1. bedah - dr. ishak g. lahunduitan, spb, spba - edited - akut abdomen
TRANSCRIPT
Akut Abdomen
Dr. Ishak Lahunduitan, SpB, SpBA
Abdomen akut pada bayi dan anak
• Merupakan keadaan yang sering terjadi • Keberhasilan tindakan bedah tergantung pada
diagnosa dini, persiapan pra bedah, tindakan bedah itu sendiri, perawatan pasca bedah, pembiusan, pemeriksaan penunjang
• Pembedahan sekali jadi merupakan hasil terbaik yang diharapkan
Jenis kelainan bedah
• Obstruksi (hambatan aliran / pasase dari anatomi paling tinggi sampai paling bawah) terutama obstruksi letak rendah . – Biasanya penyebabnya mekanikal.
• Peritonitis • Proses strangulasi – Harus dibedakan dengan proses akibat gangguan pasase.
• Perdarahan saluran cerna • Kombinasi
Gejala dan tanda klinis
• Serangan sakit perut • Muntah hijau atau fekal • Kegagalan defekasi dan flatus • Kenaikan suhu tubuh • Perut membuncit
Kegagalan defekasi dan flatus
• Umumnya akibat obstruksi • Evakuasi secara spontan maupun dengan
colok dubur lendir dan darah mendukung obstruksi
• Evakuasi feses maupun meconicum tidak menyingkirkan obstruksi
Kenaikan suhu tubuh
• Kenaikan suhu tubuh disertai nyeri perut dengan atau tanpa muntah pikirkan kelainan bedah
• Awalnya peningkatan ringan saja, kemudian dapat tetap meninggi bila terjadi perforasi
Abdomen kembung
• Obstruksi rendah abdomen kembung menyeluruh
• Gambaran usus • Pergerakan usus • Obstruksi tinggi, kembung pada epigastrium • Hilang setelah muntah
Tanda peritonitis pada bayi dan anak
• Abdomen kembung • Kemerahan pada genitalia • Kemerahan pada punggung
Peritonitis Primer
• Primer • Invasi kuman secara hematogen/limfogen • Biakan kuman dari darah maupun nanah
intraperitoneal menghasilkan kuman yang sama • Pada wanita invasi kuman dapat melalui vagina • Kuman umumnya pneumococ, sterptococ,
staphilococ
Peritonitis Sekunder
• Invasi kuman kerongga peritoneal akibat perforasi viskus
• Peritonitis bakterial • Peritonitis steril • Untuk mengerti perlu dipahami proses yang
terjadi
Radiologi
• Gambaran perkabutan • Penebalan dinding usus • Garis lemak peritoneal menghilang • Air fluid level • Distribusi udara tidak merata • Intraperitoneal fluid level
Obstruksi usus
• Umumnya terdiri dari sindroma obstruksi
Newborn Intestinal Obstruction
• Often presents with bilious emesis• May or may nor present with abdominal
distension. • Malrotation with midgut volvulus a surgical
emergency • Key is to differentiate proximal from distal
obstruction
Four cardinal signs of intestinal obstruction in neonate (Abi megas) : • Antenatal polyhidramnion • Bilious vomiting • Delayed passage of meconium (> 24 hours)• Gastric residual > 30 cc
Cardinal sign in adult : • Vomiting • Abdominal pain • Abdominal distension • Obstipation / constipation
Obstruksi duodenum
Gejala klinik : • Iu polyhidramnion • Muntah : tidak menyemprot, walau puasa, jumlah banyak, warna
hijau/putih • Retensi cairan lambung (hijau) • Tidak kembung • Meko terlambat
Etiologi : • Malrotasi ekstrinsik. • Atresia , septum , stenosis intrinsik • Pancreas annulare ekstrinsik.
