1 bab i pendahuluana-research.upi.edu/operator/upload/s_mbs_054396_chapter1.pdf · 2018-10-25 ·...
TRANSCRIPT
1
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Perkembangan teknologi informasi yang tanpa batas membawa dampak
yang besar terhadap sendi-sendi kehidupan umat manusia, tidak terkecuali pada
sektor-sektor industri baik barang maupun jasa di Indonesia. Mudahnya
perusahaan-perusahaan asing masuk untuk memasarkan produk barang maupun
jasanya yang dihasilkannya, telah membawa semua sektor usaha untuk bersaing
meraih konsumen untuk menjadi market leader pada sektor usaha yang
dijalankannya.
Tingkat pertumbuhan ekonomi dunia saat ini telah mencapai situasi
dimana persaingan akan selalu dihadapi oleh para pelaku bisnis di setiap sektor
kegiatan ekonomi. Hal ini tidak hanya terjadi di belahan dunia yang telah maju
perekonomiannya, tetapi juga terjadi di negara-negara berkembang yang secara
perlahan tapi pasti, mulai memperlihatkan kegiatan perekonomiannya.
Meningkatnya kondisi perekonomian masyarakat Indonesia telah mengakibatkan
munculnya industri-industri yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan setiap
konsumen baik dalam bentuk barang maupun jasa.
Konsumen yang selektif telah menciptakan kelas-kelasnya tersendiri,
mulai dari konsumen rasional yang memilih produk atau jasa berdasarkan fungsi
dan kebutuhannya saja sampai kepada tingkat konsumen emosional yang selektif
1
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
memilih produk atau jasa berdasarkan selera dan nilai produk atau nilai jasa yang
di tawarkan oleh perusahaan.
Indonesia merupakan salah satu pasar barang elektronik paling potensial di
Asia. Ketakutan akan lemahnya industri elektronik karena ketidakstabilan nilai
mata uang rupiah mungkin tidak perlu dirisaukan. Karena prospek industri
elektronik lebih ditentukan oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi serta
kemajuan dan kemudahan dalam teknologi itu sendiri.
semakin banyaknya industri
Sumber: SWA 16/XXV/27 Juli
TINGKAT INDUSTRI
Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa produk
menduduki peringkat pertama dengan
ini menandakan bahwa perkembangan teknologi yang semakin pesat juga telah
0
20
40
60
80
24,9
41,8
Toiletris
Suplemen
Media
Kartu Kredit
Office Equipment
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
memilih produk atau jasa berdasarkan selera dan nilai produk atau nilai jasa yang
warkan oleh perusahaan.
Indonesia merupakan salah satu pasar barang elektronik paling potensial di
akan lemahnya industri elektronik karena ketidakstabilan nilai
mata uang rupiah mungkin tidak perlu dirisaukan. Karena prospek industri
ektronik lebih ditentukan oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi serta
kemajuan dan kemudahan dalam teknologi itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari
nya industri-industri yang memasarkan produk Office equipment
Sumber: SWA 16/XXV/27 Juli-5 Agustus 2009
GAMBAR 1.1 TINGKAT KINERJA MEREK MAKSIMUM
INDUSTRI -INDUSTRI DI INDONESIA TAHUN 2009
Berdasarkan Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa produk office equipment
menduduki peringkat pertama dengan brand value maksimum sebesar 71,8%
ini menandakan bahwa perkembangan teknologi yang semakin pesat juga telah
Tingkat Brand Value Maksimum
41,8
22,1
43,8
17,9
39,1
21,8
10,8
36,1
58,6
22,5 20,7
Kosmetik Makanan & Minuman
Suplemen Obat Hp & Simcard
Asuransi Bank
Kartu Kredit Jasa Penerbangan Fashion
Office Equipment
2
memilih produk atau jasa berdasarkan selera dan nilai produk atau nilai jasa yang
Indonesia merupakan salah satu pasar barang elektronik paling potensial di
akan lemahnya industri elektronik karena ketidakstabilan nilai
mata uang rupiah mungkin tidak perlu dirisaukan. Karena prospek industri
ektronik lebih ditentukan oleh membaiknya pertumbuhan ekonomi serta
Hal ini dapat dilihat dari
Office equipment.
