10. industri tik ideal -...
TRANSCRIPT
IndustriIndustri TIK IdealTIK IdealOleh : Agus Priyanto, M.KomOleh : Agus Priyanto, M.Kom
Kondisi Pasar Mobile Telekomunikasi :Kondisi Pasar Mobile Telekomunikasi :◦ Overheated dengan jumlah penyelenggara yang relatif banyak, churn tinggi
(diperkirakan mencapai 22% pada tahun 2012 atau 750 juta setahun dari total 350 juta nomor aktif) dan price war yang men-drive kualitas menurun serta avaibility rendah. Distribusi cakupan ke area sub urban dan rural hanya dilakukan satu penyelenggarasatu penyelenggara.
◦ Pertumbuhan EBITDA masih terjadi walaupun sudah mulai menurun dan ebitda negatif terjadi pada penyelenggara non dominan. Terjadi rugi bersih pada penyelenggara dominan dan non dominan pada tahun 2012.
◦ Dinamika indikator ekonomi terjadi pada penyelenggara non dominan.◦ Satu penyelenggara mendorong skala ekonomi yang besar untuk berkompetisi ◦ Satu penyelenggara mendorong skala ekonomi yang besar untuk berkompetisi
bagi penyelenggara non dominanKondisi Pasar Wholesale Broadband◦ Pasar masih dikuasai oleh PT. Telkom dengan pertumbuhan yang rendah.◦ Pertumbuhan yang rendah terjadi sebagai akibat pasar mobile broadband belum
terbentuk sebagai basis dalam mendorong pengembangan fixed broadband.◦ Biaya infrastruktur yang tinggi dan ketidak terbukaan akses bagi gedung dan
kawasan menjadi main barier factor.◦ Supply pasar secara marjinal masih terjadi oleh pelaku usaha yang pragmatis
dalam memenuhi demand broadband
Background Background Background Background
Industri Telekomunikasi
k fi i dkurang efisien dan efektif dalam mendorong
pertumbuhan akses d k didan ketersediaan, khususnya dalam bertransformasi menjadi industri b b i d tberbasis data
Background Background Background Background
Pembentukan Industri yang efisien dan Efektif dalam mencapai tujuan stakeholder
Pemerintah Industri
Optimaliasi peran t l k ik i
Pertumbuhan i d t i telekomunikasi
dalam pembangunan
industri yang sustainable
nonnonRPJM
Kominfo
PENGGUNAPeningkatan distribusi dan ketersediaan infrastruktur, jaringan d l
Peningkatan keterjangkaun (affordabilitas) layanan
TujuanTujuan
dan layanan telekomunikasi
TujuanTujuan
Membangun ekosistem Industri Telekomunikasi ke depan
TujuanTujuan“Rumah” Industri Telekomunikasi
TujuanTujuan
Interpretasi•Merupakan gambaran ekosistem industri berdasarkan peran-peran yang ada beserta aturannya dan relasi antar peran yang ada dalam industri;ada dalam industri;
•Merupakan “playing home” bagi semua pemangku kepentingan dengan batasan dan aturannya
Konsep•Terdapat pondasi atau hal fundamental dari industri•Terdapat pilar yang menopang industri agar berdaya guna bagi pembangunan nasional
•Terdapat atap yang menaungi pilar dan bagian industri agar p p y g g p g gberdiri dengan baik
Materi•Definisi pondasi, bagian, pilar dan atap;
“Rumah” Industri Telekomunikasi“Rumah” Industri Telekomunikasi•Jumlah dari pondasi, bagian, pilar dan atap;•Kapasitas dan cakupan dari pondasi, bagian, pilar dan atap;
Rumah Industri TelekomunikasiRumah Industri Telekomunikasi
Peran Dalam Industri Hirarkional Industri
Mapping
StrategiStrategiStrategiStrategi
StrategiStrategiStrategiStrategi
Penataan Regulasi K lid i Tahap I Tahap II Tahap III
Strategic Development Plan (SDP)Industri Telekomunikasi [DRAFT]Tahapan:
Penataan Struktur Industri
(Transisi)
•PM Jaringan•PM Jasa•PM OTT•FTP dan Kebijakan
Regulasi Persaingan
Usaha
•PM Penyelenggara Dominan
•PM Tata Cara
Reposisi Industri
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
Konsolidasi Industri
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3
Struktur Ideal Industri
•3 Major Player Mobile Broadband
•1 Major Player Fixed Broadband
Regulasi:
•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian
•PM Tata Cara Implementasi Regulasi Asimetris
•PM Mediasi Perselisihan Antar
MNVO •PM Interkoneksi•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open Platform
( pdimensi penyelenggaraan telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan•Revisi PM Jasa•Regulasi NP
Fixed Broadband•3-5 Regional Major Player
•2 Intermediasi•3-5 Major Backbone Player
•3-5 major regional b kb
gPenyelenggaraan Telekomunikasi
Antar Penyelenggara
•PM Merger dan Akusisi
•PM Tarif (termasuk tarif l )
pNetwork backbone
•3 Major MVNO•3-5 Konsorsium infrastruktur
2014 2015 2016 20202018Tahun: plan)2014 2015 2016 20202018• 3 Major Mobile Player, 5 Non Major Player, 5 Regional•1 Major Fixed Player, 2 non major player, 1 + N regional•3 Major Backbone Player, N non major
• 3 Major Mobile Player, 1 Non Major Player, 1 Consolidated Regional• Initial MVNO•1 Intermediasi•1 Major Fixed Player,1 Extention Player3 Majo Backbone Pla e
