1. pendahuluan 1.1 latar belakang masalah · lagu (departemen pendidikan dan kebudayaan ri 58)....

12
1 Universitas Kristen Petra 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (16) aksara adalah sistem tanda tanda grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya mewakili ujaran. Indonesia memiliki beberapa aksara daerah seperti kelompok tulisan Jawa-Bali yang dipakai untuk menulis Jawa, Sunda, Madura dan Sasak serta kelompok tulisan Batak yang dipakai untuk menulis bahasa Batak seperti Mandeling, Angkola, Troba, dan Daeri dengan variasi tulisannya. Peranan aksara daerah pada kehidupan jaman dulu sangat penting, hal ini dibuktikan dengan beberapa prasasti dan naskah peninggalan kerajaan-kerajaan terdahulu. Media komunikasi tulis ini juga berperan dalam banyak bidang salah satunya dalam penulisan karya sastra dan hukum adat seperti Radin Jambar, Ramayana dan buku Kuntjara Raja Niti. Naskah La Galigo (Sure Galigo) dengan penggunaan aksara Lontara dalam penulisan cerita mitologi orang Bugis dan Makasar. Aksara juga digunakan dalam bidang hukum seperti penulisan silsilah, peraturan, dan keputusan pemimpin adat atau Rapang (Yayasan Harapan Kita 118). Serta beberapa penerapan lain seperti buku syair, teka-teki, cerita lucu, dongeng, dan lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia. Pengaruh barat membuat tradisi, budaya, dan adat istiadat daerah semakin bergeser. Dengan bergesernya adat istiadat maka aksara latin yang dulunya mengakomodir keperluan tersebut juga semakin terdesak. Semakin meluasnya daerah jajahan Belanda pada jaman kolonial dan didirikannya pusat pendidikan pribumi oleh Belanda membuat aksara latin semakin berkembang. Dilihat dari segi masyarakat, Indonesia terbagi menjadi berbagai daerah, dengan bahasa dan aksara yang berbeda. Dengan adanya keputusan memakai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional ditambah dengan adanya globalisasi semakin membuat bahasa daerah terdesak. Sampai akhirnya keberadaan aksara latin menjadi dominan dan menggantikan eksistensi aksara daerah.

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

1 Universitas Kristen Petra

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (16) aksara adalah sistem tanda tanda

grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya

mewakili ujaran. Indonesia memiliki beberapa aksara daerah seperti kelompok

tulisan Jawa-Bali yang dipakai untuk menulis Jawa, Sunda, Madura dan Sasak

serta kelompok tulisan Batak yang dipakai untuk menulis bahasa Batak seperti

Mandeling, Angkola, Troba, dan Daeri dengan variasi tulisannya. Peranan aksara

daerah pada kehidupan jaman dulu sangat penting, hal ini dibuktikan dengan

beberapa prasasti dan naskah peninggalan kerajaan-kerajaan terdahulu. Media

komunikasi tulis ini juga berperan dalam banyak bidang salah satunya dalam

penulisan karya sastra dan hukum adat seperti Radin Jambar, Ramayana dan buku

Kuntjara Raja Niti. Naskah La Galigo (Sure Galigo) dengan penggunaan aksara

Lontara dalam penulisan cerita mitologi orang Bugis dan Makasar. Aksara juga

digunakan dalam bidang hukum seperti penulisan silsilah, peraturan, dan

keputusan pemimpin adat atau Rapang (Yayasan Harapan Kita 118). Serta

beberapa penerapan lain seperti buku syair, teka-teki, cerita lucu, dongeng, dan

lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58).

Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk

ke Indonesia. Pengaruh barat membuat tradisi, budaya, dan adat istiadat daerah

semakin bergeser. Dengan bergesernya adat istiadat maka aksara latin yang

dulunya mengakomodir keperluan tersebut juga semakin terdesak. Semakin

meluasnya daerah jajahan Belanda pada jaman kolonial dan didirikannya pusat

pendidikan pribumi oleh Belanda membuat aksara latin semakin berkembang.

