101692073-kalkulus

5
Kalkulus Definisi Kalkulus merupakan plak yang sudah mengalami remineralisasi sehingga berubah konsistensinya menjadi keras. Secara fisik, kalkulus terlihat berupa karang berbatas tegas dengan permukaan yg keras,kasar dan sering menimbulkan bau mulut, berwarna putih kecoklatan atau kehijauan Etiologi Pembentukkan kalkulus ini terjadi akibat kebersihan rongga mulut yang buruk. Dengan buruknya pemeliharaan kebersihan rongga mulut ini akan mengakibatkan bakteri bertumbuh dengan baik di dalam rongga mulut sehingga memudahkan proses terjadinya plak yang kemudian akan termineralisasi menjadi kalkulus. Pathogenesis Kalkulus terjadi karena pengendapan ganam kalsium fosfat. Bakteri plak diperkirakan memegang peranan penting dalam pembentukan kalkulus, yaitu dalam proses mineralisasi, meningkatkan kejenuhan cairan di sekitarnya sehingga lingkungannya menjadi tidak stabil dan merusak faktor penghambat mineralisasi. Sumber mineral untuk kalkulus supragingival diperoleh dan saliva, sedangkan kalkulus subgingival dan serum darah. Proses mineralisasi dari plak ini biasanya dimulai antara 24-48 jam sampai maksimal 10 hari untuk menjadi kalkulus.

Upload: deaswastika

Post on 07-Aug-2015

104 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 101692073-Kalkulus

Kalkulus

Definisi

Kalkulus merupakan plak yang sudah mengalami remineralisasi sehingga berubah

konsistensinya menjadi keras. Secara fisik, kalkulus terlihat berupa karang berbatas

tegas dengan permukaan yg keras,kasar dan sering menimbulkan bau mulut, berwarna

putih kecoklatan atau kehijauan

Etiologi

Pembentukkan kalkulus ini terjadi akibat kebersihan rongga mulut yang buruk. Dengan

buruknya pemeliharaan kebersihan rongga mulut ini akan mengakibatkan bakteri

bertumbuh dengan baik di dalam rongga mulut sehingga memudahkan proses terjadinya

plak yang kemudian akan termineralisasi menjadi kalkulus.

Pathogenesis

Kalkulus terjadi karena pengendapan ganam kalsium fosfat. Bakteri plak diperkirakan

memegang peranan penting dalam pembentukan kalkulus, yaitu dalam proses

mineralisasi, meningkatkan kejenuhan cairan di sekitarnya sehingga lingkungannya

menjadi tidak stabil dan merusak faktor penghambat mineralisasi. Sumber mineral

untuk kalkulus supragingival diperoleh dan saliva, sedangkan kalkulus subgingival dan

serum darah. Proses mineralisasi dari plak ini biasanya dimulai antara 24-48 jam

sampai maksimal 10 hari untuk menjadi kalkulus.

Page 2: 101692073-Kalkulus

Klasifikasi

Menurut letaknya, kalkulus dapat dibagi 2, yakni:

- Kalkulus supragingival

Kalkulus supragingival ini terletak diatas margin gingival, dapat terlihat

langsung didalam mulut, warnanya putih kekuning-kuningan. Endapan kalkulus

supragingival ini terbanyak terdapat pada permukaan lingual gigi insisivus

pertama dan kedua.

- Kalkulus subgingival

Kalkulus subgingival ini terletak dibawah margin gingival, tidak dapat terlihat

langsung didalam mulut dan biasanya warnanya kehitaman. Endapan kalkulus

subgingival ini paling banyak terdapat pada gigi insisivus pertama, kedua, dan

gigi molar pertama

Page 3: 101692073-Kalkulus

Komplikasi

Penyakit yang bisa disebabkan oleh karang gigi atau kalkulus antara lain:

- Gusi bengkak (Abses)

- Penyebab gigi goyang dan tanggal

- Radang Tenggorokan (Faringitis)

- Penyakit Jantung (Endokarditis Bacterialis)

Terapi

Untuk menghilangkan dental plak dan kalkulus perlu dilakukan scaling atau root

planing, yang merupakan terapi periodontal konvensional atau non-surgikal. Terapi ini

selain mencegah inflamsi juga membantu periodontium bebas dari penyakit. Prosedur

scaling menghilangkan plak, kalkulus, dan noda dari permukaan gigi maupun akarnya.

Prosedur lain adalah root planing, terapi khusus yang menghilangkan cementum dan

permukaan dentin yang ditumbuhi kalkulus, mikroorganisme, serta racun-racunnya.

