1 bab 1 pendahuluan 1.1 latar belakang manusia memiliki

30
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki kedudukan sebagai makhluk individu serta makhluk sosial, dimana dia selalu berinteraksi dengan manusia yang lain dalam kelompoknya. Di dalam berinteraksi tersebut, mereka membutuhkan alat komunikasi yang telah disepakati penggunaannya oleh sekelompok masyarakat. Bahasa sebagai alat komunikasi merupakan salah satu ciri dasar manusia yang membedakannya dengan makhluk lainnya. Dengan bahasa tersebut memungkin mereka untuk berkomunikasi, menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, perasaan, pengetahuan, atau pengalaman. Seperti halnya koin, bahasa memiliki dua sisi yakni ekspresi dan isi yang keduanya merupakan hal yang penting dalam berkomunikasi (Finnegan, 1992:3). Sedemikian penting keberadaan bahasa tersebut sehingga membuat manusia tidak dapat lepas dari pemakaian bahasa. Seperti diketahui bahwa linguistik mempunyai berbagai cabang, mulai dari fonetik sebagai cabang yang terkecil hingga analisis wacana sebagai satuan kebahasaan yang terbesar dan berbagai penerapan linguistik dalam bidang yang lainnya. Salah satu cabang diantaranya adalah sosiolinguistik. Bahasa yang digunakan di masyarakat beserta kompleksitasnya menjadi bahan kajian dari sosiolinguistik. Menurut Trudgill (1978:32-33) sosiolinguistik merupakan bagian dari linguistik yang memberi perhatian pada bahasa sebagai fenomena sosial dan

Upload: vunhan

Post on 03-Feb-2017

221 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Manusia memiliki kedudukan sebagai makhluk individu serta makhluk sosial,

dimana dia selalu berinteraksi dengan manusia yang lain dalam kelompoknya. Di

dalam berinteraksi tersebut, mereka membutuhkan alat komunikasi yang telah

disepakati penggunaannya oleh sekelompok masyarakat. Bahasa sebagai alat

komunikasi merupakan salah satu ciri dasar manusia yang membedakannya dengan

makhluk lainnya. Dengan bahasa tersebut memungkin mereka untuk berkomunikasi,

menyampaikan ide, gagasan, pemikiran, perasaan, pengetahuan, atau pengalaman.

Seperti halnya koin, bahasa memiliki dua sisi yakni ekspresi dan isi yang keduanya

merupakan hal yang penting dalam berkomunikasi (Finnegan, 1992:3). Sedemikian

penting keberadaan bahasa tersebut sehingga membuat manusia tidak dapat lepas

dari pemakaian bahasa.

Seperti diketahui bahwa linguistik mempunyai berbagai cabang, mulai dari

fonetik sebagai cabang yang terkecil hingga analisis wacana sebagai satuan

kebahasaan yang terbesar dan berbagai penerapan linguistik dalam bidang yang

lainnya. Salah satu cabang diantaranya adalah sosiolinguistik. Bahasa yang

digunakan di masyarakat beserta kompleksitasnya menjadi bahan kajian dari

sosiolinguistik. Menurut Trudgill (1978:32-33) sosiolinguistik merupakan bagian

dari linguistik yang memberi perhatian pada bahasa sebagai fenomena sosial dan

Page 2: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

2

budaya. Selain itu, bahasa yang digunakan di dalam masyarakat ternyata berbeda-

beda dan hal ini disebabkan oleh faktor sosial kemasyarakatan. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Chaer (2010:2) bahwa sosiolinguistik merupakan ilmu

antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua bidang empiris yang mempunyai

kaitan sangat erat. Sebagai gabungan dari dua ilmu, maka pendekatan linguistik saja

tidak mencukupi. Oleh karena itu peran sosiologi pun perlu untuk diperhatikan agar

terwujud pemahaman yang lebih menyeluruh.

Terkait dengan pemakaian bahasa di dalam masyarakat, hal tersebut akan

memunculkan berbagai variasi kebahasaan.Variasi bahasa ini muncul di antara

bentuk bahasa yang berbeda yang masih berada dalam satu komunitas tutur

(Halliday, 1984:74). Variasi bahasa tersebut dapat diakibatkan karena jenis kegiatan

yang dilakukan, media penyampaian, atau situasi percakapan. Jenis kegiatan dalam

bidang tertentu kemungkinan menggunakan variasi kebahasaan yang berbeda dengan

bidang yang lain, meskipun memiliki kata-kata yang sama. Hal ini terjadi karena

setiap jenis kegiatan memiliki referensi tersendiri atas suatu kata yang berakibat pada

variasi bahasa. Selain itu, media penyampaian juga memegang peranan yang penting.

Tentunya akan ada perbedaan antara penggunaan ragam bahasa lisan maupun tulisan

terkait dengan variasi bahasa. Sedangkan terkait dengan situasi percakapan, bahasa

yang digunakan dalam situasi formal dan informal memiliki perbedaan yang jelas.

Dalam situasi informal, seperti dalam percakapan di pasar, penutur cenderung

menggunakan bahasa informal. Sedangkan dalam situasi formal, seperti dalam

seminar maupun pidato, bahasa yang digunakan cenderung menggunakan bahasa

formal. Adanya variasi-variasi bahasa dalam masyarakat sesungguhnya dapat diteliti

Page 3: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

3

mulai dari tingkat fonologi, kosakata, ciri-ciri tata bahasa, tingkat makna kata, dan

seterusnya (Fishman, 1972:5). Namun tingkat yang menunjukkan perbedaan paling

jelas di masyarakat perihal variasi bahasa justru terletak pada tataran kosakata yang

digunakan.

Terdapat beberapa jenis variasi bahasa yang ada di masyarakat. Variasi dapat

muncul pada masyarakat multibahasa, namun dapat pula pada masyarakat yang

hanya menggunakan satu bahasa. Dalam masyarakat satu bahasa, terdapat pembagian

variasi secara garis besar: berdasarkan pengguna (users) dan berdasarkan

penggunaan (uses). Variasi berdasarkan pengguna, dapat dilihat berdasarkan status

sosial, jenis kelamin, umur, suku, dan jenis jaringan sosial dimana orang tersebut

terlibat (Holmes, 1995:133). Berdasarkan penggunaan, variasi bahasa dapat dilihat

pada adanya gaya, konteks, register, kesopanan (Holmes, 1995:243). Dari pembagian

variasi bahasa tersebut, penelitian ini membatasi pada penggunaan satu bahasa saja,

lebih khusus mengkaji perihal penggunaan slang yang terdapat dalam salah satu situs

di internet.

Finnegan (1992:394) menyebutkan bahwa slang merupakan istilah kelas kata

yang berbeda dari bahasa standar yang ada dan yang digunakan oleh masyarakat.

Perbedaan ini dapat terletak pada sisi fonetik, leksikon dan gramatika.

