11. kerangka teoritis - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. langkah...

143
11. KERANGKA TEORITIS A. Deskripsi Teknis Tembakau 1. Sistematika Klasifikasi Tanaman Tembakau Menurut Setiawan et al. (1992), tanaman tembakau secara sistematis dapat diklasifikasikan sebagai berukut; Famili : Solanaceae Sub Famili : Nicotianae Genus : Nicotiana Spesies : Nicotiana tobacum Nicotiana rustica Menurut Padmo et al. (1991) dari sejumlah besar jenis tembakau yang ada, terdapat tiga varietas yang utama yaitu : a. Nicotiana tobacum (Tembakau Virginia), tembakau varietas ini banyak tumbuh di Hindia Belanda (antara lain Indonesia), beberapa negara Eropa (Nederland, Nonvegia dan Elsas). b. Nicotiana Macrophylla (Tembakau Maryland), tem-bakau ini diduga diusahakan di Honggaria dan Yunani. c. Nicotiana rustica (Tembakau Boeren), tembakau ini banyak diusahakan di Amerika Selatan (Brasilia dan Guyana). d. Jenis lain yang cukup dikenal yaitu Nicotiana Chinensis, tembakau ini berasal dari Daratan China dan menyebar ke Jawa dan Filipina http://www.mb.ipb.ac.id

Upload: nguyennguyet

Post on 06-Jun-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

11. KERANGKA TEORITIS

A. Deskripsi Teknis Tembakau

1. Sistematika Klasifikasi Tanaman Tembakau

Menurut Setiawan et al. (1992), tanaman tembakau secara

sistematis dapat diklasifikasikan sebagai berukut;

Famili : Solanaceae

Sub Famili : Nicotianae

Genus : Nicotiana

Spesies : Nicotiana tobacum

Nicotiana rustica

Menurut Padmo et al. (1991) dari sejumlah besar jenis tembakau

yang ada, terdapat tiga varietas yang utama yaitu :

a. Nicotiana tobacum (Tembakau Virginia), tembakau varietas ini

banyak tumbuh di Hindia Belanda (antara lain Indonesia),

beberapa negara Eropa (Nederland, Nonvegia dan Elsas).

b. Nicotiana Macrophylla (Tembakau Maryland), tem-bakau ini

diduga diusahakan di Honggaria dan Yunani.

c. Nicotiana rustica (Tembakau Boeren), tembakau ini banyak

diusahakan di Amerika Selatan (Brasilia dan Guyana).

d. Jenis lain yang cukup dikenal yaitu Nicotiana Chinensis,

tembakau ini berasal dari Daratan China dan menyebar ke Jawa

dan Filipina

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 2: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

2. Ciri-Ciri Tanaman

Menurut Setiawan et al. (1992), tanaman tembakau merupakan

tanaman berbatang tunggal dengan tin@ antara 1,5 - 3 m, berakar

tunggang dengan panjang akar 50 - 70 cm dan terdapat akar serabut.

Dam berbentuk bulat dan cenderung memanjang dengan lebar

dapat mencapai 35 cm dan panjang 50 cm, berwarna hijau dan

berbulu halus, jumlah daun dalam satu batang bisa mencapai 34

helai. Bunga benvarna putih ungu. Hasil tembakau diperoleh dari

daunnya yang mengandung nikotin. Daun tembakau berdasarkan

fungsinya pada cerutu digunakan untuk pengisi pembalut dan

pembungkus, sedangkan pada sigaret tembakau hanya menjadi

pengisi (tembakau rajang).

3. Jenis-JenisTembakau

Menurut Padmo et al. (1992), jenis tembakau sebagai berikut :

a. Berdasarkan tempat tumbuhnya; Tembakau Manila, Tembakau

India, Tembakau Cina, Tembakau Jepang, Tembakau Jawa dan

Sumatera.

b. Tembakau yang di jual di Pasar Eropa;

B Tembakau yang diproduksi di Jawa; Tembakau

Vorstenlanden (sekitar Yogyakarta dan Surakarta),

Tembakau Besdci.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 3: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

B Tembakau yang diproduksi di Sumatera yaitu Tembakau

Deli (dikenal dengan nama cap Tembakau Sumatera).

B Tembakau lain yang diproduksi di Jawa adalah tembakau

rakyat atau tembakau asli antara lain; Tembakau G a t ,

Tembakau Lumajang, Tembakau Besuki, Tembakau

Bojonegoro, Tembakau Boyolali, Tembakau Weleri,

Tembakau Kendal, Tembakau Madura, dan lain-lain.

B Tembakau berdasarkan waktu tanam; Voor-Ooghst, Na-

Ooghst, Midded-Ooghst,

4. Lingkungan Tumbuh

Menurut Setiawan et al. (1992) tanaman tembakau sangat

dipengaruhi oleh W c u a c a , dan keadaadjenis tanah

a. Tanaman tembakau dapat tumbuh di dataran rendah maupun

dataran tinggi, sehingga dapat disimpulkan temperatur tempat

tumbuh tanaman tembakau berkisar antara 15"-30" C.

b. Tingkat keasaman (pH) tanah berkisar antara 5,O - 6,5.

c. CurahHujan

B Dataran rendah (dibawah 550 m dari permukan laut/.dpl)

dengan curah hujan rata-rata 200 mmltahun; curah hujan

pada bulan basah tidak melampaui 250 mmibulan, curah

hujan pada bulan kering rata-rata 80 mmhulan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 4: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

B Dataran tinggi (diatas 550 m dari permukaan lam) dengan

curah hujan sekitar 1500 - 3000 mmltahun; curah hujan

pada bulan basah tidak melampaui 350 mmhulan, curah

hujan pada bulan kering rata-rata 130 d u l a n .

d. JenisTanah

Setiap jenis tanaman tembakau menghendaki jenis tanah yang

berbeda, namun demikian terdapat syarat khusus yang

dikehendaki oleh tiap jenis tembakau yaitu; tanah hams cukup

longgar agar akar cukup memperoleh air dan udara.

I3 Tembakau cerutu dataran rendah (seperti Tembakau Deli)

menghendaki tanah subur dan banyak mengandung humus.

B Tembakau cerutu dataran tinggi (Klaten dan Besuki)

menghendaki tanah yang subur yang berasal dari gunung

berapi.

I3 Tembakau Besuki Na-Ooghst, cocok ditanam pada tanah

yang berasal dari bahan-bahan vulkanis, berdaya swap

baik, berstruktur lepas dan bertekstur lemah

I3 Tembakau Vorstenlanden, ditanam pada tanah yang berasal

dari abu vulkanis (regosol kelabu)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 5: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

B Tembakau Virginia biasanya ditanam pada tanah lempung

berpasir atau lempung berpasir halus.

Secara teknis tanaman tembakau tumbuh baik pada tanah jenis

latosol dan regosol.

B. Budidaya Tembakau

Menurut Setiawan et al. (1992), pembudidayaan tanaman

tembakau secara lengkap mencakup kegiatan; pembibitan, pengolahan

tanah, penanaman, penanaman dan pemeliharaan, pemberantasan hama

dan penyakit, panen dan pasca panen, pengolahan hasil.

1. Pembibitan

Pengadaan bibit dapat dilakukan dengan cara penangkaran

dan membeli bibit jadi. Bibit yang diperoleh dengan penangkaran

bijinya dapat dibeli maupun diperoleh dari tanaman sendiri yang

sudah tua.

Kegiatan dalam pengadaan bibit meliputi;

a. Persiapan persemaian.

b. Persemaian.

c. Pemeliharan persemaian.

2. Pengolahan tanah;

a. Pencangkulan (perbaikan guludadpematang, pembalikan dan

penggemburan) .

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 6: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

b. Penyesuaian pH.

c. Pembuatan guludan dan pengaturan saluran.

Termasuk dalam pengolahan tanah yaitu kegiatan pemberian pupuk

organik.

3. Penanaman dan pemeliharaan

Kegiatan ini meliputi;

a. Pemelihara, yang meliputi pendaringan, pendangkan dan

pembubunan.

b. Pemupukan lanjutan.

c. Munggel (topping) dan pengambilan tunas 1 mritil (suchering).

4. Pemberantasan hama dan penyakit

Kegiatan dalam pemberatasan hama dm penyakit meliputi;

a. Penyemprotan dengan obat-obatan.

b. pengambilan/pemberantasan hama dan penyakit.

5. Panen dan Pasca Panen

Kegiatan dalam panen dan pasca panen meliputi pemetikan

daun di lahan dan dikumpulkan ditempat yang telah disiapkan,

ngrowek dan penggulungan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 7: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

6. Pengolahan Hasil

Dalam pengol&an hasil terdapat beberapa perbedaan teknik

tergantung pada jenis tanaman tembakau;

a. Tembakau rajangan; pemeraman, sortasi, perajangan,

pengeringan; pengebaladperanjangan.

b, Tembakau Virginia; penempatadpenyususnan rak-rak,

pengeringan, pengembunan, ageing, sortasi, pengeringan u l a n g

pengepakan, penyimpanan.

c. Tembakau cerutu; penyejeruan, pengelantangan, pe-ngeringan,

peromposan, stapel, sortasi, pengebalan, penyimpanan.

d. Tembakau asapan; sortasi, penguningan, peningkatan warna

dan pengasapan, pengeringan dan pemantauan aroma, stapel

dan sortasi, pengepakan.

e. Tembakau pipa Lumajang; pengeringan, penhgkatan warna dan

pengeringan tulang, dan penyortiran.

f. Tembakau Oriental; penguningan, pengeringan, pengembunan,

stapel, sortasi, pengebalan.

Tahapan kegiatan dan budidaya tembakau Temanggung secara

ringkas seperti tertera pada Tabel 1. Meskipun kegiatan budidaya

dilakukan secara tradisional dan bersifat turun menurun,namun

telah sesuai dengan pola umum budidaya tembakau

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 8: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Tabel 1. Teknis dan Rincian Biaya Tembakau di Temanggung

C. Biaya Produksi d m Harga Pokok Produk

Pembelian obat-obatan

1. Pengertian Produksi

Menurut Pappas et al. (1993) diperbaharui oleh Wiraraja

(1995), produksi berkaitan dengan cara bagaimana sumberdaya

(masukan) dipengaruhi untuk rnenghasilkan produk-produk

perusahaan (keluaran), dalam konsep yang lebih luas mengarah

pada pembuatan barang fisik maupun penyediaan jasa. Analisa

produksi berfokus pada penggunaan masukan yang efisien untuk

Agustus September

Pemeliharaan

Panen dan Pengolahan

Penyemprotan W s u c k e r i n g Munggelltoppmg

Pemetikan Pemeramanlfermentasi Perajangan Nganjang Penjemwan Peranjangan

Pembayaran tenaga keja Pembayaran tenaga kerja Pembayaran tenaga kerja Pembelian dan perbaikan sarana pengolahan (jemuran dan tempat olah) Pembelian keranjang Pembayaran tenaga kerja Pembayaran ongkos transpor menjemur Biaya lain-lam

-

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 9: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

menciptakan keluaran. Produksi tidak sekedar transformasi fisik

dan sumberdaya, tetapi produksi melibatkan kegiatan yang

berkaitan dengan penyediaan barang dan jasa tersebut.

2. Pengertian Biaya

Menurut Horngren et al. (1987), alih bahasa oleh

Sinaga, menurut kalangan akuntan biaya didefinisikan sebagai

sumberdaya yang dikorbankan untuk mencapai suatu sasaran/tujuan

tertentu yang diukur dengan unit moneter (rupiah, dollar dan

sebagainya).

Menurut Mulyadi (1991), dalam arti luas biaya

adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan

uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk

tujuan tertentu.

Dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan,

biaya produksi adalah pengorbanan yang diukur dalam satuan uang

yang dipergunakan dalam menghasilkan barang atau jasa untuk

mencapai tujuan tertentu.

3. Penggolongan Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (1991), dalam perusahaan manufaktur

secara garis besar menurut obyek pengeluarannya biaya produksi

dibagi menjadi;

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 10: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

a. Biaya bahan baku

b. Biaya tenaga kerja

c. Biaya overhead pabrik

Penggolongan biaya menurut perilakunya;

a. Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah

dengan perubahan waktu kegiatan.

b. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding

dengan biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan

biaya variabel.

c. Biaya semifixed, yaitu biaya yang tetap untuk tingkat volume

kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada

volume produksi tertentu.

d. Biaya tetap, yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar

volume kegiatan tertentu.

4. Harga Pokok Produk

Menurut Mulyadi (1991), dalam pembuatan produk terdapat

dua kelompok biaya, yaitu biaya produksi dan biaya non produksi.

Biaya produksi adalah biaya yang dilakukan untuk mengolah bahan

baku menjadi produk, biaya non produk adalah biaya-biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan non produksi (misalnya biaya kegiatan

pemasaran, administrasi dan umum). Biaya produksi membentuk

harga pokok produksi yang digunakan untuk menghitung harga

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 11: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

pokok produk jadi dan harga pokok produk yang pada akhir periode

akuntansi masih dalam proses. Biaya non produksi ditambahkan

pada harga pokok produksi untuk menghitung total harga pokok

produk.

D . Pembiayaan Perusahaan

Menurut Riyanto (1980), Pembiayaan perusahaan secara singkat

dimaksudkan qdalah bagaimana asset perusahaan dapat dibiayai. Termasuk

asset didalamnya adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk mendukung

kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuannya. Terdapat dua

sumber pembiayaan didalam perusahaan dalam mencapai tujuannya, yaitu

pembiayaan yang berasal dari pemilik (disebut modal sendiri), dan

pembiayaan dari luar perusahaaan (disebut modal asing atau hutang).

Dikaitkan dengan kegiatan produksi , kebutuhan uang kas dapat

dipenuhi dengan modal sendiri maupun dengan jalan hutang. Permasalahan

dalam perusahaq apabila pemasukkan kas berasal dari hutang adalah

bagaimana perusahaan dapat memperoleh hutang dengan beban biaya (cost

of money) yang paing rendah.

E. Pengeluaran Usaha Taoi

Menurut Dillon et al. (1986), alih bahasa oleh Soekartawi et al.

Pengeluaran usahatani @rm payment) didefinisikan sebagai jumlah uang

yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa bagi usahatani. Lebih

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 12: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

lanjut disebutkan bahwa pengeluaran total usahatani (total farm expenses)

didekisikan sebagai dai semua masukkan yang habis terpakai atau

dikeluarkan didalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga

petani.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka biaya hutang (cost of

money) termasuk dalam komponen pengeluaran total usahatani. Secara

teknis akuntansi pengeluaran kas dalam usahatani dapat dituangkan dalam

aliran pengeluaran kas (cash out $ow) sebagai komponen dari aliran kas

(cash flow) secara keseluruhan dari usaha.

F. Akuntansi Berbasis Kas Dan Berbasis Akrual

Menurut Kieso et.al. (1993), alih bahasa oleh Wibowo (1995)

disebutkan bahwa akuntansi berdasar akrual adalah sistem akuntansi yang

mengakui pendapatan pada suatu hal itu dihasilkan dan mengakui beban

pada periode ha1 itu terjadi, tanpa memperhatikan waktu penerimaan atau

pembayaran kas. Sedangkan pendekatan berdasar kas, pendapatan dicatat

hanya bila kas diterima dan beban dicatat hanya bila kas dibayarkan.

Menurut Jusup (1981), menyatakan terdapat dua dasar penentuan

penghasilan dan biaya yaitu dasar tunai (berbasis kas) dan dasar waktu

(berbasis akrual). Yang dimaksudkan dengan dasar tunai adalah suatu cara

dimana penghasilan akan diakui apabila penghasilan tersebut telah diterima

secara tunai, sedangkan biaya akan diakui apabila atas biaya tersebut telah

dibayar tunai khusus untuk biaya, implikasi dari kedua pendekatan tersebut

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 13: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

adalah bisa tedadi besarnya biaya dengan pendekatan berbasis kas lebih

besar dibanding dengan pendekatan berbasis akrual atau sebaliknya.

Sebagai contoh, biaya sewa lahan selama lima tahun dengan nilai

Rp.5.000.000,- yang dibayar sekaligus pada tahun pertama, menurut

pendekatan akuntansi berbasis kas, pengeluaran sebesar Rp.5.000.000,-

seluruhya merupakan biaya pada tahun pertama. Sedangkan menurut

pendekatan dengan akuntansi berbasis akrual, biaya yang diakui pada tahun

pertama adalah Rp. 1.000.000,-.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 14: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

111. KERANGKA KONSEPTUAL

Mekanisme perhitungan total biaya produksi budidaya tembakau

secara ringkas seperti pada Gambar 1. Tahapan-tahapan dalam operasional

penelitiannya adalah sebagai berikut:

Langkah pertama, yaitu melakukan penelitian untuk mengetahui secara

detail teknik budidaya tembakau, sejak pengolahan tanah sampai saat

panen dan pengolahan hasil termasuk kegiatan persiapannya.

Langkah kedua, dari detail teknik budidaya, kemudian dilakukan

penelusuran untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang digunakan

sebagai dasar dalam melakukan identi£ikasi biaya produksi. Dari

identifikasi biaya produksi ditentukan besarnya nilai tiap faktor produksi

rata-rata untuk tiap hektar lahan, yaitu dengan cara membagi total nilai

tiap faktor produksi dengan luas lahan dari sampel yang diteliti.

Langkah ketiga, melalui analisa data dilakukan pengelompokkan tiap

jenis biaya ke dalam struktur biaya yang meliputi tiga kelompok yaitu;

material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya.

Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya

adalah menghitung total biaya produksi dengan akuntansi berbasis kas,

akuntansi berbasis akrual serta total biaya produksi menurut petani

(tradisional).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 15: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Langkah kelima, yaitu membandingkan ketiga hasil perhitungan untuk

mengetahui perbedaan-perbedaannya serta dilakukan analisa dan

pembahasan.

Langkah keenam, berdasarkan hasil temuan, analisa dan pembahasan

ditarik kesimpulan berikut implikasinya.

Langkah ketujuh, langkah terakhir yaitu memberikan saran berdasarkan

kesimpulan dan implikasi yang ditimbulkan.

BUDIDAYA TEMBAKAU

Teknik Budidaya c Identifikasi Biaya Produksi a + I Stsuktur Biaya Produksi 1

Biaya Produksi Biaya Produksi Biaya Produksi Dengan Pendekatan Dengan Pendekatan

Diperbandiigkan -- I Kesimpulan dan Implikasi r--l

4 S a r a n

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 16: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

IV. METODOLOGI

A. Lokasi dan Waktu Penelltian

Penelitian dilakukan pada petani tembakau rakyat di Desa Tuksari

Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung. Waktu penelitian selama dua

bulan (8 minggu) yaitu Januari-Pebruari 1997. Pemilihan Desa Tuksari

sebagai lokasipenelitian dimaksudkan pula sebagai pembatasan ruang

lingkup dari sisi cakupafdwilayah.

B. Penganibilan Contoh (Sampling)

Populasi yang dipilih adalah petani pemilik lahan tegdguuung.

Pemilihan pemilik lahan sebagai responden dimaksudkan agar dapat

diperoleh data dengan akurasi yang lebih tinggi, mengingat petani pemilik

lahan biasanya pengalaman usahataninya cukup lama sehingga lebih

mendalarni teknik budidaya dan pembiayamya.

Pengambilan contoh dilakukan secara acak dari populasi terpilih.

Tahapan pengambilan contoh sebagai berikut:

Tahap I, Melakukan pemisahan terhadap kepala keluarga (KK) penduduk

Desa Tuksari Kecamatan Parakan menjadi dua kelompok yaitu

petani dan non petani.

Tahap II, Kelompok petani dipisahkan menjadi non petani tembakau dan

petani tembakau.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 17: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Tahap III, Petani tembakau dipisahkan menjadi :

Petani tembakau pemilik lahan sawah.

Petani tembakau pemilik lahan tegdgunung.

Petani tembakau tidak memiliki lahan.

Petani tembakau pemilik lahan tegdgunung dijadikan populasi.

Tahap IV, Mengambil secara acak 50 KK sebagai contoh (sampel) dari

petani tembakau pemilik lahan tegdgunung.

Pengambilan contoh didasarkan pada kesamaan karakteristik anggota

populasi. Kesamaan karakteristik yang dimaksud adalah kesamaan pada;

Senis lahadtanah.

Kondisi lingkungan (iklimlcuaca, kelembaban udara, curah hujan,

suhu).

