100406059 - jackson jos (uts).pdf

15
PERENCANAAN KOTA UNSUR PERENCANAAN KOTA SUBJEK :TRANSPORTASI D I S U S U N OLEH: JACKSON JOS 100406059 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN ARSITEKTUR UNIVERSITAS SUMATERA UTARA SEMESTER GENAP T.A 2011/2012

Upload: abdul-joshua-oh-mandai

Post on 16-Apr-2015

61 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

PERENCANAAN KOTA

UNSUR PERENCANAAN KOTA

SUBJEK :TRANSPORTASI

D

I

S

U

S

U

N

OLEH:

JACKSON JOS

100406059

FAKULTAS TEKNIK

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SEMESTER GENAP T.A 2011/2012

Page 2: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

DAFTAR ISI :

BAB : 1. PENDAHULUAN …………………………………….. Hal. 3 - 4

2. TEORI …………………………………….. Hal. 5 - 7

3. STUDI BANDING ……………………………………...Hal. 8 - 14

3. KESIMPULAN .......................................................... Hal. 15

DAFTAR PUSTAKA …………………………………….. Hal. 15

Page 3: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mass Rapid Transit atau MRT adalah sebuah sistem angkutan cepat yang membentang ke

seluruh negara kota ini. Karena banyaknya permasalahan transportasi di Indonesia ini

sehingga diperkirakan MRT ini diperlukan agar dapat mengatasi kemacetan yang ada di kota

Medan ini , dan di Negara Indonesia lainnya, kemacetan adalah salah satu hal yang sangat

menggangu setiap harinya .

Kemacetan lalu lintas telah menjadi masalah yang kronis di wilayah Indonesia, salah satunya

di DKI Jakarta. Nyaris setiap hari masyarakat yang menggunakan moda transportasi darat di

Jakarta dipusingkan oleh kemacetan yang seperti tiada habisnya. Berbagai usaha pemerintah

daerah DKI Jakarta untuk mengatasi kemacetan pun telah dilakukan akan tetapi belum

membuahkan hasil. Bahkan kini kemacetan di Jakarta justru bertambah parah. Jika

sebelumnya kemacetan hanya terjadi di saat pagi hari (jam berangkat kantor) dan sore hari

(jam pulang kantor), kini kemacetan nyaris terjadi sepanjang hari di banyak titik di jalan-

jalan di Jakarta.

Kemacetan adalah kondisi dimana terjadi penumpukan kendaraan di jalan. Penumpukan

tersebut disebabkan karena banyaknya kendaraan tidak mampu diimbangi oleh sarana dan

prasana lalu lintas yang memadai. Akibatnya, arus kendaraan menjadi tersendat dan

kecepatan berkendara pun menurun. Rata-rata kecepatan berkendara di Jakarta saat ini berada

di kisaran 15 km/jam, yang menurut standar internasional angka ini tergolong sebagai macet.

Angka ini di bawah angka kecepatan berkendara di kota di dunia, seperti misalnya Tokyo.

Data ini menunjukkan bahwa kondisi kemacetan di Jakarta cukup parah. Kemacetan ini

disebabkan karena melonjaknya jumlah kendaraan bermotor yang ada di Jakarta. Tingginya

tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor di Jakarta ini tidak diimbangi oleh meningkatnya

sarana dan prasarana lalu lintas yang memadai. Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor di

DKI Jakarta diperkirakan berada di kisaran 5-10% per tahun dengan motor sebagai porsi

terbesar penyumbangnya. Berbanding kontras dengan pertumbuhan jumlah kendaraan

bermotor, pertumbuhan panjang jalan bahkan kurang dari 1% per tahunnya. Akibatnya,

kendaraan bermotor semakin menumpuk di jalanan Jakarta dan kemacetan pun tidak

terhindari.

Page 4: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

4

Kemacetan pada akhirnya menimbulkan banyak sekali kerugian terhadap masyarakat dan

negara. Kerugian yang paling nyata adalah pemborosan bahan bakar. Pakar Transportasi,

Danang Parikesit, menyatakan, menurut survei, masyarakat Jakarta akan menghabiskan 6-

8% PDB untuk biaya transportasi. Padahal idealnya menurut standar internasional adalah 4%

dari PDB. Pemborosan ini membuat uang seharusnya digunakan/dialokasikan masyarakat

untuk penggunaan lain harus dikeluarkan untuk biaya transportasi. Kondisi ini jelas

merugikan masyarakat. Selain itu, kemacetan juga menciptakan dampak yang lainnya, yaitu

kerusakan lingkungan akibat polusi udara yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Di

beberapa titik di jalanan Jakarta tingkat polusi udara telah melebihi batas yang diperbolehkan.

