1 - keputusan pengendalian mutu, dan keamanan … kep bkipm... · prosedur (sop) yang digunakan...

39
KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN NOMOR 110/KEP-BKIPM/2017 TENTANG PEDOMAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina serta guna memberikan jaminan kesehatan ikan terhadap media pembawa yang dilalulintaskan, pengelolaan media pembawa di instalasi karantina ikan perlu dilakukan dengan menerapkan biosekuriti melalui cara karantina ikan yang baik; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan tentang Pedoman Cara Karantina Ikan Yang Baik; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3482);

Upload: dothuy

Post on 16-Mar-2019

242 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

- 1 -

KEPUTUSAN

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN

NOMOR 110/KEP-BKIPM/2017

TENTANG

PEDOMAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencegah masuk

dan tersebarnya hama dan penyakit ikan

karantina serta guna memberikan jaminan

kesehatan ikan terhadap media pembawa

yang dilalulintaskan, pengelolaan media

pembawa di instalasi karantina ikan perlu

dilakukan dengan menerapkan biosekuriti

melalui cara karantina ikan yang baik;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan

sebagaimana dimaksud dalam huruf a,

perlu menetapkan Keputusan Kepala

Badan Karantina Ikan, Pengendalian

Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan

tentang Pedoman Cara Karantina Ikan

Yang Baik;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992

tentang Karantina Hewan, Ikan dan

Tumbuhan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1992 nomor 56,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3482);

Page 2: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

- 2 -

2. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun

2002 tentang Karantina Ikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002

Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4197);

3. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015

tentang Organisasi Kementerian Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 8);

4. Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2015

tentang Kementerian Kelautan dan

Perikanan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 111)

sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2017

(Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2017 Nomor 5);

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor PER.03/MEN/2005 tentang

Tindakan Karantina Ikan oleh Pihak

Ketiga;

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 33/PERMEN-KP/2014 tentang

Instalasi Karantina Ikan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor

1161);

7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

Nomor 6/PERMEN-KP/2017 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Kelautan dan Perikanan (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor

220);

Page 3: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

- 3 -

8. Peraturan Menteri Kelautan Dan

Perikanan Nomor 54/PERMEN-KP/2017

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit

Pelaksana Teknis Karantina Ikan,

Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil

Perikanan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2017 Nomor 1758);

9. Keputusan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor 80/KEPMEN-KP/2015

tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan

Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media

Pembawa, dan Sebarannya;

10. Keputusan Menteri Kelautan dan

Perikanan Nomor 58/KEPMEN-KP/2016

tentang Status Area Tidak Bebas Penyakit

Ikan Karantina Di Wilayah Negara

Republik Indonesia;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL

PERIKANAN TENTANG PEDOMAN CARA

KARANTINA IKAN YANG BAIK.

KESATU : Menetapkan Pedoman Cara Karantina Ikan Yang

Baik sebagaimana tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan ini.

KEDUA : Pedoman Cara Karantina Ikan yang Baik

sebagaimana dimaksud diktum KESATU

digunakan sebagai acuan bagi Petugas

Karantina Ikan dalam melakukan:

a. inspeksi, monitoring dan surveilan penyakit

ikan;

Page 4: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

- 4 -

b. pembinaan terhadap Instalasi Karantina Ikan

milik pemerintah, perorangan atau badan

hukum; dan

c. pelaksanaan pelayanan Sertifikasi Cara

Karantina Ikan yang Baik (CKIB).

KETIGA : Pada saat Keputusan ini mulai berlaku:

a. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan,

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan Nomor 239/KEP-BKIPM/2014

tentang Pedoman Cara Karantina Ikan yang

Baik; dan

b. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan,

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil

Perikanan Nomor 338/KEP-BKIPM/2014

tentang tentang Perubahan Atas Keputusan

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian

Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor

239/KEP-BKIPM/2014 tentang Pedoman

Cara Karantina Ikan yang Baik,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 Desember 2017

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN

HASIL PERIKANAN,

ttd.

RINA

Lembar Pengesahan

No. Nama Pejabat Paraf

1 Sekretaris BKIPM

2 Kepala Pusat Karantina Ikan

3 Kepala Bagian Hukum, Kerja

Sama, dan Humas

4 Kepala Subbag Hukum

Page 5: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Beberapa tahun terakhir ini, tren pasar global komoditas

perikanan, utamanya terkait persyaratan teknis cenderung berubah.

Perubahan tersebut menuntut agar eksportir mampu memberikan

jaminan mutu terhadap ikan yang dijual. Jaminan mutu yang

dimaksud adalah adanya jaminan ketelusuran kesehatan ikan. Hal

ini berarti bahwa ikan yang akan diekspor, tidak cukup hanya tidak

ditemukan penyakit pada saat akan diekspor, tetapi memang dalam

keadaan sehat mulai dari awal produksi hingga saat akan dikirim.

Oleh karena itu sistim jaminan mutu terhadap kesehatan ikan

secara menyeluruh (awal hingga akhir proses terjamin kesehatan

ikan) menjadi sangat penting. Sebagai contoh adalah perubahan

regulasi importasi ikan hias Australia yang meminta semua ikan

hias yang mudah terinfeksi Megalocytivirus harus menerapkan

prinsip biosecurity sebelum masuk ke Australia. Dan otoritas

kompeten di negara eksportir harus mempunyai system yang setara

dengan kemampuan dari otoritas kompeten.

Perubahan ini juga terjadi untuk importasi, yaitu upaya

menjaga sumber daya ikan Indonesia akan ancaman penyakit ikan

yang masuk secara maksimum. Upaya jaminan kesehatan ikan juga

berlaku untuk tujuan domestik.

Dalam memenuhi kebutuhan di atas, maka diperlukan

formulasi yang tepat, efektif dan efisien. Badan Karantina Ikan

Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) melalui

Pusat Karantina Ikan (Puskari) menerapkan sistem yang sesuai

dengan kebutuhan tersebut yaitu prinsip biosecurity yang

dikembangkan dan disesuaikan dengan lingkungan di Indonesia.

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN HASIL

PERIKANAN NOMOR 110/KEP-BKIPM/2017 TENTANG

PEDOMAN CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK

Page 6: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

2

Cara tersebut adalah Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB). CKIB

merupakan metode yang berisikan kumpulan standar operasional

prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua

tindakan dan penggunaan fasilitas instalasi karantina dilakukan

secara efektif, konsisten, sistematis dan memenuhi standar

biosekuriti dan ketelurusan untuk menjamin kesehatan ikan.

Tujuan pedoman ini adalah merevisi Keputusan Kepala Badan

Nomor 338/KEP-BKIPM/2014 tentang Pedoman Cara Karantina

Ikan yang Baik. Melihat perkembangan penerapan CKIB sejauh ini,

maka dipandang perlu untuk menyesuaikan pedoman yang lama

dengan perkembangan tersebut. Misalnya sertifikasi sudah

dilakukan dengan cara online. Dan terjadi perubahan waktu

pelaksanaan monitoring penerapan CKIB dan surveilan penyakit

HPIK/HPI tertentu yang disesuaikan dengan jenis kegiatan dari

Instalasi, yang tadinya untuk mendapatkan sertifikat CKIB

dilakukan kegiatan monitoring dan surveilan selama 6 bulan. Saat

ini kegiatan tersebut dilakukan minimal sekali dalam sebulan.

Selain itu dalam pedoman tidak hanya untuk pengelola IKI saja,

namun pedoman ini juga memuat pedoman bagi petugas pelayanan

CKIB di UPT, serta pedoman bagi pusat untuk meningkatkan

kualitas mutu CKIB secara berkelanjutan.

B. Tujuan

Tujuan dari penyusunan pedoman Cara Karantina Ikan yang

Baik (CKIB) adalah:

1. Sebagai pedoman bagi pengelola IKI dalam penerapan CKIB

berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti guna menghasilkan ikan

yang sehat, bermutu, tertelusur dan dalam upaya proteksi

maksimum terhadap penyakit ikan saat importasi dan memenuhi

persyaratan negara tujuan, serta upaya pencegahan yang optimal

dari penyebaran penyakit antar area;

2. Sebagai pedoman bagi UPT-KIPM dalam melaksanaan sertifikasi,

pembinaan CKIB terhadap pengelola IKI dan peningkatan

kualitas pengendalian CKIB oleh Pusat Karantina Ikan (Puskari).

Page 7: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

3

C. Definisi

1. Instalasi Karantina Ikan adalah tempat beserta segala sarana

dan fasilitas yang ada padanya yang digunakan untuk

melaksanakan tindakan karantina ikan.

2. Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) adalah metode yang

berisikan standar operasional prosedur (SOP) yang digunakan

untuk memastikan bahwa semua tindakan dan penggunaan

fasilitas instalasi karantina dilakukan secara efektif, konsisten,

sistematis dan memenuhi standar biosekuriti untuk menjamin

kesehatan ikan.

