual Break Glass / Indicator Lamp / Alarm Bell , pasang fisher pada dinding , cek posisi fisher , sambungkan jaringan kabel ke termial yang terdapat pada peralatan tersebut.

Pasang Manual Break Glass / Indicator Lamp / Alarm Bell dengan mengencangkan baut fisher mengguanakan obeng.

Cek posisinya menggunakan water pass dan rollmeter .

Pemasangan Instalasi kabel dan conduit ( wiring & pipping )

Pemasangan pipa ( conduit ) dalam beton :

Pemasangan pipa dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan sruktur (pekerjaan pemasangan besi beton ) , pipa dipasang rapi sesui gambar kerja (shop drawing ) diikat dengan kawat bendrat ke besi beton dan setiap cabang ke titik detector dipasang teedoos (juction box) , setiap sambungan pipa ke teedoos diisolasi dan tee doos ditutup rapat untuk mejaga agar air semen / beton masuk kedalam sehingga mengakibatkan jaringan tersebut buntu / mampet ,dan dilakukan pengawas selama pekerjaan pengecoran dilaksanakan.

Pemasangan pipa ( conduit ) pada dinding / plat lantai :

Marking titik bor pada dinding / plat lantai untuk lubang fisher , pasang pipa ( conduit ) dengan klem dan kencangkan fisher atau menggunakan klem dengan paku beton , sehingga pipa terpasang kuat dan rapi , setiap cabang ke titik detector dipasang teedoos ( juction box ).

Pemasangan pipa (conduit ) pada rack

Pipa (conduit ) dipasang diatas rack , disusun rapi / lurus , pipa diklem ke rack kabel dengan jarak sesuai persyaratan dan gambar kerja ( shop drawing ) , pasang teedoos (juntion box) kesetiap cabang titik detector.

Pemasangan kabel didalam pipa ( conduit ) / wiring :

Pasang kawat penarik (pancingan) kedalam pipa (conduit ) dari tiap tiap teedoos(juction box), ikat ujung kabel dengan kawat penarik , kemudian tarik kawat pancingan sampai kabel keluar

pada setiap teedoos ( juction box ), lepaskan ikatan kawat pancingan dan diberi tanda pada setiap ujung kabel untuk menjaga agar tidak terjadi salah sambung ( conecting cable ).

Penyambuangan kabel pada doos / juction box

Kupas isolasi ujung kabel dengan menggunakan tang pengupas kabel , sambungkan kabel dengan melilitkan ujung kabel menggunakan tang jepit sampai mendapatkan sambungan kabel yang kuat ( tidak longgar ) kemudian sambungan dibalut dengan isolasi atau ditutup dengan tudung kabel ( last doop ), hasil sambungan kabel dimasukkan dalam teedoos ( junction box )dan ditutup .

Pemasangan pipa ( conduit ) dalam duct beton :

Pemasangan pipa dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan sruktuk (pekerjaan pemasangan besi beton ) , pipa dipasang diikat dengan kawat bendrat ke besi beton dan setiap cabang ke titik detector , cek posisi pipa dan doos , pengawas selama pekerjaan pengecoran dilaksanakan.

Pemasangan Sistem Grouding

Marking untuk menentukan titik pentanahan sesuai gambar , Elektrode pentanahan dilaksanakan dengan menggunakan pipa galvanized dia meter 40 mm ditanamkan sedalam 12 m atau sampai mecapai permukaan air tanah dan mendapakat nilai tahanan grounding mencapai 2 omh diukur minimal setelah 3 hari tidak turun hujan , ujung pipa dipasang copper rod panjang 0,5 m , penghantar pentanahan ( grounding ) menggunakan Bar Copper ( BC ).

Conecting ke panel dan genset dengan menggunakan sepatu kabel ( kabel skun ) .

Testing & Commissionong

Pengetesan sambungan kabel dilaksanakan dengan cara / menggunakan meger test baik untuk sambungan kabel feeder maupun kabel jaringan detector .

