1.1 definisi dan ruang lingkup teknologi inovasi produksi pertanian

24
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS Matakuliah Teknologi Inovasi Produksi Pertanian Dosen Pengampu Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P. Ir. Moch. Wildan Jatmiko, M.P. Dr. Ir. Mochammad Hoesain, M.Si. Dr. Ir. S u y o n o, M.S.

Upload: laily-mutmainnah

Post on 02-Aug-2015

656 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER

Matakuliah

Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Dosen Pengampu Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P. Ir. Moch. Wildan Jatmiko, M.P. Dr. Ir. Mochammad Hoesain, M.Si. Dr. Ir. S u y o n o, M.S.

Matakuliah

Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Dosen Pengampu Ir. Sundahri, PGDip.Agr.Sc., M.P. Ir. Moch. Wildan Jatmiko, M.P. Dr. Ir. Mochammad Hoesain, M.Si. Dr. Ir. S u y o n o, M.S.

Page 2: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

--------------------------------------------------------------------------Rincian Materi MatakuliahTEKNOLOGI INOVASI PRODUKSI PERTANIAN--------------------------------------------------------------------------

I. PENDAHULUAN 1.1 Definisi dan ruang lingkup tentang Teknologi Inovasi Produksi Pertanian 1.2. Gambaran umum lahan marginal, sistem pertanian organik, dan konsep pertanian berkelanjutan II. TEKNOLOGI PENYEDIAAN BAHAN TANAM 2.1 Benih unggul 2.2 Klon unggul 2.3 Varietas unggul

III.TEKNOLOGI INOVASI BUDIDAYA TANAMAN PENDEKATAN KONSEP EKOFISIOLOGI3.1 Jarak tanam 3.2 Kebutuhan nutrisi3.3 Kebutuhan air3.4 Kesesuaian lahan dan iklim

Page 3: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

IV. TEKNOLOGI INOVASI PRODUKSI TANAMAN 4.1 Aplikasi fitohormon 4.2 Fertilizer foliar application 4.3 Pemanfaatan mikroorganisme V. TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SISTEM ORGANIK 5.1 Tanaman pangan 5.2 Tanaman hortikultura 5.3 Tanaman perkebunan--------------------------------------------------------------------------V. KONSEP-KONSEP PERTANIAN BERKELANJUTAN SISTEM INTENSIFIKASI PERTANIAN PADA LAHAN SAWAH VII. SISTEM INTENSIFIKASI PERTANIAN PADA LAHAN KERING TEKNOLOGI INOVASI PENGOLAHAN TANAH

VIII. TEKNOLOGI PEMUPUKAN BERIMBANG DAN ORGANIK PENGELOLAAN HARA TERPADU IX. TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAH SPESIFIK LOKASI--------------------------------------------------------------------------

Page 4: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

--------------------------------------------------------------------------X. SEJARAH PERKEMBANGAN PENGENDALIAN OPT KONSEP TEKNOLOGI INOVASI DALAM PERLINDUNGAN TANAMAN XI. TEKNOLOGI PESTISIDA RAMAH LINGKUNGAN XII. INSEKTISIDA SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI FUNGISIDA SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI XIII. HERBISIDA SEBAGAI INOVASI TEKNOLOGI PRODUKSI APLIKASI PESTISIDA DALAM PENGENDALIAN OPT--------------------------------------------------------------------------

Keterangan:Angka Romawi menunjukkan minggu ke- (2 kali pertemuan per minggu)

Page 5: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

1.1 Definisi dan Ruang Lingkup1.1.1 Definisi

Teknologi

Secara Etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu obyek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.

Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Technology: A Description of the Arts, Especially the Mechanical.

InovasiKata inovasi dapat diartikan sebagai "proses” atau “hasil” pengembangan atau pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang atau jasa), proses atau sistem baru, yang memberikan nilai yang berarti/signifikan (terutama ekonomi dan sosial).

Page 6: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Inovasi sebagai suatu “obyek” juga memiliki arti sebagai suatu produk, umumnya dalam suatu konteks komersial.

Beragam tingkat kebaruannya biasanya dapat dibedakan, bergantung pada konteksnya.

