1 dokumentasi bimbingan tuban 17april 2013
DESCRIPTION
testTRANSCRIPT
NURSALAM-2013
DOKUMENTASI DOKUMENTASI PELAKSANAAN PROGRAM PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN MAHASISWABIMBINGAN MAHASISWA
By: NursalamBy: Nursalam
TUJUAN PEMB. PROFESITUJUAN PEMB. PROFESI1. Menumbuhkan kepekaan thd kebutuhan
pasien akan asuhan keperawatan2. Tanggap thd situasi yg terjadi disekitarnya3. Mengembangkan kemampuan penalaran
ilmiah, penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
4. Menumbuhkan sikap percaya diri dan kemandirian
5. Melatih bekerja dlm TEAM
PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN KLINIKKLINIK
Menyimpulkan dgn klien apa yg telah dicapai
Laporan ! Evaluasi ! Umpan balik
Validasi/pengkajian, Dx, intervensi, ronde kep, bedside teaching
Kontrak dgn klien
Membaca informasi ttg klien, kaitkan dg laporan pendahuluan
Pre Konferen
Laporan pendahuluan
MAHASISWA
Bimbingan dan obs ttg kemampuan interpersonal
Bimbingan u/ menumbuhkan kemampuan intelektual, tehnik, interpersonal.Ronde kep
Mengobservasi mahasiswa
Evaluasi Pemahaman mahasiswa
Pre Konferen
Memberikan informasi ttg klien
PEMBIMBING
Pra interaksi
1 jam
Introduksi
Fase Kerja
4-5jam
Terminasi
NURSALAM-2013
3. MENCATAT PERKEMBANGAN 3. MENCATAT PERKEMBANGAN PASIEN DI STATUSPASIEN DI STATUS
1. MENGISI FORM - DOKUMENTASI PERAWAT
2. MENGISI LEMBAR OBSERVASI
3. MENGISI SBAR
4. MENULIS LAPORAN OVERAN / TIMBANG TERIMA
1. Didiklah mahasiswa, tapi ingat bahwa mereka akan hidup bukan dijamanmu
2. Mahasiswa belajar menerapkan teori, bukan untuk praktik pengganti dinas
3. Mhs bukan orang yg super, semua serba bisa
4. Tidak perlu memaksakan kehendak kita (hrs diberikan justifikasi)
5. Lain-lain????? – monggo saja!
I N G A T !
• Kami merekrut orang-orang yang sangat kompeten, lalu kami ciptakan lingkungan dimana
mereka boleh berbuat salah dan
mampu belajar dan berkembang dari
kesalahannya• Steve Jobs - Founder of
Apple Computer
NURSALAM-2004
KOMPONEN DOKUMENTASI KOMPONEN DOKUMENTASI
1. LAPORAN PENDAHULUAN2. PENGISIAN KEGIATAN
(KOMPETENSI DI BUKU SAKU) 3. PENCATATAN – STATUS PASIEN4. PENULISAN PROPOSAL &
LAPORAN KEGIATAN5. LAPORAN AKHIR - ASKEP
NURSALAM-2013
1. LAPORAN PENDAHULUAN1. LAPORAN PENDAHULUAN
1. PENDAHULUAN2. PATOFISIOLOGI – WOC3. ASUHAN KEPERAWAN (PROSES SD
KRITERIA EVALUASI)4. DAFTAR PUSTAKA
Left Ventricular Failure
Aortic or mitral regurgitation
Myocardial infarction
Hypertension aortic stenosis
Myocardial ischemia
Regurtitasi
Volume load
Pressure load
Contractility
Cardiomyopathy
Myocardial mass
Gagal pompadilatasi
Hipertrofi =cardiac dilatasion
Radius vent Hypertrophy(d rises T falls)
Penurunan Cardiac Output
Activity Intolerance
Pot. Gangg pertukaran gas
Fluid Volume Excess
Pot.gangg integritas kulit
Gangg rasa nyaman nyeri
Ventricle less compliant
Decompensation
SV
O2 cell myocard
Perfusi
NURSALAM-2013
2. PENGISIAN KEGIATAN 2. PENGISIAN KEGIATAN
1. MENGISI (MENCONTRENG) KEGIATAN YG SUDAH DILAKSANAKAN
2. MEMINTA TANDA TANGAN PEMBIMBING
3. MEMBUAT CATATAN – KEGIATAN YG BELUM DICAPAI (LOG BOOK)
12
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada PasienBab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)Bab 3. Asesmen Pasien (AP)Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
Standar Akreditasi Rumah Sakitv.2012
PFPPCC
13
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah SakitSasaran I : Ketepatan identifikasi pasien
Sasaran II : Peningkatan komunikasi yang efektif
