09sumber cahaya buatan
DESCRIPTION
A Presentation Slides of Artificial Lighting. This slides was used in architecture class. Made by our lecturer.TRANSCRIPT
EVOLUSI SUMBER CAHAYA BUATAN
LAMPU BERASAL DARI KATA LAMPAS ( YUNANI ) OBOR MENYALA
70.000 SM CARA MEMBUAT API
ABAD XV LILIN LEBAH,MINYAK HEWAN/TUMBUHAN
ABAD XVII GAS DARI BATU BARA
ABAD XIX LAMPU PIJAR / INCADESCENT LAMP
HINGGA KINI PERKEMBANGAN PESAT : FLOURESCENT, HALOGEN, NATRIUM, MERCURY, FIBER OPTIC, DLL.
MASA DEPAN KRISIS ENERGI PERLU INOVASI BARU UTK. EFISIENSI
• Incandescent Lamps• Fluorescent Lamps• Halogen Lamps• HID ( High Intensity Discharge )
Lamps• Sumber Cahaya lain
VARIASI JENIS SUMBER CAHAYA BUATAN
Spektrum cahaya dari berbagai sumber:
cahaya alami TL – white High Pressure Mercury
Metal Halide Low Pressure SodiumHigh Pressure Sodium
INCANDESCENT LAMPS
Efisiensi Luminous rendah ( ± 10 – 20 lumen/watt )
tapi dapat menjadi makin baik jika nilai watt-nya bertambah besar
Umur pendek ± 2000 jam
Color Rendering baik ( 90 – 100 )
Color Temperatur rendah ( 2500 – 3000oK )
Keunggulan dan Kekurangan Incandescent Lamp
Biaya awal relatif lebih murah
rapid start
Instalasi mudah
Dimming capable
Color rendering index tinggi
Efisiensi rendah tidak hemat energi
Umur lampu pendek biaya pemeliharaan besar
Sensitif terhadap perubahan voltage
Silau dan Panas
Jadi umumnya penggunaan Lampu Pijar, terbatas untuk:
1. Penggunaan yang jarang, dalam jangka waktu yang pendek
2. Bila proses dimming diperlukan
3. Bila dibutuhkan sumber cahaya titik
4. Jika biaya awal mininum diperlukan
5. Untuk efek-efek pencahayaan tertentu
FLUORESCENT LAMPS
Warna cahaya tergantung pada komposisi zat fluorescent-nyaUmur lampu (± 6000 jam nyala) tergantung juga pada jam nyala per start (standar 3 jam nyala/ start),Lumen output dengan cepat berkurang pada 100 jam nyala pertama, setelah itu akan berkurang dengan sangat lambatEfisiensi ± 44 – 80 lumen/ watt tergantung pada arus listrik operasional dan penggunaan fosfornya. Jenis warm-white paling efisien, diikuti oleh jenis: cool white, white, daylight, kemudian coloured lampVoltage, tidak mempengaruhi umur lampu tidak sensitif (karena menggunakan ballast)
VARIASI LAIN FLUORESCENT LAMPS
SL LAMPSColour Temp 2700K-6500KRa 85
PLE-C LAMPSColour Temp 2700K-6500KRa 85
PLE-T LAMPSColour Temp 2700K-6500KRa 85
Keunggulan dan Kekurangan Fluorescent Lamp
Umur panjang Biaya relatif murahEfisiensi luminous cukup tinggiColor Rendering cukup tinggi (≥ 85)Cahayanya diffus tidak menim-bulkan pembayangan dan mereduksi efek silauTersedia dalam berbagai ukuran , warna/ color appearance, bentuk, color temperature, dan brightness yang sangat berragamTidak sensitif terhadap perubahan voltase
Ukuran relatif lebih besar Perlu ballast / starterTidak mudah di-dim (dimming )
perlu peralatan yang khusus
mahalMenimbulkan suara dengung Menimbulkan efek getar/ kedip
disebut stroboscopic effect
HALOGEN LAMPS
-Umur Lampu 4000 JAM-COLOR TEMPERATURE 3200 K-Color Rendering Index sempurna-Rapid start-Efisiensi luminous hampir sama dengan lampu pijar 22-30Lm/watt-Silau dan panas