• 3 Major Mobile Player, 1 Non Major Player, 1 Consolidated• 2 Intermediasi• 3 -5 MVNO•1 Major Fixed Player, • many regional•3 Major Backbone Pla e 3 egional
Struktur : • 3 Major Mobile Player, 5 Non Major Player, 5 Regional•1 Major Fixed Player, 2 non major player, 1+N regional
• Limeted Special Purposes
• 2-3 satellite
StrategiStrategi
y , jand regional player• N penyedia infrastruktur
•3 Major Backbone Player, N Regional Extention•N penyedia infrastruktur
Player, 3 regional Extention player• N penyedia infrastruktur
Kebijakan:
•3 Major Backbone Player, N non major and regional player
• N Special Purposes • N Special Purposes • Many Dismentle Special Purposes
• Many Dismentle Special Purposes
• N satellite • N satellite • N satellite • N satelliteStrategiStrategi Implementasi UU Telekomunikasi
Perpres IBP Inpres Broadband
Palapa Ring
IPv6 Full
Smart Cities
USO Program : Local Content, Capacity Building, Community Development
R dM R l i P l T l k ik iRoadMap Regulasi Penyelenggaraan Telekomunikasi
2014 2015 2016 20202018Tahun:
Penataan Struktur Industri
Regulasi Persaingan
U hReposisi Industri Konsolidasi
IndustriStruktur Ideal
Industri
Tahap I Tahap II Tahap I
2014 2015 2016 20202018Tahun:
(Transisi)
•PM Jaringan•PM Jasa•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
Usaha
•PM Penyelenggara Dominan
•PM Tata Cara Implementasi
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3 dimensi penyelenggaraan
Industri
•3 Major Player Mobile Broadband
•1 Major Player Fixed Broadband
•3-5 Regional l•PM Open Access
•PM Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan Telekomunikasi
Implementasi Regulasi Asimetris
•PM Mediasi Perselisihan Antar Penyelenggara
•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open Platform Network
penyelenggaraan telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan•Revisi PM Jasa•Regulasi NP
Major Player•3-5 Major Backbone Player
•3-5 major regional backbone
•3 Major MVNOTelekomunikasi gg
•PM Merger dan AKusisi
•PM Tarif (termasuk tarif plan)
Penataan Struktur Industri (Transisi)
•PM JaringanPM Jasa
Merupakan tahapan awal masa transisi dengan membangun aturan yang mendorong penyederhanaan struktur industri, dimulai dengan clustering izin dalam kelompok yang sama sesuai •PM Jasa
•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM Infrastructure
h i
clustering izin dalam kelompok yang sama sesuai UU 36 dan PP 52.Perkuatan penyelenggara penyedia infrastruktur dan layanan jaringan untuk membangun basis industri yang kuat.
sharing•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan Telekomunikasi
y gPerubahan format modern licensing khususnya pada definisi kuantitatif dan komitmen pembangunan dan komitmen layananFasilitasi industri untuk efisien dalam penyedia layanan.Perkuatan fungsi pengendalian dengan tindakan pengendalian yang terukur dan transparan.
T i i I d t i (F k l)T i i I d t i (F k l)Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Penataan Struktur Industri
(Transisi)•PM Jaringan•PM Jasa•PM Jasa•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM •PM Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan n Telekomunikasi
Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Penataan Struktur Industri
(Transisi)•PM Jaringan•PM Jasa•PM Jasa•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM •PM Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan n Telekomunikasi
24/05/2016
Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Penataan Struktur Industri
(Transisi)•PM Jaringan•PM Jasa
Technical Plan•Relasi User-OTT-Operator•Keamanan data user
Business and Economic Regulation
•Model “smart pipe”•Kerangka integrasi •PM Jasa
•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM
•Keamanan data user•Customer care•Penegakan hukum
•Kerangka integrasi business•B2B•Open flatform
•Pricing•PM Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan
•Kondisi untuk berbayar•Data vs content pricing
•Relasi OTT – Local content•HAKI
n Telekomunikasi
24/05/2016
Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Penataan Struktur Industri
(Transisi)•PM Jaringan•PM Jasa
Technical Plan
• Rencana Pentarifan (Tariff plan)
Numbering
• Penetapan skala penomoran•PM Jasa
•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM
(Tariff plan)• Rencana Koneksi
antara Jasa ke Jaringan
penomoran• SOP pengalokasian
Penomoran• Persayaratan
permohonan•PM Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan
permohonan• Metode evaluasi
n Telekomunikasi
24/05/2016
Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Penataan Struktur Industri
(Transisi)•PM Jaringan•PM Jasa
Model
•Obligation
Cakupan OS/IS
•Pasif
Materi
•Dokumen P•PM Jasa
•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM
•B2B (Efficiency) •Open Estate/Building
Penawaran•Business Process•Kontrak•Mediation•Hubungan •PM
Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan
•Hubungan dengan komitmen pembangunan
n Telekomunikasi Membangun Efisiensi dan efektiftas dalam industri
24/05/2016
Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Penataan Struktur Industri
(Transisi)•PM Jaringan•PM Jasa
Model Objek Materi Subyek•PM Jasa•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM
•Periodik•Investigasi•Rekomendasi evaluasi
•Laporan masyarakat
•Izin penyelenggaraan
•Komitmen Pembangunan
•BHP•Regulasi
•Hukum Acara•Bentuk Keputusan Pengendalian•Interim•Final
•Penyelenggara Jaringa
•Penyelenggara Jasa•BHP untuk ISP dan value added
•PM Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan
y gPenyelenggaraan
n Telekomunikasi Membangun kepastian dalam proses law enforcement
24/05/2016
Transisi Industri (Fokus awal)Transisi Industri (Fokus awal)
Penataan Struktur Industri
(Transisi)•PM Jaringan•PM Jasa
Expected Regulatory Impact:Struktur Industri akan mulai terkonsolidasi pada fokus penyediaan layanan : infrastruktur, layanan •PM Jasa
•PM OTT•FTP dan Kebijakan Penomoran
•PM Open Access•PM
jaringan, jasa, penyedia kontenPeningkatan efisiensi tercapaiKomposisi secara major industri masih tetap sama•PM
Infrastructure sharing
•PM Tata Cara Pengendalian Penyelenggaraan
sama
n Telekomunikasi
Regulasi Persaingan
Penataan Persaingan UsahaMateri Regulasi Multiple Criteria Dominan Player
•PM Penyelenggara Dominan
•PM Tata Cara I l t i
Persaingan Usaha • Lex Specialist UU 5/1999
• Konsep Dominan• Proses Penentuan Dominan –
Holistic tidak berdasarkan angkaatau jumlah kriteria
• Definisi Pasar
• Kepemilikan infrastruktur• Pangsa pasar
• Billable outgoing minutes• Total SMS P2P• Total Produksi Data
Implementasi Regulasi Asimetris
•PM Mediasi Perselisihan Antar Penyelenggara
• Definisi Pasar• Guideline untuk market review
(metode tidak boleh mengikat)• Perjanjian yg dilarang –
Oligopoly, Penetapan Harga, Pembagian Wilayah,
• Jumlah Pengguna• Revenue
• Kemampuan mempengaruhipasar (marketing)
• Kemampuan menghimpun danaM d lPenyelenggara
•PM M&A•PM Tarif (termasuk tarif plan)
g y ,Pemboikotan, Kartel, Trust, Oligopsony
• Integrasi Vertical• Kegiatan yang dilarang• Kepemilikan Silang /
Kepengurusan Silang
• Modal• Kemampuan menghimpun laba• Vertical integration
Kepengurusan Silang• Asymmetric Regulation
Membangun kepastian head-to-head dalam berkompetisi
24/05/2016
Page
19
Membangun kepastian head to head dalam berkompetisi
Regulasi Persaingan
Penataan Persaingan Usaha
M d l M t i R l i
•PM Penyelenggara Dominan
•PM Tata Cara I l t i
Persaingan Usaha Model
•Assymmetric Regulationuntuk menghambat
Materi Regulasi
• Objek regulasi dil k k b d k Implementasi
Regulasi Asimetris
•PM Mediasi Perselisihan Antar Penyelenggara
untuk menghambatagresivitas operator dominan dan mencegahoperator kecil semakinterjun bebas.
•Dilakukan dengan syarat
dilakukan berdasarkan review dan analisa pasar;
• SOP penentuan cakupan asimetris;Penyelenggara
•PM M&A•PM Tarif (termasuk tarif plan)
•Dilakukan dengan syaratdan batasan waktu.
cakupan asimetris;• SOP implementasi
asimetris;
Membangun kepastian head-to-head dalam berkompetisi
24/05/2016
Page
20
Membangun kepastian head to head dalam berkompetisi
Regulasi Persaingan
Penataan Persaingan Usaha
Model Materi Regulasi
•PM Penyelenggara Dominan
•PM Tata Cara I l t i
Persaingan Usaha Model
•Mencegah dan meminimalisasi kasus
Materi Regulasi
•Pelaporan dan permintaan mediasiImplementasi
Regulasi Asimetris
•PM Mediasi Perselisihan Antar Penyelenggara
meminimalisasi kasus hukum yang dibawa ke ranah penagakan hukum
•Industri mampu melakukan resolusi terhadap perselisihan dalam industri
mediasi•Pembentkan panel mediasi•Tugas dan wewenang panel mediasi
•Keputusan interimPenyelenggara
•PM M&A•PM Tarif (termasuk tarif plan)
perselisihan dalam industri •Keputusan final•Proses dan kerangka mediasi
Membangun kepastian head-to-head dalam berkompetisi
24/05/2016
Page
21
Regulasi Persaingan
Penataan Persaingan Usaha
Regulasi Tariff PlanTariff Plan/tarifdasar/skema atau rencana
•PM Penyelenggara Dominan
•PM Tata Cara I l t i
Persaingan Usaha Regulasi Tariff Plan
•Mekanisme Tariff Plan•Fungsi SP & Voucher
/pentarifan adalah sebuahproduk yang berisi rinciaantarif dimana seorangpengguna menyatakanbergabung dalam sebuahImplementasi
Regulasi Asimetris
•PM Mediasi Perselisihan Antar Penyelenggara
•Regionalisasi Tarif•Transparansi Informasi danPromosi
•Sanksi Denda Pelanggaran
bergabung dalam sebuahlayanan dengan caramembeli skema tariftersebut baik secara on-line, secara fisik atau
Penyelenggara•PM M&A•PM Tarif (termasuk tarif plan)
melalui registrasi• Tariff Plan melekat
pada voucher isi ulang• Informasi Tariff Plan (masa
aktif, harga) yang jelas.
