0bat anti jamur

21
0bat Anti Jamur Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan, dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling umum menyebabkan infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis ('athletes foot) . Infeksi umum yang ada pada mulut dan vagina disebut seriawan. Hal ini disebabkan oleh Candida. Candida merupakan ragi yang merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah Candida umumnya tinggal di kulit. Ada beberapa jenis obat-obatan antijamur a. Antijamur cream Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain : ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole. b. Antijamur peroral Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan. itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk tablet yang diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Penggunaannya tergantung pada jenis infeksi yang ada. example: Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea. Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh c. Antijamur injeksi

Upload: sardatul-maula

Post on 02-Dec-2015

32 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

ass

TRANSCRIPT

Page 1: 0bat Anti Jamur

0bat Anti Jamur

Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan, dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Jamur yang paling umum menyebabkan infeksi kulit adalah tinea. For example, tinea pedis ('athletes foot) . Infeksi umum yang ada pada mulut dan vagina disebut seriawan. Hal ini disebabkan oleh Candida. Candida merupakan ragi yang merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah Candida umumnya tinggal di kulit.

      Ada beberapa jenis obat-obatan antijamura.    Antijamur cream

Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain :ketoconazole, fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.

b.    Antijamur peroralAmphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak terserap melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida (guam) pada mulut dan tenggorokan.itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan griseofulvin dalam bentuk tablet yang diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur. Penggunaannya tergantung pada jenis infeksi yang ada. example:Terbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya disebabkan oleh jenis jamur tinea.Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur Vaginal. Juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh

c.    Antijamur injeksiAmphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-obatan anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.Infeksi jamur dapat dibagi menjadi dua yaitu :1.Infeksi jamur sistemik     - Amfoterisin B     - Flusitosin     - Ketokonazol     - Itakonazol     - Fluconazol     - Kalium Iodida2.Infeksi jamur topikal (dermatofit dan mukokutan)

Page 2: 0bat Anti Jamur

AMFOTERISIN BAmfoterisin A dan B merupakan hasil fermentasi streptomyces nodosus.Mekanisme kerja

Amfoterisin B berikatan kuat dengan sterol yang terdapat pada membran sel jamur sehingga  membran sel bocor dan kehilangan beberapa bahan intrasel dan menyebabkan kerusakan yang tetap pada sel.Salah satu penyebab efek toksik yang ditimbulkan disebabkan oleh pengikatan kolesterol pada membran sel hewan dan manusia.Resistensi terhadap amfoterisin B mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan reseptor sterol pada membran sel.

FarmakokinetikAbsorbsi   : sedikit sekali diserap melalui saluran cerna.Waktu paruh kira-kira 24-48 jam pada dosis awal yang  diikuti oleh eliminasi fase kedua dengan waktu paruh kira-kira 15 hari, sehingga kadar mantapnya akan tercapai setelah beberapa bulan setelah pemberian.Ekskresi : obat ini melalui ginjal berlangsung lambat sekali, hanya 3 % dari jumlah                yang diberikan.Efek samping

Infus :  kulit panas, keringatan, sakit kepala, demam, menggigil, lesu, anoreksia, nyeri otot, flebitis, kejang dan penurunan faal ginjal.

50% penderita yang mendapat dosis awal secara IV akan mengalami demam dan menggigil.

Flebitis (-)  menambahkan heparin 1000 unit ke dalam infus. Asidosis tubuler ringan dan hipokalemia sering dijumpai   pemberian kalium. Efek toksik terhadap ginjal dapat ditekan bila amfoterisin B diberikan bersama

flusitosin.

Indikasi Untuk pengobatan infeksi jamur seperti koksidioidomikosis, aspergilosis,

kromoblastomikosis dan kandidosis.

Amfoterisin B merupakan obat terpilih untuk blastomikosis.

Amfoterisin B secara topikal efektif terhadap keratitis mikotik.

Sediaan  Amfoterisin B injeksi tersedia dalam vial yang mengandung 50 mg bubuk

Dosis Pada umumnya dimulai dengan dosis yang kecil (kurang dari 0,25 mg/kgBB) yang

dilarutkan dalam dekstrose 5 % dan ditingkatkan bertahap sampai 0,4-0,6 mg/kgBB sebagai dosis pemeliharaan.

