sistem pengapian konvensional dan efi

Upload: dimaz-sadewa

Post on 24-Feb-2018

475 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    1/44

    Sistem Pengapian Konvensional dan EFI

    Sistem Pengapian Konvensional dan EFI

    1. Sistem Pengapian Konvensional

    1.1 Pengertian dan Fungsi Sistem Pengapian Konvensional

    Sistem pengapian adalah salah satu sistem yang ada di dalam motor bensin yang menjaminagar motor dapat bekerja. Sistem pengapian ini berfungsi untuk menimbulkan bunga apidengan menggunakan koil pengapian (ignition oil! yang kemudian didistribusikan kemasing"masing busi melalui kabel tegangan tinggi untuk membakar ampuran bahan bakaryang sudah dikompresikan di dalam silinder. Sistem pengapian harus dapat menghasilkanlon atan bunga api# saat menghasilkannya pun harus tepat# dan saat motor mengalami

    perubahan beban atau ke epatan#sistem pengapian harus bisa menyesuaikan sehingga motordapat bekerja dengan sempurna .

    1.$ Komponen % Komponen dan Prinsip Kerja

    Komponen pada sistem pengapian konvensional# yaitu &

    a. 'aterai

    'aterai adalah alat listrik"kimia i yang menyimpan energi dan mengeluarkannya dalam bentuk listrik . Fungsi baterai adalah sebagai penyedia listrik pada sistem kelistrikan padakendaraan.

    )da $ ma am tipe baterai yaitu &

    1. 'aterai *ipe 'asah (+et *ype!

    'aterai tipe basah ( et type! terdiri dari elemen"elemen yang telah diisi penuh denganmuatan listrik (full harged! dan dalam penyimpanannya telah diisi dengan elektrolit. 'ateraiini tidak bisa dipertahankan tetap dalam kondisi full harge. Sehingga harus diisi ( harge!se ara periodik.

    Selama baterai tidak digunakan dalam penyimpanan# akan terjadi reaksi kimia se ara lambatyang menyebabkan berkurangnya kapasitas baterai. ,eaksi ini disebut -self is harge/.

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Listrik-kimiawi&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Energihttp://id.wikipedia.org/wiki/Listrikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Listrik-kimiawi&action=edit&redlink=1
  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    2/44

    $. 'aterai *ipe kering ( ry *ype!

    'aterai tipe kering ( ry *ype! terdiri dari plat"plat (positip 0 negatip! yang telah diisi penuh

    dengan muatan listrik# tetapi dalam penyimpanannya tidak diisi dengan elektrolit. adi keluar pabrik dalam kondisi kering. Pada dasarnya baterai ini sama seperti dengan baterai tipe basah. Elemen"elemen bateraij ini diisi se ara khusus dengan ara memberikan arus 2 pada plat yang direndamkan ke dalam larutan elektrolit lemah. Setelah plat"plat itu terisi penuhdengan muatan listrik# kemudian diangkat dari larutan elektrolit lalu di u i dengan air dandikeringkan. Kemudian plat"plat tersebut dirangkai dalam ase baterai. Sehingga biala bateraitersebut akan dipakai# ukup diisi elektrolit dan langsung bisa digunakan tanpa dis hargekembali.

    b. Kun i Kontak

    Kun i kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian ataumematikan dan menghidupkan sistem. Kun i kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebihterminal. *erminal utama pada kontak adalah terminal ' atau )4 dihubungkan ke baterai#*erminal I5 dihubungkan ke (6! koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan# terminalS* dihubungkan ke selenoid starter. ika kun i kontak tersebut memiliki 7 terminal makaterminal yang ke 7 yaitu terminal )22 yang dihubungkan ke a esoris kendaraan# seperti&radio# tape dan lain"lainnya.

    Kun i kontak memiliki 7 posisi yaitu& 8FF# )22# 89 dan S*),*. :ubungan kontak untukmasing"masing posisi adalah sebagai berikut&

    :ubungan terminal Pada Kun i Kontak

    . 2oil

    Fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana# yaitu menaikkan teganganlistrik dari aki yang uma 1$ volt# menjadi ribuan volt. )rus listrik yang besar ini disalurkanke busi# sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    3/44

    Fungsi koil

    Fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana# yaitu menaikkan teganganlistrik dari aki yang uma 1$ volt# menjadi ribuan volt. )rus listrik yang besar ini disalurkanke busi# sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.

    ;ang biasa disebut sebagai

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    4/44

    2ondenser kabel arna hijau kapasitasnya ?#1= uf

    2ondenser kabel arna kuning kapasitasnya ?#$$ uf

    2ondenser kabel arna biru kapasitasnya ?#$= uf

    *erbakarnya breaker point sering juga di akibatkan oleh ondenser yang tidak sesuai dengankapasitasnya atau kapasitasnya tidak normal.

    d. 'agian 5overnor )dvan er

    'agian ini berfungsi untuk memajukan saat pengapian sesuai dengan pertambahan mesin.bagian ini terdiri dari 5overnor eight dan governor spring ( pegas governor !5ambar di ba ah ini menunjukkan kontruksi dari 5overnor )dvan er

    e. 'agian Da um )dvan er

    'agian ini berfungsi untuk memundurkan atau memajukan saat pengapian pada saat bebanmesin bertanmbah atau berkurang. 'agian ini terdiri dari breaker plate vakum advan er #yangakan bekerja atas dasar kevakuman yang terjadi di dalam intake manifold.

    f. 'usi

    'usi (dari bahasa 'elanda bougie! adalah suatu suku adang yang dipasang pada mesin pembakaran dalam dengan ujung elektroda pada ruang bakar. 'usi dipasang untuk membakar bensin yang telah dikompres oleh piston. Per ikan busi berupa per ikan elektrik. Pada bagiantengah busi terdapat elektroda yang dihubungkan dengan kabel ke koil pengapian (ignition

    oil! di luar busi# dan dengan ground pada bagian ba ah busi# membentuk suatu elah per ikan di dalam silinder. :ak paten untuk busi diberikan se ara terpisah kepada 9ikola*esla# ,i hard Simms# dan ,obert 'os h. Karl 'en juga merupakan salah satu yangdianggap sebagai peran ang busi.

    2ara Kerja 'usi&

    4esin pembakaran internal dapat dibagi menjadi mesin dengan per ikan# yang memerlukan

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    5/44

    busi untuk memer ikkan ampuran antara bensin dan udara# dan mesin kompresi (mesiniesel!# yang tanpa per ikan# mengkompresi ampuran bensin dan udara sampai terjadi

    per ikan dengan sendirinya (jadi tidak memerlukan busi!. 'usi tersambung ke tegangan yang besarnya ribuan Dolt yang dihasilkan oleh koil pengapian (ignition oil!. *egangan listrik darikoil pengapian menghasilkan beda tegangan antara elektroda di bagian tengah busi dengan

    yang di bagian samping. )rus tidak dapat mengalir karena bensin dan udara yang ada di elahmerupakan isolator# namun semakin besar beda tegangan# struktur gas di antara keduaelektroda tersebut berubah. Pada saat tegangan melebihi kekuatan dielektrik daripada gasyang ada# gas"gas tersebut mengalami proses ionisasi dan yang tadinya bersifat insulator#

    berubah menjadi konduktor.Setelah ini terjadi# arus elektron dapat mengalir# dan denganmengalirnya elektron# suhu di elah per ikan busi naik drastis# sampai >?.??? K. Suhu yangsangat tinggi ini membuat gas yang terionisasi untuk memuai dengan epat# seperti ledakanke il. Inilah per ikan busi# yang pada prinsipnya mirip dengan halilintar atau petir.

    g. Kabal *egangan *inggi

    Kabel tegangan tinggi berfungsi untuk menyalurkan arus listrik tegangan tinggi hasil induksisekunder koil ke busi. *egangan yang dialirkan sebesar 1=.??? volt sampai 3?.??? volt.Kabel tegangan tinggi terdiri dari tembaga yang diisolasi dengan karet silikon# karena arusyang mengalir tegangannya sangat tinggi maka isolatornya sangat tebal.

    1.3 Sistem Kerja Pengapian Konvensional

    Saat kun i kontak on# kontak pemutus tertutup# arus dari terminal positif baterai mengalir kekun i kontak (lihat gambar (a! di atas!# ke terminal positif (6! koil# ke terminal negatif ("!

    koil# ke kontak pemutus# kemudian ke massa. )liran arus ke kumparan primer koilmenyebabkan terjadinya kemagnetan pada oil (gambar (b!.

    ika kontak pemutus terbuka# arus yang mengalir ke kumparan primer terputus dengan tiba"tiba maka kemagnetan disekitar koil hilang B drop dengan epat. Kemudian kumparan terjaditegangan induksi. Karena saat kontak pemutus terbuka arus listrik terputus# maka medanmagnet pada koil hilang dengan epat pada kumparan sekunder terjadi induksi tegangan.Pada kumparan primer juga terjadi tegangan induksi. *egangan induksi pada kumparansekunder disebut dengan tegangan induksi mutual sedangkan pada kumparan primer disebuttegangan induksi diri.

