1. perencanaan program kebutuhan ruang · e. kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f....

42
22 IV. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG Penentuan besaran ruang didasarkan atas survey, pengamatan, dan wawancara dengan kegiatan usaha-usaha lain yang sejenis. Karena fasilitas-fasilitas tersebut belum ada atau belum punya suatu standard tertentu maka penentuan standard yang digunakan mengacu pada fasilitas lain sebagai bahan atau informasi perbandingan. Namun demikian tidak semua ruangan dan fasilitas dapat disurvey secara langsung, jadi beberapa fasilitas ditinjau dari studi perbandingan secara literatur. 1.1 Pengelompokan Ruang Ruang-ruang yang ada dalam proyek ini dikelompokkan menjadi 4 kelompok berdasarkan pertimbangan persamaan karakteristik dan waktu aktivitas, yaitu: 1.1.1 Fasilitas Terminal Penumpang. Meliputi Terminal Keberangkatan dan Terminal Kedatangan beserta penunjangnya. 1.1.2 Fasilitas Rental. Menurut jenisnya Fasilitas Rental ibagi menjadi Rental Tipikal dan Spesifik. 1.1.3 Fasilitas Kantor Pengelola. dan Fasilitas Servis.

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

22

IV. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG

Penentuan besaran ruang didasarkan atas survey, pengamatan, dan wawancara

dengan kegiatan usaha-usaha lain yang sejenis. Karena fasilitas-fasilitas

tersebut belum ada atau belum punya suatu standard tertentu maka penentuan

standard yang digunakan mengacu pada fasilitas lain sebagai bahan atau

informasi perbandingan. Namun demikian tidak semua ruangan dan fasilitas

dapat disurvey secara langsung, jadi beberapa fasilitas ditinjau dari studi

perbandingan secara literatur.

1.1 Pengelompokan Ruang

Ruang-ruang yang ada dalam proyek ini dikelompokkan menjadi 4

kelompok berdasarkan pertimbangan persamaan karakteristik dan waktu

aktivitas, yaitu:

1.1.1 Fasilitas Terminal Penumpang. Meliputi Terminal Keberangkatan

dan Terminal Kedatangan beserta penunjangnya.

1.1.2 Fasilitas Rental. Menurut jenisnya Fasilitas Rental ibagi menjadi

Rental Tipikal dan Spesifik.

1.1.3 Fasilitas Kantor Pengelola. dan Fasilitas Servis.

Page 2: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

23

.2 Kapasitas Proyek Dan Luasan Ruang

Luasan ruang diperoleh dari penentuan kapasitas proyek, pengolahan data

literatuf dan data survei disesuaikan dengan modul parkir dan struktur

serta mengalami sedikit perubahan sesuai desain. Kapasitas proyek

ditentukan berdasarkan tabel di bawah ini:

TabeU.l

Realisasi Kunjungan Kapal dan Penumpang 1995-1997

Tahun

1995

1996

1997

Jumlah

penumpang

(orang)

1.037.794

1.046.547

1.024.711

Jumlah

kunjungan kapal

(buah)

737

734

701

Jumlah

penumpang

perhari

(orang)

2.843

2.867

2.807

Jumlah

kunjungan

kapal perhari

(buah)

2

2

2

Jumlah penumpang rata-rata per hari dari tahun 1995 - 1997 = 2.839

orang/hari. Jumlah kunjungan kapal rata-rata per hari dari tahun 1995 -

1997 = 2 kapal/hari.

Jumlah penumpang rata-rata yang diangkut 1 kapal = 1.431,91

orang/kapal.

Pada tahun 2003 prediksi jumlah kapal = 1.772 kapal/tahun = 5

kapal/hari.

Sehingga jumlah ^enumpang/hari pada tahun 2003 = 5 x 1.431,91 =

7.159,55 orang/hari.

Page 3: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

24

Kapasitas dermaga minimal 1 kapal dan maksimal 3 kapal motor

penumpang, sehingga jumlah penumpang maksimal pada jam terpadat =

3 x 1.431,91 = 4.296 orang/hari.

Jadi ditentukan kapasitas terminal penumpang harus dapat

menampung minimal 4.296 orang. Berdasarkan data dari Master Plan

Pelabuhan Tanjung Perak s/d Gersik 2018, diasumsikan terdapat 75%

penumpang domestik (3.222 orang) dan 25% penumpang intemasional

(1.074 orang).

Perbandingan jumlah penumpang naik adalah 1: 1 sehingga perincian

penumpang adalah:

• Jumlah penumpang naik = 2.148 orang -> 1.611 penumpang domestik

naik dan 537 penumpang intemasional naik

• Jumlah penumpang turun = 2.148 orang -> 1.611 penumpang domestik

turun 537 penumpang intemasional turun.

Atas dasar perhitungan tersebut di atas, maka ditentukanlah luasan tiap-

tiap ruang sebagai berikut:

Page 4: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

25

Tabel 4.2

Luasan Ruang

No.

A.

1.

2.

3.

4.

6.

7.

8.

Jenis Ruang

TERMINAL

KEBERANGKATAN

Pelataran Keberangkatan:

a. Hall

b. Kounter tiket

c. Kounter peron

Lobby Umum:

a. Foyer pengecekan

b. Cruise concourse

(lobby keberangkatan)

c Kounter informasi +

posko

d. Kounter check-in tiket

e. Kantor perwakilan agen

perjalanan (cruise lines)

f. Pusat dokumentasi

kapal

g. Karantina

Ruang tunggu keberangkatan

domestik

a. Ruang duduk

b. Ruang tunggu VIP

Ruang tunggu

keberangkatan intemasional

a. Ruang duduk

b. Kounter imigrasi, bea

cukai, karantina

Waving gallery

Telepon umum

Toilet

Ka pasitas

360 org

5bh

1 org

1.300 org

4 org

17ktr

5 org

5bh

1.611 org

25 org

1.000 org

4ktr

1.074 org

4bh

22 wc

14url

8wtfl

Standard

(rtrl

tss

as

as

as

tss

as

as

sb

as

sb

n

sb

sb

as

hd

sb

n

n

n

1

5

2

1

2

1,5

20

0,9

1,2

1

1,5

0,65

0,9

1,8

0.9

0.54

Total luas area + sirkulasi 30%

Studi Ruang

Asumsi aktivitas

terpadat = 12 jam ->

4.296 orang : 12 - 358

org/jam

± 30% x jumlah

pengunjung « 30% x

4.296 - 1..288,8 orang

Waktu check-in = 2 jam.

1 org dilayani 2 menit ->

2 jam = 60 org/kounter.

Utk penumpang 1 kapal

(±1.000 org) selama 2

jam dibutuhkan 1.000 :

60 - 16,7 kounter

Rata-rata kelas 1 = 50

org. 3 kapal x 50 = 150

org. Asumsi 15% di

ruang tunggu -> 15% x

150 = 23 org

50% x pengantar =

50% x 2.148 = 1074 org

Asumsi 20% x 4.296 =

860 org. L:P= 1:1 =430

org. 1 L • 2 menit, 1 jam

= 30 org-» 430:30 = 14

url. WC = 30% url = 4

wc. 1 P = 2,5 menit, 1

jam = 24 org-* 430 : 24

= 18 wc.

