09e02449.pdf
TRANSCRIPT
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA CV. JABAL RAHMAT MEDAN
SKRIPSI
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana (S1) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh :
AINUN MARDIAH LUBIS
050903032
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2009
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya serta Shalawat beriring salam juga penulis
persembahkan kepada Junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, guna memenuhi syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, yang
disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan penulis baik
mengenai materi, teknik penyusunan maupun hasil dan analisisnya. Oleh karenanya,
dengan hati terbuka penulis menerima setiap saran dan kritik dari pembaca untuk
penyempurnaan pada masa yang akan datang.
Adapun skripsi ini dapat diselesaikan hanya dengan bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sedalam-dalamnya
kepada kedua orang tuaku ayahanda tercinta Alm. Jaswir Lubis dan ibunda tersayang
Idrayanti Nasution yang telah memberikan cinta dan kasih sayangnya serta memberi
banyak nasehat dan dukungan selama penulis menjalankan studi hingga saat ini. Karya
kecil ananda persembahkan sebagai tanda bakti dan kasih sayang ananda kepada kalian.
Meskipun pada pertengahan perjalanan ananda dalam menyelesaikan skripsi ini, ayah
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
lebih dulu dipanggil oleh Allah SWT dan tidak sempat menyaksikan ananda
menyelesaikan skripsi ini, namun doa ananda akan selalu menyertai ayah dan bunda.
Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak atas segala
dukungan, pemikiran, tenaga, materi, semangat dan juga doa dari semua pihak yang telah
membantu selama penulis menjalani masa perkuliahan dan penyusunan skripsi ini,
kepada :
1. Bapak Prof. DR. M. Arif Nasution, MA selaku Dekan fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. DR. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
3. Ibu Dra. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
4. Ibu Dra. Beti Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu
dan pemikirannya dalam mengarahkan dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepada Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing dan Drs. Alwi Hasyim Batubara, M.Si
selaku dosen penguji yang bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis.
6. Kepada Kak Mega, Kak Emi, Kak Dian dan bang arja selaku pegawai pendidikan
FISIP USU yang selalu membantu penulis dalam urusan administrasi yang
berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.
7. Kepada Bapak Izhari Mawardi Nasution,, SE selaku pimpinan di CV. Jabal Rahmat
Medan yang telah membantu dan juga membimbing di dalam pelaksanaan penelitian.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
8. Untuk yang teristimewa kepada kakakku terkasih Yuliana Lubis, S.Sos yang telah
banyak memberikan semangat dan dorongan kepadaku. Dan tentunya buat adik-
adikku tersayang, Fauziah Lubis, Fitriani Lubis, Delima Sari Lubis, dan Azhar Lubis
9. Sahabat-sahabatku yang selalu bersamaku selama menjalani masa perkuliahan hingga
saat ini, Ani, Reni, Santy, Aci, Rati, Devi, Weli. Buat teman-teman magang, Fial,
pengki, Soleman dan Hajali. Terima kasih atas supportnya selama ini.
10. Teman2 An 05 Virga, Indah, Widi, Selti, Rifa, Ica dan Tias, makasih atas supportnya.
11. Terakhir untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.
Akhirnya dengan kerendahan hati penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua. Semoga Allah SWT selalu memberikan Rahmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua. Amin.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................... i
DAFTAR TABEL ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii
ABSTRAKSI .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah .......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian .............................................................................. 4
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
1.5. Kerangka Teori ................................................................................. 5
1.5.1. Budaya Organisasi ............................................................ 5
1.5.1.1. Pengertian Budaya .............................................. 5
1.5.1.2. Pengertian Organisasi ........................................... 6
1.5.1.3. Pengertian Budaya Organisasi .............................. 7
1.5.1.4. Karakteristik Budaya ......................................... 10
1.5.1.5. Fungsi Budaya Organisasi .................................. 12
1.5.1.6. Pembentukan Budaya Organisasi........................ 14
1.5.1.7.Kekuatan Budaya Organisasi ............................... 17
1.5.2. Kinerja Karyawan ........................................................... 21
1.5.2.1. Pengertian Kinerja .............................................. 21
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
1.5.2.2. Pengertian Kinerja Karyawan ............................. 22
1.5.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Karyawan ........................................................... 23
1.5.2.4 Penilaian Kinerja Karyawan ............................... 25
1.5. 2.5 Metode Penilaian Kinerja ................................... 27
1.5.2.6 Unsur-Unsur Penilaian Kinerja Karyawan .......... 30
1.5.3. Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan.. 32
1.6. Hipotesis .......................................................................... 32
1.7. Definisi Konsep ................................................................ 32
1.8. Definisi Operasional ......................................................... 33
BAB II METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 37
2.1. Bentuk Penelitian ......................................................................... 37
2.2. Lokasi Penelitian .......................................................................... 37
2.3. Populasi dan Sampel .................................................................... 37
2.4. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 38
2.5. Teknik Pengukuran Skor .............................................................. 39
2.6. Teknik Analisa Data ..................................................................... 40
BAB III: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah Umum CV. Jabal Rahmat Medan ....................................... 43
3.2 Visi dan Misi CV. Jabal Rahmat .................................................... 44
3.3 Strategi Perusahaan ........................................................................ 45
3.4 Arah Pengembangan Perusahaan .................................................... 46
3.5 Sasaran Perusahaan ........................................................................ 46
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
3.6 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................................... 46
BAB IV : PENYAJIAN DATA
4.1 Identitas Responden ....................................................................... 49
4.2 Penerapan Budaya Organisasi Pada
CV. Jabal Rahmat Medan (Variabel X) .......................................... 52
4.3 Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan
(Variabel Y) ................................................................................. 69
4.4 Klasifikasi Data .............................................................................. 81
4.5 Pengujian Untuk Korelasi Product Moment .................................... 85
4.6 Uji Signifikansi .............................................................................. 86
4.7 Koefisien Determinan .................................................................... 87
BAB V : ANALISA DATA .............................................................................. 88
BAB VI : PENUTUP
6.1 Kesimpulan ................................................................................................ 92
6.2 Saran .......................................................................................................... 93
Daftar Pustaka ................................................................................................... 95
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Distribusi Responden Berdasarkan Usia ................................................... 49
Tabel 2 : Distribusi Responden Berdasarkan Usia ................................................... 50
Tabel 3 : Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......................... 51
Tabel 4 : Distribusi Responden Menurut Masa Kerja ............................................. 51
Tabel 5 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesempatan
Berinisiatif Dalam Bekerja ....................................................................... 53
Tabel 6 : Distribusi Jawaban Responden Distribusi Jawaban Responden Tentang
Sikap Perusahaan Terhadap Saran Dan kritik Yang Diutarakan Karyawan 54
Tabel 7 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Perusahaan Terhadap Saran
Dan Kritik Yang Diutarakan Karyawan .................................................. 55
Tabel 8 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Atasan Jika Karyawan
Melakukan Kesalahan Sewaktu Melakukan Pekerjaan Yang Tingkat
Kesulitannya Lebih Tinggi ..................................................................... 56
Tabel 9 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perumusan
Standar Kerja Perusahaan ......................................................................... 57
Tabel 10 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemahaman Akan Sasaran dan
Harapan Yang Terdapat Dalam Standart Kerja Perusahaan...................... 58
Tabel 11 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Perusahaan Terhadap Unit-unit
Kerja Yang Ada ...................................................................................... 59
Tabel 12 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Atasan Kepada Karyawan
Dalam Bekerja ........................................................................................ 60
Tabel 13 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perumusan Peraturan-Peraturan
Yang Digunakan Untuk Mengendalikan Perilaku Karyawan ................... 61
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tabel 14 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepatuhan Terhadap Peraturan
Walaupun Tidak Diawasi ........................................................................ 62
Tabel 15 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Berusaha Bekerja Dengan Sungguh-
Sungguh Demi Kepentingan Perusahaan ................................................. 63
Tabel 16 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Kebijakan-Kebijakan
Yang Mengatur Sistem Imbalan .............................................................. 64
Tabel 17 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Sistem Imbalan Yang Didasarkan
Atas Keberhasilan Pekerjaan Dapat Mendorong Karyawan Untuk Bekerja
Lebih Maksimal Lagi ............................................................................. 65
Tabel 18 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Sering Konflik Terjadi Di
Dalam Perusahaan .................................................................................. 66
Tabel 19 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sikap Perusahaan Jika Terjadi
Konflik ................................................................................................... 66
Tabel 20 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Komunikasi Yang Terjalin Dalam
Perusahaan Apakah Dibatasi Dalam Konteks Formal .............................. 67
Tabel 21 : Distribusi Jawaban Responden Tentang setiap Kebijakan Yang Diambil
Perusahaan Yang Disosialisasikan Kepada Karyawan ............................ 68
Tabel 22 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kualitas Kerja Dengan
Yang Diharapkan Perusahaan .................................................................. 69
Tabel 23 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kuantitas Kerja Dengan
Yang Diharapkan Perusahaan .................................................................. 70
Tabel 24 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuain Target Waktu Dengan
Yang Diharapkan Perusahaan ................................................................. 71
Tabel 25 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kemampuan Kerja
Karyawan Dengan Yang Diharapkan Perusahaan .................................... 72
Tabel 26 : Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan Untuk Memberikan
Ide-Ide Untuk Mengatasi Permasalahan Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan
Tugas ...................................................................................................... 73
Tabel 27 : Distribusi Jawaban Responden Apakah Ide-Ide Tersebut Dapat Membantu
Mengatasi Permasalahan Yang Terjadi .................................................... 74
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tabel 28 : Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tanggung Jawab Yang Dimiliki
Sesuai Dengan Wewenang Yang Diberikan ............................................. 75
Tabel 29 : Distribusi Jawaban Responden Dalam Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan
Sesuai Dengan Komitmen ....................................................................... 76
Tabel 30 : Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Mematuhi Prosedur Kerja
Yang Berlaku Dalam Perusahaan ........................................................... 77
Tabel 31 : Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Disiplin Mematuhi Jam Kerja
Yang Telah Ditetapkan Perusahaan ......................................................... 78
Tabel 32 : Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Menyalahgunakan Wewenang
Yang Diberikan .......................................................................................... 79
Tabel 33 : Distribusi Jawaban Responden Apakah Setuju Jika Kejujuran Menjadi
Modal Utama Yang Harus Dimiliki Setiap Karyawan ................................ 80
Tabel 34 : Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Mengutamakan Kepentingan
Perusahaan Daripada Kepentingan Pribadi .............................................. 81
Tabel 35 : Distribusi Frekuensi Klafikasi Jawaban Responden Untuk Budaya
Organisasi Variabel X .............................................................................. 82
Tabel 36 : Distribusi Frekuensi Klafikasi Jawaban Responden
Untuk Kinerja Karyawan ......................................................................... 84
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
DAFTAR LAMPIRAN
1. Nilai Jawaban Melalui Kuesioner (Variabel X)
2. Nilai Jawaban Melalui Kuesioner (Variabel Y)
3. Tabel Nilai-Nilai r Product Moment
4. Tabel Nilai-Nilai Distribusi T
5. Kuesioner
6. Syarat Pengajuan Judul Skripsi
7. Permohonan Judul Skripsi
8. Penunjukan Dosen Pembimbing
9. Undangan Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi
10. Jadwal Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi
11. Berita Acara Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi
12. Daftar Hadir Peserta Seminar Proposal Usulan Penelitian Skripsi
13. Surat Rekomendasi/Izin Penelitian dari FISIP USU
14. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari CV. Jabal Rahmat Medan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
ABSTRAKSI
PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN Pada CV. Jabal Rahmat Medan
Nama : Ainun Mardiah Lubis NIM : 050903032 Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen : Ilmu Administrasi Negara Pembimbing : Dra.Beti Nasution M.Si
CV. Jabal Rahmat Medan sebagai salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang percetakan, kontraktor dan leveransir dihadapkan pada era yang semakin terbuka persaingannya. Dengan semakin pesatnya persaingan di bidang kontraktor, percetakan dan leveransir, mengakibatkan adanya kecendrungan penurunan pangsa pasar yang diraih oleh CV. Jabal Rahmat. Penurunan produktivitas ini tentunya tidak terlepas dari penurunan kinerja karyawan. Karena pada dasarnya karyawan adalah pelaksana kerja di dalam perusahaan. Kemudian, perusahaan juga menilai terjadinya penurunan produktivitas perusahaan juga diakibatkan oleh tingkat disiplin karyawan yang rendah. Misalnya, karyawan sering datang terlambat, cuti tanpa alasan yang jelas, lambat di dalam melaksanakan pekerjaan, etos kerja yang rendah serta kurang harmonisnya hubungan antar karyawan di dalam perusahaan.
Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan. Dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan.
Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode analisa kuantitatif. Sedangkan teknik analisa data yang digunakan adalah teknik korelasi antar variabel untuk membuktikan adanya pengaruh dari budaya organisasi dengan kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dan dilanjutkan dengan menganalisa data yang diperoleh, maka hasilnya adalah bahwa terdapat hubungan yang sedang antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan sebesar 0,463. Berdasarkan uji hipotesis yang diperoleh nilai positif sebesar 2.860, hal ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan dengan tingkat pengaruh 21.43%. Sehingga hipotesis yang menyatakan ada pengaruh antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan dapat diterima. Keyword : budaya, organisasi, kinerja, karyawan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
AFTA (Asian Free Trade Association) yang berlaku sejak tahun 2003 menandai
dimulainya pasar bebas atau pasar global. Tujuan diberlakukannya pasar bebas ini untuk
mengefektifkan dan mengefisienkan perdagangan internasional. Globalisasi dan
kedatangan era perubahan dalam menghadapi perdagangan bebas merupakan tantangan
serius bagi para pemimpin dalam mengelola organisasi. Dalam mengahadapi perubahan,
diperlukan kehati-hatian untuk dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dan
sekaligus menjaga kelangsungan organisasi agar mampu bertahan hidup.
Dalam konteks menjaga dan mengelola organisasi agar mampu bertahan hidup,
peran sumber daya manusia (SDM) mempunyai kedudukan yang sentral. Hal tersebut
didasari oleh suatu pemikiran bahwa sumber daya manusia sebagai salah satu faktor
produksi merupakan unsur utama dalam menciptakan dan merealisasikan peluang bisnis.
Untuk meningkatkan perannya sebagai salah satu faktor produksi dalam perusahaan
memiliki motivasi berprestasi. Karena salah satu karakteristik yang mempengaruhi
prestasi kerja atau kinerja SDM adalah motivasi berprestasi tersebut.
Kinerja sendiri adalah tingkat pencapaian hasil atau pelaksanaan tugas tertentu.
Menurut Jackson dan Morgan dalam Tjandra (2005:38) kinerja pada umumnya
menunjukkan tingkat tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang hendak dicapai.
Sedangkan menurut Rue dan Bryan dalan Tjandra (2005:38) kinerja didefenisikan
sebagai tingkat pencapaian hasil serta merupakan tingkat pencapaian tujuan perusahaan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
secara berkesinambungan. Suatu organisasi baik itu pemerintah maupun swasta dalam
menetapkan suatu tujuan yang telah ditetapkan harus melalui sarana dalam bentuk
organisasi yang digerakkan oleh sekelompok orang yang berperan aktif dalam mencapai
tujuan organisasi yang bersangkutan. Tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan
karena upaya para individu yang terdapat pada organisasi tersebut. Dengan kata lain,
kinerja individu berhubungan dengan kinerja organisasi.
Hal inilah yang disadari oleh CV. Jabal Rahmat sebagai salah satu organisasi
bisnis di Indonesia. Sebagai salah satu perusahaan milik swasta yang bergerak di bidang
kontraktor, percetakan dan leveransir, CV. Jabal Rahmat memiliki tujuan untuk
memajukan perusahaan sehingga mampu bersaing dengan perusahaan lain. Dengan
semakin pesatnya persaingan di bidang kontraktor, percetakan dan leveransir,
mengakibatkan adanya kecendrungan penurunan pangsa pasar yang diraih oleh CV. Jabal
Rahmat.
Penurunan produktivitas ini tentunya tidak terlepas dari penurunan kinerja
karyawan. Karena pada dasarnya karyawan adalah pelaksana kerja di dalam perusahaan.
Kemudian, perusahaan juga menilai terjadinya penurunan produktivitas perusahaan juga
diakibatkan oleh tingkat disiplin karyawan yang rendah. Misalnya, karyawan sering
datang terlambat, cuti tanpa alasan yang jelas, lambat di dalam melaksanakan pekerjaan,
etos kerja yang rendah serta kurang harmonisnya hubungan antar karyawan di dalam
perusahaan.
Hal ini harus menjadi perhatian CV.Jabal Rahmat yang bertekat untuk tetap eksis
dalam pasar global ini. Apalagi dengan munculnya pesaing-pesaing di bidang yang sama
dengan jumlah karyawan dan produktivitas yang lebih besar yang masing-masing
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
berlomba meningkatkan kinerjanya menjadi perusahaan yang mampu bersaing di pasar
global.
Untuk itu, CV. Jabal Rahmat harus memiliki budaya organisasi yang kuat dan
mendukung perubahan yang terjadi dan dapat mengikat seluruh karyawan agar dapat
meningkatkan kinerjanya sesuai dengan misi yang ingin dicapai. Dengan motto kepuasan
pelanggan adalah yang utama merupakan asumsi dasar dan keyakinan yang senantiasa
harus diteguhkan oleh setiap karyawan CV. Jabal Rahmat. Karena hanya dengan
memberikan yang terbaik kepada pelanggan, CV. Jabal Rahmat mampu mempertahankan
keberadaan dan kelangsungan hidupnya.
Budaya perusahaan ini harus menjiwai seluruh karyawan CV. Jabal Rahmat ke
depan dan memberikan karakter khas serta menjadi salah satu penentu daya saing
perusahaan ke depan. Sehingga dengan budaya organisasi yang kuat dan kokoh
diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan karyawan yang nantinya akan berpengaruh
terhadap produktivitas yang dihasilkan karyawan serta dapat mempererat individu-
individu yang ada di dalam perusahaan sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku
individu yang pada akhirnya dapat mengahsilkan kinerja maksimal demi peningkatan
kinerja perusahaan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk mengangkat
judul “PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DI CV. JABAL RAHMAT MEDAN”.
1.2. Perumusan Masalah
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Agar penelitian ini menjadi lebih mudah dan agar memiliki arah yang jelas, maka
terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya.
Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah : “Seberapa
Besar Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat
Medan?”
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui budaya organisasi pada CV. Jabal Rahmat Medan.
2. Untuk mengetahui kinerja karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan.
3. Untuk mengetahui pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di CV.
Jabal Rahmat Medan.
1.4. Manfaat Penelitian
Selain untuk mencapai tujuan penelitian, maka suatu penelitian harus mempunyai
manfaat yang jelas. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi penulis adalah untuk dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama proses
perkuliahan serta menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan.
2. Bagi FISIP USU, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Ilmu Administrasi
Negara, tentang pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.