3. Jaminan Kesehatan Ikan adalah pernyataan untuk memberikan

kepastian jaminan bahwa suatu media pembawa atau komoditi

ikan bebas atau tidak tertular dari HPIK/HPI tertentu.

4. Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya dari

kontaminan/tertular patogen akibat transmisi jasad dan jasad

pembawa patogen (carrier) dari luar dengan cara cara yang tidak

merusak lingkungan.

5. Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) adalah semua hama

dan penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat

di area tertentu di wilayah Republik Indonesia yang dalam

waktu relatif cepat dapat mewabah dan merugikan sosio

ekonomi atau yang dapat membahayakan kesehatan

masyarakat.

6. Hama dan Penyakit Ikan (HPI) tertentu adalah semua HPI selain

HPIK yang belum dan/atau tidak ditetapkan sebagai HPIK

tetapi dicegah pemasukannya ke dalam dan/atau antar area di

dalam wilayah Negara Republik Indonesia atau dipersyaratkan

oleh negara tujuan.

7. Dokumen Mutu CKIB adalah sekumpulan dokumen yang berisi

tentang panduan mutu, prosedur kerja dan/atau Instruksi

kerja serta formulir kegiatan/rekaman data suatu UUPI dalam

menerapkan CKIB berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti

untuk menjamin kesehatan ikan.

8. Sertifikat CKIB adalah Sertifikat yang diterbitkan oleh Kepala

Badan yang menyatakan bahwa Instalasi Karantina yang

Page 8: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

4

tercantum di dalamnya telah secara konsisten menerapkan

CKIB.

9. Verifikasi adalah rangkaian kegiatan pemeriksaan, penilaian

dan evaluasi lainnya untuk memastikan bahwa rencana

pengendalian kesehatan ikan yang dituangkan dalam dokumen

mutu telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

10. Inspeksi adalah kegiatan pemeriksaan terhadap penerapan

CKIB pada IKI berdasarkan prinsip-prinsip biosekuriti dan

ketertelusuran.

11. Survailan adalah pengumpulan, analisis dan diseminasi

informasi secara sistematis untuk mendukung klaim bahwa

suatu populasi bebas penyakit tertentu atau untuk mendeteksi

penyakit baru atau eksotik dalam rangka pengendalian

penyakit secara cepat.

D. Dasar Hukum

Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan Pedoman

CKIB adalah:

1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1992 tentang Karantina

Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1992 Nomor 56, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 3482);

2. Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan

(lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 nomor 118,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4433)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor45

tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 5073);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2002 tentang Karantina

Ikan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2002 Nomor

36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4197);

4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.03/MEN/2005 tentang Tindakan Karantina oleh Pihak

Ketiga;

Page 9: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

5

5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Untuk

Pemasukan Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina

Dari Luar Negeri dan Dari Suatu Area Ke Area Lain Di Dalam

Wilayah Negara Republik Indonesia;

6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

33/PERMEN-KP/2014 tentang Instalasi Karantina Ikan;

7. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

80/KEPMEN-KP/2015 tentang Penetapan Jenis-Jenis Hama

dan Penyakit Ikan Karantina, Golongan, Media Pembawa dan

Sebarannya;

8. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

58/KEPMEN-KP/2016 tentang Penetapan Status Area Tidak

Bebas Penyakit Ikan Karantina di dalam Wilayah Republik

Indonesia.

Page 10: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

6

BAB II

PRINSIP-PRINSIP BIOSEKURITI DAN STANDAR OPERASIONAL

PROSEDUR (SOP) DI INSTALASI KARANTINA

A. Prinsip-Prinsip Biosekuriti di Instalasi Karantina

Prinsip-prinsip biosekuriti di Instalasi karantina diterapkan

pada 4 hal yaitu: personil, sarana dan prasarana, lingkungan

internal, serta lingkungan eksternal.

1. Biosekuriti pada personil

a. Perlengkapan kerja personil

Merupakan perlengkapan yang khusus digunakan

oleh personil di instalasi karantina;

- Selama bekerja di Instalasi setiap personil menggunakan

perlengkapan kerja antara lain: sepatu boot, dan dapat

dilengkapi dengan pakaian kerja (wearpack), sarung

tangan karet, masker, dan kelengkapan lain; tersedia

dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jumlah personil

dan tamu

- Setelah bekerja seluruh perlengkapan personil wajib

dibersihkan, dan disimpan kembali pada tempat yang

telah disediakan.

- Seluruh perlengkapan kerja personil yang terdapat di

Instalasi tidak diperbolehkan digunakan di luar Instalasi

b. Desinfeksi tangan

Merupakan cara untuk menyucihamakan tangan

personil yang akan masuk dan keluar unit produksi. Bahan

desinfeksi tangan dapat berupa larutan disinfektan

ditempatkan di tempat pencuci tangan/wastafel yang

berada di depan pintu masuk dan keluarnya unit produksi.

- Setiap personil sebelum memasuki ruang instalasi/unit

produksi wajib melakukan desinfeksi tangan dengan

menggunakan sabun/larutan disinfektan/antiseptic.

- Apabila tidak tersedia wastafel bisa menggunakan

cairan/larutan antiseptic/handsanitizer

c. Desinfeksi alas kaki

Merupakan cara untuk menyucihamakan alas kaki

Page 11: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

7

personil yang akan masuk dan keluar unit produksi dengan

menggunakan bahan disinfeksi yang aman dan efektif

digunakan

- Sebelum memasuki ruang instalasi, personil wajib

menggunakan alas kaki khusus dan mencelupkan alas

kaki ke cairan disinfektan

- Khusus ikan mati dan benda lain, alas kaki yang

dikenakan dari luar wajib diganti dengan alas kaki

khusus yang hanya digunakan di dalam Instalasi

d. Personil yang bekerja Instalasi dalam kondisi sehat/fit (tidak

sakit).

Upaya ini dilakukan untuk mencegah kontaminasi

media pembawa dan keselamatan personil.

2. Biosekuriti terhadap sarana dan prasarana

a. Sarana pengelolaan air

Sarana yang digunakan untuk mengolah air yang

dipakai dalam instalasi supaya terbebas dari potensi

tercemarnya penyakit ikan maupun mengurangi mutu media

pembawa

- Air masuk menggunakan saluran yang tertutup dan

terpisah dengan saluran pembuangan;

- Air bebas cemaran dan layak untuk pemeliharaan ikan dan

layak untuk proses ikan mati maupun benda lain

b. Sarana sanitasi dan desinfeksi

Sarana sanitasi dan desinfeksi diperlukan sebagai

proses suci hama (sterilisasi) pada sarana dan prasarana di

instalasi. Sarana ini diperlukan mencegah adanya kontaminasi

mikroorganisme di instalasi. Sarana sanitasi dan disinfeksi

yang harus disediakan pada instalasi adalah:

- Sarana disinfeksi tangan berupa wastafel yang dilengkapi

sabun/cairan antiseptic, dan tisu

- Sarana disinfeksi kaki berupa bak semen maupun bahan

lain dengan ukuran sesuai lebar pintu dengan ketinggian

larutan desinfeksi ± 10 cm atau bisa digunakan cara

semprot ke alas kaki dengan sprayer;

Page 12: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

8

c. Sarana pemusnahan

Sarana ini digunakan untuk memusnahkan media

pembawa yang mati, busuk, atau rusak serta kemasan bahan

yang digunakan untuk mewadahi dan/atau membungkus MP,

baik yang bersentuhan langsung maupun tidak yang

langsung. Kapasitas sarana pemusnahan disesuaikan dengan

volume media pembawa yang akan dimusnahkan.

Tindakan biosekuriti yang dilakukan dalam kegiatan

pemusnahan adalah:

- Media pembawa yang hendak dimusnahkan harus diberi

pembungkus untuk menghindari cemaran ke lingkungan

instalasi.

- Peralatan yang digunakan dan lingkungan sekitar

pemusnahan serta sisa hasil pemusnahan harus segera

dibersihkan

d. Sarana pengolahan limbah cair

Pengolahan untuk limbah cair yang dihasilkan dari

kegiatan operasional di Instalasi dilakukan dengan

menetralkan cemaran kimia maupun biologis sehingga aman

dibuang ke lingkungan.

