113427327 referat stroke hemoragik

Upload: adiwena-swardhani-rahayu

Post on 03-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    1/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    I. Pendahuluan

    Stroke merupakan setiap kelainan otak akibat proses patologik pada sistem pembuluh

    darah otak, sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak. Proses ini dapat berupa

    penyumbatan lumen pembuluh darah oleh trombosis atau emboli, pecahnya dinding

    pembuluh darah otak, perubahan permeabilitas dinding pembuluh darah dan perubahan

    viskositas maupun kualitas darah sendiri.

    Perubahan dinding pembuluh darah otak serta komponen lainnya dapat bersifat

    primer karena kelainan kongenital maupun degeneratif, atau sekunder akibat proses lain,

    seperti peradangan, arteriosklerosis, hipertensi dan diabetes melitus. Karena itu penyebab

    stroke sangat kompleks. Proses primer yang terjadi mungkin tidak menimbulkan gejala

    (silent) dan akan muncul secara klinis jika aliran darah ke otak (CBF=cerebral blood flow)

    turun sampai ke tingkat melampaui batas toleransi jaringan otak, yang disebut ambang

    aktivitas fungsi otak (threshold of brain functional activity). Dalam bahasa Inggris disebut

    sebagai cerebro-vascular accident.

    Dua pertiga depan kedua belahan otak dan struktur subkortikal mendapat darah dari

    sepasang a.carotis interna, sedangkan 1/3 bagian posterior yang meliputi cerebellum, korteks

    occipital bagian posterior dan batang otak, memperoleh darah dari sepasang a.vertebralis

    (a.basilaris). Jumlah aliran darah otak dikenal dengan Cerebral Perfusion Pressure

    (CBF) dengan satuan cc/menit/100 gram otak. Yang ditentukan oleh tekanan perfusi otak

    (Cerebral Perfusion Pressure) dan resistensi cerebrovascular (Cerebrovascular Resistance)

    CPP = MABP ICP

    CVR CVR

    Komponen CVR ditentukan oleh :

    1. Tonus pembuluh darah otak

    2. Struktur dinding pembuluh darah

    3. Viskositas darah yang melewati pembuluh darah otak

    Dalam keadaan normal dan sehat, rata-rata aliran darah otak adalah 50-60 cc/100

    gram otak/menit. Dari percobaan pada hewan maupun manusia, ternyata derajat ambang

    batas aliran darah otak yang secara langsung berhubungan dengan fungsi otak, yaitu :

    a. Ambang fungsional1

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    2/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    Batas aliran darah otak, + 50-60 cc/100 gram/menit, yang bila tidak terpenuhi akan

    menyebabkan terhentinya fungsi neuronal, tetapi integritas sel-sel saraf masih utuh.

    b. Ambang aktivitas listrik otak

    Batas aliran darah otak, + 15 cc/100 gram/menit, yang bila tidak tercapai akan

    menyebabkan aktivitas listrik neuronal terhenti, berarti sebagian struktur intrasel telah

    berada dalam proses desintergrasi

    c. Ambang kematian sel

    Batas aliran darah otak otak, < 15 cc/100 gram/menit, yang bila tidak terpenuhi akan

    menyebabkan kerusakan total sel-sel otak Pengurangan aliran darah ke otak dapat tidak

    menimbulkan gejala (slient) dan akan muncul secara klinis jika CBF turun sampai

    melampaui batas toleransi jaringan otak, yang disebut ambang aktivitas fungsi otak

    (threshold of brain functional activity). Keadaan ini menyebabkan sindrom klinik yang

    disebut stroke.

    Bila kita berhadapan dengan stroke, berarti juga bahwa kita sedang menghadapi

    berbagai masalah yang kompleks; tidak ada penyebab tunggal yang mengakibatkan stroke.

    Proses patologik yang terjadi berubah dengan perubahan waktu, banyak faktor-faktor risiko

    yang sangat berpengaruh dan seterusnya.