3. Bagi perusahaan, dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang menjadi
subjek penelitian, khususnya kepada pimpinan dan karyawan di CV. Jabal
Rahmat Medan.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
1.5. Kerangka Teori
Teori merupakan kerangka yang asumsi, konsep, konstruksi, definisi dan proporsi
untuk menerangkan hubungan antar konsep (Singarimbun, 1995:37). Kerangka teori
merupakan landasan berpikir untuk melakukan penelitian dan teori dipergunakan untuk
menjelaskan fenomena sosial yang menjadi objek penelitian. Namun karena di dalam
teori juga terkandung konsep teoritis, maka teori juga berfungsi untuk menggambarkan
realitas dunia sebagaimana yang diobservasi
1.5.1. Budaya Organisasi
1.5.1.1 Pengertian Budaya
Budaya (culture) berasal dari perkataan lain colere yang artinya mengolah,
mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah atau bertani. Atau
bisa juga diartikan sebagai segala daya dan aktivitas untuk mengolah dan mengubah
alam. Budaya merupakan nilai-nilai dan kebiasaan yang diterima sebagai acuan bersama
yang diakui dan dihormati. Budaya telah menjadi konsep penting dalam memahami
masyarakat dan kelompok manusia untuk waktu yang lama. Menurut Stoner dalam
Moeljono (2003: 16), budaya adalah gabungan kompleks asumsi,tingkah laku, cerita,
mitos, metafora dan berbagai ide lain yang menjadi satu untuk menentukan apa arti
menjadi anggota masyarakat tertentu. Sedangkan menurut Krech dalam Moeljono (2003:
16), budaya adalah sebagai suatu pola semua susunan sebagai suatu cara tradisional
dalam memecahkan masalah-masalah para anggotanya. Budaya di dalamnya juga
termasuk semua cara yang telah terorganisasi, kepercayaan, norma, nilai-nilai budaya
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
implisit, serta premis-premis yang mendasar dan mengandung suatu perintah. Menurut
Alisyahbana (dalam Supartono, 2004: 31) budaya merupakan manifestasi dari cara
berfikir, sehingga menjadikan pola kebudayaan tersebut sangat luas sebab semua tingkah
laku dan perbuatan, mencakup di dalamnya perasaan, karena perasaan juga merupakan
maksud dari fikiran. Kemudian pendapat Fieldman ( dalam Manahan,2004: 185)
menyatakan budaya terdiri dari sikap belajar, kepercayaan dan tingkah laku yang
merupakan ciri dari sebuah masyarakat, individu atau sebuah populasi.
1.5.1.2. Pengertian Organisasi
Menurut Etzioni dalam Tjandra (2005: 37) organisasi merupakan suatu bentuk
kerjasama kelompok manusia atau orang di bidang tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu. Menurut J.R. Schmerhorn dalam Tika (2006: 3), organisasi adalah kumpulan
orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Menurut Chester J. Bernard
dalam Tika (2006: 3), organisasi adalah kerjasama dua orang atau lebih, suatu sistem dari
aktivitas-aktivitas dan kekuatan-kekuatan perorangan yang dikoordinasikan secara sadar.
Organisasi memiliki ciri-ciri adanya pembagian kerja. kekuasaan dan tanggung jawab
berkomunikasi, pembagian yang direncanakan untuk mempertinggi realisasi tujuan
khusus, adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang mengawasi penyelenggaraan usaha-
usaha bersama dalam organisasi dan pengawasan, serta memiliki pengaturan personil
dalam mengatur anggotanya dalam melaksanakan tugas organisasi. Sedangkan menurut
Hendri L. Sisk (dalam Cahyani,2004: 3) mengatakan organisasi sebagai suatu kelompok
orang yang terlibat bersama- sama dalam hubungan yang resmi untuk mencapai suatu
tujuan.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Organisasi memiliki ciri-ciri adanya pembagian kerja kekuasaan dan tanggung
jawab berkomunikasi, pembagian yang direncanakan untuk mempertinggi realisasi tujuan
khusus, adanya satu atau lebih pusat kekuasaan yang mengawasi penyelenggaraan usaha-
usaha bersama dalam organisasi dan pengawasan, serta memiliki pengaturan personil
dalam mengatur anggotanya dalam melaksanakan tugas organisasi. Organisasi
sesungguhnya merupakan suatu koneksitas manusia yang bersifat resmi, ditandai oleh
aktivitas kerjasama, terintegrasi dalam lingkungan yang lebih luas, memberikan
pelayanan dan produksi tertentu dan tanggung jawab kepada hubungan dengan
lingkungannya.
1.5.1.3 Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai
suatu kebenaran oleh semua orang dalam organisasi. Budaya organisasi menjadi acuan
bersama di antara manusia dalam berinteraksi dalam organisasi. Jika orang bergabung
dalam sebuah organisasi, mereka membawa nilai-nilai dan kepercayaan yang telah
diajarkan kepada mereka.
Menurut Peter F. Drucker dalam Tika (2006: 4) budaya organisasi adalah pokok
penyelesaian masalah-masalah eksternal dan internal yang pelaksanaanya dilaksanakan
secara konsisten oleh suatu kelompok yang kemudian diwariskan kepada anggota-
anggota baru sebagai cara yang tepat untuk memahami, memikirkan dan merasakan
terhadap masalah-masalah terkait seperti di atas.
Victor S.L. Tan dalam Wibowo (2005: 349) berpendapat bahwa budaya
organisasi merupakan suatu norma yang terdiri dari keyakinan, sikap, core values dan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
pola prilaku yang dilakukan orang dalam organisasi. Keyakinan adalah semua asumsi dan
persepsi tentang sesuatu, orang dan organisasi secara keseluruhan, dan diterima sebagai
sesuatu yang benar dan sah. Core values adalah nilai-nilai dominan yang diterima di
seluruh organisasi, sedangkan pola perilaku adalah cara orang bertindak terhadap orang
lain.
Dwiyanto dalam Kurniawan (2005: 115) mendefenisikan budaya organisasi
sebuah sistem atau perangkat nilai yang memiliki simbol, orientasi nilai, keyakinan,
pengetahuan dan pengalaman kehidupan yang terinternalisasi ke dalam pikiran,
seperangkat nilai yang diaktualisasikan ke dalam sikap, tingkah laku dan perbuatan yang
dilakukan oleh setiap anggota dari sebuah organisasi.
Sedangkan menurut Edward H. Schein dalam Muchlas (2005: 531) budaya
organisasi adalah sebuah corak dari asumsi-asumsi dasar, yang ditemukan atau
dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu untuk belajar mengatasi problem-problem
kelompok dari adaptasi eksternal dan integrasi internal yang telah bekerja dengan baik.
Hal itu cukup relevan untuk dipertimbangkan sebagai suatu yang bernilai, dan oleh
karenanya pantas diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang benar untuk
berpikir, dan berperasaan dalam hubungannya dengan problem-problem tersebut.
Jadi, dari berbagai pendapat tadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian
budaya organisasi adalah perangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma
yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Menurut Edward H. Schein dalam Tika ( 2006:22 ) budaya organisasi memiliki
tiga tingkatan analisis. Adapun masing-masing tingkatan tersebut terdiri dari artifak,
nilai-nilai serta asumsi dasar. Berikut adalah penjelasan dari nilai-nilai tersebut :
1. Artifak
mencakup semua fenomena yang bisa dilihat, didengar dan dirasakan jika
seseorang berhubungan dengan sebuah kelompok baru dengan budaya yang tidak
dikenalnya. Artifak termasuk produk, jasa dan bahkan tingkah laku anggota
kelompok.
2. Nilai-nilai
Nilai-nilai solusi yang muncul dari seorang pemimpin dalam organisasi dengan
maksud memecahkan masalah-masalah rutin dalam organisasi tersebut. Nilai-nilai
dapat mencerminkan falsafah dan misi-misi organisasi, tujuan, struktur dan
larangan-larangan. Solusi-solusi ini dapat berjalan secara berkesinambungan dan
menjadi bagian dari budaya organisasi.
3. Asumsi dasar
Dalam asumsi dasar terdapat petunjuk-petunjuk yang harus dipatuhi anggota
organisasi menyangkut perilaku nyata, termasuk menjelaskan kepada anggota
kelompok bagaimana merasakan dan memikirkan segala sesuatu. Dalam hal ini,
yang termasuk asumsi dasar adalah hubungan dengan lingkungan, hakikat
mengenai kenyataan, waktu dan ruang, hakikat mengenai sifat manusia, hakikat
aktivitas manusia dan hakikat hubungan manusia. Solusi-solusi yang termasuk
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
asumsi dasar ini dimaksudkan untuk dapat menyelesaikan masalah secara
berkesinambungan dan dapat dikomunikasikan secara terus-menerus sehingga
merupakan nilai-nilai yang diandalkan. Solusi-solusi tersebut diperlukan sebagai
realitas dalam organisasi dan diyakini kebenarannya sehingga dapat menjadi
budaya organisasi.
Ketiga tingkatan analisa budaya organisasi menurut Edward H. Schein ini
membentuk pengertian dasar budaya organisasi.
1.5.1.4 Karakteristik Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah suatu sistem dari makna bersama yang dianut oleh
anggota-anggotanya dan membedakan organisasi tersebut dari organisasi lainnya. Dalam
sistem makna bersama ini terdapat seperangkat karakteristik utama yang dihargai oleh
organisasi itu. Karakteristik-karakteristik budaya organisasi menurut Stephen P. Robbin
dalam Tika (2006: 10) :
1. Inisiatif Individual
Yaitu tingkat tanggung jawab, kebebasan atau independensi yang dimiliki oleh
setiap anggota organisasi dalam mengemukakan pendapat. Inisiatif individu
tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang
menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan oganisasi atau
perusahaan.
2. Toleransi terhadap tindakan beresiko
Suatu budaya organisasi dikatakan baik apabila dapat memberikan toleransi
kepada anggota atau para karyawan untuk dapat bertindak agresif dan inovatif
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
untuk memajukan organisasi atau perusahaan serta berani mengambil resiko
terhadap apa yang dilakukannya.
3. Pengarahan
Pengarahan dimaksudkan sejauh mana organisasi atau perusahaan dapat
menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan
harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi dan tujuan organisasi, kondisi
ini dapat berpengaruh terhadap kinerja organisasi atau perusahaan.
4. Integrasi
Integrasi dimaksudkan sejauh mana organisasi atau perusahaan dapat mendorong
unit-unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Kekompakan
unit-unit tersebut dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang
dihasilkan.
5. Dukungan Manajemen
Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat memberikan
komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan.
6. Kontrol
Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma
yang berlaku dalam suatu organisasi atau perusahaan. Diperlukan sejumlah
peraturan dan tenaga pengawas yang dapat digunakan untuk mengawasi dan
mengendalikan perilaku karyawan dalam suatu organisasi.
7. Identitas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Dimaksudkan untuk sejauh mana para anggota suatu organisasi atau perusahaan
dapat mengidentifikasikan dirinya sebagai suatu kesatuan dalam perusahaan dan
bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian profesional tertentu.
8. Sistem imbalan
Sejauh mana alokasi imbalan (kenaikan gaji, promosi, dan sebagainya) didasarkan
atas dasar prestasi kerja karyawan, bukan didasarkan atas senioritas, sikap pilih
kasih dan sebagainya.
9. Toleransi terhadap konflik
Sejauh mana para karyawan didorong untuk mengemukakan konflik dan kritik
secara terbuka. Perbedaan pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi
dalam suatu organisasi atau perusahaan. Namun, perbedaan pendapat dan kritik
tersebut dapat digunakan untuk melakukan perbaikan atau perubahan strategi
untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
10. Pola komunikasi
Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal. Kadang-
kadang hirarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola komunikasi antara
atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri.
Dengan menilai organisasi berdasarkan karakteristik ini akan diperoleh gambaran
majemuk dari budaya organisasi. Gambaran ini menjadi dasar untuk persamaan
pemahaman bersama yang dimiliki oleh para anggota mengenai organisasi itu, bagaimana
urusan diselesaikan di dalamnya, dan cara para anggota berperilaku.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
1.5.1.5 Fungsi Budaya Organisasi
Tika, Moh. Pabundu (2006: 14) dalam bukunya Budaya organisasi dan
Peningkatan Kinerja Perusahaan menyatakan terdapat sepuluh fungsi utama budaya
organisasi. Pertama, sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun
kelompok lain. Batas pembeda ini karena adanya identitas tertentu yang dimiliki oleh
suatu organisasi atau kelompok yang tidak dimiliki organisasi atau kelompok lain.
Kedua, sebagai perekat bagi anggota organisasi dalam suatu organisasi. Hal ini
merupakan bagian dari komitmen kolektif dari anggota organisasi. Mereka bangga
sebagai karyawan suatu organisasi atau perusahaan. Para karyawan mempunyai rasa
memiliki, partisipasi, dan rasa tanggung jawab atas kemajuan perusahaannya. Ketiga,
mempromosikan stabilitas sistem sosial. Hal ini tergambarkan di mana lingkungan kerja
dirasakan positif, mendukung dan konflik serta perubahan diatur secara efektif. Keempat
,sebagai mekanisme kontrol dalam memadu dan membentuk sikap serta perilaku
anggota-anggota organisasi. Dengan dilebarkannya mekanisme kontrol, didatarkannya
struktur, diperkenalkannya tim-tim dan diberi kuasanya anggota organisasi oleh
organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastikan
bahwa semua orang diarahkan kearah yang sama. Kelima, sebagai integrator. Budaya
organisasi dapat dijadikan sebagai integarator karena adanya sub-sub budaya baru.
Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh adanya perusahaan-perusahaan di mana setiap
unit terdapat sub budaya baru. Keenam, membentuk perilaku bagi anggota-anggota
organisasi, dimaksudkan agar anggota-anggota organisasi dapat memahami bagaimana
mencapai tujuan organisasi. Ketujuh, sebagai sarana untuk menyelesaikan masalah-
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
masalah pokok organisasi. Budaya organisasi diharapkan dapat mengatasi masalah
adaptasi terhadap lingkungan eksternal dan masalah integrasi internal. Kedelapan,
sebagai acuan dalam menyusun perencanaan perusahaan. Fungsi budaya organisasi
adalah sebagai acuan untuk menyusun perencanaan pemasaran, segmentasi pasar,
penentuan positioning yang akan dikuasai perusahaan tersebut. Kesembilan, sebagai alat
komunikasi. Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai alat komunikasi antara atasan dan
bawahan atau sebaliknya, serta antar anggota organisasi. Budaya sebagai alat komunikasi
tercermin pada aspek-aspek komunikasi yang mencakup kata-kata, segala sesuatu yang
bersifat material dan perilaku. Kesepuluh, sebagai penghambat berinovasi. Budaya
organisasi bisa menjadi penghambat dalam berinovasi. Hal ini terjadi apabila budaya
organisasi tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang menyangkut lingkungan
eksternal dan integrasi internal.
Dengan demikian, fungsi budaya organisasi adalah sebagai perekat sosial dalam
mempersatukan anggota-anggota dalam mencapai tujuan organisasi berupa ketentuan-
ketentuan atau nilai-nilai yang harus dikatakan dan dilakukan oleh anggota-anggota
organisasi. Budaya organisasi dapat pula berfungsi sebagai kontrol atas perilaku anggota-
anggota organisasi.
1.5.1.6 Pembentukan Budaya Organisasi
Budaya organisasi tidak muncul begitu saja. Ada beberapa unsur yang
berpengaruh terhadap pembentukan budaya organisasi. Unsur-unsur tersebut adalah :
a. Lingkungan usaha
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Kelangsungan hidup organisasi ditentukan oleh kemampuan organisasi memberi
tanggapan yang tepat terhadap peluang dan tantangan lingkungan. Lingkungan
usaha merupakan unsur yang menentukan terhadap apa yang harus dilakukan
organisasi agar bisa berhasil. Lingkungan usaha yang terpengaruh antara lain
meliputi produk yang dihasilkan, pesaing, pelanggan, teknologi, pemasok,
kebijakan pemerintah dan lain-lain. Untuk itu, organisasi harus melakukan
tindakan-tindakan untuk mengatasi kondisi tersebut antara lain seperti kebijakan
penjualan penemuan baru, atau pengelolaan biaya dalam menghadapi realitas
pasar yang berbeda dengan lingkungan usahanya.
b. Nilai-nilai
Nilai-nilai adalah keyakinan dasar yang dianut oleh sebuah organisasi. Setiap
organisasi mempunyai nilai-nilai inti sebagai pedoman berpikir dan bertindak
bagi semua warga dalam mencapai tujuan atau misi organisasi. Nilai -nilai inti
yang dianut bersama oleh anggota organisasi antara lain dapat berupa slogan atau
moto yang dapat berfungsi sebagai jati diri bagi orang yang berada dalam
organisasi karena ada rasa yang berbeda dengan organisasi lainnya. Dan dapat
dijadikan harapan konsumen untuk memperoleh kualitas pelayanan yang baik.
c. Panutan atau keteladanan
Panutan bisa berasal dari pendiri perusahaan, manajer, kelompok organisasi atau
perorangan yang berhasil menciptakan nilai-nilai organisasi. Peraturan ini bisa
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
menumbuhkan idealisme, semangat dan tempat mencari petunujuk bila terjadi
kesulitan atau masalah dalam organisasi.
d. Ritual
Ritual adalah deretan berulang dari kegiatan yang mengungkapkan dan
memperkuat nilai-nilai utama organisasi itu, tujuan apakah yang paling penting,
orang-orang manakah yang penting dan mana yang dapat dikorbankan. Acara-
acara rutin ini diselenggarakan oleh organisasi-organisasi dalam rangka
memberikan penghargaan kepada anggotanya.
e. Jaringan budaya
Jaringan budaya adalah jaringan komunikasi informal yang pada dasarnya
merupakan saluran komunikasi primer. Fungsinya menyalurkan informasi dan
memberikan interpretasi terhadap informasi. Melalui jaringan informal, kehebatan
perusahaan diceritakan dari waktu ke waktu.
Dalam upaya pembentukan budaya organisasi, dilakukan proses penyesuaian
yang dikenal dengan sosialisasi, yaitu proses yang mengadaptasi para anggota organisasi.
Menurut Stephen P. Robbins dalam Moeljono (2003: 23), proses sosialisasi dapat
dikonsepkan sebagai suatu proses yang terdiri atas tiga tahap, yaitu pra-kedatangan,
perjumpaan dan metamorfosis. Pada tahap pra-kedatangan yang merupakan tahap
pertama, terjadi sebelum anggota baru bergabung dengan organisasi itu. Dalam tahap
perjumpaan, karyawan baru itu melihat seperti apa organisasi itu sebenarnya dan
menghadapi kemungkinan harapan dan kenyataan yang berbeda. Dalam tahap
metamorfosis, perubahan yang relatif tahan lama akan terjadi. Proses tiga tahap ini
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
berdampak pada produktif kerja, komitmen pada tujuan organisasi dan keputusan akhir
untuk tetap bersama anggota organisasi itu.
Budaya organisasi yang asli diturunkan dari filsafat pendirinya. Selanjutnya
budaya ini sangat mempengaruhi kriteria yang digunakan dalam proses penyeleksian
anggota organisasi. Tindakan manajemen puncak menentukan perilaku yang dapat
diterima dan yang tidak. Bagaimana karyawan harus disosialisasikan akan bergantung
kepada tingkat sukses yang dicapai dalam mencocokkan nilai-nilai karyawan baru dengan
nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi atau metode-metode sosialisasi lainnya.
