1. accommodation space, regresi, transgresi

4
Ruang Akomodasi Laju guntara dan subsidensi secara bersama-sama akan mengontrol akomodasi. Akomodasi didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk pengakumulasian sedimen pada suatu waktu (Jervey, 1988). Akomodasi dikontrol oleh base level karena, untuk dapat terakumulasi, sedimen memerlukan ruang yang terletak di bawah base level. Posisi base level berbeda-beda, tergantung tatanan pengendapannya. Dalam lingkungan aluvial, base level dikontrol oleh profil sungai yang secara berangsur berubah mendekati base level laut atau danau, ke tempat mana sungai tersebut bermuara (Mackin, 1948). Dalam sistem delta dan pesisir, base level praktis ekivalen dengan muka air laut. Dalam lingkungan laut dangkal, base level juga praktis berupa muka air laut, meskipun dalam kondisi tertentu alas gelombang (wave base) dapat menyebabkan “graded shelf profile” berperan sebagai base level. Ada dua model yang menghubungkan parasekuen- parasekuen pesisir dengan parasekuen-parasekuen dalam dataran pantai dan dataran delta. Van Wagoner dkk (1990) memperlihatkan bahwa batulumpur dataran pantai berkembang bersamaan dengan progradasi garis pantai. Di lain pihak, Devine (1991) memperlihatkan bahwa paket endapan strandplain dan laguna berturut-turut berkembang selama (1) progradasi; dan (2) agradasi dan transgresi. Kedua model tersebut di atas didukung oleh hasil- hasil penelitian lapangan yang mendetil. Setiap model itu mencerminkan laju pembentukan ruang akomodasi yang

Upload: oktavian-satria

Post on 02-Oct-2015

62 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Accommodation Space, Regresi, Transgresi

TRANSCRIPT

Ruang Akomodasi Laju guntara dan subsidensi secara bersama-sama akan mengontrol akomodasi. Akomodasi didefinisikan sebagai ruang yang tersedia untuk pengakumulasian sedimen pada suatu waktu (Jervey, 1988). Akomodasi dikontrol oleh base level karena, untuk dapat terakumulasi, sedimen memerlukan ruang yang terletak di bawah base level. Posisi base level berbeda-beda, tergantung tatanan pengendapannya. Dalam lingkungan aluvial, base level dikontrol oleh profil sungai yang secara berangsur berubah mendekati base level laut atau danau, ke tempat mana sungai tersebut bermuara (Mackin, 1948). Dalam sistem delta dan pesisir, base level praktis ekivalen dengan muka air laut. Dalam lingkungan laut dangkal, base level juga praktis berupa muka air laut, meskipun dalam kondisi tertentu alas gelombang (wave base) dapat menyebabkan graded shelf profile berperan sebagai base level. Ada dua model yang menghubungkan parasekuen-parasekuen pesisir dengan parasekuen-parasekuen dalam dataran pantai dan dataran delta. Van Wagoner dkk (1990) memperlihatkan bahwa batulumpur dataran pantai berkembang bersamaan dengan progradasi garis pantai. Di lain pihak, Devine (1991) memperlihatkan bahwa paket endapan strandplain dan laguna berturut-turut berkembang selama (1) progradasi; dan (2) agradasi dan transgresi.Kedua model tersebut di atas didukung oleh hasil-hasil penelitian lapangan yang mendetil. Setiap model itu mencerminkan laju pembentukan ruang akomodasi yang berbeda. Dalam model yang diajukan oleh Devine, tidak ada ruang akomodasi yang terbentuk selama berlangsungnya regresi sedemikian rupa sehingga menyebabkan terbentuknya toplap. Dalam model tersebut, ruang akomodasi yang relatif besar terbentuk selama agradasi pulau gosong dan transgresi sedemikian rupa sehingga menyebabkan laguna makin luas. Di lain pihak, dalam model Van Wagoner dkk (1990), ruang akomodasi terbentuk selama berlangsungnya regresi strandplain sedemikian rupa sehingga memungkinkan diendapkannya endapan-endapan dataran pantai secara berkesinambungan.

Regresi adalah kondisi garis pantai yang terdorong ke arah basin ward oleh suplai sedimen. Regresi terbagi menjadi dua jenis, yaitu normal regresi dan force regresi. Normal regresi terjadi ketika relative sea level mengalami kenaikan dan suplai sedimen kurang atau sama dengan accomodation space. Accommodation space merupakan ruangan dimana suplai sedimen terakumulasi.Endapan hasil regresi normal ini bisa bersifat progradasi ataupun agradasi. Ketika relative sea level mengalami kenaikan dan accommodation space lebih luas maka endapannya bersifat progradasi. Tetapi ketika relative sea level naik dan suplai sedimen sebanding dengan accommodation space yang ada, maka terbentuk endapan agradasi. Pola urutan endapan sedimen menunjukkan pendangkalan atau sama secara vertikal.Force regresi adalah kondisi pergeseran garis pantai ke arah basin ward karena terdorong oleh suplai sedimen ketika terjadi penurunan relative sea level, sehingga accommodation space mengecil menyebabkan suplai sedimen melebihi accommodation space yang tersedia. Endapan yang terbentuk ketika terjadi force regresi ini bersifat progradasi. Pola urutan endapan sedimen menunjukkan pendangkalan secara vertikal.Transgresi merupakan pergeseran garis pantai kearah landward ketika terjadi peningkatan relative sea level yang menyebabkan peningkatan accommodation space melebihi jumlah suplai sedimen. Endapan yang terbentuk bersifat retrogradasi. Pola urutan endapan sedimen menunjukkan pendalaman secara vertikal.

Sumber:http://freemindgeologist.wordpress.com/2013/09/09/hubungan-relative-sea-level-dengan-transgresi-dan-regresi/