1.1.10.iwan.kurnia.jaya

10
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253 Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1- 10 1 - Volume 3, No. 2, Mei 2014 KAJIAN MANFAAT PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF MENDALE SP. KRAFT KABUPATEN ACEH TENGAH Iwan Kurnia Jaya 1 , Sofyan M. Saleh 2 , M. Isya 2 1) Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Rekayasa Transportasi, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. email: [email protected] 2) Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email: [email protected] Abstract: The national road net work in Aceh spread over East,Mid and West corridors. Generally the roads in mid corridor which extend through mountainous area have many curves, ascents, and descents. So does the Takengon-Ise-ise road. In rainy season the condition becomes worse, the road is covered with landslides which result in a long queue of vehicles to pass and a long time to spend. In order to overcome these problems an alternative road the Mendale Sp. Kraft as long 52.18 km, as part of the road built by ex the Kertas Kraft Aceh Company (KKA Company), which is financed by Japan International Cooperation Agency (JICA) has been constructed since 2013. This study tries to find out it’s economic advantage in terms of VOC (Vehicle Operating Cost), efficiency and economic feasibility based on Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate Return (EIRR) and Sensitivity Analysis. The result shows that vehicles travel time is 1.72 hours to take the Takengon Isaq - Sp. Kraft road. By constructing this alternative road, hopefully it will take only 1.07 hours for travelers to drive. It means that they can save time as much as 0.65 hours and money as much Rp. 31.723 per journey for passanger cars and Rp. 22.611 for truck, whereas VOC saving as much as Rp. 456 per passanger cars and Rp. 1.393 per truck. The value of NPV which is positive at 10% of discount rate is Rp. 40.378.469,-. While the value of BCR >1 at 10% of discount rate is 1.1675, and the value of EIRR with ideal discount rate is at 11.149% or at the value of NPV = 0. The sensitivity analysis at 10% of discount rate indicates the highest value at sensitivity VI (cost -10% and benefit +10%) with the value of Rp. 92.628.469.000,-, BCR is 1.427. Key word : VOC, efficiency and economy feasibility. Abstrak: Penyebaran jaringan jalan nasional di Aceh terdiri dari lintas Timur, lintas Tengah dan lintas Barat. Jalan di lintas Tengah pada umumnya melalui daerah pegunungan yang terdapat banyak tikungan, tanjakan dan turunan. Begitu juga dengan ruas jalan Takengon Ise- Ise yang melalui daerah pegunungan, apabila di musim hujan sering terjadi longsoran tebing yang dapat menutupi badan jalan sehingga terjadi antrian kendaraan dan bertambahnya waktu tempuh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pada tahun 2013 mulai dibangun ruas jalan alternatif Mendale Sp. Kraft yang merupakan bagian dari jalan eks Perseroan Terbatas Kertas Kraft Aceh (PT. KKA) dengan panjang 52,18 km yang dibiayai oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang didapat dari segi ekonomi ditinjau dari Biaya Operasi Kendaraan (BOK), penghematan nilai waktu dan mengevaluasi kelayakan ekonomi berdasarkan Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas. Hasil analisa data waktu perjalanan rata-rata yang dibutuhkan untuk ruas jalan Takengon Isaq Sp. Kraft adalah 1,72 jam setiap kali perjalanan. Adanya pembangunan jalan alternatif Mendale Sp. Kraft waktu yang diperlukan untuk setiap perjalanan adalah 1,07 Jam. Maka manfaat yang diperoleh dari pembangunan jalan alternatif adalah penghematan waktu selama 0,65 jam setiap perjalanan, penghematan nilai waktu sebesar Rp. 31.723,-/kendaraan untuk mobil penumpang dan Rp. 22.611,-/kendaraan untuk truk, sedangkan BOK sebesar Rp. 456,-/kendaraan untuk mobil penumpang dan Rp. 1.393,-/kendaraan untuk truk. Nilai NPV yang bernilai positif ada pada discount rate 10% sebesar Rp. 40.378.469. Untuk nilai BCR > 1 diperoleh pada discount rate 10% sebesar 1,1675 dan nilai EIRR dengan discount rate yang ideal diperoleh pada kisaran 11,149% atau pada nilai NPV = 0. Analisis sensitivitas terhadap discount rate 10%

