09e00209

Upload: sahrul-ramadhan

Post on 10-Oct-2015

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT (Solanum licopersicum Mill.) TERHADAP PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN

    BERBAGAI BAHAN ORGANIK

    SKRIPSI

    Oleh :

    WINDA C. SARAGIH 030301029

    BDP AGR

    PROGRAM STUDI AGRONOMI

    DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2008

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TOMAT (Solanum licopersicum Mill.) TEHADAP PEMBERIAN PUPUK PHOSPAT DAN

    BERBAGAI BAHAN ORGANIK

    SKRIPSI

    Oleh :

    WINDA C. SARAGIH 030301029

    BDP AGR

    Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Dapat Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian

    Universitas Sumatera Utara

    PROGRAM STUDI AGRONOMI

    DEPARTEMEN BUDIDAYA PERTANIAN

    FAKULTAS PERTANIAN

    UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

    MEDAN

    2008

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Judul Skripsi : Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill.) terhadap Pemberian

    Pupuk Phospat dan Bahan Organik Nama : Winda C. Saragih NIM : 030301029 Departemen : Budidaya Pertanian Program Studi : Agronomi

    Disetujui oleh Komisi Pembimbing

    Ketua, Anggota, ( Ir. Meiriani.MP ) ( Nini Rahmawati.SP.M.Si )

    Ketua Anggota

    Mengetahui

    Ir. Edison Purba, Ph.D.

    Ketua Jurusan

    Tanggal Lulus :

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • ABSTRACT

    The objective of the research is to know the response growth and production of tomato with gift phospat fertilizer and kinds of organic matter. The research was done in faculty of agriculture in University of North Sumatera above 25 m sea level rise from January to April 2008. The research used using Randomized Block Design Factorial with two factors. The first factor was phospat fertilizer with three levels: 0 g per plant, 25 g per plant, 50 g per plant and the second factor was organic matter with four levels: compost of blotong sugar cane 500 g per plant; Ferlilizer chickenrun 500 g per plant; compost of palm 500 g per plant; garbage compost 500 g per plant. The result of the research showed that sum of leaf, high of crop, bar diameter, production per sample, production per plot; phospat fertilizer is signifcant on but not significant on heavy mean of fruit.Organic matter showed significant on sum of leaf, high of crop, bar diameter, production per sample, production per plot; phospat fertilizer is signifcant on but not significant on heavy mean of fruit. The interaction between phospat fertilizer and organic matter showed significant on high of crop, and bar diameter but not significant on sum of leaf, production/sample, production/plot;and heavy mean of fruit. Key words : Phospat vertilizer, organic matter, produce of tomato.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tomat (Solanum licopersicum Mill.) dengan pemberian pupuk phospat dan berbagai bahan organik. Penelitian di laksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara yang berada + 25 m dpl dari bulan Januari sampai April 2008.

    Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama adalah dosis pupuk phospat dengan tiga taraf yaitu :0 g per tanaman; 25 g per tanaman; 50 g per tanaman dan faktor kedua adalah berbagai bahan organik dengan empat taraf yaitu :kompos blotong tebu 500 g per tanaman, pupuk kandang ayam 500 g per tanaman, kompos Tandan kosong sawit 500 g per tanaman, kompos sampah kota 500 g per tanaman.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis pupuk phospat berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, produksi per sampel, produksi per plot namun tidak nyata pada berat rata-rata per buah. Perlakuan berbagai bahan organik berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, produksi per sampel, produksi per plot namun tidak nyata pada berat rata-rata per buah.

    Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter batang namun tidak nyata pada jumlah daun, produksi per sampel, produksi per plot, dan berat rata-rata per buah.

    Kata kunci : pupuk phospat, bahan organik, produksi tomat

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • RIWAYAT HIDUP

    Winda C. Saragih dilahirkan di Tebing Tinggi pada tanggal 28 Desember

    1985 dari Ayahanda A. Saragih dan Ibunda J. Gultom. Penulis merupakan anak

    ke-1 dari 5 bersaudara.

    Pendidikan yang ditempuh adalah SD Negeri 102081 Mangga Dua lulus

    tahun 1997, SLTP Negeri 1 Bandar Khalipah lulus tahun 2000, SMU Negeri

    8 Medan lulus tahun 2003. Terdaftar sebagai mahasiswa Agronomi Departemen

    Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan pada

    tahun 2003 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

    Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. SOCFIN

    INDONESIA Kebun Lima Puluh pada bulan Juni-Juli 2007.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

    berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

    Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill.)

    Terhadap Pemberian Pupuk Phospat dan Bahan Organik yang merupakan

    salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Pertanian

    Universitas Sumatera Utara, Medan.

    Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

    kepada Ibu Ir.Meiriani;MP sebagai ketua komisi pembimbing dan

    Ibu Nini Rahmawati; SP. M.Si sebagai anggota komisi pembimbing yang telah

    memberikan bimbingan selama persiapan penelitian sampai penulisan skripsi ini.

    Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada

    Ayahanda A. Saragih dan Ibunda J.Gultom yang telah membesarkan penulis

    dengan segenap cinta dan kasih sayang, juga kepada adik-adikku tercinta yang

    telah memberikan dukungan kepada penulis selama melakukan studi. Penulis

    mengucapkan terima kasih kepada semua rekan rekan stambuk 03 dan

    stambuk 04 atas doa dan motivasi.

    Penulis sadar skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis

    mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan

    penulisan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

    Medan, April 2008

    Penulis

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • DAFTAR ISI

    Hal.

    ABSTRACT................................................................................................. i

    ABSTRAK ................................................................................................... ii

    RIWAYAT HIDUP ..................................................................................... iii

    KATA PENGANTAR................................................................................. iv

    DAFTAR ISI ............................................................................................... v

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii

    DAFTAR GAMBAR................................................................................... viii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... ix

    PENDAHULUAN........................................................................................... 1 Latar Belakang .................................................................................... 1 Tujuan Penelitian ................................................................................ 2 Hipotesis Penelitian............................................................................. 3 Kegunan Penelitian ............................................................................. 3 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 4 Botani Tanaman .................................................................................. 4 Syarat Tumbuh.................................................................................... 6 Iklim ........................................................................................... 6 Tanah.......................................................................................... 7 Phospat ................................................................................................ 8 Bahan Organik ..................................................................................... 10 BAHAN DAN METODE............................................................................... 15 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 15 Bahan dan Alat Penelitian................................................................... 15 Metode Penelitian ............................................................................... 16 PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................. 18 Penyiapan Lahan ................................................................................. 18 Persiapan Media Tanam....................................................................... 18 Pembibitan ........................................................................................... 18 Penanaman .......................................................................................... 19 Pengajiran............................................................................................. 19 Pemeliharaan Tanaman ........................................................................ 19 Penyiraman.................................................................................. 19 Penyulaman................................................................................. 19 Penyiangan ................................................................................ 20 Pemupukan.................................................................................. 20

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Pengendalian Hama dan Penyakit............................................... 20 Panen ................................................................................................ 20 Pengamatan Parameter ......................................................................... 21

    Tinggi Tanaman(cm)................................................................... 21 Jumlah Daun (Helai) ................................................................... 21 Diameter Batang (mm)................................................................ 21 Produksi per Sampel (g).............................................................. 21 Produksi per Plot (g) ................................................................... 21 Berat Rata-Rata per Buah (g)...................................................... 21

    HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................. 22 Hasil ............................................................................................... 22 Pembahasan.................................................................................... 40 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 45 Kesimpulan .................................................................................... 45 Saran............................................................................................... 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • DAFTAR TABEL

    No Hal.

    1. Tinggi tanaman tomat pada umur 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik. ..................... 23

    2. Jumlah daun tomat pada umur 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik. ................................ 27

    3. Diameter batang tomat pada umur 7 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik. .................... 29

    4. Produksi per sampel tomat pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik. .................................................... 32

    5. Produksi per plot tomat pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik. .................................................... 34

    6. Berat rata-rata per buah pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik ...................................................... 36

    7. Jumlah buah per plot pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik ...................................................... 37

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • DAFTAR GAMBAR

    No Hal. 1. Pengaruh pupuk phospat terhadap tinggi tanaman umur 8 MSPT

    pada berbagai bahan organik................................................................ 24

    2. Pertambahan tinggi tanaman umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat .............................................................. 25

    3. Pertambahan tinggi tanaman umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai macam bahan organik............................................................ 26

    4. Jumlah daun tanaman tomat umur 8 MSPT pada berbagai macam bahan organik pada ................................................................. 27

    5. Pertambahan jumlah daun umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat .............................................................. 28

    6. Pertambahan jumlah daun umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai bahan organik ....................................................................... 28

    7. Pengaruh pupuk phospat terhadap diameter batang umur 7 MSPT pada berbagai bahan organik................................................................ 30

    8. Pertambahan diameter batang umur 1 sampai 7 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat .............................................................. 31

    9. Pertambahan diameter batang umur 1 sampai 7 MSPT pada berbagai bahan organik ........................................................................ 32

    10. Produksi per sampel tanaman tomat pada berbagai dosis pupuk phospat ................................................................................................. 33

    11. Produksi per sampel tanaman tomat pada berbagai bahan organik.................................................................................................. 34

    12. Produksi per plot tanaman tomat pada berbagai dosis pupuk phospat ................................................................................................. 35