St t P k h • Regulator dapat mengambiltindakan yang diperlukantermasuk menghentikan suatuTariff Plan apabila merupakanbagian dari praktek anti
• Starter Pack hanyauntuk aktifasi layanandan harganya diregulasi
24/05/2016
bagian dari praktek anti-kompetisi
Regulasi P i U h
Penataan Persaingan Usaha
Expected Regulatory Impact:
•PM Penyelenggara Dominan
•PM Tata Cara Implementasi R l i A i t i
Persaingan Usaha• Struktur Industri akan mulai terkonsolidasi secara
jumlah penyediaan layanan : infrastruktur, layanan jaringan, jasa, penyedia konten
• Adanya permintaan menjadi SerCoRegulasi Asimetris•PM Mediasi Perselisihan Antar Penyelenggara
•PM M&A•PM Tarif (termasuk tarif plan)
• Adanya permintaan menjadi SerCo• Peningkatan efisiensi tercapai• Komposisi secara major industri berubah :
• 3 Major Mobile Player, 1 Non Major Player, 1 C lid t d R i ltarif plan) Consolidated Regional
• Initial MVNO• 1 Major Fixed Player,1 Extention Player• 3 Major Backbone Player, N Regional
E t tiExtention
24/05/2016
Reposisi IndustriReposisi Industri
Model Framework Regulasi
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri•Partial MVNO•Full MVNO
•Technical Procedure Framework•QoS•Numbering•InterconnectB i P d
•Numbering•Interkoneksi•Tariff/Pricing•BHP Tel•BHP Frek
•PM Interkoneksi•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open
•Business Procedure Framework•Wholesale concept on MVNO
•Equal access•Asymetric regulation
•BHP USO
•PM Open Platform Network
Membangun pilihan NetCo atau SerCo
24/05/2016
Reposisi IndustriReposisi Industri
Inisiasi
•B2B
Business Framework
•B2B dan Penawaran
Kerangka Regulasi
•Pembukaan peluang
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri •B2B•Pembukaan peluang usaha oleh regulator pada operator tertentu;
•Penawaran Operator
•B2B dan Penawaran Operator•Normaly closed•Saat ditawarkan pada satu calon MVNO, maka terbuka sepanjang teknis
k k
•Pembukaan peluang usaha oleh regulator pada operator tertentu;•Kriteria operator yang diminta membuka MVNO
•Proses evaluasi d•PM Interkoneksi
•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open
memungkinkan•Harus izin dari regulator
operator yang diminta membuka MVNO
•Pengumuman peluang usaha
•Metode seleksi•Penetapan penyelenggara MVNO•PM Open
Platform Network
Membangun pilihan NetCo atau SerCo
penyelenggara MVNO
24/05/2016
Reposisi IndustriReposisi Industri
Model Teknis Model Business Kerangka Regulasi
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri• IP Interconnect
• Koneksi• Peering• Settlement
Traffic
• Pricing (TSLRIC)• Reference
Interconnect Offer
• POI/POC• Proses
Interkoneksi• Mediasi
PerselisihanP h DPI•PM Interkoneksi
•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open
• Spam• Traffic sensitive
• Termination• Origination• Whosale transit
l b d
• Pengesahan DPI
•PM Open Platform Network
Membangun pilihan NetCo atau SerCo
• Volume based
24/05/2016
Reposisi IndustriReposisi Industri Model Cakupan OS/IS Materi
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri
•Obligation•B2B (Efficiency)
•Pasif•Aktif•Open Estate/Building
•Dokumen Penawaran
•Business Process•Kontrak•PM Interkoneksi
•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open
Estate/Building •Kontrak•Mediation•Hubungan dengan komitmen
b•PM Open Platform Network
Membangun pilihan NetCo atau SerCo
pembangunan
24/05/2016
Reposisi IndustriReposisi Industri Model Cakupan MNP Materi
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri
•Obligation•Analisa pasar dan kebutuhan pengguna
•Technical regulation
•Interkoneksi•Routing•QoS•Fraud•PM Interkoneksi
•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open
pengguna•B2B (Efficiency)
•Fraud•Mediation•Hubungan dengan komitmen
b•PM Open Platform Network
Membangun pilihan NetCo atau SerCo
pembangunan
24/05/2016
Reposisi IndustriReposisi Industri
Model•Merupakan
Cakupan MNP•Standard Open
Materi•Kriteria
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri •Merupakan konsep enskapsulasi jaringan akses sebagai intermediasi ke
•Standard Open flatform network
•Konsep consolidated networkBent k la anan
•Kriteria Penyelenggara layanan intemediasi
•Hak dan kewajiban •PM Interkoneksi
•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open
intermediasi ke penyelenggara jasa
•Enkapsulasi dalam bentuk horizontal
•Bentuk layanan intermediasi
•Hubungan penyelenggara penyedia layanan i t di i
kewajiban penyelenggara penyedia layanan intermediasi
•PM Open Platform Network (Intermediasi Jaringan)
horizontal (kemampuan backbone nasional) dan vertical (kemampuan
intemediasi dengan penyedia akses
(kemampuan backbone international)
•Jumlah Dibatasi
24/05/2016
Membangun pilihan NetCo atau SerCo
Reposisi IndustriReposisi Industri Expected Regulatory Impact:
•PM MVNO•PM Tata Cara Evaluasi Izin MNVO
•PM Interkoneksi
Industri• Struktur Industri akan terkonsolidasi secara
jumlah penyediaan layanan : infrastruktur, layanan jaringan, jasa, penyedia konten
• permintaan menjadi SerCo•PM Interkoneksi•PM OA Aktif•PM IFS aktif•PM Tata Cara Implementasi MNP
•PM Open
• permintaan menjadi SerCo• Peningkatan efisiensi tercapai• Komposisi secara major industri berubah :
• 3 Major Mobile Player, 1 Non Major Player, 1 C lid t d•PM Open
Platform Network (Intermediasi Jaringan)
Consolidated• 3 -5 MVNO• 1 Major Fixed Player, • many regional
3 M j B kb Pl 3 i l • 3 Major Backbone Player, 3 regional Extention player
24/05/2016
Membangun pilihan NetCo atau SerCo
Konsolidasi Industri
Konsolidasi Industri
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3 dimensi
Industri
Jen
isP
asar Layer jenis
penyedian padasatu jenisIzinpenyelenggaraan
penyelenggaraan telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan
•Revisi PM Jasa
Cakupan UsahaJ
• Penyelenggaraan telekomunikasi disusun dalam suatu fungsi•Regulasi NP
y gg gdalam tiga dimensi yaitu jenis pasar, cakupan usaha danjumlah atau Penyelenggaraan = f (jenis pasar, cakupanusaha, jumlah);
• Pada jenis penyelenggaraan tertentu terdapat aturanj p y gg ppembatasan jumlah;
• Cakupan usaha dilakukan akan pasar “consolidated” dan tidakterjadi distrosi pasar karena penyediaan yang marjinal.