VARIASI LAIN - HALOGEN LAMPS
LOW-VOLTAGE HALOGENColour Temp 3000KRa 100
DOUBLE ENVELOPE HALOGENColour Temp 2900KRa 100
PAR HALOGENARa 100
HID LAMPS
HIGH PRESSURE MERCURY LAMPS
Umur lampu cukup panjang (± 24.000 jam nyala dengan dasar 10 jam/ start)
Koreksi warna sangat diperlukan. Karena cahaya biru-hijau yang dipancarkan akan merubah semua warna obyek yang disinari. Untuk mengkoreksi warna ditambah dengan lapisan fosfor, agar sinar UV di-reradiasi pada daerah merah
Efisiensi Luminus: ± 50 – 60 lumen/ watt
Sangat peka terhadap perubahan voltase listrik (idealnya tidak boleh menyimpang ≥ 2,5 – 5% dari voltase desain) cepat rusak/ berkurang umurnya. Untuk men-stabil-kan voltase, dipergunakan ballast
non-rapid start perlu waktu 7 – 8 menit untuk mencapai output penuh
Color rendering index nya, tidak begitu baik (± 15 – 45). Yang paling baik nilai Ra nya adalah HPL Comfort, dengan Ra = 52
HID LAMPS
HIGH PRESSURE SODIUM LAMPS
Strukturnya agak berbeda dengan lampu merkuri dan metal halide, tapi memiliki kelebihan pada penyerapan spektral dari sodium pada tekanan tinggi sehingga menghasilkan warna resultan kuning yang hampir sama efeknya dengan cahaya warm-white pada lampu fluorescent
Efisiensi luminus = 85 – 140 lumen/watt
Warm up time 3 -4 menit
Tidak sensitif terhadap perubahan voltase
Color Temperature ± 2000o K
Color Rendering Index, tidak begitu baik (poor to moderate)
HID LAMPS
METAL HALIDE LAMPS
Adalah lampu Merkuri + bubuk metal (seperti: Thallium, Indium, atau Sodium) sehingga cahaya dapat di re-radiasi pada frekuensi lain diluar frekuensi warna dasar lampu Merkuri
Efisiensi bertambah, tapi mengurangi umur lampu hingga 60%
Warna yang dihasilkan lebih hangat jika dibandingkan dengan lampu Merkuri
Umur nyala lampu mencapai 7.500 – 15.000 jam,
Sensitif terhadap perubahan voltase,
Waktu start mencapai 2 – 3 menit
Efisiensi luminus 61 – 94,5 lumen/ watt,
Color Rendering Index Ra = 68 – 92
Color Temperature 3000 – 5600oK
QL Induction Lamp System
Bola lampu berisi campuran gas murni dan uap merkuriBagian dalam bola lampu diberi lapisan fluorescent untuk mengubah sinar ultra violet menjadi cahaya tampak Umur mencapai 60.000 jam CRI sangat baik (> 80) Warna Cahaya: cool white ( 3000oK) & warm-white (4000oK) Efisiensi luminous ± 67 - 70 lumen/ watt
• tabung kaca atau serat fiber, yang mentransmisikan cahaya lampu
• Serat fiber-nya sendiri tidak meneruskan listrik bila seberkas sinar melalui-nya, maka sinar akan diteruskan hingga ke ujung yang lain
• Dapat diletakkan pada daerah basah ( kolam/ air mancur) / daerah yang rawan beban (misalnya: trotoar / jalan/ tempat parkir)
• CRI 60 – 100• Life time 3500 – 9000 jam nyala• Color Temperature 3000 – 8500oK
Fiber Optics
• LASER merupakan kependekan dari: Light Amplification by Stimulated Emission of Radiation,
• Menghasilkan cahaya monokromatik dapat menghasilkan gambar 3 dimensi yang bergerak di ruangan atau pada layar, dengan bantuan komputer atau gerak mekanikal