    13. Produksi per plot tanaman tomat pada berbagai bahan organik.......... 36 14. Jumlah buah per plot tanaman tomat pada berbagai dosis pupuk

    phospat ................................................................................................. 38

    15. Jumlah buah per plot tanaman tomat pada berbagai bahan organik.................................................................................................. 38

    16. Serapan pupuk phospat pada tanaman tomat ...................................... 39

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • DAFTAR LAMPIRAN

    No Hal. 1. Data jumlah daun umur 1 MSPT ......................................................... 45

    2. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 1 MSPT ............... ................... 45

    3. Data jumlah daun umur 2 MSPT ........................................................ 46

    4. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 2 MSPT................................... 46

    5. Data jumlah daun umur 3 MSPT............... .......................................... 47

    6. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 3 MSPT................................... 47

    7. Data jumlah daun umur 4 MSPT............... .......................................... 48

    8. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 4 MSPT................................... 48

    9. Data jumlah daun umur 5 MSPT............... .......................................... 49

    10. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 5 MSPT................................... 49

    11. Data jumlah daun umur 6 MSPT............... .......................................... 50

    12. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 6 MSPT................................... 50

    13. Data jumlah daun umur 7 MSPT............... .......................................... 51

    14. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 7 MSPT................................... 51

    15. Data jumlah daun umur 8 MSPT............... .......................................... 52

    16. Daftar sidik ragam jumlah daun umur 8 MSPT................................... 52

    17. Data tinggi tanaman umur 1 MSPT .................................................... 53

    18. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 1 MSPT............... ................ 53

    19. Data tinggi tanaman umur 2 MSPT .................................................... 54

    20. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 2 MSPT............... ................ 54

    21. Data tinggi tanaman umur 3 MSPT .................................................... 55

    22. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 3 MSPT............... ................ 55

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 23. Data tinggi tanaman umur 4 MSPT .................................................... 56

    24. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 4 MSPT............... ................ 56

    25. Data tinggi tanaman umur 5 MSPT .................................................... 57

    26. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 5 MSPT............... ................ 57

    27. Data tinggi tanaman umur 6 MSPT .................................................... 58

    28. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 6 MSPT............... ................ 58

    29. Data tinggi tanaman umur 7 MSPT .................................................... 59

    30. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 7 MSPT............... ................ 59

    31. Data tinggi tanaman umur 8 MSPT .................................................... 60

    32. Daftar sidik ragam tinggi tanaman umur 8 MSPT............... ................ 60

    33. Data diameter batang umur 1 MSPT ................................................... 61

    34. Daftar sidik ragam diameter batang umur 1 MSPT............... .............. 61

    35. Data diameter batang umur 3 MSPT ................................................... 62

    36. Daftar sidik ragam diameter batang umur 3 MSPT............... .............. 62

    37. Data diameter batang umur 5 MSPT ................................................... 63

    38. Daftar sidik ragam diameter batang umur 5 MSPT............... .............. 63

    39. Data diameter batang umur 7 MSPT ................................................... 64

    40. Daftar sidik ragam diameter batang umur 7 MSPT............... .............. 64

    41. Data produksi per sampel..................................................................... 65

    42. Daftar sidik ragam produksi per sampel............... ............................... 65

    43. Data produksi per plot.......................................................................... 66

    44. Daftar sidik ragam produksi per plot............... .................................... 66

    45. Data berat rata-rata per buah ................................................................ 67

    46. Daftar sidik ragam berat rata-rata per buah.......................................... 67

    47. Rangkuman uji beda rataan.................................................................. 68

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 48. Bagan percobaan ................................................................................. 69

    49. Deskripsi tomat varietas Permata......................................................... 70

    50. Data hasil analisis unsur hara blotong tebu, kompos kota, pupuk kandang ayam dan top soil................................................................... 71

    51. Data hasil analisis unsur hara tandan kosong kelapa sawit ................. 72

    52. Data hasil analisis serapan unsur P ..................................................... 73

    53. Foto hasil penelitian ............................................................................ 74

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Tomat merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

    Indonesia dari tahun ke tahun berusaha untuk meningkatkan produksi tomat

    dengan cara perluasan wilayah budidaya tomat, namun hingga tahun 2004

    Indonesia masih mengimpor tomat sebanyak 8.192.280 kg baik dalam bentuk

    buah segar maupun dalam bentuk olahan yang berasal dari berbagai negara

    (BPS, 2004 dalam Redaksi Agromedia, 2007).

    Salah satu usaha yang dilakukan untuk peningkatan kualitas dan kuantitas

    produksi tomat adalah dengan penambahan bahan organik dalam tanah yang dapat

    memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi gembur dan akar tanaman lebih

    mudah menembus tanah dan menyerap unsur hara yang ada di dalam tanah

    dengan baik hal ini akan menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman .

    Pemberian bahan organik sangat dianjurkan pada kebanyakan tanah

    tropika yang digunakan untuk penanaman sayuran secara intensif. Bahan organik

    memegang peranan penting sebagai sumber beberapa nutrien yang diperlukan

    untuk hasil sayuran yang tinggi, perbaikan struktur tanah dan kapasitas penahan

    air dalam daerah perakaran, meningkatkan aerasi dari media perakaran serta

    meningkatkan kapasitas pemegang nutrien, tetapi bahan organik harus mempunyai

    komposisi yang benar, dan harus memiliki nisbah nitrogen terhadap karbon yang

    tinggi. Apabila tidak maka dapat menahan sementara nutrien tanaman dan

    mengurangi pertumbuhan tanaman (Williams, Uzo and Peregrine, 1993).

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Bahan organik yang dapat ditambahkan ke dalam tanah antara lain blotong

    tebu, pupuk kandang ayam, tandan kosong sawit dan kompos sampah kota. Bahan

    organik ini merupakan limbah yang diharapkan akan dapat dimanfaatkan untuk

    peningkatan produksi pertanian.

    Phospat adalah hara penting bagi pertanaman tomat yang berperan penting

    dalam penyusunan inti sel lemak dan protein tanaman. Selain itu juga berperan

    dalam pertumbuhan akar, bunga, dan pematangan buah. Kekurangan unsur

    phospat dalam pertanaman tomat akan mengakibatkan pertumbuhan akar dan

    pertumbuhan generatifnya terganggu (Wiryanta, 2002).

    Phospat adalah hara penyusun yang terkandung pada buah tomat, dalam

    100 gr tomat terdapat 25 mg phospat. Jumlah ini adalah jumlah yang besar apabila

    dibandingkan dengan unsur kalsium yang hanya sebesar 5 mg dalam 100 gr

    tomat, sehingga pemupukan phospat pada pertanaman tomat penting untuk

    diperhatikan.

    Berdasarkan uraian diatas dirasakan perlu dilakukan penelitian mengenai

    respon pertumbuhan dan produksi tomat (Solanum licopersicum Mill.) terhadap

    pemberian pupuk phospat dan berbagai bahan organik

    Tujuan Penelitian

    Untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tomat

    (Solanum licopersicum Mill.) terhadap pemberian pupuk phospat dan berbagai

    bahan organik

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Hipotesis Penelitian

    1. Respon pertumbuhan dan produksi tomat nyata terhadap pemberian pupuk

    phospat

    2. Respon pertumbuhan dan produksi tomat nyata terhadap pemberian berbagai

    bahan organik

    3. Respon pertumbuhan dan produksi tomat nyata terhadap interaksi antara

    pemberian pupuk phospat dengan berbagai bahan organik

    Kegunaan Penelitian

    1. Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang memerlukan,

    yaitu petani dan pengusaha yang bergerak dalam budidaya tomat.

    2. Sebagai salah satu bahan untuk penulisan skripsi yang menjadi salah satu

    syarat untuk memperoleh gelar sarjana pertanian di Fakultas Pertanian

    Universitas Sumatera Utara Medan.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • TINJAUAN PUSTAKA

    Botani Tanaman

    Tanaman tomat diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut:

    Kingdom : Plantae

    Divisio : Spermatophyta

    Subdivisi : Angiospermae

    Kelas : Dicotyledoneae

    Ordo : Tubiflorae

    Famili : Solanaceae

    Genus : Lycopersicum

    Spesies : Solanum licopersicum Mill. (Redaksi Agromedia, 2007).

    Tanaman tomat memiliki akar tunggang, akar cabang, serta akar serabut

    yang berwarna keputih-putihan dan berbau khas. Perakaran tanaman tidak terlalu

    dalam, menyebar ke semua arah hingga kedalaman rata-rata 30-40 cm, namun

    dapat mencapai kedalaman hingga 60-70 cm. akar tanaman tomat berfungsi untuk

    menopang berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari dalam

    tanah. Oleh karena itu tingkat kesuburan tanah di bagian atas sangat berpengaruh

    terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi buah, serta benih tomat yang

    dihasilkan (Pitojo, 2005).

    Batang tanaman tomat bentuknya bulat dan membengkak pada buku-buku.

    Bagian yang masih muda berambut biasa dan ada yang berkelenjar. Mudah patah,

    dapat naik bersandar pada turus atau merambat pada tali, namun harus dibantu

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • dengan beberapa ikatan. Dibiarkan melata, cukup rimbun menutupi tanah.

    Bercabang banyak sehingga secara keseluruhan berbentuk perdu

    (Rismunandar, 2001).