Kecenderungan dari orang yang menggunakan ragam bahasa ini adalah adanya

tujuan untuk guyonan dan sikap ketidaksopanan. Dari sisi penggunaan, biasanya

slang hanya digunakan dalam kondisi informal dan biasanya digunakan oleh anak

muda. Sehingga seorang presiden tidak akan menggunakan slang dalam pidato

Page 4: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

4

kenegaraannya karena melanggar kesopanan dari segi status penutur terhadap

pendengar maupun situasi pertuturan berlangsung.

Slang dapat muncul di berbagai komunitas masyarakat, seperti komunitas di

pasar, di sekolah, di tempat bermain, bahkan di dunia maya. Salah satu komunitas di

dunia maya yang cukup besar adalah situs 9gag.com. Penggunaan slang di situs

sangat kuat dan banyak, sehingga para pengguna situs tersebut bersama-sama

membentuk identitas tersendiri. Mereka menggunakan atau menciptakan slang serta

menciptakan karakter kartun dengan tujuan agar mereka teridentifikasi dan dikenal

oleh masyarakat. Dari slang dan kartun yang ada di 9gag.com, ada kemungkinan para

pengguna atau pengunjung situs tersebut kemudian menyebarkannya ke situs yang

lain atau menggunakannya di kehidupan nyata.

Dilihat dari alamat internet protocol address yang dimiliki, situs ini berkantor

di Seattle, Amerika Serikat dengan nama 9gag – Just for fun. Situs ini dibangun pada

sekitar tahun 2008. Berdasarkan trafik internet yang diperoleh dari situs alexa.com

(http://www.alexa.com/siteinfo/9gag.com, 13 Februari 2013, 22.11) diketahui bahwa

situs 9gag.com berada pada ranking 326 sebagai situs populer secara global dan

peringkat 977 sebagai situs populer di negara Amerika Serikat dari semua situs yang

ada. Walaupun demikian, keberadaan situs semacam ini mulai diminati oleh kaum

remaja, terutama di Indonesia. Seolah tidak ingin ketinggalan, banyak orang

Indonesia yang membuat situs yang hampir mirip dengan 9gag.com, seperti

1cak.com, 9uyon.com, na9a.com, bahkan 9gagid.com hampir mirip dengan situs asli

9gag.com.

Page 5: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

5

Dari namanya, situs ini mengusung hal-hal yang lucu dengan guyonan yang

segar. Dengan deskripsi slogan yang terdapat di laman tersebut, yakni 9GAG is the

easiest way to have fun, situs ini menawarkan kejenakaan, kelucuan, lelucon, atau

sekedar kesenangan saja, sehingga pembaca atau pengguna dapat tertawa dan tidak

akan berhenti untuk melihat kiriman-kiriman dari pengguna yang lain. Untuk

menjadi pengguna, maka seseorang harus melakukan registrasi terlebih dahulu pada

bagian yang telah disediakan yang terintegrasi dengan jejaring sosial Facebook.

Namun, apabila sekedar ingin melihat-lihat kiriman dari pengguna, pengunjung tidak

perlu melakukan registrasi. Setelah menjadi anggota, pengguna dapat mengirimkan

tulisan, gambar, atau video sehingga pengguna lain juga dapat melihatnya, memberi

komentar, atau memberi pernyataan suka “Like” atas kiriman tersebut. Perlu

diperhatikan bahwa pengunjung situs ini tidak hanya berasal dari Amerika Serikat,

tetapi juga negara lain dari benua Eropa, Asia, Amerika, Australia, serta Afrika.

Selain mengirim sesuatu, pengunjung juga dapat mengomentari posting dari

pengguna lain yang kebanyakan dari mereka menggunakan bahasa Inggris. Ketika

posting atau gag banyak mendapat respon dari pengguna lain, maka akan disebut

dengan vote. Setelah mendapat cukup banyak vote, maka kirimannya akan berubah

menjadi trending. Ketika telah mencapai cukup banyak trending, maka kiriman tadi

akan berubah menjadi hot.

Sebuah kiriman yang menjadi hot akan mendapatkan banyak komentar dari

pengguna yang lain. Komentar yang ditulis pun beragam, dari yang sekedar memberi

pendapat, melucu, memuji, mengejek, memberi penilaian atau bahkan menghina.

Ada beberapa slang yang muncul di dalam komentar para pengguna tersebut, semisal

Page 6: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

6

dafuq, likes, serta flies away. Slang tersebut sering dipakai oleh pengguna atau

pemberi komentar dengan maksud tertentu. Slang tersebut terdapat dalam kalimat

berikut ini yang diambil dari situs 9gag.com.

(1) DAFUQ! Julian Calendar ended last October 4, 1582! Dafuq! julian kalender akhir:KLP lalu oktober 4, 1582 ‘Dafuq! Kalender Julian berakhir pada 4 Oktober 1582 lalu’.

(2) You sir, deserve more likes. Kamu tuan, pantas lebih suka:J ‘Anda tuan, pantas mendapat tanda suka’.

(3) PSY has more views than JB *flies away*. PSY punya lebih penonton:J dari JB *rambut yang mudah rontok ‘PSY punya lebih banyak penonton dari JB *kabur’.

Pada kalimat (1), ada beberapa tahap untuk memerikan apa yang dimaksud

dengan kata tersebut. Slang dafuq dalam kalimat tersebut sebenarnya berbentuk

frasa, namun karena proses morfologis maka berubah menjadi kata. Di dalam bahasa

Inggris terdapat kecenderungan untuk menyingkat bahasa tulis menjadi pendek untuk

alasan kepraktisan. Kata determinan that dalam bentuk standar Inggris berubah

menjadi dat yang bertujuan untuk menyingkatnya. Kata dat berakhiran konsonan [-t]

karena memang dari kata awalnya juga berakhiran [–t]. Kluster [th-]

berkorespondensi dengan fonem [d-]. Dalam kata dafuq, terdapat dua silabe, yakni

{da-} dan {–fuq}. Silabe {da-} tidak diikuti dengan akhiran [–t], maka kata aslinya

pasti tidak memiliki akhiran tersebut. Dapat dirunut bahwa morfem {da-}

berkorespondensi dengan [th-] seperti pada kata that, sehingga dapat diketahui

bahwa morfem tersebut berasal dari kata the. Silabe {–fuq} memiliki kesamaan

Page 7: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

7

tulisan dan bunyi /ᴧ/ dengan kata run /rᴧn/. Berdasarkan kata tersebut, maka

morfem {–fuq} dapat direkonstruksi fonetis menjadi fuck. Maka kata dafuq dapat

diketahui berasal dari frase what the fuck dengan menghilangkan kata what di depan.

Sehingga secara keseluruhan, slang ini mengalami perubahan ejaan dari tiga kata

menjadi dua kata dan selanjutnya digabung menjadi kata baru. Frase what the fuck

terkadang juga digunakan dalam bentuk yang lain, yakni bentuk akronim yang

menjadi WTF. Slang tersebut merupakan eufimisme yang bertujuan untuk

memperhalus pernyataan agar tidak mengancam muka lawan tutur. Apabila

menggunakan kata what the fuck, frase tersebut memiliki makna yang kasar dan

cenderung mengancam muka lawan tutur. Apabila dibandingkan dengan bentuk

asalnya (what the fuck), kata dafuq memiliki relasi sinonim karena makna keduanya

tetap sama meskipun telah terjadi proses perubahan morfologis.

