109451853 ver perkosaan

Upload: putrinaraheswari

Post on 14-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    1/9

    Halaman 1 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    DISUSUN OLEH :

    FITRIYATI IRVIANA

    0920.221.118

    NASKAH UJIAN KASUS FORENSIK KLINIK

    VISUM ET REPERTUM

    KASUS PEMERKOSAAN

    DEPARTERMEN ILMU KEDOKTERAN FORENSIK & MEDIKOLEGAL

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS INDONESIA

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    2011

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    2/9

    Halaman 2 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    ILUSTRASI KASUS

    Identitas Korban

    Nama : Nn. Liliyanti

    Tempat/tanggal lahir : Tegal, 16 Juni 1993

    Jenis kelamin : Perempuan

    Warganegara : Indonesia

    Agama : Islam

    Pekerjaan : Pembantu rumah tangga

    Alamat : Monaco WS No. 30 Kota Wisata Cibubur, Bekasi

    Anamnesis

    Korban mengaku pada tanggal 19 September 2011 pada pukul 16.00 WIB (7 jam sebelum

    pemeriksaan), korban dipaksa bersetubuh oleh 1 orang pelaku (tukang di rumah majikan korban),

    ejakulasi di dada (karena merasa ada cairan lengket). Saat kejadian korban sedang haid hari ke-4,

    nyeri (+), bercak darah (-), nyeri saat BAK (+). Riwayat masturbasi tidak diakui. Riwayat seksual

    dengan orang lain : tanggal 3 atau 4 September 2011 dengan adik majikan korban sempat berusaha

    menyetubuhinya tapi tidak sempat masuk karena korban menghindar, penggunaan kondom (-),

    ejakulasi di luar. HPHT = 17/9/2011, saat pemeriksaan korban sedang haid. Haid normal, 1 bulan 2x,

    lamanya 5-6 hari. Riwayat pekerjaan : korban bekerja sebagai PRT selama 4 bulan.

    Pemeriksaan Fisik

    Korban datang dalam keadaan sadar. Keadaan umum baik. Pemeriksaan tanda-tanda vital.

    GCS : 15 Tekanan darah : 120/80 mmHg Frekuensi nadi : 80 x / menit. Frekuensi nafas : 18 x / menit Suhu : 37,3o C

    Pemeriksaan fisik umum lainnya dalam batas normal.

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    3/9

    Halaman 3 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    Status Lokalis

    1. Pada lengan kiri bawah sisi belakang, 4 cm dari pergelangan tangan terdapat memar berwarnakemerahan seukuran 1 x 0,2 cm.

    2. Pada lipat paha kanan, 9 cm dibawah TADTU terdapat 2 buah luka lecet berbentuk garis, masing-masing berukuran 2 cm dan 1,5 cm.

    3. Pada mons pubis daerah tulang kemaluan sisi kanan, 5 cm dari GPD, 5 cm dibawah TADTUterdapat 2 buah luka lecet berbentuk garis, masing-masing berukuran 5 mm dan 4 mm, dikelilingi

    memar kemerahan, masing-masing berukuran 8 x 3 mm dan 5 x 3 mm.

    4.

    Di status genitalia :a. Bagian luar

    1.) Bibir kemaluan dalam tampak kemerahan.2.) Bibir kemaluan bagian dalam sesuai arah ham 6 terdapat luka lecet berukuran 0,5

    x 0,8 cm.

    3.) Sesuai arah jam 4 terdapat luka lecet berukuran 0,5 x 0,5 cm.b. Selaput dara : tampak robekan baru sesuai arah jarum jam 4 dan jam 9.c. Bagian dalam : tidak diperiksa.

    5. Gigi geligi : 7 77 7

    Pemeriksaan Penunjang

    Swab vaginaTindakan/Pengobatan

    Pro VER Konsultasi Psikiatri

    Korban Dipulangkan

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    4/9

    Halaman 4 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    Jakarta, 19 September 2011

    PRO JUSTITIA

    VISUM ET REPERTUM

    No : 234/VER/IX/2011/PMJ/ Dir. Reskrimum

    Yang bertanda tangan di bawah ini, dr. Fitriyati Irviana, dokter pada Departemen Ilmu Kedokteran

    Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - Rumah Sakit Dr. Cipto

    Mangunkusumo di Jakarta, atas permintaan tertulis dari Kepala Kepolisian Polda Metro Jaya dengan

    suratnya bernomor : LP/3200/IX/2011/PMJ/Dit. Reskrimum, tertanggal 19 September 2011, denganini menerangkan bahwa pada tanggal sembilan belas September tahun dua ribu sebelas, pukul dua

    puluh tiga Waktu Indonesia Barat bertempat di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, telah

    melakukan pemeriksaan terhadap korban dengan nomor registrasi 358-46-55, yang menurut surat

    tersebut adalah : ------------------------------------------------------------------------------------------------------------

    Nama : Nn. Liliyanti -----------------------------------------------------------------------------

    Tempat/tanggal lahir : Tegal, 16 Juni 1993 -------------------------------------------------------------------

    Jenis kelamin : Perempuan -------------------------------------------------------------------------------

    Warganegara : Indonesia ---------------------------------------------------------------------------------

    Agama : Islam --------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan : Pembantu rumah tangga --------------------------------------------------------------

    Alamat : Monaco WS No. 30 Kota Wisata Cibubur, Bekasi -----------------------------

    HASIL PEMERIKSAAN ----------------------------------------------------------------------------------------

    1. Korban datang dalam keadaan : kesadaran baik, dengan keadaan umum baik. --------------------------2. Penampilan umum / sikap : baik dan kooperatif, keadaan pakaian baik (sudah ganti). -----------------3. Korban mengaku sekitar tujuh jam sebelum pemeriksaan, dipaksa untuk bersetubuh oleh satu

    orang pelaku (tukang di rumah majikan korban). Pada saat kejadian korban sempat menangis dan

    berteriak meminta tolong kepada pembantu lainnya, namun tidak dihiraukan karena dianggap

    bercanda, korban mengatakan terjadi ejakulasi di dada (karena merasa ada cairan lengket). Saat

    kejadian korban sedang haid hari keempat. Kemudian korban terus menangis dan berusaha untuk

    melepaskan diri dari sekapan pelaku. Setelah kejadian korban merasakan nyeri pada kemaluannya

    Dan nyeri saat buang air kecil.....

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    5/9

    Halaman 5 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    dan nyeri saat buang air kecil. Korban juga memiliki riwayat kekerasan seksual dengan orang lain

    yaitu sekitar tanggal tiga atau empat September dua ribu sebelas, adik majikan korban sempat

    berusaha menyetubuhinya tapi tidak sempat masuk karena korban menghindar, adik majikan tidak

    penggunaan kondom dan ejakulasi di luar. Hari pertama haid terakhir tanggal tujuh belas

    September dua ribu sebelas. Saat pemeriksaan korban sedang haid.

    4. Pemeriksaan fisik umum: -----------------------------------------------------------------------------Tekanan darah seratus dua puluh per delapan puluh per milimeter Hg; nadi depalan puluh

    kali per menit; frekuensi pernapasan delapan belas kali per menit; suhu tiga puluh tujuh

    koma tiga derajat celsius. -----------------------------------------------------------------------------

    5. Pada korban ditemukan luka-luka : --------------------------------------------------------------------------------a. Pada lengan kiri bawah sisi belakang, empat sentimeter dari pergelangan tangan

    terdapat memar berwarna kemerahan seukuran satu kali nol koma dua sentimeter. ---

    b. Pada lipat paha kanan, sembilan sentimeter dibawah taju atas depan tulang ususterdapat dua buah luka lecet berbentuk garis, masing-masing berukuran dua

    sentimeter dan satu setengah sentimeter. -----------------------------------------------------

    c. Pada pubis daerah tulang kemaluan sisi kanan, lima sentimeter dari garispertengahan depan, lima sentimeter dibawah taju atas depan tulang usus terdapat dua

    buah luka lecet berbentuk garis, masing-masing berukuran lima millimeter dan

    empat milimeter, dikelilingi memar kemerahan, masing-masing berukuran delapan

    kali tiga milimeter dan lima kali tiga milimeter. --------------------------------------------

    d. Di status genitalia : ------------------------------------------------------------------------------a.) Bagian luar : -----------------------------------------------------------------------------------

    (1.)Bibir kemaluan dalam tampak kemerahan. --------------------------------------(2.)Bibir kemaluan bagian dalam sesuai arah jam enam terdapat luka lecet

    berukuran nol koma lima kali nol koma delapan sentimeter. ------------------

    Lanjutan Visum et Repertum No : 234/VER/IX/2011/PMJ/ Dir. Reskrimum

    Halaman 2 dari 3

    (3) Sesuai arah jam empat.....

