11 - jembatan rajamandala

4
60 | SISI LAIN 45 INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM 11 JEMBATAN RAJAMANDALA JAWA BARAT 60 | SISI LAIN 45 INFRASTRUKTUR BIDANG PEKERJAAN UMUM

Upload: fadly

Post on 22-Dec-2015

263 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Filename: 11 - Jembatan Rajamandala.pdf

TRANSCRIPT

Page 1: 11 - Jembatan Rajamandala

60 | sisi lain 45 infrastruktur bidang pekerjaan umum

11 jembatan rajamandalajaWa barat

60 | sisi lain 45 infrastruktur bidang pekerjaan umum

Page 2: 11 - Jembatan Rajamandala

sisi lain 45 infrastruktur bidang pekerjaan umum | 61sisi lain 45 infrastruktur bidang pekerjaan umum | 61

Page 3: 11 - Jembatan Rajamandala

62 | sisi lain 45 infrastruktur bidang pekerjaan umum

Siapa yang tidak pernah mendengar sungai Citarum yang tersohor itu? sungai terpanjang dan terbesar di provinsi jawa barat ini memiliki kaitan sejarah dengan kerajaan taruma. di masa silam, ketika kerajaan taruma runtuh, sungai Citarum menjadi batas wilayah antara kerajaan sunda dan galuh. sekarang sungai tersebut menjadi pemisah antara jalan raya bandung dan Cianjur.

Yang tak menguntungkan, penghubung satu-satunya kedua kota itu adalah sebuah jembatan yang sudah tua—jembatan rajamandala namanya. jembatan lama dengan lebar 4,4 m, dan panjang 51,45 m tersebut berada di sebuah kelokan tajam nan sempit sehingga berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas seiring dengan semakin meningkatnya volume kendaraan yang melalui jembatan tersebut. maka, pada 1975, jembatan baru—juga dikenal sebagai jembatan rajamandala— dibangun untuk menggantikan infrastruktur jalan-jembatan lama yang telah kuno dan sarat masalah itu.

kini, perjalanan dari kota bandung ke arah Cianjur terutama di km 39 dan sebaliknya menjadi lebih nyaman karena jembatan rajamandala yang baru telah memenuhi syarat keselamatan dan kenyamanan yang lebih baik. apalagi pemandangan alam pegunungan disekitar jembatan rajamandala sangat eksotik dan sesekali terdapat dinding-dinding karst berwarna putih kecoklatan. selain itu di kawasan ini banyak terdapat jejak sejarah dan situs-situs yang berusia ribuan tahun.

n lika-liku pembangunan rajamandala

nama rajamandala diambilkan dari nama sebuah desa, yakni desa rajamandala. jembatan ini berada di wilayah desa yang, setelah mengalami pemekaran, kini bernama desa mandalawangi.

proses membangun jembatan rajamandala cukup repot. studi kelayakan mengenai Citarum Crossing oleh direktorat jenderal

peretas Citarum di atas lembah bersejarah

62 | sisi lain 45 infrastruktur bidang pekerjaan umum

Page 4: 11 - Jembatan Rajamandala

sisi lain 45 infrastruktur bidang pekerjaan umum | 63

(ditjen) bina marga pada tahun 1972 mengawali perencanaan pembangunan jembatan tersebut. hasil studi menyatakan bahwa perlu dilakukan pemindahan jembatan sejauh + 2 km ke arah hilir jembatan lama. perpindahan ini ditujukan untuk memperpendek jarak berikut trase jalan yang memenuhi syarat geometri.

tetapi, di titik ordinat yang dimaksud ternyata berupa jurang cukup dalam yang diperkirakan menembus hingga 90 m ke pusat bumi dengan bentangan sepanjang 222 m. karena itu, diperlukan pembangunan jalan baru sebagai penghubung sepanjang kurang lebih 5 km.

selama tahun 1972 belum ada pengerjaan yang berarti. proyek pembangunan jembatan baru sebatas pengerjaan jalan penghubung tanah sebesar ± 180.000 m3 dengan konstruksi yang tidak optimal. pada 1973 kembali dilakukan pengerjaan tanah penghubung dan sebagian galian batuan untuk pondasi jembatan. penggalian ini bukan suatu pekerjaan mudah mengingat besarnya jumlah galian dan kondisi rawan lapangan. kondisi rawan yang dimaksud adalah tidak dimungkinkan penggunaan bahan peledak, sehingga pengerjaan tanah harus dilakukan tangan manusia dengan penggunakan snapper dan pahat.

pada tahun 1974, pengerjaan jembatan benar-benar terganggu akibat retakan serius pada tanah dasar rencana pondasi pilar barat. kemudian, untuk mengatasi persoalan itu dilakukan penelitian kembali dan disimpulkan bahwa pondasi pilar barat harus diturunkan lagi sedalam ± 16,5 m hingga menembus daerah retakan. desain pondasi juga mengalami perubahan dari yang sebelumnya ‘pondasi langsung’ menjadi ‘pondasi sumuran’, dengan diameter dasar 7 m berkedalaman 16,5 m dari kaki pilar.

sementara pengerjaan pilar timur dan barat baru dilaksanakan pada setahun kemudian (1975). pembangunannya menggunakan desain ‘pondasi sumuran’ dengan tinggi 46 m (barat) dan 43,5 m (timur). setelah pilar usai dibangun, langsung dilanjutkan dengan pengaspalan jalan penghubung dan persiapan pembangunan bagian atas jembatan.

n kokoh dengan satu tiang

jembatan rajamandala yang bertipe prestressing cantilever box ini, dibangun dengan menggunakan metode free cantilever. artinya, jembatan tersebut bertumpu hanya pada satu tiang penyangga. hal ini disebabkan jarak permukaan jembatan dengan dasar sungai sangat tinggi. sementara itu, tahap pembangunan jembatan memakai cara incremental bridge, yaitu dibangun sedikit demi sedikit dimulai dari kedua kepala jembatan.

supaya kokoh, konstruksi jembatan menggunakan beton pre-stressed. maksudnya, beton dilengkapi dengan beton baja yang ditegangkan agar mampu menahan beban pada permukaan beton. pembangunan dengan metode ini merupakan kali kedua dilakukan di indonesia setelah diterapkan pada jembatan rantau berangin, provinsi jambi.

n data teknistahun mulai: 1972tahun selesai: 1979panjang jembatan: 222 m (total)bentang terpanjang: 132 m (dua bentang samping 45 m)tipe bangunan atas: jembatan beton pratekan tipe box tipe bangunan bawah: pondasi langsung metode pelaksanaan: balanced Cantilever kontraktor: Waskita karya

n tahukah anda?jembatan rajamandala merupakan jembatan tol pertama

di indonesia. jembatan yang menelan biaya rp 2,14 miliar ini pada awal penggunaannya berstatus jembatan tol—sejak diresmikan (14 agustus 1979) berdasarkan keputusan presiden ri no. 34 tahun 1979 tentang penetapan jembatan Citarum rajamandala menjadi jembatan tol dan besarnya uang tol. tertuang dalam kepres bahwa tarif yang dikenakan adalah rp 100 untuk kendaraan roda 4 atau lebih, dan rp 50 untuk kendaraan roda dua. namun, sejak tahun 2003, diterbitkan keppres ri no. 37 tahun 2003 tentang perubahan status jembatan tol Citarum dan mojokerto sebagai jembatan tanpa tol.

jembatan rajamandala n