1.1.10.iwan.kurnia.jaya
DESCRIPTION
jurnalTRANSCRIPT
Jurnal Teknik Sipil ISSN 2302-0253
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 1- 10
1 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
KAJIAN MANFAAT PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF
MENDALE – SP. KRAFT KABUPATEN ACEH TENGAH
Iwan Kurnia Jaya1, Sofyan M. Saleh
2, M. Isya
2
1) Mahasiswa Magister Teknik Sipil Bidang Manajemen Rekayasa Transportasi, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. email: [email protected] 2)
Dosen Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala
Jl. Tgk. Syeh Abdul Rauf No. 7, Darussalam Banda Aceh 23111. Email: [email protected]
Abstract: The national road net work in Aceh spread over East,Mid and West corridors. Generally the roads in mid corridor which extend through mountainous area have many curves, ascents, and descents. So does the Takengon-Ise-ise road. In rainy season the condition becomes worse, the road is covered with landslides which result in a long queue of vehicles to pass and a long time to spend. In order to overcome these problems an alternative road the Mendale – Sp. Kraft as long 52.18 km, as part of the road built by ex the Kertas Kraft Aceh Company (KKA Company), which is financed by Japan International Cooperation Agency (JICA) has been constructed since 2013. This study tries to find out it’s economic advantage in terms of VOC (Vehicle Operating Cost), efficiency and economic feasibility based on Benefit Cost Ratio (BCR), Net Present Value (NPV), Economic Internal Rate Return (EIRR) and Sensitivity Analysis. The result shows that vehicles travel time is 1.72 hours to take the Takengon – Isaq - Sp. Kraft road. By constructing this alternative road, hopefully it will take only 1.07 hours for travelers to drive. It means that they can save time as much as 0.65 hours and money as much Rp. 31.723 per journey for passanger cars and Rp. 22.611 for truck, whereas VOC saving as much as Rp. 456 per passanger cars and Rp. 1.393 per truck. The value of NPV which is positive at 10% of discount rate is Rp. 40.378.469,-. While the value of BCR >1 at 10% of discount rate is 1.1675, and the value of EIRR with ideal discount rate is at 11.149% or at the value of NPV = 0. The sensitivity analysis at 10% of discount rate indicates the highest value at sensitivity VI (cost -10% and benefit +10%) with the value of Rp. 92.628.469.000,-, BCR is 1.427.
Key word : VOC, efficiency and economy feasibility.
Abstrak: Penyebaran jaringan jalan nasional di Aceh terdiri dari lintas Timur, lintas Tengah
dan lintas Barat. Jalan di lintas Tengah pada umumnya melalui daerah pegunungan yang
terdapat banyak tikungan, tanjakan dan turunan. Begitu juga dengan ruas jalan Takengon – Ise-
Ise yang melalui daerah pegunungan, apabila di musim hujan sering terjadi longsoran tebing
yang dapat menutupi badan jalan sehingga terjadi antrian kendaraan dan bertambahnya waktu
tempuh. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pada tahun 2013 mulai dibangun ruas jalan
alternatif Mendale – Sp. Kraft yang merupakan bagian dari jalan eks Perseroan Terbatas Kertas
Kraft Aceh (PT. KKA) dengan panjang 52,18 km yang dibiayai oleh Japan International
Cooperation Agency (JICA). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar manfaat
yang didapat dari segi ekonomi ditinjau dari Biaya Operasi Kendaraan (BOK), penghematan
nilai waktu dan mengevaluasi kelayakan ekonomi berdasarkan Benefit Cost Ratio (BCR), Net
Present Value (NPV), Economic Internal Rate Return (EIRR) dan Analisis Sensitivitas. Hasil
analisa data waktu perjalanan rata-rata yang dibutuhkan untuk ruas jalan Takengon – Isaq – Sp.