3. Biosekuriti di lingkungan internal

a. Pengelolaan air

Tindakan biosekuriti yang dilakukan dalam pengelolaan

air adalah:

- Dilakukan pencucian dan desinfeksi secara berkala

terhadap sistem resirkulasi dan filterisasi;

- Memiliki sistem resirkulasi dan filterisasi air pada setiap

jalur/baris bak/wadah/akuarium;

- Konstruksi sistem resirkulasi dan filterisasi harus

tertutup dan/atau berada di dalam ruangan yang

tertutup sehingga terjaga kualitas airnya;

- Untuk menjaga kestabilan parameter kualitas air,

masing- masing wadah/bak/akuarium dilengkapi dengan

peralatan kualitas air (misalnya heater, chiller, aerator);

dan,

- Untuk media pembawa ikan mati atau benda lain, memiliki

Page 13: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

9

suplai air baku yang tertutup.

b. Pengaturan jarak wadah/akuarium/palet

Jarak baris antar wadah/bak/akuarium/palet atau

wadah dengan dinding diatur sedemikian rupa sehingga tidak

terjadi kontaminasi silang akibat percikan air/lelehan es;

Jarak baris antar wadah penampungan media

pembawa dengan wadah penampungan media pembawa

lainnya atau antara wadah penampungan media dengan dinding

minimal 75 cm.

c. Lantai

- Kondisi lantai harus selalu bersih dan kering;

- Permukaan lantai dibuat kemiringan yang mengarah ke

saluran air/drainase sehingga tidak memungkinkan terjadi

genangan air/lelehan es.

d. Peletakan peralatan kerja

- Peralatan kerja ditempatkan pada masing-masing unit

sesuai dengan peruntukannya

- Peletakan peralatan kerja ditempatkan pada tempat/area

khusus untuk menghindari terjadinya kemungkinan

kontaminasi silang

e. Desinfeksi peralatan dan wadah

- Semua peralatan dan wadah (bak/akuarium) sebelum dan

sesudah digunakan didesinfeksi terlebih dahulu;

- Jika memungkinkan masing-masing baris

wadah/bak/akuarium memiliki wadah desinfeksi

tersendiri;

- Palet dibersihkan tidak dengan cairan yang berbau dan

merusak kualitas media pembawa

- Disinfeksi ruangan bisa dilakukan dengan cara fumigasi

ruangan

f. Pengelolaan air limbah hasil kegiatan di instalasi

- Air limbah yang berasal dari penyiponan/pengurangan air

pada wadah/akuarium/bak dialirkan ke lantai, terkumpul

dalam suatu saluran kemudian mengalir menuju tempat

penampungan limbah;

- Air limbah (bekas desinfeksi peralatan), harus dibuang di

Page 14: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

10

saluran air/drainase yang menuju tempat penampungan

limbah;

- Saluran air/drainase harus dipastikan bebas sumbatan

dan genangan.

g. Sekat/pemisah antar ruang

- Jika memungkinkan setiap tahapan proses produksi

dibuat ruangan terpisah;

- Sekat pemisah antar ruangan dibuat dari bahan yang tidak

berbahaya dan mampu memisahkan/membatasi

kemungkinan kontaminasi maupun tertukarnya media

pembawa.

h. Identitas wadah atau ruangan

- Pemberian identitas wadah (bak/akuarium/palet)

bertujuan untuk memudahkan pencatatan dan

ketertelusuran data;

- Setiap wadah/bak/akuarium/ruang wajib diberi

penomoran.

- Setiap ruang wajib diberi identitas berupa

nomor/keterangan ruangan

i. Rambu/marka

- Rambu/marka dibuat sebagai petunjuk untuk dipatuhi

oleh seluruh karyawan atau tamu dan ditempatkan pada

lokasi yang mudah dilihat serta jelas terbaca;

- Rambu/marka dapat berupa tanda dilarang masuk,

dilarang makan, dan tanda lain dengan tulisan berwarna

hitam dan berwarna latar kuning.

4. Prinsip-prinsip biosekuriti pada lingkungan eksternal

a. Pagar

- Pagar mampu berfungsi sebagai pelindung dari masuknya

hewan dari luar yang kemungkinan berpotensi sebagai

sarana pembawa organisme pathogen.;

- Pagar dapat terbuat dari material seperti besi, tembok,

bambu atau material lainnya yang kokoh dan rapat.

Page 15: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

11

b. Sarana desinfeksi kendaraan

- Pada pintu masuk utama, harus disediakan sarana

desinfeksi bagi roda kendaraan yang akan masuk ke dalam

lingkungan unit usaha budidaya perikanan;

- Berupa sarana celup roda umumnya terbuat dari

semen/beton dengan ukuran luas dan kedalaman

disesuaikan dengan lebarnya jalan serta kendaraan; atau

- Apabila sarana celup roda tidak tersedia, sprayer yang

berisi larutan desinfektan digunakan

c. Toilet dan sarana pencuci tangan

- Tersedia sarana toilet dan sarana pencuci tangan

(wastafel) yang dilengkapi dengan desinfektan seperti

sabun atau hand sanitizer.

B. Standar Operasional Prosedur (SOP) di Instalasi Karantina Ikan

Jenis SOP yang digunakan dapat berbeda-beda menurut jenis

kegiatan, alur produksi, dan jenis media pembawa yang

dipelihara/ditampung.

1. Alur Proses Produksi Pemasukan Ikan Hidup

Kegiatan pemasukan ikan hidup dibagi dua jenis yaitu: kegiatan

importasi penampung dan importasi pembudidaya

a. Alur proses untuk Importir distributor

Importir distributor adalah perorangan/badan hukum

yang melakukan kegiatan importasi media pembawa, dan

setelah masa karantina/pelepasan seluruh media pembawa

langsung didistribusikan keluar dari instalasi.

Tahapan produksi importir distributor adalah:

persiapan, penerimaan, aklimatisasi, pengasingan dan

pengamatan, pengemasan dan distribusi

SOP dari masing-masing tahapan produksi dijabarkan

sebagai berikut:

1) SOP persiapan

SOP ini mengatur mengenai persiapan tempat, sarana dan

prasarana, alat dan bahan, serta personil di instalasi

pelaksanaan sebelum dilakukan importasi media

pembawa. Sekurang-kurangnya terdiri atas SOP sanitasi

Page 16: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

12

dan disinfeksi ruang, dan peralatan, serta kesiapan

personil.

2) SOP penerimaan media pembawa

SOP ini mengatur cara memeriksa jenis, jumlah dan

ukuran serta gejala klinis sebelum dilakukan aklimatisasi.

SOP ini sekurang-kurangnya memuat pemeriksaan

kesesuaian dokumen, gejala klinis, tindakan yang perlu

dilakukan.

3) SOP aklimatisasi

SOP ini berisi petunjuk kerja, tata cara/tahapan proses

aklimatisasi.

4) SOP pengasingan dan pengamatan

SOP ini menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh

pelaksana di instalasi selama masa karantina. SOP ini

sekurang-kurangnya memuat tata cara pengamatan,

perlakuan, dan tindakan/kegiatan yang dilakukan.

5) SOP pengemasan

SOP ini menjelaskan standar, alat dan bahan serta tata

cara pengemasan

6) SOP distribusi

SOP ini berisi cara mendokumentasikan setiap

pengeluaran media pembawa sehingga dapat tertelusur.

Pengeluaran dilakukan setelah diterimanya sertifikat

pelepasan.

b. Alur Proses untuk Importir pembudidaya

Importir pembudidaya adalah perorangan/badan hukum yang

melakukan kegiatan importasi media pembawa dan setelah

pelepasan masa karantina, tidak seluruh media pembawa

didistribusikan keluar dari instalasi atau media pembawa

tetap dipelihara di instalasi sebelum didistribusikan.

Tahapan produksi importir pembudidaya adalah: persiapan,

penerimaan, aklimatisasi, pengasingan, pelepasan,

pemeliharaan, panen, pengemasan dan distribusi

Pada prinsipnya pada proses produksi importir pembudidaya

hampir sama dengan prosedur proses produksi importir

Page 17: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

13

penampung hanya perlu ditambahkan dengan SOP terkait

pemeliharaan, dan SOP panen.

1) SOP terkait pemeliharaan yang dimaksud adalah kegiatan

yang dilakukan selama pemeliharaan antara lain:

pengelolaan dan pengamatan kualitas air, pemberian

pakan, pengobatan.

2) SOP Seleksi (Panen) yang dimaksud adalah kegiatan

seleksi media pembawa berdasarkan kesehatan, jenis,

jumlah serta ukuran sebelum didistribusikan atau

dipindah tempatkan.

2. Alur Proses Pemasukan Ikan Mati

Alur proses impor ikan mati dalam kondisi segar, beku dan

kering pada prinsipnya sama akan tetapi spesifikasi tempat

penyimpanan (pengasingan) mempunyai spesifikasi yang berbeda

oleh karena itu penanganan harus menyesuaikan dengan

kebutuhan/ karakteristik ikan tersebut.