    Daun tomat berbentuk oval dengan panjang 20-30 cm. Tepi daun bergerigi

    dan membentuk celah-celah yang menyirip. Diantara daun-daun yang menyirip

    besar terdapat sirip kecil dan ada pula yan bersirip besar lagi (bipinnatus).

    Umumnya, daun tomat tumbuh di dekat ujung dahan atau cabang, memiliki warna

    hijau, dan berbulu (Redaksi Agromedia, 2007).

    Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan

    dengan jumlah 5-10 bunga per dompolan atau tergantung dari varietasnya.

    Kuntum bunganya terdiri dari lima helai daun kelopak dan lima helai mahkota.

    Pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu dan

    membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Bunga tomat dapat

    melakukan penyerbukan sendiri karena tipe bunganya berumah satu. Meskipun

    demikian tidak menutup kemungkinan terjadi pemnyerbukan silang

    (Wiryanta, 2004).

    Buah tomat adalah buah buni, selagi masih muda berwarna hijau dan

    berbulu serta relatif keras, setelah tua berwarna merah muda, merah, atau kuning,

    cerah dan mengkilat, serta relatif lunak. Bentuk buah tomat beragam: lonjong,

    oval, pipih, meruncing, dan bulat. Diameter buah tomat antara 2-15 cm,

    tergantung varietasnya. Jumlah ruang di dalam buah juga bervariasi, ada yang

    hanya dua seperti pada buah tomat cherry dan tomat roma atau lebih dari dua

    seperti tomat marmade yang beruang delapan. Pada buah masih terdapat tangkai

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • bunga yang berubah fungsi menjadi sebagai tangkai buah serta kelopak bunga

    yang beralih fungsi menjadi kelopak bunga (Pitojo, 2005).

    Biji tomat berbentuk pipih, berbulu, dan berwarna putih, putih kekuningan

    atau coklat muda. Panjangnya 3-5 mm dan lebar 2-4 mm. biji saling melekat,

    diselimuti daging buah, dan tersusun berkelompok dengan dibatasi daging buah.

    Jumlah biji setiap buahnya bervariasi, tergantung pada varietas dan lingkungan,

    maksimum 200 biji per buah. Umumnya biji digunakan untuk bahan

    perbanyakan tanaman. Biji mulai tumbuh setelah ditanam 5-10 hari

    (Redaksi Agromedia, 2007).

    Syarat Tumbuh

    Iklim

    Tanaman tomat pada fase vegetatif memerlukan curah hujan yang cukup.

    Sebaliknya, pada fase generatif memerlukan curah hujan yang sedikit. Curah

    hujan yang tinggi pada fase pemasakan buah dapat menyebabkan daya tumbuh

    benih rendah. Curah hujan yang ideal selama pertumbuhan tanaman tomat

    berkisar antara 750-1.250 mm per tahun. Curah hujan tidak menjadi faktor

    penghambat dalam penangkaran benih tomat di musim kemarau jika kebutuhan

    air dapat dicukupi dari air irigasi, namun dalam musim yang basah tidak akan

    terjamin baik hasilnya. iklim yang basah akan membentuk tanaman yang rimbun,

    tetapi bunganya berkurang, dan didaerah pegunungan akan timbul penyakit daun

    yang dapat membuat fatal pertumbuhannya. Musim kemarau yang terik dengan

    angin yang kencang akan menghambat pertumbuhan bunga (mengering dan

    berguguran). Walaupun tomat tahan terhadap kekeringan, namun tidak berarti

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • tomat dapat tumbuh subur dalam keadaan yang kering tanpa pengairan. Oleh

    karena itu baik di dataran tinggi maupun dataran rendah dalam musim kemarau,

    tomat memerlukan penyiraman atau pengairan demi kelangsungan hidup dan

    produksinya (Pitojo, 2005; Rismunandar, 2001).

    Suhu yang paling ideal untuk perkecambahan benih tomat adalah 25-300C.

    Sementara itu, suhu ideal untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah 24-280C. Jika

    suhu terlalu rendah pertumbuhan tanaman akan terhambat. Demikian juga

    pertumbuhan dan perkembangan bunga dan buahnya yanng kurang sempurna.

    Kelembaban relatif yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman tomat adalah

    80%. Sewaktu musim hujan, kelembaban akan meningkat sehingga resiko

    terserang bakteri dan cendawan cenderung tinggi. Karena itu, jarak tanamnya

    perlu diperlebar dan areal pertanamannya perlu dibebaskan dari segala jenis

    gulma (Wiryanta, 2004).

    Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk

    produksi yanng menguntungkan, tetapi sinar matahari yang terik tidak disukai.

    Daerah yang beriklim sejuklah yang disukainya. Tanaman ini tidak tahan terhadap

    awan. Daerah yang dengan kondisi demikian tanaman mudah terserang cendawan

    busuk daun dan sebangsanya. Angin kering dan udara panas juga kurang baik bagi

    pertumbuhannya dan sering menyebabkan kerontokan bunga (Tugiyono, 2001).

    Tanah

    Tomat bisa ditanam pada semua jenis tanah, seperti andosol, regosol,

    latosol, ultisol, dan grumusol. Namun demikian, tanah yang paling ideal dari jenis

    lempung berpasir yang subur, gembur, memiliki kandungan bahan organik yang

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • tinggi, serta mudah mengikat air (porous). Jenis tanah berkaitan dengan peredaran

    dan ketersediaan oksigen di dalam tanah. Ketersediaan oksigen penting bagi

    pernapasan akar yang memang rentan tehadap kekurangan oksigen. Kadar oksigen

    yang mencukupi di sekitar akar bisa meningkatkan produksi buah. Oksigen di

    sekitar akar bisa juga meningkatkan penyerapan unsur hara fosfat, kalium, dan

    besi (Redaksi Agromedia, 2007).

    Tanaman tomat dapat tumbuh dengan baik di daerah dataran rendah

    hingga dataran tinggi sampai ketinggian 1.250 m di bawah permukaan laut (dpl).

    Di Indonesia, tanaman tomat dapat dibudidayakan di daerah dengan ketinggian

    100 m dpl. Ketinggian tempat berkaitan erat dengan suhu udara siang dan malam

    hari (Pitojo, 2005).

    Untuk pertumbuhannya yang baik, tanaman tomat membutuhkan tanah

    yang gembur, kadar keasaman (pH) antara 5-6, tanah sedikit mengandung pasir,

    dan banyak mengandung humus, serta pengairan yang teratur dan cukup mulai

    tanam sampai waktu tanaman mulai dapat dipanen (Tugiyono, 2001).

    PHOSPAT

    Phospat bisa juga disebut sebagai kunci dari kehidupan karena terlibat

    langsung hampir pada seluruh proses kehidupan. Phospat merupakan penyusun

    komponen setiap sel hidup, dan cenderung lebih banyak pada biji dan titik tumbuh

    (Nyakpa; Lubis; Pulung; Amrah; munawar; Hong dan Hakim, 1988).

    Pemupukan phospat dapat merangsang pertumbuhan awal bibit tanaman.

    phospat merangsang pembentukan bunga, buah, dan biji. Bahkan mampu

    mempercepat pemasakan buah dan membuat biji menjadi lebih bernas.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Pemupukan phospat sangat diperlukan oleh tanaman yang tumbuh di daerah

    dingin, tanaman dengan perkembangan akar yang lambat dan terhambat, dan

    tanaman yang seluruh bagiannya dipanen (Novizan, 2002).

    Phospat berperan penting sebagai penyusun inti sel lemak dan protein

    tanaman. Unsur hara makro ini diperoleh dari pupuk kandang, pupuk TSP

    (Ca(H2PO4)2), dan pupuk daun yang disemprotkan ke tanaman. Fungsi pupuk

    phospat adalah untuk merangsang pertumbuhan akar, bunga, dan pemasakan buah

    (Wiryanta, 2004).

    Phospat penting untuk mempercepat pertumbuhan akar, mempercepat

    pendewasaan tanaman, dan mempercepat pembentukan buah dan biji serta

    meningkatkan produksi. Sumber phospat yang di dalam tanah sebagai phospat

    mineral yaitu batu kapur phospat, sisa-sisa tanaman dan bahan organik lainnya,

    pupuk buatan (double fosfat, super fosfat, dan lainnya) ( Isnaini, 2006).

    Salah satu sifat yang sangat penting dari unsur P ini adalah sangat stabil di

    dalam tanah sehingga kehilangannya akibat pencucian relatif sangat tidak pernah

    terjadi. Hal ini pula yang menyebabkan kelarutan P dalam tanah sangat rendah

    yang konsekuensinya ketersediaan P untuk tanah relatif sangat sedikit. Dengan

    demikian jumlah ketersediaan P tanah sangat tergantung pada sifat dan ciri tanah.

    Karena keadaan yang demikian menyebabkan unsur ini lebih penting dari kalium

    (Hakim, dkk, 1988).

    Phospat dibutuhkan mulai pada pertumbuhan vegetatif (batang, cabang,

    ranting, dan daun) serta generatif (bunga dan buah). Phospat merupakan unsur

    yang mobil, dan bilamana terjadi kekurangan unsur ini pada suatu tanaman, maka

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • P pada jaringan-jaringan yang tua akan ditranslokasikan ke jaringan yang masih

    aktif. Kekurangan phospat akan menyebabkan pertumbuhannya berhenti secara

    keseluruhan, karena pertumbuhan akarnya sangat terhambat, memerahnya bagian

    bawah daun, terutama di bagian tulang daun, diikuti bentuk daun yang terpelintir,

    buah maupun bijinya kecil-kecil akibat lainnya adalah zat-zat hara dalam tanah

    tidak dapat diserap sempurna dan akhirnya produktifitas tanaman

    menurun hasilnya merosot, demikian pula kualitasnya

    (Rismunandar, 2001; Redaksi Agromedia, 2007; Hakim, dkk, 1988).