Upload: kusmira

Post on 07-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

jurnal

TRANSCRIPT

Page 1: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1- 10

1 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

KAJIAN MANFAAT PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF

MENDALE – SP. KRAFT KABUPATEN ACEH TENGAH

Iwan Kurnia Jaya1, Sofyan M. Saleh

2, M. Isya

2

1) Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Rekayasa Transportasi, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. email: [email protected] 2)

Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala

Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email: [email protected]

Abstract: The national road net work in Aceh spread over East,Mid and West corridors. Generally the roads in mid corridor which extend through mountainous area have many curves, ascents, and descents. So does the Takengon-Ise-ise road. In rainy season the condition becomes worse, the road is covered with landslides which result in a long queue of vehicles to pass and a long time to spend. In order to overcome these problems an alternative road the Mendale – Sp. Kraft as long 52.18 km, as part of the road built by ex the Kertas Kraft Aceh Company (KKA Company), which is financed by Japan International Cooperation Agency (JICA) has been constructed since 2013. This study tries to find out it’s economic advantage in terms of VOC (Vehicle Operating Cost), efficiency and economic feasibility based on Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate Return (EIRR) and Sensitivity Analysis. The result shows that vehicles travel time is 1.72 hours to take the Takengon – Isaq - Sp. Kraft road. By constructing this alternative road, hopefully it will take only 1.07 hours for travelers to drive. It means that they can save time as much as 0.65 hours and money as much Rp. 31.723 per journey for passanger cars and Rp. 22.611 for truck, whereas VOC saving as much as Rp. 456 per passanger cars and Rp. 1.393 per truck. The value of NPV which is positive at 10% of discount rate is Rp. 40.378.469,-. While the value of BCR >1 at 10% of discount rate is 1.1675, and the value of EIRR with ideal discount rate is at 11.149% or at the value of NPV = 0. The sensitivity analysis at 10% of discount rate indicates the highest value at sensitivity VI (cost -10% and benefit +10%) with the value of Rp. 92.628.469.000,-, BCR is 1.427.

Key word : VOC, efficiency and economy feasibility.

Abstrak: Penyebaran jaringan jalan nasional di Aceh terdiri dari lintas Timur, lintas Tengah

dan lintas Barat. Jalan di lintas Tengah pada umumnya melalui daerah pegunungan yang

terdapat banyak tikungan, tanjakan dan turunan. Begitu juga dengan ruas jalan Takengon – Ise-

Ise yang melalui daerah pegunungan, apabila di musim hujan sering terjadi longsoran tebing

yang dapat menutupi badan jalan sehingga terjadi antrian kendaraan dan bertambahnya waktu

tempuh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pada tahun 2013 mulai dibangun ruas jalan

alternatif Mendale – Sp. Kraft yang merupakan bagian dari jalan eks Perseroan Terbatas Kertas

Kraft Aceh (PT. KKA) dengan panjang 52,18 km yang dibiayai oleh Japan International

Cooperation Agency (JICA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar manfaat

yang didapat dari segi ekonomi ditinjau dari Biaya Operasi Kendaraan (BOK), penghematan

nilai waktu dan mengevaluasi kelayakan ekonomi berdasarkan Benefit Cost Ratio (BCR), Net

Present Value (NPV), Economic Internal Rate Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas. Hasil

analisa data waktu perjalanan rata-rata yang dibutuhkan untuk ruas jalan Takengon – Isaq – Sp.