Sarana produksi pertanian yang digunakan.

Proses produksi . ,

Bibit tembakau yang ditanam.

Kualitas hasil.

Dengan dasar kesamaan karakteristik tersebut di atas, sampel

yang ditetapkan diasumsikan dapat menggambarkan populasinya. Desain

pengambilan contoh dapat dilihat pada gambar 2.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 18: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

........................................ ............................... :E?&mB.@~ag: ...................................... lgmgm&fi ........................................ contoh (sampel) ..........................

Garnbar 2. Desain Pengambilan Contoh (Sampel) Petani Tembakau di Desa

Tuksari. Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Propinsi

Jawa Tengah.

C. Instrumen yang Digunakan

Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung pada

petani, dengan menggunakan instrumen daftar pertanyan. Uji coba

pengumpulan data dilakukan lebih dahulu terhadap perangkat desa (lurah

dan sekretaris desa), sekaligus untuk memperoleh masukan dalam

operasionalnya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 19: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

D. Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan analisis tabulasi yang disusun atas

dasar data yang dikumpulkan.

Analisis data dapat kami gambarkan sebagai berikut :

Identifikasi Biaya i L E . ! ? l Persiapan

Pembelian pupuk Kandang Pembayaran tenaga kerja Biaya Material Pembelian bibit Biaya Lain

Penanaman Pembayaran tenaga kerja Biaya Tenaga Ke rja BiayaLain

Pemeliharaan Pembelian pupuk Pembelian obat-obatan Pembayaran tenaga kerja Pembeliandan perbaikan sarana pengolahan BiayaLain

Panen dan pengolahan Pembelian Keranjang

Biaya Lainnya

Pembayaran tenaga ke rja Pembayaran ongkos transpor menjemur BiayaLain

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 20: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Cara memperhitunnkan rata-rata biava

Landasan: biaya dihituug atas dasar pengorbanan yang dikeluarkan rata-

rata untuk tiap hektar lahan, dari semua faktor produksi yang

digunakan dalam proses budidaya untuk musim tanam,

berdasarkan data selwuh sempel.

Biava material

Biaya material = total pengeluaran pemb. Material per hektar total luas lahan Biaya tenaga kerja

Menglutung HOK (hari orang kerja)

HOK = jumlah tenaga kerja x jumlah hari kerja

Biaya tenaga kerja = jumlah HOK x upah per hari

Biaya tenaga kerja = total biava tenaga keria per Hektar total luas lahan

E. Data yang Dibutuhkan

Data yang dibutuhkan berasal dari dua stimber yaitu dari:

1. Respondenldata primer, meliputi :

Data biografi

Pemilikan tanah

Budidaya

Faktor produksi Cjenis dan nilai)

Data pendukung lain

2. Non respondeddata sekunder, meliputi:

Data bersifat makro (DISBUN, BAPPEDA, dan lain-lain)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 21: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

V. GAMBARAN UMUM DESA TUKSARI

A. Kondisi Desa

1. Letak dan Luas

Secara geografis, Desa Tuksari terletak di tengah-tengah dari

36 desa sekecamatan Parakan pada lereng Gunung Sindoro. Luas

desa 398,7 hektar, terdiri dari 378,7 hektar berupa tanah pertanian

dan 20 hektar berupa tanah non pertanian (gambar 3).

Batas wilayah Desa Tuksari sebagai berikut;

Sebelah utara : Desa Tlogowero

Sebelah Selatan : Desa Jekerto

Sebelah Barat : Hutanlperhutani

Sebelah timur : Desa Kalirejo

2. Kondisi Geografis

Ketinggian tanah wilayah Desa Tuksari berkisar antara 1.150-

1.800 meter dari permukaan laut, sehingga Desa Tuksari beriklim

sejulv'dingin. Secara topografis Desa Tuksari merupakan dataran

tingsi dengan kemiringan tanah antara 10 sampai 40 derajat. Lokasi

tanah pemukiman penduduk, sarana sosial dan sarana pemerintahan

desa menjadi satu blok berada pada daerah dengan ketinggian

berkisar 1.150 meter dari permukaan laut (daerah terendah). Lokasi

tanah pertanian (tegalan) berada di atas tanah pemukiman penduduk

sampai batas tanah perhutanihutan (gambar 4).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 22: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

I ( A 6 . W O N O S O

Gambar 3. Peta Kecamatan Parakan dan Denah Lokasi Desa Tuksari

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 23: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Gambar 4. Areal dan Topografi Deka Tuksari

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 24: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

3 1

Banyaknya curah hujan 2.850 mm/tahun, sehingga keadaan

udara cukup lembab. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan

Januari, Pebruari dan Maret, sedangkan curah hujan terendah pada

bulan Juni, Juli, dan Agustus tiap tahun.

Ditinjau dari aspek hidrologi, sebagian besar lahan pertanian

di Desa Tuksari adalah lahan tadah hujan, sedangkan untuk lahan

rendah (sawah) pengairan menggunakan pengairan non telmis.

B. Kependudakan

1. Jumlah Penduduk

Penduduk Desa Tuksari terdiri dari 703 kepala keluarga (KK)

atau 3.717 jiwa, dengan komposisi 1.898 laki-laki dan 1.819

perempuan.

Berdasarkan usia, penduduk Desa Tuksari dapat

diklasifikasikan seperti pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi penduduk Desa Tuksari tahun 1996

Sumber : Data Kantor Kepala Desa Tuksari

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 25: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

32

Atas dasar klasifikasi di atas, maka dengan asumsi usia

produktif penduduk desa adalah 20 tahun ke atas, maka besarnya

penduduk usia produktif adalah 1953 jiwa atau 52,5 persen dari

jumlah penduduk. Sedangkan kepemilikan lahan pertanian rata-

rata tiap KK seluas 0.54 hektar.

2. Mata Pencaharian Penduduk

Dari 703 kepala keluarga (KK) penduduk Desa Tukasari,

terbanyak 630 KK atau 89,6 %-nya sebagai petani (petani

tembakau). Sedangkan sebanyak 73 KK atau 10,4 % non petani.

Dari 630 KK petani tembakau, 403 KK sebagai petani pemilik

lahan tegallgunung, 140 KK sebagai petani pemilik lahan sawah

dan 87 KK sebagai petani yang tidak memiliki lahan.

Dengan gambaran di atas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa mata pencaharian utama sebagian besar penduduk Desa

Tuksari adalah sebagai petani, khususnya petani tembakau.

3. Perilaku Penduduk

Pada umumnya masyarakat Desa Tuksari sebagai pekerja

yang keras, hal tersebut dapat dilihat dari upaya-upaya dalam

mengatasi kondisi lahan yang memiliki tingkat kesulitan cukup

tinggi. Gotong royong yang menjadi ciri interaksi antar penduduk

masih cukup tinggi, hal tersebut tampak pada kegiatan-kegiatan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 26: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

33

perbaikan jalan desk sarana ibadah, dan kegiatan-kegiatan lain

untuk kepentingan masyarakat umum.

Harga diri atau gengsi sangat menjadi perhatian masyarakat

Desa Tuksari. Secara umum status sosial cenderung diukur atas

dasar materi, baik dalam bentuk bangunan rumah tinggal, luasnya

kepemilikan tanah, keramaian hajatan yang diadakan, dan lain

sebagainya. Namun demikian untuk mendukung status sosial dan

gengsi banyak di antara masyarakat sering mengorbankan usaha

taainya. Dalam hal ini jika memperoleh keuntungan usaha, maka

sisa usaha tersebut bukan diprioritaskan untuk kontinyuitas

usahanya dimasaltahun mendatang, tetapi justru untuk

kepentingan pemenuhan kebutuhan lainnya. Untuk memenuhi

kekurangan biaya usahatani dimasa yang akan datang, biasanya

petani meminjam kepada pihak lain (misalnya; bank, juragan).

Berdasarkan pengamatan di lapangan diduga sebagian besar

petani meminjam uang kepada pihak non bank seperti pelepas

uang, juragan dengan pengembalian mencapai 150% dari pokok

selama h a n g lebih 10 bulan. Meskipun demikian, kondisi

tersebut secara perlahan telah menyadarkan petani untuk

mengurangi ketergantungan modal pada pihak luar, atau mencoba

menanam tanaman lain seperti bawang putih untuk meningkatkan

penghasilan. Di lain pihak petani makin menyadari posisinya yang

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 27: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

34

lemah terhadap harga, baik harga sarana produksi pertanian

maupun harga jual tembakau.

Pengetahuan dan keterampilan budidaya tembakau bersifat

tradisional dan turun-temurun. Seperti halnya sifat petani pada

umumnya, petani tembakau Desa Tuksari bersifat konse~atif,

sehingga teknik budidaya tembakau dari dahdu sampai sekarang

tidak banyak berubah.

C. Pola Tanam Umum Di Desa Tuksari

Pola tanam umum pertanian Desa Tuksari untuk jenis tanaman

utama adalah sebagai berikut;

Tabel 3. Pola Tanam di Desa Tuksari.

Waktu tanam tembakau pada lahan tegal lebih awal satu bulan

dibanding pada lahan sawah, hal ini disebabkan umur tanaman

tembakau pada lahan tegal relatif dapat bertahan lebih lama dibanding

pada lahan sawah.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 28: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

35

Tanaman padi dan jagung diusahakan untuk memenuhi kebutuhan

sendiri. Khusus untuk tanaman bawang putih, merupakan tanaman yang

mulai dikembangkan petani secara lebih intensif sekitar tahun 1990-an

yang ternyata dapat tumbuh dan hidup baik pada lahan tegdgunuug.

D. Tembakau Di Desa Tuksari

1. Asal Usul Tembakau di Desa Tuksari

Sampai saat ini belum ditemukan data otentik mengenai asal

usul tembakau di Temanggung umumnya dan di Desa Tuksari

khususnya. Berdasarkan beberapa wawancara dengan penduduk

Desa Tuksari, diperoleh gambaran bahwa tembakau diusahakan di

Desa Tuksari sejak lama oleh kakek-kakeknya.

Menurut Padmo et.al (1991), diduga tembakau di

Temanggung dikembangkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada

dasawarsa abad XIX. Untuk tembakau Temanggung dikenal dengan

sebutan tembakau kedoe. Pada masa itu disebutkan daerah Rembang,

Besuki, Kedu, Semarang, Kediri, Banyumas dan Probolinggo

merupakan penghasil utama tembakau di Pulau Jawa. Varietas

tembakau di Desa Tuksari tidak diketahui secara jelas, namun

demikian petani menyebutnya sebagai gober genjah atau genjah

kemloko (bibit dari daerah Kemloko).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 29: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

2. Perkembangan Tembakau di Desa Tuksari

Sebelum dasawarsa tahun 1970-an, tembakau Temanggung

pada umumnya dan tembakau Tuksari khususnya disebut tembakau

garangan, yaitu tembakau yang digunakan untuk rokok linting. Pada

tahun 1970-an tumbuh dan berkembang rokok atau sigaret kretek

tangan (SKT) yang diproduksi secara manufaktur, dimana produksi

SKT menggunakan tembakau rajangan, yaitu tembakau yang proses

pengeringannya menggunakan sinar matahiui. Sejalan dengan

perkembangan SKT, konsumen tembakau garangan semakin

berkurang. Perkembangan selanjutnya, produksi SKT disusul dengan

sigaret kretek mesin (SKM) yang makin memacu pertumbuhan

industri rokok di Indonesia. Kondisi tersebut secara bertahap

merubah bentuk produksi tembakau dari tembakau garangan ke

tembakau rajangan.

3 . Pemasaran Tembakau

Pada umumnya dalam memasarkan tembakau petani tidak

mencari pembeli, tetapi pembeli yang mencari penjual. Pada musim

panen tiap hari pembeli datang ke rumah-rumah petani. Pembeli

disini dapat sebagai perantara pedagang pengumpul (disebut gaok).

Setelah tawar menawar dan terjadi kesepakatan harga, pembeli

memberi panjar antara Rp. 50.000,- - Rp.100.000,- per keranjang

sebagai tanda jadi. Petani menerima catatan (girik) yang berisi kode

tembakau, harga dan berat, pembayaran penuh oleh pembeli biasanya

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 30: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

37

setelah tembakau laku dijual oleh si pembeli ke agen pabrik rokok.

Sering terjadi pembayaran oleh pembeli h a n g dari harga

kesepakatan semula, hal tersebut didasarkan pada alasan pembeli

bahwa harga pabrik memang di bawah kesepakatan harga semula.

Dalam kasus demikian biasanya petani hanya dapat menerima,

sekaligus menunjukkan rendahya akses petani pada harga.

Perantara

Petani pembelian

pengumpul pabrik

1 Gambar 5. Alur distribusi pemasaran tembakau di Desa Tuksari.

Dalam hal pemasaran, hanya petani yang memiliki lahan

cukup luas dan dikenal baik yang dapat menjual tembakau secara

langsung kepada pedagang besar. Sedangkan petani yang memiliki

lahan sempit biasanya menjual melalui pedagang perantara, ha1

tersebut merupakan salah satu faktor kesulitan dalam pemasaran

hasil. Disamping faktor kesulitan dalam kegiatan pemasaran, sampai

saat ini belum ada informasi maupun standar harga tembakau yang

jelas, sehingga hal tersebut menyulitkan bagi petani untuk

memperkirakan pendapatannya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 31: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

VI. TEKNTK BUDIDAYA TEMBAKAU DI DESA TUKSARI

Teknik dan tahapan dalam budidaya tanaman tembakau di Desa

Tuksari, hampir sama dengan teknik budidaya tanaman tembakau pada

umumnya di Indonesia. Teknik budidaya tembakau di Desa Tuksari secara

garis besar adalah; pembibitan, pengolahan tanah, penanaman,

pemeliharaan, pemberantasan hama dan penyakit, panen dan pasar panen

dan pengolahan hasil.

A. Pembibitan

Pengadaan bibit tanaman tembakau merupakan salah satu

kegiatan awal di dalam budidaya tanaman tembakau. Terdapat dua cara

pengadaan bibit tanaman, yang pertama adalah dengan cara membeli

bibit yang telah siap ditanam, sedangkan kedua dengan jalan

penangkaran. Bagi sebagian besar petani di Desa Tuksari pengadaan

bibit tanaman tembakau dilakukan dengan jalan membeli bibit jadi

dengan harga berkisar Rp.7,O sampai Rp. 10,OO per batang (harga tahun

1996), dengan pertimbangan utama adalah faktor kepraktisan.

Sebagai bahan perbandingan, untuk rencana tanaman 10.000

batang, bila membeli bibit yang telah jadi diperlukan paling tidak

12.000 bibit, dimana kelebihan sebanyak 2.000 bibit sebagai cadangan

jika terdapat kerusakan bibit. Harga 12.000 bibit sebesar Rp. 84.000,-

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 32: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

(dengan asumsi harga bibit Rp.7,OO per batang). Sedangkan bila

menangkar sendiri hanya memerlukan biaya b a n g lebih Rp. 30.000,-.

1. Teknologi dan Kegiatan Pengadaan Bibit Tembakau

Bila pengadaan bibit dilakukan dengan jalan menangkar,

teknologi serta kegiatan-kegiatan yang dilakukan sebagai berikut;

a. Pengadaan Benih Tembakau

Benih tembakau dapat dibeli atau diambil dari tanaman

sendiri. Langkah-langkah yang dilakukan bila benih diambil dari

tanaman sendiri:

Pilih tanaman yang sehat pada saat awal bunga mekar.

Kerudungi bunga dari tanaman terpilih dengan kantong

plastik untuk menglundari proses penyllangan.

Potonghuang tandan bunga sulang agar lebih memperbaiki

pertumbuhan bunga utama.

Apabila butir-butir buah dari bunga utama telah berwarna

cokelat, tandan dipotong.

Jemur tandan buah pada tempat plastik dan diratakan agar

lebih cepat kering.

Rontokkan tandan buah sehingga butir-butir buah terkumpul.

Butir-butir buah ditampi sambil ditiup agar butir-butir buah

yang kosong (tidak baik) terbuang dan tersisa butir-butir

buah yang baik.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 33: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

. Simpan butir-butir buah sebagai benih dalam kaleng dan

sebaiknya dilapisi dengan kertas, hindari tempat

penyimpanan yang lembab.

b. Penyemaian

Langkah-langkah dalam melakukan penyemaian adalah sebagai

berikut:

. Pilih lokasi tanah yang subur yang banyak memperoleh sinar

matahari serta diusahakan agar diselcitar lokasi bersih dari

tanaman pengganggu.

. Gemburkan tanah.

Apabila diperlukan, untuk mencegah serangan hama dan

penyakit pada bibit, tanah didesinfeksi dengan larutan terusi

2% dengan jalan disemprotkan.

Biarkan tanah selama h a n g lebih 3-7 hari.

. Buat bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 30 cm, panjang

disesuaikan dengan kebutuhan, bedengan membujur ke arah

utara-selatan.

Untuk bedengan seluar 5 mZ diberi pupuk kandang yang

telah jadi 1-2 kaleng (20 liter). Tambahkan pupuk ZA 175

gram dan DS 350 gam.

. Buatkan pelindung yang bisa dibuka dan ditutup dengan

bahan blaraklanyaman daun kelapa kering atau alang-alang,

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 34: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

41

jerami kering. Tinggi tiang sisi barat kurang lebih 0,80 m dan

tin@ tiang sisi timur kurang lebih 1,2 m. Tiang sisi timur

lebih tinggi dimaksudkan agar s i w matahari pagi lebih

bauyak masuk dan sinar matahari sore terhambat masuk ke

persemaian. (Periksa Gambar 6). Penyebaran benih

dilakukan setelah 5 hari sejak pemberian pupuk. Ushakan

agar penyebaran benih merata, untuk itu dapat ditempuh

dengan dua cara. Pertama, benih dicampurkan dengan air

secara merata, baru kemudian disiramkan pada lahan

persemaian dengan menggunakan gembor, Kedua, dilakukan

dengan cara mencampur benih dengan abu kering dan pasir

halus secara merata, baru kemudian disebarkan di atas lahan

persemaian. Setelah benih disebar ditutup dengan tanah dan

jerami.

Bedeng disiram, pada awal persemaian penyiraman

dilalrukan pada pagi dan sore, secara berangsur penyiraman

dikurangi. Dalam hal ini yang penting lahan tetap lembab.

. Setelah h a n g lebih 7 hwi biasanya bibit mulai tumbuh

menjadi kecambah.

. Sejak kecambah berumur 115 hari, atap dibuka sedikit demi

sedikit secara berangsur sampai kira-kira bibit b e m u r 35

hati.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 35: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Gambar 6. Model Bedengan Pembenihan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 36: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Bila bibit tumbuh tidak merata atau terlalu banyak

(bergerombol), dilakukan penjarangan dengan cara mencabut

bibit yang tidak ba& usahakan bibit yang tertinggal

merupakan bibit yang sehat dan seragam.

. Pada umur antara 45 hari, bibit telah siap dipindahkan pada

lahan tanaman.

c. Penyemprotan Pestisida

Salah satu hama yang sering merusak persemaian bibit yaitu

kutu dengan wama putih (kutu putih). Untuk itu perlu

dilakukan penyemprotan dengan pestisida. Dalam hal ini

yang perlu diketahui yaitu agar selama 3 hari sejak

penyemprotan pestisida tidak dilakukan penyiraman, oleh

sebab itu penyiraman sebelurn penyemprotan pestisida agar

lebih diperbanyak.

d. Pencabutan Bibit

Pencabutan bibit dilakukan sebelum bibit ditanam pada lahan

tanam yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Langkah-langkah

yang dilakukan sebagai berikut:

. Periksa bahwa bibit telah cukup tua dengan jalan menekuk

batang bibit, bila batang masih cukup lentur (tidak getas)

berarti bibit cukup tua. Atau secara praktis bila umur bibit

h a n g lebih 45 hari, maka bibit dinilai telah cukup tua.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 37: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

. Siram lahan bibit sebelum dilakukan pencabutan agar tanah

gembur dan bibit mudah dicabut.

. Siapkan tempat/wadah bibit yang telah dicabut, bisa berupa

pelepah pisang atau daun pisang, daun talas, juga keranjang

pengangkut.

Pencabutan bibit dilakukan pagi hari dengan cara memegang

dam-daun tertua, dan pencabutan dilakukan kearah atas

secara tegak lurus dan berhati-hati agar bibit tidak patah.

Sisakan bibit yang masih relatif muda mtuk cadangan

penyulaman.