    Bahan Organik

    Sejak berabad-abad yang lalu petani telah mengenal pupuk organik.

    Para ilmuan kemudian membuktikannya bahwa peranan bahan organik

    sangat vital dalam mempertahankan dan meningkatkan produktivitas

    lahan melalui mekanisme perbaikan sifat fisik, kimia, biologi tanah.

    (Premono dan Widayati, 2000).

    Pemberian bahan organik berpengaruh besar terhadap sifat-sifat tanah.

    Daya mengikat unsur kimia yang baik sehingga menyebabkan unsur kimia itu

    tidak tercuci dan membuat keadaan hara tetap tersedia di dalam tanah. Selanjutnya

    tanaman akan mendapatkan suplai hara untuk pertumbuhan dan dapat

    meningkatkan produksi tanaman (Murbandono, 2003).

    Sumber primer bahan organik di dalam tanah adalah jaringan tanaman

    berupa akar, batang, daun, ranting, bunga dan buah. Jaringan tanaman ini akan

    mengalami dekomposisi dan akan terangkut ke lapisan bawah, serta bercampur

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • dengan tanah. Tumbuhan tidak saja menjadi sumber bahan organik tanah, tetapi

    juga sumber bahan organik bagi makhluk hidup (Hakim, dkk, 1986).

    Blotong (limbah pabrik gula) ternyata cukup efektif menekan laju

    penguapan air tanah. Sifat higroskopisnya mampu mengikat air hujan dalam

    jumlah banyak. Salah satu alternatif memanen air hujan dan menyiasati

    kekeringan menurut Justika adalah pemanfaatan mulsa blotong. Sifat higroskopis

    limbah tebu/pabrik gula yang disebabkan kandungan nitratnya membuat lahan

    mampu mengikat air hujan lebih banyak. Dengan begitu pembenamannya ke

    dalam tanah diharapkan dapat menyerap air hujan lebih banyak sehingga

    kelembaban tanah dapat terjaga lebih lama. Bukan hanya itu, mulsa juga turut

    mempengaruhi aspek-aspek iklim lainnya. Mulsa dari blotong mampu menekan energi

    radiasi untuk menguapkan air tanah dan memanaskan udara .Pemberian blotong

    berpengaruh terhadap berat tanah, karena membentuk agregat tanah, sehingga

    butiran tanah dapat menahan air lebih banyak. Dimana unsur yang diperlukan

    tanaman akan lebih tersedia bagi pertumbuhan tanaman dan juga merupakan

    sumber C-organik yang penting artinya dalam pembentukan humus tanah

    (Baharsyah, 2007; Sitepu dan Lubis, 1997)

    Blotong merupakan kotoran yang dapat dipisahkan dengan penapisan proses

    klarifikasi nira. Blotong mengandung bahan organik, mineral, serat kasar, protein

    kasar dan gula sehingga masih biasa dipergunakan sebagai bahan pakan ternak.

    komposisi kimia blotong meliputi air (60-78%), sukrosa (2,17,3%), lilin (2-2,1%),

    nitrogen (0,2-0,7%), serat (4,3-6,5%), abu (41 %), P2O5 (0,41,8%), K2O (0,02%),

    CaO (0,8-1,1%) agar aplikasi bahan organik ini dapat berguna maka perlu

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • diperhatikan tingkat dekomposisi bahan organik tersebut

    (Syukur, 2003; Premono dan Widayati, 2000).

    Pupuk kandang mempunyai pengaruh yang baik terhadap sifat fisik dan

    kimia tanah. Pupuk kandang dapat menambah ketersediaan bahan makanan (unsur

    hara) bagi tanaman, yang dapat diserapnya dari dalam tanah, dengan perkataan

    lain pupuk kandang mempunyai kemampuan mengubah berbagai faktor dalam

    tanah menjadi faktor-faktor yang dapat menjamin kesuburan tanah . Penggunaan

    pupuk kandang yang dipadukan dengan pupuk kimia, kapur pertanian dan

    tanaman legum serta didukung pengolahan tanah yang baik, pengendalian gulma

    dan praktek pertanian yang lain akan berdampak baik bagi pengembangan

    pertanian (Kartasapoetra, 1989; Sutanto, 2006).

    Ketersediaan hara yang diberikan dalam bentuk pupuk kandang, bervariasi

    tergantung pada faktor seperti sumber dan komposisi pupuk kandang, metode dan

    waktu aplikasi, tipe tanah dan iklim serta sistem pertanman dan yang sangat

    penting adalah penanganan pupuk kandang secara benar untuk menghindari

    kehilangan unsur hara (Englested, 1997).

    Pupuk kandang memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan pupuk

    kimia. Berikut ini kelebihan pupuk kandang:

    1. Aman digunakan dalm jumlah besar, bahkan dalam pertanian organik

    sumber utama hara berasal dari pupuk kandang.

    2. Membantu menetralkan pH tanah

    3. Membantu menetralkan racun akibat adanya logam berat dalam tanah

    4. memperbaiki struktur tanah menjadi lebuih gembur

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 5. mempertinggi prositas tanah dan secara langsung meningkatkan

    ketersediaan air tanah

    6. membantu penyerapan hara dari pupuk kimia yang ditambahkan

    7. membantu mempertahankan suhu tanah sehingga fluktuasinya tidak tinggi.

    (Marsono dan Sigit,2005).

    Pupuk kandang ayam atau unggas memiliki kandungan unsur hara yang

    lebih besar daripada jenis ternak lain. Penyebabnya adalah kotoran padat pada

    unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Umumnya, kandungan unsur hara pada

    urine selalu lebih tinggi daripada kotoran padat .Kandungan zat hara yang terdapat

    pada kotoran ayam dalam bentuk padat dan cair adalah 1,0%N, 0,8% P2O5, 0,40%

    K2O dan 55% H2O (Novizan, 2002; Prihmantoro, 2001).

    Pupuk kandang yang dapat digunakan adalah pupuk kandang yang telah

    matang. Artinya, dalam pupuk tersebut tidak terjadi lagi proses dekomposisi atau

    penguraian oleh jasad renik. Tanda-tanda pupuk kandang yang matang adalah

    tidak berbau tajam (bau amoniak), berwarna coklat tua, tampak kering, tidak

    terasa panas bila di pegang, dan gembur bila di remas (Prihmantoro, 2001).

    Kompos tandan kosong sawit (TKS) yang berasal dari pengomposan

    tandan kosong sawit memiliki keunggulan yaitu kandungan kalium yang tinggi.

    Tanpa penambahan bahan kimia pada proses pengomposan kandungan haranya

    berkisar C-35%,N-2,34%, P-0,31%, K-5,53%, Ca-1,46%, Mg-0,96%

    (PPKS, 2006).

    Hasil akhir dari pengomposan sampah kota ini merupakan bahan yang

    sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi

    tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah

    dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali

    tanah pertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan

    penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media

    tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia

    (http: // Bapedal-Jatim /info/ index. Php? Option. 2008).

    Kompos dengan sumber bahan sampah segar dari lingkungan rumah,

    pasar, area publik- belum tercampur dengan aneka jenis sampah sebagaimana di

    TPS maupun TPA akan sangat baik dalam menghasilkan kompos berkualitas.

    Bahan sampah organik ini akan mengandung nutrisi ( NPK, MgSCa dan Mikro

    Elemen) yang baik dan sedikit sekali mengandung logam berat (Cr, Pb, Al, Cu).

    Dengan itu, terdapat peluang usaha dari keberadaan sampah untuk diolah di dekat

    sumber keberadannya yakni pemukiman, pasar dan area publik

    (http: // Kompster Biophosko- Model Komersial. Rotary-Kiln.htm. 2008).

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • BAHAN DAN METODE PENELITIAN

    Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan (rumah kasa) Fakultas

    Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

    25 meter dpl pada bulan Januari hingga April 2008.

    Bahan dan Alat

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat varietas

    Permata, topsoil, kompos blotong tebu, pupuk kandang ayam, kompos tandan

    kosong sawit, kompos sampah kota, SP-36 (36% P2O5), air, fungisida Agrept WP,

    insektisida Dursban 20 EC, dan bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.

