koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi...

15
MAK : 1800.204.006.075 PROPOSAL MANAJEMEN KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI UPSUS, KOMODITAS STRATEGIS, TSP, TTP DAN BIO-INDUSTRI Dr. Husnain BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

118 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

MAK : 1800.204.006.075

PROPOSAL MANAJEMEN

KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN

TEKNOLOGI UPSUS, KOMODITAS STRATEGIS,

TSP, TTP DAN BIO-INDUSTRI

Dr. Husnain

BALAI PENELITIAN TANAH

BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

2018

Page 2: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul RDHP

: Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi UPSUS,

Komoditas Strategis, TSP, TTP dan Bio-industri

2. Unit Kerja : Balai Penelitian Tanah

3. Alamat Unit Kerja : Jl. Tentara Pelajar No. 12 Cimanggu, Bogor

4. Sumber Dana : DIPA/RKA-KL Satker: Balai Penelitian Tanah, TA. 2018

5. Status Penelitian Lanjutan

6. Penanggung Jawab

a. N a m a

b. Pangkat/Golongan

c. Jabatan

c1. Fungsional

c2. Struktural

:

:

:

:

:

:

Dr. Husnain

Pembina (IV/a)

Peneliti Madya

Kepala Balai

7. Lokasi : Jawa Barat

8. Agroekosistem : Lahan Sawah

9. Tahun Mulai : 2015

10. Tahun Selesai : 2018

11. Output Tahunan : Program UPSUS:

1. Terlaksananya pendampingan dan pengawalan teknologi

dalam rangka pencapaian swasembada PAJALE

2. Tersedia bahan-bahan pelatihan yang meliputi aspek

penyiapan lahan, pemupukan, konservasi tanah

3. Terlaksananya bimbingan teknis kepada petani dan

aparat setempat

Program BEKERJA:

1. Terdistribusinya bantuan ternak ayam dan itik di

Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

2. Terlaksananya pendampingan dan pengawalan kegiatan

BEKERJA pada rumah tangga miskin penerima bantuan

ternak di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon

12. Output Akhir 1. Tercapainya swasembada PAJALE dan percepatan adopsi

teknologi Badan Litbang pertanian, khususnya Balai

Penelitian Tanah, kepada pengguna.

2. Terjadi peningkatan pendapatan rumah tangga miskin

sehingga angka kemiskinan di Indonesia berkurang

secara signifikan melalui Program BEKERJA

13. Biaya : Rp. 650.000.000 (Enam ratus lima puluh juta rupiah)

Page 3: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

2

Koordinator Program

Dr. Ir. Neneng L. Nurida

NIP. 19631229 199003 2 001

Penanggung Jawab RKTM

Dr. Husnain, MP., MSc

NIP. 19730910 200112 2 001

Mengetahui,

Kepala Balai Besar Litbang

Sumber Daya Lahan Pertanian

Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr.

NIP. 19640623 198903 1 002

Kepala Balai Penelitian Tanah

Dr. Husnain, MP., MSc

NIP. 19730910 200112 2 001

Page 4: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

i

RINGKASAN USULAN KEGIATAN

1 Judul RKTM : Koordinasi, Bimbingan dan Dukungan Teknologi

UPSUS, Komoditas Strategis, TSP, TTP dan Bio-

industri

2 Nama dan Alamat UK : Balai Penelitian Tanah

Jl. Tentara Pelajar 12, Komplek Penelitian Pertanian

Cimanggu, Bogor 16114

E-mail: [email protected]

Website: //balittanah.litbang.pertanian.go.id

3 Sifat Usulan Kegiatan : Lanjutan

4 Penanggung Jawab : Dr. Husnain, MP., MSc

5 Justifikasi : Swasembada Padi, Jagung Kedelai (PAJALE) adalah

satu tujuan mutlak yang ingin dicapai oleh

Kementerian Pertanian saat ini. Upaya Khusus (UPSUS)

untuk mencapai swasembada tersebut dilakukan

melalui perbaikan teknologi di tingkat petani dan

pendampingan percepatan penanaman, dan

pendampingan penggunaan bantuan alsintan.

Balittanah dituntut untuk terlibat aktif melakukan

kegiatan pendampingan dan pengawalan untuk

mendukung keberhasilan program strategis tersebut.

6 Tujuan :

Jangka Pendek : Program UPSUS:

1. Melakukan pendampingan dan pengawalan

teknologi dalam rangka pencapaian swasembada

PAJALE melalui program UPSUS.