Secara umum dosis 0,3-0,5 mg/kgBB cukup efektif untuk berbagai infeksi jamur, pemberian dilakukan selama 6 minggu dan bila perlu dapat dilanjutkan sampai 3-4 bulan

FlusitosinFlucytosine (5-fluorocytosine) adalah primidin sintetis yang telah mengalami

fluorinasi

Page 3: 0bat Anti Jamur

Mekanisme kerjaFlusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam

sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-Fluorourasil. Sintesis protein sel jamur terganggu akibat penghambatan langsung sintesis DNA oleh metabolit fluorourasil

Farmakokinetik Absorbsi    : diserap dengan cepat dan baik melalui saluran cerna.Pemberian bersama

makanan memperlambat penyerapan  tapi jumlah yang diserap tidak berkurang. Penyerapan juga diperlambat pada  pemberian bersama suspensi alumunium               hidroksida/magnesium hidroksida dan dengan neomisin.

Distribusi   :didistribusikan dengan baik ke seluruh jaringan dengan volume distribusi mendekati total cairan tubuh.

Ekskresi     : 90% flusitosin akan dikeluarkan bersama melalui filtrasi glomeruludalam bentuk utuh, kadar dalam urin berkisar antara 200-500µg/ml.

Kadar puncak dalam darah setelah pemberian per-oral dicapai 1-2 jam. Kadar ini lebih tinggi pada penderita infusiensi ginjal.

Masa paruh obat ini dalam serum pada orang normal antara 2,4-4.8 jam dan sedikit memanjang pada bayi prematur tetapi dapat sangat memanjang pada penderita insufisiensi ginjal.

Efek samping Dapat menimbulkan anemia, leukopenia, dan trombositopenia, terutama pada

penderita dengan kelainan hematologik, yang sedang mendapat pengobatan radiasi atau obat yang menekan fungsi tulang, dan penderita dengan riwayat pemakaian obat tersebut.

Mual,muntah, diare dan enterokolitis yang hebat. Kira-kira 5% penderita mengalami peninggian enzim SGPT dan SGOT,

hepatomegali. Terjadi sakit kepala, kebingungan, pusing, mengantuk dan halusinasi.

Indikasi infeksi sistemik, karena selain kurang toksik obat ini dapat diberikan per oral.

Penggunaannya sebagai obat tunggal hanya diindikasikan pada kromoblastomikosis

Sediaan dan dosis  Flusitosin tersedia dalam bentuk kapsul 250 dan 500 mg Dosis yang biasanya digunakan ialah 50-150 mg/kgBB sehari yang dibagi dalam 4 dosis.

Ketokonazol.Mekanisme kerja  Seperti azole jenis yang lain, ketoconazole berinterferensi dengan biosintesis ergosterol, sehingga menyebabkan perubahan sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membran.Farmakokinetik Absorbsi          : diserap baik melalui saluran cerna dan  menghasilkan kadar plasma yang cukup untuk menekan aktivitas berbagai jenis  jamur. Penyerapan melalui saluran cerna

Page 4: 0bat Anti Jamur

akan berkurang pada penderita dengan pH lambung yang tinggi,pada pemberian bersama antasid.

Distribusi         : ketokonazol setelah diserap belum banyak diketahui.

Ekskresi           : Diduga ketokonazol diekskresikan   bersama cairan empedu ke lumen usus  dan hanya sebagian kecil saja yang dikeluarkan bersama urin, semuanya dalam bentuk metabolit yang tidak aktif.

Efek samping  Efek toksik lebih ringan daripada Amfoterisin B. Mual dan muntah merupakan ESO paling sering dijumpai ESO jarang :  sakit kepala, vertigo, nyeri epigastrik, fotofobia, parestesia, gusi berdarah, erupsi kulit, dan trombositopenia.Indikasi Ketokonazol terutama efektif untuk histoplasmosis paru, tulang, sendi dan jaringan lemak.

Kehamilan dan laktasiObat ini sebaiknya tidak diberikan pada wanita hamil karena pada tikus, dosis 80 mg/kgBB/hari menimbulkan cacat pada jari  hewan coba tersebut.