    Alat yang digulakan dalam penelitian ini adalah cangkul, gembor,

    meteran, jangka sorong, polibek, timbangan, handsprayer, tali plastik, bambu, dan

    bahan-bahan lain yang mendukung penelitian ini.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Metode Penelitian

    Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan

    Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan dan

    3 ulangan, yaitu :

    Faktor I : Pemberian pupuk phospat (P) dengan 3 taraf yaitu :

    P0 = Sp-36 0 g/tanaman

    P1 = Sp-36 25 g/tanaman

    P2 = Sp-36 50 g/tanaman

    Faktor II : Pemberian Bahan Organik (B) dengan 4 macam yaitu :

    B1 = Kompos blotong tebu 500 g/tanaman

    B2 = Pupuk kandang ayam 500 g/tanaman

    B3 = KomposTandan kosong sawit 500 g/tanaman

    B4 = Kompos sampah kota 500 g/tanaman

    Dengan demikian penelitian ini terdiri dari 12 kombinasi perlakuan yaitu :

    P0B1 P1B1 P2B1

    P0B2 P1B2 P2B2

    P0B3 P1B3 P2B3

    P0B4 P1B4 P2B4

    Jumlah ulangan = 3

    Jumlah plot = 36

    Jumlah tanaman/plot = 5 tanaman

    Jumlah sampel/plot = 3 tanaman

    Jumlah seluruh tanaman = 180 tanaman

    Jumlah seluruh tanaman/ sampel = 108 tanaman

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam dengan model linier

    sebagai berikut :

    Yijk = + i + j + k + () jk + ijk Dimana :

    Yijk =hasil pengamatan blok ke-i yang mendapat perlakuan pupuk phospat

    pada taraf ke- j dan pemberian bahan organik pada taraf ke-k

    = nilai tengah perlakuan i = pengaruh blok ke- i j = pengaruh pemberian pupuk phospat pada taraf ke- j k = pengaruh pemberian bahan organik pada taraf ke- k ()jk = pengaruh interaksi antara pupuk phospat pada taraf ke-j dan bahan

    organik pada taraf ke- k

    ijk = galat percobaan blok ke- i dengan perlakuan pupuk phospat pada taraf

    ke-j dan bahan organik pada taraf ke-k.

    Jika analisis data nyata maka dilanjutkan dengan uji duncan

    (Gomez dan Gomez, 1995)

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • PELAKSANAAN PENELITIAN

    Penyiapan Lahan

    Areal untuk tempat berdirinya polibek dibersihkan dari gulma dan sisi-sisa

    akar tanaman, kemudian tanah diratakan dengan menggunakan cangkul. Pada

    sekeliling areal dibuat parit drainase sedalam 30 cm untuk menghindari adanya

    genangan air di sekitar areal penelitian.

    Persiapan Media Tanam

    Media tanam yang digunakan adalah campuran top soil dengan kompos

    blotong tebu, pupuk kandang ayam, kompos tandan kosong sawit, kompos

    sampah kota. Masing-masing digunakan sebanyak 500 g per polibek. Ukuran

    polibek yang digunakan adalah 10 kg pengisian media tanam dilakukan sampai

    batas 5 cm dari mulut polibek bagian atas. Untuk mencegah berpindahnya

    penyakit dari lahan pertanaman ke bibit, dimasukkan Furadan 5 G ke dalam tanah

    sebelum bibit ditanam. Furadan 5 G dapat menbunuh patogen, seperti Phytoptora,

    Pseudomonas, dan Fusarium.

    Pembibitan

    Pembibitan dilakukan dengan mengecambahkan benih terlebih dahulu.

    Benih tomat direndam selama 15 menit kedalam air yang untuk menghilangkan

    dormansi, kemudian disemaikan pada polibek kecil sedalam 1-1,5 cm, setelah

    kecambah berumur 4 minggu dipindahkan ke dalam polibek besar.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Penanaman

    Bibit tomat dipilih yang sehat dan telah memiliki 4 helai daun. Penanaman

    dilakukan pada sore hari untuk menghindari panas matahari pada waktu siang

    yang dapat menyebabkan bibit menjadi layu.

    Pengajiran

    Agar tanaman tomat tidak rebah dilakukan pengajiran dengan

    menggunakan bambu yang dipasang pada saat tanaman berumur 4-5 hari setelah

    di tanam di polibag besar. Ajir dipasang dengan jarak 5 cm dari tanaman tomat

    dengan kedalaman minimum 20 cm.

    Pemeliharaan Tanaman

    Penyiraman

    Penyiraman dilakukan 1-2 kali dalam sehari dengan menggunakan gembor

    yang disesuaikan dengan kondisi di lapangan.

    Penyulaman

    Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati atau pertumbuhannya

    kurang baik, diganti dengan tanaman yang disemaikan di polibag. Penyulaman

    dilakukan 1 minggu setelah pindah tanam (MSPT).

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Penyiangan

    Penyiangan dilakukan dengan membersihkan gulma yang ada di sekitar

    pertanaman, yaitu dengan cara mencabut rerumputan tanaman dan disesuaikan

    dengan kondisi di lapangan.

    Pemupukan

    Pupuk dasar diberikan pada saat pindah tanam yaitu KCl sebanyak

    12 g/tanaman (220 kg/ha) dan pupuk phospat yakni Sp-36 ( 0 g per tanaman,

    25 g per tanaman, 50 g per tanaman ) sesuai perlakuan. Pupuk ZA sebanyak

    26 g/tanaman ( 470 kg/ha) diberikan dua kali, setengah bagian pada saat tanam

    dan setengah bagian lagi pada 2 MSPT.

    Pengendalian Hama dan Penyakit

    Sebelum penanaman dilakukan dengan pemberian bakterisida Agrept

    20 WP ke dalam media tanam sebanyak 1-2 g/ liter air. Setelah tanam dilakukan

    pada tanaman dengan pemberian fungisida Dithane M-45 80 WP 1,6-2,4 kg/ha,

    insektisida Curacron 500 EC 2 ml/liter air yang diaplikasikan 2 kali seminggu

    untuk mencegah serangan hama dan penyakit.

    Panen

    Panen dilakukan setelah buah tomat matang fisiologis dengan kriteria

    warna kulit buah berubah dari warna hijau menjadi kuning kemerah-merahan,

    dengan cara memetik buah tomat secara hati-hati agar buah tidak rusak. Panen

    dilakukan dengan interval 3 hari sekali. Pemetikan buah tomat dilakukan pada

    pagi hari.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Pengamatan Parameter

    Tinggi Tanaman(cm)

    Tinggi tanaman diukur dari leher akar sampai titik tumbuh tanaman,

    diukur mulai dari 1 MSPT dengan interval pengukuran 1 minggu hingga panen

    pertama.

    Jumlah Daun (Helai)

    Jumlah daun dihitung sejak tanaman berumur 1 MSPT dengan inteval

    pengukuran satu minggu hingga panen pertama.

    Diameter Batang (mm)

    Diameter batang diukur dengan mengukur diameter pangkal batang yang

    dilakukan mulai dari 1 MSPT dengan interval pengukuran dua minggu hingga

    panen pertama.

    Produksi per Sampel (g)

    Produksi buah per sampel dihitung dengan menimbang produksi setiap

    sampel, kemudian di totalkan hingga panen terakhir.

    Produksi per Plot (g)

    Produksi buah per plot dihitung dengan menimbang produksi setiap

    tanaman, kemudian di totalkan hingga panen terakhir.

    Berat rata-rata per buah (g)

    Berat rata-rata per buah dihitung dengan menimbang berat buah dibagi

    dengan jumlah buah yang di timbang.

    Jumlah buah per plot (buah)

    Jumlah buah per plot dihitung dengan menjumlahkan semua buah yang

    dihasilkan dalam satu plot.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil

    Hasil analisis data secara statistik menunjukkan bahwa respon tanaman

    tomat terhadap pemberian dosis pupuk phospat nyata pada tinggi tanaman,

    diameter batang, produksi per sampel, dan produksi per plot, jumlah buah per plot

    dan tidak nyata pada jumlah daun dan berat rata-rata per buah.

    Pada pemberian berbagai bahan organik nyata pada tinggi tanaman,

    jumlah daun, diameter batang, produksi per sampel, dan produksi per plot, jumlah

    buah per plot dan tidak nyata pada berat rata-rata per buah.

    Interaksi antara kedua perlakuan nyata pada tinggi tanaman, dan diameter

    batang dan tidak nyata pada jumlah daun, produksi per sampel, produksi per plot,

    berat rata-rata per buah, jumlah buah per plot.

    Tinggi Tanaman (cm)

    Data pengamatan tinggi tanaman dan daftar sidik ragamnya dapat dilihat

    pada lampiran 1- 16 yang menunjukkan bahwa perlakuan pupuk phospat

    berpengaruh tidak nyata pada 1 sampai 2 MSPT sedangkan pada 3 sampai

    8 MSPT berpengaruh nyata dan bahan organik berpengaruh nyata pada 1 sampai

    8 MSPT serta interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata pada 1 dan

    2 MSPT dan berpengaruh nyata pada 3 sampai 8 MSPT.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Tabel 1. Tinggi tanaman tomat pada umur 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik (cm).

    Bahan Organik Phospat B1 B2 B3 B4 Rataan

    ....cm P0 138.58b 130.73bc 130.22bc 128.63c 132.04 P1 129.03c 132.85bc 152.33a 153.09a 141.83 P2 126.30c 132.58bc 136.00bc 136.01bc 132.72

    Rataan 131.3 132.05 139.52 139.24 Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan

    perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

    Tabel 1 menunjukkan pada pemberian kompos blotong tebu (B1) tanaman

    tertinggi diperoleh pada P0 (138.58 cm) yang berbeda nyata dengan P1 dan P2,

    pada pemberian pupuk kandang ayam (B2) tanaman tertinggi diperoleh pada P1

    (132.85 cm) yang berbeda tidak nyata dengan P0 dan P2, pada pemberian kompos

    tandan kosong sawit (B3) tanaman tertinggi diperoleh pada P1 (152.33 cm) yang

    berbeda nyata dengan P0 dan P2, pada pemberian kompos sampah kota (B4)

    tanaman tertinggi diperoleh pada P1 (153.09 cm) yang berbeda nyata dengan P0

    dan P2.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • y = -0.2456x + 137.44R2 = 0.9071

    y = -0.0308x2 + 1.6537x + 130.22R2 = 1

    Ymax=152.42 pada P=26.84

    y = -0.0332x2 + 1.8088x + 128.63R2 = 1

    Ymax=153.27 pada P=27.24

    y = -0.0019x2 + 0.1329x + 130.73R2 = 1

    Ymax=133.05 pada P=34.97

    124.00

    128.20

    132.40

    136.60

    140.80

    145.00

    149.20

    153.40

    0 25 50

    Phospat (g)

    Ting

    gi ta

    nam

    an (c

    m)

    B1B2B3B4

    r

    Gambar 1. Pengaruh pupuk phospat terhadap tinggi tanaman umur 8 MSPT pada berbagai bahan organik.

    Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa tanaman tertinggi pada kompos

    sampah kota setinggi 153.27 cm dengan dosis pupuk phospat 27.24 g dan pada

    kompos tandan kosong sawit setinggi 152.42 cm dengan dosis pupuk phospat

    26.84 g dan pada pupuk kandang ayam setinggi 133.05 cm pada dosis pupuk

    phospat 34.97 g dan pada kompos plotong tebu pernurunan tinggi tanaman seiring

    dengan pertambahan dosis pupuk phospat.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 020

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    0 1 2 3 4 5 6 7 8

    Minggu setelah pindah tanam

    Ting

    gi ta

    nam

    an (c

    m)

    P0P1P2

    Gambar 2. Perkembangan tinggi tanaman umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat

    Dari gambar 2 dapat dilihat perkembangan tinggi tanaman dengan

    pemberian pupuk phospat setiap minggunya menunjukkan kurva sigmoid.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 020

    40

    60

    80

    100

    120

    140

    0 1 2 3 4 5 6 7 8

    Minggu setelah pindah tanam

    Ting

    gi ta

    nam

    an (c

    m)

    B1B2B3B4

    Gambar 3. Perkembangan tinggi tanaman umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai macam bahan organik

    Dari gambar 3 dapat dilihat perkembangan tinggi tanaman dengan

    pemberian berbagai bahan organik setiap minggunya menunjukkan kurva

    sigmoid.

    Jumlah Daun (Helai)

    Data pengamatan jumlah daun dan daftar sidik ragamnya dapat dilihat

    pada lampiran 17- 32 yang menunjukkan perlakuan pupuk phospat berpengaruh

    tidak nyata pada 1 sampai 8 MSPT dan bahan organik berpengaruh tidak nyata

    pada 1 MSPT sedangkan pada 2 sampai 8 MSPT berpengaruh nyata serta interaksi

    kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata pada 1 sampai 8 MSPT.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Tabel 2. Jumlah daun tomat pada umur 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik (helai).

    Bahan Organik Phospat B1 B2 B3 B4 Rataan

    ..........Helai.. P0 38.67 34.56 40.78 34.55 37.14 P1 36.11 36.11 49.78 43.22 41.31 P2 35.56 38.44 45.22 45 41.06

    Total 36.78b 36.37b 45.26a 40.93ab Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang

    nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

    Tabel 2 menunjukkan jumlah daun terbanyak terdapat pada

    B3 (45.26 helai) yang berbeda tidak nyata dengan B4 tetapi berbeda nyata dengan

    B1 dan B2.

    Tabel 2 juga menunjukkan jumlah daun terbanyak cenderung pada

    P1 (41.31 helai) yang berbeda tidak nyata dengan P2 dan P0.

    36.22 36.37

    44.93

    39.92

    20

    30

    40

    50

    B1 B2 B3 B4

    Bahan Organik

    Jum

    lah

    Dau

    n (h

    elai

    )

    B1B2B3B4

    Gambar 4.Jumlah daun tanaman tomat umur 8 MSPT pada berbagai macam bahan organik

    Dari gambar 4 dapat dilihat bahwa jumlah daun pada perlakuan berbagai

    bahan organik terbanyak adalah B3(44.93 helai) diikuti B4(39.92 helai),

    B2(36.37 helai) dan B1(36.22 helai).

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 010

    20

    30

    40

    0 1 2 3 4 5 6 7 8

    Minggu setelah pindah tanam

    Jum

    lah

    daun

    (Hel

    ai)

    P0P1P2

    Gambar 5.Perkembangan jumlah daun umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat

    Dari gambar 5 dapat dilihat perkembangan jumlah daun dengan pemberian

    pupuk phospat setiap minggunya menunjukkan kurva sigmoid.

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    0 1 2 3 4 5 6 7 8

    Minggu setelah pindah tanam

    Jum

    lah

    daun

    (Hel

    ai)

    B1B2B3B4

    Gambar 6.Perkembangan jumlah daun umur 1 sampai 8 MSPT pada berbagai

    bahan organik

    Dari gambar 6 dapat dilihat perkembangan jumlah daun dengan pemberian

    berbagai bahan organik setiap minggunya menunjukkan kurva sigmoid.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Diameter Batang (mm)

    Data pengamatan dimeter batang dan daftar sidik ragamnya dapat dilihat

    pada lampiran 33-38 yang menunjukkan perlakuan pupuk phospat berpengaruh

    tidak nyata pada 1 MSPT sedangkan pada 3 sampai 8 MSPT berpengaruh nyata

    dan bahan organik berpengaruh nyata pada 1 sampai 7 MSPT serta interaksi

    kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata pada 1 dan 3 MSPT sedangkan pada

    5 sampai 7 MSPT berpengaruh nyata.

    Tabel 3. Diameter batang tomat pada umur 7 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik (mm).

    Bahan Organik Phospat B1 B2 B3 B4 Rataan

    ....mm. P0 10.04ab 9.69bc 10.25a 8.97ef 9.74 P1 9.01def 9.26cde 9.37cd 9.63bcd 9.32 P2 9.40cd 8.68f 9.64bc 8.57f 9.08

    Rataan 9.48 9.21 9.75 9.06 Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada kolom dan baris yang sama menunjukkan

    perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

    Tabel 3 menunjukkan pada pemberian kompos blotong tebu (B1) diameter

    terbesar diperoleh pada P0 (10.04 mm) yang berbeda nyata dengan P1 dan P2,

    pada pemberian pupuk kandang ayam (B2) diameter terbesar diperoleh pada P0

    (9.69 mm) yang berbeda tidak nyata dengan P1 tetapi berbada nyata dengan P2,

    pada pemberian kompos tandan kosong sawit (B3) diameter terbesar diperoleh

    pada P0 (10.25 mm) yang berbeda nyata dengan P1 dan P2, pada pemberian

    kompos sampah kota (B4) diameter terbesar diperoleh pada P1 (9.63 mm) yang

    berbeda nyata dengan P0 dan P2.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • y = -0.0202x + 9.7161R2 = 0.992

    y = 0.0011x2 - 0.0692x + 10.037R2 = 1

    Ymin=8,94 pada P=31.45g

    y = 0.0009x2 - 0.0583x + 10.247R2 = 1

    Ymin=9.30 pada P=32.38y = -0.0014x2 + 0.0612x + 8.9667

    R2 = 1Ymax=8.95 pada P=43.71

    8.408.608.809.009.209.409.609.80

    10.0010.2010.40

    0 25 50

    Phospat (g)

    Dia

    met

    er b

    atan

    g (m

    m)

    B1

    B2

    B3

    B4

    r

    Gambar 7. Pengaruh pupuk phospat terhadap diameter batang umur 7 MSPT pada

    berbagai bahan organik.

    Dari persamaan diatas dapat dilihat bahwa diameter batang terbesar pada

    kompos blotong tebu sebesar 8.94 mm dengan dosis pupuk phospat 31.45 g dan

    pada kompos tandan kosong sawit sebesar 9.30 mm dengan dosis pupuk phospat

    32.38 g dan pada kompos sampah kota sebesar 8.95 mm pada dosis pupuk

    phospat 43.71 g dan pada pupuk kandang ayam penurunan diameter batang

    seiring dengan penambahan dosis pupuk phospat.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 02

    4

    6

    8

    10

    0 1 2 3 4 5 6 7

    Minggu setelah pindah tanam

    Diam

    eter

    bat

    ang

    (mm

    )

    P0P1P2

    Gambar 8.Perkembangan diameter batang umur 1 sampai 7 MSPT pada berbagai dosis pupuk phospat

    Dari gambar 8 dapat dilihat perkembangan diameter batang dengan

    pemberianpupuk phospat setiap minggunya menunjukkan kurva sigmoid.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 02

    4

    6

    8

    10

    0 1 2 3 4 5 6 7

    Minggu setelah pindah tanam

    Diam

    eter

    bat

    ang

    (mm

    )

    B1B2B3B4

    Gambar 9.Perkembangan diameter batang umur 1 sampai 7 MSPT pada berbagai bahan organik

    Dari gambar 9 dapat dilihat perkembangan tinggi tanaman dengan

    pemberian berbagai bahan organik setiap minggunya menunjukkan kurva

    sigmoid.

    Produksi Per Sampel (g)

    Data pengamatan produksi per sampel dan daftar sidik ragamnya dapat

    dilihat pada lampiran 39-40 yang menunjukkan perlakuan pupuk phospat

    berpengaruh nyata dan bahan organik berpengaruh nyata serta interaksi kedua

    perlakuan berpengaruh tidak nyata

    Tabel 4. Produksi per sampel tomat pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik (g).

