113 indonesian journal of fundamental sciences vol.6, no.2

14
Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020 Batako Ringan Interlock Material Komposit I Gede Yohan Kafrain, Hence Roring, Fenny Moniaga Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik De La Salle Manado Email: [email protected] Abstrak. Sampah plastik sangat sulit terurai dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat batako yang, ringan, mudah dikerjakan dengan sistem pemasangan interlock dan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan komposit limbah botol plastik kemasan air minum. Penelitian dilakukan dengan cara membuat batako menggunakan bahan tambah material komposit plastik. Komposisi campuran untuk biji plastik 50%, 70% dan 90% terhadap volume pasir dan untuk campuran serat plastik 30% dan 50%. Dari hasil pengujian, didapatkan kuat tekan batako campuran biji plastik dengan komposisi 50%, 70% dan 90% berturut turut yaitu 63,88 kg/cm2, 56,28 kg/cm2, dan 51,22 kg/cm2 sedangkan untuk berat isinya berturut-turut yaitu 1503 kg/m3, 1482 kg/m3 dan 1341 kg/m3. Untuk kuat tekan batako dengan campuran serat limbah plastik dengan komposisi campuran 30% yaitu sebesar 30,13 kg/cm2 dengan berat isi 1437 kg/m3 dan campuran 50% menghasilkan kuat tekan sebesar 19,75 kg/cm2, dengan berat isi 1267 kg/m3. Batako dengan campuran biji plastik masuk dalam mutu bata beton pejal kelas II-III, sedangkan untuk batako dengan serat plastik masuk dalam kelas IV. Berdasarkan berat isi, batako yang dihasilkan masuk dalam kelas beton ringan. Keywords: Interlock; Material Komposit; Plastik. INDONESIAN JOURNAL OF FUNDAMENTAL SCIENCES (IJFS) E-ISSN: 2621-6728 P-ISSN: 2621-671x Submitted : April, 1 st 2020 Revised : June, 26 th 2020 Accepted : August, 26 th 2020 Abstract. Plastic waste is tough to decompose, and it takes a long time to decompose. The purpose of this research is to make bricks, lightweight, easy to work with an interlock installation system, and are environmentally friendly using plastic waste composite materials from drinking water bottles. The research was conducted by making concrete blocks using plastic composite material added. The composition of the mixture for plastic pellets is 50%, 70%, and 90% by volume of sand and for plastic fiber mixtures of 30% and 50%. From the results, the compressive strength of mixed plastic pellet blocks with a composition of 50%, 70%, 90% was 63.88 kg/cm2, 56.28 kg/cm2, and 51.22 kg/cm2 respectively. while for the weight of the contents, respectively, namely 1503 kg/m3, 1482 kg/m3, 1341 kg/m3. For the compressive strength of the brick with a mixture of plastic waste fibers with a mixed composition of 30%, namely 30.13 kg/cm2 with a content weight of 1437 kg/m3 and a mixture of 50% produces a compressive strength of 19.75 kg/cm2, with a content weight of 1267 kg/m3. The brick with a mixture of plastic pellets is included in the class II-III solid concrete brick quality level, while for concrete bricks with plastic fibers it is in class IV. Based on the fill weight, of the concrete blocks produced, it is classified as lightweight concrete.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020

Batako Ringan Interlock Material Komposit I Gede Yohan Kafrain, Hence Roring, Fenny Moniaga Program Studi Teknik Sipil Universitas Katolik De La Salle Manado

Email: [email protected]

