jurnal . ilmu-llmu hayati (life· sciences)

10
ISSN· 1410-413X Volume 22 Desember 2010 . Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life ·Sciences) Pengaruh Stres Kekeringan Pada Fase Vegetatif Terhadap Kandungan Prolin, Gula Total Terlarut Pada Beberapa Genotip Kedelai (Glycine Max (L.} Merr.) Studi Etnobotani Jenis-jenis Tanaman Obat Pada Masyarakal Tengger, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Efek Non Genomik Dan Genomik Ekstrak Daun Ceplukan (Physalis Minima L) Pada Kultur Sel Endotel Manusia (Huvecs) Konstruksi lkan Mas Cyprinus Carpio Partenogenetik Diploid-homozigot Untuk Produksi Bibit Unggul Perbandingan Persentase Hemozoin Dan Derajat Parasitemia Pada Pasien Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi Dan Dengan Komplikasi Smtesis Dan Pemurnian Pohester Dari Sumber Monomer Minyak Jarak Dan Gliserol Etnofarmakologi Dan Pengetahuan Tumbuhan Obat Masyarakat Tengger Di Bromo Tengger Semeru Jawa nmur Kajian Macam Media Tumbuh Terhadap Hasil Jamur Merang (Volvariella Displasia) Ketersediaan Hara Npk Dengan Biochar Pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung Wahyu Widoretno, Linda Winarsih 1 - 7 Serafinah lndriyani, Jati Batoro 8 13 Nur Permatasari, Nurdiana 14 - 19 Setyawati Karyono Agung Pramana Warih Marhendra 20 - 28 Rustidja, Aris Soewondo Loeki E.F., Meralda Nindyasti E.B 29 - 36 Didi C., Ninik Burhan, Utama Budi S., Eko Suhartono Bambang S. , Erma Sulistyaningsih Diah Mardiana, A. Roosdiana 37 - 42 S.B. Widjanarko, R. Retnowati Jal! Batorc. Dede Setrad: 43 - 50 Tatik Chikmawati, Y Purwanto Ninuk Herlina, Sukindar 51 - 57 Justina Novareta Widowati, Wani 58 - 68 H.U, Bambang, G .. Loekito. A.S. IL/

Upload: others

Post on 17-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

ISSN· 1410-413X

Volume 22 Desember 2010

. Jurnal . Ilmu-llmu Hayati

(Life · Sciences)

Pengaruh Stres Kekeringan Pada Fase Vegetatif Terhadap Kandungan Prolin, Gula Total Terlarut Pada Beberapa

Genotip Kedelai (Glycine Max (L.} Merr.)

Studi Etnobotani Jenis-jenis Tanaman Obat Pada Masyarakal Tengger, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Efek Non Genomik Dan Genomik Ekstrak Daun Ceplukan (Physalis Minima L) Pada Kultur Sel Endotel Manusia (Huvecs)

Konstruksi lkan Mas Cyprinus Carpio Partenogenetik Diploid-homozigot Untuk Produksi Bibit Unggul

Perbandingan Persentase Hemozoin Dan Derajat Parasitemia Pada Pasien Malaria Falciparum Tanpa Komplikasi

Dan Dengan Komplikasi

Smtesis Dan Pemurnian Pohester Dari Sumber Monomer Minyak Jarak Dan Gliserol

Etnofarmakologi Dan Pengetahuan Tumbuhan Obat Masyarakat Tengger Di Bromo Tengger Semeru Jawa nmur

Kajian Macam Media Tumbuh Terhadap Hasil Jamur Merang (Volvariella Displasia)

Ketersediaan Hara Npk Dengan Biochar Pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Jagung

Wahyu Widoretno, Linda Winarsih 1 - 7

Serafinah lndriyani, Jati Batoro 8 13

Nur Permatasari, Nurdiana 14 - 19 Setyawati Karyono

Agung Pramana Warih Marhendra 20 - 28 Rustidja, Aris Soewondo

Loeki E.F., Meralda Nindyasti E.B 29 - 36 Didi C., Ninik Burhan, Utama Budi S., Eko Suhartono Bambang S., Erma Sulistyaningsih

Diah Mardiana, A. Roosdiana 37 - 42 S.B. Widjanarko, R. Retnowati

Jal! Batorc. Dede Setrad: 43 - 50 Tatik Chikmawati, Y Purwanto

Ninuk Herlina, Sukindar 51 - 57 Justina Novareta

Widowati, Wani 58 - 68 H.U, Bambang, G .. Loekito. A.S.

IL/

Page 2: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

J

' •

Penasehat

Rektor Universitas Brawijaya

Penanggung Jawab

Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS

DEWAN REDAKSI

Ketua

Prof. Dr. dr. Noorhamdani AS, DMM, Sp.MK(K) •

Al}ggota

Prof. Dr. drh. Aulanni'am DESS

Prof. Dr. Ir. Luqman Hakim, MS

Dr. Uun Yanuhar, S.Pi, M.Si

Penyunting Ahli

Prof. Dr. Ir. Siti Chuzaemi, MS

Prof. Dr. Ir. Kuswanto, MP (UB)

Prof. Ir. Sukoso, M.Sc, Ph.D (UB)

Prof. Dr. lr. Ristanto Utomo, SU (UGM)

Prof. Dr. Bambang Sektiari (UNAIR)

