1. sejarah ekonomi indonesia

32
SEJARAH EKONOMI INDONESIA 1. Pendahuluan Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 dijelaskan bahwa sistem ekonomi yang diterapkan Indonesia tak lepas dari prinsip- prinsip dasar yang tercancum dalam Pancasila dan UUD 1945. Ketentuan-ketentuan dasar konstitusional tentang kehidupan ekonomi berdasarkan pancasila dan UUD 1945(sebelum diamandemen) tercantum pada pasal-pasal berikut: 23, 27, 33 dan 34 UUD 1945. Pada pasal 33 menetapkan 3 hal: 1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan 2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak 3. SDA dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan serta penghidupan yang layak. Sedangkan pasal 34 menetapkan bahwa masyarakat miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. 2. Masa penjajahan Belanda [Type text] Page 1

Upload: vinakhikmatulmaula

Post on 20-Jun-2015

5.478 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

mzmzmmzz

TRANSCRIPT

Page 1: 1. sejarah ekonomi indonesia

SEJARAH EKONOMI INDONESIA

1. Pendahuluan

Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945 dijelaskan bahwa sistem ekonomi yang diterapkan

Indonesia tak lepas dari prinsip-prinsip dasar yang tercancum dalam Pancasila dan UUD

1945. Ketentuan-ketentuan dasar konstitusional tentang kehidupan ekonomi berdasarkan

pancasila dan UUD 1945(sebelum diamandemen) tercantum pada pasal-pasal berikut: 23, 27,

33 dan 34 UUD 1945.

Pada pasal 33 menetapkan 3 hal:

1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang

banyak

3. SDA dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk kemakmuran rakyat

Pasal 27 ayat 2 menyatakan bahwa setiap warga negara berhak atas pekerjaan serta

penghidupan yang layak.

Sedangkan pasal 34 menetapkan bahwa masyarakat miskin dan anak-anak yang terlantar

dipelihara oleh negara.

2. Masa penjajahan Belanda

Sistem ekonomi yang diterapkan Indonesia selama penjajahan belanda dibagi jadi 3

bagian, yaitu :

a. Sistem merkantilisme (VOC) 1600-1800

Adalah sistem ekonomi yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah

secara ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian untuk memupuk kekayaan

sebanyak-banyakanya sebagai ukuran kekayaan, kesejahteraan dan kekuasaan yang dimiliki

Negara tersebut.

Page 1

Page 2: 1. sejarah ekonomi indonesia

Belanda melimpahkan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda kepada VOC

(Vereenigde Oost-Indische Compagnie), sebuah perusahaan yang didirikan dengan tujuan

untuk menghindari persaingan antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi

perusahaan imperialis lain.

VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain meliputi :

1. Hak mencetak uang

2. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai

3. Hak menyatakan perang dan damai

4. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri

5. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

Dalam hal ini VOC melakukan penekanan terhadap peningkatan ekspor dan

membatasi impor.

b. Sistem Monopoli (Tanam Paksa) 1830-1870

Adalah sistem  ekonomi yang memusatkan kegiatan ekonomi pada satu  kelompok

dalam bentuk monopoli dibidang tertentu yang dapat merugikan rakyat. Tujuannya adalah

untuk memproduksi berbagai komoditi yang ada permintaannya di pasaran dunia sejak tahun

1620, VOC hanya menguasai komoditi-komoditi ekspor sesuai permintaan pasar di Eropa,

yaitu rempah-rempah. Kota-kota dagang dan jalur-jalur pelayaran yang dikuasainya adalah

untuk menjamin monopoli atas komoditi itu.  Dengan memonopoli rempah-rempah,

diharapkan VOC akan menambah isi kas negri Belanda, dan dengan begitu akan

meningkatkan pamor dan kekayaan Belanda. Ditambah dengan diterapkan Preangerstelstel,

yaitu kewajiban menanam tanaman kopi bagi penduduk Priangan. . Sejak saat itu,

diperintahkan pembudidayaan produk-produk selain kopi dan rempah-rempah, yaitu gula,

nila, tembakau, teh, kina, karet, kelapa sawit, dll. Sistem ini jelas menekan penduduk

pribumi, tapi amat menguntungkan bagi Belanda, apalagi dipadukan dengan sistem

konsinyasi (monopoli ekspor). Setelah penerapan kedua sistem ini, seluruh kerugian akibat

perang dengan Napoleon di Belanda langsung tergantikan berkali lipat.

Dalam sistem ini masyarakat diwajibkan menanam tanaman komoditas ekspor dan

menjual hasilnya ke gudang-gudang pemerintah untuk kemudian dibayar dengan harga yang

sudah ditentukan oleh pemerintah. Bagi masyarakat pribumi, ini tentu memeras keringat dan

Page 2

Page 3: 1. sejarah ekonomi indonesia

darah mereka, apalagi aturan kerja rodi juga masih diberlakukan. Namun segi positifnya

adalah, mereka mulai mengenal tata cara menanam tanaman komoditas ekspor yang pada

umumnya bukan tanaman asli Indonesia, dan masuknya ekonomi uang di pedesaan yang

memicu meningkatnya taraf hidup mereka. Bagi pemerintah Belanda, ini berarti bahwa

masyarakat sudah bisa menyerap barang-barang impor yang mereka datangkan ke Hindia

Belanda. Dan ini juga merubah cara hidup masyarakat pedesaan menjadi lebih komersial,

tercermin dari meningkatnya jumlah penduduk yang melakukan kegiatan ekonomi

nonagraris.

c. Sistem ekonomi Kapitalis Liberal, 1870-1945

Adanya desakan dari kaum Humanis Belanda yang menginginkan perubahan nasib warga

pribumi ke arah yang lebih baik, mendorong pemerintah Hindia Belanda untuk mengubah

kebijakan ekonominya. Sistem Ekonomi ini lebih rentan terhadap krisis ekonomi tetapi

produksi yang dibuat berdasarkan atas kebutuhan masyarakat.