Tahapan produksi pemasukan ikan mati adalah: persiapan,

penerimaan, pengasingan, distribusi SOP dari masing-masing

tahapan produksi dijabarkan sebagai berikut :

1) SOP Persiapan dimaksudkan untuk memastikan tempat,

sarana dan prasarana, alat dan bahan, serta personil telah

siap digunakan sebelum importasi media pembawa

dilakukan. Sekurang-kurangnya terdiri atas SOP sanitasi

ruang, kesiapan ruang dan personil;

2) SOP penerimaan media pembawa dimaksudkan memberi

penjelasan tata cara memeriksa jenis, jumlah dan ukuran

serta kondisi media pembawa. SOP ini sekurang-

kurangnya memuat pemeriksaan kesesuaian dokumen,

dan pemeriksaan fisik;

3) SOP pengasingan (penyimpanan) dimaksudkan untuk

menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh

pelaksana di instalasi selama masa karantina. SOP ini

sekurang-kurangnya memuat tindakan/kegiatan yang

dilakukan;

4) SOP distribusi yang dimaksud adalah mendokumentasikan

setiap pengeluaran media pembawa sehingga dapat

Page 18: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

14

tertelusur. Pengeluaran dilakukan setelah diterimanya

sertifikat pelepasan.

3. Alur Proses Pemasukan Benda lain

Alur proses impor Benda Lain hampir sama dengan impor ikan

mati. Termasuk dalam kategori Benda Lain terdapat jenis-jenis

yang membutuhkan tempat penyimpanan yang mempunyai

karakteristik khusus. Benda lain berupa pakan ikan dan

bahan pembuat makanan ikan dilakukan penyimpanan di

gudang atau ruangan penyimpanan. Sedangkan Bahan Biologik,

Bahan Patogenik, Biakan Organisme dapat menggunakan

sarana penyimpanan berupa Refrigerator, Freezer atau Deep

Freezer sesuai karakteristik media pembawa.

Tahapan produksi dan SOP yang digunakan benda lain pada

prinsipnya sama dengan SOP pada pemasukan ikan mati.

4. Alur Produksi Pengeluaran Ikan Hidup

a. Alur Proses Penampung (ekspor/domestik)

Penampung (ekspor/domestic) adalah perorangan/badan

hukum yang hanya melakukan kegiatan menampung media

pembawa sebelum media pembawa di ekspor atau

dilalulintaskan domestik.

Tahapan produksi eksportir/domestik penampung adalah:

persiapan, penerimaan, aklimatisasi, pengasingan (masa

karantina), pengemasan dan distribusi SOP dari masing-

masing tahapan produksi dijabarkan sebagai berikut :

1) SOP Persiapan dimaksudkan untuk memastikan tempat,

sarana dan prasarana, alat dan bahan, serta personil telah

siap digunakan ekspor media pembawa dilakukan.

Sekurang-kurangnya terdiri atas SOP sanitasi dan

disinfeksi ruang, dan peralatan, serta kesiapan personil.

2) SOP penerimaan media pembawa dimaksudkan memeriksa

jenis, jumlah dan ukuran serta gejala klinis sebelum

dilakukan aklimatisasi. SOP ini sekurang-kurangnya

memuat pemeriksaan kesesuaian dokumen, gejala klinis,

tindakan yang perlu dilakukan.

3) SOP aklimatisasi dimaksudkan untuk memberikan

petunjuk kerja, tata cara/tahapan proses aklimatisasi.

Page 19: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

15

4) SOP pengasingan (masa karantina) dimaksudkan untuk

menjelaskan kegiatan yang harus dilakukan oleh

pelaksana di instalasi selama masa karantina. SOP ini

sekurang-kurangnya memuat tata cara pengamatan,

perlakuan, dan tindakan/kegiatan yang dilakukan.

5) SOP Pengemasan yang dimaksud untuk menjelaskan

standar, alat dan bahan serta tata cara pengemasan

6) SOP distribusi yang dimaksud adalah mendokumentasikan

setiap pengeluaran media pembawa sehingga dapat

tertelusur

b. Alur Proses Pembudidaya (Ekspor/Domestik)

Pembudidaya (ekspor/domestik) adalah perorangan/badan

hukum yang melakukan pemeliharaan media pembawa

sebelum media pembawa di ekspor atau dilalu lintaskan

domestik. Tahapan produksi eksportir/pelaku usaha

domestik pembudidaya adalah: persiapan, penerimaan,

aklimatisasi, pengasingan, pemeliharaan, panen, pengemasan

dan distribusi. Pada prinsipnya pada proses produksi

eksportir/pelaku usaha domestik pembudidaya hampir sama

dengan prosedur proses produksi eksportir/pelaku usaha

domestik penampung hanya perlu ditambahkan dengan SOP

terkait pemeliharaan, dan SOP panen.

1) SOP terkait pemeliharaan yang dimaksud adalah kegiatan

yang dilakukan selama pemeliharaan antara lain:

pengelolaan dan pengamatan kualitas air, pemberian

pakan, pengobatan.

2) SOP Seleksi (Panen) yang dimaksud adalah kegiatan

seleksi media pembawa berdasarkan kesehatan, jenis,

jumlah serta ukuran sebelum didistribusikan atau

dipindah tempatkan.

5. Alur Produksi Pengeluaran Ikan Mati

Eksportir ikan mati adalah perorangan/badan hukum

yang melakukan pengeluaran ikan mati. Alur proses ekspor ikan

mati dalam kondisi segar, beku dan kering pada prinsipnya sama

akan tetapi spesifikasi tempat penyimpanan (pengasingan)

mempunyai spesifikasi yang berbeda oleh karena itu penanganan

Page 20: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

16

harus menyesuaikan dengan kebutuhan/ karakteristik ikan

tersebut.

Tahapan produksi pengeluaran ikan mati adalah:

persiapan, penerimaan, penyimpanan, seleksi dan pengemasan,

pengiriman

SOP dari masing-masing tahapan produksi dijabarkan sebagai

berikut :

1) SOP Persiapan dimaksudkan untuk memastikan tempat,

sarana dan prasarana, alat dan bahan, serta personil telah

siap digunakan sebelum ekspor media pembawa dilakukan.

Sekurang-kurangnya terdiri atas SOP sanitasi ruang,

kesiapan ruang dan personil;

2) SOP penerimaan media pembawa dimaksudkan memberi

penjelasan tata cara memeriksa ketertelusuran media

pembawa, jenis, jumlah dan ukuran serta bebas HPI tertentu

yang dipersyaratkan. SOP ini sekurang-kurangnya memuat

pemeriksaan kesesuaian dokumen, dan pemeriksaan fisik;

3) SOP penyimpanan dimaksudkan untuk menjelaskan kegiatan

yang harus dilakukan oleh pelaksana di instalasi selama

masa penyimpanan. SOP ini sekurang-kurangnya memuat

tindakan/kegiatan yang dilakukan;

4) SOP seleksi dan pengemasan yang dimaksud adalah kegiatan

seleksi media pembawa berdasarkan jenis, jumlah serta

ukuran sebelum didistribusikan dan kegiatan pengemasan

yang sesuai standar;

5) SOP distribusi yang dimaksud adalah mendokumentasikan

setiap pengeluaran media pembawa sehingga dapat tertelusur.

Pengeluaran dilakukan setelah diterimanya sertifikat

pelepasan.

C. Pengelolaan biosecurity pada alur proses produksi

1. Penerapan biosecurity pada kegiatan pengasingan dan

pengamatan.

Titik kritis penerapan biosecurity pada proses ini adalah :

- penempatan ikan di lingkungan yang sesuai;

Page 21: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

17

- pengamatan gejala klinis. perubahan gejala klinis bisa berupa

perubahan fisik maupun perilaku;

- segera pisahkan ikan yang menunjukkan gejala sakit.

Pada proses produksi ikan mati dan benda lain:

- pastikan kondisi ruang penyimpanan kosong/tidak ada media

pembawa lain

- simpan ikan pada ruangan penyimpanan yang sesuai.

- pisahkan ikan yang rusak/busuk

2. Penerapan biosecurity pada kegiatan perlakuan.

Titik kritis pada penerapan biosecurity proses ini adalah:

- diagnosa penyakit harus tepat;

- pemilihan obat yang sesuai dengan gejala yang timbul;

- pembuatan dosis harus sesuai;

- cara pemberian obat dan lama perlakuan harus sesuai

termasuk pemberian kondisi lingkungan yang sesuai saat ikan

sakit.

3. Penerapan Biosecurity pada kegiatan pemusnahan.

Titik kritis penerapan biosecurity pada kegiatan ini adalah :

- pemusnahan media pembawa dilakukan dengan cara

pemanasan, termasuk dibakar, disteam dan dimasak;

- transportasi media pembawa yang akan dimusnahkan

dibungkus plastic untuk mencegah kontaminasi ke

lingkungan;

- untuk media pembawa yang berukuran besar dapat dikubur

dan lokasi pemusnahan harus jauh dari perairan umum.

