1. jasa pengolahan data dan permodelan hidro …pranataocean.com/wp-content/uploads/2019/07/... ·...

Adi Surya Pria Pranata, S.Kel, M.Eng. Email1: [email protected]

Email 2: [email protected] Phone 1 : 082138888202

Jl. Nugraha I No. 29 Ungaran

Kab. Semarang, Jawa Tengah 50519

1. JASA PENGOLAHAN DATA DAN PERMODELAN HIDRO-OSEANOGRAFI

No. Pengolahan Data dan

Permodelan Keterangan

1 Pasang surut Perhitungan Admiralty untuk mendapatkan konstanta pasang surut dan elevasi penting muka air dan Prediksi Pasang surut

2 Arus sungai 2D Permodelan arus sungai dengan input debit sungai (pola arus sungai beserta sebaran kecepatan arus pada sepanjang sungai)

3 Arus pasang surut 2D Permodelan arus pada perairan laut dan muara dengan input pasang surut (pola arus beserta sebaran kecepatan arus perairan laut)

4 Arus Sejajar Pantai 2D Permodelan arus pada perairan pantai dengan input Tinggi, Periode dan arah gelombang (pola arus sejajar pantai atau arus transpor)

5 Bathimetri Peta kontur bathimetri dan Cross section

6 Sedimen dasar perairan Analisa Sedimen dasar perairan untuk memperoleh ukuran butir dan tipe sedimen.

7 TSS (suspended sedimen)/ Sebaran sedimen 2D

Permodelan TSS (suspended sedimen)/ permodelan konsentrasi Sebaran sedimen 2D

8 Kualitas Air 2D Permodelan konsentrasi Sebaran kualitas air polutan 2D

9 Gelombang Permodelan refraksi, difraksi, tinggi dan periode gelombang Gelombang

10 Topografi Peta situasi dan Cross section

11 Perubahan garis pantai permodelan evolusi Perubahan garis pantai selama 10 tahun

12 Thermal dispersion 2D permodelan sebaran Thermal dispersion 2D dari outlet PLTU

13 Pengendapan sedimen 2D Permodelan pengendapan sedimen 2D





2. HASIL PENGOLAHAN DATA (ANALISA DATA SURVEY)

A. PASANG SURUT

Dari pekerjaan ini diperoleh :

1. Konstanta pasut

2. Bilangan Formzahl (tipe pasut)

3. Komponen2 penting seperti HHWL, MSL, LLWL.

4. Prediksi pasang surut dengan metode Admiralty.

5. Verifikasi pasang surut model dengan data pasang surut pengukuran di lokasi studi.

6. Diskripsi nilai-nilai penting pasut terhadap BM

1. Grafik pasang surut

2. Konstanta Harmonik Hasil Pengolahan Data Pasang Surut dengan Metode Admiralty.

Konstanta A (m) g (o)

S0 1.73 0

M2 0.71 215.36

S2 0.53 8.13

N2 0.17 304.87

K1 0.37 87.13

O1 0.29 259.72

M4 0.07 169.33

MS4 0.07 304.27

K2 0.14 8.13

P1 0.12 87.13





3. Tipe pasang surut dan Nilai Formzahl Hasil Pengolahan Data Pasang Surut dengan

Metode Admiralty.

F (Formzahl) 0,53

Tipe Pasang surut campuran condong ke ganda

4. Nilai-Nilai elevasi Penting Hasil Pengolahan Data Pasang Surut dengan

Metode Admiralty.

LLWL -0,18 m

HHWL 3,75 m

MSL 1,73 m

5. Diskripsi ikatan elevasi air (nol air) terhadap BM.





B. ARUS


- Arah arus dominan

- Faktor dominan terhadap arus (pasut atau non pasut)

- Arus harian

- Mawar arus

- Frekuensi kejadian arus

1. Grafik kecepatan dan arah arus terhadap pasang surut.

2. Grafik kecepatan pada tiap kedalaman (Permukaan, tengah dan dasar).





3. Scatter plot arus pada tiap kedalaman (Permukaan, tengah dan dasar).

4. Vektor plot arus pada tiap kedalaman (Permukaan, tengah dan dasar).





5. Current rose pada tiap kedalaman (Permukaan, tengah dan dasar).

6. Distribusi kecepatan dan arah arus pada tiap kedalaman (Permukaan, tengah dan dasar).

Frekuensi Kejadian Arus Dalam Persen (%)