Dilihat dari segi masyarakat, Indonesia terbagi menjadi berbagai daerah, dengan

bahasa dan aksara yang berbeda. Dengan adanya keputusan memakai bahasa

Indonesia sebagai bahasa nasional ditambah dengan adanya globalisasi semakin

membuat bahasa daerah terdesak. Sampai akhirnya keberadaan aksara latin

menjadi dominan dan menggantikan eksistensi aksara daerah.

Page 2: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

2 Universitas Kristen Petra

Faktanya aksara daerah mulai ditinggalkan. Kini hanya sebagian generasi

yang berusia 40 tahun keatas saja yang mampu mengenali aksara daerah. Itu pun

terbatas pada tingkatan recognitif, bukan pada tingkatan produktif. Pada kalangan

generasi usia 20 tahun ke bawah, aksara daerah mereka anggap sebagai hiasan

museum belaka. (Abdul Wahab, par. 13). Hasil sejenis juga ditunjukkan pada

penelitian aksara Lampung yang dipandang negatif oleh kalangan muda.

Kebanyakan dari mereka bersikap tidak peduli pada keadaan aksara Lampung.

Hal ini tercermin dalam sikap: enggan mempelajari, menganggap tidak penting,

dan tidak sesuai dengan zaman (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 78).

Melihat semakin terdesaknya eksistensi dari aksara daerah maka berbagai

instansi baik pemerintah maupun swasta melakukan berbagai upaya pelestarian

secara klasik dan juga kontemporer. Beberapa cara upaya pelestarian klasik yang

telah dilakukan seperti pemakaian aksara daerah dibawah nama jalan dan gerbang

seperti yang dapat dilihat di Yogyakarta, dan memberi muatan lokal aksara daerah

pada sekolah dasar di Lampung dan Yogyakarta. Serta terbentuknya organisasi

yang mendukung pelestarian kajian bahasa, sastra ,dan budaya daerah/nusantara

IMBASADI, di mana organisasi ini kerap kali mengadakan temu budaya. Upaya

pelestarian secara kontemporer juga dilakukan oleh berbagai pihak yang peduli

dengan eksistensi aksara daerah. Upaya pelestarian secara kontemporer dapat

memiliki efektifitas yang tinggi, dapat dilihat dari keberhasilan batik kontemporer

yang menjadikan batik menjadi populer di masa kini, atau dipakainya alat-alat

musik tradisional dalam lagu-lagu pop. Membuat unsur-unsur budaya tradisional

menjadi mudah diterima dalam masyarakat. Upaya kontemporer mengenai

aksara juga telah dilakukan seperti upaya yang dilakukan oleh dosen di ITB

”Adaptasi Karakter Aksara Batak Toba Dalam Huruf Latin” tahun 2009. Di mana

upaya ini membuat perancangan tipografi adaptasi aksara daerah.

Hasil akhir upaya pelestarian kontemporer yang dilakukan peneliti

sebelumnya berupa tipografi adaptasi dan komputerisasi. Sayangnya perancangan

ini bersifat sangat pasif dalam mengenalkan huruf yang telah dirancang kepada

target dan masyarakat. Tipografi yang telah dirancang tidak diaplikasikan dan

hanya menjadi sebuah dokumentasi. Di sisi lain pengaplikasian dari justru adalah

bagian penting, karena di sinilah perancang dapat mengenalkan keberadaan font

Page 3: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

3 Universitas Kristen Petra

yang dibuat dan makna di balik typeface tersebut. Hal ini didukung pernyataan

dari Njoo Dewi dalam blog Desain Grafis Indonesia bahwa tipografi memiliki

sifat yang subjektif, tipografi tidak dapat menyampaikan tujuannya jika tidak

dikomposisikan lebih lanjut untuk menyampaikan tujuan. (Kertasari par.53).

Aplikasi sangat penting dalam menyampaikan makna typeface dan

menginformasikan keberadaan sebuah font.