Bibit yang telah dicabut dibungkus tiap-tiap 25-50 batang

dengan pelepah atau daun pisang yang telah disiapkan,

kemudian diikat.

Sebelum bibit ditanam, h a s ditempatkan pada tempat yang

terlindung/teduh agar tidak l a d e r i n g .

2. Pengadaan Bibit dengan Jalan Membeli

Pengadaan bibit dengan jalan membeli bibit jadi memerlukan

kehati-hatian, mengingat ketidakjelasan asal usulnya.

Dikalangan petani tembakau Desa Tukasari, dikenal dua

varietas yaitu varietas Gober KemlokoIGenjah Kemloko dan Gober

SitiengIGenjah Sitieng. Kedua nama varietas tersebut berdasarkan

asal bibit diproduksi. Varietas Gober Kemloko berasal dari Desa

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 38: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Kemloko di Temanggung, sedangkan Gober Sitieng berasal dari

daerah Sitieng di Kabupaten Wonosobo (daerah dataran tinggi

Dieng).

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membeli bibit:

Harus mengetahui jenis dan asal usul bibit.

. Bibit harus sehat (belum layu).

Bibit hams relatif seragam.

Jumlah bibit yang dibeli 20% lebih banyak dari kebutuhan tanam,

kelebihan 20% digunakan sebagai cadangan penyulaman.

B. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah pada lahan tegal umumnya dilakukan petani

pada bulan Pebmari dan Maret dimana curah hujan sudah mulai

berkurang. Pengolahan tanah dilakukan pada bulan Pebruari dan Maret

apabila petani sebelumnya tidak menanam tanaman lain. Apabila petani

menanam tanaman lain seperti bawang dan atau jagung, maka

pengolahan tanah untuk tujuan tanaman tembakau sekaligus dilakukan

pada menjelang menanam tanaman lain.

Teknologi pengolahan yang dibahas lebih lanjut diasumsikan

lahan hanya dipersiapkan bagi tanaman tembakau. Secara garis besar

urutan pengolahan tanah adalah; perbaikan terasering, pencangkulan,

pembuatan lubang tanam dan pemupukan dasar.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 39: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

1. Perbaikan Terasering

Perbaikan terasering merupakan kegiatan awal dalam

pengolahan tanah. Setelah panen biasanya terasering rusak, bentuk

kerusakan terasering yang mum terjadi adalah longsomya susunan

batu-batu penyangga. Perbaikan yang dilakukan adalah menyusun

kembali batu-batu sebagai penyangga terasering, hal tersebut hams

dilakukan mengingat beberapa alasan antara lain;

Batu-batu merupakan penyangga yang kuat mengingat

kemiringan tanah.

. Disamping sebagai batas tanah dan sekaligus jalan, terasering

yang kuat dimaksudkan untuk menahan longsomya tanah sebagai

akibat erosi.

2. Pencangkulan

Di dalam kegiatan pencangkulan terdapat 3 hal penting yaitu;

membersihkan lahan dari tanaman pemsaklgulma, menggemburkan

tanah dan mengendalikan erosi.

a. Kegiatan pencangkulan

Pencangkulan dilakukan sekaligus membersihkan tanaman

perusak/gulma. Hal yang terpenting dalam pencangkulan yaitu

pembalikan tanah dan penggemburan tanah.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 40: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Setelah tanah bersih dan gembur, selanjutnya dibuat guludan

(istilah setempat disebut nglarik). Dalam pembuatan guludan ini

telah mempertimbangkan aspek pengendalian airlerosi.

b. Pembuatan Guludan

Teknik pembuatan guludan dalam istilah setempat disebut

nyabuk gunung, yaitu pembuatan guludan dengan lajur

melengkung kedalam kearah tanah yang lebih tinggi ikearah

puncak gunung.

c. Pengendalian AirErosi

Teknik pengendalian airlerosi sangat tergantung kemiringan

tanah. Apabila kemiringan tanah dibawah 30 derajat, maka

guludan dan saluran penahan air (saluran erosi) posisinya tegak

lurus dengan tanah yang lebih tinggdpuncak gunung. Sedangkan

bila kemiringan tanah di atas 30 derajat, guludan dan saluran

penahan air (saluran erosi) posisinya tidak tegak lurus dengan

tanah yang lebih tinggilpuncak gunung, melainkan agak miring

dengan tujuan menghambat aliran airlerosi (Gambar 7).

3. Pembuatan Lubang Pupuk

Setelah guludan selesai, langkah selanjutnya adalah pembuatan

lubang pupuk. Teknik pembuatan lubang pupuk sebagai berikut;

lubang dibuat dengan sekali cangkul sedalam kurang lebih 15-20 cm.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 41: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Oambar 7. Sistem Pengaturan Air dan Pembuatm '~uludan, Uniuk Tanah Dengan Kemiringan Sampai Dengan 30" (atas), Untuk Tanah dengan Kemiringan di Atas 30' pawah).

I

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 42: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

49

dengan lebar antara 25 cmZ. Jarak antara lubang 50 cm. x 80 cm,

jarak lubang 80 cm searah dengan kemiringan tanah.

4. Pemupukan Dasar

Pada umumnya petani di Desa Tuksari memberi pupuk

kandangllemi sebagai pupuk dasar. Jumlah pemberian pupuk

kandang tiap lubang sebanyak satu cawuk (2 telapak tangan) atau

setara dengan h a n g lebih 1,5 liter.

Namun demikian dalam kasus dimana tanahnya keras dan

kelembabannya rendah, sebelum diberi pupuk kandang, dibawahnya

diberi pupuk urea terlebih dahulu sebanyak satu sendok makan.

Tujuan dari pemberian pupuk urea yaitu untuk menggemburkan

tanah, merangsang pertumbuhan akar. Pada kenyataanya di lapangan

jarang sekali petani memberikan pupuk urea sebagai dasar, sebagian

besar petani hanya menggunakan pupuk kandang sebagai pupuk

dasar.

Setelah lubang diberi pupuk, ditutup kembali dengan tanah.

hal tersebut terutama untuk menghindari agar pupuk tidak hanyut

oleh air hujan.

C. Penanaman

Pada umumnya penanaman tembakau pada lahan tegdgunung

dilakukan pada bulan April atau bahkan ada yang dimulai akhir bulam

Maret. Semakin tinggi lokasi lahan, waktu mulai tanam makin awal.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 43: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Dibandingkan dengan lahan sawah, penanaman tembakau pada lahan

tegdgunung lebih cepat satu bulan, hal tersebut disebabkan karena

pengaruh dam, umur tanaman tembakau pada lahan tegdgunung lebih

lama dibanding tembakau pada lahan sawah. Dengan selisih waktu

tanam tersebut, maka pada saat panen antara tembakau yang ditanam

pada lahan tegdgunmg dan pada lahan sawah bersamaan waktunya.

Di dalam budidaya tembakay tembakau Temanggung sering pula

disebut tembakau kering, yaitu tembakau yang ditanam pada akhir

m u s k hujan dan pada musim kering.

Teknik dan kegiatan penanaman tembakau sebagai berikut;

1. Dibuat lubang tanam pada lokasi pupuk dasar dengan menggunakan

ponjo sedalam 7 cm. Ponjo adalah alat pembuat lubang tanam

berbentuk tongkathggis, biasanya terbuat dari kayu dengan ujung

besi berbentuk runcing.

2 Bibit yang ditanam dipilih bibit yang sehat, jika dam terlalu banyak

dilakukan pemotongan dam yang terlalu lebar terutama dam

bawah.

3. Setelah bibit ditanam, tanah dipadatkan bisa dengan ibu jari kaki

atau dengan tangan agar posisi tanaman menjadi h a t .

4 Pada hari ke 7 biasanya tanaman telah menunjukkan tanda hidup

(nghlir), apabila terdapat yang mati, segera dilakukan

penyulamanlpenggantian bibit yang baru.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 44: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

51

D. Pemeliharaan

Tinggi rendahnya nilai jual tembakau sangat ditentukan oleh

kualitas tembakau itu sendiri. Sedangkan kualitas tembakau sangat

ditentukan oleh kualitas daunnya, oleh sebab itu mtuk memperoleh

kualitas dam yang baik sangat dipengaruhi oleh pemeliharaan terhadap

tanaman.

Faktor yang sangat penting di dalam pemeliharaan tanaman

tembakau yaitu; pemupukan, penyiangan dan pemangkasan.

Teknik dan kegiatan dalam pemeliharaan tanaman tembakau

meliputi:

1. Pemupukan

Pemupukan dalam pemeliharaan atau sering disebut pemupukan

lanjutan I, dilakukan pada saat tanaman benunur antara 20-25 hari.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukan lanjutan I;

. Pupuk yang digunakan pada umumnya adalah pupuk urea,

dengan takaran satu sendok makan tiap tanaman.

. Pupuk urea ditanam berjarak 10 cm di sisi tanaman, hal ini agar

pada saat penyiangan tidak mengalami kesulitan.

Dalam hal pemupukan, beberapa petani menggunakan pupuk

ZA, namun demikian sebagian besar petani di Desa Tuksari

menggunakan pupuk urea.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 45: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

52

Pemupukan lanjutan 11, dilakukan pada saat tanaman berumur

45-60 hari, dengan cara yang sama dengan pemupukan lanjutan I.

2. Penyiangdpendangiran

Penyiangdpendangiran adalah kegiatan untuk membersihkan

tanamadahan dari tumbuhan penganggu (misalnya rumput liar) dan

penggemburan tanah agar memudahkan oksigen masuk ke dalam

tanah. Penyiangdpendangiran dilakukan setelah 2-5 hari

pemupukan lanjutan I.

Teknik dan kegiatan penyiangdpendangiran:

Tanah diantara tanaman dipacul dm digemburkan dengan hati-

hati agar tidak merusak akar tanaman.

Tumbuhan pengganggu dicabutkljhilangkan.

Tanah yang telah gembur dan bersih dari tumbuhan pengganggu

dibubunkan (ditinggikan ke arah batang tanaman) dengan tujuan

memberi media tumbuh dan sekaligus melindungi akar dan

memperkuat posisi batang tanaman.

Penyiangdpendangiran seperti tersebut di atas dilakukan

kembali pada saat tanaman berumur 45-60 hari, setelah sebelumnya

dilakukan pemupukan lanjutan 11.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 46: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

3. Pemangkasan Tanaman

Pemangkasan pada tanaman terdiri dari dua macam yaitu

pemangkasan bunga (topping), istilah setempat disebut munggel dan

pemangkasan tunas (suckering), istilah setempat disebut mritil.

Pada prinsipnya pemangkasan baik daun maupun tunas

dilakukan agar zat hara tidak tersedot untuk pembentukan bunga

maupun tunas dam. Pada tanaman tembakau pembentukan bunga

secara dominan menyedot zat hara, sedangkan penggunaan zat hara

untuk pembentukan tunas daun berarti zat hara terbuang percuma

karena daun dari tunas tidak digunakan sebagai tembakau. Dengan

pemangkasan tersebut zat hara lebih terarah guna mempertebal dan

melebarkan dam.

Tanaman yang telah berumur 70-80 hari biasanya bertepatan

dengan pertengahan bulan Juni sampai dengan pertengahan bulan

Juli kondisinya sebagai berikut:

Tanaman telah cukup tua, produksi daun telah maksimal. Rata-

rata terdapat antara 18-25 helai dam tiap batang tanaman.

Tanaman telah berbunga secara merata, sebagian bunga mulai

berkembang.

Pada tiap batang tanaman biasanya terdapat 2-4 daun teratas

yang ukurannya tidak normal dibanding daun dibawahnya (lebih

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 47: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

54

kecil). Daun tersebut dalam prakteknya menjadi acuan dalam

melakukan pemangkasan bunga.

Tehik dan kegiatan pemangkasan tanaman.

a. Pemangkasan bunga/MunggeVTopping

Terdapat dua cara pemangkasan bunga yaitu:

Pemangkasan Atas

Pada kondisi tanah tertentu (berdasarkan pengalaman), daun

tembakau terlalu cepat menguning. Untuk memperlambat

proses menguning tersebut pemangkasan tangkai bunga

dilakukan dengan menyisakan 2-3 daun yang tidak normal.

Pemangkasan Bawah

Pada kondisi tanah tertentu, dam tembakau terlalu tebal dan

mudah patah (getas). Untuk mengurangi ketebalan dan

sekaligus agar daun lebih lemas maka pemangkasan tangkai

bunga menyertakan seluruh daun yang tidak normal sehingga

yang tersisa hanya daun yang normal.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan bunga;

Pemangkasan bunga sudah selesai saat panen (Agustus) minus

15 hari.

Pemangkasan bunga dilakukan bila 10-20% bunga telah

berkembang.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 48: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

55

Pemangkasan dam dilakukan dengan tangan secara hati-hati

agar tidak merusak batang dan daun lainnya.

b. Pemangkasan Tunas

Pemangkasan bunga yang telah dilakukan akan segera

merangsang tumbuhnya tunas daun setelah 5 hari, tunas tersebut

biasanya tumbuh pada ketiak dam. Mengingat tunas tersebut tidak

berguna maka harus dipangkas.

Teknik dan kegiatan pemangkasan tunas daun:

Petik tunas dam yang tumbuh, lakukan pemangkasan

selanjutnya tiap 5 hari sekali. Biasanya sampai dengan saat

panen, pemangkasan tunas maksimal dilakukan tiga kali.

Pemangkasan tunas dilakukan dengan tangan.

Usahakan agar pemangkasan dilakukan secara hati-hati agar

tidak merusak batang dan daun.

4. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Salah satu aspek penting dalam pemeliharaan adalah

penyemprotan dan pemberantasan hama dan penyakit. Kegiatan

pemberantasan hama dan penyakit bersifat kasuistik, artinya kegiatan

dilakukan bila terjadi serangan hama dan penyakit.

Beberapa jenis hama dan penyakit yang sering menyerang

tanaman tembakau;

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 49: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

a. Penyakit Tanaman Tembakau.

b. Hama Tanaman Tembakau

Cara mengatasi

- Dilakukan fimgisida dengan

Manzate

- Pemberian kapur phosphat

NamafJenis

Penyakit

Jamur

Bagian yang diserang

Akar, batang, daun

NamaIJenis Penyakit

Uret

Udek-Udek

Cacing

Kroto

Bagiau yang diserang

Akar

Cara mengatasi

Disemprot dengan

furadan

Ulat batang

(ulat klamat)

Batang Disemprot denan dursban

Janggel

Belalang

Kutu Loncat

Daun Disemprot dengan

dursban, antio,

diazinon

Pembersihan lahau

dan terasering secara

teratur

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 50: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

E. Panen Dan Pasca Panen

Tanaman tembakau yang telah berumur 4 bulan telah siap di

panen. Secara fisik daun tembakau yang telah matang memiliki tanda-

tanda sebagai berikut:

Warna daun berubah dari hijau menjadi hijau kekuning-kuningan,

terutama pada sekitar tulang daun dan tepi dam.

Pucuk daun melengkung ke bawah.

Permukaan dam tidak rata.

Kematangan daun tidak terjadi secara serempak pada suatu batang

tanaman, melainkan dimulai dari dam terbawah berangsur-angsur ke

dam diatasnya.

Daun tembakau pada tiap tanaman dapat diklasifikasikan sebagai

berikut;

1-2 helai daun terbawah disebut daun bawah (istilah setempat

disebut rewosan).

Daun ke 3-14 disebut daun tengah (istilah setempat daun tengahan).

Daun ke 15 ke atas disebut daun atas (istilah setempat daun

protolan).

Daun paling bawah adalah daun berkualitas terendah, semakin ke

atas kealitas daun semakin baik (Gambar 8).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 51: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

D a u n t e n g n h ( t e n g a h a n )

-

4 D a u n b a w a h

( r e w o s a n )

Gambar 8. K l a s f i s i Daun Tembakau

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 52: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

59

1. Persiapan Panen Dan Pasca Panen

Sebelum panen dilakukan, perlu dipersiapkan sarananya lebih

dahulu sekaligus persiapan pengolahan hasil.

Persiapan-persiapan yang diperlukan;

a. Perbaikan dan penyiapan tempat fermentasi

Tempatilokasi fermentasi bisa menjadi satu dengan tempat

pegolahan hasil

Pemilihan tempat fermentasi, biasanya apabila menjadi satu

ruang dengan lokasi pengolahan, maka tempat fermentasi

berada pada salah satu sisi ruang.

b. Sarana yang diperlukan;

Rak-rak fermentasi, bisa dibuat dari kayu atau bambu.

Alas yang terbuat dari anyaman bambu (kepang). (Gambar 9)

2. PanedPemetikan Daun (Priming)

Teknik panenlpemetikan daun sebagai berikut:

a. Pemetikan dilakukan antara jam 10.00 - 13.00 dimana daun sudah

tidak basah oleh embun.

b. Tiap kali pemetikan dilakukan berselang waktunya serta dimulai

dari daun terbawah.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 53: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Gambar 9. Model Rak Pelayuan Daun (Fermentasi).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 54: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Skedul pemetikan pada tiap tanaman:

Yang perlu mendapat perhatian dalam panenlpemetikan dam

adalah saat (timing), saat pemetikan disamping memperhatikan umur

tanaman juga harus disesuaikan dengan saat pabrik rokok melakukan

pembelian, apabiia saat penjualan hasil sesuai dengan saat pabrik rokok

membeli tembakau dimuugkinkan memperoleh harga terba&, karena

jika penjualan dilakukan sebelum atau sesudah saat pembelian harga

dapat turun/lebih rendah. Dalam ha1 ini pabrik telah menentukan

periode hari pembelian untuk tembakau dengan kualitas tertentu.

3. Pasca Panen

Kegiatan di dalam pasca panen meliputi aktifitas penanganan daun

tembakau sebelum diolah menjadi tembakau, aktifitas yang utama

bertujuan untuk melayukan daun tembakaul pemeramanl fermentasil

ageing (ngeyem).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 55: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Teknik dan kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:

a. Penggulungan (ngllnting)

Daun tembakau yang telah dipetik digulung dengan jumlah

daun antara 10-15 lembar tiap gulungan. Teknik penggulungan daun

sebagai berikut; dipilih satu daun yang terlebar sebagai gulungan

terluar, sisa daun lainnya secara berjajar ditumpuk, kemudian

digulung dengan daun terlebar secara melintang.

b. Pemeraman (ngimbu)

Gulmgan-gdungan daun kemudian ditata pada rak-rak yang

telah dipersiapkan. Posisi penataan gulungan agak rebah dengan

pangkal daun berada pada posisi di bawah.

c. Penutupan

Gulungan-gulungan yang teIah tertata ditutup dengan daun

pisang dan tidak terlalu rapat agar tidak terlalu panas. Pada hari

ketiga atau ke empat, biasanya warna daun berubah menjadi kuning

kecoklat-coklatan secara merata dan siap diolah menjadi tembakau.

Hal-hal yang palu diperhatikan dalam penggulungan dam;

Tangkai dam yang terlalu besar agar dipertipis dengan cara

menyayat, mengingat bila tangkai daun yang terlalu besar tidak

disayat setelah diolah sulit kering sehingga mengganggu warna

daun secara keseluruhan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 56: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

63

Rak-rak tempat pemeraman diusahakan bersih dari benda-benda

lain, terutama bahan-bahan kimia untuk menghmdari

pencemaran.

F. Pengolahan Hasil Panen

Kegiatan utama dalam pengolahan hasil adalah merajang daun

tembakau menjadi tembakau. Pengolahan hasil merupakan tahap akhir

dari budidaya tembakau, kualitas tembakau yang telah diupayakan sejak

pemilihan bibit masih sangat ditentukan oleh proses pengolahannya.

Oleh sebab itu terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian di

dalam pengolahan hasil antara lain,

Pengelolaan waktu, W t a s tembakau akan menjadi baik bila

kering dalam sehari, maka diusahakan agar hasil rajangan daun

telah siap dijemur selambat-lambatnya pada jam 07.00. Oleh sebab

itu saat awal perajangan hams disesuaikan dengan waktu

penjemuran. Biasanya perajangan berlangsung antara jam 00.00

sampai jam 06.00.

Persiapan sarana pengolahan, mengingat pengolahan hasil bersifat

kontinyu dan berpacu dengan waktu, maka persiapan sarana

pengolahan harus menjadi perhatian tersendiri sebelum pengolahan

hasil dimulai.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 57: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

1. Persiapan Pengolahan Hasil

Hal-hal yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum

kegiatan pengolahan hasil dimulai;

Alat rajang telah dipersiapkan, terutama pisau rajang (gobang)

hams betul-betul tajam.

