1 sctp

12
SECTIO CAESAREA TRANS PERITONIUM (SCTP) Nama Pasien : Ny. N A Dokter bedah : dr. Retno Lokasi pembedahan : Abdomen (SBR) Nama Operasi : SCTP OBSERVASI ANASTESI 1. Laporan Anastesi Jenis anastesi : General √ SAB Lokal Posisi : √ Supine Prone ………….. Obat-obat anastesi : Hipnoz 3 mg IV Trivam 80 mg IV Decain ¾ amp Ketamine 100 gr Narfoz 4 Indexon 2 amp Methergin 1 amp Kalnex 2 amp 2. Peralatan steril (spinal set) Spuit 5cc 1 buah Spinocain 1 pcs Cuching berisi betadin 1 Desinfektan klem 1 Duk lubang sedang` 1 Depeers 5 buah 3. Peralatan non steril Aditya Meru Setiawan | PSIK UMM Peminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Upload: agus-jaipur

Post on 29-Nov-2015

57 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 SCTP

SECTIO CAESAREA TRANS PERITONIUM

( S C T P )

Nama Pasien : Ny. N A

Dokter bedah : dr. Retno

Lokasi pembedahan : Abdomen (SBR)

Nama Operasi : SCTP

OBSERVASI ANASTESI

1. Laporan Anastesi

Jenis anastesi : General √ SAB Lokal

Posisi : √ Supine Prone …………..

Obat-obat anastesi :

Hipnoz 3 mg IV Trivam 80 mg IV

Decain ¾ amp Ketamine 100 gr

Narfoz 4 Indexon 2 amp

Methergin 1 amp Kalnex 2 amp

2. Peralatan steril (spinal set)

Spuit 5cc 1 buah

Spinocain 1 pcs

Cuching berisi betadin 1

Desinfektan klem 1

Duk lubang sedang` 1

Depeers 5 buah

3. Peralatan non steril

Plester hansaplas

Meja anastesi

Mesin anastesi

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 2: 1 SCTP

OBSERVASI INTRA OPERATIF

1. Persiapan Alat Steril

a. Meja Mayo

Nama Alat Instrumen Dasar JumlahWashing and dressing forcep (desinfeksi klem) 1 buahTowel clam (duk klem) 4 buahDissecting forcep (pinset cirurgis) 2 buahTissue forcep (pinset anatomis) 2 buahScalp blade no 20 and handle no 3 (handvant mess) 1 buahDelicate hemostatic forcep pean (klem artery) 2 buahDelicate hemostatic forcep pean curve(mosquito klem bengkok tanggung)

1 buah

Retractor us army (langen beck) 1 buahDelicate hemostatic forcep kocher (klemkocher bengkok)

2 buah

Delicate hemostatic forcep kocher (klemkocher lurus)

2 buah

Metzemboum scissor (gunting metzemboum) 1 buahSurgical scissor mayo (gunting jaringan kasar/gunting mayo)

1 buah

Needle holder (Wald foeder) 2 buahSurgical needle round body besar 2 buahSurgical needle round body kecil 1 buah

Surgical needle cutting 1 buah

Set TambahanPolypus and ovum forcep (ring klem) 6 buahMiculicz (peritoneum klem) 4 buahWound Hagg 1 buahSelang suction 1Cauter diatermi 1

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 3: 1 SCTP

b. Meja instrumen

Nama Alat Jumlah

• Duk kecil 6 buah

• Sarung meja mayo 1 buah

• Schort 4 buah

• Selang suction 1 buah

• Bengkok + kom 1 + 1 buah• Perlak karet 1 buah

• Handuk 4 buah

c. Bahan habis pakai

Nama Alat Jumlah

• Handscoon sesuai kebutuhan• Cairan normal salin 0,9% 1 buah

• Catgut cromic no. 2 dan no 0 1 rol + 1 rol

• Monocyn no. 3/0 1pcs• Bigghause 10 buah• Deppers 20 buah• Kassa halus 20 buah

Betadhin 10 % 100 cc• Underped 1 buah

• Sufratulle secukupnya

• Hepafix Secukupnya

b. Persiapan Alat non steril

Nama Alat Jumlah• Mesin suction 1 buah

• Tempat sampah 1 buah

• Sambungan kabel 1 buah

• Meja instrumen 1 buah

Mesin anastesi 1 buah

Lampu operasi 1 set

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 4: 1 SCTP

Teknik instrumentasi

1. Perawat instrumen melakukan surgical scrubing (cuci tangan), gowning

(memakai schort), dan gloving (memakai handscoon steril).

2. Perawat instrumen memakaikan schort dan handscoon steril kepada tim operasi

lainnya yaitu operator dan asisten 1.

3. Antisepsis area yang akan dioperasi. Perawat instrumen memberikan washing

and dressing forcep (desinfeksi klem), kassa dalam kom berisi betadhin 10%

dan bengkok.

4. Untuk mempersempit area steri l di lakukan drapping area operasi .

Perawat instrumen memberikan perlak, 2 duk besar, 2 duk kecil . Dan

untuk memfiksasi, perawat instrumen memberikan 4 towel clamp (duk klem).

5. Perawat ins t rumen memasang s lang suct ion, dan f iksas i dengan

menggunakan towel clamp (duk klem).

6. Perawat instrumen mendekatkan meja mayo ke dekat pasien.

7. Operator melakukan marker daerah yang akan diinsisi. Perawat instrumen

memberikan dissecting forcep (pinset cirurgis) pada operator.

8. Operator mulai melakukan insisi. Perawat instrumen memberikan scalp blade and

handle (handvant mess) pada operator, dan memberikan delicate hemostatic

forcep pean curve (klem pean) dan kasa kepada asisten untuk merawat

pendarahan.