Sosialisasi budaya organisasi kepada karyawan dapat dilaksanakan melalui berbagai cara
yang dinilai berhasil seperti cerita (sukses dari miskin ke kaya atau cara mengatasi
masalah organisasi), ritual (kegiatan rutin yang mengungkapkan serta memperkuat nilai-
nilai utama organisasi), lambang materi (untuk memberitahukan kepada karyawan jenis
perilaku yang dimunculkan), serta bahasa (dengan mempelajari bahasa, karyawan
membuktikan penerimaan mereka akan budaya itu).
Budaya organisasi membuat pekerjaan menjadi lebih mudah. Komitmen seluruh
anggota organisasi mulai dari pimpinan puncak sampai anggota lapis bawah merupakan
persyaratan mutlak untuk tetap terpeliharanya budaya organisasi.
1.5.1.7 Kekuatan Budaya Organisasi
Menurut Deal dan kennedy dalam Tika (2006: 108), budaya organisasi kuat
adalah pembangkit semangat yang paling berpengaruh dalam menuntun perilaku, karena
membantu para karyawan melakukan pekerjaan-pekerjaannya dengan lebih baik terutama
dalam dua hal :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
a. budaya kuat merupakan sistem peraturan informal yang menjelaskan
bagaimana orang-orang harus berperilaku setiap saat.
b. Budaya kuat membuat orang-orang merasa lebih baik dengan apa yang
mereka lakukan, sehingga mereka cenderung untuk bekerja lebih keras.
Jadi budaya organisasi yang kuat membantu perusahaan memberi kepastian
kepada seluruh individu yang ada dalam organisasi untuk berkembang bersama
perusahaan dan bersama-sama meningkatkan kegiatan usaha dalam menghadapi
persaingan.
Budaya organisasi yang lemah adalah budaya organisasi yang kurang didukung
secara luas oleh para anggotanya dan sangat dipaksakan, serta memberi pengaruh negatif
kepada organisasi karena akan memberi arah yang salah kepada para karyawannya.
Selain itu, dalam organisasi yang memiliki budaya organisasi yang lemah mudah
terbentuk kelompok yang bertentangan satu sama lainnya. Kesetiaan kepada kelompok
melebihi kesetiaan kepada organisasi dan anggota organisasi tidak segan-segan
mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok atau kepentingan diri
sendiri.
Jika hal ini terjadi pada suatu perusahaan, maka tugas-tugas tidak dapat dilakukan
dengan baik. Hal ini terlihat dari kurangnya motivasi atau semangat kerja, timbul
kecurigaan-kecurigaan, komunikasi kurang lancar, lunturnya loyalitas atau kesetiaan pada
tugas utamanya dan komitmen karyawan pada perusahaan. Akibatnya,perusahaan
menjadi tidak efektif dan kurang kompetitif.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Untuk memperkuat budaya organisasi, ada beberapa langkah kegiatan yang dapat
dilakukan oleh pimpinan organisasi. Pimpinan organisasi di sini bisa disebut pendiri,
pemimpin puncak dan para manajer :
1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi
Pimpinan organisasi perlu memantapkan nilai-nilai dasar tersebut agar dapat
dipakai sebagai pedoman berprilaku bagi karyawan. Dalam nilai-nilai budaya
perlu dijelaskan apa yang merupakan perintah atau anjuran, mana yang
merupakan larangan, kegiatan apa yang bisa mendapatkan penghargaan dan
kegiatan yang bisa mendapatkan hukuman dan sebagainya.
2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi
Arah pembinaan adalah agar nilai-nilai dasar yang menjadi budaya organisasi
dapat dipahami, dihayati, dan dilaksanakan oleh anggota-anggota organisasi
khususnya anggota baru. Pembinaan terhadap anggota organisasi dapat dilakukan
melalui bimbingan dan pelatihan.
3. Memberi contoh teladan
Dalam menanamkan dan memperkuat nilai-nilai budaya kepada anggota
organisasi, pimpinan organisasi perlu memberikan keteladanan dan kejujuran
dalam berperilaku dengan berpedoman pada nilai-nilai budaya yang telah
ditetapkan. Hal ini sangat berpengaruh dan dapat mempercepat penanaman dan
penguatan budaya organisasi kepada seluruh anggota organisasi.
4. Membuat acara-acara rutinitas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Acara-acara rutinitas seperti rekreasi bersama dapat memberikan motivasi kepada
anggota-anggota organisasi dengan keyakinan bahwa dia adalah bagian dari
keluarga besar organisasi. Selain itu, secara tidak langsung merupakan perekat
bagi anggota-anggota organisasi dalam menanamkan dan memperkuat budaya
organisasi.
5. Memberikan penilaian dan penghargaan
Pemberian penghargaan kepada anggota organisasi dapat merangsang anggota
organisasi untuk dapat berperilaku sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
ditanamkan.
6. Tanggap terhadap masalah internal dan eksternal
Masalah- masalah internal seperti tuntutan karyawan, konflik dalam organisasi
perlu diantisipasi dan ditanggapi melalui budaya organisasi dan masalah-masalah
eksternal seperti persaingan, pelanggan, penguasaan pasar, peraturan pemerintah.
7. Koordinasi dan Kontrol
Koordinasi dapat dilakukan melalui rapat-rapat resmi, atau koordinasi antar
pejabat secara berjenjang. Dan untuk mengetahui perilaku anggota-anggota
organisasi perlu dilakukan pengontrolan atau pengawasan secara berkala.
Hasil pengawasan dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk memperkuat
budaya organisasi.
Budaya organisasi yang kuat akan meningkatkan konsisten perilaku. Dalam
pengertian ini, sebuah budaya yang kuat dapat bertindak sebagai pengganti dari
formalisasi. Formalisasi yang tinggi dalam organisasi menciptakan kemampuan untuk
diramal, keteraturan dan konsisten. Budaya organisasi yang kuat dalam suatu organisasi
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
juga mencapai hasil akhir yang sama. Jadi, formalisasi dan budaya organisasi itu
dipandang sebagai dua bagian yang berbeda. Makin kuat sebuah budaya organisasi,
makin kurang kebutuhan organisasi untuk mengembangkan aturan-aturan organisasi dan
regulasi formal untuk memberi petunjuk tentang perilaku karyawan. Panduan tersebut
akan diinternalkan dalam diri para karyawan ketika mereka menerima budaya organisasi.
Budaya organisasi membantu mengarahkan sumber daya manusia pada
pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi. Selain itu, budaya organisasi akan
meningkatkan kekompakan tim antar berbagai departemen, divisi, atau unit dalam
organisasi sehingga mampu menjadi perekat yang mengikat orang dalam organisasi
bersama-sama.
Budaya organisasi membentuk perilaku karyawan dan mendorong percampuran
core values (nilai-nilai dominan) dan perilaku yang diinginkan sehingga memungkinkan
organisasi bekerja dengan lebih efisien dan efektif, meningkatkan konsisten,
menyelesaikan konflik dan memfasilitasi koordinasi dan kontrol. Budaya organisasi akan
meningkatkan motivasi karyawan dengan memberi mereka perasaan memiliki, loyalitas,
kepercayaan dan nilai-nilai dan mendorong mereka berpikir positif tentang mereka dan
organisasi. Dengan demikian, organisasi itu memaksimalkan potensi karyawan dan
memenangkan kompetisi.
Dengan budaya organisasi dapat diperbaiki perilaku dan motivasi sumber daya
manusia sehingga meningkatkan kinerjanya dan pada gilirannya meningkatkan kinerja
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
1.5.2 Kinerja Karyawan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
1.5.2.1 Pengertian Kinerja
Sedharmayanti (2003: 147) menyatakan kinerja adalah hasil kerja yang dapat
dicapai seseorang, atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun
etika. Dalam hal ini yang paling penting pada pengertian itu adalah prestasi yang dicapai
oleh individu ataupun kelompok kerja sesuai dengan aturan yang berlaku yang telah
ditetapkan oleh organisasi.
Menurut Pamungkas dalam Tjandra (2005: 38) kinerja adalah penampilan cara-
cara untuk menghasilkan sesuatu hasil yang diperoleh dengan aktivitas yang dicapai
dengan suatu unjuk kerja. Dengan demikian dari konsep yang ditawarkan tersebut dapat
dipahami bahwa kinerja adalah konsep utama organisasi yang menunjukkan seberapa
jauh tingkat kemampuan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dalam rangka pencapaian
tujuan.
Prawiro Suntoro dalam Tika (2006: 121) mendefenisikan kinerja sebagai hasil
kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi dalam
rangka mencapai tujuan organisasi dalam priode waktu tertentu.
Mangkunegara (2005: 43) adalah hasil yang dicapai melalui serangkaian kegiatan
dan tata cara tertentu dengan menggunakan sumber daya perusahaan untuk mencapai
sasaran perusahaan yang telah ditetapkan.
1.5.2.2 Pengertian Kinerja Karyawan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Kinerja Karyawan adalah tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang dari
sasaran yang harus dicapai atau tugas yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu.
Beberapa ahli mendefenisikan pengertian kinerja karyawan yaitu sebagai berikut :
1. Bambang Kusriyanto dalam Mangkunegara (2006: 9)
Perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan waktu
(lazimnya perjam).
2. Faustino Cardosa Gomes dalam mangkunegara (2006: 9)
Ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan
produktivitas.
3. Mangkunegara (2006: 9)
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuatitas yang dicapai oleh
seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
Maka dapat disimpulkan bahwasanya kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau
hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode
waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
1.5.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu kompetensi individu,
dukungan organisasi dan dukungan manajemen.
1. Kompetensi Individu
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Kompetensi individu adalah kemampuan dan keterampilan melakukan
kerja. Kompetensi karyawan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan dan
keterampilan kerja serta motivasi dan etos kerja.
Kemampuan dan keterampilan kerja setiap orang dipengaruhi oleh
kebugaran fisik dan kesehatan jiwa individu yang bersangkutan, pendidikan,
akumulasi pelatihan dan pengalaman kerjanya.
Motivasi dan etos kerja sangat penting mendorong semangat kerja.
Motivasi dan etos kerja dipengaruhi oleh latar belakang keluarga, lingkungan
masyarakat, budaya dan nilai-nilai agama yang dianutnya.
2. Dukungan Organisasi
Kinerja seseorang juga tergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk
pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasarana kerja, pemilihan teknologi,
kenyamanan lingkungan kerja, serta kondisi dan syarat kerja. Pengorganisasian
dimaksudkan untuk memberikan kejelasan bagi setiap unit kerja dan setiap orang
tentang sasaran yang harus dicapai dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan tersebut. Setiap orang perlu memiliki dan memahami uraian jabatan dan
uraian tugas yang jelas.
Demikian juga dengan penyediaan sarana dan alat kerja langsung
mempengaruhi kinerja setiap orang. Penggunaan peralatan dan teknologi maju
sekarang ini bukan saja dimaksudkan untuk meningkatkan kinerja, akan tetapi
juga dipandang untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kerja.
Kondisi kerja mencakup kenyamanan lingkungan kerja, aspek
keselamatan dan kesehatan kerja karena apabila dikaitkan dengan instansi
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
pemerintah, diupayakan tempat kerja yang bersih, asri, segar dan menciptakan
semangat kerja dan kenyamanan untuk melakukan tugas yang lebih lanjut
mempengaruhi kinerja setiap orang dan peningkatannya.
3. Dukungan Manajemen
Kemampuan seseorang juga dipengaruhi oleh kemampuan manajerial para
manajer atau pimpinan, baik dengan membangun sistem kerja dan hubungan
industrial yang aman dan harmonis, maupun dengan mengembangkan kompetensi
pekerja, demikian juga dengan menumbuhkan motivasi dan mobilisasi seluruh
karyawan untuk bekerja secara optimal, manajemen melakukan pengembangan
kepada karyawan dengan mengidentifikasikan dan mengoptimalkan pemanfaatan
kekuatan, keunggulan dan potensi yang dimiliki oleh setiap karyawan, mendorong
karyawan untuk belajar meningkatkan wawasan dan pengetahuannya, membuka
seluas-luasnya untuk pegawai agar belajar dan meningkatkan pengetahunnya,
baik secara pribadi maupun pendidikan dan pelatihan yang telah diprogramkan,
serta membantu setiap orang yang menghadapi kesulitan dalam melaksanakan
tugas misalnya dengan memberikan bimbingan dan penyuluhan, pelatihan dan
pendidikan.
1.5.2.4 Penilaian Kinerja karyawan
Menurut Mangkunegara (2005:51), dalam setiap perusahaan, kinerja karyawan
perlu dievaluasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai kenaikan gaji,
penugasan, promosi, keperluan training dan berbagai keperluan lainnya yang
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
mempengaruhi karyawan dalam pelaksanaan tugasnya. Hal ini menunjukkan bahwa
penilaian kinerja sebagai salah satu kegiatan manajemen sumber daya manusia memiliki
tujuan yang sangat luas. Karena keterkaitannya dengan banyak kegiatan manajemen
sumber daya manusia yang lainnya. Tujuan penilaian kinerja tersebut ada yang bersifat
umum dan ada yang bersifat khusus.
Penilaian kinerja merupakan evaluasi yang sistematis dari pekerjaan karyawan
dan potensi yang dimilikinya. Atau penilaian dalam proses penafsiran atau penentuan
nilai, kualitas, atau status dari beberapa obyek orang ataupun suatu barang
(Mangkunegara, 2005 : 69).
Ada dua alasan pokok suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja, yaitu :
a. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa
lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang sumber daya manusia di
masa yang akan datang.
b. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya
memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan
keterampilan untuk mengembangkan karir dan memperkuat kualitas hubungan
antara manajer dan karyawan yang bersangkutan. Selain itu, penilaian kinerja
dipergunakan untuk :
1. Mengetahui pengembangan yang meliputi :
a. Identifikasi kebutuhan pelatihan
b. Umpan balik kinerja
c. Menentukan transfer dan penugasan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
d. Identifikasi kekuatan dan kelemahan karyawan
Berikut ini adalah bentuk pengukuran kinerja dengan menggunakan rumus yang
dikemukakan oleh Mangkunegara (2005:123) yaitu 5W + 1H, yaitu :
1. Who (Siapa)
Siapa yang akan dinilai :
a. Karyawan yang dinilai
b. Atasan langsung dari pegawai tersebut yang dinilai
2. What (Apa)
Apa yang harus dinilai yaitu :
a. Objek atau materi yang dinilai antara lain hasil kerja atau sasaran-sasaran,
kemampuan, sikap, kepemimpinan kerja dan motivasi kerja.
b. Dimensi waktu yaitu kinerja yang dicapai pada saat ini dibandingkan dengan target
yang diberikan.
3. Why (Mengapa)
Mengapa penilaian kinerja tersebut perlu dilakukan :
a. Memelihara potensi kerja karyawan tersebut.
b. Menentukan kebutuhan pelatihan kerja dan karyawan yang bersangkutan.
c. Dasar pengembangan karir karyawan.
d. Dasar promosi jabatan.
4. When (Bilamana)
Waktu pelaksanaan penilaian kinerja dapat dilakukan secara formal dan informal.
a. Penilaian kinerja secara formal dilakukan secara periodik yaitu setiap semester
diadakan evaluasi hasil kinerja karyawan lalu dibandingkan dengan target yang
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
ditentukan perusahaan.
b.Penilaian kinerja secara informal dilakukan secara terus-menerus dan setiap saat atau
setiap hari kerja.
5. Where (Dimana)
Penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan dua alternativ tempat, yaitu :
a. Di tempat kerja (on the job appraisal)
b. Di luar tempat kerja (off the job appraisal)
6. How (Bagaimana)
Pada perusahaan, penilaian kinerja dilakukan dengan metode tradisional yaitu rating
scale dan employee comparison dan metode modern yaitu manajemen by objective
(MBO) dan assessment center.
1.5.2.5 Metode Penilaian Kinerja
Dalam rangka mencapai tujuan penilaian kinerja seperti yang disebutkan di atas,
maka diperlukan suatu metode yang relevan. Tetapi tidak setiap metode dapat digunakan
dalam setiap perusahaan. Hal itu tergantung kepada kebutuhan perusahaan tersebut.
Berikut ini beberapa jenis metode penilaian kinerja menurut Dessler (2004:115).
1. Metode penilaian kinerja berorientasi pada masa lalu
Metode Penilaian kinerja berorientasi pada masa lalu artinya penilaian
yang dilakukan berdasarkan hasil yang telah dicapai oleh karyawan selama ini.
Metode ini mencakup :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
a. Skala Nilai (Rating Scale)
Dalam hal ini penilai melakukan penilaian terhadap prestasi kerja
karyawan tertentu dari skala yang terendah sampai yang tertinggi. Penilai
memberikan tanda pada skala yang sudah ada tersebut dengan cara
membandingkan hasil kerja karyawan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
b. Checklist
Dalam metode checklist penilai hanya memilih pernyataan-pernyataan
yang sudah tersedia, yang menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik-
karakteristik karyawan. Cara ini dapat memberikan gambaran pestasi kerja yang
akurat, apabila pernyataan-pernyataan dalam instrument penilaian itu disusun
secara cermat, dan diuji terlebih dahulu tentang validitas dan reliabilitasnya.
c. Metode Peristiwa Kritis
Metode penilaian ini didasarkan kepada catatan-catatan dari pimpinan atau
penilai karyawan yang bersangkutan. Pimpinan membuat catatan-catatan tentang
pekerjaan atau tugas-tugas dari karyawan yang akan dinilai. Catatan-catatan itu
tidak hanya mencakup hal negatif mengenai pelaksanaan tugas karyawan saja,
tetapi juga hal-hal positif mengenai pekerjaan karyawan. Kemudian, berdasarkan
catatan-catatan tersebut, penilai atau pimpinan membuat penilaian terhadap
karyawan yang bersangkutan.
d. Metode Peninjauan Lapangan
Metode penilaian dilakukan dengan cara penilai terjun ke lapangan untuk
menilai prestasi kerja karyawan. Hal ini dapat dilakukan dengan mendatangi
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
tempat kerja bersamaan dengan kegiatan supervisi. Atau dengan cara terencana
mendatangi tempat kerja para karyawan untuk melakukan penilaian kinerja.
e. Tes Prestasi kerja
Metode penilaian ini dilakukan dengan mengadakan tes secara tertulis
kepada karyawan yang akan dinilai. Karena apa yang ditanyakan dan jawaban
dari karyawan ini dalam bentuk tertulis, dan tidak mencerminkan langsung
prestasi kerja seseorang, maka metode ini termasuk ke dalam metode tidak
langsung.
