1.1. kebijakan pelayanan darah di indonesia - ratna rosita
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
1/25
KEBIJ K N
PEL Y N N D R H DI
INDONESI
1
disampaikan oleh:
dr. Ratna Rosita, MPHM
Ketua Komite Pelayanan Darah
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
2/25
UU NO 36 Tahun 2009, Bab VI
UPAYA KESEHATAN
1. Penyelenggaraan donor darah dan pengolahan darah dilakukan
oleh Unit Transfusi Darah.
2. Unit Transfusi Darah dapat diselenggarakan oleh Pemerintah,
pemerintah daerah, dan/atau organisasi sosial yang tugas
pokok dan fungsinya di bidang kepalangmerahan.( pasal 87)
Pelayanan darah merupakan upaya pelayanan kesehatanyang memanfaatkan darah manusia sebagai bahan dasar
dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk tujuan
komersial. ( pasal 86 )
2
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
3/25
Bloodandblood
componen
ts Whole blood
Blood components:
Red blood cells
Platelets
Plasma
Cryoprecipitate
Plasmaderivat
es
Blood coagulation
factor: factor VIII
Specific
immuniglobulins:
anti-tetanus, anti-D
IgG
Albumin
3
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
4/25
Availability, safety
and quality of blood
products
MMR:
228/100,00 ->102/100,000
4
Combat:
HIV
Hepatitis B
Hepatitis C
Sifilis
MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
5/25
Pelayanan darah dalam
arti luas mencakup
kepentingan publik
yang mendasar yang
menjangkau kebutuhan
jutaan manusia, oleh
karena itu Pemerintah
perlu membuat
kebijakan danpengaturan temtang
pelayanan darah
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
6/25
Pengaturan pelayanan darah
bertujuan untuk:
a. tersedianya darah dalam
semua golongan darah
untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan
kesehatan;b. memudahkan akses
mendapat darah untuk
pengobatan dan
informasi tentangtersedianya darah;dan
c. memelihara dan
meningkatkan mutu
pelayanan darah.
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
7/25
Pemerintah dan Pemda bertanggung jawabdalam:
Mengatur, membina, dan mengawasipelayanan darah
Terselenggaranya pelayanan darah yangaman, mudah di akses, dan sesuaikebutuhan
Mendorong penelitian danpengembangan kegiatan pelayanan darah
Pendanaan pelayanan darah
7
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
8/25
TINDAKAN MEDIS TRANSFUSI DARAH
Sesuai kebutuhan medis
secara rasional
Dilakukan uji silang serasi
kepada pasienDilaksanakan oleh dokter
PENDISTRIBUSIAN DARAH
Sistem tertutup metode rantai dingin
PENYEDIAAN DARAH
Pengambilan darah hanya
di UTD/UDD/Mobile Unit
Uji saring darah
sesuai standar
Pengolahan darah di
UTD sesuai standar
Penyimpanan &
pemusnahan sesuai standar
PENGERAHAN DAN PELESTARIAN DONOR DARAH
Diatur oleh Pemerintah & PemdaDilaksanakan oleh Pemerintah, Pemda, PMI,
UTD & masyarakat
PERENCANAAN
Dilakukan oleh UTD & BDRS Rencana kebutuhan darah Nasional olehMenteri
8
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
9/259
UTD Tingkat Nasional
UTD Tingkat Provinsi
UTD Tingkat Kab/KotaUTD Tingkat Kab/Kota
BDRS
BDRS
BDRS
BDRS
BDRS BDRS
KEMENTERIAN
KESEHATAN
KOMITE PELAYANAN DARAH
Kepmenkes No. 2310/Menkes/SK/XI/2011
Penyediaan darah
Pembinaan &Koordinasi
dukungan
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
10/25
PELINDUNG
Menteri Kesehatan
PENGARAH
Sesjen Kemenkes
Dirjen BUK
Dirjen PP&PL
Dirjen Binfar & Alkes
Ka BaLitbangkes
SAM Bid Teknologi
Kesehatan & Globalisasi
KETUA
Dr. Ratna Rosita, MPHM
WAKIL KETUA
Kabid Transfusi Darah &
Pengembangan RS PMI(dr. Farid W. Husain, Sp.B)
SEKRETARIS
Direktur BUK Dasar
(dr. HR. Dedi Kuswenda, M.Kes
WAKIL SEKRETARIS
Ka UTDP PMI
(DR. dr. Yuyun Soedarmono, MSc)
SUB KOMITE
PENDIDIKAN
MASYARAKAT &
ADVOKASI
SUB KOMITE
PENGEMBANGAN
KURIKULUM
SUB KOMITE
PEMBIAYAAN
SUB KOMITE
TEKNOLOGI &
INFORMASI
SUB KOMITE
ASPEK
MANAJEMEN
TEKNIS
SUB KOMITE
PENELITIAN &
PENGEMBANGAN
Kepmenkes No. 2310/Menkes/SK/XI/2011
SEKRETARIAT
Direktorat
Bina Upaya Kesehatan Dasar
10
KOMITE
PELAYANAN
DARAH
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
11/25
1. Memberikan masukan dan pertimbangan kepada Menkes dalam
