1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/bikf8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 validasi metode...

12
1 / 3

Upload: phamphuc

Post on 05-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

1 / 3

Page 2: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

Table of Contents

No. Title Page

1 Pembuatan Pereaksi Cepat untuk Deteksi Dini Cemaran Logam Berat Cadmium 1 - 6

2 DOCKING MOLEKUL DAN SINTESIS TURUNAN ASAM BENZOIL SALISILATTERSUBSTITUSI KLOR SEBAGAI PENGHAMBAT SIKLOOKSIGENASE-2

7 - 15

3 AKTIVITAS ANTIBAKTERI KOMBINASI PROBIOTIK (Bifidobacterium bifidum danLactobacillus acidophilus) DENGAN INFUS DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava)

16 - 22

4 PURIFIKASI PARSIAL ENZIM FIBRINOLITIK TEMPE KACANG KORO (Canavaliaensiformis) PRODUK FERMENTASI Rhizopus oryzae FNCC 6078

23 - 30

5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADARBORAKS DI DALAM BAKSO

31 - 38

6 UPAYA UNTUK MENGHASILKAN 1-(4-BROMOBENZOYLOXY)UREA SEBAGAICALON OBAT ANTIKANKER

39 - 43

7 SINTESIS DAN UJI IN SILICO TURUNAN ASAM FENILPROPANOAT SEBAGAIANTI PLATELET

44 - 50

2 / 3

Page 3: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

Vol. 3 - No. 2 / 2014-11TOC : 2, and page : 7 - 15

DOCKING MOLEKUL DAN SINTESIS TURUNAN ASAM BENZOIL SALISILAT TERSUBSTITUSI KLOR SEBAGAIPENGHAMBAT SIKLOOKSIGENASE-2

DOCKING MOLEKUL DAN SINTESIS TURUNAN ASAM BENZOIL SALISILAT TERSUBSTITUSI KLOR SEBAGAIPENGHAMBAT SIKLOOKSIGENASE-2

Author :Nuzul Wahyuning Diyah |Fakultas FarmasiSiswandono |Fakultas Farmasi

Abstract

A series of ring-chlorinated of benzoylsalicylic acids were designed and synthesized. In silico molecular modeling wascarried out through docking the compounds into active site of cyclooxygenase-2 (pdb. 1PXX). The three compoundsselected to be synthesized were those which showed lower ligand-enzyme interaction energy than reference ligand,diclofenac, which has higher affinity to cyclooxygenase-2 (COX-2) than acetylsalicylic acid. The compounds weresynthesized by reacting salicylic acids and benzoyl chlorides in the presence of pyridine. The structure of synthesisproducts were confirmed by FTIR and 1H-NMR spectroscopy. Percentage of the synthesis product using those reagentsand preparation method are 63 to 65%.

Keyword : ring-chlorinated, of, benzoylsalicylic, acids, molecular, modeling, cyclooxygenase-2, pyridine,

Daftar Pustaka :1. Conaghan, PG, (2012). A turbulent decade for NSAIDs: update on current concepts of classification, epidemiology,comparative efficacy, and toxicity.. Journal : Rheumatol. Int. 32(6)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

3 / 3

Page 4: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

7

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

DOCKING MOLEKUL DAN SINTESIS TURUNAN ASAM BENZOIL SALISILAT

TERSUBSTITUSI KLOR SEBAGAI PENGHAMBAT SIKLOOKSIGENASE-2

1NUZUL WAHYUNING DIYAH,

2SISWANDONO

1,2 Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Jl. Dharmawangsa Dalam Surabaya 60286

e-mail: [email protected]

ABSTRACT A series of ring-chlorinated of benzoylsalicylic acids were designed and synthesized. In silico molecular

modeling was carried out through docking the compounds into active site of cyclooxygenase-2 (pdb. 1PXX). The

three compounds selected to be synthesized were those which showed lower ligand-enzyme interaction energy

than reference ligand, diclofenac, which has higher affinity to cyclooxygenase-2 (COX-2) than acetylsalicylic

acid. The compounds were synthesized by reacting salicylic acids and benzoyl chlorides in the presence of

pyridine. The structure of synthesis products were confirmed by FTIR and 1H-NMR spectroscopy. Percentage of

the synthesis product using those reagents and preparation method are 63 to 65%.