Pada kalimat (2), kata likes lebih mengacu pada pernyataan pengguna atas

komentar seseorang. Ketika seseorang memasukkan komentar pada sebuah kiriman,

komentar tersebut akan muncul dengan diikuti pilihan reply, like, follow post di

bawahnya. Setiap pengguna dapat memberikan tanggapan atas komentar tersebut,

memberi pernyataan suka, atau mengikuti kiriman tersebut yang telah tersambung

secara otomatis dengan akun di jejaring sosial Facebook. Oleh karena itu, ketika

pengguna menuliskan slang tersebut, berarti dia setuju atau mendukung apa yang

telah ditulis oleh pengguna lain. Kata like dapat berdampingan membentuk frase

seperti have my like, these comments needs more likes, atau here take my like. Slang

like bermakna polisemi karena slang tersebut memiliki beberapa arti yang terdapat

unsur tertentu yang sama, seperti lambang jempol tangan yang merujuk pada like,

Page 8: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

8

setuju dengan kiriman/komentar pengguna. Semua slang tersebut mempunyai satu

fungsi yang sama yakni slang yang berfungsi untuk memuji seseorang karena

komentarnya atau karena kelebihan yang dimilikinya.

Di kalimat (3), frase flies away bermakna terbang atau kabur dari suatu

kondisi. Kata PSY merupakan nama salah satu penyanyi dari Korea Selatan yang

mempopulerkan tarian Gangnam Style, sedangkan JB merupakan nama penyanyi

dari Kanada yakni Justin Beiber. Slang flies away memiliki beberapa bentuk seperti

fly away dan flew away yang kesemuanya tergantung pada kala kalimat yang

diungkapkan oleh pengguna. Terkadang di depan kata tersebut diawali dengan tanda

asteris (*) yang berarti bahwa pernyataan tersebut bertujuan untuk mengiringi

komentar dan selanjutnya penulis melakukan tindakan tertentu. Dalam kalimat (3)

yang menyatakan bahwa PSY lebih banyak ditonton dari pada Justin Beiber, penulis

berusaha untuk segera kabur atau melarikan diri dari situasi tersebut dengan maksud

agar menghindar dari situasi yang mungkin semakin memburuk karena komentar-

komentar yang saling berbalas tersebut. Terkait dengan makna kata asalnya, slang ini

bermakna sebagai polisemi karena memiliki satu kata memiliki makna yang berbeda,

tetapi terdapat unsur yang sama. Frase fly away yang bermakna asal rambut yang

mudah lepas memiliki kesamaan dengan slang kabur, yakni pergi dari suatu tempat

atau kondisi tertentu. Berdasarkan fungsinya, slang ini berfungsi untuk menyatakan

sikap atau perasaan dari pengguna 9gag.com atas komentar tertentu.

Dari keberadaan slang di situs 9gag.com, ada beberapa alasan yang

menyebabkan mengapa kajian ini disusun. Yang pertama, penelitian bahasa slang

akan selalu menarik untuk diteliti dan dikaji. Slang ini memiliki ciri-ciri khusus yang

Page 9: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

9

berbeda dari komunitas yang lain, sehingga pengguna situs 9gag.com khususnya dari

Indonesia dapat berkomunikasi dengan baik tanpa terkendala budaya yang berbeda.

Kedua, penulis ingin mengenalkan bahasa dan budaya yang ada di 9gag.com kepada

masyarakat luas, sehingga masyarakat akan memahami apa yang sedang dibicarakan

di kiriman yang ada di situs tersebut dan timbul kesadaran pemahaman lintas budaya.

Ketiga, bagaimana proses penciptaan bahasa slang juga merupakan yang menarik

dari sudut pandang struktural karena slang ini memiliki ciri-ciri kebahasaan yang

unik. Dan yang keempat, faktor yang melatarbelakangi pemakaian bahasa ini

menjadi alasan yang sangat kuat karena pengguna situs ini berasal dari negara yang

berbeda-beda dengan karakter budaya yang berbeda pula.

1.2 Rumusan masalah

Dari apa yang telah dipaparkan dalam latar belakang di atas, yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimana bentuk-bentuk dan proses pembentukan slang yang

digunakan dalam situs 9gag.com?

1.2.2 Bagaimana relasi makna slang dan perubahan makna slang dari bentuk

asli?

1.2.3 Bagaimana fungsi pemakaian slang di situs 9gag.com?

1.2.4 Bagaimana faktor-faktor sosial berpengaruh terhadap keberadaan slang

dalam situs 9gag.com?

Page 10: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

10

1.3 Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini memiliki tujuan-tujuan

yang hendak dicapai sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk dan proses pembentukan slang yang

digunakan dalam situs 9gag.com.

1.3.2 Mendeskripsikan relasi makna slang dan perubahan makna slang dari

bentuk asli.

1.3.3 Mendeskripsikan fungsi pemakaian slang di situs 9gag.com.

1.3.4 Mendeskripsikan faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap

keberadaan slang dalam situs 9gag.com.

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Secara teoretis

Penggunaan slang di masyarakat atau komunitas tertentu berkaitan erat

dengan kajian sosiolinguistik. Oleh karena itu, dengan adanya penelitian ini,

manfaat secara teoretis yang diperoleh yakni diharapkan dapat memperkuat

kajian sosiolinguistik, terutama terkait dengan penggunaan bahasa slang di

lingkup komunitas dunia maya yang sebagian besar penggunanya adalah kaum

remaja. Selain itu, kajian ini diharapkan juga mampu berkontribusi positif

terhadap perkembangan ilmu kajian analisis semantik bahasa Inggris serta

memperkaya keberagaman linguistik Inggris.

Page 11: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

11

1.4.2 Secara praktis

Selain secara teoretis, kajian ini juga memiliki manfaat ditinjau dari sisi

praktisnya. Kajian mengenai penggunaan slang ini akan sangat membantu

masyarakat dalam memperkaya kosakata yang dimilikinya. Oleh karena itu

ketika pengguna menjelajahi dunia maya, terutama di situs komunitas

9gag.com, mereka tidak akan bingung atas maksud dari slang yang digunakan

di situs tersebut, selain juga dapat memperkaya kosakata bahasa Inggris. Selain

itu, manfaat yang dapat diperoleh adalah munculnya pemahaman lintas budaya

bahwa masyarakat Indonesia dapat belajar bagaimana orang luar negeri

menyampaikan pendapatnya melalui media internet, termasuk dengan bahasa

atau cara komunikasinya sehingga akan menambah wawasan kebahasaan dan

kebudayaan di masyarakat dengan tetap memperhatikan kearifan lokal.

