111356299 faktor faktor yang mempengaruhi persalinan

32
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Power (Tenaga/Kekuatan) Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi otot-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan primer yang diperlukan dalam persalinan adalah his, sedangkan kekuatan sekundernya adalah tenaga meneran ibu. 3.1.1. His (Kontraksi Uterus) His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir kehamilan dan sebelum persalinan dimulai, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his. His dibedakan menjadi: 1. His Pendahuluan atau His Palsu (False Labor Pains) Merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan ini bersifat tidak teratur dan menyebabkan nyeri perut bagian bawah pada lipat paha, tidak menyebabkan nyeri yang memancar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his persalinan. Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat bila ibu berjalan, bahkan semakin berkurang. His pendahuluan tidak berpengaruh pada serviks. 2. His Persalinan 14

Upload: andiagus3516

Post on 06-Aug-2015

93 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Power (Tenaga/Kekuatan)

Kekuatan yang mendorong janin dalam persalinan adalah his, kontraksi

otot-otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligamen. Kekuatan primer yang

diperlukan dalam persalinan adalah his, sedangkan kekuatan sekundernya adalah

tenaga meneran ibu.

3.1.1. His (Kontraksi Uterus)

His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir

kehamilan dan sebelum persalinan dimulai, sudah ada kontraksi rahim

yang disebut his. His dibedakan menjadi:

1. His Pendahuluan atau His Palsu (False Labor Pains)

Merupakan peningkatan dari kontraksi Braxton Hicks. His

pendahuluan ini bersifat tidak teratur dan menyebabkan nyeri perut

bagian bawah pada lipat paha, tidak menyebabkan nyeri yang

memancar dari pinggang ke perut bagian bawah seperti his persalinan.

Lamanya kontraksi pendek dan tidak bertambah kuat bila ibu berjalan,

bahkan semakin berkurang. His pendahuluan tidak berpengaruh pada

serviks.

2. His Persalinan

Walaupun his merupakan suatu kontraksi dari otot-otot rahim yang

fisiologis, akan tetapi bertentangan dengan kontraksi fisiologis lainnya

dan bersifat nyeri. Perasaan nyeri tergantung juga pada ambang nyeri

dari penderita, yang ditentukan oleh kondisi jiwanya. Kontraksi rahim

bersifat otonom, artinya tidak dipengaruhi oleh kemauan; namun dapat

dipengaruhi dari luar, misalnya rangsangan oleh jari-jari tangan.

Sifat HIS:

a. His adalah kontraksi otot-otot rahim dalam persalinan

14

Page 2: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

b. His yang efektif:

Kontraksi otot rahim di mulai dari daerah tuba dan

ligamentum rotundum kemudian menjalar ke seluruh

bagian uterus.

Gelombang kontraksi simetris dan terkoordinasi.

Di dominasi oleh fundus kemudian menjalar ke seluruh

otot rahim.

Kekuatannya seperti mekanisme memeras isi rahim.

Otot rahim yang telah berkontraksi tidak kembali ke

panjang semula sehingga terjadi retraksi dan terjadi

pembentukan segmen bawah rahim.

c. Amplitudo

Kekuatan his di ukur dengan mmHg dan menimbulkan

naiknya tekanan intrauterus sampai 35 mmHg.

Cepat mencapai puncak kekuatan dan di ikuti relaksasi

yang tidak lengkap, sehingga kekuatannya tidak mencapai

0 mmHg.

d. Setelah otot rahim mengalami retraksi, artinya panjang otot

rahim yang telah berkontraksi tidak akan kembali lagi ke

panjang semula.

e. Frekuensi, yaitu jumlah terjadinya his selama 10 menit.

f. Durasi his, yaitu lamanya his yang terjadi setiap saat di ukur

dengan detik.

g. Interval his, yaitu tenggang waktu antara kedua his. Pada

permulaan persalinan his, timbul sekali dalam 10 menit, pada

kala pengeluaran (kala II) muncul sekali dalam 2 menit.

h. Kekuatan his, yaitu perkalian antara amplitudo dengan

frekuensi yang di tetapkan dengan satuan unit montevideo.