Kraft adalah 1,72 jam setiap kali perjalanan. Adanya pembangunan jalan alternatif Mendale –
Sp. Kraft waktu yang diperlukan untuk setiap perjalanan adalah 1,07 Jam. Maka manfaat yang
diperoleh dari pembangunan jalan alternatif adalah penghematan waktu selama 0,65 jam setiap
perjalanan, penghematan nilai waktu sebesar Rp. 31.723,-/kendaraan untuk mobil penumpang
dan Rp. 22.611,-/kendaraan untuk truk, sedangkan BOK sebesar Rp. 456,-/kendaraan untuk
mobil penumpang dan Rp. 1.393,-/kendaraan untuk truk. Nilai NPV yang bernilai positif ada
pada discount rate 10% sebesar Rp. 40.378.469. Untuk nilai BCR > 1 diperoleh pada discount
rate 10% sebesar 1,1675 dan nilai EIRR dengan discount rate yang ideal diperoleh pada
kisaran 11,149% atau pada nilai NPV = 0. Analisis sensitivitas terhadap discount rate 10%
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 2
menunjukkan nilai tertinggi pada sensitivitas VI (biaya -10% dan manfaat +10%) dengan nilai
NPV Rp. 92.628.469.000, BCR sebesar 1,427.
Kata kunci : BOK, nilai waktu, dan kelayakan ekonomi
PENDAHULUAN
Jalan merupakan prasarana yang sangat
penting untuk kelancaran aktifitas-aktifitas
manusia. Dengan adanya jalan, maka kegiatan
transportasi dengan menggunakan berbagai
jenis kendaraan darat dapat dilakukan, sehingga
setiap daerah dapat terhubung dengan daerah
lainnya yang pada akhirnya akan menciptakan
koordinasi yang akan menunjang kegiatan
sosial, budaya, ekonomi, pendidikan, dan
sebagainya. Prasarana jalan sangat berperan
dalam kelangsungan aktifitas sehari-hari,
sehingga jalan selalu digunakan oleh
masyarakat.
Kondisi jalan di lintas tengah pada
umumnya melalui daerah pegunungan yang
terdapat banyak tikungan, tanjakan dan turunan
sepanjang 388.434 km. Demikian juga halnya
jalan dari kota Takengon menuju Ise-Ise yang
melalui daerah pegunungan dengan lebar badan
jalan 4,5 m. Apabila di musim hujan sering
terjadi longsor yang dapat menutupi badan jalan
sehingga mengakibatkan kemacetan dan
bertambahnya waktu tempuh perjalanan.
Untuk mengantisipasi permasalahan
tersebut mulai tahun 2013 lintas tengah
dibangun 3 (tiga) paket jalan yang dibiayai oleh
Japan International Cooperation Agency (JICA)
yaitu ruas Sp. Kraft – Bts. Aceh Tengah (paket
1) dengan panjang 39,51 km, ruas Bts. Aceh
Tengah – Blangkejeren (Paket 2) dengan
panjang 47,64 km dan Mendale – Sp. Kraft
(paket 3) dengan panjang 52,18 km.
Pembangunan ketiga paket ini diharapkan
dengan lebar jalan sesuai dengan spesifikasi
jalan terbaru dan dapat membuka serta
meningkatkan aksesibilitas daerah
terpencil/terisolir.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui manfaat dari segi ekonomi yang
ada pada pembangunan jalan alternatif
Mendale – Sp. Kraft dalam hal :
1. Menghitung penghematan BOK dan
penghematan nilai waktu perjalanan
untuk rute eksisting dan rute alternatif.
2. Mengevaluasi kelayakan ekonomi
berdasarkan BCR, NPV, IRR dan
Analisis Sensitivitas untuk rute jalan
alternatif.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji
kelayakan Pembangunan Jalan Alternatif
Mendale – Sp. Kraft berdasarkan analisa
ekonomi transportasi dengan melihat volume
lalu lintas saat ini serta prediksi pertumbuhan
kedepan. Untuk menganalisa nilai ekonomi
menggunakan analisa biaya dan manfaat proyek
yang meliputi penghematan Biaya Operasional
Kendaraan (BOK) dan penghematan waktu
perjalanan.