Tata Usaha

Ora. Liliek Listiowati, MM

Hadi Sucipto, SH, M.AB

Wasis Dwiono, SE

Poegoeh Soesilowati, SE Era Agustina, ST

Ardian Wahyu S. SE

Yudan Setiawan

Alamat Redaksi

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JI. Veteran Malang 65145 Telp. (0341) 551611 Pes. 304, 575824, 584394

Fax.(0341)575825, 575828 Website : www.lppm.ub.ac.id email: [email protected]

Page 3: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

+ Etnoformakologr Dan Pengetahuan Tumbuhan Ob:it Masyar:ikat Tcngger Di 13romo Tenggcr Scmeru Jawa Timur

Etnofarmakologi Dan Pengetalwa11 Tumbuhan Obat Masyarakat Tengger Di Bromo Tengger Semeru Jawa Timur

1>Jati Batoro, 2in eue Setindi, Tatik Cbilonawati, 3>Y. Purwanto 1>Fakultas MIPA UB, 2>Sekolah Pascasarjana IPB, »UPI

Abslrnk

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sistem peng,etahuan tentang tumbuhan obat yang dipergunakan oleh masyarakat Tengger di gunung Bromo Tengger Se111eru J awa Timur. Desa masyarakat Tengger yang disurvei meliputi desa Ranupani dan Argosari kecamatan Senduro kabupaten Lumajang, desa Gubuklakah dan desa Ngadas Kidul kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang, desa Ngadisari dan Ngadas kecamatan Sukapura, desaPandansari kecamatan Sumber kabupaten Probolinggo dan desa Wonokitri dan Mororejo kecamatan Tosari, desa Ngadirejo kecamatan Tutur, desa Keduwung kecamatan Puspo kabupaten Pasuruan. Metode penelitian dilakukan melalui wa\\-ancara sruktural, wawancara langsung, wawancara bebas dan pengamatan Jangsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Tengger menggunakan 118 jenis dan varietas tumbuhan obat. Jenis-Jenis tersebut dapat digunakan untuk menyernbuhkan 60 gejala jenis penyakit. Masyarakat Tengger tidal< hanya menggunakan tumbuhan tinggi sebagai obat, tetapi juga tumbuhan rendah seperti jamur dan lichen (Usneaceae).

Kata kuncl : Obat, masyarakat Tengger, Jawa Timur

Etlmophnrmacology and Knowledge of Plants Medicine Tengger People in Bromo Tengger Semeru East Java

Abstract

Ethnopharmacology and knowledge of plants medicine tengger people in romo tengger semeru east java The aim of this research was to know indigenous system medicine of plants which used by Tengger society in Bromo Tengger, Semeru Montain, East Java. The survey of Tengger tribe villages consist of Ranupani and Argosari subdistrict Senduro, residence of Lumajang; Gubuklakah and Ngadas kidul subdistrict Poncokusumo, residence of Malang; Ngadisari and Ngadas, subdistrict Sukapura, Pandansari, subdistrict Sumber, residence of Probolinggo; Wonokitri, Mororejo, subdistric Tosari; and Keduwung, subdistrict Puspo, residence of Pasuruan. Research methods included structural anci open ended, discussion and direct observation in the field. The result of this research show there are Tengger people used 118 sp~cies and variety of medical plants. Those species can be used as medical to cure approximately 60 type illness. Tengger people is not only used the higher plants as medicines, but also fungi and lichen (Usneaceae).

Keywords : Medecinal, Tengger society, East Java

PENDAHULUAN

Dewasa ini telah banyak pengetahuan tradisional tentang pemanfaatan tumbuhan obat serta variasi jenis telah hilang keberadaannya. Hilangnya pengetahuan kearifan tradisional tersebut belum sempat diketahui, dikaji informasinya sudah mengalami erosi oleh karena kondisi berubahnya dengan cepat di lingkungan rnereka (Sastrapradja, 1989; Sukarman, 1992). Sistem pengetahua11 .loka l berasal dari adanya

43

akumulasi budaya manusia dalam berinteraksi dengan alam lingkungan berjalan lama, umumnya memiliki tatanan yang disepakati bersama (pranata), norma adat, merupakan bukti fundamental dari kondisi sosial budaya suatu kelompol) 1nasyarakat (Purwanto, 2003; Cotton, 1996; Fri~dberg, L 990). Pengetahuan masyarakat lokal telah memberikan kesempatan berharga bagi kita untuk memahami pemanfaatan, pengelolaan

Page 4: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

I I

JURNAL ILMU·ILMU HAYA TI (Life Sciences) • VOL 22 • Desember 2010 ---------------- •

tumbuhan obat yang dilakukan mereka. Pengetahuan tradisional masyarakat Tengger merupakan akuinulasi pengetahuan serta praktek dalam kehidupan masyarakat di wilayah lereng deretan pegunungan Bromo Tengger Semeru (Anonim, 2009; Anonim, 1997).