Suatu inovasi dapat bersifat baru bagi suatu perusahaan (“agen/aktor/petani”), baru bagi pasar, daerah, negara atau global.

Sementara itu, inovasi sebagai suatu “aktivitas” merupakan proses penciptaan inovasi, seringkali diidentifkasi dengan komersialisasi suatu invensi.

Rogers dan Shoemaker (1971) mengartikan inovasi sebagai ide-ide baru, praktek-praktek baru, atau obyek-obyek yang dapat dirasakan sebagai sesuatu yang baru oleh individu atau masyarakat sasaran.

Sedang Lionberger dan Gwin (1982) mengartikan inovasi tidak sekadar sebagai sesuatu yang baru, tetapi lebih luas dari itu, yakni sesuatu yang dinilai baru atau dapat mendorong terjadinya pembaharuan dalam masyarakat atau pada lokalitas tertentu.

Page 7: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Pengertian “baru” di sini, mengandung makna bukan sekadar “baru diketahui” oleh pikiran (cognitive), akan tetapi juga baru karena belum dapat diterima secara luas oleh seluruh warga masyarakat dalam arti sikap (attitude), dan juga baru dalam pengertian belum dilaksanakan/ diterapkan oleh seluruh warga masyarakat setempat.

Pengertian inovasi tidak hanya terbatas pada benda atau barang hasil produksi saja, tetapi mencakup: ideologi, kepercayaan, sikap hidup, informasi, perilaku, atau gerakan-gerakan menuju kepada proses perubahan di dalam segala bentuk tata kehidupan masyarakat.

Pengertian inovasi dapat diperluas menjadi “suatu ide, produk, informasi teknologi, kelembagaan, perilaku, nilai-nilai, dan praktek-praktek baru yang belum banyak diketahui, diterima, dan digunakan/ diterapkan/dilaksanakan oleh sebagian besar warga masyarakat dalam suatu lokalitas tertentu, yang dapat digunakan atau mendorong terjadinya perubahan-perubahan di segala aspek kehidupan masyarakat demi selalu terwujudnya perbaikan-perbaikan mutu hidup setiap individu dan seluruh warga masyarakat yang bersangkutan” (Mardikanto, 1988).

Page 8: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Pengertian “baru” yang melekat pada istilah inovasi tersebut bukan selalu berarti baru diciptakan, tetapi dapat berupa sesuatu yang sudah “lama” dikenal, diterima, atau digunakan/diterapkan oleh masyarakat di luar sistem sosial yang menganggapnya sebagai sesuatu yang masih “baru”.

Pengertian “baru” juga tidak selalu harus datang dari luar, tetapi dapat berupa teknologi setempat (indegenuous technology) atau kebiasaan setempat (kearifan lokal/tradisional) yang sudah lama ditinggalkan.

Contoh-contoh Definisi Inovasi:

Inovasi adalah ciptaan-ciptaan baru yang memiliki nilai ekonomi yang berarti (signifikan), umumnya dilakukan oleh perusahaan atau individu.

Inovasi adalah aplikasi komersial yang pertama kali dari suatu produk atau proses yang baru.

Inovasi merupakan suatu proses kreatif dan interaktif yang melibatkan kelembagaan pasar dan non-pasar.

Inovasi adalah transformasi pengetahuan kepada produk, proses dan jasa baru; atau tindakan menggunakan sesuatu yang baru.

Page 9: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Inovasi merupakan eksploitasi yang berhasil dari suatu gagasan baru (the successful exploitation of a new idea), atau dengan kata lain merupakan mobilisasi pengetahuan, keterampilan teknologis dan pengalaman untuk menciptakan produk, proses dan jasa baru.

Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.

Teknologi Inovasi Produksi Pertanian merupakan ilmu yang mempelajari metode/cara-cara baru untuk meningkatkan hasil pertanian.

Sifat-sifat InovasiBerdasarkan sifat inovasinya, dapat dibedakan dalam sifat intrinsik (yang melekat pada inovasinya sendiri) maupun sifat ekstrinsik yang dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya (Mardikanto, 1988).