Perhitungan

360x1

5 x 2

1 x2

1.300 x 1

4 x 2

17x1,5

5x20

1.611x0,9

25 x 1,2

1.000x1

4x1,5

1074x 0,65

4x0,9

22 x 1,8

14x0,9

8 x 0,54

5.124,62 + 1.537386

Luas (m*)

360

25

2

30

1.300

8

25,5

100

5

25

1.449,9

30

1.000

6

698,1

3,6

39,6

12,6

4,32

6.662

Page 5: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

26

No.

a i.

2.

3.

5.

6.

Jen is Ruang

TERMINAL

KEDATANGAN

Pelataran Kedatangan:

a. Lobby

b. Kounter taxi

c. Kounter informasi

Ruang penerima kedatangan

domestik

a. Ruang tun ggu

b. Kounter transit

Ruang penerima kedatangan

intemasional

a. Ruang tun ggu

b. Ruang duduk (cafe)

c Kounter imigrasi, bea

cukai, karantina

d. Ruang imigrasi

e. Ruang bea cukai

f. Ruang laboratorium

karantina

g. Ruang KPLP

h. Ruang serba

guna/interogasi

Telepon umum

Toilet

Kapasitas

1.000 org

lbh

1 org

350 org

lbh

322 org

300 org

5bh

4buah

10 wc

4url

3wtfl

Standard

(»f)

tss

as

as

n

as

sb

as

sb

sb

sb

sb

as

as

as

n

n

n

1

1

1,4

2

30

30

25

25

20

0,9

1,8

0,9

0,54

Total luas + sirkulasi 30%

Stud! Ruang

Jumlah penjemput utk 1

kapal

Penumpang langsung

turun dgn bagasi masing-

masing. Waktu total yg

dibutuhkan utk keluar dr

lkapal(1.000org) = ± 3

jam -> 1 jam = 333 org

Asumsi 5% x 4.296 =

215 org-) L:P - 1:1 =

108 org

L-> 1 org = 2 menit, 1

jam = 30 org -» 108 : 30

= 4url

WC - 30% url = 2 wc

P -> 1 org • 3 menit, 1

jam - 20 org-) 108 : 20

= 6 wc

Perhitungan

1.000x1

5 x 2

350x1

322 x 1,4

300x1

5 x 2

4 x 0,9

10x1,8

4x0,9

3x0,54

2.306,62 +691,986

Luas (nr1)

1.000

25

2

350

2

450,8

300

10

10

30

30

25

25

20

3,6

18

3,6

1,62

2.998,06

Page 6: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

27

No.

C.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Jenis Ruang

FAS. RENTAL & UMUM

Hall

Telepon umurrt

Fasilitas medis

Typical rental

Specific rental:

a. warungtelekomunikasi

b. kantor pos

c. duty-free shop

d. money changer

e. bank

f. ATM

g. Drug store

Kios pengganti kaki lima

Kapasitas

100 org

4 buah

22 bh

lbh

lbh

lbh

lbh

lbh

2bh

lbh

10 bh

Standard

tss

sb

as

as

sb

sb

as

sb

sb

hd

as

as

1

0,9

15

2,25

8

Total luas + sirkulasi 30%

Studi Ruang Perhitungan

100x1

4 x 0,9

22x15

2 x 2,25

10x8

758,1 +227,43

Luas (m*)

100

3,6

25

330

30

10

50

30

75

4,5

20

80

985,5

No.

D.

1.

2.

3.

Jenis Ruang

RESTAURANT & CAFE

Restaurant

a. Ruang makan

b. Dapur

c Gudang

Cafe

a. Ruang makan

b. Dapur

c Gudang

Toilet

Kapasitas

195 org

455 org

6WC

3url

4wtfl

Standard

n

n

as

n

n

as

n

n

n

1,4

1,2

1,8

0.9

0.54

Total luas + sirkulasi 30%

Studi Ruang

20% x luas ruang makan

15% x luas ruang makan

30% x 650 = 195 org ->

L:P= 1:1 =98 org

L: 1 org = 2 menit-> 1

jam = 30 org -> 98: 30 =

3 urinal

WC = 30% urinal = 1

wc

P: 1 org = 3 menh -^ 1

jam = 20 org -» 98 : 20

= 5WC

Perhitungan

195 x 1,4

20% x 273

455 x 1,2

15% x 546

6x1,8

3x0,9

4x0,54

1.031,16 + 309,348

Luas (m2)

273

54,6

40

546

81,9

20

10,8

2,7

2,16

1340,5

Page 7: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

28

No.

E.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Jenis Ruang

KANTOR PENGELOLA

Hall

Ruang tamu

Dinas Tenninal Penumpang

& Pelayanan Umum

a. Ruang Kadin

b. Ruang Kasubdin

c. Ruang staff

d. Ruang arsip

Dinas Armada

a. Ruang Kadin

b. Ruang Kasubdin

c. Ruang staff

d. Ruang arsip

Dinas Pemanduan

a. Ruang Kadin

b. Ruang Kasubdin

c. Ruang staff

d. Ruang arsip

Fasilitas karyawan

a. Ruang ganti karyawan

b. Locker

c. Ruang makan karyawan

d. Pantry

Toilet

Total luas + sirkulasi 30%

Kapasitas

50 org

10 org

1 og

3 org

30 org

1 org

3 org

30 org

1 org

2 org

10 org

27 org

80 org

27 org

4WC

2url

2wtfl

Standard

(m>)

tss

as

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

n

1

1,2

25

10

4

3,6

25

10

4

3,6

25

10

4

3,6

0,83

0,36

0,83

1,8

0,9

0,54

Studi Ruang

20% x L ruang makan

30% x jumlah karyawan

= 30%x81 =27 org-*

L:P - 1:1 = 14 org +

pengunjung rental dan

umum " 30 org

1 L = 2 menit -» 30

men it = 1 5 org -> 30 :

15 = 2 url. WC = 30%

x 2 url = 1 wc.

1 P = 3 menit -> 30

menit = 10 org -> 30 :

10 =3WC

596 + 178,8

Perti itungan

50x1

10x1,2

1 x25

3x10

30 x 4

1 x25

3x 10

30 x 4

1x25

2 x 10

10x4

27x0,83

80x0,36

27x0,83

20%x 22,41

4x1,8

2 x 0,9

2 x 0,54

Luas (m*)

50

12

25

30

120

3,6

25

30

120

3,6

25

20

40

3,6

22,41

28,8

22,41

4,5

7a 1,8

1,08

774,8

Page 8: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

29

No.

F.

1.

2.

3.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

14.

Jenis Ruang

FASILITAS SERVIS

Pos jaga

Musholla

Ruang operator PABX,

CCTV

Ruang PLN

Ruang Irafo

Genset

Ruang pompa

Tandon

STP

Ruang mesin AC

AHU

Ruang panil -I- shaft

Ruang pemeliharaan

Gudang

Kapasitas

2 org

± 20 org

Total luas + sirkulasi 30%

Standard

(nrl

sb

as

mee

mee

mee

mee

mee

mee

BPDS

BPDS

BPDS

Studi Ruang

l%r.ber-AC

0,5%- l%r. mesin AC

463 + 138,9

Luas (m*)

10

24

12

10

10

100

15

40

30

120

12

20

20

40

601,9

No.