Sasaran III : Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi
Sasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
Sasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development GoalsSasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu
Sasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS
Sasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
dr.luwi - PMKP 14
INDIKATOR AREA KLINISPMKP 3.1 EP 1
INTERNATIONAL LIBRARYPMKP 3.1 EP 2SKP
SKPPMKP 3.3
1. Asesmen Pasien2. Pelayanan Lab3. Pelayanan Radiologi4. Prosedur Bedah5. Penggunaan antibiotika6. Kesalahan medikasi & KNC7. Penggunaan anestesi & sedasi9. Penggunaan darah & produk darah10. PPI, surveilance, lap11. Riset klinis
1. Acute Myocardial Infarction (AMI)
2. Heart Failure (HF)3. Stroke (STK)4. Children’s Asthma Care
(CAC)5. Hospital-Based Inpatient
Psychiatric Service (HBIPS)6. Nursing-Sensitive Care
(NSC)7. Perinatal Care (PC)8. Pneumonia (PN)9. Surgical Care Improve ment
Project (SCIP)10.Venous Thromboem bolism
(VTE)
1. Ketetapan identifikasi pasien
2. Peningkatan komu nikasi yang efektif
3. Peningkatan Ke aman Obat yang perlu diwaspadai
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prose dur, tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Pengurangan risiko jatuh
MAKSUD DAN TUJUAN IPSG I MAKSUD DAN TUJUAN IPSG I
Keliru mengidentifikasi pasien : 1. Terjadi hampir di semua aspek diagnosis dan pengobatan
2. Dalam keadaan :• pasien masih dibius• pindah tempat tidur• pindah kamar• pindah lokasi di dalam rumah sakit• pasien memiliki cacat indra
Tujuan sasaran ini dua hal:1. mengidentifikasi dengan benar2. mencocokkan layanan
CARA IDENTIFIKASI PASIENCARA IDENTIFIKASI PASIEN
• Kebijakan dan/atau prosedur, dua cara untuk mengidentifikasi pasien:• menggunakan gelang identitas pasien , • identifikasi dua diantara tiga identitas
– nama pasien – nomor rekam medis atau– tanggal lahir dilarang identifikasi dg nomor kamar pasien
atau lokasi Proses kolaboratif digunakan untuk mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur agar dapat memastikan semua kemungkinan situasi dapat diidentifikasi contoh: pasien koma tanpa identitas, pasien jiwa dll
SAAT PEMASANGAN GELANG SAAT PEMASANGAN GELANG OLEH PETUGASOLEH PETUGAS
Jelaskan manfaat gelang pasienJelaskan bahaya untuk pasien yang menolak,
melepas, menutupi gelang .dllMinta pasien utuk mengingatkan petugas bila
akan melakukan tindakan atau memberi obat memberikan pengobatan tidak menkonfirmasi nama dan mengecek ke gelang
PETUGAS HARUS MELAKUKAN PETUGAS HARUS MELAKUKAN IDENTIFIKASI PASIEN SAAT: IDENTIFIKASI PASIEN SAAT:
pemberian obat pemberian darah / produk darahpengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinisSebelum memberikan pengobatan Sebelum memberikan tindakan
Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektivitas komunikasi antar para pemberi layanan.
SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
Komunikasi yang mudah terjadi Komunikasi yang mudah terjadi kesalahan kesalahan
Terjadi pada saat: Perintah diberikan secara
lisan Perintah diberikan melalui
telpon Saat pelaporan kembali hasil
pemeriksaan kritis.
Latar BelakangLatar Belakang
Berdasarkan program Joint Comitte International (2011) akreditasi rumah sakit yang salah satu sasarannya adalah patient
safety, rumah sakit secara kolaboratif mengembangkan kebijakan dan/atau prosedur
untuk pemberian perintah baik secara lisan maupun melalui telepon termasuk pencatatan
(pada buku atau di masukkan kedalam komputer).
