bab iv faktor-faktor penghambat dan solusi …repository.ump.ac.id/7734/8/dwi afik febrianto - bab...

20
75 BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK GUMELEM A. Proses Pemasaran Batik Gumelem Untuk mengetahui prorses pemasaran batik Gumelem perlu dilakukan pembahasan mengenasi aspek pasar dan pemasaran dari usaha batik Gumelem. Aspek pasar akan menyangkut analisis permintaan, penawaran, serta tingkat persaingan dan peluang pasar. Sementara itu pada aspek pemasaran akan dibahas tentang harga, rantai pemasaran, peluang pasar dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran batik tulis Gumelem. 1. Aspek Pasar a. Permintaan Permintaan dalam produk batik dapat dikategorikan kedalam duan jenis produk. Pertama, permintaan terhadap produk batik yang akan digunakan sebagai bahan baku usaha konveksi yaitu untuk diolah lebih lanjut menjadi pakaian jadi, keuda, permintaan terhadap produk batik yang siap pakai yaitu berupa batik selendang, jarik, sarung dan lain- lain. Adapun sumber permintaan yang datang terdiri dari pasar lokal (domestik) dan permintaan yang datan dari luar negeri (ekspor). Kecenderungan peningkatan permintaan terhadap produk kerajinan batik Gumelem yang datang dari pasar domestik akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1) Animo masyarakat meningkat terhadap penggunaan batik sebagai pakaian siap pakai. didukung lagi adanya pengakuan internasional 78 PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Upload: doanlien

Post on 05-Aug-2019

228 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

75

BAB IV

FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES

PENGEMBANGAN INDUSTRI BATIK GUMELEM

A. Proses Pemasaran Batik Gumelem

Untuk mengetahui prorses pemasaran batik Gumelem perlu dilakukan

pembahasan mengenasi aspek pasar dan pemasaran dari usaha batik

Gumelem. Aspek pasar akan menyangkut analisis permintaan, penawaran,

serta tingkat persaingan dan peluang pasar. Sementara itu pada aspek

pemasaran akan dibahas tentang harga, rantai pemasaran, peluang pasar dan

kendala-kendala yang dihadapi dalam pemasaran batik tulis Gumelem.

1. Aspek Pasar

a. Permintaan

Permintaan dalam produk batik dapat dikategorikan kedalam duan

jenis produk. Pertama, permintaan terhadap produk batik yang akan

digunakan sebagai bahan baku usaha konveksi yaitu untuk diolah lebih

lanjut menjadi pakaian jadi, keuda, permintaan terhadap produk batik

yang siap pakai yaitu berupa batik selendang, jarik, sarung dan lain-

lain. Adapun sumber permintaan yang datang terdiri dari pasar lokal

(domestik) dan permintaan yang datan dari luar negeri (ekspor).

Kecenderungan peningkatan permintaan terhadap produk kerajinan

batik Gumelem yang datang dari pasar domestik akan sangat

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1) Animo masyarakat meningkat terhadap penggunaan batik sebagai

pakaian siap pakai. didukung lagi adanya pengakuan internasional

78

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 2: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

76

bahwa batik menjadi ikon budaya. Memakai batik menjadi

kebanggan bangsa.

2) Dinamika para pengusaha batik Gumelem dalam memproduksi

berbagai jenis produk dan morif batik. Hal ini dikaitkan dengan

peranan para usahawan kerajinan batik dalam upaya mereka

mencari bentuk, jenis dam motif batik yang berkembang sesuai

dengan prefensi masyarakat sehingga mampu menarik minat para

konsumen.

3) Teknologi pembuatan batik yang makin berkembang, sehingga

harga batik dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

4) Program pemerintah daerah dalam mendorong meningkatnya peran

sektor usaha kerajinan batik dan kepariwisataan.

b. Penawaran

Secara industri, penawaran batik dan berbagai jenis produk

ikutannya akan sayang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

1) Keterampilan tenaga kerja

Nilai seni yang tinggi dari produk batik tulis menysaratkan

keterampilan para pembatik. Motif-motif tradisional maupun

modern, teknik perpaduan warna dan kerapihan hasil produksi

menentukan harga batik tersebut. Makin detail motif, makin

banyak warna dan makin rapi (halus) maka harga batik makin

mahal.