Abstrak. Sampah plastik sangat sulit terurai dibutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat batako yang, ringan, mudah dikerjakan dengan sistem pemasangan interlock dan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan komposit limbah botol plastik kemasan air minum. Penelitian dilakukan dengan cara membuat batako menggunakan bahan tambah material komposit plastik. Komposisi campuran untuk biji plastik 50%, 70% dan 90% terhadap volume pasir dan untuk campuran serat plastik 30% dan 50%. Dari hasil pengujian, didapatkan kuat tekan batako campuran biji plastik dengan komposisi 50%, 70% dan 90% berturut turut yaitu 63,88 kg/cm2, 56,28 kg/cm2, dan 51,22 kg/cm2 sedangkan untuk berat isinya berturut-turut yaitu 1503 kg/m3, 1482 kg/m3 dan 1341 kg/m3. Untuk kuat tekan batako dengan campuran serat limbah plastik dengan komposisi campuran 30% yaitu sebesar 30,13 kg/cm2 dengan berat isi 1437 kg/m3 dan campuran 50% menghasilkan kuat tekan sebesar 19,75 kg/cm2, dengan berat isi 1267 kg/m3. Batako dengan campuran biji plastik masuk dalam mutu bata beton pejal kelas II-III, sedangkan untuk batako dengan serat plastik masuk dalam kelas IV. Berdasarkan berat isi, batako yang dihasilkan masuk dalam kelas beton ringan. Keywords: Interlock; Material Komposit; Plastik.

INDONESIAN JOURNAL OF

FUNDAMENTAL SCIENCES

(IJFS) E-ISSN: 2621-6728 P-ISSN: 2621-671x Submitted : April, 1st 2020 Revised : June, 26th 2020 Accepted : August, 26th 2020 Abstract. Plastic waste is tough to

decompose, and it takes a long time to

decompose. The purpose of this research is

to make bricks, lightweight, easy to work

with an interlock installation system, and

are environmentally friendly using plastic

waste composite materials from drinking

water bottles. The research was conducted

by making concrete blocks using plastic

composite material added. The composition

of the mixture for plastic pellets is 50%, 70%,

and 90% by volume of sand and for plastic

fiber mixtures of 30% and 50%. From the

results, the compressive strength of mixed

plastic pellet blocks with a composition of

50%, 70%, 90% was 63.88 kg/cm2, 56.28

kg/cm2, and 51.22 kg/cm2 respectively. while

for the weight of the contents, respectively,

namely 1503 kg/m3, 1482 kg/m3, 1341 kg/m3.

For the compressive strength of the brick

with a mixture of plastic waste fibers with a

mixed composition of 30%, namely 30.13

kg/cm2 with a content weight of 1437 kg/m3

and a mixture of 50% produces a

compressive strength of 19.75 kg/cm2, with

a content weight of 1267 kg/m3. The brick

with a mixture of plastic pellets is included

in the class II-III solid concrete brick quality

level, while for concrete bricks with plastic

fibers it is in class IV. Based on the fill

weight, of the concrete blocks produced, it

is classified as lightweight concrete.

Page 2: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

PENDAHULUAN

Sampah botol plastik adalah salah satu sampah yang sulit untuk terurai

dikarenakan berbahan plastik. Sampai saat ini sampah plastik sudah menjadi

masalah global yang dialami oleh dunia. Indonesia merupakan salah satu negara

penghasil sampah plastik terbesar ke dua. Sampah plastik sudah banyak

menimbulkan kerusakan ekosistem. Sampai saat ini produksi botol plastik masih

dilakukan dan masyarakat pada umumnya masih menggunakan botol plastik

sebagai kemasan air minum. Sehingga saat ini diperlukan suatu penangan untuk

mengatasi sampah plastik ini khususnya sampah betol plastik bekas kemasan air

minum. Maka dalam hal ini peneliti akan melakukan penelitian yang memanfaatkan

sampah botol plastik sebagai material komposit untuk membuat batako ringan

interlock. Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu agar dapat mengurangi limbah

plastik khusunya limbah botol plastik dan memanfaatkan limbah botol plastik

menjadi material yang berguna dan menghasilkan nilai tambah. Penelitian ini sangat

penting dan urgen dilakukan karena apabila penelitian ini berhasil maka akan

memberikan dampak yang positif pada lingkungan. Masyarakat yang menggunakan

material batako komposit plastik sebagai dinding akan mendapatkan harga batako

yang murah dan dari segi struktur beban bangunan akibat dinding akan lebih ringan

dibandingkan menggunakan batako konvensional.

Imam Trianggoro Saputro pada tahun 2017 melakukan penelitian mengenai

Batako Ringan, yaitu batako dibuat dari campuran semen, pasir dan Styrofoam.