Sebagian besar masyarakat Tengger menghun i wilayah desa penyangga Tainan Nasinal Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang meliputi empat Pemda Tingkat II yaitu: kabupaten Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang. Mereka sudah hid up turun temurun dari henek moyangnya !llenggantungkan keh idupannya dari sum ber day a pertanian, tanaman liar, hutan dalam memenuhi kebutuhannya yang berupa sumber daya hayati dengan pedoman bahwa sumber alam beserta isinya merupakan anugerah Sang Hyang Widhi unruk dimanfaatkan (Anonim, 2009;Anonim, I 997; Widyoprakoso, 1994). Masyarakat Tengger sebagian besar hidup pada sektor pertanian tersebut telah lama melakukan strategi adaptasi pengobatan tradisional terhadap ~manfaatan, keanekaragaman hayati baik tumbuhan maupun hew&n. Pengetahuan mereka tentang pemanfatan tumbuhan obat dan sumber hayati tidak banya dipengaruhi oleh sejarah, adat-istiadat, tetapi juga kondisi sumber daya alam yang tersedia, kesuburan tanah serta lingkungannya. Deretan pegunungan Tengger sangat berkaitan dengan fungsi ekologis, sumber air, konservasi keragaman hayati genetik baik hewan dan tumbuhan, namun rentan terhadap erosi tanah, longsot, hilangnya keragaman genetik maupun habitat.

Perubahan pemanfaatan terjadi berkaitan dengan arus energi, materi dan informasi di masyarakat secara perlahan akan menyebabkan perubahan ekosistem sosial, erosi pemanfaatan akibat perubahan budaya serta kemajuan, menuju kebutuhan praktis (Sheil, 2004; Martin, 1988; Rambo, 1983 ). K'etet gantungan manusia terhadap keanekaragaman hayati serta pCJla kehidupan, sangat berkaitan keanekaragaman budaya akan menentukan nasib lingkungan, oleh sebab itu perlunya ditelaah bagaimana konsep dan pemahaman serta penguasaan pengetahuan dalam mengolah sumber daya hayati (Sheil, 2004; Toledo, 1992; Ellen, 1993; Cotton, 1996).

Eksploras i terhadap sumber daya alam termasuk tanaman obat di daerah Tengger sudah banyak dilakukan, namun perlu difokuskan penelitian pada pengelolaan tanaman obat serta

44

praktek pengobatan oleh masyarakat Tengger. Maraknya pencurian seperti tanaman obat sempretan, adas, kayu angin,jae wono di wilayah konservasi juga dapat menimbulkan kerawanan (Anonim, 1993). Berdasarkan latar belakang di atas, serta belmn adanya penelitian yang terfokus pada pemanfoatan, pengelolaan, ramuan terhadap tumbuhan obat yang dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari 111asyaraknt .Tengger. Konser~asi jenis tumbuhan obat dipergunakan melindungi mengembangkan kekayaan sumber alam hayati di wilayah Tengger.

METODE PENELITIAN

a) Alat yang dipergunakan penelitian adalah untuk dokumentasi (kamera, film), peta lokasi, termometer, altimeter, jangka sorong, GPS (Geographical Position System), kantong plastik, alkohol 70%, alat tulis, gunting dan peralatan herbarium. b) Observasi dilakukan secara kualitatif yaitu dengan wawancara terstruktur, bebas, wawancara langsung dengan komposisi informan atau narasumber dipilih berdasarkan pe1iimbangan faktor demograti, rentangan usia diatas 15 tahun kepada tetua adat, dukun Pandhita dan ahli lokal serta masyarakat lokal terhadap pemanfaatan tanaman obat. Inventarisasi tumbuhan dilakukan terhadap jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat clan racun, gejala penyakit, organ tumbuhan yang digunakan dicatat, nama lokal, dibuat herbarium, diidentifikasi kemudian ditentukan nama ilmiah serta penggolongannya (Backer and Van Den Brink, 1968).c)Penelitian tumbuhan obat suku Tengger dilakukan mulai bu Ian Apri l 2010 sa111pai dengan Mei 2011, ketinggian 900-2200 m dpl, suhu l 0-20°C, Desa masyarakat disurvei mel iputi desa Ranupani dan Argosari kecamatnn Senduro kabupaten Lumajang,desa Gubuklakah dan desa Ngadas Kidul kecamatan Poncokusumo kabupaten Malang, desa Ngadisari dan Ngadas kecamatan Sukapura, desa Pandansari kecamatan Sumber kabupaten Probolinggo dan desa Wonokitri dan Mororejo kecamatan Tosari, desa Ngadirejo kecamatan Tutur, desa Keduwung kecamatan Puspo kabupaten Pasuruan (Garn bar l ).

Page 5: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

+ Etnofarmakologi Don Pengetahuan Tumbuh:m Obiu Masyarakat Tengger Di Bromo Tengger Semero Jawa Timur

Gambar l. Peta lokasi penelitian kabupaten Malang, Pasuruan, Lumajang clan Probolinggo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru {TNBTS).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan masyarakat Tengger tentang tumburan obat dan r:tcun meliputi 116 jenis, yang termasuk I 02 marga dan 48 suku (Tabet 1 ), sedang menurut lndriyani dkk., 2007 meliputi 98 jenis. Tumbuhan obat tersebut sebagian besar kelompok tumbuhan terna sebagian kecil pol.10n, lumut dan jamur. Salah satu jenis tumbuhan obat yang paling mahal da,n sulit dicari adalah sempretan (Eupatoriun;i in'ufolium), berada di kawasan hutan TNBTS maupun hutan llndung mi'lik Perum Perhutani, demikian pula purwoceng (Pimpinel/a pruatjan), pronojiwo (Euchresta horsfieldii), pulosari (Alyxia reinwardii) dan sintok (Cinnamomum sintoc). Jenis-jenis tumbuhan obat pada umumnya digunakan oleh masyarakat Tengger adalah diambil di sekitar rumah, tegalan, atau hutan untuk mengobati sekitar 60 macam gejala penyakit. Di dalam cara pelaksanaan pengobatan tradisional mereka mempergunakan satu jenis tumbuhan atau beberapa jenis (racikan atau ramuan), ditumbuk, dikunyah, dibobok, di.rebus, digosok, ditetes dan biasanya diikuti dengan mantra yang disebut suwuk. Mereka percaya bahwa semuajenis tumbuhan di alam mempunyai maksud dan fungsi tertentu, bahkan menurut mereka semua

