1. fet
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 1. FET
1/16
Elektronika I 1
FIELD EFFECT TRANSISTOR (FET)
___________________________________________________________
Tujuan Pembelajaran Umum:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat1. Mengenal dan memahami FET dan prinsip kerjanya;
2. Mengenal jenis-jenis konfigurasi rangkaian FET dan domain aplikasinya
3. Mengenal prinsip analisa DC dan ac FET
Tujuan Pembelajaran Khusus:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat
1. Menganalisa rangkaian FET
2. Menetukan titik jerja dan garis beban rangkaian
3. Menganalisa rangkaian penguat berbasis FET
1. PendahuluanPada bab sebelumnya telah dibahas transistor jenis bipolar Bipolar Jonction Transistor
(BJT) BJT adalah jenis transistor dengan arus sebagai kontrol device. Transistor
tersebut dibentuk melalui hubungan bahan semikonduktor tipe N dan tipe P sedemikian
rupa sehingga terbentuklah transistor pertemuan dengan jenis NPN dan PNP
Field Effect Transistor (FET) merupakan uni polar transistor yang bekerja dengan
tegangan sebagai kontrol device
Baik BJT maupun FET dapat digunakan sebagai rangkaian penguat. Perbedaanya FET
Mempunyai resistansi input yang besar
Tahan terhadap radiasi, sedangkan BJT sangat sensitif terutama (hf)
Noise FET lebih rendah dari BJT, sehingga FET lebih banyak digunakan dalam
frekuensi tinggi
2. Cara kerja FET
Perhatikan analisa PN Janction berikut:
Keadaan reverse bias:
Hole (+) bergerak ke kiri, elektron (-) bergerak ke kanan karena pengaruk medan listrik
dari masing-masing kutub catu daya, akibatnya timbul zone depletion di tengah, zone
P N
I P N
Zone depletion
Forward bias Reverse bias
-
8/7/2019 1. FET
2/16
Elektronika I 2
P
elektroda
D
G
SVGS
VDS
P
D
G
SVGS
VDS
P
N-material
D
G
S
Elektroda
CanalN
P-material
Zone
depletion
D
G
S
VGS
VDS
ID
P
depletion ini merupakan daerah yang tidak bermuatan, jadi tidak dilalui arus listrik
kecuali arus bocor. Prinsip ini digunakan dalam analisa kerja FET.
Perhatikan gambar berikut ini:
Bila VGS > 0
Pada keadaan forward bias VGS negatif tidak ada zone depletion VDS positif
terjadi zone depletion disekitar P
Bila VGS < 0
karena VGS < 0, maka hole dari (P) akan bergerak ke arah G dan elektron bebas (-) akan
bergerak ke D dan ke S, akibatnya akan timbul zone depletion di sekitar elektroda P
seperti gambar berikut:
Ada 2 tipe FET yaitu FET kanal-N dan FET kanal-P
FET kanal-N FET kanal-P
S = Souce, D = Drain, G = Gate Zone Depletion dapat diubah-ubah dengan
mengubah tegangan bias VGS
Zone depletion disekitar D lebih tebal daridisekitar S, karena VG < VS, akibat zone
depletion IG sangat kecil IG 0
VGS < VDS Bila VGS bertambah negatif, maka zone
depletion bertambah besar, akibatnya arus ID
menjadi kecil
Arus ID = 0 saat VGS = VGS-off (Kanaltertutup oleh zone depletion)
-
8/7/2019 1. FET
3/16
Elektronika I 3
metalG1
S DOxide
misal: SiO2
canal
electroda
substrate
GS D
canal nn
D
G
S
N
P
Substrate
(lapisan n)
3. Jenis FET
a. Junction FET (JFET)
b. Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET)
MOSFET canal n
Telah dijelaskan di atas bahwa dengan mengubah tegangan bias VGS, maka lebar zone
depletion yang menutupi kanal dapat diubah-ubah.