Kraft adalah 1,72 jam setiap kali perjalanan. Adanya pembangunan jalan alternatif Mendale –

Sp. Kraft waktu yang diperlukan untuk setiap perjalanan adalah 1,07 Jam. Maka manfaat yang

diperoleh dari pembangunan jalan alternatif adalah penghematan waktu selama 0,65 jam setiap

perjalanan, penghematan nilai waktu sebesar Rp. 31.723,-/kendaraan untuk mobil penumpang

dan Rp. 22.611,-/kendaraan untuk truk, sedangkan BOK sebesar Rp. 456,-/kendaraan untuk

mobil penumpang dan Rp. 1.393,-/kendaraan untuk truk. Nilai NPV yang bernilai positif ada

pada discount rate 10% sebesar Rp. 40.378.469. Untuk nilai BCR > 1 diperoleh pada discount

rate 10% sebesar 1,1675 dan nilai EIRR dengan discount rate yang ideal diperoleh pada

kisaran 11,149% atau pada nilai NPV = 0. Analisis sensitivitas terhadap discount rate 10%

Page 2: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 2

menunjukkan nilai tertinggi pada sensitivitas VI (biaya -10% dan manfaat +10%) dengan nilai

NPV Rp. 92.628.469.000, BCR sebesar 1,427.

Kata kunci : BOK, nilai waktu, dan kelayakan ekonomi

PENDAHULUAN

Jalan merupakan prasarana yang sangat

penting untuk kelancaran aktifitas-aktifitas

manusia. Dengan adanya jalan, maka kegiatan

transportasi dengan menggunakan berbagai

jenis kendaraan darat dapat dilakukan, sehingga

setiap daerah dapat terhubung dengan daerah

lainnya yang pada akhirnya akan menciptakan

koordinasi yang akan menunjang kegiatan

sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan

sebagainya. Prasarana jalan sangat berperan

dalam kelangsungan aktifitas sehari-hari,

sehingga jalan selalu digunakan oleh

masyarakat.

Kondisi jalan di lintas tengah pada

umumnya melalui daerah pegunungan yang

terdapat banyak tikungan, tanjakan dan turunan

sepanjang 388.434 km. Demikian juga halnya

jalan dari kota Takengon menuju Ise-Ise yang

melalui daerah pegunungan dengan lebar badan

jalan 4,5 m. Apabila di musim hujan sering

terjadi longsor yang dapat menutupi badan jalan

sehingga mengakibatkan kemacetan dan

bertambahnya waktu tempuh perjalanan.

Untuk mengantisipasi permasalahan

tersebut mulai tahun 2013 lintas tengah

dibangun 3 (tiga) paket jalan yang dibiayai oleh

Japan International Cooperation Agency (JICA)

yaitu ruas Sp. Kraft – Bts. Aceh Tengah (paket

1) dengan panjang 39,51 km, ruas Bts. Aceh

Tengah – Blangkejeren (Paket 2) dengan

panjang 47,64 km dan Mendale – Sp. Kraft

(paket 3) dengan panjang 52,18 km.

Pembangunan ketiga paket ini diharapkan

dengan lebar jalan sesuai dengan spesifikasi

jalan terbaru dan dapat membuka serta

meningkatkan aksesibilitas daerah

terpencil/terisolir.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui manfaat dari segi ekonomi yang

ada pada pembangunan jalan alternatif

Mendale – Sp. Kraft dalam hal :

1. Menghitung penghematan BOK dan

penghematan nilai waktu perjalanan

untuk rute eksisting dan rute alternatif.

2. Mengevaluasi kelayakan ekonomi

berdasarkan BCR, NPV, IRR dan

Analisis Sensitivitas untuk rute jalan

alternatif.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji

kelayakan Pembangunan Jalan Alternatif

Mendale – Sp. Kraft berdasarkan analisa

ekonomi transportasi dengan melihat volume

lalu lintas saat ini serta prediksi pertumbuhan

kedepan. Untuk menganalisa nilai ekonomi

menggunakan analisa biaya dan manfaat proyek

yang meliputi penghematan Biaya Operasional

Kendaraan (BOK) dan penghematan waktu

perjalanan.