45

tanaman budidaya dapat berfungsi sebagai obat. Jenis tumbuhan obat dapat sebagai tanaman budidaya, hias rumah atau gubuk, tanaman ritual, tanaman konservasi dan tanaman liar. Masyarakat Tengger pada umumnya lebih banyak mengkonsumsi sayuran dari pada daging menurut mereka lebih sehat, untuk kebutuhan karbohidrat nasi aron Gagung varietas Tengger), ganyong, kentang, talas, walaupun sekarang mulai bergeser kebutuhan pokok pangan menjadi beras.

Tumbuhan obat yang paling banyak di ternukan di sekitar perumahan secara liar adalah adas (Foeniculum vulgare ), jarak (Ricinus communis), kecubung (Brugmansia candida), jambu wer (Prunus persica), cimplukan (Physalis minima}, pisang (Musa paradlsiaca), keningar (Cinnamomum burmanii) dan dringu (Acorus calamus) mengandung rizoma calami. Buah dan daun adas (Foenicu/um vulgare) mengandung minyak atsiri o~eum foeniculi, dringu dan bawang putih d1pergunakan untuk mengobati pernt kembung, sawan, panas, sedangkan buah muda cimplukan, getah pisang, rumah laba-laba, rizoma alang-alang (Jmperata cylindrica) untuk obat Iuka. Air.bunga muda kecubung (kuncup) dan bunga danglu (Engelhardia spicata) dipergunakan obat sakit mata, akar tanaman sempretan yang berbentuk seperti akar gingseng tumbuh di tebing hutan biasanya pada ketinggian 1800-2500 m dpl., dimana dari karakter baunya dapat diketahui walaupun jaraknya 5-10 meter (Gambar4). Getah daun atau .b&tang jarak, urn bi mencogan, jam be, daun sirih untuk obat sakit gigi dan daun ketiu obat sariawan, untuk aborsi menggunakan nanas muda. Beberapa jenis tumbuhan dari hutan seperti sempretan (Eupatorium inulifolium), kayu arnpet (Astronia ma~rophilla), purwoceng (Pimpinela pruacan), ket1rem, klandingan (Albitz/a lopantha), jahe wana, pulosari biasanya harus diambil dari hutan sedang di lingkungan mereka sudah sangatjarang. Menurut Hidayat 2006 dan Indrayanto 2006 tumbuhan obat di TNBTS yang sudah Jangka adalah pronojiwo, sintok (Cinnamomum sintoc), pu losari (Alyxia rein ward ii) dan tanaman purwoceng (Pimpinella pruatjan), digolongkan exinct in the wild.

Page 6: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

JURNAL ILMU-ILMU HAYATI (Life Sciences)• VOL. 22 • Desember 2010 ---------------- •

I

Gambar 2. Jamur impes (Calvatia borista), pulosari (A lyxia reinwardii) dan purwoceng (Pimpin ella pruatjan)

Menurut masyarakat Tengger tumbuhan beracun meliputi trabasan, tehan (Eupatorium riparium), mbako (Nicotiana tabacum), klerek (Sapindus rarak'j., kecubung gunung (Brugmansia suaveolens), kecubung ungu (Da(ura mete/), jamur impes (Calvatia borista), buah jarak (Ricinus communis), Jatropa curcas dan jamur kayu (Ganoderma sp). Tembakau digunakan mengobati gigitan ular, lerak obat tu mo, buah jatak sebagai bumbu,jamur impes danjamur kayu obat gatal atau bisul. Tembakau mengandung nokotine dipergunakan masyarakat Tengger sebagai obat jika digigit ular, disengat tawon, namun demikian jenis bunga seperti sawian sebagai obat sengat tawon. Menurut Tyler, 1976 dan Heyne, 1987 Datura mete/ mengandung alkaloid berupa scopolamine atau hyocine, pada Eupatorium spp merupakan racun untuk binatang, . jarak mengandung globulin, albumin nucleoalbumin, glycoprotein dan ricin (racun). Jam bu wer (Prunus persica) mengandung minyak persic dipergunakan dalam bidang farmasi, ganjan (Artemisia spp) mengandung racun L-thujone dan d-isotujone, baik bunga maupun daun, daun tembakau mengandung alkaloid nicotine (Cl 0 H 14 N2), ran ti (Solanum

