1 jurnal dr heka.doc

4
ABSTRAK Latar Belakang. Prevalensi infeksi tuberkulosis (TB) di Indonesia cukup tinggi. Sumber transmisi TB pada anak sebagian besar berasal dari penderita TB paru dewasa sputum (+). Tes mantoux adalah alat diagnostik untuk infeksi TB. Vaksin BCG telah digunakan sebagai pencegah TB namun efekasinya masih diperdebatkan. Objektif. Untuk mengetahui hubungan antara hasil tes mantoux dan vaksin BCG pada anak yang berkontak dengan penderita TB paru dewasa dan untuk mengetahui perbedaan indurasi tes mantoux dengan status gici, usia, tipe komtak TB. Dan durasi waktu sejak vaksin BCG pada kelompok vaksin BCG . Metode. Studi cross-sectional dari februari – maret 2011 pada bayi dan anak (usia 3 bulan sampai 5 tahun), yang berkontak dengan penderita TB paru dewasa di rumah. Kami menggunakan tuberkulin (mantoux) tes untuk mendeteksi indeksi TB pada anak. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok vaksin BCG dan kelompok tanpa vaksin (50 dengan vaksin BCG dan 50 tanpa vaksin BCG). Hasil tes mantoux positif didapatkan pada 9 subjek yang vaksinasi BCG dan 33 subjek tanpa vaksinasi. Rerata diameter indurasi pada kelompok dengan vaksin dan tanpa vaksin adalah 7,6 mm dan 9,6 mm, (CI 95% p=0,074). Pada anak yang berkontak dengan penderita TB paru dewasa dengan apusan sputum (+), vaksinasi BCG merupakan faktor protektif melawan infeksi TB dengan odd ratio (OR) 0,114 (CI 95%, 0,045 ke 0,286; p=0,0001). Tidak ada perbedaan yang signifikan indurasi antara kedua kelompok t erkait status gizi, usia, tipe kontak TB , dan durasi sejak vaksinasi BCG. . Vaksinasi BCG memberi efek proteksi pada anak yang terpapar TB, berdasarkan hasil tes mantoux. Bagaimanapun, tidak ada perbedaan indurasi Paedritica indonesiana Volume 55 Januari-2015 Number 1

Upload: debi-lailatul-rahmi

Post on 31-Jan-2016

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 jurnal dr heka.doc

ABSTRAK

Latar Belakang. Prevalensi infeksi tuberkulosis (TB) di Indonesia cukup tinggi. Sumber transmisi TB pada anak sebagian besar berasal dari penderita TB paru dewasa sputum (+). Tes mantoux adalah alat diagnostik untuk infeksi TB. Vaksin BCG telah digunakan sebagai pencegah TB namun efekasinya masih diperdebatkan.

Objektif. Untuk mengetahui hubungan antara hasil tes mantoux dan vaksin BCG pada anak yang berkontak dengan penderita TB paru dewasa dan untuk mengetahui perbedaan indurasi tes mantoux dengan status gici, usia, tipe komtak TB. Dan durasi waktu sejak vaksin BCG pada kelompok vaksin BCG .

Metode. Studi cross-sectional dari februari – maret 2011 pada bayi dan anak (usia 3 bulan sampai 5 tahun), yang berkontak dengan penderita TB paru dewasa di rumah. Kami menggunakan tuberkulin (mantoux) tes untuk mendeteksi indeksi TB pada anak. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok vaksin BCG dan kelompok tanpa vaksin BCG.

Hasil. Didapatkan subjek anak (50 dengan vaksin BCG dan 50 tanpa vaksin BCG). Hasil tes mantoux positif didapatkan pada 9 subjek yang vaksinasi BCG dan 33 subjek tanpa vaksinasi. Rerata diameter indurasi pada kelompok dengan vaksin dan tanpa vaksin adalah 7,6 mm dan 9,6 mm,

(CI 95% p=0,074). Pada anak yang berkontak dengan penderita TB paru dewasa dengan apusan sputum (+), vaksinasi BCG merupakan faktor protektif melawan infeksi TB dengan odd ratio (OR) 0,114 (CI 95%, 0,045 ke 0,286; p=0,0001). Tidak ada perbedaan yang signifikan indurasi antara kedua kelompok t

erkait status gizi, usia, tipe kontak TB , dan durasi sejak vaksinasi BCG.

. Vaksinasi BCG memberi efek proteksi pada anak yang terpapar TB, berdasarkan hasil tes mantoux. Bagaimanapun, tidak ada perbedaan indurasi tes mantoux jika dikaitkan dengan status nutrisi, usia, tipe kontak TB, atau durasi sejak vaksinasi BCG antara kelompok bengan vaksinasi BCG dan tanpa vaksinasi BCG.