• Dimensi penyelenggara diasumsikan harus dapat memenuhi
24/05/2016
Page
31
p y gg pkebutuhan layanan telekomunikasi masyarakat
Konsolidasi Industri
Konsolidasi IndustriKonsep Penyelenggaraan:
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3 dimensi
Industri
lesa
led
Penyediaapenyelenggaraan telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan
•Revisi PM Jasa Pas
arW
ho
Bro
adb
and
yn LayananjaringanBACKBONE
•Regulasi NPCakupan Nasional denganTitik simpul pada setiap kabupatenDengan kapasitas tiap titik simpul10 GbpsKerangka waktu : 3 Tahun WasdalKerangka waktu : 3 TahunModal Minimum : 20 TrilliunCakupan Regional denganTitik simpul pada setiap kabupatenDengan kapasitas tiap titik simpul10 Gbps
Tingkatan Sanksi:•Denda
24/05/2016
Page
32
10 GbpsKerangka waktu : 3 TahunModal Minimum : 5 Trilliun
Denda•PeringatanPencabutan Izin•Pencabutan Izin
Konsolidasi Industri
Konsolidasi IndustriKonseptransisi: Analisa Kelayakan Jumlah
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3 dimensi
Industri
PenyesuaianIzin 12
Analisa Kelayakan JumlahOp
0
penyelenggaraan telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan
•Revisi PM Jasa
Op A Op B Op C
Op D Op E Op F
engg
ara
4•Regulasi NP
Op G Op H Op ..
Peny
ele
Jart
up
35
ProsesKonsolidasi
Reposisi UsahaPerkuatan
Pasar Efektifdan Efisien
5
W d l
6
Page
33
PerkuatanUsaha
dan EfisienWasdal
Konsolidasi Industri
Konsolidasi IndustriPerencanaan
PenyelenggaraPengalokasianPita Spektrum
Penggunaan spektrumfrekuensi radio utamanya untukkeperluanpenyelenggaraan
Harmonisasi:
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3 dimensi
Industri
Perizinan
Penyelenggaraan
Telekomunikasi
Pita SpektrumFrekuensi
RadioKomitmen
PenyelenggaraPengalokasianPita Spektrum
penyelenggaraantelekomunikasi
penyelenggaraan telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan
•Revisi PM Jasa
PerizinanPenyelenggaraan
PerizinanSpektrum
Frekuensi radio
an – CakupanMinimal
FrekuensiRadio
Masa Laku Izinspektrum
frekuensi radio
Masa Laku IzinPenyelenggara
an•Regulasi NP
frekuensi radioanTelekomunikasi
KerjasamaPenggunaan
spektrumfrekuensi radio
PersainganUsaha, Merger
Akusisi, l d
Izin spektrumfrekuensi radio
non telko
PengaturanPenyelenggaraan
Struktur PasarTelekomunikasi
frekuensi radioPerlindunganPengguna
Page
34
non telkoTidak menjadisubsitusi layanantelekomunikasi
Konsolidasi Industri
Konsolidasi Industri
Model Cakupan NP Materi
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3 dimensi
Industri
•Obligation•Analisa pasar dan kebutuhan pengguna
•Technical regulation
•Interkoneksi•Routing•QoS•Fraudpenyelenggaraa
n telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan
•Revisi PM Jasa
pengguna•B2B (Efficiency)
•Fraud•Mediation•Hubungan dengan komitmen
b•Regulasi NP pembangunan
Page
35
Konsolidasi Industri
Konsolidasi Industri
Expected Regulatory Impact:
•PM Perencanaan Penyelenggara Telekomunikasi (Implementasi 3 dimensi
Industri• Struktur Industri terkonsolidasi dengan baik• Pola efisiensi terbentuk• Komposisi secara major industri berubah :
• 3 Major Player Mobile Broadbandpenyelenggaraan telekomunikasi)
•Revisi PM Jaringan
•Revisi PM Jasa
• 3 Major Player Mobile Broadband• 1 Major Player Fixed Broadband• 3-5 Regional Major Player• 3-5 Major Backbone Player• 3-5 major regional backbone•Regulasi NP • 3-5 major regional backbone• 3 Major MVNO
Page
36
metode ini digunakan untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan TIK agar lebih cepat dan efisien Konsep ini lebih cepat dan efisien. Konsep ini mengijinkan antar penyelenggara berbagi infrastruktur pasif, infrastruktur aktif, maupun keduanyamaupun keduanya.Infrastructure sharing dilakukan dengan tujuan terjadinya optimalisasi penggunaan fasilitas jaringan secara bersama serta fasilitas jaringan secara bersama serta effesiensi dari segi biaya dan ekonomi dalam pengembangan serta perluasan layanan teknologi dan informasi kepada masyarakat
Infrastructure Sharingteknologi dan informasi kepada masyarakat
Jenis Infrastrukturs as u u
Pasif
Prasarana
Infrastruktur sarana
Aktif
• Infrastruktur pasif prasarana adalah infrastruktur yang murni berupa infrastruktur umum yang dibangun yang tidak diperuntukkan khusus hanya untuk keperluan penyelenggaraan telekomunikasi.
• Infrastruktur pasif sarana adalah infrastruktur pasif yang khusus diperuntukkan untuk keperluan penyelenggaraan telekomunikasi.