    Oleh karena itu, penanggulangan stroke tidak akan mempunyai arti bila faktor-faktor

    yang kompleks tersebut tidak dianggap sebagai satu kesatuan yang saling berhubungan.

    Dengan adanya alat-alat diagnostik yang canggih akhir-akhir ni, maka diagnostik penyakit-

    penyakti serebro vaskuler pada umumnya dan stroke pada khususnya menjadi lebih akurat,

    dengan sendirinya dituntut pula pengobatan yang lebih rasional dan dapat meramalkan

    prognosa yang lebih tepat.

    II. DefinisiSuatu ganguan fungsional otak yg terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala

    klinik baik fokal maupun global yg berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat menimbulkan

    kematian yang disebabkan oleh ggn peredaran darah otak. ( WHO 1995).

    III. Insiden

    Stroke paling banyak menyebabkan orang cacat pada kelompok usia diatas 45 tahun.

    Banyak penderitanya yang cacat, tidak mampu lagi mencari nafkah seperti sediakala,

    menjadi tergantung kepada orang lain, dan tidak jarang menjadi beban bagi keluarganya.

    Stroke dapat terjadi pada setiap usia, dari bayi baru lahir sampai usia sangat lanjut. Clifford

    2

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    3/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    Rose dari Inggris memperkirakan insidens stroke dikebanyakan negara adalah sebesar 200

    per 100.000 populasi per tahun. Insidens infark otak dan perdarahan intraserebral meningkat

    sesuai dengan pertambahan umur, sedang perdarahan subarakhnoidal lebih banyak terdapat

    di kalangan usia muda.

    IV. Epidemiologi

    Di negara industri penyakit stroke umumnya merupakan penyebab kematian No 3

    pada kelompok usia lanjut setelah penyakit jantung dan kanker. Di Indonesia stroke

    merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama.

    Stroke merupakan jejas otak yang disebabkan oleh dua jenis gangguan vaskular,

    yaitu: iskemia (pasokan darah yang kurang) atau hemoragi (bocornya darah dari pembuluh

    darah intrakranial). Pada stroke iskemik, yang disebut juga sebagai stroke non-hemoragik,

    aliran darah ke sebagian jaringan otak berkurang atau terhenti. Hal ini dapat disebabkan,

    misalnya oleh sumbatan trombus atau embolus atau kelainan pada jantung yang

    mengakibatkan curah jantung berkurang atau oleh tekanan perfusi yang menurun.

    Perlu diketahui bahwa keadaan hemoragik dan iskemik dapat terjadi bersamaan.

    Hemoragi dapat meningkatkan tekanan intrakranial dan menyebabkan iskemia, dan di daerah

    yang mengalami iskemi dapat terjadi perdarahan. Perdarahan dapat pula diklasifikasikan atas

    perdarahan di parenkim (hemoragi intraserebral) atau di rongga subarakhnoid yang meliputi

    otak (perdarahan subarakhnoid).

    Dari model eksperimen stroke diketahui bahwa terdapat berbagai ambang iskemia

    untuk disfungsi serta kematian sel-sel di otak. Sel otak yang paling peka terhadap iskemia

    ialah sel neuron, diikuti oleh dengan kepekaan yang menurun sel oligodendroglia, astrosit

    dan sel endotelial. Antar sel-sel neuron juga terdapat perbedaan dalam kepekaan terhadap

    iskemia. Dan kepekaan dipengaruhi pula oleh lokasi. Dari hewan percobaan, model stroketikus, diketahui bahwa lokasi juga mempengaruhi stroke terhadap iskemia. Hipokampus

    merupakan daerah yang paling peka, diikuti oleh serebelum, striatum dan neokorteks.