Standar Akreditasi Rumah Sakit 2012
27
I. Kelompok Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien
Bab 1. Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK)Bab 2. Hak Pasien dan Keluarga (HPK)Bab 3. Asesmen Pasien (AP)Bab 4. Pelayanan Pasien (PP)Bab 5. Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Bab 6. Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)Bab 7. Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)
II. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit
Bab 1. Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)Bab 2. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Bab 3. Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP)Bab 4. Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Bab 5. Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS)Bab 6. Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)
28
III. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Sasaran I : Ketepatan identifikasi pasienSasaran II : Peningkatan komunikasi yg efektifSasaran III : Peningkatan keamanan obat yg perlu diwaspadai (high-alert)Sasaran lV : Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasiSasaran V : Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatanSasaran VI : Pengurangan risiko pasien jatuh
IV. Sasaran Milenium Development Goals
Sasaran I : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan IbuSasaran II : Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDSSasaran III : Penurunan Angka Kesakitan TB
Kegagalan komunikasi menyebabkan Kegagalan komunikasi menyebabkan kesalahan dalam pelayanan kepada pasienkesalahan dalam pelayanan kepada pasien
(Leonard, 2004)(Leonard, 2004)
Sebuah cara mudah untuk diingat tentang cara menginformasikan/mendiskusikan perawatan
adalah teknik “SBAR”
(Sittuation, Background, Assesment, dan Recommendation).
SBAR ADALAH ALAT KOMUNIKASI DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI
TERHADAP PASIEN SEHINGGA MAMPU MENINGKATKAN KEMAMPUAN
KOMUNIKASI ANTARA PERAWAT DENGAN DOKTER, DAN PERAWAT
DENGAN PERAWAT
(Ambarukmi, 2011)
MENGAPA HARUS SBAR...???
Dokter lebih memperhatikan karena informasi yang ringkas
Perawat bekerja lebih cepatMengkomunikasikan masalah dengan jelasMemberi kesempatan menyampaikan saran
kolaborasi
Acronym SBAR adalahAcronym SBAR adalahS= Situasi: Apa yang terjadi pada pasien? B= Background informasi penting apa yang berhubungan / melatarbeakangi kondisi pasien ?A= Assessment Apa hasil pengkajian kondisi pasien terkini?R=Recommendation. apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah?
(JCI, 2011)
Apa yang di bahas dalam SBAR ? 1) Situasition meliputi :nama, umur, tanggal MRS, hari
perawatan, dokter yang merawat, nama perawat yang bertanggungjawab, diagnosis medis dan masalahkeperawatan yang belum teratasi.
2) Background meliputi : intervensi yang telah dilakukan, , riwayat alergi, pembedahan, alat invasive, obat-obatan, pengetahuan pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan, pemeriksaan diagnostik.
3) Assessment meliputi :hasil pengkajian terkini, tanda vital, pain skore, tingkat kesadaran, status restrain, rIsiko jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal-hal yang kritis.
4) Recommedation meliputi :Intervensi asuhan keperawatan yang perlu dilanjutkan, termasuk nursing care plan dan discharge planning. Edukasipasien dan keluarganya.
(Nursalam, 2013)
KEUNTUNGAN SBAR....??
1. Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif2. Dokter percaya pada analisa perawat karena
menunjukkan perawat paham akan kondisi pasien
3. Memperbaiki komunikasi = memperbaiki keamanan pasien
(Ambarukmi, 2011)
Contoh : Dokter - Perawat
Situation Selamat pagi Dokter , saya Ns. Artok perawat Bedah F Melaporkan pasien nama ny. A kamar F3 Diagnosa masuk…….. Tgl. Masuk…… Sebutkan kondisi pasien yang paling spesifik:
- drainage dari tempat incisi……….or
- selang dada ……………..or
- penurunan pengeluaran urine……or
- pasien gelisah ,…….,…….
Back ground Riwayat alergi obat, penyakit dlll tindakan yang dilakukan…….. Obat-obatan yang baru diberikan……. Allergies O2 ____l/min _____% dalam berapa jam pemberian
Hasil Lab. – masukkan tanggal dan waktu pemeriksaan, bandingkan dengan hasil sebelumnya
Cantumkan informasi klinis yang lain : - tingkat kesadaran ________ - bunyi napas ____________ - warna kulit _____________ - Urine output ____________ - Extremities ____________
Asessment
tanda vital, pain skore, tingkat kesadaran, status restrain, risiko jatuh, status nutrisi, eliminasi, hal-hal yang kritis.