rangka pengambilan kebijakan nasional dalam pelayanan darah;
2. Mengembangkan dan meningkatkan pola advokasi, edukasikepada masyarakat dalam rangka menghimpun dan melastarikan
donor darah sukarela yang sehat;
3. Mempersiapkan dan merancang pola pendidikan, pelatihan dan
pendidikan berkelanjutan bagi petugas-petugas di bidang
pelayanan darah;
4. Merancang pola pembiayaan strategik dan operasional di bidang
pelayanan darah;
5. Meningkatkan informasi dan teknologi di bidang pelayanan darah;
6. Meningkatkan manajemen teknis dan operasional di bidangpelayanan darah;
7. Melakukan penelitian dan pengembangan (research &development) di bidang pelayanan darah;
8. Melakukan kerja sama dengan berbagai instansi pemerintahan danbadan internasional
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
12/2512
Sumber:WHO/EMP/GSM/AP/Bloodproducts/
DraftPHI/Speakers/26/07/12
PELAYANAN TRANSFUSI DARAH
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
13/25
INFRASTRUKTUR PELAYANAN DARAHDI INDONESIA
Unit Transfusi Darah
(UTD)
377
UTDPemerintah:
166
UTD PMI: 211
UTD Pusat: 1
Type A : 12
(Fostering & referal)
Type B : 199
Type C : 9 (collection)Shopping Mall,
Universities
Bank Darah Rumah
Sakit (BDRS)
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
14/25
14
5,500 Km
1,880
Km
41 IRC BTU
72 Govt BTU
108 IRC BTU
2 Govt BTU
20 IRC BTU
30 Govt BTU
20 IRC BTU
27 Govt BTU
15 IRC BTU
10 Govt BTU
3 IRC BTU
12 Govt BTU
5 IRC BTU
13 Govt BTU
211 UTD PMI dan 166 UTD PEMERINTAH
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
15/25
Kondisi Saat Ini
Jumlah donasi, baru
mencapai 2,31 juta
ktg/tahun
Donor sukarela: 84,59%dari jlh donasi *
Di beberapa UTD donor
pengganti > donor
sukarela.
Jumlah donor menurun
pada bulan puasa
Upaya peningkatan
rekrutmen donor
Advokasi kepada
pemda, tokoh
masyarakat, agama,
LSM
Sosialisasi ke sekolah
dan kelompok usia
muda lainnya yang
potensial.
Memanfaatkan
seluruh sarana
informasi untuk
kampanye donor
darah spt: internet,
jejaring sosial, tv,
radio, media, koran
dsb
Kondisi yang
diharapkan
Tercapai
kebutuhan 4,4
juta kantongdarah &
komponen
darah/tahun
(2% jlh pddk)
100% donor
sukarela
15
* Data tahun 2011
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
16/25
Kondisi Saat Ini
Pemeriksaan uji saringdi UTD belum seluruhnya
memenuhi standar yg
sama, dilakukan dengan
metode yang beragam :
rapid, serologi, dan NAT
Upaya peningkatan
kualitas
Penyusunan
standar nasional
pelayanan
transfusi darah
Advokasi dan
sosialisasi
kepada pemdadalam menjamin
ketersediaan
reagen di daerah
Pemantapan
mutu internal
dan external
Pembinaan &pengawasan
secara
berjenjang
Kondisi yang
diharapkanUTD
melaksanakan
uji saring
sesuai standar
RS tidak
melakukan uji
saring ulang.
UTD mampu
memenuhi
kebutuhan
reagen melalui
pengelolaan
BPPD & subsidi
pemda
16
Rapid Serologi NAT
JumlahUTD
262 108 7
Beberapa RS masih melakukan ujisaring ulang
Ketersediaan reagen masihbergantung pada subsidi pemerintahpusat setiap tahun
Hep. B Hep. C HIV Sifilis
Hasil ujisaring
1,65% 0,49% 0,03% 0,7%
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
17/25
Kondisi Saat Ini
Belum seluruh RS
memiliki BDRS -
yang terdata baru
berjumlah 204* dari
sekitar 2.164 RS.Sistem distribusi
tertutup dengan
rantai dingin belum
berjalan di semua
BDRS karena:
kurangnya SDM dan
persediaan darah di
RS sehingga keluarga
pasien masih ikut
terlibat.
Upaya peningkatankualitas
Regulasi agar
seluruh RS
memiliki
manajemen
pelayanan darah
yang menjamin
distribusi tertutup
Bantuan pendirian
BDRS melalui APBN
& APBD
Advokasi kpd
instansi berwenanguntuk pemenuhan
SDM
Kondisi yang
diharapkan
Seluruh RS
memiliki
BDRS
Distribusi
darah/kompo
nen darah
dengan
sistem
tertutuprantai dingin
17
* Sumber: monev Dit.BUKD, akreditasi RS dan Data DAK
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
18/25
Kondisi Saat Ini
Belum semua
klinisi memahami
dan
memanfaatkan
darah/komponen
darah secara
rasional
Materi terkait
pelayanan
transfusi darah
belum
dimasukkan dalamkurikulum
pendidikan
dokter, perawat
dan bidan.