Iman Trianggoro Saputro mengganti volume agregat terhadap Styrofoam sebesar

15%, 30%, 45% dan 60%. Dan menghasilkan berat volume berturut-turut yaitu 2052,92

kg/m3, 1866,58 kg/m3, 1639,01 kg/m3, 1396,26 kg/m3, dan 1044,68 kg/m3. Sesuai

dengan hasil pengujiannya, batako yang memenuhi klasifikasi III (SNI 03-0349-1989,

Bata Beton Untuk Pasangan Dinding, 1989) adalah batako dengan rasio Styrofoam

30% dan 45% (Imam Trianggoro Saputro, 2017).

Pada tahun 2017 Prasetyo Ramadhan dan Nursyamsi melakukan penelitian

mengenai Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik LDPE Sebagai Agregat Pada Batako

Beton Ringan dengan cara mendaur ulang plastik LDPE bekas menjadi biji plastik

untuk dijadikan agregat. Ukuran batako yang dibuat yaitu 40 cm x 20 cm x 10 cm,

selain membuat sampel betako dibuat juga sampel silinder untuk pengujian kuat

tekannya. Komposisi campuran yang dibuat yaitu 1:6:0,24 antara semen, pasir dan

air dengan komposisi substitusi biji plastik yang dipakai adalah 20% terhadap pasir.

Dari hasil penelitian ini diperoleh berat isi rata-rata batako yang menggunakan biji

plastik LDPE 20% sebesar 1.606 g/cm3. Kuat tekan yang dihasilkan sebesar 43,05

kg/cm3 (Prasetyo Ramadhan & Nursyamsi, 2017).

Pada tahun 2017 Nursyamsi dan Vincent Theresa juga meneliti mengenai

Pengaruh Penambahan Limbah Plastik HPDE Sebagai Substitusi Pasir Pada

Campuran Batako. Pada penelitian ini digunakan limbah plastik HDPE sebanyak 0%,

Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 114

Page 3: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

115 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020

10%, 20% dan 30%. Dari penelitian ini didapatkan bahwa batako yang paling ringan

dihasilkan dari komposisi 30% plastik HDPE, sedangkan kuat tekan yang dihasilkan

semakin menurut seiring bertambahnya jumlah kandungan plastik HDPE pada

batako (Nursyamsi & Vincent Theresa, 2017).

METODE PENELITIAN

Adapun metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu:

A. Persiapan Pada tahap ini dilakukan studi literatur, studi pendahuluan penentuan

rumusan masalah, tujuan dan Batasan dari penelitian.

B. Bahan Penelitian Bahan penelitian yang digunakan terdiri dari:

1. Semen Portland (PPC) 2. Limbah botol plastik yang sudah dihancurkan menjati biji plastik dan serat

plastik 3. Air 4. Pasir

C. Peralatan Penelitian 1. Timbangan 2. Gelas ukur 3. Wadah penampung material 4. Bekisting cetakan batako 5. Sendok cetok 6. Sekop 7. Universal Testing Machine (UTM)

D. Langkah-langkah penelitian 1. Pemeriksaan dan pengujian bahan dasar

a. Pemeriksaan semen b. Pemeriksaan pasir c. Pemeriksaan air d. Pemeriksaan plastik

2. Pembuatan benda uji a. Trial mix kebutuhan material pembuatan batako, silinder beton dan

balok beton b. Pembuatan batako c. Pembuatan silinder beton

3. Pengujian Benda Uji a. Pengujian kuat tekan batako ringan interlock material komposit b. Pengujian berat isi

Page 4: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

E. Metode Analisis Data 1. Pengujian kuat tekan batako ringan interlock material komposit

Untuk menghitung kuat tekan batako interlock material komposit digunakan

persamaan:

Keterangan :

f’c = Kuat tekan beton (Mpa) Pu = Beban maksimum (N) A = Luas penampang tekan (mm2)

Berdasarkan lampiran A (SNI 1974:2011 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton,

2011, p. 19), Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder, diketahu tabel

konversi untuk diameter silinder.