G.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Fasilitas

FASILITAS PARKIR

Terminal

Rental dan umum

Restaurant dan cafe

Pengelola

Sepeda motor

Bus wisata

Luas (m1)

9.660,066

985,5

1.340,5

774,8

Standard

1/60

1/100

1/30

as

30% jumlah

mobil

300 tuns

Jumlah mobil

162

10

45

5

30 x 246 =74

6 x 4 2

Total luas

Luas

4.050

250

1.125

125

155,4

252

6.557,4

Di bawah ini dapat dilihat rekapitulasi luasan ruang Terminal Penumpang

Pelabuhan Terpadu Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya yaitu sebagai berikut:

Terminal Keberangkatan

Terminal Kedatangan

Rental & Umum

Restaurant & Cafe

Kantor Pengelola

Area Servis

Parkir

L U A S T O T A L

6.915.5 m2

4.259.6 m2

985,5 m2

1.340,5 m2

774,8 m2

500,11m2

6.557,4 m2 +

21.333,41m2

Page 9: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

30

1.3 Karakteristik Ruang

Aktivitas dan karakteristik ruang pada bangunan Terminal Penumpang

Terpadu ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.3

Aktivitas dan Karakteristik Ruang

No.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

S.

9.

10.

11.

12.

13

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

TERMINAL KEBERANGKATAN & KEDATANGAN

Jenis Ruang

Hall Keberangkatan

Kounter Tiket & Peron

Check-in Bagasi

Foyer Pengecekan

Cruise Concourse

Kounter info + posko

Kounter check-in

Pusat Dokumentasi Kapal

Karantina

R. Tunggu Keberangkatan

R. Tunggu VIP

Selasar Keberangkatan I

Selasar Keberangkatan II

R. Tunggu Keberangkatan

Waving Gallery

R. Tunggu Multifungsi

Lobby Kedatangan

Kounter Taxi

Kounter Informasi

R. Tunggu Kedatangan

R. Tunggu Kedatangan &

Baggage Claim

Kounter Transit

Aktivitas

Berkumpul untuk menuju ruang tujuan

masing-masing

Jual beli tiket keberangkatan & peron

Menimbang bagasi

Check tiket, peron, keamanan barang

Duduk, menunggu kapal berangkat

Memberi info, pengumuman, pos

keamanan

Check-in tiket kedua kalinya

Memeriksa kelengkapan surat kapal

Mengecek dokumen, memeriksa binatang

bawaan

Menunggu kapal (khusus penumpang

domestik)

Menunggu kapal utk penumpang kelas I

domestik

Antri naik kapal (domestik)

Antri naik kapal (intemasional)

Menunggu kapal (khusus penumpang

intemasional)

Menghantar kepergian penumpang,

melambai

Menampung kelebihan penumpang

(datang dan pergi)

Menunggu kedatangan (utk penjemput)

Memesan dan memanggil taxi

Mencari dan memberi informasi

Menampung penumpang datang

(domestik),

Menampung penumpang datang

(intemasional), menunggu bagasi

Melapor dan mengurus pemindahan ke

kapal lain

Karakteristik

1 V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

2

V

V

V

V

V

V

V

V

3

V

a V

V

V

V

V

V

b V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

C

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

d

V

V

V

V

e V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

f

V

V

Page 10: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

31

No.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

TERMINAL KEBERANGKATAN DAN KEDATANGAN

Jenls Ruangan

Selasar Kedatangan I

Selasar Kedatangan II

Kounter Imigrasi

Kounter Bea Cukai

Kounter Info Wisata

Telepon Umum

Toilet

FASILITAS RENTAL DA

Hall

Fasilitas Medis

Typical Rental

Warung Telekomunikasi

Kantor Pos

Duty-free Shop

Money Changer

Bank

ATM

Drug Store

Kios Pengganti Kaki Lima

Telepon Umum

KAN Hall

Ruang Tamu

R Kadin Terminal

R. Staff Kadin Terminal

R Arsip Dinas Terminal

R Kepala KPLP

R. Staff KPLP

R. Kadiv Armada/Teknik

R. Kabag

R. Staff Armada/Teknik

R. Arsip Divisi

Armada/Teknik

R. Ganti Karyawan

Locker

R Makan Karyawan

Pantry

Toilet

Akti vitas

Antri turun dari kapal domestik

Antri turun dari kapal internasional

Antri menunggu pemeriksaan surat-surat

Menggeledah, memeriksa barang

penumpang

Mencari dan memberi info wisata di Jatim

Antri, menelepon

Huang air, membasuh tangan

NUMUM

Berkumpul untuk menuju ruang tujuan

masing-masing

Tempat mengobati bila ada kecelakaan

Jual beli barang dan jasa

Menelepon ke dalam/luar negeri, fax,

sambungan internet

Mengirim surat, membeli benda pos

Jual beli barang (utk penumpang dg visa)

Jual beli, tukar mata uang asing

Transaksi Keuangan

Penarikan, penyetoran uangtunai

Jual beli barang kebutuhan sehari-hari

Jual beli barang, souvenir, snack, dll

Menelepon

TOR PENGELOLA

Berkumpul untuk menuju ruang tujuan

masing-masing

Menerima tamu, duduk, bercakap-cakap

Bekerja, rapat dengan staff

Bekerja, surat menyurat, pengarsipan, dll

Menyimpan data dan arsip

Bekerja, mengontroi keamanan

Bekerja, surat menyurat, pengarsipan, dll

Bekerja, rapat dengan staff

Bekerja, surat menyurat, pengarsipan, dll

Bekerja, surat menyurat, pengarsipan, dll

Menyimpan data dan arsip

Ganti baju

Menyimpang barang-barang

Makan, mengobrol, istirahat kecil

Menyiapkan makanan, menyimpan,

mencuci peralatan makan

Buang air, membasuh muka

Karakteristik

1 V

V

V

V

2

v

V

V

3 a V

V

b V

V

V

V

V

V

V

c V

V

V

V

V

V

V

d e V

V

f

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V V

V

V

V

V

V

V

V

Page 11: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

32

No.

l.

2.

3.

4.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

RESTAURANT DAN CAFE

Jenis Ruang

Ruang Makan

Dapur

Gudang

Toilet

Akti vitas

Makan, minum, bercakap-cakap

Memasak, membuat minuman,

menyiapkan hidangan, raencuci peralatan

Menyimpan bahan dan barang keperluan

masak

Buang air, membasuh tangan

S E R V I S

Pos Jaga

Musholla

Ruang Operator

Ruang PLN/Gardu

Ruang Trafo

Genset

Ruang Pompa

Tandon

STP

Ruang Mesin AC

A H U

Ruang Panil

Ruang Pemeliharaan

R. Pembuangan Sampah

Gudang

Mengontrol keamanan

Wudhu dan sholat

Menjalankan, memantau sistemPABX,

CCTV

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Memeriksa, membersihkan, memperbaiki

Menyimpan alat-alat

Mengumpulkan sampah utk diangkut

Menyimpan alat dan bahan pembersih

KARAKTERISTIK

1 V

V

2 3

V

V

a V

V

b V

V

V

V

c

V

V

V

d V

e V

f V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

Keterangan:

1 = publik

2 = semi publik/semi privat

3 = privat

a = pencahayaan alami

b = pencahayaan buatan

c = penghawaan alami

d = penghawaan buatan

e = pemandangan ke luar

f = ketenangan

Page 12: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

2. PERANCANGAN TAPAK

33

2.1 Orientasi dan Letak Bangunan dalam Tapak

Letak dan orientasi bangunan dalam tapak ditentukan berdasarkan analisa

terhadap urban dan tapak:

2.1.1 Letak bangunan mundur 11 meter dari jalan dan 30 meter dari tepi

dermaga sesuai peraturan GSB.

