1.1. gambaran umum

97
3 1.1. GAMBARAN UMUM 1.1.1. LETAK GEOGRAFIS Lokasi RSUD Prov Sultra pada tanggal 21 November 2012 pindah dari di Jalan Dr.Ratulangi No. 151 Kelurahan Kemaraya Kecamatan Mandonga ke gedung baru di Jalan Kapt. Pierre Tendean No. 40 Baruga, dan bernama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Prov.Sultra. Di lokasi yang baru ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum, dengan batas wilayah sebagai berikut: Sebelah Utara : Perumahan Penduduk Sebelah Timur : Balai Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara Sebelah Selatan : Kantor Pengadilan Agama Sebelah Barat : Kantor Polsek Baruga 1.1.2. LINGKUNGAN FISIK RSUD Bahteramas berdiri di atas lahan seluas 17,5 Ha. Luas seluruh bangunan adalah 53,269 m2, Luas bangunan yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 adalah 35,410 m2. Pengelompokkan ruangan berdasarkan fungsinya sehingga menjadi empat kelompok, yaitu kelompok kegiatan pelayanan rumah sakit, kelompok kegiatan penunjang medis, kelompok kegiatan penunjang non medis , dan kelompok kegiatan administrasi. 1.1.3. SEJARAH DAN STATUS RUMAH SAKIT Rumah Sakit Umum (RSU) Prov. Sulawesi Tenggara dibangun secara bertahap pada tahun 1969/1970 dengan sebutan โ€œPerluasan Rumah Sakit Kendariโ€ adalah milik Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan klasifikasi type C berdasarkan SK Menkes No.51/Menkes/II/1979 tanggal 22 Februari 1979. Susunan Struktur Organisasi berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara No. 77 tahun 1983 tanggal 28 Maret 1983. Pada tanggal 21 Desember 1998, RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara meningkat klasifikasinya menjadi Type B (Non Pendidikan) sesuai dengan SK Menkes No. 1482/Menkes/SK/XII/1998, yang ditetapkan dengan Perda No. 3 tahun 1999 tanggal 8 Mei 1999. Kedudukan Rumah Sakit secara teknis berada dibawah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,dan secara operasional berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur.

Upload: others

Post on 01-May-2022

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.1. GAMBARAN UMUM

3

1.1. GAMBARAN UMUM 1.1.1. LETAK GEOGRAFIS

Lokasi RSUD Prov Sultra pada tanggal 21 November 2012 pindah dari di Jalan Dr.Ratulangi

No. 151 Kelurahan Kemaraya Kecamatan Mandonga ke gedung baru di Jalan Kapt. Pierre Tendean

No. 40 Baruga, dan bernama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Prov.Sultra. Di lokasi

yang baru ini mudah dijangkau dengan kendaraan umum, dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Perumahan Penduduk

Sebelah Timur : Balai Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara

Sebelah Selatan : Kantor Pengadilan Agama

Sebelah Barat : Kantor Polsek Baruga

1.1.2. LINGKUNGAN FISIK

RSUD Bahteramas berdiri di atas lahan seluas 17,5 Ha. Luas seluruh bangunan adalah 53,269

m2, Luas bangunan yang terealisasi sampai dengan akhir tahun 2020 adalah 35,410 m2.

Pengelompokkan ruangan berdasarkan fungsinya sehingga menjadi empat kelompok, yaitu

kelompok kegiatan pelayanan rumah sakit, kelompok kegiatan penunjang medis, kelompok

kegiatan penunjang non medis , dan kelompok kegiatan administrasi.

1.1.3. SEJARAH DAN STATUS RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Umum (RSU) Prov. Sulawesi Tenggara dibangun secara bertahap pada tahun

1969/1970 dengan sebutan โ€œPerluasan Rumah Sakit Kendariโ€ adalah milik Pemerintah Provinsi

Sulawesi Tenggara dengan klasifikasi type C berdasarkan SK Menkes No.51/Menkes/II/1979 tanggal 22

Februari 1979. Susunan Struktur Organisasi berdasarkan SK Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara No.

77 tahun 1983 tanggal 28 Maret 1983.

Pada tanggal 21 Desember 1998, RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara meningkat klasifikasinya

menjadi Type B (Non Pendidikan) sesuai dengan SK Menkes No. 1482/Menkes/SK/XII/1998, yang

ditetapkan dengan Perda No. 3 tahun 1999 tanggal 8 Mei 1999. Kedudukan Rumah Sakit secara teknis

berada dibawah Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,dan secara operasional berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Gubernur.

Page 2: 1.1. GAMBARAN UMUM

4

Pada tanggal 18 Januari 2005, RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara telah terakreditasi untuk 5

pelayanan yaitu Administrasi Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan

Keperawatan dan Rekam Medis sesuai dengan SK Dirjen Yanmed No. HK.00.06.3.5.139. Selanjutnya

Akreditasi 12 Pelayanan sesuai dengan SK Dirjen Yanmed No. HK.00.06.3.5.139. pada tanggal 31

Desember 2010, yang meliputi pelayanan Administrasi dan Manajemen, Pelayanan Medik, Pelayanan

Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan, Pelayanan Rekam Medis, Pelayanan Radiologi, Pelayanan

Farmasi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Peristi, Pelayanan Kamar Operasi, Pelayanan Pencegahan

Infeksi, Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Sesuai dengan Undang-Undang Rumah Sakit No. 44 Tahun 2009 dan untuk meningkatkan mutu

pelayanan, maka RSUD Prov Sultra telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah yang ditetapkan melalui

Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor : 653 Tahun 2010 tanggal 15 Oktober 2010. Pada

tanggal 21 November 2012 RSUD Prov. Sultra pindah lokasi dan berubah nama menjadi Rumah Sakit

Umum Daerah Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara (RSUD Bahteramas Prov.Sultra), yang diresmikan

penggunaannya oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan RI, Ir. H. Hatta Rajasa dan

Gubernur Sulawesi Tenggara, H.Nur Alam SE. Pada tahun 2013 telah terakreditasi menjadi Rumah Sakit

Pendidikan (SK Mentri Kesehatan No. Tahun 2013), dan terakreditasi ulang pada tanggal 28 Agustus

2018 (SK Menkes Nomor : HK.01.07/MENKES/474/2018). Pada tanggal 30 Desember 2016 ditetapkan

sebagai Rumah Sakit Terakreditasi Paripurna (Nomor : KARS-SERT/538/XII/2016), demikian juga pada

tanggal 2 Desember tahun 2019 (Nomor : KARS-SERT/1237/XII/2019) yang masih berlaku hingga saat

ini. Ijin Operasional Nomor 463/DPMPTSP?VIII/2019 tanggal 5 Agustus 2019 yang berlaku sampai 4

Agustus 2024.

1.2. ORGANISASI DAN MANAJEMEN

Struktur organisasi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara ditetapkan berdasarkan PP

Nomor 41 Tahun 2007 yang dituangkan dalam Perda Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 5 Tahun 2008,

Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 65 Tahun 2008 dan Pola Tata Kelola RSUD Prov. Sultra.

Pimpinan RSUD Bahteramas Prov Sultra disebut Direktur dan menduduki jabatan struktural

eselon II.b. Direktur dibantu oleh 3 (tiga) orang Wakil Direktur yaitu: Wakil Direktur Pelayanan, Wakil

Direktur Umum dan Keuangan, dan wakil Direktur Perencanaan dan Diklat, masing-masing menduduki

jabatan struktural eselon III.a.

Wakil Direktur Pelayanan membawahi 3 (tiga) bidang, yakni Bidang Pelayanan Medis, Bidang

Pelayanan Keperawatan, dan Bidang Penunjang Pelayanan. Wakil Direktur Umum dan Keuangan

membawahi 3 (tiga) bagian, yakni Bagian Umum, Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian Keuangan.

Wakil Direktur Perencanaan dan Diklat membawahi 3 (tiga) Bidang, yakni Bidang Perencanaan dan

Page 3: 1.1. GAMBARAN UMUM

5

Evaluasi, Bidang Informasi dan Rekam Medis, Bidang Diklat dan Litbang. Kepala Bidang dan Kepala

Bagian menduduki jabatan struktural eselon III B. Kepala Seksi dan Kepala Sub Bagian menduduki

jabatan struktural eselon IV.a.

Wakil Direktur Pelayanan Medis membawahi :

1. Kepala Bidang Pelayanan Medik, yang membawahi Seksi Pelayanan Fasilitas Medik, dan Seksi

Pelayanan Mutu dan Pelayanan Medik,

2. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan, yang membawahi Seksi Asuhan Keperawatan dan Seksi

Manajemen Keperawatan,

3. Kepala Bidang Penunjang Pelayanan, yang membawahi Seksi Pelayanan Fasilitas Penunjang

Medis dan Seksi Pengendalian Mutu dan Medis.

Wakil Direktur Perencanaan dan Diklat membawahi :

1. Kepala Bidang Perencanaan dan Evaluasi, yang membawahi Seksi Penyusunan Program dan

Anggaran dan Seksi Evaluasi Penyusunan Laporan,

2. Kepala Bidang Informasi dan Rekam Medis, yang membawahi Seksi Sistim Informasi dan

Pemsaran dan Seksi Rekam Medis,

3. Kepala Bidang Diklat dan Litbang, yang membawahi Seksi Diklat dan Seksi Litbang &

Perpustakaan.

Wakil Direktur Umum dan Keuangan, membawahi :

1. Bagian Umum, yang membawahi Sub Bagian Administrasi dan Ketatausahaan, Sub Bagian

Perlengkapan dan Rumah Tangga, dan Sub Bagian Humas dan Hukum,

2. Bagian Sumber Daya Manusia, yang membawahi Sub Bagian Administrasi Kepegawaian dan

Penempatan, Sub Bagian Pengembangan SDM, dan Sub Bagian Mutasi dan Akreditasi,

3. Bagian Keuangan, yang membawahi Sub Bagian Perbendaharaan, Sub Bagian Akuntansi dan

Verifikasi, dan Sub Bagian Mobilisai Dana.

Selain jabatan struktural juga terdapat kelompok fungsi yang terdiri dari Komite antara lain

Komite Medik, Komite Keperawatan, Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Komite Keselamatan

dan Kesehatan Kerja, Komite Mutu dan Keselamatan Pasien, Komite Etik dan Hukum. Kelompok

Fungsional lainnya terdiri dari Kelompok Staf Medis (KSM), Instalasi, dan beberapa jabatan fungsional

lain. Untuk kegiatan pengawasan dan pengendalian dilakukan oleh Satuan Pengawas Intern (SPI) dan

Dewan Pengawas sebagai representatif pemilik rumah sakit (Pemda Sultra).

Page 4: 1.1. GAMBARAN UMUM

6

Untuk menunjang kegiatan pelayanan, terdapat 16 Instalasi/unit penunjang yang terdiri dari

Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Perawatan Intensif

(ICU), Instalasi Radiologi, Instalasi Patologi Klinik (Laboratorium), Instalasi Patologi Anatomi, Instalasi

Farmasi, Instalasi Bedah Sentral, Instalasi Rehabilitas Medik, Instalasi Gizi, Instalasi Pemeliharaan

Sarana Rumah Sakit (IPSRS), Instalasi Sanitasi, Instalasi Binatu, Instalasi Sterilisasi dan Desinfeksi,

Instalasi Gas Medik, dan Instalasi Pemulasaran Jenazah , Unit Tranfusi darah (UTD)(Lihat Tabel 2.4.1.).

Page 5: 1.1. GAMBARAN UMUM

7

Page 6: 1.1. GAMBARAN UMUM

8

1.2.2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT

Tugas pokok dan fungsi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, berdasarkan pada Perda

No. 5 Tahun 2008 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah RSUD Provinsi

Sulawesi Tenggara dan Pola Tata Kelola RSUD Prov. Sultra adalah melaksanakan upaya kesehatan

secara berdayaguna dan berhasilguna dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang

dilaksanakan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan

upaya rujukan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, RSUD Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara mempunyai fungsi, yakni :

1. Menyelenggarakan pelayanan medik;

2. Menyelenggarakan pelayanan penunjang medik;

3. Menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan;

4. Menyelenggarakan pelayanan rujukan;

5. Menyelenggarakan pendidikan dan latihan;

6. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan;

7. Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan;

8. Menyelenggarakan upaya promotif dan preventif.

1.3. SARANA DAN PRASARANA

1.3.1. Luas Lahan dan Bangunan

RSUD Bahteramas Prov. Sultra dengan luas lahan 17,5 Ha, memiliki 17 Bangunan fisik,

yang sampai saat ini masih terus menerus di tambah sesuai dengan master plan pembangunan

rumah sakit. Luas seluruh bangunan adalah 22.577,38 m2 (lihat Tabel 1), dan halaman parkir

seluas 1.500 m2. Semua bangunan mempunyai tingkat aktivitas yang sangat tinggi. Disamping

kegiatan pelayanan kesehatan kepada pasien, kegiatan yang tidak kalah pentingnya adalah kegiatan

administrasi, pengelolaan makanan, pemeliharaan atau perbaikan instalasi listrik dan air,

kebersihan dan lain-lain.

1.3.2. Prasarana

Prasarana rumah sakit antara lain terdiri dari :

1. Listrik dari PLN tersedia 2000 KVA dibantu dengan 2 unit genset (2 x 250 KVA).

2. Air yang digunakan di RSUD Bahteramas berasal sumur dalam, sumur bor dan PDAM

Page 7: 1.1. GAMBARAN UMUM

9

3. Sarana komunikasi berupa jaringan optik, jaringan PABX dan jaringan internet.

4. Sentral Instalasi Oksigen Cair untuk ruangan yang membutuhkan

5. System Alarm Kebakaran, Hidrant, dan Tabung Pemadam Kebakaran di semua gedung.

6. Pembuangan limbah :

- Limbah padat : insenerator

- Limbah cair : IPAL

Tabel 1.3.21. Luas Bangunan di RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2020

NO NAMA BANGUNANLUAS

GEDUNG (M2) Lantai KETERANGAN

1 Administrasi 6.349,00 2

2 UGD 1.796,00 1

3 Instalasi Rawat Jalan 7.884,00 2

4 Radiologi 1.042,00 1

5 CSSD & Rekam Medis 943,00 1

6 Instalasi Bedah Sentral 1.849,00 1

7 VK 1.787,00 1

8 Farmasi 391,00 1

9 PICU / Nicu & ICU / ICCU 1.211,00 1

10 IRNA VIP 7.128,00 1

11 IRNA Super VIP 520,00 1

12 IRNA Kelas I 2.680,00 2

13 Laundry 678,00 1

14 Instalasi Gizi 842,00 1

15 IRNA Kelas 2 1.253,00 1

17 Masjid 995,00 1

18 Rehab Medik, Lab 1 & Farmasi 4.429,00 2

19 IPSRS 630,00 1

20 IRNA Kelas III 4.282,00 2

21 Administrasi & Depo Apotik Ranap 542,00 1

22 Instalasi Sanitasi 286,00 1

23 Gudang 322,00 1

24 Gedung Jenazah 518,00 1

25 Gedung Isolasi

26 Diklat 1.003,00 1 Belum dibangun

Total 49.360,00 29

RUMAH SAKIT UMUM BAHTERAMAS

DATA LUAS BANGUNAN PERIODE TAHUN 2020

Page 8: 1.1. GAMBARAN UMUM

10

1.3.3. Peralatan

Peralatan yang di miliki rumah sakit terdiri dari :

1. Peralatan Medis Umum:

Peralatan Emergency (IGD)

Peralatan Perawatan Intensive (ICU/PICU/ICCU)

Peralatan Bedah (Operasi)

Peralatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Peralatan Kesehatan Anak dan Bayi

Peralatan Penyakit Dalam

2. Peralatan Medis Khusus:

Peralatan untuk Penyakit Saraf

Peralatan untuk Penyakit Mata

Peralatan untuk Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT)

Peralatan untuk Penyakit Gigi dan Mulut

Peralatan untuk Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Peralatan untuk Penyakit Paru

Peralatan untuk Penyakit Kulit dan Kelamin

Peralatan untuk Bedah Tulang

Peralatan untuk Onkologi

Peralatan untuk Bedah plastic

Peralatan untuk Bedah Digestive

Peralatan untuk Urologi

3. Peralatan Penunjang Medis:

Peralatan Patologi Klinik

Peralatan Radiologi

Peralatan Anestesi

Peralatan Patologi Anatomi

Peralatan Fisioterapi

Peralatan Akupuntur

Peralatan Endoskopi

Peralatan Hemodialisa

4. Peralatan Non Medis

Peralatan Gizi/Dapur

Peralatan Sterilisasi

Page 9: 1.1. GAMBARAN UMUM

11

Peralatan Laundry

Peralatan Pemulasaran Jenazah

Ambulans

1.3.4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Sampai dengan akhir tahun 2020 fasilitas/sarana pelayanan kesehatan yang ada di RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara adalah :

1. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan

a. Gedung Instalasi Gawat Darurat (IGD)

b. Gedung Instalasi Rawat Jalan

Poliklinik Kebidanan dan Penyakit Kandungan

Poliklinik Kesehatan Anak

Poliklinik Penyakit Dalam

Poliklinik Bedah

Poliklinik Neurologi

Poliklinik Mata

Poliklinik Telinga, Hidung dan Tenggorokan (THT)

Poliklinik Gigi dan Mulut

Poliklinik Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah

Poliklinik Penyakit Kulit dan Kelamin

Poliklinik Bedah Tulang

Poliklinik Gizi

Poliklinik Jiwa

Poliklinik Terpadu (klinik VCT)

Poliklinik Bedah Tumor

Poliklinik Paru

Poliklinik Bedah Plastik

Poliklinik Bedah Digestive

Poliklinik Bedah Vaskuler

c. Gedung Instalasi Rehabilitasi Medik

Fisioterapi

Akupuntur

Page 10: 1.1. GAMBARAN UMUM

12

2. Gedung Pelayanan Kesehatan Rawat Inap

a. Gedung Perawatan Intensif (ICU,PICU, NICU,ICCU)

b. Gedung Kebidanan dan Kandungan

c. Gedung rawat Inap lainnya :

Ruang Perawatan Laika Waraka (Kelas III)

Ruang Perawatan Raha Mongkilo (Kelas II)

Ruang Perawatan Lambu Barakati dan Laika Mendidoha Lt.1(Kelas I)

Ruang Perawatan Laika Mendidoha Lt.2 (VIP)

Ruang Perawatan Laika Morini (VVIP)

Ruang Perawatan Isolasi Covid19

3. Gedung Pelayanan Penunjang Medik

Patologi Klinik

Patologi Anatomi

Radiologi

Farmasi/Apotik

IKOS

Sterilisasi Sentral (CSSD)

Sentral Gas Medik

Gizi

Binatu

Pemulasaran Jenazah

UTD

Ambulance 118

Kemoterapi

Hemodialisa

Endoskopi

4. Pelayanan Non Kesehatan

Instalasi Sanitasi

IPSRS

Page 11: 1.1. GAMBARAN UMUM

13

1.3.5. Fasilitas Tempat Tidur

Jumlah tempat tidur mengalami perubahan seiring dengan berubahnya luas bangunan, dan

masih ada beberapa perbaikan sesuai dengan standar dan kebutuhan pelayanan. Sebagian besar tempat

tidur tersedia di ruang perawatan kelas 3, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 1.3.5.1. Jumlah Tempat Tidur RSUD Bahteramas Prov. Bahteramas Tahun 2016 s/d 2020

2016 2017 2018 2019 2020

VVIP 5 5 5 4 4

VIP 21 35 30 30 40

KELAS I

66 91 108 108 66

KELAS II 69 71 57 57 57

KELAS III 98 165 160 160 160

NON

KELAS(ICU/ICCU/PICU/NICU/Isoo

lasi)

57 58 97 97 123

JUMLAH

316 425 457 456 450

Sumber : Data Rekam Medik RSUD Prov. Sultra Tahun 2020

Page 12: 1.1. GAMBARAN UMUM

14

Fasilitas yang tersedia di ruang perawatan sesuai dengan kelas nya dapat di lihat pada tabel berikut:

Tabel 1.3.5.2. Fasilitas Kelas Perawatan RSUD. Bahteramas Tahun 2020

1.4. SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber daya manusia (SDM) di RSUD Bahteramas Provinsi Sultra hingga 31 Desember

2020 berjumlah 1.041 orang yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai BLUD,

terdiri atas tenaga medis, paramedis dan non medis..

Jumlah keseluruhan tenaga masih telah memenuhi standar jumlah tenaga untuk Rumah

Sakit Umum Pendidikan Kelas B. Beberapa tenaga dengan keterampilan tertentu masih sangat

diperlukan pada saat ini, sehingga disamping permintaan tambahan tenaga, perlu juga pelatihan dan

pendidikan formal lanjutan untuk staf RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tabel 1.4.1. Jenis dan Jumlah Ketenagaan RSUD Bahteramas Prov. Sultra Tahun 2016 s/d 2020

JENIS TENAGA Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun 2016 2017 2018 2019 2020

KELAS PERAWATAN FASILITAS

VVIP

Paviliun terdiri dari kamar pasien, ruang keluarga, pantry, AC, Kamar mandi pasien, kamar mandi keluarga, tempat tidur, Sofa bed, kursi tamu, pesawat televisi, refrigerator.

VIP AC, Kamar mandi dalam, tempat tidur, Sofa bed, kursi tamu, pesawat televisi, refrigerator.

KELAS I

Terdiri dari 2 tempat tidur AC, kamar mandi dalam, pesawat televise

KELAS II Terdiri dari 3 - 4 Tempat tidur Exhaust fan, kamar mandi dalam.

KELAS III Terdiri dari 4 - 6 Tempat Tidur Exhaust fan, kamar mandi dalam.