2. Menyediakan bahan-bahan pelatihan yang meliputi

aspek penyiapan lahan, pemupukan, konservasi

tanah, dan pengomposan.

3. Melakukan bimbingan teknis kepada petani dan

aparat setempat.

Program BEKERJA:

1. Mendistribusikan bantuan ternak ayam dan itik di

Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

2. Melaksanakan pendampingan dan pengawalan

kegiatan BEKERJA pada rumah tangga miskin

penerima bantuan ternak di Kabupaten Indramayu

dan Kabupaten Cirebon.

Page 5: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

ii

Jangka Panjang Program UPSUS:

Mencapai swasembada PAJALE dan percepatan adopsi

teknologi Badan Litbang pertanian, khususnya Balai

Penelitian Tanah, kepada pengguna (petani, penyuluh,

Pemda, swasta dan praktisi pertanian lainnya) untuk

mewujudkan target kedaulatan pangan.

Program BEKERJA:

Meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin

sehingga angka kemiskinan di Indonesia berkurang

secara signifikan.

7 Luaran :

Jangka Pendek : Program UPSUS:

1. Terlaksananya pendampingan dan pengawalan

teknologi dalam rangka pencapaian swasembada

PAJALE melalui program UPSUS

2. Tersedia bahan-bahan pelatihan yang meliputi

aspek penyiapan lahan, pemupukan, konservasi

tanah, dan pengomposan.

3. Terlaksananya bimbingan teknis kepada petani dan

aparat setempat.

Program BEKERJA:

1. Terdistribusinya bantuan ternak ayam dan itik di

Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

2. Terlaksananya pendampingan dan pengawalan

kegiatan BEKERJA pada rumah tangga miskin

penerima bantuan ternak di Kabupaten Indramayu

dan Kabupaten Cirebon

Jangka Panjang : Program UPSUS:

Tercapainya swasembada PAJALE dan percepatan

adopsi teknologi Badan Litbang pertanian, khususnya

Balai Penelitian Tanah, kepada pengguna.

Program BEKERJA:

Terjadi peningkatan pendapatan rumah tangga miskin

sehingga angka kemiskinan di Indonesia berkurang

secara signifikan.

8 Outcome : Sistem produksi pertanian berbasis teknologi terkini

dan peningkatan nilai tambah produk pertanian untuk

meningkatkan daya saing.

Page 6: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

iii

9 Sasaran Akhir : 1. Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai melalui

perluasan areal tanam, peningkatan produktivitas,

kualitas, dan nilai tambah hasil pertanian

2. Peningkatan pendapatan rumah tangga miskin

sehingga angka kemiskinan di Indonesia berkurang

secara signifikan.

10 Lokasi Kegiatan : Jawa Barat

11 Jangka Waktu : Januari - Desember 2018

12 Sumber Dana : DIPA Balittanah TA. 2018

13 Anggaran : Rp. 650.000.000 (Enam ratus lima puluh juta rupiah)

Page 7: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Upaya peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai terus digulirkan pemerintah

pusat. Dana dalam jumlah besar dari Anggaran Pembangunan Belanja Negara Perubahan

(APBN) 2015 mencapai Rp 16,9 triliun. Dengan dana sebesar itu pemerintah memberikan

sejumlah target penambahan produksi padi, jagung dan kedelai bagi setiap daerah.

Rencananya, dengan berbagai bantuan itu petani bisa meningkatkan produktivitas dan

menambah areal tanamnya. Bantuan tersebut kemudian disampaikan kepada para petani

dalam bentuk bantuan benih, pupuk, perbaikan irigasi, alat dan mesin pertanian.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produksi pangan nasional, salah satu di

antaranya adalah pendampingan dan pengawalan. Pengawalan dan pendampingan menjadi

unsur penting dalam menggerakkan para petani untuk dapat menyiapkan teknologi.

Pengawalan dan pendampingan ini, tidak hanya dilakukan oleh para penyuluh (PNS dan THL)

dan Babinsa (Bintara Pembina Desa) saja, melainkan mahasiswa dan penyuluh swadaya

(petani) pun dilibatkan. Penyuluh, Babinsa dan mahasiswa merupakan salah satu penggerak

bagi para petani sebagai pelaku utama karena dapat berperan sebagai komunikator, fasilitator,

advisor, motivator, edukator, organisator dan dinamisator. Kegiatan pengawalan dan

pendampingan inilah yang selanjutnya disebut sebagai kegiatan UPSUS (Upaya Khusus)

peningkatan produksi tiga komoditas padi, jagung, dan kedelai (Pajale) dalam upaya

pencapaian swasembada berkelanjutan.