2. Metode penilaian kinerja berorientasi pada masa yang akan datang.
Metode penilaian kinerja yang berorientasi pada masa yang akan datang
memfokuskan kepada kinerja karyawan saat ini dan penetapan sasaran kinerja di
masa yang akan datang. Metode ini mencakup :
a. Penilaian Diri (Self appraisal)
Metode penilaian ini menekankan bahwa penilaian kinerja karyawan
dilakukan oleh karyawan itu sendiri. Tujuan metode ini adalah untuk
pengembangan diri karyawan dalam rangka mengembangkan perusahaan.
b. Pendekatan Manajemen by Objective (MBO)
Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara hasil yang dicapai
dalam pelaksanaan dan tujuan berupa sasaran atau target yang harus dicapai
selama suatu periode tertentu. Dalam hal ini penilai dan karyawan dapat bersama-
sama menentukan sasaran-sasaran pelaksanaan kerja di waktu yang akan datang
dan kemudian melakukan penilaian dengan menggunakan sasaran tersebut.
c. Penilaian Psikologis
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Metode ini dilakukan dengan wawancara mendalam, diskusi atau tes
psikologi terhadap karyawan yang akan dinilai. Aspek-aspek yang dinilai seperti
intelektual, emosi, motivasi karyawan. Hasilnya akan dapat digunakan untuk
menilai karyawan. Hasilnya berguna untuk mengidentifikasi prestasi kerja
karyawan di masa yang akan datang.
d. Teknik Pusat Penilaian
Di dalam suatu organisasi yang sudah maju, terdapat suatu pusat penilaian
karyawan yang mengembangkan sistem penilaian yang bersifat baku untuk
menilai pekerjaan karyawan. Dan hasilnya digunakan untuk mengidentifikasi
pekerjaan karyawan di masa yang akan datang.
1.5.2.6 Unsur-Unsur penilaian Kinerja Karyawan
Berikut ini adalah unsur-unsur yang digunakan dalam tolok ukur kinerja
karyawan :
1. Kesetiaan
Kesetiaan yang dimaksudkan adalah tekad dan kesanggupan menaati,
melaksanakan dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab. Tekad dan tanggung jawab tersebut harus dengan sikap dan
perilaku tenaga kerja yang bersangkutan dalam kegiatan sehari-hari.
2. Kemampuan Kerja
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Yang dimaksud dengan kemampuan kerja yaitu hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan dapat memenuhi standar kerja yang telah digariskan sebelumnya.
3. Kejujuran
Ketulusan hati seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan
serta kemampuan untuk tidak menyalahgunakan wewenang yang telah diberikan
kepadanya.
4. Ketaatan
Kesanggupan seorang karyawan untuk menaati segala ketetapan, peraturan
perundang-undangan dan peraturan kedinasan, menaati perintah kedinasan yang
diberikan atasan yang berwenang, serta kesanggupan untuk tidak melanggar
larangan yang telah ditetapkan perusahaan.
5. Kreativitas
Kemampuan untuk mengambil keputusan, langkah-langkah atau melaksanakan
sesuatu tindakan yang diperlukan dalam melaksanakan tugas pokok tanpa
menuggu perintah dan bimbingan dari atasan.
6. Tanggung Jawab
Kesanggupan seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang
diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani
memikul resiko atau keputusan yang telah diambilnya.
Diharapkan dari unsur-unsur penilaian kinerja karyawan tersebut dapat
meningkatkan motivasi karyawan sehingga kinerja yang baik dapat tercapai.
1.5.3 Hubungan Budaya Organisasi dengan Kinerja Karyawan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Budaya organisasi yang disosialisasikan dengan komunikasi yang baik dapat
menentukan kekuatan menyeluruh organisasi, kinerja dan daya saing dalam jangka
panjang. Stephen P. Robbin dalam Mangkunegara (2006: 29) menjelaskan bahwa
pembentukan kinerja yang baik akan dapat dihasilkan jika terdapat komunikasi antara
seluruh karyawan sehingga membentuk internalisasi budaya organisasi yang kuat dan
dipahami sesuai dengan nilai-nilai organisasi yang dapat menimbulkan persepsi yang
positif antara semua tingkatan karyawan untuk mendukung dan mempengaruhi iklim
kepuasan yang berdampak pada kinerja karyawan.
1.6 Hipotesis
Menurut Istijanto (2005:24), hipotesis adalah anggapan rasional atau suatu
pendapat (kesimpulan) sementara terhadap suatu masalah dan masih perlu diuji
kebenarannya secara ilmiah. Adapun hipotesis yang dapat diambil dari rumusan masalah
di atas adalah :
Hipotesis kerja (Ha) : “ Terdapat pengaruh yang positif antara budaya organisasi
dengan kinerja karyawan.”
Hipotesis nol (Ho) : “ Tidak terdapat pengaruh yang positif antara budaya
organisasi dengan kinerja karyawan.”
1.7 Definisi Konsep
Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak : kejadian, keadaan. Kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial. Melalui konsep, peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu
sama lainnya (Singarimbun, 1995:33).
Untuk menetapkan batasan-batasan yang labih jelas dari setiap variabel yang akan
diteliti, maka peneliti mengemukakan beberapa konsep dalam penelitian ini yaitu :
1. Budaya Organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai
dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman atau
tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi masalah adaptasi
eksternal dan internal.
2. Kinerja Karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun
kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan
tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
1.8 definisi operasional
Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya mengukur suatu variabel sehingga dengan pengukuran ini dapat
diketahui indikator-indikator apa saja yang mendukung penganalisaan dari variabel-
variabel tersebut (Singarimbun, 1989:46).
Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana cara
mengetahui dan mengidentifikasi suatu variabel, sehingga dalam pengukuran ini dapat
diketahui indikator-indikator apa saja yang melekat dalam variabel.
Budaya organisasi sebagai variabel bebas (X), dengan indikator sebagai berikut :
1. Inisiatif individual
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana responden diberi kesempatan untuk berinisiatif sendiri dalam
bekerja, pendapat responden tentang inisiatif individual, tingkat kemandirian
responden dalam menyelesaikan pekerjaan, serta kebebasan yang didapat dalam
menentukan saran dan kritik.
2. Toleransi terhadap tindakan beresiko
Sejauh mana tingkat toleransi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya
untuk berani mengambil resiko dalam bekerja demi kepentingan perusahaan.
3. Pengarahan
Sejauh mana kemampuan perusahaan merumuskan standar kerja perusahaan
agar dapat dipahami dan dimengerti oleh karyawan.
4. Integrasi
Sejauh mana perusahaan mampu mengkoordinasikan seluruh unit-unit kerja
yang ada menjadi satu kesatuan dan menjadi adil kepada setiap unit-unit kerja
yang ada.
5. Dukungan manajemen
Sejauh mana dukungan dan bantuan dari atasan dalam bekerja kepada karyawan
dan sejauh mana dukungan dan bantuan tersebut dapat memberikan dampak
yang positif terhadap kinerja karyawan.
6. Kontrol
Sejauh mana peraturan-peraturan yang ada di dalam perusahaan dapat
mengendalikan perilaku karyawan tanpa diawasi.
7. Identitas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana karyawan menyadari dirinya sebagai bagian dari perusahaan dan
rela bekerja keras demi kepentingan perusahaan.
8. Sistem imbalan
Sejauh mana kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem pemberian
imbalan dalam perusahaan didasarkan atas prestasi kerja baik kepada karyawan
ataupun unit kerja, dan diharapkan dapat mendorong karyawan untuk bekerja
lebih maksimal lagi.
9. Toleransi terhadap konflik
Seberapa sering terjadi konflik di perusahaan, dan bagaimana perusahaan
menyikapi konflik yang terjadi, serta kemampuan perusahaan untuk mendorong
karyawan agar berani mengemukakan perbedaan pendapat.
10. Pola komunikasi
Sejauh mana komunikasi dua arah antara atasan dan karyawan maupun antar
karyawan dibatasi dalam konteks formal dan apakah perusahaan terbuka dengan
karyawannya dengan jalan selalu mensosialisasikan setiap kebijakan yang
diambil.
Kinerja karyawan sebagai variabel terikat (Y), dengan indikator sebagai berikut
:
1. Kualitas
Kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan mutu yang
tinggi sesuai dengan mutu yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Kuantitas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah yang
sesuai dengan standart jumlah yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
3. Memenuhi target waktu
Kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan tepat waktu sesuai
dengan standart waktu perusahaan.
4. Kemampuan Kerja
Sejauh mana kualitas kerja, kuantitas kerja dan selesainya pekerjaan tepat
pada waktunya sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan.
5. Kreativitas
Kemampuan pegawai dalam memberikan ide-ide yang berguna dalam
pelaksanaan tugas.
6. Tanggung Jawab
Kesanggupan pegawai untuk menyelesaikan tugas yang diberikan
kepadanya sesuai dengan wewenang dan komitmen.
7. Kedisiplinan
Sikap karyawan dalam memenuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan
perusahaan.
8. Kejujuran
Sejauh mana karyawan memiliki sikap tidak menyalahgunakan wewenang
yang diberikan.
9. Kesetiaan
Dapat dilihat dari perilaku sehari-hari dan sikap selalu mengutamakan
kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1. Bentuk Penelitian
Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif dengan analisa kuantitatif,
dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independent dengan variabel
dependent. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada
berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.
2.2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di CV. Jabal Rahmat Jalan Sutomo No. 592
(Simpang Jalan Riau), Medan.
2.3. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2005:90), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada
CV. Jabal Rahmat yang berjumlah 32 orang.
2. Sampel
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2005:91). Dalam penelitian ini, yang menjadi sampel
adalah seluruh populasi yaitu seluruh karyawan CV. Jabal Rahmat Medan yang
berjumlah 32 orang.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data atau informasi yang mendukung tujuan penelitian,
penulis menggunakan teknik pengumpulan data berikut :
1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi
penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan cara :
a. kuesioner yaitu menyebarkan daftar pertanyaan tertulis kepada karyawan
yang menjadi responden.
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan malalui studi dan bahan-
bahan kepustakaan yang diperlukan untuk mendukung data primer. Penelitian ini
dilakukan dengan cara :
a. Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan
masalah yang diteliti.
b. Studi Dokumenter yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan
perusahaan yang terkait.
2.5. Teknik Pengukuran Skor
Teknik pengukuran skor atau nilai yang digunakan dalam penelitian ini
adalah memakai skala Likert untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan
kepada responden.
Adapun penentuan skor dari pernyataan yang ditentukan adalah :
a. Untuk alternatif jawaban a diberi skor tertinggi 5
b. Untuk alternatif jawaban b diberi skor tinggi 4
c. Untuk alternatif jawaban c diberi skor sedang 3
d. Untuk alternatif jawaban d diberi skor rendah 2
e. Untuk alternatif jawaban e diberi skor terendah 1
Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden terhadap masing-
masing alternatif apakah tergolong sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah
terlebih dahulu ditentukan skala interval dengan cara sebagai berikut :
80,05
15=
−
Skor Tertinggi-Skor Terendah
Banyaknya Bilangan
Maka diperoleh :
Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing
variabel yaitu :
a. Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.21-5,00
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
b. Skor untuk kategori tinggi = 3,41-4,20
c. Skor untuk kategori sedang = 2,61-3,40
d. Skor untuk kategori rendah = 1,81-2,60
e. Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00-1,80
2.6 Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang
digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat
dengan menggunakan perhitungan statistik.
1. Koefisien Korelasi Product Moment
Cara ini dipergunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar
kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sudijono,
1996:193).
Cara perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut :
rxy = ])(][)([
))((2222 YYNXXN
YXXYN∑−∑∑∑
∑∑−∑
Keterangan :
rxy = Angka indeks korelasi “r” product moment
N = Populasi
XY∑ = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
X∑ = Jumlah seluruh skor x
Y∑ = Jumlah seluruh skor y
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Untuk melihat hubungan kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan
sebagai berikut :
a. Nilai r yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif,
artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh nilai variabel yang
lain.
b. Nilai r yang negatif menunjukkan hubungan kedua variabel negatif,
artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan
meningkatnya nilai variabel yang lain.
c. Nilai r yang sama dengan nol menunjukkan kedua variabel tidak
menunjukkan hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang
lainnya berubah.
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara
kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan
penafsiran/interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono
(20005:214) yaitu :
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisian Korelasi
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00-0,19
0,20-0,399
0,40-0,599
0,60-0,799
0,80-1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Dengan nilai r yang kita peroleh, kita dapat melihat secara langsung
melalui tabel korelasi, untuk menguji apakah nilai r yang kita peroleh tersebut
bararti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang
signifikan tertentu dalam hal signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah
signifikan, artinya hipotesis kerja atau hipotesis alternatif dapat diterima.
2. Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
(persentase) pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel
terikat. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
D = (rxy)2 x 100 %
Keterangan :
D = koefisien determinasi
rxy = koefisien korelasi product moment
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1 Sejarah Umum CV. Jabal Rahmat Medan
CV. Jabal Rahmat Medan didirikan pada tahun 2004. Didirikan oleh Bapak Izhari
Mawardi Nasution dan berlokasi di Jalan Sutomo No. 5 (simpang jalan Riau Medan).
Pada awal berdirinya hanya bermodalkan dengan 1 mesin cetak dan hanya memiliki
beberapa orang karyawan yang merupakan anggota keluarga. Kemudian berkembang
dengan dilengkapi mesin cetak offset toko, mesin Hamada, mesin Komori dan Sakurai.
Pelanggan-pelanggan yang ditangani pun berkembang mulai dari Depag, sekolah-sekolah
maupun masyarakat umum.
Pada awalnya perusahaan hanya bergerak di bidang percetakan saja, namun
seiring dengan perkembangan waktu, perusahaan berkembang menjadi perusahaan
percetakan, kontraktor dan leveransir. Selain menangani pemesanan dibidang percetakan,
perusahaan juga menangani pengadaan komputer, alat-alat tulis, AC, dan barang-barang
lainnya sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perusahaan juga menangani proyek
pembangunan gedung-gedung sekolah seperti pembangunan mushola dan ruang
komputer maupun laboratorium. Kemudian CV. Jabal Rahmat juga bekerjasama dengan
Departemen Agama dalam mencetak soal-soal ujian sekolah-sekolah yang berada di
bawah naungan Departemen Agama.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sampai saat ini, inventaris yang dimiliki oleh CV. Jabal Rahmat adalah
berupa :
1. Mesin cetak dari ukuran folio sampai flano
2. Mesin potong
3. Mesin komputer
4. printer
5. Mesin Jilid Kawat, Mesin Bor Kertas, Mesin Perfect Binding, Mesin Lipat, Mesin
UV Varnishing, Mesin Hot Foil, Mesin Die Cutting(Pon), Mesin Nomerator,
Mesin Perforator, Mesin Lem
6. Drum Scan,
7. Kamera digital
Jumlah tenaga kerja di CV. Jabal Rahmat pada saat ini adalah sebanyak 32 orang.
3.2 Visi dan Misi CV. Jabal Rahmat
3.2.1 VISI
Menjadi percetakan serba bisa yang mampu melayani semua jenis kebutuhan
cetak konsumen dalam satu atap.
3.2.2 MISI
Melayani kebutuhan cetak pelanggan secara tepat waktu dan tepat guna.
3.2.3 MOTTO
Kepuasan pelanggan adalah yang utama.
Dalam rangka melaksanakan visi dan misi tersebut, CV. Jabal Rahmat
menyelenggarakan kegiatan dan pengembangan usaha :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
1. Pelayanan Percetakan barang-barang cetakan dan penerbitan, meliputi dokomen-
dokumen Kantor Departemen Agama dan sekolah-sekolah di bawah naungan
Departemen Agama.
2. Pelayanan pencetakan barang-barang cetakan umum, antara lain meliputi brosur,
buklet dan buku secara cepat, tepat dan berkualitas.
3. Pelayanan pencetakan dokumen sekuriti antara lain saham ijazah, sertifikat serta
surat berharga lainnya secara aman dan berkualitas.
4. Penerbitan buku.
5. Jasa Grafika lainnya.
6. Multimedia.
Usaha-usaha lain yang sejalan dengan maksud dan tujuan perusahaan.
3.3 Strategi Perusahaan
Strategi yang diterapkan dalam upaya meningkatkan produktivitas CV. Jabal
Rahmat adalah melaksanakan tugas-tugas pokok perusahaan sesuai dengan visi dan misi
perusahaan, yaitu dengan menyelenggarakan usaha :
1. Penyelenggaraan dan pelayanan pencetakan barang-barang cetakan dari Kantor
Departemen Agama
2. Pencetakan barang-barang cetakan dan jasa grafika lainnya
3. Penerbitan
4. Pencetakan dokumen sekuriti dan multimedia
5. Usaha-usaha lain yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan
perusahaan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
3.3.1 Jasa Grafika
Dalam rangka memajukan usahanya, CV. Jabal Rahmat juga mengembangkan
usahanya dengan jalan mengembangkan desain grafis. Di bidang pecetakan dan jasa
grafika ini, CV. Jabal Rahmat senantiasa berpartisipasi dalam pembuatan soal-aoal Ujian
Nasional yang dibuat oleh Departemen Agama bagi sekolah-sekolah yang berada di
bawah naungan Departemen Agama.
Kategori Jasa Grafika :
1. Desain Grafis, antara lain Brosur; Leaflet; Formulir; Slip Setoran; Piagam; Poster;
Label; Stiker; ID Card; Memo; Majalah; Buletin; Booklet; Agenda; Company
Profile; Prospektur; kalender; dan Katalog.
2. Diklat Grafika
3. Jasa lainnya, antara lain menyelenggarakan distributor Kertas; Tinta; Film; Plate;
Chemical.
3.4 Arah Pengembangan Perusahaan
Dalam rangka mengantisipasi era ekonomi baru (new economic era) dan
perdagangan bebas (AFTA – 2003, APEC 2010 dan 2020), CV. Jabal Rahmat melakukan
kerja sama, sinergi dan konsolidasi dengan berbagai pihak antara lain dengan :
1. Departemen-departemen seperti Departemen Agama
2. Perusahaan-perusahaan swasta
3. Masyarakat umum
3.5 Sasaran Perusahaan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sasaran pola koordinasi perusahaan adalah untuk lebih meningkatkan omset
perusahaan dengan memberikan pelayanan cepat, berkualitas dan data akurat serta harga
kompetitif sesuai kondisi persaingan “business” pada umumnya.
3.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi diperlukan dalam suatu perusahaan untuk adanya pemberian
tempat atau sebagai kerangka agar masing-masing orang dapat melaksanakan fungsi dan
tugasnya sesuai dengan tujuan pokok yang telah digariskan oleh perusahaan. Tanpa
adanya struktur organisasi yang baik, maka tujuan perusahaan sulit untuk dicapai.
Struktur organisasi bukanlah suatu tujuan, namun merupakan suatu alat untuk
mencapai tujuan perusahaan, struktur organisasi yang baik akan menentukan keberhasilan
pencapaian tujuan perusahaan. Dan berdasarkan alasan tersebut, maka penyusunan yang
baik adalah sangat penting. Struktur organisasi dan pembagian tugas CV. Jabal Rahmat
dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Komisaris, dipegang oleh seorang yang bertugas untuk mengawasi jalannya
perusahaan.
2. Direktur, bertugas untuk mengatur dan mengelola perusahaan, membuat rencana
kerja dan melaksanakannya serta bertanggung jawab di dalam dan di luar
perusahaan maupun segala hal yang menyangkut perusahaan tersebut.
3. Administrasi, bagian ini bertugas mengelola administrasi secara rapi,
berkesinambungan dan mengurus masalah surat-menyurat dan pengarsipan.
