1. karakteristik bolavoli -...

23
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Karakteristik Bolavoli Permainan Bolavoli merupakan permainan beregu di atas lapangan berukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, dibatasi oleh garis selebar 5 cm. Di tengah lapangan ada garis sepanjang 9 m yang membelah lapangan menjadi 2 sama besar. Lurus di atasnya terdapat net, dengan tinggi untuk putra 2,43 m dan untuk putri 2,24 m. Terdapat dua regu yang saling berhadapan dan setiap regu terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan. (Viera, dkk. 2000:3-4). Permainan bolavoli adalah permainan dilakukan bersama- sama karena merupakan olahraga beregu. Dalam melakukan permainannya harus berada pada suatu bidang lapangan yang dibagi dua dengan luas permukaan yang sama. Ada beberapa teknik dasar dalam bolavoli yang digunakan dalam sebuah pertandingan diantaranya passing, serve, smash, dan block. Teknik-teknik dasar ini yang harus dikuasai oleh seorang pemain bolavoli. Karena keempat teknik dasar tersebut akan digunakan untuk menciptakan suatu permainan di dalam bolavoli dan keseluruhannya merupakan satu rangkaian pada saat tim memainkan bolavoli. Menurut Durrwachter (1982:1-2) permainan bolavoli mempunyai segi positif : (1) Lapangan permainan relatif kecil, perlengkapan yang dibutuhkan sederhana, (2) sifat permainan tidak berubah apabila lapangan dipersempit atau jumlah pemain dikurangi, (3) gagasan permainan sederhana, (4) kekuatan regu sangat tergantung dari semangat bermain serta kemampuan semua pemain, (5) kecepatan reaksi kelincahan kewaspadaan serta kemampuan konsentrasi dan daya loncat sangat dilatih, (6) resiko cedera sangat kecil. Agar tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak dicapai, yang berarti perlunya suatu proses terlebih dahulu yang menuju kearah tersebut, maka perlu adanya suatu prinsip yang melatar belakangi permainan bolavoli. Prinsip-prinsip bermain dalam bolavoli pada hakekatnya tidak berbeda dengan permainan yang

Upload: ngongoc

Post on 30-Jan-2018

622 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Karakteristik Bolavoli

Permainan Bolavoli merupakan permainan beregu di atas lapangan

berukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, dibatasi oleh garis selebar 5 cm. Di

tengah lapangan ada garis sepanjang 9 m yang membelah lapangan menjadi 2

sama besar. Lurus di atasnya terdapat net, dengan tinggi untuk putra 2,43 m dan

untuk putri 2,24 m. Terdapat dua regu yang saling berhadapan dan setiap regu

terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan.

(Viera, dkk. 2000:3-4). Permainan bolavoli adalah permainan dilakukan bersama-

sama karena merupakan olahraga beregu. Dalam melakukan permainannya harus

berada pada suatu bidang lapangan yang dibagi dua dengan luas permukaan yang

sama.

Ada beberapa teknik dasar dalam bolavoli yang digunakan dalam sebuah

pertandingan diantaranya passing, serve, smash, dan block. Teknik-teknik dasar

ini yang harus dikuasai oleh seorang pemain bolavoli. Karena keempat teknik

dasar tersebut akan digunakan untuk menciptakan suatu permainan di dalam

bolavoli dan keseluruhannya merupakan satu rangkaian pada saat tim memainkan

bolavoli. Menurut Durrwachter (1982:1-2) permainan bolavoli mempunyai segi

positif : (1) Lapangan permainan relatif kecil, perlengkapan yang dibutuhkan

sederhana, (2) sifat permainan tidak berubah apabila lapangan dipersempit atau

jumlah pemain dikurangi, (3) gagasan permainan sederhana, (4) kekuatan regu

sangat tergantung dari semangat bermain serta kemampuan semua pemain, (5)

kecepatan reaksi kelincahan kewaspadaan serta kemampuan konsentrasi dan daya

loncat sangat dilatih, (6) resiko cedera sangat kecil.

Agar tercapainya suatu tujuan tertentu yang hendak dicapai, yang berarti

perlunya suatu proses terlebih dahulu yang menuju kearah tersebut, maka perlu

adanya suatu prinsip yang melatar belakangi permainan bolavoli. Prinsip-prinsip

bermain dalam bolavoli pada hakekatnya tidak berbeda dengan permainan yang

Page 2: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

10

mengutamakan kerja sama antar individu dalam suatu regu. Menurut Roesdiyanto

(1989:7) ada beberapa prinsip dalam bermain bolavoli: (a) Prinsip teknis adalah

untuk memvoli bola di udara hilir mudik di atas net, mempergunakan bagian

tubuh pinggang ke atas, dengan syarat pantulan bersih dan setiap pemain berusaha

secepatnya menjatuhkan di lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam

permainan. (b) Prinsip psikologis, merupakan suatu prinsip kerja sama antar

individu. Dengan demikian prinsip bermain bolavoli secara psikologis adalah

harus berpegang pada kekompakan antar individu dalam satu regu, jadi dengan

demikian gotong royong dalam regu setiap sikap senang dan gembira di dalam

melakukan permainan bolavoli.

Permainan bolavoli adalah permainan beregu yang dimainkan di atas

lapangan berukuran 18x9 m, dimainkan oleh dua regu dan setiap regunya terdiri

dari 6 pemain. Setiap regu dapat memainkan bola di daerah permainanya sendiri

yang dipisahkan oleh pembatas yaitu net. Teknik dasar bolavoli merupakan unsur

yang sangat penting dalam permainan bolavoli, tanpa penguasaan teknik dasar

yang baik, maka permainan tidak dapat dimainkan dengan sempurna. Teknik

dasar dalam permainan bolavoli antara lain servis, passing bawah, passing atas,

smash, dan block.

Dalam permainan bolavoli ada beberapa unsur yang terkandung dalam

permainan tersebut seperti passing, serve, block, dan smash. Keempat unsur

tersebut sangat berpengaruh dalam suatu pertandingan bolavoli karena merupakan

teknik dasar permainan bolavoli. Menurut Roesdiyanto (1992:24) ”teknik dasar

permainan bolavoli adalah suatu proses dasar tubuh untuk melakukan keaktifan

jasmani dan penguasaan keterampilan praktek sebaik-baiknya dalam permainan

bolavoli dan dapat menyelesaikan permainan dengan baik”.

Jadi secara umum dapat digambarkan bahwa pengertian permainan

bolavoli adalah permainan yang terdiri dari dua regu setiap regunya terdiri dari 6

pemain. Bermain pada suatu bidang lapangan yang dibagi menjadi dua bagian

berukuran 18x9 m. Dua bagian permainannya dipisakan oleh pembatas yaitu

berupa jarring yang yang dibentangkan atau disebut juga dengan net.