Rigen (alat jemur yang terbuat dari anyaman bambu) telah

dibersihkan dan tersedia dalam jumlah cukup sesuai dengan

banyaknya daun yang akan dirajang.

Tempat dan sarana penjemuran telah dipersiapkan. Sarana

penjemuran berupa bambu-bambu yang dibuat sedemikian rupa

@langgrangan) pada lahan penjemuran dimana rigen yang telah

berisi rajangan dam ditempatkan (Gambar 10).

Keranjang sebagai tempatlwadah tembakau yang telah

keringjadi.

2. Proses Perajangan

Teknik dan kegiatan dalam proses perajangan sebagai berikut;

Gulungan-gulungan tembakau yang telah menguning secara

merata dikumpulkan dan disiapkan lebih dahulu.

Tiap alat perajang diisi dua gulungan daun secara bertumpuk.

Perajangan dilakukan dengan teknik dan ukuran rajangan khas

tembakau Temanggung.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 58: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Gambar 10. Model Jemuran (Planggrangan)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 59: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

66

Hal penting yang harus diperhatikan antara lain, bahwa

setiap kali perajangan jumlah daun yang dirajang diperkirakan

menjadi kelipatan penuh satu keranjang. Mengingat setiap kali

perajangan akan menghasikan tembakau yang berbeda baik warna,

maupun aroma (berdasarkan perbedaan urutan daun), maka bila

terjadi sisa tembakau yang tidak tertampung dalam keranjang, maka

sisa tembakau tersebut tidak dapat dicampur dengan tembakau hasil

perajangan berikutnya.

3. Proses Penganjangan

Proses penganjangan adalah menyusun tembakau yang telah

dirajang ke atas rigen sehingga siap untuk di jemur. Teknik

menganjang sebagai berikut;

Tembakau yang telah dirajang dari beberapa perajang

dikumpulkan dan dicampur (diawul-awul) agar merata.

Tembakau rajangan yang telah tercampur merata ditata di atas

rigen. Dalam menata rajangan dam diupayakan agar helai-helai

rajangan melajw dan berjajar searah (tidak malang melintang).

Selain itu diupayakan tatanan rajangan daun tidak terlalu tebal

sehingga helai rajangan yang dibawahpun terkena sinar matahari,

ketebalan tatanan biasanya sekitar 2 cm.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 60: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Hal lain yang secara teknis tidak ada dalam proses

penganjangan, tetapi dilakukan oleh petani di desa Tuksari

khususnya dan petani di Temmggung umumnya, yaitu menambah

rajangan daun dengan gula pasir pada saat pedcampwan (diawul-

awul). Terdapat dua alasan mengapa rajangan daun dicampur dengan

gula yaitu; Pertama, alasan teknis; pencampwan dengan gula

dimaksudkan agar menambah kadar gula dan tembakau yang

dihasilkan lentur (tidak mudah patahlrontok). Kedua alasan bisnis;

pencampwan gula sebagai kompensasilpenggantian berat tembakau

yang berkurang karena penetapan rafaksi oleh pembeli sekitar 20%

dan comotan oleh pedagang perantara (gaok) yag bisa mencapai rata-

rata 1 kilogram tiap comotan.

Perihal kadar gula pada tembakau, Tabel 4 menunjukkan

kadar gula dari berbagai jenis tembakau rajangan.

Tabel 4. Kadar gula beberapa jenis tembakau rajangan.

Sumber : Tim Penulis PS dalam Pembudidayaan, Pengolahan,

dan Pemasaran Tembakau (1996).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 61: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

68

Terdapat dua teknik penambahan gula yang dilakukan.

Pertama, penambahan gula kering, gula kering halus disebarkan

secara merata pada daun yang telah dirajang dan diratakan dengan

cara dicampw (diawul-awul). Kedua, penambahan gula basah, gula

dilarutkkan kedalam air panas dan diaduk sampai gula larut

seluruhnya, larutan gula ini dicampurkan pada rajangan daun dengan

cara disiramkm secara merata begitu saja, atau disemprotkan dengan

menggunakan hand-sprayer. Jurnlah gula yang dicampurkan pada

daun tembakau berkisar antara 5 kilogram untuk tiap keranjang

tembakau jadi atau setara dengan 300-350 kilogram dam.

G, Penjemuran

Tujuan dari penjemuran adalah mengeringkan daun tembakau

yang telah dirajang menjadi tembakau rajangan keringlsiap jual.

Beberapa hal penting di dalam penjemuran antara lain,

Pengeringan h m s dicapai dalam satu hari, jika tembakau tidak

kering dalam satu hari, maka kualitas tidak baik karena wama

tembakau tidak cerah.

Lokasi penjemuran harus cukup menampung seluruh rajangan dam.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 62: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Teknik penjemuran sebagai berikut;

Rigen ditata pada planggrangan, diusahakan sepagi mungkin

bersamaan dengan adanya sinar matahari.

Pada h a - h a jam 11.00 dilakukan pembalikan agar pengeringan

merata.

Apabila tembakau dinilai telah kering, diambil dan rigen ditumpuk

pada tempat yang teduh.

Pada sore hari setelah tidak ada sinar matahari, tembakau yang

masih dalam rigen diembun-embunkan. tujuan pengembunan adalah

agar tembakau tidak mudah patarontok tetapi lentur.

Tahap terakhir adalah penggulungan tembakau menjadi sebesar

kurang lebih 2 kilogram tiap gulungan. Tujuan pengylungan yaitu

agar memudahkan peranjangan dan agar rigen dapat dipakai lagi

untuk penjemuran selanjutnya.

H. Peranjangan

Peranjangan adalah kegiatan menempatkan tembakau ke dalam

keranjang, cara peranjangan sebagai berikut;

Tembakau yang telah digulung dimasukkan sedikit demi sedikit ke

dalam keranjang.

Sambil menumpuk gulungan tembakau sesekali dilakukan

pemadatan, dengan cara menekan menggunakan tangan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 63: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

70

Setelah dianggap cukup, penutup dari pelepah kering yang sekaligus

menjadi alas keranjang ditangkupkan satu per satu, selanjutnya pada

bagian atas ditancapkan sujen yang b e k g s i seperti paku.

Berat satu keranjang tembakau berkisar antara 35-60 kilogram.

Untuk tembakau yang berasal dari daun bagian bawah biasanya tiap

keranjang berisi 35 kilogram. Tiap keranjang semakin lebih berat

dengan semakin tingginya daun yang dipetik hingga mencapai 60

kilogram tiap keranjang mtuk daun tembakau pucuklatas.

I. Pengadaan Dan Pengelolaan Pupuk Kandaug

Pengadaan dan pengelolaan pupuk kandang dibahas pada sub

bab tersendiri pada Bab Teknik Budidaya Tembakau. Hal tersebut

disebabkan meskipun penggunaan pupuk pada kegiatan budidaya (sejak

bulan Pebruari), namun pengadaan dan pengolahannya dilakukan

sebelum kegiatan budidaya dilakukan. Petani tembakau di Desa Tuksari

khususnya membeli pupuk kandang (dikenal dengan nama lemi) setelah

musim panen selesai yaitu pada bulan Oktober dan November.

Pupuk kandang bagi petani tembakau merupakan sarana

produksi yang sangat penting, karena tanpa menggunakan pupuk

kandang tanaman tembakau turnbuh kerdil, daun kecil-kecil, pendek,

jumlah daun sedikit. Keadaan tersebut menurut penuturan beberapa

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 64: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

71

petani maupun beberapa pihak disebabkan kondisi tanah yang sudah

tidak sehat sebagai akibat eksploitasi secara terns-menerus.

Jwnlah penggunaan pupuk kandang untuk lahan dengan luas 1

hektar bervariasi antara 5-8 truk (1 truk = 3,5 meter kubik) tergantung

pada kemampuan keuangan petani. Pada umumnya petani lebih senang

menggunakan pupuk kandang dengan jumlah yang banyak, karena

terbukti dengan menggunakan pupuk lebih banyak, tanaman akan

tumbuh subur sehingga hasil tembakau yang diperoleh lebih banyak.

Sampai saat ini menurut keterangan beberapa warga belum ada patokan

berapa penggunaan pupuk kandang yang optimal untuk 1 hektar lahan,

penelitian untuk itu pun belum ada.

Ditinjau dari sisi biaya produksi, besarnya biaya pengadaan

pupuk kandang berada pada urutan kedua setelah biaya tenaga kerja.

Dengan asumsi setiap 1 hektar lahan menggunakan harga tahun 1996

maka biaya pengadaan pupuk sebesar:

Harga pupuk (6 x Rp. 150.000) = Rp. 900.000

Biaya pengolahan (6 x Rp 15.000) = Rp. 90.000

Biaya angkut ke lahan (6 x Rp. 25.000) = Rp. 150.000

Jumlah = Rp. 1.140.000

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 65: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

72

Diperkirakan hampir 90 persen pupuk kandang berasal dari

luar Kabupaten Temanggung, daerah asal pupuk kandang antara lain;

Kabupaten Wonosobo, Boyolali, Magelang. Meiihat lokasi asal pupuk

kandang, mahalnya harga pupuk tersebut disebabkan oleh biaya

transportasi

Teknik pengelolaan pupuk kandang;

Pupuk kandang ditampung pada ternpathangunan sederhana yang

beratap, berventilasi c&p.

Penimbunan pupuk dengan ketinggian 1 meter.

Timbunan dilakukan pembalikan tiap 1 minggu sebanyak 2 kali.

Setelah matang (terkomposasi), pupuk di sortir. Penyortiran

meliputi kegiatan pembuangan kotorantsampah yang tidak berguna,

sekaligus digemburkan.

Menjelang digunakan, pupuk diangkut dan dipindah ke lokasi lahan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 66: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

VII. ANALISA DAN PEMBAHASAN

Untuk memudahkan dalam menggambarkan penentuan biaya

produksi, di dalam analisa data dan pembahasan dikelompoklcan menjadi

t ie tahapan yang meliputi; identi.fikasi biaya produksi tanaman tembakau,

analisa terhadap data yang dikumpulkan serta penentuan besarnya biaya

produksi.

A. Identitlkasi Biaya Produksi Tanaman Tembakau

Guna memberikan gambaran yang runtut terhadap biaya pmduksi,

identifikasi biaya produksinya disesuaikan dengan urutan W t a s dan

pengeluaran biaya. Secara garis besar urutan aktifitas dan pengeluaran biaya

dibagi menjadi lima tahap yaitu;

Persiapan.

Pengolahan Tanah.

Menanam.

Pemeliiaan.

Panen dan Pengolahan Hasil.

Khusus untuk biayalupah tenaga kerja, ditentukan asumsi-asumsi

sebagai berikut;

Upah tenaga kerja per hari termasuk 3 kali makan dengan asumsi dinilai

Rp. 1000,-

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 67: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

74

Upah tenaga kerja keluarga diasumsikan sama dengan upah tenaga luar

untuk tiap jenis pekerjaan.

Sedangkan secara keseluruhan, data yang dikumpulkan atas dasar

harga-harga tahun 1996.

1. Persiapan.

a. Pengadaan danaluang

Pengadaan danduang merupakan &tas pertama di dalam

tahap persiapan sebelum aktifitas berikutnya dilaksanakan.

Disamping danaluang berasal dari sisa hasil panen, biasanya

petani memperoleh danduang dari meminjam kepada bank maupun

kepada non bank (juragan, dan lain-lainnya). Pinjaman tersebut

biasanya telah dimulai sejak bulan November dan dibayar pada saat

panen yaitu bulan Agustus dan September secara berangsur.

Pinjaman kepada bank, menyebabkan timbulnya biaya pinjaman

berupa bunga dan biaya administrasi bank. Besarnya bunga bank

berkisar antara 18% - 24%, sedangkan besarnya biaya administrasi

berkisar antara 0,5% - 1% dari jumlah pinjaman. Pinjaman kepada

non bank seperti kepada juragan sebagai mana yang dilakukan oleh

sebagian besar petani, menimbulkan biaya bunga yang besarnya

sampai 50% dalam satu periode aWitas budidaya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 68: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

75

Dilihat dari sisi penarikan dana, bahwa dana yang berasal

dari bank biasanya ditarik sekaltgus setelah perjanjian kredit

dilaksanrlkan. Sedangkan pinjaman yang berasal dari juragan,

penarikaunya secara berangsur disesuaikan dengan tahapan aktiftas

budidaya. Penarikan yang berangsur tersebut biasanya diatur oleh

pemberi pinjaman dengan maksud untuk pengendalian

penggunaannya oleh petani.

Bunga pinjaman, bila pinjaman berasal dari bank bunga

dihitung atas dasar besarnya pinjaman, jangka waktu pemakaian

dan tingkat bunga yang berkisar antara 24% di luar biaya propisi

dart administrasi. Sedangkan pinjaman yang berasal dari juragan

biasanya dihitung 50% atas dasar jumlah komulatif pinjamau untuk

jangka waktu pinjaman h a n g lebih 10 bulan.

b. Pengadaan Pupuk Kandang (Pupuk Organik)

Pupuk kandang atau sering disebut lemi, bagi petani di

Temanggung merupakan kebutllhan pokok bag budidaya tanaman

tembakau, ha1 tersebut disebabkan keadaan tanah lahau tanaman

tembakau di Temangguug disinyalir tidak sehat.

Pada umumnya petani mernbeli pupuk kandang pada bulan

Nopember dan Desember bahkan ada yang melakukan pembelian

pupuk kandang pada akhir bulan Oktober. Pembelian pupuk lebih

awal dimaksudkan mempunyai beberapa tujuan antara lain,

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 69: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lebih leluasa memilih kualitas pupuk yang terb& karena

semakin ke belakang kualitas pupuk yang dijual semakin kurang

baik.

Dengan membeli pupuk lebih awal, memberi waktu yang cukup

untuk proses pengolahan serta pematangan pupuk tersebut.

Pengeluaran uang berkaitan dengan pengadaan pupuk kandang

terdiri dari;

Harga beli pupuk.

Biaya pengolahan (biaya tenaga kerja).

Biaya pengangkutan ke lahan tanam (biaya tenaga kerja).

c. Biaya Perbaikan Lahan

Perbaikan lahan merupakan kegiatan untuk memperbaiki

terasering dan saluran air utama yang rusak sebagai akibat aktifitas

panen tembakau sebelumnya. Tujuan perbaikan lahan ini terutarna

untuk mengatasi erosi tanah oleh air hujan. Biaya yang dikeluarkan

pada perbaikan lahan berupa biaya tenaga kerja.

2. Pengolahan Tanah dan Pengadaan Bibit

a. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah merupakan kegiatan untuk menyediakan

lahan siap tanam. M t a s pengolahan tanah meliputi kegiatan-

kegiatan;

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 70: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Pencangkulan dan pembuatan guludan.

Pemupukan dasar (menggunakan pupuk kandang).

Pembuatan lubang tanam.

Ketiga kegiatan tersebut pada dasarnya dapat dilakukan

secara berurutan waktunya, dan dapat dilakukan oleh sekelompok

tenaga kerja yang sama bagian lahan yang selesai dicangkul pada

saat awal pencangkulan, dalam beberapa hari dapat segera

dilakukan pemupukan dasar. Tanah yang telah diberi pupuk saat

awal beberapa hari setelah selurulmya selesai kemudian setelah

selesai pemupukan dasar seluruhnya selesai dapat langsung

dilakukan pembuatan lubang tanam. Biaya yang dikeluarkan untuk

mengerjakan kegiatan tersebut hanya berupa upah tenaga kerja.

Berkenaan dengan kegiatan pengolahan tanah, maka biaya

tenaga kerja untuk melakukan ketiga kegiatan tersebut dijadikan

menjadi satu kelompok biaya pengolahan tanah.

b. Pengadaan Bibit

Pengadaan bibit tanaman dapat dilakukan dengan dua

cara, yaitu membeli bibit yang telah siap tanam maupun dengan

jalan menangkar sendiri. Bagi sebagian besar petani tembakau di

Tuksari dalam memperoleh bibit dengan jalan membeli bibit siap

tanam. Dalam membeli bibit jumlahnya dilebihkan sampai 20%

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 71: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

78

dari kebutuhan jumlah tanamadkapasitas lahan sebagai cadangan

penyulaman.

Biaya untuk kegiatan ini adalah pengeluaran untuk

pembelian bibit.

3. Penanaman

Kegiatan dilakukan pada akti£itas penanaman meliputi;

Menanam bibit.

Penyulaman.

Kegiatan penanaman dan penyulaman memerlukan kehati-

hatian dan kecermatan yang tin@, oleh sebab itu kegiatan tersebut

memerlukan waktu yang agak lama.

a. Menanam Bibit

Bibit yang telah dipersiapkan ditanam pada lubang tanam yang

telah dipersiapkan terlebih dahulu pada saat pengolahan tanah. Tiap

lubang ditanami berisi satu bibit, tetapi didaerah lain ada yang

menanam dua bibit pada satu lubang tanam. Biaya yang dikeluarkan

pada kegiatan menanam hanya berupa upah tenaga kerja.

b. Penyulaman

Tujuh hari setelah bibit ditanam, biasanya telah dapat

diketahui tanaman yang hidup dan tanaman yang mati. Tanaman

yang mati dicabut dan diganti dengan bibit yang telah dicadangkan,

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 72: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

79

kegiatan tersebut disebut sebagai penyulaman. Biaya yang

dikeluarkan untuk kegiatan penyulaman hanya berupa upah tenaga

kerja.

4. Pemeliharaan

Pemeliharaan tanaman merupakan aktifitas yang dilakukan

setelah penanaman sampai menjelang tanaman siap dipanen. Aktifitas

pemeliharaan sangat mendapat perhatian dari petani, mengingat

tanaman tembakau termasuk tanaman rentan terhadap pengaruh

lingkungan serta hama dan penyakit. Disamping itu tinggi rendahnya

intensitas pemeliharaan akan sangat berpengaruh terhadap kualitas

maupun jumlah/volume hasil panen.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam W t a s

pemeliharaan meliputi;

Pengadaan pupuk anorganik.

Pemupukan lanjutan I dan II.

Penyiangan, pendankan dan pembubunan.

Pemangkasan tanaman.

Pemberantasan hama dan penyakit dan pengadaan obat-obatan.

a. Pengadaan Pupuk Anorganik

Pupuk anorganik diperoleh dari toko-toko pertanian, pupuk

anorganik yang digunakan adalah urea dan ZA. Jumlah urea dan ZA

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 73: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

80

yang dibeli biasanya telah diperhitungkan untuk keperluan dua kali

pemupukan lanjutan (I dan II). Biaya yang diperlukan adalah

pengeluaran untuk pembelian pupuk urea dan ZA.

b. Pemupukan Lanjutan I dan 11

Kegiatan dalam pemupukan lanjutan adalah pemberian pupuk

urea dadatau ZA pada sekitar tanaman. Pemberian pupuk tersebut

harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak akar serta

mempertimbangkan telmik penyiangan, pendangiran dan

pembubunan pada kegiatan selanjutnya. Biaya yang dikeluarkan

untuk kegiatan pemupukan lanjutan berupa upah tenaga kerja.

c. Penyiangan, Pendangiran dan Pembubunan

Kegitan penyiangan, pendangiran dan pembubunan dilakukan

dua kali dalam aktifitas pemeliharaan masing-masing setelah

pemupukan lanjutan I dan II. Biaya untuk kegiatan ini hanya berupa

upah tenaga kerja.

d. Pemangkasan Tanaman

Aktifitas pemangkasan tanaman terdiri dari pemetikan bunga

(topping) dan pemetikan tunas (Suckering). Pemetikan bunga

dilakukan hanya sekali, sedangkan pemetikan tunas bisa dua kali.

Tujuan pemangkasan tanaman adalah untuk efisiensi pemanfaatan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 74: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

81

zat hara agar terkonsentrasi pada daun produktif. Biaya untuk

aktifitas pemangkasan tanaman hanya berupa upah tenaga kerja.

e. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Tanaman tembakau tiap tahun tidak terhindar dari serangan

hama dan penyakit, namun waktu, jenis tanaman hama dan penyakit

yang menyerang tanaman tiap tahun tidak sama, sehingga jenis obat-

obatan ymg dibeli tergantung jenis hama dan penyakit yang

menyerang. Beberapa nama obat-obatan yang digunakan petani

anatara lain; dursban, anthio, furudan.