Dalam kegiatan UPSUS, selain berperan sebagai pengawal dan pengaman penyaluran

benih, pupuk, dan alsintan, kegiatan tersebut juga mengawal gerakan perbaikan jaringan

irigasi, sistem tanam serentak, dan pengendalian OPT. UPSUS pun juga berperan dalam

mempercepat penerapan teknologi peningkatan produksi padi, jagung, dan kedelai melalui GP-

PTT, PAT, dan optimasi lahan.

Selain UPSUS, Pemerintah juga membuat gerbrakan baru guna mengentaskan

kemiskinan di desa, yakni Program BEKERJA atau Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera.

Program BEKERJA merupakan bagian program padat karya tunai, berbasis pada pertanian

yang bertujuan untuk menekan angka kemiskinan, khususnya di desa, serta mengangkat

kesejahteraan petani. Program ini menjangkau 1.000 desa di 100 kabupaten, sehingga

diharapkan angka kemiskinan secara agregat mampu ditekan sesuai target pemerintah menjadi

satu dijit atau di bawah 10 persen pada 2018.

Program Program BEKERJA diharapkan dapat menjadi solusi permanen pengentasan

kemiskinan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Pada program jangka

pendek, budidaya sayuran dan budidaya buah (KRPL) menjadi solusi karena tiga bulan sudah

bisa panen. Tiap rumah tangga pra sejahtera menerima bantuan 50 ekor ayam atau itik.

Bantuan ternak ayam dilengkapi kandang dan pakan selama enam bulan. Ada juga bantuan

berupa bibit komoditas hortikultura dan perkebunan. Sasaran program ini adalah masyarakat

prasejahtera dengan pendapatan sekitar Rp 1,4 juta per bulan. Masyarakat penerima program

ini diharapkan akan bertambah pendapatannya menjadi Rp 2,5 juta per bulan, bila hewan

ternak yang diberikan dikelola dengan baik.

Pada program jangka menengah akan diberikan ayam atau itik, pakan dan kandang.

Sedangkan untuk jangka panjang akan diberikan bantuan tanaman tahunan (kelapa, kakao,

pala, lada, mangga, dan manggis) sesuai agroekologi wilayah penerima bantuan. Hal ini

bertujuan agar Program BEKERJA bisa mewujudkan klaster ekonomi yang fokus sehingga bisa

Page 8: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

2

menopang skala industri di daerah. Untuk memastikan program tersebut bisa tepat sasaran,

Kementan membentuk tim yang langsung turun ke lapangan untuk penerapannya. Terdapat

sejumlah provinsi prioritas sebagai awal yakni Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten,

Sumsel, Lampung, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Peran Balai Penelitian Tanah dalam kegiatan UPSUS terutama dalam hal kegiatan

pendampingan dan pengawalan adopsi teknologi, khususnya di bidang pertanian. Diharapkan

melalui program UPSUS ini akan terbangun sinergi antara penghasil teknologi dan pengguna

teknologi dalam pemanfaatan teknologi terkini yang berujung pada peningkatan produktivitas

dan nilai tambah hasil pertanian. Sedangkan untuk kegiatan BEKERJA, Balai Penelitian Tanah

ditunjuk sebagai salah satu Satker yang mengawal program BEKERJA di Kabupaten

Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

1.2. Dasar Pertimbangan

Transfer teknologi pertanian dari lembaga-lembaga penelitian baik oleh pemerintah

maupun swasta berjalan kurang memuaskan, akibatnya teknologi budidaya dan pasca panen

di tingkat petani tidak mengalami perubahan yang berarti. Lambatnya transfer teknologi ini

disebabkan oleh berbagai faktor antara lain teknologi yang dihasilkan tidak sesuai dengan

kebutuhan pengguna, mahalnya ongkos untuk menerapkan teknologi tersebut dan lemahnya

sistem yang mendukung proses transfer teknologi tersebut.

Upaya untuk menggenjot produksi pertanian mutlak diperlukan untuk mengurangi

ketergantungan kepada negara lain. Upaya tersebut ditempuh melalui penyediaan sarana

dan prasarana produksi yang memadai dan perbaikan teknologi usahatani dan pasca panen

untuk meningkatkan produktivitas. Pelaksanaan program UPSUS, pembangunan TSP dan TTP

di berbagai daerah di Indonesia diharapkan dapat secara efektif menjembatani penghasil

teknologi dan pengguna teknologi. Dalam kaitan tersebut maka keterlibatan tenaga ahli

(peneliti) Badan Litbang Pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, sangat penting untuk

memperkenalkan, mengawal dan mendampingi proses difusi teknologi tersebut.

