1. fet

Upload: vani-wulandari

Post on 08-Apr-2018

301 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 1. FET

    1/16

    Elektronika I 1

    FIELD EFFECT TRANSISTOR (FET)

    ___________________________________________________________

    Tujuan Pembelajaran Umum:

    Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat1. Mengenal dan memahami FET dan prinsip kerjanya;

    2. Mengenal jenis-jenis konfigurasi rangkaian FET dan domain aplikasinya

    3. Mengenal prinsip analisa DC dan ac FET

    Tujuan Pembelajaran Khusus:

    Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat

    1. Menganalisa rangkaian FET

    2. Menetukan titik jerja dan garis beban rangkaian

    3. Menganalisa rangkaian penguat berbasis FET

    1. PendahuluanPada bab sebelumnya telah dibahas transistor jenis bipolar Bipolar Jonction Transistor

    (BJT) BJT adalah jenis transistor dengan arus sebagai kontrol device. Transistor

    tersebut dibentuk melalui hubungan bahan semikonduktor tipe N dan tipe P sedemikian

    rupa sehingga terbentuklah transistor pertemuan dengan jenis NPN dan PNP

    Field Effect Transistor (FET) merupakan uni polar transistor yang bekerja dengan

    tegangan sebagai kontrol device

    Baik BJT maupun FET dapat digunakan sebagai rangkaian penguat. Perbedaanya FET

    Mempunyai resistansi input yang besar

    Tahan terhadap radiasi, sedangkan BJT sangat sensitif terutama (hf)

    Noise FET lebih rendah dari BJT, sehingga FET lebih banyak digunakan dalam

    frekuensi tinggi

    2. Cara kerja FET

    Perhatikan analisa PN Janction berikut:

    Keadaan reverse bias:

    Hole (+) bergerak ke kiri, elektron (-) bergerak ke kanan karena pengaruk medan listrik

    dari masing-masing kutub catu daya, akibatnya timbul zone depletion di tengah, zone

    P N

    I P N

    Zone depletion

    Forward bias Reverse bias

  • 8/7/2019 1. FET

    2/16

    Elektronika I 2

    P

    elektroda

    D

    G

    SVGS

    VDS

    P

    D

    G

    SVGS

    VDS

    P

    N-material

    D

    G

    S

    Elektroda

    CanalN

    P-material

    Zone

    depletion

    D

    G

    S

    VGS

    VDS

    ID

    P

    depletion ini merupakan daerah yang tidak bermuatan, jadi tidak dilalui arus listrik

    kecuali arus bocor. Prinsip ini digunakan dalam analisa kerja FET.

    Perhatikan gambar berikut ini:

    Bila VGS > 0

    Pada keadaan forward bias VGS negatif tidak ada zone depletion VDS positif

    terjadi zone depletion disekitar P

    Bila VGS < 0

    karena VGS < 0, maka hole dari (P) akan bergerak ke arah G dan elektron bebas (-) akan

    bergerak ke D dan ke S, akibatnya akan timbul zone depletion di sekitar elektroda P

    seperti gambar berikut:

    Ada 2 tipe FET yaitu FET kanal-N dan FET kanal-P

    FET kanal-N FET kanal-P

    S = Souce, D = Drain, G = Gate Zone Depletion dapat diubah-ubah dengan

    mengubah tegangan bias VGS

    Zone depletion disekitar D lebih tebal daridisekitar S, karena VG < VS, akibat zone

    depletion IG sangat kecil IG 0

    VGS < VDS Bila VGS bertambah negatif, maka zone

    depletion bertambah besar, akibatnya arus ID

    menjadi kecil

    Arus ID = 0 saat VGS = VGS-off (Kanaltertutup oleh zone depletion)

  • 8/7/2019 1. FET

    3/16

    Elektronika I 3

    metalG1

    S DOxide

    misal: SiO2

    canal

    electroda

    substrate

    GS D

    canal nn

    D

    G

    S

    N

    P

    Substrate

    (lapisan n)

    3. Jenis FET

    a. Junction FET (JFET)

    b. Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET)

    MOSFET canal n

    Telah dijelaskan di atas bahwa dengan mengubah tegangan bias VGS, maka lebar zone

    depletion yang menutupi kanal dapat diubah-ubah.