    *egangan tinggi pada kumparan sekunder (1???? D atau lebih! disalurkan ke distributormelalui kabel tegangan tinggi dan dari distributor diteruskan ke tiap"tiap busi sesuai dengan

    http://rusyiam.blogspot.com/2012/02/kabel-tegangan-tinggi-kabel-busi.htmlhttp://rusyiam.blogspot.com/2012/02/kabel-tegangan-tinggi-kabel-busi.html
  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    6/44

    urutan penyalaannya sehingga pada busi terjadi lon atan api pada busi. *egangan padakumparan primer sekitar 3?? sampai =?? D disalurkan ke kondensor. Penyerapan teganganinduksi diri oleh kondensor ini akan mengurangi lon atan bunga api pada kontak pemutus.Efek tidak terjadinya lon atan pada kontak pemutus adalah pemutusan arus primer yang epatsehingga menghasilkan perubahan garis"garis gaya magnat pada koil dengan epat pula.

    )liran )rus Cistrik Saat Kon i Kontak 89# Platina 4enutup

    )liran arusnya adalah sebagai berikut&

    'aterai "G Kun i kontak "G Primer koil "G Platina "G 4assa.

    Saat platina membuka# arus listrik melalui primer koil terputus# terjadi induksi tegangantinggi pada sekunder koil# sehingga arus akan mengalir seperti diba ah ini&

    Sekunder koil "G Kabel tegangan tinggi "G *utup distributor "G ,otor "G Kabeltegangan tinggi (kabel busi! "G 'usi "G 4assa.

    )kibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil# mampu melon ati tahanan udaraantara elektroda tengah dengan elektroda massa pada busi dan menimbulkan per ikan bungaapi.

    )liran )rus Saat Platina terbuka

    1.7 Kerusakan dan Perbaikan Sistem Pengapian Konvensional

    Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder# dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performamesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat.5angguan sistem pengapiankonvensional pada motor bensin paling sering terjadi dibandingkan sistem lain.

    'erikut akan diuraikan mengenai gejala dari gangguan pada sistem pengapian konvensional beserta dengan kemungkinan penyebab dan ara mengatasi gangguan yang terjadi padasistem pengapian konvensional.

    KE) ))9

    http://rusyiam.blogspot.com/2012/02/langkah-kerjahal-hal-yang-dilakukan.htmlhttp://rusyiam.blogspot.com/2012/02/langkah-kerjahal-hal-yang-dilakukan.html
  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    7/44

    KE4H95KI9)9 PE9;E')'

    PE4E,IKS))9 )*)H PE,')IK)9

    1. Enjin berputar normal tetapi gagal untuk start*idak ada tegangan pada sistem pengapianSambungan modul pengapian terpu"tus# ter"masa"kan# longgar atau korosiSambungan primer tidak kuatKoil pengapian terputus atau korslet,eluktor atau koil pikap rusak 4odul pengapian rusak *utup atau rotor rusak Sistem bahan bakar ma etKerusakan enjinPeriksa baterai# saklar pengapian# kabel"kabel.Perbaiki jika perlu'ersihkan# ketatkan konektor Periksa koil# ganti jika rusak 5anti5anti5anti,ujuk pada servis sistem bahan bakar ,ujuk pada servis enjin

    $. Enjin mengeluar"kan api balik (ba k fire! dan gagal untuk startPengaturan aktu tidak tepatPengembunan pada tutup distributor *egangn bo or pada tutup distributor Kabel sekunder tidak terhubung sesu"ai urutan pengapianKorslet antar kabel sekunderSetel pengaturan aktu

    Keringkan tutup distributor 5anti tutup distributor Sambungkan dengan benar 5anti kabel yang rusak

    3. Enjin hidup tetapi tersendat"sendat'usi salah atau a at*utup distributor atau rotor a at

    Kabel sekunder rusak Koil rusak

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    8/44

    Konektor jelek Kebo oran pada tegangan tinggi4ekanisme dini rusak Sistem bahan bakar rusak'ersihkan# setel elah atau ganti

    5anti5anti5anti'ersihkan# ketatkanPeriksa tutup# rotor# kabel sekunder Periksa# perbaiki atau ganti,ujuk pada servis sistem bahan bakar

    7. Enjin hidup tetapi ada api balikPengaturan aktu tidak tepatPengapian tertukar Kegagalan pada katup anti api balik

    9ilai panas busi salahSistem injeksi udara tidak berfungsiEnjin panas berlebihanSistem bahan bakar tidak memasok perbandingan udara"bahan bakar dengan tepatEnjin tidak dapat difungsikan akibat menumpuknya karbon pada katupSetel pengaturan aktuPeriksa kabel# tutup distributor dan rotor terhadap kebo oran jalur 5antiPasang busi yan nilai panasnya sesuaiPeriksa sistem injeksi udaraCihat item =,ujuk pada servis sistem bahan bakar ,ujuk pada servis enjin

    =. Enjin panas berle"bihanPengaturan aktu terlambat2airan pendingin ma et atau ganggu"an pada sistem pendinginanPengaturan aktu katup terlambat atau kondisi enjin yang lainnyaSetel pengaturan aktu,ujuk pada servis sistem pendinginan,ujuk pada servis enjin

    >. Enjin kehilangan dayaPengaturan aktu tidak tepat

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    9/44

    5angguan seperti yang dijelaskan pada item 3Sistem pembuangan tersumbat8li enjin terlalu kental'ahan bakar yang salah*ahanan guling berlebihan

    Setel pengaturan aktu'ersihkan5anti# gunakan oli yang kekentalannya sesuai5unakan bahan bakar yang benar Periksa ban# rem# penjajaranCihat item =

    . *erjadi ketukan (kno king! lemah pada enjin (ketukan bunga api!Pengaturan aktu tidak tepat'ahan bakar salah

    9ilai panas busi salah4ekanisme dini tidak berfungsiKarbon (arang! didalam silinder me"numpukSetel pengaturan aktu5unakan bahan bakar yang tepatPasang busi yang tepatPerbaiki atau gantiServis enjin

    J. 'usi rusakIsolator pe ahBretak 'usi penuh jelaga'usi putih atau abu"abu# dengan isolator melepuhKondisi"kondisi yang lainPemasangan yang tidak hati"hati# pasang busi yang baruPasang busi panas# perbaiki kondisi enjin

    Pasang busi yang lebih dinginCihat bagian '.>

    @. Enjin tiba"tiba hidup atau mati suriSolenoid idel diluar batas penyetelan atau bahan bakar terhenti*erdapat titik panas pada ruang pembakaranEnjin terlalu panasPengaturan aktu diniSetel atau gantiServis enjin

    Cihat item =Setel pengaturan akt

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    10/44

    1.= 4E,)+)* SIS*E4 PE95)PI)9 K89DE9SI89)C

    Kinerja sistem pengapian sangat besar pengaruhnya terhadap kesempurnaan proses pembakaran di dalam silinder# dengan sistem pengapian yang baik akan diperoleh performamesin optimal dan pemakaian bahan bakar yang hemat. )gar kinerja sistem pengapian selaludalam kondisi baik maka sistem ini perlu dira at dengan baik. Pera atan sistem pengapiandengan ara membersihkan# melumasi dan menyetel komponen atau mesin.

    Komponen sistem pengapian yang epat kotor adalah busi# platina# ujung rotor dan terminal pada tutup distributor. 'agian tersebut diatas perlu diperiksa dan dibersihkan kotorannyamenggunakan amplas.'agian sistem pengapian yang perlu diberi pelumas adalah 9ok dan,ubbing blo k# Poros 9ok dan 2entrifugal )dvan er.Penyetelan sistem pengapian meliputi

    penyetelan elah busi# elah platina atau besar sudut d ell# dan penyetelan saat pengapian.

    'agi pemilik kendaraan pera atan dapat dilakukan sendiri dengan alat yang terdapat padakelengkapan kendaraan# alat dan bahan yang diperlukan# yaitu&

    'ahan & 5rease (pelumas!A amplas.

    )lat & Kun i busiA kun i ring nomor 1?# 1$# 1@A obeng (6!A obeng ("!A feeler gaugeA lampu 1$volt dengan dua kabelA multimeter.

    Selain alat diatas pada bengkel yang baik menggunakan beberapa alat# diantaranya&

    a. Spark plug leaner and tester# merupakan alat untuk membersihkan dan memeriksa busi.

    b. Spark plug gauge# untuk mengukur dan menyetel elah busi.

    . *une up tester# untuk mengukur putaran dan sudut d eel.

    d. *iming tester# untuk mengetahui saat pengapian.

    e. 2ondensor tester# berfungsi untuk memeriksa kapasitas kondensor.

    Cangkah kerja dalam mera at sistem pengapian adalah sebagai berikut&

    a. 4emeriksa se ara visual kelainan pada komponen dan rangkaian sistem pengapian.

    b. 4emeriksa# membersihkan dan menyetel elah busi.