Tabel 1. Estimasi Korelasi Kuat tekan Silinder Beton Berdasarkan Diameter Benda Uji (L/D=2)

Diameter (D) mm Tinggi (L) mm FaktorKoreksi

50 100 1.09

75 150 1.06

100 200 1.04

125 250 1.02

150 300 1

175 350 0.98

200 400 0.96

250 500 0.93

300 600 0.91 Sumber: lampiran A (SNI 1974:2011 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton, 2011), Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder

Tabel 2. Syarat-syarat Fisis Bata Beton

Syarat Fisis Satuan

Tingkat mutu bata

beton pejal

I II III IV

1. Kuat tekan bruto rata-rata min.

kg/cm2 100 70 40 25

2. Kuat tekan bruto masing-masing benda uji min.

kg/cm2 90 65 35 21

3. Penyerapan air rata-rata % 25 35 - -

Sumber: (SNI 03-0349-1989, Bata Beton Untuk Pasangan Dinding, 1989, p. 03), Bata beton

untuk pasangan dinding

Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 116

Page 5: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

117 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020

2. Pengujian berat isi batako ringan interlock material komposit Pengujian berat isi dilakukan pada saat beton batako sudah dalam keadaan

keras yaitu pada saat batako sudah berumur 28 hari. Untuk menghitung berat isi

dari batako digunakan persama seperti di bawah ini:

Keterangan :

w = Berat isi (kg/m3)

W = Berat benda uji (kg)

V = Volume benda uji (m3)

Tabel 3. Beton Ringan Berdasarkan Kuat Tekan dan Berat Jenisnya [4]

Jenis beton ringan Berat jenis (kg/m3) Kuat tekan (MPa)

Beton ringan struktural (structural lightweight concretes)

1400-1800 >17

Beton ringan untuk pasangan batu (masonry concretes)

500-800 6,9 – 17,3

Beto n ringan penahan panas (insulating concretes)

< 800 0,7 - 7

Sumber: (A.M & Brooks, 1987)

Tabel 4. Jenis beton berdasarkan berat jenisnya

Jenis beton Berat jenis (kN/m3) Tujuan konstruksi

Beton sangat ringan ≤10 non-struktur

Beton ringan 15 – 30 Struktur ringan

Beton normal (beton biasa) 30 – 40 Struktur

Beton berat 40– 80 Perisai sinar -X

Sumber: (Tjokrodilmuljo, 2007)

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan material penyusun batako ringan material komposit

Pengumpulan botol plastik dilakukan melalui pengepul botol plastik yang ada

di kota Manado. Untuk material pasir digunakan pasir dari daerah Kabupaten

Minahasa Selatan yaitu dari Amurang. Sedangkan semen yang digunakan dari

penelitian ini yaitu semen Conch.

Page 6: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

Gambar 1. Pengumpulan Material Penyusun Batako

B. Pengujian Material Penyusun Batako

Setelah material-material penyusun batako komposit terkumpul kemudian

dilakukan pengujian dasar material di laboratorium. Pengujian dasar ini terdiri dari

pengujian berat jenis, berat isi, dan gradasi dari pasir dan biji plastik dari limbah

botol plastik yang sudah dihancurkan

Gambar 2. Pengujian Berat Jenis, Berat Isi dan Gradasi Pasir

Gambar 3. Pengujian Berat Jenis, Berat Isi dan Gradasi Biji Plastik

Pengujian air dan semen dilakukan dengan mengamati kondisi secara fisik

dari material tersebut. Air yang digunakan merupakan air bersih yang tidak

berwarna dan tidak berbau. Material semen yang digunakan yaitu semen Conch

yang baru dibuka dari pengamatan terlihat semen dalam keadaan yang baik tidak

terdapat gumpalan-gumpalan semen.

Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 118

Page 7: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

119 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020

1. Hasil Pengujian Berat Jenis Pasir

Tabel 5. Hasil Pengujian Berat Jenis Pasir

No Sample 1 2 Rata-rata

Berat sample kondisi SSD (gr) 500 500

Berat sample kering A (gr) 472.49 474.68

Brt. Piknometer + air B (gr) 667.38 664.77

Brt. Piknometer + sample + air C (gr/cc)

969.53 965.48

Berat Jenis Bulk A/(B+500-C) (gr/cc) 2.388 2.382 2.385

Berat Jenis SSD 500/(B+500-C) (gr/cc) 2.527 2.509 2.518

Berat Jenis Semu A/(B+A-C) (gr/cc) 2.774 2.729 2.751

Penyerapan (500-A)/A*100 (%) 5.822 5.334 5.578 Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

2. Hasil Pengujian Berat Jenis Biji Plastik

Tabel 6. Berat Jenis Biji Plastik

No Sample 1 2 Rata-rata

Berat sample kondisi SSD (gr) 20 20

Berat sample kering A (gr) 19.78 19.82

Brt. Piknometer + air B (gr) 666.06 665.97

Brt. Piknometer + sample + air C (gr/cc)

669.83 669.51

Berat Jenis Bulk A/(B+500-C) (gr/cc) 1.219 1.204 1.211

Berat Jenis SSD 500/(B+500-C) (gr/cc) 1.232 1.215 1.224

Berat Jenis Semu A/(B+A-C) (gr/cc) 1.235 1.217 1.226

Penyerapan (500-A)/A*100 (%) 1.112 0.908 1.010 Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

3. Hasil Pengujian Berat Isi Pasir

Tabel 7. Berat Isi Pasir

No Sample Lepas Padat

1 2 1 2

Berat mould (A) gr 7820 7820 7820 7820

Berat sample + mould (B) gr 20300 20320 21440 21480

Berat sample (C=B-A) gr 12480 12500 13620 13660

Berat mould + Air (D) gr 17600 17600 17600 17600

Berat Air/Isi mould (E = D-A) gr 9780 9780 9780 9780

Berat isi (F =C/E) gr/cc 1.276 1.278 1.393 1.397

Rata-rata berat isi 1.277 1.395

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

Page 8: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

4. Hasil Pengujian Berat Isi Pasir

Tabel 8. Berat Isi Pasir

No Sample Lepas Padat

1 2 1 2

Berat mould (A) gr 7820 7820 7820 7820

Berat sample + mould (B) gr 10180 10120 11100 11150

Berat sample (C=B-A) gr 2360 2300 3280 3330

Berat mould + Air (D) gr 17600 17600 17600 17600

Berat Air/Isi mould (E = D-A) gr 9780 9780 9780 9780

Berat isi (F =C/E) gr/cc 0.241 0.235 0.335 0.340

Rata-rata berat isi 0.238 0.338

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

5. Hasil Pengujian Analisis Saringan Pasir

Gambar 4. Grafik Analisa Saringan Pasir

6. Hasil Pengujian Analisis Saringan Biji Plastik

Gambar 5. Grafik Analisa Saringan Biji Plastik

Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 120

Page 9: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

121 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020

C. Pembuatan Benda Uji

Tahapan selanjutnya setelah dilakukan pengujian material dasar penyusun

batako yaitu mix desain dan pencampuran material untuk pembuatan benda uji

batako dan silinder dengan ukuran D = 10 cm, H = 20 cm. Mix desain dilakukan

dengan beberapa variasi yaitu:

1. Plastik cacah (serat plastik) 30% dan 50% dengan diberikan kode PT 30% dan

PT 50%

2. Plastik yang dilelehkan (biji plastik) 50%, 70% dan 90% dengan diberikan kode

BK 50%, BK 70% dan BK 90%

Gambar 6. Pencampuran material

Gambar 7. Pembuatan Benda Uji Silinder dan Batako

Page 10: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

Gambar 8. Batako Ringan Interloc Material Komposit

Tahap selanjutnya yaitu dilakukan parawatan beton dengan cara direndam

dalam bak air.

Gambar 9. Perawatan Benda Uji Beton

D. Pengujian Silinder Beton dan Batako

Pengujian benda uji silinder dan batako dilakukan setelah benda uji berumur

14 hari dan 28 hari. Pengujian yang dilakukan yaitu uji tekan untuk mengetahui kuat

tekan dari benda uji silinder dan batako serta pengukuran berat isi dari beton

batako.