Rumus:

Kekuatan his (unit mentevideo) = amplitudi (mmHg) x

frekuensi his

15

Page 3: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Tiap fase persalinan mempunyai ciri kontraksi yang khas, dan

karakteristik ini di jadikan sebagai salah satu data klinis pada saat

melakukan asuhan kepada pasien.

Ciri atau karakter his yang di maksud adalah:

1. Saat hamil

Akibat adanya perubahan keseimbangan hormon estrogen dan

progesteron, terjadi kontraksi otot rahim dengan sifat yang

tidak teratur dan tidak nyeri. Kekuatan dari kontraksi ini masih

rendah yaitu 5 mmHg, muncul mulai kehamilan trimester II

tepatnya mulai minggu ke-30. Kontaksi ini di sebut braxton

hicks, dan akan menjadi his dalam persalinan.

2. Saat persalinan kala I

Karakteristik dari kontraksi uterus pada kala I:

a. Kontraksi bersifat simetris

b. Fundal dominan, artinya bagian fundus uterus berfungsi

sebagai pusat dan mempunyai kekuatan paling besar.

c. Involunter, maksudnya tidak dapat di kendalikan oleh

pasien.

d. Kontraksi bersifat terkoordinasi, artinya arah kekuatan

terkoordinasi mulai dari pusat his.

e. Intervalnya makin lama makin pendek

f. Kekuatannya makin lama makin besar dan pada kala II di

ikuti dengan keinginan untuk meneran.

g. Di ikuti dengan retraksi, artinya otot rahim yang telah

berkontraksi tidak akan kembali lagi ke panjang semula.

h. Setiap kontraksi di mulai dari “pacemaker” yang terletak di

sekitar insersi tuba, dengan arah penjalaran ke daerah

serviks uterus dengan kecepatan 2 cm/detik.

Distribusi susunan otot rahim ke arah serviks semakin

berkurang menyebabkan serviks menjadi pasif, sehingga terjadi

regangan (penipisan) seolah-olah janin terdorong ke arah jalan

lahir. Bagian rahim yang berkontraksi dengan yang menipis

16

Page 4: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

dapat di raba atau terlihat, tetapi tidak melebihi batas setengah

pusat-simfisis.

3. Saat persalinan kala II

Kekuatan his pada akhir kala I atau awal kala II mempunyai

amplitudo 60 mmHg, yang berarti lebih kuat dari kekuatan

sebelumnya. Kekuatan his dan meneran mendorong janin ke

bawah dan menimbulkan keregangan yang bersifat pasif.

Kekuatan his menimbulkan faksi dalam, penurunan bagian

terendah akan menekan serviks dimana terdapat fleksus

frankenhauser yang menyebabkan refleks untuk meneran.

Kedua kekuatan ini seanjutnya mampu mendorong janin ke

bawah sehingga terjadilah pembukaan pintu jalan lahir oleh

janin, penipisan perinium, dan akhirnya ekspulsi kepala

berturut-turut sehingga lahirlah ubun-ubun besar, dahi, muka

dan kepala seluruhnya.

4. Saat persalinan kala III

Setelah istirahat selama 8-10 menit, rahim berkontraksi

kembali untuk melepaskan plasenta dari dinding rahim.

Pelepasan plasenta dapat di mulai dari pinggir, tengah, atau

kombinasi dari keduanya.

5. Saat persalinan kala IV

Saat plasenta lahir kontraksi rahim tetap kuat. Kontraksi ini

tidak di ikuti oleh interval pembuluh darah tertutup rapat dan

kesempatan membentuk trombus. Melalui kontraksi yang kuat

dan pembentukan trombus, maka terjadi penghentian

pengeluaran darah pasca persalinan. Untuk mengefektifkan his,

diberikan obat uterotonika sesaat setelah bayi lahir.

17

Page 5: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Perubahan-perubahan akibat his:

1. Pada uterus dan servik

Uterus teraba keras/padat karena kontraksi. Tekanan hidrostatis air

ketuban dan tekanan intrauterin naik serta menyebabkan serviks

menjadi mendatar (effacement) dan terbuka (dilatasi).

2. Pada ibu

Rasa nyeri karena iskemia rahim dan kontraksi rahim. Juga ada

kenaikan nadi dan tekanan darah.