4. Keuangan, bertugas mengawasi keuangan perusahaan, baik penerimaan ataupun
pengeluaran. Bagian ini juga bertugas mencatat seluruh transaksi yang terjadi dan
membuat laporan keuangan.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
5. Karyawan yang berjumlah 32 orang bertugas sebagai pelaksan kegiatan di dalam
perusahaan.
Dengan dukungan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan, serta
struktur organisasi dan sistem kerja yang menjamin setiap order diproses sesuai dengan
alur kerja dan waktu yang telah ditentukan membuat order yang terlambat atau salah
seminim mungkin. Kami selalu meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kami
dengan melakukan pelatihan-pelatihan dan regenerasi sumber daya manusia. Ditambah
lagi dengan penerapan motto perusahaan yaitu kepuasan pelanggan adalah yang utama,
membuat perusahaan dan segenap karyawannya menjadikan pelanggan sebagai prioritas
yang utama. Sehingga apa yang menjadi cita-cita perusahaan dapat tercapai.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
BAB IV
PENYAJIAN DATA
Pada bab ini akan dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer yang telah
diperoleh peneliti di lapangan. Data primer ini akan diperoleh melalui penyebaran
kuesioner penelitian kepada responden atau seluruh karyawan CV. Jabal Rahmat Medan.
Penyajian data ini terdiri dari identitas responden dan variabel penelitian.
4.1 Identitas Responden
Data identitas responden mencakup distribusi menurut jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, serta lamanya bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
maka identitas responden dapat diuraikan sebagai berikut :
4.1.1 Distribusi responden menurut jenis kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, maka identitas responden dalam penelitian ini adalah
laki-laki. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi (%) 1 Laki-laki 18 56.25 2 Perempuan 14 43.75
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian 2009
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 32 orang,
frekuensi jumlah perempuan adalah 14 orang (43.75%) dan frekuensi jumlah laki-laki
adalah 18 orang (56.25%).
4.1.2 Distribusi responden berdasarkan usia
Berdasarkan usia, maka mayoritas responden dalam penelitian ini masih
berada pada usia produktif yang masih layak untuk melaksanakan pekerjaan yang
dibebankan kepadanya yaitu usia antara 25 - 29 tahun.
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
No Umur Frekuensi (%) 1 21-24 5 15.62 2 25-29 12 37.05 3 30-35 10 31.25 4 36-40 3 9.37 5 41-45 2 6.25 Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian 2009
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa responden yang berusia di antara 21 - 24 tahun
berjumlah 5 orang (15.62 %) , yang berusia antara 25 - 29 tahun berjumlah 12 orang
(37.5 %), yang berusia di antara 36 - 40 tahun berjumlah 3 orang (9.37 %), dan yang
berusia di antara 41 – 45 tahun berjumlah 2 orang (6.25 %).
4.1.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Berdasarkan pendidikan terakhir, maka tingkat pendidikan responden dalam
penelitian ini masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya responden yang
berpendidikan SLTA, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Frekuensi (%) 1 SLTA 12 37.5 2 Prog. D1 2 6.25 3 Prog. D3 10 31.25 4 Sarjana 8 25 Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian 2009 Dari tabel 3 dapat dilihat jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir
SLTA berjumlah 12 orang (37.5%), prog. D3 berjumlah 10 orang (31.25%), sarjana
berjumlah 8 orang (25 %). danprog. D1 berjumlah 2 orang (6.25%).
4.1.3 Distribusi responden berdasarkan masa kerja
Berdasarkan masa kerja, maka masa kerja karyawan dalam penelitian ini sudah
memiliki masa kerja yang cukup lama yaitu di antara 1- 3 tahun, data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Pendidikan Frekuensi (%) 1 1 – 3 18 56.25 2 4 - 6 9 28.12
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
3 7 – 9 3 9.37 4 > 10 2 6.25 Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian 2009 Dari tabel 4 dapat dilihat jumlah responden yang memiliki masa kerja 1 – 3 tahun
berjumlah 18 orang (1.67 %), yang memiliki masa kerja 4 – 6 tahun berjumlah 9 orang
(28.12 %), yang memiliki masa kerja 7 – 9 tahun berjumlah 3 orang (9.37 %) , dan yang
memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun berjumlah 2 orang (6.25 %).
4.2 Penerapan Budaya Organisasi pada CV. Jabal Rahmat Medan (Variabel X)
Untuk mengukur variabel Budaya Organisasi digunakan 10 indikator yang
seluruhnya diubah ke dalam bentuk pertanyaan sebanyak 17 butir. Pada setiap pertanyaan
diberikan 5 alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih satu dari
kelima alternatif yang tersedia.
Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut
4.2.1 Inisiatif Individual
Sejauh mana responden diberi kesempatan untuk berinisiatif sendiri dalam
bekerja, pendapat responden tentang inisiatif individual, tingkat kemandirian responden
dalam menyelesaikan pekerjaan, serta kebebasan yang didapat dalam mengemukakan
saran dan kritik. Terdapat dua pertanyaan yang digunakan untuk mengukur tingkat
inisiatif responden yaitu :
4.2.1.1 Distribusi jawaban responden mengenai kesempatan berinisiatif dalam
bekerja
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka diberi kesempatan berinisiatif
sendiri dalam bekerja jika diperlukan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 5 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesempatan Berinisiatif Dalam Bekerja
No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa diberi kesempatan jika
diperlukan 22 68.75
2 Sering diberi kesempatan jika diperlukan
8 25
3 Kadang-kadang diberi kesempatan jika diperlukan
2 6.25
4 Jarang diberi kesempatan - 5 Tidak Pernah diberi kesempatan - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa 22 orang responden (68.75%) menyatakan bahwa
mereka senantiasa diberi kesempatan berinisiatif dalam bekerja jika diperlukan, 8 orang
25% menyatakan bahwa mereka sering diberi kesempatan jika diperlukan, dan 2 orang
6.25 % menyatakan bahwa mereka kadang-kadang diberi kesempatan beriniasiatif dalam
bekerja jika diperlukan.
4.2.1.2 Distribusi jawaban responden tentang sikap perusahaan terhadap saran dan
kritik yang diutarakan karyawan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Mayoritas responden menyatakan bahwa perusahaan sering memberikan
perhatian terhadap setiap saran dan kritik yang diutarakan karyawan, data selengkapnya
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Perusahaan Terhadap Saran Dan
Kritik Yang Diutarakan Karyawan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Perusahaan tetap memberi perhatian 12 37.5 2 Perusahaan sering memberi perhatian 14 43.75 3 Kadang-kadang perusahaan memberi
perhatian 4 12.5
4 Perusahaan jarang memberi perhatian 2 6.25 5 Perusahaan tidak pernah memberi
perhatian -
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 6, dapat dilihat sebanyak 12 orang 37.5 % menyatakan bahwa
perusahaan tetap memberi perhatian terhadap setiap saran dan kritik yang diutarakan
karyawan, 14 orang 43.75 % menyatakan bahwa perusahaan sering memberi perhatian
terhadap saran dan kritik yang diutarakan karyawan, 4 orang menyatakan bahwa kadang-
kadang perusahaan memberi perhatian terhadap saran dan kritik yang diutarakan
karyawan, dan 2 orang menyatakan bahwa perusahaan jarang memberi perhatian
terhadap saran dan kritik yang diutarakan karyawan.
4.2.2 Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana tingkat toleransi yang diberikan perusahaan kepada karyawannya
untuk berani mengambil resiko dalam bekerja demi kepentingan perusahaan. Terdapat
dua pertanyaan untuk mengukur tingkat toleransi ini yaitu :
4.2.2.1 Distribusi jawaban responden tentang kesempatan yang diberikan untuk
melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi
Mayoritas responden menyatakan bahwa kadang-kadang mereka diberi
kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesempatan Melakukan Pekerjaan Yang
Tingkat Kesulitannya Lebih Tinggi
No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa diberi kesempatan 6 18.75 2 Sering diberi kesempatan 8 25 3 Kadang-kadang diberi kesempatan 18 56.25 4 Jarang diberi kesempatan - 5 Tidak pernah diberi kesempatan - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 7, dapat dilihat sebanyak 6 orang 18.75% menyatakan senantiasa
diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, 8
orang 25% menyatakan sering diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang
tingkat kesulitannya lebih tinggi, dan 18 orang 56.25% menyatakan jarang diberi
kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
4.2.2.2 Distribusi jawaban responden tentang sikap atasan ketika terjadi kesalahan
sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih tinggi
Mayoritas responden menyatakan bahwa atasan sering memberikan bantuan
ketika terjadi kesalahan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih
tinggi, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Atasan Jika Karyawan Melakukan
Kesalahan Sewaktu Melakukan Pekerjaan Yang Tingkat Kesulitannya Lebih Tinggi
No Kategori Frekuensi (%) 1 Atasan senantiasa memberikan bantuan 12 37.5 2 Atasan sering memberikan bantuan 18 56.25 3 Kadang-kadang atasan memberikan
bantuan 2 6.25
4 Atasan jarang memberikan bantuan - 5 Atasan tidak memberikan bantuan dan
bahkan memberikan sanksi -
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 8, dapat dilihat sebanyak 12 orang 37.% menyatakan bahwa atasan
senantiasa memberikan bantuan jika terjadi kesalahan sewaktu melakukan pekerjaan
yang tingkat kesulitannya lebih tinggi, 18 orang 56.25% menyatakan atasan sering
memberikan bantuan jika terjadi kesalahan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat
kesulitannya lebih tinggi, dan 2 orang 6.25% menyatakan bahwa kadang-kadang atasan
memberikan bantuan jika terjadi kesalahan sewaktu melakukan pekerjaan yang tingkat
kesulitannya lebih tinggi.
4.2.3 Pengarahan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana kemampuan perusahaan untuk merumuskan standar kerja
perusahaan agar dapat dipahami dan dimengerti oleh karyawan. Terdapat dua pertanyaan
untuk mengukur indikator ini yaitu :
4.2.3.1 Distribusi jawaban responden mengenai perumusan standar kerja
perusahaan
Mayoritas responden menyatakan bahwa perusahaan sudah merumuskan standar
kerja perusahaan dengan sangat jelas, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Tabel 9 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perumusan Standar Kerja Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sudah dan sangat jelas 24 75% 2 Sudah tetapi kurang jelas 6 18.75 3 Sudah tetapi membingungkan 2 6.25 4 Standar kerja tidak jelas - 5 Standar kerja belum dirumuskan - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009
Dari tabel 9, dapat dilihat sebanyak 24 orang 75% menyatakan bahwa perusahaan
sudah merumuskan standar kerja perusahaan dengan sangat jelas, 6 orang 18.75%
menyatakan bahwa perusahaan sudah merumuskan standar kerja perusahaan tetapi masih
kurang jelas, dan 2 orang 6.25% menyatakan bahwa perusahaan sudah merumuskan
standar kerja perusahaan tetapi membingungkan.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
4.2.3.2 Distribusi jawaban responden tentang pemahaman akan sasaran dan
harapan yang terdapat dalam standar kerja perusahaan
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka sangat memahami sasaran dan
harapan yang terdapat dalam standar kerja perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemahaman Akan Sasaran Dan Harapan
Yang Terdapat Dalam Standar Kerja Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat memahami 14 43.75 2 Memahami 16 50 3 Cukup memahami 2 6.25 4 Kurang memahami - 5 Tidak memahami - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009
Dari tabel 10, dapat dilihat sebanyak 14 orang 43.75% menyatakan sangat
memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja perusahaan, 16 orang
50% menyatakan memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja
perusahaan, 2 orang 6.25% menyatakan kurang memahami sasaran dan harapan yang
terdapat dalam standar kerja perusahaan.
4.2.4 Integrasi
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana perusahaan mampu mengkoordinsasikan seluruh unit-unit kerja yang
ada menjadi satu kesatuan dan berlaku adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada.
Terdapat dua pertanyaan untuk mengukur indikator ini yaitu :
4.2.4.1 Distribusi jawaban responden tentang kemampuan perusahaan menyatukan
unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi
Mayoritas responden menyatakan bahwa perusahaan sangat mampu menyatukan
unit-unit kerja yang ada untuk bekerja secara terkoordinasi, data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Sikap Perusahaan Kepada Setiap Unit-
Unit Kerja Yang Ada
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sudah dan sangat jelas 11 34.37 2 Sudah tetapi kurang jelas 20 6.25% 3 Sudah tetapi membingungkan 1 3.12 4 Standar kerja tidak jelas - 5 Standar kerja belum dirumuskan - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 11, dapat dilihat sebanyak 11 orang (34,37%) menyatakan bahwa
perusahaan bersikap adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, 20 orang (6.25%)
menyatakan bahwa perusahaan bersikap adil kepada setiap unit-unit kerja yang ada, dan 1
orang (3.12%) menyatakan bahwa perusahaan bersikap kurang adil kepada setiap unit-
unit kerja yang ada.
4.2.5 Dukungan Manajemen
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana dukungan dan bantuan dari atasan dalam bekerja kepada karyawan
dapat memberikan dampak yang positif kepada kinerja karyawan. Terdapat satu
pertanyaan untuk mengukur indikator ini yaitu :
4.2.5.1 Distribusi jawaban terhadap sikap atasan dalam bekerja
Mayoritas responden menyatakan bahwa atasan memberikan bantuan dan
dukungan kepada karyawan dalam bekerja, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 12 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Sikap Atasan Kepada Karyawan Dalam
Bekerja
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tetap memberikan bantuan dan
dukungan 21 65.62
2 Sering memberikan bantuan dan dukungan
9 28.12
3 Kadang-kadang memberikan bantuan dan dukungan
2 6.25
4 Jarang memberikan bantuan dan dukungan
-
5 Tidak pernah memberikan bantuan dan dukungan
-
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009
Dari tabel 12, dapat dilihat sebanyak 9 orang (28.12%) menyatakan bantuan dan
dukungan dari atasan sangat berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan, 9 orang
(28.1%) menyatakan bantuan dan dukungan dari atasan berpengaruh positif terhadap
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
kinerja karyawan, dan 2 orang (6.25%) menyatakan bantuan dan dukungan dari atasan
cukup berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.
4.2.6 Kontrol
Setiap perusahaan harus memiliki peraturan-peraturan yang dapat mengendalikan
perilaku karyawan tanpa harus diawasi. Terdapat dua pertanyaan untuk mengukur
indikator ini yaitu :
4.2.6.1 distribusi jawaban responden mengenai perumusan peraturan-peraturan
yang digunakan untuk mengatur perilaku karyawan
Mayoritas responden menyatakan bahwa perusahaan sudah merumuskan
peraturan-peraturan yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku
karyawan dengan sangat jelas, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 13 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Perumusan Peraturan-Peraturan Yang
Digunakan Untuk Mengendalikan Perilaku Karyawan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sudah dan sangat jelas 27 84.37 2 Sudah tetapi kurang jelas 4 12.5 3 Sudah tetapi membingungkan - 4 Standar kerja tidak jelas 1 3.12 5 Standar kerja belum dirumuskan - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 13, dapat dilihat sebanyak 27 orang (84.37%) menyatakan bahwa
perusahaan sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
mengendalikan perilaku karyawan dengan sangat jelas, 4 orang (12.5%) menyatakan
bahwa perusahaan sudah merumuskan peraturan-peraturan yang digunakan untuk
mengendalikan perilaku karyawan tetapi masih kurang jelas, dan 1 orang (3.12%)
menyatakan bahwa aturan-aturan yang mengendalikan perilaku karyawan tidak jelas.
4.2.6.2 Distribusi jawaban responden tentang kepatuhan terhadap peraturan
walaupun tidak diawasi
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan
pelanggaran meskipun tidak diawasi oleh pihak manajemen, data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 14 Distribusi Jawaban Responden Tentang kepatuhan Terhadap Peraturan walaupun
Tidak Diawasi
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tidak akan melakukan pelanggaran 28 87.5 2 Jarang melakukan pelanggaran 3 9.37 3 Kadang-kadang melakukan pelanggaran 1 3.12 4 Sering melakukan pelanggaran - 5 Senantiasa melakukan pelanggaran - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 14 dapat dilihat sebanyak 28 orang (87.5%) menyatakan tidak akan
melakukan pelanggaran meskipun tidak diawasi, 3 orang (9.37%) menyatakan bahwa
mereka jarang melakukan pelanggaran, dan 1 orang (3.12%) menyatakan kadang-kadang
melakukan pelanggaran.
4.2.7 Identitas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana karyawan menyadari sebagai bagian dari perusahaan dan rela
bekerja bersungguh-sungguh demi kepentingan perusahaan. Terdapat satu pertanyaan
untuk mengukur indikator ini yaitu :
4.2.7.1 Distribusi jawaban responden tentang berusaha bekerja dengan sungguh-
sungguh demi kepentingan perusahaan
Mayoritas resonden menyatakan bahwa mereka senantiasa berusaha bekerja
dengan sungguh-sungguh demi kepentingan perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Berusaha Bekerja Dengan Sungguh-
Sungguh Demi Kepentingan Perusahaan No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa berusaha 29 90.62 2 Berusaha 2 6.25 3 Kadang-kadang berusaha 1 3.12 4 Kurang berusaha - 5 Tidak pernah berusaha - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 15 dapat dilihat sebanyak 29 orang (90.62%) menyatakan bahwa
mereka senantiasa berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan
perusahaan, 2 orang (6.25%) menyatakan bahwa mereka berusaha bekerja dengan
sungguh-sungguh demi kepentingan perusahaan, dan 1 orang (3.12%) menyatakan bahwa
mereka kadang-kadang berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh demi kepentingan
perusahaan.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
4.2.8 Sistem imbalan
Setiap perusahaan harus memiliki kebijakan yang mengatur tentang sistem
pemberian imbalan yang didasarkan atas prestasi kerja baik kepada karyawan ataupun
unit-unit kerja, dan diharapkan dapat mendorong karyawan untuk lebih maksimal lagi.