    Aliran darah otak (CBF = cerebral blood flow) yang normal ialah sekitar 50 55

    ml/100 g otak/menit. Ambang bagi gagal transmisi di sinaps ialah kira-kira 18 ml/100 g

    otak/menit. Bila neuron terpapar pada tingkat CBF yang kurang, ia tidak dapat berfungsi

    secara normal, namun masih mempunyai potensi untuk pulih sempurna. Ambang bagi

    gagalnya pompa membran terjadi bila CBF antara 8 18 ml/100 g/menit merupakan daerah

    yang dapat kembali normal atau dapat melanjut ke kematian neuronal. Didaerah ini dinamai

    penumbra iskemik. Walaupun signal elektroensefalografik sudah menghilang dan potensial

    3

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    4/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    cetusan absen di penumbra iskemik, tingkat adenosinetrifosfat dan ion K ekstraselular

    hampir normal. Jika daerah ini ingin diselamatkan, penting memulihkan CBF (aliran darah

    di otak) dalam beberapa jam.

    V. Anatomi

    Otak diperdarahi oleh cabang utama :

    1. Arteri vertebralis :

    A. Basilaris

    A. Cerebral posterior

    2. Arteri karotis interna :

    A. Cerebri media

    A. Opthalmica

    A. Cerebri anterior

    Kiri dan kanan membentuk arteri comunican anterior

    Di otak pembuluh darah saling beranastomose membentuk sirkulus wilisi

    VI. Klasifikasi

    Dikenal bermacam-macam klasifikasi stroke berdasarkan gambaran klinik, patologi

    anatomi, system pembuluh darah dan stadiumnya. Klasifikasi ini perlu untuk pengobatan,

    preventif dan prognosa yang berbeda, walaupun patogenesisnya serupa.

    KLASIFIKASI MODIFIKASI MARSHALL

    A. Berdasarkan patologi anatomi dan penyebabnya

    1. Stroke iskemik

    a. Transient Ischemic Attack (TIA)

    b. Trombosis serebri

    c. Embolia serebri

    2. Stroke hemoragik

    a. Perdarahan intraserebral

    b. Perdarahan subarachnoid

    B. Berdasarkan stadium/pertimbangan waktu

    1. TIA

    2 Stroke in evolution

    3. Completed stroke4

    Arteri comunican posterior

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    5/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    C. Berdasarkan system pembuluh darah

    1. Sistem karotis

    2. Sistem vertebro-basila

    VII. Faktor Resiko

    Faktor resiko stroke ialah kelainan atau penyakit yang membuat seseorang lebih

    rentan terhadap serangan stroke. Secara garis besar faktor risiko stroke dibagi atas faktor

    risiko yang dapat dimodifikasi (modifiable) dan yang tidak dapat dimodifikasi

    (nonmodifiable). Faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi diantaranya adalah hipertensi,

    penyakit jantung (fibrilasi atrium), diabetes melitus, merokok, konsumsi alkohol,

    hiperlipidemia, kurang aktifitas, dan stenosis arteri karotis. Sedangkan faktor risiko yang

    tidak dapat dimodifikasi antara lain usia, jenis kelamin, ras/suku, dan faktor genetik.2,4

    Dapat juaga dibedakan menjadi Faktor resiko mayor dan minor

    Faktor-faktor resiko mayor

    1. Hipertensi

    2. Penyakit jantung

    a. Infark miokard

    b. Elektrokardiogram abnormal disritmia, hipertrofi bilik kiri

    c. Penyakit katup jantung

    d. Gagal jantung kongestif

    3. Sudah ada manifestasi arteriosklerosis secara klinis

    a. Gangguan pembuluh darah koroner ( angina pektoris )

    b. Gangguan pembuluh darah karotis

    4. Diabetes melitus5. Polisitemia

    6. Pernah mendapat stroke

    7. Merokok

    Faktor-faktor resiko minor

    1. Kadar lemak darah tinggi

    2. Hematokrit tinggi

    3. Kegemukan

    4. Kadar asam urat tinggi

    5

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    6/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    5. Kurang olahraga

    6. Fibrinogen tinggi

    VIII. Patofisiologi

    Pecahnya pembuluh darah otak menyebabkan keluarnya darah ke jaringan parenkim

    otak, ruang cairan serebrospinalis disekitar otak atau kombinasi keduanya. Perdarahan

    tersebut menyebabkan gangguan serabut saraf otak melalui penekanan struktur otak dan juga

    oleh hematom yang menyebabkan iskemia pada jaringan sekitarnya. Peningkatan tekanan

    intrakranial pada gilirannya akan menimbulkan herniasi jaringan otak dan menekan batang

    otak.