NON KELAS

Terdiri dari tempat tidur dan peralatan kesehatan spesifik sesuai jenis penyakit dan kondisi pasien

AC , kamar mandi dalam.

Page 13: 1.1. GAMBARAN UMUM

15

Tenaga Medis 79 83 81 87 92

1. Dokter Spesialis (S-II) 42 48 46 45 50

- Dokter Spesialis Bedah 5 4 3 2 3

- Dokter Sub Spesialis Bedah Tumor (Onkologi) 1 1 1 2 2

- Dokter Spesialis Penyakit Dalam 6 6 6 6 8

- Dokter Spesialis Anak 3 3 3 3 4

- Dokter Spesialis Obgyn 3 3 4 3 3

- Dokter Spesialis Radiologi 2 3 3 2 3

- Dokter Spesialis Anestesi 2 6 6 5 6

- Dokter Spesialis Patologi Klinik 3 3 3 3 3

- Dokter Spesialis Mata 2 2 1 2 2

- Dokter Spesialis THT 4 3 2 2 2 - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin 1 1 1 1 1 - Dokter Spesialis Saraf 3 3 3 3 3

- Dokter Spesialis Patologi Anatomi 1 1 1 1 1

- Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah 3 3 3 2 3

- Dokter Spesialis Orthopedi 2 2 2 3 2

- Dokter Sub Spesialis Bedah Digestive 0 2 2 1 1

- Dokter Spesialis Bedah Plastik 0 1 1 1 1

- Dokter Spesialis Paru 1 1 1 1 1

- Dokter Spesialis Urologi 0 0 0 1 0

- Dokter Sub Spesialis Fetomaternal (Obgyn) 0 0 0 1 1

2. Dokter Umum (S-I) 33 31 31 35 32

3. Dokter Gigi (S-I) 4 4 4 7 10

Paramedis Perawatan 349 343 455 478 484

1. Sarjana (S-I dan D-IV) 65 64 201 211 250

- S2 Keperawatan 1 1 2 2 2

- S2 Kebidanan 1 1 1 1 2

- Ners 12 12 154 167 192

- Sarjana Keperawatan 41 39 30 28 41

- D-IV Kebidanan 10 11 13 12 12

- D-IV Keperawatan Gigi 0 0 1 1 1

2. Akademi (D-III) 236 232 225 239 227

- D-III Keperawatan 154 150 143 145 131

- D-III Keperawatan Anestesi 8 7 9 12 12

- D-III Kebidanan 71 71 69 77 77

- D-III Keperawatan Mata 1 1 1 1 1

- D-III Kesehatan Gigi 2 3 3 4 6

3. Diploma I (D-I) 3 3 1 1 1

- Bidan 3 3 1 1 1

4. SLTA 45 44 28 27 6

- SPK 40 40 24 24 5

- SPRG 5 4 4 3 1

Paramedis Non Perawatan 222 215 241 251 255

1. Pasca Sarjana (S-II) 34 33 33 35 38

- Magister Kesehatan Masyarakat 10 11 12 12 13

- Magister Hukum Kesehatan 0 0 0 0 0

- Magister Manajemen Rumah Sakit/Adm. RS 2 2 2 2 2

Page 14: 1.1. GAMBARAN UMUM

16

- Magister Kedokteran Lab 1 1 1 1 1

- Magister Gizi 1 1 1 0 0

- Magister Manajemen 3 3 3 4 4

- Magister Psikologi 1 1 1 1 1

- Magister Kesehatan Sosial 1 1 0 0 0

- Magister Public Of Health 4 2 2 2 3

- Magister Sains 12 11 11 10 10

- Magister Apoteker 3 4

2. Sarjana (S-I dan D-IV) 102 98 116 118 120

- Sarjana Farmasi 3 3 3 4 5

- Apoteker 15 15 29 27 26

- Sarjana Kesehatan Masyarakat 65 62 63 64 64

- Sarjana Teknologi Pangan 2 2 2 2 2

- Sarjana Biologi 2 2 2 2 2

- Sarjana Gizi 3 3 3 3 4

- Sarjana Rekam Medis 1 0 0 0 0

- Sarjana Fisioterapi 3 3 4 5 5

- D-IV Teknik Elektromedik 1 1 1 1 1

- D-IV Penata Rontgen 2 2 2 2 2

- D-IV Fisioterapi 3 3 3 3 3

- D-IV Perekam Medis dan Info 1 0 1 2 2

- D-IV Gizi 2 2 2 2 3

- D-IV Analis Kesehatan 1 1 1

3. Akademi (D-III) 71 69 78 84 85

- D-III Gizi 20 19 19 20 19

- D-III Fisioterapi 3 3 4 3 3

- D-III Asisten Apoteker 15 15 19 19 19

- D-III Kesehatan Lingkungan 12 12 12 13 13

- D-III Analis Kesehatan 12 12 13 17 17

- D-III Teknik Elektromedik 1 1 1 1 2

- D-III Perekam Medik 0 0 2 1 2

- D-III Penata Rontgen 6 6 7 9 9

- D-III Manajemen Pemasaran 1 1 1 1 1

4. Diploma (D-I) 8 8 7 7 7

- D1 Gizi/ SPAG 3 3 3 3 3

- D-I Teknik Transfusi Darah 5 5 4 4 4

5. SLTA 7 7 7 7 5

- Analis Farmasi(SMF) 3 3 3 3 2

- SMAK 4 4 4 4 3

Non Medis 123 116 161 165 210

1. Sarjana (S-I) 42 44 51 49 46

- Sarjana Hukum 2 2 3 3 3 - Sarjana Ekonomi 18 16 18 19 18

- Sarjana Akuntansi 2 3 1 1 1

- Sarjana Akuntansi Profesi Akuntan 1 1 3 3 3

- Sarjana Psikologi 1 1 1 1 0

- Sarjana FISIP/Sosial 5 6 6 6 5

- Sarjana Komputer 6 6 11 8 7

Page 15: 1.1. GAMBARAN UMUM

17

- Sarjana Teknik 2 1 1 1 1

- Sarjana Fisika Medik 2 2 2 2 1

- Sarjana Ilmu Pemerintahan 0 0 0 0 0

- Sarjana Sistem Informasi 1 1 2 2 2

- Sarjana Teknik Lingkungan 2 2 2 2

- Sarjana Agama 0 0 0 0 2

- Sarjana Teknik Informatika 1 1 1 1 1

2. Akademi (D-III) 2 2 1 1 1

- D-III Hukum 1 1 0 0 0

- D-III Akuntasi 0 0 0 0 0

- D-III Humas 0 0 0 0 0

- D-III Komputer 1 1 1 1 1

- D-I Akuntasi 0 0 0 0 0

3. SLTA 75 68 106 112 160

- STM 3 3 3 3 3

- SMKK 3 3 3 3 3

- SMEA 1 1 3 3 3

- SMK 2 2 7 8 9

- SMA 66 59 90 95 142

4. SLTP 4 2 3 3 3

- SMP 4 2 3 3 3

TOTAL 770 755 938 981 1.041

Sumber: DUK RSUD Prov. Sultra Tahun 2020

Page 16: 1.1. GAMBARAN UMUM

18

1.5. PEMBIAYAAN, PENGELUARAN DAN PENDAPATAN

Sumber pembiayaan RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun anggaran 2020

berasal dari:

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulawesi Tenggara.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tugas Pembantuan (APBN-TP)

Dana BLUD RSUD Bahteramas Prov.Sultra

Keterangan lengkap tentang sumber pembiayaan RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020 dalam dilihat pada Tabel dibawah ini.

Tabel 1.5.1. Sumber Pembiayaan RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Sumber Dana 2016 2017 2018 2019 2020 APBD

Langsung

152.411.314.471 144.544.514.849 15.929.112.750 154.476.479.815 181.703.711.968

Tidak Langsung

61.150.583.300 61.768.114.000 63.944.353.700 70.211.023.400 70.160.308.400

APBN-TP

0 0 0 0 0

DAK

70.322.945.000 83.969.615.000 18.776.886.000 11.423.037.050

Lainnya

106.247.310.047 111.548.149.980 153.327.765.655 133.719.098.168

Jumlah 231.561.897.771 250.791.824.896 275.391.231.430 243.464.389.215 251.864.020.368

Page 17: 1.1. GAMBARAN UMUM

19

Tabel 1.5.2. Besar Anggaran Rutin dan Pengeluaran RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2016 s/d Tahun 2020

Jumlah Anggaran Rutin (DPPA 2016) Rp. 213.561.897.771

Jumlah Dana Yang Dicairkan Sisa Anggaran

Rp. 78.744.116.378 Rp. 11.949.065.931

Jumlah Yang Dibelanjakan

Rp. 78.717.409.965 Sisa Kas UUDP Rp. 26.706.413

Jumlah Dana Yang Dicairkan Sisa Anggaran

Jumlah Anggaran Rutin (DPPA 2017) Rp. 250.791.824.896

Rp. 222.341.651.442 Rp. 28.450.180.993

Jumlah Yang Dibelanjakan Rp. 222.230.788.904

Sisa Kas UUDP Rp. 110.862.538

Jumlah Anggaran Rutin (DPPA 2018) Rp.

Jumlah Dana Yang Dicairkan Rp. 93.121.911.175 Sisa Anggaran

Rp.

Jumlah Yang Dibelanjakan Rp. 93.121.911.175

Sisa Kas UUDP Rp. -

Jumlah Anggaran Rutin (DPPA 2019) Rp. 90.136.623.560

Jumlah Dana Yang Dicairkan Sisa Anggaran

Rp. 38.673.690.270

Rp. 114.654.075.385 Jumlah Yang Dibelanjakan

Rp. 83.524.901.719 Sisa Kas UUDP

Rp. 6.611.721.841

Page 18: 1.1. GAMBARAN UMUM

20

Jumlah Anggaran Rutin (DPPA 2020) Rp.

Jumlah Dana Yang Dicairkan Sisa Anggaran

Rp. 15.870.693.940

Rp. 117.698.404.228 Jumlah Yang Dibelanjakan

Rp. 117.698.404.228

Sisa Kas UUDP Rp. -

Sumber : Data Keuangan dan DPPA RSUD Bahteramas Prov. Sultra Tahun 2020

Tabel 1.5.3. Pendapatan RSUD Prov.Sultra Tahun 2016 s/d Tahun 2020

Jumlah Pendapatan RSUD Prov.Sultra 2016

Rp. 78.240.500.389,-

Disetor Ke Kas (BLUD) Rp. 78.240.500.389,-

Target Pendapatan Rp. 68.557.282.189,-

Pencapaian Pendapatan

114,12%

Jumlah Pendapatan RSUD Prov.Sultra 2017

Rp. 91.271.100.273,08,-

Disetor Ke Kas (BLUD) Rp. 91.271.100.273.08,-

Target Pendapatan Rp. 68.557.282.192,-

Pencapaian Pendapatan

133,13%

Jumlah PendapatanRSUD

Prov.Sultra 2018 Rp. 103.978.990.093,71,-

Disetor Ke Kas (BLUD) Rp. 103.978.990.093.71,-

Target Pendapatan Rp. 94.504.166.192,-

Pencapaian Pendapatan

Jumlah Pendapatan RSUD Prov.Sultra 2019

Rp. 126.921.336.548,08,-

Disetor Ke Kas (BLUD) Rp. 126.921.336.548,08,-

Target Pendapatan Rp. 124.864.290.137,-

Pencapaian Pendapatan

101,64%

Jumlah Pendapatan RSUD Prov.Sultra 2020

Rp. 128.259.012.578,18,-

Disetor Ke Kas (BLUD) Rp. 128.259.012.578,18,-

Target Pendapatan Rp. 82.515.943.258,22,-

Pencapaian Pendapatan

155,44%

Sumber : Data Keuangan dan DPPA RSUD Bahteramas Prov. Sultra Tahun 2020

Page 19: 1.1. GAMBARAN UMUM

1

Perubahan yang semakin cepat, teknologi yang semakin maju dan modern

menuntut Rumah Sakit untuk terus berkembang memberikan pelayanan yang di

butuhkan oleh masyarakat. Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi

masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu

pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat

yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau

oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya; (Undang

Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit). Sebagai salah satu sarana

kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dan memiliki

peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan

masyarakat. Oleh karena itu Rumah Sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang

bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan

masyarakat; dalam rangka peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan Rumah Sakit

serta pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan

kesehatan.

Upaya memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu masih perlu mendapat

perhatian. Salah satu indikator tentang perlunya memperhatikan pelayanan kesehatan

ini terlihat dari tingkat pemanfaatan fasilitas kesehatan rumah sakit. Hingga saat ini

tingkat pemanfaatan fasilitas rumah sakit di Indonesia nampaknya masih belum

optimal.

Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas sebagai Badan Layanan Umum Daerah

(BLUD) selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam

rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan

memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi

BAB 1

PENDAHULUAN

Page 20: 1.1. GAMBARAN UMUM

2

dan produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat. Praktek bisnis yang sehat

adalah penyelenggaraan fungsi organisasi berdasarkan kaidah-kaidah manajemen yang

baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan.

RSUD Bahteramas merupakan Rumah Sakit pusat rujukan di wilayah Sulawesi

Tenggara. Status RSUD Bahteramas saat ini adalah Rumah Sakit Pendidikan Kelas B dan

berfungsi sebagai Rumah Sakit Pendidikan bagi dokter, dan tenaga kesehatan lainnya.

Profil rumah sakit ini memberikan informasi tentang kinerja tahunan,

pembiayaan sehingga perkembangannya di masa mendatang. Bagi masyarakat, semua

hasil penilaian kinerja rumah sakit dapat dijadikan sebagai acuan atau bahan

pertimbangan kepada siapa (rumah sakit) mereka akan mempercayakan perawatan

kesehatannya. Indikator Kinerja digunakan untuk melihat variabel yang dapat

digunakan dalam mengevaluasi keadaan atau status dan memungkinkan dilakukan

pengukuran terhadap perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu atau tolak ukur

prestasi kuantitatif / kualitatif yang digunakan untuk mengukur terjadinya perubahan

terhadap besaran target atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Rumah Sakit

wajib menyelenggarakan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan

Minimal yang disusun dan disahkan oleh Kepala Daerah

Profil Tahun 2020 ini dimaksudkan untuk memberikan informasi tentang

kegiatan yang dilaksanakan dan hasil yang telah dicapai dalam tahun 2020 serta

perbandingan capaian kegiatan dengan tahun sebelumnya. Diharapkan dengan adanya

Profil RSUD Bahteramas Tahun 2020 ini dapat digunakan sebagai pembelajaran dan

pertumbuhan yang selanjutnya dijadikan bahan untuk mengendalikan arah dan mutu

pelayanan kesehatan agar visi yang telah ditetapkan, sehingga benar-benar dapat

diwujudkan untuk mendukung rencana penyiapan perumusan kebijakan, standarisasi,

penetapan, bimbingan tertulis, monitoring dan evaluasi pengelolaan keuangan BLUD

RS.

Page 21: 1.1. GAMBARAN UMUM

22 [Date]

3.1. VISI

Visi Pembangunan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara adalah โ€œMEWUJUDKAN SULAWESI

TENGGARA SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERDAYA SAING TAHUN 2013 โ€“ 2018 โ€

RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat mengacu

pada Visi dan Misi Pemerintah Daerah dan Visi Pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara. Visi RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara adalah โ€œ RUMAH SAKIT RUJUKAN PILIHAN DI

INDONESIA TIMUR TAHUN 2023.โ€.

3.2. MISI

Untuk mencapai Visi yang telah ditetapkan tersebut RSUD Bahteramas Prov Sultra mempunyai

Misi sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu yang mengutamakan

keselamatan pasien.

2. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan dan penelitian yang berkualitas dan berdaya saing.

3. Mengembangkan sarana dan prasarana rumah sakit berbasis teknologi terkini.

4. Meningkatkan kompetensi profesionalisme dan kesejahteraan pegawai.

5. Mewujudkan suasana rumah sakit yang asri, nyaman, komunikatif dan informatif.

3.3. MOTTO

Dalam melakukan tugas dan fungsinya, RSUD Bahtramas Prov. Sultra mempunyai moto

โ€œMELAYANI DENGAN HATI DAN SENYUM โ€œ

3.4. NILAI โ€“ NILAI DASAR

Nilai nilai yang mendasari pelayanan yang di berikan RSUD Bahtramas Prov. Sultra adalah :

1. Empati terhadap pasien

BAB 2 PROGRAM, KEGIATAN DAN PENCAPAIAN

Page 22: 1.1. GAMBARAN UMUM

23 [Date]

Memahami dan ikut merasakan masalah yang dihadapi pasien. Untuk itu setiap pegawai RSU

Provinsi Sulawesi Tenggara dalam menangani pasien harus bertejad bahwa : โ€œkeselamatan,

kesembuhan dan kepuasan pasien adalah kebahagiaan kamiโ€

2. Keterbukaan dan Tranparansi

Dengan keterbukaan diharapkan pemberian informasi secara terbuka serta membuka diri pula

terhadap kritik. Kritik harus dilihat sebagai suatu partisipasi untuk perbaikan. Selain itu perlu

adanya transparansi yaitu diketahuinya oleh banyak pihak (yang berkepentingan) mengenai

perumusan kebijaksanaan yang sudah ditetapkan

3. Akuntabilitas

Dengan akuntabilitas diharapkan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau

menjawab dan menerangkan kinerja dan Tindakan seseorang/pimpinan suatu organisasi

kepada pihak yang memiliki hak atau berwenang meminta pertanggung jawaban

4. Azas Kekeluargaan

Bekerja dalam kebersamaan jauh lebih baik daripada bekerja sendiri-sendiri apalagi dalam

bekerjasama berdasarkan persahabatan yang saling menghormati serta saling menghargai.

Dengan azas kekeluargaan juga diharapkan agar dalam berinteraksi senantiasa berprilaku

santun, rendah hati serta memberikan kesejukan bagi orang lain

5. Bermental Pemenang (Play To Win)

Seluruh karyawan Rumah Sakit harus bermental pemenang. Tidak ada hal yang tidak dapat

diperbaiki, oleh karena itu hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari besok harus lebih

baik dari hari ini

6. Berjiwa Enterpreneur

Semua unsur-unsur pimpinan RSU Provinsi Sulawesi Tenggara harus berjiwa entrepreneurs

yaitu rela mengotori tangan , tahu memberikan pendelegasian, tapi sering turun langsung

kebawah

3.5. FILOSOFI

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara

mempunyai filosofi โ€œ Melayani Dengan Baik Merupakan Ibadah.โ€

3.6. FAKTOR-FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN

Faktor penentu keberhasilan adalah :

1. Kesamaan persepsi tentang pelayanan

Page 23: 1.1. GAMBARAN UMUM

24 [Date]

Salah satu faktor penentu keberhasilan pelayanan Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara adalah adanya kesamaan persepsi tentang unggul dalam pelayanan

kesehatan rujukan , pendidikan dan penelitian. Dalam kaitan ini maka beberapa aspek yang

harus diperhatikan adalah:

Pemahaman tentang proses komunikasi dan pemberian informasi kepada pelanggan.

Penanganan pelanggan yang mengeluh secara efektif.

2. Dukungan Pemerintah dan DPR serta masyarakat Provinsi Sulawesi Tenggara

Sebagai stakeholder Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, Pemerintah

Provinsi, DPR Provinsi serta masyarakat memegang peranan yang sangat penting dalam

menentukan keberhasilan pelayanan kesehatan. Dukungan yang diharapkan dari Pemerintah

dan DPR Provinsi adalah dukungan dana dan kebijakan. Sedangkan dari masyarakat adalah

keinginan mereka menggunakan pelayanan Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara serta memberikan masukan berupa saran dan kritik yang sangat penting untuk

peningkatan mutu pelayanan.

3. Peningkatan kapasitas organisasi dan sumber daya kesehatan

Peningkatan mutu pelayanan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat Sulawesi Tenggara. Untuk itu diperlukan organisasi dengan sumber daya yang

handal dalam memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Kapasitas organisasi dan

sumber daya Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara terutama dalam

mengelola dana secara mandiri harus ditingkatkan sehingga dapat merencanakan pelayanan

yang lebih akomodatif terhadap kebutuhan masyarakat. Untuk jangka panjang, peranan

Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tenggara dapat lebih ditingkatkan dengan peningkatan

kelas menjadi Kelas B Pendidikan.

3.7. TUJUAN

1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata, terjangkau serta efisien dan efektif

yang berorientasi sosial dan ekonomi.

Page 24: 1.1. GAMBARAN UMUM

25 [Date]

Untuk mewujudkan pelayanan prima, diperlukan peningkatan sarana dan prasana untuk

menunjang pelayanan yang disertai dengan manajemen Rumah Sakit yang baik.

Lingkungan juga merupakan faktor yang penting dalam mendukung terwujudnya pelayanan

prima. Lingkungan yang diharapkan adalah yang aman, tertib, bersih dan nyaman bagi pasien,

pengunjung dan pegawai Rumah Sakit . Sarana air bersih, kamar mandi yang memenuhi syarat

serta petugas yang kompeten dalam melaksanakan tugasnya.

2. Menyediakan sarana dan prasarana sebagai fasilitas pendukung untuk tempat pendidikan,

pelatihan, dan penelitian bagi profesi dokter dan tenaga kesehatan lainnya.

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional, akuntabel dan berorientasi

pelanggan yang berlandaskan moral, etika dan hukum melalui pendidikan dan pelatihan.

Peningkatan maupun perbaikan metode pelayanan dengan sendirinya akan tercapai dengan

kualitas SDM yang baik.

4. Meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui sistem renumerasi.

3.8. SASARAN

1. Meningkatnya mutu dan kinerja pelayanan rujukan di Rumah Sakit Umum Bahteramas

Provinsi Sulawesi Tenggara dengan indikator utama :

a. Angka Kematian Umum/Gross Death Rate (GDR)

b. Angka Kematian Netto/Netto Death Rate (NDR)

c. Angka Penggunaan Tempat Tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).

d. Angka Rata-rata Lama Perawatan atau Length Of Stay (LOS).

e. Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur atau Bed Turn Over (BTO)

f. Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur atau Turn Over Interval (TOI).

2. Meningkatkan fasilitas pelayanan rumah sakit yang memadai dengan pembangunan gedung

penunjang lainnya, dan penambahan jumlah tempat tidur. Hal ini disertai dengan penambahan

peralatan medis maupun peralatan penunjang medis untuk dapat memberikan pelayanan yang

terbaik.

3. Menjadi Rumah Sakit Rumah Sakit Pendidikan ( Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.HK.02.03/I/1929/2013) yang ter akreditasi versi tahun 2012 .

Page 25: 1.1. GAMBARAN UMUM

26 [Date]

4. Peningkatan kapastitas tenaga medis maupun non medis melalui pendidikan dan pelatihan,

dan perbaikan pelayanan.

3.9. STRATEGI

Dari hasil analisa faktor internal dan eksternal serta analisa strategi SWOT diperoleh beberapa isu

strategis yang dirumuskan dalam strategi Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara untuk mencapai visi.

1. Peningkatan mutu dan kinerja pelayanan untuk seluruh lapisan masyarakat melalui program

bagi penduduk tidak mampu, perempuan dan anak korban kekerasan, pencegahan dan

penanganan penyakit menular, sistem pelayanan rujukan dan lainnya. Persiapan penilaian

akreditasi versi 2012 dilakukan sebagai salah satu upaya peningkatan mutu pelayanan.

2. Mempertahankan status sebagai Rumah Sakit pendidikan sehingga dapat di manfaatkan

sebagai tempat pendidikan maupun pelatihan bagi profesi dokter dan tenaga kesehatan

lainnya. Menyediakan sarana maupun prasarana yang memadai sebagai pendukung

3. Pengelolaan Keuangan BLUD yang memungkinkan RS untuk mandiri dalam rangka

meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

4. Meningkatkan kesejahteraan pegawai melalui sistem renumerasi.

3.10. KEBIJAKAN

Kebijakan untuk mencapai tujuan maupun sasaran tersebut adalah :

1. Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan prima melalui sistem rujukan yang

berkualitas, adil dan merata.

2. Penambahan maupun perbaikan sarana dan prasarana RS, perbaikan metode pelayanan dan

perbaikan mutu melalui akreditasi versi 2012.

3. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, pendidkan profesi dokter maupun tenaga

kesehatan lainnya.

4. Meningkatkan kualitas SDM RS sebagai tenaga profesional.

5. Meningkatkan kesejahtraan pegawai melalui sistem renumerasi.

Page 26: 1.1. GAMBARAN UMUM

27 [Date]

3.11. PROGRAM DAN KEGIATAN

3.11.1. Program dan Kegiatan

Program dan kegiatan yang dilaksanakan Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara pada pelayanan kesehatan dan adminitrasi perkantoran tahun 2020

terdiri dari :

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan kegiatan :

1) Jasa Administrasi Perkantoran

2) Penyusunan Laporan Aset Triwulan dan Semester SKPD

II. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan kegiatan :

1) Kegiatan Pameran Penanggulangan Masalah Kesehatan dalam rangka Hallo Sultra

III. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit /Rumah Sakit Jiwa

/Rumah Sakit Paru-paru / Rumah Sakit Mata dengan kegiatan :

1) Pembangunan Rumah Sakit

2) Pengadaan alat โ€“ alat kesehatan Rumah Sakit

IV. Program Peningkatan Pelayanan BLUD Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara dengan kegiatan :

1) Belanja Pegawai

2) Belanja Barang dan Jasa

3) Belanja Pemeliharaan

4) Belanja Modal

V. Program Peningkatan Sistem Perencanaan Dan Pelaporan Rumah Sakit dengan kegiatan :

1) Penyediaan SIM Rumah Sakit (tahap II).

Page 27: 1.1. GAMBARAN UMUM

28 [Date]

3.11.2.Alokasi dan Realisasi Anggaran

Alokasi anggaran Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2020

terdiri dari :

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 70.160.308.400 ,-

Belanja Langsung sebesar Rp. 181.703.711.968 ,-

Realisasi anggaran terdiri dari :

Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 67.003.944.328,- atau 96 %

Belanja Langsung sebesar Rp. 157.419.887.516,- atau 87 %

Tabel 3.1. Sumber Pembiayaan RSUB Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Sumber Dana 2016 2017 2018 2019 2020

APBD Langsung

Tdk Langsung

152,411,314,471 144.544.514.849 15.929.112.750 154.476.479.815 181.703.711.968

61,150,583,300 61.768.114.000 63.944.353.700 70.211.023.400 70.160.308.400

APBN- TP 0 0 0 0 0

DAK 70.322.945.000 83.969.615.000 18.776.886.000 11.423.037.050

BLUD 106.247.310.047 111.548.149.980 153.327.765.655 133.719.098.168

Jumlah 213,561,897,771 250.791.824.896 275.391.231.430 243.464.389.215 251.864.020.368

Sumber : DPA dan DIPA 2020

3.12. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah tolak ukur untuk prestasi kuantitatif dan

kualitatif yang digunakan untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuh didalarn

pencapaian tertentu berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan (Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 129/Menkes/Sk/Ii/2008 Tentang Standar

Pelayanan Minimal Rumah Sakit Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah

Page 28: 1.1. GAMBARAN UMUM

29 [Date]

Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar

Pelayanan Minimal).

Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit agar digunakan sebagai pedoman bagi Rumah Sakit

dalam menjamin pelaksanaan pelayanan kesehatan. Dengan disusunnya Standar Pelayanan

Minimal Rumah Sakit diharapkan dapat membantu pelaksanaan penerapan Standar Pelayanan

Minimal di rumah sakit. SPM ini dapat dijadikan acuan bagi pengelola rumah sakit dan unsur

terkait dalam melaksanakan perencanaan, pembiayaan dan pelaksanaan setiap jenis pelayanan.

Tabel 3.2 Pencapaian SPM Tahun 2020

No. Jenis Pelayanan Indikator Standar Capaian Tahun 2019 Capaian Tahun

2020

1

Pelayanan Gawat

Darurat 1

Kemampuan menangani

life saving 100% 71.40% 63.45%

2

Pemberi pelayanan

kegawat daruratan yang

bersertifikat

(ATLS/CLS/PPGD/GELS)

yang masih berlaku

100% 89.00% 85.35%

3 Ketersediaan Tim

Penanggulangan Bencana Satu tim Satu tim Satu tim

4 Jam Buka Pelayanan

Gawat Darurat 24 jam 24 jam 24 jam

5 Waktu Tanggap Pelayanan

Dokter di Gawat Darurat

โ‰ค 5 menit

terlayani

setelah pasien

datang

3 menit terlayani setelah

pasien datang

3 menit terlayani

setelah pasien

datang

6 Tidak adanya keharusan

Membayar Uang muka 100% 100% 100%

7 Kematian pasien di IGD โ‰ค 2 perseribu 9,2 perseribu 7,3 perseribu

8 Kepuasan Pelanggan pada

Gawat Darurat โ‰ฅ 70% 80.0% 34.0%

Page 29: 1.1. GAMBARAN UMUM

30 [Date]

2 Pelayanan Rawat Jalan 1 Ketersediaan pelayanan

Minimal sesuai

dengan jenis

dan klasifikasi

rumah sakit

70% 50 Spesialis dan 4

Sub Spesialis

2 Pemberi pelayanan di

Klinik Spesialis

100% dokter

spesialis 93.70%

93,75% karena poli

gigi tidak

mempunyai dokter

gigi spesialis

3 Jam Buka Pelayanan Rawat

jalan

08.00 s/d 13.00

setiap hari

kerja kecuali

Jum'at : 08.00-

11.00 dan hari

Sabtu : 08.00

s/d 12.00

100% terlaksana sesuai

ketentuan

100% terlaksana

sesuai ketentuan

4 Waktu tunggu rawat jalan โ‰ค 60 menit 29,9 menit 29,9 menit

5

Penegakan Diagnosis TB

melalui pemeriksaan

mikroskopis

100% 100% 100%

6

Pasien rawat jalan yang

ditangani dengan strategi

DOTS

100% 100% 100%

7 Ketersediaan pelayanan

VCT (HIV)

Tersedia

dengan tenaga

terlatih

Tersedia tenaga terlatih

konselor, Perawat, Tenaga

Laboratorium dan Dokter

Tersedia tenaga

terlatih konselor,

Perawat, Tenaga

Laboratorium dan

Dokter

8 Peresapan obat sesuai

formularium 100% 100% 100%

9 Pencatatan dan pelaporan

TB di RS โ‰ฅ 60% 100% 100%

Page 30: 1.1. GAMBARAN UMUM

31 [Date]

10 Kepuasan Pasien โ‰ฅ 90% 72.20% 73.21%

3 Rawat Inap 1 Ketersediaan Pelayanan

dirawat Inap RS Tipe B 100% RS Tipe B

2 Pemberi Pelayanan di

Rawat Inap RS Tipe B 100.00% RS Tipe B

3 Tempat Tidur dengan

Pengaman 100% 100% 93%

4

Kamar Mandi dengan

Pengaman Pegangan

Tangan

100% 100% 88%

5 Dokter Penanggung Jawab

Pasien Rawat Inap 100% 100% 88%

6 Jam visite dokter spesialis 100% 91.20% 81.58%

7 Kejadian infeksi pasca

operasi โ‰ค 1,5% 0.00% 0.00%

8 Kejadian infeksi

nosokomial โ‰ค 9% 0,5%(plebitis) 0,5%(plebitis)

9

Tidak adanya kejadian

pasien jatuh yang berakibat

cacat atau kematian

100% 100% 59%

10

Pasien rawat inap

Tuberculosis yang

ditangani dengan strategi

DOTS

100% 100% 34%

11 Pencatatan dan pelaporan

TB di RS โ‰ฅ 60% 100% 51%

12 Kejadian pulang sebelum

dinyatakan sembuh โ‰ค 5% 1.10% 2.28%

13 Kematian pasien > 48 jam โ‰ค 25/1000 23,3/1000 11,5/1000

14 Kepuasan pasien โ‰ฅ 90% 72.40% 60.89%

4 Bedah Sentral 1 Ketersedian Tim Operator Sesuai dengan

kelas RS 67.0% 83.3%

2 Ketersediaan fasilitas dan

peralatan operasi

Sesuai dengan

kelas RS 60.0% 60.0%

Page 31: 1.1. GAMBARAN UMUM

32 [Date]

3 Kemampuan Melakukan

Tindakan Operatif

Sesuai dengan

kelas RS 100% 100%

4 Waktu tunggu operasi

efektif โ‰ค 2 hari 1 Hari 1 Hari

5 Tidak adanya kejadian

operasi salah sisi 100% 100% 100%

6 Tidak adanya kejadian

operasi salah orang 100% 100% 100%

7 Tidak adanya kejadian

salah tindakan pada operasi 100% 100% 100%

8

Tidak adanya kejadian

tertinggalnya benda

asing/lain pada tubuh

pasien setelah operasi

100% 100% 100%

9

Komplikasi anastesi karena

overdosis, reaksi anastesi,

salah penempatan ET

โ‰ค 6% 100% tdk ada komplikasi 100% tdk ada

komplikasi

10 Kejadian Kematian di Meja

Operasi โ‰ค 1%

100% tdk ada kematian di

meja operasi

100% tdk ada

kematian di meja

operasi

11 Kepuasan pelanggan โ‰ฅ 80% 80.20% 0% (Tidak Ada

Data)

5

Persalinan,

Perinatologi (kecuali

rumah sakit khusus di

luar rumah sakit ibu

dan anak) dan KB

1 Pemberi pelayanan

persalinan normal

Dokter

SpOG/Dokter

Umum/Bidan

100% dokter SPOG dan

Bidan

100% dokter

SPOG dan Bidan

2 Pemberi pelayanan

persalinan dengan penyulit

Tim Ponek

Terlatih Tim Ponek Terlatih Tim Ponek Terlatih

3

Pemberi pelayanan

persalinan dengan tindakan

operasi

Dokter

SpOG/Dokter

Sp.A,Dokter

Sp.An

Dokter SPOG, Sp.An.Sp.A Dokter SPOG,

Sp.An.Sp.A

Page 32: 1.1. GAMBARAN UMUM

33 [Date]

4 Kemampuan menangani

BBLR (1500-2500 gr) 100% 100.00% 100.00%

5 Kemampuan menangani

bayi lahir dengan asfiksia 100% 100.0% 100.0%

6

Pertolongan persalinan

melalui seksio sesaria non

rujukan

โ‰ค 20% 51.6% 71.5%

7

Pelayanan kontrasepsi

mantap dilakukan oleh

dokter SpOG atau SpB,

atau SpU, atau dokter

umum terlatih

100% 100% dilakukan dokter

SpOG dan Sp.Bedah

100% dilakukan

dokter SpOG dan

Sp.Bedah

8 Konseling peserta KB

mantap oleh bidan terlatih 100%

100% dilakukan oleh Bidan

terlatih

100% dilakukan

oleh Bidan terlatih

9 Kematian ibu karena

persalinan

a. Perdarahan

โ‰ค 1%

b. Pre-

klampsia โ‰ค

30%

c. Sepsis โ‰ค

0,2%

a. Perdarahan 0%

b. Pre-klampsia 0%

c. Sepsis 0%

a. Perdarahan 0%

b. Pre-klampsia

0%

c. Sepsis 0%

10 Kepuasan pelanggan โ‰ฅ 80% 75.7% 0% (Tidak Ada

Data)

6 Pelayanan Intensif 1 Pemberian pelayanan

Sesuai kelas

dan standar

ICU/ICCU

100% 100%

2 Ketersediaan fasilitas dan

peralatan ruang ICU/ICCU

Sesuai kelas

dan standar

ICU/ICCU

47.1% 38.3%

3

Ketersediaan tempat tidur

dengan monitoring dan

ventilator

Sesuai kelas

dan standar

ICU/ICCU

75% (8 bed, 8 bed dengan

monitoring dan ventilator 6

bed)

81,25% (28 bed,

19 bed dengan

monitoring dan

ventilator 2 bed)

Page 33: 1.1. GAMBARAN UMUM

34 [Date]

4 Kepatuhan terhadap hand

hygiene 100% 100% 100%

5 Kejadian infeksi

nosokomial โ‰ค 9% 0% 0%

6

Pasien yang kembali ke

perawatan intensif dengan

kasus yang sama < 72 jam

โ‰ค 3% 0% 0%

7 Kepuasan pelanggan โ‰ฅ 70% 80.20% Tidak Ada Data

7 Pelayanan Gakin 1 Ketersediaan pelayanan

untuk keluarga miskin Tersedia Tersedia Tersedia

2

Adanya kebijakan RS

untuk pelayanan keluarga

miskin

Ada Ada Ada

3

Waktu tunggu verifikasi

kepesertaan pasien

keluarga miskin

โ‰ค 15 menit Tidak ada data Tidak ada data

4

Tidak adanya biaya

tambahan yang ditagihkan

kepada keluarga miskin

100% 100% tidak ada tambahan 100% tidak ada

tambahan

5 Semua pasien keluarga

miskin yang dilayani

100% dilayani

dengan kartu

BPJS dan

Bahteramas

dengan rujukan

100% dilayani dengan kartu

BPJS dan Bahteramas

dengan rujukan

100% dilayani

dengan kartu BPJS

dan Bahteramas

dengan rujukan

6 Kepuasan pelanggan โ‰ฅ 80% 79.60% Tidak Ada data

8 Rekam Medik 1 Pemberi pelayanan rekam

medik

Sesuai

persyaratan 100% 100%

2 Waktu penyedia dokumen

rekam medik rawat jalan โ‰ค 10 menit 13,7 menit 13,7 menit

3

Waktu Penyediaan

dokumen rekam medik

rawat inap

โ‰ค 15 menit 12,3 menit 12,3 menit

4

Kelengkapan pengisian

rekam medik 24 jam

setelah selesai pelayanan

100% 69% 69%

Page 34: 1.1. GAMBARAN UMUM

35 [Date]

5

Kelengkapan informed

concent setelah

mendapatakan informasi

yang jelas

100% 100% 100%

6 Kepuasan pelanggan โ‰ฅ 80% 74% Tidak Ada Data

9 Pengolahan Limbah 1

Adanya penanggung jawab

pengelola limbah rumah

sakit

Adanya SK

Direktur sesuai

kelas RS

(Permenkes

no. 1204 thn

2004)

Ada penanggung jawab

dengan SK Direktur

Ada penanggung

jawab dengan SK

Direktur

2

Ketersediaan fasilitas dan

peralatan pengelolaan

limbah rumah sakit : padat

dan cair

Sesuai

peraturan

perundangan

Tidak Tersedia Tidak Tersedia

3 Pengelolaan limbah cair

Sesuai

peraturan

perundangan

Tersedia Tersedia

4 Pengelolaan limbah padat

Sesuai

peraturan

perundangan

Tersedia Tersedia

5 Baku mutu limbah cair

a. BOD โ‰ค 30

mg/I

b. COD โ‰ค 80

mg/I

c. TSS โ‰ค 30

mg/I

d. PH 6-9

a. BOD 30 mg/I

b. COD 79 mg/I

c. TSS 80 mg/I

d. PH 7 (Pemeriksaan

bulan Maret 2019)

100% ( a. BOD

6,10 mg/l , b. COD

18,20 mg/l, C. TSS

30 mg/l, PH 6,50)

Pemeriksaan bulan

Desember 2020

10 Administrasi dan

Manajemen 1

Kelengkapan pengisian

jabatan sesuai persyaratan

jabatan dalam struktural

organisasi

โ‰ฅ 90% 100% 100%

2 Adanya peraturan internal

rumah sakit Ada Ada Ada

3 Adanya peraturan

karyawan rumah sakit Ada Ada Ada

4 Adanya daftar urutan

kepangkatan karyawan Ada Ada Ada

Page 35: 1.1. GAMBARAN UMUM

36 [Date]

5 Adanya perencanaan

strategi bisnis rumah sakit Ada Ada Ada

6 Adanya perencanaan

pengembangan SDM Ada Ada Ada

7 Tindak lanjut penyelesaian

hasil pertemuan direksi 100% 100% 100%

8

Ketetapan waktu

pengusulan kenaikan

pangkat

100% 100% 100%

9 Ketetapan waktu

pengurusan gaji berkala 100% 100% 100%

10 Pelaksanaan rencana

pengembangan SDM โ‰ฅ 90% 100% 54%

11

Ketepatan waktu

penyusunan laporan

keuangan

100% 100% 100%

12

Ketepatan waktu

pemberian informasi

tagihan pasien rawat inap

โ‰ค 2 jam Tidak Ada data Tidak Ada data

13 Cost recovery โ‰ฅ 60%

73,66%(

Rp.30.777.784.624.66/Rp.

41.784.565.044.00 x 100)

104% (Rp.

30.133.569.368.29

/Rp.

37.409.248.710.00

x 100)

14 Kelengkapan pelaporan

ankuntabilitas kinerja 100% 100% 100%

15

Karyawan mendapat

pelatihan minimal 20 jam

pertahun

โ‰ฅ 60% Tidak Terukur Tidak Terukur

16

Ketepatan waktu

pemberian insentif sesuai

kesepakatan waktu

100% 100% 100%

Page 36: 1.1. GAMBARAN UMUM

37 [Date]

11

Pelayanan

Pemeliharaan Sarana

Rumah sakit

1 Adanya Penanggung Jawab

IPSRS SK Direktur Ada SK Direktur Ada SK Direktur

2 Ketersediaan Bengkel

Kerja Tersedia Tidak Tersedia Tidak Tersedia

3 Waktu Tanggap Kerusakan

Alat โ‰ฅ 80% 77% 97%

4 Ketepatan Waktu

Pemeliharaan Alat 100% Tidak Ada Data Tidak di lakukan

5 Ketepatan Waktu Kalibrasi

Alat 100% Tidak Ada Data 100%

6

Alat ukur dan Alat

Laboratorium yang

dikalibrasi Tepat Waktu

100% Tidak Ada Data 100%

12

Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi

(PPI)

1 Tersedianya Anggota Tim

PPI yang Terlatih

Anggota tim

PPI yang

terlatih 75 %

100% terlaksana sesuai

ketentuan

100% terlaksana

sesuai ketentuan

2

Ketersediaan APD ( Alat

Pelindung Diri) Di Setiap

Instalasi/Departmen

โ‰ฅ 60% 100% 100%

3 Rencana Program PPI Ada Ada Ada

4 Pelaksanaan Program PPI

Sesuai Rencana 100%

98,6% ( 68 Program

Terlaksana dari 69 Program

)

83.00%

Page 37: 1.1. GAMBARAN UMUM

38 [Date]

5 Penggunaan APD saat

melaksanakan tugas 100% 89.50% 84.31%

6

Kegiatan Pencatatan dan

Pelaporan Infeksi

Nosokomial/Health Care

Associated Infection (HAI)

di Rumah Sakit

โ‰ฅ 75% 100% 100%

13 Pelayanan Keamanan 1 Petugas Keamanan

Bersertifikat Keamanan 100%

12,8 % (39 orang Petugas,

5 orang yang memiliki

sertifikat keamanan)

23,02 % (30 orang

Petugas, 10 orang

yang memiliki

sertifikat

keamanan)

2 Sistem Pengamanan Ada Ada Ada

3

Petugas Keamanan

Melakukan Keliling

Rumah Sakit

Setiap jam Setiap jam petugas

melakukan keliling RS

Setiap jam petugas

melakukan keliling

RS

4 Evaluasi Terhadap System

Keamanan setiap 3 bulan

100% setiap bulan

dievaluasi

100% setiap bulan

dievaluasi

5

Tidak Adanya Barang

Milik Pasien, Pengunjung

dan Karyawan yang hilang

100% 100% 100%

6 Kepuasan pelanggan โ‰ฅ 90% 77.90% 37.40%

3.13. Kegiatan Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan

Tabel 3.3. Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2018-2020

Page 38: 1.1. GAMBARAN UMUM

39 [Date]

No. Jenis Diklat 2018 2019 2020 Ket.