Kata kunci. Vaksinasi BCG, es mantoux , kontak dengan penghuni rumah, tuberkulosis

Prevalensi Infeksi dan penyakit

tuberkulosis pada anak lebih banyak di negara berkembang. WHO memperkirakan bahwa di dunia ±180 juta anak usia kurang dari 15 tahun terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Menurut laporan WHO 1998 setiap 4 detik 1 orang terinfeksi TB dan setiap 10 detik 1 orang meninggal. Di Indonedia insidensi TB telah dilaporkan sebanyak 228/100.000 orang, dan di Medan, TB diduga 264/100.000 orang, dengan proporsi TB paru sebesar 10.3% (Subdit TB Depkes RI 200-2010).

Di Indonesia , vaksinasi Bacille Calmate Guerin (BCG) telah digunakan sebagai pencegah TB, tapi efekasinya masih diperdebatkan. Efek protektif vaksin BCG telah ditemukan 0-80%, di klinis dan studi case control bervariasi setiap negara. Seseorang yang tinggal satu rumah dengan penderita TB memiliki risiko tinggi untuk terinfeksi, sehingga sangat penting untuk mengevaluasi anak di rumah tersebut. Tes

Paedritica indonesiana

Volume 55 Januari-2015 Number 1

Page 2: 1 jurnal dr heka.doc

mantoux adalah metode standar untuk mendeteksi infeksi TB. Vaksinasi BCG akan mempengaruhi hasil tes mantoux selama 5 tahun setelah imunisasi.

Tujuan dari oenelitian ini adalah mengetahui hubungan antara hasil tes mantoux dan vaksinasi BCG pada anak yang berkontak dengan penderita TB dewasa daj untuk mengetahui perbedaan indurasi tes mantoux berkaitan dengan status gizi , usia, tipe kontak, dan durasi sejak vaksinasi BCG pada kedua kelompok.

METODE

Studi cross-sectional telah dilakukan di rumah pasien dengan sputum (+) danterdaftar di balai pengobatan pemberantasan penyakit paru (BP4) di Medan. Anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal dengan penderita TB sputum (+) dan orang tua yang bersedia mengisi kuesioner diinklusi.

Kami meng-eksklud anak dengan malnutrisi berat, campak, mumps, tuberkulosis berat, abdominal typus, keganasan, pasien yang sedang mengalami immunocompromised, dan yang menerima terapi jangka panjang kortikosteroid atau obat immunosupresif lainnya, sebagaimana hal ini akan mempengaruhi status imun. Dan juga anak yang dalam 6 minggu terakhir menerima vaksin virus hidup, atau dalam 2 inggu terakhir melakukan tes mantoux. Kami membagi partisipan ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok vaksinasi BCG dan tidak vaksinasi BCG. Informasi status imunisasi didapatkan dari pengakuan orangtua , observasi skar di area deltoid atau dari kartu menuju sehat mereka.

Minimal sampel yang diterima dihitung menggunakan formula untuk menguji hipotesis dari 2 proporsi independen yang menghasilkan 50 anak masing masing kelompok. Dasar karakteristik subjek dan informasi didapatkan dari kuesioner yang dilengkapi orangtua. Tes mantoux dilakukan pada semua subjek menggunakan PPD RT 23 2TU dengan dosis 0,1 mL dan disuntikkan di volar lengan kiri. Kami membaca hasil tes mantoux setelah 48-72 jam. Perhitungan diameter didasarkan atas indurasinya bukan hiperemisnya. Hasil tes mantoux dikatakan positif jika diameter indurasi ≥10 mm pada anak tanpa vaksinasi BCG dan ≥15 mm pada anak yang divaksinasi BCG.

Studi ini telah mendapat ixin dari komite etik penelitian Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Kami menggunakan SPSS versi 15.0 dan microsift ecxel 2007 untuk memproses data. Uji chi square untuk mengevaluasi hubungan antara hasil tes mantoux dengan status vaksinasi BCG. Uji anova digunakan untuk mengetahui hubungan indurasi tes mantoux terhadap usia dan status gizi. Tes t-independen digunakan untk mengevaluasi hubungan antara indurasi tes mantoux dan tipe kontak TB. Regresi linear untuk mengetahui hbungan antara indurasi tes mantous dan durasi waktu sejak vaksinasi BCG. Perbedaan dipertimbangkan dengan p-value <0,05 dengan CI 95%.

HASIL.