Sejalan dengan keterampilan pembatik tulis membutuhkan

waktu pengerjaan yang lebih lama, baik dari proses maupun teknik

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 3: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

77

pembatikan. Menurutk Ibu Giat Saptorini (pemilik Giat Usaha)

secara garis besar pengerjaan satu unit sarung selendang

membutuhkan membutuhkan waktu 2-3 minggu, sedangkan untuk

bahan kemeja atau blus memerlukan waktu sekitar 1 minggu,

tergantung motif dan warna yang diinginkan.

2) Peran konsumen

Terkait dengan produk jadi batik, misalnya pakaian (garmen)

ada kecenderungan datang dari saran dan kehendak dari para

konsumen terutama konsumen luar daeerah antarai lain yang

menyangkut motif batiknya, kemurnian warna dan musim-musim

pesanan.

3) Harga bahan baku dan pembantu

Akhir-akhir ini, harga bahan baku dan bahan pembantu

cenderung meningkat, sehingga sangat berpengaruh terhadap

jumlah dan jenis produk pembatikan. Sekalipun jumlah

ketersediaan pasokan relatif tidak berubah, tetapi dirasakan

semakin berat oleh produsen karena harga bahan-bahan tersebut

cenderung meningkat. Oleh karena itu para produsen cenderung

pula untuk tidak menyimpan persediaan bahan-bahan terlalu

banyak disamping karena produksi hanya dikaitkan dengan jumlah

yang pasti (fixed) dari para pemesan, juga dapat mengurangi biaya-

biaya overhead.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 4: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

78

c. Analisis Persaingan dan Peluang Pasar

Makin terbuka pasar batik, menstimulir makin banyaknya

pengaruh batik berkembang. Terlebih dengan teknologi yang

mendukung, batik dapat dibuat dengan lebih cepat dan lebih murah

(batik cap). Tingkat persaingan dapat dilihat dari bermunculnya

tempat-tempat grosir perdagangan bati di sekitar wilayah

Banjarnegara. Berkembangnya pasar-pasar grosir baru ini menjadi

indikasi awal makin maraknya usaha batik berkembang. Meskipun

persaingan cederung meningkat tetapi berdasarkan informasi dari

pengrajin batik mengklaim bahwa usaha batik masih menguntungkan,

hal ini karena usaha batik sangat dinamis dari segi motif maupun

warnanya yang dapat mengikuti selera pasar, bahkan harga juga sangat

variatif.

Adapun pesaing potensial dari negara lain dalam industri batik

Indonesia adalah Cina, Thailand dan Malaysia. Persaingan ini dapat

diatasi apabila Indonesia mampu memproduksi batik dengan desain,

motif dan pewarnaan yang khas Indonesia. Khususnya terhadap

produk-produk batik tulis, Indonesia masih berada di posisi utama

karena Indonesia mampu menguasai proses dan teknis pembatikan

batik tulis dengan kualitas tinggi dan juga motif Indinesia yang halus

sehingga mempunyai nilai-nilai seni yang tinggi.

Dengan demikian meskipun tingkat persaingan makin tajam,

sepanjang pengusaha mempunyai kreativitas dan selalu mengikuti

perkembangan pasar maka usaha batik dapat terus bertahan bahkan

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 5: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

79

berkembang pesat. Terlebih pasar batik tidak sebatas pasar domestik.

Pasar ekspor pun masih terbuka lebar.

2. Aspek Pemasaran

a. Harga

Secara umum harga batik sangat variatif darin puluhan ribu rupiah

sampai jutaan rupiah. Pembentukan harga ini dipengaruhi dari jenis

produk batik, bahan baku, proses pewarnaan dan detail motif yang

dikehendaki. Harga batik juga dipengaruhi oleh musim, harga

cenderung meningkat terutama ketika musim hari besar keagamaan,

musim tahun ajaran baru serta musim lubur sekolah. Pada masa itu,

biasanya bahan produk harganya tinggi, seiring dengan banyaknya

pesanan yang datak ke produsen batik. Siklus ini relatif terjadi

sepanjang tahun, oleh karena itu bagi pengusaha batik yang bermodal

kuat akan menyiapkan musim-musim tertentu dengan membuat stok

produksi.

b. Rantai Pemasaran

Proses pemasaran batik Gumelem dapat dilaksanakan melalui pola

pemasaran sebagai berikut:

1) Pemasaran langsung kepada para pembeli grosir di kota-kota lain

2) Pemasaran melalui pasar grosir di Banjarnegara, Banyumas dan

sekitarnya.