Page 3: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

11

2. Profil Permainan Bolavoli

Permainan bolavoli pada dasarnya merupakan permainan yang

menyenangkan dan biasa dijadikan rekreasi di waktu jenuh setelah melakukan

aktivitas. Perkembangan permainan bolavoli sangat cepat seiring dengan

perkembangan olahraga, sehingga permainan bolavoli tidak hanya untuk rekreasi

dan untuk mengisi waktu luang tetapi berkembang sebagai suatu profesi dan

menuntut prestasi tinggi, bahkan sudah menjadi sebuah industri olahraga yang

menjanjikan.

Permainan bolavoli merupakan suatu cabang olahraga berbentuk memvoli

bola di udara bolak-balik diatas jaring atau net, dengan maksud menjatuhkan bola

di dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan. Memvoli dan

memantulkan bola ke udara dapat menggunakan bagian tubuh mana saja, asalkan

perkenaannya harus sempurna (tidak ganda). Permainan bolavoli dimainkan oleh

dua regu, yang masing-masing regu terdiri dari enam orang pemain,permainan

bolavoli merupakan suatu alat untuk meningkatkan kesegaran jasmani, kesehatan

statis, dinamis, dan prestasi bagi para pemain. Dengan bermain bolavoli akan

berkembang unsur-unsur daya fikir, kemampuan, dan perasaan. Disamping itu,

kepribadian berkembang dengan baik termasuk kontrol diri, disiplin, rasa kerja

sama, dan rasa tanggung jawab terhadap apa yang diperbuatnya.

Permainan Bolavoli merupakan permainan beregu di atas lapangan

berukuran panjang 18 m dan lebar 9 m, dibatasi oleh garis selebar 5 cm. Tengah

lapangan terdapat garis sepanjang 9 m yang membelah lapangan menjadi dua

sama besar. Lurus di atasnya terdapat net, dengan tinggi untuk putra 2,43 m dan

untuk putri 2,24 m. Terdapat dua regu yang saling berhadapan dan setiap regu

terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan,

Viera dan Fergusson (1992 : 97). Permainan bolavoli adalah permainan dilakukan

bersama-sama karena merupakan olahraga beregu. Permainan bolavoli harus

berada pada suatu bidang lapangan yang dibagi dua dengan luas permukaan yang

sama.

Page 4: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

12

Menurut Sugiono, (1996 : 26 ) permainan bolavoli merupakan cabang

olahraga beregu yang dimainkan oleh enam orang setiap tim. Permainan ini akan

berjalan dengan baik apabila setiap pemain minimal telah menguasai teknik dasar

bermain bolavoli. PBVSI, (2005 : 27) bolavoli adalah olahraga yang dimainkan

oleh dua tim dalam satu lapangan yang dipisahkan oleh sebuah net. Terdapat versi

yang berbeda tentang jumlah pemain, jenis atau ukuran lapangan, angka

kemenangan yang digunakan, untuk keperluan tertentu, namun pada hakikatnya

permainan bolavoli bermaksud menyebarluaskan kemahiran bermain serta

manfaat kepada setiap orang yang meminatinya. Dengan demikian dapat ditarik

kesimpulan bahwa permainan bolavoli adalah permainan yang dimainkan oleh

enam orang tiap tim dan dilakukan di lapangan yang bentuknya persegi panjang,

ditengahnya dibatasi net yang fungsinya untuk memisahkan pemain antar tim.

Teknik dasar sangat besar pengaruhnya terhadap permainan ini, baik dan jeleknya

permainan tergantung penguasaan teknik dasar pemain dan penegakan peraturan

permainan oleh wasit.

Gerakan dalam permainan bolavoli cukup kompleks yang terbentuk menjadi

keterampilan dasar bolavoli atau yang biasa dikenal teknik dasar. Suharno (1992 : 22)

menyatakan “Pengertian teknik ialah suatu proses pelaksanaan kegiatan fisik secara

efektif dan rasional yang memungkinkan tercapainya hasil terbaik dalam pertandingan.

Menurut Roesdiyanto (1992 : 15) ”teknik dasar permainan bolavoli adalah suatu proses

dasar tubuh untuk melakukan keaktifan jasmani dan penguasaan keterampilan praktik

sebaik-baiknya dalam permainan bolavoli dan dapat menyelesaikan permainan dengan

baik”.

Menurut Roesdiyanto, (1992 : 15) bolavoli mempunyai teknik dasar yaitu, servis,

pasing bawah, pasing atas, blok, dan semes. Teknik dasar seperti pasing, servis, blok dan

semes sangat berpengaruh dalam suatu pertandingan bolavoli karena merupakan teknik

dasar permainan bolavoli. Teknik dasar dalam bolavoli akan dijabarkan secara singkat

sebagai berikut.

Servis merupakan teknik dasar yang digunakan untuk memulai suatu set

atau pertandingan, pada awalnya digunakan untuk melayani lawan untuk

melakukan penyerangan tetapi seiring dengan berkembangnya olahraga bolavoli,

servis digunakan untuk menyerang lawan, servis yang baik dapat mengacaukan

Page 5: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

13

pertahanan lawan dan menyulitkan lawan untuk melakukan serangan. Servis

merupakan teknik dasar yang paling penting dalam bolavoli, kemampuan servis

yang baik dapat digunakan untuk memperoleh poin dan mengacaukan posisi

bertahan lawan, hal ini sesuai dengan pendapat Beutelstahl (2005 : 13 ) bahwa

servis dapat bertujuan untuk langsung meraih angka kemenangan dan

menghalang-halangi formasi penyerangan lawan.

Pasing merupakan teknik dasar dalam permainan bolavoli yang digunakan

untuk menerima bola hasil servis dari lawan atau semes dari lawan, pasing

bertujuan untuk mengoper bola ke pengumpan (tosser) untuk diumpan ke pemain

yang akan melakukan semes, pasing yang baik dapat memudahkan tim untuk

menyerang lawan dan dapat digunakan untuk bertahan. Teknik pasing ada dua

dalam permainan bolavoli yaitu pasing bawah dan pasing atas, jenis pasing ini

mempunyai susunan gerakan dan penggunaan yang berbeda. Pasing bawah

digunakan apabila datangya bola dari lawan tingginya dibawah pinggang dan

datangnya bola keras dan menukik. Pasing atas digunakan apabila datangnya bola

dari lawan tingginya di atas pinggang dan datangnya bola tidak terlalu keras.

Blok merupakan teknik dasar dalam permainan yang dilakukan untuk

merintangi atau menghalangi lawan ketika lawan melakukan semes,

menghalanginya dengan cara mengangkat lengan setinggi-tingginya di atas net

dengan kedua tangan dibuka ke arah yang diduga datangnya arah bola. Menurut

Roesdiyanto (1989 :20 ) pembagian teknik dasar blok menurut definisinya : 1)

Bloking tunggal adalah sarana bendungan yang dilakukan oleh satu orang regu

untuk menahan serangan dari pihak lawan. Untuk dapat melakukan teknik

bloking tunggal dengan baik perlu diperhatikan tahapan-tahapan untuk

melakukannya yaitu mengadakan langkah ke kiri atau ke kanan, meloncat ke atas

dengan tumpuan dua kaki, mendarat dengan dua lengan untuk menguasai bola,

mendarat dengan dua kaki untuk menguasai bola. 2) Bloking berkawan

prakteknya seperti kalau melakukan bloking tunggal, hanya di sini yang

melakukan bloking dua orang secara bersamaan. Pada blok berkawan ini yang

paling penting adalah bahwa setiap pemain harus menyesuaikan diri terhadap arah

bola dan usahakan tolakan keatas bersama-sama sehingga tangan keseluruhan

Page 6: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

14

betul-betul merupakan satu bidang yang luas. Kerja sama yang rapi dan kemauan

yang keras dibutuhkan dalam hal ini.