ItrakonazolMekanisme kerja  Seperti halnya azole yang lain, itraconazole berinterferensi dengan enzim yang dipengaruhi oleh cytochrome P-450, 14(-demethylase. Interferensi ini menyebabkan akumulasi 14-methylsterol dan menguraikan ergosterol di dalam sel-sel jamur dan kemudian mengganti sejumlah fungsi sel yang berhubungan dengan membranFarmakokinetik Itrakonazol akan diserap lebih sempurna melalui saluran cerna, bila diberikan bersama dengan makanan. Dosis 100 mg/hari selama 15 hari akan menghasilkan kadar puncak sebesar 0,5 µg/ml.

Waktu paruh eliminasi obat ini 36 jam (setelah 15 hari pemakaian).

Sediaan dan dosis Itrakonazol tersedia dalam kapsul 100 mg.

Untuk dermatofitosis diberikan dosis 1 x 100mg/hari selama 2-8 minggu

Kandidiasis vaginal diobati dengan dosis 1 x 200 mg/hari selama 3 hari.

Pitiriasis versikolor memerlukan dosis 1 x 200 mg/hari selama 5 hari. Infeksi berat mungkin memerlukan dosis hingga 400 mg sehari.Efek samping Kemerahan, pruritus, lesu, pusing, edema, parestesia 10-15% penderita mengeluh mual atau muntah tapi pengobatan tidak perlu dihentikan

Page 5: 0bat Anti Jamur

Indikasi Itrakonazol memberikan hasil memuaskan untuk indikasi yang sama dengan ketokonazol antara lain terhadap blastomikosis, histoplasmosis, koksidiodimikosis, parakoksidioidomikosis, kandidiasis mulut dan tenggorokan serta tinea versikolor.

FlukonazolFarmakokinetik

Obat ini diserap sempurna melalui saluran cerna tanpa dipengaruhi adanya makanan ataupun keasaman lambung.

Kadar puncak 4-8 µg dicapai setelah beberapa kali pemberian 100 mg. Waktu paruh eliminasi 25 jam sedangkan ekskresi melalui ginjal melebihi 90%

bersihan ginjal.Sediaan dan dosis

Flukonazol tersedia untuk pemakaian per oral dalam kapsul yang mengandung 50 dan 150mg.

Dosis yang disarankan 100-400 mg per hari. Kandisiasis vaginal dapat diobati dengan dosis tunggal 150 mg. Efek samping Gangguan saluran cerna merupakan ESO paling banyak Reaksi alergi pada kulit, eosinofilia, sindrom stevensJohnson.

Indikasi Flukonazol dapat mencegah relaps meningitis oleh kriptokokus pada penderita AIDS setelah pengobatan dengan Amfoterisin B. Obat ini juga efektif untuk pengobatan kandidiasis mulut dan tenggorokan pada penderita AIDS.

Kalium Iodida Kalium Iodida adalah obat terpilih untuk Cutaneous lymphatic sporotrichosis

Efek samping  

rinitis salivasi lakrimasi rasa terbakar pada mulut dan tenggorok iritasi pada mata sialodenitis dan akne pustularis pada bagian atas bahuDOSIS Kalium iodida diberikan dengan dosis 3 kali sehari 1 ml larutan penuh (1g/ml). Dosis ditingkatkan 1 ml sehari sampai maksimal 12-15 ml. Penyembuhan terjadi dalam 6-8 minggu, namun terapi masih dilanjutkan sampai sedikitnya 4 minggu setelah lesi menghilang atau tidak aktif lagi

Anti jamur untuk infeksi topikal Griseofulvin

Imidazol dan Triazol

Tolnaftat

Nistatin

Page 6: 0bat Anti Jamur

Griseofulvin Griseofulvin adalah antibiotik anti jamur yang dihasilkan oleh sejumlah spesies Penicillium dan pertama kali diperkenalkan adalah berbentuk obat oral yang diperuntukkan bagi pengobatan penyakit dermatophytosis