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    6/9

    Halaman 6 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    (3.)Sesuai arah jam empat terdapat luka lecet berukuran setengah kalisetengah sentimeter. -----------------------------------------------------------------

    b.) Selaput dara : tampak robekan baru sesuai arah jarum jam empat dan jamsembilan. ---------------------------------------------------------------------------------------

    c.) Bagian dalam : tidak diperiksa. -------------------------------------------------------------6. Terhadap korban dilakukan pemeriksaan penunjang apusan vagina dan konsultasi pada psikiater. -7. Korban dipulangkan. -------------------------------------------------------------------------------------------------

    KESIMPULAN ----------------------------------------------------------------------------------------------------

    Pada pemeriksaan korban perempuan berumur delapan belas tahun ini, ditemukan luka memar dan

    lecet pada lengan kiri, lipat paha, dan kemaluan akibat kekerasan tumpul. ------------------------------------

    Luka-luka tersebut menimbulkan penyakit/halangan dalam menjalankan pekerjaan jabatan ataupencaharian sementara waktu. -------------------------------------------------------------------------------------------

    Demikianlah visum et repertum ini dibuat dengan sebenarnya dengan menggunakan keilmuan yang

    sebaik-baiknya, mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana. --------

    Dokter tersebut diatas,

    Dr. Fitriyati Irviana, SpF

    NIM : 0920.221.118

    Lanjutan Visum et Repertum No : 234/VER/IX/2011/PMJ/ Dir. Reskrimum

    Halaman 3 dari 3

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    7/9

    Halaman 7 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    PEMBAHASAN

    Pada tanggal 19 September 2011 pukul 23.00 WIB seorang perempuan datang ke kamar periksa Pusat

    Krisis Terpadu di Rumah Sakit RSCM dengan surat permintaan pemeriksaan dan dibuatkan Visum Et

    Repertum dari Kepolisisan Daerah Metro Jaya dengan suratnya nomor LP/3200/IX/2011/PMJ/Dit.

    Reskrimum

    Prosedur Medikolegal

    Pemeriksaan medik untuk tujuan membantu penegakkan hukum antara lain adalah pembuatanVisum et Repertum (VeR) terhadap seseorang yang dikirim oleh polisi (penyidik) karena diduga

    sebagai korban suatu tindak pidana baik dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja,

    penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, maupun korban meninggal yang pada pemeriksaan pertama

    polisi terdapat kecurigaan akan kemungkinan adanya tindak pidana.

    Visum et Repertum (VeR) adalah keterangan yang dibuat oleh dokter atas permintaan

    penyidik yang berwenang mengenai hasil pemeriksaan medik terhadap manusia, baik hidup atau mati,

    ataupun bagian atau diduga bagian tubuh manusia, berdasarkan keilmuannya dan dibawah sumpah

    untuk kepentingan peradilan. Pembuatan VeR pada manusia sebagai korban atau diduga korban

    tindak pidana memiliki dasar hukum yaitu pasal 133 ayat (1) KUHAP, yaitu Dalam hal penyidik

    untuk kepentingan peradilan menangani seorang korban baik luka, keracunan, maupun mati yang

    diduga karena peristiwa yang merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan permintaan

    keterangan ahli kepada ahli kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.. Pada kasus

    ini korban mengalami luka yang diduga akibat kekerasan benda tajam yang dilakukan oleh Ayah

    kandungnya sendiri (menurut pengakuan korban), sehingga penyidik berwenang mengajukan

    permintaan keterangan ahli dalam hal ini ahli kedokteran kehakiman di Departemen Ilmu Kedokteran

    Forensik dan Medikolegal RSCM.

    Permintaan keterangan ahli ini harus dilakukan secara tertulis, yaitu dalam bentuk surat

    permintaan visum (SPV). SPV harus memuat keterangan mengenai identitas korban dan jenis

    pemeriksaan yang diminta, seperti tertulis dalam pasal 133 ayat (2) KUHAP, yang berbunyi

    Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang

    dalam surat itu disebutkan dengan tegas untuk pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau

    pemeriksaan bedah mayat. Pada kasus ini permohonan visum secara tertulis diberikan oleh penyidik

    kepada dokter.