• Infrastruktur Aktif adalah infrastruktur (perangkat) yang dapat
InfrastrukturInfrastruktur SharingSharing
menghasilkan layanan telekomunikasi secara langsung dalam bentuk kanal transmisi maupun perangkat yang dapat merutekan aliran layanan telekomunikasi.
InfrastrukturInfrastruktur SharingSharing
Sebagai contoh, di UK, Orange dan Vodafone g , , gmembagi RAN di seluruh negeri. Keuntungan cost sharing infrastructure diilustrasikan pada grafik berikutgrafik berikut
InfrastrukturInfrastruktur SharingSharingInfrastrukturInfrastruktur SharingSharing
penghematan dalam biaya pembangunan Infrastrukturtelekomunikasi yang akan dirasakan operator telekomunikasi yang akan dirasakan operator telekomunikasi dalam jangka panjang,terjadinya peningkatan efisiensi dalam proses internal perusahaan,k b t h t k j k ( h fl ) did lkebutuhan untuk menjaga arus kas (cash flow) didalamoperasional perusahaan, dapat menghemat arus kas bilamelakukan kombinasi pembangunan dan sewa menaratelekomunikasi, disamping mengalihkan alokasi belanja
d l j di bi i lmodal menjadi biaya operasional.terjadinya perubahan model bisnis pada operator telekomunikasi yang semula melakukan sendiri pembangunan infrastuktur telekomunikasinya menjadi
i f k l k ik i d i h l imenyewa infrastruktur telekomunikasi dari perusahaan lainBagi operator baru, akan membantu penggelaran layanan
InfrastrukturInfrastruktur SharingSharingInfrastrukturInfrastruktur SharingSharing
Maksud dari penggelaran open access atau k t b k k d l h d t b ik keterbukaan akses adalah dapat memberikan pilihan layanan kepada pengguna telekomunikasi di suatu daerah sehingga terjadi persaingan dalam hal penyediaan jasa telekomunikasi oleh penyelenggara jasa telekomunikasi.
Open AccessOpen AccessOpen AccessOpen Access
Open AccessOpen AccessOpen AccessOpen Access
Jenis layanan
Full unbundling (akses ke “raw cooper” atau fiber ti ) di i h b k
Line Sharing atau shared access, dimana incumbent dapat mengendalikan copper pair dan melanjutkan bitstream access, incumbent masih mengendalikan b ib li l k ik kt k d optic), dimana copper pairs menghubungkan
subscriber ke MDF yang disewa oleh penyelenggara baru dari incumbent.
p g pp p jmenyediakan beberapa layanan kepada subcriber juga mengijinkan pencari akses menyewa bagian dari copper pair spectrum dan menyedikan layanan kepada subcriber yang sama
subscriber line namun menalokasikan spektrum kepada pencari akses. Incombent menyediakan teknologi ADSL dan modem sehingga pendatang baru tidak memiliki kendali manajemen pada physical line tidak diperbolehkan untuk
Open AccessOpen Access
kepada subcriber yang sama.j p p y pmenambah perangkat lain
Open AccessOpen Access
Prinsip OAMewajibkan incumbent dari jaringan broadband nasional dan Mewajibkan incumbent dari jaringan broadband nasional dan stasiun landing cable untuk menyediakan Open Access yang adil dan non-diskriminasiRegulasi berkenaan dengan wholesale, termasuk kewajiban untuk mempublikasikan referensi tawaran untuk akses ke untuk mempublikasikan referensi tawaran untuk akses ke fasilitas penting dan harga berorientasi biaya, sebagai sarana untuk open accessMenetapkan aturan yang menjamin persamaan hak dan non-diskriminasi serta menghindari adanya monopoli dari diskriminasi serta menghindari adanya monopoli dari operator infrastruktur pertama di suatu bangunan jika suatu infrastruktur dibangun di atas sebuah bangunan.Mendorong para operator untuk membangun dan membuat system informasi terpusat dalam bentuk database yang system informasi terpusat dalam bentuk database yang mudah diakses.Fleksibilitas aturan Open Access
Open AccessOpen AccessOpen AccessOpen Access
Jenis Investasi Urban Suburban
sipil pasif aktif sipil pasif aktifsipil pasif aktif sipil pasif aktif
Pembangunan jaringan
baru
86% 8% 5% 88% 9% 3%
Open access one overlay 52% 30% 18% 55% 34% 10%Open access one overlay 52% 30% 18% 55% 34% 10%
Open access two overlay 69% 20% 12% 71% 21% 7%
• sebagian besar nilai investasi dalam pembangunan fasilitas jaringan akses banyak terfokus pada pekerjaan sipil. Dimana 86% hingga 89% dari total investasi dihabiskan pada sektor 86% hingga 89% dari total investasi, dihabiskan pada sektor tersebut,
• bila penyelenggara telekomunikasi memanfaatkan fasilitas open access, pekerjaan sipil dapat direduksi hingga 45% -
Open AccessOpen Access71% dari total investasi
Open AccessOpen Access
Pengaruh OAgmembuka peluang penyelengara operator telekomunikasi baru untuk ikut dalam iklim kompetisi di indonesiaiklim kompetisi di indonesiaMendukung Ketersediaan, keterjangkauan layanan telekomunikasiypenyelenggara incumbent untuk dapat membuka jaringan aksesnya karena
k k k hil b b mereka akan kehilangan beberapa pangsa pasar (captive market)
Open AccessOpen AccessOpen AccessOpen Access
RekomendasiRekomendasi InfrastrukturInfrastrukturSharingSharing
Pola Penyelenggaraan infrastruktur SharingKewajiban penggunaan infrastruktur telekomunikasi secara bersama
• Direktur Jenderal menetapkan jenis infrastruktur telekomunikasiyang bersifat “wajib” untuk digunakan secara bersama, dan
l l k k b k f kpenyelenggara telekomunikasi wajib mencantumkan infrastrukturtelekomunikasi yang dimiliki yang dapat digunakan secara bersama
Konsolidasi penggunaan infrastruktur telekomunikasi secara bersamaKonsolidasi penggunaan infrastruktur telekomunikasi secara bersama
• Penawaran penggunaan infrastruktur telekomunikasi secara bersamaoleh satu penyelenggara (pemilik infrastruktur) kepadapenyelenggara telekomunikasi lainnya secara B2B.penyelenggara telekomunikasi lainnya secara B2B.