Terdapat dua pertanyaan untuk megukur indikator ini yaitu :
4.2.8.1 Distribusi jawaban responden tentang perumusan kebijakan-kebijakan yang
mengatur tentang sistem imbalan
Mayoritas responden menyatakan bahwa perusahaan sudah merumuskan
kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan dengan sangat jelas, data
selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 16 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perumusan Kebijakan-kebijakan Yang
Mengatur Sistem Imbalan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sudah dan sangat jelas 28 87.5 2 Sudah tetapi kurang jelas 4 12.5 3 Sudah tetapi membingungkan 4 Kebijakan-kebijakan yang mengatur
sistem imbalan tidak jelas -
5 Kebijakan-kebijakan yang mengatur sistem imbalan belum dirumuskan
-
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 16 dapat dilihat sebanyak 28 orang (87.5%) menyatakan bahwa
perusahaan sudah merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem
imbalan dengan sangat jelas, dan 4 orang (12.5%) menyatakan bahwa perusahaan sudah
merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang sistem imbalan tetapi kurang
jelas.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
4.2.8.2 Distribusi jawaban responden tentang sistem imbalan yang didasarkan atas
keberhasilan pekerjaan dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih
maksimal lagi
Mayoritas responden menyatakan bahwa sistem imbalan yang didasarkan atas
keberhasilan pekerjaan senantiasa dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih
maksimal lagi, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 17 Distribusi Jawaban Responden Tentang Sistem Imbalan Yang Didasarkan Atas Keberhasilan Pekerjaaan Dapat Mendorong Karyawan Untuk Bekerja Lebih
Maksimal Lagi
No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa dapat mendorong 28 87.5 2 Seringkali dapat mendorong 3 9.37 3 Kadang-kadang dapat mendorong 1 3.12 4 Kurang mendorong - 5 Tidak dapat mendorong - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 15, dapat dilihat sebanyak 28 orang (87.5%) menyatakan bahwa sistem
imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan senantiasa dapat mendorong
karyawan untuk bekerja lebih maksimal lagi, 3 orang (9.37%) menyatakan bahwa sistem
imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan seringkali dapat mendorong
karyawan untuk bekerja lebih maksimal lagi, dan 1 orang (3.12%) menyatakan sistem
imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan kadang-kadang dapat mendorong
karyawan untuk bekerja lebih maksimal lagi.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
4.2.9 Toleransi Terhadap Konflik
Seberapa sering terjadi konflik di perusahaan, dan bagaimana perusahaan
menyikapi konflik yang terjadi, serta kemampuan perusahaan untuk mendorong
karyawan agar berani mengemukakan pendapat. Terdapat dua pertanyaan untuk
mengukur indikator ini yaitu :
4.2.9.1 Distribusi jawaban responden tentang seberapa sering konflik terjadi di
dalam perusahaan
Mayoritas responden menyatakan tidak pernah terjadi konflik di dalam
perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 18 Distribusi Jawaban Responden Tentang Seberapa Sering Konflik Terjadi Di Dalam
Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tidak pernah terjadi konflik di dalam
perusahaan 28 87.5
2 Jarang terjadi konflik di dalam perusahaan
3 9.37
3 Kadang-kadang terjadi konflik di dalam perusahaan
1 3.12
4 Sering terjadi konflik di dalam perusahaan
-
5 Senantiasa terjadi konflik di dalam perusahaan
-
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 18, dapat dilihat sebanyak 28 orang (87.5%) menyatakan tidak pernah
terjadi konflik di dalam perusahaan, 3 orang (9.37%) menyatakan jarang terjadi konflik di
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
dalam perusahaan, 1 orang (3.12%) menyatakan kadang-kadang terjadi konflik di dalam
perusahaan.
4.2.9.2 Distribusi jawaban responden tentang sikap perusahaan jika terjadi konflik
di dalam perusahaan
Mayoritas responden menyatakan jika timbul konflik perusahaan selalu
menyelesaikannya sampai tuntas, data selengkapnya dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 19 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Sikap Perusahaan Jika Terjadi Konflik
No Kategori Frekuensi (%) 1 Perusahaan selalu menyelesaikan
konflik sampai tuntas 28 87.5
2 Perusahaan bisa menyelesaikan sebagian besar konflik
3 9.37
3 Perusahaan hanya bisa menyelesaikan sebagian kecil konflik
1 3.12
4 Perusahaan tidak pernah bisa menyelesaikan konflik yang terjadi
-
5 Perusahaan tidak peduli jika terjadi konflik
-
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 19, dapat dilihat sebanyak 28 orang (87.5%) menyatakan Perusahaan
selalu menyelesaikan konflik sampai tuntas, 3 orang (9.37%) menyatakan Perusahaan
bisa menyelesaikan sebagian besar konflik , 1 orang (3.12%) menyatakan Perusahaan
hanya bisa menyelesaikan sebagian kecil konflik.
4.2.10 Pola Komunikasi
Sejauh mana komunikasi antara atasan dan karyawan dibatasi dalam konteks
formal dan apakah perusahaan terbuka dengan karyawannya dengan jalan selalu
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
mensosialisasikan setiap kebijakan yang diambil. Terdapat dua pertanyaan untuk
mengukur indikator ini yaitu:
4.2.10.1Distribusi jawaban responden tentang komunikasi yang terjalin dalam
perusahaan apakah dibatasi dalam konteks formal
Mayoritas responden menyatakan hubungan komunikasi yang terjalin dalam
perusahaan tidak pernah dibatasi dalam konteks formal, data selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Tabel 20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Komunikasi Yang Terjalin Dalam
Perusahaan Apakah Dibatasi Dalam Konteks Formal
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tidak pernah dibatasi 27 84.37 2 Jarang dibatasi 3 9.37 3 Kadang-kadang dibatasi 2 6.25 4 Sering dibatasi - 5 Senantiasa dibatasi - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 20, dapat dilihat sebanyak 28 orang (84.3%) menyatakan bahwa
komunikasi yang terjalin dalam perusahaan tidak pernah dibatasi dalam konteks formal,
3 orang (9.37%) menyatakan bahwa komunikasi yang terjalin dalam perusahaan jarang
dibatasi dalam konteks formal dan 2 orang (6.25%) menyatakan bahwa komunikasi yang
terjalin dalam perusahaan kadang-kadang dibatasi dalam konteks formal.
4.2.10.2Distribusi jawaban responden tentang setiap kebijakan yang diambil
perusahaan disosialisasikan kepada karyawan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Mayoritas responden menyatakan perusahaan selalu mensosialisasikan setiap
kebijakan yang diambil kepada karyawan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel
berikut ini
Tabel 21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Setiap Kebijakan Yang Diambil
Perusahaan Disosialisasikan Kepada Karyawan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tidak pernah dibatasi 29 90.62 2 Jarang dibatasi 2 6.25 3 Kadang-kadang dibatasi 1 3.12 4 Sering dibatasi - 5 Senantiasa dibatasi - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 21, dapat dilihat sebanyak 29 orang (90.62%) menyatakan setiap
kebijakan yang diambil perusahaan selalu disosialisasikan kepada karyawan, 2 orang
(6.25%) menyatakan setiap kebijakan yang diambil perusahaan sebagian besar saja yang
disosialisasikan kepada karyawan, dan 1 orang (3.12%) menyatakan setiap kebijakan
yang diambil perusahaan, sebagian disosialisasikan sebagian lagi tidak.
4.3 Kinerja Karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan (Variabel Y)
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Untuk mengukur variabel kinerja karyawan digunakan 9 indikator yang
seluruhnya diubah ke dalam bentuk pertanyaan sebanyak 13 butir. Pada setiap jawaban
diberikan 5 alternatif jawaban dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu
dari kelima alternatif yang tersedia.
Berdasarkan jawaban responden dari kuesioner yang disebarkan, maka diperoleh
hasil sebagai berikut :
4.3.1 Kualitas
Sejauh mana kualitas kerja karyawan sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan.
Terdapat satu pertanyaan untuk mengukur indikator ini yaitu :
4.3.1.1 Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian kualitas kerja dengan
yang diharapkan perusahaan
Mayoritas responden menyatakan bahwa kualitas kerjanya sangat sesuai dengan
yang diharapkan perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kualitas Kerja Dengan Yang
Diharapkan Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat sesuai 19 59.37 2 Sesuai 13 40.62 3 Kadang-kadang sesuai - 4 Kurang sesuai - 5 Tidak sesuai - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 22, dapat dilihat bahwa sebanyak 19 orang (59.37%) menyatakan
bahwa kualitas kerjanya sangat sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, dan 13 orang
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
(40.62%) menyatakan bahwa kualitas kerjanya sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan.
4.3.2 Kuantitas Kerja
Sejauh mana kuantitas kerja karyawan sesuai dengan yang ditargetkan
perusahaan. Terdapat satu pertanyaan untuk mengukur indikator ini yaitu :
4.3.2.1 Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian kuantitas kerja dengan
yang diharapkan perusahaan
Mayoritas responden menyatakan bahwa kuantitas kerjanya sangat sesuai dengan
yang diharapkan perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel 23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kuantitas Kerja Dengan Yang
Diharapkan Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat sesuai 19 59.37 2 Sesuai 13 40.62 3 Kadang-kadang sesuai - 4 Kurang sesuai - 5 Tidak sesuai - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 23, dapat dilihat bahwa sebanyak 19 orang (59.37%) menyatakan
bahwa kuantitas kerjanya sangat sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, dan 13
orang (40.62%) menyatakan bahwa kuantitas kerjanya sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan.
4.3.3 Memenuhi Target Waktu
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sejauh mana karyawan memenuhi target waktu sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan. Terdapat satu pertanyaan untuk mengukur indikator ini
4.3.3.1 Distribusi jawaban responden dalam menyelesaikan pekerjaan apakah tepat
waktu sesuai dengan yang ditargetkan perusahaan
Mayoritas responden menyatakan selalu tepat waktu dalam menyelesaikan
pekerjaan sesuai dengan yang ditargetkan oleh perusahaan, data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Target Waktu Dengan Yang
Diharapkan Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat sesuai 16 50 2 Sesuai 15 46.87 3 Kadang-kadang sesuai 1 3.12 4 Kurang sesuai - 5 Tidak sesuai - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 24, dapat dilihat bahwa sebanyak 16 orang (50%) menyatakan bahwa
target waktu yang dicapai sangat sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, dan 15
orang (46.87%) menyatakan bahwa target waktu yang dicapai sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan, dan 1 orang (3.12%) menyatakan kadang-kadang target waktu
yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
4.3.4 Kemampuan kerja
Sejauh mana karyawan memiliki kemampuan kerja sesuai dengan yang
diharapkan perusahaan. Terdapat satu pertanyaan untuk mengukur indikator ini.
4.3.4.1 Distribusi jawaban responden tentang kesesuaian kemampuan kerja
karyawan dengan yang diharapkan perusahaan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Mayoritas responden menyatakan bahwa kemampuan kerjanya sangat sesuai
dengan yang diharapkan perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Tabel 25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Kemampuan Kerja karyawan
Dengan Yang Diharapkan Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat sesuai 16 50 2 Sesuai 15 46.87 3 Kadang-kadang sesuai 1 3.12 4 Kurang sesuai - 5 Tidak sesuai - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 25, dapat dilihat bahwa sebanyak 16 orang (50%) menyatakan bahwa
kemampuan kerjanya sangat sesuai dengan yang diharapkan perusahaan, dan 15 orang
(46.87%) menyatakan bahwa kemampuan kerjanya sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan, dan 1 orang (3.12%) menyatakan kadang-kadang kemampuan kerjanya
sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.
4.3.5 Kreativitas
Kemampuan karyawan dalam memberikan ide-ide yang berguna dalam
pelaksanaan tugas. Terdapat dua pertanyaan untuk mengukur indikator ini.yaitu :
4.3.5.1 Distribusi jawaban responden tentang kemampuan memberikan ide-ide
untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam melaksanakan tugas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Mayoritas responden menyatakan bahwa mereka sering memiliki ide-ide untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan tugas, data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kemampuan Memberikan Ide-Ide Untuk
Mengatasi Permasalahan Yang Terjadi Dalam Pelaksanaan Tugas
No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa memiliki ide-ide 15 46.87 2 Sering memiliki ide-ide 17 53.12 3 Kadang-kadang memiliki ide-ide - 4 Jarang memiliki ide-ide - 5 Tidak pernah memiliki ide-ide - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 26, dapat dilihat bahwa sebanyak 15 orang (46.87%) menyatakan
senantiasa memiliki ide-ide untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam
melaksanakan tugas, dan 17 orang (53.12%) menyatakan sering memiliki ide-ide untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi dalam melaksanakan tugas.
4.3.5.2 Distribusi jawaban responden apakah ide-ide tersebut dapat membantu
mengatasi permasalahan yang terjadi
Mayoritas responden menyatakan kadang-kadang ide-ide tersebut dapat membatu
mengatasi permasalahan yang terjadi, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tabel 27 Distribusi Jawaban Responden Apakah Ide-Ide Tersebut Dapat Membantu
Mengatasi Permasalahan Yang Terjadi
No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa dapat membantu mengatasi
permasalahan 10 31.25
2 Seringkali dapat membantu mengatasi permasalahan
20 62.5
3 Kadang-kadang dapat membantu mengatasi permasalahan
2 6.25
4 Kurang membantu mengatasi permasalahan
-
5 Tidak pernah dapat membantu mengatasi permasalahan
-
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 27, dapat dilihat bahwa sebanyak 10 orang (31.25%) menyatakan ide-
ide tersebut dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi, 20 orang (62.5%)
menyatakan ide-ide tersebut seringkali dapat membantu mengatasi permasalahan yang
terjadi, dan 2 orang menyatakan ide-ide tersebut kadang-kadang dapat mengatasi
permasalahan yang terjadi.
4.3.6 Tanggung Jawab
Kesanggupan karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya
sesuai dengan wewenang dan komitmen. Terdapat dua pertanyaan untuk mengukur
indikator ini.yaitu :
4.3.6.1 Distribusi jawaban responden mengenai tanggung jawab yang dimiliki
sesuai dengan wewenang yang diberikan
Mayoritas responden menyatakan bahwa tanggung jawab yang dimiliki untuk
menyelesaikan tugas sesuai dengan wewenang yang diberikan, data selengkapnya dapat
dilihat pada tabel berikut ini
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tabel 28 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Tanggung Jawab Yang Dimiliki Sesuai
Dengan Wewenang Yang Diberikan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tanggung jawab sesuai dengan
wewenang 28 87.5
2 Tanggung jawab lebih besar dari wewenang
8 25
3 Tanggung jawab lebih kecil dari wewenang
1 3.12
4 Kurang bertanggung jawab terhadap wewenang yang diberikan
-
5 Tidak pernah bertanggung jawab terhadap wewenang yang diberikan
-
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 28, dapat dilihat bahwa sebanyak 28 orang (87.5%) menyatakan bahwa
tanggung jawab yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas sesuai dengan wewenang yang
diberikan, 8 orang (25%) menyatakan bahwa tanggung jawab yang dimiliki untuk
menyelesaikan tugas lebih besar dari wewenang, dan 1 orang (3.12%) menyatakan
kadang-kadang tanggung jawab yang dimiliki untuk menyelesaikan tugas lebih kecil dari
wewenang.
4.3.6.2 Distribusi jawaban responden dalam menyelesaikan tugas yang diberikan
sesuai dengan komitmen
Mayoritas responden menyatakan senantiasa menyelesaikan tugas yang diberikan
sesuai dengan komitmen, hal ini ditunjukkan dengan jumlah persentase sebesar 53.12%,
data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tabel 29 Distribusi Jawaban Responden Dalam Menyelesaikan Tugas Yang Diberikan Sesuai
Dengan Komitmen
No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa 17 53.12 2 Sering 15 46.87 3 Kadang-kadang - 4 Jarang - 5 Tidak pernah - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 29, dapat dilihat bahwa sebanyak 17 orang (53.12%) menyatakan
senantiasa menyelesaikan tugas sesuai dengan komitmen yang diberikan, dan 15 orang
(46.87%)menyatakan sering menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan
komitmen
4.3.7 Kedisiplinan
Sikap karyawan dalam mematuhi prosedur kerja yang telah ditetapkan
perusahaan. Terdapat dua pertanyaan untuk mengukur indikator ini yaitu :
4.3.7.1 Distribusi jawaban responden apakah selalu mematuhi prosedur kerja yang
berlaku dalam perusahaan
Mayoritas responden menyatakan tetap mematuhi prosedur kerja yang berlaku
dalam perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 30 Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Mematuhi Prosedur Kerja Yang
Berlaku Dalam Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tetap mematuhi 28 87.5 2 Seringkali mematuhi 4 12.5 3 Kadang-kadang mematuhi - 4 Jarang mematuhi - 5 Tidak pernah mematuhi - Jumlah 32 100.00
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 30, dapat dilihat bahwa sebanyak 28 orang (87.5%) menyatakan tetap
mematuhi prosedur kerja yang berlaku dalam perusahaan, dan 4 orang (12.5%)
menyatakan seringkali mematuhi prosedur kerja yang berlaku dalam perusahaan.
4.3.7.2 Distribusi jawaban responden apakah selalu disiplin dalam mematuhi jam
kerja yang telah ditetapkan perusahaan
Mayoritas responden menyatakan sangat disiplin dalam mematuhi jam kerja yang
telah ditetapkan perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 31 Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Disiplin Dalam Mematuhi Jam Kerja
Yang Telah Ditetapkan Perusahaan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat disiplin 17 53.1 2 Disiplin 15 46.87 3 Kadang-kadang disiplin - 4 Kurang disiplin - 5 Tidak disiplin - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 31, dapat dilihat bahwa sebanyak 17 orang (53.1%) menyatakan sangat
disiplin dalam mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan perusahaan, dan 15 orang
(46.87%) menyatakan disiplin dalam mematuhi jam kerja yang telah ditetapkan
perusahaan.
4.3.8 Kejujuran
Sejauh mana karyawan memiliki sikap tidak menyalahgunakan wewenang yang
diberikan. Terdapat dua pertanyaan untuk mengukur indikator ini yaitu :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
4.3.8.1 Distribusi jawaban responden apakah selalu menyalahgunakan wewenang
yang diberikan
Mayoritas responden menyatakan tidak pernah menyalahgunakan wewenang yang
diberikan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 32 Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Menyalahgunakan Wewenang yang
Diberikan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Tidak pernah menyalahgunakan
wewenang 29 90.62
2 Jarang menyalahgunakan wewenang 3 9.37 3 Kadang-kadang menyalahgunakan
wewenang -
4 Sering menyalahgunakan wewenang - 5 Senantiasa menyalahgunakan
wewenang -
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 32, dapat dilihat bahwa sebanyak 29 orang (90.62%) menyatakan tidak
pernah menyalahgunakan wewenang yang diberikan, dan 3 orang (9.37%) menyatakan
jarang menyalahgunakan wewenang yang diberikan.
4.3.8.2 Distribusi jawaban responden apakah setuju jika kejujuran menjadi modal
utama yang harus dimiliki karyawan
Mayoritas responden menyatakan sangat setuju jika kejujuran menjadi modal
utama yang harus dimiliki karyawan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut
ini :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tabel 33 Distribusi Jawaban Responden Apakah Setuju Jika Kejujuran Menjadi Modal
Utama Yang Harus Dimiliki Setiap Karyawan
No Kategori Frekuensi (%) 1 Sangat setuju 20 62.5 2 Setuju 3 34.37 3 Netral 1 3.12 4 Tidak setuju - 5 Sangat tidak setuju - Jumlah 32 100.00
Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 33, dapat dilihat bahwa sebanyak 20 orang (62.5%) menyatakan sangat
setuju jika kejujuran menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh setiap karyawan, 3
orang (34.37%) menyatakan setuju jika kejujuran menjadi modal utama yang harus
dimiliki oleh setiap karyawan, dan 1 orang (3.12%) menyatakan netral jika kejujuran
menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh setiap karyawan.