2.1.2 Orientasi bangunan secara struktural tegak lurus jalan dan dermaga

untuk mendapatkan penggunaan lahan yang efektif.

«««oftr«roC)re«ac=3

SITR - i -

remuniliircin S<:lurjh Bangunan

Gambar 4.4

Orientasi dan Letak Bangunan dalam Tapak

Page 13: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

34

2.2 Peletakan Jalan Masuk

Peletakan jalan masuk ke dalam maupun ke luar tapak ditentukan

berdasarkan analisa terhadap lalu lintas dan arah pandang tapak.

2.2.1 Jalan masuk utama. Berada di jl. Jamrud Utara-Jamrud Selatan

yang tegak lurus dengan jl. Perak Barat-Perak Timur. Pada pertemuan

kedua jalan tersebut, dibuat sebuah putaran demi kelancaran lalu lintas.

Sedangkan jalan masuk kedua diletakkan di jl. Kalimas Baru, dengan 2

pintu masuk yang terpisah untuk kendaraan pribadi dan bus wisata.

2.2.2 Jalan keluar kendaraan. Bagi kendaraan roda empat pribadi

diletakkan di jl. Kalimas Baru dengan pintu keluar 2 buah agar

menghindari keramaian di satu titik. Jalan keluar bus wisata diletakkan

terpisah di jl. Kalimas Baru.

2.2.3 Jalan masuk servis. Diletakkan di jl. Kalimas Baru, terpisah dengan

jalan masuk kendaraan lain agar tidak tercampur dengan sirkulasi masuk

umum karena bisa mengganggu pemandangan, dekat dengan fasilitas

servis, memudahkan pengawasan dan sirkulasi servis di dermaga, serta

menciptakan area servis yang bersifat privat untuk melayani kebutuhan

kapal-kapal yang sedang bertambat.

2.2.4 Jalan masuk dan keluar sepeda motor. Diletakkan pada jl Jamrud

Utara namun terpisah dengan jalur kendaraan roda empat, dan

dikelompokkan dalam satu area agar memudahkan pengawasan.

Page 14: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

35

Arah Datang Kapa!

Pintu Kduar BILS Wisata

Pintu Masiik Roda Dua Pencapaian Sokunder

Pintu Keliiar Servis I

limiHi

Pencapaian Utama Gambar 4.5

Peletakan Jalan Masuk

2.3 Peletakan Focal Point dan Ruang Penangkap

Peletakan focal point dan ruang penangkap sesuai dengan arah pandang

tapak, analisis lalu lintas dan analisis urban solid.

Page 15: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

36

2.3.1 Ruang Penangkap. Karena letaknya yang tegak lurus jalan -

dengan posisi tusuk sate - maka ruang penangkap keseluruhan adalah

tampak bangunan selatan, tanpa melupakan potensi tampak bangunan ke

laut yang akan dinikmati secara utuh oleh penumpang kapal dari kejauhan.

2.3.2 Focal Point. Menara diletakkan di tengah bangunan untuk menarik

perhatian ke proyek dan memecah kemonotonan bangunan.

Pemtindiinin Bangunan

Tertingsi

Focal Point

Gambar 4.6

Peletakan Focal Point dan Space Penangkap

Page 16: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

37

2.4 Zoning

Zoning ditentukan berdasarkan hasil analisis tapak dan urban, dimana:

2.4.1 Fasilitas Terminal Keberangkatan. Diletakkan dekat dengan jalan

utama dengan pertimbangan kebutuhan akan akses yang mudah dan cepat.

2.4.2 Fasilitas Terminal Kedatangan. Diletakkan di dekat jl. Kalimas

Baru, terpisah dari terminal keberangkatan agar memecah keramaian di

mana jalan keluar dari terminal langsung lewat jl. Kalimas Baru dan tidak

perlu melewati jl. Perak Barat-Timur lagi.

2.4.3 Fasilitas Rental dan Umum. Diletakkan paling dekat dengan pintu

masuk dengan pertimbangan terdapat beberapa orang yang mungkin

membutuhkan barang atau jasa dengan cepat tanpa hams mengganggu

sirkulasi kegiatan terminal.

2.4.4 Fasilitas Servis. Diletakkan di dekat dermaga dengan sirkulasi

servis tersendiri agar mudah melayani kebutuhan kapal yang sedang

bertambat dan menyembunyikan kegiatan-kegiatan yang bukan umum.

2.4.5 Fasilitas Kantor Pengelola. Diletakkan di area paling privat dan

tenang namun dengan kebebasan akses ke mana saja tanpa mengganggu

sirkulasi pengunjung umum.

Page 17: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

Keterangan: A " servis area B = rental & umum C • terminal keberangkatan D = restoran E = terminal kedatangan F - k. pengelola G " parkir term. Keberangkatan H = parkir term. Kedatangan I = open area

Gambar 4.7

Zoning

2.5 Pola Sirkulasi dalam Tapak

Pola sirkulasi dalam bangunan ditentukan berdasarkan analisis hubungan

antar ruang dan sirkulasi berdasarkan aktivitas. Sirkulasi ini dibedakan

menjadi 5 sirkulasi yang bertemu jadi satu.

Page 18: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

39

Tabel 4.8

Pola Sirkulasi dalam Tapak

FASILITAS

Terminal Keberangkatan

dan Kedatatangan

Rental dan Umum

Kantor Pengelola

Restaurant & Cafe

Servis

KEBUTUHAN

peralihan sirkulasi linear.

pengawasan keamanan

kemudahan pelayanan dan

koordinasi

distribusi pandangan merata

semua terlewati

etisiensi

pencapaian

kemudahan pelayanan (radial)

dan koordinasi

etisiensi

pencapaian

SIRKULASI

• - v

\ / peng \ j r. \ / Se \ ° H ecek H tung H la 1

1 \ *n / V n" / V w J

• ~ \

s~\ \ J /—\ Semua ( R 1 J3L ( R ) v y ^ \x_y tok°

T Hall J / ~ Y V _ - ^ T N terlihat ( R j ^ T T [ R J

C^ R. Arsip J) C boss ^ )

( R . Staff )

( R. Tamu ) ( R. Bapat J

( Dor \~( Gdg \-( Opr J

( RM A. /RM )

> > ^ ^ V

^ S\^ j / *• >

A Pur j . > J — _ f S T*

•^x A dermaga f

X - r - ^ y karya Y ^>~——-f \̂ 1 wan /"

Sirkulasi dalam tapak terbagi menjadi empat jenis, yaitu sirkulasi

sepeda motor, servis (langsung menuju loading dock atau area dermaga),

pejalan kaki, dan mobil (pribadi, umum dan bus wisata) yang

menyediakan dua titik penurunan penumpang yaitu di depan terminal

Page 19: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

40

keberangkatan dan di depan terminal kedatangan. Akses masuk parkir ke

basement dipusatkan menjadi satu dari dua arah yaitu arah terminal

keberangkatan dan arah terminal kedatangan.