Mekanisme Kerja Griseofulvin  kelompok obat fungistatis yang mengikat protein-potein mikrotubular dan berperan untuk menghambat mitosis sel jamur. Selain itu, griseofulvin juga inhibitor (penghambat) bagi sintensis asam nukleat.Farmakokinetik Griseofulvin kurang baik penyerapannya pada saluran cerna bagian atas karena obat ini tidak larut dalam air. Penyerapan lebih mudah bila griseofulvin diberikan bersama makanan berlemak Dosis oral 0.5 hanya akan menghasilkan kadar puncak dalam plasma kira-kira 1 µg/ml setelah 4 jam. Obat ini mengalami metabolisme di hati dan metabolit utamanya adalah 6-metilgriseofulvin. Waktu paruh obat ini kira-kira 24 jam, 50% dari dosis oral yang diberikan dikeluarkan bersama urin dalam bentuk metabolit selama 5 hari.Efek samping Leukopenia dan granulositopenia  menghilang bila terapi dilanjutkan. Sakit kepala keluhan utama pada kira-kira 15% penderita yang biasanya hilang sendiri sekalipun pemakaian obat dilanjutkan. artralgia, neuritis perifer,  demam, pandangan mengabur, insomnia, berkurangnya kecakapan, pusing dan sinkop, pada saluran cerna dapat terjadi rasa kering mulut, mual, muntah, diare dan flatulensi. Pada kulit dapat terjadi urtikaria, reaksi fotosensitivitas, eritema multiform, vesikula dan erupsi menyerupai morbili.Indikasi Efektif untuk infeksi jamur di kulit, rambut, dan kuku yang disebabkan oleh jamur Microsporum, Tricophyton, dan Epidermophyton.

Sediaan dan dosis Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet berisi 125 dan 500 mg dan suspesi mengandung 125 mg/ml.

Pada anak griseofulvin diberikan 10 mg/kgBB/hari

Untuk dewasa 500-1000 mg/hari dalam dosis tunggal.

Hasil memuaskan akan tercapai bila dosis yang diberikan dibagi empat dan diberikan setiap 6 jam

Kontaindikasi Griseofulvin bersifat kontraindikasi pada pasien penderita penyakit liver karena obat ini menyebabkan kerusakan fungsi hati

**IMIDAZOL DAN TRIAZOL

Anti jamur golongan imidazol mempunyai spektrum yang luas. Yang termasuk kelompok ini ialah mikonazol, klotrimazol, ekonazol, isokonazol, tiokonazol, dan bifonazol.

Page 7: 0bat Anti Jamur

MIKONAZOL Mikonazol merupakan turunan imidazol sintetik yang relatif stabil, mempunyai spektrum ani jamur yang lebar baik terhadap jamur sistemik maupun jamur dermatofit.

Mekanisme Kerja  Mikonazol menghambat sintesis ergosterol yang menyebabkan permeabilitas membran sel jamur meningkatFarmakokinetik Daya absorbsi Miconazole melalui pengobatan oral kurang baik.. Miconazole sangat terikat oleh protein di dalam serum. Konsentrasi di dalam CSF tidak begitu banyak, tetapi mampu melakukan penetrasi yang baik ke dalam peritoneal dan cairan persendian. Kurang dari 1% dosis parenteral diekskresi di dalam urin dengan komposisi yang tidak berubah, namun 40% dari total dosis oral dieliminasi melalui kotoran dengan komposisi yang tidak berubah pula. Miconazole dimetabolisme oleh liver dan metabolitnya diekskresi di dalam usus dan urin. Tidak satupun dari metabolit yang dihasilkan bersifat aktifIndikasi  Diindikasikan untuk dermatofitosis, tinea versikolor, dan kandidiasis mukokutan.Efek samping  Berupa iritasi dan rasa terbakar dan maserasi memerlukan penghentian terapi.Sediaan dan dosis Obat ini tersedia dalam bentuk krem 2% dan bedak tabur yang digunakan 2 kali sehari selama 2-4 minggu.

Indikasi Krem 2 % untuk penggunaan intravaginal diberikan sekali sehari pada malam hari untuk mendapatkan retensi selama 7 hari.

Gel 2% tersedia pula untuk kandidiasis oral.

Page 8: 0bat Anti Jamur

1.2.   Macam – macam Obat Anti Jamur

Jamur adalah organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan,

dan ragi. Beberapa jenis jamur dapat berkembang pada permukaan tubuh yang bisa

menyebabkan infeksi kulit, kuku, mulut atau vagina. Candida merupakan ragi yang

merupakan salah satu jenis jamur. Sejumlah Candida umumnya tinggal di kulit. Ada beberapa

jenis obat-obatan anti jamur :

·      Anti Jamur Cream

Digunakan untuk mengobati infeksi jamur pada kulit dan vagina. Antara lain : ketoconazole,

fenticonazole, miconazole, sulconazole, dan tioconazole.