Colon inloop / barium enema
• Perhatikan posisi caecum / apendix • adakah “micro colon” / normal colon
• Double buble obstruksi letak tinggi (hanya kembung pada bagian atas saja)
Bayi
• Kelainan bawaan • Obstruksi usus distal
• Atresia usus halus • Mekonium ileus • Volvulus neonatorum • Penyakit hirchprung • Malformasi ano-rektal – Infeksi : NEC
Anak • Proses strangulasi • Intususepsi • Hernia inkarserata
Kelainan bawaan : • Penyakit hirchprung • Megakolon sekunder • Lain-lain : adynamic ileus
Infeksi : • Apendisitis +/- perforasi • Tifoid + perforasi • Perforasi lambung • Inflamatory bowel disease
Obstruksi Usus Halus
• Klinis muntah • Sifat : tidak menyemprot, walau puasa • Kualitas kuning seperti feses • Kuantitas : banyak • Kembung : hebat • Obstipasi : ya
• Ekstrinsik : atresia jejuno-ileal, volvulus neonatorum
• Intrinsik : mekonium ileus
Embryogenesis
Second trimester : • Gangguan vacuolisasi • Vascular accident (Barnard)
Management
Diagnosis : • Berdasarkan klinis dan penunjang
1. Foto polos perut (screening): • Dilatasi usus halus • Air fluid level • Tidak terlihat gambaran kolon
2. Colon inloop • Mikro colon : atresia • Rosario sign : meconium ileus • Long segment / total aganglionis colon
Management
Therapy : • Puasa, NGT, infus • Koreksi cairan dan elektrolit • Laparotomi : – Primer anastomosis – Delayed anastomosis – Lain-lain
Mekonium ileus :
Therapy : 1. Konservatif (bila tanpa penyulit) – Puasa, pasang NGT, irigasi gastrografin 76%, koreksi
defisit cairan dan elektrolit (infus)
2. Operasi (Bila konservatis gagal / ada penyulit) : – Laparotomi :
• Bishopkoop proc/ • Santuli proc/ • Mikulick proc
Incidence
• NEC Bayi resiko tinggi : NEC meningkat
• BBLR < 1500 gr• Hipoksisa, (Umum : distres nafas, lokal: perut kembung) • Hipotermi, mucosal, injury :
– Early feeding – Hyperviscous feeding – Kembung berkepanjanganTranslokasi kuman intralumen : E.coli, dll
Klinis
• Bayi resiko tinggi • Lemah, tidak mau minum • Muntah sangat berbau dan keruh.. Kembung • Hematosesia …. Oliguria
Selulitis dinding perut
Tanda-tanda peritonitis : • Perut kembung, mengkilap, kemerahan, krepitasi… awas !11 : perforasi
Tanda-tanda sepsis : • DIC, petechiae • Granulositopenia
Diagnosis : • Gejala klinis • Lab • Foto polos perut
– Loop usus yang menetap – Kesuraman cavum abdomen
Therapy
• Stadium awal : konservatif • Puasa total … total parenteral nutrition • Decompresi usus : NGT, recta tube, .. Irigasi • Koreksi defisit cairan dan elektrolit, thromb, alb, dan glob • Oksigenasi (O2, Hb, sirkulasi / perfusi jaringan) • Antibiotik (ampi + amino + metroni atau cefalo III + metro)• Monitoring ketat ( klinis, lab dan radiologis)• Stadium lanjut : laparotomi • Buat stoma (ileostomi) • Exteriorisasi (bila sudah perforasi)
Hirchprung = Megacolon congenitum
• Hirchprung sebenarnya merupakan hasil dari sekunder obstruksi sehingga terjadi megakolon
• Etiologi dan patofisiologi : • Tidak berganglion spasme gangguan
pengosongan hipertrofi / hiperplasia dilatasi enterokolitis
Klinis
• Insidensi : 1 dari 5000 kelahiran
• Ibu polyhidramnion • Gangguan defekasi : acute, recurent , chronis • Tergantung panjang/pendek segment aganglioner • Mekonium terlambat • Obstipasi • Vomiting : hijau atau retensi cairan lambung (NGT) • Kembung .
• Trias : kembung, muntah hijau dan mekonium terlambat
Yang berbahaya dari Hirchprung : • Tidak boleh hipotermi • Jangan sampai ada enterokolitis (Live saving
of enterocolitis )• Dilusi dengan cairan lewat rektal dan
diencerkan kumannya sehingga dikeluarkan agar jumlah kuman < 105 .
TERIMA KASIH
Tugas • Atresia esofagus • Atresia duodenum • Atresia ileum • Pankreas ??????• Atresia ani • Infeksi (apendisitis, NEC) • Kelainan bawaan lain : omfalokel, gastroschizis