Tegangan jepit = Pinch-off Voltage = Vp adalah tegangan pada saat kanal tertutup
(terjepit), untuk keadaan tersebut:
Untuk FET kanal N
VGS = Vp < 0
RDS = , IDS = 0VDS > 0
Jadi, untuk FET kanal N: Vp < VGS < 0
Untuk FET kanal P
VGS = Vp > 0
RDS = , IDS = 0VDS < 0
Jadi, untuk FET kanal P: 0 < VGS < Vp
-
8/7/2019 1. FET
4/16
Elektronika I 4
4. Karakteristik FET
Ada dua karakteristik penting FET yaitu karakteristik transfer yang menggambarkan
hubungan antara arus ID terhadap perubahan tegangan VGS, dan karakteristik output
yang menggambarkan hubungan antara arus ID terhadap perubahan tegangan VDS
4.1 Karakteristik transfer.
ID = f(VGS)
VDS = konstan.
Untuk FET kanal N
IDSS = Arus saturasi transistor yaitu saat VGS = 0
Kurva karakteristik di atas adalah setengah parabola dan dapat didekati dengan
persamaan:
karakteristik transfer...1)
Kemiringan kurva (tangensial) = gm
gm =GS
D
V
I
=
GS
2
GSDSS
V
Vp
V-1I
..2)
untuk VGS = Vp gm = 0
VGS = 0 gmo =Vp
I2- DSS, gmo adalah nilai gm pada saat VGS = 0
atau gmo =Vp
I2 DSS
VGS ID
0 IDSS
VP 0
0 VGS
ID
VpVp
2
IDSS
ID =
2
GSDSS
Vp
V-1I
gm = )Vp
V-(1
Vp
I2- GSDSS
-
8/7/2019 1. FET
5/16
Elektronika I 5
ID
D
G
S
ID ID
4.2 Karakteristik Output
ID = f (VDS)
Perhatikan penjelasan gambar FET kanal N berikut:
(1) (2) (3)
Penjelasan diatas dapat dituangkan dalam kurva karakteristik berikut:
untuk VGS = 0 kurva ID mulai konstan saat VDS = Vp titik (A)pada saat tersebut ID = IDSS
VGS = -2 kurva ID mulai konstan saat VDS = Vp--2yaitu mulai dari titik (C)
Perubahan arus ID sbg fungsi dari VDS:
VDS kecil daerah deplesi kecil, maka pertambahan IDcukup besar (sebanding dengan kenaikan VDS)..(1)
VDS bertambah, daerah deplesi bertambah besar, kanalmenyempit, maka ID mengecil (sebanding dengan
kenaikan VDS)(2)
VDS besar, daerah deplesi maksimal dan tidak biasbertambah besar lagi akibatnya ID akan konstan(3)
-
8/7/2019 1. FET
6/16
Elektronika I 6
D
G
S
D
G
S
D
G
S
substrate
D
G
SRG
RDID
VDD
Kemiringan kurva VDS = Vp-VGS mendekati garis VDS = Vp maka untukmemudahkan dalam perhitungan, diambil patokan ID mulai konstan saat VDS = Vp
Di sebelah kiri VDS = Vp, disebut daerah resistif karena dengan 0 < VDS < Vpdaerah ini bersifat sebagai Rvariabel
Di sebelah kanan garis VDS = Vp, merupakan aktif region dan bersifat sebagaidaerah semikonduktor untuk FET
Simbol FET
atau
kanal-n kanal-p kanal-p kanal-n
5. Analisa DC
Analisa DC berguna untuk menentukan garis beban dan titik kerja rangkaian, hasil
analisa dapat menggambarkan batas-batas daerah kerja transisitor seperti daerah cutoff,
daerah aktif dan daerah non linier
Didaerah cutoff, transistor dapat di fungsikan sebagai saklar elektronik
Didaerah linier, transistor dapat di fungsikan sebagai komponen penguat
Didaerah non linier, transistor dapat difungsikan sebagai komponen modulator
Pertanyaan: mengapa didaerah non linier transistor tdk dapat digunakan sebagai
komponen penguat?