1 Formal :

a. Struktural :

Pim IV

Pim III

Pim II

-

1

-

1

-

-

-

b. Fungsional :

Adminkes

Epid

Sanitarian

Gizi

-

1

-

-

2

-

-

-

18

8

13

24

2 Informal :

- Seminar

- Kongres

- Workshop

- Pelatihan

8

14

18

30

29

5

4

34

2

-

5

437

Tabel 3.4. Kegiatan Pengembangan Tahun 2020

No Jenis Penelitian/ Tingkat

Pendidikan 2018 2019

2020 Ket.

1 Medis :

- Dosen / Peneliti

- S2

- S1

- DIV

- DIII

-

1

50

2

40

-

-

18

5

20

2

-

18

-

13

2 Non Medis :

Page 39: 1.1. GAMBARAN UMUM

40 [Date]

- Dosen / Peneliti

- S3

- S2

- S1

- DIV

- DIII

2

-

5

27

9

2

1

1

3

13

1

2

-

-

1

28

1

-

Page 40: 1.1. GAMBARAN UMUM

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas terus berupaya untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat pengguna, meningkatkan daya saing yang juga semakin inovatif.

Berbagai hal dilakukan mulai dari meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia,

memperbaiki proses layanan, berusaha memperoleh pengakuan melalui akreditasi hingga

memperbaiki kemasan layanan.

RSUD Bahteramas memiliki dokter spesialis terbaik di bidangnya, penggunaan teknologi

peralatan kedokteran untuk diagnostik dan terapi

Layanan Unggulan di RSUD Bahteramas saat ini adalah :

1. Pelayanan Onkologi (Kemoterapi).

Pelayanan onkologi didukung oleh tenaga medis profesional dan kompeten dibidangnya dan

dilengkapi fasilitas yang modern. Layanan yang dapat ditangani diantaranya Mamografi, USG

Mammae, Pap Smear, , Bronkoskopi, Endoskopi dan Pembedahan Tumor. Layanan Unggulan

Kanker mampu melakukan Radiodiagnostik dan Radioterapi . Diharapkan para penderita

penyakit kanker dapat terdeteksi secara dini supaya bisa segera tertangani dan komplikasi

dapat diminimalkan agar dapat meningkatkan kesembuhan pasien dan usia harapan hidup

penderita kanker.

Gambar 3.1. Bedah Onkologi dan Tindakan Kemoterapi

BAB 3

LAYANAN UNGGULAN

Page 41: 1.1. GAMBARAN UMUM

2. Pelayanan Jantung Terpadu (Cathlab).

Pelayanan Jantung dan Pembuluh Darah untuk memenuhi kebutuhan pelayanan

kesehatan yang berkualitas pada jantung. Didukung oleh tenaga medis, paramedis dan

petugas non-medis yang profesional.

Gambar 3.2. Ruangan Cathlab

Pusat layanan jantung dan pembuluh darah ini dilengkapi oleh peralatan modern seperti

Echo, treatmill dan layanan Cathlab.

Gambar 3.3. Prosedur Catlab

Page 42: 1.1. GAMBARAN UMUM

3. Pelayanan Intensive Care Untuk Bayi dan Anak (PICU dan NICU)

Utilisasi layanan perinatologi sangat tinggi, hampir melebihi kapasitas yang ada di

RS. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa pasien yang datang sebagian besar dirujuk oleh

puskesmas atau RS / FKTP lain. Hal ini disebabkan karena RSUD Bahteramas sudah

memiliki SOP yang sangat baik dalam perawatan perinatal, proses monitoring dan evaluasi

pelayanan klinis berjalan sesuai prosedur dan tim klinis yang kompeten.

Gambar 3.4. Ruang Perawatan NICU

Pasien yang dirujuk biasanya merupakan kasus dengan berbagai komplikasi,

membutuhkan penanganan khusus dan LOS tinggi, sehingga cost pelayanan juga tinggi.

Gambar 3.5. Perawatan di Ruang NICU

Page 43: 1.1. GAMBARAN UMUM

4. Pelayanan Bedah Digestif . Merupakan sub bagian dari ilmu bedah yang khusus menangani

gangguan yang terjadi pada saluran pencernaan. Bedah digestif memerlukan tindakan dan

instrumen tertentu, dan dilakukan khusus oleh Dokter Spesialis Bedah Digestif.

5. Laparoskopi adalah sebuah teknik melihat ke dalam perut tanpa melakukan pembedahan

besar. Teknik ini memungkinkan banyak prosedur invansif minimal. Di RSUD Bahteramas saat

ini sudah dapat dilakukan tindakan pembedahan menggunakan tehnik Laparoskopi

Laparoskopi Digestif . Laparoskopi adalah teknik bedah invasif minimal yang menggunakan

alat-alat berdiameter kecil untuk menggantikan tangan dokter bedah melakukan prosedur

bedah di dalam rongga perut. Dokter bedah melakukan pembedahan dengan melihat layar

monitor dan mengoperasikan alat-alat tersebut dengan kedua tangannya. Instrumen ini secara

lengkap bertahap menjadi canggih sehingga dokter bedah dapat melewatkan istrumen halus

melalui laparoskop untuk melakukan operasi.

Gambar 3.6. Laparoskopi Digestif

Page 44: 1.1. GAMBARAN UMUM

Laparoskopi Obgyn. Laparoskopi memungkinkan pandangan jernih tuba fallopii, rahim dan

indung telur. Ini berguna dalam mendiagnosis kondisi ginekologi, seperti infeksi leher rahim

dan kista indung telur. Juga digunakan untuk mengecek keluhan seperti endometriosis

(jaringan yang menyerupai lapisan rahim yang tumbuh di luar rahim) dan kanker indung telur.

Sebagai tes untuk ketidak suburan yang disebabkan oleh tersumbatnya tuba fallopi, zat

pewarna ditempatkan kedalam lubang perut.

Gambar 3.7. Laparoskopi Obgyn

6. Pelayanan Gastroenterohepatology (Endoscopy). Pemeriksaan endoskopi adalah prosedur

medis yang dilakukan untuk melihat organ tertentu, menggunakan alat khusus yang

dimasukkan ke dalam tubuh. Prosedur ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi gangguan

atau masalah di dalam tubuh, sehingga dapat mengobatinya dengan tepat.

Endoskopi dilakukan untuk mengamati kondisi organ di dalam tubuh, seperti saluran

pencernaan, pernapasan, saluran kemih, dan rahim. Endoskopi dapat dilakukan untuk tujuan

diagnostik (pemeriksaan) ataupun untuk menyembuhkan penyakit. Selain untuk

pemeriksaan, dokter juga dapat melakukan berbagai tindakan melalui endoskopi, seperti

biopsi, menghentikan perdarahan, mengangkat benjolan yang dicurigai tumor, miom, atau

kista, serta melakukan sterilisasi (kontrasepsi permanen).

Page 45: 1.1. GAMBARAN UMUM

Peralatan Endoskopi yang ada di RSUD Bahteramas adalah :

Endoskopi untuk melihat kondisi organ bagian dalam tubuh seperti melihat Gangguan saluran

cerna, meliputi tukak lambung, sulit menelan, penyakit asam lambung (GERD), penyakit

radang usus, radang pankreas, batu empedu, sembelit kronis, dan perdarahan saluran cerna.

Gambar 3.8. Pelayanan Endoskopi

Ruang Endoskopi merupakan satu unit tersendiri untuk mendukung pelayanan

Gastroenterohepatology di RSUD Bahteramas.

Gambar 3.9. Ruang Tindakan Endoskopi

Page 46: 1.1. GAMBARAN UMUM

Endoskopi THT untuk melihat Gangguan pada saluran napas, meliputi batuk berdarah, batuk

kronis, hambatan jalan napas, sesak napas, tumor paru, dan benda asing di saluran napas.

Gambar 3.9 Endoskopi THT

7. Bronkoskopi. Bronkoskopi adalah suatu tindakan invasif semi operatif dengan meggunakan

bronkoskopi serat optik lentur untuk memeriksa, menilai dan mengobati kelainan saluran napas.

Bronkoskopi merupakan prosedur yang relatif aman dan biasa digunakan di unit perawatan

intensif, baik untuk memonitor, dan mempertahankan saluran napas maupun untuk

mendiagnosis kelainan parenkim paru. Bronkoskopi juga biasa dilakukan pada kondisi

darurat pada pasien yang terintubasi dengan ventilator invasif maupun non-invasif.

Gambar 3.10. Peralatan Bronkoskopi

Page 47: 1.1. GAMBARAN UMUM

8. Laringoskop. Laringoskop digunakan untuk melihat laring dan struktur yang berdekatan

dengan laring, paling sering digunakan dengan tujuan memasukkan pipa endotrakea

kedalam trakea. Laringoskopi adalah prosedur yang dilakukan untuk melihat dan memeriksa

kondisi laring di tenggorokan. Laringoskopi umumnya dilakukan untuk membantu dokter

mendiagnosis penyakit atau kondisi yang berkaitan dengan tenggorokan dan laring.

9.

Gambar 3.11. Penggunaan Laringoskop

Laringoskopi juga bisa digunakan sebagai alat bantu dokter untuk mengambil sampel

jaringan di tenggorokan (biopsi), mengambil polip dari pita suara, atau mengeluarkan

benda yang menghalangi jalan napas.

Gambar 3.12. Ruang Laringoskop di Gedung Bedah Sentral

Page 48: 1.1. GAMBARAN UMUM

10. Atroskopi. pembedahan kecil untuk mendiagnosis dan mengatasi berbagai masalah pada

persendian. Artroskopi (bedah teropong sendi) adalah salah satu tindakan bedah yang

memeriksa sendi-sendi dengan tujuan untuk meminimalisir jumlah darah yang hilang. Tidak

seperti metode bedah tradisional untuk hal semacam ini, tindakan artroskopi lebih murah,

tidak begitu sakit, dan membutuhkan waktu pemulihan yang lebih singkat. Tujuan dari

tindakan ini adalah untuk memeriksa permukaan sendi, ligamen, dan tulang rawan untuk

mengetahui adanya suatu permasalahan..

Gambar 3.13. Ruang Atroskopi

Artroskopi sangat membantu pada saat mendiagnosis bentuk yang berbeda dari artritis

(radang sendi), penyakit yang mempengaruhi sendi, dan menentukan tingkat cedera yang

berhubungan dengan sendi. Ketika mendiagnosis cedera, akan lebih mudah untuk

menentukan tingkat kerusakan ligamen dan tulang rawan melalui artroskopi. Dalam

beberapa kasus, benda asing yang bersarang dalam sendi dapat diangkat melalui bedah

artrostopik.

Gambar 3.14. Atroskopi

Page 49: 1.1. GAMBARAN UMUM

11. Hemodialisa. Hemodialisa adalah salah satu terapi pengganti fungsi ginjal yang menggunakan

alat khusus dengan tujuan mengeluarkan toksin uremik dan mengatur cairan, elektrolit tubuh.

Hemodialisa merupakan proses pembersihan darah dari zat-zat sampah, dengan metode

penyaringan darah di luar tubuh. Tujuan dilakukan Hemodialisis kronik pada penderita Gagal

Ginjal Terminal adalah memperpanjang kelangsungan hidup dan memperbaiki kualitas hidup.

Sedang tujuan hemodialisis pada pasien gagal ginjal akut adalah menghilangkan kegawatan

pada pasien tadi, sebelum dicapai recovery yang sempurna setelah dicapai recovery dengan

menghilangkan/memperbaiki penyebabnya maka tindakan hemodialisis tidak diperlukan lagi.

Gambar 3.15. Ruang Hemodialisa

Layanan Hemodialisa di RSUD Bahteramas telah memenuhi persyaratan sesuai dengan

regulasi yang berlaku. Mesin Hemodialisa yang tersedia sebanyak 15 buah dengan tenaga

Perawat Hemodialisa yang telah terlatih dengan jumlah yang memadai. Tempat yang luas dan

nyaman dilengkapi dengan AC, TV Kabel, Ruang Tunggu yang representatif, pelayanan ramah

dan fokus pada pasien.

Page 50: 1.1. GAMBARAN UMUM

Gambar 3.16. Pelayanan Hemodialisa

Layanan Hemodialisa saat ini mendapatkan fasilitas kemudahan dari BPJS Kesehatan antara

lain adanya program Layanan Hemodialisa melalui Fingerprint; BPJS Kesehatan berupaya

untuk memberikan pelayanan yang baik dan berbagai kemudahan bagi peserta JKN-KIS yang

rutin membutuhkan pelayanan kesehatan tersebut.

12. Ambulance Center. Ambulance Service adalah sarana yang memfasilitasi kegiatan evakuasi

medis atau referral dengan menggunakan ambulans. Pelayanan yang diberikan secara

komprehensif dan optimal dari awal penjemputan pasien sampai dengan penyerahan pasien

ke RSUD Bahteramas. Untuk memberikan kemudahan dan pelayanan bagi pasien, RSUD

Bahteramas menyediakan layanan Ambulans 24 jam. Anda dapat menghubungi Call Center

dan layanan IGD maupun Ambulance kami dengan lebih cepat melalui Direct Line di nomer

berikut ini:

IGD & Ambulance : 085314078989

Dengan menelepon call center tersebut kemudian akan dilakukan penjemputan pasien

kegawatdaruratan medis dan pasien kegawatdaruratan maternal dengan ambulan ke rumah

pasien atau lokasi kejadian untuk diantar ke RSUD Bahteramas. Untuk pelayanan tersebut,

sudah disiapkan 5 unit ambulance. Penjemputan Ambulance didampingi oleh Tim Medis &

Paramedik Profesional. Ambulance kami memiliki fasilitas yang cukup komplit. Ambulance

tersebut memiliki fasilitas mobil ambulan stage , dc shock, peralatan gawat darurat medis,

obat-obatan kegawat-daruratan, serta peralatan seperti ventilator, Gantungan infus, lampu

Page 51: 1.1. GAMBARAN UMUM

periksa pasien, Jok dokter dan jok paramedik/pengantar, APAR, Tabung Oksigen, Automatic

ambulan stretcher, Exrication colar, Long spinal-board, ALS Emergency, dan Transport pasien

monitor. Sedangkan untuk SDM disiapkan sebanyak 6 perawat, 4 dokter umum, 4 driver, 2

operator call center, serta 2 tenaga admin.

Gambar 3.17. Gedung Pelayanan Ambulance Center

Page 52: 1.1. GAMBARAN UMUM

44

Sejalan dengan salah satu Misi RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yakni meningkatkan

pelayanan kesehatan prima berlandaskan etika profesi, maka untuk mengetahui sejauh mana misi tersebut

telah dilaksanakan, dapat dilihat dari angka cakupan dan mutu pelayanan dengan beberapa indikator yakni:

4.1. Jumlah Kunjungan Pasien.

4.2. Jumlah Pasien Rujukan

4.3. Angka Kematian Netto/Netto Death Rate (NDR).

4.4. Angka Kematian Umum/Gross Death Rate (GDR).

4.1. JUMLAH KUNJUNGAN PASIEN

Kunjungan pasien di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara terdiri dari :

4.1.1. Kunjungan Pasien Rawat Jalan.

4.1.2. Kunjungan Pasien Rawat Inap.

4.1.3. Kunjungan Pasien Gawat Darurat.

4.1.4. Kunjungan Pelayanan HIV/AIDS

4.1.5 Kunjungan Pelayanan Pasien Covid-19

4.1.1. Kunjungan Pasien Rawat Jalan

Jumlah kunjungan pasien di poliklinik rawat jalan memberi gambaran tinggi rendahnya

pemanfaatan poliklinik RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara oleh masyarakat. Kunjungan

pasien rawat jalan dibedakan atas:

1. Kunjungan Kasus Baru yakni pasien yang datang berkunjung pertama kali ke poliklinik RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara dengan keluhan penyakit baru.

2. Kunjungan Kasus Lama yakni pasien yang berkunjung secara berulang untuk pemeriksaan

lanjutan dari suatu penyakit yang sama atau penyakit yang berbeda dari sebelumnya.

BAB 4

MUTU LAYANAN

Page 53: 1.1. GAMBARAN UMUM

45

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan tahun 2020 mengalami penurunan yang cukup

signifikan dibanding tahun sebelumnya yakni dari 133.496 menjadi 90.277 kunjungan (menurun

32,37%). Hal ini terlihat pada kunjungan kasus baru yang mengalami penurunan dari 63.301

menjadi 44.320 (menurun 29,99 %) sedangkan pada kunjungan kasus lama yang mengalami

penurunan dari 70.195 menjadi 45.957 ( menurun 34,53 % (lihat Tabel 4.1.1.1).

Tabel 4.1.1.1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No. Jenis

Kunjungan

2016 2017 2018 2019 2020

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1. Kunjungan

Kasus Baru

64.302 49,71 68.677 44,87 78.313 51,1 63.301 51,1 44.320 49,09

2. Kunjungan

KasusLama

65.057 50,29 84.372 55,13 80.902 48,9 70.195 48,9 45.957 50,91

J u m l a h 129.359 100,00 153.049 100,00 159.215 100,00 133.496 100,00 90.277 100,00

Grafik 4.1.1.1.

Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi

Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan mengalami penurunan pada tahun 2020, untuk

kunjungan paling tinggi terdapat pada jenis pelayanan patologi klinik sebanyak 63,87 % disusul

0

20,000

40,000

60,000

80,000

100,000

120,000

140,000

160,000

180,000

2016 2017 2018 2019 2020

Ju

mla

h K

un

jun

ga

n

T a h u n

Kunjungan Kasus Baru

Kunjungan Kasus Lama

Kunjungan pasien rawat jalan

Page 54: 1.1. GAMBARAN UMUM

46

pelayanan radiologi sebanyak 21,97 % sedangkan kunjungan paling rendah atau yang tidak ada

kunjungannya yaitu pelayanan akupuntur dan bedah urologi (Lihat Tabel 4.1.1.4).

Tabel 4.1.1.2. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Jenis Pelayanan di RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No. Jenis Pelayanan

Rawat Jalan

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Penyakit Dalam 14.343 11,09 12.734 8,32 10.857 37,31 7.960 26,98 6.289 20,96

2 Bedah 2.446 1,89 1.267 0,82 676 2,32 1.259 4,86 692 2,29

3 Kesehatan Anak 1.904 1,47 2.261 1,47 1.869 6,42 1.248 4,23 613 2,03

4 Obstetri dan Ginekologi

1.851 1,4 2.201 1,4 1.924 6,61 1.082 3,67 580 1,93

5 S a r a f 8.101 6,26 9.169 5,99 9.275 31,87 7.048 23,89 3.488 11,59

6 T H T 3.088 2,39 3.239 2,11 2.878 9,89 1.626 5,51 1.285 4,27

7 M a t a 9.962 7,70 10.441 6,82 8.238 28,31 3.293 11,16 1.622 5,39

8 Kulit dan Kelamin 1.519 1,17 1.440 0,94 1.377 4,7 506 1,72 386 1,28

9 Gigi dan Mulut 5.570 4,31 5.076 3,31 2.893 9,94 922 3,13 375 1,25

10 Umum 1.351 1,04 360 0,23 84 0,29 39 0,13 6 0,02

11 Gawat Darurat 12.393 9,58 12.357 8,07 15.036 41,19 15.604 41,27 7.692 21,07

12 Radiologi 10.386 8,03 12.190 7,96 14.050 38,49 13.752 37,68 8.019 21,97

13 Patologi Klinik 23.062 17,83 27.101 17,7 34.916 95,66 30.619 83,88 23.314 63,87

14 Rehabilitasi Medik 6.979 5,40 10.241 6,69 8.339 28,66 7.040 23,86 2.093 6,95

15 Konsultasi Gizi 1.640 1,27 2.307 1,51 550 1,89 99 0,34 26 0,87

16 Penyakit Jantung 13.627 10,53 16.911 11,04 16.668 57,28 13.301 45,08 5.146 17,1

17 Patologi Anatomi 66 0,05 171 0,11 194 0,67 110 0,37 67 0,22

18 VCT 178 0,14 147 0,09 348 1,19 63 0,21 82 0,27

19 Akupuntur 73 0,06 66 0,04 46 0,16 30 0,1 0 0

20 Ortopedi 2223 1,72 2768 1,81 3222 11,03 1879 6,37 1025 3,41

21 Kesehatan Jiwa 1199 0,93 721 0,47 2676 9,19 2360 8 1581 5,25

22 Bedah Tumor 6596 5,09 7235 4,72 6520 22,4 5391 18,27 6273 20,84

23 Bedah Urologi 410 0,31 2014 1,31 0 0 11 0,46 0 0

24 Paru 158 0,12 3659 2,39 5404 18,57 5632 19,09 2021 6,71

25 Hemodialisa 234 0,18 4054 2,64 3912 13,44 4821 16,34 6069 16,63

26 MCU 512 0,33 2957 10,16 1369 4,64 3867 12,85

27 Bedah Plastik 1405 0,91 1740 5,98 2008 6,81 1362 4,53

28 Bedah digestiv 1002 0,65 2566 8,82 2212 7,49 1367 4,54

29 Bedah vascular 183 3,66

30 Geriatri 2212 7,49 4754 15,79

J u m l a h 129.359 100 153.049 100 159.215 502 133.496 413 90.277 277,54

Jumlah kunjungan rawat jalan juga terlihat mengalami penurunan di jenis pembayaran.