·      Anti Jamur Peroral

Amphotericin dan nystatin dalam bentuk cairan dan lozenges. Obat-obatan ini tidak terserap

melalui usus ke dalam tubuh. Obat tersebut digunakan untuk mengobati infeksi Candida

(ruam) pada mulut dan tenggorokan.  Itraconazole, fluconazole, ketoconazole, dan

griseofulvin dalam bentuk tablet yang diserap ke dalam tubuh. Digunakan untuk mengobati

berbagai infeksi jamur. Penggunaannya tergantung pada jenis infeksi yang ada.

ContohnyaTerbinafine umumnya digunakan untuk mengobati infeksi kuku yang biasanya

disebabkan oleh jenis jamur tinea. Fluconazole umumnya digunakan untuk mengobati jamur

Vaginal. Juga dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi jamur pada tubuh.

·      Anti Jamur Injeksi

Amphotericin, flucytosine, itraconazole, voriconazole dan caspofungin adalah obat-obatan

anti jamur yang sering digunakan dalam injeksi.

2.      Pemilihan Antibiotik Untuk Ibu Hamil

Kehamilan merupakan saat yang krusial dari sisi medis. Sebab pada wanita hamil terdapat

janin yang sedang mengalami pertumbuhan. Proses pertumbuhan janin sangat diperngaruhi

oleh zat apa yang dimakan ibu. Dalam hal ini, obat-obatan juga mempunyai pengaruh

Page 9: 0bat Anti Jamur

terhadap janin. Namun selama kehamilan, tidak selalu ibu dalam keadaan sehat. Ketika sakit,

pemberian obat-obatan sering tak terhindarkan. Salah satu obat yang sering diberikan adalah

antibiotik.

Untuk memberikan obat antibiotika pada wanita hamil harus benar-benar

dipertimbangkan antara manfaat dan kerugiannya. Pertama-tama harus dilihat dan

diperhatikan frekuensi anomali janin. Diantara berbagai antibiotika, hanya beberapa kelas

yang merugikan jika digunakan selama kehamilan. Tapi, pengetahuan tentang sebagian besar

antibiotika masih terbatas. Ini bisa dilihat dari  peringatan yang dicantumkan oleh produsen

antibiotika, untuk tidak memberikan obat saat hamil, terutama pada trisemester pertama.

Kategori Obat Antibiotika Terhadap Kehamilan

Hanya sedikit data yang tersedia mengenai kemanan obat antibiotika terhadap janin. The

US Food and Drug Administration (FDA) telah mengelompokkan semua antibiotika

berdasarkan risiko penggunaannya pada wanita hamil. Kategori tersebut adalah sebagai

berikut :

1.      Kategori A : Studi pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko pada ibu dan fetus.

Hanya sedikit obat yang masuk kelompok ini, diantaranya adalah Nystatin vaginal

(Mycostatin).

2.      Kategori B : Meskipun studi hewan percobaan menunjukkan tidak ada risiko, namun studi

pada manusia tidak adekuat atau studi pada hewan mencatat ada toksisitas tapi studi pada

manusia tidak menunjukkan adanya risiko.

3.      Kategori C : Studi pada hewan menunjukkan toksisitas tapi studi pada manusia tidak

adekuat.

4.      Kategori D : Ada bukti berisiko pada manusia.

5.      Kategori X : Ada laporan menyebabkan abnormalitas fetus pada manusia.

Obat-obat antibiotik yang perlu perhatian khusus atau tidak boleh diminum untuk ibu

hamil dan menyusui adalah :

1.      Golongan Aminoglikosida (biasanya dalam turunan garam sulfate-nya)

Page 10: 0bat Anti Jamur

seperti amikacin sulfate, tobramycin sulfate, dibekacin sulfate, gentamycin sulfate,

kanamycin sulfate, dan netilmicin sulfate.

2.      Golongan Sefalosporin

seperti : cefuroxime acetyl, cefotiam diHCl, cefotaxime Na, cefoperazone Na, ceftriaxone Na,

cefazolin Na, cefaclor dan turunan garam monohydrate-nya, cephadrine, dan ceftizoxime Na.

3.      Golongan Chloramfenicol

seperti : chloramfenicol, dan thiamfenicol.

4.      Golongan Makrolid

seperti : clarithomycin, roxirhromycin, erythromycin, spiramycin, dan azithromycin.

5.      Golongan Penicillin

seperti : amoxicillin, turunan tridydrate dan turunan garam Na-nya.