Arah Kecepatan Arus (cm/det)

Jumlah Calm >0-20 >20-40 >40-60 >60-80 >80-100 >100

- 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

0 U 0.00 0.35 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.35

22,5 UTL 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

45 TL 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

67,5 TLT 0.00 1.04 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.04

90 T 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

112,5 TTg 0.00 3.47 2.08 0.00 0.00 0.00 0.00 5.56

135 Tg 0.00 12.50 21.18 3.13 0.00 0.00 0.00 36.81

157,5 TgS 0.00 0.69 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.69

180 S 0.00 0.69 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.69

202,5 SBD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

225 BD 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

247,5 BDB 0.00 0.35 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.35

270 B 0.00 0.69 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.69

292,5 BBL 0.00 0.69 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.69

315 BL 0.00 4.86 11.11 13.19 14.58 4.86 0.00 48.61

337,5 BLU 0.00 4.17 0.35 0.00 0.00 0.00 0.00 4.51

Total 0.00 29.51 34.72 16.32 14.58 4.86 0.00 100

Kumulatif 0.00 29.51 64.24 80.56 95.14 100 100 100





7. Analisa arus pasang surut atau arus non pasang surut pada tiap kedalaman (Permukaan,

tengah dan dasar).

Dominan pengaruh Pasut

Dominan pengaruh non Pasut





C. GELOMBANG


1. Tinggi gelombang

2. Periode gelombang

3. Arah gelombang

4. Tinggi gelombang maksimum, signifikan dan minimum

1. Grafik raw data tinggi dan periode gelombang

2. Grafik tinggi gelombang harian





3. Grafik periode gelombang harian

D. SEDIMEN DASAR


1. Ukuran butir sedimen

2. Tipe sedimen dasar perairan

1. Grafik ukuran butir sedimen





2. Tabel prosentase sedimen

No

Sampel

Prosentase (%)

Gravel Sand Silt/Clay

W-01 0,00 17,41 82,59

W-02 0,23 68,91 30,86

W-03 0,00 36,87 63,13

W-04 0,00 17,56 82,44

W-05 0,00 41,87 58,13

E. BATHIMETRI dan TOPOGRAFI


1. Kontur kedalaman

2. Profil melintang kedalaman

3. Kontur 3D

4. Cross section

5. Peta bathimetri (CAD atau GIS)

1. Kontur bathimetri dan peta situasi topografi dalam format CAD





Kontur bathimetri dan peta situasi topografi dalam format CAD

2. Cros section kedalaman.





3. Kontur bathimetri dalam format GIS

4. Kontur bathimetri dalam format 3D





F. ANGIN


1. Mawar angin

2. Frekuensi kejadian angin

3. Daerah pembangkitan gelombang

4. Jarak fetch efektif

5. Tinggi gelombang

6. Periode gelombang

7. Arah gelombang

8. Kalla ulang gelombang 100 tahun

9. Mawar gelombang

10. Distribusi tinggi dan arah gelombang

1. Wind rose dan distribusi kecepatan serta arah angin

2. Analisa daerah pembangkitan gelombang (Fetch)

BARAT LAUT





Fetch efektif arah Barat Laut

No. α Xi(Km) Xi(meter) Cos α Xi(Km)Cos α Xi(meter)Cos α

1 42 21.13 21129 0.74 15.70 15700.96

2 36 24.50 24498 0.81 19.82 19818.88

3 30 233.16 233163 0.87 201.92 201919.16

4 24 539.21 539209 0.91 492.57 492567.42

5 18 563.99 563991 0.95 536.41 536411.84

6 12 597.49 597493 0.98 584.41 584407.90

7 6 631.93 631933 0.99 628.46 628457.37

8 0 600.67 600671 1.00 599.62 599624.17

9 6 659.89 659893 0.99 656.26 656263.59

10 12 484.00 575566 0.98 562.96 562961.10

11 18 575.566 549319 0.95 522.46 522457.30

12 24 549.32 549319 0.91 501.80 501802.91

13 30 530.92 530924 0.87 459.78 459780.18

14 36 519.23 519226 0.81 420.05 420053.83

15 42 442.29 442287 0.74 328.66 328663.47

TOTAL 13.51 6530.89 6530890.09

Fetch efektif arah Barat Laut 483.45 483452.45

3. Konversi kecepatan angin ke dalam tinggi gelombang dengan metode Svendrup Monk

and Bretcneider 1984.