Sifat-sifat intrinsik inovasi itu mencakup:1) informasi ilmiah yang melekat/dilekatkan pada inovasinya,2) nilai-nilai atau keunggulan-keunggulan (teknis, ekonomis, sosial budaya, dan politis) yang melekat pada inovasinya,

Page 10: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Litbang

3) tingkat kerumitan (kompleksitas) inovasi,4) mudah/tidaknya dikomunikasikan (kekomunikatifan) inovasi,5) mudah/tidaknya inovasi tersebut dicobakan (trialability),6) mudah/tidaknya inovasi tersebut diamati (observability).

Sedang sifat-sifat ekstrinsik inovasi meliputi:

1) kesesuaian (compatibility) inovasi dengan lingkungan setempat (baik lingkungan fisik, sosial budaya, politik, dan kemampuan ekonomis masyarakatnya).

2) tingkat keunggulan relatif dari inovasi yang ditawarkan, atau keunggulan lain yang dimiliki oleh inovasi dibanding dengan teknologi yang sudah ada yang akan diperbaharui/digantikannya; baik keunggulan teknis (kecocokan dengan keadaan alam setempat, tingkat produktivitasnya), ekonomis (besarnya biaya atau keuntungannya), manfaat non ekonomi, maupun dampak sosial budaya dan politis yang ditimbulkannya.

Sehubungan dengan ragam sifat inovasi yang dikemukakan di atas, Roy (1981) dari hasil penelitiannya berhasil memberikan urutan jenjang kepentingan dari masing-masing sifat inovasi yang perlu diperhatikan di dalam kegiatan penyuluhan .

Page 11: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Litbang

Urutan Jenjang Kepentingan Sifat-sifat Inovasi:

1. Tingkat Keuntungan (profitability)2. Biaya yang diperlukan (cost of innovation)3. Tingkat kerumitan/kesederhanaan (complexity-simplicity)4. Kesesuaian dengan lingkungan fisik (physical compatibility)5. Kesesuaian dengan lingkungan budaya (cultural compatibility)6. Tingkat mudahnya dikomunikasikan (communcicability)7. Penghematan tenaga kerja dan waktu (saving of labour and time)8. Dapat/tidaknya dipecah-pecah/dibagi (divisibility) Sumber: Crouch and Chamala, 1981

Page 12: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

I. TEKNOLOGI INOVASI BUDIDAYA TANAMAN RAMAH LINGKUNGAN

(1) Teknologi penyediaan bahan tanam a. Benih unggul b. Klon unggul c. Varietas unggul(2) Teknologi inovasi budidaya tanaman pendekatan

konsep ekofisiologia. Jarak tanam b. Kebutuhan nutrisic. Kebutuhan aird. Kesesuaian lahan dan iklim(3) Teknologi inovasi produksi tanamana. Aplikasi fitohormonb. Fertilizer foliar applicationc. Pemanfaatan mikroorganisme(4) Teknologi budidaya tanaman dengan sistem pertanian

organik a. Tanaman pangan b. Tanaman hortikultura c. Tanaman perkebunan

Page 13: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Litbang

II. TEKNOLOGI INOVASI PENGELOLAAN SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR SECARA BERKELANJUTAN

(1) Konsep-konsep pertanian berkelanjutan (2) Sistem intensifikasi pertanian pada lahan sawah(3) Sistem intensifikasi pertanian pada lahan kering (4) Teknologi inovasi pengolahan tanah(3) Teknologi pemupukan berimbang dan organik (6) Pengelolaan hara terpadu(4) Teknologi pengelolaan tanah spesifik lokasi

III. TEKNOLOGI INOVASI PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) SECARA TERPADU

(1) Sejarah perkembangan pengendalian OPT (2) Konsep teknologi inovasi dalam perlindungan tanaman (3) Teknologi pestisida ramah lingkungan (4) Insektisida sebagai inovasi teknologi produksi (5) Fungisida sebagai inovasi teknologi produksi (6) Herbisida sebagai inovasi teknologi produksi (7) Aplikasi pestisida dalam pengendalian OPT

Page 14: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Sundahri, TIPP 1

produk pertanian

Akses terhadap pangan(fisik, ekonomi)