1.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai penggunaan slang telah banyak dilakukan oleh para ahli

linguistik dengan fokus penelitian dan sumber data yang berbeda-beda. Berikut ini

akan dipaparkan perihal beberapa penelitian yang pernah dilakukan. Rahayu (1999)

mengadakan penelitian untuk tesisnya tentang slang dalam bahasa Jawa. Dia

mengungkapkan bentuk-bentuk satuan lingual yang dipakai dalam slang bahasa

Jawa, mengungkapkan cara pembentukan slang bahasa Jawa, hubungan semantis

antara bentuk dengan makna, dan menjelaskan fungsi slang dalam komunikasi yang

dilakukan oleh remaja di kawasan Malioboro Mall Yogyakarta.

Page 12: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

12

Selanjutnya, penelitian dilakukan oleh Kurniawan (2011) yang mengambil

judul tentang slang bahasa Jerman. Peneliti tersebut memfokuskan pada karakteristik

variasi fonologis dan ortografis, variasi morfosintaktis, variasi leksikal, serta fungsi

dan pemakaian slang dalam bahasa Jerman. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa

sebagian besar struktur slang bahasa Jerman muncul berdasarkan prinsip ekonomi

bahasa yang menjadi kelebihan variasi bahasa ini. Tesis tersebut merupakan hasil

dari perluasan penelitian sebelumnya yang juga ditulis oleh Kurniawan mengenai

proses pembentukan kata dalam bahasa Jerman.

Kartini (2012) melakukan penelitian mengenai slang dengan batasan

geografis di daerah Kendari, ibukota provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian ini

menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan data analisis non-numeral.

Sebagian besar slang di Kendari dibentuk dari bahasa Indonesia serta beberapa kata

pinjaman dari bahasa daerah seperti bahasa Tolaki, bahasa Muna, bahasa Bugis, serta

pinjaman dari bahasa asing seperti Arab dan Inggris. Proses penciptaan slang terebut

meliputi pembalikan kata, pelesapan, atau penambahan sehingga tercipta kosakata

slang yang unik dan menarik.

Lestari (2005) juga mengadakan penelitian mengenai slang dengan obyek

data bahasa Indonesia kaum jayus dalam situs-situs kejayusan di internet. Kaum

jayus adalah sekelompok anak muda yang mempunyai kesenangan yang sama dalam

hal bercanda dan menjadikan sesuatu yang tidak penting menjadi hal yang penting

bagi mereka. Dengan mengambil data yang bersumber pada situs-situs internet dan

juga majalah remaja, penelitian tersebut menunjukkan bahwa bentuk-bentuk satuan

Page 13: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

13

gramatika slang dapat dibedakan menjadi kata, frase serta kalimat. Proses

pembentukan slang meliputi beberapa penambahan, perubahan bunyi, pemendekan.

Setiawan (2010) di dalam tesisnya membicarakan tentang slang dalam situs

komunitas kaskus.com di internet. Dia mengungkapkan beberapa hal tentang slang

dalam kaskus.com, yakni bentuk dan proses penciptaan slang komunitas kaskus,

pemaknaan baru dari kata-kata lama pada slang komunitas kaskus, dan fungsi-fungsi

pemakaian slang tersebut. Keberadaan slang dalam komunitas ini sangat beragam

dan menarik, seperti kata pertamax, maho, serta gan. Pertamax merupakan

penambahan huruf di belakang dimana kata aslinya adalah pertama, penyingkatan

manusia homo menjadi maho, serta juragan yang disingkat menjadi gan. Penelitian

tersebut menyimpulkan bahwa komunitas kaskus merupakan komunitas internet

yang bersifat terbuka dan sebagian besar penggunanya berasal dari kalangan remaja.

Masih terkait dengan penelitian slang, Wijana (2010) di dalam pidato ilmiah

menyampaikan judul tentang bahasa gaul remaja Indonesia. Tulisan tersebut

membahas perihal slang yang digunakan oleh remaja Indonesia dari segi bentuk,

proses pembentukan, ejaan, makna dan sumber bahasa gaul. Berdasarkan bentuk,

slang dapat berbentuk biasa, akronim dan singkatan. Proses pembentukan slang

meliputi penggantian vokal dan konsonan, penambahan bunyi, proses penghilangan

bunyi serta pembalikan. Dari segi ejaan, slang dapat berupa ejaan yang menyerupai

ejaan bahasa Indonesia dan yang menyerupai ejaan bahasa asing. Makna yang

terkandung di dalam slang tersebut beragam, antara lain relasi makna sinonimi,

metafora, homonimi, eufimisme dan desefimisme, metonimia, kohiponimi, implisit

Page 14: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

14

dan fonologis. Sumber dari slang dapat berasal dari bahasa Indonesia, bahasa daerah,

maupun bahasa asing seperti Inggris, Cina, Arab, Belanda, Jepang, dan sebagainya.

Terdapat hasil penelitian yang sama-sama menggunakan situs 9gag.com

sebagai sumber datanya. Buchel (2012) melakukan penelitian untuk tesis di

Universitatis Masarykianae yang berjudul Internet Memes as Means of

Communication. Meme adalah coretan gambar, foto, atau karakter tertentu yang

memiliki unsur humor atau sindiran atas permasalahan tertentu. Peneliti mengambil

tema meme dari beberapa situs humor yang memiliki tingkat lalu lintas akses internet

tinggi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa meme yang pada dasarnya sebuah

bahasa yang digunakan di internet atau media komunikasi online ternyata apabila

tidak dipahami dengan benar dan tanpa adanya pemahaman lintas budaya yang baik

dapat menimbulkan akibat yang buruk di dunia nyata karena adanya perbedaan

perspektif budaya di antara penutur dan lawan tuturnya.

Beberapa penelitian di atas berada dalam koridor slang dan hubungan

sosiolinguistik. Akan tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Setiawan cenderung

lebih baru dan memanfaatkan komunitas yang saat ini sedang berkembang.

Komunitas di internet menjadi hal yang menarik dalam kajian linguistik karena

anggota komunitas tersebut sudah tidak dibatasi lagi oleh aspek ruang, sehingga

perkembangan bahasa yang digunakan pastinya berkembang semakin pesat.

Sedangkan penelitian Buchel, walau menggunakan situs 9gag.com sebagai salah satu

sumber data, hanya menitikberatkan pada penggunaan meme atau karakter gambar

yang dikirim ke dalam situs tersebut tanpa memperhatikan komentar dari para

pengguna situs yang justru lebih berkaitan dengan aspek kebahasaan.

Page 15: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

15

Dapat ditarik kesimpulan bahwa penelitian yang selama ini dilakukan masih

berada pada tataran slang yang digunakan dalam masyarakat, dengan latar belakang

sosial dan psikologis yang sempit karena komunitas tersebut tertutup, kecuali

penelitian Setiawan dan Buchel yang telah menunjukkan perbedaan. Hampir serupa

dengan apa yang telah dilakukan Setiawan, peneliti mencoba untuk mengkaji bahasa

slang yang digunakan dalam komunitas di internet. Yang menarik peneliti dalam

permasalahan ini adalah mengenai bahasa komunitas tersebut yang beranggotakan

remaja dan kaum muda yang tidak hanya berasal dari satu negara tapi dari berbagai

negara di dunia. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda, kebudayaan

yang berbeda, bahasa yang berbeda, dan pastinya komunitas ini lebih luas dari yang

lainnya. Selain itu, alasan peneliti ini juga didasarkan atas bagaimana distribusi

komunitas internet ini terhadap bahasa informal bahasa Inggris. Oleh karena itu

peneliti tertarik untuk mengkaji bentuk slang, makna slang, fungsi pemakaian dan

faktor-faktor pemakaian slang komunitas tersebut.

