11.biaya mutu (1)

22
Oleh Tjahja Muhandri 2010 MPTP INSTITUT PERTANIAN BOGOR BIAYA MUTU

Upload: jessica-astri-chrisanti

Post on 16-Jan-2016

302 views

Category:

Documents


49 download

DESCRIPTION

mutu pangan

TRANSCRIPT

Page 1: 11.Biaya Mutu (1)

OlehTjahja Muhandri

2010MPTP

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BIAYA MUTU

Page 2: 11.Biaya Mutu (1)

A. PENDAHULUAN• Sampai tahun 1950, konsep model biaya

mencakup aspek-aspek :

PRODUKSI

PEMASARAN

PERSONALIA

PENGEMBANGAN PRODUK, Dsb

• Sejak 1950, berkembang unit-unit kerja yang berorientasi terhadap mutu

muncul konsep biaya berkaitan dengan mutu

Page 3: 11.Biaya Mutu (1)

Hasil penelitian selama dekade itu tentang biaya mutu menunjukkan :

(1). Biaya yang berkaitan dengan mutu jauh lebih besar dari laporan akuntansi.

(2). Sebagian besar dari biaya tersebut merupakan akibat mutu produk yang rendah.

(3). Belum ada pendekatan sistematis dalam penanganannya shg tidak ada tanggung jawab yang jelas untuk mengurangi.

(4) Merupakan “Tambang Emas” : potensi besar penambahan income dg minimalisir biaya mutu

Page 4: 11.Biaya Mutu (1)

Produksi 100 buah Produk sesuai

spek 90 buah

Cacat 10 buah

Biaya Produksi Rp.

80 juta

Nilai jual Rp 0,-

Nilai jual Rp 90 juta

Keuntungan Rp 10 juta

Fokus Bagian Keuangan

Page 5: 11.Biaya Mutu (1)

Produksi 100 buah Produk sesuai

spek 97 buah

Cacat 3 buah

Biaya Produksi Rp.

85 juta

Nilai jual Rp 0,-

Nilai jual Rp 97 juta

Keuntungan Rp 12 juta

Biaya Pencegahan

Biaya Pemeriksaan

Page 6: 11.Biaya Mutu (1)

Biaya Penilaian

Biaya Pencegahan

Biaya Kegagalan

Penghematan

Waktu

Penurunan biaya mutu (Bajpai dan Willey, 1989)

Page 7: 11.Biaya Mutu (1)

Manfaat Program Evaluasi Biaya Mutu

1. Masalah mutu secara kuantitatif dalam bahasa uang mempengaruhi “upper manager”.

2. Memberikan peluang besar untuk menekan biaya mutu- Dengan analisis PARETO dapat diketahui segmen tertentu yang mendominasi biaya mutu (vital few)- “Vital few” dapat digarap lebih intensif

3. Memberi petunjuk adanya ketidakpuasan pelanggan (ancaman terhadap daya jual produk)- Biaya “customer complaint” dan biaya garansi merupakan petunjuk bahwa produk mempunyai kekurangan atau cacat.- Analisis biaya pelanggan akibat mutu rendah

Page 8: 11.Biaya Mutu (1)

Biaya Mutu Rendah

Biaya Ketidaksesuaian

Biaya In Efisiensi Proses

Biaya Kehilangan Peluang Penjualan

Page 9: 11.Biaya Mutu (1)

B. KATEGORI BIAYA MUTU

BIAYA MUTU (menurut Juran):

• Berkaitan dengan “mutu rancangan” (quality of design)

(a). Analisis pasar (untuk mengetahui kebutuhan, tingkat mutu, respon konsumen)

(b). Penelitian dan pengembangan (menciptakan dan menyetujui produk)

(c). Perancangan (sejak dari konsep-konsep sampai spesifikasi untuk produksi)

Page 10: 11.Biaya Mutu (1)

Produk Mutu Rancangan Aktivitas Riset

Mutu A - Bahan baku singkong varietas X1 yang ditanam pada ketinggian 300-400 m, umur 9-10 bulan, diproses maks 2 hari sesudah panen

- Ketebalan 1-1.2 mm- Digoreng maks 2 menit sesudah di iris- Suhu minyak 170-180oC- Kadar minyak produk maks 8%- Berat per kemasan 150±5 gr- Kemasan plastik PP yang dilapis alumunium foil- Pencantuman umur simpan, halal, komposisi gizi

- Riset bahan baku- Riset proses- Desain alat- Riset pasar- Kandungan gizi- Umur simpan

Mutu B - Bahan baku singkong varietas X2 - Ketebalan 1-1.2 mm- Minyak dari produk tidak menempel di kemasan- Berat per kemasan 150±5 gr- Kemasan plastik PP yang dilapis alumunium foil- Pencantuman umur simpan, halal, kandungan gizi

- Desain alat- Kandungan gizi- Umur simpan

Mutu C - Bahan baku singkong - Berat per kemasan kira-kira 150 gr- Kemasan plastik PP - Pencantuman merek

Tidak ada riset

Page 11: 11.Biaya Mutu (1)

Berkaitan dengan “mutu kesesuaian” (quality of comformance)(a). Perencanaan produksi (menyiapkan proses-

proses dan peralatan).(b). Pemeliharaan (untuk mempertahankan presisi dan pengendalian).(c). Operasi (melatih tenaga untuk proses).(d). Penilaian (mengumpulkan dan menganalisis data untuk melihat kesesuaian).(e). Pencegahan cacat (perbaikan rancangan, perubahan proses dan sebagainya). (f). Kegagalan (‘Scrap”, pekerjaan ulang, garansi)(g). Komunikasi (kaitan tuntutan/klaim).