4. Konversi kecepatan angin ke dalam Periode gelombang dengan metode Svendrup

Monk and Bretcneider 1984.

5. Perhitungan kalla ulang tinggi gelombang 100 Tahun





6. Wave rose tinggi dan arah gelombang

7. Distribusi tinggi dan arah gelombang

ARAH FREKUENSI TINGGI GELOMBANG (%)

TOTAL CALM 0.0-0.4 0.4-0.8 0.8-1.2 1.2-1.6 1.6-2.0 2.0-2.4 >2.4

U 30.44% 8.06% 9.41% 1.18% 0.18% 0.00% 0.03% 0.00% 49.28%

TL 0.00% 0.73% 0.48% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 1.20%

TG 0.00% 11.47% 4.22% 0.15% 0.03% 0.03% 0.00% 0.00% 15.88%

T 0.00% 18.37% 14.55% 0.63% 0.08% 0.00% 0.00% 0.00% 33.63%

S 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

BL 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

BD 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

B 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00%

TOTAL 30.44% 38.62% 28.66% 1.96% 0.28% 0.03% 0.03% 0.00% 100.00%





5. PERMODELAN HIDRO-OSEANOGRAFI

A. PASANG SURUT


1. Konstanta pasut

2. Bilangan Formzahl (tipe pasut)

3. Komponen2 penting seperti HHWL, MSL, LLWL.

4. Prediksi pasang surut dengan metode Least square.


6. Kedalaman perairan pada sat pasang tertinggi atau surut terendah.

Catatan :

Hasil prediksi dengan metode Least square memiliki tingkat keakuratan yang lebih baik.

1. Verifikasi permodelan pasang surut dengan pengamatan pasang surut

2. Konstanta Harmonik Hasil Pengolahan Data Pasang Surut permodelan.





3. Elevasi kedalaman perairan pada saat pasang atau surut.

B. Arus sungai


1. Kecepatan arus dengan kondisi debit hidrograf banjir dll.

2. Arah arus

3. Verifikasi arus model dengan data arus pengukuran


5. Kondisi arus existing

6. Kondisi arus dengan penambahan perencanaan struktur

1. Kondisi existing

pasang surut

Kondisi Existing





2. Kondisi dengan penambahan struktur krib.

C. Arus pada muara sungai (debit dan pasang surut)


1. Kecepatan arus

2. Arah arus





1. Kondisi existing

Surut menuju pasang Pasang menuju surut

Kondisi dengan penambahan krib pada badan sungai





D. Arus pasang surut (Perairan Laut)


1. Kecepatan arus

2. Arah arus





1. Kondisi existing

2. Kondisi dengan perencanaan reklamasi dan struktur bangunan pantai

Kondisi Existing

Kondisi dengan

perencanaan

reklamasi

Pola arus pada

struktur pantai





E. Arus Transpor atau arus sejajar pantai (Perairan Laut)


1. Kecepatan arus

2. Arah arus





1. Kondisi existing

2. Kondisi dengan perencanaan struktur bangunan pantai (groin)

Kondisi Existing (arah datang

gelombang Utara)