Jumlah kunjungan terbanyak pada tahun 2020 adalah kunjungan pasien BPJS kesehatan (77,6 %),

diikuti dengan kunjungan pasien umum atau bayar sendiri (12 %) dan yang ketiga adalah

Page 55: 1.1. GAMBARAN UMUM

47

kunjungan pasien tidak mampu (9,4 %). Jumlah kunjungan rawat jalan berdasarkan jenis

pembayaran tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 4.1.1.3.

Tabel 4.1.1.3. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Jenis Pembayaran di RSU

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

No Jenis Pembayaran 2016 2017 2018 2019 2020

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1 Bayar Sendiri 17.928 13,86 10.323 6,74 18.589 11,68 12.128 9,08 10.832 12,00

2 Askes 109.441 84,7 140.938 92,08 134.910 84,73 107.813 80,8 70.051 77,6

3 Astek/Jamsostek/ Dana Lain

687 0,54 598 0,39 587 0,37 592 0,43 497 0,55

4 Tidak Mampu*) 1068 0,82 1043 0,69 5049 3,17 12734 9,5 8800 9,7

-Jamkesmas 0 0 0 0 4514 2,83 12699 9,4 8.706 9,4

Morowali 17 0,01 18 0,01 13 0,008 1 0,0 0 0,0

Sultra sehat 24 0,0 94 0,3

Gembira 16 0,01 204 0,13 26 0,01 0 0 0 0

5 -Bahteramas 1035 0,8 821 0,53 496 0,31 0 0 0 0

6 Lain-lain**) 179 0,13 108 0,07 45 0,03 220 0,20 87 0,10

Tidak Membayar 56 0,04 49 0,03 35 0,02 9 0,0 10 0,01

J u m l a h 129.359 100 153.059 100 159.215 100 133.496 100,00 90.277 100,00

Grafik 4.1.1.3. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Jenis Pembayaran di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Pada tahun 2020 jumlah kunjungan pasien rawat jalan menurun tentunya rata-rata

kunjungan pasien rawat jalan per hari buka Poli/Unit rawat jalan juga mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2019. Rata-rata kunjungan rawat jalan (kunjungan baru+kunjungan lama)

2016

2017

2018

2019

2020

-

50,000

100,000

Bayar

Sendiri

Askes

Astek/Jamsoโ€ฆ

Tid

ak M

am

pu*)

Lain

-lain

**)

Tidakโ€ฆ

36.158

79.661

4.28944.32287

10

JUM

LAH

JENIS PEMBAYARAN

2016 2017

2018 2019

2020

Page 56: 1.1. GAMBARAN UMUM

48

yang terbanyak adalah kunjungan pasien patologi klinik (Laboratorium), yakni 63,87 % kunjungan

per hari buka Poli. Sedangkan rata-rata kunjungan kasus baru yang terbanyak adalah kunjungan

pasien patologi klinik (Laboratorium), yakni 63,87 % kunjungan perhari buka poli (lihat Tabel

4.1.1.4).

Tabel 4.1.1.4. Rata-rata Kunjungan Per Hari Buka Poliklinik di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

No.

Poliklinik

2016 2017 2018 2019 2020

Rata โ€“ Rata

Kunjungan

Baru

Rata - Rata

Kunjungan

Baru + Lama

Rata โ€“ Rata

Kunjungan Baru

Rata - Rata

Kunjungan Baru + Lama

Rata โ€“ Rata

Kunjungan Baru

Rata - Rata

Kunjungan Baru + Lama

Rata โ€“ Rata

Kunjungan Baru

Rata - Rata

Kunjungan Baru + Lama

Rata โ€“ Rata

Kunjungan Baru

Rata - Rata

Kunjungan

Baru + Lama

1 Penyakit Dalam

7,07 39,29 4,04 35 3,87 37,31 3,05 26,98 1,73 20,29

2 Bedah 4,10 ;6,71 1,27 3,5 2,32 1,16 2,81 4,86 1,59 2,29

3 Kesehatan Anak

2,46 5,22 2,83 6,22 6,42 3,25 1,16 4,23 1,98 2,03

4 Bedah Plastik

0,18 2,8 0,21 5,98 0,28 6,81 0,15 4,53

5 Kebidanan / Kandungan

2,25 5,08 2,38 "6,1 3,71 6,61 1,90 3,67 0,9 1,93

6 Saraf 4,43 22,20 3,55 25,2 4,14 31,87 2,70 23,89 1,48 11,59

7 THT 5,39 8,46 "4,74 "8,9 2,98 9,89 1,85 5,51 1,03 4,27

8 Mata 12,07 27,29 "13,25 "28,6 15,46 28,31 5,14 11,16 2,46 5,39

9 Kulit dan Kelamin

2,82 4,16 2,08 4 3,03 4,7 1,27 1,72 3,51 1,28

10 Gigi dan Mulut

4,60 15,26 2,58 13,9 2,34 9,94 1,03 3,13 1,20 1,25

11 Umum 3,43 3,70 0,65 1 0,18 0,29 0,13 0,09 0,003 0,02

12 Gawat Darurat

15,28 33,95 13,72 33,9 19,32 41,19 18,19 41,27 7,69 21,07

13 Radiologi 28,45 28,45 33,4 33,4 38,49 38,49 37,68 37,68 21,97 21,97

14 Patologi Klinik(Lab.)

63,18 63,18 72,4 72,4 95,66 95,66 83,88 83,88 63,87 63,87

15 Rehabilitasi Medik

4,05 19,20 5,45 28,01 5,56 28,66 5,61 23,86 1,67 6,95

16 Konsultasi Gizi

1,92 4,49 2,09 6,4 0,63 1,89 0,32 0,34 0,87 0,87

17 Jantung 4,97 37,33 4,94 46,4 2,69 57,28 1,42 45,08 1,18 17,1

18 Kesehatan Jiwa

1,52 3,28 0,95 2,0 7,68 9,19 2,79 8,0 2,80 5,25

19 VCT 0,48 0,48 0,4 0,4 1,19 1,19 0,20 0,21 0,27 0,27

20 Akupuntur 0,11 0,2 0,06 0,2 0,07 0,16 0,07 0,10 0,0 0,0

21 Ortopedi 3,51 6,09 4,34 7,6 4,31 11,03 2,63 6,37 1,13 3,41

22 Patologi anatomi

0,18 0,18 0,46 0,47 0,65 0,67 0,37 0,37 0,22 0,22

23 Bedah Tumor

3,03 18,07 3,63 19,9 3,22 22,4 1,46 18,27 1,08 20,84

Page 57: 1.1. GAMBARAN UMUM

49

24 Bedah Urologi

2,05 4,45 1,44 5,5 0 0 0,02 0,46 0 0

25 Paru 0,14 5,09 2,04 10,02 2,71 18,57 2,11 19,09 0,53 6,71

26 Hemodialisa 0,10 3,83 0,4 11,10 0,54 13,44 0,58 16,34 0,44 16,63

27 MCU

1,25 1,4 9,62 10,16 4,64 4,64 11,98 12,85

28 Bedah digestiv

1,61 3,84 2,34 8,82 2,38 7,49 1,15 4,54

29 Bedah vascular

0,37 3,66

30 Geriatri

0 7,49 0 15,79

Rata-rata kunjungan

159,85 365,64 187,97 419,88 235 502 186 413 186 277,54

4.1.2. Kunjungan Pasien Rawat Inap

Jumlah kunjungan pasien rawat inap memberi gambaran tinggi rendahnya pemanfaatan ruang

perawatan RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara oleh masyarakat.

Jumlah pasien rawat inap di RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2020 secara

keseluruhan mengalami penurunan yang cukup signifikan dibanding tahun 2019, ini disebabkaan karena

adanya pandemi virus covid 19. Untuk jumlah pasien menurut jenis kelamin laki-laki maupun perempuan

yakni dari 17.170 tahun 2019 turun menjadi 10.120 di tahun 2020 (Lihat Tabel 4.1.2.1).

Tabel 4.1.2.1. Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin di RSU Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No. Jenis

Kelamin

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Laki โ€“ laki 6.218 46,26 7.512 47,57 8.340 46,70 8.028 46,76 4.609 45,54

2. Perempuan 7.223 53,74 8.281 52,43 9.519 53,30 9.142 53,24 5.511 54,46

J u m l a h 13.441 100,00 15.793 100,00 17.859 100,00 17.170 100,00 10.120 100,00

Grafik 4.1.2.1. Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Kelamin di RSUD Bahteramas

Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

Page 58: 1.1. GAMBARAN UMUM

50

Menurut kelompok umur pada tahun 2020, yang tertinggi adalah kelompok umur 15-44 tahun

dengan jumlah 38,48 % dan yang terendah adalah kelompok umur 1-4 tahun dengan jumlah 4,99 % (Lihat

Tabel 4.1.2.2).

Tabel 4.1.2.2 Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Kelompok Umur di RSU Bahteramas

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

No Kelompok Umur

2016

2017 2018 2019 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1.

0 - < 1 Tahun 1582 13,06 1565 11,64 1.435 9,09 1670 9,35 906 8,95

0 - < 28 hari 1185 9,79 1171 8,71 1.029 6,52 1210 6,78 691 6,65

0 -6 hari 1005 8,3 960 7,14 794 5,03 898 5,03 532 5,03

7 -28 hari 180 1,49 219 1,63 235 1,49 312 1,75 159 1,49

28 hr - < 1 Thn 397 3,28 394 2,93 406 2,57 460 2,58 215 2,84

2. 1 - 4 Tahun 632 5,22 677 5,04 712 4,51 787 4,41 238 2,35

3. 5 - 14 Tahun 778 6,42 1064 7,92 929 5,88 969 5,43 479 4,99

4. 15 โ€“ 44 Tahun 4892 40,4 5248 39,04 5.808 36,78 6438 36,05 3.894 38,48

15 - 24 Tahun 1671 13,8 1826 13,59 1.794 11,36 1982 11,10 983 25,24

25 โ€“ 44 Tahun 3221 26,6 3422 25,46 4.014 25,42 4456 24,95 2.911 74,76

5. 45 โ€“ 64 Tahun 3061 25,28 3562 26,5 5.022 31,8 5877 32,91 3.581 35,39

6. > 65 Tahun 1164 9,61 1325 9,86 1.887 11,95 2118 11,86 1.022 10,09

J u m l a h 12.109 100 13.441 100 15.793 100 17.859 100 10.120 100

Grafik 4.1.2.2 Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Kelompok Umur di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

2,3782,061

1,7401,979

1,039 828 778 619 541

238

879 845 843651 479

6,292

5,688

5,2345,024

3,894

2016 2017 2018 2019 2020

TAHUN

1 0 - < 1 Tahun 2 1 - 4 Tahun 3 5 - 14 Tahun

Page 59: 1.1. GAMBARAN UMUM

51

Jumlah pasien rawat inap di tahun 2020 mengalami penurunan, dari 17.170 pada

tahun 2019 menjadi 10.120 pada tahun 2020. Secara keseluruhan, jumlah pasien

terbanyak masih terlihat pada pasien yang dirawat di Kelas III yaitu sebanyak 45,64%. Hal

ini disebabkan masih banyaknya pasien tidak mampu yang dibiayai pemerintah dengan

Program PBI dan Jamkesda (lihat Tabel 4.1.2.3).

No. Kelas

Perawatan

2016 2017 2018 2019 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. VVIP 292 2,17 310 1,96 303 1,70 45 0,26 110 1,09

2. V I P 1029 7,66 1205 7,63 1225 6,86 1247 7,26 697 6,89

3. Kelas I 2.450 18,23 3.461 21,91 4.315 24,16 4.232 24,65 1.915 18,92

4. Kelas II 1.938 14,42 1.961 12,42 2.199 12,31 2.176 12,67 1.174 11,60

5. Kelas III 5.917 44,02 7.207 45,63 7.461 41,78 7.621 44,39 4.619 45,64

6. Non Kelas*) 1.815 13,5 1.649 10,44 2.356 13,19 1.849 10,77 1.605 15,86

J u m l a h 13.149 100 15.793 100 17.859 100 17.170 100 10.120 100

Keterangan. : Perawatan Non Kelas terdiri dari : - Perawatan Intesif - Isolasi - PICU/NICU

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

2016 2017 2018 2019 2020

Tabel 4.1.2.3 Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

Page 60: 1.1. GAMBARAN UMUM

52

Grafik 4.1.2.3 Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Kelas Perawatan RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Jumlah pasien rawat inap menurut semua jenis pembayaran mengalami penurunan di tahun

2020. Jumlah pasien BPJS masih merupakan pasien rawat inap terbanyak, yakni pasien yang

dibiayai melalui BPJS PNS, Mandiri dan Lain lain (lihat Tabel 4.1.2.4).

Tabel 4.1.2.4

Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Pembayaran di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No

Jenis Pembayaran 2016 2017 2018 2019 2020

Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1 Bayar Sendiri

2.104 15,713 1.559 9,87 1.471 8,24 1.427

8,31 546 5,40

2 BPJS ASKES, Madiri dan BPJS Lainnya

10.629 79,38 8.368 52,99 10.230 57,28 9.562

55,69 5.086 50,26

3 Astek/Jamsostek/Dana Lain

218 1,63 368 2,33 306 1,71 360 2,10 160 1,58

4 Tidak Mampu*) -

Jamkesmas/PBI

4.751 30,08 5.182 29,02 5.719

33,31 3.418 33,77

Bahteramas/Sultra Sehat 439 3,28 380 2,41 244 1,37 21 0,12 88 0,87

Jampersal 191 1,21 362 2,03 81 0,47 107 1,06

Gembira 46 0,34 162 1,03 54 0,30 - - -

Moroawali 5 0,04 14 0,09 10 0,06 - - -

5 Lian-lain (Klaim Covid) - - 715 7,07

J u m l a h 13.390 100 15.793 100 17.859 100 17.170 100 10.120 100

Grafik 4.1.2.4 Jumlah Pasien Rawat Inap Menurut Jenis Pembayaran di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

7000

8000

VVIP V I P KELAS I KELAS II KELAS III NON KELAS*)

2016 2017 2018 2019 2020

Page 61: 1.1. GAMBARAN UMUM

53

4.1.3. Kunjungan Pasien Darurat

Pasien darurat adalah pasien yang datang secara tiba-tiba/mendadak akibat kecelakaan atau

penyakit lain di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang memberikan pelayanan 24 jam sehari.

Informasi yang diperoleh dari kegiatan IGD meliputi:

1. Jumlah Kasus terdiri dari :

- Kasus Bedah

- Kasus Non Bedah

- Kasus Kebidanan

- Kasus Psikiatri

- Kasus Anak

2. Tindak Lanjut Pelayanan terdiri dari :

- Pasien dirawat (opname).

- Pasien dirujuk.

- Pasien pulang (setelah dirawat).

- Lain-lain

Jumlah kunjungan pasien IGD tahun 2020 mengalami penurunan dibanding tahun

sebelumnya yang terjadi hampir pada semua jenis kasus diakibatkan karena pandemic covid 19.

Dari 8.897 jumlah pasien gawat darurat, jenis kasus yang terbanyak yaitu kasus non bedah

-

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

2016 2017 2018 2019 2020

Page 62: 1.1. GAMBARAN UMUM

54

sebanyak 6.674 (75,01%). Pada kasus kebidanan, sebagian besar pasien darurat langsung dilayani

di ruang VK. Data-data yang lebih terperinci menurut tindak lanjut pelayanan.

Tabel 4.1.3.1 Jumlah Pasien Gawat Darurat di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Grafik 4.1.3.1

Grafik Pasien Gawat Darurat di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Tabel 4.1.3.2 Jumlah Pasien Rawat Darurat Khusus Bedah Di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Kasus Bedah 3,736 30.15 2,080 16.83 2,337 15.54 2,325 13.49 1,184 13.31

a. Kecelakaan lalin 1,761 14.21 901 7.29 1,098 0.73 893 0.51 458 5.15

b. Cedera lainnya 1,975 15.94 1,179 9.54 1,239 0.82 1,432 0.83 726 8.16

2. Kasus Non Bedah 8,414 67.89 10,159 82.21 12,490 83.06 13,033 75.65 6,674 75.01

a. Keracunan 108 0.87 40 81.89 26 0 49 0 21 0.24

b. Lain-lain 8,306 67.02 10,119 0.32 12,464 82.89 12,984 75.37 0 0

3. Kasus kebidanan 1 0.01 0 0 0 0 1670 0.96 911 10.24

4. Psikiatri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Anak 242 1.95 118 0.95 209 0.01 198 0.01 128 1.44

J u m l a h 12,393 100 12,357 100 15,036 100 17,226 100 8,897 100

No. Jenis KasusTahun 2016 Tahun 2020Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

2016

2017

2018

2019

2020

Page 63: 1.1. GAMBARAN UMUM

55

Keterangan : *) Pasien meninggal.

Grafik 4.1.3.2 Grafik Pasien Rawat Darurat Khusus Bedah Di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1. Pasien Dirawat 1,302 34.85 1,331 63.99 1,616 69.1 1,690 72.7 769 62.76

- Kecelakaan

lalin

- Cedera

lainnya

2. Pasien Dirujuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

- Kecelakaan

lalin

- Cedera

lainnya

3. Pasien Pulang 2,401 64.26 683 32.84 721 30.9 635 27.3 415 35.88

- Kecelakaan

lalin

- Cedera

lainnya

4. Lain-lain*) 33 0.88 66 3.17 92 3.9 0 0 41 0

- Kecelakaan

lalin

- Cedera lainnya

3,736 100 2,080 100 2,353 100 2,325 100 1,225 100J u m l a h

368 1.58 247 59.52

0 0 24 0

267 1.14 168 40.48

0 0 17 0

0 0 0 0

0 0 0 0

45.8 479 62.28

290 37.71

1064

526 25.28

Tahun 2020

626 26.9

No.Tindak Lanjut

Pelayanan

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

805 38.7

0 0

0 0

342 1.69

341 1.68

33 1.86

714 19.11

0

33 1.86

26 0.69

7 0.187

358 1.53

370 1.57

15.74588

1,147 30.7

1,254 33.56

740 31.7

876 37.5

0 0

40 1.5

0

52 0.22

0 0

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

2016 2017 2018 2019 2020

Page 64: 1.1. GAMBARAN UMUM

56

Tabel 4.1.3.3

Jumlah Pasien Gawat Darurat Kasus Non Bedah di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Keterangan : *) Pasien meninggal

Grafik 4.1.3.3 Grafik Pasien Gawat Darurat Kasus Non Bedah di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Tabel 4.1.3.4 Jumlah Pasien Gawat Darurat Kasus Kebidanan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 20120

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Pasien Dirawat 7,095 84.32 7,167 70.54 8,692 71.66 11,224 86.11 4,811 75.37

* Keracunan 34 0.4 26 0.26 10 0 18 0 12 0.25

* Non bedah lainnya 7,061 83.91 7,141 70.29 8,682 82.97 11,206 85.98 4,799 99.75

2 Pasien Dirujuk 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

* Keracunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

* Non bedah lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3 Pasien Pulang 1,200 14.26 2,911 28.65 3,360 27.7 1,809 13.88 1,572 24.63

* Keracunan 19 0.23 10 0.098 14 0.001 31 0.02 9 0.57

* Non bedah lainnya 1,181 14.04 2,901 28.56 3,346 27.58 1,778 1.364 1,563 99.43

4 Lain-lain*) 119 1.41 81 0.8 77 0.6 0 0 0 0

* Keracunan 1 0.012 4 0.04 3 0 0 0 0 0

* Non bedah lainnya 118 1.402 77 0.758 74 0.03 0 0 0 0

8,414 100 10,159 100 12,129 100 13,033 100 6,383 100

Tahun 2020

J u m l a h

No.Tindak Lanjut

Pelayanan

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019

05,000

10,00015,00020,00025,00030,00035,00040,00045,000

2016 2017 2018 2019 2020

Page 65: 1.1. GAMBARAN UMUM

57

No.

Tindak

Lanjut

Pelayanan

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1 Pasien

Dirawat

1 100 0 0 0 0 1670 100 911 54.58

2 Pasien

Dirujuk

0 0 0 0 0 0 0 0 3 0.18

3 Pasien

Pulang

0 0 0 0 0 0 0 0 754 45.18

4 Lain-lain*) 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0.06

Jumlah 1 100 0 0 0 0 1.670 100 1.669 100

Keterangan : *) Pasien meninggal

Grafik 4.1.3.4 Grafik Pasien Gawat Darurat Kasus Kebidanan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

1 0 0

1670

911

0 0 0 0 30 0 0 0

754

0 0 0 0 1

2016 2017 2018 2019 2020

Pasien Dirawat Pasien Dirujuk Pasien Pulang Lain-lain*)

Page 66: 1.1. GAMBARAN UMUM

58

Pasien Gawat Darurat kasus Anak mengalami sedikit penurunan di tahun 2020, dari 198

kasus menjadi 127 kasus (Lihat Tabel 4.1.3.6)

Tabel 4.1.3.6 Jumlah Pasien Gawat Darurat Kasus Anak di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No. Tindak

Lanjut

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %

1. Pasien

Dirawat

110 45.46 79 66.95 173 83 190 96 117 92.13

2. Pasien

Dirujuk

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. Pasien

Pulang

126 52.06 11 9.32 36 17.22 8 0.4 7 5.51

4. Lain-lain*) 6 2.48 28 23.73 0 0 0 0 3 2.36

Jumlah 242 100 118 100 209 100 198 100 127 100

Keterangan : *) Pasien meninggal

Grafik 4.1.3.6 Grafik Pasien Gawat Darurat Kasus Anak di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

200

2016 2017 2018 2019 2020

Pasien Dirawat Pasien Dirujuk Pasien Pulang Lain-lain*)

Page 67: 1.1. GAMBARAN UMUM

59

4.1.4. Kunjungan Pasien HIV/AIDS.

Untuk Pelayanan HIV/AIDS telah mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2005. Jumlah Orang

Dengan HIV dan AIDS (ODHA) yang dirawat di RSU Prov Sultra semakin meningkat sejak

dimulainya pelayananan ini.Sebagai respons terhadap peningkatan ini RSU Prov.Sultra tidak hanya

memperhatikan pelayanan yang selama ini diberikan oleh RSU Prov Sultra yaitu pelayanan

Voluntary Counselling and Testing (VCT), pengobatan, perawatan dan dukungan, pelayanan Mobile

Counselling, pelayanan oleh Case Manager, serta pemberian Antiretroviral Therapy tetapi juga

aspek lain yang yang dapat terjadi sebagai perkembangan dari masalah yang dihadapi

sekarang.Aspek ini antara lain, program pencegahan penularan dari ibu ke anak atau Prevention

Mother to Child Transmision (PMTCT)

Tahun 2020, dari hasil kunjungan VCT (Voluntary Counseling and Testing) jumlah pasien

konseling yang memiliki hasil test positif adalah 9 orang, yang negatif : 340 orang (Tabel 4.1.4.1).