Keterangan:

• • • • • • • • = Sirkulasi Mobil Umum

& Pribadi

OLLUCEO cn> m > = Sirkulasi Sepeda Motor

H . . _« . ._ -_ . . M O M : Sirkulasi Bus Wisata

"" " " « | | "|"^™""""^= Sirkulasi Servis

yAAAjptr* /NAAAA»- Pedestrian (sepanjang tapak)

Gambar 4.9

Sirkulasi dalam Tapak

Page 20: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

41

3. PERANCANGAN BENTUK MASSA

3.1 Penentuan Jumlah Massa

Proyek Terminal Penumpang Terpadu ditentukan terdiri dari satu massa

berdasarkan pertimbangan:

3.1.1 Hubungan antar fasilitas. Hubungan antar fasilitas sangat

membutuhkan hubungan langsung dan cepat

3.1.2 Aktivitas dalam proyek. Aktivitas dalam proyek menuntut suatu

ruang yang benar-benar terlindung dari panas dan hujan.

3.2 Konsep Dasar

Konsep dasar yang digunakan untuk merancang bentuk massa ini

diturunkan dari penelusuran kerangka pola pikir dengan landasan filosofis

yang melatarbelakanginya. Dilihat dari interaksi aktivitasnya, terdapat tiga

kegiatan utama yang berlangsung pada setiap bangunan terminal, yaitu

interaksi aktivitas manusia yang datang (those who arrive), manusia yang

menetap (those who stay) dan manusia yang pergi (those who depart).

Landasan filosofis kedua adalah adanya keterbatasan manusia dengan

daratan dan lautan. Sedangkan landasan filosofis yang ketiga adalah

terminal sebagai wadah pertemuan berbagai budaya yang dibawa oleh

setiap manusia.

Dari ketiga hal di atas terdapat reinterpretasi untuk

ditransfbrmasikan ke dalam bentuk arsitektural dimana pengolahan bentuk

massa bangunan dilakukan dengan pendekatan landasan filosofis pertama

Page 21: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

42

dan ketiga, sedangkan pengolahan bentuk tampilan dilaksanakan

berdasarkan landasan filosofis kedua, dengan menggunakan elemen-

elemen fisik kapal dan memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh di

sekitar tapak, yang dapat dilihat pada skema di bawah ini:

LANDASAN FILOSOFIS • Interaksi aktivitas manusia

yang datang (those who arrive), manusia yang menetap (those who stay), dan manusia yang pergi (those who depart).

• Keterbatasan manusia dengan daratan-daratan dan lautan-lautan.

• Terminal sebagai wadah pertemuan berbagai budaya yang dibawa oleh setiap manusia.

*

DASAR KONSEPSI PERANCANGAN • Pengolahan bentuk massa

bangunan dengan konsep filosofis (point 1 dan 3).

• Pengolahan bentuk tampilan berdasarkan landasan filosofis (point2).

• Penggunaan elemen-elemen fisik kapal dan memperhatikan faktor-aktor yang berpengaruh di sekitar tapak.

Pendekatan Berarsitektur

• Penggunaan bentuk dinamis • Bcntuk/wujud bidang, garis,

titik • Struktur, olah tampilan • Teknik olah bentuk • Persenyawaan bentuk opaque

dan transparan

Skema 4.10

Kerangka Pola Pikir

BENTUK

Hasil penggabungan dan reinterpretasi merupakan konsep dasar, yaitu:

penggabungan beberapa bentuk dari setiap interaksi aktivitas manusia,

persatuan bentuk-bentuk tersebut bersifat kompleks, dan persenyawaan

bentuk-bentuk yang mewakili lautan dan daratan.

Page 22: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

43

3.3 Proses Terjadinya Bentuk Dasar

Bentuk dasar, yang meruupakan transformasi dari konsep dasar, dicari

dengan cara menelusuri sifat-sifat setiap point di atas lalu mencari

padanannya di arsitektur.

Tabel4.ll

Sifat Dasar

Those who arrive Those who stay

Those who depart

Akulturasi budaya: • Perdagangan • Perkawinan

Penjajahan Daratan Lautan Pintu Gerbang Menuju Surabaya

SIFAT Dari arah laut ke daratan, penetrasi Statis, diam di tempat, menerima pengaruh dari luar Bergerak keluar, mengembangkan diri, meninggalkan asalnya Tukar menukar, persenyawaan, penetrasi

Solid masif opaque Transparan ringan bergerak Terbuka, menyambut,

Bentuk kotak -> statis -> those who stay

Pengaruh dari luar (dari arah laut ke darat) -> (those who arrive)

Kotak -> bending krn pengaruh dr luar -> pecah Jadi 3 bagian (akulturasi budaya: perdagangan, Perkawinan, penjajahan)

Kotak yang sudah mengalami bending mendapat Perlawanan Those who depart -> bereksplorasi keluar

Gambar4.12

Proses Terjadinya Bentuk Dasar

Page 23: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

44

3.4 Desain Awal

Di bavyah ini dapat dilihat desain awal dan masukan serta kritik demi

pengembangannya.

Su "Ml

I fp ^igWfeSaSn ^ ' >. etrrrtt.

GO

J /3 /

Kritik:

Skyline monoton, terlalu datar,

Tampak bangunan tidak menunjukkan konsepsi

terminal dan kelautannya

Belum ada kesatuan bentuk model selasar

Belum ada kesatuan antara selasar dan bangunan utama

Belum memikirkan denah secara global, sistem struktur,

dan utilitas

Gambar 4.13

Desain Awal

Page 24: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

45

3.5 HasilAkhir

Hasil akhir merupakan penggabungan bentuk yang sudah mengalami

beberapa kali pengembangan dengan memperhatikan aspek-aspek penting

lainnya selain konsep dasar, seperti sistem struktur, utilitas, perancangan

ruang luar, dan program ruang.

Pengolahan fasade bangunan didasarkan pada konsepsi elemen-

elemen yang terdapat pada kapal, yang dipadukan dengan karakteristik

laut serta penggalian kembali tampilan art deco yang sisanya masih dapat

dilihat pada menara pandu di ujung Pangkalan Jamrud. Sehingga pada

tampak bangunan terdapat paduan sirip-sirip horisontal dan vertikal (art

deco), atap bergelombang (karakteristik laut), serta kabel tarik di segala

sisi dan jendela berbentuk bulat (elemen kapal). Perancangan juga

diarahkan untuk menekankan keberadaan bangunan ini sebagai landmark

mayor, baik dari arah laut maupun dari arah jalan.

Bahan-bahan yang dipakai dalam bangunan bervariasi antara solid dan

void seperti beton dan kaca. Untuk kanopi bahan yang digunakan

kebanyakan adalah polycarbonat.

Page 25: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

46

^psMi ipSBB5j|i|

•TO*W;

•mwr i ^ H j ^ I l ^ ^ ^ ^

Gambar4.14

Tahap Akhir Desain

4. SISTEM STRUKTUR

Karena fungsi utama bangunan ini adalah sebagai terminal yang

mengumpulkan jumlah massa yang sangat besar dalam satu kurun waktu,

maka bangunan ini membutuhkan ruang-ruang yang luas, sehingga

diputuskanlah untuk menggunakan sistem struktur rangka dengan jarak

Page 26: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

47

kolom 12 meter x 12 meter. Tinggi setiap lantai adalah 5 meter agar ruangan

terasa lapang namun untuk bagian rental umum tinggi setiap lantai adalah 4

meter, pembedaan ketinggian ini mengharuskan adanya delatasi.