Pendapatan/daya beli rumahtanggaKetersediaan pangan

Distribusi dan konsumsi pangan

Diversifikasi panganproduksi dan konsumsi

Keamanan pangan

Ketahanan Pangan(global, nasional, regional, lokal, rumahtangga)

Inovasi Teknologi PertanianTek. Budidaya

Tek. Pengel. Sb. Daya Lahan & AirTek. Rekayasa Alsintan

Tek. Panen dan Pasca PanenTek. Pengolahan Hasil

Tek. & Rekayasa Kelembagaan Pertanian

Produksi jenis, jumlah dankualitas produk pertanian

Akses terhadap pangan(fisik, ekonomi)

Pendapatan/daya beli rumahtanggaKetersediaan pangan

Distribusi dan konsumsi pangan

Diversifikasi panganproduksi dan konsumsi

Keamanan pangan

Ketahanan Pangan(global, nasional, regional, lokal, rumahtangga)

INOVASI TEKNOLOGI PERTANIANTeknologi Budidaya

Teknologi Pengendalian Hama & Penyakit

Teknologi Rekayasa AlsintanTeknologi Panen dan Pasca Panen

Teknologi Pengolahan HasilTeknologi & Rekayasa Kelembagaan Pert.

Teknologi Pengelolaan SD Lahan & Air

Page 15: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Lahan Marginal

Merupakan lahan yang kurang/tidak dapat memberikan daya dukung optimal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kecuali dengan memberikan perlakuan-perlakuan khusus.

Indonesia memiliki luas lahan hampir 200 juta hektar dan sebagian besar lahan tersebut tergolong marjinal.

Terdapat tiga kelompok lahan marjinal cukup luas yaitu: (1) lahan bertanah merah masam, (2) lahan basah bertanah gambut, dan (3) lahan beriklim kering.

Lahan bertanah merah masam dapat dikembangkan untuk berbagai komoditas buah dan perkebunan tropik.

Lahan basah bertanah gambut dan sangat masam memerlukan pengelolaan yang lebih hati-hati. Lahan-lahan yang sesuai dapat dikembangkan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

Lahan beriklim kering menempati areal yang luas di Nusa Tenggara. Penanaman tanaman yang tahan iklim kering perlu dikombinasi dengan berbagai teknik irigasi dan konservasi air spesifik agar lahan menjadi produktif.

Page 16: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Luas lahan marginal (lahan kering) mencapai 25.308.000 ha atau sekitar 13.18 % dari luas lahan di Indonesia (191.962.000 ha).

Munculnya lahan-lahan marginal ini akibat dari penanganan konservasi tanah dan air yang masih sangat minim, bahkan tidak ada sama sekali.

Selain itu juga berasal dari perladangan berpindah yang dilakukan masyarakat pedalaman, maraknya penebangan hutan secara liar telah mengakibatkan semakin luasnya lahan-lahan marginal.

Page 17: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Litbang

Selain luas lahan kritis semakin meningkat, luas lahan produktif semakin berkurang.

Jika tidak ada upaya untuk menahan laju penurunan lahan pertanian maka Indonesia di masa akan mengalami krisis pangan. Itu karena dari tahun ke tahun, luas lahan produktif yang beralih fungsi terus bertambah.

Mantan Menteri Pertanian, Anton Apriyantono menyatakan bahwa setiap tahunnya, setidaknya terdapat 330 ha lahan pertanian produktif beralih fungsi.

Konversi lahan tampaknya akan terus berlangsung sebagai dampak berbagai pembangunan yang memerlukan lahan seperti sektor industri, transportasi, pendidikan, dan permukiman.

Pada tahun 2005, diperkirakan tidak kurang dari 42,40% luas sawah irigasi di Indonesia dikonversi ke sektor lain. Hal tersebut tergambarkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Pemerintah Kabupaten.

Penyebabnya adalah dalam rangka mengumpulkan dana melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang antara lain diupayakan dengan cara meningkatkan nilai ekonomi lahan pertanian.

Page 18: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Litbang

Penilaian yang dibuat berdasarkan kontribusi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang diperoleh sehingga konversi lahan pertanian ke penggunaan untuk industri atau permukiman misalnya, dianggap akan lebih menguntungkan.