Hal ini disebabkan oleh tingginya jumlah penggunaan kendaraan bermotor dimana setiap

kendaraan bermotor pasti mengeluarkan gas buangan. Semakin banyak jumlah kendaraan

bermotor, semakin banyak pula gas buangan dan semakin tinggi pula tingkat polusi udara.

Belum lagi terdapat fakta bahwa masih ada banyak kendaraan tua yang telah berumur lebih

dari 10 tahun yang masih melintas di jalanan Ibukota. Karena telah diproduksi puluhan tahun

lalu, teknologi yang digunakan pun sudah tertinggal dan akibatnya gas emisi yang

dikeluarkan lebih tinggi dari rata-rata kendaraan bermotor yang diproduksi dalam kurun 10

tahun terakhir. Kurangnya ketatnya aturan dan pengawasan dari pemerintah membuat

kendaraan-kendaraan masih bebas berlalu-lalang. Dan pada akhirnya, masyarakat pulalah

yang dirugikan akibat kondisi ini. Tingkat kesehatan masyarakat pengguna jalan akan

terganggu oleh tingginya tingkat polusi udara di Jakarta. Lebih jauh lagi, pencemaran udara

tersebut akan ikut mempercepat pemanasan global yang kini telah menjadi isu utama di dunia.

Dampak terakhir yang ditimbulkan kemacetan dan paling dirasakan oleh masyarakat adalah

terbuangnya waktu secara percuma. Waktu produktif yang seharusnya dapat digunakan oleh

para pekerja justru harus dihabiskan di jalan raya. Tidak hanya itu, menghabiskan waktu

berjam-jam di perjalanan ternyata juga memberikan dampak yang cukup buruk bagi

psikologis para pengguna jalan. Menurut salah satu survei, kemacetan merupakan salah satu

penyumbang terbesar penyebab stress yang dialami oleh penduduk di DKI Jakarta. Hasil

penelitian Yayasan Pelangi menaksir kerugian yang diakibatkan dari segi waktu, biaya bahan

bakar, dan biaya kesehatan mencapai 12,8 triliun tiap tahunnya.

Pemerintah Daerah DKI Jakarta sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi

kemacetan. Pelebaran dan pembangunan jalan adalah salah satunya. Pemerintah daerah telah banyak

menggusur pemukiman di Jakarta agar dapat melebarkan jalan yang telah ada. Ini dimaksudkan agar

tingkat kemacetan di jalan-jalan tersebut dapat dikurangi dan arus kendaraan menjadi lebih lancar.

Page 5: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

5

Sementara itu, pemerintah juga membangun sejumlah jalan baru sehingga alternatif jalan menjadi

lebih banyak dan kepadatan kendaraan tidak terkonsentrasi hanya di satu titik. Namun semua upaya

itu dianggap gagal. Pertumbuhan panjang jalan jauh tertinggal dibanding pertumbuhan jumlah

kendaraan. Pertumbuhan panjang jalan yang hanya sekitar 1% per tahun tidak akan mampu

mengakomodasi jumlah kendaraan yang tiap tahunnya

1.2 TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang sistem

transportasi secara umum, dan menacari solusi dari permasalahan system transportasi yang ada di

Indonesia serta membantu memikirkan alternative lain untuk mengatasi kemacetan

Page 6: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

6

BAB 2

TEORI

MRT adalah singkatan dari Mass Rapid Transit yang secara harafiah berarti angkutan yang

dapat mengangkut penumpang dalam jumlah besar secara cepat. Beberapa bentuk dari MRT

antara lain:

• Berdasarkan jenis fisik : BRT (Bus Rapid Transit), Light Rail Transit (LRT) yaitu kereta

api rel listrik, yang dioperasikan menggunakan kereta (gerbong) pendek seperti monorel dan

Heavy Rail Transit yang memiliki kapasitas besar seperti kereta Jabodetabek yang ada saat

ini

• Berdasarkan Area Pelayanan : Metro yaitu heavy rail transit dalam kota dan Commuter

Rail yang merupakan jenis MRT untuk mengangkut penumpang dari daerah pinggir kota ke

dalam kota dan mengantarkannya kembali ke daerah penyangga (sub-urban).

Jenis yang akan dibangun oleh PT MRT Jakarta adalah MRT berbasis rel jenis Heavy Rail

Transit.