Biaya yang dikeluarkan pada kegiatan pemberantasan hama dan

penyakit adalah biaya tenaga kerja dan pengeluaran untuk pembelian

obat-obatan.

5. Panen dan Pengolahan Hasil

Panen dan pengolahan hasil merupakan &tas akhir di dalam

budidaya tanaman tembakau. Kegiatan-kegiatan pada panen dan

pengolahan hasil adalah sebagai berikut;

Panen; pemetikan daun, menggulung dan pelayuan (fermentasi).

Pengolahan hasil; perajangan, penganjangan, penjemuran,

pengembunan, penggulungan dan peranjangan.

Kegiatan panen dan pengolahan dilakukan oleh sekelompok

tenaga kerja yang sama. Pada umumnya pemetikan dam dan perajangan

tidak dilakukan pada hari yang sama tapi secara bemtan . Implikasi

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 75: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

dari sifat kegiatan tersebut adalah bahwa tenaga kerja harus menguasai

teknik panen dan pengolahan hasil. Upah tenaga kerja bukan dihitung

atas dasar jenis kegiatan, tetapi dihitung harian.

Biaya yang dikeluarkan untuk aktifitas panen dan pengolahan

hasil meliputi;

Biaya persiapan panen,

Biaya tenaga kerja.

a. Biaya Persipan Panen

rn Pengeluaran-pengeluaran persiapan panen terdiri dari;

Pengeluaran untuk pembuatan jemuran dan perbaikan tempat

fermentasi yang meliputi;

- Pembelian bambu, tali, paku, dan lain-lain.

- Upah tenaga kerja.

Jemuran dan tempat fermentasi ukurannya disesuaikan dengan

jumlah tanaman yang dibudidayakan.

Pengeluaran untuk pembelian sarana pengolahan.

Sarana atau bahan-bahan yang harus dibeli terlebih dahulu

sebelum pelaksanaan aktivitas pengolahan hasil terdiri dari;

- Pembelian kerajang.

- Pembelian rigen.

- Pembelian gula pasir.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 76: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Pengeluaran lain-lain

Pengeluaran lain sebelum panen dilaksanakan adalah

untuk keperluan hajatan (slametan). Kegiatan ini tidak

berhubungan langsung dengan aktivitas panen dan pengolahan

hasil, tetapi lebih berkaitan dengan adat dan kebiasan bagi

masyarakat setempat. Biaya untuk kegiatan hajatan berupa

pengadaan menu hajatan.

6. Biaya Penyusutan Peralatan

Peralatan-peralatan dalam budidaya tembakau secara garis

besar dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu;

Peralatan yang berumur ekonomi 10 tahun, terdiri dari; alat perjang

(cacak), pisau rajang (gobang), alat penjemur (rigen), grenda, rak-

rak fermentasi.

Peralatan yang berumur ekonomis 5 tahun, berupa alat penyemprot

obat-obatan (hand sprayer).

Karena peralatan-peralatan tersebut memiliki keterbatasan umur

ekonomis, sewajarnya bila terhadap peralatan-peralatan tersebut

dilakukan penyusutan, sehingga timbul biaya penyusutan peralatan-

peralatan. 30 persen manfaat dari alat penyemprot obat-obatan (hand

sprayer) diasumsikan digunakan untuk usahatani tanaman jagung, oleh

sebab itu pembebanan biaya penyusutan pada budidaya tembakau

diperhitungkan sebesar 70 persen.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 77: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

B. Analisa Data

Analisa data bertujuan untuk menhtung dan mengetahui besarnya

biaya rata-rata tiap jenis faktor produksi (input) yang digunakan per hektar

luas lahan budidaya tembakau.

Cara menghitung besarnya biaya rata-rata tiap hektar lahan dari tiap-

tiap faktor produksi yang digunakan, adalah dengan cara menghitung rata-

rata sederhana dengan formula sebagai berikut:

Biaya rata-rata per hektar Total biayalpengeluaran faktor lahan faktor produksi x - - produksi x (Rp)

Luas lahan (Ha)

x : Jenis faktor produksi

1. Biayaflengeiuaran Untuk Pengadaan Pupuk kandang

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 50 responden diperoleh data

sebagai berikut (Lampiran 7)

Luas lahan 53,4 hektar

J d a h penggunaan pupuk 342 truk seharga Rp. 5 1.890 ribu.

Biaya pengolahan Rp. 5 1.890 ribu

Biaya pengangkutan Rp. 4.092 ribu.

Total biaya pengadaan pupuk kandang :

Harga pupuk kandang Rp. 51.890 ribu

Biaya pengolahan Rp. 4.092 ribu

Biaya pengangkutan Rp. 10.331 ribu

J d a h Rp. 66.313 ribu

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 78: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

a. Pengeluaran rata-rata untuk pengadaan pupuk per hektar lahan ;

b. Penggunaan pupuk kandang rata-rata per hektar lahan =

Rp. 66.3 13 ribu = 6,4 tmk

53.4

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa per hektar

lahan memerlukan pupuk kandang rata-rata 6,4 truk dengan nilai Rp.

1.241,82 ribu.

2. Biaya Perbaikan Lahan

Biaya perbaikan lahan terdiri dari biaya tenaga kerja luar dan biaya

tenaga kerja keluarga yang diperhitungkan (Lampiran 8), sebagai

berikut:

a. Besarnya biaya perbaikan lahan rata-rata per hektar lahan,

- Tenaga kerja luar = Rp. 2.682 ribu = Rp. 50,22 ribu 54.3

- Tenga kerja keluarga = Rp. 967 ribu = Rp. 18,ll ribu 54,3

- Tenaga kerja luar dan keluarga Rp. 68,33 ribu

Tenaga Kerja

(TK)

TIC. Luar

TK. Keluarga

J d a h

HOK

Jumlah

677

243

920

Biaya

%-se

73,59

26,41

100

(Rp.000)

2.682

967

3.649

%-se

73,50

26,50

100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 79: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

b. Penggunaan tenaga kerja rata-rata per hektar lahan:

- Tenaga kerja luar = 677 HOK = 12,68 HOK 54.3

- Tenaga kerja keluarga = 243 HOK = 435 HOK 54.3

- Tenaga kerja total 17,23 HOK

Dari hasil perhitungan dapat disimpulkaq kegiatan perbaikan lahan

rata-rata untuk satu hektar lahan memerlukan:

Tenaga kerja :

- Luar 12,68 HOK, dengan biaya Rp. 50,22 ribu

- Keluarga 4,55 HOK, dengan biaya Rp. 18,ll ribu

- Total 17,23 HOK, dengan biaya Rp. 68,33 ribu

3. Biaya Pengolahan Tanah (Pencangkulan, Pemupukan Dasar,

Pembuatan Lubang Tanam)

Biaya pengolahan tanah berupa biaya tenaga kerja yang terdiri

dari biaya tenaga kerja luar dan keluarga yang diperhitungkan

(Lampiran 9), sebagai berikut:

Tenaga Ke rja

(n<) TK. Luar

TK. Keluarga

J d a h

HOK

Jurnlah

4.021

976

4.997

,Biaya

%-se

8.,47

19,53

100

(Rp.000)

16.084

3.904

19.988

%-se

80,47

19,53

100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 80: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

a. Besarnya biaya pengolahan tanah rata-rata per hektar lahan:

- Tenaga kerja luar = Rp. 16.084 ribu = Rp. 301,20 ribu 54.3

- Tenga kerja keluarga = Rp. 3.90; ribu = Rp. 73,l lribu

- Tenaga kerja luar dan keluarga Rp .374,3 lribu

b. Penggunaan tenaga kerja rata-rata per hektar lahan:

- Tenaga kerja luar = 4.021 HOK = 75,30 HOK 54,3

- Tenaga kerja keluarga = 976 HOK = 18,28 HOK 54.3

- Tenaga kerja total 93,58 HOK

Dari perhitungan dapat disimpdkan. kegiatan pengolahan tanah

untuk satu hektar rata-rata memerlukan:

- Luar 75,30 HOK, dengan biaya Rp. 301,20 ribu

- Keluarga 18,28 HOK, dengan biaya Rp. 73,11 ribu

- Total 93,58 HOK, dengan biaya Rp. 374,3 1 ribu

4. Biaya Pengadaan Bibit

Pengeluaran untuk pembelian bibit tiap hekar lahan sebagai berikut

(Lampiran 10);

- Jumlah bibit yang dibeli 998.500 batang.

- Nilaifharga 998.500 batang bibit Rp. 8.528 ribu.

a. Pengeluaran rata-rata untuk Rp. 8.528 ribu = Rp. 159.70 ribu. pengadaan bibit per hektar lahan 53.4

b. Kebutuhan bibit rata-rata tiap 998.500 batang = 18.699 btg. hektar lahan 53,4

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 81: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

88

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa tiap hektar lahan

memerlukan rata-rata 18.699 batang bibit dengan nilai Rp. 159,70 ribu.

5. Biaya Menanam

Biaya kegiatan menanam merupakan biaya tenaga kerja, yang

terdiri dari upah tenaga kerja luar dan upah tenaga keluarga yang

diperhitungkan (Tabel Lampiran 5). Biaya menanam sebagai berikut:

a. Besamya biaya penanaman rata-rata per hektar lahan;

Tenaga Kerja

(TK)

TK. Luar

TK. Keluarga

Jumlah

- Tenaga kerja luar = RD. 5.084 ribu = Rp. 95,21 ribu 54.3

- Tenaga kerja keluarga = Ru. 1.482 ribu = Rp. 27,75 ribu 54.3

- Tenaga kerja luar dan keluarga Rp. 122,96 ribu

b. Penggunaan tenaga kerja rata-rata per hektar lahan;

HOK

- Tenaga kerja luar = 1.271 HOK = 23,80 HOK 54.3

Jumlah

1.271

21 1

1.482

Biaya

- Tenaga kerja keluarga = 2 1 1 HOK = 3,95 HOK 54.3

%-se

85,76

14,34

100

(Rp.000)

5.084

1.483

5.928

- Tenaga kerja luar dan keluarga 27,75 HOK

%-se

85,76

14,34

100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 82: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

89

Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa tiap

hektar lahan rata-rata memerlukan;

- TK. Luar 23,80 HOK, dengan biaya Rp. 95,21 ribu

- TK. Keluarga 3,95 HOK, dengan biaya Rp. 27,75 ribu

- Total 27,75 HOK, dengan biaya Rp. 122,96 ribu

6. Biaya Penyulaman

Biaya yang diperlukan dalam kegiatan penyulaman berupa tenaga

kerja, baik tenaga kerja luar maupun tenaga kerja keluarga yang

diperhitungkan (Lampiran 12), data biaya penyulaman sebagai berikut.

a. Besamya biaya penyulaman rata-rata per hektar lahan;

- Tenaga kerja luar = Rp. 2.028 ribu = Rp. 37,98 ribu 54.3

- Tenaga kerja keluarga = R 730 ribu = Rp. 13,67 ribu + - Tenaga kerja luar dan keluarga Rp. 51,65 ribu

b. Penggunaan tenaga kerja rata-rata per hektar lahan;

- Tenaga kerjaluar = = 9,49 HOK

- Tenaga kerja keluarga = 223 HOK = 4,18 HOK

- Tenaga kerja luar dan keluarga 13,67 HOK

Tenaga Keqa

(TK)

TK. Luar

TK. Keluarga

Jumlah

HOK

Jumlah

507

223

730

Biaya

%-se

69,45

30,55

100

(Rp.000)

2.028

730

2.920

%-se

69,45

30,55

100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 83: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

tiap hektaf lahan rata-rata memerlukan:

- TK. Lux 9,49 HOK, dengan biaya Rp. 37,98 ribu

- TK. Keluarga 4,s HOK, dengan biaya Rp. 13,67 ribu

- Tk.Luar dan 13,67 HOK, dengan biaya Rp. 5 1,65 ribu Keluarga

7. Pengeluaran mtuk Pembelian Pupuk Anorganik

Pengeluaran mtuk pembelian pupuk anorganik sebagai berikut

(Lampiran 13). Jumlah pupuk yang dibeli,

Urea 17.675 kg, dengan harga Rp. 6.401 ribu.

ZA 5.975 kg, dengan harga Rp. 2.101 ribu

Jumlah Rp. 8.502 ribu

a. Pengeluaran rata-rata untuk pembelian pupuk anorganik untuk per

hektar lahan;

Urea = Rp. 6.401 ribu = Rp. 119,87 ribu 53,4

Dengan penggunaan rata-rata = 17.675 = 33 1 kgiha. 53,4

=Rp. 2.lOlribu = Rp. 39,34ribu 53,4

Dengan penggunaan rata-rata = 5.975 kg = 112 kgiha. 53,4

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 84: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

b. Penggunaan pupuk anorganik rata-rata tiap hektar lahan;

Urea

Dari hasil perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan,

bahwa rata-rata pengeluaran untuk pembelian pupuk anorganik

sebagai berikut;

Urea 330,99 kg, dengan biaya Rp. 119,87 ribu

ZA 11 1,89 kg, dengan biaya Rp. 39,34 ribu

8. Biaya Pemupukan Lanjutan

Pemupukan lanjutan dilakukan dua kali selama masa

pemeliharaan tanaman sebelum dilakukan penyiangan. Pupuk yang

digunakan adalah pupuk anorganik Urea dan ZA. Biaya yang

dikeluarkan berupa upah tenga kerja (Tabel Lampiran 8). Pengeluaran

biaya pemupukan lanjutan sebagai berikut;

Tenaga Kerja

(TK)

TK. Luar

TK. Keluarga

Jumlah

HOK

Jumlah

717

267

948

Biaya

%-se

72,87

27,13

100

(Rp.000)

2.868

1.068

3.936

%-se

72,87

27,13

100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 85: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

a. Besarnya biaya pemupukan lanjutan rata-rata per hektar lahan;

- Tenaga kerja luar = RP. 2.868 ribu = Rp. 53,71 ribu 54.3

- Tenga kerja keluarga = Rp. 1.068 ribu = Rp. 20,OO ribu 54.3

- Tenaga ke rja luar dan keluarga Rp. 73,75 ribu

b. Penggunaan tenaga kerja rata-rata per hektar lahan;

- Tenagakerjaluar = 717 HOK = 13,43HOK 54.3

- Tenaga kerja keluarga = 267 HOK = 5,00 HOK 54.3

- Tenaga kerja luar dan keluarga 18,43 HOK

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa,

kebutuhan tenaga kerja rata-rata untuk kegiatan pemupukan lanjutan

per hektar lahan rata-rata sebagai berikut:

- TK. Luar 13,43 HOK, dengan biaya Rp. 53,43 ribu

- TK. Keluarga 5,00 HOK, dengan biaya Rp. 20,OO ribu

- TK.Luar dan 18,43 HOK, dengan biaya Rp. 73,43 ribu Keluarga

9. Biaya Penyiangan, Pendangiran dan Pembubunan

Biaya penyiangan, pendangiran dan pembubunan berupa upah

tenaga kerja yang diperhitungkan (Lampiran 15). Tenaga kerja dan

biayanya sebagai berikut;

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 86: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

a. Besarnya biaya penyiangan, pendangiran dan pembubunan rata-rata

per hektar lahan;

Tenaga Kerja

(TK)

TK. Luar

TK. Keluarga

Jumlah

- Tenaga keja luar = Rv. 1.728 ribu =Rp. 32,36 ribu 54.3

Biaya

- Tenaga keja keluarga = Rv. 740 ribu = Rp. 13,86 ribu 54.3

(Rp.000)

1.728

740

2,468

HOK

- Tenaga ke j a luar dan keluarga Rp. 46,22 ribu

b. Penggunaan tenaga kerja rata-rata per hektar lahan;

%-se

70,02

29,98

100

Jumlah

432

185

617

- Tenaga kerja luar = 432 HOK = 8,09 HOK 54.3

- Tenga ke j a keluarga = 185 HOK = 3,46 HOK 54.3

%-se

70,02

29,98

100

- Tenaga kerja luar dan keluarga 11,55 HOK

Dari perhitungan tersebut di atas, maka besarnya kebutuhan

tenaga kerja rata-rata untuk kegiatan penyiangan, pendangi'an dan

pembubunan per hektar lahan rata-rata sebagai berikut:

- TK. Luar 8,09 HOK, dengan biaya Rp. 32,60ribu

- TK. Keluarga 3,46 HOK, dengan biaya Rp. 11,55 ribu

- Tk.Luar dan 11,55 HOK, dengan biaya Rp. 46,22 ribu Keluarga

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 87: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

94

10. Biaya Pemangkasan Bunga (Topping)

Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pemangkasan bunga

(topping) adalah upah tenaga kerja luar dan tenaga kerja keluarga yang

diperhitungkan (Lampiran 16). Biaya pemangkasan bunga sebagai

berikut;

a. Besarnya biaya tenaga kerja pemangkasan bunga rata-rata per hektar

Tenaga Ke rja

(TK)

TK. Luar

TK Keluarga

Jumlah

lahan;

- Tenaga kerja luar = Rp. 1.728 ribu = Rp. 32,36 ribu 54.3

- Tenaga kerja keluarga = RP. 740 ribu = Rp. 13,86 ribu 54.3

HOK

- Tenaga kerja luar dan keluarga Rp. 46,22 ribu

Jumlah

432

185

617

Biaya

b. Penggunaan tenaga kerja dalam kegiatan pemangkasan bunga rata-

%-se

70,02

2998

100

(Rp.000)

1.728

740

2.466

rata per hektar lahan;

%-se

70,02

29,98

100

- Tenaga kerja luar = 432 HOK = 8,09 HOK

54.3 - Tenaga kerja keluarga = 185 HOK = 3,46 HOK

54.3

- Tenaga kerja luar dan keluarga 11,55 HOK

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 88: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Dari perhitungan tersebut di atas, maka besarnya kebutuhan

tenaga kerja rata-rata untuk kegiatan penyiangan, pendangi'an dan

pembubunan per hektar lahan rata-rata sebagai berikut:

- TK. Luar 8,09 HOK, dengan biaya Rp. 32,36 ribu

- TK. Keluarga 3,46 HOK, dengan biaya Rp. 11,55 ribu

- Tk.Luar & 11,55 HOK, dengan biaya Rp. 46,22 ribu Keluarga

1 I. Biaya Pemangkasan Tunas (Suckering)

Biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pemangkasan tunas

(suckering) adalah upah tenaga kerja, baik tenaga kerja luar maupun

tenaga kerja keluarga yang diperhitungkan (Lampiran 17) pemangkasan

tunas sebagai berikut;

a. Besarnya biaya tenaga kerja pemangkasan tunas rata-rata per hektar

Tenaga Keja

(TK)

TK. Luar

TK. Keluarga

Jumlah

lahan;

- Tenaga kerja luar = Rp. 2.920 ribu = Rp. 54,68 ribu 54.3

- Tenaga kerja keluarga = Rp. 1.256 ribu = Rp. 23,52 ribu 54.3

HOK

- Tenaga kerja luar dan keluarga Rp. 78,20 ribu

Jurnlah

730

314

1.044

Biaya

%-se

69,92

30,OS

100

(Rp.000)

2.920

1.256

4.176

%-se

69,92

30,OS

100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 89: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

b. Besarnya tenaga kerja dalam kegiatan pemangkasan tunas rata-rata

per hektar lahan;

- Tenaga keja luar = 730 HOK = 13,67 HOK 54.3

- Tenaga keja keluarga = 3 14 HOK = 5,88 HOK 54,3

- Tenaga keja luar dan keluarga 19,55 HOK

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata

per hektar lahan memerlukan;

- TK. Luar 13,67 HOK, dengan biaya Rp. 54,68 ribu

- TK. Keluarga 5,88 HOK, dengan biaya Rp. 23,52 ribu

- TK.Luar dan 19,55 HOK, dengan biaya Rp. 78,20 ribu Keluarga

12. Biaya Pemberantasan Hama dan Penyakit

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemberantasan hama

dan penyakit terdiri dari biaya tenaga kerja dan pengeluaran untuk

pembelian obat-obatan (Lampiran 17). Pengeluaran untuk pembelian

obat-obatan akan dibahas dibelakang. Penggunaan tenaga kerja dan

biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan pemberantasan hama dan

penyakit sebagai berikut;

Tenaga Kerja

(TK)

TK. Luar

TK. Keluarga

Jumlah

HOK

Jumlah

524

242

766

Biaya

%-se

68,41

31,59

100

(Rp.000)

2.096

766

3.064

%-se

68,41

31,59

100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 90: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

a. Besarnya biaya tenaga kerja pada kegiatan pemberantasan hama dan

penyakit rata-rata per hektar lahan;

- Tenaga ke rja luar = Rv. 2.096 ribu = Rp. 39,25 ribu 54.3

- Tenaga kerja keluarga = Rv. 766 ribu = Rp. 14,34 ribu 54.3

- Tenaga ke rja luar dan keluarga Rp. 5339 ribu

b. Besarnya tenaga kerja dalam kegiatan pemberantasan hama dan

penyakit rata -rata per hektar lahan;

- Tenaga kerja luar = 524 HOK = 9,81 HOK 54.3

- Tenaga kerja keluarga = 242 HOK = 4,53 HOK 54.3

- Tenaga ke rja lux dan keluarga 14,34 HOK

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata

per hektar lahan memerlukan;

- TK. Luar 9,81 HOK, dengan biaya Rp. 54,68 ribu

- TK. Keluarga 433 HOK, dengan biaya Rp. 23,52 ribu

- Tk.Luar dan 14,34 HOK, dengan biaya Rp. 5339 ribu Keluarga

13. Pengeluaran untuk Pengadaan Obat-Obatan

Mengingat banyaknya jenis obat-obatan serta variasi

penggunaannya oleh petani, maka untuk keperluan perhitungan biaya

rata-rata tidak dicantumkan jenis obat-obatan yang digunakan, tetapi

harga besarnyalnilai obat-obatan yang digunakan (Lampiran 17).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 91: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Biaya obat-obatan rata-rata = Rp. 4.078 ribu = Rp. 76,37 ribu per hektar lahan 53,4

14. Biaya Dengeluaran Persiapan Panen Dan Pengolahan Hasil

Biaya dan pengeluaran persiapan panen dan pengolahan lahan

terdiri dari dua kelompok yaitu;

a. Pengeluaran untuk persiapan pengolahan yang meliputi; pembelian

bambu untuk pembuatan jemuran, bahan-bahan lain untuk

pembuatan jemuran dan perbaikan rak-rak fermentasi, ongkos

tenaga kerja, pembelian rigen dan pengeluamn untuk hajatan.

b. Pengeluaran untuk pembelian keranjang dan gula pasir.