46

nigrum) dikenal (Black Nighshnde) sepcrti halnya kentang juga mengandung racun steroidal glycoalkaloids yaitu solanin dan demisine), Cojfea arabica mengandung caffeine. Menurut Lem mes at al ( 1989) katagori tumbuhan racun dan obat dimasukkan dalam satu kelompok seperti Achiranthes bidentata, Datura mete!, Acon~s javanica, masuk tumbuhan obat, namun demikian menurut masyarakat Tengger pengetahuan tanaman obat didapat dari nenek moyang mereka, seperti rizoma Imperata cylindrica, getah batang pisang (Musa paradisiaca), akar sempretan (Eupatorium inofoli11111), racun hewan seperi Eupatorium spp (Asterac~ae), sehingga perlu penelitian lebih mendatam bidang aspek fannakologinya. Sebagai obat pegal linu dapat digunakan tanaman adas,jae, aseman, kunyit, lobak liar, kencur, pronojiwo, susuh angin (Usnea sp), tepung otot (Stellaria saxatilis) dan poo (Melaleuca leucadendron). Seclangkan sayuran digunakan sebagai obat meliputi bawang prei, gandum (Zea mays), kentang (Sola11um tuberosum), ketirem, sawi, Jobak, lombok, sledri, singkong, tomat (Lycopersicum esculentum), bayam (Amaranthus hybrida), siyem (Sechi11111 edu/e) dan wortel (Daucus carota).

Penyakit diare, mencret menurut mereka dapat diatasi dengan ramuan daun atau buah mudajambu wer, bu ah manggis, pisang raj a, pisang am bon, abu cemara, buah muda grunggung, buah stroberi. um but piji dan rotan. Beberapajenis obat sebagai vitalitas tubuh (20 jenis) seperti akar sempretan, jahe, purwoceng, keningar, ketirem, kapulogo, kopi (Coffea arabica), sintokt pulosari, susuh angin (Usnea sp), temu lawak, kentang, gandum, jae wono,jaejawa, alang-alang (lmperata cylindrica) dsb. Untuk meningkatkan nafsu makan dapal dengan lalapan atau sayur buah klandingan, buah lombok terong (samba!), ranti (Solanum nigru111), buah toro (Leu'caena g/auca}. Jenjs-jenis obat penyakit hipe'rtensi meliputi apok'at disebabkan mengandung kalsium, belerang, mengandung asam amino, fosfor (Anonim 2004), cimplukan (Physah~ herophylla), buah ketumbar (Coriandrum sativum), daun liclah buaya (Aloe vera), buah ranti (Solanum nigrum), buah timun (Cucumis sativus), sedangkan untuk darah renda/1 daun bayam, kop~ sledri (Apium graviolens) clan buah srikoyo. Masyarakat Tengger jarang terkena hipertensi karena lebih banyak mengkomsumsi

l •

Page 7: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

·--- Etnofarmakologi Dnn Pengctahuan Tumbuhan Obnl Masyarakat Tcnggcr Di Bromo Tcnggcr Sc111eru Jnwa Timur

sayuran, pekerja keras di ladang, sehingga badannya langsing, menurut Iskandar 2007, penyebab hipertensi belum diketahui penyebab seseorang menderita hipertensi, berdasar ukuran, sifat generalisasi, bersifat umum dari usia, berat badan, pola hid up, lingkungan dan faktor genetis.

Gambar 3. a .Lombok terong, b. dringu (Acorus ca/am us), c. aseman (Achiranthes aspera)

Masyarakat Tengger karena bersifat terbuka dan berinteraksi dengan masyarakat lain senantiasa berlangsung pertukaran arus energi, materi dan informasi, arus tersebut mempengaruhi pemanfatan obat tradisional, menuju lebih praktis seperti dikemukakan Rambo et al, 1988. Pengetahuan tentang obat tradisional masih baik, namun sekarang pengetahuan dan penggunaannya mulai hilang dan hanya dikenal generasi tua, sehingga apabila tidak dilakukan pencatatan maka pengetahuan tersebut musnah dengan sendirinya. Namun demikian mereka masih menggunakan obat-obatan secara tradisional, mudah diambil seperti adas (Foeniculum vulgare), mencogan (Allium sativum),. rlringu (Acorus calamus), keningar (Cinnamomum burmanii), jambu wer (Prunus persica}, getah pisang (Musa paradisiaca). Tanaman obat yang diambil dari hutan seperti sempretan, pulosari, jae wono, purwoceng, pronojiwo, buah klandingan gunung (Albizia lophanta), tumbuhan rendahjamur impes ( Ca/vatia borista) dan susuh an gin ( Usnea barbata) dilarang pihak TNBTS. Dengan perkembangan arus informasi dan kemajuan di desa lingkungan masyarakat Tengger dan dibangunnya Puskesmas, Puskesdes, Polindes, serta munculnya toko obat akan mempengaruhi pemanfaatan obat tra9isional Tengger.

Tabel I. Tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai Bahan Obat oleh masyarakat Tengger

47

......... ...,_.,,... .... -· 8ft'UIJlffl

n., ..

,0 """' ,....-... II _,

11 c-.

ll~

I• ClliA&"",. ... U Dilcm

II Do4'p

" 0....,..

JO Ouife.o

ll Ort1"llla

ZJ OMMo

2) ~

14 ~ .....

ll. _...,.

""'""""" .... r.. ._.,,, ...... r.. ,.., .. ,,,_,... .............. _ L l'>wMe•NIMNU (WIU)IL A_,....i... ... L ·­A...-L All'i••~L.

CMtffli...,,.,._ (!..)Vilt • ,._,_ WW~ilB...t. ~ii

Z!:'"'--r..