1.1 Manfaat dari MRT

Manfaat langsung dioperasikannya sistem MRT ini adalah mampu mengurangi kepadatan

kendaraan di jalan karena dengan adanya MRT diharapkan dapat mengalihkan masyarakat

yang menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi massal.

Selain itu, MRT juga memberikan kontribusi dalam meningkatan kapasitas transportasi

publik. Kapasitas angkut MRT (Lebak Bulus ke Bundaran HI) diharapkan mencapai sekitar

412 ribu penumpang per hari (tahun ketiga operasi dengan TOD dan TDM).

Pembangunan MRT juga diharapkan mampu memberi dampak positif lainnya bagi Jakarta

dan warganya antara lain:

• Penciptaan lapangan kerja: selama periode konstruksi, proyek MRT Jakarta diharapkan

dapat menciptakan sekitar 48.000 pekerjaan baru

• Penurunan waktu tempuh & meningkatkan mobilitas: Waktu tempuh antara Lebak Bulus

sampai Bundaran HI diharapkan turun dari 1-2 jam pada jam-jam sibuk menjadi 30 menit,

Page 7: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

7

sedangkan dari Lebak Bulus sampai Kampung Bandan target waktu tempuh sekitar 52.5

menit. Penurunan waktu tempuh ini akan meningkatkan mobilitas warga

Jakarta. Meningkatnya mobilitas warga kota ini memberikan dampak kepada peningkatan

dan pertumbuhan ekonomi kota, dan meningkatkan kualitas hidup warga kota

• Dampak lingkungan : 0.7% dari total emisi CO2, yaitu sekitar 93.663 ton per tahun akan

dikurangi oleh MRT (Data Revised Implementation Program for Jakarta MRT

System 2005)

• Transit - Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk

merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung

kepada peningkatan jumlah penumpang MRT Jakarta

Page 8: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

8

BAB 3

STUDI KASUS

1. MRT di kota Singapura

Asal muasal dari MRT yang berada di Singapura adalah dari ramalan perencanaan kota pada

tahun 1967 dimana pada tahun 1992 diperlukan sistem transportasi kota di atas rel.

Diawali sebuah debat, akhirnya parlemen Singapura menyimpulkan bahwa sistem

transportasi hanya menggunakan bus tidak akan mencukupi karena akan memerlukan jalur

jalan dengan adanya batasan lahan di negara tersebut.

Biaya konstruksi awal MRT sebesar 5 milyar dolar Singapura adalah biaya termahal yang

pernah dikeluarkan untuk sebuah proyek pada waktu itu, yang dimulai pada 22 Oktober 1983

di Jalan Shan. Jaringan MRT dibangun bertahap dimana Jalur Utara Selatan diutamakan

karena melewati daerah pusat kota yang sangat memerlukan transportasi publik. Mass Rapid

Transit Corporation (MRTC), selanjutnya diganti menjadi SMRT Corporation didirikan pada

14 Oktober 1983 untuk mengelola otoritas MRT. Pada 7 November 1987, bagian pertama

dari Jalur Utara Selatan mulai beroperasi yang terdiri dari lima stasiun dengan jarak enam

kilometer. Limabelas stasiun lagi kemudian dibuka dan MRT Singapura resmi dibuka pada

12 Maret 1988 oleh Lee Kuan Yew, sebagai Perdana Menteri Singapura waktu itu. Sebanyak

21 stasiun ditambahkan dalam jaringan; pembukaan Stasiun Boon Lay pada Jalur Timur

Barat 6 Juli 1990 menandai selesainya jaringan dua tahun lebih awal dari jadwal.

MRT Singapura kemudian bertahap berkembang. Termasuk S$1.2 milyar pengembangan

Jalur Utara Selatan melalui Woodlands melengkapi pada 10 Februari 1996. Konsep untuk

mendekatkan jalur rel ke perumahan menghadirkan sistem LRT Singapura. Jalur LRT

terhubung ke jalur MRT. Pada 6 November 1999 jalur LRT pertama di Bukit Panjang mulai

beroperasi. Pada 2002 stasiun bandar udara Changi dan stasiun Expo ditambahkan pada jalur

MRT. Jalur Timur Laut, yang dioperasikan oleh SBS Transit dibuka pada 20 Juni 2003

sebagai jalur rel otomatis penuh pertama di dunia. 15 Januari 2006 setelah diskusi dengan

masyarakat, stasiun Buangkok dibuka. Jalur pengembangan Boon Lay, meliputi stasiun

Pioneer dan Joo Koon mulai membuka layanan pada 28 Februari 2009. Selanjutnya pada 28

Mei 2009 bagian pertama dari Jalur Lingkar (Circle Line) dari stasiun Marymount ke Bartley

Page 9: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

9

dibuka. Selanjutnya 9 stasiun dari stasiun Tai Seng ke Dhoby Ghaut dibuka pada 17 April

2010.