Scaling adalah suatu tindakan pembersihan plak gigi, kalkulus dan deposit-

deposit lain dari permukaan gigi. Penghalusan akar dilakukan untuk mencegah

akumulasi kembali dari deposit-deposit tersebut. Scaling subgingiva lebih sulit

dilakukan daripada skeling supragingiva karena sangat diperlukan kepekaan perabaan.

Keberhasilan tindakan pembersihan di daerah subgingiva menyebabkan hilangnya

peradangan, terjadi penyembuhan lesi periodontal melalui proses pengerutan gusi serta

regenerasi jaringan periodonsium yang rusak. Scaling dan peaghalusan akar dapat

dilakukan menggunakan alat tangan atau alat ultrasonik. Alat-alat tangan yang umum

dipakai adalah skeler sickle, alat kuret, skeler hoe, chisel dan file. Skeler sickle dipakai

untuk membuang kalkulus supragingival, bila shank nya lurus digunakan untuk gigi

anterior dan gigi premolar, sedangkan bila shank nya contra angle untuk gigi posterior.

Alat-alat kuret digunakan untuk membuang kalkulus subgingival yang letaknya dalam,

penghalusan permukaan sementum akar dan menghilangkan dinding poket jaringan

lunak. Skeler hoe untuk menghaluskan permukaan akar dengan membuang sisa-sisa

kalkulus dari jaringan lunak sementum. Alat-alat ultrasonik digunakan untuk skeling,

kuret dan menghilangkan stain. Cara kerja alat ini melalui gerakan vibrasi. Alat

penghalus permukaan gigi yang umum dipakai adalah rubber dan brush (sikat),

digunakan dengan kecepatan rendah. Pemakaian bubuk yang mempunyai daya abrasif

Page 4: 101692073-Kalkulus

harus hati-hati, karena dapat mengiritasi jaringan gigi dan gusi. Scaling dengan

menggunakan alat tangan membutuhkan ketrampilan tersendiri. Alat ini sederhana,

mudah dibawa dan disiapkan. Scaling dengan cara ini murah dan banyak dilakukan di

lapangan,tetapi tanpa ketrampilan operator bagian tepi gingival akan rusak atau sering

masih dijumpai adanya kalkulus. Tepi gingiva rusak oleh bagian tajam dan skeler akibat

tekanan serta arah gerakan yang salah sehingga menimbulkan celah gingival. Keadaan

ini mengakibatkan terjadi peradangan dengan rasa perih dan sakit.

Contoh alat scaling

Setelah dilakukan proses scaling, dapat diberikan antibiotik atau penggunaan

obat kumur untuk mengontrol terjadinya infeksi dan mendorong perbaikan pada gigi.

Antibiotik atau obat kumur juga dapat direkomendasikan untuk mengontrol

pertumbuhan bakteri yang dapat menyebabkan periodontis. Salah satu obat kumur yang

mengandung povidone-iodine dapat digunakan untuk membantu mencegah terjadinya

bakteri penyebab infeksi dalam mulut. Dalam jurnal Dermatology 2006;212

menyebutkan hasil penelitian mengenai efek materi organik terhadap killing-activity

Page 5: 101692073-Kalkulus

PVP-I secara in-vitro. Peneliti membandingkan killing-activity PVP-1 in-vitro dalam

waktu singkat dengan antiseptik oral berupa sampel yang diperoleh dari sukarelawan

yang sehat. Ternyata, konsentrasi PVP-1 standar sebesar 0.23-0.47% atau lebih rendah

dapat membunuh methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) dan

Pseudomonas aeruginosa, termasuk multidrug-resistant strains dengan kehadiran bahan

organik oral dalam waktu 15 hingga 60 detik. Sedangkan benzethonium chloride (BEC)

0.02% dan chlorhexidine gluconate (CHG) 0.002% tidak menunjukkan efek pembasmi

MRSA dan P. aeruginosa. Hasil tersebut menunjukkan bahwa killing-activity secara in-

vitro PVP-1 konsentrasi standar hampir tidak dipengaruhi oleh bahan organik oral dan

obat kumur yang mengandung PVP-I memiliki aktivitas bakterisidal lebih kuat

dibanding BEC dan CHG. Walaupun sampel obat kumur dalam studi ini didapatkan

dari individu yang sehat, namun PVP-I nampaknya tetap dapat digunakan untuk

mencegah infeksi pada pasien dengan penyakit-penyakit tertentu, dengan konsentrasi

dan penggunaan yang benar.