3. Pada janin

Pertukaran oksigen pada sirkulasi utero-plasenter kurang, maka

timbul hipoksia janin. Denyut jantung janin melambat (bradikardi)

dan kurang jelas didengar karena adanya iskemia fisiologis. Jika

benar-benar terjadi hipoksia yang agak lama, misalnya pada

kontraksi tetanik, maka terjadi gawat janin asfiksia dengan denyut

jantung janin di atas 160 per menit, tidak teratur.

3.1.2. Tenaga Meneran

Tenaga meneran pasien akan semakin menambah kekuatan kontraksi

uterus. Pada saat pasien meneran, diafragma dan otot-otot dinding

abdomen akan berkontraksi. Kombinasi antara his dan tenaga meneran

pasien akan meningkatkan tekanan intrauterus sehingga janin akan

semakin terdorong keluar. Dorongan meneran akan semakin

meningkat ketika pasien dalam posisi yang nyaman, misalnya setengah

duduk, jongkok, berdiri, atau miring ke kiri.

Ada dua cara meneran:

1. Wanita tersebut dalam letak berbaring merangkul kedua pahanya

sampai batas siku. Kepala sedikit di angkat, sehingga dagunya

mendekati dadanya dan ia dapat melihat perutnya.

2. Sikap seperti di atas, tetapi badan dalam posisi miring ke kiri atau

ke kanan, tergantung pada letak punggung anak. Posisi yang

menggulung ini memang fisiologis. Posisi ini baik di lakukan bila

putaran paksi dalam belum sempurna. Dokter atau penolong

persalinan berdiri pada sisi kanan wanita tersebut.

18

Page 6: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

3.2. Passage

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat, dasar

panggul, vagina dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun janin lunak,

khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut menunjang keluarnya bayi,

tetapi panggul ibu jauh lebih berperan dalam proses persalinan. Janin lahir

berhasil menyesuaikan dirinya terhadap jalan lahir yang relative kaku. Oleh

karena itu ukuran dan bentuk panggul harus ditentukan sebelum persalinan

dimulai.

Anatomi jalan lahir, terdiri atas :

1. Jalan lahir keras/pelvis/panggul

a. Os. Coxae

1) Os illium / tulang usus

- Ukurannya terbesar dibanding panggul lainnya.

Sebagaimana batas dinding atas dan belakang

panggul/pelvis.

- Pinggir atas os illium yang tumpul dan menebal : crista

iliaka.

- Bagian terdepan crista iliaka : spina iliaka anterior superior

(SIAS) dan beberapa cm dibawahnya menonjol : spina

iliaka anterior inferior (SIAI).

- Bagian paling belakang dari crista iliaka posterior inferior

(SIPI).

19

Page 7: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

- Lengkungan dibawah SIPI dinamakan incisura ischiadika

mayor.

- Pada sisi dalam os ilium merupakan batas atas antara

panggul mayor dan panggul minor dinamakan linea

innominata/linea terminalis.

2) Os. Ischium

- Posisi os ischium terletak dibawah os ilium, pada bagian

belakang terdapat cuat duri dinamakan spina ischiadika.

- Lengkungan dibawah spina ischiadika dinamakan incisura

ischiadika minor.

- Pada bagian bawah menebal, sebagai penopang tubuh saat

duduk dinamakan tuber ischiadikum.

3) Os. Pubis

- Membentuk suatu lubang dengan os ischium yaitu foramen

obturatorium. Fungsi didalam persalinan belum diketahui

secara pasti.

- Diatas foramen obturatorium dibatasi oleh sebuah tangkai

dari os pubis yang menggabungkan dengan os ischium

disebut ramus superior ossis pubis, sedang dinding baawah

foramen dibatasi oleh ramus superior ossis pubis.

- Pada ramus superior ossis pubis kana dan kiri terdapat

tulang yang bersisir, dinamakan pecten ossis pubis.

- Kedua ramus inferior ossis pubis kiri dan kanan

membentuk sudut yang disebut arkus pubis. Pada panggul

wanita normal sudut ini tidak krang dari 90o.

- Pada bagian atas os pubis terdapat tonjolan yang dinamakan

tuberkulum pubis.

b. Os. Sacrum / tulang kelangka

- Bentuknya segitiga, dengan dasar segitiga diatas dan

puncak segitiga pada ujung dibawah.

- Terdiri lima ruas yang bersatu, terletak diantara os coxae

dan merupakan dinding belakang panggul.