Keywords : ring-chlorinated of benzoylsalicylic acids, molecular modeling, cyclooxygenase-2, pyridine

PENDAHULUAN

Asam asetilsalisilat atau banyak dikenal sebagai

aspirin adalah turunan salisilat yang merupakan

prototipe obat antiinflamasi non steroid (non steroid

antiinflammatory drugs= NSAIDs). Aspirin dan

NSAIDs lainnya bekerja dengan cara menghambat

siklooksigenase (COX 1/2) yang mengakibatkan

penurunan produksi prostaglandin. Berbeda dengan

analgesik opioid dan parasetamol, hal ini tidak

hanya mengurangi sakit/nyeri, tetapi juga inflamasi

sehingga digunakan pada pengobatan berbagai

kondisi akut dan kronik yang menimbulkan nyeri

dan inflamasi. Pada umumnya, NSAIDs

menghambat COX 1/2 secara non selektif.

Penelitian menunjukkan sebagian besar efek

samping NSAIDs dimediasi oleh kerja hambatan

terhadap COX-1, sedangkan efek analgesik

dimediasi oleh hambatan terhadap COX-2

(Koeberle and Werz, 2009).

Penghambat selektif, turunan coxib,

dikembangkan dari NSAIDs untuk menghambat

hanya enzim COX-2. Dibandingkan dengan

NSAIDs, penghambat COX-2 kurang menyebabkan

perdarahan gastrointestinal tetapi dapat

meningkatkan resiko kejadian kardiovaskuler rata-

rata sebesar 40%. Hanya etoricoxib yang relatif

aman, dengan resiko kejadian trombosis mirip

diklofenak, NSAIDs non-coxib (Conaghan, 2012).

Aspirin, satu-satunya penghambat COX-1 yang

ireversibel, dilaporkan tidak meningkatkan resiko

penyakit jantung, tetapi mengakibatkan tingkat

kejadian ulkus peptikum lebih tinggi dibanding

diklofenak (Kearney et al., 2006). Diklofenak

memiliki kemampuan rendah sampai sedang untuk

mengikat dan memblok COX-2 sehingga insiden

gastrointestinal lebih rendah dibandingkan dengan

indometasin dan aspirin (Graham, 2006).

Telah dilaporkan sintesis serta uji aktivitas

antiinflamasi dan analgesik turunan asam

benzoilsalisilat, yaitu turunan asam salisilat analog

aspirin yang mengandung 2 cincin aromatis.

Beberapa senyawa menunjukkan aktivitas

antiinflamasi lebih tinggi dibanding aspirin (Diyah

dkk., 2002) tetapi aktivitas analgesiknya lebih

rendah (Diyah dkk., 2006). Pengembangan turunan

asam salisilat lebih lanjut diarahkan sebagai

penghambat COX-2, dengan menambahkan

substituen klor pada kedua cincin aromatik

sehingga turunan salisilat yang dihasilkan

mempunyai kemiripan dengan diklofenak yang juga

mengandung substituen klor. Agar modifikasi

struktur lebih terarah dan mengurangi faktor trial

and error dan untuk mengetahui potensi senyawa

sebagai penghambat enzim COX-2 dilakukan

docking molekul terhadap COX-2 (pdb. 1PXX)

yang mengikat reference ligand DIF-1701, yaitu

struktur kristal diklofenak dalam 3 dimensi

(Rowlinson et al., 2003). Senyawa yang disintesis

Page 5: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

8

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

adalah yang potensial sebagai penghambat COX-2,

yaitu menunjukkan skor docking lebih tinggi

dibandingkan dengan ligan DIF-1701 dan senyawa

asam benzoilsalisilat (tanpa substituen pada kedua

cincin) yang telah diuji aktivitas analgesiknya. Skor

docking yang lebih tinggi menunjukkan energi

interaksi ligan-enzim lebih rendah, yang berarti

interaksi ligan-enzim lebih stabil sehingga

diprediksi akan menghasilkan aktivitas biologisnya

yang lebih tinggi.