Berkaitan dengan fungsinya menginformasikan sebuah typeface. Aplikasi

dalam tipografi tidak hanya terbatas pada media komputerisasi atau huruf digital

saja, namun juga dapat diaplikasikan pada media lain .Dengan kerjasama pihak-

pihak lain, maka diharapkan typeface dapat dikenal dengan baik. Pengenalan yang

dimaksud tidak hanya dari sisi luar tetapi juga makna dari typeface tersebut.

Perancangan akan ditujukan pada masyarakat modern Indonesia secara umum.

Mengingat budaya modern kontemporer atau popular adalah budaya yang disukai

oleh orang banyak.

Upaya pelestarian ini dapat disebut sebagai retro/revival. Dalam aplikasi

kontemporer mengakulturasi unsur lama dengan kebaruan yang berupa gagasan,

kemajuan teknologi visualisasi/pencitraan, dan menimbulkan kesan keluar dari

paritas, dikemas menjadi satu kesatuan (Dektisa 2). Unsur lama dalam hal ini

adalah aksara daerah dengan aksara latin, tipografi digital dan aplikasi populer

sebagai pendekatannya. Hal ini sebagaimana halnya pop art yang dipakai untuk

mengangkat budaya tradisional. Perancangan tipografi dengan adaptasi aksara

daerah ini diharapkan dapat mewakili karakter aksara daerah dan pengaplikasian

sebagai tipografi digital dapat digunakan oleh masyarakat luas, lebih jauh lagi

dapat melengkapi atmosfer budaya tradisional pada zaman modern ini.

Indonesia memiliki lima kelompok tulisan asli, setiap kelompok ini memiliki

kesamaan bentuk aksara. Dengan melihat ini, maka pada perancangan akan dipilih

aksara yang mewakili tiap kelompok dengan mengeliminasi aksara yang telah

dibahas pada penelitian sebelumnya. Aksara Lampung yang mewakili kelompok

tulisan Rejang, aksara Sunda yang mewakili kelompok Jawa-Bali, dan aksara

Bugis Makasar yang mewakili kelompok tulisan Bugis-Makasar.

Page 4: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

4 Universitas Kristen Petra

Gambar 1.1 Aksara Lampung

Sumber:http://seandanan.files.wordpress.com/2009/12/aksara-lampung.jpg

Gambar 1.2 Aksara Bugis Makasar Gambar 1.3 Aksara Sunda

Sumber: http://adeugi.blogspot.com/ Sumber:http://edukasi.kompasiana.com/

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana merancang typeface aksara latin dengan mengadaptasi aksara

Lampung, Sunda, dan Bugis-Makasar?

2. Bagaimana mengaplikasikan typeface tersebut sebagai pelengkap dari upaya

pelestarian aksara daerah secara kontemporer?

1.3 Batasan Masalah

• Penelitian dibatasi pada aksara Lampung, Sunda, dan Bugis-Makasar.

• Perancangan tidak bertujuan mengajak orang belajar aksara daerah lebih

kepada melengkapi atmosfer budaya tradisional pada kehidupan modern.

Page 5: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

5 Universitas Kristen Petra

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan Perancangan ini adalah menghasilkan typeface adaptasi yang dapat

mewakili karakter suatu aksara Lampung, Sunda, dan Bugis-Makasar. Selain itu

perancangan bertujuan melestarikan aksara Lampung, Sunda dan Bugis Makassar

secara kontemporer dan melengkapi atmosfer budaya Indonesia pada jaman

modern.

1.5 Manfaat Perancangan

1.5.1. Bagi Masyarakat

Melengkapi atmosfer budaya tradisional dan mengingatkan akan keberadaan

aksara daerah pada zaman yang modern.

1.5.2. Bagi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual

Mendapatkan informasi dan pengetahuan tentang pembuatan tipografi digital dan

eksperimental tipografi.