3) Pemasaran langsung kepada pembeli akhir (konsumen poduk siap

pakai) di butik-butik merrka sendiri.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 6: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

80

Pemasaran yang banyak terjadi adalah butir a dan b dengan jumlah

dan volume yang besar . pemasaran produk, utamanya bagi para

pengusaha pengrajin batik skala besar adalah membuka butik

sendiridengan maksud menangkap pembeli eceran yang mengunjungi

lokasi industrinya. Kunjungan ke industri sekaligus sebagai upaya

untuk mengenalkan proses pembuatan batik kepada konsumen

sehingga diharapkan dapat meningatkan kecintaan dan

penghargaannya terhadap batik yang memang mempunyai nilai seni

yang tinggi. Berdasarkan wawancara dengan Ibu Giat Saptarini

pemilik Giat Usaha juga mengemukakan proses pemasaran batik

Gumelem melalui promosi saat ada acara besar seperti acara Dieng

Cultur Festival di Dieng dan acara Car Free Day di Jakarta dengan cara

memebuka stand untuk memperkenalkan sekaligus menjual batik

Gumelem.

c. Kendala Pemasaran

Berdasarkan informasi dari responden peneliti (batik Giat Usaha)

menyampaikan bahwa untuk batik tulis umumnya pemasaran tidak

mengalami kesulitan yang besar karena pembeli batik tulis biasanya

merupakan konsumen yang mempunyai kecintaan terhadap batik.

Adapun kendala yang dirasakan berat bagi pengusaha batik skala

mikro-kecil, umumnya persaingan batik tulis dengan batik cetak,

karena batik cetak merupaan produk batik yang diproduksi secara

masal, cepat dan relatif lebih murah dari batik tulis. Kemajuan

teknologi dapat mencetak batik (printing) dengan kualitas yang

menyerupai dengan batik tulis. Lebih jauh, konsumen yang awam

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 7: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

81

terhadap batik cenderung membeli batik cetak yang menurutnya lebih

bervariasi warna dan motifnya serta harga lebih terjangkau.

B. Analisis Faktor Penghambat

Perkembangan batik tulis Gumelem memang masih kalah bersaing

dengan batik dari daerah lain seperti batik pekalongan, Solo dan batik

Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan pengusaha batik Gumelem,

lurah desa Gumelem dan pengamat batik Gumelem. Faktor-faktor yang dinilai

ssbagai faktor penghambat perkembangan usaha batik Gumelem adalah

sebagai berikut:

1. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

Usaha batik tulis Gumelem sebagian besar termasuk dalam

kategori Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Kelemahan yang sering

ditemui dalam sektor UMKM adalah lemahnya manajerial usaha. Dalam

lingkungan yang berubah sangat cepat seperti saat ini, dibutuhkan keahlian

pengusaha untuk tidak hanya berproduksi melainkan bagaimana

mengelola organisasi agar tetap eksis dengan perubahan lingkungan bisnis

yang sangat cepat. Industri batik Gumelem secara umum belum dikelola

dengan baik, hal ini karena mayoritas para pembatik hanya menjalankan

pembatikan sebagai usaha sampingan saja. Rata-rata pembatik menyatakan

bahwa alasan mereka menjadi pembatik adalah untuk mendapat tmbahan

penghasilan, tanpa harus meninggalkan tanggung jawab domestik mereka

sebagai ibu rumah tangga dan petani. Pekerjaan membatik dapat mereka

lakukan sambil tetap mengurus rumah tangga dan mengurus ladang. Hal

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 8: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

82

ini juga dieluhkan oleh pemilik griya batik Giat Usaha ibu Giat saptarini

yang mengalami kekurangan pekerja sehingga produksi batik menurun

disaat musim panen padi tiba karena mayoritas pekerjanya adalah petani

dan buruh tani. Karena membatik menjadi pekerjaan sampingan sehingga

usaha-usaha untuk melakukan pengembangan seperti inovasi dan promosi

cukup sulit dan terbebankan kepada para pemilik griya batik sendiri karena

para pembatik cenderung monoton dan enggan berinovasi jika tidak

diminta pemilik usaha batik (Giat saptarini, wawancara tanggal 10

November 2017).