1.6 Landasan Teori

Guna membahas unsur-unsur kebahasaan slang di komunitas di internet,

berikut ini akan dijelaskan teori-teori sosiolinguistik, variasi bahasa, slang, bahasa

dan sosial serta komunitas bahasa yang disampaikan oleh beberapa ahli terdahulu

sebagai landasan bagi kepentingan analisis data penelitian.

Page 16: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

16

1.6.1 Teori Sosiolinguistik

Ditinjau dari namanya, sosiolinguistik menyangkut permasalahan antara

sosiologi dan linguistik. Sosiolinguistik fokus pada masalah kebahasaan yang terkait

dengan faktor-faktor sosial, situasional, dan kultural (Wijana & Rohmadi, 2006:7).

Holmes (1995:1) merumuskan sosiolinguistik sebagai bidang ilmu yang mengkaji

hubungan bahasa dengan masyarakat. Cara bagaimana seseorang berbicara

dipengaruhi oleh konteks sosial dimana penutur itu ada, kepada siapa dia berbicara,

dan untuk apa tujuan pembicaraan tersebut. Setiap orang memiliki perbedaan dalam

mengekspresikan pesan yang ingin disampaikan dan setiap orang juga memiliki gaya

bicara yang berbeda dalam konteks sosial. Hal ini dapat dilihat dari adanya variasi-

variasi linguistik yang keluar saat berkomunikasi yang dapat menunjukkan informasi

sosial penutur. Pilihan kata adalah salah satu lingkup variasi linguistik (Holmes,

1995:6).

1.6.2 Variasi Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam suatu kelompok sosial masyarakat satu dengan

yang lainnya berbeda dikarenakan adanya kelompok-kelompok sosial yang memiliki

kecenderungan untuk menggunakan bahasa yang mereka anggap sesuai dengan

konteks sosial. Kecenderungan ini lebih disebabkan karena masyarakat mengikuti

kaidah-kaidah sosial yang beraneka ragam. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat

penutur bahasa memiliki berbagai keragaman bentuk serta fungsi. Adanya

keragaman ini menunjukkan bahwa bahasa memiliki variasi-variasi tertentu.

Page 17: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

17

Keragaman bentuk menunjukkan bahwa bahasa tersebut senantiasa berubah

mengikuti perkembangan penggunaan bahasa di masyarakat. Variasi ini sebagai

akibat dari aktfiftas interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat penutur bahasa

yang majemuk.

Keragaman fungsi bahasa lebih ditekankan pada situasi pemakaiannya, yakni

dalam situasi resmi atau tidak resmi. Di dalam situasi resmi, bahasa yang digunakan

oleh penutur harus berbentuk bahasa baku baik dalam lisan ataupun tulisan. Hal ini

didorong oleh suasana keresmian peristiwa tutur yang menuntut adanya bahasa

resmi. Sedangkan dalam situasi tidak resmi, bahasa yang digunakan cenderung

berupa bahasa tidak baku. Asalkan lawan tutur memahami apa yang diutarakan,

maka tujuan dari komunikasi telah tercapai. Sebagai contoh, seseorang yang sedang

menyampaikan pidato pasti menggunakan bahasa baku. Ketika orang tersebut sedang

bercakap-cakap di rumah dengan keluarga, maka dia mengganti dengan ragam

bahasa tidak baku. Pemakaian variasi bahasa tidak resmi pada tataran komunikasi

lisan dan tulisan menjadikan slang banyak bermunculan.

Berdasarkan tingkat formalitasnya, ragam bahasa menurut Joss (1962) yang

telah dimodifikasi oleh Gleason (1965) terungkap bahwa ada lima ragam yang

dipakai (Alwasilah, 1985:54-55). Ragam pertama adalah (1) ragam beku, yakni

ragam yang digunakan dalam proses tertulis dan gaya orang yang tidak kita kenal,

serta tidak ada reaksi pendengar yang membuatnya merubah gaya berbicara orang

tersebut. Lalu (2) ragam formal, yaitu pendengar tidak banyak berperan,

menunjukkan adanya jarak antara penutur dengan lawan tutur, dan menandakan

adanya jarak yang kurang akrab sehingga penggunaan kata ulang, ungkapan dan

Page 18: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

18

slang cenderung dihindari. Berikutnya adalah (3) ragam konsultatif, yakni gaya

ujaran dalam bisnis dan diskusi kelompok kecil dimana pendengar ikut terlibat dalam

pembicaraan dan mereka saling menjunjung informasi yang terkandung di dalamnya.

Sedangkan (4) ragam kasual adalah ragam dimana penutur tidak perlu

menyampaikan latar belakang pembicaraan dan bercirikan adanya perulangan istilah-

istilah tertentu dan penggunaan kalimat elipsis. Terakhir (5) adalah ragam intim,

yakni ragam yang bercirikan pemakaian kode bahasa yang bersifat pribadi dan relatif

tetap dalam kelompoknya. Pada ragam terakhir inilah slang muncul sebagai salah

satu ragam bahasa intim untuk menunjukkan kedekatan di dalam sebuah komunitas

tutur, tidak perlu tata bahasa yang lengkap atau formal maupun artikulasi yang

terang, namun cukup dengan ungkapan pendek, rahasia, serta jenaka (Nababan,

1991:23).

Nababan (1991:14) membagi variasi bahasa menjadi empat, yakni variasi

geografis (dialek), variasi perjalanan waktu (kronolek), variasi sosiologis (sosiolek)

dan variasi fungsional (fungsiolek). Berbeda dengan Nababan, Chaer (1995:62-73)

mengklasifikasikan variasi bahasa menjadi empat variasi, yaitu: (1) variasi bahasa

dari segi penutur (idiolek, dialek, kronolek/dialek temporal, dan sosiolek/dialek

sosial), (2) variasi bahasa dari segi pemakaian (register), (3) variasi bahasa dari segi

keformalan (ragam baku, resmi, formal, usaha/konsultatif, santai/kasual, dan

akrab/intim), dan (4) variasi bahasa dari segi sarana (lisan dan tulisan).