Semes merupakan teknik dasar dalam bolavoli yang paling dominan untuk

melakukan serangan kepada lawan, dengan karakteristik bola hasil semes

menukik, tajam dan cepat. Semes dilakukan dengan memukul dengan keras ketika

bola berada di atas net untuk dimasukkan ke daerah lawan yang tidak dijaga.

Menurut Lestari ( 2007 : 14) Semes atau serangan adalah keahlian utama yang

digunakan untuk memainkan bola diatas jaring. Bola dapat dipukul dalam

beberapa cara yang berbeda tergantung pada kecepatan dan tinggi umpan, posisi

pemain bloking dan pemain bertahan lawan, serta situasi pertandingan.

Semes cepat (quick smash), Menurut Sugiono (1996 : 22) Teknik smash

quick digunakan untuk mengembangkan permainan cepat dalam melakukan

variasi-variasi serangan ke daerah lawan. Roesdiyanto (1992 :15)

mengungkapkan teknik smash quick digunakan untuk bermain cepat dan untuk

variasi-variasi serangan. Bila regu telah menguasai teknik smash quick ini dapat

menerapkan di dalam pertandingan seni gerak dan mutu permainan kelihatan

lebih enak untuk dilihat. Apabila teknik quick smash telah dikuasai oleh suatu

regu dan diterapkan dalam suatu pertandingan, maka gerakan gerakan yang

dilakukan dalam permainan lebih variatif dan menarik.

Semes semi (semi smash), Menurut Roesdiyanto (1992 : 15) Teknik ini

dilakukan seperti pada saat melakukan semes normal. Perbedaan terletak pada

perkenaan bola dan ketinggian bola, teknik dilakukan dengan pemain yang akan

melakukan penyemes lebih dahulu bergerak sebelum bola sampai pada

pengumpan. pengumpan memberikan bola tidak lebih dari 2 meter di atas net.

Menuru Sugiono (1996 : 22) mengatakan,”Pengambilan sikap persiapan, sikap

menolak (tumpuan), sikap perkenaan bola, dan sikap pendaratan sama dengan

smash open. Perbedaannya terletak pada saat pengambilan awalan oleh penyemes

dan penyajian bola dari pengumpan.”

Semes buka (open smash), Menurut Roesdianto (1992 : 15 ) “Open Smash

dilakukan dengan melakukan pukulan dengan melambungkan bola cukup tinggi

yaitu lebih dari 3 meter dan bolanya dalam keadaan tenang”.

Page 7: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

15

Menurut Durrwachter (1990 : 1-2 ) permainan bolavoli mempunyai segi

positif, yaitu: (1) Lapangan permainan relatif kecil, perlengkapan yang dibutuhkan

sederhana, (2) sifat permainan tidak berubah apabila lapangan dipersempit atau

jumlah pemain dikurangi, (3) gagasan permainan sederhana, (4) kekuatan regu

sangat tergantung dari semangat bermain serta kemampuan semua pemain, (5)

kecepatan reaksi kelincahan kewaspadaan serta kemampuan konsentrasi dan daya

loncat sangat dilatih, (6) resiko cedera sangat kecil. Agar tercapainya suatu tujuan

tertentu yang hendak dicapai, yang berarti perlunya suatu proses terlebih dahulu

yang menuju kearah tersebut, maka perlu adanya suatu prinsip yang melatar

belakangi permainan bolavoli. Prinsip-prinsip bermain dalam bolavoli pada

hakekatnya tidak berbeda dengan permainan yang mengutamakan kerja sama

antar individu dalam suatu regu.

3. Taktik Bertahan Bolavoli

Dalam permainan bolavoli, banyak orang beranggapan bahwa semes

adalah bagian yang paling menarik, tetapi pertahanan juga dapat membangkitkan

daya tarik bagi para penggemar. Pertandingan yang seimbang antara tim yang

mempunyai pertahan yang bagus terhadap serangan dari lawan akan menciptakan

permainan panjang yang sangat menarik untuk ditonton.

Menurut Viera dan Ferguson (1992:97) pertahanan adalah membaca

serangan lawan sehingga dapat mengetahui arah datangnya suatu semes. Sebuah

semes yang keras memiliki kecepatan yang sangat tinggi, sehingga hanya

membutuhkan waktu setengah detik untuk jatuh ke lantai.

Menurut Roesdiyanto (1992:26) “taktik pertahanan merupakan suatu siasat

yang dilakukan oleh perorangan, kelompok maupun tim terhadap lawan dengan

maksud menahan serangan lawan agar tidak mengalami kekalahan dalam

pertandingan”.

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pertahanan dalam

permainan bolavoli adalah suatu siasat yang dilakukan oleh perorangan, kelompok

maupun tim untuk menahan dan membaca serangan dari lawan agar bola

Page 8: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

16

melambung di udara (tidak jatuh ke lantai) dan mudah diterima oleh teman satu

regunya sendiri dengan tujuan dapat memenangkan pertandingan.

Menurut FIVB (1989:16) macam-macam formasi pertahanan adalah

sebagai berikut:

1) Tugas pemain dalam formasi bertahan dari penerimaan semes.

Dalam menerima semes, semua pemain dalam tim bertahan harus bekerja

menjadi: (a) blok, (b) penerima bola tipu, dan (c) penerima semes jarak jauh di

belakang blok

Tim yang kurang baik biasanya mempunyai beberapa pemain yang bebas

yang tidak bekerja secara efesien untuk tim. Semua pemain harus mengantisipasi

arah dan waktu (ketepatan bola) dari bidikan spiker dan menjaga posisi yang

efektif sebelum serangan lawan. Antisipasi dan reaksi yang cepat pada bola adalah

syarat dari bolavoli modern.

2) Sistem bertahan dengan satu blok

Salah satu pemain yang ada di depan melakukan blok,dua pemain

mengantisipasi bola tipuan dari lawan,tiga pemain mengantisipasi spike keras dari

lawan.

3) Sistem bertahan dengan dua blok

Dua pemain yang ada di depan melakukan blok,dua pemain melakukan

antisipasi bola tipuan dari lawan sedangkan dua pemain yang ada di belakang

mengantisipasi datangnya smes keras dari lawan .