4. Penerapan Biosecurity pada pengolahan limbah.

Titik kritis penerapan biosecurity pada kegiatan ini adalah :

- Limbah padat harus diberi disinfektan terlebih dahulu

sebelum dibuang;

- Plastik yang hendak dipakai ulang harus dicuci dengan

menggunakan larutan disinfektan dan dikeringkan;

- Limbah cair harus dilakukan perlakuan sebelum dibuang ke

lingkungan. Kontrol biologis bisa digunakan pada unit

pengolahan limbah;

- Limbah cair dari kegiatan perlakuan diberi larutan disinfektan

atau dialirkan ke dalam septic tank.

Page 22: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

18

BAB III

PERSYARATAN DAN TATA CARA PENETAPAN CKIB

A. Persyaratan

Untuk dapat disertifikasi CKIB, Instalasi karantina milik

Perorangan/Badan Hukum atau milik Pemerintah harus dilengkapi

persyaratan sertifikat penetapan IKI dan pakta integritas.

B. Tata cara sertifikasi

1. Sertifikasi CKIB Baru Instalasi milik Perorangan/Badan Hukum

Grade C

a. Pemilik Instalasi karantina menandatangani Pakta Integritas

bersama kepala UPT KIPM setempat,

b. Kepala UPT KIPM selambat-lambatnya 2 hari setelah

penandatangan pakta integritas menugaskan tim (PHPI

dan/atau Pejabat teknis) untuk melakukan monitoring

penerapan CKIB serta survailen HPIK/HPI tertentu.

c. Tim (PHPI dan/atau Pejabat teknis) melaksanakan kegiatan

tersebut dan membuat laporan hasil kegiatan selambat-

lambatnya 4 hari setelah ditugaskan serta melaporkan kepada

kepala UPT KIPM.

d. Berdasarkan laporan hasil kegiatan monitoring dan surveilan:

- Apabila hasil monitoring penerapan CKIB dinyatakan baik

(layak) dan surveilan HPIK/HPI tertentu tidak didapatkan

hasil positif (+), maka Kepala UPT KIPM memerintahkan

Inspektur Karantina untuk melaksanakan kegiatan

inspeksi;

- Apabila hasil monitoring penerapan CKIB dinyatakan tidak

baik (CKIB tidak dilaksanakan di IKI) dan/atau hasil

surveilan HPIK/HPI tertentu didapatkan hasil positif (+),

maka proses tidak dapat dilanjutkan sampai dilakukan

perbaikan dan/atau eradikasi.

e. Inspektur Karantina segera melaksanakan inspeksi ke

Instalasi Karantina dan menyampaikan laporan kegiatan

kepada kepala UPT KIPM selambat-lambatnya 2 hari setelah

ditugaskan.

Page 23: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

19

- Apabila hasil inspeksi ditemukan kategori kritis maka

proses sertifikasi CKIB ditolak, dan direkomendasikan

kepada pemilik instalasi untuk melakukan perbaikan;

- Dalam hal proses sertifikasi CKIB yang ditolak, proses

sertifikasi CKIB dilakukan kembali ke tahap awal (pakta

integritas);

- Apabila hasil inspeksi terdapat temuan ketidaksesuaian

dengan kategori serius/mayor/minor, pemilik Instalasi

Karantina wajib/segera menindaklanjuti temuan

ketidaksesuaian dan menyampaikan tindakan perbaikan

kepada UPT KIPM (Tim Inspeksi);

- Apabila hasil inspeksi tidak ditemukan temuan

ketidaksesuaian kategori kritis atau hasil temuan

ketidaksesuaian serius/mayor/minor tersebut di atas telah

ditindaklanjuti oleh pemilik Instalasi maka proses dapat

dilanjutkan;

- Tim inspeksi segera melakukan verifikasi hasil perbaikan

dan melaporkan kepada Ka. UPT KIPM.

f. Apabila berdasarkan verifikasi hasil inspeksi diperoleh Grade

C, maka Kepala UPT KIPM menerbitkan Sertifikat CKIB dan

melaporkan ke Pusat melalui fasilitas elektronik.

2. Sertifikasi CKIB Baru Instalasi Karantina Milik

Perorangan/Badan Hukum dengan Grade B

a. Tahapannya sama dengan tahapan sertifikasi CKIB Grade C

huruf a sampai dengan huruf e;

b. Kepala UPT KIPM melaporkan hasil verifikasi hasil perbaikan

kepada Kepala Pusat Karantina Ikan;

c. Kepala Pusat Karantina Ikan menugaskan Tim Evaluasi Pusat

untuk melakukan evaluasi;

d. Tim Pusat Karantina Ikan segera melakukan kegiatan evaluasi

terhadap verifikasi hasil inspeksi CKIB dari UPT KIPM dengan

output:

- Apabila verifikasi hasil inspeksi CKIB dari UPT KIPM

dinyatakan tidak disetujui/persyaratan tidak atau belum

terpenuhi, maka Tim Pusat merekomendasikan untuk

Page 24: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

20

tidak diterbitkan Sertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik

(SCKIB);

- Apabila verifikasi hasil inspeksi CKIB dari UPT KIPM

dinyatakan disetujui/persyaratan telah terpenuhi, maka

Tim Pusat merekomendasikan untuk diterbitkan Sertifikat

Cara Karantina Ikan yang Baik (SCKIB).

e. Kepala Pusat Karantina Ikan mendandatangani Sertifikat

CKIB dengan Kategori B secara on line.

3. Sertifikasi CKIB Baru Instalasi Karantina miliki

Perorangan/Badan Hukum dengan Grade A

a. Tahapannya sama dengan tahapan sertifikasi CKIB Grade B

huruf a sampai dengan huruf d;

b. Kepala Pusat Karantina Ikan berdasarkan rekomendasi

diperoleh Grade A, menerbitkan memorandum kepada Kepala

Badan KIPM untuk mendandatangani Sertifikat CKIB;

c. Kepala Badan menandatangani sertifikat CKIB secara on line.

C. Tata Cara Perpanjangan Sertifikat CKIB

1. Persyaratan perpanjangan Sertifikat CKIB

Persyaratan meliputi :

- Permohonan perpanjangan CKIB

- Sertifikat IKI yang masih berlaku

- dokumen mutu yang terbaru

- hasil inspeksi terakhir

2. Perpanjangan sertifikat CKIB milik Perorangan/Badan Hukum

Grade C

a. Pemilik Instalasi Karantina mengajukan permohonan

perpanjangan kepada Ka UPT dan mengirim dokumen mutu

yang terbaru;

b. Kepala UPT KIPM memerintahkan Tim Inspektur karantina

untuk memverifikasi dan evaluasi dokumen mutu yang

terbaru dan hasil inspeksi terakhir;

c. Tim Inspektur UPT KIPM melakukan verifikasi dan evaluasi

hasil inspeksi terakhir dan dokumen mutu yang terbaru.

Berdasarkan hasil verifikasi tersebut, Tim Inspektur:

Page 25: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

21

- menerbitkan rekomendasi penolakan perpanjangan

sertifikat CKIB apabila hasil verifikasi dinyatakan tidak

layak/tidak memenuhi persyaratan;

- menerbitkan rekomendasi persetujuan perpanjangan

sertifikat CKIB apabila hasil verifikasi dinyatakan layak

dan memenuhi persyaratan.

d. Kepala UPT berdasarkan rekomendasi:

- menolak perpanjangan dengan menerbitkan surat

penolakan perpanjangan dan diserahkan kepada pemilik

Instalasi Karantina;

- menandatangani Sertifikat CKIB dan menyampaikan

kepada pemilik instalasi.

e. Kepala UPT melaporkan surat penolakan perpanjangan atau

perpanjangan sertifikat CKIB yang diterbitkan kepada Pusat.

3. Perpanjangan sertifikat CKIB milik Perorangan/Badan Hukum

Grade B

a. Pemilik Instalasi Karantina mengajukan permohonan

perpanjangan kepada Ka UPT dan mengirim dokumen mutu

yang terbaru;

b. Kepala UPT KIPM meneruskan permohonan perpanjangan

sertifikat CKIB kepada Kepala Puskari dilengkapi hasil

inspeksi terakhir dan dokumen mutu yang terbaru;

c. Kepala Pusat Karantina Ikan menugaskan Tim Pusat untuk

melakukan evaluasi;

d. Tim Pusat Karantina Ikan berdasarkan disposisi Kepala Pusat

Karantina Ikan segera melakukan kegiatan evaluasi

permohonan dan menyampaikan rekomendasi kepada Kepala

Pusat.