    1. Perdarahan intraserebral

    Perdarahan intraserebral primer (perdarahan intraserebral hipertensif) disebabkan

    oleh hipertensi kronis yang menyebabkan vaskulopati serebral dengan akibat pecahnya

    pembuluh darah otak. Sedangkan perdarahan sekunder terjadi antara lain akibat anomali

    vaskuler kongenital, koagulopati, tumor otak, vaskulopati nonhipertensif (amiloid serebral),

    vaskulitis, moya-moya, post stroke iskemik, obat antikoagulan (fibrinolitik atau

    simpatomimetik). Diperkirakan hampir 50% penyebab perdarahan intraserebral adalah

    hipertensi kronik, 25% karena anomali kongenital dan sisanya penyebab lain

    ( Kaufman,1991).

    Hipertensi kronik menyebabkan pembuluh arteriol mengalami perubahan patologik

    pada dinding pembuluh darah tersebut berupa hipohialinosis, nekrosis fibrinoid, serta

    tibulnya aneurisma tipe Bouchard. Kenaikan tekanan darah dalam jumlah yang sangat

    mencolok dapat menginduksi pecahnya pembuluh darah terutama pada pagi hari dan sore

    hari early afternoon (Batytr,1992 dikutip Falker & Kaufman,1997).Jika perdarahan yang timbul kecil ukurannya, maka massa darah hanya dapat

    merasuk diantara selaput akson massa putih tanpa merusaknya. Pada keadaan ini absorbsi

    darah akan diikuti pulihnya fungsi-fungsi neurologi. Sedangkan pada perdarahan yang luas

    terjadi destruksi massa otak, peninggian tekanan intrakranial dan yang lebih berat dapat

    menyebabkan herniasi otak pada falx serebri atau lewat foramen magnum.

    6

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    7/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    Perdarahan intraserebral ditemukan pada 10% dari seluruh kasus stroke, terdiri dari

    80% di hemisfer otak dan sisanya di batang otak dan serebelum.3

    7

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    8/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    2. Perdarahan Subarakhnoid

    Perdarahan subarakhnoid adalah suatu keadaan dimana terjadi perdarahan di ruang

    subarakhnoid yang timbul secara primer.3 Perdarahan subarakhnoid terjadi karena pecahnya

    aneurisma sakuler pada 80% kasus SAH non traumatik.

    Sebagai penyebab lain SAH antara lain : aneurisma fusiform/arteriosklerosis

    pembuluh arteri basilaris, aneurisma mikotik, trauma, arteritis, neoplasma, dan penggunaan

    kokain berlebihan. Keluarnya darah ke ruang subarakhnoid akan menyebabkan reaksi yang

    8

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    9/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    cukup hebat berupa sakit kepala yang sangat hebat. Gejala ini ditemukan pada sebagian

    besar kasus.

    Selanjutkan terjadi penurunan kesadaran (50% kasus) disertai kegelisahan. Rangsang

    meningeal dengan gelisah ditemukan pada 10% kasus. Gejala ini timbul di hari-hari pertama.

    Selain itu pada perdarahan subarakhnoid terjadi rebleeding pada 2 minggu

    pertama.Rebleeding timbul pada 50-60% kasus dalam 6 bulan pertama setelah perdarahan

    awal. Vasospasme yang timbul sangat mempengaruhi prognosis.