Upaya pencapaian
Sosialisasi Clinical
use of Blood
kepada para klinisi
Advokasi kepada
instansi yangberwenang untuk
memasukkan
materi pelayanan
transfusi darah
dalam kurikulum
pendidikan dokter,
perawat dan
bidan.
Kondisi yang
diharapkan
Pemanfaatan
darah/kompo-
nen darah yang
rasional olhdokter
Perawat dan
bidan mengerti
tentang prinsip
pemanfaatan &
pengelolaan
darah &
komponen
darah
18
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
19/25
Kondisi Saat Ini
Baru dilaksanakan
di 40 UTD PMI*
dari total 377 UTD
yang sudah
operasional
Belum ada
keseragaman SI di
UTD & BDRS
Sistem informasi
pelayanan
transfusi darah
belum terintegrasi
dg Sistem
Informasi
Kesehatan (SIK)
Upaya
Pencapaian
Penyusunan
Sistem Informasi
Darah Nasional
Memasukkansistem informasi
darah sebagai
salah satu
komponen dlm
sistem informasi
kesehatan (SIK)
Kondisi yang
diharapkan
Setiap UTD harus
memiliki sistem
informasi utk
melakukan
pendataan
pendonor darah
dan untuk
pelaksanaan
jejaring
pelayanan
transfusi darah
(PP No.7/2011)
SI darah
terinterasi dg SIK
19
* Sumber: Data tahun 2011
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
20/25
Kondisi Saat Ini
Kebutuhan
komponen darah
dari aferesis
semakin meningkat
Aferesis donorbaru dpt
dilaksanakan di 20
UTD & RS yang
berasal dari donor
sukarela dan donor
penggantiBelum semua UTD
di setiap provinsi
menyelenggarakan
aferesis
Upaya
pencapaian
Regulasi tentang
penyelenggaraan
aferesis donor dan
terapetik
Sosialisasi kepada
para pendonor
darah tentang
donor aferesis
Melengkapi UTD
dengan sarana,
peralatan dan
tenaga untukpelayanan aferesis
Kondisi yang
diharapkan
UTD dapat
memenuhi
kebutuhan akan
darah aferesisPelaksanaan
pelayanan
aferesis sesuai
dengan standar
Donor aferesis
adalah donorsukarela.
20
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
21/25
Kondisi Saat Ini
Kebutuhan akan
produk plasma
seperti albumin,
faktor pembekuan,
imunoglobulin dll
cukup tinggi dengan
harga yang mahal krn
harus diimpor
UTD menghasilkan
plasma dengan
jumlah yang cukup
banyak untuk diolah
menjadi komponen
plasma melalui
fraksionasi plasma
Blm semua plasma
memenuhi syarat
GMP
Upaya
pencapaian
Regulasi tentang
fraksionasi plasma
Kerjasama dengan
organisasi
internasional
dalam peningkatankualitas produk
plasma UTD untuk
layak diproses dlm
fraksionasi plasma.
Kajian tentang
fraksionasi plasma
di Indonesia
Kondisi yang
diharapkan
Produk plasma
UTD memenuhi
standar GMP
Pemanfaatan
plasma secaraefisien dengan
fraksionasi
plasma
Harga produk
plama
fraksionasi lebihterjangkau oleh
masyarakat.
21
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
22/25
46
UTD PMI memproduksi komponen
plasma
377 UTD
operasional
UTD pemerintah memproduksi
komponen plasma: UTD RSUP Adam
Malik, UTD RS Fatmawati, UTD
Pembina Dinkes Prov. Sulsel
2.000.189
kantong
86,56 % darahdiproses menjadi
komponen
Sumber: data tahun 2011
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
23/25
Kondisi Saat Ini
BPPD bervariasi
antar daerah
Darah bersifat non
profit, belum semua
pemdamengalokasikan
anggaran untuk
pelayanan darah
aman
Beberapa pemda
masih menempatkan
BPPD sebagai salah
satu komponen PAD
daerah
Upaya
pencapaian
Regulasi
tentang BPPD
Advokasi kpd
Pemdatentang
pembiayaan
darah
Kondisi yang
diharapkan
Penetapan BPPD
oleh Pemda
mempertimban
gkan
kemampuanmasyarakat
Pemda
mensubsidi
pelayanan darah
Pelayanan darah
tidak termasukdalam PAD.
23
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
24/25
24
PP No. 7/2011 tentang Pelayanan Darah perlu segera ditindaklanjuti dengan peraturan
pelaksananya dalam bentuk Peraturan/Keputusan Menteri.
Hal-hal yang perlu diatur lebih lanjut:
1. Standar Pelayanan Transfusi Darah
2. Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Transfusi Darah
3. Pedoman Donor Darah
4.
Pedoman Pelayanan Fraksionasi Plasma
5.
Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Transfusi Darah
6. Pengiriman dan Penerimaan Darah Dari dan Keluar Indonesia
7. Pendanaan Pelayanan Darah
8. Sistem Informasi Darah Nasional
-
7/26/2019 1.1. Kebijakan Pelayanan Darah Di Indonesia - Ratna Rosita
25/25
25