,A ' > ,c' .0- * K «. K i, J, |K, L,

1 i i i n ^ n i i i i i

Skema4.15

Perbedaan Tinggi Bangunan

5. SISTEMUTILITAS

5.1 Sistem Distribusi Air Bersih

Pada bangunan terminal penumpang terpadu ini digunakan sistem down

feed karena:

5.1.1 Luasan Bangunan yang Besar. Sehingga bila sistem up-feed

yang digunakan akan diperlukan sebuah pompa yang berkapasitas sangat

besar untuk menunjang distribusi airnya yang pada akhirnya akan

membuat biaya operasionalnya sangat besar dan pompa akan bekerja

secara terus menerus.

Page 27: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

48

5.1.2 Luas bangunan besar, namun debit air tidak mencukupi.

Dibutuhkan persediaan yang besar untuk memenuhi kebutuhan tersebut

yaitu dengan cara mengumpulkannya terlebih dahulu baru kemudian

didistribusi.

5.1.3 Massa bangunan besar. Dikhawatirkan tekanan pada titik

distribusi terakhir akan menjadi kecil sehingga dibutuhkan suatu sistem

yang bisa mengalirkan air secara merata. Dibutuhkan menara air atau

sistem down feed.

Namun untuk kebutuhan air kebakaran digunakan sistem up-feed

menggunakan pompa terpisah sebab dengan sistem ini biaya yang

dikeluarkan lebih kecil dibandingkan bila kita hams menaruh cadangan

air kebakaran di tandon atas yang berarti pula akan membutuhkan

penguatan struktur bangunan.

Perhitungan Dimensi Tandon Bawah adalah sebagai berikut:

• Terminal Penumpang -> 3 ltr/hari x jumlah penumpang

3 ltr/hari x 3000 org

9.000 ltr/hari

• Restaurant & Cafe

Restaurant -» 30 ltr/hari x (70%x 195 org)

30 ltr/hari x 136,5

4.095 ltr/hari

Cafe -> 15 ltr/hari x (70% x 455 org)

Page 28: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

49

Pelayan ->

Kantor Pengelola ->

• Retail Store ->

151tr/harix319

4.785 ltr/hari

82 org x 100 Itr

8.200 ltr/hari

100 ltr/hari x 81 org

8.100 ltr/hari

40 ltr/hari x 650 org

26.000 ltr/hari

Total kebutuhan air bersih = 60.180 Itr + (100% x 60.180 Itr)

= 120.360 Itr

Dimensi tandon bawah = 120,4 m3

Perhitungan Dimensi Tandon Atas adalah sebagai berikut:

Kebutuhan air/hari =

Lama Pemakaian =

Kebutuhan air/jam rata-rata =

Kebutuhan air pd jam puncak =

Selang waktu pompa =

Kapasitas tandon atas =

120,4 m3

15 jam

8 m3

200%x8m3=16m3

2 jam

32 m3

Page 29: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

50

Perhitungan Kapasitas

Volume tandon atas

Frekwerisi pengisian

Kebutuhan

Lama pengisian

Kapasitas pompa

Pompa

=

=

=

=

=

32 m3

2 jam

64 m3 / 2 jam

30 menit

64 m3/ 30 mei

PPAM *ag

*WFT

SHAFT

R.PCfrlPA

<gM

T.A

M&NM&A

WslA<ZA

MSNAM

R&3TOK4KJ *• KAF&

P.TUNGGU TEKM|Nf>\L

LOW T«MlfML

PytR KIR JCrtl bA&VfcKT

Skema4.16

Distribusi Air Bersih

5.2 Sistem Pembuangan

Sistem pembuangan pada proyek ini terdiri dari:

5.2.1 Sistem pembuangan air kotor dan kotoran. Sistem pembuangan

air kotor dan kotoran adalah sebagai berikut: air kotor dan kotoran

langsung disalurkan dari pipa-pipa cabang horisontal menuju pada pipa

vertikal yang tertanam pada shaft masing-masing toilet untuk kemudian

Page 30: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

51

disalurkan melalu pipa-pipa honsontal dengan kemiringan 2% menuju

tempat pembuangan akhir. Untuk lantai basement dari shaft langsung

menuju tempat pembuangan akhir.

Sistem tempat pembuangan akhir utama yang dipilih adalah

Sewage Treatment Plant dengan alasan sebagai berikut:

• pembuangan yang jumlahnya bany'ak, sehingga tidak efisien bila

harus membuat bak penampungan yang sangat besar seperti apabila

menggunakan sistem konvensional (septic tank)

• pertimbangan air tanah yang jelek

• penghematan lahan karena STP dapat ditempatkan di ruang

basement dengan dimensi yang kecil

• proses yang lebih praktis dan cepat

Namun konsekuensinya adalah biaya pembuatan yang besar dan

perawatan operasional yang membutuhkan biaya serta pengawasan yang

cermat dan kontinu.

Sedangkan untuk daerah rental area di bagian barat tapak

menggunakan septic tank sebagai tempat pembuangan akhir dengan

pertimbangan jaraknya dengan STP cukup jauh sehingga untuk

menghemat jalur pipa horisontal maka dibuatlah septic tank tepat di

bawah shaft vertikal sehingga air kotor dan kotoran dari pipa horisontal

di masing-masing toilet langsung menuju septic tank melalui pipa

vertikal. Untuk buangan dapur restoran disalurkan melewati shaft dan

pipa horisontal dengan kemiringan 2% ke pemecah lemak untuk

kemudian disalurkan ke sumur resapan dan berakhir di riol kota.

Page 31: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

52

Perhitungan Dimensi STP

Asumsi jumlah orang dalam satu hari = 4.296 orang

Asumsi jumlah orang dalam satu tahun = 4.296 x 365 = 1.568.040 org

Pembuangan padat/orang = 3 0 ltr/tahun

Pembuangan cair/orang = 100 ltr/tahun

Jumlah pembuangan padat total

1.568.040x30 =47.041.200 ltr/tahun

= 47.041,2 mVtahun

= 128,88 mVhari

Jumlah pembuangan cair total

1.568.040 x 100 = 156.804.000 ltr/tahun

= 156.804 m3/tahun

- 429,6 m3 /hari

Kapasitas STP = 558,48 mVhari

LuasanSTP = 84 m2

Toilet barat Area rental &umum

Bak Cuci (Dapur/Pantry)

Ground

Toilet Sayap timur, utara, selatan. Area terminal

Septic Tank Semi basement

Pemecah Lemak

STP Semi basement

Skema4.17

Sistem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

Page 32: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

53

5.2.2 Sistem pembuangan sampah. Sistem yang digunakan untuk

pembuangan sampah adalah Carry Out System dimana sampah-sampah

dikumpulkan secara manual untuk kemudian dibawa menuju ke tempat

pembuangan akhir. Tidak diperlukan shaft sampah karena jumlah lantai

pada bangunan ini tidak terlalu banyak.