Kondisi dengan groin pada pantai





F. Permodelan Arus 3D


1. Kecepatan arus

2. Arah pergerakan arus

3. Profil vertikal kecepatan arus terhadap kedalaman.





G. Permodelan gelombang 3D


4. Tinggi gelombang

5. Arah penjalaran gelombang

6. Refraksi gelombang

7. Difraksi gelombang

8. Verifikasi tinggi gelombang model dengan data pengukuran

9. Penjalaran gelombang existing

10. Penjalaran gelombang dengan penambahan perencanaan struktur





H. Permodelan gelombang 2D (ST WAVE DAN CMS WAVE)


1. Tinggi gelombang

2. Arah penjalaran gelombang

3. Refraksi gelombang

4. Difraksi gelombang

5. Verifikasi tinggi gelombang model dengan data pengukuran

6. Penjalaran gelombang existing

7. Penjalaran gelombang dengan penambahan perencanaan struktur

1. Kondisi Existing (Layout GIS)





2. Kondisi dengan penambahan struktur bangunan pantai (Break water)

3. Perbandingan tinggi gelombang Existing dengan Kondisi penambahan struktur bangunan

pantai (Break water)





I. Permodelan gelombang pecah 3D


1. Tinggi gelombang pecah

2. Kedalaman gelombang pecah

3. Tipe gelombang pecah

J. Permodelan sebaran konsentrasi sedimen 2D (TSS)


1. Sebaran konsentrasi sedimen pada kondisi existing

2. Arah dominan sebaran konsentrasi sedimen

3. Daerah terkena dampak dari pengerukan sedimen

4. Daerah terkena dampak dari pembuangan pengerukan sedimen (Dumping area)

5. Sebaran konsentrasi sedimen dengan penambahan struktur

1. Sebaran konsentrasi sedimen dari sungai.





2. Effektifitas penanggulangan sedimen dari sungai ke dalam kolam pelabuhan dengan

penambahan struktur.

3. Sebaran konsentrasi sedimen dari aktifitas pengerukan kolam pelabuhan.





K. Permodelan pengendapan sedimen sungai 2D


1. Daerah potensial terjadinya pengendapan sedimen

2. Tinggi pengendapan sedimen

3. Volume sedimentasi dan volume sedimen erosi





L. Permodelan pengendapan sedimen Muara 2D


1. Daerah potensial terjadinya pengendapan sedimen

2. Tinggi pengendapan sedimen

3. Volume sedimentasi dan volume sedimen erosi





M. Permodelan Sebaran Panas 2D (Thermal/Suhu)


1. Sebaran konsentrasi thermal pada kondisi existing

2. Arah dominan sebaran thermal

3. Daerah terkena dampak dari pembuangan air panas PLTU

4. Sebaran konsentrasi thermal dengan penambahan struktur

1. Kondisi existing

2. Kondisi dengan penambahan thermal deflector





N. Permodelan Sebaran Panas 3D (Thermal/Suhu)


1. Sebaran konsentrasi thermal pada kondisi existing

2. Arah dominan sebaran thermal

3. Daerah terkena dampak dari pembuangan air panas PLTU

4. Sebaran konsentrasi thermal dengan penambahan struktur

5. Profil vertikal sebaran thermal terhadap kedalaman

1. Perspektif Horizontal

2. Perspektif Vertikal





3. Potongan vertikal

O. Permodelan evolusi perubahan garis pantai


1. Perubahan garis pantai existing selama 10 tahun ke depan

2. Perubahan garis pantai dengan penambahan struktur bangunan pantai seperti : Jetty, groin, sea

waal dan break water atau karena adanya reklamasi.





7. CONTOH KEGIATAN SURVEY DAN PERALATAN KERJA

Peralatan Kerja

Contoh kegiatan survey lapangan

Pengambilan sampel air (nansen botle) Pengukuran arus dan gelombang (ADCP)

Pengukuran arus (current meter valeport) Pengamatan pasut





Pengambilan sampel sedimen (grab sampler) Pengambilan sampel plankton (plankton net)

Penyelaman (scuba set dan under water camera) Survey topografi

Pemasangan ADCP Transek dan identifikasi terumbu karang

Survey bathimetri Survey kerapatan dan identifikasi mangrove





Kami juga dapat mengerjakan desain pelabuhan ataupun struktur pantai.

Demikian dari kami, sebelum dan sesudahnya Kami ucapkan Terimakasih

Salam,

Adi Surya Pria Pranata

Pranata Group Indonesia On shore dan Off shore service

1. jasa pengolahan data dan permodelan hidro …pranataocean.com/wp-content/uploads/2019/07/... ·...

Documents