110520206-klimakterium

Upload: nartochemz1013

Post on 03-Apr-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 110520206-Klimakterium

    1/4

    Klimakterium

    A. Pengertian Klimakterium

    Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir masa reproduksi sampai awal masasenium dan terjadi pada wanita berumur 40-65 tahun.

    Masa-masa klimakterium :

    1. Pra menopause adalah kurun waktu 4-5 tahun sebelum menopause.

    2. Menopause adalah henti haid seorang wanita.

    3. Pasca menopause adalah kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause.

    B. Etiologi

    Sebelum haid berhenti, sebenarnya pada seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan

    penurunan fungsi pada ovarium seperti sklerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah

    folikel dan menurunnya sintesis steroid seks, penurunan sekresi estrogen, gangguan umpan

    balik pada hipofise.

    A. Patofisiologi

    Penurunan fungsi ovarium menyebabkan berkurangnya kemampuan ovarium untuk

    menjawab rangsangan gonadotropin, sehingga terganggunya interaksi antara hipotalamus

    hipofise. Pertama-tama terjadi kegagalan fungsi luteum . Kemudian turunnya fungsi steroid

    ovarium menyebabkan berkurangnya reaksi umpan balik negatif terhadap hipotalamus.

    Keadaan ini meningkatkan produksi FSH dan LH. Dari kedua gonadoropin itu, ternyata yang

    paling mencolok peningkatannya adalah FSH.

    B. Manifestasi Klinik

    1. Pramenopause : perdarahan tidak teratur, seperti oligomenore, polimenore, dan

    hipermenore.

    2. Gangguan nerovegetatif : gejolak panas ( hotflushes), keringat banyak, rasa kedinginan,

    sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah, jari-jari atrofi, gangguan usus

    ( meteorismus ).

    3. Gangguan psikis : mudah tersinggung, lekas lelah, semangat berkurang, susah tidur.

    4. Gangguan organik : infark miokard aterosklerosis, osteosklerosis, osteoporosi,

    afipositas, kolpitis, disuria, dispareumia artritis, gejala endokrinium berupa hipertirosis

    defeminisasi, virilasi dan gangguan libido.

    C. Diagnosis

    1. Umur dan gejala-gejala yang timbul.

    2. FSH dan LH ( FSH = 10-12 x, LH 5-10 x / estrogen rendah ).

    3. Kalsium, kolesterol.

    4. Foto tulang lumbal I.

    5. Sitologi ( Pap Smear ).

    6. Biopsi endometrium.

  • 7/28/2019 110520206-Klimakterium

    2/4

    D. Pemeriksaan Fisik

    Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium harus

    mencakup hal-hal yang penting seperti :

    1. Tinggi badan, wanita mungkin akan kehilangan tinggi badan sebanyak 2,5 cm atau lebih.

    Sewaktu mengukur tinggi badan merupakan kesempatan untuk mendiskusikan postur,pergerakan tubuh, latihan dan osteoporosis.

    2. Kulit, evaluasi terhadap integritas, luka dan perubahan pada tahi lalat.

    3. Mulut,gigidan gusi.

    4. Pemeriksaan panggul, dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai proses

    penuaan ; spekulum Pederson mungkin optimal untuk wanita paska menopause.

    5. Rektum : periksa adanya keanehan pada darah, adanya massa dan fisura-fisura.

    E. Penatalaksanaan

    1. Sedatif, psikofarma.2. Psikoterapi.

    3. Balneoterapi ( diet ).

    4. Hormonal. Sindrom klimakterium terjadi akibat kekurangan estrogen maka pengobatan

    yang tepat adalah pemberian estrogen.

    Syarat minimal sebelum pemberian estrogen dimulai :

    1. Tekanan darah tidak boleh tinggi.

    2. Pemeriksaan sitologi uji Pap normal.

    3. Besar uretus normal ( tidak ada mioma uerus ).

    4. Tidak ada varises di ekstremitas bawah.5. Tidak terlalu gemuk / tidak obesitas.

    6. Kelenjar tiroid normal.

    7. Kadar normal : Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati.

    8. Nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetes militus perlu dikonsulkan terlebih

    dahulu ke spesialis penyakit dalam.