Berbeda dengan Nababan, Pateda (1990:52-76) membagi variasi bahasa ke

dalam beberapa kategori, yakni berdasarkan tempat, waktu, pemakai, situasi, dialek

terkait sapaan, status, serta pemakainya. Berdasarkan tempat, variasi bahasa dapat

Page 19: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

19

berupa dialek, bahasa daerah, kolokial (yang selanjutnya berkembang menjadi

slang), serta vernakular. Berdasarkan waktu, variasi bahasa disebut juga sebagai

dialek temporal. Dari segi pemakai, variasi bahasa dapat diperinci atas glosolalia

(tuturan ketika orang kesurupan), idiolek, jenis kelamin, monolingual, rol (peran

salam situasi tutur), status sosial penutur, serta umur penutur. Variasi dilihat dari segi

pemakaiannya dapat dikelompokkan menjadi diglosia, kreol, lisan, non-standar,

pijin, register, repertories, reputations, standar, tulis, bahasa tutur sapa, kan (atau

cant, sejenis slang yang digunakan untuk merahasiakan sesuatu), dan jargon. Dari

segi situasi, variasi dibedakan menjadi bahasa dalam situasi resmi dan situasi tidak

resmi. Variasi bahasa dari statusnya dapat diperinci menjadi bahasa-bahasa seperti

bahasa ibu, daerah, lingua franca, nasional, negara, pengantar, persatuan dan resmi.

Faktor sosial juga turut mempengaruhi variasi bahasa, termasuk dengan

slang. Faktor sosial penggunaan bahasa slang dipengaruhi oleh faktor-faktor

nonlinguistik. Hymes memaparkan perihal etnografi komunikasi menjadi delapan

komponen tutur yang lebih dikenal dengan istilah SPEAKING, yakni kependekan

dari setting and scene, participants, ends, act sequence, key, instrumentalities, norms

of interaction and interpretation, genre. Etnografi ini mempengaruhi bagaimana

penggunanaan bahasa pada masyarakat tutur bahasa. Yang pertama, setting merujuk

pada waktu dan tempat yakni keadaan fisik yang nyata dimana percakapan

berlangsung. Sedangkan scene merujuk pada latar belakang psikologis yang abstrak,

atau situasi budaya pada saat tersebut. Participants di dalamnya terdapat beragam

kombinasi penutur-pendengar atau pengirim-penerima. Secara umum mereka saling

mengisi peran sosial tertentu. Ends mengacu pada hasil yang saling diharapkan dan

Page 20: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

20

diketahui secara konvensional sebagaimana tujuan pribadi yang diharapkan oleh

penutur dari percakapan tersebut. Act sequence mengacu pada bentuk aktual dan isi

dari tuturan; antara lain berupa kata yang digunakan, bagaimana kata tersebut

digunakan, dan hubungan dari apa yang diucapkan dengan topik yang dibicarakan.

Key merujuk pada nada, cara atau semangat dimana pesan tertentu disampaikan:

ceria, serius, sombong, mencela, sarkastik, dan sebagainya. Instrumentalities

mengacu ke pilihan saluran komunikasi yang digunakan seperti lisan atau tulisan dan

juga terhadap bentuk aktual tuturan yang digunakan seperti bahasa, dialek, kode, atau

register yang dipilih. Norms of interaction and interpretation mengarah pada

perilaku dan kesopanan tertentu yang melekat pada pembicaraan dan juga bagaimana

hal-hal tersebut dipandang oleh orang yang tidak memiliki andil, seperti kekerasan

suara, diam, atau tatapan. Dan terkahir adalah Genre yang merupakan tipe ujaran

yang jelas batasnya, seperti puisi, ungkapan, teka-teki, atau khutbah (Wardhaugh,

1986:238-240).

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa tidak semua komponen tutur tersebut

muncul dalam sebuah tuturan. Ada kalanya hanya beberapa komponen tutur saja

yang muncul dalam situasi tertentu. Hal ini disebabkan setiap komponen tutur

memiliki fungsi dan peran masing-masing. Maka sebenarnya tuturan seseorang

mencerminkan masyarakat tuturnya, dan oleh sebab itu tuturan itupun berkaitan erat

dengan norma dan nilai sosial budaya dari masyarakatnya. Sehingga ada beberapa

komponen tutur yang memang tidak dapat dilepaskan dari pengaruh norma tutur

yang ada di masyarakat (Rahardi, 2001:28).

Page 21: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

21

1.6.3 Slang

Slang merupakan sesuatu yang dapat dikenal oleh orang akan tetapi sulit

untuk didefinisikan. Banyak penutur bahasa memproduksi sejumlah besar kreativitas

dalam penggunaan slang dan kadang menjadi sumber bahan humor yang bagus.

Inilah salah satu sisi penggunaan bahasa yang paling kreatif. Berikut beberapa

pendapat perihal slang yang diungkapkan oleh para ahli. Slang merupakan variasi

bahasa yang tidak resmi dan dianggap memiliki taraf yang rendah dari pada bahasa

baku. Kridalaksana (2011:225) merumuskan slang sebagai suatu ragam bahasa tidak

resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk

komunikasi interen sebagai usaha agar orang-orang dari kelompok lain tidak

mengerti; berbentuk kosakata baru dan cenderung berubah-ubah. Karena slang hanya

digunakan sebagai komunikasi interen di dalam kelompok tertentu, maka sering

terjadi perubahan slang dalam komunitas tersebut sehingga mengakibatkan slang

cenderung bersifat temporal (Chaer, 2010:67).

Ketika seorang remaja berada dalam sebuah komunitas tertentu, maka akan

ada usaha untuk mendekat ke anggota komunitas yang lainnya atau ada usaha

akomodasi sehingga muncullah solidaritas dalam komunitas. Usaha mendekat

tersebut dapat terjadi dalam bentuk tindakan, gaya hidup, dan juga pola berbicara.

Maka tidak heran bila setelah masuk ke dalam komunitas tertentu lalu berpindah ke

komunitas yang lain, terkadang aksen yang dipakai masih terpengaruh oleh

komunitas sebelumnya. Perilaku ini dapat memunculkan klaim dari orang tersebut

bahwa dia merupakan bagian dari komunitas tertentu karena dia telah berusaha

mendekat, atau bahkan masuk, menjadi anggota. Menurut Chambers (2001:171)

Page 22: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

22

setidaknya ada dua syarat agar slang dapat diterima di dalam lingkungan sosial. Yang

pertama, slang harus dianggap sebagai sesuatu yang sembrono atau sebagai sesuatu

yang luar biasa oleh orang-orang tua. Setelah slang remaja mendapatkan popularitas,

maka slang yang lalu akan berubah. Yang kedua, penting bahwa slang tersebut

diterima dan saling dibagi diantara para remaja. Apabila tidak menggunakan slang

tersebut, seseorang yang ada di komunitas tertentu akan dianggap orang asing.

Dikarenakan sifatnya yang bebas, tidak mengikuti aturan tata bahasa yang

ada, maka slang secara umum telah melampaui batas-batas norma sosial masyarakat

sehingga membuatnya bebas untuk menggunakan ekspresi yang berbau tabu. Di

dalam bahasa Inggris, penggunaan kata fuck dan shit di dalam media publik telah

menjadi tanda kebebasan atau simbol perlawanan; tergantung pada sudut pandang

yang digunakan. Tanpa disadari, slang juga membangun satu norma tersendiri di

dalam komunitas tersebut sehingga para anggota dapat mengetahui mana yang

merupakan penyusup atau orang luar. Oleh karena itu, slang menjalankan fungsi

sosial, latar belakang serta pernyataan batasan sosial dan memungkinkan anggotanya

untuk menegaskan identitasnya sebagai bagian dari komunitas. Slang merupakan ciri

dari tuturan remaja dan mereka yang tidak memiliki kekuatan (Spolsky,1998:35-36).