Sikap generasi muda di Kabupaten Banjarnegara terutama di

sekitar sentra usaha Batik Gumelem untuk menekuni batik pada umumnya

masih kurang positif, sehingga mereka membatik hanya sebagai pekerjaan

sampingan dan penghasilam yang tidak signifikan dalam menambah

pendapatan keluarga, sehingga mereka baru tergerak menekuni batik

setelah menjadi ibu rumah tangga. Secara rata-rata pada umumnya

pengrajin batik di desa Gumelem telah berusia diatas 40 tahun, sedangkan

yang berasal dari golongan muda masih sangat terbatas, hal ini

menunjukan tidak baiknya sistem regenerasi. Sedikitnya generasi muda

yang menekuni kerajinan batik disebabkan karena pendapatan rata-rata

perhari para pengrajin batik dianggap kurang mencukupi kebutuhan rumah

tangga dan ada anggapan membatik dinilai sebagai pekerjaan jadul/kuno

dan kurang bergengsi, serta tidak semua orang bisa membatik karena batik

merupakan seni yang butuh keuletan dan ketelatenan, sehingga generasi

muda di desa Gumelem lebih memilih bekerja di pabrik atau merantau ke

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 9: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

83

Jakarta yang dianggapnya lebih mudah dan tidak membutuhkan skil atau

keahlian khusus (Suwardjo, wawancara tanggal 5 Desember 2017).

Permasalahan tersebut mulai ditanggapi serius oleh pemerintah

daerah Kabupaten Banjarnegara dengan melakukan pembinaan dan

pelatihan pembatikan, bantuan modal usaha UMKM batik untuk

memajukan usahanya dan memasukan batik Gumelem sebagai mata

pelajaran muatan lokal (Mulok) di sekolah dasar (SD) untuk memupuk

kesadaran pentingnya melestarikan warisan leluhur yang terjaga

keasliannya.

2. Faktor Operasional

Inovasi menjadi suatu keharusan untuk tetap eksis dalam dunia

bisnis. Iniovasi ini bisa diartikan luas tidak hanya sekedar bagaimana

membuat varian suatu produk, namun juga terobosan-terobosan dalam

upaya pemasaran. Dalam hal inovasi, batik Gumelem masih terbilang

rendah, terlihat dari motif batik Gumelem yang masih sedikit bila

dibandingkan dengan motif batik dari Solo, Yogyakarta dan Pekalongan,

dan sederhannaya peralatan produksi yang digunakan serta tidak semua

proses produksi batik dilakukan di masing-masing sentra. Akan tetapi saat

ini kesadaran pengrajin dan pemilik griya batik perlahan mulai membaik

dengan membuat motif batik kontenporer yang menggambarkan konsisi

alam di daerah banjarnegara.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para pengusaha dan

pengrajin batik di desa Gumelem, hal-hal yang menghambat mereka untuk

menghasilkan dan menerapkan inovasi-inovasi dalam proses pembatikan

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 10: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

84

serta menghambat mereka untuk menggali kreatifitas dengan membuat

desain atau motif batik baru, yaitu:

a. Kurangnya ide untuk membuat motif, corak dan warna baru

b. Ada rasa kekhawatiran bahwa motif baru yang dihasilkan tidak laku di

pasaran

c. Sudah terbiasa membuat motif atau corak batik yang selama ini dibuat

d. Motif yang terbiasa dibuat masih banyak diminati oleh konsumen

e. Permintaan pasar akan motif batik yang selama ini dibuat masih tinggi

sehingga malas membuat motif baru

f. Butuh waktu lama untuk mempelajari motif dan proses pembatikan

baru

g. Tidak telaten

h. Timbul rasa malas untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru dalam

proses pembatikan

i. Malas untuk merubah pola dan ritme kerja selama ini

j. Batik Gumelem terkenal dengan masih menjaga pakem dari jaman

dahulu, sehingga pembatik terkadang tidak mau menyalahi pakem

yang telah ada.

k. Terbatasnya modal usaha sehingga takut untuk berinovassi mencoba

hal baru dalam pembatikan karena takut rugi

Tidak semua pembatik mempunyai jiwa seni yang tinggi dalam

berinovasi membuat motif batik baru (Giat saptarini, wawancara tanggal

10 November 2017).

Meskipun dalam batik terdapat berbagai pakem tetapi inovasi tetap

diperlukan agar batik bisa bertahan dan bersaing dengana jenis pakaian

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 11: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

85

yang lain. Untuk dapaat menjangkau konsumen kaum muda, batik perlu

melakukan inoavasi motif batik modern dengan berbagi inovasi corak dan

warna sesuai permintaan pasar. Dengan morif yang bervarisi maka

konsumen yang dijaring pun semakin luas dan kaum muda tidak lagi

enggan mengenakan kain batik dan pandangan bahwa batik merupakan

pakaian orang tua dapat hilang. Tanpa variasi dan moderninasi batik akan

terkesan monoton dan tidak bisa bertahan membudidaya sampai saat ini.