INDUSTRI DI INDONESIA TAHUN 2009
office equipment
maksimum sebesar 71,8% hal
ini menandakan bahwa perkembangan teknologi yang semakin pesat juga telah
20,7
71,8
Makanan & Minuman
Hp & Simcard
3
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
membawa dampak yang tinggi terhadap tingkat keinginan konsumen terhadap
penggunaan office equipment, dalam hal ini yang bersifat elektronik.
Industri-industri yang bergerak dalam industri office equipment adalah PC
(personal Computer) seperti PC Desktop, notebook, netbook, proyektor, printer,
monitor, server, penyimpanan data dan solusi e-bisnis untuk bisnis, pemerintah,
pendidikan dan pengguna pribadi. Saat ini sudah banyak jenis industri elektronik
(office equipment) baru yang tidak berbeda jauh dari sebelumnya yang
membedakannya adalah nama atau merek. Berdasarkan jenis industri office
equipment salah satu industri yang berpeluang besar adalah industri PC (Personal
Computer). Pemain di pasar PC (Personal Computer) yang bermerek saat ini
masih sedikit kurang lebih ada 6 vendor. Vendor-vendor itu antara lain seperti
Hewlett-Packard, Dell, Lenovo, Acer, Toshiba, dan vendor lainnya. Pada Tabel
1.1 akan disajikan Global Market Share PC Shipment sebagai berikut.
TABEL 1.1 GLOBAL MARKET SHARE PC SHIPMENT
(PERSONAL COMPUTER)
Nama Perusahaan 2008 (%)
2009 (%)
HP Inc. 18.2 19.3 Acer Group 10.6 13.0 Dell Inc. 14.1 12.2 Lenovo 7.5 8.1 Toshiba 4.6 5.1 Lain-lain 44.9 42.3 Total 100.0 100.0
Sumber : www.google.com/Acer and HP grow market share in Q4, Apple holds steady.html (22 Februari 2010)
Berdasarkan Tabel 1.1 di atas dapat dijelaskan bahwa pangsa pasar Acer
secara global menempati peringkat kedua dengan 10.6% pada tahun 2008 dan
meningkat 2.4% pada tahun 2009 menjadi 13%, Sedangkan HP menduduki
4
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
peringkat pertama dengan pangsa pasar sebesar 18.2% pada tahun 2008 dan
meningkat 1.1% pada tahun 2009 menjadi 19.3%. Untuk peringkat ketiga
ditempati oleh Dell dengan 14.1% pada tahun 2008 dan menurun sebesar 1.9%
pada tahun 2009 menjadi 12.2%. Beberapa merek PC mengeluarkan produk
komputer jinjing (populer dalam bahasa Inggris: laptop, notebook, atau
powerbook) adalah komputer bergerak yang berukuran relatif kecil dan ringan,
beratnya berkisar dari 1-6 kg, tergantung ukuran, bahan, dan spesifikasi laptop
tersebut.
A.B Susanto yang dikutip dari Davis (2008:154) menyatakan bahwa
perusahaan yang kuat di dunia dapat sukses karena kekuatan mereknya. Mereka
dan organisasi lainnya cenderung mengelola merek sebagai asset kunci bisnis dan
menjadikan merek sebagai fondasi yang sangat penting untuk strategi jangka
panjang perusahaan. Mereka menyadari bahwa merek adalah asset bisnis yang
sama pentingnya dengan pegawai, peralatan ataupun modal. Sebagai salah satu
asset penting, menurut Keller yang dikutip oleh Völckner dan Sattler (2008:2)
bahwa :
nilai-nilai merek dicerminkan antara lain dalam kesetiaan pelanggan, asosiasi unik dan positif, kemampuan untuk menarik pelanggan baru, kemudahan untuk memasuki pasar baru, dan sebagai penghalang masuknya pesaing, serta nilai merek memberikan kontribusi besar bagi peluncuran produk baru.