Pengamatan lalulintas atau survey traffic

counting dilakukan pada 2 (dua) lokasi yaitu

ruas jalan Takengon - Isaq dan jalan Mendale –

Page 3: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

3 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

Sp. Kraft selama 3 (tiga) hari dalam seminggu

yang dimulai dari pukul 07ºº wib sampai

dengan 19ºº wib. Hasil dari survey traffic

counting ini adalah berupa komposisi volume

kendaraan selama 12 jam survey. Dengan data

lalu lintas dari tahun 2008 sampai dengan tahun

2012 yang didapat dari Dinas Pengelolaan

Kekayaan Daerah Provinsi Aceh, kita dapat

memprediksi pertumbuhan lalu lintas pada

tahun berikutnya berdasarkan pertumbuhan lalu

lintas normal (normal growth).

Untuk biaya operasi kendaraan yang

dihitung adalah jenis mobil penumpang dan

truck yang meliputi bahan bakar minyak,

minyak pelumas, pemakaian ban, biaya

pemeliharaan, biaya mekanik, depresiasi, suku

bunga, waktu perjalanan awak kendaraan dan

over head.

Sedangkan nilai waktu yang dihitung

pada penelitian ini adalah nilai waktu adalah

nilai waktu orang berdasarkan pendapatan

perkapita Pendapatan Daerah Regional Bruto

(PDRB) tahun 2011 dari 4 (empat) kabupaten

yaitu kabupaten Bener Meriah, kabupaten Aceh

Tengah, kabupaten Gayo Lues dan kabupaten

Aceh Tenggara dan nilai waktu kendaraan

dikalikan dengan selisih waktu tempuh dari

kedua rute tersebut.

Selanjutnya dilakukan metode evaluasi

kelayakan ekonomi berdasarkan indikator

ekonomi yaitu Benefit Cost Ratio (BCR), Net

Present Value (NPV) dan Economic Internal

Rate of Return (EIRR). Untuk menguji evaluasi

kelayakan tersebut, maka dilakukan Analisis

Kepekaan (Sensitivity Analysis) terhadap

kemungkinan-kemungkinan perubahan dalam

faktor biaya dan manfaat.

Langkah-langkah penelitian ini

selengkapnya dapat lihat pada Gambar 1:

Gambar 1. Bagan alir penelitian

Page 4: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 4

KAJIAN PUSTAKA

Dalam kajian pustaka ini diuraikan beberapa

teori yang mendukung penelitian yang dikutip dari

beberapa referensi yang ada kaitan dengan

penelitian.

Arus Lalulintas

Departemen Pekerjaan Umum (1997),

menyatakan bahwa arus lalulintas adalah

jumlah kendaraan bermotor yang melalui suatu

titik pada jalan per satuan waktu. Berdasarkan

cara memperoleh data tersebut dikenal dua jenis

lalulintas harian rata-rata, yaitu lalulintas harian

rata-rata tahunan (LHRT) dan lalulintas harian

rata-rata. LHRT adalah arus lalulintas rata-rata

yang melewati satu jalur jalan selama 24 jam

dan diperoleh dari data selama satu tahun

dinyatakan dalam kendaraan/hari. Untuk LHR

adalah arus lalulintas yang diperoleh selama

pengamatan dibagi dengan lamanya

pengamatan dinyatakan dalam kendaraan/hari.

Prediksi Arus Lalulintas

Menurut Departemen Pekerjaan Umum

(2005), pertumbuhan normal arus lalulintas

dapat masa depan dapat dicari dengan

mengekstrapolasi data LHR yang ada dari

tahun-tahun sebelumnya. Prakiraan arus

lalulintas masa depan dapat juga diperoleh

melalui asumsi bahwa pertumbuhan lalulintas

berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi di

wilayah studi.

Salah satu metode untuk memprediksi

pertumbuhan arus lalulintas tahun yang akan

datang dengan menggunakan rumus :

Qn = Qo (1 + i)n .............................. (1)

dimana :

Qn = Arus lalulintas n tahun yang akan

datang (smp/jam);

QO = Arus lalulintas saat ini(smp/jam);

i = Faktor pertumbuhan lalu lintas (%/thn);

n = Jumlah tahun rencana (tahun).

Waktu Tempuh dan Kecepatan

Tamin (2008), menyatakan waktu

tempuh adalah waktu total yang dibutuhkan

dalam perjalanan, sudah termasuk berhenti dan

tundaan, dari satu tempat ke tempat lain yang

melalui rute tertentu.

Menurut Departemen Pekerjaan Umum

(1997), kecepatan perjalanan adalah kecepatan

rata-rata perjalanan (km/jam) dari titik asal

sampai titik tujuan yang dihitung dari panjang

jalan dibagi dengan waktu tempuh perjalanan.

Secara matematis kecepatan dapat

dihitung dengan menggunakan rumus :

V = L/TT .......................................... (2)

dimana :

V = Kecepatan rata-rata kendaraan

(km/jam);

L = Panjang segmen jalan (km);

TT = Waktu tempuh kendaraan (jam).

Dasar Teori Secara Ekonomis

Pada kajian kelayakan pembangunan

jalan elak secara ekonomis ditinjau dari analisa

Page 5: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

5 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

biaya dan manfaat proyek serta evaluasi

kelayakan ekonomi.

Biaya-biaya proyek

Menurut Departemen Pekerjaan Umum

(2005), perkiraan biaya proyek pada tahapan

siklus proyek dimaksudkan untuk mendapatkan

perkiraan biaya setepat mungkin dari suatu

proyek berdasarkan dari data yang tersedia.

Umur dari suatu konstruksi tidak perlu sama

dengan umur rencana proyek. Misalnya umur

konstruksi perkerasan kaku adalah 20 tahun.

Nilai sisa pada akhir umur rencana perlu

diperhitungkan sebagai pengurangan dari biaya

proyek. Biaya pengadaan tanah termasuk juga

dalam biaya proyek yang nilainya disesuaikan

dengan Keppres No. 55/1993, Peraturan Kepala

BPN No. 1/1994 dan Pedoman Pengadaan

Tanah untuk Pembangunan Jalan yang

dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum.

Biaya pengadaan tanah dapat diperhitungkan

sebagai suatu alternatif untuk evaluasi

kelayakan ekonomi.

Manfaat proyek

a. Penghematan Biaya Operasi Kendaraan

(BOK)

Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan

oleh Departemen Pekerjaan Umum (2005),

biaya operasi kendaraan terdiri dari dua

komponen utama yaitu biaya tidak tetap

(variable cost atau running cost), dan biaya

tetap (standing cost atau fixed cost).

Biaya tetap yaitu biaya yang harus

dikeluarkan pada awal dioperasikannya suatu

sistem angkutan umum, biaya ini tidak

bergantung dengan besaran produksi pelayanan

yang dihasilkan dengan beroperasinya

kendaraan tersebut. Biaya tidak tetap disebut

juga biaya variabel (variable cost). Biaya

variabel yaitu biaya yang dikeluarkan pada saat

kendaraan beroperasi. Biaya variabel

berkorelasi langsung dengan komponen-

komponen yang diperlukan bagi pengoperasian

kendaraan.

Biaya tidak tetap dalam hal hubungan

kerja sistem setoran merupakan keseluruhan

biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan

beroperasi di luar besaran setoran yang harus

diberikan kepada pemilik kendaraan. Adapun

yang termasuk dalam biaya tidak tetap adalah:

1. Bahan bakar minyak (BBM)

2. Pemakaian minyak pelumas

3. Pemakaian ban

4. Biaya pemeliharaan

5. Biaya mekanik

6. Penyusutan (depresiasi)

7. Persamaan waktu perjalanan awak

kendaraan

8. Persamaan overhead

b. Penghematan nilai waktu perjalanan

Menurut Departemen Pekerjaan Umum

(2005), penghematan nilai waktu perjalanan

diperoleh dari selisih perhitungan waktu

tempuh untuk kondisi dengan proyek (with

project) dan tanpa proyek (without project).

Perkiraan waktu tempuh perjalanan (travel

time) pada tahun dasar untuk berbagai jenis

Page 6: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 6

kendaraan diperoleh melalui survey lapangan.

Nilai waktu yang digunakan dapat ditetapkan

dari hasil studi nilai waktu yang menggunakan

metode produktivitas, stated preference atau

revealed preference.

1. Metode produktivitas adalah metode

penetapan nilai waktu yang

menggunakan nilai rata – rata

penghasilan atau product domestic

regional bruto ( PDRB ) per kapita per

tahun yang dikonversi ke dalam satuan

nilai moneter per satuan waktu yang

lebih kecil, rupiah per jam.

2. Metode stated preference adalah nilai

waktu yang diperoleh melalui wawancara

individu untuk kondisi hipotetikal

tentang berbagai skenario waktu dan

biaya perjalanan.

3. Metode revealed preference adalah nilai

waktu yang diperoleh dari kenyataan

pilihan perjalanan yang terjadi dan

kaitkan dengan biaya perjalanan yang

ada.

Benefit cost ratio ( BCR )

Tamin (2008), menyatakan bahwa

Benefit Cost Ratio adalah nisbah antara present

value benefit dibagi dengan present value cost.

Hasil BCR dari suatu proyek dikatakan layak

secara finansial bila nilai BCR lebih besar dari

1 (>1).

Net present value ( NPV )

Menurut Tamin (2008), net present value

adalah selisih antara present value benefit

dikurangi dengan present value cost. Hasil NPV

dari suatu proyek dikatakan layak secara

finansial adalah yang menghasilkan nilai NPV

bernilai positif.

Economic internal rate of return (EIRR)

Menurut Tamin (2008), economic

internal rate of return digunakan untuk

mengetahui tingkat suku bunga pada saat nilai

NPV = 0. Nilai IRR dari suatu proyek harus

lebih besar dari nilai suku bunga yang berlaku

atau yang ditetapkan metoda tingkat

pengembalian (IRR) berdasarkan pada

penentuan nilai tingkat suku bunga yang

berlaku, dimana semua keuntungan masa depan

yang diekuivalenkan ke nilai sekarang sama

dengan biaya kapital.

Analisis sensitivitas

Menurut Tamin (2008), analisis

sensitivitas ini dilakukan untuk menunjukkan

seberapa peka parameter ekonomi yang

didapatkan, dibandingkan dengan perubahan

peubah yang digunakan, seperti tingkat suku

bunga, biaya dan manfaat konstruksi. Analisis

sensitivitas dilakukan dengan meninjau

perubahan terhadap prakiraan nilai komponen-

komponen berikut :

a. Suku bunga diskonto (discount rate) =

+25% dan -25%

b. Lalulintas harian rata-rata (LHR / ADT)

= +25% dan -25%

c. Pertumbuhan lalulintas (traffic growth

rates) = +25% dan -25%

Page 7: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

7 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

d. Biaya pembangunan (construction cost) =

+25% dan -25%

e. Dengan dan tanpa biaya pengadaan tanah

f. Komponen lainnya sesuai dengan

kebutuhan proyek

HASIL PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengumpulan dan

pengolahan data dengan menggunakan rumus-

rumus dan teori-teori yang dijelaskan pada bab

sebelumnya serta untuk memperoleh hasil yang

sesuai dengan tujuan penelitian ini sebagai

berikut:

1. Rencana pembangunan Jalan Mendale –

Sp. Kraft dengan panjang 56,00 km, lebar

badan jalan 4,5 m dan bahu jalan kanan

kiri masing-masing 1 m merupakan jalan

dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD).

2. Hasil pengolahan data yang dilakukan

menunjukkan bahwa dengan adanya

pembangunan Jalan Mendale – SP. Kraft

akan mengurangi biaya operasional

kendaraan (BOK) dan penghematan

waktu perjalanan dibandingkan bila

melalui jalan eksisting.

Pelaksanaan survei lalu lintas dilakukan

dalam waktu dan hari yang bersamaan selama 3

(tiga) hari yaitu pada hari Senin tanggal 23

September 2013, hari Selasa tanggal 24

September 2013 dan hari rabu tanggal 25

september 2013. Survei volume lalu lintas

dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul

19.00 wib (12 jam). Lokasi pengamatan pada

ruas jalan Takengon-Isaq-Sp. Kraft di desa

Pedekok kecamatan Pegasing, sedangkan pada

ruas jalan Takengon-Mendale-Sp. Kraft di desa

Mendale Kecamatan Kebayakan.