1.5.3. Bagi Dunia Tipografi

Memberikan sebuah kajian baru yang bisa dijadikan salah satu sumber informasi

dan referensi karena dunia tipografi masih jarang digeluti.

1.6 Metode Perancangan

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

• Metode kepustakaan

Pengumpulan data dilakukan dengan cara metode kepustakaan, yaitu metode yang

digunakan dengan cara mencari informasi yang dibutuhkan melalui media cetak.

Sumber dapat diperoleh dari buku, majalah, surat kabar, jurnal, penelitian

sebelumnya dan sebagainya.

• Wawancara

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara praktisi tipografi

untuk mengumpulkan pandangan -pandangan yang dapat dijadikan pijakan untuk

membuat analisis lebih lanjut.

1.6.2. Metode Analisa Data

Metode yang digunakan menggunakan analisa data kualitatif yang bersifat

deskriptif, maksudnya meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

Page 6: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

6 Universitas Kristen Petra

kondisi, suatu sistem pemikiran atau pun suatu kelas peristiwa dengan tujuan

untuk membuat deskripsi, gambaran mengenai fakta-fakta sifat-sifat hubungan

antar fenomena yang diselidiki.

1.7 Definisi Operasional

1.7.1 Tipografi

Tipografi adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf; dimana huruf, angka,

tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara tetapi

terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain (Wijaya 49).

1.7.2 Aksara

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (16) aksara adalah sistem tanda-tanda

grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi dan sedikit banyaknya

mewakili ujaran.

1.7.3 Kontemporer

Kontemporer sebagai suatu sikap berkesenian yang sejalan dengan konsep seni

modern yang berorientasi pada masalah-masalah kehidupan masa kini (Rustopo

22-26).

1.7.4 Typeface dan Font

Nick Sherman menggunakan perumpamaan yang menarik dalam Typographica’s

Our Favorite Typefaces of 2007. Cara membedakan antara typeface dan font

kepada murid saya adalah seperti membandingkan lagu dengan MP3. Stephen

Coles juga sependapat, ketika mengatakan seberapa besar kamu menyukai nada-

nada yang terbentuk, kamu tidak akan berkata “ini adalah mp3 yang bagus” tetapi

kamu berkata “ini lagu yang indah”. MP3 hanyalah sebuah mekanis, bukan

pekerjaan kreatif, seperti font yang hanya mekanis dan typeface yang adalah

pekerjaan kreatif. Norbert Florendo juga menambahkan pernyataan ini:

font adalah yang digunakan, and typeface adalah yang anda lihat.

1.8. Konsep Perancangan

Perancangan tipografi akan menghasilkan typeface yang mengesankan budaya

daerah tertentu, mengingat aksara daerah memiliki bentuk yang khas dan hanya

dapat dituangkan dalam sebuah typeface yang karakternya dekoratif. Untuk

Page 7: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

7 Universitas Kristen Petra

memenuhi kebutuhan media komunikasi tulis di Indonesia maka set huruf yang

dihasilkan meliputi uppercase, lower case, modern figure, dan punctuation marks.

Dalam perancangan ini typeface akan diaplikasikan sebagai sebuah pelengkap

upaya pelestarian aksara secara kontemporer dalam masyarakat, contohnya

adalah pengaplikasian huruf digital dan media lain.