Persaingan dalam bisnis notebook semakin meningkat, para vendor harus
mempunyai strategi khusus jika ingin tetap bisa bertahan. Peluang bisnis notebook
sangat besar dan banyak peluang yang masih bisa dimasuki, bahkan oleh merek
baru sekalipun. Persaingan antar vendor-vendor PC (Personal Computer) yang
5
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
semakin tinggi membuat perusahaan Acer harus mempertahankan posisinya
dalam market leader pada industri notebook dan meningkatkan volume penjualan
pada produk-produknya, dengan beberapa program-program pemasaran yang
efektif. Program-program pemasaran itu akan dijelaskan di bawah ini.
1. Mengadakan program All Risk Protections yang bekerjasama dengan
perusahaan asuransi Allianz.
2. Mengadakan program CSR (Corporate Social Responsibility) yang
bekerjasama dengan PT Microsoft Indonesia yaitu dengan menyumbang 100
unit produk PC untuk keperluan pendidikan sekolah ataupun perguruan tinggi
di 10 kota.
3. PT. Acer Indonesia juga bekerjasama dengan distributor dan mitra kerjanya
untuk meluaskan jaringan distribusinya, saat ini PT. Acer Indonesia telah
memilki 6 distibutor dan 13 mitra kerja yang tersebar di seluruh Indonesia.
4. Penetapan harga produk-produk Acer yang affordable (terjangkau) tanpa
mengurangi kualitas produknya.
5. Mengembangkan desain produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
6. Mencanangkan program multibranding (multi merek) dengan mengeluarkan
produk Gateway, eMachine dan Packard Bell.
7. Mengadakan layanan pasca jual
Konsep satu merk untuk semua produk terbukti tidak mampu menjangkau
seluruh kelas dalam pasar notebook dan meningkatkan volume penjualan Acer,
setidaknya itulah yang diyakini Acer atas dasar sebuah riset dan pengembangan
produk yang dilakukannya. Oleh karena itu, sejak tahun 2007 perusahaan Acer ini
6
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
mencanangkan program multibrand (multi merek) dengan mengakuisisi
perusahaan Gateway, eMachines dan Packard Bell. Melalui program multi merek
yang terdiri dari Acer, Gateway dan eMachines, Acer Group berkomitmen untuk
memenuhi berbagai kebutuhan target pasarnya dengan produk yang sesuai, namun
pelaksanaan program multi merek tersebut masih kurang optimal yang dapat
dilihat terjadinya penurunan tingkat penjualan serta kurang tercapainya target
penjualan produk multi merek Acer yaitu Acer Gateway dan eMachines.
(http://en.bisnis.com/articles/multibrand/acer.com (28 Maret 2012))
Berikut ini akan dijelaskan volume penjualan untuk kota Bandung yang dapat
dijelaskan pada Tabel 1.2 di bawah ini.
TABEL 1.2 VOLUME PENJUALAN NOTEBOOK DI KOTA BANDUNG
Merek 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 (Q2)
HP (Hewlett Packard) 4947 5266 4788 5871 2280 Toshiba - 4783 4824 2592 987
Acer
Aspire 5221 4813 4237 3557 4414 3820 1624
Travelmate 456 214 152 75 - - -
Acer Ferrari 225 113 78 13 - - -
Gateway 76* 142 93 34
eMachines 103* 639 423 96
Total 5902 5140 4467 3824 5195 4336 1754 Dell 2415 2578 1217 Asus 2543 1687 1327 Axioo 664 831 596 64 Lenovo 165 157 98 Keterangan: * Quartal ke-3
: :
Sumber : Elkomindo, 3G Power dan [email protected] (29 Januari 2011)
Berdasarkan Tabel 1.2 di atas dapat dijelaskan bahwa volume penjualan
produk multi merek yaitu gateway dan eMachines dimulai pada quartal ke-3 tahun
2007 penjualan gateway mencapai 76 unit sedangkan eMachines mencapai
Tidak ada data
Tidak dipasarkan kembali
7
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
penjualan 103 unit, pada tahun 2008 penjualan gateway dan eMachines
mengalami kenaikan masing-masing sebesar 66 unit menjadi 142 unit untuk
gateway dan 536 unit menjadi 639 unit untuk eMachines. Pada tahun 2009
penjualan gateway dan eMachines mengalami penurunan masing-masing sebesar
49 unit untuk gateway menjadi sebesar 93 unit dan penurunan eMachines sebesar
216 unit menjadi 423 unit. Pada tahun 2010 quartal ke-2 juga terjadi penurunan
untuk gateway sebesar 54 unit menjadi sebesar 34 unit sedangkan untuk
eMachines juga terjadi penurunan sebesar 327 unit menjadi sebesar 96 unit.