Perhitungan biaydpengeluaran persiapan panen dan

pengolahan hasil rata-rata per hektar lahan sebagai berikut;

a. Biaydpengeluaran untuk persiapan pengolahan (Lampiran 19).

Pengeluaran pembelian barnbu rata-rata per hektar lahan

Rv. 2.946 ribu = Rp.55,17 ribu 53,4

Dengan jumlah penggunaan rata-rata 962 batang = 18,Ol batang 53,4

Pengeluaran pembelian bahan-bahan lain untuk pembuatan

jemuran dan perbaikan rak fermentasi;

Rv. 3.105 ribu = Rp.58,15 ribu 53,4

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 92: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Biaya tenaga kerja rata-rata per hektar lahan untuk pembuatan

jemuran dan perbaikan rak fermentasi;

RP. 1.344 ribu = Rp.25,17 ribu 53,4

Dengan penggunaan = 336 HOK = 6,29 HOKihektar tenaga kerja rata-rata 53,4

Pengeluaran untuk hajatan (biaya lain-lain) rata-rata per hektar;

RP. 7.210 ribu = Rp. 135,02 ribu. 53,4

Pengeluaran untuk pembelian rigen (alat penjemur) rata-rata per

lahan;

RP. 2.880 ribu = Rp. 53,93 ribu 53,4

Dengan jumlah rigen rata-rata yang dibeli

80 buah = 16,48 buah (16-17 buah) per hektar lahan. 53,4

b. Pengelurn untuk pembelian keranjang dan gda pasir

(Lampiran 20)

Pengeluaran untuk pembelian keranjang rata-rata per hektar;

RP. 8.280 ribu = Rp. 155,06 ribu. 53,4

Dengan jumlah rigen keranjang rata-rata yang dibeli

838 buah = 15,59 buah (5-16 buah) per hektar lahan. 53,4

Pengeluaran untuk pembelian gula pasir rta-rata per hektar;

RD. 4.132.50 ribu = Rp. 77,39 ribu. 53,4

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 93: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Dengan jumlah rigen rata-rata @a y q dibeli ;

2.755 kg = 51,59 buah (51 1-652 kg) per hektar lahan. 53.4

15. Biaya Panen dan Pengolahan Hasil

Biava yang - dikeluarkan untuk kegiatan panen dan pengolahan

basil berupa upah tenaga kerja, yang terdiri dari tenaga kerja luar d m

tenaga kerja keluarga yang diperhitungkan (Lampiran 21).

Penggunaan tenaga keja dan biaya yang dikeluarkan dalam

kegiatan panen dan pengolahan - hasil sebagai berikut;

a. Besarnya biaya tenaga kerja pada kegiatan panen dan pengolahan

hasil rata-rata per hektar lahan;

I

Tenaga Ke rja

(TI;)

TK. Luar

m. lieiuarga

hm!a.!!

- Tenaga ke rja luar = RP. 85.265 ribu = Rp.1.596,72 ribu 54.3

- Tenaga ke ja keluarga = RP. 23 367.5 ribu = Rp. 446,96 ribu 54.3

- Tenaga ke j a luar dan keluarga Rp. 2.403,68 ribu

HGK

Junrlal~

15.110

4.459

!?.56?

Biaya

%-se

77,21

Z,79

I??

(Rp.000)

82.265

23.867,s

!0?,!32,5

%-se

78,13

Zi,87

!??

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 94: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

b. Besarnya tenaga kerja dalam kegiatan panen dan pengolahan hasil

rata-rata per hektar lahan;

- Tenaga ke rja luar = 15.110 HOK = 282,96 HOK

54.3 - Tenaga kerja keluarga = 4.459 HOK = 83,50 HOK

54,3

- Tenaga kerja luar dan keluarga 366,46 HOK

Dari perhitungan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

rata-rata per hektar lahan memerlukan;

- TK. Luar 282,96 HOK, dengan biaya Rp. 1.596,72 ribu

- TK. Keluarga 83,50 HOK, dengan biaya Rp. 446.96 ribu

- Tk.Luardan Rp. 2.043,68 ribu Keluarga

16. Biaya Pinjaman /Modal

Biaya pinjamanlmodal (bunga) atas tambahan modal untuk

bididaya tanaman tembakau dipenuhi dari dua sumber, yaitu dari bank

dan juragan (non bank). Dari 50 responden yang diteliti, hanya 1

responden yang tidak memiliki pinjaman dari pihak lain, sedangkan 49

responden lainnya memiliki pinjaman dengan komposisi sebagai

5 responden (10,2%) meminjam kepada bank, dengan total

pinjaman sebesar Rp. 14.500 ribu (13,06%).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 95: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

102

44 responden (89,94%) meminjam kepada juragan (non bank),

dengan total pinjaman sebesar Rp.96.500 ribu .(86,94%)

(Lampiran 22).

Lamanya pemakaian pinjaman (outstanding credit) diperhitungkan

selama 10 bulan, yaitu sejak dicairkan bulan Nopember sampai

dengan pelunasan ~ u l a i bulan Agustus.

a. Besarnya biaya bunga rata-rata per hektar lahan sebagai berikut;

RP. 52.200 ribu = Rp. 1.033,73 ribu (543 -3)

b. Besamya pinjaman modal rata-rata tiap hektar lahan,

Rp. 111.000 ribu = Rp. 2.202,38 ribu. (543 -3)

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan besarnya tingkat

bunga pinjaman rata-rata untuk jangka waktu rata-rata 10 bulan

adalah

Rp'1'033'73 x 100% = 46,96 % atau 56,32% per tahun Rp.2.202,38 ribu

Apabila dihitung per jenis pinjaman, maka tingkat bunga masing-

masing pinjaman untuk jangka waktu 10 bulan sebagai berikut:

Pinjaman pada bank = Ru. 3.850 ribu x 100% Rp. 14.500 ribu

= 26,55% atau 3 1,88% setahun (termasuk biaya propisi dan administrasi).

Pinjaman pada juragan = Ru.48.250 ribu x 100% Rp.96.500 ribu

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 96: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

= 50% atau 60% setahun.

Dari perhitungan di atas ternyata terdapat peluang bagi petani untuk

menghemat bunga pinjaman, bila dapat m e n g W a n pinjamannya

bank.

17. Biaya Penyusutan

Penyusutan terhadap alat penyemprot obat-obatanhand sprayer

(peralatan benunur ekonomis 5 tahun) hanya diperhitungkan 70 persen

dari penyusutan pertahunnya, karena 30 persen manfaat alat tersebut

untuk usahatani jagung.

Besarnya nilai peralatan-peralatan dan penyusutan per tahun

sebagai berikut:

Besarnya penyusutan peralatan rata-rata untuk kepe-an lahan per

Umur Ekonornis Peralatan

10 tahun

5 tahun

Jumlah

hektar (Lampiran 233);

Rp. 7.165.35 ribu = Rp. 134,18 ribu. 54,3

Nilai Peralatan (Rp.000)

65.269,50

4.560

69.829,5

Dari analisa data, dapat diketahui pula komposisi penggunaan

Penyusutan per tahun (Rp.OOO)

6.526,95

912

7.438,95

tenaga kerja dan biaya rata-rata per hektar lahan sebagai berikut

(Tabel 5).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 97: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Tabel 5. Komposisi Penggunaan Tenaga Kerja Dan Biaya Per Hektar

Lahan

Jenis Kegiatan

Perbailcan lahan

Pengolahan tanah

Penanaman

Penyulaman

Pemupukan lanjutan

Penyiangan, pendangiran,

pembubunan

Pemangkasan bunga

Pemangkasan tunas

Pemberantasan hama &

penyakit

Persiapan panen &

pengolahan

Panen dan Pengolahan

Jnmlah

Prosentase

T.K. Luar

HOK

12.68

75.30

23.80

9.49

13.43

8.09

8.09

13.67

9.81

6.29

282.96

463.61

77.23

(Rp.000)

' 50.22

301.20

95.21

37.98

53.71

32.60

32.36

54.68

39.25

25.17

1596.72

2319.19

77.71

T.K. Keluarga

HOK

4.55

18.28

3.95

4.18

5.00

3.46

3.46

5.88

4.53

-

83.50

136.79

22.77

Total

(Rp.000)

18.11

73.11

27.75

13.67

20.00

13.86

13.86

23.52

13.34

446.96

665.18

22.29

HOK

17.23

93.58

27.75

13.67

18.43

11.55

11.55

19.55

13.34

6.29

366.46

600.40

100.00

(Rp.000)

68.33

374.31

122.96

51.65

73.71

46.46

46.22

78.20

53.59

25.17

2043.68

2984.28

100.00

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 98: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

C. Penentuan Biaya Produksi

Langkah dalam menentukan biaya produksi adalah sebagai berikut;

Menentukan jenis dan besarnya biaya produksi,

Menentukan total biaya produksi dengan akuntansi berbasis kas dan

berbasis akrual.

1. Unsur-unsur biaya produksi.

Berdasarkan identifikasi dan analisa biaya perilaku serta analisa

sebagaimana telah dikemukakan terdahuly dapat diketahui unsur-unsur

biaya produksi budidaya tembakau sepeti pada tabel 6.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 99: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Tabel 6. Jenis dan Besarnya Produksi Budidaya Tembakau Per Hektar Lahan di Desa Tuksari, Kabupaten Temanggung.

(Rp.000)

1.241,82

50,22 18,ll

301,20 73,ll

159,77

95,21 27,75

37,98 13,67

159,21

53,71 20,OO

32,60 13,86

32.36 13.86

54.68 23.52

39.25 14.34 76.37

95.17 25.17 58.15

155.06 77.39

1596.72 446.96

135.02 1033.79 134.18

No.

1. 2 2.a 2.b 3. 3.a 3.b 4.

5. 5.a 5.b 6 6.a 6.b

7. 8. 8.a 8.b 9. 9.a 9.b 10 10.a 10.b 11 1l.a 1l.b 12 12.a 12.b 13

14 14.a 14.b 14.c 14.d 14.e 15 15.a 15.b

16 17 18

Jenis biaya Persiapan Tanam: Biaya pengadaan pupuk kandang Biaya perbailcan lahan: • TK. Luar TK. Keluarga

Biaya pengolahan tanah: . TK. Luar . TK. Keluarga Biaya pengadaan bibit penanam Biaya penanman;

TK. Luar . TK. Keluarga Biaya penynlaman; Tk. Luar TK.Kelnarga

PemelIharaan: Biaya pengadaan pupuk anorganik Biaya pemupukan lanjutan; .TK. Luar b T K . Keluarga B. penyiangan, pendandrsn, pembubunan; .TK. Luar .TK. Keluarga Biaya pemgkasan bunga; .TK. Luar .TK. Keluarga Biaya pemanglwan tunas, 1TK. Luar .TK. Keluarga Biaya pembemntasan hama & penyakit *TK. Luar .TK. Keluarga Biaya pengadaan obt-obatan Panen dan Pen~olahan Hasil Biaya persiapan panen dan pengolahan .Pembelian bambn .Biaya Tk (luar) .Pembelian bahan-bahan lain *Pembelian kerarjang .Pembeli gula pasir Biaya Panen dan pengolahan hasil .TK. Luar .TK. Keluarga Biava Lainnva Biaya unhk kegiatan hajatan Biaya bung Biaya penyusutan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 100: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

2. Menentukan Biaya Produksi dengan Akuntansi Berbasis Kas dan

Akuntansi Berbasis Akrual

a. Biaya produksi budidaya tembakau dengan akuntansi berbasis kas

Pokok pemikiran yang mendasari adalah bahwa biaya dicatat

apabila kas benar-benar dikeluarkan tanpa memperhatikan saat kejadian

yang berkonsekwensi dikeluarkannya kas tersebut.

Komponen biaya yang diperhitungkan meliputi:

Biaya Material

Yaitu seluruh pengeluaran kas yang berhubungan dengan

pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, obat-obatan, barang-

barang lainnya).

Biaya Tenaga Kerja Luar.

Yaitu seluruh pengeluaran kas untuk pembayaran upah tenaga

kerja dari luar keluarga termasuk penyediaan makan yang

dikonversi dalam nilai rupiah sebesar Rp. 1000,OO per hari per

orang.

Biaya Lain-Lain

Yaitu pengeluaran kas untuk keperluan hajatan dan pembayaran

bunga pinjaman.

Komponen biaya yang tidak diperhitungkan meliputi;

- Upah untuk tenga keluarga

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 101: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

- Biaya penyusutan peralatan.

Upah tenaga keluarga dan biaya penyusutan tidak diperhitungkan,

karena tidak ada pengeluaran kas untuk keperluan tersebut. Sisa

hasil usaha dianggap sebagai upah atau kompensasi dari usahanya

termasuk resiko yang dihadapi.

Atas dasar pokok pemikiran di atas, maka total biaya produksi

budidaya tanaman tembakau atas clasar akuntansi berbasis kas adalah

sebagai berikut;

Tabel 7. Budidaya Tanaman Tembakau di Desa Tuksari-Akuntansi Berbasis Kas Total Biaya Produksi per hektar lahan (Rp.000)

Biaya pengadaan pupuk amrganik

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 102: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

109

Dari perhitungan biaya produksi dengan akuntansi berbasis kas

untuk tiap hektar lahan budidaya tembakau, total biaya produksinya

sebesar Rp. 5470.72 ribu. Kelompok biaya tenaga kerja merupakan

kelompok biaya tertinggi yaitu sebesar Rp. 2319.10 ribu atau 42.39%,

kelompok biaya material rp. 1982.87 ribu atau 36.25 YO, sedangkan

kelompok biaya lainnya Rp. 1168.75 ribu atau 21.36%.

Ditinjau dari jenis biaya, terdapat tiga jenis biaya yang dominan

pada masing-masing kelompok biaya yaitu;

Biaya pengadaan pupuk kandang Rp. 1241.82 ribu atau 22.70% dari

total biaya produksi.

Biaya tenaga kerja panen dan pengolahan hasil Rp. 1596.72 ribu

atau 29.19 % dari total biaya produksi

Biaya bunga pinjaman Rp. 1033.73 ribu atau 18.89% dari total

biaya produksi

Ketiga jenis biaya tersebut sebesar Rp. 3872.29 ribu atau 70.78% dari

total biaya produksi.

b. Biaya produksi budidaya tembakau dengan akuntansi berbasis akrual

Pokok pemikiran yang mendasari adalah bqhwa biaya dicatatldiakui

pada saat kejadian yang berkonsekwensi dikeluarkannya kas, tanpa

memperhatikan saat pengeluaran kas. Dalam hal ini seluruh komponen

biaya baik yang berupa kas, non kas termasuk biaya penyusutan (biaya 4

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 103: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

periode) diperhitungkan. namun demikian dalam hal ini perlu

diperhitungkan pula sumber biaya yang seolah-olah merupakan subsidi

terhadap biaya budidaya tanaman tembakau. Sumber biaya tersebut

berasal dari penerimaan bersih usaha tanaman jagung (by product)

sebesar Rp. 732,23 ribu (sebagai pengurang).

Penerimaan bersih usahatani tanaman jagung per hektar untuk

satu kali tanam adalah sebagai berikut.

Data dan asumsi van& dimakan;

- Produksi per hektar lahan rata-rata 3.200 kg jagung kering pipilan

(data Statistik Temanggung)

- Harga Rp. 340,- per kilogram (tahun 1996)

- Komposisi biaya (menurut Danarti. et.al., dalam Palawija Budidaya

dan Analisis Usahatani, Penebar Swadaya, 1996, Jakarta) sebagai

berikut:

Biaya sarana produksi 13,25% dari penerimaan kotor.

Biaya tenaga kerja 17,1% dari penerimaan kotor.

Biaya lain-lain 1,64% dari penerimaan kotor.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 104: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Perhitunaan Penerimaan Bersih

- Penerimaan kotor 3200 x Rp.340 = Rp. 1.088 ribu.

- Pengeluaran biaya:

a Biaya sarana produksi Rp. 144,16 ribu

a Biaya tenaga kerja Rp. 193,77 ribu

Biaya lain-lain RD. 17,84 ribu

Jumlah biaya Rp. 355.77 ribu

- Penerimaan Bersih Rp. 732.29 ribu

Atas dasar hal di atas, perhitungan biaya produksi budidaya

tanaman tembakau dengan akuntansi berbasis h a l dapat dilihat pada

Tabel 8.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 105: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Tabel 8. Budidaya Tanaman Tembakau di Desa Tuksari-Akuntansi Berbasis A h a 1 i Total Biaya Produksi per hektar lahan (Rp.OOO) 4

iaya pengadaan pupuk kandang iaya pengadaan bibit iaya pengadaan pupuk anorganik iaya pengadaan obat-obatan iaya persiapan panen & pengolahan;

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 106: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Dari perhitungan biaya produksi dengan akuntansi berbasis

akrual untuk tiap hektar lahan budidaya tembakau, total biaya

produksinya sebelum diperhitungkan penghasilan bersih dari usahatani

tanaman jagung sebesar Rp. 6275.2 ribu. Kelompok biaya tenaga kerja

merupakan kelompok biaya tertinggi yaitu sebesar Rp. 2984.28 ribu

atau 47.56%, kelompok biaya material Rp. 1982.87 ribu atau 31.60 %,

sedan* kelompok biaya lainnya Rp. 1308.06 ribu atau 20.84%.

Ditinjau dari jeNs biaya, terdapat tiga jeNs biaya yang dominan pada

masing-masing kelompok biaya y h ,

Biaya pengadaan pupuk kandang Rp. 1241.82 ribu atau 19.81% dari

total biaya produksi.

Biaya tenaga kerja panen dan pengolahan hasil Rp. 2043.28 ribu

atau 32.59 % dari total biaya produksi

Biaya bunga pinjaman Rp. 1033.73 ribu atau 16.49% dsui total

biaya produksi

Ketiga jenis biaya tersebut sebesar Rp. 4.319.23 ribu atau

68.83% dari total biaya produksi sebelum dikurangi penghasilan bersih

usahatani tanaman jagung.