Masyarakat memandang bahwa lahan pertanian hanya berfungsi sebagai tempat bercocok tanam, sehingga konversi lahan dianggap sebagai hal yang biasa, bukan sebagai proses hilangnya multifungsi pertanian.

Hal lain yang mendorong konversi lahan pertanian adalah kondisi sosial-ekonomi masyarakat perdesaan yang memerlukan pendapatan segera untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, serta pemikiran tentang fungsi lahan pertanian hanya dalam jangka pendek dan dalam ruang lingkup yang sempit.

Selain itu, terdapat faktor eksternal yang mendorong percepatan proses konversi tersebut yaitu gencarnya pembangunan sektor non pertanian untuk memperoleh lahan yang siap pakai, terutama ditinjau dari karakteristik biofisik dan asesibilitas.

Page 19: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Litbang

Menurut Adimiharja (2009) dari Balai Penelitian Tanah Bogor, pengetahuan dan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap pemeliharaan lahan sawah serta multifungsinya masih rendah. Lahan sawah dipandang hanya sebagai lahan penghasil padi sehingga falsafah pertanian dari sisi lingkungan, ketahanan pangan dan fungsi sosial ekonomi serta budaya yang telah mengakar kini menjadi terabaikan.

Untuk itu pada akhir tahun 2006, Pemerintah dan DPR telah menyusun Rancangan Undang-Undang Lahan Pertanian Pangan Abadi dalam upaya untuk mengendalikan konversi lahan, penataan penggunaan dan pemanfaatan tanah yang kurang memiliki landasan yang kuat dalam hukum agraria nasional.

Page 20: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Oleh karena itu, lahan subur semakin sempit (sebagai akibat peningkatan jumlah penduduk) akibatnya, kegiatan pertanian bergeser dari lahan yang subur dan mapan ke lahan yang kurang subur (lahan marginal).

Untuk mereklamasi lahan kritis, diperlukan konservasi tanah dan air tanaman misalnya dengan pemilihan jenis tanaman yang cocok pada lahan tersebut.

Di samping itu perlu juga dipertimbangkan cara pengolahan tanah yang tepat misalnya dengan memanfaatkan mikroorganisme (mikoriza), pupuk organik (limbah pertanian seperti sumber silikon alami, teh kompos) dan pestisida nabati (Inovasi Produksi Pertanian) untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan (berwawasan lingkungan) Pertanian Terpadu.

Penggunaan mikoriza di lahan marginal adalah untuk: perbaikan nutrisi tanaman, resisten terhadap: kekeringan, patogen ulat tanah dan logam berat, bersifat sinergis dengan mikroba lain dan aktif dalam meningkatkan stabilitas ekosistem.

Disamping itu, sistem pertanian organik perlu diterapkan untuk mendukung sistem pertanian berkelanjutan.

Page 21: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

Organic Agriculture is a production system that:

Places a priority on health of crops, animals, farmers, environment, and consumers.

Doesn’t use synthetic pesticides and fertilizers.

Focuses on improving soil fertility through use of organic matter and cover crops.

Supports and enhances abundance of beneficial insects.

Must have 3 years with no prohibited material and be inspected on an annual basis by a USDA accredited certifier to be certified organic.

P. Ronald UC Davis

Page 22: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN

MASALAHCurah hujan &

temperatur tinggi

Dampak intensifikasi

pertanian

Luas lahan pertanian semakin

berkurangPenggenangan, kekeringan, hama dan

penyakit serta efek negatif logam berat

Kelebihan N, residu pestisida dan kesuburan tanah menurun

Page 23: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

El ninoLa Nina

Penggenangan

IKLIM (Curah Hujan &

Temperatur tinggi)

Hambatan Pertumbuhan & Produksi Tanaman

Kekeringan

Page 24: 1.1 Definisi Dan Ruang Lingkup Teknologi Inovasi Produksi Pertanian

http://groups.yahoo.com/group/faperta-unejemail: [email protected]

http://groups.yahoo.com/group/faperta-unejemail: [email protected]