• Holography adalah fotografi dibawah sinar laser gambar akan terlihat 3 dimensi bila disinari dengan arah yang tepat
Laser Beam & Holography
Kuantitas Pencahayaan Buatan
1. Metoda TITIK DEMI TITIK (POINT BY POINT METHOD)- hanya ada 1 sumber cahaya yang diperhitungkan saat itu- bidang kerja harus relatif kecil- Sumber cahaya dianggap merupakan sumber cahaya titik- Harus ada data pola distribusi cahaya ( Diagram Polar)
karena itu metoda ini dianggap tidak praktis & jarang dipergunakan
2. Metoda LUMEN mencari tingkat pencahayaan rata-rata pada bidang kerja ( pencahayaan merata / general lighting )
Faktor-faktor penentu dalam perhitungan kuantitas Pencahayaan dengan cara Lumen• Bentuk / Ukuran / dimensi dan proporsi Ruang• Pola perletakan sumber cahaya: - jumlah lampu
- jenis lampu / armatur/ pola distribusi cahaya
• Tinggi sumber cahaya terhadap bidang kerja • Faktor Refleksi Dinding & Plafon ( + Bidang Kerja) • Kuat Pencahayaan Standar sesuai aktivitas / fungsi ruang• Pengurangan cahaya lampu ada depresiasi, akibat:
- umur lampu- masa pemeliharaan- berkurangnya kebeningan gelas
lampu- debu pada lampu/ armatur- refleksi yang berkurang (dari
dinding & plafon)- penurunan tegangan daya listrik - lokasi dimana sumber cahaya
berada• Kontribusi dan distribusi cahaya alami
Perhitungan METODE LUMEN – cara sederhana
• Kuat Pencahayaan diukur pada tempat dimana tugas visual dilakukan pada BIDANG KERJA pada ketinggian 75 – 90 cm diatas permukaan lantai ruangan,
• INTENSITAS PENCAHAYAAN/ KUAT PENCAHAYAAN (E) tergantung macam/ sifat aktivitas yang dilakukan (yang diambil dari Nilai Standar/ DPMB – dalam: Lux),
FE =
A
E = Standar Kuat Pencahayaan dalam ruangan (Lux)
F = Flux Cahaya (lumen)
A = satuan luas ruangan (m2)
JUMLAH ALIRAN CAHAYA/ FLUX CAHAYA yang dibutuhkan oleh suatu
Bidang Kerja dengan luas = A m2 adalah:
F = E x A (lumen)
Sebenarnya : tidak semua cahaya lampu mencapai Bidang Kerja sebagian terpancar ke: Bidang Dinding, Plafon, Lantai, dls.
Ada pantulan (R), ada penyerapan (A),
F yang sampai pada Bidang Kerja tidak penuh = F tidak 100%
Plafon
Dinding
Bidang Kerja
Lantai
R/A
R/A R/A
R/A
Untuk menentukan Jumlah Cahaya/ Flux Cahaya yang dipergunakan harus dihitung RENDEMEN nya
TAPI UNTUK PERHITUNGAN SEDERHANA FAKTOR RENDEMEN DAPAT DIABAIKAN
EFISIENSI LAMPU
JENIS LAMPUEFISIENSI (lumen/w
att)CATATAN
LAMPU PIJAR, dengan:• Gas & kawat pijar spiral• Kawat pijar spiral ganda & bagian dalam bola lampu diburamkan
2014
Efisiensi Rendah
LAMPU HALOGEN 22 - 30
LAMPU NATRIUM:• Tekanan Rendah• Tekanan Tinggi
450100
Efisiensi Tinggi
LAMPU TL / FLORESEN;• Warm White• Daylight• White
444980
LAMPU MERKURI, dengan:• Gelas Terang• + Yodium
5683
LAMPU SODIUM, bertekanan:• Tinggi• Rendah
118185
• VARIABEL ± 10 %• ATAU SESUAI DENGAN SPESIFIKASI PABRIK BROSUR
SOAL LATIHAN
SEBUAH RUANG GAMBAR DENGAN LUAS 8 X 12 M2 DIRENCANAKAN MENGGUNAKAN ARMATUR DENGAN2 LAMPU TL @ 40 WATT DAN EFISIENSI 52 LM / WATT
BERAPA JUMLAH TITIK LAMPU YANG DIBUTUHKAN?