    IX. Gejala Stroke

    Setiap stroke menunjukkan gejala-gejala yang khas, yaitu terjadinya defisit

    neurologik kontralateral terhadap pembuluh yang tersumbat dan mendadak akibat gangguan

    peredaran darah otak dan pola gejalanya berhubungan dengan waktu. Kesadaran dapat

    menurun sampai koma terutama pada perdarahan otak. Sedang pada stroke iskemiklebih

    jarang terjadi penurunan kesadaran. Gejala yang disebabkan oleh infark atau

    perdarahan, masing-masing menunjukkan perbedaan yang nyata

    1. Infark otak

    Onset biasanya mendadak, kadang-kadang bertahap atau didahului TIA. Penderita

    sering mengeluh sakit kepala disertai muntah. Umumnya defisit neurologik dirasakan pada

    waktu bangun tidur atau sedang istirahat. Infark otak paling sering terjadi pada usia tua

    dengan hipertensi atau usia yang lebih muda dengan kelainan jantung sebagai sumber

    emboli. Pada permulaan sakit, kesadaran umumnya tidak terganggu. Faktor risiko sangat

    berperan pada infark otak, dan akan menimbulkan ciri-ciri klinis yang sesuai. Infark otak

    biasanya tidak menunjukkan kelainan pada likuor serebrospinalis.

    2. Perdarahan otak Onset sangat mendadak diikuti rasa sakit kepala hebat, muntah-muntah dan kadang-

    kadang disertai kejang. Sering terjadi pada penderita yang sedang aktif atau emosional.

    Perdarahan otak umumnya terjadi pada usia tua atau setengah tua dengan atau tanpa

    hipertensi, tergantung dari faktor penyebabnya. Liquor yang berdarah berasal dari

    perdarahan ekstraserebral primer atau perdarahan intraserebral yang merembas ke dalam

    ventrikel atau ruangan subarakhnoid, ini akan menimbulkan gejala kaku kuduk.

    Gejala perdarahan intraserebral atau subarakhnoidal

    1. Perdarahan dalam parenkim otak ini adalah akibat pecahnya mikroaneurisma oleh

    hipertensi. Bila darah merembes intraventrikuler atau keruangan subarakhnoid, akan

    9

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    10/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    bercampur dengan likuor dan merangsang menings. Biasanya perdarahan intraserebral

    terjadi sangat mendadak pada orang tua dengan tensi tinggi. Karena jaringan otak

    terdorong, maka timbul gejala defisit neurologik yang cepat menjadi berat dalam

    beberapa jam. Kesadaran menurun sampai koma, bila volume darah lebih dari 50 cc.

    Pada saat permulaan perdarahan penderita merasa sakit kepala hebat, muntah dan

    kadang-kadang mengalami kejang.

    2. Perdarahan subarakhnoidal

    Aneurisma ialah pelebaran pembuluh darah arteri setempat yang sifatnya kongenital di

    sirkulus Willisi atau percabangan arteri lain. Aneurisma besar sering menyebabkan sakit

    kepala khronik atau menekan organ sekitarnya. Aneurisma ini mudah pecah pada orang

    yang sedang aktif atau hipertensi, mendadak dirasakan sakit kepala hebat, muntah dan

    mungkin penurunan kesadaran. Kaku kuduk diebabkan oleh adanya darah dalam likuor.

    Kalau ada defisit neurologik fokal, ini disebabkan oleh vasospasme yang biasanya

    terjadi beberapa hari kemudian. Perdarahan subarakhnoidal ini kebanyakan terjadi pada

    usia 30 60 tahun. Perdarahan subarakhnoidal karena AVM pecah, gejalanya sama,

    hanya lebih sering terdapat pada usia kurang dari 20 tahun

    Manifestasi klinik gejala-gejala ini dapat berupa :

    1. Transient Ischemic Attack dimana gejala fungsi otak akan pulih dalam 24 jam

    2. Stroke In Evolution dimana gejala neurologik menjadi makin berat

    3. Reversibel Neurological Deficit dimana gejala neurologik menghilang dalam waktu 3

    minggu, tetapi lebih daripada 24 jam

    4. Completed Stroke dimana gejala neurologik menetap

    X. Diagnosis Stroke

    Untuk mendiagnosis stroke, konsensus nasional pengolahan stroke di Indonesia,1999, antara lain mengemukakan hal berikut :

    1. Diagnosis stroke ditegakkan berdasarkan temuan klinis

    2. CT-Scan tanpa kontras merupakan pemeriksaan baku emas untuk menentukan

    jenis patologi stroke, lokasi dan ekstensi lesi serta menyingkirkan lesi non vaskuler.