    Tegangan jepit = Pinch-off Voltage = Vp adalah tegangan pada saat kanal tertutup

    (terjepit), untuk keadaan tersebut:

    Untuk FET kanal N

    VGS = Vp < 0

    RDS = , IDS = 0VDS > 0

    Jadi, untuk FET kanal N: Vp < VGS < 0

    Untuk FET kanal P

    VGS = Vp > 0

    RDS = , IDS = 0VDS < 0

    Jadi, untuk FET kanal P: 0 < VGS < Vp

  • 8/7/2019 1. FET

    4/16

    Elektronika I 4

    4. Karakteristik FET

    Ada dua karakteristik penting FET yaitu karakteristik transfer yang menggambarkan

    hubungan antara arus ID terhadap perubahan tegangan VGS, dan karakteristik output

    yang menggambarkan hubungan antara arus ID terhadap perubahan tegangan VDS

    4.1 Karakteristik transfer.

    ID = f(VGS)

    VDS = konstan.

    Untuk FET kanal N

    IDSS = Arus saturasi transistor yaitu saat VGS = 0

    Kurva karakteristik di atas adalah setengah parabola dan dapat didekati dengan

    persamaan:

    karakteristik transfer...1)

    Kemiringan kurva (tangensial) = gm

    gm =GS

    D

    V

    I

    =

    GS

    2

    GSDSS

    V

    Vp

    V-1I

    ..2)

    untuk VGS = Vp gm = 0

    VGS = 0 gmo =Vp

    I2- DSS, gmo adalah nilai gm pada saat VGS = 0

    atau gmo =Vp

    I2 DSS

    VGS ID

    0 IDSS

    VP 0

    0 VGS

    ID

    VpVp

    2

    IDSS

    ID =

    2

    GSDSS

    Vp

    V-1I

    gm = )Vp

    V-(1

    Vp

    I2- GSDSS

  • 8/7/2019 1. FET

    5/16

    Elektronika I 5

    ID

    D

    G

    S

    ID ID

    4.2 Karakteristik Output

    ID = f (VDS)

    Perhatikan penjelasan gambar FET kanal N berikut:

    (1) (2) (3)

    Penjelasan diatas dapat dituangkan dalam kurva karakteristik berikut:

    untuk VGS = 0 kurva ID mulai konstan saat VDS = Vp titik (A)pada saat tersebut ID = IDSS

    VGS = -2 kurva ID mulai konstan saat VDS = Vp--2yaitu mulai dari titik (C)

    Perubahan arus ID sbg fungsi dari VDS:

    VDS kecil daerah deplesi kecil, maka pertambahan IDcukup besar (sebanding dengan kenaikan VDS)..(1)

    VDS bertambah, daerah deplesi bertambah besar, kanalmenyempit, maka ID mengecil (sebanding dengan

    kenaikan VDS)(2)

    VDS besar, daerah deplesi maksimal dan tidak biasbertambah besar lagi akibatnya ID akan konstan(3)

  • 8/7/2019 1. FET

    6/16

    Elektronika I 6

    D

    G

    S

    D

    G

    S

    D

    G

    S

    substrate

    D

    G

    SRG

    RDID

    VDD

    Kemiringan kurva VDS = Vp-VGS mendekati garis VDS = Vp maka untukmemudahkan dalam perhitungan, diambil patokan ID mulai konstan saat VDS = Vp

    Di sebelah kiri VDS = Vp, disebut daerah resistif karena dengan 0 < VDS < Vpdaerah ini bersifat sebagai Rvariabel

    Di sebelah kanan garis VDS = Vp, merupakan aktif region dan bersifat sebagaidaerah semikonduktor untuk FET

    Simbol FET

    atau

    kanal-n kanal-p kanal-p kanal-n

    5. Analisa DC

    Analisa DC berguna untuk menentukan garis beban dan titik kerja rangkaian, hasil

    analisa dapat menggambarkan batas-batas daerah kerja transisitor seperti daerah cutoff,

    daerah aktif dan daerah non linier

    Didaerah cutoff, transistor dapat di fungsikan sebagai saklar elektronik

    Didaerah linier, transistor dapat di fungsikan sebagai komponen penguat

    Didaerah non linier, transistor dapat difungsikan sebagai komponen modulator

    Pertanyaan: mengapa didaerah non linier transistor tdk dapat digunakan sebagai

    komponen penguat?