Pengamatan lalulintas atau survey traffic
counting dilakukan pada 2 (dua) lokasi yaitu
ruas jalan Takengon - Isaq dan jalan Mendale –
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
3 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
Sp. Kraft selama 3 (tiga) hari dalam seminggu
yang dimulai dari pukul 07ºº wib sampai
dengan 19ºº wib. Hasil dari survey traffic
counting ini adalah berupa komposisi volume
kendaraan selama 12 jam survey. Dengan data
lalu lintas dari tahun 2008 sampai dengan tahun
2012 yang didapat dari Dinas Pengelolaan
Kekayaan Daerah Provinsi Aceh, kita dapat
memprediksi pertumbuhan lalu lintas pada
tahun berikutnya berdasarkan pertumbuhan lalu
lintas normal (normal growth).
Untuk biaya operasi kendaraan yang
dihitung adalah jenis mobil penumpang dan
truck yang meliputi bahan bakar minyak,
minyak pelumas, pemakaian ban, biaya
pemeliharaan, biaya mekanik, depresiasi, suku
bunga, waktu perjalanan awak kendaraan dan
over head.
Sedangkan nilai waktu yang dihitung
pada penelitian ini adalah nilai waktu adalah
nilai waktu orang berdasarkan pendapatan
perkapita Pendapatan Daerah Regional Bruto
(PDRB) tahun 2011 dari 4 (empat) kabupaten
yaitu kabupaten Bener Meriah, kabupaten Aceh
Tengah, kabupaten Gayo Lues dan kabupaten
Aceh Tenggara dan nilai waktu kendaraan
dikalikan dengan selisih waktu tempuh dari
kedua rute tersebut.
Selanjutnya dilakukan metode evaluasi
kelayakan ekonomi berdasarkan indikator
ekonomi yaitu Benefit Cost Ratio (BCR), Net
Present Value (NPV) dan Economic Internal
Rate of Return (EIRR). Untuk menguji evaluasi
kelayakan tersebut, maka dilakukan Analisis
Kepekaan (Sensitivity Analysis) terhadap
kemungkinan-kemungkinan perubahan dalam
faktor biaya dan manfaat.
Langkah-langkah penelitian ini
selengkapnya dapat lihat pada Gambar 1:
Gambar 1. Bagan alir penelitian
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 4
KAJIAN PUSTAKA
Dalam kajian pustaka ini diuraikan beberapa
teori yang mendukung penelitian yang dikutip dari
beberapa referensi yang ada kaitan dengan
penelitian.
Arus Lalulintas
Departemen Pekerjaan Umum (1997),
menyatakan bahwa arus lalulintas adalah
jumlah kendaraan bermotor yang melalui suatu
titik pada jalan per satuan waktu. Berdasarkan
cara memperoleh data tersebut dikenal dua jenis
lalulintas harian rata-rata, yaitu lalulintas harian
rata-rata tahunan (LHRT) dan lalulintas harian
rata-rata. LHRT adalah arus lalulintas rata-rata
yang melewati satu jalur jalan selama 24 jam
dan diperoleh dari data selama satu tahun
dinyatakan dalam kendaraan/hari. Untuk LHR
adalah arus lalulintas yang diperoleh selama
pengamatan dibagi dengan lamanya
pengamatan dinyatakan dalam kendaraan/hari.
Prediksi Arus Lalulintas
Menurut Departemen Pekerjaan Umum
(2005), pertumbuhan normal arus lalulintas
dapat masa depan dapat dicari dengan
mengekstrapolasi data LHR yang ada dari
tahun-tahun sebelumnya. Prakiraan arus
lalulintas masa depan dapat juga diperoleh
melalui asumsi bahwa pertumbuhan lalulintas
berkaitan erat dengan pertumbuhan ekonomi di
wilayah studi.
Salah satu metode untuk memprediksi
pertumbuhan arus lalulintas tahun yang akan
datang dengan menggunakan rumus :
Qn = Qo (1 + i)n .............................. (1)
dimana :
Qn = Arus lalulintas n tahun yang akan
datang (smp/jam);
QO = Arus lalulintas saat ini(smp/jam);
i = Faktor pertumbuhan lalu lintas (%/thn);
n = Jumlah tahun rencana (tahun).
Waktu Tempuh dan Kecepatan
Tamin (2008), menyatakan waktu
tempuh adalah waktu total yang dibutuhkan
dalam perjalanan, sudah termasuk berhenti dan
tundaan, dari satu tempat ke tempat lain yang
melalui rute tertentu.