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    8/9

    Halaman 8 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    Dokter sebagai pihak yang dimintai keterangan oleh penyidik terkena kewajiban untuk

    memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya. Dokter yang dimintai keterangan oleh penyidik

    wajib memeriksa korban dan membuat VeR setelah sebelumnya didapatkan persetujuan pemeriksaan

    dari korban. Jika dokter menolak, maka dokter dikenai sanksi sesuai pasal 216 ayat (1) KUHP,

    Barang siapa dengan sengaja tidak menuruti perintah atau permintaan yang dilakukan menurut

    undang-undang oleh pejabat yang tugasnya mengawasi sesuatu, atau oleh pejabat berdasarkan

    tugasnya, demikian pula yang diberi kuasa untuk mengusut atau memeriksa tindak pidana; demikian

    pula barang siapa dengan sengaja mencegah, menghalang-halangi atau menggagalkan tindakan

    guna menjalankan ketentuan, diancam dengan pidana penjara paling lama empat bulan dua mingguatau denda paling banyak sembilan ribu rupiah. Keterangan ahli dalam surat pada pasal 184

    KUHAP ayat (1) tersebut sepadan dengan yang dimaksud dengan visum et repertum dalam Statsblad

    350 tahun 1937.

    Pemeriksaan Terhadap Korban

    Tujuan pemeriksaan kedokteran forensik pada korban hidup adalah untuk mengetahui

    penyebab luka atau sakit dan derajat luka yang terjadi pada korban. Hal ini dimaksudkan untuk

    memenuhi rumusan delik dalam KUHAP. Oleh karena itu berbeda dengan ilmu kedokteran lain,

    kedokteran forensik tidak ditujukan untuk mengobati melainkan mengetahui penyebab luka atau sakit

    dan derajat keparahan luka.

    Peran ilmu kedokteran forensik dalam membantu penyelesaian proses penyidikan kasus-

    kasus diperlukan dituangkan dalam Visum et Repertum perlukaan yang harus mencakup penetuan

    jenis luka, jenis kekerasan yang menyebabkan luka, dan menentukan kualifikasi luka. Penentuan

    kualifikasi luka pada dasarnya mengacu pada pasal 351 ayat (1) dan (2), pasal 352 ayat (1), pasal 353

    ayat (2), pasal 354 ayat (1), dan pasal 360 ayat (1) dan (2) KUHP.

    Penyidik mengenal 3 kualifikasi luka yaitu:

    1) Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan ataujabatan. (luka ringan, luka derajat 1)

    2) Luka yang mengakibatkan penyakit atau halangan dalam melakukan pekerjaan atau jabatanuntuk sementara waktu. (luka sedang, luka derajat 2)

    3) Luka yang tertulis dalam pasal 90 KUHP (luka berat, luka derajat 3), yaitu:a) Jatuh sakit atau mendapat luka yang tidak memberi harapan akan sembuh sama sekali,

    atau yang menimbulkan bahaya maut

    b) Tidak mampu terus menerus untuk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencarian;

  • 7/30/2019 109451853 VER Perkosaan

    9/9

    Halaman 9 dari 9

    RUMAH SAKIT Dr. CIPTO MANGUNKUSUMO

    Jalan Diponegoro No.71 Jakarta 10430

    Kotak Pos 1086

    Telp. 3918301, 31930808 (Hunting)

    Fax . 3148991

    c) Kehilangan salah satu panca indera;d) Mendapat cacat berate) Menderita sakit lumpuh;f) Terganggunya daya pikir selama empat minggu lebihg) Gugur atau matinya kandungan seorang perempuanKorban dalam kasus ini datang dalam keadaan sadar dengan keadaan umum baik, pada

    pemeriksaan ditemukan luka lecet serta memar pada lengan, paha, dan kemaluan. Luka-luka pada

    korban diakibatkan oleh kekerasan tumpul.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, luka pada korban tersebut menimbulkan penyakit danhalangan dalam melakukan pekerjaan atau pencaharian korban sementara waktu dan dikategorikan

    sebagai luka sedang. Dasar kualifikasi luka ringan atau luka derajat satu tercantum dalam pasal 352

    ayat (1) KUHP yang berbunyi kecuali yang tersebut dalam pasal 353 dan 356, maka luka yang tidak

    menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian,

    diancam, sebagai penganiayaan ringan, dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana

    denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah. Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang

    melakukan kejahatan itu terhadap orang yang bekerja padanya atau menjadi bawahannya

    Delik kejahatan seksual yang terpenuhi dalam kasus ini diantaranya adalah, menyetubuhi

    wanita diluar perkawinan, membuat seseorang tidak berdaya, dan dilakukan tanpa seizing korban.

    Daftar Pustaka

    1. Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. PeraturanPerundang-undangan Bidang Kedokteran. Edisi pertama, cetakan kedua, Jakarta; Bagian

    Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1994.

    2. Budiyanto A, WidiatmakaW, Sudiono S, Winardi T, Munim A, Sidhi et al. Ilmu KedokteranForensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1997.