- Menerbitkan rekomendasi penolakan perpanjangan

sertifikat CKIB apabila hasil evaluasi dinyatakan tidak

layak/tidak memenuhi persyaratan;

- Menerbitkan rekomendasi persetujuan perpanjangan

sertifikat CKIB apabila hasil evaluasi dinyatakan layak dan

memenuhi persyaratan.

Page 26: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

22

e. Kepala Pusat Karantina Ikan berdasarkan rekomendasi :

- Melakukan penolakan perpanjangan Sertifikat CKIB

dengan menerbitkan surat penolakan;

- Menyetujui perpanjangan dengan

menerbitkan/menandatangani Sertifikat CKIB secara on

line.

4. Perpanjangan sertifikat CKIB milik Perorangan/Badan Hukum

Grade A

a. Pemilik Instalasi Karantina mengajukan permohonan

perpanjangan kepada Ka UPT dan mengirim dokumen mutu

yang terbaru;

b. Kepala UPT KIPM meneruskan permohonan perpanjangan

sertifikat CKIB kepada Kepala Badan up Kepala Puskari

dilengkapi hasil inspeksi terakhir dan dokumen mutu yang

terbaru;

c. Ka Pusat Karantina Ikan atas nama Kepala Badan KIPM

menugaskan Tim Pusat untuk melakukan evaluasi;

d. Tim Pusat Karantina Ikan berdasarkan disposisi Kepala Badan

KIPM segera melakukan kegiatan evaluasi permohonan dan

menyampaikan rekomendasi kepada Kepala Badan melalui

Kepala Pusat.

- Menerbitkan rekomendasi penolakan perpanjangan

sertifikat CKIB apabila hasil evaluasi dinyatakan tidak

layak/tidak memenuhi persyaratan,

- menerbitkan rekomendasi persetujuan perpanjangan

sertifikat CKIB apabila hasil evaluasi dinyatakan layak dan

memenuhi persyaratan

e. Kepala Badan berdasarkan rekomendasi :

- melakukan penolakan perpanjangan Sertifikat CKIB

dengan menerbitkan surat penolakan

- menyetujui perpanjangan dengan

menerbitkan/menandatangani Sertifikat CKIB secara

online.

Page 27: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

23

5. Sertifikasi CKIB Baru IKI milik pemerintah/BKIPM

a. Kepala UPT KIPM sebagai penanggung jawab Instalasi

Karantina miliki pemerintah mengajukan permohonan

sertifikasi CKIB kepada Kepala Badan KIPM;

b. Kepala Badan melalui Kepala Puskari memerintahkan Tim

Inspektur Pusat untuk melakukan inspeksi dalam kurun

waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah

ditugaskan;

c. Inspektur Karantina Pusat segera melaksanakan inspeksi ke

Instalasi Karantina Milik Pemerintah dan menyampaikan

laporan kegiatan kepada kepala Puskari selambat-lambatnya

7 (tujuh) hari setelah ditugaskan.

- Apabila dinyatakan tidak layak, Tim Inspeksi

merekomendasikan perbaikan sesuai temuan kepada

Kepala UPT;

- Apabila hasil inspeksi dinyatakan layak maka Tim Inspeksi

rekomendasikan penerbitan sertifikat CKIB.

d. Instalasi Karantina UPT KIPM melakukan perbaikan sesuai

rekomendasi dan menyampaikan laporan kepada Tim Inspeksi

Pusat;

e. Tim inspeksi Pusat segera melakukan verifikasi hasil

perbaikan dan/atau menyampaikan Rekomendasi Hasil

Inspeksi Penerapan CKIB kepada Ka. Badan melalui Kepala

Puskari;

f. Kepala Badan berdasarkan Rekomendasi:

- Menandatangani sertifikat CKIB untuk Instalasi Karantina

yang memperoleh Grade A;

- Mendelagasikan penandatangan sertifikat kepada Kepala

Puskari untuk Instalasi Karantina yang memperoleh Grade

B.

g. Kepala Pusat Karantina Ikan berdasarkan disposisi Kepala

Badan menandatangani sertifikat CKIB Grade B.

6. Perpanjangan CKIB Instalasi milik pemerintah/BKIPM

a. Kepala UPT KIPM sebagai penanggung jawab Instalasi

Karantina miliki pemerintah mengajukan permohonan

perpanjangan sertifikat CKIB kepada Kepala Badan KIPM;

Page 28: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

24

b. Kepala Badan melalui Kepala Puskari memerintahkan Tim

Inspektur Pusat untuk melakukan inspeksi dalam kurun

waktu selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah

ditugaskan;

c. Inspektur Karantina Pusat segera melaksanakan inspeksi ke

Instalasi Karantina Milik Pemerintah dan menyampaikan

laporan kegiatan kepada kepala Puskari selambat-lambatnya

7 (tujuh) hari setelah ditugaskan.

- Apabila dinyatakan tidak layak, Tim Inspeksi

merekomendasikan perbaikan sesuai temuan kepada

Kepala UPT;

- Apabila hasil inspeksi dinyatakan layak maka Tim Inspeksi

rekomendasikan perpanjangan sertifikat CKIB.

d. Kepala UPT KIPM melakukan perbaikan sesuai rekomendasi

dan menyampaikan laporan kepada Tim Inspeksi Pusat;

e. Tim inspeksi segera melakukan verifikasi hasil perbaikan

dan/atau menyampaikan Rekomendasi Hasil Inspeksi

Penerapan CKIB kepada Ka. Badan melalui Kepala Puskari;

f. Kepala Badan berdasarkan Rekomendasi:

- menandatangani sertifikat CKIB untuk Instalasi Karantina

yang memperoleh Grade A;

- mendelagasikan penandatangan sertifikat kepada Kepala

Puskari untuk Instalasi Karantina yang memperoleh Grade

B.

g. Kepala Puskari berdasarkan disposisi Kepala Badan KIPM

menandatangani sertifikat CKIB Grade B.

Page 29: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

25

BAB IV

PENGENDALIAN CKIB

A. Monitoring Penerapan CKIB dan Surveilan Penyakit HPIK/HPI

Tertentu

Monitoring CKIB adalah suatu proses mengukur, mencatat,

mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasikan informasi

untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilaksanakan di instalasi

telah sesuai dengan dokumen mutu karantina ikan. Sedangkan

kegiatan surveilan HPIK/HPI tertentu dilakukan untuk mengetahui

status penyakit ikan baik HPIK maupun HPI tertentu dengan

melakukan sampling di instalasi karantina terhadap media

pembawa yang kemudian diperiksa secara laboratoris sesuai dengan

target penyakit. Jika media pembawa bukan merupakan target

HPIK/HPI tertentu, maka surveilan dilakukan dengan pemeriksaan

media pembawa secara klinis.

Monitoring dan survailan hanya dilakukan terhadap Instalasi

Karantina milik perorangan/badan hukum, tidak dilakukan

terhadap Instalasi Karantina milik Kementerian.

1. Tahapan pelaksanaan monitoring penerapan CKIB dan survailen

HPIK/HPI tertentu

Tahapan pada kegiatan ini terbagi atas dua:

a. Sebelum diterbitkan sertifikat CKIB;

Monitoring dan surveilan dilakukan sebagai bagian tahapan

sertifikasi CKIB, setelah penandatanganan pakta integritas

b. Setelah diterbitkan sertifikat CKIB.

Monitoring dan surveilan dilakukan untuk melihat konsistensi

penerapan CKIB di Instalasi Karantina.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Sebelum Penerbitan Sertifikat CKIB

Monitoring dan surveilan dilakukan sekurang-kurangnya 1

(satu) kali, setelah Instalasi Karantina mendapat sertifikat IKI

serta penandatangan pakta integritas. Khusus untuk instalasi

impor, monitoring dan surveilan dilakukan pada saat

pemasukan media pembawa.