    . 4emeriksa dan membersihkan kabel tegangan tinggi.

    http://rusyiam.blogspot.com/2012/02/langkah-kerjahal-hal-yang-dilakukan.htmlhttp://rusyiam.blogspot.com/2012/02/langkah-kerjahal-hal-yang-dilakukan.html
  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    11/44

    d. 4emeriksa# membersihkan rotor dan tutup distributor.

    e. 4emeriksa nok# entrifugal advan er dan va um advan er.

    f. 4emeriksa koil pengapian.

    g. 4emeriksa# membersihkan dan menyetel elah platina atau menyetel sudut d ell.

    $. Sistem Pengapian EFI

    $.1 Pengertian dan Fungsi Sistem Pengapian EFI

    Pengapian elektronik diran ang untuk mengatasi kekurangan " kekurangan dari sistem pengapian konvensional. Kekurangan aktu pengaliran arus primer pada pengapiandiperbaiki dengan ara memberi aktu pengaliran arus kumparan primer lebih lama (sudutd ell diperbesar! pada saat putaran semakin tinggi. Pengajuan saat pengapian diatur se araelektronik dengan memba a putaran mesin dan beban yang terjadi. Keausan mekanis dapatdikurangi dengan tidak adanya tekanan pegas pada distributor

    Sistem pengapian ini memanfaatkan transistor untuk memutus dan mengalirkan arus primerkoil. ika pada sistem pengapian konvensional pemutusan arus primer koil dilakukan se aramekanis dengan membuka dan menutup kontak pemutus# maka pada sistem pengapianelektronik pemutusan arus primer koil dilakukan se ara elektronis melalui suatu po ertransistor yang difungsikan sebagai saklar (s it hing transistor!.

    $.$ Komponen % Komponen dan Prinsip Kerja

    $.$.1 E2H

    E2H adalah sebuah singkatan untuk Ele troni 2ontrol Hnit atau Hnit kontrol elektronikyang berfungsi untuk melakukan optimasi kerjanya mesin kenaraan# kadang"kadang disebut jugasebagai Hnit kontrol mesin.

    Sebuah mesin pengapian membutuhkan per ikan api untuk memulai pembakaran di ruang bakar. E2H mengatur aktu yang terjadinya per ikan (disebut aktu pengapian! untukmenyediakan daya yang lebih baik dan ekonomis. ika E2H mendeteksi ketukan# suatukondisi yang berpotensi merusak mesin# maka E2H akan menilai masih terlalu epatmemberikan per ikan api dan E2H akan menunda (memperlambat! aktu per ikan untukmen egah hal ini . Karena ketukan enderung terjadi lebih pada putaran mesin yang lebihlebih rendah# E2H akan otomatis mengontrol transmisi penurunan ke gigi yang lebih rendah

    sebagai upaya pertama untuk mengurangi ketukan.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    12/44

    $.$.$ Sensor"Sensor

    a. Sensor Induktif pada istibutor

    Sensor 2KP dan 24P pada distributor

    Hntuk system yang pengajuannya dengan mikrokontrol# maka sinyal putaran (2KP! harusdilengkapi dengan sensor posisi pada silinder (24P!. Sinyal ada yang di distributor dan di

    poros engkol.

    b. Sensor Induktif pada poros engkol Sensor ini terbagi 7 yaitu &

    1. Sensor Induktif

    $. Sensor Induktif (2KP dan 24P!

    http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385
  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    13/44

    3. Sensor :all pada distributor

    7. Sensor Photodioda

    Sensor Photodioda berfungsi sebagai sensor putaran dan *8P.

    . Sensor Knoking

    Sensor ini berfungsi untuk mengetahui knoking# system losed loop pengapian danmendeteksi o tane bahan bakar.

    Prinsip kerja& 'ila terjadi knoking (pinking! akan terjadi getaran pada sensor knoking berupanois. E2H akan memundurkan saat pengapian $ kali sampai tidak terjadi detonasi lagi. Hntuk 7 silinder perlu 1 sensor# = atau > silinder perlu $ sensor# J lebih bisa $ atau lebih sensor.

    $.3 Sistem Kerja Pengapian EFI

    Sistem Pengapian *ransistor dengan kontak pemutus B *ransistori ed 2ontrol Ignition %2onta t (*2I"2!

    Pada pengapian elektronik fungsi kontak pemutus diganti dengan transistor atau dimodifikasidenganditambahkan transistor. Pada modifikasi ini kontak pemutus hanya

    mentrigerBmemi u kerjanya transistor. Sistem modifikasi ini dikenal dengan *ransistori ed2ontrol Ignition% 2onta t (*2I"2!. )rus yang bekerja pada kumparan primer koil dile atkan

    http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385http://www.w3-directory.com/vote-w3-directory.php?id_site_vote=36385
  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    14/44

    transistor# kontak pemutus hanya dile ati arus yang ke il untuk memi u transistor sehinggakontak pemutus akan lebih a et dari kemungkinan terbakar dan pemutusan arus primer dapat

    bekerja lebih epat akibatnya induksi pada kumparan sekunder lebih besar.

    9amun demikian keausan pada bagian kontak pemutus dengan am distributor dan keausan

    poros distributor tetap terjadi sehingga masih harus sering menyetel elah kontak pemutus

    5ambar Sistem pengapian *2I"2

    5ambar *2I"2 saat kun i kontak 89 dan kontak pemutus menutup

    Ketika kun i kontak 89 dan kontak pemutus menutup (gambar

    1?.1$! maka basis *r1 berhubungan dengan ground melalui ,7 sehingga&

    "mengalir arus dari 6 baterai G ,1 G terminal 1= E2H G 2olektor *r1 G 'asis *r1 G ,7 GKontak pemutus G ground# G akibatnya *r1 89

    "karena *,1 89 maka mengalir arus dari 2olektor *r1 G Emitor *r1 G 'asis *r$ G Emitor*r$ G 5round# sehingga *r$ juga 89

    karena *,$ 89 maka mengalir tegangan dari 6 bateraiG ,1G,$ G terminal 1= kumparan G primer koil G terminal 1 G 2olektor *r$ G Emitor *r$ G 5round# sehingga timbulmedan magnet pada koil pengapian

    Selanjutnya jika mesin berputar maka tonjolan am akan menekan kontak pemutus mulaimembuka seperti pada gambar diba ah . Karena seketika kontak pemutus membuka maka &

    "basis *r1 kehilangan ground akibatnya *r1 8FF

    " arus menuju basis *r$ hilang dan *r$ juga 8FF

    " arus pada kumparan primer koil terputus seketika dan kemagnetannya hilang seketikaakibatnya timbul induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder koil yang dialirkan

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    15/44

    menuju busi melalui rotor dan kabel tegangan tinggi.

    5ambar *I"2 saat kun i kontak 89 dan kontak pemutus membuka

    Sistem Pengapian *ransistor dengan sinyal Induktif B *ransistori ed 2ontrol Ignition %Indu tive (*2I"I!

    Pada sistem ini tidak menggunakan kontak pemutus# fungsi pemutusan digantikan dengansebuah pembangkit sinyal B pulse generator yang menghasilkan pulsa tegangan se aramagneti . *egangan ini akan mengontrol 89 dan 8FF dari transistor yang mengendalikanKoil pengapian. Selanjutnya pembagian tegangan tinggi menuju busi"busi diatur olehdistributor yaitu pada bagian rotor dan kabel"kabel tegangan tinggi busi. Induksi yangdihasilkan oleh pembangkit sinyal ini berupa tegangan bolak balik B )2 ()lternating2urrent!. umlah gigi dengan jumlah silinder mesin.Pada system ini pemajuan saat pengapianmasih dengan ara mekanis# dengan bobot sentrifugal dan vakuum advan er

    5ambar istributor dengan pembangkit sinyal induktif

    Keterangan&

    1. bobot sentrifugal

    $. rumah vakum

    3. poros distributor

    7. poros dudukan

    =. stator

    >. sinyal rotor

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    16/44

    . rotor pembagi arus

    Frek ensi dan amplitudo dari sinyal )2 ini dipengaruhi oleh putaran mesin. E2H pada

    sistem memproses tegangan )2 untuk mengatur pengapian Ketika poros distributor berputarrotor sinyal ikut berputar# saat rotor sinyal mendekati stator kutup terjadilah perubahankekuatan medan magnet pada inti kumparan akibatnya timbul induksi pada

    kumparan. ika dilihat dengan os ilos ope bentuk sinyal induksinya sebagai berikut&

    5ambar 'entuk sinyal induktif

    Keuntungan dari sistem *2I"I adalah&

    " tidak menggunakan kontak pemutus

    " penyetelan saat pengapian saat pertama memasang dan dikontrol aktu servis"tidak adagangguan pentalan pegas

    " mudah dalam pemeriksaan

    " bantalan pada poros distributor tidak terbebani tekanan sehingga keausan terjadi pada aktuyang lama.