4) Sistem bertahan dengan tiga blok

Ketiga pemain yang ada di depan melakukan blok,dua pemain agak maju

kedepan mengantisipasi tipuan dari lawan,sedangkan satu pemain yg di belakang

bertugas mengantisipasi smes keras dari lawan

5) Sisitem tanpa blok disebut juga dengan devence servise

Lima pemain bersiap menerima jumping servise dari lawan,sedangkan

satu pemain sebagai toser.

Page 9: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

17

4. Tinjauan Belajar Gerak

Teori tentang belajar gerak akan sangat dibutuhkan dalam pembinaan

prestasi cabang olahraga. “Konsep belajar gerak adalah bagaimana individu

belajar tentang ketrampilan gerak dan factor-faktor yang mempengaruhi

penampilan fisik, yang dapat memberikan informasi penting terhadap guru

pendidikan jasmani, pelatih, dan perancang kurikulum, (Drowatzky 1981:1).”

Seperti yang telah disebutkan bahwa diharapkan kepada para pelaku olahraga

hendaknya memahami tentang konsep belajar gerak ini. Dalam pelaksanaan

latihan seorang pelatih harus menyesuaikan dengan subyek yang dilatih, seorang

guru pendidikan jasmani juga harus menyesuaikan dengan yang di ajar pada saat

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran. Oleh karena itu sangat penting

menjadikan teori belajar gerak sebagai landasan utama dalam penerapan kegiatan

yang berhubungan dengan aktifitas fisik.

Pembinaan prestasi bolavoli akan juga dipengaruhi oleh teori belajar

gerak. Dalam olahraga bolavoli memerlukan aktifitas fisik yang cukup kompleks

sehingga teori penguasaan gerak membutuhkan perhatian yang cukup serius.

Belajar gerak merupakan langkah awal dalam pengusaan keterampilan yang

berhubungan dengan gerak tubuh. “Belajar gerak merupakan proses adaptasi

dalam bentuk gerak dan respon muscular yang dikembangkan, (Drowatzky

1981:16).” Jadi dapat disimpulkan bahwa adaptasi bentuk gerak dan respon

muscular terhadap karakteristik olahraga bolavoli akan sangat mendukung dalam

pencapaian penguasaan berbagai keterampilan dalam olahraga bolavoli.

a. Komponen dalam Mempelajari Gerak

Pada tahap awal penguasaan keterampilan bermain bolavoli maka tentu

secara tidak langsung dan disesuaikan dengan teori belajar gerak akan berdasar

pada beberapa hal sebagai berikut:

1) Respon gerak

Drowatzky (1981:16) menyimpulkan: Tanggapan/respon gerak dapat

ditempatkan ke dalam tiga kategori: (1) pergerakan postural, untuk mengatur

Page 10: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

18

posisi badan berkenaan dengan gravitasi, (2) lokomotor atau gerak perpindahan

memungkinkan seseorang untuk memindah/menggerakkan tubuh/badan atau

bagian-bagiannya melalui ruang dan (3) manipulasi, memungkinkan seseorang

untuk belajar dan mengendalikan object. Pola kontak (manipulasi dari objek yang

diam) telah dibedakan dari penerimaan dan dorongan (manipulasi dari objek yang

bergerak).

Dalam permainan bolavoli tentu akan memanfaatkan 3 jenis respon gerak

yang masing-masing memiliki karakteristik tersendiri seperti tersebut di atas.

Keterampilan gerak dalam bolavoli tentu akan mengakomodasi dari tiga bentuk

respon gerak tersebut. Aktifitas fisik yang terdapat dalam bolavoli sudah

menuntut ke arah respon gerak yang lebih kompleks.

2) Pola gerak

Pola gerak adalah tanggapan umum dengan jenis dan penerapan pada

bidang aktivitas berbeda, yang digunakan untuk tujuan yang luas di dalam gerak

tubuh. ”Ketrampilan gerak adalah tanggapan gerak spesifik, yang terbatas dalam

variabilitas dan applicabilitas, yang mana dikembangkan untuk menghasilkan

pergerakan spesifik di dalam aktivitas tertentu, (Drowatzky 1981:16).” Jadi dapat

disimpulkan bahwa pola gerak dari masing-masing individu akan sangat

mempengaruhi dalam penguasaan keterampilan bolavoli karena penerapan pola

tersendiri harus dapat diterapkan pada aktifitas yang berbeda yang nantinya akan

menghasilkan keterampilan gerak yang dalam hal ini keterampilan bermain

bolavoli.

3) Keterampilan gerak

Terdapat dua macam keterampilan gerak yaitu:

Ketrampilan gerak kasar (Gross Motor Skills)

”Gerak yang memerlukan interaksi dari banyak otot dengan aktivitas

badan/tubuh pada umumnya, seperti lari, menangkap, melemparkan dan

ketrampilan menggunakan raket, (Drowatzky 1981:16).” Unsur-unsur

keterampilan gerak kasar yang juga terdapat dalam olahraga bolavoli yang

terdapat dalam teknik-teknik dasar permainan bolavoli seperti pasing, serve,

semes, dan blok.

Page 11: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

19

Keterampilan gerak halus (Fine Motor Skills)

”Ketrampilan gerak yang baik melibatkan otot yang kecil baik lengan

maupun kaki dan digunakan di dalam latihan terbatas, (Drowatzky 1981:16).”

Keterampilan gerak halus ini lebih cenderung melibatkan anggota ekstremitas

gerak pada tubuh. Dalam olahraga bolavoli, peranan ekstremitas anggota gerak

tubuh sangat dominan sehingga membutuhkan keterampilan gerak halus dalam

penunjang keterampilan geraknya.

4) Rangsangan dan tanggapan

Rangsangan dan tanggapan dapat digolongkan menjadi diskrit, serial, atau

berlanjut, menurut pola temporalnya. Drowatzky (1981:16) menyimpulkan: Gerak

diskrit adalah peristiwa tunggal dengan suatu permulaan dan akhir yang

digambarkan secara jelas. Gerak serial mempunyai suatu permulaan dan akhir

yang terbatas tetapi berkombinasi dengan beberapa gerakan individu yang

mengikuti satu sama lain dalam urutan yg cepat. Gerak dengan peristiwa stimulus

berlanjut (seperti menggiring bola) dan perulangan, mendekati respon serupa yang

berlanjut.

Dalam olahraga bolavoli aspek rangsangan dan tanggapan menjadi salah

satu faktor penting. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan permainan bolavoli

memerlukan mekanisme rangasangan dari luar berupa gerakan bola, dan

tanggapan berupa perlakuan terhadap bola dengan pengaplikasian pada teknik-

teknik dasar yang terdapat dalam permainan bolavoli.

5) Respon fisik

”Suatu respon fisik mempunyai dua tahap, yaitu tahap persiapan/awalan

dan tahap penyelesaian, (Drowatzky 1981:16).” Tahap-tahap dalam respon fisik

dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tahap persiapan/awalan

Seorang atlet akan mempersiapkan dirinya (posisi tubuhnya) apabila akan

melaksanakan suatu gerakan. Dalam hal ini adalah tahapan awalan dari suatu

pelaksanaan keterampilan. Dapat dicontohkan secara nyata dalam bolavoli yaitu

Page 12: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

20

pada saat pemain bolavoli akan melakukan blok. Sikap ataupun gerakan awalan

dari gerakan tersebut merupakan tahap persiapan dari respon fisik.