Kondisi-kondisi yang ditinjau:
a. Untuk VGS = 0
RG 1 M, fungsi untuk menghilangkan muatanelektrostatik, sehingga IG 0IG = 0, maka VG =VS VGS = VG -VS = 0
Persamaan loop output:
VDD = RDID + VDS saat VGS = 0 maka ID = IDSS
Agar FET bekerja optimal (di daerah aktif), maka
VDS > Vp, hal ini dapat dilakukan dengan memilih hargaRD yang sesuai
VDS = VDD RDID > Vp
RD RD Vp
(RS + RD) RS + RD tidak memenuhi
VGS2 = (-0,65 + 1) (-3) = -1,06
VGS = VG VS = -IDRS => RS =mA5-
1,06-= 212
RS + RD < 2k4 maka RD < 2188 => Rdmax = 2188
b). VDS = VDD ID (RS + RD)
RS + RD =mA5-
15-5= 2 k
maka RD = 2000 212 = 1788
4. Hitung Rs dan RD rangkaian berikut, bila diketahui
analisa:
DSS
DD
21
1G
IRV
3,75VRR
RV
=
=+
=
Substitusi VGS yang memenuhi ke (1), didapat RS kemudian
Substitusi RS ke (2) didapat RD.
VGS = VG VS = VG RSID ...(1)
VDD =15
VDS = 6
ID = 6 mA
R1 = 100 kR
2= 300 k
FETVolt3V
mA12I
P
DSS
=
=
( ) ( )
GS2GS1
DSS
D
P
GS
2
P
GS
SSDD
D
DDDSDSSDDDDDS
VdanVdidapatI
I
V
V1
V
V1II
2....
I
VVRRRRIVV
=
=
=++=
-
8/7/2019 1. FET
10/16
Elektronika I 10
Jawaban :
DSS
DD
21
1G
IRV
3,7515x300k100k
100kV
RR
RV
=
=+
=+
=
Persamaan loop output: ID ( RS + RD ) + VDS = VDD( )
0,707
3
V1
12m
6m
I
I
V
V1
V
V1IIIpersamaan
k1,56m
V615
I
VVRR
GS
DSS
D
P
GS
2
P
GS
SSDDD
D
DSDDDS
=
=
=
=
=
=
=+
VGS = ( 0,707 -1 ) 3
VGS1 = ( + 0,707 -1 ) 3 = -0,88
VGS2 = ( - 0,707 -1 ) 3 = -5,12 tidak memenuhi karena < VP
maka VGS = - 0,88
728,33
771,671500Rmakak1,5RR771,67
6m
3,750,88
I
3,750,88R0,88-RI-3,75(1)pers.kesubstitusi
DDS
D
SSD
=
==+
=
=
==
6. Analisa ac
Analisa ac disini ditujuan untuk aplikasi FET sebagai penguat, faktor-faktor yang
akan ditinjau adalah perolehan penguatan tegangan (voltage gain), Resistansi input
dan resistansi output
6.1 Model rangkaian ekivalen ac untuk FET
VGS = VG VS = 3,75 IDRS .....(3)
rds
VdsI =
rds
VdsgmVgsId +=
-
8/7/2019 1. FET
11/16
Elektronika I 11
6.2 Konfigurasi rangkaian FET
Seperti pada BJT, FET juga memiliki tiga konfigurasi rangkaian yaitu Common Source,
Comman Drain dan Comman Gate.