    3. Pungsi lumbal dapat dilakukan bila ada indikasi khusus

    4. MRI dilakukan untuk menentukan lesi patologik stroke secara lebih tajam.

    5. Neurosonografi dilakukan untuk mendeteksi adanya stenosis pembuluh darah

    ekstrakranial dan intrakranial dalam membantu evaluasi diagnostik, etiologik,

    terapi dan prognostik.

    10

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    11/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    1. Anamnesis

    Lemah atau semutan atau baal separuh badan

    Sulit bicara atau tidak mengerti pembicaraan orang lain

    Gangguan penglihatan (buta satu mata atau dua mata)

    Nyeri kepala berat atau nyeri kepala yg tidak seperti biasa

    dirasakan

    Pusing atau vertigo

    Pada anamnesis akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak sebelah badan, mulut

    mencong atau bicara pelo, dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik. Keadaan ini timbul

    dengan sangat mendadak, sedang bekerja atau sewaktu istirahat. Selain itu perlu ditanyakan

    faktor-faktor resiko yang menyertai stroke. Ditanyakan pula riwayat keluarga dan adanya

    penyakit lain.

    2. Pemeriksaan FisikLangkah pertama lakukan pemeriksaan fungsi vital, seperti tekanan darah, nadi,

    pernapasan, suhu. Juga tentukan kesadaran yang ditentukan menurut skor dengan Skala

    Glasgow Coma Scale. Manifestasi klinik stroke sangat tergantung pada daerah otak yang

    terganggu aliran darahnya dan fungsi daerah otak tang menderita iskemia. Pemeriksaan

    neurologis, pada stroke hemisferik saraf otak yang sering terkena adalah N. VII dan N.XII,

    pasien akan bicara pelo dan adanya deviasi lidah. Pada stroke vetebrobasiler akan ditemukan

    kombinasi berbagai sara otak yang terganggu diserati vertigo, diplopia,dan gangguan

    bulbar.Pemeriksaan motorik, hampir selalu terjadi hemiperesis. Selain itu juga dilakukan

    pemeriksaan sensorik, refleks fisiologis dan patologis, dan kelainan fungsi luhur.

    11

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    12/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    Mengenal manifestasi stroke yang sangat ringan adalah lebih penting daripada

    mengenal hemiparesis yang sudah jelas. Manifestasi stroke yang paling ringan sering berupa

    gangguan ketangkasan gerak maka dari itu urutan pemeriksaan susunan motorik sebagai

    berikut :

    1. Pemeriksaan ketangkasan gerak

    2. Penilaian tenaga otot-otot

    3. Penilaian refleks tendon

    4. Penilaian refleks patologis, seperti:

    Refleks babinski

    Refleks opppenheim

    Refleks gordon

    Refleks schaefer

    3. Pemeriksaan penunjang

    Laboratorium :

    Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, lekosit, hitung jenis, trombosit, masa

    perdarahan dan pembekuan, laju endap darah

    Ureum, kreatinin, fungsi hati, urin lengkap

    Gula darah sewaktu, puasa, 2 jam setelah makan, kolesterol total, HDL, LDL,

    trigliserid, asam urat.

    Bila perlu, elektrolit (natrium, kalium) dan gas darah

    Elektrokardiografi

    Pemeriksaan radiologi.

    1. CT-Scan otak. Segera memperlihatkan perdarahan intra serebral. Merupakan

    pemeriksaan baku emas untuk menentukan jenis patologi stroke, lokasi dan

    ekstensi lesi.