Tahap penyelesaian

Dapat dikategorikan masuk ke dalam tahap ini apabila seluruh rangkaian

gerakan dari suatu keterampilan olahraga telah dilakukan. Dalam olahraga

bolavoli dapat dicontohkan, yaitu pada saat pemain setelah melakukan awalan

loncatan untuk melakukan blok lawan dan setelah itu melakukan gerakan

pendaratan. Sikap ataupun gerakan pelaksanaan dan akhir dari gerakan tersebut

merupakan tahap penyelesaian dari respon fisik.

Berdasarkan beberapa teori dasar belajar gerak yang dikemukakan, dapat

disimpulkan bahwa pembinaan serta pemberian latihan untuk pengusaan

keterampilan bermain bolavoli harus berlandaskan pada teori tersebut. Hal ini

dikarenakan bahwa setiap individu akan melalui tahapan-tahapan belajar motorik

dalam jenjang kehidupannya. Tahapan ini akan dilewati untuk menuju pada

pembentukan gerakan yang akan semakin lebih baik pada masing-masing individu

disetiap urutan jenjang hidup. Oleh karena itu penerapannya sangat dibutuhkan

untuk pembelajaran maupun pembinaan khususnya pada usia dini.

Selanjutnya aplikasi dari teori untuk mengetahui pengusaan beberapa

komponen belajar gerak tersebut dalam pembinaan, baik pembinaan prestasi

maupun pengusaan keterampilan, pada tahap awal dapat dilakukan dengan

identifikasi keberbakatan (talent scouting). Hal ini sangat penting dilakukan

karena dapat digunakan untuk pengelompokan individu berdasarkan keberbakatan

yang dimiliki dalam dunia olahraga. Demikian pula manfaatnya terhadap

pembinaan prestasi olahraga bolavoli. Apabila seorang individu telah diketahui

bahwa memiliki tingkat dominansi keberbakatan dalam bolavoli maka akan sangat

memudahkan dalam upaya pembinaan prestasi.

b. Identifikasi Keberbakatan sebagai Aplikasi Pengamatan

Tahapan awal di dalam melakukan pembinaan olahraga untuk mencapai

prestasi puncak yang maksimal harus dimulai dengan tahapan penelusuran bibit

unggul atau talent scouting. Talent scouting sangat dibutuhkan sekali dalam upaya

Page 13: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

21

untuk pencarian bibit unggul dalam kecabangan olahraga. Kebutuhan akan

komponen biomotor, kesesuaian somatotype tubuh satu cabang olahraga dengan

cabang olahraga yang lainnya berbeda-beda. Program latihan yang berkualitas

akan mempengaruhi hasil latihan yang lebih maksimal. Keberhasilan latihan dapat

dilihat dengan cara melakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan cara

melakukan tes dan pengukuran.

Setiap anak pasti dibekali dengan bakat atau talent sebagai potensi yang

dibawa sejak lahir, merupakan pembawaan yang diperoleh secara genetik dari

faktor keturunan. Bompa (1986: 330) mengidentifikasi sifat anak cenderung

mewarisi orang tuanya baik secara psikologis maupun biologis. Namun indicator

tersebut belumlah cukup, oleh karena tuntutan untuk dapat melakukan berbagai

cabang olahraga sangat beragam. Maka kriteria untuk mengidentifikasi calon

olahragawan berbakat setiap cabang olahraga juga beragam atau multiindikator.

Indikasi keberbakatan olahragawan harus dilakukan dengan pengukuran yang

obyektif, terhadap beberapa indikator yang diyakini sebagai modal utama yang

harus dimiliki calon olahragawan sesuai cabang olahraganya.

Dalam pembinaan prestasi olahraga bolavoli perlu dilakukan pengenalan

terhadap keterampilan dan kemudian dilanjutkan dengan pembinaan kondisi fisik

yang disesuaikan dengan pola perkembangan gerak dari masing-masing individu.

Keterampilan adalah kemampuan umtuk menggunakan satu atau beberapa teknik

secara tepat, baik dari segi waktu maupun situasi (Lutan, 1988:96). Ketrampilan

juga didefinisikan sebagai gerak otot atau gerak tubuh untuk mensukseskan

pelaksanaan aktifitas yang diinginkan (Singer, 1992:32). Kemudian Schmidt

(1991:5) memberikan batasan keterampilan sebagai kemampuan individu untuk

mencapai tujuan dalam jangka waktu yang minimum. Dikemukakan bahwa ada

tiga unsur penting dalam keterampilan yaitu ; (1) memahami cirri-ciri lingkungan

yang relevan, (2) memutuskan apa, dimana dan kapan dilakukan, (3)

menghasilkan kegiatan otot yang terorganisir untuk membangkitkan gerakan. Jadi

dapat disimpulkan bahwa keterampilan adalah kemampuan individu dalam

menggunakan gerakan otot atau gerakan tubuh untuk mensukseskan pelaksanaan

beberapa teknik secara tepat guna untuk mencapai tujuan dalam jangka waktu

Page 14: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

22

singkat. Dalam hal ini pelaksanaan keterampilan tersebut adalah keterampilan

bermain bolavoli.

Identifikasi bakat anak untuk pembinaan prestasi bolavoli sangat

diperlukan karena untuk mengarahkan anak sesuai dengan bakat yang dimilkinya.

Apabila seorang anak telah diketahui bakatnya dalam olahraga bolavoli maka

pembinaan prestasi akan dapat secara efektif dilakukan. Pembinaan prestasi

hendaknya dilakukan sejak usia dini karena sangat penting untuk memperhatikan

aktifitas fisik pada usia dini. Dengan pemeriksaan bakat awal ini dapat ditentukan

langkah pembinaan yang selanjutnya.

5. Latihan

Latihan merupakan suatu kegiatan olahraga yang sistematis dalam waktu

yang panjang, ditingkatkan secara bertahap dan perorangan, bertujuan

membentuk manusia yang berfungsi fisiologis dan psikologisnya untuk

memenuhi tuntutan tugas Bompa, (dalam Budiwanto 2004:12). Kemudian definisi

yang lain menyebutkan bahwa latihan adalah suatu program latihan fisik untuk

mengembangkan seorang atlit dalam menghadapi pertandingan penting (Fox,

Bowers & Foss, 1993:693)

Teknik adalah proses gerakan dan pembuktian dalam praktek dengan

sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas yang pasti dalam cabang olahraga

(Suharno, 1975 : 22). Keterampilan teknik merupakan bagian penting dalam

pencapaian prestasi. Dengan keterampilan teknik yang baik maka seorang atlet

memungkinkan mampu menampilkan permainan atau gaya yang baik dalam suatu

cabang olahraga. Teknik dalam setiap cabang olahraga selalu berkembang sesuai

dengan tujuan dan peraturan permainan yang semakin tinggi tuntutannya, yaitu

prestasi maksimal. Oleh karena itu latihan keterampilan teknik harus secara

proporsional mendapat prioritas utama dalam susunan program latihan.