    Kontra Indikasi Pemberian Estrogen

    1. Troboemboli, penderita penyakit hati, kolelitiasis.

    2. Sindrom Dubin Johnson / Botor yaitu gangguan sekresi bilirubin konjugasi.

    3. Riwayat ikterus dalam kehamilan.

    4. Kanker endometrium, kanker payudara, riwayat gangguan penglihatan, anemia berat.

    5. Varises berat, tromboflebitis.

    6. Penyakit ginjal.

    Persyaratan dalam Pemberian Estrogen

    1. Mulailah dengan menggunakan estrogen lemah ( estriol ) dan dengan dosis rendah yang

    efektif.

    2. Pemberian secara siklik.

    3. Diusahakan kombinasi degan progesteron ( bila digunakan estrogen lain seperti etinil

    estradiol maupun estrogen konjugasi ).

    http://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/05/tindakan-gigi-bagi-ibu-hamil.htmlhttp://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/05/tindakan-gigi-bagi-ibu-hamil.htmlhttp://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/05/tindakan-gigi-bagi-ibu-hamil.htmlhttp://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/05/tindakan-gigi-bagi-ibu-hamil.html
  • 7/28/2019 110520206-Klimakterium

    3/4

    4. Perlu pengawasan ketat ( setiap 6-12 bulan ).

    5. Bila terjadi perdarahan atipik perlu dilakukan kuretase.

    6. Keluhan nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetesmelitus, terlebih dahulu

    konsul ke bagian penyakit dalam.

    Yang perlu diketahui

    1. Tidak semua keluhan dapat dihilangkan dengan pemberian estrogen.

    2. Pelajari faktor-faktor yang menimbulkan keluhan ( faktor psikis, sosial budaya, atau hanya

    memang terdapat kekurangan estrogen ).

    3. Atasi keluhan emosi dan faktor penyebab.

    Efek samping pemberian estrogen :

    1. Perdarahan bercak.

    2. Perdarahan banyak ( atipik ).

    3. Mual.

    4. Sakit kepala.

    5. Pruritus berat.

    F. Faktor Resiko

    Adipositas, diabetesmelitus, hipertensi, anovulasi, infertilitas, perokok, alkoholisme,

    hiperlipidemia.

    Faktor yang mempengaruhi gejala perimenopause adalah :

    1. Genetik, usia menarche mempengaruhi cepat lambatnya terjadi menopause.

    2. Nutrisi ( kolesterol, kalsium, fosfat , vitamin ).3. Kadar hormon estrogen.

    4. Kebiasaan hidup ( olahraga, minum teh, kopi, minum alkohol, perokok ).

    5. Tingkat pendidikan dan status ekonomi.

    6. Pengangkatan kedua ovarium.

    G. Pencegahan Terhadap Sindrom Klimakterium

    1. Pengaturan makanan ( rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan cukup

    serat ).

    2.Mengkonsumsi makananyang mengandung fitoestrogen :

    a. Isiflavon, terdapat pada kacang kacangan,b. Lignan; terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran,c. Caumestran ; terdapat pada daun semanggi.d. Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan tidak berlebiha

    3. Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.

    4. Kontrol rutin 1 tahun sekali ( Pap Smear ).

    http://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/03/ciri-makanan-yang-mengandung-zat.htmlhttp://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/03/ciri-makanan-yang-mengandung-zat.htmlhttp://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/03/ciri-makanan-yang-mengandung-zat.htmlhttp://healthiskesehatan.blogspot.com/2011/03/ciri-makanan-yang-mengandung-zat.html
  • 7/28/2019 110520206-Klimakterium

    4/4

    Daftar Pustaka

    1. Wiknjosatro, Hanifa, Prof, dr, DSOG. 1999. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina

    Pustaka Sarwono Prawirohardjo2. Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media Aesculapius

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

    3. Varney, Helen; Kriebs, Jan M; Gegor, Carolyn L. 2002. Buku Saku Bidan. Jakarta: EGC