~......_ ,..,_.. ,..., ... 1.. An•lli4tllilllflrll I..

'>" ... '"'"'"" .... z.....,.i.. A.,,,.,~

I~ cw... ~--0..--~

·--

, ...... -

)0 , _ ..,_.,....I.. "'--ll 1 .. - u.,...., ~ ll

JJ

,. ""'"- a..,,._ ··­..... u '-*"-11 a.w..... ........

ldwt. u , .... ~- ,,.........,.1-~ ,, It-. It..,,.,.. _ ...

~···

Jt ~ ~-- ........ --L .. ~ ,.__.,., , ...... ,, . ....., ~- ~

-I.. •i~a. ........ u....

- 91. .CJ KtAMIA1 ,,., .. .,,. S.tUlolCtu

H,.MML

.. Kl~.. AallUt ,.,..,.. foll-""""' (Wll4) ... i..

c .. ,. ~ IC.e.pu••

... " .. --~ ""'"·~ o. .. .i-..v,. n .... 1,, .. .w.,

U..\~t*\a,p ~~ ... •..a..r""""'"'"'".., _,,.........., _....,.. ... -...-. ...... --- 1--.-..... ....it,---··- --,_...... _,.,.a ... --·-· ~- ...... -...-- _._. .... _ ....... ......... Do .. -. ... ,_, ..... '""'*' - """,...i'""' o............. .. ~l!Wtslt .... 11a .. -..... !Ab ....

0..- .._ ..... _._,.......,. , ....... ,.... -- .... -""""'

·--­................ ---..__, ......... -----...... ----..-......... ·-· .. -o.w.•--<liolu,~ijl

.., ..... "-&._ ....

--~-­,_.,.

-~ --

---· _,..,_ ...... ' At• ... ··~ .....

~- ----~ ..... ~ ~~· 11&1. ........... ... ~

8"611 .,..,.,. ... ,,.. '8tNlr, '"''""'" .....,,..,._ ..,_ ··- -

.,__ •Iii -------- .... ._ l -o-.-..... -.. --...iom\il --··-w.,... ...... w.WJ;i -

---

Page 8: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

I I

JURNAL ILMU-ILMU HAYATI (Life Sciences) • VOL. 22 • Desember 2010

41

., ,0 ll

Sl

J1

J.O

u S1

SI ,. 60

" '2

"

11

"

"

11 7)

14

7l

.,. n

11

a...i. ... .i-i..i,. -...,..,.m_ ... ~ """"'clap ddur,.,oro!<elr

Xal•bp-W;jr,

~ .... -c.a-.. °""' dinbl.a, lt.ltpu

ht.oll ....... -.C-~t\.M-be -.......,UMclo V'1'tl!ia,ufl• ~•akilpuw1 LU.

~ .... i...w: blUoc Loml>ol. _, Lod>ok ..s.i .._...,. ~·

a.-- -,.,_,I. c..--1.,..,... c.,...._.,, .......... s.i..- ~ ......,,,_ .u..-- l.lliMac

M-i..V.- ,_,_,_ ,.__

bobo """"" MOAUlt a .... r.1o 011111r .... ~•L

Mtvdo ..... MI MtlloaM (I.)'""''

........... ... .. ,.., nfMU'W aror..11...,... M ...

hr! °'*"-I. ,__

Ploooan/• _,.....,,_ ~ L.

,.....it\., ... ,...-.. -L

~- ~.,.....,, .. ,. ,,,,.... ...

,_ -

No•rt•orWillolMa E~-_,_,__ M--1. l.w... F-~()Ad.) a-c.""',,..,. L. CNkac:CK

. fllwtp bWMN AltcaeMt (111.•W....ltL

0titM d.iboboUM ''-" ---.i...-.. ~ ...... OttM 41\obokk• '"" dlol• Bijlbrilo&_..W ,_,.,.. o..w. ·-...... c:'""'"*"' ..... -.......... -......_ == ,..._ ..... n,1.,.o1a.1 8.Mdl .... ........

o...-.-. -.......,..._ ai-~ ..... .........

. ..,. ....

............... """--"""' ..... --..... ..... "" o. .. i..tao.tllo( ..

0-sodot ··­h.it."61-·• -.-811Altollmlbo.41 ... diMNI••-··· -AU.~--...---Xllll...,__ .... .._.~·---·

---L..U

~u .... Plilf .... hba• 41Nloit ... bnlp.ulioo

""""' ...... hNt k.-buos, ,..., ... 1""aJ,urit4•1\ Ntp ll ... M•--Ma6'-

,_ V..UW. MllN, pcp11 .......... , Ollll­-.nc1. -Sc!a-,lalt.