Dalam suatu latihan kita perlu memperhatikan prinsip-prinsip latihan yang

ada agar tercapai tujuan yang diinginkan dan tidak membahayakan bagi kebugran

dan kesehatan serta keselamatan tubuh.

Page 15: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

23

Latihan olahraga merupakan suatu latihan dalam upaya untuk

meningkatkan fungsi sistem organ tubuh agar mampu memenuhi kebutuhan tubuh

secara optimal ketika berolahraga. Agar latihan olahraga mencapai hasil yang

maksimal.

Adapun prinsip-prinsip latihan yang secara umum diperhatikan adalah

sebagai berikut:

a. Prinsip Kekhususan (Specificty)

Untuk mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan latihan harus bersifat

khusus, yaitu khusus mengembangkan kemampuan tubuh sesuai dengan tuntutan

dalam cabang olahraga yang akan dikembangkan. Kekhususan dalam hal ini

adalah spesifik terhadap sistem energi utama, spesifik terhadap kelompok otot

yang dilatih, pola gerakan, sudut sendi dan jenis kontraksi otot.

Menurut Bompa (1990:34) bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan

dalam prinsip kekhususan yaitu: (1) melakukan latihan-latihan khusus sesuai

dengan karakteristik cabang olahraga, (2) melakukan latihan untuk

mengembangkan kemampuan biomotorik khusus dalam olahraga. Soekarman

(1987:60) mengemukakan bahwa latihan itu harus khusus untuk meningkatkan

kekuatan atau sistem energi yang digunakan dalam cabang olahraga yang

bersangkutan. Menurut Pyke, Robert, Woodman, Telford & Jarver (1991:119)

latihan harus ditujukan khusus terhadap sistem energi atau serabut otot yang

digunakan, juga dikaitkan dengan peningkatan ketrampilan motorik khusus.

Program latihan yang dilakukan harus bersifat khusus, disesuaikan dengan tujuan

yang ingin dicapai dalam cabang olahraga.

b. Prinsip Beban Lebih (The Overload Priciples)

Prinsip beban lebih adalah prinsip latihan yang menekankan pada

pembebanan latihan yang lebih berat daripada yang mampu dilakukan oleh atlet

(Yusuf Hadisasmita & Aip Syarifuddin, 1996:131) Atlet harus selalu berusaha

berlatih dengan beban yang lebih berat daripada yang mampu dilakukan saat itu,

artinya berlatih dengan beban yang berada diatas ambang rangsang. Kalau beban

latihan terlalu ringan (dibawah ambang rangsang), walaupun latihan sampai lelah,

Page 16: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

24

berulang-ulang dan dengan waktu yang lama, peningkatan prestasi tidak mungkin

tercapai.

Meskipun beban latihan harus berat, beban tersebut harus masih berada

dalam batas-batas kemampuan atlet untuk mengatasinya. Kalau bebannya terlalu

berat, maka perkembangan pun tidak akan mungkin karena tubuh tidak akan dapat

memberikan reaksi terhadap beban latihan yang terlalu berat tersebut. Hal ini juga

bisa mengakibatkan cedera (overtraining).

Pemberian beban dimaksud agar tubuh beradaptasi dengan beban yang

diberikan tersebut, jika itu sudah terjadi maka beban harus terus ditambah sedikit

demi sedikit untuk meningkatkan kemungkinan perkembangan kemampuan

tubuh. Penggunaan beban secara overload akan merangsang penyesuaian

fisiologis dalam tubuh, sehingga peningkatan prestasi terus-menerus hanya dapat

dicapai dengan peningkatan beban latihan (Bompa, 1990:44). Untuk mendapatkan

efek latihan yang baik organ tubuh harus diberi beban melebihi beban dari

aktivitas sehari-hari. Beban yang diberikan mendekati maksimal hingga maksimal

(Brook & Fahey, 1984:84).

c. Prinsip Beban Bertambah (The Prinsiples of Progresive)

Beban latihan adalah sejumlah intensitas, volume, durasi dan frekuensi

dari suatu aktivitas yang harus dijalani oleh atlet dalam jangka waktu tertentu

untuk meningkatkan kemampuan fungsional dari sistem organ tubuhnya agar

mampu beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi sesuai dengan tujuan latihan

(Nala,1998:34).

Peningkatan pemberian beban hendaknya dilakukan secara progresif dan

bertahap. Progresif artinya beban latihan selalu meningkat, dari awal sampai akhir

latihan. Peningkatan berat beban dilakukan tidak sekaligus, tetapi bertahap.

Diawali dengan beban rendah dan dilanjutkan ke beban yang semakin tinggi,

bukan sebaliknya pada awal latihan diberikan beban berat, kemudian makin lama

beban latihanya semakin ringan. Menurut Nala (1998:34) bahwa yang

dimaksudkan dengan beban latihan tidaklah selalu pengertiannya kuantitatif,

tetapi mencakup kuantitatif dan kualitatif. Beban latihan yang bersifat kuantitatif

Page 17: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

25

ini, beban latihannya dapat berupa berat beban yang harus diangkat, banyaknya

repetisi, set, lama istirahat per set, kecepatan, frekuensi perminggu dan

sebagainya. Bagi atlet cabang olahraga yang lain tentu beban latihannya akan

berbeda, sebab tujuan latihannya berbeda. Atlet pelari cepat 100 meter berlatih

agar dapat berlari secepat-cepatnya. Atlet pelompat tinggi tujuan latihanya adalah

agar mampu melompat setinggi-tingginya. Sedangkan atlet pelempar lembing

berlatih dengan harapan agar mampu melempar lembing sejauh mungkin, dengan

demikian dapatlah dimengerti mengapa atlet pelari cepat 100 meter beban latihan

utamanya tidak berupa mengangkat beban (halter) seberat-beratnya, tetapi berupa

kecepatan, jarak tempuh atau lamanya berlatih lari dalam sehari. Beban latihan

yang bersifat kualitatif dapat berupa presentase intensitas latihan, berapa persen

beban latihan diambil pada awal latihan dan berapa persen peningkatanya.

d. Prinsip Individualitas (The Prinsiples of Individuality)

Pada prinsipnya masing-masing individu berbeda satu dengan yang lain.

Dalam latihan setiap individu juga berbeda kemampuannya, manfaat latihan akan

lebih berarti jika program latihan tersebut direncanakan dan dilaksanakan

berdasarkan karakteristik dan kondisi individu atlet. Oleh karena itu faktor-faktor

karakteristik individu atlet harus dipertimbangkan untuk menyusun program

latihan. Berkaitan dengan hal ini Harsono (1988:112-113) mengemukakan bahwa:

faktor-faktor seperti umur, jenis kelamin, bentuk tubuh, kedewasaan, latar

belakang pendidikan, lamanya berlatih, tingkat kesegaran jasmaninya, ciri-ciri

psikologisnya, semua itu harus ikut dipertimbangkan dalam menyusun program

latihan.