Penurunan produk multi merek Acer yaitu notebook gateway dan emachines dari
tahun ke tahun menunjukan kurang optimalnya kinerja dari pelaksanaan multi
merek Acer.
Menurut Handi Irawan dalam jurnal “Menghadang Pesaing Dengan
Fighting Brand” (www.jakartaconsultinggroup.com (10 Maret 2010)) fungsi
utama dari multi merek atau merek petarung ini adalah mengamankan atau
melindungi merek utama dari persaingan merek-merek lain (flanker brand).
Mengamankan atau melindungi merek utama ini setidaknya dilakukan terhadap
tiga indikator pertama kualitas produk, kedua distribusi, dan yang ketiga harga.
Maka agar strategi multibrand atau fighting brand dapat berperan sukses dan
berhasil adalah sebagai berikut : kualitas, distribusi dan harga.
Sejalan dengan semakin berkembang teknologi dan terfragmentasinya
pasar ke dalam beberapa segmen, banyak perusahaan meresponnya dengan
menawarkan beberapa merek berbeda untuk menarik berbagai macam segmen
tanpa merusak posisi pangsa pasar yang telah ada. Perusahaan dapat meluncurkan
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia
berbagai macam merek
dari merek-merek asal.
akan dapat mencakup hampir keseluruhan pasar, sehingga diharapkan dapat
meningkatkan keseluruhan
PRODUK NOTEBOOK No. Produk Multi Merek
(Multibrands)
1.
2.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
berbagai macam merek-merek baru (multi branding) atau memperkenalkan variasi
merek asal. Sebuah perusahaan dengan portofolio merek yang lengkap
akan dapat mencakup hampir keseluruhan pasar, sehingga diharapkan dapat
keseluruhan pasar secara optimal.
TABEL 1.3 NOTEBOOK MULTI-MEREK (MULTIBRAND
Produk Multi Merek
Tipe Produk Spesifikasi
MD Series
• Layar 15 inci 1366x768 • OS: MS Windows Vista Home Premium (64 bit)• HDD: SATA 250 GB, kecepatan 5,400rpm• Berat: 6.6 pound atau 3kg • Graphics: ATI Radeon HD 3200, Video Memory
1.9GB • Memory: 3GB • Processor: 2.1-GHz AMD Turion X2 Dual
Mobile RM-72 • Wireless: 802.11 b/g • Webcam: 1.3 Mega Pixel • USB: 4 Slot • Card Reader: One SD/SDHC + One
SDHC/MMC/MS • Optical Drive: DVDRW 8x • Warranty: 1 Tahun
P Series
• Layar : 17 inci 1440x900 • OS: Vista Home Premium • HDD: SATA 320GB, kecepatan 7,200rpm• Berat: 9 pound atau 4kg • Graphics: Nvidia GeForce 9800M GTS• Memory.: 4GB • Processor: 2.4-GHz Intel Core 2 Duo P8600• Wireless: 802.11n • Optical Drive: DVDRW 8x • Webcam: 1.3 Mega Pixel • USB: 3 Slot • Card Reader: SDHC/MMC/MS/xD• Warranty: 1 Tahun
D720
• Layar : 14.1" WXGA high-brightness (200LCD, 1280 x 800 pixel resolution
• OS: Linpus™ Linux • HDD: 120/160/250/320 GB or larger hard disk drive• Berat: 2.4kg • Graphics: Mobile Intel® GL40 Express Chipset with
integrated 3D graphics, featuring Intel® Graphics Media Accelerator 4500M (Intel® GMA 4500M) with up to 1759 MB of Intel® Dynamic Video Memory Technology 5.0 (64 MB of dedicated video memory, up to 1695 MB of shared system memory)
• Memory.: 2GB of DDR 2 • Processor: 2.16 GHz, 667 MHz FSB Intel®
Pentium® Dual Core mobile processor T3200/T3400
8
) atau memperkenalkan variasi
perusahaan dengan portofolio merek yang lengkap
akan dapat mencakup hampir keseluruhan pasar, sehingga diharapkan dapat
(MULTIBRANDS) ACER Harga
MS Windows Vista Home Premium (64 bit) GB, kecepatan 5,400rpm
ATI Radeon HD 3200, Video Memory
GHz AMD Turion X2 Dual-Core
Card Reader: One SD/SDHC + One
$521,00
SATA 320GB, kecepatan 7,200rpm
Nvidia GeForce 9800M GTS
GHz Intel Core 2 Duo P8600
SDHC/MMC/MS/xD
$752,00
brightness (200-nit) TFT
HDD: 120/160/250/320 GB or larger hard disk drive
Express Chipset with integrated 3D graphics, featuring Intel® Graphics Media Accelerator 4500M (Intel® GMA 4500M) with up to 1759 MB of Intel® Dynamic Video Memory Technology 5.0 (64 MB of dedicated video memory, up to 1695 MB of shared system memory)