    Kondisi-kondisi yang ditinjau:

    a. Untuk VGS = 0

    RG 1 M, fungsi untuk menghilangkan muatanelektrostatik, sehingga IG 0IG = 0, maka VG =VS VGS = VG -VS = 0

    Persamaan loop output:

    VDD = RDID + VDS saat VGS = 0 maka ID = IDSS

    Agar FET bekerja optimal (di daerah aktif), maka

    VDS > Vp, hal ini dapat dilakukan dengan memilih hargaRD yang sesuai

    VDS = VDD RDID > Vp

    RD RD Vp

    (RS + RD) RS + RD tidak memenuhi

    VGS2 = (-0,65 + 1) (-3) = -1,06

    VGS = VG VS = -IDRS => RS =mA5-

    1,06-= 212

    RS + RD < 2k4 maka RD < 2188 => Rdmax = 2188

    b). VDS = VDD ID (RS + RD)

    RS + RD =mA5-

    15-5= 2 k

    maka RD = 2000 212 = 1788

    4. Hitung Rs dan RD rangkaian berikut, bila diketahui

    analisa:

    DSS

    DD

    21

    1G

    IRV

    3,75VRR

    RV

    =

    =+

    =

    Substitusi VGS yang memenuhi ke (1), didapat RS kemudian

    Substitusi RS ke (2) didapat RD.

    VGS = VG VS = VG RSID ...(1)

    VDD =15

    VDS = 6

    ID = 6 mA

    R1 = 100 kR

    2= 300 k

    FETVolt3V

    mA12I

    P

    DSS

    =

    =

    ( ) ( )

    GS2GS1

    DSS

    D

    P

    GS

    2

    P

    GS

    SSDD

    D

    DDDSDSSDDDDDS

    VdanVdidapatI

    I

    V

    V1

    V

    V1II

    2....

    I

    VVRRRRIVV

    =

    =

    =++=

  • 8/7/2019 1. FET

    10/16

    Elektronika I 10

    Jawaban :

    DSS

    DD

    21

    1G

    IRV

    3,7515x300k100k

    100kV

    RR

    RV

    =

    =+

    =+

    =

    Persamaan loop output: ID ( RS + RD ) + VDS = VDD( )

    0,707

    3

    V1

    12m

    6m

    I

    I

    V

    V1

    V

    V1IIIpersamaan

    k1,56m

    V615

    I

    VVRR

    GS

    DSS

    D

    P

    GS

    2

    P

    GS

    SSDDD

    D

    DSDDDS

    =

    =

    =

    =

    =

    =

    =+

    VGS = ( 0,707 -1 ) 3

    VGS1 = ( + 0,707 -1 ) 3 = -0,88

    VGS2 = ( - 0,707 -1 ) 3 = -5,12 tidak memenuhi karena < VP

    maka VGS = - 0,88

    728,33

    771,671500Rmakak1,5RR771,67

    6m

    3,750,88

    I

    3,750,88R0,88-RI-3,75(1)pers.kesubstitusi

    DDS

    D

    SSD

    =

    ==+

    =

    =

    ==

    6. Analisa ac

    Analisa ac disini ditujuan untuk aplikasi FET sebagai penguat, faktor-faktor yang

    akan ditinjau adalah perolehan penguatan tegangan (voltage gain), Resistansi input

    dan resistansi output

    6.1 Model rangkaian ekivalen ac untuk FET

    VGS = VG VS = 3,75 IDRS .....(3)

    rds

    VdsI =

    rds

    VdsgmVgsId +=

  • 8/7/2019 1. FET

    11/16

    Elektronika I 11

    6.2 Konfigurasi rangkaian FET

    Seperti pada BJT, FET juga memiliki tiga konfigurasi rangkaian yaitu Common Source,

    Comman Drain dan Comman Gate.

    Common Source: CS

    Ciri: sinyal input di masukkan melalui dititik Gate, sedangkan sinyal output didapat darititik drain

    Common Drain: CD

    Ciri: sinyal input di masukkan melalui dititik Gate, sedangkan sinyal output didapat dari

    titik source

    Common Gate: CG

    Ciri: sinyal input di masukkan melalui dititik Source, sedangkan sinyal output didapat

    dari titik drain

    Contoh:

    1. Rangkaian common Source

    Rangkaian ekivalen ac:

    0inputsinyalsaat|Io

    VoRo ==

    Permasalahan menentukan:

    Resistansi input : RLResistansi output : ROPenguatan Tegangan : AV

  • 8/7/2019 1. FET

    12/16

    Elektronika I 12

    ++===

    =

    ++

    +=

    +=

    =

    =

    =

    ==+=

    ==

    rds

    Rs

    Rsgm1rdsi

    Vo

    Vi

    Vo

    Ro

    rds

    Vo

    rds

    RsRsgm1imaka,

    i.rds

    Rs

    rds

    VoiRsgm

    rds

    VsVoVsgmi

    VsVoVds

    RsidVsVsVgs

    singkatdihubungVikarena0Vgdgn,VsVgVgsrds

    VdsgmVgsi

    0ViId

    VoRo

    d

    d

    dd

    d

    d

    , untuk Rs = 0 Ro = rds

    Rs kecil Ro = rds (1 + gm Rs)