4.3.9 Kesetiaan
Dapat dilihat dari perilaku sehari-hari dan sikap selalu mengutamakan
kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi. Terdapat satu pertanyaan untuk
mengukur indikator ini yaitu :
4.3.9.1 Distribusi jawaban responden apakah selalu mengutamakan kepentingan
perusahaan daripada kepentingan pribadi
Mayoritas responden menyatakan senantiasa mengutamakan kepentingan
perusahaan, data selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tabel 34 Distribusi Jawaban Responden Apakah Selalu Mengutamakan Kepentingan
Perusahaan Daripada Kepentingan Pribadi
No Kategori Frekuensi (%) 1 Senantiasa mengutamakan kepentingan
perusahaan 17 53.12
2 Sering mengutamakan kepentingan perusahaan
15 46.87
3 Kadang-kadang mengutamakan kepentingan perusahaan
-
4 Jarang mengutamakan kepentingan perusahaan
-
5 Tidak pernah mengutamakan kepentingan perusahaan
-
Jumlah 32 100.00 Sumber : Kuesioner Penelitian, 2009 Dari tabel 34, dapat dilihat bahwa sebanyak 17 orang (53.12%) menyatakan
senantiasa mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan pribadi, dan 15
orang (46.87%) menyatakan sering mengutamakan kepentingan perusahaan daripada
kepentingan pribadi.
4.4 Klasifikasi Data
Setelah keseluruhan data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka tahap
selanjutnya akan dilakukan pembahasan data. Interpretasi data untuk masing-masing
variabel penelitian dengan mengklasifikasikan variabel X dan variabel Y.
Variabel X (Variabel Bebas) dalam penelitian ini adalah budaya organisasi.
Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan
norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi
anggota-anggotanya untuk mengatasi problem-problem yang terjadi di dalam organisasi.
Terdapat 10 indikator untuk mengukur budaya organisasi yang kesemuanya diubah ke
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
dalam bentuk pertanyaan sebanyak 17 butir. Setelah menganalisa data yang didapat dari
penelitian, maka diperoleh skor tertinggi adalah 85. maka untuk menentukan jarak
interval variabel X adalah sebagai berikut :
85-60 = 25
No.
= 5
5 5
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :
Tingkat budaya organisasi sangat tinggi : 84 – 89
Tingkat budaya organisasi tinggi : 78 – 83
Tingkat budaya organisasi sedang : 72 – 77
Tingkat budaya organisasi rendah : 66 – 71
Tingkat budaya organisasi sangat rendah : 60 – 65
Untuk mengetahui apakah budaya organisasi pada CV. Jabal Rahmat Medan
berada pada kategori yang mana, dapat dilihat dari distribusi frekuensi klasifikasi
jawaban responden seluruhnya dalam tabel berikut ini :
Tabel 35 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Budaya Organisasi
(Variabel X)
Variabel X Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 84 – 89 Sangat Tinggi 9 28.12 2 78 – 83 Tinggi 15 46.87 3 72 – 77 Sedang 6 18.75 4 66 – 71 Rendah 1 3.12 5 60 – 65 Sangat Rendah 1 3.12
Jumlah 32 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2009 Berdasarkan tabel 35, dapat dilihat bahwa tingkat budaya organisasi pada CV.
Jabal Rahmat Medan berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan oleh jumlah jawaban
responden sebanyak 15 orang (28.12%), untuk kategori sangat tinggi ditunjukkan oleh
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
jawaban responden sebanyak 9 orang (28.12%), untuk kategori sedang ditunjukkan oleh
jawaban responden sebanyak 6 orang (18.75%), untuk kategori rendah ditunjukkan oleh
jawaban responden sebanyak 1 orang (3.12%), dan untuk kategori sangat rendah
ditunjukkan oleh jawaban responden sebanyak 1 orang (3.12%). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa budaya organisasi pada CV. Jabal Rahmat Medan berada pada
kategori tinggi yang berarti bahwa budaya organisasi sudah menjadi acuan bagi karyawan
CV. Jabal Rahmat Medan dalam bekerja dan bertingkah laku kepada sesama karyawan
lainnya.
Variabel Y dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan. Kinerja karyawan
adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya. Terdapat 9 indikator untuk mengukur kinerja karyawan yang kesemuanya
diubah ke dalam bentuk pertanyaan sebanyak 13 butir. Setelah menganalisa data yang
diperoleh dari penelitian, dapat dilihat skor tertinggi adalah 65 dan skor terendah adalah
54, maka untuk menentukan jarak interval variabel Y adalah sebagai berikut :
65-60 = 15 = 3
5 5
Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :
Tingkat kinerja karyawan sangat tinggi : 66 – 69
Tingkat kinerja karyawan tinggi : 62 – 65
Tingkat kinerja karyawan sedang : 58 – 61
Tingkat kinerja karyawan rendah : 54 – 57
Tingkat kinerja karyawan sangat rendah : 50 – 53
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Untuk mengetahui apakah kinerja karyawan CV. Jabal Rahmat medan berada
pada kategori yang mana, dapat dilihat dari distribusi frekuensi klasifikasi jawaban
responden seluruhnya dalam tabel berikut :
Tabel 36 Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Kinerja Karyawan
(Variabel Y)
No. Variabel X Kategori Frekuensi Persentase (%) 1 66 – 69 Sangat Tinggi 0 0.00 2 62 – 65 Tinggi 15 46.87 3 58 – 61 Sedang 5 15.62 4 54 – 57 Rendah 11 34.37 5 50 – 53 Sangat Rendah 1 3.12
Jumlah 32 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2009 Berdasarkan tabel 36, dapat dilihat bahwa kinerja karyawan pada CV. Jabal
Rahmat Medan berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan oleh jumlah jawaban
responden sebanyak 15 orang (46.87%), untuk kategori sangat tinggi ditunjukkan oleh
jawaban responden sebanyak 0 orang (0.00%), untuk kategori sedang ditunjukkan oleh
jawaban responden sebanyak 5 orang (15.62%), untuk kategori rendah ditunjukkan oleh
jawaban responden sebanyak 11 orang (34.37%), dan untuk kategori sangat rendah
ditunjukkan oleh jawaban responden sebanyak 1 orang (3.12%). Jadi dapat disimpulkan
bahwa kinerja karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan sudah baik dan berarti kualitas
dan kuantitas kerja karyawan sudah sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
4.5 Pengujian Untuk Korelasi Product Moment
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Untuk mengetahui pengaruh variabel X (Budaya Organisasi) terhadap Variabel Y
(Kinerja Karyawan) dan pengujian hipotesis digunakan dasar statistik dengan rumus
Korelasi Product Moment.
[ ] [ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNXYr
Keterangan :
rXY : koefisien korelasi
X : variabel bebas
Y : variabel terikat
N : jumlah sampel
Dengan hasil perhitungan yang diharapkan :
5 r = 0 hubungan tidak ada
6 r = + kenaikan nilai variabel satu diikuti naiknya nilai variabel yang lain
7 r = - kenaikan variabel yang satu diikuti penurunan variabel yang lain.
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
N = 32 ∑X22 = 203450
∑X = 2546 ∑Y22 = 115447
∑Y = 1909 ∑XY = 152430
Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien korelasi product
moment, maka didapat hasil r = 0.463 (lihat lampiran). Jadi dapat disimpulkan bahwa
budaya organisasi memberi pengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada CV. Jabal
Rahmat Medan. Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
diikuti oleh peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan mengkonsultasikan
r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi Sugiyono, maka dapat dilihat bahwa r
= 0.463 berada pada interval koefisien 0.40 – 0.599 . Jadi tingkat pengaruh antara
variabel X dan variabel Y berada pada kategori sedang. Maksudnya budaya organisasi
yang dimiliki dan diterapkan memang dapat mempengaruhi kinerja karyawan CV. Jabal
Rahmat Medan.
4.6 Uji Signifikan
Untuk menguji signifikansi antara variabel X dan variabel Y dapat dilakukan
dengan menggunakan rumus :
t-hitung = 212
rnr−−
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji signifikansi didapat
harga t hitung adalah 2.860 (lihat lampiran). Dan jika dilihat pada tabel t (terlampir)
untuk kesalahan 5% dan N = 32, maka didapat t tabel 0.349
Berdasarkan ketentuan pengujian hipoteses :
1. Jika harga t-hitung > t tabel, maka Ho (Hipotesis Nol) ditolak dan Ha (Hipotesis
alternatif) diterima, artinya ada pengaruh signifikan antara budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan.
2. Jika harga t-hitung ‹ t tabel, maka Ho (Hipotesis Nol) diterima dan Ha (Hipotesis
alternatif) ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikans antara budaya
organisasi terhadap kinerja karyawan.
Dengan membandingkan antara t-hitung dengan t tabel, maka dapat diketahui
bahwa t-hitung > t tabel, (2.860 > 0.349), berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
demikian ada pengaruh yang signifikan antara budaya organisasi dengan kinerja
karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan.
4.7 Koefisien Determinan
Tujuan koefisien determinan ini mengetahui berapa persen besarnya pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus
D = (rXY)2 X 100%
Dengan persamaan determinansi maka diperoleh hasil sebesar 21.43% (lihat
lampiran). Ini berarti pencapaian kinerja karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan
dipengaruhi oleh budaya organisasi sebesar 21.43%, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini
BAB V
ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Setelah seluruh data yang didapat di lapangan baik data primer maupun data
sekunder telah terkumpul maka kegiatan selanjutnya adalah melakukan analisa data untuk
menyimpulkan kebenaran daripada penelitian ini yaitu keberadaan hubungan positif
antara variabel budaya organisasi (X) dan kinerja karyawan (Y). Sesudah diuji secara
empiris, maka hipotesis yang menyebutkan adanya pengaruh antara budaya organisasi
dengan kinerja karyawan telah teruji kebenarannya.
Budaya organisasi adalah norma-norma dan kebiasaan yang diterima sebagai
suatu kebenaran oleh semua orang di dalam organisasi. Budaya organisasi menjadi acuan
bersama di antara anggota-anggotanya. Budaya organisasi membuat orang menyadari
pekerjaannya dan juga membuat semua anggota-anggotanya bekerja sama. Budaya
organisasi mengatur anggota-anggotanya dalam bekerja, mengarahkan mana yang harus
dihargai dan dipercaya serta apa yang harus dijauhi dan ditinggalkan. Budaya organisasi
akan mempengaruhi bagaimana anggota-anggotanya berperilaku di dalamnya dan juga
sebaliknya bagaimana anggota-anggotanya berperilaku akan mempengaruhi budaya suatu
organisasi.
CV. Jabal Rahmat merupakan salah satu perusahaan percetakan, kontraktor dan
leveransir. CV. Jabal Rahmat adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa. CV.
Jabal Rahmat memiliki budaya organisasi yang mengutamakan kepuasan pelanggan.
Asumsi dasar budaya CV. Jabal Rahmat adalah kepuasan pelanggan adalah yang utama.
Di sini dimaksudkan bahwa segala pelaksanaan pekerjaan segenap bagian di dalam
perusahaan adalah diperuntukkan demi kepuasan pelanggan. Karena perusahaan
menyadari bahwa keberlangsungan hidup perusahaan adalah bergantung kepada
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
pelanggan. Semakin baik pelayanan dan kualitas kerja yang dihasilkan oleh perusahaan,
maka semakin baik pula prospek perusahaan ke depannnya. Namun, asumsi dasar
perusahaan tersebut belumlah cukup, karena harus didukung pula oleh sumber daya
manusia yang mendukung. Di antaranya sumber daya manusia yang kompeten, yang
dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan sehingga tujuan perusahaan
untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dapat tercapai.
Dengan motto kepuasan pelanggan adalah yang utama , maka perusahaan perlu
menyelaraskan langkah perilaku seluruh karyawan CV. Jabal Rahmat sehingga akhirnya
sampai kepada pemberian pelayanan yang terbaik kepada karyawan. Langkah-langkah
yang harus diselaraskan oleh perusahaan antara lain menetapkan tujuan perusahaan,
pemberian pelayanan yang baik, dan menekankan bahwa karyawan adalah bagian dari
perusahaan sehingga karyawan merasa bertanggung jawab terhadap kemajuan
perusahaan.
Dengan penerapan motto perusahaan tersebut, maka CV. Jabal Rahmat telah
menerapkan budaya organisasi dengan baik. Hal ini sudah sesuai dengan indikator
budaya oganisasi yaitu pengarahan. Di mana CV. Jabal Rahmat sudah memiliki standar
kerja perusahaan yang mencantumkan dengan jelas sasaran dan harapan yang diharapkan
parusahaan kepada karayawannya. Karyawan CV. Jabal Rahmat Medan sendiri juga
menganggap bahwa standard kerja perusahaan sudah dicantumkan dengan jelas sehingga
membuat karyawan mengerti apa yang menjadi tugas mereka masing-masing. Dan setiap
karyawan diberikan kesempatan untuk mengerjakan tugasnya berdasarkan inisiatif
mereka tanpa melanggar aturan yang ada. Dan jika timbul masalah dalam pelaksanaan
tugas, maka atasan mau memberikan bantuan dan dukungan dalam menyelesaikan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
masalah tersebut. Selain itu, hubungan antara unit-unit kerja yang ada juga baik, karena
perusahaan bersikap adil kepada setiap unit kerja yang ada tanpa membeda-bedakan. Hal
ini tentu memacu karyawan untuk lebih giat lagi dalam bekerja karena sikap perusahaan
yang kooperatif dan adil serta karena menyadari sepenuhnya bahwa mereka merupakan
bagian dari perusahaan. Hal ini didukung dengan kebijakan perusahaan yang memberikan
imbalan kepada karyawannya atau unit kerjanya berdasarkan prestasi mereka. Para
karyawan juga selalu diberi kesempatan mengeluarkan saran dan kritiknya kepada
perusahaan dan tetap memberikan perhatian terhadap saran dan kritik tersebut.
Perusahaan juga selalu bersikap terbuka kepada karyawannya dengan jalan selalu
mensosialisasikan setiap kebijakan yang dikeluarkan kepada karyawannya. Dan karena
budaya organisasi CV. Jabal Rahmat Medan sudah diterapkan dengan baik, budaya
organisasi tersebut dapat dikatakan menjadi pengganti aturan-aturan formal. Hal ini dapat
dilihat dari sikap karyawan yang selalu patuh dan menaati peraturan walaupun tidak
diawasi oleh pihak yang berwenang.
Pada akhirnya budaya organisasi yang baik akan mempengaruhi kinerja
karyawannya. Hal ini dikarenakan budaya organisasi membantu mengarahkan sumber
daya manusia pada pencapaian visi, misi serta tujuan organisasi. Di samping itu, budaya
organisasi akan meningkatkan kekompakan antar unit-unit kerja yang ada sehingga
mampu menjadi perekat yang mengikat anggota-anggotanya dalam organisasi bersama-
sama. Budaya organisasi membentuk perilaku anggotanya dan mendorong pencampuan
nilai-nilai organisasi dengan perilaku yang diinginkan sehingga memungkinkan
organisasi bekerja lebih efisien dan efektif. Budaya organisasi akan meningkatkan
motivasi karyawan dengan memberi mereka perasaan memiliki, loyalitas, kepercayaan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
serta mendorong mereka untuk berpikir positif tentang dirinya dan organisasi. Dengan
demikian organisasi dapat memaksimalkan potensi karyawannya.
Budaya organisasi CV. Jabal Rahmat Medan cukup kuat mempengaruhi kinerja
karyawannya. Pada CV. Jabal Rahmat Medan, kinerja karyawan dikatakan baik apabila
pekerjaan atau tugas pokok karyawan sesuai dengan hasil yang ditargetkan oleh
perusahaan. Dan untuk mendukung penilaian akan kinerja karyawan maka dapat dilihat
juga dari kesetiaan karyawan selalu mengutamakan kepentingan perusahaan daripada
kepentingan pribadi. Dan juga selalu menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan target
yang ditetapkan perusahan serta tepat waktu sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan perusahaan kepadanya. Pekerjaan yang dihasilkan juga sesuai dengan kualitas
yang diminta perusahaan. Dan dalam bekerja, para karyawan selalu mengikuti prosedur
yang berlaku serta tidak menyalahgunakan wewenang yang diberikan perusahaan.
Dengan budaya organisasi, organisasi atau perusahaan dapat memperbaiki
perilaku dan motivasi sumber daya manusia sehingga meningkatkan kinerja sumber daya
manusia atau karyawan dan pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan CV. Jabal Rahmat Medan dengan
judul Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan, maka dapat disimpulkan
:
1. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa budaya organisasi pada CV.
Jabal Rahmat Medan sudah diterapkan dengan baik. Hal ini dibuktikan oleh hasil
penelitian yang menunjukkan bahwa budaya organisasi dalam kehidupan CV. Jabal
Rahmat Medan berada pada kategori tinggi berdasarkan jawaban responden yang
berjumlah 15 orang ( 46.87%) dari total responden yang berjumlah 32 orang (100%)
2. Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa kinerja karyawan CV. Jabal
Rahmat Medan sudah baik. Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang menunjukkan
bahwa kinerja karyawan berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan oleh jawaban
responden yang berjumlah 15 orang ( 46.87%) dari total responden yang berjumlah
32 orang (100%).
3. berdasarkan perhitungan antara variabel X dan variabel Y maka diperoleh koefisien
korelasi (rxy)sebesar 0.463. jika dibandingkan dengan tabel pedoman interpretasi
Sugiyono, maka 0.463 berada di antara 0.40-0.599 yang berarti terdapat pengaruh
yang sedang antara budaya organisasi dengan kinerja karyawan. Dan berdasarkan uji
signifikan yang dilakukan terhadap N = 32 pada taraf signifikan 5 % maka diperoleh
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
nilai r tabel 0.349, dengan demikian hipotesa yang diajukan yaitu “ada pengaruh
antara budaya organisasi terhadap kinerja karyawan” berarti dapat diterima.
4. Dari hasil perhitungan koefisien determinan diperoleh hasil sebesar 21.43%, maka
dapat dikatakan pengaruh budaya organisasi sebesar 21.43% terhadap kinerja
karyawan pada CV. Jabal Rahmat Medan, sedangkan sisanya 78.57% dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
6.2 Saran
1. CV. Jabal Rahmat Medan sudah menerapkan budaya organisasi sebagai acuan
dalam bekerja dengan baik. Untuk itu, kedepannya diharapkan CV. Jabal Rahmat
Medan dapat lebih meningkatkan penerapan budaya organisasi agar benar-benar
meresap ke dalam sendi-sendi setiap individu yang ada dalam perusahaan.
2. Kinerja karyawan CV. Jabal Rahmat Medan juga sudah baik karena turut dipengaruhi
oleh budaya organisasi yang positif yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.
Semoga kinerja karyawan yang baik ini tetap dipertahankan dan harus ditingkatkan
lagi demi tercapainya kinerja karyawan yang berkualitas yang berpengaruh positif
juga kepada kinerja perusahaan. Dan perusahaanpun dapat mewujudkan visinya
sebagai percetakan serba bisa yang mampu melayani semua jenis kebutuhan cetak
konsumen dalam satu atap.
3. Agar budaya organisasi perusahaan benar-benar berdampak positif terhadap kinerja
karyawan, maka CV. Jabal Rahmat Medan harus menciptakan suasana atau iklim
yang mendukung budaya organisasi untuk mempengaruhi para karyawan dalam
bekerja. Sehingga para karyawan tidak menganggap bahwa budaya organisasi
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
merupakan beban aturan yang kaku, tetapi merupakan keyakinan dan kebiasaan yang
dilakukan dengan sepenuh hati dalam bekerja. Iklim yang dimaksud adalah
terciptanya hubungan kerja yang harmonis, yang saling percaya antara sesama
individu-individu yang ada di dalam perusahaan, baik pimpinan, manajer, dan
karyawan. Dengan adanya hubungan yang harmonis tersebut diharapkan dapat
mempengaruhi perilaku karyawan dalam bekerja, yang tadinya bekerja dengan
setengah hati saja berubah menjadi bekerja dengan sungguh-sungguh. Dan yang
sudah bekerja dengan sungguh-sungguh menjadi lebih terpacu lagi dalam bekerja.