 Pada akhirnya, sistem ini bukannya meningkatkan kesejahteraan masyarakat pribumi, tapi

malah menambah penderitaan, terutama bagi para kuli kontrak yang pada umumnya tidak

diperlakukan layak.

Sistem-sistem ekonomi ini meninggalkan kemelaratan, namun disisi lain memberi

pengetahuan tentang bercocok tanam, sistem uang dan budaya industri. Pada masa itu,

Indonesia adalah pengekspor terbesar sejumlah komoditas primer. Pada dekade 1930an bank-

bank bermunculan, industri manufaktur berkembang pesat yang dimotori oleh industri gula.

Pasar modal muncul dan modal asing masuk dalam jumlah yang besar. Namun

perkembangan ekonomi yang pesat itu tidak memberi peningkatan kesejahteraan bagi rakyat.

3. Pemerintahan Orde Lama

Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, banyak sudah tokok-tokoh negara saat itu

telah merumuskan bentuk perekonomian yang tepat bagi bangsa Indonesia, baik secara

individu maupun diskusi kelompok.

Sebagai contoh, Bung Hatta sendiri, semasa hidupnya mencetuskan ide, bahwa dasar

perekonomian Indonesia yang sesuai dengan cita-cita tolong menolong adalah koperasi,

namun bukan berarti semua kegiatan ekonomi harus dilakukan secara koperasi.

Page 3

Page 4: 1. sejarah ekonomi indonesia

Demikian juga dengan tokoh ekonomi Indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo,

dalam pidatonya di Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan adalah

semacam ekonomi campuran. Namun demikian dalam proses perkembangan berikutnya

disepakatilah suatu bentuk ekonomi yang baru, dinamakan sebagai Sistem Ekonomi

Pancasila, yang didalamnya mengandung unsur pentinga yang disebut Demokrasi

Ekonomi.

Demokrasi Ekonomi dipilih, karena mempunyai ciri-ciri positif yang diantaranya

adalah (Suroso, 1993) :

- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang

banyak, dikuasai oleh negara.

- Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

- Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan pemufakatan

lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya

ada pada lembaga-lembaga perwakilan pula.

- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki serta

mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatnnya tidak boleh bertentangan dengan

kepentingan masyarakat.

- Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya

dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.

- Fakir miskin serta anak terlantar, dipelihara oleh pemerintah.

Sistem perekonomian di Indonesia sangat menentang adanya sistem Free Fight

Liberalism, Etatisme (Ekonomi Komando) dan Monopoli, karena sistem ini memang tidak

sesuai dengan sitem ekonomi yang dianut Indonesia (bertentangan).

Free fight liberalism : Sistem kebebasan usaha yang tidak terkendali, sistem ini dianggap

tidak cocok dengan kebudayaan Indonesia dan berlawanan dengan semangat gotong-royong

yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 33, dan dapat mengakibatkan semakin besarnya

jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin.

Page 4

Page 5: 1. sejarah ekonomi indonesia

Etatisme : Suatu paham dalam pemikiran politik yang menjadikan negarasebagai pusat

segala kekuasaan. Negara adalah sumbu yang menggerakkan seluruh elemen politik dalam

suatu jalinan rasional, yang dikontrol secara ketat dengan menggunakan instrumen

kekuasaan. Keikutsertaan pemerintah yang terlalu dominan juga dapat mematikan motivasi

dan kreasi dari masyarakat untuk dapat berkembang dan bersaing sehat.

Monopoli : suatu bentuk pemusatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak

memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keinginan sang monopoli.

Walaupun indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya tetapi indonesia

masih menglami perang dengan belanda selama dekade 1950 hingga 1965, akibatnya

Indonesia mengalami gejolak politik dalam negri. keadaan perekonomian Indonesia sangat

buruk, laju pertumbuhan rata-rata turun drastis. Selain itu, Indonesia mengalami defisit saldo

neraca pembayaran dan defisit APBN terus membesar dari tahun ke tahun. Kegiatan produksi

disektor pertanian dan industri manufaktur pun sangat rendah.

            Dapat disimpulkan, buruknya perekonomian indonesia selama pemerintahan Orde

Lama dikarnakan rusaknya infrastruktur ekonomi fisik maupun non fisik selama pendudukan

jepang.

            Kebijakan ekonomi yang paling penting yang dilakukan pada kabinet Hatta adalah

reformasi moneter melalui devaluasi mata uang nasional dan pemotongan nilai uang sebesar

50% atas semua uang kertas yang beredar.

Pada masa kabinet Natsir, pertama kalinya dirumuskan suatu perencanaan

pembangunan ekonomi yang disebut Rencana Urgensi Perekonomian (RUP). RUP ini

digunakan oleh kabinet berikutnya untuk merumuskan rencana pembangunan ekonomi 5

tahun(Repelita).

Pada masa kabinet Sukiman, kebijakan-kebijakan penting yang diambil adalan

nasionalisasi De Javasche Bank yang menjadi Bank Indonesia (BI) dan penghapusan sistem

kurs berganda.

Pada kabinet Wilopo, langkah-langkah yang diilakukan untuk memulihkan

perekonomian Indonesia adalah pertama kalinya memperkenalkan konsep anggaran

berimbang dalam APBN, memperketat impor, melakukan nasionalisasi angkatan bersenjata

melalui modernisasi dan pengurangan jumlah personil, dan pengiritan jumlah pengeluaran

pemerintah.

Page 5

Page 6: 1. sejarah ekonomi indonesia

Pada masa kabinet Ali I, langkah yang dilakukan dalam bidang ekonomi walaupun

sedikit tidak berhasil adalah pembatasan impor dan sistem uang ketat.

Pada masa kabinet Baharuddin tindakan ekonomi yang dilakukan adalah liberalisasi

impor, kebijakan uang etat untuk menekan laju uang beredar, penyempurnaan Program

Benteng, mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan modal(investasi) asing masuk ke

Indonesia, pemberian bantuan khusus pada pangusaha-pengusaha pribumi dan

pembatalan(sebelah pihak) Persetujuan Koferensi Meja Bundar untuk menghilangkan sistem

ekonomi kolonial atau menghapuskan dominasi perusahaan-perusahaan Belanda dalam

Perekonomian Indonesia.