Pengetesan kabel fedeer dialaksanakan setiap jalur / masing masing jenis dan ukuran kabel sedangkan untuk jaringan detector dilaksanakan setiap zone dan hasil test meger tersebut dicatat untuk sebagai laporan / data proyek

Test fungsi

Penggetesan fungsi dilaksanakan oleh tenaga ahli / suppervisi dari agen merk , setelah hasil semua testing per parsial selesai dengan hasil yang maximal , dan telah tersedia power listrik.

Cek dan periksa : adjusting balancing ,detector , MCPFA , control module, signal module , melakukan penandaan (marking ) pada setting tersebut dan mencatat semua data.

Setelah semua hal hal tersebut diatas dilakukan penyesuaian , dan telah mendapatkan hasil yang maximal , tahap berikutnya dilakukan pengujian secara menyeluruh .

Final Acceptance

Commisioning yang telah berhasil dengan baik dapat dianggap sebagai serah terima pekerjaan pertama dan dilanjutkan dengan masa uji coba ( trial run )

Dalam masa ini yang lebih dikenal dengan masa pemeliharaan , semua kekurangan ataupun kerusakan yang terjadi akibat dari kesalahan kontraktor ,maka perbaikanya menjadi tanggung jawab kontraktor .

PEKERJAAN INSTALASI TELEPHONE

I. LINGKUP PEKERJAAN

Pengadaan dan pemasangan

1. Telepon panel

2. Wiring & Pipping

3. Kabel Tray / rack

4. Grounding sistem / Pentanahan

5. Testing & Commisioning

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Membuat gambar gambar kerja (shop drawing) yang atara lain

Penembusan pipa / sleves pada pondasi, plat lantai

Penggambaran jalur Kabel

Detail Grounding / Pentanahan

2. Pengajuan persetujuan pengadaan material

Mengajukan contoh contoh material

Mangajukan brosure- brosure Equipment / Peralatan

Mengajukan schedule pengadaan material / Equipment

III. PERALATAN KERJA

1. Bor listrik

2. Ramset Gun

3. Meger test

4. Volt Meter

5. Ampere Meter

6. Tool Set

IV. TENAGA KERJA

1. Engineering

2. Supervisor

3. Kepala tukang

4. Tukang

5. Pembantu tukang

V. PELAKSANAAN

Pemasangan Telepon Panel

Patch panel terpasanag wall mounted ( menempel pada dinding ) .

Marking dinding untuk menentukan titk bor sesuai lubang pada Patch Panel , pasang dinalbolt pada dinding , cek posisi dianabolt .

Pasang Patch Panel dengan mengencangkan dinabolt mengguanakan kunci pass, kemudian dilanjutkan penyambungan (conecting ) kabel-kabel ke jaringan telepon / data ke terminal yang telah tersedia pada Pacth Panel.

Cek posisi Patch Panel dengan menggunakan water pass dan rollmeter , cek setiap sambungan (conecting), pada terminal kabel.

Pemasangan Instalasi kabel dan conduit ( wiring & pipping )

Pemasangan pipa ( conduit ) dalam beton :

Pemasangan pipa dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan sruktur (pekerjaan pemasangan besi beton ) , pipa dipasang rapi sesui gambar kerja (shop drawing ) diikat dengan kawat bendrat ke besi beton dan setiap cabang ke titik outlet telepon dipasang teedoos (juction box) , setiap sambungan pipa ke teedoos diisolasi dan tee doos ditutup rapat untuk mejaga agar air semen / beton tidak masuk kedalam sehingga mengakibatkan jaringan tersebut buntu / mampet ,dan dilakukan pengawas selama pekerjaan pengecoran dilaksanakan.

Pemasangan pipa ( conduit ) pada dinding / plat lantai

Marking titik bor pada dinding / plat lantai untuk lubang fisher , pasang pipa ( conduit ) dengan klem dan kencangkan fisher atau menggunakan klem dengan paku beton , sehingga pipa terpasang kuat dan rapi , setiap cabang ke titik outlet telepon , dipasang teedoos( juction box ).