Processor: 2.16 GHz, 667 MHz FSB Intel® Pentium® Dual Core mobile processor
Rp. 4.250.000
9
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
No. Produk Multi Merek (Multibrands)
Tipe Produk Spesifikasi Harga
• Wireless: 802.11n • Optical Drive: DVDRW 8x • Webcam: 0.3 Mega Pixel • USB: 4 Slot • Warranty: 1 Tahun
3. Packard Bell (Produk Packard Bell belum masuk ke pasar Indonesia) Sumber: www.acer.co.id/product
Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dijelaskan bahwa Acer telah melakukan
strategi multi-merek dalam beberapa kategori produk yaitu produk Gateway
mengeluarkan notebook tipe P series dan MD series untuk konsumen
konvensional, yang lebih mengutamakan desain yang menarik dan fitur tertentu
diarahkan untuk memilih produk dengan merek Gateway. Adapun pengguna yang
hanya membutuhkan PC (Personal Computer) yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan komputasinya, serta harga dan kinerja sebagai faktor yang penting,
merek eMachine merupakan jawabannya, produk eMachines mengeluarkan
notebook tipe D720 sedangkan untuk produk Packard Bell belum masuk ke pasar
Personal Computer (PC) Indonesia. Masuknya produk Gateway yang
mengeluarkan notebook tipe MD series dan P series serta produk eMachines
mengeluarkan notebook tipe D720 menambah variasi lini produk pada notebook
Acer yang memiliki masing-masing segmen pasar tersendiri.
Berdasarkan uraian tersebut untuk meningkatkan volume penjualan perlu
adanya peningkatan dan perbaikan pelaksanaan kinerja multi merek yang terdiri
dari kualitas, faktor distribusi dan harga dengan tujuan agar volume penjualan
untuk notebook multi merek Acer yaitu notebook Gateway dan eMachines dapat
meningkat khususnya di kota Bandung karena di kota Bandung penulis akan
melakukan penelitian. Berdasarkan uraian tersebut maka dirasakan perlu
10
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dilakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kinerja Multi Merek Terhadap
Volume Penjualan Notebook Multi Merek Acer (Sensus Pada Toko-toko
Penjualan Notebook Multi Merek Acer (eMachines dan Gateway) di Kota
Bandung)”.
1.2 Identifikasi Masalah Penelitian
Persaingan pasar notebook di Indonesia yang semakin tinggi, selain itu
mengindikasikan merek lain untuk merebut pasar Acer. Saat ini, pesaing Acer
tidak hanya merek-merek notebook seperti Toshiba, HP (Hewlett Packard), Dell,
Sony, Asus, Apple saja tetapi berbagai merek notebook buatan Indonesia sendiri
sudah banyak beredar di pasaran. Perusahaan dapat memperbaiki program
pemasaran dengan melakukan program multi merek (multibrands) yang terdiri
dari harga, kualitas dan faktor produksi.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang diidentifikasi menjadi tema
sentral masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Konsep satu merk untuk semua produk terbukti tidak mampu menjangkau
seluruh kelas dalam pasar notebook dan meningkatkan total penjualan
Acer, setidaknya itulah yang diyakini Acer atas dasar sebuah riset dan
pengembangan produk yang dilakukannya. Oleh karena itu, sejak tahun
2007 perusahaan Acer ini mencanangkan program multibrand (multi
merek) dengan mengakuisisi perusahaan Gateway, eMachines dan Packard
Bell. Melalui program multi merek yang terdiri dari Acer, Gateway dan
eMachines, Acer Group berkomitmen untuk memenuhi berbagai
kebutuhan target pasarnya dengan produk yang sesuai, namun pelaksanaan
11
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
program multi merek tersebut masih kurang optimal yang dapat dilihat
terjadinya penurunan tingkat penjualan serta tidak tercapainya target
penjualan produk multi merek Acer yaitu Acer Gateway dan eMachines.