Upaya memberantas kemiskinan juga perlu dilakukan melalui program pemerintah

yang dapat dapat menjadi solusi permanen pengentasan kemiskinan dengan menyasar jangka

pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Melalui program BEKERJA diharapkan

jumlah rumah tangga miskin di Indonesia berkurang secara signifikan.

1.3. Tujuan

a. Jangka Pendek :

A. Program UPSUS:

1. Melakukan pendampingan dan pengawalan teknologi dalam rangka pencapaian

swasembada pajale melalui program UPSUS.

2. Menyediakan bahan-bahan pelatihan yang meliputi aspek penyiapan lahan,

pemupukan, konservasi tanah, dan pengomposan.

3. Melakukan bimbingan teknis kepada petani dan aparat setempat.

B. Program BEKERJA:

1. Mendistribusikan bantuan ternak ayam dan itik di Kabupaten Indramayu dan

Kabupaten Cirebon.

2. Melaksanakan pendampingan dan pengawalan kegiatan BEKERJA pada rumah tangga

miskin penerima bantuan ternak di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

Page 9: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

3

b. Jangka Panjang :

A. Program UPSUS:

Mencapai swasembada PAJALE dan percepatan adopsi teknologi Badan Litbang

pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, kepada pengguna (petani, penyuluh, Pemda,

swasta dan praktisi pertanian lainnya) untuk mewujudkan target kedaulatan pangan.

B. Program BEKERJA:

Meningkatkan pendapatan rumah tangga miskin sehingga angka kemiskinan di

Indonesia berkurang secara signifikan.

1.4. Keluaran yang diharapkan:

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:

a. Jangka Pendek:

A. Program UPSUS:

1. Terlaksananya pendampingan dan pengawalan teknologi dalam rangka pencapaian

swasembada PAJALE melalui program UPSUS.

2. Tersedianya bahan-bahan pelatihan yang meliputi aspek penyiapan lahan,

pemupukan, konservasi tanah, dan pengomposan.

3. Terlaksananya bimbingan teknis kepada petani dan aparat setempat.

B. Program BEKERJA:

1. Terdistribusikannya bantuan ternak ayam dan itik di Kabupaten Indramayu dan

Kabupaten Cirebon

2. Terlaksananya pendampingan dan pengawalan kegiatan BEKERJA pada rumah tangga

miskin penerima bantuan ternak di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon.

b. Jangka Panjang :

A. Program UPSUS:

Tercapainya swasembada pajale dan percepatan adopsi teknologi Badan Litbang

pertanian, khususnya Balai Penelitian Tanah, kepada pengguna (petani, penyuluh, Pemda,

swasta dan praktisi pertanian lainnya) untuk mewujudkan target kedaulatan pangan.

B. Program BEKERJA:

Terjadi peningkatan pendapatan rumah tangga miskin sehingga angka kemiskinan di

Indonesia berkurang secara signifikan.

1.5. Perkiraan Manfaat dan Dampak Kegiatan

Pendampingan UPSUS dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan

khususnya padi, jagung, dan kedelai. Swasembada dapat dilakukan melalui penambahan luas

tanam baik di lahan sawah maupun di lahan kering, peningkatan produktivitas melalui

introduksi teknologi serta melalui Introduksi alsintan dan pendampingan penggunaannya

seperti traktor roda 4 dan roda 2, combine harvester, jarwo transplanter, eskavator, pompa

air dan sebagainya.

Pendampingan Balittanah pada program UPSUS diharapkan dapat mempercepat

capaian target dan mempertahankan swasembada padi, jagung, dan kedelai. Selain itu

manfaat lain dari kegiatan ini adalah memperkenalkan inovasi teknologi Kementerian

Pertanian kepada pengguna, memperluas jangkauan inovasi pertanian ke pengguna,

mengoptimalkan penggunaan sumberdaya lokal, dan meningkatkan produktivitas dan nilai

Page 10: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

4

tambah hasil pertanian. Sedangkan pendampingan Balittanah pada program BEKERJA

diharapkan bantuan berupa ayam atau itik atau kambing dan bibit komoditas hortikultura dan

perkebunan dapat tepat sasaran diterima oleh rumah tangga miskin. Pendampingan diberikan

dalam bentuk bimbingan teknis tentang budidaya ternak dan tanaman perkebunan, dan

pemantauan keadaan ternak agar hewan ternak yang diberikan dapat dikelola dengan baik.