Kosakata slang kadang terdiri atas kosakata biasa yang digunakan dalam arah

tertentu. Kata turkey merupakan kata biasa dalam bahasa Inggris dan bisa digunakan

dalam situasi formal sesuai dengan makna literalnya. Akan tetapi, didalam slang

mereka dapat digunakan sebagai kata penghinaan yang bermakna orang bodoh.

Ditambah lagi, slang juga menggunakan seperangkat proses pembentukan kata yang

umum untuk membuat kata baru. Blending adalah salah satu proses pembentukan

Page 23: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

23

slang yang paling sering digunakan. Seperti dalam kata absotively dan posilutely

yang didasarkan atas kata absolutely dan positively. Proses imbuhan juga dapat

digunakan dalam pembentukan slang. Hal yang lain adalah penggunaan kata city

yang menjadi fenomena slang di Amerika, seperti dalam We’re in fat city yang

bermakna penutur berada di kota yang sangat besar (Akmajian, 1990:256-257).

Crystal (1992:59) menyampaikan bahwa slang merupakan permainan bunyi

dan huruf yang dapat dibentuk melalui proses penambahan, pemadatan, penggantian,

atau transposisi bunyi seperti yang terdapat pada contoh dari beberapa bahasa antara

lain dengan: (1) pembalikan, yaitu membalik kata-kata yang diucapkan (dibaca dari

kanan ke kiri), misalnya dalam bahasa Inggris: week menjadi keew (2) meletakkan

vokal pertama suatu kata ke depan kata, lalu menambahkannya dengan suku kata

tertentu, misalnya dalam bahasa Inggris right menjadi ightri, (3) menyisipkan satu

suku kata atau konsonan di antara dua suku kata, misalnya kata bapak menjadi

bokap, (4) saling menukarkan konsonan suatu kata dalam kata tertentu, misal rupiah

menjadi puriah, (5) membolak-balikkan susunan bunyi atau huruf dan (6) mengambil

bunyi atau huruf depan suatu kata.

Partridge (1954:6-7) mendeskripsikan bahwa ada 15 alasan mengapa slang

diciptakan dan digunakan, yakni (1) untuk kejenakaan, (2) karena kreatifitas

penggunanya, (3) agar berbeda dari yang lain, (4) untuk keindahan, (5) untuk

menarik perhatian, (6) agar terhindar dari kata-kata klise, (7) untuk memperkaya

bahasa dan kosakata, (8) agar padat dan konkrit, (9a) memperhalus kata, (9b)

mengurangi percakapan yang berlebihan, (9c) untuk meringankan tragedi atau duka,

(10) untuk berbicara kepada orang yang berbeda kelas sosialnya, (11) untuk

Page 24: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

24

mempermudah hubungan sosial, (12) untuk keakraban/keintiman, (13) untuk

pengakuan sebagai anggota kelompok bagi penggunanya, (14) untuk menunjukkan

perbedaan antar kelompok, dan (15) untuk kerahasiaan. Memang tidak semua slang

dibuat untuk kesemua tujuan-tujuan tersebut. Sebuah slang memiliki motif tertentu

sebagaimana slang dafuq, like, dan flies away di atas.

1.6.4 Bahasa dan sosial

Investigasi mengenai bahasa tidak dapat dipisahkan dari aspek sejarah bahasa

tersebut atau distribusi dialek, hubungannya terhadap obyek, ide-ide, atau kejadian.

Semuanya menegaskan bahwa bahasa dan sosial saling terkait satu dengan yang lain.

Wardhaugh (1986:10-11) menjelaskan bahwa ada berbagai macam kemungkinan

hubungan antara bahasa dan sosial, yakni: struktur sosial dapat mempengaruhi

struktur bahasa (misal tingkat tutur terkait dengan umur penutur dan pendengar),

struktur bahasa dapat mempengaruhi struktur sosial (pemikiran yang mendasari

lahirnya hipotesis Whorf dan klaim dari Bernstein), struktur bahasa dan sosial saling

mempengaruhi (pendapat kaum Marxian bahwa perilaku ujaran dan perilaku sosial

berada dalam interaksi yang tetap), dan struktur bahasa dan struktur sosial bersifat

bebas (pendapat yang disampaikan Chomsky dengan pemikiran linguistik asosial).

Halliday (1984:33) membagi faktor-faktor sosial yang mempengaruhi

peristiwa tutur di dalam konteks situasi menjadi tiga dimensi, yakni Field of

discourse yang terkait dengan apa yang sedang berlangsung pada area penggunaan

aktivitas bahasa atau dalam bidang apa aktivitas bahasa itu terjadi. Mode of discourse

Page 25: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

25

merujuk pada media atau piranti dari aktivitas bahasa dan hal ini berhubungan

dengan peran yang dimainkan oleh aktivitas bahasa dalam situasi, apakah berupa

percakapan atau tulisan. Sedangkan style of discourse lebih fokus pada hubungan di

antara partisipan, termasuk kedudukan sosial atau kekerabatan. Untuk dimensi yang

ketiga, Halliday merubahnya menjadi tenor yang mengacu pada interaksi partisipan

yang terlibat di dalamnya.

1.6.5 Komunitas Bahasa

Komunitas dapat diartikan sebagai kelompok sosial. Soekanto (1982:101)

menyatakan bahwa diperlukan beberapa persyaratan tertentu agar dapat menamai

himpunan manusia sebagai kelompok sosial, yakni:

1. Adanya kesadaran pada prinsip setiap anggota kelompok bahwa dia

merupakan sebagian dari kelompok itu.

2. Ada hubungan timbal-balik antara anggota yang satu dengan yang lainnya.

3. Ada suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antar mereka

bertambah erat, yang dapat merupakan nasib yang sama, kepentingan yang

sama, tujuan yang sama, ideologi yang sama, dan sebagainya.

4. Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola perilaku

5. Bersistem dan berproses.

Page 26: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

26

Setidaknya terdapat dua pandangan yang berbeda mengenai komunitas

bahasa ini, yakni menurut pandangan subyektif dan obyektif (Meyerhoff, 2006:35).

Secara obyektif, sekelompok penutur akan dimasukkan ke dalam kelompok yang

sama jika distribusi variabel adalah konsisten terkait dengan faktor yang lain.