    Bahan Organik Phospat B1 B2 B3 B4 Rataan

    ...g. P0 398.89 255.56 720 520.56 473.75b P1 436.67 388.33 1020.56 543.45 597.25a P2 436.67 241.78 491.56 334.44 376.11c

    Rataan 424.07bc 295.22c 744.04a 466.15b Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada baris dan kolom yang sama menunjukkan

    perbedaan yang nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Tabel 4 menunjukkan produksi per sampel tertinggi pada perlakuan pupuk

    phospat terdapat pada perlakuan P1 (597.25 g) yang berbeda nyata dengan P0 dan

    P2 sedangkan pada perlakuan bahan organik tertinggi pada B3 (744.04 g) yang

    berbeda nyata dengan B1, B2 dan B4

    = -0.2757P2 + 11.833P + 473.75R2 = 1

    Y Maks = 600.71 g pada P = 21.45 g

    200

    300

    400

    500

    600

    700

    0 25

    Phospat (g)

    Pro

    duks

    i per

    sam

    pel (

    g)

    50

    Gambar 10. Produksi per sampel tanaman tomat pada berbagai dosis pupuk phospat

    Berdasarkan Gambar 10 dapat dilihat bahwa hubungan antara dosis pupuk

    phospat dengan produksi per sampel bersifat kwadratik dengan dimana produksi

    per sampel tertinggi 600.71 g pada dosis pupuk phospat 21.45 g per tanaman.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 424.07295.22

    744.04

    466.15

    0

    200

    400

    600

    800

    B1 B2 B3 B4

    Bahan Organik

    Prod

    uksi

    per

    sam

    pel (

    g)B1B2B3B4

    Gambar 11. Produksi per sampel tanaman tomat pada berbagai bahan organik

    Dari gambar 11 dapat dilihat bahwa hubungan produksi per sampel pada

    perlakuan berbagai bahan organik tertinggi adalah B3(744.04 g) diikuti

    B4(466.15 g), B2(424.07 g) dan B1(295.22 g).

    Produksi Per Plot (g)

    Data pengamatan produksi per sampel dan daftar sidik ragamnya dapat

    dilihat pada lampiran 41-42 yang menunjukkan perlakuan pupuk phospat

    berpengaruh nyata dan bahan organik berpengaruh nyata serta interaksi kedua

    perlakuan berpengaruh tidak nyata

    Tabel 5. Produksi per plot pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik.

    Bahan Organik Phospat B1 B2 B3 B4 Rataan

    .g. P0 1576.67 915 2581.67 968.33 1510.42b P1 2110 2156.67 3436.67 2256.67 2490a P2 2376.67 1293.33 2268.33 1558.33 1874.17b

    Rataan 2021.11b 1455.00c 2762.22a 1594.44bc Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang

    nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Tabel 5 menunjukkan produksi per plot tertinggi pada perlakuan pupuk

    phospat terdapat pada perlakuan P1 (4290 g) yang berbeda nyata dengan P0 dan

    P2 sedangkan pada perlakuan bahan organik terdapat pada B3 (2762.22 g) yang

    berbeda nyata dengan B1, B2 dan B4

    = -1.2763P2 + 71.091P + 1510.4R2 = 1

    Y Maks = 2500.35 g pada P = 27.85 g1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    0 25

    Phospat (g)

    Prod

    uksi

    per

    plo

    t (g)

    50

    Gambar 12. Produksi per plot tanaman tomat pada berbagai dosis pupuk phospat

    Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat bahwa hubungan antara dosis pupuk

    phospat dengan produksi per plot bersifat kwadratik dimana produksi per plot

    tertinggi sebesar 2500.35 g pada dosis pupuk phospat 27.85 g per tanaman.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 2021.11

    1455

    2762.22

    1594.44

    1000

    1500

    2000

    2500

    3000

    B1 B2 B3 B4

    Bahan Organik

    Pro

    duks

    i per

    plo

    t (g)

    B1B2B3B4

    Gambar 13. Produksi per plot tanaman tomat pada berbagai bahan organik

    Dari gambar 13 dapat dilihat bahwa hubungan produksi per plot pada

    perlakuan berbagai bahan organik tertinggi adalah B3(2762.22 g) diikuti

    B2(2021.11 g), B3(1594.44 g) dan B2(1455 g).

    Berat Rata-Rata per Buah (g)

    Data pengamatan berat rata-rata per buah dan daftar sidik ragamnya dapat

    dilihat pada lampiran 43-44 yang menunjukkan perlakuan pupuk phospat dan

    bahan organik serta interaksi kedua perlakuan berpengaruh tidak nyata.

    Tabel 6.Berat rata-rata per buah pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian berbagai bahan organik (g)

    Bahan Organik Phospat B1 B2 B3 B4 Rataan

    ................g...... P0 33 33.63 34.18 31.27 33.02 P1 36.98 30.03 32.55 38.54 34.53 P2 30 30.47 32.15 33.94 31.64

    Rataan 33.33 31.38 32.96 34.59

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Tabel 6 menunjukkan berat rata-rata per buah pada perlakuan pupuk

    phospat cenderung pada P1 (34.53 g) yang berbeda tidak nyata dengan P2 dan P0

    sedangkan pada perlakuan bahan organik cenderung pada B4 (34.59 g) yang

    berbeda tidak nyata dengan P2 dan P0.

    Jumlah Buah per Plot (Buah)

    Data pengamatan jumlah buah per plot dan daftar sidik ragamnya dapat

    dilihat pada lampiran 45-46 yang menunjukkan perlakuan pupuk phospat

    berpengaruh nyata dan bahan organik berpengaruh nyata serta interaksi kedua

    perlakuan berpengaruh tidak nyata

    Tabel 7. Jumlah buah per plot pada berbagai dosis pupuk phospat dan pemberian

    berbagai bahan organik. Bahan Organik Phospat

    B1 B2 B3 B4 Rataan

    Buah.. P0 48.33 27 76.33 30.67 45.58c P1 57.33 76 105 61.33 74.92a P2 80.67 43 72.67 46.67 60.75b

    Rataan 62.11b 48.67c 84.67a 46.22c Keterangan : Notasi huruf yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang

    nyata pada taraf 5% menurut uji Duncan.

    Tabel 7 menunjukkan jumlah buah per plot terbanyak pada perlakuan

    pupuk phospat terdapat pada perlakuan P1 (74.92 buah) yang berbeda nyata

    dengan P0 dan P2 sedangkan pada perlakuan bahan organik terdapat pada B3

    (84.67 buah) yang berbeda nyata dengan B1, B2 dan B4.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • y = -0.0348x2 + 2.0438x + 45.58R2 = 1

    Ymaks=75.59 pada P=29.36

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    0 25

    Phospat (g)

    Jum

    lah

    buah

    per

    plo

    t (Bu

    ah)

    50

    Gambar 14. Jumlah buah per plot tanaman tomat pada berbagai dosis pupuk

    phospat

    Berdasarkan Gambar 14 dapat dilihat bahwa hubungan antara dosis pupuk

    phospat dengan jumlah buah per plot bersifat kwadratik dimana jumlah buah per

    plot terbanyak sebesar 75.59 buah pada dosis pupuk phospat 29.36 g per tanaman.

    62.11

    48.67

    84.67

    46.22

    0.009.00

    18.0027.0036.0045.0054.0063.0072.0081.0090.00

    B1 B2 B3 B4

    Bahan organik (g)

    Jum

    lah

    Bua

    h pe

    r plo

    t (g)

    B1B2B3B4

    Gambar 15. Jumlah buah per plot tanaman tomat pada berbagai bahan organik

    Dari gambar 15 dapat dilihat bahwa hubungan jumlah buah per plot pada

    perlakuan berbagai bahan organik tertinggi adalah B3(84.67 buah) diikuti

    B1(62.11), B2(48.67 buah) dan B4(46.22 buah).

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • 0.00

    0.10

    0.20

    0.30

    0.40

    0.50

    0.60

    P0B1

    P0B2

    P0B3

    P0B4

    P1B1

    P1B2

    P1B3

    P1B4

    P2B1

    P2B2

    P2B3

    P2B4

    Gambar 16. Serapan pupuk phospat pada tanaman tomat

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Pembahasan

    Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill.) dengan Pemberian Pupuk Phospat

    Dari data pengamatan dan hasil analisis secara statistik maka diperoleh

    bahwa perlakuan dosis pupuk phospat berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman,

    diameter batang, produksi per sampel, produksi per plot, jumlah buah per plot.

    Serta berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun dan berat rata-rata per buah.

    Pemberian pupuk phospat terhadap produksi per sampel dan produksi per

    plot menunjukkan pengaruh yang nyata. Dari hasil rataan produksi per sampel

    diperoleh bahwa perlakuan pupuk phospat memberikan hasil tertinggi pada dosis

    P1(25 g/tanaman) yaitu sebesar 597.25g demikian juga pada rataan produksi per

    plot memberikan hasil tertinggi pada dosis P1 yaitu sebesar 2490g hal ini

    dikarenakan peningkatan kadar phospat di dalam tanah pada taraf yang tepat akan

    meningkatkan produksi. Pengaruh nyata terhadap jumlah buah per plot

    disebabkan penyerapan phospat yang baik oleh tanaman yang mana dalam

    tanaman phospat akan mempengaruhi pembungaan tanaman yang akan

    mempengaruhi produksi tanaman. Hal ini sesuai dengan Wiryanta (2004) yang

    menyatakan bahwa fungsi phospat adalah untuk pertumbuhan bunga dan

    pemasakan buah, kekurangan unsur P pada tanaman tomat akan menyebabkan

    pertumbuhan generatifnya terganggu.