Pembangunan dan Penggunaan infrastruktur telekomunikasi secarabersama
• Pembangunan dan penggunaan Infrastruktur telekomunikasi secarabersama dilakukan atas inisiatif oleh: bersama dilakukan atas inisiatif oleh: • dua atau lebih penyelenggara telekomunikasi• Pemerintah Daerah dan/atau Direktur Jendral
Rekomendasi Infrastruktur SharingPembangunan dan Penggunaan infrastruktur telekomunikasisecara bersamaInisiatif Pemerintah Daerah/Direktur Jendral
Pemerintah Daerah Direktur Jendralmenyampaikan usulan
Penyelenggaratelekomunikasi yang
berminat
Apabila tidak terdapatsurat pernyataan
minat, maka Dirjendapat menunjuk satu
atau lebihpenyelenggara untuk
Direktur Jendralmelakukan koordinasidan fasilitasi seluruh
menyampaikan usulaninisiatif kepada
Direktur Jendral,
menyampaikan usulaninisiatif kepada para
penyelenggaratelekomunikasi
berminat, menyampaikan surat
pernyataan minatkepada Direktur
Jendral.
melaksanakan inisiatifpembangunan, atau
berkoordinasi denganPemda untuk
menunjuk BUMN atauBUMD untuk
melaksanakan inisiatifpembangunan
penyelenggara yang telah menyempaikan
surat pernyataanminat untuk Joint Planning Session
• Rencana teknis;J i t Pl i • Rencana investasi;
• Rencana pembangunan;• Rencana pengoperasian
dan pemeliharaan
Joint Planning Session) meliputi
pembahasan:
Pelaksanaan IS di Daerah USO/TerpencilPenyelenggara telekomunikasi yang memiliki infrastruktur telekomunikasi di daerah terpencil dapat membuka infrastrukturnya untuk digunakan secara bersama dengan memperhatikan waktu operasi infrastruktur, 7 Tahun.memperhatikan waktu operasi infrastruktur, 7 Tahun.penggunaan infrastruktur secara bersama di daerah terpencil pada waktu masa operasi kurang dari 7 tahun diserahkan kepada masing-masing penyelenggara dengan prinsip Bussiness-to-Bussinesspenyelenggara telekomunikasi yang ingin menggunakan keterbukaan akses tersebut wajib untuk menjalankan komitmen membangun infrastruktur di daerah terpencil lainnyamembangun infrastruktur di daerah terpencil lainnya
RekomendasiRekomendasi InfrastrukturInfrastrukturSharingSharingSharingSharing
Infrastruktur Sharing
Negosiasi penyelesaian masalah tidak menghasilkan kesepakatan maka kedua belahpihak atau salah satu pihak dapat mengajukan permohonan mediasi kepada
Infrastruktur SharingPenyelesaian Perselisihan
pihak atau salah satu pihak dapat mengajukan permohonan mediasi kepadaDirektur Jendral.
Dalam hal proses mediasi tidak menghasilkan keputusan yang dapat diterima olehkedua belah pihak maka kedua belah pihak atau salah satu pihak dapat mengajukan
permohonan arbitrase sesuai peraturan perundang-undangan
Para penyelenggara telekomunikasi yang telah mencapai kesepakatan penggunaaninfrastruktur secara bersama wajib menandatangani perjanjian kerjasama
penggunaan infrastruktur secara bersama
Infrastruktur Sharing
Setiap penyelenggara telekomunikasi yang memiliki infrastruktur
Dokumen Penawaran Penggunaan Infrastruktur Telekomunikasi Secara Bersama
p p y gg y gtelekomunikasi yang telah ditetapkan sebagai bagian dari infrastrukturtelekomunikasi yang wajib digunakan secara bersama harus menyusunDokumen Penawaran Penggunaan Infrastruktur telekomunikasi secarabersama.Setiap penyelenggara telekomunikasi yang memiliki infrastrukturtelekomunikasi yang akan ditawarkan kepada penyelenggara telekomunikasilainnya untuk digunakan secara bersama harus menyusun DokumenPenawaran Penggunaan Infrastruktur telekomunikasi secara bersama.ggDokumen Penawaran Penggunaan Infrastruktur telekomunikasi secarabersama disusun berdasarkan tata cara penyusunan Dokumen PenawaranPenggunaan Infrastruktur telekomunikasi secara bersama
Maksud, Tujuan dan Prinsip, j p
Maksud Tujuan Prinsipa sud
•Menciptakanliberalisasi penggunadengan pilihanl
ujua
•Keterjangkauanlayanan
•Ketersediaan jaringan
s p
•Transparan•Berkeadilan•Efisien
layanantelekomunikasi yang lebih besar
•mendorongterciptanya
•Kualitas layanan •Kesetaraan
RekomendasiRekomendasi Open AccessOpen Access
persaingan yang sehat
RekomendasiRekomendasi Open AccessOpen Access
Penyedia dan pencari Keterbukaan Aksesy p
Penyedia keterbukaani k k b lJaringan akses kabel
• penyelenggara jaringan tetap
P di k t b k
Pencari keterbukaanJaringan akses
Penyedia keterbukaanJaringan akses nirkabel• Penyelenggara jaringan tetap;
• penyelenggara jasa telekomunikasi yang tidak memiliki jaringan akses
RekomendasiRekomendasi Open AccessOpen Access
• Penyelenggara jaringanbergerak
RekomendasiRekomendasi Open AccessOpen Access
Jenis jaringanj g
JaringanAkses
Jaringanakses kabel
Jaringanakses
nirkabel
jaringanakses kabel
tembaganirkabelterestrial
jaringanakses Serat
optikWiFi
RekomendasiRekomendasi Open AccessOpen Accesssatelit
RekomendasiRekomendasi Open AccessOpen Access
Rekomendasi Open AccessPola penggunaan infrastruktur telekomunikasi secara bersama
K jib k t b k k
p
Kewajiban keterbukaan akses• Penyelenggara telekomunikasi wajib
mencantumkan jaringan akses telekomunikasimencantumkan jaringan akses telekomunikasiyang dimiliki yang telah ditetapkan sebagaijaringan yang dapat dibuka oleh Direktur Jenderal.