    2. MRI dilakukan untuk menentukan lesi patologik stroke secara lebih tajam.

    3. Rontgen toraks.

    12

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    13/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    Stroke non hemoragik Stroke hemoragik

    1. Onset mendadak 1. Onset mendadak

    2. Pada waktu istirahat 2. Pada waktu beraktivitas

    3. Tanda-tanda TIK meningkat (-) 3. Tanda-tanda TIK meningkat (+) :

    Sakit kepala hebat, muntah proyektil,

    kesadaran menurun

    4. Funduskopi : papil edema (-) 4. Papil edema (+)

    5. Rangsang meningeal (-) 5. Rangsang meningeal (+) pada perdarahan

    subarakhnoid

    6. Lumbal punksi :

    - Warna : Jernih

    - Tekanan : Normal

    - Eritrosit : < 300/mm3

    6. Lumbal punksi :

    - Warna : Merah

    - Tekanan : Meningkat

    - Eritrosit : >1000/mm3

    7. CT

    Scan : hipodens

    7. CT Scan : hiperdens

    stroke berdasarkan Siriraj Score

    Nilai

    Kesadaran : sadar

    Delirium, stupor

    Semikoma dan koma

    0

    1

    2

    Muntah/sakit kepala dalam dua jam : tidak

    ada

    0

    1

    Aterom/riwayat diabetes : tidak ada

    1 atau lebih

    0

    1

    SSS = (2,5 x kesadaran) + (2 x muntah) + (2 x sakit kepala) + (9,11 x

    tekanan darah diastol) (3 x ateroma) 12.

    > 1 Perdarahan serebral

    < -1 Infark serebral

    - 1 sampai 1 diagnosa tidak pasti gunakan kurva kemungkinan/ CT-Scan

    Stroke menurut Gadjah Mada

    13

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    14/18

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    15/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    1. Tia sebelum

    serangan

    1

    2. Permulaan serangan - Sangat mendadak (1-2 menit)

    - Mendadak ( menit 1 jam)

    - Pelan-pelan (beberapa jam)

    6,5

    6,5

    1

    3. Waktu serangan - Bekerja (aktivitas)

    - Istirahat/duduk/tidur

    - Bangun tidur

    6,5

    1

    1

    4. Sakit kepala waktu

    serangan

    - Sangat hebat

    - Hebat

    - Ringan

    - Tidak ada

    10

    7,5

    1

    0

    5. Muntah - Langsung sehabis serangan

    - Mendadak (beberapa menit-jam)

    - Pelan-pelan (1 hari/ >)

    - Tidak ada

    10

    7,5

    1

    0

    6. Kesadaran - Menurun langsung waktu serangan

    - Menurun mendadak (menit-jam)

    - Menurun pelan-pelan (1 hari/ >)

    - Menurun sementara lalu sadar lagi

    - Tidak ada gangguan

    10

    10

    1

    1

    0

    7. Tekanan darah sistolik - Waktu serangan sangat tinggi

    (> 200/110)

    - Waktu MRS sangat tinggi (> 200/110)

    - Waktu serangan tinggi (> 140/100)

    - Waktu MRS tinggi (> 140/100)

    7,5

    7,5

    1

    1

    8. Tanda serangan

    selaput otak

    - Kaku kuduk hebat

    - Kaku kuduk ringan

    - Kaku kuduk tidak didapatkan

    10

    5

    0

    9. Pupil - Isokor

    - Anisor

    - Pinpoint kanan/kiri

    - Midriasis kanan/kiri

    - Midriasis dan reaksi lambat

    5

    10

    10

    10

    10

    15

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    16/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    - Kecil dan reaktif 10

    10. Pupil - Perdarahan subhialoid

    - Perdarahan retina (flame shped)

    - Normal

    10

    7,5

    0

    Ketepatan score ini : 87,5%

    Stroke hemoragik : 91,3%

    Stroke non hemoragik : 82,4%

    Total score : 20 stroke hemoragik

    : 20 : stroke non hemoragik

    VII. PENATALAKSANAAN

    Perawatan umum :

    Prinsip perawatan dan pengobatan umum pada stroke akut adalah mempertahankan

    kondisi agar dapat menjaga tekanan perfusi dan oksigenasi serta makanan yang cukup

    agar metabolisme sistemik otak terjamin.