    Kerugian dari sistem *2I"I adalah&

    " sinyal yang dikirim masih dalam bentuk arus bolak"balik# maka pada kontrol unit elektronik masih harus dilengkapi dengan pembentuk sinyal segi empat Bkotak

    " memberi informasi hanya pada saat pengapian saja

    " pemajuan saat pengapian masih mekanis.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    17/44

    5ambar 'agian"bagian pembangkit sinyal induktif

    5ambar ,angkaian sistem pengapian *2I"I

    'ila rotor sinyal berputar maka terjadi sinyal induktif yang masuk ke E2H. Sinyal tersebutmemberikan informasi agar E2H# mulai memutus atau menghubung arus primer. )kibatnyaakan terjadi tegangan induksi Pada sistem pengapian elektronik *2I"I E2H memiliki bagian"

    bagian berikut&

    a. Perubah sinyal

    4erubah bentuk sinyal dari arus bolak"balik menjadi sinyal berbentuk segi empat

    b. Pengatur d ell

    4engatur lamanya arus primermengalir sesuai dengan jumlah putaran

    . Penguat ()mplifier!

    4emperkuat sinyal pengendali sesuai dengan kebutuhan dari rangkaian darlington

    d. ,angkaian arlington

    4enghubung dan memutuskan arus primer

    e. Stabilisator tegangan

    4enstabilkan tegangan agar kerja dari komponen elektronik tidak terpengaruh olehkenaikanBpenurunan tegangan

    Sistem Pengapian *ransistor dengan sinyal :all B *ransistori ed Ignition 2ontrol % :all (*2I":!

    Pada sistem fungsi pemutusan digantikan dengan sebuah pembangkit sinyal B hall generatoruntuk memi u tegangan tinggi pada sistem pengapian

    Prinsip dari I2 :all adalah sbb&

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    18/44

    Pada I2 hall terdapat empat buah terminal. )ntara terminal $ dan 1 dihubungkan dengansumber tegangan# antara terminal 3 dan 7 merupakan terminal tegangan hall

    yang akan dibangkitkan.

    )pabila permukaan I2 :all tidak ditembus medan magnet# maka pada penampang I2 akanterdistribusi elektron dengan merata yang mengalir dari terminal $ menuju terminal 1# padasaat ini antara terminal 3 dan 7 tidak terdapat beda potensial (tidak timbul tegangan hall!.

    9amun jika permukaan I2 :all ditembus medan magnet# maka elektron yang mengalir dariterminal $ menuju terminal 1 pada penampang I2 akan terdistribusi tidak merata#

    elektron akan terdesak mendekati terminal 3# karena terjadi perbedaan jumlah elektron antaraterminal 3 dan 7 maka terdapat beda potensial (timbul tegangan hall!. Ketika sudu sedang

    berada didalam elah maka medan magnet akan dialirkan keatas dan tidak menembus I2 :allkemagnetan tidak ada# akibatnya tidak timbul tegangan hall.

    5ambar I2 :all ketika menghasilkan sinyal

    5ambar istributor dengan hall generator

    Keterangan &

    1. sudu

    $. plat penghantar magnet

    3. I2 hall

    7. elah udara

    'ila rotor sinyal berputar# sudu akan meninggalkan elah# medan magnet menembus I2 hall#sehingga timbul tegangan hall. engan berputarnya rotor terus menurus tegangan hall timbuldan hilang silih berganti. engan sebuah pengolah sinyal (inverterBpembalik! maka saat adategangan hall tegangan sinyal tidak timbul# sebaliknya saat tidak ada tegangan hall timbullah

    tegangan sinyal yang masuk ke E2H untuk memutus atau menghubung arus

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    19/44

    primer pada koil.

    5ambar :ubungan kemagnetan dalam sudu dengan tegangan hall dan tegangan sinyal

    ,angkaian lengkap *2I": seperti terlihat pada gambar >.1@ berikut &

    5ambar 'agian sistem pengapian *2I":

    Pada sistem pengapian *2I": E2H memiliki bagian"bagian berikut&

    5ambar 'agian E2H sistem pengapian *2I":

    Stabilisator )&

    'erfungsi untuk menstabilkan tegangan yang masuk ke E2H dan

    tegangan yang masuk ke Pi k uptetap stabil. Se ara prinsip kontrol unit hall sama dengan

    kontrol unit induktif# tetapi pada kontrol unit hall lebih sederhana sehingga ada bagian lain

    yang tidak diperlukan seperti pembentuk sinyal dan pengatur d ell# sedang bagian utamamasih tetap seperti penguat dan darlington.

    Pada pengapian elektronik *2I"I dan *2I":# E2H memiliki fungsi " fungsi tambahan &

    " egulasi sudut d el minimum dan maksimum# pada putaran rendah agar koil tidak panas(arus primer diregulasi mengalir tidak terlalu lama!# sebaliknya pada putaran mesin tinggiagar daya per ikan besi tetap tinggi sehingga pembakaran sempurna (1J sBd J? !.

    " pembatas arus primer# sehingga arus primer maksimal selalu tetap (J)!.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    20/44

    " pemutus arus# atas dasar jumlah pulsa yang dikirim pengirim sinyal# apabila kurang dari 1? pulsaBmenit maka pemutus arus akan memberi informasi kepada penguat sehingga darlingtonakan memutus arus primer.

    " Pembatas putaran maksimal# pada saat motor berputar sudah men apai maksimum (>$??

    rpm! maka pembatas putaran memberitahu kepada penguat supaya darlington tidak memutusarus primer lagi sehingga tidak terjadi induksi tegangan tinggi pada koil.

    Sistem Pengapian Komputer

    )da dua ma am sistem pengapian komputer# yaitu&

    " Sistem pengapian komputer dengan distributor

    " sistem pengapian komputer tanpa distributor B CI ( istributorless Ignition System!.

    Pada pengapian komputer# pemajuan saat pengapian dengan sensor rpm untuk penyesuaianterharap putaran mesin dan dengan 4)P sensor untuk menyesuaikan terhadap bebankendaraan.

    Pengoptimalan derajat pengapian sudah dilakukan se ara presisi denganelektronisBpemrograman sehingga lebih optimal dan memperoleh banyak keuntungan. Se ara

    prinsip kedua sistem sama# distributor hanya berfungsi sebagai pembagi tegangan tinggi saja.

    Putaran mesin dan posisi poros engkol dimonitor se ara langsung dengan roda gigi#menggunakan dua sensor yang terpisah atau dengan satu buah sensor pada roda gigi yangsalah satu giginya dibuang sebagai referensi untuk membedakan dengan posisi gigi"gigilainnya.

    Ketika kedua sinyal mun ul bersamaan digunakan untuk menentukan top silinder.Selanjutnya sinyal gigi"gigi yang banyak juga digunakan sebagai sensor putaran mesin

    5ambar Sistem pengapian komputer dengan distributor

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    21/44

    Keterangan &

    1. koil dengan igniter

    $. distributor tegangan tinggi

    3. busi

    7. E2H

    =. sensor temperatur

    .

    5ambar Sistem pengapian komputer tanpa distributor ( CI!

    Keterangan &

    1. busi

    $. koil individual

    3. throtle position sensor (*PS!

    7. E2H

    =. sensor temperatur

    >. knok sensor

    . sensor rpm dan sensor top silinder 1

    J. gigi"gigi untuk sensor

    @. baterai

    1?. kun i kontak

    5ambar ua buah sensor induktif

    Keterangan &

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    22/44

    1. Sensor 2KP

    $. Sensor 24P

    3. 4agnet Permanen

    7. Inti 'esi Cunak

    =. Kumparan

    >. ,umah Poros Engkol

    . *onjolan segmen

    J. ,oda gigi

    Sistem yang menggunakan dua buah sensor induktif bentuk sinyalnya sebagai berikut&

    5ambar Sinyal dua buah sensor induktif

    )dapun sistem yang menggunakan satu buah sensor sebagai berikut&

    5ambar Sensor induktif dengan gigi referensi

    Keterangan &

    1. magnet permanen

    $. bodi sensor

    3. inti besi sensor

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    23/44

    7. kumparan

    =. roda gigi dengan dibuang satu gigi sebagai referensi

    'entuk sinyal dari sistem yang menggunakan satu buah sensor induktif bentuknya sebagai berikut&

    5ambar Sinyal induktis dengan satu sensor

    Penentuan top silindernya dengan referensi setelah sinyal yang panjang adalah posisi topsilinder 1. Setelah diketahui top silinder 1 selanjutnya dengan menghitung jumlah gigi akandapat digunakan untuk menentukan pengapian silinder lainnya sesuai urutan pengapian Bfiring order (F8!.

    )da pula pengirim sinyal induktif yang dipasangkan pada roda gaya B fly" heel.