9. Operator memperdalam insisi lapis demi lapis sampai peritoneum terbuka.

Perawat instrumen memberikan pada operator scalp blade and handle

(hanvant mess), kemudian surgical scissor curve (gunting jaringan kasar

bengkok), dissecting forcep (pinset cirurgis).

1. Setelah peritonrum terbuka, perawat instrumen memberikan 2 miculicz

(peritoneum klem) untuk menjepit peritoneum.

10. Tampak uterus.

11. Perawat instrumen memberikan biggouze dan retractor us army (langen beck)

untuk melindungi usus.

12. Operator melakukan bladder flap. Perawat instrumen memberikan dissecting

forcep (pinset cirurgis), mettzemboum scissor (gunting metzemboum),

delicate hemostatic forcep kocher curve (klem kocher bengkok tanggung).

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 5: 1 SCTP

13. Operator melakukan insisi uterus. Perawat instrumen memberikan scalp blade

and handle (handvant mess) pada operator.

14. Pendarahan dan air ketuban di suction. Perawat instrumen memberikan

suction pada asisten.

15. Bayi dilahirkan. Operator meluksir bokong, bahu, dan kepala.

16. Asisten merawat bayi dengan suction lender pada hidung dan mulut bayi.

17. Operator memotong tali pusat. Perawat instrumen memberikan delicate

hemostatic forcep pean curve (mosquito klem pean bengkok besar), dan

surgical scissor curve (gunting jaringan kasar bengkok) pada operator.

18. Plasenta dilahirkan. Operator menarik plasenta dengan tarikan ringan hingga plasenta

terlepas.

19. Operator memasang miculicz (peritoneum klem) di 4 sudut insisi. Perawat

instrmen memberikan 4 miculicz (peritoneum klem).

20. Explorasi cavurn uteri tidak terdapat pendarahan dan sisa plasenta.

21. Operator menjahit lapisan uterus. Perawat instrumen memberikan needle

holder (nald foeder) dengan benang cromic no.2 dengan jarum round dan

tissue forcep (pinset anatomis) kepada operator. Dan memberikan delicate

hemostatic forcep pean curve (mosquito klem pean bengkok kecil) dan

surgical scissor curve (gunting jaringan kasar bengkok) pada asisten.

22. Jahitan I benang pendek +/- 35 cm benang cronic no. 2 untuk jahitan sudut.

23. Untuk lapisan ke-2, benang panjang +/- 75 cm benang cromic no.2, dan 1

benang panjang lagi yang sama untuk lapisan berikutnya.

24. Kemudian operator menjahit peri toneum fiserale. Perawat instrumen

memberikan needle holder (nald foeder) dengan benang plain no. 2/0 +/- 35 dan

tissue forcep (pinset anatomis) pada operator, dan memberikan surgical scissor

curve (gunting jaringna kasar bengkok) pada asisten.

25. Bigghause dikeluarkan. Dan dihitung kelengkapannya.

26. Perawat instrumen menghitung alat dan kassa dan dicatat sesuai iwentaris.

27. Setelah alat dan kassa dinyatakan lengkap, abdominal dibersihkan dengan mengunakan

cairan normal salin 0,9 % hangat. Perawat instrument memberikan deppers.

30. Tutup kulit lapis demi lapis. Perawat instrumen memberikan needle holder (nald foeder)

dengan benang sesuai kebutuhan dan dissecting forcep (pinset cirurgis) pada operator. Dan

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 6: 1 SCTP

memberikan surgical scissor curve (gunting jaringan kasar bengkok) pada asisten.

31. Peritoneum: catgut plain no. 1 dengan jarum round

Otot: cagut plain no. 2/0.

Fascia: safil no. 1.

Fat : catgut plain no. 2/0 dengan jarum cutting.

30. Kulit: monocyn no. 3/0.

31. Bersihkan kulit dengan kassa basah dan keringkan dengan kassa kering. Kemudian tutup

dengan sufratulle, kassa kering dan hepafix.

32. Liang vagina dibersihkan dengan deppers, untuk mengeluarkan sisa pendarahan

dan memastikan bahwa portio terbuka.

33. Operasi selesai.

34. Pilsien dibersihkan dan alat dirapikan.

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 7: 1 SCTP

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 8: 1 SCTP

LAPORAN POST OPERATIF

OBSERVASI DI RECOVERY ROOM

Masuk jam : 11.00 Tensi :112/78 mmHg

Kesadaran umum : √ Sadar Belum sadar Nadi :87 x/menit

Refleks : (-) Negatif √ (+) Positif Pernafasan :21 x/menit

Alat kesehatan yang dipakai :√ Infus √ Kateter NGTSuhu :36,50C

………….

Keadaan waktu

Kesadaran: Sadar penuh : 2 √ Kesadaran(-), Reaksi(-) : 1 Reaksi (-) : 0

Pernafasan: Teratur, kuat/batuk : 2 √ Nafas berat/depresi : 1 Nafas dibantu : 0

Tekanan darah: Sama dengan nilai awal+20% : 2 √ Berbeda 20-30% dari nilai awal : 1 Berbeda lebih dari 30% dari nilai awal : 0

Pergerakan: Gerak terkendali : 2 √ Gerak tak terkendali : 1 Tak ada gerak : 0

Warna kulit: Merah : 2 √ Pucat : 1 Cyanosis : 0

TOTAL SKOR : 10

Tanda-tanda Vital :Tensi : 112/78 mmHgNadi : 87 x/menitSuhu : 36,50CRespirasi :21 x/meni

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada

Page 9: 1 SCTP

Aditya Meru Setiawan | PSIK UMMPeminatan Profesi Ners OK Wava Husada