Dilihat dari aspek politiknya selama periode orde lama, dapat dikatakan Indonesia

pernah mengalami sistem politik yang sangat demokrasi. Namun, semua itu menyebabkan

kehancuran politik dan perekonomian nasional.

Selama periode 1950an struktur ekonomi Indonesia masih peninggalan zaman

kolonialisasi. Sektor formal/modern yang memiliki kontribusi lebih besardaripada sektor

informal/tradisional terhadap output nasional atau PDB yang di dominasi oleh perusahaan-

perusahaan asing yang kebanyakan berorientasi ekspor.

Struktur ekonomi itu disebut dual societies, yang artinya dalah salah satu karakteristik

utama dari NSB yang merupakan warisan kolonialisasi. Dualisme didalam suatu ekonomi

seperti ini terjadi karna pada masa penjajahan pemerintah yang berkuasa menerapkan

diskriminasi dalam kebijakan-kebijjakannya. Diskriminasi ini diterapkan untuk membuat

perbedaan dalam kesempatan melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi tertentu antara

penduduk asli dan orang-orang non pribumi.

Keadaan ekonomi Indonesia, setelah dilakukan nasionalisasi terhadap semua

perusahaan asing Belanda, menjadi lebih buruk dibanding pada saat dijajah oleh Belanda,

ditambah lagi tingkat inflasi yang tinggi. Selain kondisi politik didalam negri yang tidak

mendukung, buruknya pemeritahan Indonesia pada masa Orde lama disebabkan juga karna

keterbatasan faktor-faktor produksi.

Pada akhir september 1965 ketidakstabilan politik Indonesia mencapai pncaknya

dengan terjadinya kudera yang gagal pada Partai Komunis Indonesia(PKI). Sejak saat itu

terjadi perubahan politik yang drastis di dalam negri yang mengubah sistem ekonomi yang

dianut Indonesia pada masa Orde lama dari sosialis menjadi semikapitalis.

Meskipun pada awal perkembangan perekonomian Indonesia menganut sistem ekonomi

pancasila, ekonomi Demokrasi, dan ‘mungkin campuran’, namun bukan berarti sistem

Page 6

Page 7: 1. sejarah ekonomi indonesia

perekonomian liberalis dan etatisme tidak pernah terjadi di Indonesia. Awal tahun1950-an

sampai dengan tahun 1957-an merupakan bukti sejarah adanya corak liberalis dalam

perekonomian Indonesia. Demikian juga dengan sistem etatisme, pernah juga memberi corak 

perekonomian di tahun 1960-an sampai dengan pada masa orde baru.

4. Pemerintahan Orde Baru

Orde sebutan bagai masa pemerintahan Presiden Soeharto. Orde Baru menggantikan

pemerintahan Orde Lama yang di pimpin oleh Soekarno.

Orde Baru berlangsung dari tahun 1968 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut,

ekonomi Indonesia berkembang pesat meski hal ini dibarengi praktek korupsi yang

merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga

semakin melebar.

Dalam Orde Baru ini pemerintah lebih ditunjukkan pada peningkatan kesejahteraan

masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial tanah air. Pada masa ini Indonesia

kembali menjalin hubungan baik dengan pihak barat dan menjauhi komunis. Sebelum

rencana pembangunan melalui repelita, pemerintah lebih dulu melakukan pemulihan

stabilitas ekonomi, sosial, dan politik, serta rehabilitasi ekonomi dalam negri. Tujuannya

yaitu untuk menekan kembali tingkat inflasi,, mengurangi defisit keuangan pemerintah, dan

menghidupkan kembali kegiatan produksi, termasuk ekspor. Ditambah lagi dengan

penyusunan Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) secara bertahap. Kebijakan

ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur

pemerataan yaitu : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan,

kesempatan kerja, kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran

pembangunan, dan peradilan.

Tujuan jangka panjang dari pembangunan ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru

adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui proses industrialisasi dalam skala

besar. Awalnya pemerintah memusatkan pembangunan pada sektor-sektor tertentu secara

potensial dapat menyumbangkan nilai tambah yang besar dalam waktu yang tidak

panjangdan hanya di pulau jawakarnna fasilitas infrastruktur dan sumber daya manusia relatif

lebih baik. Dengan sumber daya yang sangat terbatas pada saat itu maka sulit untuk

memperhatikan  pertumbuhan dan pemerataan pada waktu yang bersamaan.

Page 7

Page 8: 1. sejarah ekonomi indonesia

Tujuan utama pelaksanaan repalita I adalah untuk membuat Indonesia menjadi

swasembada terutama kebutuhan beras.  Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah

melakukan penghijaun disektor pertanian proses pembangunan sangat cepat dengan laju

pertumbuhan rata-rata yang cukup tinggi pertahun.

Repelita II (1 April 1969 – 31 Maret 1974) Trilogy pembangunan diubah urutannya

menjadi :

- Pertumbuhan ekonomi

- Pemerataan

- Stabilitas Nasional

Kebijakan ekonomi yang terkenal adalah adanya KNOP 15 tanggal 15 November 1978, yang

berisi :

- Masyarakat harus mencintai produk dalam negeri

- Mendorong ekspor

- Memberikan tarif spesifik bagi barang impor

Repelita III Trilogy pembangunan berubah menjadi :

- Pemerataan pembangunan dan hasil-hasil nya

- Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

- Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis

Pada masa ini terdapat kebijakan devaluasi(kebijakan menurunkan mata uang dan juga

adanya kebijakan deregulasi(kebijakan menguranngi berbagai  faktor yg melindungi industri

perbankan dari masalah2 suatu perekonomian) perbankan oleh Soemarlin.

Pada Repeliita VI orientasi kebijakan-kebijakannya mengalami perubahan dari penekanan

hanya pada pertumbuhan ke pertumbuhan dengan pemerataan.

Keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia pada zaman soeharto dikarnakan

presiden soeharto jauh lebih baik dibanding pada masa Orde Lama dalam menyusun rencana,

strategi, dan kebijakan pembangunan ekonomi. Selain itu dikarnakan 3 hal, yaitu :

penghasilan ekspor yang sangat besar dari minyak, pinjamann luar negri, dan PMA di dalam

pembangunan ekonomi Indonesia meningkat tajam.

Page 8

Page 9: 1. sejarah ekonomi indonesia

Dalam usaha menghilangkan dampak negatif dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi

terhadap kesenjangan dan kemiskinan, atau memperkecil efek trade off antara pertumbuhan

dan kesenjangan atau kemiskinan.

Kebijakan-kebijakan ekonomi selama masa Orde baru telah menghasilkan suatu proses

transformasi ekonomi yang pesat dan laju ekonomi yang tinggi. Tetapi  Akibatnya, ketika

terjadi krisis yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang

paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah dengan

cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama ekonomi.

Pada 1968, MPR secara resmi melantik Soeharto untuk masa jabatan 5 tahun sebagai

presiden, dan dia kemudian dilantik kembali secara berturut-turut pada tahun 1973, 1978,

1983, 1988, 1993, dan 1998.

Politik Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara

dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh

Soekarno pada akhir masa jabatannya.

Salah satu kebijakan pertama yang dilakukannya adalah mendaftarkan Indonesia menjadi

anggota PBB lagi. Indonesia pada tanggal 19 September1966 mengumumkan bahwa

Indonesia "bermaksud untuk melanjutkan kerjasama dengan PBB dan melanjutkan partisipasi

dalam kegiatan-kegiatan PBB", dan menjadi anggota PBB kembali pada tanggal 28

September 1966, tepat 16 tahun setelah Indonesia diterima pertama kalinya.

Pada tahap awal, Soeharto menarik garis yang sangat tegas. Orde Lama atau Orde Baru.

Pengucilan politik - di Eropa Timur sering disebut lustrasi - dilakukan terhadap orang-orang

yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia. Sanksi kriminal dilakukan dengan

menggelar Mahkamah Militer Luar Biasa untuk mengadili pihak yang dikonstruksikan

Soeharto sebagai pemberontak. Pengadilan digelar dan sebagian dari mereka yang terlibat

"dibuang" ke Pulau Buru.

Presiden Soeharto memulai "Orde Baru" dalam dunia politik Indonesia dan secara

dramatis mengubah kebijakan luar negeri dan dalam negeri dari jalan yang ditempuh

Soekarno pada akhir masa jabatannya. Orde Baru memilih perbaikan dan perkembangan

ekonomi sebagai tujuan utamanya dan menempuh kebijakannya melalui struktur administratif

yang didominasi militer namun dengan nasehat dari ahli ekonomi didikan Barat. DPR dan

MPR tidak berfungsi secara efektif. Anggotanya bahkan seringkali dipilih dari kalangan

militer, khususnya mereka yang dekat dengan Cendana. Hal ini mengakibatkan aspirasi

rakyat sering kurang didengar oleh pusat. Pembagian PAD juga kurang adil karena 70% dari

Page 9

Page 10: 1. sejarah ekonomi indonesia

PAD tiap provinsi tiap tahunnya harus disetor kepada Jakarta, sehingga melebarkan jurang

pembangunan antara pusat dan daerah.

Selama masa pemerintahannya, kebijakan-kebijakan ini, dan pengeksploitasian sumber

daya alam secara besar-besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak

merata di Indonesia. Contohnya, jumlah orang yang kelaparan dikurangi dengan besar pada

tahun 1970-an dan 1980-an.

Warga keturunan Tionghoa juga dilarang berekspresi. Sejak tahun 1967, warga keturunan

dianggap sebagai warga negara asing di Indonesia dan kedudukannya berada di bawah warga

pribumi, yang secara tidak langsung juga menghapus hak-hak asasi mereka. Kesenian

barongsai secara terbuka, perayaan hari raya Imlek, dan pemakaian Bahasa Mandarin

dilarang, meski kemudian hal ini diperjuangkan oleh komunitas china indonesia terutama dari

komunitas pengobatan china tradisional karena pelarangan sama sekali akan berdampak pada

resep obat yang mereka buat yang hanya bisa di tulis dengan bahasa mandarin. Mereka pergi

hingga ke Makhamah Agung dan akhirnya Jaksa Agung indonesia waktu itu memberi izin

dengan catatan bahwa china indonesia bejanji tidak menghimpun kekuatan untuk

memberontak dan menggulingkan pemerintahan Indonesia. Untuk keberhasilan ini kita mesti

memberi penghormatan bagi Ikatan Naturopatis Indonesia ( I.N.I ) yang anggota dan

pengurus nya pada waktu itu memperjuangkan hal ini demi masyarakat china indonesia dan

kesehatan rakyat indonesia. Hingga china indonesia mempunyai sedikit kebebasan dalam

menggunakan bahasa Mandarin.

Satu-satunya surat kabar berbahasa Mandarin yang diizinkan terbit adalah Harian

Indonesia yang sebagian artikelnya ditulis dalam bahasa Indonesia. Harian ini dikelola dan

diawasi oleh militer indonesia dalam hal ini adalah ABRI meski beberapa orang china

indonesia bekerja juga di sana. Agama tradisional Tionghoa dilarang. Akibatnya agama

Konghucu kehilangan pengakuan pemerintah.

Pemerintah Orde Baru berdalih bahwa warga Tionghoa yang populasinya ketika itu

mencapai kurang lebih 5 juta dari keseluruhan rakyat Indonesia dikhawatirkan akan

menyebarkan pengaruh komunisme di Tanah Air. Padahal, kenyataan berkata bahwa

kebanyakan dari mereka berprofesi sebagai pedagang, yang tentu bertolak belakang dengan

apa yang diajarkan oleh komunisme, yang sangat mengharamkan perdagangan dilakukan.

Orang Tionghoa dijauhkan dari kehidupan politik praktis. Sebagian lagi memilih untuk

menghindari dunia politik karena khawatir akan keselamatan dirinya.