Hal inilah yang perlu diperhatikan secara serius oleh para pengrajin batik

Gumelem karena dengan inovasi, batik Gumelem akan dapat berkembang

dan masuk ke pasar yang lebih luas lagi.

Teknologi yang masih sederhana menyebabkan produksi batik

tidak maksimal, membutuhkan waktu yang lama dan biaya produksi

menjadi mahal. Biaya produksi yang mahal tersebut akan mempengaruhi

permintaan batik di pasar sehingga menurunkan penjualan. Serta naiknya

harga bahan baku seperti kain, bahan pewarna, malam dan lain-lain.

Menyebabkan biaya produksi semakin meningkat. Untuk mengimbangi

kenaikan bahan baku pengrajin batik tidak bisa dengan cepat menaikan

harga jual produksinya, hal ini disebabkan karena intensitas persaingan

pasar batik sangat tinggi baik sesama batik tulis maupun batik cap dan

printing yang memiliki harga jauh lebih murah. Harga bahan baku juga

sangat berfluktuatif karena bahan baku merupakan aspek yang

mempengaruhi biaya produksi yang kedepannya berakibat terhadap

kenaikan harga jual.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 12: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

86

3. Faktor Pemasaran

Dengan semakin membaiknya perhatian pemerintah terhadap

industri batik, ternyata semakin menumbuh kembangkan kerajinan batik di

berbagai daerah baik batik tulis maupun batik cap. Dengan kondisi ini

ternyata menyebabkan persaingan semakin ketat. Meskipun batik tulis

memiliki segmen pasar tersendiri dibanding dengan batik cap, namun

dalam kenyataannya pasar batik di Banjarnegara masih relatif sama

dengan batik dengan batik cap. Dengan kondisi ini ternyata menyebabkan

persaingan semakin ketat. Meskipun batik tulis memiliki segmen pasar

tersendiri dibanding dengan batik cap, namun dalam kenyataannya pasar

batik tulis Gumelem masih relatif sama dengan pasara batik cap ( Bangun,

wawancara tanggal 10 November 2017).

Batik tulis dengan kualitas dan nilai seni yang tinggi memiliki

segmen pasar menengah keatas, sementara batik cap memiliki segmen

pasar menengah kebawah. Hal tersebut menjadi masalah karena batik tulis

harus bersaing dengan batik cap dengan harga yang lebih murah serta

warna dan motif yang lebih bervariasi serta kecenderungan masyarakat

sekitar desa Gumelem yang mayoritas tergolong masyarakat menengah

kebawah sehingga kecenderungan memilih batik cap lebih besar. Salah

satu jalan untuk memenangkan bersaingan batik tulis Gumelem di pasar

adalah dengan cara meningkatkan kualitas dan menentukan deferenisasi

sehingga dapat menjangkau segmen pasar menengah ke atas, dimana

segmen pasar ini semakin bertambah baik dari jumlah maupun daya

belinya.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 13: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

87

Corak khas sebuah batik adalah faktor utama dalam keberhasilan

pemasaran batik. Batik tulis Gumelem memiliki modal dalam bidang ini

karena batik Gumelem memiliki motif khas yang hanya dimiliki batik

Gumelem yaitu motif Gilar-Gilar, motif Dawet Ayu dan motif Candi

Dieng . Motif-motif tersebut adalah motif perlambang daerah

Banjarnegara sehingga bisa menjadi daya tarik untuk pembeli lokal daerah

Banjarnegara. Serta keunikan batik Gumelem yaitu pembatikan di kedua

sisi kain dan motif geometrik yang mempunyai warna tajam bisa

menjadikan brand image yang kuat untuk bersaing di pasar nasional.