Menurut Departemen Pekerjaan Umum
(1997), kecepatan perjalanan adalah kecepatan
rata-rata perjalanan (km/jam) dari titik asal
sampai titik tujuan yang dihitung dari panjang
jalan dibagi dengan waktu tempuh perjalanan.
Secara matematis kecepatan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus :
V = L/TT .......................................... (2)
dimana :
V = Kecepatan rata-rata kendaraan
(km/jam);
L = Panjang segmen jalan (km);
TT = Waktu tempuh kendaraan (jam).
Dasar Teori Secara Ekonomis
Pada kajian kelayakan pembangunan
jalan elak secara ekonomis ditinjau dari analisa
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
5 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
biaya dan manfaat proyek serta evaluasi
kelayakan ekonomi.
Biaya-biaya proyek
Menurut Departemen Pekerjaan Umum
(2005), perkiraan biaya proyek pada tahapan
siklus proyek dimaksudkan untuk mendapatkan
perkiraan biaya setepat mungkin dari suatu
proyek berdasarkan dari data yang tersedia.
Umur dari suatu konstruksi tidak perlu sama
dengan umur rencana proyek. Misalnya umur
konstruksi perkerasan kaku adalah 20 tahun.
Nilai sisa pada akhir umur rencana perlu
diperhitungkan sebagai pengurangan dari biaya
proyek. Biaya pengadaan tanah termasuk juga
dalam biaya proyek yang nilainya disesuaikan
dengan Keppres No. 55/1993, Peraturan Kepala
BPN No. 1/1994 dan Pedoman Pengadaan
Tanah untuk Pembangunan Jalan yang
dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum.
Biaya pengadaan tanah dapat diperhitungkan
sebagai suatu alternatif untuk evaluasi
kelayakan ekonomi.
Manfaat proyek
a. Penghematan Biaya Operasi Kendaraan
(BOK)
Berdasarkan pedoman yang dikeluarkan
oleh Departemen Pekerjaan Umum (2005),
biaya operasi kendaraan terdiri dari dua
komponen utama yaitu biaya tidak tetap
(variable cost atau running cost), dan biaya
tetap (standing cost atau fixed cost).
Biaya tetap yaitu biaya yang harus
dikeluarkan pada awal dioperasikannya suatu
sistem angkutan umum, biaya ini tidak
bergantung dengan besaran produksi pelayanan
yang dihasilkan dengan beroperasinya
kendaraan tersebut. Biaya tidak tetap disebut
juga biaya variabel (variable cost). Biaya
variabel yaitu biaya yang dikeluarkan pada saat
kendaraan beroperasi. Biaya variabel
berkorelasi langsung dengan komponen-
komponen yang diperlukan bagi pengoperasian
kendaraan.
Biaya tidak tetap dalam hal hubungan
kerja sistem setoran merupakan keseluruhan
biaya yang dikeluarkan pada saat kendaraan
beroperasi di luar besaran setoran yang harus
diberikan kepada pemilik kendaraan. Adapun
yang termasuk dalam biaya tidak tetap adalah:
1. Bahan bakar minyak (BBM)
2. Pemakaian minyak pelumas
3. Pemakaian ban
4. Biaya pemeliharaan
5. Biaya mekanik
6. Penyusutan (depresiasi)
7. Persamaan waktu perjalanan awak
kendaraan
8. Persamaan overhead
b. Penghematan nilai waktu perjalanan
Menurut Departemen Pekerjaan Umum
(2005), penghematan nilai waktu perjalanan
diperoleh dari selisih perhitungan waktu
tempuh untuk kondisi dengan proyek (with
project) dan tanpa proyek (without project).
Perkiraan waktu tempuh perjalanan (travel
time) pada tahun dasar untuk berbagai jenis
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 6
kendaraan diperoleh melalui survey lapangan.
Nilai waktu yang digunakan dapat ditetapkan
dari hasil studi nilai waktu yang menggunakan
metode produktivitas, stated preference atau
revealed preference.