Page 10

Page 11: 1. sejarah ekonomi indonesia

Kelebihan sistem Pemerintahan Orde Baru

- Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan

pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000

- Sukses transmigras

- Sukses KB

- Sukses memerangi buta huruf

- Sukses swasembada pangan

- Pengangguran minimum

- Sukses REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun)

- Sukses Gerakan Wajib Belajar

- Sukses Gerakan Nasional Orang-Tua Asuh

- Sukses keamanan dalam negeri

- Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia

- Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Orde Baru

- Semaraknya korupsi, kolusi dan nepotisme

- Pembangunan Indonesia yang tidak merata dan timbulnya kesenjangan pembangunan

antara pusat dan daerah, sebagian lagi disebabkan karena kekayaan daerah sebagian

besar disedot ke pusat.

- Munculnya rasa ketidakpuasan di sejumlah daerah karena kesenjangan pembangunan

terutama di Aceh dan Papua.

- Kecemburuan antara penduduk setempat dengan para transmigran yang memperoleh

tunjangan pemerintah yang cukup besar pada tahun-tahun pertannya.

- Bertambahnya kesenjangan sosial diakibatkan karena perbedaan pendapatan yang

tidak merata bagi yang kaya dan yang miskin.

- Pelanggaran HAM kepada masyarakat non pribumi (terutama masyarakat Tionghoa).

- Kritik dibungkam dan oposisi diharamkan.

- Kebebasan pers sangat terbatas, diwarnai oleh banyak koran dan majalah yang

dibredel.

- Penggunaan kekerasan untuk menciptakan keamanan, antara lain dengan program

“penembakan misterius”.

Page 11

Page 12: 1. sejarah ekonomi indonesia

- Tidak ada rencana suksesi (penurunan kekuasaan ke pemerintah/presiden

selanjutnya).

- Menurut kualitas birokrasi Indonesia yang terjangkit penyakit ‘Asal Bapak Senang’,

hal ini adalah kesalahan paling fatal Orde Baru karena tanpa birokrasi yang efektif

negara pasti hancur.

- Menurunnya kualitas tentara karena level elit terlalu sibuk berpolitik sehingga kurang

memperhatikan kesejahteraan anak buah.

Pada pertengahan 1997, Indonesia diserang krisis keuangan dan ekonomi Asia (untuk

lebih jelas lihat: Krisis finansial Asia), disertai kemarau terburuk dalam 50 tahun terakhir dan

harga minyak, gas dan komoditas ekspor lainnya yang semakin jatuh. Rupiah jatuh, inflasi

meningkat tajam, dan perpindahan modal dipercepat. Para demonstran, yang awalnya

dipimpin para mahasiswa, meminta pengunduran diri Soeharto. Di tengah gejolak kemarahan

massa yang meluas, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998, tiga bulan setelah MPR

melantiknya untuk masa bakti ketujuh. Soeharto kemudian memilih sang Wakil Presiden, B.

J. Habibie, untuk menjadi presiden ketiga Indonesia.

Penyebab utama runtuhnya kekuasaan Orde Baru adalah adanya krisis moneter

tahun 1997. Sejak tahun 1997 kondisi ekonomi Indonesia terus memburuk seiring dengan

krisis keuangan yang melanda Asia. Keadaan terus memburuk. KKN semakin merajalela,

sementara kemiskinan rakyat terus meningkat. Terjadinya ketimpangan sosial yang sangat

mencolok menyebabkan munculnya kerusuhan sosial. Muncul demonstrasi yang digerakkan

oleh mahasiswa. Tuntutan utama kaum demonstran adalah perbaikan ekonomi dan reformasi

total. Demonstrasi besar-besaran dilakukan di Jakarta pada tanggal 12 Mei 1998. Pada saat

itu terjadi peristiwa Trisakti, yaitu me-ninggalnya empat mahasiswa Universitas Trisakti

akibat bentrok dengan aparat keamanan. Empat mahasiswa tersebut adalah Elang Mulya

Lesmana, Hery Hariyanto, Hendriawan, dan Hafidhin Royan. Keempat mahasiswa yang

gugur tersebut kemudian diberi gelar sebagai “Pahlawan Reformasi”.

5. Pemerintahan Transisi

Pada tahun 1997 nilai tukar bath Thailand terhadap dolar AS mengalami guncangan hebat

akibat investor asing mengambil keputusan jual, karna tidak percaya lagi dengan

pereonomian negara tersebut.

Page 12

Page 13: 1. sejarah ekonomi indonesia

      Yang terjadi di Thailand tersebut merembet ke Indonesia dan beberapa negara Asia lain,

ini adalah awal krisis keuangan di Asia. Di Indonesia nilai tukar rupiah terus melemah untuk

mencegah keadaan yang lebih buruk, pemerintah Orde baru mengambil langkah kongkrit

yaitu : menunda proyek-proyek senila Rp.39 triliun dalam mengimbangi keterbatasan

anggaran belanja negara yang sangat dipengaruhi oleh perubahan nilai rupiah. Akan tetapi

tetap saja, cadangan dolar As di BI makin menipis. Akhirnya pemerintah Indonesia secara

resmi meminta bantuan kepada IMF. Lembaga keuangan internasional tersebut

mengumumkan paket bantuan kepada Indonesia mencapai 40 miliar. Paket program

pemulihan tersebut diharapkan nilai rupiah menguat dan stabil kembali. Tetapi kenyataannya

nilai rupiah terus merosot dan membuat kepercayaan masyarakat di dalam dan luar negri pun

merosot. Dan dibuatlah kesepakatan yang mengandung butir-butir kebijaksanaan yang

mencakup ekonomi makro, restrukturisasi sektor keuangan, dan reformasi struktural.

Setelah gagal dalam kesepakatan pertama itu, dilakukan lagi perundingan-perundingan antara

Indonesia dengan IMF dan mencapai lagi satu kesepakatan baru.