Pendekatan Head to toe atau ROS (B1-B6)Tes Diagnostik
Recommendation
Recommendations/Interventions: LANJUTKAN / HENTIKAN / MODIFIKASI / INTERVESI
BARU
- haruskah saya mulai dengan pemberian O2,I.V.dll.?
- apakah pasien perlu diperiksakan X-RAY, BGA, ECG
dan test yag lain?
- jam berapa dokter akan datang?
- apakah dokter akan Konsul Dr. bedah/Dr. jantung
- apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
dll.?
Contoh: Perawat - PerawatContoh: Perawat - Perawat
Situation Back Ground
Identifikasi data pasien dengan jelas, keluhan dan diagnosa penyakit
Menyediakan riwayat kesehatan yang signifikan dengan singkat, termasuk tes atau perawatan yang telah dilakukan, atau perubahan pasien dari kondisi sebelumnya.
Contoh:Selamat siang saya Ns. Artok PP dinas pagi, melaporkan Tn. Y dengan Diagnosa medis internal bleeding post operasi hari ke-2. Keadaan umum lemah, kesadaran komposmentis.
Contoh:nafas spontan, RR:18x/menit, suara nafas: vesikuler, ronchi: negatif, whezzing: negatif, terdapat luka operasi sepanjang 15cm, perdarahan: negatif, pus: negatif, GCS: 456, Hb: 9 g/dl, wbc: 12.000, pusing (-), mual-muntah: negatif BAB (1x tadi pagi) BAK positif tidak di tampung, mobilisasi terbatas, dekubitus: negatif.
Assesment Recomendation
Jelaskan kondisi / DATA pasien TERKINI (saat ini)
Jelaskan tindakan keperawatan yang telah dilakukan, rencana perawatan untuk pasien selanjutnya, dan tindakan kolaboratif yang memungkinkan. Jika Anda menerima pasien baru, pastikan untuk mendapatkan semua informasi ini dari perawat sebelumnya.
Contoh:MK: hipertermi, ...... Tanda infeksi
Contoh:Hari ini sudah dilakukan rawat luka, injeksi cefazoline 1g, asam traneksamat 1 ampul, antrain 1 ampul.Direncanakan ambil kultur darah, menunggu tabung.
Standar IPSG.III.
• Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk
memperbaiki keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
Maksud dan Tujuan IPSG 3Maksud dan Tujuan IPSG 3
Obat yg Perlu diwaspadai : obat yang sering menyebabkan KTD atau kejadian sentinel – Obat yg Perlu diwaspadai :– NORUM/ LASA. – Elektrolit konsentrat
Kesalahan bisa terjadi:– Secara tidak sengaja – Bila perawat tidak mendapatkan orientasi sebelum
ditugaskan – Pada keadaan gawat darurat
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)NORUM ( NAMA OBAT RUPA MIRIP)
• hidraALAzine• ceREBYx• vinBLASTine• chlorproPAMIDE• glipiZIde• DAUNOrubicine
hidrOXYzine ceLEBRex vinCRIStine chlorproMAZINE glYBURIde dOXOrubicine
Tulis yang berbeda dengan huruf KAPITAL
ELEKTROLIT KONSENTRAT1.kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml 2.kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml)], \3.natrium/sodium klorida => 3%4.magnesium sulfat => 50% atau lebih pekat]
ELEKTROLIT ELEKTROLIT KONSENTRATEKONSENTRATE
• Cairan ini bisa mengakibatkan KTD/sentinel event bila tak disiapkan dan dikelola dengan baik
• Terpenting : – Ketersediaan– Akses– Resep– Pemesanan– Persiapan– Distribusi– Label– Verifikasi– Administrasi dan pemantauan
Langkah langkah>>>Langkah langkah>>>Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD :
• Tingkatkan proses pengelolaan obat-obat yang perlu diwaspadai • Pindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan pasien ke
farmasi. • RS punya Kebijakan dan/atau prosedur
– Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit
– identifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar operasi
– pemberian label secara benar pada elektrolit – penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses
untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja / kurang hati-hati.