CaqtarM­...._ btltt,)­w.olll.Nl.t#fl .. t• u i ,.,.J ... l..t.. -a-d,.~ .... lobbok• M4ja..l•b

Pct.ocwul ~".!:;:kl•, Popl-k.W. ......-.rioold u Moj...,urlaWM. ~,HUbh -, __ _,,,,..._ _ .,.,., --· boy!, -ltunuc&•l II-. hplU...dion

OU.ol

II"""""' .. ~- ... ,..,..._ t. o...w;1+w ... w. "'""""'·""'' ---....- -~ -- ~-· -

48

------- - ------·

&I ,,

u

a6

17 .. .,

t i fl ,, ,. 9S

"

" " \00

IOI

102

IOI

104 ltS

llN 107

IC1

IOt

110

\II

Ill

Ill

114

llS

II' 117

Ill

m

120

Siyem

5,..,.. Sl<dn

StJuruh.ao

Sl11olr

,.._ __ L

l'tMlop-L

Sttil,...~I• (l~S"""'­.,..,_b.ler«t• -· .,,.,,,,,,.,._ t. ,.,,_1o,.11ww (L.)K~

1btMn}4Ml<b o...n.­_,....., (IAt)Mm --W.T.AI• a-­,,_ ... .W...IMtwdlWda• ...a. &...-.. ~It.BJ(.

O.Oifcru

Sc:nih u,,,.,. hrff,. V11tc1<u.c oqta.j&accv (AcMNl)Nyl....icr ·-TMma -.. ,... ....

#--t. -- ---1.

Tok

-

,.,_......, -..,....... AaWKt .. ,..,_t. K..,.,Ol'IWtt ., All•rNH• °''""'"" 11dwl L CMwbt\lc:u c

~ -... -M~L

~ C»-'" ~/.,I. ""'- Zll!~ --lttl. ewe- z.. .......... ....-a.). $ol9'11111!'1 • Sollil»tt:H

C.IONt!.a """':iu. Aac.ut ScMa. ~wwues ~t I. C~diwNu t\eli(c.., I. ~ MtWpcrmac .-(11\18<-o. 0.-W~L Ai,txta

llm1Mdi1odok Oaurrtambd.J,:+bpw N.)'tih .. V:Olm au..,. .... , bol<w,411d•u,mob1&1

Dt ... ~

B•oltdlmualc.mW. kompru o. .. ~ ,, ... o-•-­D•im""t.ifmhcm

Dwn•bokh1r mtoiw o ... 1'1mMk. 'oobo\ l)IQo-0. .. -. .......

--8 ... ltah..,,,i..k•A• ...... -... Alt .... d.ou" -Do.oll,............k,

~-k 411t1Dptl l\lb 1t,;1 ..

Bijl~,....i., ,.&lllaa.O.dJok.i o--0...-.. lr ............ °"""""" .......... Du~~Nn>btlk+•~ tlln!IA•m

St!m......U.i,.

pelalic.ar~'"""''· donb0.11• Mtftt'r" s.~ Ji1~. Uik11

...... i.orok. ~~. mcb.\ilbo J.u!""Dbe:Ma. ...... Puu.inmu1a1t

s..p1l<OM Dot>ll""CI'·"' bru!pl Saria--.aJam Wt l,llia\ll ?qdlm• ~ Ma.i­t ... S.U.sisi

tolc>cvul. >iulitu \'ila4,..,Mo.1. tu: .... lob­,..;..-po J><•yakit M<j..,,d.N ru.doh, .....

s...,..~,...._ -· c.._..-... j•wa. &llU,CM\l•t, p"91~v'1t.l1\U ,....,,.,,,...... .._...., ... It.bl. .... h .... ubtlili.,.... o&Cl.lt bW11..,, utv. .. .... f'rlafiuQ).10.. lllh , -ukl!Ni ....... ~­-IOWI

~-"""" p.,u.,,"1

B•tt.D:a.dw.cdln.uOlodt, ~~~~~nu. - ~ •..i..u-u.• Sot1o-. .. 'lbcko. ...... 1 .......... -J.Wioma ~ hka. cwnpw\O ••1r+1111m di111J111tm ,tul1t ~,........,. Sro1a,:ti.a'"u,

a,.-.. •"'babtd •.., ,,..,. s.w~

dlmok .. a .... &flllubi di&odok Thlu, lo:b batu

OocolaM_ .... p, Sob<sio -~- v-D-...,~-+-u Satf•..._•i. ........ ..... ,..,.UI ....

Page 9: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

+ E1nofnrmakologi Onn Pe11getnhuan T\1111b\1han Obat Mosynrakftt Tengger Di 13romo Tengger Semeru Jnwa Timur

Gambar 4. Sempretan (Eupatorium inufo/ium), cubung (Brugmansiasuavio/ens) dan buah pronojiwo (Euchres/a horsfieldii).

49

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan. Pengetahuan bahan obat tradisional masih baik, sedang tanaman yang dimanfaatkan masyarakat Tengger meliputi 116 jenis tumbuhan, sebagian besar terna, sebagian kecil pohon dan tumbuhan rendah seperti Usnea sp. Tumbuhan obatdiambil dari sekitar nunah, tegalan dan hutan konservasi TNBTS atau Perhutani, sebagian jenis tumbuhan sudah langka seperti pulosari (Alyxia reinwardtii), purwoceng (Pimpine/la pruacan). Jenis-jenis tumbuttan obat tersebut dipergunakan untuk menanggulangi 60 macam gejala penyakit menggunakan satu jenis tumbuhan atau beb~rapajenis diramu, ditumbuk, qikunyah, dibobok, direbus, digosok, ditetes dan diikuti dengan teknik pengobatan disebut suwuk.