    5ambar Pembangkit sinyal induktif pada roda gaya

    Keterangan &

    ) L segmen

    1 L rumah sinyal

    $ L magnet

    3 L kumparan

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    24/44

    'entuk sinyal dari pembangkit sinyal pada roda gaya sebagai berikut&

    5ambar 'entuk sinyal induktif pada roda gaya

    Keterangan &

    t1 L sinyal segment 1

    t$ L sinyal segment $

    d L satu putaran poros engkol

    Sinyal induktif dari roda gigi diatas biasanya juga digunakan sebagai sinyal putaran mesin.)pabila putaran mesin meningkat maka frek ensi dari sinyal ini akan diba a oleh E2H dandengan logika yang diprogramkan pengapian akan dimajukan. 'eban mesin diba a darisensor 4)P juga diperhitungkan untuk menentukan saat pengapian yang tepat.

    4)P sensor terbuat dari Pie o ,esistive# berfungsi untuk mengetahui tekanan udara masukyang akan menerjemahkan beban kendaraan.

    5ambar Cokasi 4)P sensor

    5ambar 'agian"bagian 4)P sensor

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    25/44

    Keterangan&

    1#3 L Konektor = L 5elas Isolator

    $ L Da um referensi > L ,umah Da um

    7 L Sili on 2hip Hkur L Input Da um

    Cetak pada kendaraan di saluran udara masuk# salurannya setelah katup gas. Pie o ,esistiveadalah bahan yang nilai tahanannya tergantung dari perubahan bentuknya. Pie o resistivedibuat berbentuk diafragmaBmembran sili on hip antara ruangan referensi (kevakuman L ?#$

    bar! dan ruangan yang berhubung dengan intake manifold.

    Perbedaan tekanan antara ruang referensi dengan intake manifold berakibat perubahanlengkungan pada membran sili on hip. Pengolah sinyal merubah menjadi tegangan sinyal.*egangan paling tinggi 4)P sensor terjadi ketika tekanan intake manifold paling tinggi yaitusaat kun i kontak /89/ mesin /4)*I/# atau saat katup gas diinjak tiba"tibaBakselerasi.Sebaliknya tegangan paling rendah terjadi saat deselerasiBperlambatan yaitu ketika katup gasmenutup tetapi putaran engine tinggi.

    5ambar Kerja 4)P sensor

    4)P sensor memiliki 3 buah konektor. Sumber tegangan = volt memerlukan dua konektor

    dan satu terminal sebagai tegangan sinyal menuju inputan E2H. ata tegangan kerja 4)Psensor berkisar antara ?#$ volt sampai dengan 7#= volt.

    5ambar hubungan 4)P sensor dengan E2H

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    26/44

    4etode kontrol yang dapat digunakan untuk membuat hubungan antara sensor ,pm dansensor 4)P (4anifold )bsolute Pressure! kaitannya dengan penentuan saat pengapian yangtepat salah satunya dengan menggunakan metode look up table.

    5ambar Cook up table hubungan putaran# beban mesin dan saat pengapian

    5ambar Pemetaan sudut pengapian ditentukan dengan sensor putaran# beban mesin

    engan sebuah perangkat lunak dapat digunakan untuk membentuk tabel ini. *abel yangdibentuk dengan aturan sesuai logika pemrogram# dengan perangkat itu pula dapatditunjukkan pemetakan hubungan dari sensor ,pm# sensor 4)P dan saat pengapian yangakan terjadi se ara tiga dimensi.

    ata yang berada ditabel digunakan untuk kondisi kerja normal# untuk kondisi"kondisi kerjatertentu akan digunakan aturan tambahan guna mengoreksi saat pengapian yang tepat selamamesin beroperasi# diantaranya & Kondisi start# kondisi temperatur engine dingin# kondisitemperatur engine panas dan ketika ada detonasi. )turan"aturan tambahan tersebut

    )turan"aturan tambahan tersebut misalnya&

    1. Kondisi start

    Pada kondisi ini putaran engine rendah M3?? rpm# maka temperatur hasil kompresi masih

    rendah. Hntuk mengatasi hal tersebut maka saat pengapian dibuat pada *itik 4ati )tas(? PE!# *ujuan dari penentuan saat pengapian tersebut adalah supaya temperatur akhirkompresi tinggi# putaran lebih ringan dan tidak timbul detonasi.

    $. Kondisi temperatur mesin dingin (t 3??2! &

    Pada kondisi temperatur mesin yang masih dingin pembakaran ampuran bahan bakar danudara memerlukan aktu lebih lama. Pada kondisi ini bahan bakar dikondisikan lebih banyak karena untuk mengimbangi terjadinya pengembunan kembali bahan bakar yang sudahdikabutkan dan agar ampuran yang terbentuk dalam keadaan mudah terbakar. Saat ini

    pengapian dimajukan M= PE sebelum *4) dari kondisi normal (tabel dasar!.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    27/44

    3. Kondisi temperatur engine panas (t @?o2!

    Pada kondisi ini aktu pemkaran relatif lebih pendek dari kondisi normal# karena temperatursudah panas# maka pengapian dimundurkan M= PE sebelum *4) dari kondisi normal (tabeldasar!.

    7. Kondisi saat terjadi kno kingB detonasi

    Ketika terjadi detonasi saat sensor ko kingakan memberi informasi menuju E2H dan saat pengapian akan dimundurkan beberapa derajat sampai tidak terdapat detonasi lagi dan dijedasebelum kembali ke saat pengapian yang semestinya.

    Penjelasan diatas menunjukkan bah a pada sistem pengapian komputer telah dilengkapidengan beberapa sensor lain (sensor start dan sensor temperatur dan sensor kno kingBdetonasi!.

    Sensor start memanfaatkan sinyal dari kun i kontak yang dimasukkan kedalam E2H. 'esar

    tegangan yang dimasukkan ke E2H dirubah menjadi = volt oleh sebuahrangkaian optokoplerSensor temperature mengunakan bahan thermistor# merupakan bahan solid"state variableresistor terbuat dari semi ondu tor. 9*2 (9egative *emperature 2oeffi ient!. Sensor ini nilaitahanannya akan berkurang bila temperatur naik (nilai tahanan berbanding terbalik terhadaptemperatur!.

    Pada temperatur ?N2 9*2 mempunyai tahanan = KO# dan pada temperatur J?N2 tahanan $=?O. 'ila dilihat dari grafik spesifikasi 9*2 akan terlihat seperti gambar diba ah ini &

    5ambar :ubungan temperatur dengan tahanan pada 9*2

    E2* terletak pada blok engine dekat dengan selang menuju radiator# sensor ini memba atemperatur air pendingin pada engine.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    28/44

    5ambar Cetak E2* pada engine

    5ambar Engine 2oolant *emperature

    5ambar hubungan E2* dengan E2H

    Sensor kno king terbuat dari bahan Pie o erami # terletak sensor kno king pada blok engine.Sensor ini berfungsi untuk mendeteksi terjadinya detonasi pada engine dan informasi inidimanfaatkan untuk merubah saat pengapian.

    5ambar Sensor kno king

    Keterangan

    1 L Pie o erami element

    $ L Seismi mass

    3 L ,umah sensor

    7 L 'aut pengen ang

    = L Permukaan kontak

    > L Konektor

    L 'lok Silinder

    D L 5etaran

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    29/44

    5ambar Sinyal kno king

    itinjau dari penyalaan busi oleh ignition oil pada silinder sistem pengapian komputer CI( istributorless Ignition system! dapat dibedakan menjadi sistem pengapian dengan koilindividual dan sistem pengapian dengan koil group

    5ambar Sistem pengapian individual

    5ambar Sistem pengapian group

    Pada pengapian komputer tanpa distributor terdapat berbagai ma am model pengapian.Pengapian individual dilengkapi dengan satu buah koil untuk masingmasing silinder# urutan

    penyalaannya sesuai urutan pengapian B firing order (F8! 1"="3">"$"7. Pengapian groupdilengkapi dengan satu buah koil untuk dua buah silinder# urutan penyalaannya tidak sesuai

    urutan pengapian B firing order (F8! 1"="3">"$"7# tetapi setiap piston *4) selalu dilakukan pengapian baik akhir langkah kompresi maupun langkah buang.

    $.7 Kerusakan dan Perbaikan Sistem Pengapian EFI

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    30/44

    'erbagai permasalahan dapat ditemukan dalam sistem pengapian# oleh karena itu penyelesaian masalah perlu dilakukan dengan prosedur dan keselamatan kerja yang memadai.

    Pemeriksaan dapat dilakukan mulai dari pemeriksaan sumber tegangan pada sistem apakah

    sudah memenuhi sarat untuk bekerjanya sistem. Sumber tegangan yang terlalu redah padasistem menyebabkan induksi tegangan tinggi pada koil tidak mampu memer ikkan api pada

    busi.

    )pabila sumber tegangan telah memenuhi sarat untuk bekerjanya sistem (11 sampai 13 Dolt!#maka pemeriksaan pada sensor perlu dilakukukan terlebih dahulu# mengingat dari sensorlahinformasi yang akan diolah oleh E2H.

    1. Pemeriksaan se ara visual

    5ambar Pemeriksaan elah udara

    Periksa jarak elah udara antara rotor sinyal dan stator se ara visual atau dengan fuler (lihatspesifikasi!. 2elah udara harus merata pada setiap putaran.

