1. membaca data dalam bentuk tabel

Upload: muhammad-taufik-hidayatullah

Post on 21-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 1. Membaca Data Dalam Bentuk Tabel

    1/5

    MEMBACA DATA DALAM BENTUK TABEL

    Adit dan Dita mendapatkan tugas untuk melakukan wawancara dengan Pak Teguh di

    salah satu kantor dinas sosial. Mereka berjanji akan bertemu di sana pukul 09.00 WIB.Dita yang tempat tinggalnya jauh dari kantor tersebut berangkat lebih awal agar tidak

    terlambat. Sambil menunggu Adit, Dita berjalan di sepanjang koridor kantor hingga

    langkahnya terhenti saat melihat papan pengumuman yang tergantung di dinding

    kantor. Perlahan-lahan, diamatinya setiap gambar yang ada di papan tersebut. Tiba-

    tiba, Adit muncul dan berkata:

    Adit: Hi Dita, sudah lama menunggu ya?

    Dita: Hi juga Dit, enggak kok. Saya cuma bingung dengan semua coteran di papan

    ini.Ada yang bentuknya kotak-kotak, garis melengkung, batang, bahkan lingkaran.

    Sepertinya saya pernah melihatnya, tetapi saya lupa namanya.

    Adit: Hehehe, itu bukan coretan Dita. Itu namanya data yang disajikan dalam bentuk

    tabel,

    diagram garis, diagram batang, dan diagram lingkaran. Kita sudah pernah

    mengenalnya waktu kelas IX SMP, saat belajar tentang statistika.

    Dita: Oh iya ya Dit, tetapi dulu kayaknya tidak sejauh itu ya gambarnya.

    Adit: Hehehe, nanti kita akan mempelajarinya lebih dalam lagi kok Dit. Sekarang,

    kita

    jalankan tugas kita dulu.

    Dita: Oke.

    Dari percakapan di atas, Adit menyebutkan kata statistika. Apakah kalian sudah

    mengerti tentang statistika? Apakah kalian juga sudah mengerti tentang membaca data

    dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, atau diagram lingkaran? Pada topik

    ini, kalian akan mempelajari salah satu cara membaca data, yaitu pada tabel. Agar

    kalian memahaminya, simak dengan saksama ya.

    Statistikaadalah ilmu yang mempelajari tentang cara mengumpulan data, mengolah

    data, menganalisis data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan dari data. Dari hasil

    pengolahan dan analisis sebuah kumpulan data, dihasilkan sebuah ringkasan data

    yang memberikan gambaran tentang data tersebut. Ringkasan data ini disebut

    denganstatistik.

  • 7/24/2019 1. Membaca Data Dalam Bentuk Tabel

    2/5

    Secara umum, statistika dibagi menjadi dua tahapan, yaitu tahapstatistika

    deskriptifyang terdiri dari tahap pengumpulan data, penyusunan data, penyajian data

    dan analisis data serta tahapstatistika induktifyang berupa tahap penarikan

    kesimpulan data. Dalam statistika, dikenal beberapa istilah, yaitu:

    a. Populasi: seluruhan objek yang akan diteliti.

    b. Sampel: sebagian dari populasi yang diteliti.

    c. Datum: informasi yang diperoleh dari suatu penelitian, yaitu berupa komponen-

    komponen yang terdapat dalam sebuah data. Misalnya, informasi tentang berat badan 5

    orang siswa dalam kg adalah 45, 42, 50, dan 48. Nilai 45, 42, 50, 48 inilah yang disebut

    datum.

    d. Data: kumpulan dari datum-datum. Seperti contoh sebelumnya, kumpulan nilai 45,

    42, 50, 48 disebut dengan data. Menurut jenisnya, data dibagi menjadi 2, yaitu:

    Data kualitatif: data yang menyatakan sifat suatu objek atau berupa kategori.

    Misalnya, data yang menunjukkan keadaaan suatu benda, yaitu baik, rusak,

    hidup, mati, dan sebagainya.

    Data kuantitatif: data yang menunjukkan jumlah objek yang dinyatakan dalam

    bentuk angka. Data kuantitatif dibagi lagi menjadi dua, yaitudata cacahanyang

    diperoleh dengan cara menghitung atau mencacah, seperti data banyaknya

    pulau di Indonesia dandata ukuranyang diperoleh dengan cara mengukur,

    seperti data berat badan siswa.