Page 11: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

5

II. METODOLOGI/PROSEDUR

2.1. Pendekatan (Kerangka Pemikiran)

Kegiatan ini dilaksanakan berdasarkan pemikiran bahwa saat ini sudah sangat

mendesak diluncurkan strategi khusus guna mempercepat tercapainya swasembada pangan

khususnya padi, jagung, dan kedelai. Upaya yang telah dilakukan beberapa tahun ke belakang

pada kenyataannya belum menjadikan negara kita yang dikenal sebagai salah satu negara

agraris dunia mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Arus impor pakan seperti

beras, jagung, kedelai, daging sapi, bawang merah, buah-buahan dan sebagainya terus

membanjir masuk ke Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut program UPSUS diluncurkan

untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan, khususnya padi, jagung, dan kedelai.

Sedangkan program BEKERJA diluncurkan untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga

miskin sehingga angka kemiskinan di Indonesia berkurang secara signifikan.

Implementasi inovasi pertanian yang dihasilkan lembaga-lembaga penelitian saaat ini

didorong untuk dapa diimplementasikan di tingkat petani. Pendekatan konvensional yang

selama ini dilakukan yaitu melalui bimbingan teknis, penyuluhan, temu wicara, seminar,

workshop dan penyebaran brosur/leafleat meskipun cukup baik namun membutuhkan waktu

lama untuk meyakinkan pengguna untuk menerapkan teknologi tersebut.

2.2. Ruang Lingkup Kegiatan

Program UPSUS

Kegiatan akan meliputi pengawalan dan pendampingan program UPSUS secara

intensif di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat.

Program BEKERJA

Kegiatan akan meliputi pengawalan dan pendampingan program BEKERJA secara

intensif di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat.

2.3. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Program UPSUS

Pendampingan UPSUS akan difokuskan di di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten

Sumedang, Provinsi Jawa Bara yang menjadi tanggung jawab Balai Penelitian Tanah.

Kegiatan meliputi pendampingan penambahan Luas Tambah Tanam, baik padi, jagung

maupun kedelai. Pendampingan dilakukan terhadap Satuan Kerja Perangkat Daerah yaitu

Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan TNI di wilayah tersebut.

Berdasarkan data LTT tahun 2017 sudah dapat diprediksi LTT yang akan dapat dicapai

setiap bulannya di tahun 2018, hal ini dihubungkan dengan umur tanaman padi. Percepatan

tanam padi, jagung dan kedelai dilakukan dengan melakukan evaluasi data capaian LTT dan

dibandingkan dengan capaian pada waktu tertentu. Bila data LTT pada bulan berjalan lebih

rendah artinya capaian tidak sesuai dengan target. Bila hal ini terjadi, maka Dandim dan

jajaran Babinsanya serta Kepala Dinas serta jajarannya diundang untuk membahas strategi

percepatan capaian LTT. Hasil kesepakatan yang diperoleh selanjutnya diimplementasikan ke

seluruh daerah untuk diambil tindakan sebagaimana mestinya. Dengan metode tersebut

diharapkan capaian LTT dapat sesuai dengan yang diharapkan.

Page 12: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

6

Program BEKERJA

Pendampingan UPSUS akan difokuskan di di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten

Cirebon, Provinsi Jawa Barat yang menjadi tanggung jawab Balai Penelitian Tanah. Kegiatan

meliputi verifikasi rumah tangga miskin, pendampingan dan pengawalan bimbingan teknis

inovasi teknologi ternak (teknik perkandangan, teknik pemeliharaan, pakan, kesehatan dan

managemen kelembagaan) dan teknologi bibit tanaman sayuran atau tanaman tahunan

sebelum paket bantuan diterimakan kepada rumah tangga petani, serta pelaporan ayam atau

itik yang mati.

Page 13: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

7

III. ANALISIS RISIKO

Tabel 1. Daftar risiko dalam pelaksanaan kegiatan

No Risiko Penyebab Dampak

1 Capaian Luas Tambah

Tanam (LTT) per periode

masa tanam tidak tercapai

Pergeseran musim penghujan

Keterbatasan tenaga kerja tersedia

Target produksi pajale

tidak tercapai

2 Pemda tidak mendukung 1. Program tidak tersosialisasi dengan

baik.