Tujuan penelitian ini adalah mensintesis

senyawa turunan asam benzoilsalisilat tersubstitusi

klor yang lebih aktif terhadap COX-2 secara in

silico. Asam benzoilsalisilat merupakan hasil

modifikasi struktur asam salisilat dengan cara

substitusi atom hidrogen gugus –OH pada posisi

orto gugus karboksilat, dengan gugus benzoil.

Senyawa turunan ini dapat disintesis dengan

mereaksikan asam salisilat dan suatu benzoil

klorida yang merupakan reaksi substitusi asil

nukleofilik (Diyah dkk., 2002). Metode reaksinya

berdasarkan reaksi Schotten-Baumann yang

dimodifikasi, yaitu menggunakan pelarut organik

sebagai pengganti air, dan piridin sebagai basa

organik pengganti NaOH (Carey and Giuliano,

2011). Pada penelitian ini prosedur yang digunakan

untuk sintesis senyawa mengacu pada penelitian

sebelumnya, yaitu menggunakan pelarut aseton atau

tetrahidrofuran dan piridin sebagai katalis.

Berdasarkan docking terhadap COX-2 (pdb.1PXX),

disintesis 3 turunan asam benzoil salisilat yang

tersubstitusi klor pada cincin benzena. Konfirmasi

struktur senyawa ditetapkan berdasarkan data

spektroskopi ultraviolet, infra merah, dan NMR-1H.

METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan :

Alat yang digunakan: seperangkat alat gelas,

alat penentu titik lebur MEL-TEMP

Electrothermal, lampu UV254 (Topcon). Untuk

konfirmasi struktur digunakan: spektrofotometer

UV-Vis Lambda EZ-201, spektrofotometer

JASCO FT/IR-5300, dan spektrometer NMR

Hitachi FT-NMR R-1900.

Bahan yang digunakan : Asam 5-klorosalisilat,

4-klorobenzoil klorida, 3-klorobenzoil klorida;

3,4-diklorobenzoil klorida, semuanya p.a buatan

Sigma. Asam salisilat, aseton, piridin,

tetrahidrofuran (THF), semuanya p.a buatan

E.Merck. Lempeng kromatrografi lapisan tipis

(KLT) silika gel 60F254 dari E Merck.

Komputer dengan prosesor intel core i3

berbasis operasi windows 7.0 dengan Software

dan program ChemBioDraw Ultra 11.0 digunakan

untuk menggambar struktur 3 dimensi molekul

senyawa (ligan). Geometri molekul ligan

dioptimasi menggunakan metode MMFF94 untuk

mencapai tingkat energi minimal, kemudian

struktur molekul disimpan dalam format sybyl

mol2. Molegro Virtual Docker 5.5 digunakan

untuk docking dan pemodelan molekul.

Metode :

A. Docking molekul

Sebagai target docking digunakan struktur

kristal enzim siklooksigenase-2 (pdb. 1PXX)

dengan resolusi 2,90 Å yang diunduh dari RCSB

Protein Data Bank (www.rcsb.org), yaitu struktur

kristal COX-2 yang mengikat ligan DIF-1701.

Struktur kristal 1PXX diunduh ke dalam

workspace dan ditentukan binding site-nya

(cavity-4). Diimpor struktur 3D molekul turunan

asam benzoilsalisilat ke dalam workspace dan

diletakkan ke dalam cavity-4 dengan cara align

pada DIF-1701. Docking molekul ligan dilakukan

terhadap cavity-4 menggunakan algoritma SE

MolDock dengan iterasi maksimum 1500. Afinitas

ligan-enzim ditentukan dari skor docking yang

dinyatakan dalam Rerank Score (RS).

Kompleks ligan-enzim dengan energi terendah

(pose dengan skor tertinggi) menunjukkan model

interaksi yang paling baik. Validasi docking

dilakukan dengan redocking ligan DIF-1701

terhadap cavity-4. Energi interaksi yang makin

rendah menunjukkan makin kuatnya interaksi.