    Membaca Data Dalam Bentuk Tabel Distribusi

    frekuensi

    Tabel distribusi frekuensi digunakan untuk menyederhanakan data yang berukuran

    besar dengan cara menentukan banyaknya nilai datum yang sama (frekuensi). Datum

    dan frekuensinya inilah yang disajikan dalam bentuk tabel.

    Penyajian data dalam bentuk tabel dapat dibagi menjadi dua, yaitu tabel distribusi

    frekuensi tunggal dan tabel distribusi frekuensi berkelompok. Tabel distribusi frekuensi

    tunggal adalah tabel yang digunakan untuk menyajikan data dengan nilai datum tunggal

    pada masing-masing frekuensi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini:

  • 7/24/2019 1. Membaca Data Dalam Bentuk Tabel

    3/5

    Dari tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa anak yang tinggi badannya paling

    rendah adalah 160 cm dan yang paling tinggi adalah 170 cm. Kita juga dapat

    mengetahui bahwa nilai tinggi badan yang paling banyak dari siswa kelas XI adalah 165

    cm, yaitu sebanyak 13 siswa.

    Selain tabel distribusi frekuensi tunggal, kita juga akan mempelajari tabel distribusi

    frekuensi berkelompok. Tabel distribusi frekuensi berkelompok digunakan untuk

    menyajikan data yang berukuran sangat besar. Pada tabel jenis ini, data dikelompokkan

    dalam kelas-kelas interval yang berbeda dengan frekuensi pada masing-masing

    kelasnya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh di bawah ini:

    Dari tabel distribusi di atas, dapat kita ketahui bahwa tinggi badan dari siswa paling

    banyak berada pada interval 150 154 cm yaitu sebanyak 10 siswa.

    Pada tabel distribusi frekuensi data berkelompok, terdapat beberapa istilah yang

    digunakan antara lain:

    a. Kelas

  • 7/24/2019 1. Membaca Data Dalam Bentuk Tabel

    4/5

    Kelas adalah banyaknya data yang dikelompokkan dalam rentang tertentu, dituliskan

    denganab,adanbmerupakan nilai-nilai yang membatasi kelas. Urutan kelas interval

    disusun mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar. Misalnya pada contoh tabel

    distribusi frekuensi berkelompok di atas, kelompok 140 144 dinamakan kelas interval

    pertama, kelompok 145 149 dinamakan kelas interval kedua, ... , 160 164dinamakan kelas interval kelima.

    b. Batas kelas

    Batas kelas adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada interval kelas. Nilai ujung bawah

    suatu interval kelas dinamakan batas bawah kelas dan nilai ujung atasnya dinamakan

    batas atas kelas. Misalnya kelas pertama 140 144, batas bawahnya adalah 140 dan

    batas atasnya adalah 144.

    c. Tepi kelas

    Tepi kelas adalah batas nyata suatu kelas. Tepi kelas terdiri dari tepi bawah dan tepi

    atas yang besarnya ditentukan dengan rumus:

    tepi bawah kelas = batas bawah kelas 0,5

    tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5

    Tepi bawah disebut juga batas bawah nyata dan tepi atas disebut batas atas nyata.

    Misalnya pada kelas 140 - 144, tepi bawahnya 139,5 dan tepi atasnya 144,5.

    d. Panjang kelas

    Panjang kelas adalah ukuran kelas atau lebar kelas. Panjang kelas ditentukan dengan

    rumus:

    panjang kelas = tepi atas tepi bawah

    Panjang kelas dari tabel distribusi frekuensi berkelompok di atas adalah 144,5 - 139,5 =

    5.

    e. Titik tengah kelas

    Titik tengah kelas adalah suatu nilai yang dianggap mewakili kelas tersebut.

    Titik tengah kelas =1/2(batas bawah + batas atas)

    Sekarang, mari perhatikan kembali tabel tinggi badan kelas X SMA Pembangunan

    di atas. Jika tabel tersebut kita lengkapi dengan nilai batas bawah, batas atas, tepi

    bawah, tepi atas, dan titik tengah, maka akan diperoleh tabel seperti berikut:

  • 7/24/2019 1. Membaca Data Dalam Bentuk Tabel

    5/5

    Catatan: membaca data dalam bentuk tabel dapat dilakukan dengan mudah jika kita

    memperhatikan setiap nilai dan frekuensinya dengan saksama.