Sedangkan menurut sudut pandang subyektif, penutur akan dikelompokkan sebagai

komunitas bahasa apabila mereka saling berbagi rasa dan kepercayaan di dalam

sebuah keanggotaan. Menurut Bloomfield, komunitas bahasa dibentuk oleh aturan

mereka yang secara bersama-sama memiliki aturan-aturan bahasa yang sama

(Ohoiwutun, 2007:37). Disamping aturan-aturan bahasa yang dimiliki bersama,

setiap kelompok juga menganut konsep-konsep kebudayaan yang sama. Hal ini

disebabkan karena bahasa adalah bagian dari kebudayaan yang diwariskan dari

generasi ke generasi dan karena setiap kelompok manusia memiliki suatu kebutuhan

komunikasi.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yang berarti bahwa prosedur

penelitian akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Bogdan, 1972:5). Dalam

melaksanakan penelitian ini, berikut akan dipaparkan perihal sumber data, metode

pengumpulan data, metode analisis data, serta metode penyajian hasil analisis data.

Page 27: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

27

1.7.1 Sumber Data

Keberadaann sumber data merupakan tahapan penelitian yang sangat penting.

Pada tahap ini dibutuhkan kecermatan peneliti dalam memilih dan menentukan

sumber data karena nantinya akan mempengaruhi ketepatan serta kekayaan informasi

penelitian yang diperoleh (Sutopo, 2006:56). Sumber data dalam penelitian ini

diambil dari situs 9gag.com yang merupakan situs humor dari Amerika Serikat. Situs

ini berisi dengan kiriman gambar, video, atau kartun lucu yang disertai dengan frase

tertentu. Setiap kiriman dapat dikomentari oleh semua orang yang memiliki akun di

situs tersebut atau menggunakan akun yang terintegrasi dengan jejaring sosial

Facebook. Penelitian ini tidak mengambil keseluruhan kiriman sebagai sumber data

dikarenakan jumlahnya yang terlalu banyak yakni mencapai 6.400.000 kiriman. Oleh

karena itu, peneliti membatasi sumber data penelitian ini pada kiriman yang menjadi

What’s Hot dalam kurun waktu satu bulan yang diambil secara acak dengan

mempertimbangkan jumlah komentar yang lebih dari 50 komentar. Selanjutnya

setiap kiriman dilihat komentar-komentar di dalamnya secara kronologis sambil

mencatat komentar-komentar yang mengandung slang. Setelah komentar-komentar

tersebut dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah memerikannya menjadi slang yang

berbentuk kata, frase maupun kalimat dan menentukan makna yang terkandung di

dalamnya.

Dalam menentukan makna slang ini diperlukan sumber acuan yang relevan

dan andal. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan beberapa sumber bahan acuan

berupa kamus dan sejenisnya di dalam penentuan makna slang, yakni Dalzell (2009),

Dalzell dan Victor (2007), Dalzell dan Victor (2008), Rosalind (2004), Green (1985),

Page 28: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

28

Hughes (2006), Kipfer dan Chapman (2010), serta Thorne (2007). Selain

memanfaatkan sumber buku-buku, penelitian ini juga menggunakan sumber

informasi dari beberapa laman di internet.

1.7.2 Metode Pengumpulan Data

Bahan kajian penelitian ini adalah bahasa tulis yang ada di situs 9gag.com.

Data penelitian berupa kata, frase, maupun kalimat yang terdapat pada judul gambar

kiriman maupun komentar-komentar dari para pengguna situs. Dalam pengumpulan

data, peneliti menggunakan metode simak dengan teknik dasar sadap. Menurut

Sudaryanto (1993:133) metode simak adalah menyimak penggunaan bahasa dimana

metode ini dapat disejajarkan dngan metode pengamatan atau observasi dalam ilmu

sosial. Untuk teknik lanjutan peneliti menggunakan teknik lanjutan simak bebas libat

cakap atau metode observasi penuh (Mahsun, 2012:242-246). Dengan teknik ini

peneliti menyimak penggunaan bahasa yang ada di situs 9gag.com tanpa ikut

berpartisipasi dalam pembicaraan maupun komentar-komentar yang dikirim sehingga

tidak ikut menentukan pembentukan dan pemunculan calon data. Oleh karena itu

dalam penelitian ini tidak akan ada interferensi dari peneliti terhadap bahasa yang

digunakan oleh para pengguna.

1.7.3 Metode Analisis Data

Setelah semua data terkumpul, maka tahap selanjutnya adalah analisis data.

Sudaryanto (1993:13-17) mengungkapkan bahwa metode analisis data dapat

menggunakan metode padan dan agih. Karena alat penentu berasal dari luar bahasa,

maka sub jenis metode dibagi menjadi padan referensial, padan fonetis artikulatoris,

Page 29: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

29

padan translasional, padan ortografis, dan padan pragmatis. Dikarenakan data yang

digunakan berupa kata atau frase berbentuk tulis tanpa memperhatikan unsur

pengucapan, maka metode padan fonetis artikulatoris tidak digunakan. Kemudian

untuk teknik dasar yang digunakan adalah teknik pilah unsur penentu, yakni teknik

dasar yang menggunakan kemampuan peneliti untuk memilah satuan-satuan

kebahasaan (Sudaryanto, 1993:21). Selain metode padan, penelitian ini juga

menggunakan metode agih, yakni metode yang alat penentunya berasal dari dalam

bahasa tersebut. Teknik dasar yang digunakan adalah bagi unsur langsung,

sedangkan teknik lanjutan akan menyesuaikan dengan data yang nantinya akan

diperoleh.

1.7.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data

Setelah tahap analisis data selesai dilakukan, maka tahap terakhir adalah

penyajian hasil analisis data. Sudaryanto (1993:144-145) membagi tahapan ini ke

dalam dua cara, yakni metode informal dan metode formal. Keduanya merupakan

bentuk dari tanggungjawab peneliti untuk memasyarakatkan hasil penelitiannya.

Metode informal adalah perumusan dengan menggunakan kata-kata yang biasa saja,

meski masih menggunakan istilah-istilah teknis. Sedangkan untuk metode formal,

penyajian hasil analisis data menggunakan tanda-tanda atau lambang yang umum

digunakan dalam ilmu bahasa. Mengingat penelitian ini bersifat deskriptif, maka

metode yang digunakan adalah informal yang disertai pemaparan.

Page 30: 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Manusia memiliki

30

1.8 Sistematika Penyajian

Penelitian ini akan disajikan ke dalam enam bab. Bab I merupakan

pendahuluan yang berisi beberapa hal, yaitu latar belakang penelitian, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori,

metode penelitian, dan sistematika penyajian. Bab II akan berisi pembahasan

mengenai bentuk-bentuk dan proses pembentukan slang yang digunakan dalam situs

9gag.com. Bab III akan membahas makna slang dengan makna bentuk asli kata

tersebut, yakni sinonimi, homonimi, polisemi, metafora, dan eufemisme. Pada bab

IV akan dipaparkan mengenai fungsi pemakaian slang di situs 9gag.com

sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Partridge (1954). Bab V akan

membicarakan tentang faktor-faktor sosial yang berpengaruh terhadap keberadaan

slang dalam situs 9gag.com dengan memperhatikan mnemonik etnografi komunikasi

Hymes (1974) . Adapun pada bab terakhir atau bab VI akan berisi simpulan dari hasil

penelitian yang telah dilakukan dan saran yang diajukan peneliti untuk penelitian

selanjutnya.