Page 30: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

26

b. Sesudah Penerbitan Sertifikat CKIB

Monitoring dan surveilan dilakukan berdasarkan Grade

Instalasi dan jenis kegiatan yang dilakukan. Lebih lanjut

dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1. Waktu Pelaksanaan Monitoring dan Surveilan

No

Jenis

Kegiatan IKI Waktu Pelaksanaan

Pemasukan Ikan Hidup

1 Importir penampung (Grade A, B)

Monitoring dan surveilan dilakukan setiap kali kegiatan pemasukan (sampai dengan

pelepasan)

2 Importir pembudidaya (Grade A, B)

- Monitoring dan surveilan dilakukan setiap kali kegiatan pemasukan (sampai dengan pelepasan), dan

- Setelah kurun waktu 6 (enam) bulan sejak

pemasukan dilakukan surveilan sekurang-kurang 1 (satu) kali

Pemasukan Ikan Mati dan Benda Lain

1 Pemasukan ikan mati (Grade A, B)

Monitoring dan surveilan dilakukan setiap kali kegiatan pemasukan (sampai dengan

pelepasan)

2 Pemasukan benda lain

(Grade A, B)

Monitoring dan surveilan dilakukan setiap kali kegiatan pemasukan (sampai dengan

pelepasan)

Pengeluaran Ikan Hidup dan Ikan Mati

1 Penampung Ikan hidup (Ekspor/domestik)

Grade A Minimal 1 x dalam 2 bulan

Grade B Minimal 1 x dalam 2 bulan

Grade C*) Minimal 1 x dalam 1 bulan

2 Pembudidaya (Ekspor/domestik)

Grade A Minimal 1 x dalam 2 bulan

Grade B Minimal 1 x dalam 2 bulan

Grade C*) Minimal 1 x dalam 1 bulan

3 Pengeluaran ikan mati (Ekspor)

Grade A Minimal 1 x dalam 2 bulan

Grade B Minimal 1 x dalam 2 bulan

Grade C*) Minimal 1 x dalam 1 bulan *) ekspor ke negara tidak bersyarat atau dari daerah bebas

Page 31: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

27

3. Pelaksana monitoring dan surveilan

Pelaksana kegiatan adalah:

- Pejabat fungsional PHPI Ahli yang telah mengikuti bimbingan

teknis/apresiasi/ pembekalan tentang CKIB dan ditugaskan

oleh Kepala UPT KIPM atau;

- Pejabat struktural teknis yang telah mengikuti pelatihan

terkait CKIB.

4. Hasil Monitoring dan surveilan

a. Apabila hasil monitoring menyatakan bahwa instalasi

konsisten menerapkan CKIB dan hasil surveilan HPIK/HPI

tertentu negatif (-), maka dapat dilanjutkan dengan

pelaksanaan inspeksi untuk sertifikasi CKIB;

b. Apabila hasil monitoring menyatakan tidak konsisten dalam

menerapkan CKIB dan/atau hasil surveilan HPIK/HPI

tertentu dinyatakan ditemukan positif (+), maka pemilik

instalasi diwajibkan:

- menganalisa kemungkinan penyebab;

- melakukan tindakan perbaikan yang diperlukan;

- menerapkan SOP tanggap darurat/melakukan tindakan

eradikasi;

- dilakukan surveilan ulang sampai ditemukan hasil

negative.

Selama ditemukan hal-hal di huruf b, UPT KIPM harus

melakukan:

- pembinaan jika instalasi karantina ditemukan tidak

konsisten;

- melaporkan ke Pusat jika dalam 2 (dua) kali monitoring dan

surveilan Instalasi Karantina dinyatakan tidak konsisten dan

diusulkan dibekukan;

- pengawasan terhadap langkah eradikasi penyakit HPIK/HPI

tertentu yang dilakukan oleh pemilik Instalasi yang

dilanjutkan melakukan surveilan ulang;

- melaporkan ke pusat jika hasil surveilan ditemukan hasil

positif HPIK/HPI tertentu dan mengusulkan kepada Pusat

untuk pembekuan sementara terhadap sertifikat Instalasi

Karantina dan/atau CKIB.

Page 32: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

28

Selama proses huruf b terjadi maka Instalasi dibekukan

sementara, artinya :

- Instalasi impor tidak dapat digunakan untuk melakukan

pengasingan;

- Proses sertifikasi kesehatan ikan terhadap kegiatan ekspor

atau domestic dilakukan secara end-product;

- Proses sertifikasi CKIB ditunda sampai dengan hasil surveilan

menyatakan negatif.

B. Inspeksi Penerapan CKIB

Inspeksi CKIB adalah merupakan kegiatan yang dilakukan

untuk memeriksa secara cermat dan kritis terhadap konsistensi

penerapan CKIB di Instalasi Karantina.

Waktu kegiatan inspeksi dibagi dua yaitu:

1. Awal proses sertifikasi CKIB;

Inspeksi ini dilakukan guna melihat kesesuaian penerapan

CKIB dan melakukan penilaian terhadap penerapan CKIB di

Instalasi tersebut. Hasil dari inspeksi ini pertimbangan

penerbitan sertifikat CKIB dan grading terhadap penerapan

CKIB.

2. Selama masa aktif sertifikat CKIB.

Setelah mendapatkan sertifikat CKIB, kegiatan Inspeksi

dilaksanakan secara rutin sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan

sekali dalam setahun.

Pada kondisi tertentu inspeksi dapat dilakukan yaitu :

- Berdasarkan hasil evaluasi dari tim Pusat Karantina Ikan

ditemukan ketidaksesuaian;

- Jika diperlukan pengamatan yang serius terhadap ada

temuan positif HPIK/HPI tertentu;

- Adanya kegiatan inspeksi dari negara tujuan.

Berdasarkan kepemilikan Instalasi Karantina, kegiatan

inspeksi dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Inspeksi terhadap Instalasi Karantina Milik Pemerintah

Kegiatan Inspeksi untuk Instalasi Karantina Milik

Pemerintah dilakukan oleh BKIPM dengan penunjukan tim

Page 33: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

29

Inspeksi dari Kepala Puskari kepada Inspektur Pusat. Tim terdiri

dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang inspektur.

Pelaksana inspeksi terdiri:

- Inspektur Karantina Ikan Pusat yang telah ditetapkan melalui

Keputusan Kepala Badan KIPM dan mendapatkan nomor

registrasi; dan/atau

- Pejabat struktural teknis yang telah mengikuti pelatihan CKIB

dan mendapatkan nomor registrasi Inspektur.

b. Inspeksi ke IKI Milik Badan Hukum/Perorangan

Kegiatan Inspeksi di Instalasi Karantina milik badan

hukum /perorangan dilakukan inspektur di UPT tempat Instalasi

berada. Tim inspeksi terdiri dari sekurang-kurangnya terdiri dari

3 (tiga) orang. Tim terdiri dari ketua dan anggota.

C. Pengelolaan Pelaporan CKIB

1. Instalasi Karantina milik perorangan/badan hukum

Laporan Instalasi karantina ke UPT berupa :

- Laporan penggunaan IKI, dan;

- Laporan tindak lanjut hasil rekomendasi perbaikan pada

proses verifikasi dan/atau tindak lanjut temuan hasil

inspeksi.

2. UPT KIPM

- Setiap bulannya UPT KIPM melaporkan kegiatan monitoring

penerapan CKIB dan surveilan untuk semua Instalasi

karantina milik perorangan/badan hukum yang berada di

wilayah kerjanya;

- Setiap menyelesaikan kegiatan inspeksi, laporan

inspeksi/ceklist hasil inspeksi UPT KIPM dikirim melalui

aplikasi CKIB online;

- Untuk Instalasi milik pemerintah, mengirimkan laporan

penggunaan Instalasi setiap bulannya. Dan mengirim

laporan tindak lanjut hasil rekomendasi perbaikan pada

proses verifikasi dan/atau tindak lanjut temuan hasil

inspeksi.

Page 34: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

30

3. Pusat

- Menerima laporan hasil monitoring penerapan dan

surveilan, evaluasi verifikasi, serta inspeksi yang dilakukan

oleh UPT KIPM terhadap IKI;

- menyampaikan capaian target Indikator kinerja kegiatan

kepada Kepala Badan KIPM.

D. Sertifikat

Penentuan klasifikasi CKIB didasarkan atas hasil penilaian

sarana prasarana instalasi, konsistensi penerapan dokumen mutu,

hasil survailan HPIK/HPI tertentu dan inspeksi CKIB, yang

dilakukan oleh tim penilai dan Inspektur karantina ikan.

Berdasarkan atas hasil tersebut, maka sertifikasi CKIB, dapat

diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu sebagai berikut:

- CKIB Grade A

- CKIB Grade B

- CKIB Grade C

HASIL INSPEKSI (PENGELOLAAN CKIB)

Masa berlaku sertifikat CKIB yang telah ditetapkan adalah 1

(satu) tahun untuk Grade A, B dan C.

Berdasarkan atas hasil klasifikasi CKIB, maka kewenangan

penandatangan sertifikat CKIB dibedakan berdasarkan kelas, yaitu :

- CKIB Grade A: ditandatangani oleh Kepala Badan KIPM,

- CKIB Grade B: ditandatangani oleh Kepala Puskari, dan

- CKIB Grade C: ditandatangani oleh Kepala UPT KIPM

Tanda tangan di sertifikat berupa barcode yang dikeluarkan

oleh system aplikasi online.