    Secara klinis dilakukan 5B ( Breathing, Blood, Brain, Bladder, Bowel:

    1. Nafas : Jalan nafas harus bebas untuk menjamin keperluan oksigen

    2. Darah : Dijaga agar tekanan darah tetap cukup tinggi untuk mengalirkan darah

    (perfusi) ke otak dan menjaga komposisi darah (O2, Hb, Glukosa) tetap

    optimal untuk metabolisme otak.

    3. Otak : Mencegah terjadinya edema otak dan timbulnya kejang dengan

    memberikan kortikosteroid, gliserol, manitol untuk edema, dan valium

    intravena secara perlahan untuk mengatasi kejang.

    4. Ginjal : Saluran kemih dan balans cairan diperhatikan.

    5. Gastrointestinum : fungsi defekasi/ pencernaan dan nutrisi jangan diabaikan.

    Pengobatan spesifik :

    Stroke hemoragika. Anti edema

    16

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    17/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    Anti edema otak adalah cairan hiperosmolar, misalnya manitol 20%, larutan

    gliserol 10%, dextrose 5%, furosemid (lasix), kortikosteroid (metil prednisolon,

    prednisone, dexametason). Pembatasan cairan juga dapat membantu.

    b. Antifibrinolitik

    Pengobatan terhadap perdarahan di otak bertujuan menjaga hemostasis.

    Diberikan asam tranexamat 1 gram/4 jam i.v pelan-pelan selama 3 minggu, kemudian

    dosis berangsur-angsur diturunkan. Efeknya mencegah lisis bekuan darah, sehingga

    mencegah perdarahan ulang rebleeding.

    VIII. PENCEGAHAN STROKE

    Banyak pendeita stroke yang meninggal, menjada cacat atau invalid seumur hidup.

    Stroke dapat dicegah, setidak-tidaknya dapat diundur waktu munculnya dengan berbagai

    pencegahan, antara lain :

    a. Pencegahan primer

    Memasyarakatkan gaya hidup sehat bebas rokok :

    - Menghindari : rokok, stress mental, alcohol, kegemukan, konsumsi garam

    berlebih,obat-obatan golongan amfetamin, kokain, dan sejenisnya.

    - Mengurangi : kolesterol dan lemak dalam makanan

    - Mengendalikan : hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung misalnya fibrilasi

    atrium, infark miokard akut, penyakit jantung reumatik, penyakit vaskuler

    arteriosklerotik lainnya.

    b. Pencegahan sekunder

    1. Modifikasi gaya hidup beresiko stroke dan faktor resiko, misalnya :

    - Hipertensi : diet, obat antihipertensi

    - Diabetes melitus : diet, obat hipoglikemik oral

    - Penyakit jantung : aritmia nonvalvular (antikoagulan oral)

    - Dislipidemia: diet rendah lemak dan obat anti dislipidemia

    - Hiperurisemia : diet dan antihiperurisemia

    - Hindari alkohol, kegemukan, kurang olahraga

    - Berhenti merokok

    2. Melibatkan peran serta keluarga seoptimal mungkin.

    17

  • 7/28/2019 113427327 Referat Stroke Hemoragik

    18/18

    Kepaniteraan Ilmu Penyakit SarafReferat : Stroke Hemoragik

    Pencegahan stroke merupakan suatu tujuan utama dari program kesehatan.

    Pengenalan faktor resiko dan tindakan untuk menghilangkan dan menurunkan berbagai

    akibat yang ditimbulkannyamerupakan upaya utama guna mengurangi tingkat kesakitan

    dan kematian yang diakibatkan oleh stroke.

    18