RENCANAKAN PERLETAKKAN TITIK LAMPU SERTA ZONING SAKLARNYA AGAR DIPEROLEHPENCAHAYAAN RUANG MERATA DAN PENYALAAN YANG SESUAI DENGAN ZONA PENCAHAYAAN SIANG HARI !
Penempatan merata (general lighting) dapat dicapai dengan aturan:
DENAH PLAFON
armatur a
a
2a
2a
b b2b 2b 2b
BILA JUMLAH LAMPU/ARMATUR TIDAK MEMUNGKINKAN UNTUK DISUSUN SECARA MERATA ( jumlah armatur yang ganjil) TAMBAHKAN DENGAN ARMATUR YANG SEJENIS dibulatkan keatas
PENEMPATAN TITIK LAMPU/ARMATUR
ZONING PENCAHAYAAN PADA WAKTU SIANG HARI
• PERHATIKAN POSISI BUKAAN JENDELA/ LUBANG CAHAYA EFEKTIF, • TENTUKAN ZONING: TERANG – GELAP• BILA ADA ZONA AKTIFITAS
4 SISI BUKAAN 2 SISI BUKAAN 1 SISI BUKAAN
ZONE III Daerah yang selalu perlu penambahan lampu
ZONE II Daerah yang perlu ditambah lampu – jika cuaca redup / mendung
ZONE I Daerah yang intensitas pencahayaannya memenuhi persyaratan
ZONING PENCAHAYAAN & ZONING SAKLAR
• ZONA I SAKLAR GROUP I• ZONA II SAKLAR GROUP II• ZONA III SAKLAR GROUP III
II
ZONA II
ZONA I
ZONA III
ZONING PENCAHAYAAN ZONING SAKLAR
LATIHAN METODA LUMEN SEDERHANALATIHAN METODA LUMEN SEDERHANA
Sebuah laboratorium identifikasi warna pada pabrik tekstil berukuran Sebuah laboratorium identifikasi warna pada pabrik tekstil berukuran lebar x panjang x tinggi (9 x 15 x 3 m3) membutuhkan perencanaan lebar x panjang x tinggi (9 x 15 x 3 m3) membutuhkan perencanaan pencahayaan buatan sebagai pendukung. pencahayaan buatan sebagai pendukung. Pilihlah dari ke empat jenis sumber cahaya buatan pada tabel di bawah Pilihlah dari ke empat jenis sumber cahaya buatan pada tabel di bawah ini agar sesuai dengan fungsi ruang! Sertakan alasan pemilihan!ini agar sesuai dengan fungsi ruang! Sertakan alasan pemilihan!Hitung berapa titik lampu yang dibutuhkan bila tiap armatur terdiri Hitung berapa titik lampu yang dibutuhkan bila tiap armatur terdiri atas 2 lampu dan buat juga penataan serta penzoningan saklar yang atas 2 lampu dan buat juga penataan serta penzoningan saklar yang sesuai!sesuai!
No Jenis Lampu Dayawatt
Eff lum.Lm/watt
Col. Temp ºK
Ra Umurjam
1 Halogen 300 40 4000 100 6000
2 Incadescent 100 20 2500 100 2000
3 Fluorescent 40 80 4000 85 6000
4 HP Mercury 60 60 3400 55 24000