Pasien yang hasil pemeriksaannya positif, ditawarkan untuk mendapatkan pelayanan Care,

Support and Treatment (CST) jika hasil pemeriksaannya negatif dan indeterminate setelah 3 bulan

dan diberi penyuluhan tentang cara pencegahan HIV.

Tabel 4.1.4.1 Jumlah Pasien Konselling dan Hasil Testing Pasien HIV di RSU Prov. Sultra di Tahun 2016 s/d 2020

Jenis pelayanan Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020

Hasil Konselling

-Positif 48 29 61 29 9

-Negatif 1122 601 501 650 340

-Indeterminate 0 2 0 2 0

-Tidak Test 0 0 0 2 0

Jumlah 1170 632 562 683 349

Tabel 4.1.4.2 Jumlah Pasien HIV/AIDS di RSU Prov. Sultra di Tahun 2016 s/d 2020

Page 68: 1.1. GAMBARAN UMUM

60

Tahun

Jenis kelamin

Umur Tempat VCT Tempat meninggal

Lk Pr 0-14 15-24 25-44 โ‰ฅ45 Di

RSU

Di Luar RSU

Di RSU

Di Luar RSU

2016 30 45 0 0 65 9 120 10533 3 4

2017 27 21 1 5 37 5 48 - 3 4

2018 13 16 2 0 27 0 27 2 5 24

2019 12 17 1 8 12 8 29 0 3 8

2020 200 119 3 221 56 39 319 0 5 2

4.1.5 JUMLAH PASIEN COVID-19

Pada tanggal 10 Maret 2020, pemerintah menetapkan 132 RS rujukan melalui Keputusan Menteri

Kesehatan No. HK.01.07/ MENKES/169/ 2020 tentang Penetapan RS Rujukan Penanggulangan Penyakit

Infeksi Emerging Tertentu. Sala satunya yakni RSUD Bahtermas, sebagai rumah sakit rujukan yang di

tetapkan oleh pemerintah maka rumah sakit memberikan pelayanan untuk pasien covid-19, bahkan di bulan

februari telah merawat pasien yang di curigai covid-19. Berikut data pasien Covid

Tabel 4.1.5.1 Jumlah Pasien Covid-19 Yang Dirawat di RSUD Bahteramas Tahun 2020

Tabel 4.1.5.2 Jumlah Pasien Covid-19 Menurut Jenis Kelamin di RSUD Bahteramas Tahun 2020

4.2. JUMLAH PASIEN RUJUKAN

JanuariFebrua

riMaret April Mei Juni Juli Agustus

Septe

mberOktober

Nopem

ber

Desem

ber

1 Konfirmasi 0 0 3 16 27 8 50 49 133 196 181 191 854

2 Suspect 0 4 8 25 36 2 21 7 4 30 57 76 270

3 Total 0 4 11 41 63 10 71 56 137 226 238 267 1124

No Pasien Di Raw at

BULAN Total

2020

L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P

1 Konfirmasi 0 0 0 0 1 2 7 9 9 18 4 4 23 28 26 23 57 76 78 118 97 84 108 83

2 Suspect 0 0 3 1 5 3 11 14 14 22 1 1 8 12 4 3 3 1 10 20 25 32 18 58

3 Total 0 0 3 1 6 5 18 23 23 40 5 5 31 40 30 26 60 77 88 138 122 116 126 141

BULAN

Juni Juli Agustus September Oktober November DesemberNoPasien Di

RawatJanuari Februari Maret April Mei

Page 69: 1.1. GAMBARAN UMUM

61

Data pasien rujukan mencakup :

1. Pasien rujukan rawat jalan

2. Pasien rujukan rawat inap

Sebagian besar pasien yang dirujuk ke RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara baik rawat jalan

maupun rawat inap adalah berasal dari puskemas yaitu 6.265 orang (Lihat Tabel 4.2.1),

Pelayanan Poliklinik merupakan jenis pelayanan dengan pasien rujukan tertinggi untuk rujukan

dari puskesmas dan rumah sakit lain. Demikian pula dari fasilitas kesehatan lain. Untuk pasien yang

dirujuk ke fasilitas pelayanan yang lebih tinggi atau di luar Provinsi Sulawesi tenggara yang terbanyak

adalah pasien Penyakit dalam.

Tabel 4.2.1 Jumlah Pasien Rujukan Menurut Jenis Pelayanan di RSUD Bahteramas Sulawesi

Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Page 70: 1.1. GAMBARAN UMUM

62

4.3. ANGKA KEMATIAN NETTO ( NET DEATH RATE/ NDR )

Angka Kematian Netto atau Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian pasien dalam waktu

48 jam keatas setelah pasien dirawat per seratus pasien keluar. NDR yang masih dapat ditolerir

adalah kurang dari 2,5 per seratus pasien keluar.

NDR dipandang cukup bermakna dalam penilaian mutu pelayanan karena menggunakan

indikator 48 jam keatas setelah pasien dirawat. Hal ini memberi gambaran upaya petugas Rumah

Sakit, yakni dokter dan perawat serta penunjang pelayanan lain dalam menyelamatkan jiwa pasien.

Jika pasien meninggal dibawah 48 jam setelah dirawat maka hal ini lebih dipengaruhi oleh tingkat

keparahan penyakit pasien pada saat masuk Rumah Sakit.

Angka Kematian Netto atau NDR RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara secara keseluruhan di

tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 4,12 % dari tahun 2019 yaitu 3,28 %. NDR yang

P F R P F R P F R P F R P F R

1 Penyakit Dalam 5250 1169 293 153 5140 1002 264 123 3915 838 941 123 1261 195 1947 76 319 86 1795 50

2Bedah (termasuk Bedah

Orthopedi)892 140 109 1 977 200 275 22 1012 141 452 16 226 40 783 82 168 23 481 3

3 Bedah Vaskuler 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34 0 11 0

4 Kesehatan Anak 540 219 117 23 545 178 60 6 464 117 66 0 21 1 169 10 17 0 178 14

5 Obstetrik dan ginekologi 987 286 210 12 1276 319 285 5 1029 286 313 2 339 88 417 3 221 89 440 3

6 Saraf / Neuro 2152 396 91 54 2877 550 132 66 2341 258 491 50 773 10 762 13 286 50 535 7

7 T H T 769 238 66 1 1083 300 57 1 637 207 108 0 43 15 232 0 6 4 173 0

8 Mata 2141 573 141 0 2186 674 167 0 2190 379 228 0 260 16 176 0 444 268 221 1

9 Kulit dan kelamin 202 80 15 0 302 83 15 0 173 49 13 1 2 0 5 0 2 0 7 0

10 Gigi dan mulut 2883 920 172 4 2126 558 346 3 1047 452 107 0 100 7 348 0 51 31 94 0

11 Perinatology 47 43 83 1 43 43 96 0 61 37 152 0 36 32 167 0 41 53 190 0

12 Patologi Anatomi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 9 124 1 0 0 0 0

13 Lain-lain ;Urologi 94 24 21 13 643 133 139 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

14 * Jantung 5469 1116 186 33 6777 1165 309 46 6160 943 687 8 4265 744 637 4 1015 223 533 1

15 * Paru-paru 47 14 16 1 1401 276 43 9 1826 301 208 11 1722 309 272 2 542 116 217 2

16 Bedah Plastik 0 0 0 0 188 44 46 0 371 57 87 0 400 25 67 2 256 26 42 0

17 Bedah Digestif 0 0 0 0 442 62 104 9 739 124 374 15 474 116 472 32 320 67 189 13

18 * Bedah Ongkologi 2002 371 1443 0 2574 389 1071 64 2169 237 844 31 975 130 1012 28 1365 171 774 19

19 Urologi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 3 0 25 8 13 0

20 Jiwa 217 129 2 0 154 36 4 0 104 27 5 0 241 69 19 0 106 25 16 0

21 Geriatri 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1038 144 28 0

22 Isolasi /Covid 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 7 120 0

23692 5718 2965 296 28734 6012 3413 371 24238 3615 4135 134 11152 1806 7912 253 6265 1391 6057 113

No Jenis Pelayanan

Tahun 2017 Tahun 2018

Total

Rujuka

n ke

atas

Rujukan dari

bawahRujuk

an ke

atas

Tahun 2019

Rujuk

an ke

atas

Tahun 2020

Rujuk

an ke

atas

Tahun 2016

Rujukan dari bawah Rujukan dari bawah Rujukan dari bawahRujukan dari bawah Rujuk

an ke

atas

Page 71: 1.1. GAMBARAN UMUM

63

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

Super VIP V I P Kelas I Kelas II Kelas III Non Kelas Rumah Sakit

2016 2017 2018 2019 2020

tertinggi nampak pada pasien Non Kelas hal ini berkaitan dengan perawatan pasien ICU, ICCU, NICU,

PICU, dan Isolasi yang termasuk dalam Perawatan Non kelas (Tabel 4.3.1.), lihat juga Tabel 4.3.2.

NDR menurut ruang perawatan dapat dilihat pada Tabel 4.3.2., Angka kematian Netto yang

melebihi batas ideal adalah pada ruang perawatan ICU, ICCU, PICU,NICU dan Isolasi.

Tabel 4.3.1. Angka Kematian Netto atau Net Death Rate (NDR) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/sd 2020.

No. Kelas Perawatan NDR ( % )

2016 2017 2018 2019 2020

1 VVIP 0,34 0,32 0,33 0,00 0,91

2 V I P 2,14 1,41 1,88 1,84 1,72

3 Kelas I 1,27 1,56 1,27 1,80 2,98

4 Kelas II 0,77 0,97 0,68 1,70 2,73

5 Kelas III 1,37 2,08 1,66 1,59 1,91

6 Non Kelas 10,14 13,34 13,58 16,60 14,14

Rumah Sakit 2,48 2,92 3,01 3,28 4,12

- NDR = Jumlah pasien di RS yang meninggal lebih dari 48 jam dalam periode waktu tertentu x 100% Jumlah pasien keluar hidup dan mati dari RS dalam periode waktu tertentu

Angka ideal NDR adalah tidak lebih dari 2,5 %.

Grafik 4.3.1. Angka Kematian Netto atau Net Death Rate (NDR) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/sd 2020

Keterangan:

- NDR =Jumlah pasien di RS yang meninggal lebih dari 48 jam dalam periode waktu tertentu x 100% Jumlah pasien keluar hidup dan mati di RS dalam periode waktu tertentu

- Angka ideal NDR adalah tidak lebih dari 2,5 %

Page 72: 1.1. GAMBARAN UMUM

64

4.4. ANGKA KEMATIAN UMUM (GROSS DEATH RATE / GDR )

Angka Kematian Umum atau Gross Death Rate (GDR) adalah angka kematian per seratus

pasien keluar. Angka normal standar GDR adalah tidak lebih dari 4,5 per seratus pasien keluar. Secara

umum GDR digunakan sebagai indikator untuk menilai mutu pelayanan walaupun dianggap kurang

tajam.

Angka Kematian Umum atau GDR di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara dari 2020 telah

melampaui batas angka normal di mana tahun 2019 angka GDR sebesar 5,1% menjadi 6,3%.

Sebagaimana NDR, angka kematian Umum (GDR) berdasarkan Kelas Perawatan yang tertinggi adalah

pada perawatan Non Kelas, hal ini berkaitan dengan perawatan pasien ICU, ICCU dan PICU/NICU.

Tabel 4.4.1. Angka Kematian Umum atau Gross Death Rate (GDR) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No. Kelas Perawatan

GDR ( % )

2016 2017 2018 2019 2020

1 VVIP 1,03 1,29 0,33 0 3,64

2 V I P 2,43 1,91 3,02 2,41 2,15

3 Kelas I 1,84 2,20 1,76 2,41 3,66

4 Kelas II 1,44 1,12 0,95 2,02 3,58

5 Kelas III 2,10 2,84 2,09 2,01 2,94

6 Non Kelas 23,53 27,53 24,11 29,96 23,36

Rumah Sakit 4,87 4,85 4,96 5,14 6,34

Keterangan:

- GDR = Jumlah seluruh kematian pasien di RS dalam periode waktu tertentu x 100% Jumlah pasien keluar hidup dan mati dari RS dalam periode waktu tertentu

- Angka ideal GDR adalah tidak lebih dari 4,5 %

Grafik 4.4.1. Angka Kematian Umum atau Gross Death Rate (GDR) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

Page 73: 1.1. GAMBARAN UMUM

65

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

35.00

VVIP V I P Kelas I Kelas II Kelas III Non Kelas RSU

2016 2017 2018 2019 2020

Page 74: 1.1. GAMBARAN UMUM

65

Kecenderungan tingkat efisiensi pengelolaan Rumah Sakit dapat dinilai dari beberapa

indikator yakni :

5.1. Angka Penggunaan Tempat Tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR).

5.2. Angka Rata-rata Lama Perawatan atau Length Of Stay (LOS).

5.3. Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur atau Bed Turn Over (BTO).

5.4. Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur atau Turn Over Interval

(TOI).

5.1. ANGKA PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR ATAU BED OCCUPANCY RATE (BOR)

Angka Penggunaan Tempat Tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) adalah persentase

pemakaian tempat tidur pada satu satuan tertentu. Indikator ini memberi gambaran tinggi

rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur Rumah Sakit. Nilai ideal BOR adalah 60โ€“85 %.

BOR RSUD Bahteramas mengalami penurunan yang signifikan di tahun 2020 yakni

dari 56,02% menjadi 37,12 % hal tersebut di sebabkan adanya pendemi Covid -19 yang

melanda dunia termasuk kota kendari Provinsi Sulawesi Tenggara dimana RSUD Bahtermas

berada, selain itu ada kebijakan pemerintah ditetapkannya RSUD Bahteramas sebagai salah

satu rumah sakit rujukan pasien Covid 19 hal juga tersebut berdampak pada penurunan

kunjungan rawat inap di RSUD Bahteramas. Secara keseluruhan angka penggunaan tempat

tidur tidak menunjukkan efisiensi menurut kelas perawatan, terkecuali VVIP di angka 65,34

% dimana VVIP yang hanya berkapasitas satu tempat tidur kemudian di alihfungsikan

menjadi ruang isolasi untuk pasien terkonfirmasi sekeluarga. Sehingga dapat di simpulkan

BOR tahun 2020 nampak tidak ideal.

BAB 5 CAPAIAN TINGKAT EFISIENSI

Page 75: 1.1. GAMBARAN UMUM

66

Tabel 5.1.1 Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No. Kelas Perawatan BOR (%)

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

1 Super VIP 85,28 71,23 69,48 23,56 65,34

2 V I P 71,25 68,53 54,66 58,24 45,79

3 Kelas I 58,58 57,96 66,39 59,85 31,78

4 Kelas II 42,03 36,01 45,99 52,30 32,79

5 Kelas III 75,83 72,83 64,58 65,93 37,22

6 Non Kelas 40,69 48,50 47,88 37,81 40,42

Rumah Sakit 58,51 59,16 58,49 56.02 37,12

Keterangan:

- BOR = Jumlah Hari Perawatan di RS pada waktru tertentu x 100 % Jumlah Tempat tidur X jumlah hari pada periode waktu yang sama

- BOR ideal adalah antara 60โ€“85 %

Grafik 5.1.1 Angka Penggunaan Tempat Tidur (BOR) Menurut Ruang Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Keterangan:

- ๐‘ฉ๐‘ถ๐‘น =๐‰๐ฎ๐ฆ๐ฅ๐š๐ก๐ก๐š๐ซ๐ข๐ฉ๐ž๐ซ๐š๐ฐ๐š๐ญ๐š๐ง๐๐ข๐‘๐’๐ฉ๐š๐๐š๐ฉ๐ž๐ซ๐ข๐จ๐๐ž๐ญ๐ž๐ซ๐ญ๐ž๐ง๐ญ๐ฎ

๐‰๐ฎ๐ฆ๐ฅ๐š๐ก๐ญ๐ž๐ฆ๐ฉ๐š๐ญ๐ญ๐ข๐๐ฎ๐ซ๐ฑ๐ฃ๐ฎ๐ฆ๐ฅ๐š๐ก๐ก๐š๐ซ๐ข๐๐š๐ฅ๐š๐ฆ๐ฉ๐ž๐ซ๐ข๐จ๐๐ž๐ฐ๐š๐ค๐ญ๐ฎ๐ฒ๐š๐ง๐ ๐ฌ๐š๐ฆ๐šร— ๐Ÿ๐ŸŽ๐ŸŽ%

-

10.00

20.00

30.00

40.00

50.00

60.00

70.00

80.00

90.00

Super VIP V I P Kelas I Kelas II Kelas III Non Kelas RumahSakit

BO

R (

%)

Kelas perawatan

Tahun 2016

Tahun 2017

Tahun 2018

Tahun 2019

Tahun 2020

Page 76: 1.1. GAMBARAN UMUM

67

- BOR ideal adalah antara 60โ€“85 %

5.2. ANGKA RATA-RATA LAMA PERAWATAN ATAU LENGTH OF STAY (LOS)

Angka Rata-Rata Lama Perawatan atau Length Of Stay (LOS) adalah rata-rata lama

seorang pasien dirawat. Indikator ini disamping memberi gambaran tingkat efisiensi

pelayanan di Rumah Sakit juga dapat memberi gambaran mutu pelayanan apabila

diterapkan pada diagnosis tertentu yang dijadikan tracert (yang perlu pengamatan lebih

lanjut). LOS yang ideal adalah 6 - 9 hari.

Angka rata-rata lama perawatan atau LOS RSUD Bahteramas di tahun 2020 sedikit

berbeda dengan tahun sebelumnya yakni 4,7 hari menjadi 5,5 hari dan mendekati kategori

ideal menurut Kemenkes yakni 6 - 9 hari . Namun apabila berfokus pada ruangan

berkategori non kelas di mana isolasi masuk kedalam kategori tersebut, dan rungan lain

yang di alihfungsikkan untuk merawat pasien covid 19, angka LOS menunjukkan lama

perawatan cukup tinggi hingga mencapai rata-rata 14-15 hari yang tidak dapat terlihat

menurut kelas perawatan(Lihat Tabel 5.2.1.).

Tabel 5.2.1 Angka Rata-Rata Lama Perawatan (LOS) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

No. Kelas

Perawatan

LOS ( Hari )

2016 2017 2018 2019 2020

1 Super VIP 4,3 4,2 4,1 3,8 8,5

2 V I P 5,0 5,1 5,4 5,2 7,7

3 Kelas I 4,9 5,2 5,1 5,1 5,5

4 Kelas II 4,6 4,8 4,3 4,4 4,7

5 Kelas III 4,8 5,2 5,0 4,6 4,6

6 Non Kelas 4,3 4,5 4,8 4,9 7,1

Rumah Sakit 4,7 5,0 4,9 4,7 5,5

Keterangan:

- ๐ฟ๐‘‚๐‘† =Jumlah hari perawatan pasien rawat inap (hidup dan mati) di RS

Jumlah pasien rawat inap yang keluar (hidup dan mati) dari RS

- LOS ideal adalah antara 6-9 hari

Page 77: 1.1. GAMBARAN UMUM

68

Grafik 5.2.1 Angka Rata-Rata Lama Perawatan (LOS) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Keterangan:

- ๐ฟ๐‘‚๐‘† =Jumlah hari perawatan pasien rawat inap (hidup dan mati) di RS

Jumlah pasien rawat inap yang keluar (hidup dan mati) dari RS

- LOS ideal adalah antara 6-9 hari

5.3. ANGKA FREKUENSI PEMAKAIAN TEMPAT TIDUR ATAUBED TURN OVER (BTO)

Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur atau Bed Turn Over (BTO) adalah suatu

nilai rata-rata berapa kali dalam satu periode waktu tertentu (biasanya satu tahun), satu

tempat tidur Rumah Sakit terpakai. Penggunaan BTO tidak berdiri sendiri tapi bersama-

sama dengan indikator BOR, LOS dan TOI melalui analisa Barber Johnson dapat digunakan

untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur Rumah Sakit dan lebih banyak

dipakai pada Rumah Sakit Umum. Nilai ideal BTO selama satu tahun untuk satu tempat tidur

adalah 40โ€“50 kali atau idealnya selama satu tahun satu tempat tidur dipakai sebanyak 40โ€“

50 kali.

Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur (BTO) RSUD Bahteramas Sulawesi

Tenggara di tahun 2020 di luar batas ideal dari tahun sebelumnya yakni dari 43,61 menjadi

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

9.00

SuperVIP

V I P Kelas I Kelas II Kelas III NonKelas

RumahSakit

LOS

(Har

i)

Kelas Perawatan

2016

2017

2018

2019

2020

Page 78: 1.1. GAMBARAN UMUM

69

24,61 kali. Hal tersebut pun di sebabkan karena adanya pendemi Covid -19 yang

menyebabkan berkurangnya pasien mengakibatkan angka pemakaian tempat tidur secara

umum menjadi tidak ideal (Lihat Tabel 5.3.1.).

Tabel 5.3.1. Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur (BTO) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

No. Kelas Perawatan BTO (kali)

2016 2017 2018 2019 2020

1 VVIP 72,49 62,60 61,80 22,50 28,00

2 V I P 51,87 48,82 37,21 41,18 21,63

3 Kelas I 43,70 40,93 47,94 42,76 20,90

4 Kelas II 33,02 27,22 38,79 43,01 25,40

5 Kelas III 57,67 51,51 47,29 52,19 29,64

6 Non Kelas 34,65 38,93 36,62 28,41 20,78

Rumah Sakit 45,27 42,97 43,61 42,85 24,61

Keterangan:

- BTO =Jumlah penderita rawat inap yang keluar (hidup dan mati) dari RS dalam periode tertentu

Jumlah tempat tidur di RS pada periode yang sama

- BTO ideal adalah antara 40-50 kali

Grafik 5.3.1. Angka Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur (BTO) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

0

10

20

30

40

50

60

70

VVIP V I P Kelas I Kelas II Kelas III NonKelas

RumahSakit

BTO

(K

ali)

Kelas Perawatan

2016

2017

2018

2019

2020

Page 79: 1.1. GAMBARAN UMUM

70

5.4. ANGKA SELANG WAKTU ANTARA PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR ATAU TURN OVER

INTERVAL (TOI)

Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur atau Turn Over Interval (TOI)

adalah suatu rata-rata hari yang menggambarkan interval pemakaian tempat tidur dari saat

terakhir terisi ke saat terisi berikutnya. Sama halnya dengan BTO, indikator ini digunakan

untuk menilai tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur Rumah Sakit bersama-sama dengan

BOR, LOS, dan BTO. Nilai ideal TOI adalah 1โ€“3 hari atau idealnya tempat tidur kosong hanya

1-3 hari.

Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur (TOI) RSUD Bahteramas di

tahun 2020 berada di luar batas ideal dengan angka yakni dari 9,3 hari (Lihat Tabel 5.4.1.).

Angka ini berhubungan erat dengan angka pemanfaatan tempat tidur rumah sakit yang

mengalami penurunan.

Menurut kelas perawatan, secara keseluruhan di luar batas ideal angka TOI, Hal ini

dikaitkan dengan nilai BOR ruang perawatan tersebut yang mengalami penurunan yang

berarti pemanfaatan tempat tidur rumah sakit berkurang, sehingga selang waktu tempat

tidur kosong menjadi meningkat pula.

Tabel 5.4.1. Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur (TOI) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

No. Kelas Perawatan TOI (Hari)

2016 2017 2018 2019 2020

1 Super VIP 0,7 1,7 1,8 12,4 4,5

2 V I P 2,00 2,4 4,5 3,7 9,1

3 Kelas I 3,50 3,7 2,6 3,4 11,9

4 Kelas II 6,40 8,6 5,1 4,0 9,7

5 Kelas III 1,50 1,9 2,7 2,4 7,7

6 Non Kelas 6,20 4,8 5,2 8,0 10,5

Rumah Sakit 3,35 3,5 3,5 3,7 9,3

Page 80: 1.1. GAMBARAN UMUM

71

Keterangan:

-TOI = (Jumlah Hari x Jumlah tempat tidur) โ€“ Hari Perawatan dalam periode waktu tertentu Jumlah pasien keluar hidup dan mati

- TOI ideal adalah antara 1-3 hari

Grafik 5.4.1. Angka Selang Waktu Antara Penggunaan Tempat Tidur (TOI) Menurut Kelas Perawatan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

Keterangan :

- TOI =Jumlah tempat tidur x (Jumlah hari dalam 1 tahun โ€“ Jumlah hari perawatan dalam 1 tahun)

Jumlah pasien keluar (hidup dan mati)

- TOI ideal adalah antara 1-3 hari

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

Super VIP V I P Kelas I Kelas II Kelas IIINon Kelas Rumah Sakit

TOI (

har

i)

Kelas Perawatan

2016

2017

2018

2019

2020

Page 81: 1.1. GAMBARAN UMUM

72

Dalam bab ini dapat dilihat data tentang pola penyakit terbanyak baik rawat jalan maupun

rawat inap, pola penyakit penyebab kematian serta pola penyakit pasien rujukan dari fasilitas

kesehatan lain.

Data pola penyakit dari tahun-ke tahun mengalami perkembangan dimulai dari tahun 2009

sampai dengan tahun 2020.

6.1. POLA PENYAKIT

Gambaran pola penyakit pada pasien RSUD Bahteramas dibagi atas:

6.1.1 Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan

6.1.2 Pola Penyakit Pasien Rawat Inap

6.1.3 Pola Penyakit Rujukan

6.1.1 Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan

Pasien Rawat Jalan adalah pasien yang berkunjung ke Poliklinik RSUD

Bahteramas Sulawesi Tenggara dengan keluhan/penyakit tertentu. Pola penyakit pada

pasien rawat jalan dibedakan berdasarkan klasifikasi golongan semua umur dan jenis

kelamin yakni :

6.1.1.1 Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Semua Golongan Umur tahun 2016 sampai

dengan tahun 2020.

6.1.1.2 Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Jenis Kelamin Laki-laki untuk tahun 2016

samapai dengan tahun 2020.

BAB 6 POLA PENYAKIT

Page 82: 1.1. GAMBARAN UMUM

73

6.1.1.3 Pola Penyakit Rawat Jalan Jenis Kelamin Perempuan untuk tahun 2015 sampai

dengan tahun 2019.

Penyakit terbanyak untuk semua golongan umur pada tahun 2020 adalah Demam

yang sebabnya tidak diketahui (lihat Tabel 6.1.1.1). Penyakit ini juga merupakan penyakit

terbanyak pada kunjungan pasien rawat jalan laki laki (lihat Tabel 6.1.1.2) sedangkan

penyakit terbanyak pasien kunjungan rawat jalan perempuan adalah penyakit nyeri

perut dan panggul serta neoplasma jinak lainnya ( lihat Tabel 6.1.1.3).

Page 83: 1.1. GAMBARAN UMUM

74

Tabel 6.1.1.1

10 Penyakit Terbesar Kunjungan Kasus Baru Pasien Rawat Jalan Untuk Semua Golongan Umur di RSUD Bahteramas Sulawesi

Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

2016 2017 2018 2019 2020

No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola Penyakit Jumlah Pasien

%

1 Gangguan refraksi dan akomodasi

1941 3,02 1 Gangguan refraksi dan akomodasi

1587 2,31 1 Gangguan refraksi dan akomodasi

2567 2,00 1 Demam yang sebabnya tak diketahui

858 1,36 1 Demam yang sebabnya tak diketahui

314 0,35

2 Demam yang sebabnya tak diketahui

1629 2,53 2 Katarak dan gangguan lain lensa

1304 1,90 2 Katarak dan gangguan lain lensa

1198 1,53 2 Sindrom paralitik 692 1,09 2 Neoplasma jinak lainnya

296 0,33

3 Cedera lainnya 967 1,50 3 Nyeri punggung bawah

999 1,45 3 Demam yang sebabnya tak diketahui

869 1,67 3 Nyeri punggung bawah 673 1,06 3 Nyeri perut dan panggul

249 0,28

4 Katarak dan gangguan lain lensa

840 1,31 4 Demam yang sebabnya tak diketahui

856 1,25 4 Nyeri punggung bawah

724 0,92 4 Nyeri perut dan panggul 512 0,81 4 Sindrom paralitik lainnya

240 0,27

5 Nyeri punggung bawah

791 1,23 5 Sindrom paralitik 737 1,07 5 Sindrom paralitik 621 0,72 5 Pneumonia 470 0,74 5 Katarak dan gangguan lain lensa

222 0,25

6 Karies gigi 653 1,02 6 Neoplasma jinak 703 1,02 6 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

546 0,70 6 Katarak dan gangguan lain lensa

455 0,72 6 Trauma capitis 201 0,22

7 Penyakit telinga dan prosesus mastoid

625 0,97 7 Penyakit telinga dan prosesus mastoid

652 0,95 7 Pneumonia 533 0,68 7 Gangguan refraksi dan akomodasi

430 0,68 7 Fraktur tulang anggota gerak

195 0,22

8 Hipertensi esensial (primer)

565 0,88 8 Konungtivitis dan gangguan lain konjungtiva

644 0,94 8 Neoplasma jinak 528 0,67 8 Fraktur tulang anggota gerak

413 0,65 8 Nyeri punggung bawah

190 0,21

9 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

563 0,88 9 Fraktur tulang anggota gerak

622 0,91 9 Fraktur tulang anggota gerak

507 0,65 9 Tuberkulosis paru 409 0,65 9 Gagal ginjal Kronik 184 0,20

10 Sindrom paralitik lainnya

518 0,81 10 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

607 0,88 10 Nyeri perut dan punggung bawah

459 0,59 10 Neoplasma jinak 341 0,54 10 Gangguan refraksi dan akomodasi

169 0,19

11 Penyakit lain 55210 85,86 11 Penyakit lain 59952 87,31 11 Penyakit lain 70761 90,36 11 Penyakit lain 58050 91,70 11 Penyakit lain 86181 95,46

J u m l a h 64.302 100 J u m l a h 68.677 100 J u m l a h 78.313 100 J u m l a h 63.301 100 J u m l a h 90.277 100

Page 84: 1.1. GAMBARAN UMUM

75

Tabel 6.1.1.2 10 Penyakit Terbanyak Kasus Baru Pasien Rawat Jalan Untuk Jenis Kelamin Laki-laki di RSU Prov. Sultra Tahun 2016 s/d 2020

2016 2017 2018 2019 2020

No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola Penyakit Jumlah Pasien

% No Pola

Penyakit Jumlah Pasien

%

1 Gangguan refraksi dan akomodasi

912 2,92 1 Gangguan refraksi dan akomodasi

805 2,51 1 Gangguan refraksi dan akomodasi

824 2,17 1 Demam yang sebabnya tak diketahui

472 1,59 1

Demam

yang

sebabnya

tak

diketahui

186 0,87

2 Demam yang sebabnya tak

diketahui

856 2,74 2 Katarak dan gangguan lain

lensa

730 2,27 2 Katarak dan gangguan lain

lensa

622 1,64 2 Sindrom paralitik lainnya

375 1,26 2 Neoplasma

jinak

lainnya

154 0,72

3 Cedera lainnya 640 2,05 3 Demam yang sebabnya tak diketahui

479 1,49 3 Demam yang sebabnya tak diketahui

449 1,18 3 Pneumonia 291 0,98 3 Trauma

capitis 144 0,67

4 Katarak dan

gangguan lain lensa 431 1,38 4

Fraktur tulang

anggota gerak 404 1,26 4

Sindrom

paralitik lainnya 371 0,98 4

Fraktur tulang

anggota gerak 276 0,93 4

Sindrom

paralitik

lainnya

139 0,65

5 Nyeri punggung bawah

350 1,12 5 Nyeri punggung bawah

399 1,24 5 Fraktur tulang anggota gerak

307 0,81 5 Nyeri punggung bawah

266 0,90 5

Fraktur

tulang

anggota

gerak

118 0,55

6 Penyakit telinga dan prosesus mastoid

314 1,01 6 Sindrom paralitik lainnya

392 1,22 6 Pneumonia 299 0,79 6 Trauma capitis 246 0,83 6

Katarak

dan

gangguan

lain lensa

109 0,51

7 Sindrom paralitik lainnya

301 0,96 7 Penyakit telinga dan prosesus mastoid

333 1,04 7 Nyeri punggung bawah

289 0,76 7 Tuberkulosis paru lainnya

242 0,82 7 Nyeri perut

dan

panggul

106 0,50

8 Karies gigi 296 0,95 8 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva

328 1,02 8

Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

259 0,68 8 Gangguan refraksi dan akomodasi

218 0,73 8 Gangguan

refraksi dan

akomodasi

104 0,49

9 Fraktur tulang anggota gerak

277 0,89 9

Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

275 0,86 9 Trauma capitis 249 0,66 9 Vulnus ictum,laceratum

212 0,71 9 Gagal

ginjal

Kronik

95 0,44

10 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

267 0,85 10 Pneumonia 266 0,83 10 Neoplasma jinak

244 0,64 10 Katarak dan gangguan lain lensa

203 0,68 10 Pneumonia 89 0,42

11 Penyakit lain 26589 85,13 11 Penyakit lain 27708 86,27 11 Penyakit lain 34049 89,69 11 Penyakit lain 26867 90,56 11 Penyakit lain 19251 89,98

J u m l a h 31.233 100

J u m l a h 32.119 100

J u m l a h 37.962 100

J u m l a h 29.668 100

J u m l a h 21.395 100

Page 85: 1.1. GAMBARAN UMUM

76

Tabel 6.1.1.3 10 Penyakit Terbanyak Kasus Baru Pasien Rawat Jalan Untuk Jenis Kelamin Perempuan di RSU Prov. Sultra Tahun 2016 s/d 2020

2016 2017 2018 2019 2020

No Pola Penyakit Jml

Pasien % No Pola Penyakit

Jml Pasien

% No Pola

Penyakit Jml

Pasien % No Pola Penyakit

Jml Pasien

% No Pola

Penyakit Jml

Pasien %

1 Gangguan refraksi dan akomodasi

1029 3,11 1 Gangguan refraksi dan akomodasi

782 2,14 1 Gangguan refraksi dan akomodasi

743 1,84 1 Nyeri punggung bawah

395 1,17 1 Nyeri perut dan panggul

143 0,62

2 Demam yang sebabnya tak diketahui

773 2,34 2 Nyeri punggung bawah

600 1,64 2 Katarak dan gangguan lain lensa

576 1,43 2 Demam yang sebabnya tak diketahui

386 1,15 2 Neoplasma jinak lainnya

142 0,62

3 Nyeri punggung bawah 441 1,33 3 Katarak dan gangguan lain lensa

574 1,57 3 Nyeri punggung bawah

435 1,08 3 Nyeri perut dan panggul

330 0,98 3

Demam yang sebabnya tak diketahui

128 0,56

4 Katarak dan gangguan lain lensa

409 1,24 4 Neoplasma jinak 394 1,04 4

Demam yang sebabnya tak diketahui

420 1,04 4 Sindrom paralitik lainnya

317 0,94 4 Nyeri punggung bawah

120 0,52

5 Karies gigi 357 1,08 5 Demam yang sebabnya tak diketahui

379 1,04 5

Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

287 0,71 5 Katarak dan gangguan lain lensa

252 0,75 5 Katarak dan gangguan lain lensa

113 0,49

6 Cedera YDT lainnya,YTT dan daerah badan multipel

327 0,99 6 Sindrom paralitik 345 0,94 6 Neoplasma jinak

284 0,70 6 Gangguan refraksi dan akomodasi

212 0,63 6 Sindrom paralitik lainnya

101 0,44

7 Penyakit telinga dan prosesus mastoid

311 0,94 7 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

332 0,91 7 Nyeri perut dan panggul

283 0,70 7 Pneumonia 179 0,53 7 Gagal ginjal Kronik

89 0,39

8 Hipertensi esensial (primer)

306 0,93 8 Penyakit telinga dan prosesus mastoid

319 0,87 8 Sindrom paralitik

250 0,62 8 Tuberkulosis paru lainnya

167 0,54 8

Fraktur tulang anggota gerak

77 0,34

9 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

296 0,90 9 Konjungtivitis dan gangguan lain konjungtiva

316 0,86 9 Pneumonia 234 0,58 9 Neoplasma jinak lainnya

167 0,50 9 Pneumonia 76 0,33

10 Nyeri perut dan panggul 291 0,88 10 Hipertensi 278 0,76 10 Infeksi saluran napas

219 0,54 10 Penyakit kulit dan jaringan subkutan lainnya

155 0,46 10 Kolelitiasis 72 0,31

11 Penyakit lain 28529 86,27 11 Penyakit lain 32239 88,19 11 Penyakit lain 36620 90,75 11 Penyakit lain 31073 92,39 11 Penyakit lain 21864 95,37

J u m l a h 33.069 100

J u m l a h 36.558 100

J u m l a h 40.351 100

J u m l a h 33.633 100

J u m l a h 22.925 100

Page 86: 1.1. GAMBARAN UMUM

77

6.1.2. Pola Penyakit Pasien Rawat Inap

Pasien rawat inap adalah pasien yang datang ke RSUD Bahteramas Sulawesi

Tenggara dan membutuhkan perawatan untuk satu atau beberapa hari. Pola penyakit

pasien rawat inap adalah sebagai berikut:

6.1.2.1 Pola Penyakit Pasien Rawat Inap Semua Golongan Umur dari tahun 2016 sampai

dengan tahun 2020.

6.1.2.2 Pola Penyakit Pasien Rawat Inap Laki-Laki dari tahun 2016 sampai dengan

tahun 2020.

6.1.2.3 Pola Penyakit Pasien Rawat Inap Perempuan dari tahun 2016 sampai dengan

tahun 2020.

Penyakit terbanyak untuk pasien semua golongan umur adalah penyakit virus

lainnya (Lihat Tabel 6.1.2.1). Penyakit ini juga merupakan penyakit terbanyak pada

kunjungan pasien rawat jalan laki laki (Lihat Tabel 6.1.2.2) sedangkan untuk kelompok

pasien perempuan adalah penyakit virus lainnya (Lihat Tabel 6.1.2.3).

Page 87: 1.1. GAMBARAN UMUM

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

No Pola Penyakit Jml

Pasien % No Pola Penyakit

Jml Pasien

% No Pola Penyakit Jml

Pasien % No Pola Penyakit

Jml Pasien

% No Pola Penyakit Jml

Pasien %

1 Demam berdarah dengue

768 5,71 1 Demam berdarah dengue

768 5,71 1 Pneumonia 796 4,46 1 Pneumonia 894 5,21 1 Penyakit virus lainnya

597 5,90

2 Cedera lainnya 598 4,45 2 Cedera lainnya 598 4,45 2 Gagal jantung 615 3,44 2 Gagal ginjal Kronik

509 2,96 2 Gagal ginjal Kronik

403 3,98

3 Katarak dan gangguan lain lensa

489 3,64 3 Katarak dan gangguan lain lensa

489 3,64 3 Dispepsia 552 3,09 3 Nyeri perut dan panggul

465 2,71 3 Pneumonia 381 3,76

4 Gagal jantung 483 3,59 4 Gagal jantung 483 3,59 4 Gagal ginjal Kronik

505 2,83 4 Gagal jantung 441 2,57 4 Neoplasma jinak lainnya

284 2,81

5 Pneumonia 453 3,37 5 Pneumonia 453 3,37 5 Nyeri perut dan panggul

452 2,53 5 Anemia 438 2,55 5 Neoplasma ganas payudara

251 2,48

6 Demam yang sebabnya tak diketahui

395 2,94 6 Demam yang sebabnya tak diketahui

395 2,94 6

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

449 2,51 6 Dispepsia 421 2,45 6 Anemia lainnya 226 2,23

7 Tuberkulosis paru lainnya

386 2,87 7 Tuberkulosis paru lainnya

386 2,87 7 Katarak dan gangguan lain lensa

442 2,47 7 Demam yang sebabnya tak diketahui

363 2,11 7

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

198 1,96

8

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

385 2,86 8

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

385 2,86 8 Demam yang sebabnya tak diketahui

441 2,47 8 Tuberkulosis paru

352 2,05 8 Nyeri perut dan panggul

192 1,90

9 Nyeri perut dan panggul

353 2,63 9 Nyeri perut dan panggul

353 2,63 9 Neoplasma jinak lainnya

414 2,32 9 Neoplasma jinak

342 1,99 9 Gagal jantung 182 1,80

10 Neoplasma jinak lainnya

288 2,14 10 Neoplasma jinak lainnya

288 2,14 10 Demam berdarah dengue

373 2,09 10

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

329 1,92 10 Tuberkulosis paru lainnya

169 1,67

11 Penyakit lain 8843 65,79 11 Penyakit lain 8843 65,79 11 Penyakit lain 12820 71,78 11 Penyakit lain 12616 73,48 11 Penyakit lain 7227 71,41

J u m l a h 13.441 100

J u m l a h 13.441 100

J u m l a h 17.859 100

J u m l a h 17.170 100

J u m l a h 10.120 100

Tabel 6.1.2.1 10 Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Inap Untuk Semua Golongan Umur di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Page 88: 1.1. GAMBARAN UMUM

Tabel 6.1.2.11. 10 Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Inap Laki-laki di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020.