Pemasangan pipa (conduit ) pada rack

Pipa (conduit ) dipasang diatas rack , disusun rapi / lurus , pipa diklem ke rack kabel dengan jarak sesuai persyaratan dan gambar kerja ( shop drawing ) , pasang teedoos (juntion box) kesetiap cabang titik loutlet teleponr.

Pemasangan kabel didalam pipa ( conduit ) / wiring

Pasang kawat penarik (pancingan ) kedalam pipa (conduit ) dari tiap tiap doos / juction box , ikat ujung kabel dengan kawat penarik , kemudian tarik kawat pancingan sampai kabel keluar pada setiap doos / juction box , lepaskan ikatan kawat pancingan .

Penyambuangan kabel pada doos / juction box

Kupas isolasi ujung kabel dengan menggunakan tang pengupas kabel , sambungkan kabel dengan conector kabel menggunakan obeng sampai mendapatkan sambungan kabel yang kuat ( tidak longgar ) kemudian hasil sambungan dimasukkan dalam doos / juction box dan ditutup .

Pemasangan Rack Kabel

Periksa / cek level dan space ceiling untuk menentukan bahwa area tersebut dapat dipasang kabel rack. Marking untuk menentukan titik bor / ramset pada duct lantai , pasang dinabolt / ramset , pasang hanger sesuai dengan jarak sesuai persyaratan dan gambar kerja , dan kecangkan mur dengan menggunakan kunci pass sehingga hanger terpasang kuat / kokoh , kemudian pasang kabel rack ke hangger dengan menggecakan mur / baut , setiap pencabangan atau belokan menggunakan sambungan ( jointing ) dari bahan yang sama dengan rack kabel di baut setiap ujung ujungnya , cek posissi rack kabel dan jointingnya .

Pemasangan Sistem Grouding

Marking untuk menetukan titik pentanahan sesuai gambar , Elektrode pentanahan dilaksanakan dengan menggunakan pipa galvanized dia meter 40 mm ditanamkan sedalam 12 m atau sampai mecapai permukaan air tanah dan mendapakat nilai tahanan grounding mencapai 2 omh diukur minimal setelah 3 hari tidak turun hujan , ujung pipa dipasang copper rod panjang 0,5 m , penghantar pentanahan ( grounding ) menggunakan Bar Copper ( BC ).

Conecting ke panel panel dengan menggunakan sepatu kabel ( kabel skun ) dan dikencangkan mur baut ke CU bar dengan menggunakan kunci pass.

Testing & Commissionong

Pengetesan sambungan kabel dilaksanakan dengan cara / mengunakan meger test baik untuk sambungan kabel feeder maupun kabel jaringan outlet telepon / data .

Pengetesan kabel fedeer dilaksanakan setiap jalur / masing masing jenis dan ukuran kabel sedangkan untuk jaringan detector dilaksanakan setiap zone dan hasil test meger tersebut dicatat untuk sebagai laporan / data proyek

Test fungsi

Penggetesan fungsi dilaksanakan oleh tenaga ahli / suppervisi dari agen merk , setelah hasil semua testing per parsial selesai dengan hasil yang maximal , dan telah tersedia power listrik.

Cek dan periksa : adjusting balancing ,PABX , Telaphone Set , Patch Panel, melakukan penandaan (marking ) pada setting tersebut dan mencatat semua data. Setelah semua hal hal tersebut diatas dilakukan penyesuaian , dan telah mendapatkan hasil yang maximal , tahap berikutnya dilakukan pengujian secara menyeluruh .

Final Acceptance

Commisioning yang telah berhasil dengan baik dapat dianggap sebagai serah terima pekerjaan pertama dan dilanjutkan dengan masa uji coba ( trial run )

Dalam masa ini yang lebih dikenal dengan masa pemeliharaan , semua kekurangan ataupun kerusakan yang terjadi akibat dari kesalahan kontraktor ,maka perbaikanya menjadi tanggung jawab kontraktor .