Kategori Biaya Mutu (lanjutan)

Page 12: 11.Biaya Mutu (1)

B

A

D

C

0 1 32

Biaya mutu

Rugi

OptimumNilai/Biaya

(Rp)

Nilai produk

Tingkat mutuGrafik Biaya Nilai Mutu

Rancangan•Semakin tinggi mutu rancangan, semakin tinggi biaya, tetapi harga (nilai) semakin tinggi•Menaikkan mutu dari 1 ke 2, biaya naik sebesar A, tetapi nilai naik sebesar B (B > A)•Menaikkan Mutu dari 2 ke 3, biaya naik sebesar C, dan nilai naik sebesar D (C > D)

Page 13: 11.Biaya Mutu (1)

Kategori Biaya Mutu menurut American Society for Quality Control (ASQC) -1986

1. PREVENTION COST- Biaya yang diadakan untuk mencegah kegagalan produk dan jasa dan mengurangi biaya penilaian.

2. APPRASIAL COST- Biaya yang dikeluarkan untuk menentukan tingkat kesesuaian terhadap persyaratan mutu.

3. INTERNAL FAILURE COST- Biaya yang terjadi akibat cacat produk, komponen, bahan yang gagal memenuhi persyaratan mutu

4. EXTERNAL FAILURE COST- Biaya yang terjadi karena produk-produk

cacat terkirim ke konsumen.

Page 14: 11.Biaya Mutu (1)

Biaya-biaya antara lain untuk :

--- Quality planning (aktifitas perencanaan termasuk penyusunan Spek, SOP dsb)

--- New product review (evaluasi produk)

--- Process planning (evaluasi kapabilitas proses, rencana pemeriksaan produk dsb)

--- Quality audit (evaluasi pelaksanaan dari seluruh rencana mutu)

--- Supplier Quality Evaluation (seleksi dan audit pemasok)

--- Training

PREVENTION COST

Page 15: 11.Biaya Mutu (1)

APPRAISAL COST

--- Incoming inspection and test (pemeriksaan bahan)

--- In – process inspection and test

--- Final inspection and test

--- Product quality audits (kadang digabung dg Quality Audit)

--- Maintaining accuracy of test equipment (perawatan dan kalibrasi)

--- Inspection and test material and services (pengadaan peralatan pemeriksaan)

---Evaluation of stocks

Page 16: 11.Biaya Mutu (1)

INTERNAL FAILURE COST

--- Scrap/defect (biaya karyawan, material dan overhead)

---Rework (perbaikan cacat produk)

--- Failure analysis (analisis penyebab cacat)

---Scrap and rework -- suplier (perbaikan cacat bahan-bahan dari pemasok)

--- 100% sorting inspection

---Reinspection, retest

---Down grading (penurunan harga karena grade turun)

Page 17: 11.Biaya Mutu (1)

--- Variability of product (misal kelebihan pengisian)

---Unplanned downtime of equipment (mesin tidak bekerja pada kapasitas optimum)

---Non value added activities (kegiatan yang sia-sia, misal proses ulang dan pemeriksaan ulang)

INTERNAL FAILURE COST (next)

Page 18: 11.Biaya Mutu (1)

EKSTERNAL FAILURE COST

--- Warranty charges (biaya untuk mengganti atau memperbaiki produk

---Complaint adjustment (biaya investigasi dan perbaikan proses)

---Returned product (biaya penanganan produk yang kembali)

--- Allowances (biaya yang disepakati karena produk tidak sesuai standar)

--- Pinalties (misal denda dan aspek hukum)

Page 19: 11.Biaya Mutu (1)

2. PENGUMPULAN BIAYA MUTU

• Sulit, karena sistem biaya yang ada tidak mampu. Data yang tersedia, tersembunyi dan tersebar dihampir semua departemen

• Susah memisahkan biaya-biaya personil yang berkaitan dengan mutu dengan fungsi lain

• Kerjasama erat tim jaminan mutu dengan unit akuntansi biaya sangat diperlukan

• Perlu dibuat format-format baku untuk pencatatan biaya mutu

Page 20: 11.Biaya Mutu (1)

3. Optimasi teoritis biaya mutu total

Biaya mutu

100% cacat

Tingakat kesesuaian

100% baik

Biaya kegagalan internal dan eksternal

Biaya mutu total

optimum

Biaya pencegahan dan penilaian

Page 21: 11.Biaya Mutu (1)

Contoh : Biaya Mutu Kegagalan Internal Pengalengan Jamur (Khusus Material Loss)

Identifikasi Tahapan Proses

Kumpulkan Kehilangan Bahan di Setiap Tahap Proses

Loss: Bersifat Harus Loss : Dpt Diselamatkan

Hitung Jumlah Loss

Konversi ke Jumlah Uang

Page 22: 11.Biaya Mutu (1)

Jenis-Jenis Loss

No. Lokasi Loss Jenis Loss Keterangan

1. Pemeriksaan Bahan Baku

Bahan baku tidak sesuai spek

Rata-rata 3%, harusnya dapat dihindari/diminimalkan

2. Blanching Menyusut, tertinggal di alat

2.4%, tidak dapat dihindari

3. Filling otomatic Tercecer 0.4%, dapat diminimalkan

4. Sterlisasi Bocor, penyok 0.6%, dapat diminimalkan

5. Pengujian produk

Kaleng dibuka dan diukur

0.2%, tdk dapat dihindari

6. Produk akhir Kelebihan pengisian 3.5%, dapat diminalkan

Total Material Loss rata-rata 4.560 kg/bln

540 kg tdk dapat dihindari

4.020 kg dapat diminimalkan

Jika hrg jamur 5.000/ kg, biaya

loss = Rp. 20 juta