    Pemberian pupuk phospat yang tidak nyata pada jumlah daun dan berat

    rata-rata per buah diduga dikarenakan pengaruh sifat genetik tanaman walaupun

    dosis phospat yang diberikan berbeda namun sifat genetik tanaman lebih dominan.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill.) dengan Pemberian Berbagai Bahan Organik

    Dari data pengamatan dan hasil analisis secara statistik maka diperoleh

    bahwa perlakuan berbagai bahan organik berpengaruh nyata terhadap jumlah

    daun, produksi per sampel, produksi per plot, jumlah buah per plot. Serta

    berpengaruh tidak nyata terhadap dan berat rata-rata per buah.

    Pemberian bahan organik berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dimana

    jumlah daun tertinggi terdapat pada perlakuan B3 (kompos tandan kosong sawit)

    sebanyak 45.26 helai hal ini dikarenakan N yang terkandung dalam B3 lebih besar

    dibandingkan dengan yang terkandung pada bahan organik lainnya yang

    ditambahkan ke dalam media yaitu sebesar 2.45% yang mana unsur N merupakan

    unsur yang sangat dibutuhkan oleh tanaman selama masa vegetatif.

    Dari hasil rataan produksi persampel diperoleh bahwa perlakuan bahan

    organik memberikan hasil tertinggi pada kompos tandan kosong sawit sebesar

    744.04g demikian juga pada rataan produksi per plot memberikan hasil tertinggi

    pada perlakuan kompos tandan kosong sawit sebesar 2762.22g. Hal ini

    dikarenakan kandungan hara yang terdapat pada tandan kosong sawit yang jauh

    lebih tinggi apabila di bandingkan dengan kandungan hara pada bahan organik

    lainnya terutama unsur P sebesar 0.25 % sehingga P akan mempengaruhi

    produksi tanaman tomat. Dari hasil analisis serapan P dapat dilihat bahwa tomat

    menyerap P pada kompos tandan kosong sawit tertinggi pada taraf P0 yang

    artinya P yang terkandung dalam kompos tandan kosong sawit sudah tinggi

    sehingga penambahan P pada tanah akan mengakibatkan keseimbangan hara di

    dalam tanh menjadi terganggu dan akan mempengaruhi penyerapan P. Hal ini

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • sesuai dengan Redaksi Agromedia (2007) yang menyatakan bahwa phospat

    berperan penting untuk merangsang pembentukan bunga, buah dan biji selain juga

    untuk merangsang pemasakan buah. Selain itu pada kompos tandan kosong sawit

    juga terdapat kandungan bahan organik yang tinggi yaitu sebesar 62.70 % yang

    befungsi untuk memperbaiki stuktur tanah sehingga penyerapan hara oleh

    tanaman akan semakin baik yang akan mempengaruhi priduksi tanaman tomat.

    Hal ini sesuai dengan pernyataan Sherma et al (1974 dalam Kepala Pusat

    Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 2002) bahwa bahan organik

    diperlukan oleh tanaman selain sebagai sumber nutrisi, juga sebagai bahan yang

    digunakan untuk perbaikan struktur tanah. Selain itu juga dipengaruhi oleh unsur

    hara yang berasal dari dalam tanah dapat diserap tanaman dengan baik karena

    hara berada dalam keadaan yang tersedia bagi tanaman Hal ini sesuai dengan

    pernyataan Murbandono (2003) yang menyatakan bahwa pemberian bahan

    organik berpengaruh besar terhadap sifat-sifat tanah. Daya mengikat unsur kimia

    yang baik sehingga menyebabkan unsur kimia itu tidak tercuci dan membuat

    keadaan hara tetap tersedia di dalam tanah. Selanjutnya tanaman akan

    mendapatkan suplai hara untuk pertumbuhan dan dapat meningkatkan produksi

    tanaman pernyataan ini juga didukung oleh Sutanto (2006) yang menyatakan

    bahwa pupuk organik dapat mempengaruhi sifat kimia tanah yaitu kapasitas tukar

    kation (KTK) dan ketersediaan hara meningkat dengan penggunaan bahan

    organik. Asam yang dikandung humus akan membantu meningkatkan proses

    pelapukan bahan mineral. Hal ini juga di dukung oleh pernyataan

    Aisyah (1982 dalam Andayani dan Hayat, 2008) bahwa pemberian bahan organik

    dapat mengurangi fiksasi P oleh Al dan Fe serta meningkatkan P tersedia, P-total

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • dan P serapan akibatnya pertumbuhan tanaman dan hasil tanaman akan semakin

    meningkat. Bahan organik dapat meningkatkan ketersediaan P tanah melalui hasil

    dekomposisi yang menghasilkan asam-asam organik dan CO2.

    Pemberian bahan organik menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

    jumlah buah per plot yang mana jumlah buah per plot ternanyak terdapat pada B3

    (kompos tandan kosong sawit) yaitu sebesar 84.67 buah hal ini terjadi kerana

    kandungan hara yang terdapat pada kompos tandan kosong sawit jauh lebih tnggi

    apabila dibandingkan dengan bahan organik lainnya terutana unsur P sebesar

    0.25% yang mana unsur ini sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan

    generatifnya.

    Pemberian bahan organik yang tidak nyata pada berat rata-rata per buah

    diduga dikarenakan lebih dominan sifat genetik tanaman daripada perlakuan. Hal

    ini sesuai dengan pernyataan Knight (1979) yang menyatakan bahwa sifat daya

    hasil ditentukan oleh penampilan banyak gen (gen minor) yang masing-masing

    memberikan efek penampilan yang sangat kecil terhadap sifat yang ditampakkan.

    Respon Pertumbuhan dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill.)

    dengan Pemberian Pupuk Phospat dan Berbgai Bahan Organik

    Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa hasil interaksi antara

    dosis pupuk phospat dan berbagai bahan organik memberikan pengaruh yang

    nyata terhadap tinggi tanaman dimana tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan

    P1B4 sebesar 153.09 cm dan diameter batang terbesar pada perlakuan P0B3

    sebesar 10.25 mm hal ini disebabkan penambahan bahan organik pada tanah akan

    memperbiki sifat fisik, kimia maupun biologi tanah sehingga perkembangan akar

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • tanaman akan semakin baik dengan ini maka penyerapan hara dari dalam tanah

    akan semakin baik pula, dan salah satu unsur yang diserap dengan baik ini adalah

    phospat yang mana salah satu fungsinya adalah untuk pertumbuhan akar tanaman.

    Hai ini sesuai dengan Premono dan Widayati (2000) yang menyatakan bahwa

    peranan bahan organik sangat vital dalam mempertahankan dan meningkatkan

    produktivitas lahan melalui mekanisme perbaikan sifat fisik, kimia, biologi tanah

    dan didukung dengan Wiryanta (2002) yang menyatakan bahwa phospat adalah

    hara penting bagi pertanaman tomat yang berperan penting dalam penyusunan inti

    sel lemak dan protein tanaman. Selain itu juga berperan dalam pertumbuhan akar.

    Kekurangan unsur phospat dalam pertanaman tomat akan mengakibatkan

    pertumbuhan akar dan pertumbuhan generatifnya terganggu.

    Berdasarkan hasil sidik ragam menunjukkan bahwa hasil interaksi antara

    dosis pupuk phospat dan berbagai bahan organik memberikan pengaruh tidak

    nyata terhadap jumlah daun, produksi per sampel, produksi per plot, berat rata-

    rata per buah dan jumlah buah per plot. Hal ini dikarenakan antara perlakuan

    pupuk phospat dan bahan organik terdapat faktor yang lebih dominan

    dibandingkan dengan faktor lainnya sehingga faktor yang lebih dominan menutupi

    yang lainnya. Poerwowidodo (1992) menyatakan bahwa bila salah satu faktor

    berpengaruh lebih kuat daripada faktor lainnya, maka pengaruh faktor tersebut

    tertutupi dan bila masing masing faktor mempunyai sifat yang jauh berbeda

    pengaruh dan sifat kerjanya maka akan menghasilkan hubungan yang berpengaruh

    tidak nyata dalam mendukung suatu pertumbuhan tanaman.

    Winda C.Saragih : Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tomat (Solanum licopersicum Mill) Terhadap Pemberian Pupuk Phospat Dan Berbagai Bahan Organik, 2008 USU Repository 2008

  • KESIMPULAN DAN SARAN

    Kesimpulan

    1. Respon pertumbuhan tomat terhadap pemberian pupuk phospat nyata

    meningkatkan tinggi tanaman dan diameter batang tetapi tidak nyata

    meningkatkan jumlah daun sedangkan pada produksi tomat nyata

    meningkatkan produksi per sampel, produksi per plot, dan jumlah buah per

    plot tetapi tidak nyata meningkatkan berat rata-rata per buah.

    2. Respon pertumbuhan tomat terhadap pemberian berbagai bahan organik nyata

    meningkatkan tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang sedangkan

    pada produksi tomat nyata meningkatkan produksi per sampel, produksi per

    plot dan jumlah buah per plot tetapi tidak nyata meningkatkan berat rata-rata

    per buah.

    3. R