5.2.3 Sistem pembuangan air hujan. Air hujan disalurkan melalui sistem

pembuangan yang terpisah dengan sistem pembuangan air kotor/kotoran

dengan pertimbangan menghindari arus balik yang mungkin terjadi yang

memungkinkan air hujan keluar melalui alat-alat plambing. Bangunan ini

mempunyai atap plat dak beton. Air hujan dialirkan menuju gutter yang

kemudian oleh talang vertikal disalurkan ke bawah menuju bak kontrol

dan berakhir di saluran air untuk dialirkan ke saluran kota. Selain itu, air

yang jatuh langsung pada perkerasan jalan atau paving dapat ditampung

oleh saluran air dan dialirkan ke saluran kota. Saluran drainase yang

menuju saluran kota dibuat sebagai saluran tertutup yang dilengkapi

dengan bak-bak kontrol untuk memudahkan perawatan dan pemeliharaan

serta pembersihan. Keuntungan dari saluran tertutup antara lain:

• tidak berbau

• lebih estetis karena tersembunyi

• volume air buangan tidak mendapat tambahan dari luar

Page 33: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

54

5.3 Sistem Listrik

Sumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan cadangan genset

sebagai backup menyeluruh 100%, bila ada pemadaman dari PLN. Hal

ini dikarenakan fungsi proyek sebagai bangunan umum dengan kapasitas

manusia sangat besar, sehingga kelancaran sistem di dalam gedung

sangat diperlukan. Untuk kebutuhan lampu evakuasi dan pompa

kebakaran, disediakan rangkaian tersendiri.

PLN Gardu PLN

Di luar bangunan

I

Panil .distribusi rental & umum (sayap barat)

Ground

R. Panil & Panil

distribusi Lantai 4,5,6

menara

R. Panil Lantai 3

R Panil Lantai 2

R. Panil Lantai 1

Panil distribusi terminal & menara (sentral)

J R. Mekanikal-Elektrikal

(semi basement)

trafo ^ Panil PLN

Gen set ->

Panil genset

Panil Utama

ATS (Automatic Transfer System)

R Panil Semi

basement

Skema4.18

Sistem Listrik

Page 34: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

55

5.4 Sistem Komunikasi

Semua fasilitas menggunakan sambungan tidak langsung (melalui

operator) karena penyambungan tidak perlu cepat, kecuali area menara

kontrol yang berkomunikasi dengan kapal yang akan bersandar.

Sedangkan komunikasi di dalam gedung menggunakan intercom.

5.5 Sistem Sinyal

Sistem yang digunakan pada proyek ini meliputi:

5.5.1 Sistem alarm kebakaran dan sekuriti. Alarm kebakaran

dihubungkan dengan:

• detektor panas di fasilitas dapur dengan pertimbangan tidak beresiko

bereaksi bila terkena asap masakan dan tidak menunggu kebakaran

besar bila bereaksi.

• detektor asap di fasilitas terminal, rental, kantor pengelola serta

servis kecuali dapur dan ruang mekanikal elektrikal dengan

pertimbangan ekonomis, sesuai dengan isi fasilitas tersebut (kertas,

tekstil, dan Iain-lain).

• detektor ionisasi untuk ruang mekanikal dan elektrikal dengan

pertimbangan mampu mendeteksi percikal partikel yang keluar dari

panil, genset, dan Iain-lain serta merupakan detektor awal yang

sangat sesuai bagi ruang dengan resiko kebakaran tinggi.

Sedangkan alarm sekuritas dihubungkan dengan detektor gerak

pada tiap-tiap bukaan pada proyek ini.

Page 35: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

56

sum ber

Detektor kebakaran alarm

i m r LiAi'x I A I

Detektor security alarm

Panil kontrol (r. keamanan)

sirine

Sprinkler

PMK Tg Perak

Pemutus listrik otomatis

Pembangkh listrik cadanean

Skema4.19

Sistem Detektor

5.5.2 Sistem tata suara. Meliputi background music dan general

paging, dimana background music digunakan pada fasilitas terminal,

fasilitas rental, dan kantor pengelola, sedangkan general paging

digunakan untuk fesilitas terminal dan rental.

LT. 1 + Semi Basemenet Microphone (info desk, taxi/car call, pengumuman)

LT.2 Tape deck (r. tunggu)

LT.3,4,5,6 Radio (k.pengelola, menara knntroM

p A

X

Power amplifier

Selector mike

LT.l

Power amplifier

R.PANTL

Panil distribusi

r. terminal & menara

r. rental & umum

k. pengelola restoran

Skema 4.20

Sistem Tata Suara

Page 36: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

57

5.5.3 Sistem televisi jaringan tertutup. Digunakan untuk memonitor

keamanan dengan perletakan kamera sebagai berikut: cruise concourse,

hall, ruang duduk keberangkatan dan kedatangan di terminal penumpang

domestik dan internasional, entrance retail, jalan masuk dan keluar

parkir, ruang tamu pengelola serta loading dock. Dengan pertimbangan

ruang-ruang tersebut merupakan area publik yang berhubungan langsung

dengan bukaan atau akses langsung ke gedung ini.

Kamera pada LT.1: hall, r. tunggu terminal.

LT.2 : r. tunggu terminal & selasar

W Kontrol Penguat h,

w

" Monitor Monitor Monitor

R. KP3 (keamanan) LT.2

Skema 4.22

Sistem Jaringan Televisi Tertutup

Sistem Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran

Terdapat beberapa metode pencegahan dan pemadaman kebakaran,

yaitu:

5.6.1 Titik panggil manual. Titik panggil manual terpasang pada

setiap lantai dimana untuk setiap titip panggil manual harus dapat

melayani luas maksimum 900 m2 dengan jarak dari suatu titik

semabarang ke posisi titik panggil manual adalah maksimum 30 meter

dan ketinggian dari lantai 1,40 meter.

Page 37: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

58

5.6.2 Alarm kebakaran. Alarm kebakaran dibedakan atas:

• daerah pertokoan dan restoran merupakan ruang dengan tingkat

kebisingan normal yang tinggi, untuk itu tingkat kekerasan alarm

audio minimal 5 dB A dari kebisingan normal.

daerah kantor pengelola, tingkat kekerasan alarm audio minimal 75

dBA.

pada ruangan-ruangan khusus dimana suara-suara dari luar tidak

terdengar seperti ruang generator, alarm audio juga harus terpasang.

5.6.3 Panel kebakaran. Panel kebakaran terletak di ruang panel

kontrol pada setiap tingkat di service core dan pada daerah retail di

sebelah barat bangunan ini.. Panel kontrol harus dilengkapi dengan

peralatan-peralatan, sehingga operator dapat mengetahui kondisi instalasi

baik pada saat normal maupun pada saat terdapat gangguan. Peralatan-

peralatan tersebut sekurang-kurangnya terdiri dari:

• perlengkapan untuk pengujian terhadap bekerjanya sistem secara

keseluruhan.

• perlengkapan pengujian untuk mengetahui apabila terjadi kerusakan

pada sistem.