20

Page 8: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

- Permukaan belakang pada bagian tengah terdapat cuat duri

dinamakan crista sakralia.

- Permukaan depan membentuk cekungan disebut arkus

sakralia yang memperlebar luas panggul kecil/pekvis

minor.

- Dengan lumbal ke-5 terdapat artikulasio lumbosacralis.

- Bagian depan paling atas dari tulang sakrum dinamakan

promontorium, dimana bagian ini bila dapat teraba pada

waktu periksa dalam, berarti ada kesempitan panggul.

c. Os. Coccygis

- Dibentuk oleh 3-5 ruas tulang yang saling berhubungan dan

berpadu dengan bentuk segitiga.

- Pada kehamilan tahap akhir, koksigeum dapat bergerak

(kecuali jika struktur tersebut patah).

2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen

a. Pintu Panggul

1) Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh

promontorium, linea inominata dan pinggir atas symphisis.

2) Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica,

disebut midlet

3) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis,

disebut outlet

4) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara

inlet dan outlet.

b. Sumbu Panggul

Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik

tengah ruang panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)

c. Bidang-bidang :

21

Page 9: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

1) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian

atas symphisis dan promontorium

2) Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir

bawah symphisis.

3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina

ischiadika kanan dan kiri.

4) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os

coccygis

d. Stasion bagian presentasi atau derajat penurunan :

1) Stasion 0 : sejajar spina ischiadica

2) 1 cm di atas spina ischiadica disebut Stasion 1 dan seterusnya

sampai Stasion 5

3) - 1 cm di bawah spina ischiadica disebut stasion -1 dan

seterusnya sampai Stasion-5

e. Ukuran-ukuran panggul

1. Ukuran luar panggul :

22

Page 10: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka

anterior superior : 24 – 26 cm

Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan

dan kiri : 28 – 30 cm

Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm

Lingkaran Panggul 80-90 cm

Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia

Tuberum (dipakai Oseander) 10,5 cm.

2. Ukuran dalam panggul :

Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh

promontorium, linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis

konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata

diagonalis 10,5-11 cm

konjugata transversa 12-13 cm

konjugata obliqua 13 cm

konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke

promontorium.

3. Ruang tengah panggul :

a. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm

b. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm

c. jarak antar spina ischiadica 11 cm

4. Pintu bawah panggul (outlet) :

1) ukuran anterio posterior 10-11 cm

2) ukuran melintang 10,5 cm

3) arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki

kurang dari 800

Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang

dibentuk dengan horizon bila wanita berdiri tegak dengan

inlet 55-60

5. Jenis Panggul

23

Page 11: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4

bentuk pokok jenis panggul :

1) Ginekoid

2) Android

3) Antropoid

4) Platipeloid

6. Otot - otot Dasar Panggul

Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus:

a. Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum

(Mackendrot) : Ligamen terpenting untuk mencegah uterus

tidak turun. Jaringan ikat tebal serviks dan puncak vagina

kearah lateral dinding pelvis.

b. Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum :

Menahan uterus tidak banyak bergerak. Melengkung dari

bagian belakang serviks kiri dan kananmelalui dinding

rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.

c. Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round

Ligament) : Ligamen yang menahan uterus dalam posisi

antefleksi. Sudut fundus uterus kiri dan kanan ke inguinal

kiri dan kanan.

d. Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad

Ligament) : Dari uterus kearah lateral.

e. Ligamentum infundibulo pelvikum : Menahan tubafallopi.

Dari infundibulum ke dinding pelvis.

24

Page 12: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Tabel perbandingan tipe panggul

BagianGinekoid(50

% wanita)

Android(23

% wanita)

Anthropoid

(24% wanita)

Platipeloid

(3% wanita)