A

B

C

A A

B B

B B

C C

C

C C C

Hasil

penilaian

kelayakan

Instalasi (s

ara

na

pra

sara

na)

Page 35: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

31

E. Amandemen

Amandemen adalah proses perubahan informasi yang terkait

keterangan yang ada di dalam sertifikat tanpa harus dilakukan

inspeksi ulang. Hal-hal yang dapat diubah adalah:

- Media Pembawa;

- Asal negara atau tujuan negara;

- Nama penanggung jawab.

Jika adanya penambahan jenis media pembawa yang memiliki

target HPIK/HPI tertentu, petugas di UPT segera melakukan

kegiatan monitoring penerapan CKIB dan surveilan HPIK/HPI

tertentu.

Page 36: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

32

BAB V

PEMBINAAN DAN SANKSI

A. Pembinaan

Upaya peningkatan mutu penerapan CKIB dilakukan dengan:

1. Peningkatan kompetensi pelaksana CKIB

Peningkatan kompetensi ini dilakukan bagi pelaksana

CKIB di Instalasi maupun UPT lingkup BKIPM. Peningkatan

kompetensi dapat berupa bimbingan teknis, workshop, pelatihan,

dll. Peningkatan kompetensi ini dapat diselenggarakan oleh Pusat

atau UPT KIPM atau lembaga di luar Puskari seperti Badan Riset

Pengembangan Sumber daya Manusia (BRSDM KKP).

2. Monitoring dan Evaluasi Sertifikasi CKIB

Kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) sertifikasi CKIB

dilakukan oleh Puskari untuk mengukur kinerja pelayanan

sertifikasi CKIB di UPT KIPM. Hasil dari kegiatan monitoring dan

evaluasi dilaporkan kepada kepala Badan KIPM.

B. Sanksi

1. Pembekuan

a. Sanksi pembekuan

Sanksi pembekuan sertifikat CKIB dan sertifikat IKI apabila :

1) ditemukan HPIK/HPI dalam kurun waktu 1 kali surveilan;

2) tidak menindaklanjuti temuan inspeksi hingga melewati

tenggang waktu masa perpanjangan perbaikan;

3) tidak melakukan kegiatan di Instalasi selama lebih dari 6

bulan;

4) berdasarkan hasil monitoring/inspeksi instalasi konsisten

tidak menerapkan CKIB sesuai dokumen mutu.

b. Kurun waktu pembekuan

Terhadap Instalasi yang terbukti melakukan salah satu

butir di atas, maka dilakukan pembekuan Sertifikat CKIB

selama 2 (dua) bulan.

1) Apabila dalam kurun waktu pembekuan sertifikat sudah

dilakukan tindakan perbaikan atau berdasarkan hasil

Page 37: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

33

surveilan dinyatakan hasil negative HPIK/HPI tertentu,

sertifikat CKIB dapat diaktifkan kembali

2) Apabila dalam kurun waktu pembekuan sertifikat tidak

dilakukan tindakan perbaikan atau berdasarkan hasil

surveilan tetap ditemukan hasil positif HPIK/HPI tertentu

status pembekuan dapat dinaikan menjadi pencabutan

c. Mekanisme pembekuan

Pemberian sanksi pembekuan sementara dilakukan

berdasarkan:

- rekomendasi UPT KIPM sesuai hasil monitoring dan

surveilan yang dilakukan

- evaluasi laporan bulanan monitoring dan surveilan yang

dilakukan oleh Pusat

d. Kewenangan pembekuan dan pengaktifan kembali

Pembekuan sementara dan pengaktifan kembali

dilakukan sebagai berikut:

- Instalasi Karantina dengan CKIB Grade A, pembekuan dan

pengaktifan kembali dilakukan oleh Kepala Badan KIPM;

- Instalasi Karantina dengan CKIB Grade B, pembekuan dan

pengaktifan kembali dilakukan oleh Kepala Pusat KIPM;

- Instalasi Karantina dengan CKIB Grade C, pembekuan dan

pengaktifan kembali dilakukan oleh Kepala UPT KIPM;

- Pengaktifan kembali sanksi pembekuan sementara

berdasarkan rekomendasi UPT KIPM sesuai hasil

monitoring dan surveilan;

- Pelayanan sertifikasi kesehatan ikan selama pembekuan.

Selama masa pembekuan maka terhadap Instalasi berlaku:

- Sertifikasi kesehatan ikan didasarkan end product testing.

- Tidak dapat melakukan eksportasi ke negara yang

mempersyaratkan jaminan mutu kesehatan melalui program

CKIB;

- Instalasi tidak dapat digunakan untuk kegiatan

importasi/pengasingan (masa karantina).

Page 38: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

34

2. Pencabutan

a. Sanksi pencabutan

Sanksi pencabutan sertifikat CKIB sekaligus sertifikat

IKI dilakukan apabila:

1) Instalasi dipergunakan untuk melakukan kegiatan yang

melanggar tindak pidana (melanggar Undang-Undang

Karantina atau Undang-Undang Perikanan) atau;

2) Upaya eradikasi terhadap temuan HPIK golongan 1

dan/atau perlakuan terhadap HPIK golongan 2 tidak

dilaksanakan di Instalasi.

b. Mekanisme pencabutan

Pemberian sanksi pencabutan dilakukan berdasarkan:

1) Rekomendasi UPT KIPM sesuai laporan kasus tindak

pidana/pelanggaran;

2) Rekomendasi UPT KIPM sesuai evaluasi laporan monitoring

dan surveilan;

3) Evaluasi laporan bulanan monitoring dan surveilan yang

dilakukan oleh Pusat.

c. Kewenangan sanksi pencabutan

Terhadap Instalasi yang terbukti melakukan salah satu butir

di atas, maka dilakukan pencabutan sebagai berikut:

1) Instalasi Karantina dengan CKIB Grade A, pencabutan

dilakukan oleh Kepala Badan KIPM;

2) Instalasi Karantina dengan CKIB Grade B, pencabutan

dilakukan oleh Kepala Pusat KIPM;

3) Instalasi Karantina dengan CKIB Grade C, pencabutan

dilakukan oleh Kepala UPT KIPM.

d. Pelayanan sertifikasi kesehatan ikan dan pengajuan kembali

sertifikasi CKIB

Instalasi yang sertifikat CKIB telah dicabut, dapat

mengikuti program CKIB dengan melakukan pendaftaran

kembali sebagaimana proses awal sertifikasi IKI.

Perorangan/badan hukum yang status sertifikat IKI dan CKIB

telah dicabut, tetap dapat melakukan kegiatan lalu-lintas

media pembawa melalui proses non-CKIB.

Page 39: 1 - KEPUTUSAN PENGENDALIAN MUTU, DAN KEAMANAN … kep bkipm... · prosedur (SOP) yang digunakan untuk memastikan bahwa semua ... Biosekuriti adalah upaya pengamanan sistem budidaya

35

BAB VI

PENUTUP

Kebijakan Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB)

diterbitkan dalam rangka melengkapi beberapa sistem

budidaya perikanan yang telah ada sebelumnya, yaitu Cara

Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) dan Cara Pembenihan Ikan

yang Baik (CPIB), guna memberikan jaminan mutu dan kesehatan

bagi produk dan komoditi ikan yang akan di ekspor,

sehingga komoditi hasil perikanan Indonesia mampu bersaing

dengan komoditi hasil perikanan dari negara lain dipasar

global, sekaligus sebagai solusi menjawab tuntutan persyaratan

negara tujuan.

Selain itu fungsi karantina ikan selaku pengendali hama

penyakit ikan karantina akan lebih optimal jika seluruh instalasi

karantina import maupun antar area konsisten menerapkan CKIB.

Karena dengan CKIB monitoring dan surveillance penyakit bisa

dikendalikan hingga lingkup yang paling kecil.

Instalasi karantina ikan yang menerapkan CKIB akan

memperoleh manfaat selain terjaminnya kesehatan ikan, juga

mendapat kemudahan pelayanan sertifikasi kesehatan ikan serta

registrasi di negara tujuan ekspor. Fasilitasi tersebut merupakan

upaya BKIPM dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan

publik.

Semoga dengan komitmen bersama BKIPM dengan

stakeholder dalam menerapkan CKIB mampu memberikan

kontribusi yang nyata bagi keberhasilan pembangunan perikanan

di Indonesia.

KEPALA BADAN KARANTINA IKAN,

PENGENDALIAN MUTU, DAN

KEAMANAN HASIL PERIKANAN,

ttd.

RINA

Salinan sesuai dengan aslinya

Kepala Bagian Hukum, Kerja Sama, dan Humas,

Sugiman

Lembar Pengesahan

No. Nama Pejabat Paraf

1 Sekretaris BKIPM

2 Kepala Pusat Karantina Ikan

3 Kepala Bagian Hukum, Kerja

Sama, dan Humas

4 Kepala Subbag Hukum