    " Periksa jarak elah udara antara rotor sinyal dan stator se ara visual atau dengan fuler (lihatspesifikasi!. 2elah udara harus merata pada setiap putaran.

    " Periksa kekuatan magnit dengan ara memutar poros distributor dengan tangan# ketika rotormendekati dan menjauhi stator terasa ada tahanan magnet.

    $. Pemeriksaan dengan 8hm"meter

    Sensor induktif dapat diperiksa dengan ara melakukan pengukuran tahanan antara keduaterminal kumparannya menggunakan 8hm meter# tahanan sekitar =?? 1$?? (lihat spesifikasi!.

    5ambar Pemeriksaan dengan ohm meter

    apat juga dengan mengukur tegangan induksi antara kedua terminal kumparannyamenggunakan Dolt meter pada skala ukur terendah# kemudian putarkan poros sehingga rotormendekati dan menjauhi stator# pada saat itu jarum avo meter bergoyang apabila kumparan

    baik.

    3.4emeriksa pengirim sinyal hall

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    31/44

    Pemeriksaan sensor hall dengan memberi tegangan pada kabel merah 61$ volt dan kabelhitam ground# sementara pada kabel hijau diukur dengan volt meter# pada saat sudu didalam

    elah udara maka semestinya terukur tegangan sinyal# sebaliknya saat sudu tidak beradadalam elah udara tegangan hilang.

    kabel merah L Jh L 6

    kabel hijau L L ?

    Kabel hitam L 31d L "

    5ambar Pemeriksaan sensor hall

    7.4engujiB memeriksa Koil

    Koil sistem pengapian pada dasarnya dapat dibedakan dalam $ kelompok&

    " Koil terpisah dengan igniter

    " Koil dan igniter terangkai jadi satu

    Hntuk koil terpisah dengan igniter kebanyakan buku manual menunjukkan ara pengukurantahanan kumparan primer dan sekundernya dengan ohm meter. 9amun pengukuran tahanantidak menjamin koil dapat bekerja memer ikkan bunga api dengan kuat. Sering terjadikerusakan koil terjadi karena kebo oran lon atan induksi di dalam bodi koil itu sendiri.

    5ambar Pemeriksaan koil ganda tanpa igniter

    Pada koil tanpa igniter pengetesan dengan merangkaikan sebuah igniter seperti pada gambardiatas# kemudian pada basis igniter diberikan sinyal pemi u dengan frek ensi 1? : sampai1?? : agar igniter menghubung dan memutuskan terminal 1 koil ke ground.

    Koil yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel yang dipasang pada terminal tegangan

    tinggi dengan elah lebih besar dari 1 m.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    32/44

    5ambar Pemeriksaan koil dengan igniter

    Pada koil dengan igniter pengetesan dengan sinyal pemi u berfrek ensi 1? : sampai 1??: pada basis igniter sehingga igniter menghubung dan memutuskan terminal koil ke ground.

    Koil yang baik akan menghasilkan induksi pada kabel yang dipasang pada terminal tegangantinggi dengan elah lebih besar dari 1 m.

    =.4emeriksa E2H system *2I"I dan *2I":

    Sebelum melakukan pengujian pada E2H perhatikan keselamatan kerja# jauhkan dari bahanyang mudah terbakar dan hati"hati dengan induksi tegangan tinggi. Pengujian E2H dapatdilakukan dengan dirangkai pada sistem lengkap ke uali konektor sensor yang dilepas.

    *egangan baterai harus ukup (11 volt sampai 13 volt!# tegangan ini harus ada pada E2H dansebelumnya koil harus dalam keadaan baik. Pengujian E2H dengan ara

    memberikan simulasi sinyal yang sesuai pada terminal sinyal menuju E2H tersebut. PadaE2H pengapian *2I"I terminal sinyal berada antara terminal 3 dan # terminal ini yang

    berhubungan dengan sensor induktif. )ntara terminal 3 dan menuju E2H dipasang baterai

    1#= volt dan dilengkapi dengan sebuah saklar sesuai gambar 1?.71 Pada saat saklar di 89 dan8FF kan berulang# semestinya pada koil timbul induksi tegangan tinggi# apabila tidak berartiE2H rusak.

    5ambar Pemeriksaan E2H *2I"I

    Pada E2H pengapian *2I":# E2H semestinya mengeluarkan tegangan menuju sensor (I2hall! melalui terminal > sebagai terminal 6 sensor dan terminal 3 sebagai terminal % sensor#sehingga pemeriksaan tegangan keluaran dari E2H dapat dilakukan dengan Dolt meter digital

    (5ambar 1?.7$!. 'esar tegangan terukur sekitar J volt sampai 1? volt# o okkanlah denganspesifikasi buku manual. )pabila tegangan keluar ada harus dilakukan pengetesan lanjut.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    33/44

    E2H pengapian *2I": akan bekerja menghubung dan memutus arus primer koil jika kaki =sebagai terminal masukan sinyal dari sensor saat mendapat tegangan dari sinyal dan hilang.Pengujian dengan memasangkan kabel pada terminal = E2H dan dihubung putuskan terhadapground (5ambar 1?.73!. E2H yang bagus akan memi u koil melon atkan bunga api.

    5ambar Pengukuran tegangan sumber sensor hall

    5ambar Pengetesan fungsi E2H *2I":

    >.4emeriksa sistem pengapian komputer

    Permasalahan pada sistem pengapian komputer dapat diperiksa dengan pertama"tamamemeriksa fungsi dari sensor"sensor. Sensor untuk menentukan saat pengapian dan sensor

    putaran umumnya sama dengan sistem pengapian elektronik# dengan sensor induktif ataupunsensor dengn I2 hall# pemeriksaannya sensor induktif ataupun sensor dengan I2 hall samadengan pengirim sinyal induktif dan hall yang telah dijelaskan sebelumnya.

    Sensor beban kendaraan dengan sensor 4)P harus diyakinkan dulu bah a sumber

    tegangan = volt telah tersedia menuju sensor 4)P pada kabel dari E2H saat kun i kontak-89/# selanjutnya ground juga harus tersedia dari kabel yang lain.

    5ambar Pengetesan tegangan dari E2H

    :asil pengukuran akan yang normal akan ditemukan dua kabel bertegangan = volt dan satukabel ground. ua kabel bertegangan = volt tersebut salah satunya sebagai sumber = volt danyang satu kabel sinyal menuju E2H. Hntuk membedakan kabel sumber dan kabel sinyaldapat dengan menambahkan resistor 1 kilo 8hm pada kabel tester dan kembali mengukurtegangan kedua kabel tersebut. Kabel yang tetap bertegangan = volt adalah kabel sumber

    tegangan dan kabel yang nilai terukurnya berkurang adalah kabel sinyal.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    34/44

    Hntuk memeriksa sensor 4)P se ara terpisah dapat dengan memberikan sumber tegangan M= volt antara terminal yang sesuai pada sensor 4)P. Kesalahan memberi sumber tegangandapat merusakkan sensor 4)P.

    Pada terminal sinyal diukur tegangannya menggunakan volt meter dan pada saluran vakum

    dipasangkan pompa vakum untuk mensimulasikan kevakuman intake manifold.

    5ambar Pengetesan sensor 4)P

    Keterangan&

    1. sensor 4)P

    $. sumber 7#= Dolt

    3. Pompa va uum

    7. volt meter

    *abel Spesifikasi data sensor 4)P

    KE*I955I)9 ( ,EFE,E9SI!

    '),84E*,I2 P,ESSH,E

    8H*PH*

    (ft!

    (m!

    (m:g!

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    35/44

    (kPa!

    volt

    ? " $???

    ? " >1?

    >? " ?

    1?? " @7

    3#3 " 7#3

    $??1 " =???

    >11 " 1=$7

    ? " G>37

    @7 " J=

    3#? " 7#1

    =??1 " J???

    1=$= " $73J

    >73 " G=>

    J= " >

    $# " 3#

    J??1 " 1????

    $73@ " 3?7J

    => " G=$>

    > " ?

    $#= " 3#3

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    36/44

    *ekanan disimulatorkan dengan tekanan yang sesuai dengan tabel spesifikasi kemudiantegangan ukur dibandingkan dengan spek yang ada pada tabel. )pabila tegangan pengukurantidak sesuai dengan tabel# sensor 4)P harus diganti.

    Pemeriksaan sensor temperatur 9*2 terlebih dahulu dengan memeriksa apakah pada kabeldari E2H terdapat sumber tegangan = volt saat kun i kontak -89/ dan salah satu kabelnyaadalah ground

    .

    5ambar Pengetesan kabel E2*

    Pada sensor# lakukan pengukuran nilai tahanan dari kedua terminalnya dan bandingkandengan spesifikasi atau grafik hubungan temperatur dengan tahanan pada 9*2 yang telahdiberikan seblumnya. ika perlu rebuh sensor dan ukur temperatur air dan nilai tahanansensor.

    5ambar Pengetesan E2*

    Pemeriksaan sensor kno k dengan mengukur tegangan antara terminal sensor dengangroundBbodi sensor dan memberi pukulan padanya. )pabila terukur ada pulsaBmun ultegagan berarti kno k sensor bekerja.

    Pemeriksaan pada E2H pertama"tama dengan meyakinkan adanya sumber tegangan dengan()D8 digital dan hindari penggunaan )D8 analog! yang masuk pada terminal yang sesuai#

    selanjutnya diperiksa apakah terdapat tegangan keluar dari salah satu pin E2H sebesar = voltuntuk sumber tegangan sensor"sensor. )pabila keduanya ada periksa pin"pin data dari sensorsetelah dirangkai apakah terba a data"data sesuai yang ada di sensor.

    )pabila semua ada starter kendaraan dan periksa apakah sinyal menuju koil keluar dari pinE2H menggunakan lampu test CE . ika sinyal menuju koil tidak ada sementara sinyal"sinyal sensor ada dan sesuai spesifikasi berarti E2Hrusak.

    )dapun gangguan lain yang ditemukan adalah

    ). Spark Plug atau 'usi

    Kerusakan Pada 'usi

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    37/44

    5ejala kerusakan pada Kabel 'usi

    " 4esin pin angBbergetar aktu idle# misfire.

    " Egine tersendat aktu a elerasi..

    " Engine Coss Po er ( Kehilangan tenaga !

    *anda"tanda kerusakan &

    1. Isolator ber arna kuning sampai oklat muda# dan pun ak isolator bersih.

    Permukaan rumah isolator kotor ber arna oklat muda sampai keabu"abuan. Ini menandakan pemilihan busi telah tepat dan ampuran udara bahan bakar juga telah tepat. an komponenmesin tidak terjadi masalah.

    $. Elektroda seperti terbakar.

    pada permukaan isolator menempel partikel % partikel yang mengkilat. Isolator ber arna putih dan kuning# ini menandakan busi terlalu panas yang di akibatkan karena &

    Q 2ampuran bahan bakar dan udara ()F,! terlalu kurusBmiskin

    Q K alitas bahan bakar rendah

    Q Saat pengapian terlalu a al

    Q enis 'usi terlalu panas

    3. Isolator berjelaga dan ber arna hitam.

    Ini di akibatkan karena 2ampuran bahan bakar dan udara ()F,! terlalu borosBkaya dan jenis'usi terlalu dingin.

    7. Isolator dan elektroda sangat kotor.

    terlihat basah dan ber arna oklat muda. Kotoran ini berasal dari oli mesin yang masuk keruang bakar karena sil klep aus atau ring piston aus.

    =. Isolator retak dapat mengakibatkan melon atnya api busi dari isolator yang retak# sehingga bunga api busi tidak fokus. Segera ganti dengan busi baru.

    >. +arna isolator sama dengan kejadian busi no.1 tetapi keausan elektroda sudah mulai

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    38/44

    terlihat seperti menge ilnya ujung elektroda. Ini merupakan keausan biasa pada busi yangterlalu lama tidak di ganti.

    3. Penyebab kerusakan pada 'usi

    Penyebab Kerusakan

    1. 2elah elektroda busi terlalu jauhBbesar berakibat&

    " Kebutuhan tegangan untuk melon atkan bunga api lebih tinggi. ika sistem pengapian tidakdapat memenuhi kebutuhan tersebut# motor mulai tersendat % sendat pada beban penuh.

    " 'agian isolator akan epat rusak# karena terbebani tegangan pengapian yang sangat tinggi.

    " 4otor sulit untuk di hidupkan

    $. 2elah elektroda busi terlalu dekatBke il berakibat&

    R 'unga api lemah

    R Elektroda 'usi epat kotor (khusus motor $ tak!

    2ara mengatasistelHjung elektroda terbuat dari nikel dan enter ele trode dari platinum# jadi pengaruh panas ke metal platinum lebih ke il. iameter enter ele trode ?#> mm % ?#J mm.

    '. 28IC

    kerusakan pada koil antara lain adalah &

    Q mesin mati dan susah atau tidak bisa dihidupkan lagi

    Q pada rpm tinggi# mesin sedikit tersendat

    Q tenaga yang dihasilkan mesin menurun

    Q kerja mesin yang berubah kasar

    Q koil terasa panas

    Penyebab kerusakan pada Pi k"Hp 2oil

    " Penyalaan pada busi tidak sempurna# karena perintah pembakaran error.

    " Fuel Inje tor gagal operasi (perintah dari E2H error!

    " 4esin kasarBbergetar pada aktu idle.

    " 4esin tersendat pada aktu a ellerasi.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    39/44

    2ara sederhana untuk mengatasinya adalah &

    Q pertama# obalah periksa koil# jika panas koil terasa berlebihan# ambil kompres dan gunakan

    untuk mendinginkan koil

    Q bila mesin masih belum bisa dihidupkan# obalah periksa kabel busi yang berada didistributor# dekatkan dengan body (jauhkan dari kabel bahan bakar!# dan starter mobil# jikatidak terjadi lon atan listrik# maka bisa dipastikan koil sudah rusakBmati dan harus digantidengan koil yang baru

    Q Koil yang mengalami panas berlebihan adalah utama rusaknya koil pada mobil.

    2. E24 Ele troni 2ontrol 4odul

    Kerusakan Pada E24 Ele troni 2ontrol 4odul

    Pada aktu mesin hidup atau saat kun i kontak pada posisi 8n saja# maka E2H akanmengontrol setiap sensor dan aktuatornya dengan ara membandingkan kedaan tegangansensor"sensor dengan data soft are yang sudah /ditanamkan/ dalam E2H. ika terdapatkesalahan pada input maupun outputnya# maka E2H akan memberitahukan pada pengemudidengan ara menyalakan lampu kontrol / he k engine/ atau 4IC (4alfun tion Indi atorCamp!# lalu pengemudi segera paham bah a telah terjadi sesuatu yang tidak beres padasistem manajemen mesin dan seharusnya segera dilakukan perbaikan pada kendaraan.

    *eknisi segera mendiagnosa kerusakan apakah yang sedang terjadi pada mesin itu denganara memasangkan sebuah s anner melalui konetor khusus hubungan s anner (s an tool!

    dengan E2H 4elalui komunikasi s an tool dan E2H# teknisi tahu kode kesalahan E2H apayang telah terba a oleh s an tool dan teknisi terlatih segara melakukan perbaikan kesalahanyang terjadi pada mesin itu.

    E2H tidak dapat mendiagnosa sendiri kesalahan yang terjadi# E2H tidak akan memberikan

    informasi pada teknisi melalui s an toolA )pakah kesalahan itu akibat kerusakankomponenBspare part sensor atau aktuatornya# E2H juga tidak tahu apakah kerusakan ituakibat dari rangkaian kabel antara E2H dan sensorBaktuatornya# E2H juga tidak bisamendiagnosa apakah kerusakan terjadi di dalam E2H itu sendiri.

    ;ang hanya dapat diinformasikan oleh E2H melalu s antool adalahA *EC): *E, ) IKE,HS)K)9 P) ) SIS*E4 4)9) E4E9 4ESI9 melalui *2 (kode kesalahan yangdikeluarkan E2H melalui s antool!. adi jelaslah bah a jika terdapat kode kesalahan ( *2!maka tugas teknisi selanjutnya adalah mendiagnosa hal"hal sebagai berikut&

    1. )pakah kerusakan akibat dari kesalahan komponen sensor atau aktuarornya

    $. )pakah kerusakan terjadi karena rangkain kabel sensor atau aktuator.3. )tau kerusakan karena E2H itu sendiri.

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    40/44

    8leh karena itu teknisi yang terlatih akan faham bah a untuk melakukan perbaikankerusakan sistem manajemen mesin mereka harus memiliki beberapa keahlian sebagai

    berikut&

    1. 4emahami fungsi dan ara kerja sensor dan aktuator

    $. 4engerti Cive ata atau Free e Frame ata yang dikeluarkan E2H melalui s antool

    3. 4emahami rangkaian kabel dari sensor dan aktuator

    7. apat memba a dan memahami berbagai kombinasi irkuit diagram manajemen mesin.

    =. 'isa menggunakan )utomotive igital 4ultimeter untuk memeriksa kerja sensor danaktuator

    >. Sangat membantu jika teknisi dapat memba a menginterpretasikan osiloskop dari sensordan aktuator.

    . Kadang"kadang pada tipe kendaraan tertentu diperlukan Flash ProgrammingBsingkronisasi jika terjadi penggantian komponen atau sensor

    J. 4emahami aturan keselamatan kerja# jika bekerja pada sistem manajemen mesin.

    gejala kerusakan pada Ignition 2ontrol 4odul" ,pm tinggi misfire" Engine start normal#kemudian dimatikan#susah hidup aktu distar kembali..kemudiansetelah dingin baru bisa start normal.." Engine ga bisa start (hidup! sama sekali..