6.      Golongan Kuinolon

seperti : ciprofloxacin dan turunan garam HCl-nya, ofloxacin, sparfloxacin dan norfloxacin.

7.      Golongan Tetracyclin

seperti : doxycycline, tetracyclin dan turunan HCl-nya (tidak boleh untuk wanita hamil), dan

oxytetracylin (tidak boleh untuk wanita hamil).

 Antibiotika banyak digunakan secara luas pada kehamilan. Antimikroba adalah obat

yang digunakan untuk memberantas infeksi mikroba pada manusia. Sedang antibiotika adalah

senyawa kimia yang dihasilkan oleh mikroorganisme (khususnya dihasilkan oleh fungi) atau

dihasilkan secara sintetik yang dapat membunuh atau menghambat perkembangan bakteri dan

organisme lain.

Infeksi merupakan penyebab utama kematian prematur pada bayi. Meskipun terapi

profilaksis antibiotik belum terbukti bermanfaat, pemberian obat-obat antibiotik kepada ibu

hamil dengan ketuban pecah dini dapat memperlambat kelahiran dan menurunkan insidens

infeksi (Lamont dkk, 2001). Kehamilan akan mempengaruhi pemilihan antibiotik. Umumnya

penisilin dan sefalosporin dianggap sebagai preparat pilihan pertama pada kehamilan, karena

pemberian sebagian besar antibiotik lainnya berkaitan dengan peningkatan risiko malformasi

pada janin. Bagi beberapa obat antibiotik, seperti eritromisin, risiko tersebut rendah dan

Page 11: 0bat Anti Jamur

kadang-kadang setiap risiko pada janin harus dipertimbangkan terhadap keseriusan infeksi

pada ibu. Besarnya reaksi toksik atau kelainan yang ditimbulkan oleh antibiotika dipengaruhi

oleh besarnya dosis yang diberikan, lama dan saat pemberian serta sifat genetik ibu dan janin.

Page 12: 0bat Anti Jamur

Fluconazole

Fluconazole (Diflucan™) adalah bahan/zat anti jamur sintetis yang dapat digunakan untuk pengobatan infeksi Candida albicans dan infeksi jamur lainnya. Khususnya bagi ibu menyusui, dapat digunakan untuk pengobatan terhadap infeksi Candida berulang pada puting, dan untuk infeksi Candida pada saluran ASI.

Infeksi Candida pada puting dan saluran ASI

Infeksi Candida pada puting dapat terjadi kapan saja ketika ibu menyusui. Candida albicans menyukai area yang hangat, lembab, dan gelap. Secara normal jamur ini memang hidup di kulit kita dan area yang lain, dan 90% bayi terkolonisasi olehnya dalam beberapa jam setelah kelahiran. Dan seperti kuman lain yang hidup di badan kita secara normal, dapat menjadi masalah hanya pada keadaan tertentu.

Infeksi Candida pada kulit atau selaput lendir lebih mungkin terjadi ketika keutuhan kulit atau selaput lendir rusak—salah satu alasan mengapa pelekatan yang baik sejak hari pertama sangat penting. Banyak infeksi Candida, mungkin, tidak akan terjadi jika ibu tidak menderita lecet puting dan luka kulit di bagian puting dan areola. Lelehan cairan yang sering terjadi pada retak puting mendorong Candida albicans berubah dari bentuk yang tidak berbahaya menjadi bentuk ragi.

Penggunaan antobiotik secara luas juga mendorong pertumbuhan berlebih Candida albicans. Banyak ibu dan bayinya (ibu hamil, ibu bekerja, dan ibu baru) mendapatkan antibiotika, yang kadang-kadang (diberikan) dengan pertimbangan yang sangat minim.

Diagnosis infeksi Candida pada puting dan/atau saluran ASITidak ada tes (laboratorium) yang bisa membantu menegakkan diagnosis terhadap Candida. Contoh biakan positif dari puting tidak (belum tentu) membuktikan bahwa sakit/nyeri yang dirasakan disebabkan oleh Candida. Pun contoh biakan negatif belum tentu berarti sakit/nyeri tersebut bukan disebabkan oleh Candida. Cara terbaik untuk menegakkan diagnosis berdasarkan riwayat penyakit.

Ada atau tidaknya infeksi Candida pada bayi juga tidak membantu (bukan penentu). Bayi bisa menderita sariawan/guam di seluruh bagian mulutnya, tapi ibunya tidak merasa sakit. Seorang ibu dapat menderita gejala klasik/penting infeksi Candida, namun bayinya tidak menderita sariawan atau ruam popok.