1. Metode produktivitas adalah metode
penetapan nilai waktu yang
menggunakan nilai rata – rata
penghasilan atau product domestic
regional bruto ( PDRB ) per kapita per
tahun yang dikonversi ke dalam satuan
nilai moneter per satuan waktu yang
lebih kecil, rupiah per jam.
2. Metode stated preference adalah nilai
waktu yang diperoleh melalui wawancara
individu untuk kondisi hipotetikal
tentang berbagai skenario waktu dan
biaya perjalanan.
3. Metode revealed preference adalah nilai
waktu yang diperoleh dari kenyataan
pilihan perjalanan yang terjadi dan
kaitkan dengan biaya perjalanan yang
ada.
Benefit cost ratio ( BCR )
Tamin (2008), menyatakan bahwa
Benefit Cost Ratio adalah nisbah antara present
value benefit dibagi dengan present value cost.
Hasil BCR dari suatu proyek dikatakan layak
secara finansial bila nilai BCR lebih besar dari
1 (>1).
Net present value ( NPV )
Menurut Tamin (2008), net present value
adalah selisih antara present value benefit
dikurangi dengan present value cost. Hasil NPV
dari suatu proyek dikatakan layak secara
finansial adalah yang menghasilkan nilai NPV
bernilai positif.
Economic internal rate of return (EIRR)
Menurut Tamin (2008), economic
internal rate of return digunakan untuk
mengetahui tingkat suku bunga pada saat nilai
NPV = 0. Nilai IRR dari suatu proyek harus
lebih besar dari nilai suku bunga yang berlaku
atau yang ditetapkan metoda tingkat
pengembalian (IRR) berdasarkan pada
penentuan nilai tingkat suku bunga yang
berlaku, dimana semua keuntungan masa depan
yang diekuivalenkan ke nilai sekarang sama
dengan biaya kapital.
Analisis sensitivitas
Menurut Tamin (2008), analisis
sensitivitas ini dilakukan untuk menunjukkan
seberapa peka parameter ekonomi yang
didapatkan, dibandingkan dengan perubahan
peubah yang digunakan, seperti tingkat suku
bunga, biaya dan manfaat konstruksi. Analisis
sensitivitas dilakukan dengan meninjau
perubahan terhadap prakiraan nilai komponen-
komponen berikut :
a. Suku bunga diskonto (discount rate) =
+25% dan -25%
b. Lalulintas harian rata-rata (LHR / ADT)
= +25% dan -25%
c. Pertumbuhan lalulintas (traffic growth
rates) = +25% dan -25%
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
7 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
d. Biaya pembangunan (construction cost) =
+25% dan -25%
e. Dengan dan tanpa biaya pengadaan tanah
f. Komponen lainnya sesuai dengan
kebutuhan proyek
HASIL PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengumpulan dan
pengolahan data dengan menggunakan rumus-
rumus dan teori-teori yang dijelaskan pada bab
sebelumnya serta untuk memperoleh hasil yang
sesuai dengan tujuan penelitian ini sebagai
berikut:
1. Rencana pembangunan Jalan Mendale –
Sp. Kraft dengan panjang 56,00 km, lebar
badan jalan 4,5 m dan bahu jalan kanan
kiri masing-masing 1 m merupakan jalan
dua lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD).
2. Hasil pengolahan data yang dilakukan
menunjukkan bahwa dengan adanya
pembangunan Jalan Mendale – SP. Kraft
akan mengurangi biaya operasional
kendaraan (BOK) dan penghematan
waktu perjalanan dibandingkan bila
melalui jalan eksisting.
Pelaksanaan survei lalu lintas dilakukan
dalam waktu dan hari yang bersamaan selama 3
(tiga) hari yaitu pada hari Senin tanggal 23
September 2013, hari Selasa tanggal 24
September 2013 dan hari rabu tanggal 25
september 2013. Survei volume lalu lintas
dimulai pukul 07.00 wib sampai dengan pukul
19.00 wib (12 jam). Lokasi pengamatan pada
ruas jalan Takengon-Isaq-Sp. Kraft di desa
Pedekok kecamatan Pegasing, sedangkan pada
ruas jalan Takengon-Mendale-Sp. Kraft di desa
Mendale Kecamatan Kebayakan.