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

No Pola Penyakit Jml

Pasien % No Pola Penyakit

Jml Pasien

% No Pola Penyakit Jml

Pasien %

No

Pola Penyakit Jml

Pasien

% No Pola Penyakit Jml

Pasien %

1 Cedera lainnya 415 6,61 1 Pneumonia 419 5,57 1 Pneumonia 433 5,19 1 Pneumonia 508 6,33 1 Penyakit virus lainnya

305 6,62

2 Demam berdarah dengue

369 4,83 2 Katarak dan gangguan lain lensa

361 4,81 2 Gagal jantung 347 4,16 2 Gagal ginjal Kronik

267 3,33 2 Gagal ginjal Kronik

239 5,19

3 Gagal jantung 268 3,94 3 Gagal jantung 300 3,99 3 Gagal ginjal Kronik 282 3,38 3 Gagal jantung 243 3,03 3 Pneumonia 203 4,40

4 Pneumonia 263 3,91 4 Gagal ginjal Kronik

263 3,5 4 Tuberkulosis paru lainnya

226 2,71 4 Tuberkulosis paru lainnya

222 2,77 4 Neoplasma jinak lainnya

168 3,65

5 Katarak dan gangguan lain lensa

253 3,61 5 Neoplasma jinak 221 2,94 5 Katarak dan gangguan lain lensa

226 2,71 5 Nyeri perut

dan panggul 217 2,70 5

Gangguan saluran napas lainnya yang

berhubungan dengan masa perinatal

130 2,82

6 Tuberkulosis paru

237 3,12 6 Fraktur tulang anggota gerak

219 2,92 6

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

218 2,61 6 Fraktur tulang anggota gerak

217 2,70 6 Trauma kapitis 126 2,73

7 Demam yang sebabnya tak diketahui

212 2,76 7

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

204 2,72 7 Dispepsia 212 2,54 7 Anemia

lainnya 212 2,64 7

Tuberkulosis

paru lainnya 117 2,54

8

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

191 2,41 8 Trauma kapitis 200 2,66 8 Demam berdarah dengue

206 2,47 8 Trauma kapitis 206 2,57 8 Gagal jantung 114 2,47

9 Nyeri perut dan panggul

153 2,3 9 Demam yang sebabnya tak diketahui

195 2,6 9 Neoplasma jinak 206 2,47 9 Neoplasma jinak lainnya

184 2,29 9 Fraktur tulang anggota gerak

113 2,45

10 Neoplasma jinak 141 2,04 10 Tuberkulosis Paru

176 2,34 10 Nyeri perut dan panggul

206 2,47 10 Sindrom paralitik lainnya

182 2,27 10 Anemia lainnya

105 2,28

11 Penyakit lain 3.716 59,76 11 Penyakit lain 4.954 65,95 11 Penyakit lain 5.778 69,30 11 Penyakit lain 5.570 69,38 11 Penyakit lain 3.991 86,59

Jumlah 6.218 100

Jumlah 7.512 100

Jumlah 8.340 100

Jumlah 8.028 100

Jumlah 4.609 100

Page 89: 1.1. GAMBARAN UMUM

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

No Pola Penyakit Jml

Pasien % No

Pola Penyakit

Jml Pasien

% No Pola

Penyakit Jml

Pasien % No

Pola Penyakit

Jml Pasien

% No Pola

Penyakit Jml

Pasien %

1 Demam berdarah dengue

399 5,52 1 Pneumonia 277 3,34 1 Pneumonia 361 3,79 1 Pneumonia 386 4,22 1 Penyakit virus lainnya

292 5,30

2 Katarak dan gangguan lain lensa

236 3,27 2 Katarak dan gangguan lain lensa

266 3,21 2 Dispepsia 341 3,58 2 Dispepsia 259 2,83 2 Neoplasma ganas payudara

251 4,55

3 Gagal jantung 215 2,98 3 Nyeri perut dan panggul

220 2,65 3 Gagal jantung 273 2,87 3 Nyeri perut dan panggul

248 2,71 3 Pneumonia 178 3,23

4 Neoplasma ganas payudara

202 2,80 4 Neoplasma jinak

216 2,61 4 Neoplasma ganas payudara

254 2,66 4 Gagal ginjal Kronik

242 2,65 4 Gagal ginjal Kronik

164 2,98

5 Nyeri perut dan panggul

200 2,77 5 Gagal ginjal kronik

205 2,49 5 Nyeri perut dan panggul

246 2,58 5 Neoplasma ganas payudara

229 2,50 5 Anemia lainnya

121 2,20

6

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

194 2,69 6 Gagal jantung 204 2,46 6

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

235 2,47 6 Anemia lainnya

226 2,47 6 Neoplasma jinak lainnya

116 2,10

7 Pneumonia 190 2,63 7

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

199 2,40 7 Gagal ginjal Kronik

225 2,36 7 Gagal jantung 198 2,17 7 Nyeri perut dan panggul

102 1,85

8 Demam yang sebabnya tak diketahui

183 2,53 8 Neoplasma jinak payudara

165 2,00 8 Demam yang sebabnya tak diketahui

220 2,31 8 Demam yang sebabnya tak diketahui

183 2,00 8 Dispepsia 86 1,56

9 Cedera lainnya 183 2,53 9 Penyakit apendix

160 1,93 9 Katarak dan gangguan lain lensa

216 2,27 9

Diare & gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi)

163 1,78 9 Sindrom paralitik lainnya

72 1,31

10 Ketuban pecah dini

156 2,16 10

Hipertensi Gestasional ( akibat kehamilan dengan proteinuria/ preeklampsia)

132 1,59 10 Neoplasma jinak

208 2,19 10 Neoplasma jinak lainnya

158 1,73 10

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

69 1,25

11 Penyakit lain 5.065 70,12 11 Penyakit lain

6.237 75,32 11 Penyakit lain

5.065 72,91 11 Penyakit lain

6.850 74,93 11 Penyakit lain

4.060 73,67

Jumlah 7.223 100

Jumlah 8.281 100

Jumlah 7.644 100

Jumlah 9.142 100

Jumlah 5.511 100

Tabel 6.1.2.12 10 Penyakit Terbanyak Pasien Rawat Inap perempuan di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Page 90: 1.1. GAMBARAN UMUM

6.1.3. Pola Penyakit Pasien Rujukan

Pasien Rujukan adalah pasien yang datang berkunjung untuk berobat di RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan rujukan dari Puskesmas,

fasilitas kesehatan lainnya maupun dari RS lainnya yang berada di wilayah kerja RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, dengan membawa surat rujukan .

Pasien yang dirujuk ke atas adalah pasien yang berobat di RSUD Bahteramas

Provinsi Sulawesi Tenggara yang karena suatu keadaan tertentu harus dirujuk ke RS yang

lebih tinggi untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut (Misalnya ke RSUP Wahidin,

Makassar, RSU Dr.Soetomo Surabaya, dan sebagainya).

Pola penyakit terbanyak pasien rujukan maupun Pasien yang dirujuk ke atas

tidak dibedakan berdasarkan klasifikasi golongan umur namun secara keseluruhan :

6.1.3.1 10 Penyakit Terbesar Pasien Rujukan (dari Puskesmas, Fasilitas Kesehatan Lain

dan dari RS lain) di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016

S/D 2020.

6.1.3.2 10 Penyakit Terbesar Pasien Rujukan ke atas (ke RS lainnya) di RSUD

Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016 S/D 2020.

Pola Penyakit terbanyak pasien yang dirujuk dari puskesmas, fasilitas kesehatan

lain, serta rs lainnya ke RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara terjadi pergeseran

pola penyakit dari tahun lalu dimana ditahun 2019 yaitu penyakit PJK dan tahun 2020

yaitu Ca Mammae (Tabel 6.1.3.1), Sedangkan penyakit terbanyak pasien yang di rujuk ke

RS yang lebih tinggi juga terjadi pergeseran pola penyakit dari tahun lalu dimana ditahun

2019 yaitu Penyakit CKD sedangkan pada tahun 2020 yaitu penyakit Cronic Myeloid

Leukimia ( Tabel 6.1.3.2 ).

Page 91: 1.1. GAMBARAN UMUM

Tabel 6.1.3.2. 10 Penyakit Terbesar Pasien Rujukan (dari Puskesmas, Fasilitas kesehatan lain dan RS lain) di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

No Pola Penyakit Jml % No Pola

Penyakit Jml % No

Pola Penyakit

Jml % No Pola

penyakit Jml % No

Pola penyakit

Jml %

1 Gagal Jantung (CHF)

3244 30.18 1 Gagal Jantung (CHF)

3093 47.61 1 PJK 4014 52.29 1 PJK 2134 24.3 1 Ca Mammae 892 17.67

2 Penyakit Jantung Hipertensi

1470 13.67 2 PJK 2931 45.11 2 Gagal jantung

2266 29.52 2 Hypertensive Heart Disease

1982 22.6 2 HHD 825 16.35

3 Ca Mamae 1448 13.47 3 Pulpitis 2120 32.63 3 HHD 1131 14.73 3

1321 15 3 DM 558 11.06

4 Peyakit jantung koroner

1427 1.32 4 Penyakit Jantung Hipertensi

1838 28.29 4 DM 1044 13.6 4 TB PARU 849 0.96 4 CHF 487 9.65

5 Diabetes Militus

1071 0.99 5 Ca Mammae 1434 22.07 5 Pulpitis 998 13 5 PPOK 696 0.79 5 Pro Hormonal Therapy

473 9.37

6 Cardiovasculer Disease

444 0.41 6 Gangrene Pulpa

935 14.39 6 Ca Mammae

987 12.85 6 Hepatitis 600 0.68 6 Hepatitis B 468 9.27

7 Hipertensi 401 0.26 7 Diabetes Melitus

827 12.73 7 Katarak 870 11.33 7 Diabetes Militus

381 0.36 7 PJK 423 8.38

8 Low back pain 287 0.26 8 Katarak 802 12.34 8 TB Paru 733 9.55 8 Ca Mammae 327 0.37 8 Katarak 345 6.84

9 Presbiopia 249 0.23 9 TB Paru 714 10.99 9 PPOK 666 8.67 9 Katarak 251 0.28 9 Cholelitiasis 301 5.96

10 Dispepsia 188 0.17 10 Presbiopia 699 10.75 10 Gangrene Pulpa

320 4.16 10 Parkinson 226 0.25 10 TB Paru 275 5.45

Jumlah 10.746 100 Jumlah 15.393 100 Jumlah 13.029 100 Jumlah 8.767 100 Jumlah 5.047 100

Page 92: 1.1. GAMBARAN UMUM

Tabel 6.1.3.2. 10 Penyakit Terbesar Pasien Rujukan ke atas (yang dirujuk ke RS lain) di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020

No Pola Penyakit Jml % No Pola

Penyakit Jml % No

Pola Penyakit

Jml % No Pola

penyakit Jml % No

Pola penyakit

Jml %

1 Gagal Jantung (CHF)

3244 30.18 1 Gagal Jantung (CHF)

3093 47.61 1 PJK 4014 52.29 1 PJK 2134 24.3 1 Ca Mammae 892 17.67

2 Penyakit Jantung Hipertensi

1470 13.67 2 PJK 2931 45.11 2 Gagal jantung

2266 29.52 2 Hypertensive Heart Disease

1982 22.6 2 HHD 825 16.35

3 Ca Mamae 1448 13.47 3 Pulpitis 2120 32.63 3 HHD 1131 14.73 3

1321 15 3 DM 558 11.06

4 Peyakit jantung koroner

1427 1.32 4 Penyakit Jantung Hipertensi

1838 28.29 4 DM 1044 13.6 4 Tb Paru 849 0.96 4 CHF 487 9.65

5 Diabetes Militus

1071 0.99 5 Ca Mammae 1434 22.07 5 Pulpitis 998 13 5 PPOK 696 0.79 5 Pro Hormonal Therapy

473 9.37

6 Cardiovasculer Disease

444 0.41 6 Gangrene Pulpa

935 14.39 6 Ca Mammae

987 12.85 6 Hepatitis 600 0.68 6 Hepatitis B 468 9.27

7 Hipertensi 401 0.26 7 Diabetes Melitus

827 12.73 7 Katarak 870 11.33 7 Diabetes Militus

381 0.36 7 PJK 423 8.38

8 Low back pain 287 0.26 8 Katarak 802 12.34 8 TB Paru 733 9.55 8 Ca Mammae 327 0.37 8 Katarak 345 6.84

9 Presbiopia 249 0.23 9 TB Paru 714 10.99 9 PPOK 666 8.67 9 Katarak 251 0.28 9 Cholelitiasis 301 5.96

10 Dispepsia 188 0.17 10 Presbiopia 699 10.75 10 Gangrene Pulpa

320 4.16 10 Parkinson 226 0.25 10 TB Paru 275 5.45

Jumlah 10.746 100 Jumlah 15.393 100 Jumlah 13.029 100 Jumlah 8.767 100 Jumlah 5.047 100

Page 93: 1.1. GAMBARAN UMUM

6.2. POLA PENYAKIT PENYEBAB KEMATIAN

Pola penyakit penyebab kematian pasien RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara

diklasifikasi pula berdasarkan golongan semua umur dan jenis kelamin yakni :

6.2.1 Pola Penyakit Penyebab Kematian Semua Golongan Umur dari tahun 2016 sampai

dengan tahun 2020.

6.2.2 Pola Penyakit Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Laki-laki dari tahun 2016

sampai dengan tahun 2020.

6.2.3 Pola Penyakit Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Perempuan dari tahun 2016

sampai dengan tahun 2020.

Untuk penyakit yang menjadi penyebab kematian terbanyak pada semuia

golongan umur adalah gagal ginjal kronik dengan jumlah (lihat tabel 6.2.1). untuk penyakit

terbanyak yang menjadi penyebab kematian pada jenis kelamin laki โ€“laki dan perempuan

adalah Gagal ginjal kronik (lihat tabel 6.2.2 dan Tabel 6.2.13).

Page 94: 1.1. GAMBARAN UMUM

161

Tabel 6.2.1 Pola Penyakit Penyebab Kematian Semua Golongan Umur di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

2016 2017 2018 2019 2020

No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml %

1 Gagal jantung 60 9,2 1 Gagal ginjal Kronik

64 8,16 1 Gagal Ginjal kronik 85 9,89 1

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

70 7,93 1 Gagal ginjal Kronik 74 11,49

2 Hemorhagic Stroke 55 8,44 2 Hemorhagic Stroke

54 6,89 2 Hemorhagic Stroke 73 8,44 2 Gagal ginjal Kronik 67 7,59 2 Penyakit virus lainnya

60 9,32

3 Cedera lainnya 43 6,6 3 Gagal jantung 53 6,76 3 Trauma capitis 45 5,24 3 Hemorhagic Stroke 59 6,68 3

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

47 7,30

4

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

42 6,44 4 Trauma capitis 37 4,72 4

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

42 4,89 4 Pneumonia 53 6,00 4 Pneumonia 36 5,59

5 Pneumonia 29 4,45 5

Ganggua saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

32 4,08 5 Gagal jantung 40 4,66 5 Gagal jantung 39 4,42 5 Trauma kapitis 28 4,35

6

gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah

28 4,29 6 Strok tak menyebutkan perdarahan

31 3,95 6 Pneumonia 33 3,84 6 Trauma capitis 32 3,62 6 Tuberkulosis paru lainnya 18 2,80

7 Enchepalopaty 27 4,14 7 Pneumonia 27 3,44 7

Gannguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat nbadan lahir rendah

32 3,73 7 Tuberkulosis paru 30 3,40 7 Strok tak menyebut perdarahan atau infark

18 2,80

8 Tuberkulosis paru 26 3,99 8 Encefalopaty 26 3,32 8 Strok tak menyebutkan perdarahan

26 3,03 8 Strok tak menyebut perdarahan atau infark

30 3,40 8 Neoplasma ganas payudara

15 2,33

9 Gagal ginjal Kronik 23 3,53 9 Penyakit sistem napas lainnya

26 3,32 9 Tuberkulosis paru 22 2,56 9 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir

21 2,38 9 Anemia lainnya 15 2,33

10 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir

19 2,91 10

Gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan BBLR

26 3,32 10 Infark miokard akut 22 2,56 10 Neoplasma jinak 19 2,15 10 Gagal jantung 15 2,33

11 Penyakit lain 300 46,01 11 Penyakit lain 300 46,01 11

11

11

J u m l a h 652 100

J u m l a h 652 100

J u m l a h 859 100

J u m l a h 883 100

J u m l a h 644 100

Page 95: 1.1. GAMBARAN UMUM

162

Tabel 6.2.11. Pola Penyakit Penyebab Kematian Pasien Laki-laki di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

2016 2017 2018 2019 2020

No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml %

1 Hemorhagic Stroke

32 9,83 1 Gagal ginjal Kronik 34 7,52 1 Gagal ginjal kronik 44 10,0

5 1

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

33 7,07 1 Gagal ginjal Kronik 47 22,38

2 Cedera lainnya 30 8,67 2 Gagal jantung 29 6,42 2 Hemorhagic Stroke 38 8,67 2 Gagal ginjal Kronik 30 6,42 2 Penyakit virus lainnya

34 16,19

3

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

26 7,51 3 Trauma capitis 25 5,53 3 Trauma capitis 30 6,85 3 Pneumonia 28 6,00 3

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

34 16,19

4 Gagal jantung 24 6,94 4 Hemorhagic Stroke 22 4,87 4

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

23 5,25 4 Trauma capitis 27 5,78 4 Trauma kapitis 23 10,95

5 Pneumonia 19 5,49 5

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

22 4,87 5 Gagal jantung 18 4,11 5 Hemorhagic Stroke 26 5,57 5 Pneumonia 18 8,57

6 Enchepalopaty 17 4,91 6 Pneumonia 18 3,98 6 Pneumonia 18 4,11 6 Gagal jantung 21 4,50 6 Tuberkulosis paru lainnya

12 5,71

7 Infark miokard akut

14 4,05 7 Penyakit sistem napas lainnya

16 3,54 7 Tuberkulosis paru 14 3,42 7 Tuberkulosis paru 18 3,85 7 Gagal jantung 12 5,71

8 Tuberkulosis paru lainnya

13 3,76 8 Encefalopaty 13 2,88 8 Infark miokard akut 14 3,2 8 Strok tak menyebut perdarahan atau infark

15 3,21 8 Strok tak menyebut perdarahan atau infark

12 5,71

9 Gagal ginjal Kronik

12 3,47 9

gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah

13 2,88 9 Gannguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek

13 2,97 9 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir

15 3,21 9 Neoplasma jinak lainnya

9 4,29

10

gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah

12 3,47 10 Tuberkulosis paru 12 2,65 10 Strok tak menyebut perdarahan atau infark

9 2,05 10 Infark miokard akut 11 2,36 10 Anemia lainnya 9 4,29

11 Penyakit lain 147 42,49 11

11

11

11

J u m l a h 346 100

J u m l a h 452 100

J u m l a h 438 100

J u m l a h 467 100

J u m l a h 210 100

Page 96: 1.1. GAMBARAN UMUM

163

Tabel 6.1.3.2

Pola Penyakit Penyebab Kematian Pasien Rawat Inap Perempuan dari di RSUD Bahteramas Sulawesi Tenggara Tahun 2016 s/d 2020

2016 2017 2018 2019 2020

No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml % No Pola Penyakit Jml %

1 Gagal jantung 36 11,76 1 Hemorhagic Stroke 32 9,64 1 Gagal ginjal kronik 41 9,74 1 Gagal ginjal Kronik 36 8,65 1

2 Strok hemoragik 23 7,52 2 Gagal ginjal kronik 30 9,04 2 Hemoragik stroke 35 8,31 2

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

36 8,65 2 Gagal ginjal Kronik

27 10,59

3

Gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek & BBLR

16 5,23 3 Gagal jantung 24 7,23 3 Gagal jantung 22 5,23 3 Hemorhagic Stroke 30 7,21 3 Penyakit virus lainnya

26 10,20

4

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

16 5,23 4 Encefalopaty 13 3,92 4

gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah

19 4,51 4 Pneumonia 25 6,01 4 Pneumonia 18 7,06

5 Tuberkulosis paru

13 4,25 5 Strok tak menyebutkan perdarahan atau infark

13 3,92 5

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

19 4,51 5 Gagal jantung 18 4,33 5 Neoplasma ganas payudara

15 5,88

6 Cedera lainnya 13 4,25 6

gangguan yang berhubungan dengan kehamilan pendek dan berat badan lahir rendah

13 3,92 6

Strok tak menyebutkan perdarahan atau infark

17 4,04 6 Strok tak menyebut perdarahan atau infark

14 3,37 6

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

13 5,10

7 Gagal ginjal kronik

11 3,59 7 Trauma capitis 12 3,61 7 Pneumonia 15 3,56 7 Tuberkulosis paru 12 2,88 7 Hemorhagic Stroke

8 3,14

8 Encefalopaty 10 3,27 8

Gangguan saluran napas lainnya yang berhubungan dengan masa perinatal

10 3,01 8 Trauma capitis 15 3,56 8 Neoplasma ganas payudara

10 2,40 8 Tuberkulosis paru lainnya

6 2,35

9

Strok tak menyebutkan perdarahan atau infark

10 3,27 9 Penyakit sistem napas lainnya

10 3,01 9 Hipoksia intrauterus dan asfiksia lahir

13 3,09 9 Diabetes melitus 10 2,40 9 Neoplasma ganas seviks uterus

6 2,35

10 Pneumonia 10 3,27 10 Diabetes melitus 8 2,41 10 Neoplasma jinak 12 2,85 10 Neoplasma jinak 9 2,16 10 Anemia lainnya 6 2,35

11 Penyakit lain 148 48,37 11

11

11

11

Strok tak menyebut perdarahan atau infark

6 2,35

J u m l a h 346 100

J u m l a h 332 100

J u m l a h 421 100

J u m l a h 416 100

J u m l a h 255 100

Page 97: 1.1. GAMBARAN UMUM

133

Profil RSUD Bahteramas Tahun 2020 diharapkan dapat memberikan informasi

yang dapat memenuhi kebutuhan perencanaan, pengembangan dan bahan evaluasi

dalam pengambilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi

tersebut antara lain berupa cakupan dan mutu pelayanan, yang dituangkan dalam

bentuk Indikator hasil pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Bahteramas Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2020 .

Semoga Profil RSUD Bahteramas Tahun 2020 ini dapat di gunakan untuk

mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Propinsi Sulawesi

Tenggara, secara khusus RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara dapat menjadi

Rumah Sakit terbaik di Provinsi Sulawesi Tenggara, dan menjadi Rumah Sakit yang

menjadi pilihan masyarakat. Wassalam.

BAB 7

PENUTUP