Gejala khas infeksi Candida pada puting adalah:

Page 13: 0bat Anti Jamur

Sakit/nyeri puting yang muncul setelah periode menyusui bebas-nyeri. Meskipun ada beberapa penyebab lain ‘nyeri puting kemudian’, infeksi Candida adalah yang paling umum. Namun demikian, nyeri puting karena Candida dapat dimulai tanpa jeda menyusui bebas-nyeri.

Nyeri puting seperti terbakar yang terus berlanjut selama menyusui, terkadang berlanjut terus setelah menyusui selesai.

Nyeri di payudara yang terasa ‘menusuk’ atau ‘terbakar’ dan menembus hingga bagian punggung dan bahu ibu. Sakitnya biasanya semakin terasa menjelang akhir waktu menyusui, dan terus bertambah setelah menyusui selesai. Biasanya juga semakin terasa ketika malam hari. Nyeri ini dapat terjadi tanpa nyeri puting sama sekali.Mengobati (Tindakan terhadap) Infeksi Candida

Pendekatan pertama untuk mengobati infeksi ini adalah dengan menggunakan Salep Puting Serbaguna. Kemudian jika salep ini saja tidak berpengaruh, ibu dapat menambahkan Ekstrak (Sari) Biji Grapefruit (sejenis jeruk) dan/atau GentianViolet (lihat lembar Gentian Violet and Candida Protocol) secara topical. Cara ini aman, bekerja cepat dan hampir selalu berhasil meskipun sepertinya ada penurunan efektifitas Gentian Violet beberapa tahun terakhir ini. Atas dasar ini, sekarang kami menggunakan kombinasi salep (SPS) dan gentian violet dan juga ekstrak biji Grapefruit. Respon yang baik terhadap gentian violet membuktikan bahwa nyeri puting disebabkan oleh Candida, karena hanya sedikit (jamur) yang bereaksi terhadap gentian violet. Hal ini juga membenarkan penggunaan fluconazole hanya jika diperlukan. Meskipun tindakan di atas tidak menolong, fluconazole jangan digunakan secara tunggal sebagai pengobatan terhadap luka puting. Dapat ditambahkanpada pengobatan terhadap luka puting, tapi bukan pengganti. Saya (opa Jack) tidak menemukan fakta bahwa nystatin bermanfaat dalam pengobatan terhadap mulut bayi atau terhadap puting ibu. Krim clotrimazole tunggal pun bukan pengobatan yang efektif menurut saya, tapi banyak orang jelas-jelas merasa tidak demikian.

Fluconazole untuk Nyeri pada Payudara atau Sakit pada Puting yang Resisten

Fluconazole adalah bahan antijamur yang dapat dikonsumsi secara sistemik (lewat mulut atau intravena). Bahan ini menghentikan jamur (seperti Candida albicans) berkembang biak, tapi tidak benar-benar mematikan jamur. Kenyataan inilah yang membuat efeknya baru terasa setelah beberapa hari. Fluconazole berbentuk bubuk tersedia,dan dapat dicampur dengan Salep Puting Serbaguna sebagai pengganti bubuk miconazole.

Efek Samping

Page 14: 0bat Anti Jamur

Umumnya fluconazole dapat ditoleransi dengan baik, meskipun demikian tidak ada yang namanya obat tanpa efek samping. Perhatian terhadap cedera liver adalah hal yang sedikit berlebihan karena komplikasi ini cukup langka dan biasanya terjadi pada mereka yang juga mengkonsumsi obat-obatan lain, mereka yang telah mengkonsumsi fluconazole selama berbulan-bulan atau lebih, dan mereka yang memilikipenurunan kekebalan tubuh. Tapi itu semua adalah kemungkinan yang harus diperhatikan, dan kalau sampai terjadi dapat menjadi serius.

Muntah, diare,nyeri perut dan ruam kulit adalah efek samping yang paling umum. Efek samping ini biasanya tidak parah, dan jarang harus menghentikan pengobatan karena efek samping ini. Reaksi alergi mungkin bisa timbul, namun tidak umum. Telepon atau email segera jika Anda mempunyai pertanyaan tentang (gejala efek samping) ini.