Common Source: CS
Ciri: sinyal input di masukkan melalui dititik Gate, sedangkan sinyal output didapat darititik drain
Common Drain: CD
Ciri: sinyal input di masukkan melalui dititik Gate, sedangkan sinyal output didapat dari
titik source
Common Gate: CG
Ciri: sinyal input di masukkan melalui dititik Source, sedangkan sinyal output didapat
dari titik drain
Contoh:
1. Rangkaian common Source
Rangkaian ekivalen ac:
0inputsinyalsaat|Io
VoRo ==
Permasalahan menentukan:
Resistansi input : RLResistansi output : ROPenguatan Tegangan : AV
-
8/7/2019 1. FET
12/16
Elektronika I 12
++===
=
++
+=
+=
=
=
=
==+=
==
rds
Rs
Rsgm1rdsi
Vo
Vi
Vo
Ro
rds
Vo
rds
RsRsgm1imaka,
i.rds
Rs
rds
VoiRsgm
rds
VsVoVsgmi
VsVoVds
RsidVsVsVgs
singkatdihubungVikarena0Vgdgn,VsVgVgsrds
VdsgmVgsi
0ViId
VoRo
d
d
dd
d
d
, untuk Rs = 0 Ro = rds
Rs kecil Ro = rds (1 + gm Rs)
Bila didefinisikan :
gmrdsVgs
Vds idkonstan
=
=
maka Ro dapat ditulis sebagai: ( )Rs1rdsRo ++=
Vi
VoAv=
Dari loop output didapat:
Id Rs + ir ds + Id Rd = 0 I = id gm Vgs
Vgs = Vg Vs = Vi Id Rs
[ ]
Rs)(1RdrdsRdVi
Rsrds)gm(1Rdrds
RdVirdsgm
IdRdVoRs)(1Rdrds
Vi
Rsrds)gm1(Rdrds
VirdsgmId
rdsVigmRs)rdsgmRdrdsRs(Id
0IdRdrdsIdRs)(VigmIdIdRs
+++
=
+++
=
=
+++=
+++=
=+++
=++
Ro = rds + gm Rs rds + Rs
Rg
i
ViRi
1
==
Rsrds)gm(1Rdrds
Rdrdsgm
Vi
VoAv
+++
==
-
8/7/2019 1. FET
13/16
Elektronika I 13
Rsgm1
RdgmAvmaka
rdsRsRdbila:khusushal
Rs)(1dRrdsRd
+
=
-
8/7/2019 1. FET
14/16
Elektronika I 14
Latihan:
1.a). Tentukan titik kerja transistor: ID, VGS, VDS
b). Hitunglah Vo,Ii
ViRidan
Io
VoRo ==
c). Bila sebuah kapasitor Cs dipasangkan paralel dengan Rs, hitunglah Vo, Ro dan Ri
d). Apakah kapasitor Cs pada point c) berpengaruh terhadap analisa DC, jelaskan
e. Berapa harus dipasang RD dan RS padaagar saat FET bekerja diperoleh
ID= 5 mA dan VDS = 5 volt
2. Buatlah analisa untuk mendapatkan Ri, Ro, Av dari rangkaian-rangkaian di bawah
ini:
IDSS = 8 mA
FET
Vp = - 6 Volt
rds = 40 k
a). Common Drain
(= source vollower)
Rg = 1 MRs = 2k2 Vi = 0.4 sin t voltVDD = 9 V
C = 0.05 FRD = 2,2 kGm = 3.15 m mho
Rds = 30 k
b). Common Source
VDD = 16 V
Vi = 0.4 sin t voltC = 0.05 FRD = 1k2 Rg = 1 MRds = 30 kGm = 3.15 m mho
c). Common Gate
Vi = 100 mV
VDD = 20 V
RD = 2,2 kRs = 100 Rg = 2 MRs = 250 C = 47 nF
Rds = 30 kRL = 10 k
-
8/7/2019 1. FET
15/16
Elektronika I 15
3). Hitunglah Vo1, Vo2, Ri dan Ro untuk rangkaian penguat berikut, bila diketahui
4. Hitung Av, Rid an Ro rangkaian berikut
5.
Vi = 0,4 sin t
VDD = 16 V
RD = 1,5 k
R1 = 100
R2 = 120
Rg = 1 M
C = 0,02 F
Rds = 30 k
IDSS = 12 mA
FET
Vp = - 6 Volt
VDD = 16 V
Rs = 1 k
R1 = 10 M
R2 = 20 k
C = 0,05
F
Rds = 20 k
gm = 5 m mho
VDD = 15 V
Rds = 10 k
gm = 2 m mho
T1 dan T2 identik
Hitung :
0VsaatV
Vo
0VsaatV
Vo
1
2
2
1
=
=
-
8/7/2019 1. FET
16/16
Elektronika I 16
6. HitunglahVi
Vo, Zo, dan Zi untuk rangkaian berikut
FET: IDss = 12 mA, rds = 30k
Vp = -4 volt
Vi
RS 200
VDD=20Volt
RD 5K
RL 100K
VO