Selain corak khas, promosi juga menjadi faktor utama dalam

keberhasilan proses pemasaran batik. Tidak adanya koperasi batik

Gumelem mempersulit pengrajin batik untuk melakukan promosi sehingga

pengrajin kebanyakan melakukan promosi secara mandiri. Sayangnya,

selama ini pengrajin batik tulis Gumelem masih banyak yang tidak

melakukan promosi secara rutin. Para pengrajin dan pengepul hanya

mengandalkan informasi dari mulut ke mulut saja. Promosi yang

dilakukan hanya sebatas mengikuti pameran batik yang sifatnya tidak rutin

dan jika difalsilitasi oleh Dinas Perindustrian dan Koperasi Kabupaten

banjarnegara atau Paguyuban Batik Banjarnegara (PBB) pameran ini

biasanya dilakukan hanya saat acara-acara besar. Para pengrajin belum

mengoptimalkan pemasaran secara modern seperti periklanan dan

pemasaran menggunakan internet sehingga mengakibatkan kalahnya

persaingan batik Gumelem dengan batik lain seperti batik sokaraja yang

bahkan sudah mempunyai Griya batik yang cukup besar seperti batik Anto

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 14: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

88

Djamil yang peresmiannya mengundang beberapa tokoh terkenal seperti

Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Meskipun para pengusaha batik Gumelem yang cukup besar dan

mampu menghasilkan motif batik yang halus seperti Griya Batik Giat

Usaha dan Tunjung Biru mulai mandiri dalam mempromosikan batik

Gumelem seperti mengikuti pameran di luar daerah dan mengikutsertakan

batik Gumelem karyanya dalam beberapa acara fashion show, mereka

masih merasa kerepotan mempromosikan batik karena permodalan yang

terbatas dan sulitnya permintaan modal kepada Pemerintah Daerah

Banjarnegara dalam hal promosi.

Jaringan bisnis yang dimiliki oleh pengusaha batik di desa

Gumelem umumnya masih sempit, meskipun batik Gumelem sudah

merambah pasar di luar Jawa seperti Sulawesi, kalimantan, Jambi,

Palembang dan daerah Sumatra lainnya, jaringan bisnis lokal masih

menjadi andalan pemasaran batik tulis Gumelem. Membentuk koperasi

batik Gumelem dan memperluas jaringan bisa diharapkan mampu untuk

meningkatkan pemasaran batik tulis Gumelem. Dengan jaringan bisnis

yang baik hendaknya batik Gumelem mampu menguasai pasar industri

batik di daerah sekitar seperti Kabupaten Purbalingga, Kabupaten

banyumas, Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen ( Bangun,

wawancara tanggal 10 November 2017).

4. Faktor Lingkungan Bisnis

Letak desa Gumelem yang jauh dari kota Banjarnegara dan tidak

dilalui jalan raya antar provinsi serta jauhnya dari tempat pariwisata

menimbulkan permasalahan di lingkungan bisnis. Tidak seperti batik

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 15: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

89

Banyumas yang terletak di Sokaraja yang merupakan lokasi pusat oleh-

oleh para pelancong dan dekat dengan kota Purwokerto menjadi kelebihan

batik banyumas dalam mempromosikan batik daerahnya. Batik Gumelem

bisa dikatakan berada di tempat yang cukup terpencil di ujung barat

Kabupaten Banjarnegara berbatasan dengan Kabupaten Banyumas, dan

mayoritas para pengusaha batik Gumelem membuka Griyanya di

rumahnya sendiri yang jauh dari jalan raya sehingga bagi orang awam

yang melewati jalan raya Susukan mengira tidak ada kegiatan pembatikan

di daerah itu. Hal tersebut mulai ditangani secara serius oleh Pemerintah

daerah Banjarnegara untuk memudahkan para pengusaha batik dalam

mempromosikan karyanya dengan menjadikan desa Gumelem menjadi

tempat wisata lokal dan membuat gapura besar bertuliskan sentra batik

Gumelem di pintu masuk desa Gumelem ( Bangun, wawancara tanggal 10

November 2017).

Perubahan selera masyarakat berkaitan dengan kecenderungan

preferensi konsumen saat ini yang lebih tinggi untuk produk-produk kain

atau pakaian jadi non batik. Perubahan selera pasar akan akan batik

senantiasa beruba, hal ini menyebabkan pengrajin batik harus terus

senantiasa menyesuaikan dengan selera pasar tersebut. Untuk

menyesuaikan dengan selera pasar pengrajin dituntut untuk untuk inovatif

dan aktif mencari informasi pasar dan informasi pesaing. Perubahan selera

masyaarakat akan batik kurang direspon kuat oleh para pengrajin batik

skala industri kecil sehingga terjadi persaingan dengan substansi batik

skala besar dengan modal kuat yang baik dalam sistem pemasaran.