Struktur senyawa post-docking yang terbaik harus

memenuhi syarat: mempunyai energi paling

rendah dan molekul berada dalam binding site

yang sama dengan DIF-1701, yang dapat diamati

secara visual dalam cavity-4. Pengamatan interaksi

ligan-enzim yang meliputi: ikatan hidrogen,

interaksi sterik (van der Waals), dan elektrostatik

dilakukan untuk pose dengan skor tertinggi.

B. Prosedur sintesis turunan asam

benzoilsalisilat (1b dan 1c)

Asam salisilat 0,0275 mol dilarutkan dengan 0,025

mol piridin dalam labu alas bulat. Ditambahkan

Page 6: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

9

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

0,025 mol turunan benzoil klorida (4-klorobenzoil

klorida; 3-klorobenzoil klorida) dalam aseton,

secara perlahan dalam waktu 30 menit sampai

habis, sambil dilakukan pengadukan dengan

magnetic stirrer. Campuran direfluks selama 3

jam pada suhu penangas air 50 0C, sambil terus

diaduk dan dipantau dengan KLT tiap jam. Setelah

reaksi dihentikan, campuran ditambah air sehingga

terbentuk endapan padat. Zat padat dipisahkan dan

dicuci dengan air air sampai bebas piridin,

kemudian dicuci lagi dengan air panas. Kristal zat

hasil sintesis diperoleh dari rekristalisasi

menggunakan pelarut aseton.

C. Prosedur sintesis turunan asam 5-

klorobenzoilsalisilat (2c)

Asam 5-klorosalisilat 0,030 dalam pelarut THF

ditambah 0,025 piridin dalam labu alas bulat.

Ditambahkan 0,025 mol 3,4-diklorobenzoil klorida)

dalam THF, secara perlahan dalam waktu 30 menit

sampai habis sambil diaduk dengan magnetic stirer.

Campuran direfluks selama 4 jam dalam penangas

air suhu 70 0C, dan dipantau dengan KLT tiap jam.

Setelah reaksi dihentikan, ditambahkan air suling

sampai terbentuk endapan padat. Zat padat

dipisahkan dan dicuci dengan air air sampai bebas

piridin, kemudian dicuci lagi dengan air panas.

Kristal zat hasil sintesis diperoleh dari rekristalisasi

dengan pelarut aseton.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 menampilkan nilai parameter fisikokimia

turunan asam benzoilsalisilat, yaitu LogP

(parameter lipofilik), MR (parameter sterik), serta

energi molekul dalam konformasi geometri optimal

sebelum docking (parameter elektronik) yang

diperoleh dengan bantuan program ChemBioDraw

Ultra.

Tabel 1. Nilai parameter fisikokimia dan energi geometri optimal molekul turunan asam benzoilsalisilat

Senyawa R1 R2 R3 LogP MR

(cc/mol)

Energi

(kkal/mol)

1a H H H 3,07 63,42 72,80

1b H H Cl 3,63 68,02 70,82

1c H Cl H 3,63 68,02 61,36

1d H Cl Cl 4,19 72,63 70,94

2a Cl Cl H 4,19 72,63 60,60

2b Cl H Cl 4,19 72,63 51,52

2c Cl Cl Cl 4,75 77,24 61,92

Pada Tabel 1 tampak bahwa adanya substituen klor

meningkatkan nilai Log P dan MR, tetapi energi

untuk mencapai geometri optimum turun jika

dibandingkan dengan senyawa tanpa substituen.

Energi yang lebih rendah menunjukkan senyawa

lebih stabil, sebaliknya energi yang lebih tinggi

menunjukkan senyawa lebih reaktif dan akan

mudah berinteraksi.

Page 7: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

10

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

Docking molekul secara in silico

Hasil docking molekul terhadap enzim

siklooksigenase (Pdb. 1PXX) berupa skor docking,

yaitu rerank score (RS) menurut program MVD,

dan interaksi dengan asam-asam amino dalam

tempat ikatan cavity-4 ditampilkan pada Tabel 2

dan Gambar 2.