Tahap perencanaan jalan Takengon –
Mendale – Sp. Kraft dimulai pada tahun 2012
dan dilanjutkan tahap pembangunan pada tahun
2013 sampai dengan tahun 2015. Pada
penelitian ini analisa proyek dilakukan pada
tahun 2016 sampai dengan tahun 2045 (30
tahun), dalam 30 tahun masa analisa sudah
diperoleh manfaat dan pembangunan jalan
alternatif tersebut.
Untuk mengetahui pertumbuhan pada
masa tahun perencanaan digunakan data
pertumbuhan kendaraan (normal growth traffic)
yang besarnya 12% per tahun. Data
pertumbuhan kendaraan tersebut di dapat dari
Dinas Pengelolaan Kekayaan Daerah Provinsi
Aceh tahun 2012.
Waktu tempuh rata-rata kendaraan untuk
jalan eksisting didapat 1,72 jam atau 1 jam 43
menit dengan jarak tempuh 65,5 km, sedangkan
untuk jalan alternatif waktu tempuh rencana
kendaraan 1,07 jam atau 1 jam 4 menit dengan
jarak tempuh 56 km. Selisih waktu tempuh
untuk kedua ruas jalan tersebut sebesar 0,65
jam atau 39 menit dan selisih jarak tempuh
sebesar 9,5 km. Untuk lebih jelas mengenai
waktu tempuh dan kecepatan kedua ruas dapat
dilihat pada Tabel 1.
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 8
Tabel 1. Waktu tempuh dan kecepatan kendaraan untuk ruas eksisting dan ruas alternatif
No Ruas Jalan Jarak Kecepatan
Waktu
Tempuh
(km) (km/jam) (jam)
1 Takengon – Isaq – Sp. Kraft 65,5 39 1,72
2 Takengon – Mendale – Sp. Kraft 56 49 1,07
Selisih 9,5 10 0,65
Sumber : Hasil pengolahan Data
Untuk pembangunan jalan baru banyak
manfaat yang akan diperoleh berupa terbukanya
keterisolasian daerah, meningkatnya
perekonomian rakyat, kemudahan akses
transportasi, nilai jual beli tanah dan lain-lain.
Untuk penelitian ini komponen manfaat proyek
hanya meninjau manfaat penghematan biaya
operasi kendaraan dan penghematan nilai waktu
antara jalan eksisting dan jalan alternatif.
Besarnya selisih BOK dari kedua ruas
tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perhitungan selisih BOK jalan eksisting dan jalan alternatif
No Jenis Kendaraan
BOK jalan
existing
BOK jalan
alternatif Selisih BOK
(Rp/kend./km) (Rp/kend./km) (Rp/kend./km)
1 MP 1.838 1.382 456
2 TRUCK 4.307 2.915 `1.393
Sumber : Hasil pengolahan Data
Perhitungan nilai waktu untuk ruas jalan
eksisting dan ruas jalan alternatif selengkapnya
dapat dilihat pada Tabel 3.
Kriteria kelayakan ekonomi dalam
penelitian ini dihitung dengan discount rate
10%, 12%, 15% dan 18%, Nilai BCR yang
diperoleh hanya pada discount rate 10%
menunjukkan bahwa pembangunan Jalan
alternatif Mendale – Sp. Kraft layak untuk
dilakukan karena perbandingan dari nilai
manfaat lebih besar dari pada biaya proyek.
Nilai NPV dari keempat discount rate tersebut
diatas yang bernilai positif pada discount rate
10% yang artinya memperoleh keuntungan dari
pembangunan jalan alternatif tersebut.
Sedangkan. Nilai EIRR yang diperoleh dari
penelitian ini diperoleh pada discount rate =
11.149%, ini menunjukkan bahwa
pembangunan Jalan alternatif Mendale – Sp.
Kraft mempunyai manfaat untuk dilakukan bila
nilai EIRR sampai dengan discount rate
11.149% (<11.149%).