Tahap perencanaan jalan Takengon –

Mendale – Sp. Kraft dimulai pada tahun 2012

dan dilanjutkan tahap pembangunan pada tahun

2013 sampai dengan tahun 2015. Pada

penelitian ini analisa proyek dilakukan pada

tahun 2016 sampai dengan tahun 2045 (30

tahun), dalam 30 tahun masa analisa sudah

diperoleh manfaat dan pembangunan jalan

alternatif tersebut.

Untuk mengetahui pertumbuhan pada

masa tahun perencanaan digunakan data

pertumbuhan kendaraan (normal growth traffic)

yang besarnya 12% per tahun. Data

pertumbuhan kendaraan tersebut di dapat dari

Dinas Pengelolaan Kekayaan Daerah Provinsi

Aceh tahun 2012.

Waktu tempuh rata-rata kendaraan untuk

jalan eksisting didapat 1,72 jam atau 1 jam 43

menit dengan jarak tempuh 65,5 km, sedangkan

untuk jalan alternatif waktu tempuh rencana

kendaraan 1,07 jam atau 1 jam 4 menit dengan

jarak tempuh 56 km. Selisih waktu tempuh

untuk kedua ruas jalan tersebut sebesar 0,65

jam atau 39 menit dan selisih jarak tempuh

sebesar 9,5 km. Untuk lebih jelas mengenai

waktu tempuh dan kecepatan kedua ruas dapat

dilihat pada Tabel 1.

Page 8: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 8

Tabel 1. Waktu tempuh dan kecepatan kendaraan untuk ruas eksisting dan ruas alternatif

No Ruas Jalan Jarak Kecepatan

Waktu

Tempuh

(km) (km/jam) (jam)

1 Takengon – Isaq – Sp. Kraft 65,5 39 1,72

2 Takengon – Mendale – Sp. Kraft 56 49 1,07

Selisih 9,5 10 0,65

Sumber : Hasil pengolahan Data

Untuk pembangunan jalan baru banyak

manfaat yang akan diperoleh berupa terbukanya

keterisolasian daerah, meningkatnya

perekonomian rakyat, kemudahan akses

transportasi, nilai jual beli tanah dan lain-lain.

Untuk penelitian ini komponen manfaat proyek

hanya meninjau manfaat penghematan biaya

operasi kendaraan dan penghematan nilai waktu

antara jalan eksisting dan jalan alternatif.

Besarnya selisih BOK dari kedua ruas

tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perhitungan selisih BOK jalan eksisting dan jalan alternatif

No Jenis Kendaraan

BOK jalan

existing

BOK jalan

alternatif Selisih BOK

(Rp/kend./km) (Rp/kend./km) (Rp/kend./km)

1 MP 1.838 1.382 456

2 TRUCK 4.307 2.915 `1.393

Sumber : Hasil pengolahan Data

Perhitungan nilai waktu untuk ruas jalan

eksisting dan ruas jalan alternatif selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 3.

Kriteria kelayakan ekonomi dalam

penelitian ini dihitung dengan discount rate

10%, 12%, 15% dan 18%, Nilai BCR yang

diperoleh hanya pada discount rate 10%

menunjukkan bahwa pembangunan Jalan

alternatif Mendale – Sp. Kraft layak untuk

dilakukan karena perbandingan dari nilai

manfaat lebih besar dari pada biaya proyek.

Nilai NPV dari keempat discount rate tersebut

diatas yang bernilai positif pada discount rate

10% yang artinya memperoleh keuntungan dari

pembangunan jalan alternatif tersebut.

Sedangkan. Nilai EIRR yang diperoleh dari

penelitian ini diperoleh pada discount rate =

11.149%, ini menunjukkan bahwa

pembangunan Jalan alternatif Mendale – Sp.

Kraft mempunyai manfaat untuk dilakukan bila

nilai EIRR sampai dengan discount rate

11.149% (<11.149%).