Gambar 2. Molekul 7 senyawa turunan asam benzoilsalisilat dalam tempat ikatan cavity-4, kotak grid warna

hijau (2A) dan dalam struktur sekunder protein (2B) enzim siklooksigenase-2 (pdb. 1PXX).

Pada Gambar 2 tampak bahwa semua molekul

senyawa berada dalam tempat ikatan yang sama

dengan DIF, yaitu cavity-4. Interaksi molekul

dengan asam-asam amino dalam tempat ikatan

tersebut ditampilkan pada gambar 3.

Skor docking (RS) merupakan energi bebas

interaksi ligan-enzim (G, kkal/mol) yang dapat

digunakan untuk menentukan nilai tetapan ikatan

ligan-enzim (binding constant, K) berdasarkan

rumus (Atkins and de Paula, 2006): G = –RT lnK.

R adalah tetapan gas ideal, T adalah suhu mutlak,

dan K adalah tetapan kesetimbangan pada suhu 25 0C. Makin besar nilai K, makin besar konsentrasi

ligan-enzim dibanding ligan dan enzim yang bebas

sehingga menunjukkan interaksi ligan-enzim yang

makin kuat. Nilai energi interaksi dan tetapan K

untuk turunan asam benzoilsalisilat ditampilkan

pada Tabel 2.

Pada tabel 2, semua turunan asam

benzoilsalisilat mempunyai energi interaksi yang

lebih rendah dan tetapan K lebih besar dibanding

diklofenak dan asam asetilsalisilat serta membentuk

ikatan hidrogen dengan asam amino Tyr 1385 dan

Ser1530 seperti pada ligand reference diklofenak

(Rowlinson, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa

mekanisme interaksi senyawa dengan COX-2 sama

dengan diklofenak. Senyawa tidak hanya

membentuk ikatan hidrogen dengan asam amino

Tyr 1385 dan Ser1530, tetapi juga berinteraksi

dengan beberapa asam amino lainnya yang

membentuk tempat ikatan cavity-4 dengan gaya

van de Waals sehingga memperkuat interaksi.

Meningkatnya kekuatan interaksi ini ditunjukkan

oleh nilai tetapan K.

Page 8: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

11

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

Tabel 2. Nilai parameter interaksi molekul turunan asam benzoilsalisilat

dengan COX-2 setelah docking

Senyawa Energi interaksi

(kkal/mol)

K ikatan

hidrogen asam amino yang berinteraksi

1a -87,52 1,159 2

Tyr1385, Tyr1348, Ala1527, Gly1526,

Leu1352, Leu1531, Pro1528, Ser1530,

Val1349

1b -93,27 1,171 2

Tyr1385, Tyr1348, Ala1527, Gly1526,

Leu1531, Pro1528, Ser1530, Val1349,

Phe1529

1c -92,03 1,168 2 Tyr1385, Ser1530, Phe1529, Trp 1387

1d -95,72 1,175 1 Tyr1385, Tyr1348, Ala1527, Gly1526,

Leu1352, Ser1530, Phe1529

2a -92,85 1,170 3

Tyr1385, Tyr1348, Ala1527, Gly1526,

Leu1531, Leu 1384, Pro1528, Ser1530,

Val1349, Phe1529, Trp1387

2b -90,65 1,165 2

Tyr1385, Ala1527, Gly1526, Leu1531,

Ser1530, Val1523, Phe1529, Phe1381,

Trp1387, Met1522

2c -97,77 1,180 2

Tyr1385, Tyr1348, Ala1527, Gly1526,

Leu1531, Pro1528, Ser1530, Val1349,

Phe1529, Phe1381, Trp1387, Met1522,

Lys1532

DIFa -83,82 1,152 2 Tyr1385, Ser1530

ASAb -69,21 1,124 4

Tyr1385, Tyr1348, Ser1530, Val1349,

Trp1387

Keterangan:

a DIF adalah diklofenak,

b ASA adalah asam asetilsalisilat (aspirin)

Interaksi masing-masing senyawa turunan asam benzoilsalisilat tersubstitusi klor dalam 2 dimensi ditampilkan

pada gambar 4.