Setelah diperhitungkan penghasilan bersih yang berasal dari

usahatani tanaman jagung, maka besarnya total biaya produksi budidaya

tanaman tembakau per hektar sebesar Rp. 5537.85,-.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 107: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

c. Biaya Produksi Menurut Petani

Berdasarkan hasil observasi, di samping dapat ditentukan dua

pendekatan dalam menghitung biaya produksi, yaitu dengan akuntansi

berbasis kas dan akuntansi berbasis akrual, ternyata diperoleh perhitungan

biaya produksi yang dilakukan secara tradisionat oleh petmi. Secara

terperinci perhitungan biaya produksi menurut petani dapat dilihat pada

tabel 9.

Komponen biaya yang diperhitungkan meliputi:

- Biaya material

Upah seluruh pengeluaran untuk pembelian saprotan (pupuk, obat-

obatan, bibit, bag-barang lain).

- Biaya tenaga kerja

Berupa upah yang dibayarkan tidak termasuk penyediaan makan.

Komponen yang tidak diperhitungkan meliputi:

- Biaya makan untuk tenaga keluar.

- Biaya tenaga keluarga.

- Biaya Bunga.

- Biaya penyusutan.

Keempat komponen biaya di atas tidak diperhitungkan dengan alasan bahwa

memang tidak ada pengeluaran riil selama proses produksi (budidaya).

Berdasarkan perhitungan petani, biaya produksi per hektar Iahan

sebesar Rp. 3.973,38 ribu. Biaya produksi menurut petani lebih rendah

&banding biaya produksi dengan akuntansi berbasis kas dan berbasis

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 108: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

akrual. Hal tersebut disebabkan dalam biaya produksi menurut petani tidak

memperhitungkan;

Biaya makan tenaga luar untuk kuratlg lebih 463 HOK (Rp.463,7 ribu)

Biaya tenaga kerja keluarga (136,79 HOKtRp. 665,18 ribu)

w Biaya bunga Rp. 1.033,73 ribu.

w Biaya penyusutan Rp. 139,31 ribu.

Tabel 9. Budidaya Tanaman Tembakau di Desa Tuksari-Menwut Petani Biaya Produksi per Hektar Lahan (Rp.000)

Biaya persiapan panen & pengolah Pembelian bambu Pembelian bshan-bahan lain

iaya pemupukan lanjutan iaya penyiwga~ pen^^, wbubunan iaya pemangkasan bung8

Biaya pansngkasan tlmas 12.8 14.b 15.a

16

Biaya pemberantnsan hama & penyakit Biayapersiapan panen & pengolahan Biaya panen daa pengolahan hasil

Subtotal Biava lam& Pengeluaran unluk hajatan

Subtotal Total

41.01 29.44 18.88

1313.76 2319.10

135.02

135.02 3973.38

1.03 0.74 0.48

33.06- 128.68

3.40

3.40 100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 109: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Apabila diperbandingkan, ketiga perhitungan biaya produksi tersebut dapat

dilihat pada Grafik 1 dan Tabel 10. Selama ini petani tembakau justru

beranggapan bahwa biaya produksi tiap hektar adalah sesuai dengan

perhitupgannya. Akibatnya biaya produksi lebih rendah dibanding total

biaya produksi dengan akuntansi berbasis kas maupun dengan akuntansi

berbasis alaual, sehingga perhitungan tersebut tidak sesuai dengan kaidah

akuntansi yang lazim digunakan dalam dunia usaha.

MenurutiPetani Basis Kas Basis Akrual*

Grafik 1.Perbandingan Biaya Produksi per Hektar Lahan Menurut Petani, Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual

* sebelum diperhitungkan penghasilan bersih usahatani jagung

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 110: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Tabel 10. Perbedaan Total Biaya Produksi per Hektar Lahan Menurut

Petani, Akuntansi Berbasis Kas dan Akuntansi Berbasis Akrual

* Setelah diperhitungkan penghasilan bersih usahatani jagung.

Perbesaan sebesar Rp.1497.34 ribu antara biaya produksi menurut

petani tidak memperhitungkan biaya makan tenaga luar Rp.463.67 ribu dan

biaya bunga pinjaman Rp. 1033.73 ribu.

Perbedaan sebesar Rp, 67.13 ribu antara biaya produksi dengan

akuntansi berbasis kas dan h t a n s i berbasis h a 1 disebabkan, pada biaya

produksi dengan akuntansi berbasis kas ditambah biaya tenga keluarga

Rp.665.18 ribu dan biaya penyusutan Rp. 134.18 ribu dan W a n g i dengan

Perhitungan

Jumlah

Selisih

penghasilan bersih usahatani jagung Rp. 732.23 ribu.

Menurut Akuntansi Akuntansi Petani Betbasis Kas Eerbasis Akmal*

3973.38 54470.72 5537.85

1497.34 67.13

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 111: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

VIII. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Mengetahui biaya produksi sangat penting bagi setiap

pengusaha, baik yang bergerak di bidang usaha industri, perdagangan

maupun pertanian. Pengelolaan secara baik terhadap biaya produksi

akan berpengaruh positif terhadap strategi perusahaan secara

keseluruhan.

Bagi pengusaha yang bergerak di bidang usaha pertanian

khususnya petani kecil, mengetahui serta dapat mengelola secara baik

biaya produksi, merupakan suatu keharusan. Hal tersebut disebabkan

posisi petani pada umumnya lemah terhadap harga, baik harga sarana

produksi pertanian maupun harga jual hasil pertaniannya, sehingga

biaya produksi merupakan ruang gerak bagi petani untuk menyiasati

usaha taninya agar diperoleh hasil yang lebih baik khususnya melalui

efesiensi.

Dari hasil analisa dan pembahasan terhadap data hasil

penelitian pada budidaya tanaman tembakau rakyat di Desa Tuksari,

Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung dapat disimpulkan

sebagai berikut.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 112: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

1. Petani tembakau di Desa Tuksari belum mengetahui cara

menghitung biaya produksi secara benar, perhitungan yang

dilakukan umumnya berdasarkan uang yang betul-betul telah

dikeluarkan (cash out of pocket). Pengorbanan yang tidak berupa

kas, seperti penyediaan makan bagi tenaga kerja, penggunaan

tenaga sendiri danl atau keluarga, biaya bunga pinjaman, biaya

penyusutan, tidak diperhitungkan, sehingga biaya produksi tampak

rendah.

2. Berdasarkan perhitungan diperoleh besarnya biaya produksi

budidaya tanaman tembakau sebagai berikut:

Menurut petani Rp. 3973.38 ribu.

Dengan akuntansi berbasis kas Rp. 5470.72 ribu.

Dengan akuntansi berbasis h a 1 Rp. 5537.85 ribu.

Perbedaan antara biaya produksi menurut petani dengan

akuntansi berbasis kas sebesar Rp. 1497.34 ribu, disebabkan

biaya produksi menurut petani tidak memperhitungkan biaya

makan tenaga luar Rp. 463.61 ribu dan biaya bunga pinjaman

Rp. 1033.73 ribu.

3. Biaya tenaga kerja merupakan kelompok biaya yang dominan

dengan presentase berkisar 40-50 persen dari ketiga perhitungan

biaya produksi, sehingga budidaya tembakau me&

ketergantungan yang cukup tinggi pada tenaga kerja. Disusul

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 113: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

biaya material berkisar antara 3 1-50 persen, sedangkan sisanya

biaya lain-lain kurang lebih 21 persen khusunya pada biaya

produksi dengan pendekatan akuntansi berbasis kas dm berbasis

alaual.

4. Dilihat dari jenis biaya pada masing-masing kelompok biaya,

(khusus biaya produksi dengan akuntansi berbasis kas dan

berbasis alaual) terdapat tiga jenis biaya yang cukup dorninan

dari total biaya produksi, yaitu

Biaya pengadaan pupuk kandang (material) berkisar antara

19-23 persen dari total biaya produksi.

Biaya panen dan pengolahan (tenaga kerja) berkisar antara

29-33 persen dari total biaya produksi

Biaya bunga pinjaman (biaya lain0lain) berkisar antara 16-

19 persen.

Implikasi dari diperolehnya perhitungan biaya produksi

dengan akuntansi berbasis kas dan akuntansi berbasis alaual, adalah

adanya kecenderungan peningkatan harga jual tembakau. Hal tersebut

dapat terjadi karena kedua perhitungan tersebut temyata lebih tinggi

dibanding dengan perhitungan biaya produksi yang dilakukan para

petani selama ini

Dengan asumsi produksi rata-rata 550 kilogram tembakau per

hektar, untuk mencapai titik impas harga minimal menurut perhitungan

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 114: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

biaya produksi oleh petani adalah Rp. 7224.33 per kilogram (Rp.

3973.38 ribu : 550). Dengan perhitungan berbasis kas harga minimal

Rp. 9946.22 per kilogram (Rp. 5470.42 ribu : 550), sedangkan dengan

perhitungan berbasis h a l harga minimal sebesar Rp. 10068.82 per

kilogram (Rp. 5537.85 ribu : 550).

B. Saran

1. Perhitungan biaya produksi yang hanya memperhitungkan

besarnya kas yang dikeluarkan, tidak menggambarkan pengobanan

seluruh faktor produksi seperti tenaga kerja sendiri danlatau

keluarga yang nyata-nyata memberi konstribusi pada proses

produksi budidaya tembakau. Oleh sebab itu dalam menghitung

biaya produksi sebaiknya menggunakan pendekatan dengan

akuntansi berbasis h a l . Dengan cara tersebut akan memberikan

gambaran yang lebih wajar dari biaya produksi yang sebenarnya

serta sesuai dengan kaidah akuntansi dunia usaha.

2. Biaya tenaga kerja merupakan unsur biaya yang memililci

komposisi terbesar terutama biaya tenaga kerja panen dan

pengolahan. Oleh karena itu perlu diupayakan efesiensi pada biaya

tenaga kerja antara lain misalnya dengan jalan;

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 115: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Mekanisasi pada peralatan, misalnya penggunaan perajang

daun.

Meningkatkan penggunaan tenaga sendiriflceluarga.

3. Biaya material khususnya pengadaan pupuk kandang merupakan

unsur biaya terbesar kedua setelah biaya panen d m pengolahan

hasil. Oleh sebab itu perlu dilakukan efesiensi dalam penggunaan

pupuk, efesiensi ini dapat ditempuh dengan jalan misalnya;

Petani menghasilkan pupuk kandang sendiri, misalnya

dengan cara mengembangkan usaha pemeliharaan ternak sapi

sebagai usaha sampingan.

Mencari teknologi pemupukan baru yang lebih murah.

4. Bunga pinjaman merupakan unsur biaya terbesar ketiga,

disebabkan sebagian besar petani menggantungkan pinjaman pada

juragan (non Bank) dengan bunga yang tinggi. Untuk mengurangi

biaya bunga maka petani harus mengurangi ketergantungan pada

pinjaman yang berbunga tinggi, maupun mengurangi jumlah

pinjamannya. Beberapa cara yang dapat ditempuh antara lain;

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 116: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Mengurangi pengeluaran konsumtif pada tiap panen, untuk

meningkatkan cadangan biaya produksi tahun berikutnya.

Dengan jalan tersebut makin lama jumlah pinjaman semakin

kecil.

Mengurangi atau mengganti pinjaman kepada juragan yang

berbunga tinsgi dengan pinjarnan kepada bank yang

berbunga lebih rendah.

5. Usaha-usaha tersebut diatas pada akhirnya terpulang kepada

individu-individu petani, namun demikian perlu peningkatan

dukungan dan bimbingan dari pihak pemerintah melalui instansi

yang terkait, terutama untuk memecahkan problem-problem nyata

seperti penemuan teknologi baru baik teknologi pemupukan,

pengolahan hasil dan lain sebagainya agar petani termotivasi untuk

selalu meningkatkan efisiensi pada usaha lainnya.

6 . Penulis menyadari, bahwa penelitian ini hanya sebatas

memberikan gambaran singkat ditinjau dari aspek hansial, bahwa

lebih lanjut perlu dilakukan upaya-upaya yang mengarah pada

efisiensi dalam budidaya tanaman tembakau di Kabupaten

Temanggung pada umumnya.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 117: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Oleh sebab itu penulis berpendapat:

Perlunya penelitian ini lebih diperluas cakupannya baik dari

segi batasan geografis maupun aspek-aspeknya, sehingga

dapat memberikaan gambaran yang lebih dalam dan lebih

luas.

Perlunya penelitian terhadap teknik budidaya secara lebih

luas, dengan tujuan untuk mengembangkan inovasi-inovasi

dalam rangka menuju efisiensi.

Perlunya penelitian terhadap kemungkman digalinya potensi

untuk menghimpun dana bagi kepentingan pembentukan

bersama guna mengurangi ketergantungan modal yang tinggi

pada pihak lain.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 118: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1982. Studi Orientasi Usaha Peningkatan Produlaivitas dan Mutu Tembakau Rakyat. Kerjasama antara Drektorat Jenderal Perkebunan dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

---------- 1986. Laporan Akhir Pengkajian Intensifikasi Tembakau di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kerjasama antara Badan Pengendali Bimas Departemen Pertanian Jakarta dengan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Danarti, et.al. 1996. Palawija Budidaya dan Analisis Usahatani. Cetakan Ke Enam. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.

Garrison, R.H. 1982. Akuntansi Manajemen (Managerial Accounting). Edisi Ketiga Buku Satu terjemahan. Business Publication, Inc. Plano, Texas.

Hansen, D.R., 1992, Management Accounting. Second Edition. College Divison South - Western Publishing Co. Cincinnati Ohio

Heizer, J., and B. Render. 1996. Production and Operation Management. Fourth Edition. Prentice-Hall, Inc. New Jersey.

Homgren, C.T. dan G. Foster. 1988. Akuntansi Biaya suatu Pendekatan Manjerial. Edisi Keenam Jilid 1 Terjemahan. Penerbit Erlangga- Jakarta

Jusup, Haryono. 1981. Dasar-Dasar Akuntansi. Edisi Pertama. Jilid 1, Cetakan Ke Tiga. Bagian Penerbitan Akademi Akuntansi YKPN, Yogyakarta.

Keiso, et.al. 1992. Akuntansi Intermediate. Edisi Ketujuh. Jilid Satu terjemahan. Penerbit Binarupa Aksara, Jakarta.

Kadarsan H.W. 1995. Keuangan Pertanian Dan Pembiyaan Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Mdyadi. 1993. Akuntasi Manajemen. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN-Yogyakarta.

..------.--- . 1993. Akuntansi Manajemen. Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 119: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Padmo, S dan E. DJatmiko. 1991. Tembakau : Kajian Sosial-Ekonomi. Aditya Media-Yogyakarta.

Pappas, J.L. dan Hirschey M. 1993. Ekonomi Manajerial. Edisi Ke Enam. Jilid I. Terjemahan. Penerbit Binampa Aksara, Jakarta.

Rijanto, B. 1992. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit BPFE Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Setiawan, A.I. dan Y. Trisnawati. 1996. Pembudidayaan Pengolahan dan Pemasaran tembakau. PT. Penebar Swadaya-Jakarta.

Soekartawi, A. Soeharjo, J.L. Dillon dan J.B. Handaker. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil. Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 120: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 121: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 1. Perkembangan Produksi Rokok Kretek dan Rokok Putih

Indonesia tahun 1990-1995

Sumber: CIC No. 160-11 September 1996 (diolah dari berbagai surnber)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 122: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

128

Lampiran 2. Perkembangan dan Proyeksi Konsumsi Rokok Indonesia 1995-2000

Sumber : CIC No. 16 1- 1 1 September 1996 [diolah)

*) aoyeksi.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 123: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 3. Konsumsi Rokok per Kapita Di Beberapa Negara 1990

Amerika Serikat

Sumber : CIC No 161-1 1 September 1996 (dikutip dari Buletin Sampoerna Edisi 1).

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 124: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 4. Perkiraan Penggunaan Tembakau Untuk Produksi Sigaret Kretek dan Sigaret Putih Indonesia Tahun 1990-1995

Sumber: CIC No. 161-1 1 September 1996, diolah. Lembaga Tembakau (1986) dalam Setiawan et.al. (1993). Pembudidayaan, Pengolahan, dan Pemasaran. Cetakan ke III. Penerbit Penebar Semangat. Jakarta.

Keterangan: SKM :Sigaret Kretek Mesin. SKT : Sigaret Kretek Tangan. SKWM :Sigaret Kretek KlobotMenyan. SP : Sigaret Putih.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 125: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

131

Lampiran 5. Perkembangan Produksi Tembakau Indonesia tahun 1990-1995

Sumber : Statistik Indonesia 1995, diolah.

Tahun

1990

1991

1992

1993

1994

1995

Jumlah

Rata-Rata

Perkebunan

Rakyat 152.8

137.0

109.6

118.9

127.7

130.1

776.1

129.3

Perkebunan

Besar

3.5

4.9

7.5

3.1

5.1

9.9

34.0

5.7

Jumlah (Ribuan Ton)

156.3

141.9

117.1

122.0

132.8

140.0

810.1

135.0

Perkembangan (%)

-

-9.2

-17.5

4.2

8.9

5.4

-8.2

-1.6

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 126: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 6. Luas Lahan, Produksi dan Harga Tembakau di Temanggung

Tahun 1990-1995.

Sumber : Statistik Perkebunan Tahun 1995 Cabang Disbun Kabupaten Temanggung. (Catatan; kualitas tembakau tahun 1992, 1993, 1995 kurang baik)

Tahun

1990

1991

1992

1993

1994

1995

Jumlah

Rata-Rata

Luas Lahan

(he&) 21.542

19.204

16.668

19.696

19.322

21.064

117.496

19.582,7

Produksi

(ton)

10.616

7.643

6.610

10.371

9.826

8.370

53.436

8.906

Harga Rata-Rata K g

Kenaikkan (%)

- -

-13,5

56,9

-5,3

-14,8

23,3

5 3

@P) -

6.500

3.500

4.400

10.200

9.300

33.900

6.780

Kenaikkan (%)

- -

-46,l

25,7

131,8

-8,s

120,2 - 30,O

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 127: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

-

133

Lampim 7. Biaya Pengdaan Pupuk Kandang @arga beli, ongkos olah, ongkos angkut)

Code Resp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 I5 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Jumlah

Luaslnhan (Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0 50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

, 53.4

Biaya Pengolahan

(Rp.000)

40 9

100 40 120 40 40 200 75 120 120 100 20 24 90 90 105 60 90 21 25 60 42 120 180 90 120 I2 18 6 90 27 120 60 30 36 27 225 50 150 150 90 180 135 180 50 75 100 90 50

, 4 092

Jumlah

(Rp.000)

600 320

2.250 450

1.800 450 450

2.700 900 900 900 900 480 900 600 600

2.400 700

1.600 750 480 960 320 900

2.040 600 960 350 350 150

1.600 750

2.240 450 750 640 900

2.400 750

1.500 1.800 900

1.800 1.350 1.800 600 900

1.500 900 600

, 51.890

fipukyang dibeli (ton)

4 2 I5 3 12 3 3 18 6 6 6 6 3 6 4 4 15 4 10 5 3 6 2 8 12 4 6 2 2 1 10 5 14 3 5 4 6 15 5 10 12 6 12 9 12 4 6 10 9 4

342

Harga per truk

(Rp.000)

150 160 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 160 150 150 150 160 175 160 150 160 160 160 150 170 150 160 175 175 150 160 160 160 150 150 160 150 160 150 150 150 150 150 150 I 50 I SO 150 1 50 150 150

Biaya angkutan

(Rp.000)

140 70 375 105 300 105 105 450 180 200 250 250 100 120 350 350 560 150 700 150 75 120 70 250 540 140 180 70 70 36 50 165 50 I5 35 300 210 375 125 250 300 150 350 270 300 100 150 250 225 100

, 10.331

Total

(Rp.000)

880 399

2.625 595

2.220 595 595 350

1.155 1.220 1.174 1.250 600

1.044 1.040 1.040 3.065 910

2.390 921 580

1.240 432

1.270 2.270 830

1.260 432 438 192

1.740 942

2.410 525 815 976

1.137 3.000 925

1.900 2.250 1.140 2.330 1.655 2.280 750

1.125 1.850 1.215 650

66.313

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 128: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

134

lampiran 8. Biaya Perbailcan Lahan (terasering dan saluran)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 129: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

135

Lampiran 9. Biaya Pengolahan Tanah (Pencangkulan, Pemupukan dasar, pembuatan lubang tanah)