Pada 15 Desember 2011 pelayanan Mass Rapid Transit (MRT)sempat mengalami gangguan

yang disebabkan oleh kerusakan rel ketiga di jalur Dhoby Ghaut dan City Hall. Kerusakan

rel ini berimbas pada kerusakan rem kampas 4 kereta sehingga keempatnya harus

'diistirahatkan' untuk sementara. Satu kereta di Stasiun Braddell, satu kereta di stasiun

Orchard, dan dua kereta di stasiun Dhoby Ghaut. Akibat insiden ini, ratusan penumpang di

sejumlah stasiun MRT di Singapura sempat terlantar. Bahkan penumpang yang sudah naik

ke dalam MRT terpaksa keluar berjalan kaki menuju jalan raya. Layanan MRT kembali

beroperasi 16 Desember 2011 . Tanggal 17 Desember 2011, layanan MRT kembali

mengalami kerusakan selama 7 jam di wilayah Ang Mo Kio dan Stasiun Marina Bay

Page 10: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

10

Arsitektur dan seni

Tahap awal pembangunan MRT perhatian yang relatif sedikit untuk desain stasiun, dengan

penekanan pada fungsi di atas estetika. Hal ini terutama jelas dalam beberapa tahap pertama dari

Jalur Selatan Utara dan Timur Jalur Barat yang dibuka antara tahun 1987 dan 1988 dari Yio Chu

Kang Station ke Clementi Station. Tema Arsitektur menjadi hal yang penting dalam tahap

berikutnya, dan menghasilkan desain seperti bentuk station silinder pada semua stasiun antara

Kallang dan Pasir Ris kecuali Eunos, dan barat Boon Lay, dan atap bergantung di Boon Lay,

Lakeside, Chinese Garden, Bukit Batok, Bukit Gombak, Choa Chu Kang, Khatib, Yishun dan

stasiun Eunos .

Seni potongan, di mana hadir, jarang disorot, mereka terutama terdiri dari beberapa lukisan atau

patung yang mewakili masa lalu Singapura, dipasang di stasiun utama. Pembukaan Extension

Woodlands memperkenalkan karya seni, seperti patung 4.000 di Stasiun Woodlands.Dengan

pembukaan North East Line, serangkaian karya seni yang dibuat di bawah program yang disebut

"The Art In Transit" adalah ditugaskan oleh Land Transport Authority. Dibuat oleh 19 seniman lokal

dan diintegrasikan ke dalam arsitektur interior stasiun ', karya-karya ini bertujuan untuk

mempromosikan apresiasi seni publik di lingkungan lalu lintas tinggi. Karya seni untuk setiap

stasiun dirancang sesuai identitas stasiun. The Circle Line juga akan menampilkan Art dalam skema

Transit. Sebuah kontes seni diadakan oleh pihak berwenang dalam persiapan untuk skema serupa

yang akan dilaksanakan untuk Circle Line mendatang.

Stasiun Expo pada Extension East West Jalur Changi Airport berdekatan dengan fasilitas 100.000

meter persegi pameran Singapore Expo. Dirancang oleh Foster and Partners dan selesai pada Januari

2001, stasiun ini memiliki pilar yang besar , bahan atap dari aluminium dalam bentuk elips yang

panjang dari platform stasiun. Ini melengkapi 40 meter lebih kecil reflektif stainless steel tumpang

Page 11: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

11

tindih elips titanium dan visual mengapung di atas poros elevator kaca dan pintu masuk utama.

Stasiun lain dengan arsitektur yang sama adalah Dover.

Dua stasiun Circle Line, Bras Basah dan Stadion, yang ditugaskan melalui Jalur Kompetisi Desain

Arsitektur Marina diselenggarakan oleh Land Transport Authority dan Singapore Institute of

Architects. Kompetisi tidak membutuhkan track record dan diakui oleh industri sebagai salah satu

kompetisi paling tidak memihak diselenggarakan di Singapura sampai saat ini. Pemenang kedua

stasiun itu WOHA. Pada tahun 2009, "Building Transport Terbaik" diberikan kepada desainer di

Arsitek WOHA di Festival Arsitektur Dunia.

Cara membaca peta MRT

Gambar di atas adalah gambar peta MRT & LRT. MRT adalah jaringan transportasi kereta utama

yang menghubungkan hampir semua wilayah di Singapura. Sedang LRT adalah versi kecil-nya, yang

biasanya menghubungkan wilayah lokal saja, misal wilayah perumahan.