Gambar 3. Interaksi molekul 7 senyawa turunan asam benzoilsalisilat dengan asam-asam amino dalam tempat

ikatan cavity-4 setelah docking (3A). Warna kuning adalah senyawa 1a, biru muda 1b, ungu 1c, merah 1d,

kelabu 2a, putih 2b, dan hijau 2c. Gambar 3B menunjukkan senyawa dengan skor tertinggi (1c), yang

berinteraksi dengan asam-asam amino dalam enzim siklooksigenase-2 (pdb. 1PXX) dalam 3 dimensi. Garis

putus warna biru menunjukkan ikatan hidrogen.

Page 9: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

12

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

Gambar 4. Interaksi molekul senyawa turunan asam benzoilsalisilat tersubstitusi klor (1b-d dan 2a-c) dengan

asam-asam amino dalam tempat ikatan cavity-4 siklooksigenase-2 (1PXX) dalam 2 dimensi. Garis putus warna

biru menunjukkan ikatan hidrogen, garis putus warna merah adalah interaksi van der Waals.

Berdasarkan tabel 2 dan gambar 4 dapat dilihat

bahwa senyawa turunan asam benzoilsalisilat

berinteraksi dengan lebih banyak asam-amino

dibanding reference ligand DIF; interaksi ini

memberikan kontribusi terhadap nilai energi

interaksi dan tetapan K. Untuk menentukan

senyawa yang disintesis, nilai energi bebas dan

tetapan K senyawa yang tersubstitusi klor pada satu

cincin dengan dengan yang tersubstitusi pada kedua

cincin (1b dengan 2a, 1c dengan 2b, 1d dengan 2c).

Dengan memperhatikan data pada tabel 2 tersebut,

maka senyawa yang disintesis adalah 1b, 1c, dan

2c.

Hasil Sintesis

3 turunan asam klorobenzoilsalisilat (1b, 1c, 2c)

dapat disintesis dari reaksi antara asam salisilat Ia

(R1=H) atau asam 5-klorosalisilat Ib (R1=Cl) dan

klorobenzoil klorida (IIa-c) Skema reaksi sintesis

ditampilkan pada gambar 5. Titik lebur dan 5 hasil

sintesis ditampilkan pada Tabel 3.

Page 10: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

13

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

Gambar 5. Skema reaksi sintesis turunan asam benzoilsalisilat

Senyawa 1b dibuat dari reaksi antara Ia dengan IIa (R2=H, R3=Cl), 1c dari Ia dengan IIb (R2=Cl, R3=H), dan 2c

dari Ib dengan IIc (R2=Cl, R3=Cl).

Tabel 3. Persentase hasil sintesis dan titik lebur senyawa hasil sintesis

Senyawa Organoleptis % Hasil Titik Lebur (0C)

1b Serbuk kristal putih, tidak berbau 64,8 120 – 121

1c Serbuk putih-kekuningan, tidak berbau 63,7 146 – 147

2c Serbuk putih, berbau khas 62,7 185 – 186

Senyawa hasil sintesis tidak larut dalam air, tetapi

larut dalam aseton, etanol, metanol, dan etil asetat.

Senyawa 1b dan 1c larut dalam kloroform,

sedangkan 2c agak sukar larut dalam kloroform

sehingga untuk spektroskopi NMR-1H senyawa 2c

digunakan pelarut DMSO-D6. Perbedaannya

dengan 1b dan 1c adalah pada 2c kedua cincinnya

mengandung klor sehingga polaritasnya berbeda

yang mengakibatkan perbedaan kelarutannya.

Perbedaan polaritas senyawa akan mempengaruhi

kelarutannya (Mannhold, 2007).