Pintu atas Sedikit lonjong

atau sisi kiri

dan kanan

bulat

Berbentuk

hati bersudut

Oval

anteroposterior

lebih lebar

Sisi

anteroposterior

pipih, kanan

kiri lebar

bentuk bulat hati oval Pipih

kedalama

n

sedang dalam dalam Dangkal

Dinding

tepi

lurus konvergen lurus Lurus

Spina

iskiadika

Tumpul,agak

jauh terpisah

Menonjol,

diameter

interspinosa

sempit

Menonjol,

diameter

interspinosa

seringkali

sempit

Tumpul,terpisa

h jauh

sakrum Dalam,

melengkung

Sedikit,

melengkung,

bagian ujung

sering

bengkok

Sedikit

melengkung

Sedikit

melengkung

Lengkung

subpubis

lebar sempit sempit Lebar

Model

persalinan

yang biasa

terjadi

Pervaginam

spontan posisi

oksipito

anterior

Sesaria

pervaginam

sulit, jika

menggunakan

forsep

Forsep/spontan

dengan posisi

oksipitoposteri

r atau oksipito

anterior

spontan

3.3. Passenger (Janin, Plasenta, dan Air Ketuban)

25

Page 13: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Cara penumpang (Passenger) atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir

merupakan akibat interaksi beberapa faktor, yaitu ukuran kepala janin, presentasi,

letak, sikap, dan posisi janin. Plasenta juga harus melalui jalan lahir sehingga

dapat juga dianggap sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun, plasenta

jarang menghambat proses persalinan pada kelahiran normal.

Janin dapat mempengaruhi jalannya kelahiran karena ukuran dan

presentasinya. Kepala banyak mengalami cedera pada persalinan sehingga dapat

membahayakan hidup dan kehidupan janin. Pada persalinan, oleh karena tulang-

tulang masih dibatasi fontanel dan sutura yang belum keras, maka pinggir tulang

dapat menyisip antara tulang satu dengan tulang yang lain (disebut

Moulage/molase) sehingga kepala bayi bertambah kecil. Biasanya apabila kepala

janin sudah lahir, maka bagian-bagian lain dari janin akan dengan mudah

menyusul

3.3.1. Janin

a. Ukuran Kepala Janin

Ukuran dan sifat kepala janin relatif kaku sehingga mempengaruhi

proses persalinan. Tengkorak janin terdiri atas dua tulang parietal, dua

tulang temporal, satu tulang frontal, dan satu tulang oksipital. Tulang-

tulang ini disatukan oleh sutura membranosa: sagitalis, lamdoidalis,

koronaris, dan frontalis. Rongga yang berisi membran ini disebut

fontanel, terletak dipertemuan antar sutura. Saat persalinan dan setelah

selaput ketuban pecah, fontanel dan sutura dipalpasi untuk menentukan

presentasi, posisi, dan sikap janin; pengkajian ukuran janin memberi

informasi usia dan kesejahteraan bayi baru lahir.

Dua fontanel yang paling penting ialah fontanel anterior dan

posterior. Fontanel yang paling besar (fontanel anterior) berbentuk

seperti intan dan terletak pada pertemuan sutura sagitalis, koronaris,

dan frontalis; menutup pada usia 18 bulan. Fontanel posterior terletak

di pertemuan sutura dua tulang parital dan satu tulang oksipital,

berbentuk segitiga, dan menutup pada usia 6-8 minggu.

Sutura dan fontanel menjadikan tengkorak bersifat fleksibel,

sehingga dapat menyesuaikan diri terhadap otak bayi. Akan tetapi,

26

Page 14: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

karena belum dapat menyatu dengan kuat, tulang-tulang ini dapat

saling tumpang tindih (disebut Molase). Kemampuan tulang untuk

saling menggeser memungkinkan kepala bayi beradaptasi terhadap

berbagai diameter panggul ibu.

Tulang Tengkorak (Kranium)

1. Bagian Muka dan Tulang-Tulang Dasar Tengkorak (basis

cranii)

Os. Nasalis (tulang hidung)

Os. Maksilaris (tulang rahang atas)

Os. Mandibularis (tulang tahang bawah)

Os. Zygomatik (tulang pipi)

2. Bagian Tengkorak

Os. Frontalis (tulang dahi)

Os. Parietalis (tulang ubun-ubun)

Os. Temporalis (tulang pelipis)

Os. Oksipitalis (tulang belakang kepala)

3. Sutura

27

Page 15: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Sutura sagitalis (sela panah)

Sutura koronaria (sela mahkota)

Sutura lamdoidalis (sela lamda)

Sutura frontalis (sela dahi)

4. Ubun-ubun (Fontanel)

Ubun-ubun besar (fontanel mayor)

Pertemuan antara sutura sagitalis, sutura frontalis, dan

sutura koronaria, berbentuk segi empat panjang.