Latihan yang dilakukan harus direncanakan dan dilaksanakan berdasarkan

karakteristik dan kondisi individu atlet. Program latihan yang disusun dan

pembebanan yang diberikan dalam latihan harus sesuai dengan kondisi tiap-tiap

individu.

Page 18: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

26

e. Prinsip Reversibelitas (The Prinsiples of Reversibility)

Kemampuan fisik yang dimiliki seseorang tidak menetap, tetapi dapat

berubah sesuai dengan aktivitas yang dilakukan. Keaktifan seseorang melakukan

latihan atau kegiatan fisik dapat meningkatkan kemampuan fisik, sebaliknya

ketidakaktifan atau tanpa latihan akan menimbulkan kemunduran kemampuan

fisik. Menurut Soekarman (1987:23) bahwa, setiap hasil latihan kalau tidak

dipelihara akan kembali keadaan semula. Berdasarkan prinsip ini, latihan fisik

harus secara teratur dan kontinyu.

Prinsip ini harus dipegang oleh pelatih maupun atlet. Latihan yang teratur

dan kontinyu akan membawa tubuh untuk dapat segera menyesuaikan diri pada

situasi latihan. Adaptasi tubuh terhadap situasi latihan ini, maka kemampuan

tubuh dapat meningkat sesuai dengan rangsangan yang diberikan.

Prinsip-prinsip latihan yang tersebut di atas harus dilaksanakan sebagai

mana mestinya karena dapat mempengaruhi kondisi atlet serta kesiapan mental

pada saat menghadapi suatu pertandingan. Dan apabila untuk menjaga kebugaran

maka dengan memenuhi semua prinsip latihan yang telah ditentukan akan

memperolaeh tingkat kebugaran yang proporsional. Latihan juga harus meliputi

aspek psikologis yang di dalamnya termasuk memperhatikan karakteristik khusus

otot di dalam tubuh manusia diantara sifat-sifat otot manusia pada umumnya. (Fox

1983:3). Adapun tujuan latihan teknik adalah:

Untuk mempertinggi keterampilan gerakan teknik dan otomatisasi

gerakan teknik dalam suatu cabang olahraga

Otomatisasi gerakan ditandai dengan hasil gerakan yang ajeg dan

konsisten, sedikit atau jarang melakukan kesalahan, dalam situasi yang

berbeda-beda selalu dapat melakukan gerakan dengan konsisten.

Bompa (dalam Budiwanto, 2004:30) menyatakan, "faktor dasar latihan

meliputi latihan fisik, teknik, taktik, dan mental". Jadi latihan itu harus dilakukan

secara menyeluruh agar proporsinya tepat dan menimbulkan efek yang baik bagi

tubuh.

Bompa (dalam Budiwanto, 2004:6) menyatakan bahwa" Untuk memoles

dan menyempurnakan teknik olahraga yang dipilih melalui suatu upaya teknis,

Page 19: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

27

seseorang harus mengembangkan kapasitas penampilan lebih lanjut dengan teknik

yang tepat secara keseluruhan."

Menurut Suharno (1992:46) "teknik adalah suatu proses gerakan dan

pembuktian dalam praktik dengan sebaik mungkin untuk menyelesaikan tugas

yang pasti dalam cabang olahraga". Budiwanto (2004:46) menyatakan bahwa"

keterampilan teknik merupakan bagian terpenting dalam pencapaian prestasi

olahraga. Tanpa keterampilan teknik yang baik maka seorang atlet tidak mungkin

akan mampu menampilkan permainan atau gaya yang baik dalam suatu cabang

olahraga". Budiwanto (2004:46) menyimpulkan: Teknik dasar ada tiga kategori,

yaitu teknik dasar, teknik menengah dan teknik tinggi". Teknik dasar adalah suatu

teknik dimana proses melakukan gerakan merupakan fondamen dasar, gerakan

dilakukan dalam kondisi sederhana dan mudah. Teknik menengah adalah suatu

teknik dimana dalam melakukan gerakan menuntut penggunaan kecepatan,

kekuatan, kelincahan dan koordinasi yang lebih tinggi daripada teknik dasar.

Teknik tinggi adalah suatu teknik dimana dalam melakukan gerakan menuntut

tempo yang tinggi, koordinasi, keseimbangan, ketepatan yang tinggi serta gerakan

tersebut sulit, simultan dalam kondisi yang berat.

Dalam kegiatan kepelatihan, pelatih diharapkan mampu memberikan

tahap-tahap latihan, dari yang mudah ke yang sukar, dari beban yang ringan ke

yang berat, dari teknik yang rendah, menengah, lalu ke teknik yang lebih tinggi,

agar peserta mampu beradaptasi secara perlahan-lahan. Suharno (1975:60)

menyatakan langkah-langkah melatih teknik: (a) Melatih gerak teknik secara

keseluruhan dan kasar, (b) melatih gerak-gerak badan dengan teliti dan benar, (c)

melatih gerak keseluruan secara cermat dengan jalan menitik beratkan kunci-

kunci gerak yang dapat menjamin kebenaran gerak keseluruhan, (d)

mengotomatisasikan gerak yang benar secara keseluruhan dengan jalan

melakukan sebanyak mungkin frekuensinya, (e) dicobakan/dipraktekkan dalam

permainan dengan pengontrolan secara cermat gerakan teknik tersebut, (f)

penyempurnaan kesalahan-kesalahan yang terdapat saat bermain/bertanding,

kemudian dilatih secara intensif untuk pemantapan otomatisme gerak, (g)

dinilai/dievaluasi hasil gerak keterampilan yang menjadi tujuan latihan.

Page 20: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

28

Latihan penguasaan taktik juga harus dilaksanakan secara bertahap sesuai

dengan prinsip-prinsip latihan. Hal ini bertujuan untuk lebih memudahkan dalam

penguasaan tekniknya sehingga dapat memperoleh hasil yang maksimal. latihan

dari tahap yang paling sederhana menuju kepada tingkatan yang lebih kompleks

akan sangat efektif dilakukan karena penguasaan ketrampilan geraknya dapat

tersusun dengan sistematis, pada dasarnya taktik bertahan dalam bolavoli dapat

dilakukan secara individu ataupun kelompok, keduanya bertujuan untuk

memperoleh nilai tertinggi dengan cepat sehingga dapat menjadi pemenang.

Taktik individu dapat dilakukan seorang pemain dalam menerima bola dari

serangan lawan, baik berupa serangan semes maupun serangan bola biasa,

sedangkan taktik kelompok merupakan pertahanan yang benar-benar menuntut

kebersamaan.pertahanan ini dilakukan pada saat mengantisipasi serangan semes

dari lawan dari arah bola di dekat net,dengan cara dua atau tiga pemain untuk

membendung serangan dari lawan,dengan cara melakukan dua blok ataupun tiga

blok.