Pada spot test menggunakan pereaksi FeCl3 semua

senyawa tidak menghasilkan perubahan warna

FeCl3 yang berwarna kuning. Hal ini menunjukkan

perbedaan dengan senyawa awal asam salisilat dan

asam 5-klorosalisilat yang menghasilkan warna

ungu pada spot test, yang dapat menjadi indikasi

telah terbentuknya senyawa hasil sintesis yang tidak

lagi mengandung gugus –OH fenolik dengan

masuknya gugus benzoil tersubstitusi klor. Pada

reaksi dengan FeCl3 adanya gugus –OH

ditunjukkan oleh terbentuknya warna ungu dari

senyawa kompleks dengan Fe3+

(Barry and Borer,

2000).

Pada uji KLT dengan 3 eluen yang berbeda, ketiga

senyawa hanya menunjukkan satu noda. Titik lebur

senyawa 1b paling rendah di antara 3 senyawa;

yang menunjukkan bahwa gaya antar molekulnya

kurang kuat dibanding senyawa 1c dan 2c

(Mannhold, 2007). Hal ini dapat dilihat dari nilai

energi geometri optimal senyawa 1b (Tabel 1) yang

lebih tinggi dibanding 1c dan 2c. Berdasarkan titik

lebur dan uji KLT senyawa dinyatakan murni

sehingga selanjutnya dilakukan pemeriksaan

spektroskopi. Data spektra senyawa hasil sintesis

adalah sebagai berikut:

Asam 2-(4’-klorobenzoiloksi)benzoat atau asam O-

(4-klorobenzoil)salisilat (1b):

UV (maks, metanol): 236 nm; IR (KBr), maks (cm-

1): 2926 (O–H), 2650 (=C–H), 1739 (C=O ester),

1691 (C=O asam), 1585 (C=C), 1259 (=C–O), 765

(=C–Cl); NMR-1H (CDCl3, 200 MHz), (ppm): 8,9

(s, 1H, O-H); 7,9–8,2 (m, 3H, =C-H); 7,3–7,8 (m,

5H, =C-H).

Asam 2-(3’-klorobenzoiloksi)benzoat atau asam O-

(3-klorobenzoil)salisilat (1c):

UV (maks, metanol): 235 nm; IR (KBr), maks (cm-

1): 3070 (O–H), 2658 (=C–H), 1743 (C=O ester),

1701 (C=O asam), 1575 (C=C), 1311 (=C–O), 768

(=C–Cl); NMR-1H (CDCl3, 200 MHz), (ppm): 8,6

(s, 1H, O-H); 7,8–8,2 (m, 4H, =C-H); 7,3–7,7 (m,

4H, =C-H).

Page 11: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

14

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

Asam 2-(3’,4’-klorobenzoiloksi)-5-klorobenzoat

(2c):

UV (maks, metanol): 234 nm; IR (KBr), maks (cm-

1): 3444 (O–H), 2857 (=C–H), 1747 (C=O ester),

1710 (C=O asam), 1594 (C=C), 1274 (=C–O), 747

(=C–Cl); NMR-1H (DMSO-D6, 200 MHz),

(ppm): 13,4 (s, 1H, O-H); 7,4 (d, J=8,4; 1H, =C-H);

7,7–8,1 (m, 4H, =C-H); 8,4 (d, J=4,1; 1H, =C-H).

Senyawa hasil sintesis hanya mengandung satu OH

yang berasal dari COOH, yang ditunjukkan oleh

pita lebar di sekitar 2900–3300 cm-1

spektra IR dan

puncak di daerah 10–13 ppm spektra NMR-1H

(Silverstein et al., 2005). Sebagai pembanding

adalah senyawa awalnya, yaitu asam salisilat dan

asam 5-klorosalisilat yang mengandung 2 OH,

berasal dari COOH dan OH fenolik yang

ditunjukkan oleh puncak pada 9,6 dan 10 ppm pada

spektra NMR-1H asam salisilat maupun asam 5-

klorosalisilat. Tidak adanya gugus OH fenolik

sudah diduga dari pergeseran panjang gelombang

maksimum; spektrum senyawa hasil sintesis tidak

menunjukkan puncak serapan pada sekitar 299 nm

yang terdapat pada spektra UV asam salisilat

maupun asam 5-klorosalisilat (Diyah dkk., 2006).