Saran. Pemanfaatan tumbuhan obat masyarakat suku Tengger perlu mendapatkan perhatian pengembangannya seperti akar sempre tan dan jen is langka lainnya, demikian pula suwuk.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terirpa kasih kami ucapkan kepada Proyek IMHERE UB yang telah memberi kesempatan untuk melakukan penelitian ini, Sesepuh Tengger, dukun Pandhita, TNBTS, Perum Perhutani, masyarakat Tengger sehingga penelitian dapat dilakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus 2009. RencanaKarya (RENJA) Taman Nasional Br9mo Tengger Semeru. Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Malang .

........... 1997. Laporan Inventarisasi Flora (Tanaman Obat-obatan dan Tanaman Hias) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. (TNBTS). Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Malang .

............ 1993. Pola Hubungan Masyarakat dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Malang.

I I

Page 10: Jurnal . Ilmu-llmu Hayati (Life· Sciences)

JURNAL ILMU·ILMU HAYATI (Life Sc'e;,ces) • VOL ?.2 • CesPrr!:'er 2010 ---------------- • ......... .. 2004 Pengennlnn dan Pemnnfnatan

lanaman Berkasiat Obat. Dmas Kesehatnn Pemcrintah Propins1 .lawn Timur. Bnlai Materia Medica Batu Malang Raya.

Backer, C. A. And R. C. Bakhuizen Van Den Brink 1968. Flora of Java. Vol. I. II Ill (Spermatophytes Only) N. Y. P. Noordhoff. Groningen- The "\./etherlands.

Cotton, C.M. 1996. E1Jmobota11y:. Principle and Applicatio11S. John Wiley & Sons. Ne'' York, USA. Chichester. Brisbane. Toronto. Singapore.

Ellen, R. 1993. The Cultural Relations of Classification. An Analysis of Nuaulu Animal Catagories from Central Seram.Cambridge University Press.

Friedberg, C. 1990. Le Savoir botanique des Bunaq Percevoir et classer da11s le Haut LemaJ..71e11 (Tim01; lndonesie). Memoires du Museum Nati d'Histoire Naturcllc Botaniquc. Tome.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jilid 1-IV. Badan Litbang Kehutanan clan Yayasan Sarana Wana Jaya. Jakarta.

Hidayat, et al. 2008. Kajian Status Konservasi Tumbuhan Obal Langkadi Jawa: Ekspcdisi di Tam an Nasional Bromo Tengger Semern. Jawa Timur. LIP! Bogor, p. 1-16.

Jndriyani. S. ; Batoro. J .; Ekowali. G. 2007. Inventarisasi Jenis dan Potensi Tanaman Obat Suku Tengger, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Unibraw Malang.

lndrayanto, G., 2006. Laporan Eksploras i Keanekaragaman dan Kandungan Kimia Tumbuhan Obat di Hutan Tropis Gunung Bromo Semeru dan ljen. Fakultas Farmasi, UNAIR. Surabaya. p, 1-30.

lskandar, Y. 2007. Tanaman Obat Yang Berkhasiat Sebagai Antihipertensi, Fakultas Farinas: Universitas Padjadjaran Jatinangor Bandung.

Lemmens, R.H.M.J. et al. (Editors). 1989. Plant resources of Sowh-East Asia. Prosea project, Wageningen, the Neherlands.

50

Man 1n. u. J Eilmobuhmi 1988. St.:buah \ Ian<.::t ' Pcmcliharaan Manu::;ia dan rumbuhat . Natural Histotory Publications. Bornet>

Pur" anto. Y. 2003 \1e10dc Penelitian E111obota111. (tidak dipublikasikan) Laborntoriurr Etnobotani, Bidang Botani Pusat Pcneliti.in 13iologi. LIP!. Bogor.

R.1 .1bo, A. T.: Gillogl), K. Hunerer. K. l . I 9SS 1:.'tlinic Diversily and the Conrrol 1~1

.Vat11ral Resources i11 So111heast Asi,1 Center for South and Southeast Asian Studies fhe Universit) ofMichigan l.JSA.

Snstrapradja, D. S et al. 1989. Keanekaragaman llayati Untuk Kelangsungan liidup Bangsa. Pusnt Penel itian dan Pcngembangan Biotcknologi -LI Pl. Bogor.

Shl:il D. et al. 2004. Mengcksplora~i keanekaragaman Hayati, Lingkungan d:111 Pandangan Masyarakat Lokal Mcngenni Lanskap Hulan. CIFOR, Bogar. p. 1-62

Soekarman, dan S. Riswan 1992. Status Pengetnhuan Etnobotani di Jndonesin Presiding Seminar Etnobotani Balitbang Botani-Balitbang biologi, LIP!. Bogor. p. 1-7.

Sundari, O.' et al. 1998. Penelitian Tanaman Obat Di Beberapa Perguruan Tinggi Di Indonesia fX. Pusat Penelitian dilll

Pengembangan Farmasi Badnn Penelitian Dan Pen gem bangan Kcschatnn Departemen Kesehatan RI. Jakarta. p. 1-176. r-

Tylor, V.E; L. R. Brady and J. E. Robbers. 1976. Pharmacognosy Lea & Febigc:r -Philadelphia USA.

Toledo. M. V. l 992. What is Etlmuecolug) '.l Origen, Scope and Implication:; of A Rising Dicipline. Ethnoecologica. vol. 1(1):5-21

\Vidyaprakosa, S. 1994. Masyarakal Tcngger : Latar Belal-ang Daerah Taman Nasional Bromo Tenggcr Semeru, Kanisius. Yogyakarta