1. Hasil pengujian kuat tekan silinder dan batako umur 14 hari

Untuk hasil pengujian silinder, terlebih dahulu dilakukan korelasi kuat tekan

silinder beton berdasarkan diameter benda uji (L/D =2)

Tabel 9. Hasil Pengujian Benda Uji Silinder

Nama

Benda Uji

Hasil Pengujian (Kg) Rata-rata Hasil

Pengujian (Kg)

Kuat Tekan

(kg/cm2) Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

BK 50% 2800 4270 2970 3346.67 44.32

BK 70% 2632 3724 2759 3038.37 40.23

BK 90% 2720 2730 2310 2586.67 34.25

PT 30% 860 1329 884 1024.33 13.56

PT 50% 715 532 821 689.23 9.13

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 122

Page 11: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

123 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020

Tabel 10. Hasil Pengujian Benda Uji Batako

Nama

Benda Uji

Hasil Pengujian (Kg) Rata-rata Hasil

Pengujian (Kg)

Kuat Tekan

(kg/cm2) Benda Uji 1 Benda Uji 2

BK 50% 5984 5875 5929.63 51.14

BK 70% 4482 4126 4304.00 38.31

BK 90% 3504 3932 3718.00 29.95

PT 30% 1310 1162 1236.00 11.20

PT 50% 1092 968 1030.00 9.33

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

Tabel 11. Rata-rata Kuat Tekan Benda Uji Silinder dan Batako umur 14 hari

Nama

Benda Uji

Kuat Tekan (kg/cm2) Rata-rata Kuat

Tekan (kg/cm2) Silinder Batako

BK 50% 50.36 58.12 47.73

BK 70% 45.72 43.53 39.27

BK 90% 38.92 34.03 32.10

PT 30% 15.41 12.73 12.38

PT 50% 10.37 10.61 9.23

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

2. Hasil pengujian kuat tekan silinder dan batako umur 28 hari

Tabel 12. Hasil Pengujian Benda Uji Silinder

Nama

Benda Uji

Hasil Pengujian (Kg) Rata-rata Hasil

Pengujian (Kg)

Kuat Tekan

(kg/cm2) Benda Uji 1 Benda Uji 2 Benda Uji 3

BK 50% 2800 4270 2970 4963.33 65.72

BK 70% 2632 3724 2759 4373.33 57.91

BK 90% 2720 2730 2310 3901.33 51.66

PT 30% 860 1329 884 2340.37 30.99

PT 50% 715 532 821 1289.67 17.08

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

Tabel 13. Hasil Pengujian Benda Uji Batako

Nama

Benda Uji

Hasil Pengujian (Kg) Rata-rata Hasil

Pengujian (Kg)

Kuat Tekan

(kg/cm2) Benda Uji 1 Benda Uji 2

BK 50% 5984 5875 7258.00 62.03

BK 70% 4482 4126 6393.67 54.65

BK 90% 3504 3932 5942.33 50.79

PT 30% 1310 1162 3425.67 29.28

PT 50% 1092 968 2623.33 22.42

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

Page 12: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

Tabel 14. Rata-rata Kuat Tekan Benda Uji Silinder dan Batako umur 28 hari

Nama

Benda Uji

Kuat Tekan (kg/cm2) Rata-rata Kuat

Tekan (kg/cm2) Silinder Batako

BK 50% 65.72 62.03 63.88

BK 70% 57.91 54.65 56.28

BK 90% 51.66 50.79 51.22

PT 30% 30.99 29.28 30.13

PT 50% 17.08 22.42 19.75

Sumber: hasil pengujian laboratorium 2020

Gambar 10. Grafik Hasil Pengujian Batako Ringan Interloc Material Komposit Biji

Plastik

Dari Gambar 10 dapat diketahui bahwa semakin tinggi kandungan material

biji plastik dalam campuran batako, maka kekutannya juga akan semakin menurun,

penurunan kekuatan batako dari kandungan plastik 50% ke 90% sebesar 19,8%.

Gambar 11. Grafik Hasil Pengujian Batako Ringan Interloc Material Komposit Serat

Plastik

Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 124

Page 13: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

125 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2, October 2020

Dari Gambar 11 dapat diketahui bahwa semakin tinggi kandungan material biji

plastik dalam campuran batako, maka kekutannya juga akan semakin menurun,

penurunan kekuatan batako dari kandungan serat plastik 30% ke 50% sebesar

34,46%.