Ada 5 memorandum dalam kesepakatan baru ini, yaitu :

- Program stabilisasi, untuk menstabilkan pasar uang dan mencegah hiperinflasi.

- Restrukturisasi perbankan, untuk menyehatkan sistem perbankan nasional

- Reformasi structural

- Penyelesaian ULN

- Bantuan untuk rakyat kecil

Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia melemah dan semakin

besarnya ketidak puasan masyarakat Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto

saat itu menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang dilakukan berbagai organ

aksi mahasiswa di berbagai wilayah Indonesia.

Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998 yang

kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998 sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas

hampir diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam maupun luar negeri,

Soeharto akhirnya memilih untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

Pemerintahan transisi merupakan peralihan antara pemerintahan zaman Soeharto ke

pemerintahan B.J. Habibie

Page 13

Page 14: 1. sejarah ekonomi indonesia

Krisis rupiah menjadi krisis ekonomi dan memunculkan krisis politik terbesar dalam

sejah perekonomian Indonesia. Krisis politik ini diawali dengan penembakan oleh tentara

terhadap 4 mahasiswa trisakti. Kemudian jakarta dilanda kerusuhan. Akhirnya presiden

soeharto mengundurkan diri dan digantikan oleh Dr. Bj. Habibie. Presiden Habibie

membentuk kabinet baru, awal dari terbentuknya pemerintahan transisi.

6. Pemerintahan Reformasi

Pada tanggal 21 Mei 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai

presiden RI dan menyerahkan jabatannya kepada wakil presiden B.J. Habibie. Peristiwa ini

menandai berakhirnya kekuasaan Orde Baru dan dimulainya Orde Reformasi.

Sidang Istimewa MPR yang mengukuhkan Habibie sebagai Presiden, ditentang oleh

gelombang demonstrasi dari puluhan ribu mahasiswa dan rakyat di Jakarta dan di kota-kota

lain. Gelombang demonstrasi ini memuncak dalam peristiwa Tragedi Semanggi, yang

menewaskan 18 orang.

Masa pemerintahan Habibie ditandai dengan dimulainya kerjasama dengan Dana

Moneter Internasional untuk membantu dalam proses pemulihan ekonomi. Selain itu, Habibie

juga melonggarkan pengawasan terhadap media massa dan kebebasan berekspresi.

Presiden BJ Habibie mengambil prakarsa untuk melakukan koreksi. Sejumlah tahanan

politik dilepaskan. Sri Bintang Pamungkas dan Muchtar Pakpahan dibebaskan, tiga hari

setelah Habibie menjabat. Tahanan politik dibebaskan secara bergelombang. Tetapi, Budiman

Sudjatmiko dan beberapa petinggi Partai Rakyat Demokratik baru dibebaskan pada era

Presiden Abdurrahman Wahid. Setelah Habibie membebaskan tahanan politik, tahanan

politik baru muncul. Sejumlah aktivis mahasiswa diadili atas tuduhan menghina pemerintah

atau menghina kepala negara. Desakan meminta pertanggungjawaban militer yang terjerat

pelanggaran HAM tak bisa dilangsungkan karena kuatnya proteksi politik. Bahkan, sejumlah

perwira militer yang oleh Mahkamah Militer Jakarta telah dihukum dan dipecat karena

terlibat penculikan, kini telah kembali duduk dalam jabatan struktural.

Ketika mengganti Soeharto sebagai presiden tanggal 21 Mei 1998, ada lima isu terbesar

yang harus dihadapinya, yaitu:

a. Masa depan Reformasi

b. Masa depan ABRI

c. Masa depan daerah-daerah yang ingin memisahkan diri dari Indonesia

Page 14

Page 15: 1. sejarah ekonomi indonesia

d. Masa depan Soeharto, keluarganya, kekayaannya dan kroni-kroninya, serta

e. Masa depan perekonomian dan kesejahteraan rakyat.

Berikut ini beberapa kebijakan yang berhasil dikeluarkan B.J. Habibie dalam rangka

menanggapi tuntutan reformasi dari masyarakat.

a. Kebijakan dalam bidang politik

Reformasi dalam bidang politik berhasil mengganti lima paket undang-undang masa Orde

Baru dengan tiga undang-undang politik yang lebih demokratis. Berikut ini tiga undang-

undang tersebut.

- UU No. 2 Tahun 1999 tentang partai politik

- UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilihan Umum

- UU No. 4 Tahun 1999 tentang Susunan dan Kedudukan DPR/MPR.

b. Kebijakan dalam bidang ekonomi

Untuk memperbaiki perekonomian yang terpuruk, terutama dalam sektor perbankan,

pemerintah membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Selanjutnya

pemerintah mengeluarkan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan

Persaingan Tidak Sehat, serta UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.

c. Kebebasan menyampaikan pendapat dan pers

Kebebasan menyampaikan pendapat dalam masyarakat mulai terangkat kembali. Hal ini

terlihat dari munculnya partai-partai politik dari berbagai golongan dan ideologi. Masyarakat

bisa menyampaikan kritik secara terbuka kepada pemerintah. Di samping kebebasan dalam

menyatakan pendapat, kebebasan juga diberikan kepada pers. Reformasi dalam pers

dilakukan dengan cara menyederhanakan permohonan Surat Izin Usaha Penerbitan (SIUP).

d. Pelaksanaan Pemilu

Pada masa pemerintahan Habibie, berhasil diselenggarakan pemilu multipartai yang damai

dan pemilihan presiden yang demokratis. Pemilu tersebut diikuti oleh 48 partai politik.

Page 15

Page 16: 1. sejarah ekonomi indonesia

Keberhasilan lain masa pemerintahan Habibie adalah penyelesaian masalah Timor Timur.

Usaha Fretilin yang memisahkan diri dari Indonesia mendapat respon. Pemerintah Habibie

mengambil kebijakan untuk melakukan jajak pendapat di Timor Timur. Referendum tersebut

dilaksanakan pada tanggal 30 Agustus 1999 di bawah pengawasan UNAMET. Hasil jajak

pendapat tersebut menunjukkan bahwa mayoritas rakyat Timor Timur lepas dari Indonesia.