Page 9: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

9 - Volume 3, No. 2, Mei 2014

Tabel 3. Nilai waktu kendaraan pada jalan eksisting dan jalan alternatif

No Ruas Jalan Waktu Tempuh

Nilai Waktu Total

Nilai Waktu MP TRUK

(jam) (Rp/Kend) (Rp/Kend) (Rp/Kend)

1 Takengon-Isaq-Sp.Kraft

1.72 84.247 60.048 144.295

2 Takengon-Mendale-Sp.Kraft

1.07 52.524 37.437 89.962

Selisih nilai waktu kendaraan 31.723 22.611 54.333

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil penelitian dan pengolahan data

yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Volume lalu lintas pada kondisi eksisting

pada jalan Takengon – Isaq – Sp.

Kraft adalah 657 kendaraan/jam. Dengan

adanya rencana pembangunan jalan

alternatif Mendale – Sp. Kraft,

diasumsikan terjadi pengurangan volume

lalu lintas pada ruas jalan eksisting

sebesar 328 kendaraan /jam.

2. Salah satu manfaat pembangunan jalan

alternatif Mendale – Sp. Kraft Kabupaten

Aceh Tengah adalah penghematan biaya

operasional kendaraan sebesar Rp. 456,-

/kendaraan untuk mobil penumpang dan

truck sebesar Rp. 1.393,-/kendaraan.

Semakin banyak lalu lintas yang beralih

melalui jalan alternatif ini maka semakin

besar penghematan biaya operasional

kendaraan.

3. Penghematan waktu perjalanan yang

diperoleh jika melewati jalan alternatif

adalah sebesar 0,65 jam 39 menit pada

setiap kali perjalanan.

4. Jarak tempuh kondisi eksisting adalah

65,50 km sedangkan jarak tempuh jalan

alternatif 56 km sehingga selisih jarak

tempuh adalah 9,50 km.

5. Manfaat ekonomis terpenuhi pada

discount rate 10% sedangkan pada

discount rate 12%, 15% dan 18%

manfaat ekonomi tidak terpenuhi

disebabkan NPV bernilai minus dan BCR

< 1.

6. Nilai EIRR yang diperoleh dari penelitian

ini pada discount rate 11.149%, ini

menunjukkan bahwa pembangunan Jalan

alternatif Mendale – Sp. Kraft

mempunyai manfaat untuk dilakukan bila

nilai EIRR sampai dengan discount rate

11.149% (< 11.149%).

Saran

Apabila dalam penelitian ini belum

mengakomodir semua kepentingan baik

pemerintah, swasta dan masyarakat, maka

penulis berharap penelitian ini dapat dilanjutkan

pada masa datang terhadap perubahan dan

pertumbuhan ekonomi berdasarkan produsen

surplus, pengembangan wilayah, kerusakan

lingkungan dan lain sebagainya.

Page 10: 1.1.10.Iwan.kurnia.jaya

Jurnal Teknik Sipil

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 10

DAFTAR PUSTAKA

BPS Aceh, 2012, Aceh Dalam Angka, Aceh

Bukhari R.A & Sofyan, M.S, 2002, Rekayasa

Lalulintas I, Universitas Syiah Kuala, Banda

Aceh

Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual

Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),

Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Pedoman

Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan,

Puslitbang Prasarana Transportasi, Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Pedoman Pra

Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan,

Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta

Hasbullah, 2010, Kajian Teknis dan Ekonomi

Pembangunan Jalan Elak, Tesis, Program

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda

Aceh

Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI),

2010, Perencanaan Lalu Lintas dan Ekonomi

Transportasi, Badan Asosiasi Sertifikasi

Pusat HPJI, Jakarta

Suryaningsih, I G.A, 2010, Kajian Ekonomi

Relokasi Jalan dan Jembatan Pada Ruas

Jalan Tabanan – Antosari, Tesis, Program

Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar

Tamin, OZ, 2008, Perencanaan, Permodelan dan

Rekayasa Transportasi, Penerbit ITB,

Bandung

Zain, N.P, 2010, Studi Perencanaan Ulang

Geometrik Jalan Raya Berdasarkan Waktu

Tempuh dan Biaya, Tesis, Program

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda

Aceh