Code

Resp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

, Jumlah

HOK

40 40 210 30 170 42 32 240 63 120 140 140 50 110 105 60 150 30 90 35 28 56 40 75 200 84 112 70 60 26 175 48 210 60 88 110 175 250 56 180 150 70 144 63 180 36 84 100 110 60

, 4.997

Luas lahan

(Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

, 53.4

Total

Upah Ihr./orma

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

,

Jumlah (Rp.000)

160 160 840 120 680 168 128 960 252 480 560 560 200 440 420 240 600 120 360 140 112 224 160 300 800 336 448 280 240 104 700 192 840 240 352 440 700 1000 224 720 600 280 576 252 720 144 336 400 440 240

, 19.988

HOK

25 40 200 20 150 28 24 225 54 80 80 100 30 100 75 50 135 25 75 25 20 28 20 60 120 48 84 50 50 25 123 40 150 40 80 100 150 250 48 160 135 60 128 49 160 30 60 80 90 40

, 4.021

Jumlah (Rp.000)

60

40 40 80 56 32 60 36 160 240 160 80 40 120 40 60 20 60 40 32 112 80 60 320 144 112 80 40 4 200 32 240 80 32 40 100

32 80 60 40 64 56 80 24 96 80 80 80

, 3.904

HOK

15

10 10 20 14 8 15 9 40 60 40 20 10 30 10 15 5 15 10 8 28 20 15 80 36 28 20 10 1 50 8 60 20 8 10 25

8 20 15 10 16 14 20 6 24 20 20 20

, 976

Tenaga keja

Upah hr./orang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

,

Tenaga Keluarga

Upah Ihr./orang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

,

(luar)

Jumlah (Rp.000)

100 160 800 80 600 112 96 900 216 320 320 400 120 400 300 200 540 100 300 100 80 112 80 240 480 192 336 200 200 100 500 160 600 160 320 400 600 1000 192 640 540 240 512 196 640 120 240 320 360 160

, 16.084

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 130: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

NO.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 Jumlah

Luas Lahan (Ha) 0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1 .OO 1.00 1 .oo 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 050 1.00 1.50 1 .OO 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 075 0.75 1 .OO 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

Rata-rata

Bibit yang dibeli @tang)

10.000 10.000 50.000 10.000 40.000 10.000 10.000 60.000 15.500 20.000 20.000 20.000 8.000 20.000 10.000 10.000 30.000 9.000 20.000 10.000 9.000 18.000 9.000 18.000 28.000 20.000 30.000 9.000 10.000 4.000 30.000 12.000 30.000 9.000 14.000 15.000 18.000 40.000 9.000 40.000 36.000 12.000 40.000 12.000 40.000 10.000 12.000 30.000 30.000 12.000 998.500

Harga per bibit @atan&

7 7 10 7.5 7 7 7 8 10 10 10 10 8 7 8 8 10 10 10 10 15 10 10 10 10 10 10 8 7 10 10 7.5 7 7 7 10 7 7.5 7 8 8 10 8 7 10 10 7 10 7 10

Jumlah (Rp.000)

70 70 500 75 140 70 70 240 155 200 200 200 64 150 80 80 300 90 200 100 135 180 90 180 280 200 300 72 70 40 300 90 21 63 98 150 126 300 63 160 144 120 160 84 200 100 84 150 105 120

8.528

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 131: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 11. Biaya Penanaman Untuk Kegiatan Menanam

Code

Resp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Jumlah

Luas lahm

(Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 200 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

53.4

Tenaga

HOK

20 20 150 10 30 10 10 30 12 10 10 10 6 25 10 10 40 10 25 15 15 28 8 30 60 16 18 15 15 10 25 25 40 20 20 20 40 80 20 40 40 24 40 14 40 10 15 32 36 12

1271

kerja

upah nY./ora ng

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

HOK

8

10 2 4 2 4 3 2 2 3 3 6 3 2 4 2 2

2 4 28 4 4 4 8 6 2 2 1 2 2

- 4 4 1 2 4 4 4 4 5 4 5 4 5 2 6 8 8 6

211

(luar)

J d a h (Rp 00 0)

80 80 600 10 120 40 40 120 48 40 40 40 24 100 40 40 160 40 100 60 60 112 32 120 240 64 72 60 60 40 100 100 160 80 80 80 160 320 80 160 160 96 160 56 160 40 60 128 144 48

5084

HOK

28 20 160 12 34 12 14 33 14 12 13 13 12 28 12 14 42 12 25 17 19 56 12 34 64 24 24 17 17 11 27 27 44 24 21 22 44 84 24 44 45 28 45 18 45 12 21 40 44 18

1482

Tenaga Keluarga

Upah h./orang

4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah (Rp.000)

32

40 8 16 8 16 12 8 8 12 12 34 12 8 16 8 8

8 16 112 16 16 16 32 24 8 8 4 8 8 16 16 4 8 16 16 16 16 20 16 20 16 20 8 24 32 32 24

844

Total

Upah nY.larang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah (Rp.000

) - 112 80 640 48 136 48 56 132 56 48 62 62 48 112 48 56 168 48 100 68 76 224 48 . 136 256 96 96 68 68 44 108 108 176 96 84 88 176 336 96 176 180 112 180 72 180 48 84 160 176 72

5928

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 132: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 12. Biaya Penanaman Untuk Kegiatan Penyutaman

Code

Resp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

W a h

Luas lahan (Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0 50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 150 0.75

53.4

Tenaga

HOK

6 30 6 7 2 6 36 3 4

6 3 8 3 3 21 4 15 3 10 12 4 12 15 9 10 3 3 2 8 12 8 3 3 3 15 20 10 24 21 12 24 12 20 21 4 15 18 8

507

Tenaga

HOK

15 4 3 4 2 2 4 9

4 3 2 12 4 2 2 7 2 5 2 6 12 4 6 12 9 15 2 3 1 4 3 2 0 0 2 3 2 2 3 3 3 3 8 2 3 4 6 6 4

223

ke j a

Upah h . l o r a ng

4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

(luar)

Jwdah (Rp.00 0)

24 120 24 28 8 24 144 12 16

24 12 32 12 12 84 16 60 12 40 48 16 48 60 36 40 12 12 8 32 48 32 12 12 12 60 80 40 96 84 48 96 48 80 84 16 60 72 32

2028

HOK

15 10 33 10 9 4 10 45 3 8 3 8 15 12 5 5 28 6 20 5 16 24 8 18 27 18 25 5 6 3 12 15 10 4 4 5 18 22

' 12 27 24 15 27 20 22 24 8 21 24 12

730

Keluarga

Wah hr./ora ng

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

W a h (Rp.00 0)

60 16 12 16 8 8 16 36

16 12 8 48 16 8 8 28 8 20 8 24 48 16 24 48 36 60 8 12 4 16 12 8 4 4 8 12 8 8 12 12 12 12 32 8 12 16 24 24 16

892

Total

Upah hrJoran

E

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah (Rp.000)

60 40 132 40 36 16 40 180 12 32 12 32 60 48 20 20 112 24 80 20 64 96 32 72 108 72 100 20 24 12 48 60 40 16 16 20 72 88 48 108 96 60 108 80 88 96 32 84 96 48

2920

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 133: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 13. Biaya Pemeliharaan untuk pembelian pupuk anorganik

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Jumlah

LuasLahan

(Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1 .OO 0.40 1 .OO 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 050 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 075 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

Rata-Rata

Total

143 108 747 70

250 71 71

428 252 72

144 177 72

109 35 36

284 72

320 72

106 180 72

216 360 144 144 142 90 54

249 144 270 108 148 148 250 500 107 180 179 107 213

71 179 36

143 178 143 108

8.502

Jumlah Pembelian

K g ) 300 300

1200

500 100 100 800 700 200 400 200 100 200 100 100 400 200 800 200 100 500 200 600

1000 400 400 200 100 75

400 400 400 300 400 400 500

1000 200 500 400 200 300 100 400 100 300 300 300 300

17.675

Jumlah (Rp.000)

35

315 70 70 35 35

140

- 105 37 37

140

70

70 54 27

105

126

- 70

140 35

35 35

105 35 35

35 70 35 -

2.101

Jumlah Pembelian

(Kg) 100

900 200 200 100 100 400

300 100 100

400

- 200

200 150 75 300

350

200 400 100 - 100 100 300 100 100

100 200 100

5.975

Urea Harga

/Kg (Rp.000)

0.36 0.36 0.36

0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.35 0.36 0.35 0.6 0.36 0.36 0.40 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.37 0.37 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36 0.36

ZA Harga

/Kg (Rp.000)

0.35

0.35 0.35 0.35 0.35 0.35 0.35

- 0.35 0.37 0.37

0.35

-

0.35

0.35 0.36 0.36 0.35

0.36 - -

0.35 0.35 0.35

0.35 0.35 0.35 0.35 0.35

0.35 0.35 0.35

Jumlah (Rp.000)

108 108 432

180 36 36

288 252 72

144 72 35 72 35 36

144 72

320 72 36

180 72

216 360 144 144 72 36 27

144 144 144 108 148 148 180 360 72

180 144 72

108 36

144 36

108 108 108 108

6.401

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 134: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

-

140

Lampiran 14. Biaya Pemeliharaan unhk Kegiatan Pemupukan Lanjutan (I & 11)

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 135: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

141

Lampiran 15. Biaya Pemeliharaan untuk Kegiatan Penyiangan, Pendanginn dan Pembubunan.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 136: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

142

Lampiran 16. Biaya Pemeliharaan untuk Kegiatan Pemangkasan Bunga (Topping)

Code

Resp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Jumlah

Luas lahan

(Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

53.4

.

Tenaga

HOK

6 40

20

2 20 4 4 4 20

20 6 6 6 2 2 6

4 4 12

10 12 10 2 1 2 5 6 3 6 6 8 20 6 20 24 10 18 5 24 2 8 10 12 4

, 432

ke j a

upah IIuJorang

4

4 4

4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4

4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

,

HOK

4

4 3 8 3 2 15

4 3

8

6 6 3 1 1 1 2 4 4 6 20 10 12 2 4 1 1 1 2 2 2 3 2

2 2 2 2 3 2 3 1 4 4 6 4

, 185

(luar)

J d n h (Rp.000)

24 160

80

8 80 16 49 49 80

80 24 24 24 8 8 24

16 16 48

40 48 40 8 4 8 20 24 12 24 24 32 80 24 80 96 80 72 20 96 8 32 40 48 16

, 1.728

HOK

4 6 44 3 28 3 4 35 4 8 7 20 8 20 12 12 9 3 2 6 2 8 8 18 20 20 24 12 8 2 3 5 12 5 8 9 10 20 8 22 26 12 21 10 27 3 12 14 18 8

617

Temga Keluarga

Upah h.lorang

4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah (Rp.000)

16

16 12 32 12 8 60

16 12

32

24 24 12 4 4 4 8 16 16 24 80 40 48 8 16 4 4 4 8 8 8 12 8

8 8 8 8 12 8 12 4 16 16 24 16

740

Total

Upah IIu.lorang

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah (Rp.000)

16 24 176 12 112 12 16 140 16 32 28 80 32 80

' 4 8 48 36 12 8 24 8 32 32 72 80 80 96 48 32 8 12 20 48 20 32 36 40 80 32 88 104 48 84 40 108 12 48 56 72 32

2.468

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 137: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

143

Lampiran 17. Biaya Pemeliharaan unh& Kepiatan Pemangkasan Tunas (Sucheting))

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 138: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

144

Lampiran 18. Biaya Pemeliharaan untuk Kegiatan Pemberantasan Hama dan Penyakit

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 139: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

145

Lampiran 19. Biaya dan Pengeluaran Persiapan Panen/Pengolahan nnhk Pembelian Sarana Pengolahan.

Code

Resp.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Jumlah

Luas laha

n (Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

53.4

PembeIianB&u unluk P&lian keperl~an

lain ul

pmbuatan jmuran dan

tanpat fmentasi

(tali, paku,dll) (Rp.000)

14 14

I50 25

150 25 15

200 60 30 24 50 10 50 49 30 30 25 60 30 25 75 20 70

LOO 75 50 30 25 50 50 30

100 25 50 75 50

150 75

100 150 75

150 50

100 50 75 80

100 50

315

Jml. Bambu yaw dibeli

20 15 50 10 40 20 12 50 25 20 20 15 10 30 12 10 20 10 20 10 I5 20 10 I5 25 20 30 10 10 8 25

, 10 20 10 10 10 15 40 15 30 25 20 30 20 20 10 20 15 20 15

962

jemuran

Hat8 /btg. (Rp. 000)

3 3 3 3 4 3

3.5 3, 3 2 2 4 3

2.5 2.5

3 3.5

3 3.5

3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3.5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

:Rp.OW)

60 45

150 30

160 60 42

I50 75 40 40 60 30 75 30 30 70 30 70 30 45 80 30 45 75 60 90 30 30 24 75 30 70 30 30 30 45

I20 45 90 75 60 96 60 60 30 60 45 60 45

2946

Ongkostenaga kerja ulpembuatan Peagcluara n

untuk hajatan

(~p.000)

130 140 150 160 200 170 160 200 200 175 200 150 100 200 100 100 I50 100 150 100 80 150 200 150 200 150 150 100 100 100 150 100 150 105 150 150 100 200 200 200 200 150 100 100 150 100 100 150 150 100

7220

j e m m

HOK

6 6

10 6 9 6 6

15 8 6 9 6 4 9 6 4

10 4

10 3 3 6 4 8

12 6 8 4 4 2

10 4 6 4 6 6 6 8 6 8 9 6

12 6

12 3 3 8 9 4

336

dan tRllpathatasi

Upah laronglheri (~p.000)

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

pembel$,, ~i~~~

Jumlah (Rp.OOO)

24 24 40 24 36 24 24 60 32 24 36 24 16 36 24 16 40 16 40 12 12 24 16 32 48 24 32 16 16 8 40 16 24 16 24 24 24 32 24 32 36 24 48 24 48 12 12 31 36 16

1344

Jumla h

Riga (Kg)

25 20 40 20

. 30

35 15 15 10 20 5 20 10 10 20 15 20 10 20 25 10 15 30 15 20 10 15

30 15 20 10 10 20 20 30 15 25 20 20 15 20 20 10 15 30 20 I5

880

Harga

pef unt

3 3 3 3 3

3 3 3 3

3.5 3 3 3 3 3 3 4 4

3.5 4 4 4 4 3 3 3 3

3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

(Rp.00 0)

75 60

120 60 90

105 45 45 30 70 15 60 30 30 60 45 80 40 70

100 40 60

120 45 60 30 45

90 45 60 40 30 60 60 90 45 75 60 60 45 60 60 30 45 90 60 45

2880

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 140: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

Lampiran 20. Biayaengeluaran Persiapan PanenRengolahan untu Pembelian Sarana-Sarana

,

Code

Resp

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

, Jml.

Luas laha n

(Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

, 53.4

Pembelian Keranjang

Jml Kmjaog

(unit)

6 8

48 8

30 7 9 45 15 15 16 15 7 15 7 7 25 7 15 8 8

20 8 18 25 20 24 7 8 4 18 12 24 8 15 I5 16 30 12 28 27 16 26 12 30 8 16 24 25 11

, 838

Pembelian Gula

Jml. Gula (Kg)

18 24 144 24 90 28 36 125 60 60 48 60 21 60 28 21 75 28 40 24 24 60 30 60 100 60 72 28 24 16 54 36 120 24 40 60 48 120 36 84 108 64 58 36 90 32 56 72 72 44

, 2755

HorgaNnit (Rp.000)

10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00

,

Jumlah (Rp.000)

60 80 480 80 300 70 90 450 150 150 160 150 70 150 70 70 25 7 15 80 80 200 80 180 250 200 240 70 80 40 180 120 240 80 150 150 160 300 150 280 270 160 260 120 300 80 160 240 250 110

8280

H a m g

m.000)

1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50

,

Jumlah (Rp.000)

27 36 216 36 135 42 54

202.5 90 90 72 90

31.5 90 42

32.5 112.5 42 60 36 36 90 45 90 150 90 108 42 36 24 81 54 160 36 60 90 72 180 54 126 212 96 87 54 135 48 84 108

112.5 66

, 4132.50

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 141: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

147

Lampiran 21. Biaya Panen dan Pengotahan Hasil.

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 142: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

148

Lampiran 22. Biaya Pinjaman (Hutang) Modal

Code

Rev.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

Jumlah

Luas lahan

(Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3.00 1.00 1.00 1.00 1.00 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1.00 0.50 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 0.75 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0.75 1.00 1.50 1.50 0.75

53.4

Besarnya Pinjaman (Rp.000)

2500 2500

1000 3000 1000 2000 3000 3000 3000 3000 4000 1000 2000 2000 2000 3000 1000 2500 2500 2000 2500 1000 1000 3000 2000 2000 1500 2000

4000 2500 2000 2000 3000 2500 2500 5000 1500 2500 2500 2000 3000 1500 2000 2000 2000 3000 2500 2000

11 1.000

Sumber

Bd (B)

B

B

B

B B

Lamanya Pinjaman

10 10

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10

Bmk (N)

N N

N N N N N N N N N N N

N

N N N

N N N N N N N N

N N N N N N

N N N N N N N N N N N N

Pinjaman B (Rp.000)

600

800

600

750 1100

3850

PinjamanN (Rp.000)

1250 1250

500 1500 500 1000 1500 1500 1500 1500 2000 500 500

1000

500 1250 1250

1250 500 500 1500 1000 1000 750 1000

2000 1250 1000 1000 15000 I250

750 1250 1250 1000 1500 750 1000 1000 1000 1500 1250 1000

48.250

~ o t a l ~~~~a

1250 1250

500 1500 5 00 1000 1500 1500 1500 1500 2000 500 500 600 1000 800 500 1250 1250 600 1250 500 500 1500 I000 1000 750 1000

2000 1250 1000 1000 1500 1250 750 1100 950 1250 1250 1000 I500 750 1000 1000 1000 1000 1250 1000

52.100

http://www.mb.ipb.ac.id

Page 143: 11. KERANGKA TEORITIS - core.ac.uk · material, biaya tenga kerja dan biaya lainnya. Langkah keempat, setelah diperoleh struktur biaya langkah selanjutnya adalah menghitung total

149

Lampiran 23. Biaya Penyusutan Peralatan

NO

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50

r.

Luas Lahan (Ha)

0.50 0.50 3.00 0.50 2.00 0.50 0.50 3 00 1.00 1 .OO 1.00 1 .OO 0.40 1.00 0.50 0.50 1.50 0.50 1.00 0.50 0.50 1 .OO 050 1.00 1.50 1.00 1.50 0.50 0.50 0.25 1.50 0.75 1.50 0.50 075 0.75 1.00 2.00 0.75 2.00 2.00 1.00 2.00 0.75 2.00 0 75 1.00 1.50 1.50 0.75

Peralatan

Nilai Petalatan (Rp.000)

70 65

240 60

140 70 70

240 65 70 70 70 60 70 70 65 65 60

140 70 60 65 60

130 130 60

140 65 60 -

120 60

120

120 60 60

120 70

120 130 120 130 60

140 60

130 130 140 70

4.560

Peralatan

Ndai Peratatan (RP.000)

808 658

3.668 692.50 2.456

855 785

3.489 1.163 1.320 1.013

968 293 913

1.085 563

1.345 468

1.676 961 943

1.003 618

1031 1.406

613 1.406 1.078

875 473

2.111 583

1.731 753

1.551 78 1 703

2.456 1.296 2.394 2.482 1.784 2.514

726 2.523 1.084 1.246 1.688 1.542

696

, 65.269,50

berumur 5 th.

P m y u h 1 ih (Rp.000)

14 13 48 12 28 14 14 48 13 14 14 14 12 14 14 13 13 12 28 14 12 13 12 26 26 12 28 13 12

24 12 24

24 12 12 24 14 24 26 24 26 12 28 12 26 26 28 14

912

bemur 10 th.

PayuSUtnn I ih (Rp.000)

80.8 65.80

366.80 69.25

245.60 85.50 78.50

348.90 116.30 132.00 101.30 96.80 29.30 91.30

108.50 56.30

134.50 46.80

167.60 96.10 94.30

100.30 61.80

103.10 140.60 61.30

140.60 107.80 87.50 47.30

211.10 58.30

173.10 75.30

155.10 78.10 70.30

245.60 69.60

239.40 248.20 178.40 251.40 72.60

252.30 108.40 124.60 168.80 154.20 69.60

. 6.526.95

http://www.mb.ipb.ac.id