Sejak saat itu Timor Timur lepas dari Indonesia. Pada tanggal 20 Mei 2002 Timor Timur

mendapat kemerdekaan penuh dengan nama Republik Demokratik Timor Leste dengan

presidennya yang pertama Xanana Gusmao dari Partai Fretilin.

7. Pemerintahan Abdurrahman Wahid

Pada tanggal 20 Oktober 1999, MPR berhasil memilih Presiden Republik Indonesia yang

ke-4 yaitu KH. Abdurrahman Wahid dengan wakilnya Megawati Soekarnoputri. Pada masa

pemerintahan Gus Dur, ada beberapa persoalan yang dihadapi yang merupakan warisan dari

pemerintahan Orde Baru yaitu:

1) Masalah praktik KKN yang belum terselesaikan

2) Pemulihan ekonomi

3) Masalah BPPN

4) Kinerja BUMN

5) Pengendalian Inflasi

6) Mempertahankan kurs rupiah

7) Masalah jejaring pengamanan sosial ( JPS)

8) Masalah disintegrasi dan konflik antarumat beragama

9) Penegakan hukum dan penegakan Hak asasi manusia (HAM)

Pembaharuan dilakukan pada masa Pemerintahan Gus Dur adalah :

1) Membentuk Kabinet Kerja

Untuk mendukung tugas dalam menjalankan pemerintahan sehari-hari, Gus Dur

membentuk kabinet kerja yang diberi nama Kabinet Persatuan Nasional yang anggotanya

diambil dari perwakilan masing-masing partai politik yang dilantik pada tanggal b28 Oktober

1999. Di dalam Kabinet Persatuan Nasional terdapat dua departemen yang dihapuskan, yaitu

Departemen Sosial dan Departemen Penerangan.

Page 16

Page 17: 1. sejarah ekonomi indonesia

2) Bidang Ekonomi

Untuk mengatasi krisis moneter dan memperbaiki ekonomi Indonesia, dibentuk Dewan

Ekonomi Nasional (DEN) yang bertugas untuk memecahkan perbaikan ekonomi Indonesia

yang belum pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan. Dewan Ekonomi nasional

diketuai oleh Prof. Dr. Emil Salim, wakilnya Subiyakto Tjakrawerdaya dan sekretarisnya Dr.

Sri Mulyani Indraswari.

3) Bidang Budaya dan Sosial

Untuk mengatasi masalah disintegrasi dan konflik antarumat beragama, Gus Dur memberikan

kebebasan dalam kehidupan bermasyarakat dan beragama. Hak itu dibuktikan dengan adanya

beberapa keputusan presiden yang dikeluarkan, yaitu :

a. Keputusan Presiden No. 6 tahun 2000 mengenai Pemulihan Hak Sipil Penganut

Agama Konghucu. Etnis Cina yang selama Orde Baru dibatasi, maka dengan adanya

Keppres No. 6 dapat memiliki kebebasan dalam menganut agama maupun menggelar

budayanya secara terbuka seperti misalnya pertunjukan Barongsai.

b. Menetapkan Tahun Baru Cina (IMLEK) sebagai hari besar agama, sehingga

menjadi hari libur nasional.

Disamping pembaharuan-pembaharuan di atas, Gus Dur juga mengeluarkan berbagai

kebijakan yang dinilai Kontroversial dengan MPR dan DPR, yang dianggap berjalan sendiri,

tanpa mau menaati aturan ketatanegaraan, melainkan diselesaikan sendiri berdasarkan

pendapat kerabat dekatnya, bukan menurut aturan konstitusi negara. Kebijakan-kebijakan

yang menimbulkan kontroversial dari berbagai kalangan yaitu:

- Pencopotan Kapolri Jenderal Polisi Roesmanhadi yang dianggap Orde Baru.

- Pencopotan Kapuspen Hankam Mayjen TNI Sudradjat, yang dilatarbelakangi oleh

adanya pernyataan bahwa Presiden bukan merupakan Panglima Tinggi.

- Pencopotan Wiranto sebagai Menkopolkam, yang dilatarbelakangi oleh hubungan

yang tidak harmonis dengan Gus Dur.

- Mengeluarkan pengumuman tentang menteri Kabinet Pembangunan Nasional yang

terlibat KKN sehingga mempengaruhi kinerja kabinet menjadi merosot.

- Gus Dur menyetujui nama Irian Jaya berubah menjadi Papua dan mengizinkan

pengibaran bendera Bintang Kejora.

Page 17

Page 18: 1. sejarah ekonomi indonesia

Puncak jatuhnya Gus dur dari kursi kepresidenan ditandai oleh adanya Skandal Brunei

Gate dan Bulog Gate yang menyebabkan ia terlibat dalam kasus korupsi, maka pada tanggal

1 Februari 2006 DPR-RI mengeluarkan memorandum yang pertama sedangkan memorandum

yang kedua dikeluarkan pada tanggal 30 Aril 2001. Gus Dur menanggapi memorandum

tersebut dengan mengeluarkan maklumat atau yang biasa disebut Dekrit Presiden yang berisi

antara lain:

1) Membekukan MPR/DPR-RI

2) Mengembalikan di tangan rakyat dan mengambil tindakan serta menyusun badan

yang diperlukan untuk pemilu dalam waktu satu tahun.

3) Membubarkan Partai Golkar karena dianggap warisan orde baru

Dalam kenyataan, Dekrit tersebut tidk dapat dilaksanakan karena dianggap bertentangan

dengan konstitusi dan tidak memiliki kekuaran hokum, maka MPR segera mengadakan

Sidang Istimewa pada tanggal 23 Juli 2001 dan Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai

Presiden RI menggantikan Gus Dur berdasarkan Tap MPR No. 3 tahun 2001 dengan

wakilnya Hamzah Haz.

8. Pemerintahan Gotong Royong

Kabinet Gotong Royong adalah kabinet pemerintahan Presiden RI kelima Megawati

Sukarnoputri (2001-2004). Kabinet ini dilantik pada tahun 2001 dan masa baktinya berakhir

pada tahun 2004.