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 - Volume 3, No. 2, Mei 2014
Tabel 3. Nilai waktu kendaraan pada jalan eksisting dan jalan alternatif
No Ruas Jalan Waktu Tempuh
Nilai Waktu Total
Nilai Waktu MP TRUK
(jam) (Rp/Kend) (Rp/Kend) (Rp/Kend)
1 Takengon-Isaq-Sp.Kraft
1.72 84.247 60.048 144.295
2 Takengon-Mendale-Sp.Kraft
1.07 52.524 37.437 89.962
Selisih nilai waktu kendaraan 31.723 22.611 54.333
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Dari hasil penelitian dan pengolahan data
yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Volume lalu lintas pada kondisi eksisting
pada jalan Takengon – Isaq – Sp.
Kraft adalah 657 kendaraan/jam. Dengan
adanya rencana pembangunan jalan
alternatif Mendale – Sp. Kraft,
diasumsikan terjadi pengurangan volume
lalu lintas pada ruas jalan eksisting
sebesar 328 kendaraan /jam.
2. Salah satu manfaat pembangunan jalan
alternatif Mendale – Sp. Kraft Kabupaten
Aceh Tengah adalah penghematan biaya
operasional kendaraan sebesar Rp. 456,-
/kendaraan untuk mobil penumpang dan
truck sebesar Rp. 1.393,-/kendaraan.
Semakin banyak lalu lintas yang beralih
melalui jalan alternatif ini maka semakin
besar penghematan biaya operasional
kendaraan.
3. Penghematan waktu perjalanan yang
diperoleh jika melewati jalan alternatif
adalah sebesar 0,65 jam 39 menit pada
setiap kali perjalanan.
4. Jarak tempuh kondisi eksisting adalah
65,50 km sedangkan jarak tempuh jalan
alternatif 56 km sehingga selisih jarak
tempuh adalah 9,50 km.
5. Manfaat ekonomis terpenuhi pada
discount rate 10% sedangkan pada
discount rate 12%, 15% dan 18%
manfaat ekonomi tidak terpenuhi
disebabkan NPV bernilai minus dan BCR
< 1.
6. Nilai EIRR yang diperoleh dari penelitian
ini pada discount rate 11.149%, ini
menunjukkan bahwa pembangunan Jalan
alternatif Mendale – Sp. Kraft
mempunyai manfaat untuk dilakukan bila
nilai EIRR sampai dengan discount rate
11.149% (< 11.149%).
Saran
Apabila dalam penelitian ini belum
mengakomodir semua kepentingan baik
pemerintah, swasta dan masyarakat, maka
penulis berharap penelitian ini dapat dilanjutkan
pada masa datang terhadap perubahan dan
pertumbuhan ekonomi berdasarkan produsen
surplus, pengembangan wilayah, kerusakan
lingkungan dan lain sebagainya.
Jurnal Teknik Sipil
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 3, No. 2, Mei 2014 - 10
DAFTAR PUSTAKA
BPS Aceh, 2012, Aceh Dalam Angka, Aceh
Bukhari R.A & Sofyan, M.S, 2002, Rekayasa
Lalulintas I, Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh
Departemen Pekerjaan Umum, 1997, Manual
Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),
Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Pedoman
Perhitungan Biaya Operasi Kendaraan,
Puslitbang Prasarana Transportasi, Jakarta
Departemen Pekerjaan Umum, 2005, Pedoman Pra
Studi Kelayakan Proyek Jalan dan Jembatan,
Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta
Hasbullah, 2010, Kajian Teknis dan Ekonomi
Pembangunan Jalan Elak, Tesis, Program
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh
Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI),
2010, Perencanaan Lalu Lintas dan Ekonomi
Transportasi, Badan Asosiasi Sertifikasi
Pusat HPJI, Jakarta
Suryaningsih, I G.A, 2010, Kajian Ekonomi
Relokasi Jalan dan Jembatan Pada Ruas
Jalan Tabanan – Antosari, Tesis, Program
Pascasarjana Universitas Udayana, Denpasar
Tamin, OZ, 2008, Perencanaan, Permodelan dan
Rekayasa Transportasi, Penerbit ITB,
Bandung
Zain, N.P, 2010, Studi Perencanaan Ulang
Geometrik Jalan Raya Berdasarkan Waktu
Tempuh dan Biaya, Tesis, Program
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh