1 bab i pendahuluan refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (ncl3) dan sianogen klorida...

24
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Palangka Raya merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertumbuhan sektor wisatanya cukup berkembang. Masyarakat Palangka Raya yang juga terus bertambah membuat sebagian pengusaha membuat tempat – tempat wisata sebagai alternatif hiburan dan ajang refreshing bagi masyarakat kota Palangka Raya. Salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi dikota Palangka Raya adalah Kalawa Water Park yang terletak di jalan Tjilik Riwut Km.6,5. Sebagai satu – satunya wisata air di kota Palangka Raya yang memiliki berbagai wahana air terlengkap membuat Kalawa Water Park menjadi pilihan utama masyarakat kota Palangka Raya untuk mengunjungi tempat tersebut mengingat cuaca di kota Palangka Raya yang cukup panas. Diketahui rata-rata jumlah pengunjung Kalawa Water Park 150-300 orang setiap harinya yang terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa. Sebagai tempat wisata air tentu saja kualitas kebersihan air kolam renang di Kalawa Water Park menjadi prioritas utama, semakin bersih air tersebut tentu akan membuat nyaman para pengunjung di Kalawa Water Park. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan mahluk hidup lainnya, karena fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri (mandi), membersihkan ruangan tempat tinggalnya, menyiapkan makanan dan minum sampai dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Sebagian besar keperluan air sehari- hari berasal dari beberapa sumber air seperti air laut yang merupakan sumber air yang paling banyak. Lalu ada air permukaan yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua. Setelah itu air hujan yang jatuh ke bumi, dan yang terakhir air tanah adalah air yang berasal dari rembesan air hujan yang mengalami proses filtrasi secara alamiah.(Chandra, 2006)

Upload: nguyenduong

Post on 29-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Palangka Raya merupakan salah satu kota di Indonesia yang pertumbuhan

sektor wisatanya cukup berkembang. Masyarakat Palangka Raya yang juga

terus bertambah membuat sebagian pengusaha membuat tempat – tempat

wisata sebagai alternatif hiburan dan ajang refreshing bagi masyarakat kota

Palangka Raya. Salah satu tempat wisata yang sering dikunjungi dikota

Palangka Raya adalah Kalawa Water Park yang terletak di jalan Tjilik Riwut

Km.6,5.

Sebagai satu – satunya wisata air di kota Palangka Raya yang memiliki

berbagai wahana air terlengkap membuat Kalawa Water Park menjadi pilihan

utama masyarakat kota Palangka Raya untuk mengunjungi tempat tersebut

mengingat cuaca di kota Palangka Raya yang cukup panas. Diketahui rata-rata

jumlah pengunjung Kalawa Water Park 150-300 orang setiap harinya yang

terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa. Sebagai tempat wisata air tentu

saja kualitas kebersihan air kolam renang di Kalawa Water Park menjadi

prioritas utama, semakin bersih air tersebut tentu akan membuat nyaman para

pengunjung di Kalawa Water Park.

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat

manusia dan mahluk hidup lainnya, karena fungsinya bagi kehidupan tersebut

tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Semua kegiatan yang dilakukan

manusia membutuhkan air, mulai dari membersihkan diri (mandi),

membersihkan ruangan tempat tinggalnya, menyiapkan makanan dan minum

sampai dengan aktivitas-aktivitas lainnya. Sebagian besar keperluan air sehari-

hari berasal dari beberapa sumber air seperti air laut yang merupakan sumber

air yang paling banyak. Lalu ada air permukaan yang terdiri atas air sungai, air

danau, air waduk, air saluran, mata air, air rawa dan air gua. Setelah itu air

hujan yang jatuh ke bumi, dan yang terakhir air tanah adalah air yang berasal

dari rembesan air hujan yang mengalami proses filtrasi secara

alamiah.(Chandra, 2006)

Page 2: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

2

Dalam mempertahankan jaminan dan mutu akan objek wisata air, sanitasi

merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Menurut WHO sanitasi adalah

upaya pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat

menimbulkan atau mungkin menimbulkan pengaruh yang merugikan

perkembangan jasmani, kesehatan dan ketahanan hidup (WHO, 2008).

Untuk mewujudkan kondisi tempat-tempat umum memenuhi syarat

kesehatan agar pengunjung terhindar dari kemungkinan bahaya penularan

penyakit sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan

masyarakat, maka air kolam renang harus memenuhi syarat kesehatan. Salah

satu syarat tersebut adalah desinfektan yang menggunakan proses klorinasi,

sehingga menghasilkan kadar sisa klor dalam air kolam renang.(Jalaludin,

2012)

Klor atau klorin adalah zat kimia yang digunakan untuk desinfeksi air salah

satunya kolam renang. Penggunaan desinfektan seperti klor berfungsi untuk

mematikan berbagai bakteri patogen yang ada di dalam air. Proses desinfeksi

menggunakan klorinasi ini banyak digunakan dalam pengolahan limbah

industri, air kolam renang, dan air minum di negara-negara berkembang karena

klor sebagai desinfektan, biayanya relatif murah, mudah dan efektif. Cara kerja

klorin dalam membunuh kuman yaitu dengan cara merusak struktur sel

organisme yaitu lapisan membran sitoplasma, membran luar, protein struktural,

kapsid, asam nukleat, peptidoglikan dan lapisan pelindung spora sehingga

kuman akan mati. Proses tersebut akan berlangsung bila klorin mengalami

kontak langsung dengan organisme tersebut. Klorin membutuhkan waktu untuk

membunuh semua organisme. Pada air yang bersuhu tertentu atau sekitar

18oC, membutuhkan waktu 30 menit agar proses klorinasi berjalan efektif.

(Indrawati, 2009)

Apabila senyawa tersebut bercampur dengan bahan organik lain seperti

urine dan keringat, maka klor bisa melepaskan produk campuran berupa

trichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu

kesehatan. Karena pengaruh klor dalam kadar tertentu dapat mengakibatkan

Page 3: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

3

gangguan pada organ tubuh seperti iritasi kulit, iritasi mata dan rambut akan

terasa kering. (ParentIndonesia. 2014)

Sejumlah studi membuktikan bahaya klor menyebabkan timbulnya

gangguan kesehatan dalam jangka panjang berupa gangguan paru, kerusakan

gigi hingga kanker. Gangguan paru dan kerusakan gigi disebabkan karena

paparan gas klor yang cukup tinggi. Hal ini terbukti dengan kasus yang

ditemukan dr Leila ini terjadi pada pria usia 52 tahun yang mengalami masalah

gigi sangat sensitif, gigi menguning dan berwarna makin gelap karena

kehilangan enamel yang cepat selama 5 bulan. Kehilangan enamel gigi

memang bisa dipicu oleh penyakit medis seperti bulimia atau refluks asam,

namun pada pria paruh baya tersebut pemicunya adalah kegiatan renang setiap

hari yang dilakukannya selama 90 menit. Selain masalah gigi yang sangat

sensitif karena enamel giginya terkikis, pria itu juga mengalami masalah

gangguan kulit seperti peradangan dan rasa terbakar. (De Giorgio, 2011).

Selain itu, menurut artikel tahun 2007 yang diterbitkan oleh American Journal

of Epidemiology, orang yang mandi dengan air yang klorinnya tidak disaring

lebih berpotensi terkena kanker kandung kemih dan penyakit kanker lainnya

daripada yang diminum. Ada juga penelitian yang mengungkapkan bahwa

pemakai kolam renang hotel bintang 3 dan 4 di Wilayah Kota Yogyakarta

mengalami keluhan iritasi kulit dan mata terhadap sisa klor yang ada di air

kolam renang.(Teddy, 2013)

Berdasarkan latar belakang tersebut maka diangkat penelitian dengan judul

“Uji Kadar Sisa Klor Air Kolam Renang Di Kalawa Water Park Palangka

Raya”

B. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dapat dibahas dari penelitian ini adalah :

1. Apakah air kolam renang Kalawa Water Park Palangka Raya terdapat

kandungan sisa klor?

Page 4: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

4

2. Apakah jumlah kandungan sisa klor pada air kolam renang Kalawa Water

Park Palangka Raya masih dalam ambang batas sesuai Peraturan Menteri

Kesehatan nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari dilakukannya penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan sisa klor pada air kolam

renang Kalawa Water Park Palangka Raya.

2. Untuk mengetahui berapa jumlah sisa klor yang ada pada air kolam renang

Kalawa Water Park Palangka Raya sesuai Peraturan Menteri Kesehatan

nomor 416/MENKES/PER/IX/1990.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

1. Bagi pemilik wahana air agar dapat mengetahui kadar sisa klor yang aman

untuk wahana airnya.

2. Bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan kolam renang

sebagai fasilitas umum karena kolam renang yang kadar klornya melebihi

batas maksimal berbahaya bagi kesehatan.

3. Dapat dijadikan bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang ingin

melakukan pemeriksaan bakteriologi tentang MFN.

Page 5: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Air

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan. Air merupakan

senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul air terdiri dari

satu atom O yang berikatan kovalen dengan dua atom H. Air merupakan

pelarut yang sangat baik bagi banyak bahan, sehingga air merupakan media

penyalur utama bagi zat-zat makanan dan produk buangan/sampah yang

dihasilkan oleh proses kehidupan. Air juga juga digunakan untuk keperluan

industri pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi dan lain-

lain. Oleh karena itu, sepanjang sejarah, kuantitas dan kualitas air yang sesuai

dengan kebutuhan manusia merupakan faktor penting yang menentukan

kesehatan hidupnya. Kuantitas air berhubungan dengan adanya bahan-bahan

lain terutama senyawa-senyawa kimia baik dalam bentuk senyawa organik

maupun senyawa anorganik juga adanya mikroorganisme yang memegang

peranan penting dalam menentukan komposisi kimia air.

Seluruh peradaban manusia dan mahluk hidup lainnya dapat lenyap karena

kurangnya air yang disebabkan berbagai faktor terutama akibat dari perubahan

iklim. Kualitas air yang buruk yang disebabkan adanya berbagai jenis bakteri

patogen dan kandungan bahan-bahan kimia berbahaya dapat membunuh

berjuta manusia terutama di negara-negara sedang berkembang. (Achmad,

2004)

1. Sumber air bersih dan aman

Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman tersebut, antara lain:

a. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit.

b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun.

c. Tidak berasa dan tidak berbau.

d. Dapat dipergunakan untuk kebutuhan dosmetik dan rumah tangga.

e. Memenuhi standar minimal yang ditentukan WHO atau Departemen

Kesehatan RI. Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit

Page 6: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

6

penyakit, parasit, bahan-bahan kimia yang berbahaya dan sampah atau

limbah industri.

2. Sumber air

Air yang ada dipermukaan bumi ini banyak sekali sumbernya. Mulai dari

air laut, air hujan, air permukaan dan air tanah.

a. Air laut

Air laut merupakan sumber air yang paling banyak. Air laut banyak

mengandung garam dan mineral dengan kadar tinggi. Air laut tidak

akan bisa langsung dipakai sebagai air minum dan air bersih untuk

keperluan sehari-hari sehingga diperlukan pengolahan air untuk

mendapatkan air yang bersih.

b. Air permukaan

Air yang terdiri atas air sungai, air danau, air waduk, air saluran, mata

air, air rawa dan air gua. Sebagian besar berasal dari air hujan yang

jatuh ke permukaan bumi.

c. Air hujan

Air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walaupun air ini dalam

keadaan murni dan sangat bersih, air tersebut cenderung mengalami

pengotoran pada saat berada di atmosfer. Pengotoran yang berlangsung

di atmosfer dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme dan

gas industri, seperti karbon dioksida, nitrogen dan amonia.

d. Air tanah

Air tanah adalah air yang berasal dari lapisan tanah bagian dalam yang

terkumpul dari rembesan air hujan. Kemudian mengalami perkolasi

atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses filtrasi secara

alamiah. Air tanah ini lebih bersih daripada air hujan ataupun air

permukaan tanah (sungai, kolam dan danau) dan tidak perlu mengalami

proses penjernihan. Akan tetapi, air tanah juga biasanya mengandung

kadar mineral dalam konsentrasi yang terlalu tinggi. Konsentrasi yang

tinggi tersebut dapat diperoleh dari zat-zat mineral seperti magnesium,

kalsium dan besi dapat menyebabkan kesadahan air. ( Chandra,2006)

Page 7: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

7

B. Air Kolam renang

Kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat

untuk berenang, berekreasi, berolahraga serta jasa layanan lainnya,

menggunakan air bersih yang sudah diolah. Menurut Permenkes nomor 416/

MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air

yang dimaksud air kolam renang adalah air didalam kolam renang yang

digunakan untuk olah raga renang dan kualitasnya memenuhi syarat

kesehatan. Air di tempat-tempat berenang, terutama di kolam-kolam umum

dapat membahayakan kesehatan. Kolam renang dan daerah sekitarnya dapat

menularkan infeksi mata, hidung, tenggorokan dan saluran pencernaan, selain

itu juga dapat menyebabkan penyakit pertigo, serta penyakit kulit lainnya,

karena itu keharusan untuk senantiasa menjaga kualitas kebersihan air

tersebut. Juga harus senantiasa diadakan pengawasan terhadap proses

desinfeksi agar kadar desinfektan klor ada dalam batas persyaratan.

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 416/MENKES/PER/IX/1990

disebutkan bahwa kualitas air kolam renang harus memenuhi syarat kesehatan

yang meliputi persyaratan fisika, kimiawi dan mikrobiologi.

1. Fisika

a. Bau

b. Benda Terapung

c. Kejernihan

2. Kimia :

a. Aluminium

b. Kebasaan ( CaCO3 )

c. Oksigen Terabsorbsi ( O2 )

d. pH

e. Sisa klor

f. Tembaga

3. Mikrobiologi : Jumlah kuman dan Total Coli

Page 8: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

8

Tabel 1.1 Baku Mutu Kualitas Air Kolam Renang

No. Parameter Satuan

Kadar Yang

Diperbolehkan Keterangan Minimum Maksimal

A.FISIKA

1. Bau - - - Bebas dari

bau yang

mengganggu

2. Benda terapung - - - Bebas dari

benda

terapung

3. Kejernihan - - - Piringan

sesuai yang

diletakkan

pada dasar

kolam yang

terdalam,dapat

dilihat dengan

jelas dari tepi

kolam pada

jarak lurus 7m

B.KIMIAWI

1. Alumunium mg/L - 0,2 -

2. Kesadahan (CaCO3) mg/L -

3. Oksigen terabsorbsi

(O2)

mg/L - 0,1 Dalam waktu

4 jam pada

suhu udara

4. Ph - 6,5 8,5 -

5. Sisa Klor mg/L 0,2 0,5 -

6. Tembaga sebagai Cu mg/L - 1,5 -

C.MIKROBIOLOGI

1. Coliform total Jumlah/ 100 ml - 0 ml

2. Jumlah Kuman Jumlah koloni/1 ml - 200

Sumber : Peraturan Menteri Kesehatan nomor 416/MENKES/PER/IX/1990

Page 9: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

9

Air kolam renang berasal dari sumber air tanah. Air tanah cenderung

mengandung zat besi atau asam organik tinggi. Sehingga tidak dapat digunakan

secara langsung untuk kolam renang dan harus diolah terlebih dahulu agar

memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Air kolam renang diolah

menggunakan bahan kimia untuk menjaga kualitasnya. Langkah-langkah

pengolahan air kolam renang dengan bahan kimia meliputi proses netralisasi,

penjernihan air dan desinfekasi.

1. Proses netralisasi

Mengatur keasaman air agar menjadi netral (pH 7-8). Untuk air yang

bersifat asam misalnya air gambut maka ditambahkan kapur untuk

menetralkannya. Apabila pH air kurang atau lebih dari pH yang

ditentukan, akan mengakibatkan pipa air yang terbuat dari logam

mengalami korosif sehingga pada akhirnya air tersebut akan menjadi racun

bagi tubuh manusia.

2. Proses penjernihan

Untuk mengikat kotoran yang berupa zat organik yang ada dalam air

kolam menjadi keping yang lebih besar agar lebih mudah diambil atau

disaring. Proses ini dilakukan dengan penambahan tawas.

3. Proses desinfeksi

Air kolam renang yang sudah melalui proses penjernihan masih dicurigai

adanya kontaminasi dari bakteri di dalam air tersebut. Maka perlu

dilakukan proses desinfeksi dengan menggunakan kaporit. (Gabriel,2001)

Selin menggunakan bahan-bahan kimia ada juga sistem pengolahan air

kolam renang, yaitu (Hasibuan. E,2001) :

1. Sistem through flow

Pada sistem ini air terus menerus setiap waktu sehingga senantiasa

airnya tidak akan keruh karena selalu diganti dengan yang baru. Tipe ini

dianggap terbaik, tetapi membutuhkan banyak air.

Page 10: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

10

2. Sistem fill and drew

Air yang sudah nampak kotor diganti seluruhnya dengan air yang baru

dan bersih. Penentuan kotor tidaknya ditetapkan dari keadaan fisik

(keruh dan kotor) atau jumlah orang yang mandi di dalamnya.

3. Sistem recirculation

Air yang telah kotor disaring kembali dalam filter-filter dan dipompa

kembali kedalam pemandian yang telah bersih dan setelah di desinfeksi.

C. Pengolahan Air Kolam Renang Kalawa Water Park

Pada air kolam renang Kalawa Water Park sumber air yang digunakan

yaitu sumur bor (air tanah). Air tanah memiliki kecenderungan untuk

mengandung kadar besi atau asam organik tinggi. Sehingga air yang

digunakan harus diolah terlebih dahulu. Dengan menggunakan bahan-bahan

kimia untuk menjaga kualitasnya seperti kapur gamping, soda ash atau tawas,

PAC dan kaporit 60%. Pada air kolam renang Kalawa Water Park, air yang

digunakan diganti 3 kali dalam sebulan dan penambahan kaporit dilakukan

setiap hari sekali dengan jumlah kaporit 1 kg/1000 m 3 air. Sistem pengolahan

air kolam renang Kalawa Water Park menggunakan sistem recirculation .

Langkah-langkah proses pengolahan air Kalawa Water Park sebagai berikut:

- Pertama dilakukan tes kit untuk mengetahui kandungan pH air dan klorin.

- Kedua air kotor disedot oleh pompa khusus kolam renang lalu dimasukkan

ke dalam filter. Didalam filter dilakukan penyaringan atau filtrasi terhadap

air. Masukkan kaporit 60% kedalam vakum (dalam posisi filter

''RECICULATION'saluran vakum ),setelah kira - kira sudah tercampur,

masukkan soda ash dan masukkan lagi PAC (Polyaluminium Chloride).

Setelah obat tercampur / bereaksi ( Handle filter posisikan ke '' FILTER '')

- Esok harinya / setelah kotoran mengendap di dasar kolam renang. Posisikan

handle filter ke '' WASTE '' vakum buang langsung kesaluran selokan supaya

endapan yang kotor bisa langsung terbuang.

- Jangan lupa untuk mem-backwash filter untuk membersihkan isi filter agar

tetap optimal untuk perawatan selanjutnya.

Page 11: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

11

- Jika air udah jernih tambahkan granular 90% dan sirkulasi air sampai 10

jam supaya klorin bisa mengikat air dan mematikan bakteri. Sehingga air

siap pakai dan sesuai standar air untuk berenang.

- Kemudian air dihisap oleh pompa yang ada di Balancing Tank dan dialirkan

ke kolam renang.

- Setelah itu kembalikan ke posisi sirkulasi normal dan handle filter posisikan

ke arah FILTER.

D. Klor

Klor atau klorin adalah salah satu unsur kimia dengan simbol Cl dan

mempunyai nomor atom 17. Termasuk dalam golongan halogen sebagai unsur

klorida yang merupakan garam atau senyawa lain secara normal banyak dan

sangat diperlukan dalam kehidupan termasuk manusia. Klor tidak terdapat

bebas di alam tetapi terdapat dalam senyawa terutama terdapat dalam logam

Natrium, Magnesium dan banyak yang terdapat pada Natrium Klorida (NaCl).

Dalam wujud gas klor berwarna kuning kehijauan, baunya sangat

menyesakkan dan sangat beracun. Dalam bentuk cair dan padat merupakan

agen pengoksidasi, pelunturan yang sangat efektif. Klor adalah gas kuning

kehijauan yang dapat bergabung dengan hampir seluruh unsur lain karena

merupakan unsur bukan logam yang sangat elektronegatif. Ciri-ciri utama

unsur klor merupakan unsur murni, mempunyai unsur fisik berbentuk gas

berwarna kuning kehijauan. (Parnomo.A, 2003)

Klor digunakan tubuh kita untuk membentuk HCl atau asam klorida pada

lambung. HCl memiliki kegunaan membunuh kuman penyakit dalam lambung

dan juga mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Klorin adalah unsur kimia

ketujuh tertinggi yang diproduksi di dunia, dan digunakan sebagai alat

pemutih pada industri kertas, pulp dan tekstil. Klorin digunakan untuk

manufaktur, peptisida dan herbisida, misalnya DDT, untuk alat pendingin,

obat farmasi, bahan pembersih dan untuk perawatan air dan air limbah. Klorin

juga digunakan sebagai bahan kimia pereaksi dalam pabrik logam klorida,

bahan pelarut klorinasi, peptisida, polimer, sintesis dan refrigerant. Selain

Page 12: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

12

klorin, ada juga Sodium hipoklorit yang merupakan komponen/produk

pemutih yang diperdagangkan, larutan pembersih dan desinfektan untuk air

minum dan sistem penyaringan air buangan/limbah dan kolam renang (Hasan,

A.2006).

Klor mempunyai 2 sifat yaitu secara fisik dan kimia.Ciri-ciri Klor sebagai

berikut :

a. Sifat fisik

Klor termasuk dalam kelompok Halogen (F, Cl, Br, L) dengan ciri-ciri

fisik sebagai berikut :

1) Pada suhu dan tekanan klor merupakan gas kuning kehijauan dengan

bau yang khas. Berat 1 liter klor pada 0°C dan tekanan 760 mmHg

adalah 3,208g

2) Suhu kritisnya 144°C dan tekanan kritis 76,1 atm. Konsekuensinya

memungkinkan klor berubah dari bentuk gas menjadi cair melalui

proses pendinginan atau pemempatan

3) Klor bersifat sedikit larut dalam air dan kelarutannya akan menurun

seiring peningkatan suhu

4) Dengan proses pendinginan larutan klor dalam air pada suhu 8°C, maka

larutan klor akan berubah menjadi Kristal klor hidrat. Bentuk Kristal

tersebut akan menyulitkan dalam menentukan dosis klor. Untuk

menghindarinya suhu air harus lebih besar dari 8°C.

b. Sifat Kimia

1) Merupakan salah satu unsur aktif, artinya bila hadir dalam air akan bereaksi

dengan seluruh metal dan unsur lainnya, pada suhu normal hanya dengan

“noble geser” dan oksigen saja yang tidak akan bereaksi.

2) Pada kondisi kering kereaktifan klor berkurang sehingga “klor kering’’ pada

suhu ruang tidak akan bereaksi dengan logam berharga sekalipun, seperti

platinum, emas dan perak ataupun logam biasa seperti besi dan tembaga.

3) Memungkinkan untuk transfer “klor kering” melalui pipa kering dan

tembaga, namun kereaktifannya tidak akan berhenti begitu saja dan hanya

diperlambat. (Fardi.S.2006)

Page 13: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

13

E. Dampak Klor Bagi Kesehatan dan Air Kolam Renang

Klor dalam bentuk gas maupun cair sangat berbahaya bagi kesehatan. Gas

klor, Cl� tidak terdapat sebagai bahan pencemar dalam jumlah yang cukup

besar di atmosfer tetapi sangat berbahaya pada daerah setempat. Gas klor

merupakan gas pembunuh yang digunakan dalam medan perang dunia ke II.

Klorin sangat toksik dan menyebabkan iritasi membran mocus, disamping

reaktif dan merupakan oksidator sangat kuat. Beberapa senyawa dilepaskan ke

atmosfer sebagai bahan pencemar yang terhidrolisa membentuk HCl. Gas ini

berbahaya bagi manusia terutama mengganggu kesehatan. Pada kadar 3,0-6,0

ppm gas klor terasa pedas dan memerahkan mata. Apabila terpapar gas dengan

kadar 14,0-21,0 ppm selama 30-60 menit dapat menyebabkan penyakit paru-

paru (Pulmonari eodema).(Achmad, 2004)

Pada air kolam renang, klor dalam jumlah yang tinggi dapat menyebabkan

iritasi kulit. Bahkan air kolam renang yang mengandung klor juga bisa

menyebabkan kerusakan gigi. Temuan terbaru dr Leila Jahangiri dari New

York University College of Dentistry’s Department of Prosthodontics,

menemukan bahwa tingkat klorin dan batas pH yang tinggi bisa mempengaruhi

terjadinya pengikisan yang cepat dan permanen dan enamel (lapisan luar) gigi

seseorang. Kasus yang ditemukan dr Leila ini terjadi pada pria usia 52 tahun

yang mengalami masalah gigi sangat sensitif, gigi menguning dan berwarna

makin gelap karena kehilangan enamel yang cepat selama 5 bulan. Kehilangan

enamel gigi memang bisa dipicu oleh penyakit medis seperti bulimia atau

refluks asam, namun pada pria baya tersebut pemicunya adalah kegiatan

renang setiap hari yang dilakukannya selama 90 menit. Selain masalah gigi

yang sangat sensitif karena enamel giginya terkikis, pria itu juga mengalami

masalah gangguan kulit dan iritasi mata. (Giorgio L.D., 2011)

Menurut artikel tahun 2007 yang diterbitkan oleh American Journal of

Epidemiology, orang yang mandi dengan air yang mengandung klorin yang

tidak disaring 83% lebih mungkin terkena kanker kandung kemih dan penyakit

kanker lainnya karena air mandi yang tidak disaring akan memberi anda klorin

Page 14: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

14

10 kali lebih banyak daripada yang diminum. (American Journal of

Epidemiology. 2007)

Proses klorinasi yang dilakukan pada air yang mengandung bahan-bahan

organik dengan konsentrasi tinggi akan membentuk senyawa halogen yang

mudah menguap (volatitile holagennated organics), biasa disebut VHO.

Senyawa-senyawa VHO tersebut sebagian besar ditemukan trihalometha

(THM). Pada pemeriksaan terhadap air kolam renang yang telah menjalani

proses desinfekasi, juga didapat senyawa THM dengan kadar yang lebih tinggi

daripada kadar air minum yang memiliki kadar THM maksimum dalam udara

di atas permukaan kolam renang mencapai 787 g/l sedangkan air minum

kadarnya 41,8 g/l. Kondisi tersebut akibat lebih besarnya bahan kandungan

bahan organik dalam air kolam renang, selain bahan organik juga didapat

keringat dan urin orang yang berenang. Untuk menurunkan konsentrasi THM

dalam air yang akan mengalami klorinasi harus dihilangkan dahulu

penyebabnya yaitu zat-zat organik. Selain itu dapat dilakukan penggantian

desinfektan yang tidak menyebabkan terbantuknya THM. (Budiman, 2006)

Untuk menurunkan konsentrasi THM dalam air yang akan mengalami

klorinasi harus dihilangkan dahulu penyebabnya, yaitu zat-zat organic. Selain

itu dapat juga dilakukan penggantian desinfektan yang tidak menyebabkan

terbentunkya THM. Berikut alternative yang dapat dilakukan untuk

menghilangkan penyebab terbentuknya THM :

1. Memindah klorinasi ke bagian paling akhir agar kandungan bahan organik

dalam air sudah hilang sebelum proses klorinasi dimulai.

2. Jika klorinasi dilakukan setelah proses koagulasi dan pengendapan atau

setelah proses perlunakan dan pengendapan, proses-proses tersebut perlu

diperbaiki untuk mengoptimalkan penghilangan bahan-bahan organik.

3. Optmalisasi proses-proses pendahuluan sebelum proses klorinasi bahan-

bahan organik.

4. Penggunaan adsorben (karbon aktif), untuk menghilangkan bahan-bahan

organik sebelum proses klorinasi.

Page 15: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

15

5. Memperbaiki sumber air baku atau memilih sumber alternatif yang tidak

mengandung bahan organik dalam konsentrasi tinggi.

6. Penggunaan kombinasi cara-cara tersebut dan juga cara mereduksi dosis

klorin, atau sebaiknya dilakukan tanpa mempengaruhi efek desinfeksi.

( Chandra.B, 2006)

F. Spektrofotometri

Spektrofotometri adalah salah satu metode yang digunakan untuk

pemeriksaan kadar sisa klor. Alat yang digunakan yaitu spektrofotometer,

sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan

fotometer. Spektrofotometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang

gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang

ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk

mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan sebagai

fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan

fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi dan

ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, ataupun celah optis.

Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan

diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai

spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer

filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar

monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm.

Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar

terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma.

Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu,

monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu

alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun

pembanding.

Komponen-komponen yang utama yang diperlukan dalam spektrofotometer

yaitu:

1. Sumber

Page 16: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

16

Sumber yang biasa digunakan pada spektroskopi absorpsi adalah lampu

wolfram. Arus cahaya tergantung pada tegangan lampu, I = K Vn , I = arus

listrik, V = tegangan , n = eksponen (3-4 pada lampu wolfram), variasi

tegangan masih dapat diterima 0,2% pada suatu sumber DC, misalkan

baterai. Lampu hidrogen atau lampu deutrium yang digunakan untuk

sumber pada daerah UV. Kebaikan lampu wolfram adalah energi radiasi

yang dibebaskan tidak bervariasi pada berbagai panjang gelombang. Untuk

memperoleh tegangan yang stabil dapat digunakan transformator.

2. Monokromator

Digunakan untuk memperoleh sumber sinar yang monokromatis. Alatnya

dapat berupa prisma ataupun grating. Untuk mengarahkan sinar

monokromatis yang diinginkan dari hasil penguraian ini dapat digunakan

celah. Jika celah posisinya tetap, maka prisma atau gratingnya yang

dirotasikan untuk mendapatkan λ yang diinginkan. Ada dua tipe prisma

seperti yang ditunjukkan dibawah ini yaitu susunan cornus dan susunan

littrow. Secara umum tipe cornus menggunakan sudut 60º, sedangkan tipe

littrow menggunakan prisma dimana pada sisinya tegak lurus dengan arah

sinar yang berlapis aluminium serta mempunyai sudut optik 30º.

3. Sel Absorpsi

Pada pengukuran didaerah tampak kuvet kaca corex dapat digunakan,

tetapi untuk pengukuran pada daerah UV kita harus menggunakan sel kuarsa

karena gelas tidak tembus cahaya pada daerah ini. Umumnya tebal kuvet

adalah 10 mm, tetapi yang lebih kecil ataupun lebih besar dapat digunakan.

sel yang biasa yang digunakan berbentuk persegi, tetapi bentuk silinder juga

dapat digunakan. Kita harus menggunakan kuvet yang bertutup untuk

pelarut organik. Sel yang baik adalah kuarsa atau gelas hasil leburan serta

seragam keseluruhannya.

4. Detektor

Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya

pada berbagai panjang gelombang. Pada spektrofotometer, tabung

Page 17: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

17

pengganda elektron yang digunakan prinsip kerjanya telah diuraikan.

(S.M.Khopkar, 1990)

Prinsip kerja spektrofotometer yaitu cahaya yang berasal dari lampu

deuterium maupun wolfram yang bersifat polikromatis di teruskan melalui

lensa menuju ke monokromator pada spektrofotometer dan filter cahaya

pada fotometer. Monokromator kemudian akan mengubah cahaya

polikromatis menjadi cahaya monokromatis (tunggal). Berkas-berkas

cahaya dengan panjang tertentu kemudian akan dilewatkan pada sampel

yang mengandung suatu zat dalam konsentrasi tertentu. Oleh karena itu,

terdapat cahaya yang diserap (diabsorbsi) dan ada pula yang dilewatkan.

Cahaya yang dilewatkan ini kemudian akan menghitung cahaya yang

diterima dan mengetahui cahaya yang akan diserap oleh sampel.

(S.M.Khopkar, 1990)

Gambar.1.1 Spektrofotometer UV-Vis (Spectroquant pharo 300)

G. Cara Kerja Spektrofotometer UV-Vis

Cara kerja spektrofotometer secara singkat adalah sebagai berikut.

Tempatkan larutan pembanding, misalnya blangko dalam sel pertama

sedangkan larutan yang akan dianalisis pada sel kedua. Kemudian pilih

fotosel yang cocok 200nm-650nm (650nm-1100nm) agar daerah yang

diperlukan dapat terliputi. Dengan ruang fotosel dalam keadaan tertutup

Page 18: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

18

“nol’’ galvanometer dengan menggunakan tombol sensitivitas. Dengan

menggunakan tombol transmitansi, kemudian atur besarnya pada 100%.

Lewatkan berkas cahaya pada larutan sampel yang akan dianalisis. Skala

absorbansi menunjukkan absorbansi larutan sampel. (S.M.Khopkar, 1990)

Gambar 1.2 Sistem Kerja Spektrofotometer (Dika.B, 2013)

Page 19: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitan

1. Waktu Penelitian

Penelitian tentang uji kadar sisa klor air Kolam Renang Kalawa

Water Park Palangka Raya ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni

2014.

2. Tempat Penelitian

Pengambilan sampel dilakukan di Kolam Renang Kalawa Water

Park yang beralamat di Jl.Tjilik Riwut Km.6,5 Palangka Raya.

Analisis sampel dilakukan di Balai Laboratorium Kesehatan Daerah

Kota Palangka Raya yang beralamat di Jl. Jendral Suprapto Palangka

Raya.

B. Jenis Penelitian

Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dalam penelitian

untuk karya tulis ilmiah ini. Penelitian deskriptif yaitu suatu metode

penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau

deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2005).

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan data yang bersumber atau berbentuk angka-angka.

C. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Pipet volume 10 ml

Rak tabung reaksi

Tabung reaksi

Ball pipet

Spektrofotometer ( Spectroquant pharo 300 )

Tisu

Tempat limbah

Page 20: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

20

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

Aquadest

Tes kit : Reagen Cl��1dan Auto selektor

Sampel (air kolam renang Kalawa Water Park Palangka Raya)

D. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pemeriksaan kadar sisa klor pada air kolam renang

Kalawa Water Park secara kuantitatif dengan metode spektrofotometri.

1. Pipet 10 ml dari sampel ke dalam tabung reaksi.

2. Tambahkan 1 sendok mikrospoon biru dari Cl��1

3. Kocok kuat-kuat untuk melarutkan zat padat.

4. Diamkan 1 menit untuk reaksi.

5. Pindahkan larutan ke dalam kuvet.

6. Memilih metode dengan auto selektor.

7. Menempatkan kuvet ke dalam kompartemen kuvet dan ukur sampel

dalam fotometer.( Leaflet Spectroquant Spektrofotometer UV-Vis pharo

300 untuk pemeriksaan klorin bebas)

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik observasi dan pengujian laboratorium terhadap kadar sisa klor pada

air kolam renang di Kalawa Water Park Palangka Raya selama 4 hari

berturut-turut.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini yaitu peneliti mengambil data dari

hasil pemeriksaan kadar sisa klor pada air kolam renang di kalawa water

park selama 4 hari berturut-turut. Data tersebut kemudian disajikan dalam

tabel yang dapat dilihat dalam bentuk angka sehingga dapat dianalisis

kandungan sisa klor air kolam renang tersebut sesuai Peraturan Menteri

Kesehatan nomor 416/MENKES/PER/IX/1990. Dimana batas maksimal

yang diperbolehkan untuk kadar sisa klor yaitu 0,5 mg/l.

Page 21: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Berdasarkan pemeriksaan kadar sisa klor pada air kolam renang di

Kalawa Water Park Palangka Raya selama 4 hari berturut-turut, diperoleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 1.2 Data Hasil Kadar Sisa Klor pada Air Kolam Renang Kalawa Water

Park Palangka Raya.

No. Nama Sampel Tanggal

Pengambilan

Konsentrasi

(mg/l) Nilai Baku

1. 459 17-6-2014 0,44

0,2-0,5 mg/l

2. 464 18-6-2014 0,66

3. 468 19-6-2014 0,36

4. 469 20-6-2014 3,88

B. Pembahasan

Bermacam-macam zat kimia yang digunakan untuk desinfektan air

seperti ozon (O3), klor ( Cl2), penyinaran dengan ultra-violet, pemanasan dan

lain-lain. Dari bermacam-macam zat kimia yang disebutkan diatas, klor

adalah zat kimia yang sering dipakai karena biayanya relatif murah, mudah,

efektif dan masih mempunyai daya desinfeksi sampai beberapa jam setelah

pembubuhannya.

Kadar sisa klor ini dianalisa meggunakan metode spektrofotometri.

Dimana sampel air ditambahkan dengan indikator diprophyl-p-

phenylenediamine (DPD) terbentuk warna merah muda pada air yang

mengandung klorin. Selanjutnya diukur dengan spektrofotometer yang

dikombinasikan dengan pembacaan barcode untuk jenis uji dan panjang

gelombang 190-1100 nm untuk mengukur konsentrasi larutan berdasarkan

warna larutan. Pada pemeriksaan kadar sisa klor yang telah dilakukan selama

4 hari, ternyata memiliki tingkat kadar yang berbeda-beda setiap harinya.

Pada hari ke-1 dan 3 kode sampel (459 dan 468) kadar sisa klor 0,44 mg/l dan

Page 22: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

22

0,36 mg/l masih sesuai nilai standar. Karena titik pengambilan sampel

dilakukan di bagian depan yang memiliki arus dan airnya jarang dilalui oleh

pengunjung. Sedangkan, pada hari yang ke-2 dan 4 kode sampel (464 dan

469) kadar sisa klor yaitu 0,66 dan 3,88 mg/l yang melebihi ambang batas

maksimal syarat kualitas air kolam renang. Hal ini dikarenakan pengelola

kolam renang memperbanyak jumlah kaporit dengan suatu alasan yaitu

meningkatnya jumlah pengunjung kolam renang. Sehingga kebersihan dan

kualitas air tetap jernih hingga sore harinya. Selain itu, dikarenakan titik

pengambilan sampel dekat dengan pengolahan air. Hasil kadar sisa klor air

kolam renang Kalawa Water Park pada hari tersebut tidak memenuhi syarat

Peraturan Menteri Kesehatan No.416/MENKES/PER/IX/1990, yaitu air

kolam renang dikatakan memenuhi syarat kualitas air secara kimia jika

jumlah maksimal sisa klor dalam air adalah 0,5 mg/l.

Penyediaan air kolam renang Kalawa Water Park memanfaatkan sumber

air tanah dan perlu pengawasan yang lebih intensif terutama dari segi

pengolahannya. Sebaiknya, air yang memiliki kadar sisa klor diambang batas

maksimal dilakukan pengolahan kembali. Agar kualitas dan mutu air yang

digunakan menjadi layak pakai sebagai fasilitas umum.

Wisata air khususnya kolam renang sangat diminati oleh masyarakat

apalagi pada saat suhu panas. Karena dapat menyegarkan diri dan

meningkatkan kesehatan manusia. Tanpa disadari aktifitas yang dilakukan di

kolam renang ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan

proses desinfektan yang menggunakan klorinasi dalam pengolahan air kolam

renang pada kadar tertentu dan penggunaan jangka panjang beresiko

mengakibatkan gangguan pada organ tubuh seperti iritasi kulit, iritasi mata,

rambut akan kering, gangguan paru, kerusakan gigi hingga kanker.

Page 23: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

23

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil penelitian di air kolam renang Kalawa Water Park Palangka

Raya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada sampel air kolam renang Kalawa Water Park Palangka Raya terbukti

mengandung kadar sisa klor.

2. Hasil penelitian diperoleh bahwa kadar sisa klor air kolam renang Kalawa

Water Park Palangka Raya ada yang melebihi ambang batas Peraturan

Menteri Kesehatan nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 dan ada pula yang

masih dibawah ambang batas. Kadar sisa klor yang melebihi batas

maksimal terdapat pada kode sampel (464 dan 469) sebesar 0,66mg/l dan

3,88mg/l. Berarti pada saat hari pengambilan sampel tersebut air masih

belum bisa digunakan oleh pengunjung. Sedangkan kadar sisa klor yang

dibawah batas maksimal terdapat pada kode sampel (459 dan 468) diambil

pada hari yang berbeda sebesar 0,44mg/l dan 0,36mg/l, berarti air sudah

layak untuk digunakan pengunjung.

B. Saran

1. Kepada pengelola air kolam renang Kalawa Water Park Palangka Raya

agar dapat selalu menjaga mutu dan kualitas air kolam renangnya.

Kemudian pemberian klorin disesuaikan dengan kondisi air kolam renang

dan jumlah pengunjung sehingga aman dan nyaman untuk pengunjung.

Apabila kadar sisa klor tinggi perlu dilakukan pengolahan kembali. Karena

kenyamanan dan kesehatan pengunjung harus menjadi prioritas utama.

2. Kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih kolam renang

sebagai fasilitas umum sebagai tempat rekreasi karena kadar klor yang

melebihi batas maksimal berbahaya bagi kesehatan. Klor dapat

mengakibatkan gangguan pada organ tubuh seperti iritasi kulit, iritasi

mata, rambut akan kering, gangguan paru, kerusakan gigi hingga kanker.

Page 24: 1 BAB I PENDAHULUAN refreshing bagi masyarakat kota filetrichloroamine (NCl3) dan sianogen klorida (CNCl) yang dapat mengganggu kesehatan. ... Sejumlah studi membuktikan bahaya klor

24