Kinerja Pemerintahan Megawati Soekarnoputri sangat mengecewakan. Megawati tidak

tampil sebagai seorang presiden, melainkan lebih sebagai ketua umum partai. Akibatnya,

roda pemerintahan tidak berjalan sebagaimana diharapkan banyak orang dan cita-cita

reformasi.

Penilaian itu dilontarkan Kelompok Kerja (Pokja) Petisi 50 dalam evaluasi akhir tahun

Petisi 50 yang berjudul "Catatan Akhir Tahun 2002, Pernyataan Keperihatinan".

Sebagai pemimpin bangsa, menurut Petisi 50, Presiden Megawati sangat mudah

dipengaruhi. Selain itu, para pembantunya di jajaran kabinet kelihatan sangat tidak solid. Hal

itu terjadi karena para menteri masing-masing mengusung kepentingan partai politik (parpol)

dari mana mereka berasal.

Page 18

Page 19: 1. sejarah ekonomi indonesia

9. Pemerintahan Indonesia Bersatu

PEMERINTAHAN INDONESIA BERSATU JILID I (ERA SBY-JK)==(2004-2009)

Kabinet Indonesia Bersatu (Inggris: United Indonesia Cabinet)

adalahkabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.

Kabinet ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir pada tahun

2009. Pada 5 Desember 2005, Presiden Yudhoyono melakukan perombakan kabinet untuk

pertama kalinya, dan setelah melakukan evaluasi lebih lanjut atas kinerja para menterinya,

Presiden melakukan perombakan kedua pada 7 Mei 2007.

Susunan Kabinet Indonesia Bersatu pada awal pembentukan (21 Oktober 2004),

perombakan pertama (7 Desember 2005), dan perombakan kedua (9 Mei 2007)

Pada periode ini, pemerintah melaksanakan beberapa program baru yang

dimaksudkan untuk membantu ekonomi masyarakat kecil diantaranya Bantuan Langsung

Tunai (BLT), PNPM Mandiri dan Jamkesmas. Pada prakteknya, program-program ini

berjalan sesuai dengan yang ditargetkan meskipun masih banyakkekurangan disana-sini.

PEMERINTAHAN INDONESIA BERSATU JILID II (ERA SBY-JK)==(2009-2014)

Kabinet Indonesia Bersatu II (Inggris: Second United Indonesia Cabinet)

adalah kabinet pemerintahan Indonesia pimpinan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono. Susunan kabinet ini berasal dari usulan partai

politik pengusul pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009 yang mendapatkan kursi

di DPR (Partai Demokrat, PKS, PAN, PPP, dan PKB) ditambah Partai Golkar yang

bergabung setelahnya, tim sukses pasangan SBY-Boediono pada Pilpres 2009, serta kalangan

profesional. Susunan Kabinet Indonesia Bersatu II diumumkan oleh Presiden SBY pada 21

Oktober 2009 dan dilantik sehari setelahnya. Pada 19 Mei 2010, Presiden SBY

mengumumkan pergantian Menteri Keuangan.

Pada periode ini, pemerintah khususnya melalui Bank Indonesia menetapkan empat

kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional negara yaitu:

- BI rate

- Nilai tukar

- Operasi moneter

- Kebijakan makroprudensial untuk pengelolaan likuiditas dan makroprudensial

lalu lintas modal.

Page 19

Page 20: 1. sejarah ekonomi indonesia

Dengan kebijakan-kebijakan ekonomi diatas, diharapkan pemerintah dapat meningkatkan

pertumbuhan ekonomi negara yang akan berpengaruh pula pada meningkatnya kesejahteraan

masyarakat Indonesia.

Kinerja Pemerintahan SBY - Tak terasa sudah 1 tahun pemerintahan SBY jilid

II berjalan, Namun masih saja dianggap gagal serta mendapat rapor merah dari beberapa

kalangan. Dan kali ini pengamat ekonomi dunia pun ikut bicara terkait dengan kinerja

pemerintahan SBY yang sudah 1 tahun ini. Perolehan suara 60 % dalam Pilpres 2009 dan

mendapat dukungan mayoritas di parlemen ternyata belum bisa dioptimalkan pasangan Susilo

Bambang Yudhoyono dan Boediono untuk melakukan langkah-langkah yang konkrit dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Di mata pengamat ekonomi politik dari Northwestern University, Amerika Serikat, Prof

Jeffrey Winters, buruknya kinerja pemerintahan SBY tidak lepas dari sikap Presiden SBY

dalam menjalankan pemerintahan. SBY dianggap lebih suka terlihat cantik, santun dan

berambut rapi di depan kamera dibanding bekerja keras mengatasi persoalan-persoalan yang

ada di Indonesia.

Apa pandangan Anda terhadap kinerja SBY-Boediono selama menjalankan

pemerintahan?

Sampai saat ini dilihat kinerja pemerintahan SBY-Boediono rendah. Dan perlu dicatat

prestasi yang rendah kepemimpinan SBY bukan sesuatu yang baru. Karena sejak 2004

memang kinerjanya tidak pernah tinggi. Jadi kombinasi SBY-Kalla yang sudah

mengecewakan menjadi lebih parah dengan kombinasi SBY-Boediono.

Meski pada masa SBY-JK kinerjanya buruk, paling tidak Jusuf Kalla dikenal sebagai

orang yang tidak sabar dan sering mendorong SBY untuk bertindak dan ambil keputusan.

Tetapi akhirnya Kalla menjadi capek, frustrasi dan memilih lepas saja.

Kinerja para menteri terkait dengan performa pemimpinnya. Karena sikap presidennya

sebagai leader tidak bagus tentu saja para menterinya juga tidak bagus kerjanya. Apalagi

pemilihan anggota kabinet berdasarkan bagi-bagi kekuasaan supaya aman di parlemen.

Hasilnya yang terjadi pemilihan bukan berdasarkan kapabilitas dan akuntabilitas. Melainkan

berdasarkan jatah anggota koalisi.

Page 20