Salah satu cara untuk lebih memasyarakatkan budaya organisasi adalah untuk
memanfaatkan media komunikasi antara pimpinan dan bawahan yang terdapat di
dalam perusahaan. Dan juga diperlukan keterbukaan dari pihak pimpinan mengenai
kebijakan-kebijakan perusahaan. Agar karyawan mengetahui bagaimana kondisi
perusahaan, serta strategi yang dirancang untuk mencapai visi dan misi yang dicita-
citakan. Dengan demikian, para karyawan akan merasa diikutsertakan dalam hal ini
tentunya akan meningkatkan rasa kebersamaan dan keterikatan antara perusahaan,
pimpinan dan karyawannya. Dengan adanya rasa nyaman yang timbul di dalam
perusahaan, otomatis perilaku kerja para karyawan akan semakin baik. Dan dengan
sendirinya kesadaran untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan akan
muncul dengan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan. Sehingga kinerja karyawan atau hasil kerja karyawan baik dalam bentuk
kualitas dan kuantitas akan meningkat. Dengan meningkatnya kinerja karyawan,
maka terjadi peningkatan juga dalam kinerja perusahaan, yang berarti perusahaan
dapat mencapai visi dan misi yang diinginkan.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Cahyani. 2004. Dasar- Dasar Organisasi dan Manajemen. Jakarta : PT. Grasindo.
Dessler, Gary. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Indeks.
Istijanto. 2005. Riset SDM, Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi Kerja
Karyawan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Kurniawan. 2005.Transformasi Pelayanan Publik Pembaruan. Yogyakarta : PT.
Grasindo.
Mangkunegara. 2005. Evaluasi Kinerja Sumber daya Manusia. Bandung : Rafika
Aditama.
Moeljono. 2003. Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta : PT. Elex Media
Komputindo.
Muchlas. 2005. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Gajah mada University Press.
Sedharmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang baik) dalam Otonomi
Daerah : Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisien. Bandung : CV.
Mandar Maju.
Singarimbun. 1995. Metode Penelitian survei. Jakarta : LP3ES.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Tika. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Tjandra. 2005. Peningkatan Kapasitas Pemerintah Daerah dalam Pelayanan Publik.
Yogyakarta : PT. Grasindo.
Wibowo. 2005. Manajemen Perubahan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
KUESIONER
A. KATA PENGANTAR
Dengan hormat, sehubungan dengan riset saya yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan” maka saya memohon kepada Bapak/Ibu karyawan CV. Jabal Rahmat Medan untuk mengisi kuesioner ini. Atas perhatian dan respon yang Bapak/Ibu berikan saya ucapkan terima kasih.
B. KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan
2. Usia : a. 21-24 tahun
b. 25-29 tahun
c. 30-35 tahun
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
d. 36-40 tahun
e. 41-45 tahun
3. Pendidikan : a. Tamat SLTA
b. Tamat Prog. DI
c. Tamat Prog DIII
d. Program Sarjana
4. Masa Kerja : a. 1-3 tahun
b. 4-6 tahun
c. 7-9 tahun
d. > 10 tahun
I. Pertanyaan Variabel penelitian (Variabel X dan Y).
Berilah tangda silang (X) pada salah satu jawaban dari pertanyaan di bawah ini.
II.1 Budaya Organisasi (Variabel X)
Budaya Organisasi
1. Apakah Anda diberi kesempatan untuk berinisiatif sendiri oleh atasan melalui
pekerjaan?
a. Ya, senantiasa diberi kesempatan jika diperlukan
b. Ya, sering diberi kesempatan jika diperlukan
c. Kadang-kadang diberi kesempatan jika diperlukan
d. Jarang diberi kesempatan
e. Tidak pernah diberi kesempatan
2. Dalam menyelesaikan masalah yang timbul dalam melaksanakan tugas, apakah anda
selalu menuggu perintah dari atasan?
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
a. Tidak pernah menunggu perintah dari atasan
b. Jarang menunggu perintah dari atasan
c. Kadang-kadang menunggu perintah dari atasan
d. Ya, sering menunggu perintah dari atasan
e. Ya, senantiasa menunggu perintah dari atasan
3. Apakah perusahaan selalu memberikan perhatian terhadap setiap saran dan kritik yang
diutarakan oleh karyawan?
a. Ya, perusahaan tetap memberi perhatian
b. Ya, perusahaan sering memberi perhatian
c. Kadang-kadang perusahaan memberi perhatian
d. Perusahaan jarang memberi perhatian
e. Perusahaan tidak memberi perhatian
Toleransi Terhadap Tindakan Beresiko
1. pernahkah Anda diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang tingkat
kesulitannya lebih tinggi?
a. Ya, senantiasa diberi kesempatan jika diperlukan
b. Ya, sering diberi kesempatan jika diperlukan
c. Kadang-kadang diberi kesempatan jika diperlukan
d. Jarang diberi kesempatan
e. Tidak pernah diberi kesempatan
2. Jika terjadi kesalahan ketika melakukan pekerjaan yang tingkat kesulitannya lebih
tinggi, apakah atasan memberikan bantuan kepada anda?
a.Ya, atasan senantiasa memberikan bantuan
b. Ya, atasan sering memberikan bantuan
c. Kadang-kadang memberikan bantuan
d. Atasan tidak memberikan bantuan
e. Atasan tidak memberikan bantuan dan bahkan memberikan sanksi
Pengarahan
1.Menurut Anda apakah standar kerja pada perusahaan sudah dirumuskan dengan jelas?
a. Sudah dan sangat jelas
b. Sudah tetapi kurang jelas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
c. Sudah tetapi membingungkan
d. Standar kerja tidak jelas
e. Standar kerja belum dirumuskan
2. Apakah Anda memahami sasaran dan harapan yang terdapat dalam standar kerja?
a. Ya, sangat memahami
b. Ya, memahami
c. Ya, cukup memahami
d. Kurang memahami
e. Tidak memahami
Integrasi
1.Apakah perusahaan bersikap adil kepada setiap unit kerja yang ada?
a. Ya, sangat adil
b. Ya, adil
c. Ya, cukup adil
d. Kurang adil
e. Tidak adil
Dukungan Manajemen
1.Apakah bantuan dan dukungan dari atasan memberikan pengaruh yang positif pada
prestasi kerja anda?
a. Ya, sangat berpengaruh
b. Ya, berpengaruh
c. Ya, cukup berpengaruh
d. Kurang berpengaruh
e. Tidak berpengaruh
Kontrol
1. Apakah perusahaan anda sudah merumuskan aturan-aturan yang baku dan tertulis
yang digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan perilaku karyawan?
a. Sudah sangat jelas
b. Sudah tetapi kurang jelas
c. Sudah tetapi membingungkan
d. Aturan-aturannya tidak jelas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
e. Aturan-aturan tersebut belum dirumuskan
2. Apakah Anda akan melanggar peraturan-peraturan tersebut jika pihak manajemen
tidak mengawasi?
a. Tidak akan melakukan pelanggaran
b. Jarang melakukan pelanggaran
c. Kadang-kadang melakukan pelanggaran
d. Sering melakukan pelanggaran
e. Senantiasa melakukan pelanggaran
Identitas
1. Apakah anda berusaha bekerja dengan sungguh-sungguh dalam melakukan
pekerjaan demi kepentingan perusahaan?
a. Ya, senantiasa berusaha
b. Ya, berusaha
c. Ya, kadang-kadang berusaha
d. Kurang berusaha
e. Tidak pernah berusaha
Sistem Imbalan
1. Apakah perusahaan sudah merumuskan kebijakan-kebijakan yang mengatur tentang
sistem imbalan?
a. Sudah dan sangat jelas
b. Sudah tetapi kurang jelas
c. Sudah tetapi membingungkan
d. Kebijakan-kebijakan yang mengatur sistem imbalan tidak jelas
e. Kebijakan-kebijakan yang mengatur sistem imbalan belum dirumuskan
2. Menurut Anda, apakah sistem imbalan yang didasarkan atas keberhasilan pekerjaan
dapat mendorong karyawan untuk bekerja lebih maksimal lagi?
a. Ya, senantiasa dapat mendorong karyawan
b. Ya, seringkali dapat mendorong karyawan
c. Ya, kadang-kadang dapat mendorong karyawan
d. Kurang mendorong karyawan
e. Tidak dapat mendorong karyawan
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Toleransi Terhadap Konflik
1. Apakah di dalam perusahaan sering terjadi konflik?
a. Tidak pernah terjadi konflik di dalam perusahaan
b. Jarang terjadi konflik di dalam perusahaan
c. Kadang-kadang terjadi konflik de dalam perusahaan
d. Ya, sering terjadi konflik di dalam perusahaan
e. Ya, konflik senantiasa terjadi di dalam perusahaan
2. Jika timbul suatu konflik, apakah perusahaan selalu menyelesaikannya sampai
tuntas?
a. Ya, perusahaan selalu menyelesaikan konflik sampai tuntas
b. Ya, perusahaan bisa menyelesaikan sebagian besar konflik
c. Ya, perusahaan hanya bisa menyelesaikan sebagian kecil konflik
d. Perusahaan tidak pernah bisa menyelesaikan konflik yang terjadi
e. Perusahaan tidak pernah peduli jika terjadi konflik
Pola Komunikasi
1. Menurut Anda, apakah hubungan komunikasi yang terjalin dalam perusahaan
dibatasi dalam konteks formal?
a. Tidak pernah dibatasi
b. Jarang dibatasi
c. Kadang-kadang dibatasi
d. Sering dibatasi
e. Senantiasa dibatasi
2. Apakah setiap kebijakan yang diambil perusahaan selalu disosialisasikan kepada
seluruh karyawan?
a. Ya, selalu disosialisasikan
b. Ya, sebagian besar disosialisasikan
c. Ya, sebagian disosialisasikan
d. Hanya sebagian kecil saja yang disosialisasikan
e. Tidak pernah disosialisasikan
II.2 Kinerja Karyawan (Variabel Y)
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
Kesetiaan
1. Apakah Anda selalu mengutamakan kepentingan perusahaan daripada kepentingan
pribadi?
a. Ya, senantiasa mengutamakan kepentingan perusahaan
b. Ya, sering mengutamakan kepentingan perusahaan
c. Kadang-kadang mengutamakan kepentingan perusahaan
d. Jarang mengutamakan kepentingan perusahaan
e. Tidak pernah mengutamakan kepentingan perusahaan
Kualitas
1. Apakah kualitas kerja yang Anda hasilkan sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan?
a. Ya, sangat sesuai
b. Ya, sesuai
c. Kadang-kadang sesuai
d. Kurang sesuai
e. Tidak sesuai
Kuantitas
1. Apakah kuantitas kerja yang Anda selesaikan sesuai dengan yang diharapkan
perusahaan?
a. Ya, sangat sesuai
b. Ya, sesuai
c. Kadang-kadang sesuai
d. Kurang sesuai
e. Tidak sesuai
Memenuhi Target Waktu
1.Apakah Anda menyelesaikan pekerjaan tapat waktu sesuai dengan yang ditargetkan
perusahaan?
a. Ya, selalu tepat waktu
b. Ya, seringkali tepat waktu
c. Kadang-kadang tepat waktu
d. Jarang tepat waktu
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
e. Tidak pernah tepat waktu
Kejujuran
1. Apakah anda selalu menyalahgunakan wewenang yang diberikan oleh perusahaan?
a. Tidak pernah menyalahgunakan wewenang
b. Jarang menyalahgunakan wewenang
c. Kadang-kadang menyalahgunakan wewenang
d. Ya, sering menyalahgunakan wewenang
e. Ya, senantiasa menyalahgunakan wewenang
2. Apakah anda setuju jika kejujuran menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh
seorang karyawan?
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Netral
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
Kedisiplinan
1. Apakah Anda selalu mematuhi prosedur kerja yang berlaku dalam perusahaan?
a. Ya, tetap mematuhi
b. Ya, seringkali mematuhi
c. Kadang-kadang mematuhi
d. Jarang mematuhi
e. Tidak pernah mematuhi
2. Apakah Anda dalam bekerja selalu disiplin mengenai jam kerja yang telah
ditetapkan perusahaan?
a. Ya, sangat disipli
b. Ya, disiplin
c. Ya, kadang-kadang disiplin
d. Kurang disiplin
e. Tidak disiplin
Kreativitas
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
1. Jika terjadi permasalahan dalam melaksanakan pekerjaan, apakah Anda memiliki
ide-ide untuk mengatasi permasalahan tersebut?
a. Ya, saya senantiasa memiliki ide-ide
b. Ya, saya sering memiliki ide-ide
c. Kadang-kadang saya memiliki ide
d. Saya jarang memiliki ide-ide
e. Saya tidak pernah memiliki ide-ide
2. Apakah ide-ide Anda dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi?
a. Ya, ide-ide saya senantiasa dapat membantu mengatasi permasalahan
b. Ya, ide-ide saya seringkali dapat mengatasi permasalahan
c. Kadang-kadang ide saya dapat membantu mengatasi permasalahan
d. Ide-ide saya kurang membantu mengatasi permasalahan
e. Ide-ide saya tidak pernah dapat membantu mengatasi permasalahan yang terjadi
Tanggung Jawab
1. Apakah tanggung jawab yang Anda miliki sesuai dengan wewenang yang
diberikan?
a. Tanggung jawab saya sesuai dengan wewenang yang diberikan
b. Tanggung jawab saya lebih besar dari wewenang
c. Tanggung jawab saya lebih kecil dari wewenang
d. Saya kurang bertanggung jawab terhadap wewenang yang diberikan
e. Saya tidak pernah bertanggung jawab terhadap wewenang yang diberikan
2. Apakah Anda selalu menyelesaikan tugas yang diberikan perusahaan sesuai dengan
komitmen?
a. Ya, senantiasa
b. Ya, sering
c. Kadang-kadang
d. Jarang
e. Tidak pernah
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
*** TERIMA KASIH***
NILAI JAWABAN MELALUI KUESIONER (VARIABEL X)
RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 TOTAL (X)
RATA -RATA
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 84 4.94 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 84 4.94 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 84 4.94 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 84 4.94 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 83 4.88 6 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 79 4.64 7 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 76 4.47 8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 5.00 9 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84 4.94 10 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 5.00 11 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 85 5.00
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
12 5 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 84 4.94
13 4 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 79 4,64
14 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 81
4.76
15 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 80
4.70
16 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 81 4.76 17 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 81 4.76 18 5 4 4 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 82 4.82 19 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 81 4.76 20 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 4.70 21 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 4.70 22 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 4.70 23 5 4 4 4 5 4 4 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 4.70 24 5 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 4.70 25 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 77 4.52 26 5 4 4 4 5 4 4 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 79 4.64 27 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 76 4.47 28 5 4 4 4 5 4 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 76 4.47 29 5 4 4 4 4 4 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 77 4.52 30 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 5 5 5 72 4.23 31 4 4 4 4 4 4 5 3 3 5 4 5 4 3 5 5 5 67 3.94 32 3 3 3 3 3 3 5 3 4 4 3 5 3 5 5 3 3 60 3.52
2546
NILAI JAWABAN MELALUI KUESIONER (VARIABEL Y)
RES 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 TOTAL (Y)
RATA- RATA
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 5.00 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 5.00 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 65 5.00 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 64 4.92 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 64 4.92 6 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 58 4.46 7 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 4 55 4.23 8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 65 5.00
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 64 4.92 10 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 62 4.76 11 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 61 4.69 12 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 58 4.46 13 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 60 4.61 14 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 65 5.00 15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 63 4.84 16 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 62 4.76 17 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 62 4.76 18 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 57 4.38 19 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 62 4.76 20 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 63 4.84 21 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 63 4.84 22 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 58 4.46 23 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 57 4.38 24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 55 4.23 25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 55 4.23 26 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 56 4.30 27 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 56 4.30 28 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 56 4.30 29 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 54 4.15 30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 55 4.23 31 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 54 4.15 32 4 4 3 4 4 4 4 4 5 2 5 3 4 50 3.84 1909
KOEFISIEN KORELASI X DAN Y
RES X*Y X2 Y2
1 5460 7056 4225 2 5460 7056 4225
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
3 5460 7056 4225 4 5376 7056 4096 5 5312 6889 4096 6 4582 6241 3364
7 4180 5776 3025 8 5525 7225 4225 9 5376 7056 4096 10 5270 7225 3844 11 5185 7225 3721 12 4872 7056 3364 13 4740 6241 3600 14 5265 6561 4225 15 5040 6400 3969 16 5022 6561 3844 17 5022 6561 3844 18 4674 6724 3249 19 5022 6561 3844 20 5040 6400 3969 21 5040 6400 3969 22 4640 6400 3364 23 4560 6400 3249 24 4400 6400 3025 25 4235 5929 3025 26 4424 6241 3136 27 4256 5776 3136 28 4256 5776 3136 29 4158 5929 2916 30 3960 5184 3025 31 3618 4489 2916 32 3000 3600 2500 152.430 203.450 115.447
A. Hasil Perhitungan Pengujian Hipotesis Untuk Korelasi Product Moment
Rumus r pearson digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y). dengan hasil perhitungan yang diharapkan :
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
- r = 0 hubungan tidak ada
- r = + kenaikan nilai variabel satu diikuti naiknya nilai variabel yang lain
- r = - kenaikan variabel yang satu diikuti penurunan variabel yang lain.
Berdasarkan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
N = 32 ∑X22 = 203450
∑X = 2546 ∑Y22 = 115447
∑Y = 1909 ∑XY = 152430
Keseluruhan dari data tersebut dapat dimasukkan ke dalam rumus korelasi Product
Moment, maka akan didapat hasil perhitungan sebagai berikut :
[ ] [ ]∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
−−
−=
2222 )()(
))((
YYNXXN
YXXYNXYr
[ ] [ ]22 909.11(447.11532546.2(450.20332
)909.1)(546.2()430.152(32
−−
−=
xxXYr
= )644281.3694304.3)(482116.6400.510.6(
314.860.4760.877.4−−
−
= )023.50(28284
446.17
= 1414850532
446.17
= 49896.37614
446.17
Ainun Mardiah Lubis : Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada CV. Jabal Rahmat Medan, 2009.
= 0,463
B. Hasil Perhitungan Untuk Uji Signifikan
Untuk menguji signifikan antara variabel X dan variabel Y dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus :
t-hitung = 212
rnr−−
= 2)463,0(1232463,0
−−
= 785631.0
30463,0
= 0.463 (6.179)
= 2.860
C. Hasil Pengujian Untuk Koefisien Determinan
Tujuan koefisien determinansi ini mengetahui berapa persen besarnya pengaruh
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). untuk mengetahuinya digunakan
rumus :
D = (rXY)2 X 100%
D = (0,463)2 X 100%
D = 21.43%