SASARAN IV SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, : KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI TEPAT-PROSEDUR, TEPAT-PASIEN OPERASI (VERIFICATION OF ”RIGHT PATIENT, RIGHT (VERIFICATION OF ”RIGHT PATIENT, RIGHT
SITE, RIGHT PROCEDURE)SITE, RIGHT PROCEDURE)
Penandaan Lokasi OperasiPenandaan Lokasi Operasi
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus termasuk sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau multipel level (tulang belakang)
2. Perlu melibatkan pasien
3. Tak mudah luntur terkena air.
4. Mudah dikenali
5. Digunakan secara konsisten di RS
6. dibuat oleh operator /orang yang akan melakukan tindakan,
7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai saat akan disayat
Sebelum Induksi Anestesi:Sebelum Induksi Anestesi:Apakah……Apakah……
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed concent sudah dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?4. pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?5. Allergi ?6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau
aspirasi7. Risiko kehilangandarah >= 500ml
SEBELUM INSISI KULIT (TIME-OUT):SEBELUM INSISI KULIT (TIME-OUT): APAKAH …….APAKAH …….
1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi
incisi3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60
menit sebelumnya4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost?2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASIKAMAR OPERASI
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dokter dan anestesi
1. Nama prosedur, 2. Instrumen, gas verband, jarum lengkap3. Speciment telah di beri label dengan PID tepat4. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang harus diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien
6 RIGHT / TEPAT, 6 RIGHT / TEPAT, 1 1 WASPADA WASPADA
1 Tepat Pasien2 Tepat Indikasi3 Tepat Dosis4 Tepat Cara
5 Tepat waktu6 Tepat dokumentasi
Waspada efek samping obat
Medication errorMedication error
39 %
38 %
12 %
11 %
Ordering / prescribing
Administration
Dispensing
Transkripsi
1. RESEP - Ordering1. RESEP - Ordering
Pemilihan obatPenulisan – generik harus diketahuiPeresepan secara verbalSingkatan – singkatan Paraf atau singkatan nama harus dikenalDokumentasi
2. PEMBERIAN2. PEMBERIAN
Check allergiLabel : nama obat, Penggunaan alat6 R – 1WDokumentasi :dosis yang diberikan, jam
pemberian, siapa yang memberikan, siapa yang melakukan cross checked
Bila tidak diberikan apa alasannya ?
3. MONITORING3. MONITORING
Tidak melakukan monitoring terhadap khasiat obatTIdak menghentikan pemberian obat walaupun obat
tersebut tidak menunjukkan khasiatTIdak menghentikan pemberian obat, yang
seharusnya sudah dihentikanObat dihentikan sebelum waktunyaTidak melakukan pemantauan kadar obatTidak mengkomunikasikan apabila terjadi side efek
10 langkah pencegahan ME10 langkah pencegahan ME
1. Kenali Pasien
2. Kenali Obat
3. Komunikasi
4. Perhatikan LASA
5. Restriksi dan standarisasi cara penyimpanan, stock, distribusi
6. Kenali peralatan pemberian obat, cara penggunaan dan pemeliharaannya
7. Sistim kondusif dalam pemberian obat
8. Pendidikan, pelatihan, sosialisasi obat baru / alat baru
9. Libatkan pasien
10. Evaluasi proses pemberian obat
SASARAN V : PENGURANGAN RISIKO INFEKSI
TERKAIT PELAYANAN KESEHATAN
Plebitis (VIP)Peneumonia (CPIS)
ILO (infeksi luka operasi)ISK (infeksi saluran kemih)
DecubitusRestrains
Pain
NURSALAM-2013
4. PENULISAN PROPOSAL DAN 4. PENULISAN PROPOSAL DAN LAPORAN KEGIATANLAPORAN KEGIATAN
1. PKMRS
2. RONDE
3. KEGIATAN LAIN
NURSALAM-2013
5. LAPORAN AKHIR5. LAPORAN AKHIR
1. ASUHAN KEPERAWATAN
2. REKAPITULASI KOMPETENSI YANG SUDAH DAN BELUM DICAPAI
3. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SELAMA PRAKTIK
Studi KasusStudi KasusAsuhan Keperawatan Klien Asuhan Keperawatan Klien