(http://en.bisnis.com/articles/multibrand/acer.com (28 Maret 2012))
Berikut ini akan dijelaskan volume penjualan untuk kota Bandung yang
dapat dijelaskan pada Tabel 1.2 pada halaman 6 sebagai berikut yaitu
volume penjualan produk multi merek yaitu gateway dan eMachines
dimulai pada quartal ke-3 tahun 2007 penjualan gateway mencapai 76 unit
sedangkan eMachines mencapai penjualan 103 unit, pada tahun 2008
penjualan gateway dan eMachines mengalami kenaikan masing-masing
sebesar 66 unit menjadi 142 unit untuk gateway dan 536 unit menjadi 639
unit untuk eMachines. Pada tahun 2009 penjualan gateway dan eMachines
mengalami penurunan masing-masing sebesar 49 unit untuk gateway
menjadi sebesar 93 unit dan penurunan eMachines sebesar 216 unit
menjadi 423 unit. Pada tahun 2010 quartal ke-2 juga terjadi penurunan
untuk gateway sebesar 54 unit menjadi sebesar 34 unit sedangkan untuk
eMachines juga terjadi penurunan sebesar 327 unit menjadi sebesar 96
unit. Penurunan produk multi merek Acer yaitu notebook gateway dan
emachines dari tahun ke tahun menunjukan kurang optimalnya kinerja dari
pelaksanaan multi merek Acer. untuk meningkatkan volume penjualan
perlu adanya peningkatan dan perbaikan pelaksanaan kinerja multi merek
yang terdiri dari kualitas, faktor distribusi dan harga dengan tujuan agar
volume penjualan untuk notebook multi merek Acer yaitu notebook
12
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Gateway dan eMachines dapat meningkat khususnya di kota Bandung
karena di kota Bandung penulis akan melakukan penelitian.
Berkenaan dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka yang
menjadi objek yang akan diteliti adalah toko-toko penjualan notebook multi
merek Acer yaitu Gateway dan eMachines di Kota Bandung.
1.3 Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran mengenai kinerja multi merek Acer di Kota Bandung.
2. Bagaimana gambaran mengenai volume penjualan notebook multi merek Acer
(eMachines dan Gateway) di Kota Bandung.
3. Seberapa besar pengaruh kinerja multi merek terhadap volume penjualan
notebook multi merek Acer (eMachines dan Gateway) menurut toko-toko
penjualan notebook multi merek Acer di Kota Bandung.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai kinerja multi merek Acer
di Kota Bandung.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai volume penjualan
notebook multi merek Acer (eMachines dan Gateway) di Kota Bandung.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja multi merek terhadap
volume penjualan notebook multi merek Acer (eMachines dan Gateway)
menurut toko-toko penjualan notebook multi merek Acer di Kota Bandung.
13
Irfan Febrianto, 2012
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
1.5 Kegunaan Penelitian
1.5.1 Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu manajemen
pemasaran khususnya kinerja multi-merek serta pengaruhnya terhadap
volume penjualan notebook multi merek Acer (eMachines dan Gateway).
1.5.2 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan yang
bersangkutan sebagai bahan rekomendasi dalam melakukan pelaksanaan
kinerja multi-merek pada perusahaan untuk dapat meningkatkan volume
penjualan notebook multi merek Acer (eMachines dan Gateway).
1.5.3 Kegunaan Pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi dunia pendidikan
mengenai kinerja multi merek yang dapat diaplikasikan kedalam lingkungan
sekolah agar dapat meningkatkan tingkat pendidikan di Indonesia.