1.9. Sistematika Perancangan

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR

UCAPAN TERIMA KASIH

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

ABSTRAK

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Batasan Masalah

1.3 Rumusan masalah

1.4 Tujuan

1.5 Manfaat Perancangan

1.5.1. Bagi Masyarakat

1.5.2. Bagi Mahasiswa Desain Komunikasi Visual

1.5.3. Bagi Dunia Tipografi

1.6 Metode Perancangan

1.6.1. Metode Pengumpulan Data

• Metode kepustakaan

• Wawancara

1.6.2. Metode Analisa Data

1.7 Definisi Operasional

Page 8: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

8 Universitas Kristen Petra

1.7.1 Tipografi

1.7.2 Aksara

1.7.3 Kontemporer

1.7.4 Typeface dan Font

1.8. Konsep Perancangan

1.9. Sistematika Perancangan

1.10. Skema Sistematika Perancangan

2. LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA

2.1. Tipografi

2.1.1. Sejarah Tipografi

a. Pictographs

b. Ideoraphs

c. Phoenician Alphabet

d. Greek Alphabet

e. Roman Alphabet

f. Perkembangan perangkat dan media

2.1.2. Anatomi huruf

a. Baseline

b. Capline

c. Meanline

d. x-height

e. Ascender

f. Decender

g. Counter

h. Stem

i. Serif

2.1.3. Jenis - jenis Huruf

a. Roman

b. Egyptian

c. Sans Serif

d. Script

e. Miscellaneous

Page 9: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

9 Universitas Kristen Petra

2.1.4. Sistem pengukuran dalam tipografi

a. Jarak antar kata/ wordspacing

b. Jarak antar huruf/kerning

c. Jarak antar baris

2.1.5. Set characters

b. Modern Figures

c. Old style figures

d. Foreign Accents

e. Small Caps

f. Fractions

g. Punctuation Marks

2.1.6. Keluarga Huruf

a. Berat

b.Proporsi

c. Kemiringan

2.1.7. Tipografi digital

a. Postscript Type 1 fonts

b.TrueType

c. OpenType

d.Multiple Master Fonts

2.2 Aksara

2.2.1. Aksara Lampung

2.2.1.1. Asal mula aksara lampung

2.2.1.2. Sistem Aksara Lampung

2.2.2. Aksara Bugis Makasar/ lontara

2.2.2.1 Asal usul aksara Lontara

2.2.2.2. Sistem aksara Bugis Makasar

2.2.3. Aksara Sunda

2.2.3.1. Asal Mula aksara Sunda

2. 2.3.2. Sistem Aksara Sunda

2.3. Kontemporer

2.4. Anatomi huruf

Page 10: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

10 Universitas Kristen Petra

2 .4.1. Anatomi Aksara Bugis Makassar

2.4.1.1. Garis

2. 4.1.2. Aksen lain

2.4.1.3. Ukuran

2.4.2. Anatomi Aksara Sunda

2.4.2.1. Garis

2.4.2.2. Aksen Lain

2.4.2.3. Ukuran

2.4.3. Anatomi Aksara Lampung

2.4.3.1. Garis

2.4.3.2Aksen lain

2.4.3.3Ukuran

3. KONSEP PERANCANGAN

3.1. Konsep perancangan Typeface

3.1.1.Proses Typeface adaptasi aksara Bugis Makassar

3.1.2.Proses Typeface adaptasi aksara Sunda

3.1.3. Proses typeface adaptasi aksara Lampung

3.2 KonsepAplikasi

3.2.1. Tujuan aplikasi

3.2.2. Konsep Media

3.2.2.1. Strategi media

3.2.2.2. Khalayak sasaran

3.3 Konsep kreatif perancangan

3.3.1.Tujuan kreatif

3.3.2.Strategi kreatif perancangan

3.3.2.1 Strategi visual

3.4. Biaya Kreatif

4. LAYOUT DESAIN

4.1. Thumbnail

4.2. Tight Tissue

4.3. Eksekusi Final Desain

5. PENUTUP

Page 11: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

11 Universitas Kristen Petra

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

DAFTAR REFERENSI

LAMPIRAN

Page 12: 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah · lagu (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI 58). Dengan berjalannya waktu, pengaruh barat atau budaya asing mulai masuk ke Indonesia

12 Universitas Kristen Petra

1.10. Skema Sistematika Perancangan

Gambar 1.4. Skema sistematika perancangan

Rumusan Masalah

Tujuan Perancangan

Inventaris Data

Visualisasi

Thumbnail Tipografi

Tight tissue

Aplikasi media pendukung

Analisa

Proses digitalisasi huruf

Sintesa

Identifikasi verbal visual

Final Desain

Latar Belakang Masalah