Keseluruhan data tersebut menunjukkan bahwa

telah dihasilkan senyawa dengan struktur yang telah

dirancang.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan

bahwa 3 turunan asam benzoilsalisilat tersubstitusi

klor dapat diperoleh dari reaksi antara turunan asam

salisilat dan benzoil klorida dengan hasil 63–65%.

Senyawa hasil sintesis berinteraksi dengan enzim

siklooksigenase-2 dengan mekanisme yang sama

dengan diklofenak secara in silico tetapi afinitasnya

lebih tinggi dibanding diklofenak dan asam

asetilsalisilat sehingga berpotensi sebagai

penghambat COX-2. Oleh karena itu perlu

dilakukan uji aktivitas biologisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P., de Paula, J. 2006. Physical

Chemistry for the Life Sciences.

Oxford: W.H. Freeman Publishers, pp.

151–157.

Barry, E. and Borer, L.L. 2000. Experiment

with Aspirin. J Chem Education 77(3):

354.

Carey, FA. and Giuliano, RM. 2011. Organic

Chemistry, 8th ed.New York: The

McGraw-Hill Companies, Inc. pp. 654–

668.

Conaghan, PG., 2012. A turbulent decade for

NSAIDs: update on current concepts of

classification, epidemiology,

comparative efficacy, and toxicity.

Rheumatol. Int. 32(6): 1491-1502.

Diyah, NW., Sardjoko, Hakim, L. 2002. Sintesis

Asam O-(4-n-butilbenzoil)salisilat dan

uji aktivitas antiinflamasinya terhadap

edema terinduksi karagenan pada kaki

tikus. Journal of Mathematics and

Science Vol 7 (2): 81–87.

Diyah, NW., Soekardjo, B., Purwanto,

Siswandono, Purwanto, BT., Hardjono,

S., Susilowati, R. 2006. Modifikasi

Struktur dan Uji Aktivitas Analgesik

Turunan Asam O-Asilsalisilat dalam

Rangka memperoleh Senyawa

Analgesik-Antiinflamasi yang Poten.

Laporan Penelitian Project Grant.

Surabaya: Fakultas Farmasi Universitas

Airlangga.

Graham, D. 2006. COX-2 inhibitors, other

NSAIDs, and cardiovascular risk: the

seduction of common

sense. JAMA 296 (13): 1653–1656.

Kearney, P., Baigent, C., Godwin, JH.,

Emberson, J., Patrono, C. 2006. Do

selective cyclo-oxygenase-2 inhibitors

and traditional non-steroidal anti-

inflammatory drugs increase the risk of

atherothrombosis? Meta-analysis of

randomised trials. BMJ 332 (7553):

1302–1308.

Koeberle A, Werz O., 2009. Inhibitors of the

microsomal prostaglandin E(2)

synthase-1 as alternative to non steroidal

anti-inflammatory drugs (NSAIDs)–a

critical review. Curr. Med.

Chem. 16 (32): 4274–4296.

Mannhold, R. 2007. Molecular Drug

Properties. Weinheim: Wiley-VCH,

pp. 111–126

Rowlinson, SW., Kiefer, JR., Prusakiewicz, JJ.,

Pawlitz, JL., Kozak, KR., Kalgutkar,

AS., Stallings, WC., Kurumbail, RG.,

Marnett, LJ. 2003. A novel mechanism

of cyclooxygenase-2 inhibition

involving interactions with Ser-530 and

Tyr-385. J.Biol.Chem. 278: 45763-

45769.

Page 12: 1 / 3journal.unair.ac.id/downloadfull/BIKF8649-e887a9e7fbfullabstract.pdf · 5 VALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI-VIS PADA PENETAPAN KADAR ... Berbeda dengan analgesik opioid dan parasetamol,

15

Berkala Ilmiah Kimia Farmasi, Vol.3 No. 1 Juni 2014

Silverstein, RM., Webster, FX., and Kiemle, DJ.

2005. Spectrofotometric Identification

of Organic Compound, 7th Ed, New

York: John Wiley and Sons, Inc., pp.

14-37.