    . Kerusakan Kno k Sensor atau sensor kno king

    isamping itu# mesin dengan sistem injeksi sudah dilengkapi dengan -kno k sensor/ atausensor gejala menembak. 'ila terjadi gejala menembak# komputer akan mengatur aktu

    pengapian se ara otomatis. Komputer mengubah jad al busi memi u api lebih epat ataumemajukannya. Kalau tidak ada gejala menembak# komputer akan mengembalikannnya kekondisi semula. 4erusak 4esin "5ejala menembak atau auto"igniton sangat berbahaya bagi

    kesehatan mesin. Selain kemampuannya menghasilkan tenaga tidak maksimal# kemungkinanorgan utama mesin mengalami kerusakan dini lebih besar. Kalau sudah begini# tentu saja dayatahan atau umur pakainya jadi pendek. 'ahkan# kalau pun harus harus diperbaiki dan

    beberapa komponen ditransplantasi# biaya pera atannya justru membengkak. Kemungkinanlain mogok.

    8rgan utama mesin yang sering kena sasaran tembak -auto ignition/ adalah piston(pun aknya berlubang! atau setangnya (bengkok!. Karena getaran yang ditimbulkan besar#kerusakan lain yang bisa terjadi adalah keausan pada dinding piston dan silinder.'ensin di dalam mesin mengalami -auto ignition/ karena terbakar pada suhu lebih rendah.Saat piston memampatkan udara dan bahan bakar (bergerak menuju titik mati atas atau *4)!

    di dalam mesin# mengakibatkan suhu udara naik dan tinggi. Suhu tinggi itulah yangmenyebabkan bensin terbakar. Kalau bahan bakar mudah terbakar pada suhu lebih rendah#

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    41/44

    dengan sendiri akan terbakar tanpa harus disulut oleh busi. Pembakaran seperti itumenimbulkan ledakan kuat dan tidak bisa dikontrol. Kondisi itulah yang merusak piston.

    i samping itu# karena ledakan terjadi sangat kuat# sebelum piston men apai *4) sudahharus dipaksa kembali ke ba ah atau titik mati ba ah (*4)!. )kibatnya# kerja mesin jaditidak mulus atau -mbrebet/. Cebih parah lagi# setelah bensin terbakar dengan sendirinya# busi

    juga membakar bahan bakar di sekitarnya. *imbul lagi ledakanT Keduanya saling bertabrakan. aya rusaknya pun makin besar.

    4esin Cama " Peluang terjadinya gejala menembak juga sangat besar pada mesin lama.*erutama bila ruang bakar sudah dipenuhi kerak atau arang. Kerak yang menumpuk di

    pun ak piston dan kepala silinder# menyebabkan kompresi menjadi tinggi. i samping itu#saat suhu tinggi# arang tersebut juga akan membara dan merupaka pemi u tambahan terjadigejala menembak atau detonasi. Kerak menumpuk di ruang bakar karena proses pembakaran

    berlangsung tidak sempurna. i samping itu# bisa pula karena komponen mesin# seperti ring piston atau piston# sil katup aus. )kibatnya# oli masuk ke mesin dan lama"lama membentukkerak. Kemungkinan lain# ampuran terlalu kaya# busi kotor dan tidak memer ikan apidengan optimal.

    Penyebab kerusakan pada Kno k sensor" Campu ek engine nyala" ika Kno k Sensor tidak bekerja dengan sempurna#terdengar bunyi ketukan halus padaengine.

    " 4esin sering kali goyang atau bergetar pada aktu start.

    " 5as buang di ujung knalpot bau menyengat akibat detonasi pada ruang bakar ( tidak sepertinormalnya!

    " Pemakaian bbm jadi lebih boros karena terlalu banyak fuel yg dibakar." Problem pada aktu a elerasi pada aktu penembahan ke epatan.

    2ara mengatsinya Sebagai informasi# semakin tinggi suatu tempat# kebutuhan terhadap oktan justru turun. Setiap perubahan ketinggian 3?? meter# kebutuhan nilai oktan turun satu poin.'ensin berkualitas di )merika Serikat sekarang ini tidak hanya ditentukan berdasarkan padanilai oktan. Hnsur lainnya adalah kandungan deterjen. 'ila kandungan deterjen melebihitakaran minimal yang telah ditentukan EP) (Environmental Prote tion )gen y!# bensin itudisebut *op *ier. (Kompas!

    E. Kerusakan 2KP 2rankshaft Position Sensor

    1. 5ejala kerusakan sensor 2KP

    'ila sensor 2KP rusak# maka gejala yang paling jelas adalah mobil tidak dapatdi rankBdistart.4obil dapat di rank tapi tidak bisa hidup.'erikut gejala yang lebih spesifik# jika kondisi sensor 2KP buruk atau rusak &

    " ,elay )uto Shutdo n tidak aktif dengan demikian tidak dapat memberikan daya untuk

    mengaktifkan&

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    42/44

    a! Inje tor bahan bakar

    b! 2oil pengapian

    !,elay pompa bahan bakar demikian dengan pompa bahan bakar

    "*idak ada per ikan bunga api dari semua busi

    "Pompa bahan bakar tidak aktif selama ranking

    "P24BE2H tidak dapat mengaktifkan inje tor

    ua gejala penting yang harus di ari ketika busi tidak memer ikkan bunga api dan tidak adasinyal dikonektor inje tor (ditest dengan menggunakan lampu CE !. ika satu busimemer ikkan bunga api# atau salah satu inje tor mengeluarkan sinyal# itu berarti sensor 2KPtidak rusak.

    $. )lat yang digunakan untuk mengetes sensor 2KP

    Q 4ultimeter digital atau analog

    Q ongkrak

    Q a k stand

    Q ,a het 1B$ dan kun i so k yang sesuai kepala baut pulley rankshaft# guna untuk memutar pulley

    3. 2ara kerja sensor 2KP

    Sensor 2KP pada mobil anda terdapat 3 kabel hall"effe t. Karena sensor rankshaft adalahsensor jenis hall" effe t# menghasilkan sinyal tegangan onBoff# dan dapat diukur denganmenggunakan &

    Q 4ultimeter Q 8silos op

    Q Campu CEKetika anda memutar kun i kontak ke posisi

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    43/44

    d! P24BE2H menggunakan sensor 2KP untuk mengaktifkan rellay )uto Shut o n ()S !atau sering disebut dengan rellay EFI e! ,ellay EFI akan mengaktifkan & rellay pompa bahan

    bakar demikianm dengan fuel pump# inje tor# oil pengapian demikian pengapian untuksetiap silinder mesin

    f! 8leh karena itu# sensor 2KP (sinyal! sangat penting untuk menghidupkan mesin

    :arus diketahui# jika sensor 2KP rusak# maka mobil anda hanya dapat di rank# tetapi mesinmobil anda tidak dapat berputar (hidup! karena kurangnya pengapian dan suplai bahan bakar.

    7. *est 2KP 1 (4emeriksa sinyal!

    Sensor 2KP tertelak dibagian belakang mesin (disamping menghadap ke depan!. Sensor 2KPterpasang aman diblok mesin .

    ika anda ingin melihat letak posisi sensor 2KP sebaiknya anda mendongkrak mobil untuklebih nyaman melepas atau mengetes sensor 2KP# dan hati"hati# utamakan keselamatan andadalam melakukan setiap hal dalam pengetesan. 5unakan ja k stand untuk menahan mobil#gunakan ka a mata keselamatan untuk melindungi mata anda dari puing"puing atau kotoranyang jatuh.

    :al pertama yang anda lakukan dalam pengetesan sensor 2KP adalah menverifikasi sinyalsensor 2KP baik atau tidak# dengan menggunakan multimeter.

    Cangkah"langkah pengetesan sensor 2KP 1 sebagai berikut &

    1. Pastikan roda direm parkir dan ganjal roda belakang dengan balok# dongkrak mobil dan posisikan ja k stand pada titik tumpuan ja k stand

    $. Cepaskan konektor pada oil pengapian. :al ini pentingT angan melanjutakan pengetesan jika belum melepas konektor pada oil pengapian

    3. 2ari letak sensor 2KP pada mesin# keluarkan kabel yang ditutupi dengan plastik

    selongsong arna hitam atau solasi kabel hitam

    7. ika kesulitan mengeluarkan kabel dari selongsong# saya sarankan melepas konektor sensor 2KP terlebih dahulu. )pabila sudah kabel sudah terlepas dari plastik pelindung# pasangkembali konektor ke posisi semula. Sensor 2KP harus terhubung dengan arus listrik untukmengetes sensor bekerja atau tidak

    =. Posisikan multimeter ke mode tegangan 2# sobek atau tusuk kabel no 1 dengan peniti#dan tempelkan Cead multimeter yang ber arna merah ke kabel no 1 (yang mengirim sinyalke 2KP ke P24!

    >. Pasangkan CE) meltimeter hitam ke body mesin (5round!

  • 7/25/2019 Sistem Pengapian Konvensional Dan EFI

    44/44