• perlengkapan pemberitahuan apabila terjadi sinyal palsu.

perlengkapan pemantauan sistem catu daya.

perlengkapan lampui indikator yang menunjukkan suatu keadaan

dimana detektor/alarm kebakaran dalam suatu zona sedang bekerja

Page 38: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

59

• fasilitas yang menunjukkan bahwa catu daya dalam keadaan

ada/tidak ada berasal dari PLN, baterai atau pembangkit listrik

darurat yang dilengkapi dengan alat ukur tegangan (voltmeter).

5.6.4 Sistem sprinkler. Karena bangunan ini mencapai ketinggian

17,8 m (klasifikasi D), maka penggunaan sprinkler diharuskan mulai dari

lantai satu. Dengan klasifikasi bahaya kebakaran sedang kelompok III,

maka jumlah maksimum kepala sprinkler yang dapat dipasang pada satu

katup kendali adalah 1000 buah dan jarak antara dinding dan kepala

sprinkler tidak boleh lebih daripada 2 meter. Sumber air diperoleh dari

tandon. Sedangkan pompa untuk kebakaran digunakan pompa khusus

untuk kebakaran yang tidak boleh digunakan untuk sistem utilitas lain

demi mendapatkan air yang bertekanan dan siap digunakan setiap saat

dimana kapasitas pompa minimum adalah 66 mVjam atau 1,1 mVmenit.

5.6.5 Sistem hidran. Bangunan terminal ini termasuk dalam

klasifikasi E dimana untuk ruang tertutup dibutuhan satu buah hidran

setiap 800 m dan untuk ruang tertutup dan terpisah, dibutuhkan 2 buah

hidran setiap 800 m. Sedangkan jarak antar hidran untuk hidran halaman

adalah maksimum 60 meter.

5.6.6 PAR (Pemadam Api Ringan). Sebagian besar ruangan pada

ini kebanyakan bahan-bahannya mengandung bahan padat yang mudah

terbakar seperti kayu, kertas, plastik, textil, dan sebagainya (kecuali

Page 39: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

60

logam) yang termasuk dalam Golongan A. Untuk itu dibutuhkan Jenis

PAR A yang prinsip pemadamannya adalah menurunkan suhu dengan

cepat lewat semburan air/cairan dimana bahan pemadamnya adalah air

bertekanan, zat kimia larut air bertekanan, busa,asam soda,

monoamonium fosfat, atau diamonium fosfat dalam tabung. Sedangkan

untuk klasifikasi Golongan C adalah daerah generator, panil listrik, dan

peralatan permesinan dimana kebakaran disebabkan oleh arus listrik.

Untuk itu dibutuhkan PAR jenis C yang prinsip pemadamannya adalah

memutuskan kontinuitas di elektrik atau isolasi dari oksigen dimana

bahan atau zat pemadamnya adalah zat yang tidak bermuatan listrik,

C02, zat kimia kering yang menggunakan natrium dan kalium

bikarbonat, dan sebagainya. Untuk lantai semi basement dimana terdapat

daerah parkir, kebakaran akan disebabkan oleh bahan cair atau gas

seperti bensil, solar, bensol, butane, sehingga diklasifikasikan dalam

Golongan B. Untuk itu dibutuhkan PAR jenis B yang prinsip

pemadamannya adalah menghilangkan oksigen/menghalangi nyala api

dimana zat atau bahan pemadamnya adalah zat kimia peredam api seperti

C02, zat kimia kering, atau busa. Berat minimum PAR untuk bangunan

yang tingginya lebih 14 meter ini adalah 2 kg dengan jarak maksimum 20

meter dan luas jangkauan 100 m2.

Page 40: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

61

Tabel 4.22

Penggunaan PAR dalam Bangunan

Klasifikasi Kebakaran

A

B

C

Bahan .

bahan padat yang mudah

terbakar seperti kayu, kertas,

plastik, textil,

bahan cair atau gas seperti

bensil, solar, bensol, butane

kebakaran yang disebabkan

oleh arus listrik

Ruang

Semua ruangan kecuali :

area parkir dan area ME

(genset, panil, dll)

daerah parkir (semi

basement)

generator, panil listrik,

ruang ME, peralatan

permesinan

Jenis PAR

A

B

C

5.7 Sistem Penangkal Petir

Penangkap petir dibutuhkan oleh bangunan ini karena indeks bahayanya

lebih dari 11 point, yaitu:

A = macam struktur bangunan

-> berisi banyak sekali orang ->

B = konstruksi bangunan

-> bangunan dengan konstruksi beton

bertulang kerangka besi atap bukan logam ->

C = tinggi bangunan

-> sampai dengan 25 meter ->

D = tanah datar pada semua ketinggian ->

E = hari guruh per tahun-> 128 ->

Perkiraan bahaya : sangat besar

Pengamanan : sangat perlu pengaman

indeks A = 3

indeks B = 2

indeks C = 4

indeks D = 0

indeks E = 6

indeks R = 15

Page 41: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

62

Mengingat hal-hal tersebut di atas maka Sistem yang dipilih untuk

penangkal petir adalah Sistem Sangkar Faraday, dengan pertimbangan:

• rasio ketinggian area atap yang dilindungi relatif kecil

• area atap yang dilindungi sangat luas.

Jarak antar antena 28 meter dihubungkan dengan konduktor per 7,5

meter, pertanahan melalui kolom bagian luar.

5.8 Sistem Pengkondisian Udara

Sistem tata udara di proyek ini dipilih chilled water system (menurut

bahannya) dan sistem sentral (menurut distribusinya).

Skema distribusi Pengkondisian Udara dapat dilihat di bawah ini:

Skema 4.23

Distribusi Pengkondisian Udara

Page 42: 1. PERENCANAAN PROGRAM KEBUTUHAN RUANG · e. Kantor perwakilan agen perjalanan (cruise lines) f. Pusat dokumentasi kapal g. Karantina Ruang tunggu keberangkatan domestik a. Ruang

63

5.9 Sistem Keamanan

Mengingat pada proyek ini sekuritas peredaran barang dan manusia

sangat diperhatikan, terutama penyelundupan barang terlarang dan

penelusupan penumpang gelap, maka digunakan tiga sistem terpadu

yaitu pengamanan manual (satpam), pengamanan alarm (detektor gerak

dan detektor logam) dan sistem televisi jaringan tertutup. Untuk satpam

atau sekuriti ditempatkan pada titik-titik rawan seperti:

• pintu masuk dan keluar terminal penumpang.

• pintu masuk ruang tunggu terminal keberangkatan.

• pintu keluar ruang tunggu terminal kedatangan.

• pintu masuk selasar keberangkatan.

• pintu keluar selasar kedatangan.

Selain itu petugas sekuriti juga disebar di beberapa tempat seperti

parkir, lobby keberangkatan/kedatangan, area rental dan umum, serta

dermaga. Untuk itu pihak pelabuhan (KP3) bekerja sama dengan

kepolisian setempat.

Pengaman alarm ditempatkan pada pintu masuk ruang tunggu

terminal keberangkatan dan pintu keluar ruang tunggu kedatangan. Hal

ini untuk mencegah terjadinya penyelundupan benda-benda terlarang

seperti senjata tajam, bahan peledak, obat bius, binatang (yang diawetkan

maupun yang hidup), atau benda seni dan bersejarah.

Jaringan televisi tertutup ditempatkan pada ruang-ruang dengan

jumlah massa yang besar, seperti hall, ruang tunggu terminal

keberangkatan dan ruang tunggu terminal kedatangan.