Fontanel ini menutup pada usia bayi 18 bulan.

Ubun-ubun kecil (fontanel minor)

Pertemuan antara sutura sagitalis dan sutura

lamdoidea. Berbentuk segitiga dengan puncak segitiga

runcing searah dengan muka janin dan dasar segitiga

searah dengan punggung janin. Fontanel ini menutup

pada usia 6-8 minggu.

5. Daerah-daerah

Sinsiput (depan kepala)

Verteks (puncak kepala)

Oksiput (belakang kepala)

6. Ukuran Diameter

28

Page 16: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Diameter oksipito-oksipitalis: 12 cm (letak kepala)

Diameter mento-oksipitalis: 13 cm 9letak dahi)

Diameter suboksipito-bregmatika: 9.5 cm (LBK)

Diameter biparietalis: 9.25 cm

Diameter bitemporalis: 8 cm

7. Ukuran Sirkumferensia (Keliling)

C. Fronto-oksipitalis: 34 cm

C. Mento-oksipitalis: 35 cm

C. Suboksipito-bregmatika: 32 cm

8. Planum (Bidang)

Plan. Fronto-oksipitalis: 34 cm

Plan. Maksilo-parietalis: 35 cm

Plan. Trakeo-parietalis: 234 cm (letak muka)

b. Postur Janin dalam Rahim

Istilah-istilah yang dipakai untuk kedudukan janin dalam rahim adalah

sebagai berikut.

1. Sikap (Attitude=habitus).

29

Page 17: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengann sumbu janin,

biasanya terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam

sikap fleksi dimana kepala, tulang punggung, dan kaki dalam

keadaan fleksi, serta lengan bersilang di dada.

Sikap adalah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan

bagian yang lain. Janin mempunyai postur yang khas (sikap) saat

berada didalam rahim. Hal ini sebagian merupakan akibat pola

pertumbuhan janin dan sebagian lagi akibat penyesuaian janin

terhadap bentuk rongga rahim. Pada kondidi normal, punggung

janin sangat fleksi ke arah dada, dan paha fleksi ke arah sendi lutut,

disebut fleksi umum. Tangan disilang didepan toraks dan tali pusat

terletak di antara lengan dan tungkai. Penyimpangan sikap normal

dapat menimbulkan kesulitan saat kelahiran. Mesalnya pda

presentasi kepala, kepala janin dapat berada dalam sikap ekstensi

atau fleksi yang menyebabkan diameter kepala berada dalam posisi

yang tidak menguntungkan terhadap batas-batas panggul ibu.

Diameter biparietal adalah diameter lintang terbesar kepala janin.

Kepala dalam sikap fleksi sempurna memungkinkan diameter

30

Page 18: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

sukoksipitobregmatika (diameter terkecil) memasuki panggul sejati

dengan mudah.

2. Letak (lie = situs)

Letak janin adalah bagaimana sumbu janin berada pada sumbu ibu.

Letak adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin

terhadap sumbu panjang (punggung) ibu. Ada dua macam letak,

yaitu (1) memanjang atau vertikal, dimana sumbu panjang janin

paralel dengan sumbu panjang ibu; (2) melintang atau horizontal,

dimana sumbu panjang janin membentuk sudut terhadap sumbu

panjang ibu. Letak memanjang dapat berupa presentasi kepala atau

presentasi sakrum.

3. Presentasi (presentasion)

Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di

dalam bawah rahim yang dijumpai pada palpasi atau pada

pemeriksaan dalam. Misalnya presentasi kepala, bokong, bahu, dan

lain-lain.

31

Page 19: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

4. Bagian terbawah (presenting part)

Sama dengan presentasi , hanya diperjelas istilahnya. Presentasi

adalah bagian janin yang pertama kali memasuki pintu atas

panggul dan terus melalui jalan lahir saat persalinan mencapai

aterm. Tiga presentasi janin yang utama ialah kepala (96%);

sunsang (3%); dan bahu (1%).

Bagian presentasi ialah bagian tubuh janin yang pertama kali

teraba oleh jari pemeriksa saat melakukan pemeriksaan dalam.

Faktor-faktor yang mempengaruhi bagian presentasi ialah letak

janin, sikap janin, dan ekstensi atau fleksi kepala janin.