Pergeseran selera masyarakat ini menandakan kurangnya inovasi batik

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 16: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

90

dalam produksi maupun upaya-upaya marketing pelaku usaha batik.

Aktivitas untuk meniptakan pasar baru dirasa masih kurang. Khususnya

yang menyasar konsumen muda yang sudah mempunyai penghasilan,

padahal konsumen lama yang cenderung mengurangi pola konsumennya

atau tidak lagi membeli karena daya belinya melemah.

Ketidak tahuan masyarakat dalam merawat batik khususnya batik

Gumelem juga menjadi masalah yang cukup pelik sehingga timbul

keyakinan di masyarakat bahwa batik Gumelem mudah luntur dan rusak

saat di cuci. Hal ini perlu ditangani secara seirus dengan mengajarkan

konsumen dalam perawatan batik Gumelem yang baik dan benar sehingga

batik menjadi awet, karena dipasaran muncul berbagai produk pengganti

batik tulis Gumelem baik berupa batik tulis yang dihasilkan dari daerah

lain, batik cap maupun batik lurik yang sekarang mulai digemari. Agar

dapat bersaing dengan produk pengganti yang jumlahnya relaif banyak

maka pengrajin batik Gumelem harus meningkatkan kualitasnya dengan

memberikan kekhasan tersendiri yang tidak ada di produk lain dan edukasi

terhadap masyarakat sekitar tentang pentingnya melestarikan batik tulis

Gumelem ( Ngisriyah, wawancara tanggal 10 November 2017).

5. Faktor Keuangan

Usaha batik tulis Gumelem pada umumnya merupakan home

industry dengan anggota keluarga atau warga sekitar sebagai tenaga kerja

dengan menggunakan modal yang terbatas. Terbatasnya permodalam

menyebabkan pengrajin batik tulis Gumelem tidak mampu meningkatkan

kapasitas produksinya untuk meningkatkan pangsa pasarnya.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 17: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

91

Sulitnya mengakses kredit di perbankan maupun lembaga

keuangan menjadi alasan klasik tidak berkembangnya sebuah usaha.

Pengrajin batik tulis Gumelem merasakan mengalami kendala dalam

mendapat akses kredit. Beberapa kendala yang menyebabkan pengrajin

batik tulis Gumelem merasakan sulitnya untuk mendapat akses kredit

diantaranya adalah ketidakmampuan dalam menyediakan jaminan,

rendahnya presentase administrasi yang dimiliki seperti tidak dimilikinya

laporan keuangan sesuai dengan ketentuan perbankan, tidak dimilikinya

perzinan usaha dan ketentuan administratif lainnya. Untuk menyiasati hal

tersebut pemerintah memberikan subsidi bunga kredit bagi UKM. Dengan

adanya kredit, diharapkan pengusaha mampu melakukan investasi dalam

penngembangan usaha batik seperti memberi peralatan yang menggunakan

teknologi modern. Kredit modal kerja digunakan pengusaha batik untuk

meningkatkan pemasaran batik dan peningkatan kualitas serta mutu batik

yang diproduksi.

C. Keterlibatan Pihak Luar Terhadap Perkambangan Industri Batik

Gumelem

1. Peranan Pemerintah Daerah

Pemerintsh memegang peran penting dalam pengembangan Usaha

Mikro Kecil Menengah (UMKM) termasuk UMKM batik. Beberapa

bentuk peran pemerintah daerah dalam pengembangan batik Gumelem

adalah:

a. Mendorong pemakaian batik dengan memerintah semua pegawai

pemerintah daerah Banjarnegara untuk mengguakan batik Gumelem.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 18: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

92

b. Menyusun profil sentra batik Kabupaten Banjarnegara. Pemerintah

Kabupaten Banjarnegara sangat menyadari dalam melakukan

pembinaan diperlukan adanya data sebagai sumber informasi dalam

rangka melakukan pembinaan.

c. Memberikan pelatihan teknik pembuatan batik untuk meningkatkan

kemampuan dan keterampilan para pengrajin dan sekaligus

meningkatkan kuallitas batik tulis Gumelem. Serta memberikan

bantuan pemberian alat-alat membatik.

d. Memberikan bantuan untuk promosi dan pemasaran batik tulis

Gumelem dengan mengikutsertakan batik produksi sentra batik

Gumelem dalam event-event pameran. Bantuan ini menunjukan

adanya dukungan pemerintah kabupaten Banjarnegara terhadap

perkembangan industri batik di desa Gumelem sangat positif dalam

upaya untuk memajukan industri batik.

e. Secara aktif bekerja sama dengan forum pegiat batik Banjarnegara

dalam melakukan pembinaan, pelatihan dan pendampingan.