Fluconazole di dalam ASI

Fluconazole memang muncul di dalam ASI karena memang seharusnya demikian, karena untuk mengobati infeksi pada saluran ASI dan puting. Lebih superior jika dibandingkan dengan ketoconazole,yang masuk ke dalam ASI dalam jumlah yang sangat minim. Bayi pun akan mendapatkan sedikit, namun (jangan khawatir) karena obat ini sekarang disarankan pula untuk mengobati  infeksi jamur ringan pada bayi. Belum ada laporan mengenai komplikasi bayi terhadap adanya paparan fluconazole dalam ASI. Teruskan menyusui ketika menggunakan fluconazole, meskipun Anda diharuskan berhenti menyusui.

Dosis fluconazole

Jamur candida albicans belajar kebal terhadap fluconazole, dan dosis yang kami gunakan meningkat setelah beberapa tahun. Hanya beberapa tahun yang lalu, dosis 100 mg per hari selama 10 hari menyembuhkan 90% perempuan dari gejalanya. Sekarang kami menemukan bahwa dosis ini kurang memadai. Untuk kasus-kasus kebal, bahan antijamur yang lebih baru yaitu itraconazole, dapat digunakan meskipun bukan jawaban (terhadap kasus-kasus tersebut) juga tidak mempunyai efek yang sangat kuat melawan Candida.

Resep (untuk) Anda akan berupa 400 mg fluconazole sebagai dosis pertama, dilanjutkan oleh 100 mg dua kali sehari sampai bebas nyeri selama seminggu penuh, biasanya berarti minimal (dikonsumsi) selama dua minggu. Berdasarkan pengalaman kami, ini merupakan jaminan untuk mencegah kekambuhan. Kalau Anda mengalami nyeri puting, lanjutkan dengan ‘Salep Puting Serbaguna’ (dengan atau tanpa gentian violet dan sari biji grapefruit/sejenis jeruk) sambil mengkonsumsi fluconazole. Bagaimanapun, meski sebagian besar ibu hanya membutuhkan 2 minggu pengobatan biasa, beberapa ibu membutuhkan waktu yang lebih lama. Terkadang bahkan perlu 7-10 hari hanya untuk merasa bahwa sakitnya mulai berkurang. Hubungi kami (atau konselor

Page 15: 0bat Anti Jamur

laktasi Anda) jika tidak ada gejala sembuh (berkurangnya nyeri) dalam 7 hari. Jika tidak ada gejala sembuh sama sekali dalam 10 hari, sangat mungkin fluconazole bukan pengobatan yang sesuai. Untuk kasus yang sudah sangat kebal kami menggunakan 100 mg tiga kali sehari selama 1 minggu. 

Terkadang bermanfaat jika bayi juga ikut diobati. Dosis untuk bayi adalah 6 mg/kg berat bayi sebagai pemberian pertama, diikuti oleh 3 mg/kg/hari sekali minum dengan periode yang sama dengan ibunya. Lebih baik sebelumnya bayi diobati dengan oral probiotik (lihat lembarCandida Protocol). Pengobatan ini mudah dilakukan dan relatif murah. Sedikit bubuk probiotik dibubuhkan di ujung jari ibu yang sudah dibasahi, kemudian biarkan bayi menghisapnya selama beberapa detik sebelum menyusu. Lakukan ini 2x sehari selama 4-7 hari cukup untuk mengobati bayi yang menderita sariawan.

Pertanyaan? Pertama-tama kunjungi laman nbci.ca atau drjacknewman.com. Jika informasi yang Anda butuhkan tidak ada, klik Contact Usdan tulis pertanyaan Anda ke dalam email. Informasi juga tersedia di dalam Dr. Jack Newman's Guide to Breastfeeding (atau The Ultimate Breastfeeding Book of Answers); dan/atau DVD kami, Dr. Jack Newman's Visual Guide to Breastfeeding (tersedia dalam bahasa Perancis atau dengan teks dalam bahasa Spanyol, Portugis dan Itali); dan/atau The Latch Book and Other Keys to Breastfeeding Success; dan/atau L-eat Latch and Transfer Tool; dan/atau GamePlan for Protecting and Supporting Breastfeeding in the First 24 Hours of Life and Beyond.

untuk membuat perjanjian dengan klinik kami kunjungi www.nbci.ca. jika Anda kesulitan mengirim email atau mendapat akses internet, hubungi (416) 498-0002.