Penawaran keterbukaan aksesPenawaran keterbukaan akses• Penawaran keterbukaan akses merupakan
penawaran keterbukaan akses oleh penyediap p yketerbukaan akses kepada pencari keterbukaanakses secara bisnis.
Rekomendasi Open AccessKewajiban Keterbukaan akses
p
Penyelenggara telekomunikasi wajib mencantumkan jaringan aksestelekomunikasi yang dimiliki yang telah ditetapkan sebagai jaringan yang dapat dibuka oleh Direktur Jenderal ke dalam Dokumen PenawaranKeterbukaan Akses
Direktur Jenderal menetapkan besaran biaya penggunaan keterbukaan aksesp y p ggyang ditetapkan berdasarkan pola bisnis keterbukaan akses:
1. Penyewaan dalam kurun waktu tertentu;
2. Hak penggunaan jaringan akses (Indefeasible Right of Use/IRU);
3 Kepemilikan bersama atas jaringan akses3. Kepemilikan bersama atas jaringan akses.Penetapan biaya penggunaan untuk setiap pola bisnis dilakukan dengan
mempertimbangkan: 1. Biaya investasi;2. Biaya operasional;y p ;3. Biaya pemeliharaan.
Rekomendasi Open AccessPenawaran keterbukaan akses
p
Penawaran keterbukaan akses merupakan penawaranketerbukaan akses oleh penyedia keterbukaan akses kepadapencari keterbukaan akses secara bisnis.
Penyedia keterbukaan akses wajib mencantumkan jaringan aksesPenyedia keterbukaan akses wajib mencantumkan jaringan aksestelekomunikasi yang dimiliki yang akan ditawarkan ke dalamDokumen Penawaran Keterbukaan Akses.
Besaran biaya keterbukaan akses dalam dokumen PenawaranKeterbukaan Akses ditetapkan dengan mempertimbangkan: Keterbukaan Akses ditetapkan dengan mempertimbangkan:
1. Biaya investasi;
2. Biaya operasional;
Bi lih3. Biaya pemeliharaan.
Rekomendasi Open AccessProses Keterbukaan Akses
1 Penyelenggara telekomunikasi yang ingin menggunakan jaringan akses yang
p
1. Penyelenggara telekomunikasi yang ingin menggunakan jaringan akses yang tercantum di dalam Dokumen Penawaran Keterbukaan Akses wajib menyampaikanpermintaan kepada penyelenggara telekomunikasi penyedia jaringan akses.
2. Permintaan tersebut wajib ditanggapi oleh penyelenggara telekomunikasi penyediaj gg p p y gg p yjaringan akses.
3. Penolakan permintaan penggunaan jaringan akses secara bersama hanya dapatdilakukan apabila tidak terdapat kapasitas yang tersedia.
4. Penyelenggara Telekomunikasi penyedia jaringan akses wajib:
menggunakan sistem antrian dengan mendahulukan permintaan pertamapenggunaan keterbukaan akses
Menyampaikan jawaban permintaan penggunaan keterbukaan akses
Rekomendasi Open AccessPenyelesaian Perselisihan
p
Negosiasi penyelesaian masalah tidak menghasilkan kesepakatan maka kedua belahpihak atau salah satu pihak dapat mengajukan permohonan mediasi kepada
Direktur Jendral.
Dalam hal proses mediasi tidak menghasilkan keputusan yang dapat diterima olehkedua belah pihak maka kedua belah pihak atau salah satu pihak dapat mengajukanpermohonan arbitrase sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku
Para penyelenggara telekomunikasi yang telah mencapai kesepakatan penggunaan
permohonan arbitrase sesuai peraturan perundang undangan yang berlaku.
Para penyelenggara telekomunikasi yang telah mencapai kesepakatan penggunaaninfrastruktur secara bersama wajib menandatangani perjanjian kerjasama
keterbukaan akses.
Rekomendasi Open AccessKeterbukaan akses pada gedung dan/atau kawasan
p
Setiap pemilik gedung dan/atau kawasan wajib membuka akses - jaringan kabel ataunirkabel yang melekat pada gedung dan atau kawasan - bagi penyelenggaratelekomunikasi secara adil dan transparan.Pemilik gedung dan/atau kawasan wajib menyediakan dokumen keterbukaan akses.Penyelenggara telekomunikasi yang telah bekerjasama dengan pemilik gedung dan/ataukawasan untuk menyediakan layanan jaringan telekomunikasi wajib memberikanketerbukaan akses kepada penyelenggara telekomunikasi lainnya
TerimakasihTerimakasihTerimakasihTerimakasih