2. Peranan Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi juga mempunyai kedudukan dan fungsi yang

sangat penting dalam perkembangan UMKM di suatu daerah. Peranan

Perguruan Tinggi tertuang dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan

Tinggi, yaitu dharma pendidikan, penelitian dan pengabdian pada

masyarakat. Berikut ini adalah peran yang dilakkukan perguruan tinggi

dalam yang sudah dijalankan dalam pengembangan batik Gumelem.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 19: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

93

a. Dalam pendidikan

1) Menjalankan peran dalam mencerdaskan masyarakat dan trasmisi

budaya.

b. Dalam dharma penelitian

1) Melakukan penelitian untuk mengetahui perkembangan batik

Gumelem.

2) Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi permasalahan-

permasalahan batik di desa Gumelem dan strategi

pengembangannya.

3) Melakukan penelitian untuk merumuskan rekayasa sosial

pengembangan batik tulis Gumelem.

4) Melakukan penelitian untuk merumuskan inovasi-inovasi baru yang

bermanfaat bagi pengembangan batik tulis Gumelem.

c. Dalam pengabdian kepada masyarakat

1) Melakukan sosialisai hal-hal yang bermanfaat bagi pengembangan

batik tulis Gumelem.

2) Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan Forum Pengrajin Batik

(FPB) Banjarnegara melakukan berbagai pelatihan-pelatihan

manajemen usaha dan teknik membatik.

3) Bekerjasama dengan pemerintah daerah dan Forum Pengrajin Batik

(FPB) Banjarnegara melakukan pendampingan dalam rangka

pengembangan batik tulis Gumelem.

3. Peranan Paguyuban Batik Banjarnegara (PBB)

Tujuan didirikan paguyuban ini adalah sebagai wadah berbagi bagi

para pengrajin batik di Banjarnegara, untuk berbagi informasi dan

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018

Page 20: BAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI …repository.ump.ac.id/7734/8/DWI AFIK FEBRIANTO - BAB IV.pdfBAB IV FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT DAN SOLUSI DALAM PROSES PENGEMBANGAN INDUSTRI

94

pengetahuan pengrajin dalam teknik membatik, perluasan akses jaringan

pemasok bahan baku bagi anggota untuk mempermudah dalam

memperoleh bahan baku secara lebih mudah dan murah, serta perluasan

jaringan.

Dalam memajukan perkembangan batik tulis Gumelem,

Paguyuban Bayik Banjarnegara (PBB) telah menjalankan peranan yang

sangat penting. Beberapa kegiatan yang oleh paguyuban ini dalam

mengembangkan batik tulis Gumelem adalah:

a. Melakukan pertemuan secara rutin untuk membahas permasalahan dan

perkembangan batik Gumelem.

b. Bekerjasama dengan beberapa instansi pegiat batik untuk

menyelenggarakan berbagai pelatihan teknis seperti pemolaan,

pewarnaan sintetis, pewarnaan alami, pelatihan batik non kain,

pengelolaan limbah batik dan inovasi kerajinan bermotif batik.

c. Melakukan pendampingan dan monitoring pasca pelatihan untuk

memastikan hasil penelitian dapat dilaksanakan dengan baik.

d. Bekerjasama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi

Kabupaten Banjarnegara mengikuti berbagai pameran batik di tingkat

regional maupun internasional.

e. Melakukan perluasan jaringan pemasok bahan baku untuk

mendapatkan bahan baku yang lebih murah dan berkualitas.

f. Melakukan perluasan jaringan pemasaran untuk memperluas jaringan

pemasaran.

g. Melakukan berbagai kegiatan lain yang dipandang dapat meningkatkan

perkembangan batik Gumelem.

PERKEMBANGAN INDUSTRI BATIK ...,DWI AFIK FEBRIANTO, SEJARAH, UMP 2018