Di peta, jalur MRT digambarkan dengan garis warna-warni, seperti hijau, kuning, atau merah. Tiap

kereta mempunyai jalur masing-masing dan hanya berhenti di stasiun yang telah ditentukan. Sedang

jalur LRT, digambarkan dengan garis abu-abu.

Stasiun yang ada lingkaran putih-nya berarti itu adalah stasiun interchange. Stasiun interchange

adalah stasiun dimana anda bisa berpindah/transfer ke jalur lain tanpa harus beli tiket lagi.

Sebagai contoh di stasiun Rafles Place terdapat lingkaran putih yang menghubungkan jalur hijau dan

merah. Berarti di Rafles Place ini, anda dapat berpindah jalur dari hijau ke merah atau sebaliknya.

Bila lingkaran putihnya cuma satu, berarti jalur kereta-nya berdekatan. Bila ada dua atau tiga

lingkaran putih yang berhubungan, berarti jarak antar jalur kereta agak jauh. Anda harus berjalan agak

jauh untuk mencapai jalur lainnya. Untuk bisa mencapai stasiun selanjutnya, silakan lihat petunjuk

arah yang ada di dinding atau digantung.

Page 12: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

12

2. MRT di kota HONGKONG atau MTR

Di hongkong MRT disebut sebagai ( MTR ) Mass Transit Railway adalah kereta api sistem

rapid transit di Hong Kong. Awalnya dibuka pada tahun 1979, sistem sekarang termasuk

211,6 km (131,5 mil) dari rel dengan 155 stasiun, termasuk 86 stasiun kereta api dan 69

berhenti light rail. Sistem MTR saat ini dioperasikan oleh MTR Corporation Limited

(MTRCL).

Di bawah rel yang dipimpin kebijakan transportasi pemerintah, sistem MTR adalah modus

umum dari angkutan umum di Hong Kong, menawarkan efisiensi dan keterjangkauan,

dengan lebih dari empat juta perjalanan dilakukan dalam hari kerja rata-rata. Pada babak

pertama 2009, MTR memiliki pangsa pasar 42% dari pasar transportasi umum waralaba,

sehingga pilihan transportasi yang paling populer di Hong Kong. Integrasi dari kartu Octopus

teknologi smart tarif-pembayaran ke MTR sistem pada bulan September 1997 telah lebih

ditingkatkan kemudahan komuter di MTR.

Pada tahun 1967, pembangunan MTR dipicu oleh sebuah studi pemerintah-bintara.

Pemerintah Hong Kong sebelumnya melakukan studi pada tahun 1960 untuk mencari solusi

untuk masalah lalu lintas tumbuh disebabkan oleh ekspansi ekonomi di wilayah itu

Konstruksi dimulai segera setelah rilis penelitian., Dan baris pertama dibuka pada tahun 1979

. The MTR segera populer dengan penduduk Hong Kong, sebagai akibatnya, baris berikutnya

telah dibangun untuk menutupi lebih banyak wilayah. Ada perdebatan terus-menerus tentang

bagaimana dan di mana untuk memperluas jaringan MTR.

Page 13: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

13

Page 14: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

14

BAB 4

KESIMPULAN

Dampak positif dari adanya sistem MRT di Indonesia ini adalah :

1. MRT memberikan kontribusi dalam meningkatan kapasitas transportasi publik.

2. Mengurangi angka kemacetan di Indoesia

3. Sebagai sarana transportasi yang cepat

4. Urban Integration yang menjadikan sistem MRT sebagai pendorong untuk

merestorasi tata ruang kota. Integrasi transit-urban diharapkan dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi pada area sekitar stasiun, sehingga dapat berdampak langsung

kepada peningkatan jumlah penumpang MRT di Indonesia

5. Juga mengurangi polusi udara yang ada di Indonesia, karena banyaknya kendaraan

pribadi di Indonesia yang mencemari lingkungan.

Page 15: 100406059 - JACKSON JOS (UTS).pdf

15

DAFTAR PUSTAKA

http://www.dephub.go.id/

http://www.jakartamrt.com/index.php?option=com_content&view=article&id=64&Itemid=102&la

ng=id

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/85/MIS_route_map_eng.svg

http://en.wikipedia.org/wiki/Mass_Rapid_Transit_(Singapore)

http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2011/11/15/kemacetan-lalu-lintas-dki-jakarta/

http://id.wikipedia.org/wiki/MRT_Singapura#Sejarah