5. Posisi (position)

Posisi merupakan indikator untuk menetapkan arah bagian

terbawah janin apakah sebelah kanan, kiri, depan, atau belakang

kepala (LBK), ubun-ubun kecil kiri depan (UUK), atau kanan

belakang.

Posisi ialah hubungan antara bagian presentasi (oksiput, sakrum,

mentum [dagu], sinsiput, puncak kepala yang defleksi/

32

Page 20: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

menengadah) terhadap 4 kuadran panggul ibu. Posisi dinyatakan

dengan singkatan yang terdiri atas huruf pertama masing-masing

kata kunci; OAKa= posisi Oksipito Anterior Kanan.

c. Letak Janin dalam Rahim

Letak adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin

terhadap sumbu panjang (punggung) ibu. Terdapat dua macam letak

janin dalam rahim, yaitu (1) memanjang atau vertikal, dimana sumbu

panjang janin pararel dengan sumbu panjang ibu; (2) melinyang atau

horizontal, dimana sumbu panjang janin membentuk sudut terhadap

sumbu panjang ibu. Letak memanjang dapat berupa presentasi kepala

atau presentasi sakrum.

1. Letak membujur (longitudinal).

a) Letak kepala

b) Letak sungsang

2. Letak lintang (transverse lie)

3. Letak miring (oblique lie)

33

Page 21: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

Posisi dan variasi:

1. Letak belakang kepala.

2. Presentasi dahi.

3. Presentasi muka.

4. Presentasi bokong.

5. Letak lintang.

Selama janin dan plasenta berada dalam rahim, belum tentu

pertumbuhannnya normal. Adanya kelainan genetik dan kebiasaan ibu

yang buruk dapat menjadikan pertumbuhannya tidak normal seperti

berikut:

1. Kelainan bentuk dan besar janin: anensefalus, hidrosefalus,

atau janin makrosomia.

2. Kelainan pada letak kepala: presentasi puncak, presentasi

muka, presentasi dahi, dan kelainan oksiput.

3. Kelainan letak janin: letak sungsang, letak lintang, letak

mengolak (oblique), presentasi rangka (kepala tangan, kepala

kaki, atau kepala tali pusat).

Kepala janin (bayi) merupakan bagian penting dalam proses

persalinan dan memiliki ciri sebagai berikut;

1. Bentuk kepala oval, sehingga setelah bagian besarnya lahir,

maka bagian lainnya akan lebih mudah lahir.

2. Persendian kepala terbentuk kogel, sehingga dapat digerakkan

ke segala arah dan memberikan kemungkinan untuk

melakukan putaran paksi dalam.

3. Letak persendian kepala sedikit ke belakang, sehingga kepala

melakukan fleksi untuk putaran paksi dalam.

3.3.2. Stasion

Stasion adalah hubungan antara bagian presentasi janin dengan garis

imajiner (bayangan) yang ditarik dari spina ischiadika ibu, stasiun

dinyatakan dalam centimeter (cm), yakni di atas atau di bawah spina.

34

Page 22: 111356299 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan

3.3.3. Plasenta

Oleh karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap

sebagai penumpang yang menyertai janin. Namun plasenta jarang

menghambat proses persalinan pada persalinan normal.

3.3.4. Air Ketuban

Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat

dan ulet tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir

semua kekuatan regang membran janin dengan demikian pembentukan

komponen amnion yang mencegah ruptura atau robekan sangatlah penting

bagi keberhasilan kehamilan. Penurunan adalah gerakan bagian presentasi

melewati panggul, penurunan ini terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah

satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan juga disaat terjadinya

dilatasi servik atau pelebaran muara dan saluran servik yang terjadi di awal

persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh cairan

amnion selama ketuban masih utuh.

Di dalam ruang yang diliputi oleh selaput janin yang terdiri dari

lapisan amnion dan korion terdapat likuor amnii/air ketuban. Volume air

ketuban pada kehamilan cukup bulan kira-kira 1000 sampai 1500 cc.

Waktu persalinan, air ketuban membuka serviks dengan mendorong

selaput janin ke dalam ostium uteri, bagian selaput janin diatas ostium

uteri yang menonjol waktu terjadi his disebut ketuban. Ketuban inilah

yang membuka serviks.

35