Dengan Gagal JantungDengan Gagal Jantung
Mekanisme DasarMekanisme DasarKelainan Intrinsik
Kontraksi miokardium
Pengosongan Ventrikel tdk efektif
Curah Jantung
Me EDV Me EDP
Me TAPMeKapiler & Vena ParuUdema Paru
Gagal Jantung
Hipertensi kronik
CHDMyocardial
damage
SV
ADH
Remodelling
CatecholaminesLocal: • endothelin• TGF,FGF• NO, PGI2
SimpatisBPCO
Obstruction
Ginjal
Atrial pressure
Vasokonstriksi
PerfusionKulit
Fluid Volume excess
HipervolemiaNa + H2O retention
Sweating
Na + H2O resorption
Gangg rasa nyaman
Nocturia Edema perifer
Venous pressure
Pot.gangg integritas kulit
Gangg Eliminasi uri
Pulmonary capillary pressure
Interstitial pulmonary edema
Tachypnea
DyspneaTidak efektifnya
pola nafas
Kurangnya Pengetahuan
Trigger CaseTrigger Case
Tn. W 56 thn, BB = 60 kg, datang ke UGD dengan keluhan sesak sejak 1 mgg yll makin memberat pada malam hari . Klien memiliki riw. IMA 6 bln yll. Suhu 36,8 ; RR 40 x/mnt ; N = 92 x/mnt ; TD 98 / 50 mmHg ; Pemr X-Ray : Cardiomegali. Tindakan yang di instruksikan dokter adalah pemasangan kateter dan pemberian lasix 2 amp iv
Identitas Pasien
Nama : Tn. WUmur : 56 tahunJenis kelamin : laki-lakiAgama : IslamAlamat : Jl. Karang Menjangan SurabayaPekerjaan : swasta Keluhan Utama :Sesak napas Riwayat Penyakit Sekarang :
Klien datang ke IRD RSU Dr. Sutomo dalam keadaan sesak sejak 1 minggu yang lalu yang makin memberat pada malam hari. Keadaan umum lemah, pucat, dan gelisah. Suhu : 36.8C, RR : 40x/mnt, Nadi : 92x/mnt, TD : 98/50 mmHg.
Riwayat Penyakit Dahulu :Riwayat infark sejak 6 bulan yang lalu Pemeriksaan Fisik :B1 (Breathing-pernapasan)
Sesak napas RR : 40 x/mnt Orthopnea Pernapasan cuping hidung dan penggunaan otot bantu pernapasan Ronchi +/+
B2 (Blood-kardiovaskuler)
Kulit dingin, diaphoresis Suhu : 36.8C, Nadi : 92x/mnt TD : 98/50 mmHg Suara jantung : murmur (+)
B3 (Brain-Persyarafan)• Gelisah
B4 (Bladder-perkemihan)
• Produksi urine ± 400cc/24 jam• Terpasang kateter
B5 (Bowel-pencernaan)
• Peningkatan BB : 60 kg (sebelumnya 55 kg)
B6 (Bone-muskuloskeletal)
• Edema pada tungkai• Pasien mengeluh lemas saat beraktivitas (saat miring kanan dan kiri,
saat duduk)
Pemeriksaan Diagnostik X-ray : kardiomegali dan hepatomegali EKG : hipertropi ventrikuler, disritmia, dan tachicardi AGD : PO2 70, PCO2 50 Saturasi O2 80% Natrium : 150 mEq
Terapi :– Lasik 2 amp– Kateterisasi
Askep di IRDAskep di IRDDiagnosa dan Rencana Keperawatan
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard sekunder terhadap infark miokard yang ditandai dengan :
DS : Klien mengeluh sesak dan memberat pada malam hari Mengatakan ada riwayat IMA 6 bulan yang lalu
DO : KU lemah, pucat, dan gelisah Kulit dingin dan diaphoresis Edema tungkai X-ray menunjukkan pembesaran hepar dan kardiomegali Produksi urine 400cc/24 jam Tensi = 98/50 mmHg Nadi = 92 x/mnt RR : 40 x/mnt Suhu = 36.8 oC Suara jantung : murmur (+) EKG : hipertropi ventrikuler, disritmia, dan tachicardi
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan curah jantung meningkat dalam jangka
waktu 3 jam dengan kriteria hasil : Keluhan sesak berkurang sampai dengan hilang Klien tenang (tidak gelisah) RR : 18-20 x/mnt Edema tungkai berkurang Kulit hangat Produksi urine ± 350 cc dalam 3 jam Tensi : sistole 100-120 mmHg, diastole 60-75 mmHg Nadi : 60-80 x/mnt Suhu : 36-37C Suara jantung : murmur (+) EKG : hipertropi ventrikuler,
Perencanaan : Berikan posisi fowler. Istirahat dan batasi aktivitas klien. Kolaborasi pemberian oksigen masker 6 lpm. Kolaborasi pemberian diuretik Lasik 2 amp. Kolaborasi pemberian vasodilator Kolaborasi pemberian digoksin Monitoring status mental dan vital sign setiap 30 menit : nadi (frekuensi, irama, pulsasi), tensi, suhu,
pernapasan (frekuensi, irama, kedalaman, penggunaan otot bantu pernapasan). Monitoring haluaran urine.
2. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan penurunan curah jantung yang ditandai dengan :
DS :Klien mengeluh sesak dan memberat pada malam hariMengatakan ada riwayat IMA 6 bulan yang lalu
DO :Klien gelisahRR = 40x/mntOrtophneaPernapasan cuping hidung dan penggunaan otot bantu pernapasanKulit dingin dan diaphoresisRonchi +/+AGD : PO2 70, PCO2 50Saturasi O2 80%
Perencanaan :
Istirahat. Kolaborasi pemberian oksigen masker 6 lpm. Beri posisi fowler. Kolaborasi pemberian diuretik. Monitor frekuensi, kedalaman, dan usaha nafas serta suara
nafas. Observasi saturasi, hasil AGD. Observasi status mental (gelisah, tingkat kesadaran). Anjurkan batuk efektif, napas dalam. Observasi terhadap sianosis terutama di membran mukosa
bibir.
Askep Klien di ICCUAskep Klien di ICCU1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan menurunnya laju filtrasi
glomerulus sekunder terhadap penurunan curah jantung yang ditandai dengan :DS : Klien mengatakan badannya terasa berat
DO : Edema tungkai Peningkatan BB : 60 kg (sebelumnya 55 kg) Produksi urine 400cc/24 jam Ortopnea RR : 30 x/mnt Tensi 100/60 mmHg Natrium : 150 mEq Tujuan :
Tujuan setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan volume cairan stabil dengan keseimbangan pengeluaran dan masukan dalam waktu 2 x 24 jam dengan kriteria hasil :
Edema berkurang BB turun 1-2 kg RR : 18-24 x/mnt TD : 110/70 – 120/80 mmHg Natrium : 135-145 mEq Produksi urine ± 1000-1500 ml/hari
Perencanaan :Pantau haluaran urine, catat jumlah dan warna saat hari
dimana diuresis terjadi.Pantau keseimbangan intake dan output selama 24 jam.Buat jadwal pemasukan cairan (600-750 cc/24 jam).Timbang BB tiap hari.Ubah posisi dengan sering dan tinggikn kaki bila duduk.Pertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semi
fowler selama fase akut.Kolaborasi dalam permberian diuretik, contoh
furosemid, lasik.Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pembatasan intake
natrium.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan dalam jaringan yang ditandai dengan :DS : Pasien mengeluh lemas saat beraktivitas (saat miring kanan dan kiri, saat duduk) Pasien mengeluh sesakDO : Dispnea Gelisah Keadaan umum lemah Berkeringat Pucat RR : 30 x/mnt HR : 86 x/mnt TD : 100/60 mmHg HB : 8 gr/dL PO2 75, PCO2 50 EKG menunjukkan disritmia
Tujuan :Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pasien mampu melakukan aktivitas ringan selama perawatan di ICCU dalam jangka waktu 2 x 24 jam dengan kriteria hasil :
Pasien tidak mengeluh lemas dan sesaknya berkurang RR : 18-24 x/mnt HR : 60-80 x/mnt TD : sistole 100-120 mmHg, diastole 65-75 mmHg HB : 10 gr/dL PO2 80, PCO2 45 Tidak pucat Tidak berkeringat EKG tidak menunjukkan disritmia Klien dapat miring kanan dan kiri serta duduk tanpa keluhan sesak
Perencanaan Istirahat. Berikan oksigen dengan menggunakan masker 6 lpm. Berikan posisi semi fowler. Memfasilitasi rentang gerak sendi. Cek HB dan AGD 2 hari sekali. Evaluasi pemberian oksigen dan vital sign .