    Bila didefinisikan :

    gmrdsVgs

    Vds idkonstan

    =

    =

    maka Ro dapat ditulis sebagai: ( )Rs1rdsRo ++=

    Vi

    VoAv=

    Dari loop output didapat:

    Id Rs + ir ds + Id Rd = 0 I = id gm Vgs

    Vgs = Vg Vs = Vi Id Rs

    [ ]

    Rs)(1RdrdsRdVi

    Rsrds)gm(1Rdrds

    RdVirdsgm

    IdRdVoRs)(1Rdrds

    Vi

    Rsrds)gm1(Rdrds

    VirdsgmId

    rdsVigmRs)rdsgmRdrdsRs(Id

    0IdRdrdsIdRs)(VigmIdIdRs

    +++

    =

    +++

    =

    =

    +++=

    +++=

    =+++

    =++

    Ro = rds + gm Rs rds + Rs

    Rg

    i

    ViRi

    1

    ==

    Rsrds)gm(1Rdrds

    Rdrdsgm

    Vi

    VoAv

    +++

    ==

  • 8/7/2019 1. FET

    13/16

    Elektronika I 13

    Rsgm1

    RdgmAvmaka

    rdsRsRdbila:khusushal

    Rs)(1dRrdsRd

    +

    =

  • 8/7/2019 1. FET

    14/16

    Elektronika I 14

    Latihan:

    1.a). Tentukan titik kerja transistor: ID, VGS, VDS

    b). Hitunglah Vo,Ii

    ViRidan

    Io

    VoRo ==

    c). Bila sebuah kapasitor Cs dipasangkan paralel dengan Rs, hitunglah Vo, Ro dan Ri

    d). Apakah kapasitor Cs pada point c) berpengaruh terhadap analisa DC, jelaskan

    e. Berapa harus dipasang RD dan RS padaagar saat FET bekerja diperoleh

    ID= 5 mA dan VDS = 5 volt

    2. Buatlah analisa untuk mendapatkan Ri, Ro, Av dari rangkaian-rangkaian di bawah

    ini:

    IDSS = 8 mA

    FET

    Vp = - 6 Volt

    rds = 40 k

    a). Common Drain

    (= source vollower)

    Rg = 1 MRs = 2k2 Vi = 0.4 sin t voltVDD = 9 V

    C = 0.05 FRD = 2,2 kGm = 3.15 m mho

    Rds = 30 k

    b). Common Source

    VDD = 16 V

    Vi = 0.4 sin t voltC = 0.05 FRD = 1k2 Rg = 1 MRds = 30 kGm = 3.15 m mho

    c). Common Gate

    Vi = 100 mV

    VDD = 20 V

    RD = 2,2 kRs = 100 Rg = 2 MRs = 250 C = 47 nF

    Rds = 30 kRL = 10 k

  • 8/7/2019 1. FET

    15/16

    Elektronika I 15

    3). Hitunglah Vo1, Vo2, Ri dan Ro untuk rangkaian penguat berikut, bila diketahui

    4. Hitung Av, Rid an Ro rangkaian berikut

    5.

    Vi = 0,4 sin t

    VDD = 16 V

    RD = 1,5 k

    R1 = 100

    R2 = 120

    Rg = 1 M

    C = 0,02 F

    Rds = 30 k

    IDSS = 12 mA

    FET

    Vp = - 6 Volt

    VDD = 16 V

    Rs = 1 k

    R1 = 10 M

    R2 = 20 k

    C = 0,05

    F

    Rds = 20 k

    gm = 5 m mho

    VDD = 15 V

    Rds = 10 k

    gm = 2 m mho

    T1 dan T2 identik

    Hitung :

    0VsaatV

    Vo

    0VsaatV

    Vo

    1

    2

    2

    1

    =

    =

  • 8/7/2019 1. FET

    16/16

    Elektronika I 16

    6. HitunglahVi

    Vo, Zo, dan Zi untuk rangkaian berikut

    FET: IDss = 12 mA, rds = 30k

    Vp = -4 volt

    Vi

    RS 200

    VDD=20Volt

    RD 5K

    RL 100K

    VO