Gambar 12. Grafik perbandingan kuat tekan batako ringan interlock material komposit

biji plastik dan serat plastik

Dengan kandungan plastik yang sama dari penelitian ini dapat diketahu

bahwa plastik yang dibentuk menjadi biji-biji plastik akan menghasilkan kuat tekan

batako yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuat tekan batako dari material serat

plastik. Selisih kuat tekan yang dihasilkan yaitu sebesar 44,13 kg/cm2 atau sebesar

69,08% Berdasarkan hasil pengujian maka dapat diketahu kelas dari batako yang

dihasilkan dengan membandingkan hasil pengujian batako maupun silinder beton

yang sudah dilakukan dengan standar kuat tekan batako sesuai dengan SNI.

Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa batako interloc material komposit untuk

material biji plastik masuk dalam tingkat mutu bata beton pejal kelas II-III. Untuk

batako dengan material plastik yang dicacah (serat plastik) yang diteliti baik

kandungan plastik 30% maupun 50% belum masuk dalam kelas IV bata beton pejal

yang ada di SNI.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil-hasil pengujian yang telah dibahas di atas maka dapat

ditarik beberapa kesimpulan yaitu:

1. Semakin tinggi kandungan plastik dalam campuran batako maka kekuatan

batako juga akan semakin menurun.

Page 14: 113 Indonesian Journal of Fundamental Sciences Vol.6, No.2

2. Penurunan kekuatan batako dengan penambahan kandungan plastik untuk

campuran dengan biji plastik sebesar 19,8% dan untuk campuran serat plastik

sebesar 34,46%.

3. Kuat tekan batako yang dihasilkan dari campuran biji plastik dengan

persentase kandungan plastik yang sama jauh lebih tinggi dibandingkan

dengan kuat tekan batako yang dihasilkan dari serat plastik dengan selisih

69,08%.

4. Kuat tekan batako dengan komposisi campuran biji plastik 50%, 70% dan 90%

pada umur 28 hari berturut-turut yaitu 63,88 kg/cm2, 56,28 kg/cm2, 51,22

kg/cm2 dan masuk dalam mutu batako kelas II-III

5. Kuat tekan batako dengan komposisi campuran serat plastik 30% dan 50%

pada umur 28 hari berturut-turut yaitu 30,13 kg/cm2, 19,75 kg/cm2 dan masuk

dalam mutu batako kelas IV.

6. Batako yang dihasilkan merupakan batako ringan dengan berat ini batako

komposisi campuran biji plastik 50%, 70%, 90% dan campuran serat plastik 30%

dan 50%, berturut-turut yaitu 1503 kg/m3, 1482 kg/m3, 1341 kg/m3, 1437 kg/m3,

dan 1267 kg/m3.

DAFTAR PUSTAKA

A.M, N., & Brooks, J. J. (1987). Concrete Technology. Longman. Scientific and

Technical.

Imam Trianggoro Saputro. (2017). Formulasi Proporsi Styrofoam Terhadap Pasir

Merapi dan Pengaruhnya Pada Kuat Tekan dan Kuat Lentur Batako Ringan.

Jurnal Rancang Bangun, 3(1), 18–27.

Nursyamsi, & Vincent Theresa. (2017). Pengaruh Penambahan Limbah Plastik HDPE

Sebagai Substitusi Pasir Pada Campuran Batako.

Prasetyo Ramadhan, & Nursyamsi. (2017). Pengaruh Penggunaan Limbah Plastik LDPE

Sebagai Agregat Halus Pada Batako Beton Ringan.

SNI 03-0349-1989, Bata Beton Untuk Pasangan Dinding. (1989). Badan Standarisasi

Nasional.

SNI 1974:2011 Metode Pengujian Kuat Tekan Beton. (2011). Badan Standarisasi

Nasional.

Tjokrodilmuljo. (2007). Teknologi Beton. Biro Penerbit, Teknik Sipil Universitas

Gadjah Mada.

Batako Ringan Interlock – I Gede Yohan Kafrain (113-126) 126