B. Kerangka Berfikir

Kerangka berpikir merupakan argumentasi teoritik terhadap hipotesis yang

diajukan, dalam penelitian pengembangan kerangka berpikir memberikan arahan

tentang langkah-langkah metodologis yang akan diambil, penelitian ini

menggunakan metode pengembangan research and development. Pengembangan

atau yang sering disebut sebagai penelitian pengembangan dilakukan dengan

maksud menjembatani jurang yang terbentang cukup lebar antara penelitian dan

praktek pendidikan. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggung jawabkan.

Dapat disebutkan lagi bahwa teori-teori, model, serta konsep ilmiah yang telah

ditemukan atau dikemukakan sebelumnya dapat dikaji kembali untuk kemudian

dilakukan suatu pengembangan yang menghasilkan sesuatu yang baru dari hal

Page 21: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

29

tersebut sehingga akan menjadi sempurna baik substansi maupun tujuan yang

dihadirkan.

Model merupakan suatu tiruan dari yang aslinya, mengatur bagian khusus

suatu fenomena yang diamati atau diselidiki. Tujuan suatu model ini untuk

memperoleh suatu yang ideal, dan meskipun keadaan abstrak ideal diatas adalah

kenyataan yang kongkrit, itu juga menggambarkan sesuatu yang diusahakan untuk

dicapai, suatu peristiwa yang akan dapat diperoleh. Suatu model mempunyai

kekhususan untuk setiap perorangan atau tim. Suatu model latihan akan

memperhatikan beberapa faktor lain, potensi dan fisiologis atlet, fasilitas, dan

lingkungan sosial.

Pemilihan metode pengembangan ini karena dianggap sesuai dengan

permasalahan yang akan diangkat menjadi topik penelitian dan dapat menjadi

solusi dari permasalahan yang ada. Secara garis besar metode pengembangan ada

tiga tahap, yang pertama pendahuluan, kedua tahap uji produk, dan tahap uji

efektivitas produk. Tahap 1, pendahuluan terdiri analisis kebutuhan, kajian

teoritik dan pengembangan produk awal. Analisis kebutuhan dilakukan untuk

mengetahui proses latihan dan kesejangan antara harapan dan kenyataan di klub

bolavoli Kota Surakarta setelah menemukan masalah yang akan diangkat menjadi

masalah penelitian, kemudian dilanjutkan kajian teoritik yang relevan dengan

topik masalah penelitian yang diangkat. Langkah selanjutnya pengembangan

produk awal yaitu mengembangkan model latihan taktik bertahan dalam bolavoli.

Model latihan taktik bertahan bolavoli dikembangkan berdasarkan karakteristik

atlet putra tingkat intermediet dan disesuaikan dengan kajian teori tentang

bolavoli, analisis kondisi fisik, prinsip latihan dan tentang belajar gerak.

Tahap 2, uji coba produk ada dua yaitu uji coba ahli dan uji coba lapangan

bertujuan untuk mendapatkan penilaian dari ahli bolavoli dan atlet bolavoli putra

tingkat intermediet di Kota Surakarta. Hasil evaluasi dijadikan acuan dan

masukan untuk perbaikan model latihan taktik bertahan yang dikembangkan oleh

peneliti. Hasil penelitian juga sebagai acuan, apakah produk bisa dilanjutkan atau

tidak.

Page 22: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

30

Tahap 3, uji efektivitas produk menggunakan rancangan eksperimen

semu, eksperimen semu membandingkan 2 kelompok antara kelompok coba yang

menggunakan model latihan taktik bertahan dalam bolavoli yang dikembangkan

peneliti dan kelompok kontrol yang menggunakan model latihan taktik bertahan

dalam bolavoli yang konvensional. Uji efektivitas ada tiga tahapan yaitu: tes awal,

perlakuan, tes akhir. Tes awal menggunakan insstrumen skala penilaian taktik

bertahan dalam bolavoli bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal

keterampilan taktik bertahan bolavoli atlet putra tingkat intermediet kelompok

coba dan kelompok kontrol di Kota Surakarta. Perlakuan kelompok coba dan

kelompok kontrol selama 24 kali pertemuan, 3 kali seminggu, banyaknya

pertemuan disesuaikan dengan prinsip latihan. Tes akhir menggunakan instrumen

skala penilaian taktik bertahan bolavoli bertujuan untuk mengetahui kemampuan

taktik bertahan atlet putra tingkat intermediet di Surakarta setelah diberi

perlakuan.

C. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian

teoritis yang dikemukakan. Sampai saat ini belum banyak dilakukan penelitian

dalam peningkatan kemampuan taktik bertahan dalam bolavoli, secara

metodologis telah banyak penelitian ilmiah yang dilakukan khususnya yang

terkait dengan pengembangan model latihan taktik bertahan dalam bolavoli untuk

meningkatkan kemampuan bolavoli.

D. Spesifikasi Produk

Dalam kegiatan pengembangan ini, peneliti akan mengembangkan model

latihan taktik bertahan bolavoli dengan memperhatikan tahapan pelaksanaan

latihan, yang dilakukan dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke

yang kompleks, dari jarak dekat ke yang jauh, dan dari tingkat kesulitan yang

rendah ke yang tinggi (Depdiknas, 2005:9). Kemudian akan menjelaskan yaitu

pertama tentang macam-macam taktik bertahan dalam bolavoli. Kedua akan

Page 23: 1. Karakteristik Bolavoli - abstrak.ta.uns.ac.idabstrak.ta.uns.ac.id/wisuda/upload/A121108010_bab2.pdf · terdapat 6 pemain, 3 pemain sebagai penyerang dan 3 lainnya sebagai bertahan

31

smenjelaskan tentang macam-macam variasi taktik bertahan dalam bolavoli.

Produk yang dihasilkan berisi tentang model-model latihan taktik bertahan dalam

bolavoli yang selalu digunakan dalam setiap pertandingan bolavoli, sehingga ini

dapat meningkatkan keterampilan taktik bertahan.

Tabel 2.1 Ruang Lingkup Pemgembangan Produk

Konsep Variabel Sub variabel Indikator

Bolavoli

Model

latihan taktik

pertahanan

bolavoli

Latihan fisik

khusus untuk

taktik bertahan

bolavoli

Latihan Fleksibilitas Peregangan

Statis

Latihan Fleksibilitas Peregangan

dinamis

Latihan Kekuatan

Latihan Kelincahan

Latihan taktik

bertahan dari

servis

Posisi set upper di posisi 1 normal

Posisi set upper di posisi 1 variasi

Posisi set upper di posisi 2 normal

Posisi set upper di posisi 2 variasi

Posisi set upper di posisi 3 normal

Posisi set upper di posisi 3 variasi

Posisi set upper di posisi 4 normal

Posisi set upper di posisi 4 variasi

Posisi set upper di posisi 5 normal

Posisi set upper di posisi 5 variasi

Posisi set upper di posisi 6 normal

Posisi set upper di posisi 6 variasi

Latihan bertahan

menghadapi

serangan lawan

Bertahan untuk serangan dari posisi 4

Bertahan untuk serangan dari posisi 3

Bertahan untuk serangan dari posisi 2