Tujuan : Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan pasien mampu melakukan aktivitas
ringan selama perawatan di ICCU dalam jangka waktu 2 x 24 jam dengan kriteria hasil : Pasien tidak mengeluh lemas dan sesaknya berkurang RR : 18-24 x/mnt HR : 60-80 x/mnt TD : sistole 100-120 mmHg, diastole 65-75 mmHg HB : 10 gr/dL PO2 80, PCO2 45 Tidak pucat Tidak berkeringat EKG tidak menunjukkan disritmia Klien dapat miring kanan dan kiri serta duduk tanpa keluhan sesak
Perencanaan : Istirahat. Berikan oksigen dengan menggunakan masker 6 lpm. Berikan posisi semi fowler. Memfasilitasi rentang gerak sendi. Cek HB dan AGD 2 hari sekali. Evaluasi pemberian oksigen dan vital sign.
3. Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama yang ditandai dengan :
DO : Klien bedrest Keadaan umum lemah
Tujuan :
Setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi kerusakan integritas kulit dalam jangka waktu 2 x 24 jam dengan kriteria hasil :
Kulit tidak menunjukkan tanda dekubitus Tidak ada keluhan nyeri Klien dapat mendemonstrasikan perilaku/tehnik mencegah kerusakan kulit
Perencanaan : Observasi keadaan kulit terutama daerah yang edema. Bantu latihan gerak pasif. Berikan perawatan kulit sering, meminimalkan adanya kelembaban. Pertahankan linen tetap rapi dan kering.
NURSALAM-2004
DOKUMENTASI -DOKUMENTASI -TUJUAN TUJUAN
1. Identifikasi Status Kes. (Pengkajian – evaluasi)
2. Jaminan Hukum
3. Jaminan mutu4. Komunikasi
5. Keuangan
6. Pendidikan
7. Penelitian
8. Akreditasi
NURSALAM-2013
PENETAPAN DOKUMENTASIPENETAPAN DOKUMENTASI
PRINSIP: S – M – ES = STANDAR
M = MUDAH (SEMUA PERAWAT DAPAT MELAKSANAKAN)
E = EFFISIEN DAN EF04EKTIF
INTEGRATED NOTESINTEGRATED NOTESSOR-Source Oriented RecordSOR-Source Oriented Record
SUMBER(PROFESI) WAKTU CATATAN TERINTEGRASI
dr. A
Ns. X
Ns. X
07.00
08.00
09.00::
14.00
-Cek DL-Infus RL-…-Mengambil Sampel Darah-Memasang Infus-TTV= TD: 110/70mmHg, N: 80x/mnt, S: 38,2oC, RR:20x/mnt-Injeksi…
S=B=A=R=
Ns. Y 14.30 -…
NURSALAM-2004
POR (PROBLEM ORIENTED RECORD
DAFTAR MASALAH (P) RENCANA TINDAKAN
CATATAN PERKEMBANGAN
S
O
A
P
NURSALAM-2004
PIE (PROBLEM INTERVENTION & EVALUATION
PROB
LEM
(S & O)
WAKTU INTER-
VENSIEVALUASI
WAKTU
PAGI WAKTU
SIANG WAKTU
MALAM
S
O
A
P
S
O
A
P
S
O
A
P
NURSALAM-2004
COMPUTERISED - PROGRAM
DATA: E & S MASALAH INTERVENSI
S
O ?V OBS.TTV
S
O
V AJARKAN RELAKSASI
S
O
MEDITASI
NURSALAM-2004
HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN HAL-HAL YG PERLU DIPERHATIKAN DLM. DOKUMENTASIDLM. DOKUMENTASI
1. Jangan Menghapus /Tipe-ek Dll, Coret - Paraf
2. Jgn. Menulis – Mengkritik Pasien3. Koreksi – Sesegera Mungkin4. Catat – Fakta (Jgn. Perkiraan)5. Jangan – Kosong6. Harus. Dapat Dibaca7. Nama terang & Tanda Tangan