2. Tidak masuk dalam program

prioritas Pemda

Keberlanjutan

program tidak

terjamin setelah

kegiatan selesai

3 Kekurangan tenaga kerja

lapangan

1. Penduduk usia kerja banyak yang

menjadi TKI

2. Penduduk banyak yang bekerja

off-farm

Pelaksanaan berbagai

rencana kegiatan

tidak terlaksana

4 Pencairan anggaran

terlambat

1. Laporan keuangan dari lapangan

terlambat.

2. Laporan realisasi fisik dari lapang

terlambat

Pelaksanaan kegiatan

terlambat

5 Pengadaan sarana dan

prasarana terlambat

1. Spesifikasi sarana dan prasarana

tidak lengkap.

2. Pengusulan pengadaan terlambat

Gagal panen dan

menghilangkan

kepercayaan petani

Tabel 2. Daftar penanganan risiko

No Risiko Penyebab Penanganan

1 Capaian Luas Tambah Tanam

(LTT) per periode masa tanam

tidak tercapai

Pergeseran musim penghujan

Keterbatasan tenaga kerja

tersedia

Penyediaan dan pengadaan

alsintan dipercepat

2 Pemda tidak mendukung 1. Program tidak tersosialisasi

dengan baik.

2. Tidak masuk dalam program

prioritas Pemda

Pelibatan yang aktif aparat

PEMDA dalam berbagai

tahapan kegiatan dan

pelaksanaan field day

melibatkan Bupati

3 Kekurangan tenaga kerja

lapangan

1. Penduduk usia kerja banyak

yang jadi TKI

2. Penduduk banyak yang

bekerja off-farm

Introduksi alsintan dan

pemberdayaan kelompok tani

4 Pencairan anggaran terlambat 1. Laporan keuangan dari

lapangan terlambat.

2. Laporan realisasi fisik dari

lapang terlambat

Penempatan tenaga detasering

5 Pengadaan sarana dan

prasarana terlambat

1. Spesifikasi sarana dan

prasarana tidak lengkap.

2. Pengusulan pengadaan

terlambat

Mengecek kelengkapan

dokumen

Page 14: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

8

IV. TENAGA DAN ORGANISASI

4.1. Tenaga dan Organisasi

No Nama, Gelar dan

NIP

Jabatan Kedudukan

dalam RKTM

Alokasi

Waktu (OB)

Struktural Fungsional

1 Dr. Husnain, MP., M.Sc. Kepala Balai Peneliti Madya Penanggung

Jawab

6

2 Dr. Etty Pratiwi Peneliti Muda Anggota 4

3 Dr. I Wayan Suastika Peneliti Muda Anggota 4

4 Ibrahim Adamy, M.Sc. Peneliti Muda Anggota 4

5 Dr. Adha F. Siregar Calon Peneliti Anggota 4

6 Dr. Setiari Marwanto Peneliti Madya Anggota 4

7 Ir. Joko Purnomo,

M.Si.

Peneliti Madya Anggota 4

8 Heri Wibowo, M.Si. Calon Peneliti Anggota 4

9 Dra. Rosmimik, M.Si. Jaslit Anggota 4

10 Yayan Supriana Jaslit Anggota 4

11 Pipih Jaslit Anggota 4

12 Ramlan, S.P. Pelaksana Diperta

Sumedang

- Anggota 2

13 Ir. Deltani P. Arti KaSubag

Prencanaan dan

Evaluasi Diperta

Indramayu

- Anggota 2

4.2. Jangka Waktu Kegiatan

Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persiapan X

Sosialisasi Program X X

Koordinasi Instansi

Pusat dan Daerah

X X X X X X X X X X X

Pelaporan UPSUS X X X X X X X X X X X X

Implementasi

program

X X X X X X X X X

Laporan Tengah

Tahun dan Akhir

X X

Page 15: KOORDINASI, BIMBINGAN DAN DUKUNGAN TEKNOLOGI …balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi...proposal manajemen koordinasi, bimbingan dan dukungan teknologi upsus, komoditas

9

4.3 Pembiayaan

X Rp. 1.000,-

Jenis belanja Triwulan Biaya (Rp)

I II III IV

Belanja Bahan (5212110) 5,250 5,250 5,250 5,250 21.000

Honor Ouput Kegiatan

(521213)

4,625 4,625 4,625 4,625 18.500

Belanja Barang untuk

Persediaan Barang

Konsumsi (521811)

15,750 15,750 15,750 15,750 63.000

Belanja Perjalanan Biasa

(524111)

136,875 136,875 136,875 136,875 547.500

Jumlah 162,500 162,500 162,500 162,500 650.000