09. raperda pengelolaan jasa lingkungan jabar (28 april 2014).docx

Upload: tatang-kurniawan

Post on 06-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    1/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

    NOMOR … TAHUN …

     TENTANG

    PENGELOLAANJASA LINGKUNGAN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    GUBERNUR JAWA BARAT,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 42dan Pasal

    43 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan

    perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang

    Instrumen Ekonomi Lingkungan Hidup dan Pasal 34

    Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun

    2012 tentang Penyelenggaraan Lingkungan Hidup dan

    Penaatan Hukum Lingkungan;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

     Tahun 1945 Pasal 5 ayat (2);

    2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentangPembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara

    Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) Jo. Undang-

    Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan

     Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia

     Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah

    diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-

    Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan

    Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagaiIbukota Negara Kesatuan Republik lndonesia

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

    Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor

    23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000

    Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4010);

    3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentangPokok-Pokok Agraria;

    @Bandung, 28 April 20! 1

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    2/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang

    Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan

    Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik

    IndonesiaTahun 1990 Nomor 49, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419);5. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang

    Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

     Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah

    diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun

    2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

    Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004

    tentang Kehutanan Menjadi Undang-undang

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

    Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4412);

    6. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang

    Sumber Daya Air (Lembaran Negara Republik

    IndonesiaTahun 2004 Nomor 32, Tambahan

    Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4377);

    7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

    Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik

    IndonesiaTahun 2004 Nomor 125, Tambahan

    Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4437)

    sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-

    undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

    Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

    tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara

    Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan

    Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4844);

    8. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang

    Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran

    Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik

    IndonesiaNomor 4959);

    9. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang

    Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik

    IndonesiaTahun 2009 Nomor 11, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);

    10.Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

    (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik

    @Bandung, 28 April 20! 2

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    3/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    IndonesiaNomor 5059);

    11.Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1994

    tentang Pengusahaan Pariwisata Alam di Zona

    Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya

    dan Taman Wisata Alam (Lembaran Negara RepublikIndonesiaTahun 1994 Nomor 25, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3550);

    12.Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001

    tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

    Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik

    IndonesiaTahun 2001 Nomor 153, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);

    13.Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005

    tentang Pengembangan Sistem Penyedia Air Minum

    (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);

    14.Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2006

    tentang Irigasi (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik

    IndonesiaNomor 4624);

    15.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang

     Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan

    Hutan serta Pemanfaatan Hutan;

    16.Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008

    tentang Rencana Tata Ruang Nasional;

    17.Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat

     Tahun 2009-2029;

    18.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1

     Tahun 2012 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

    dan Penaatan Hukum Lingkungan;

    19.Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1

     Tahun 2013 tentang Pedoman Pelestarian danPengendalian Pemanfaatan Kawasan Lindung;

    M E M U T U S K A N:

    Menetapkan:PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN JASA

    LINGKUNGAN.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    @Bandung, 28 April 20! 3

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    4/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    Bagian Kesatu

    Pengertian

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1.Daerah adalah Provinsi Jawa Barat;

    2.Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai

    unsur penyelenggara pemerintahan daerah;

    3.Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat;

    4.Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,

    keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya,

     yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan,

    dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

    5.Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upayasistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi

    lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau

    kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan,

    pengendalian, pengembangan, pemeliharaan, pengawasan, dan

    penegakan hukum.

    6.Pembangunan Berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang

    memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam

    strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup

    serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidupgenerasi masa kini dan generasi masa depan.

    7.Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam

    untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana serta

    kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan

    meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.

    8.Sumber Daya Alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas

    sumber daya hayati dan nonhayati yang secara keseluruhan

    membentuk kesatuan ekosistem.

    9. Jasa lingkungan adalah manfaat yang diperoleh manusia dari

    hubungan timbalbalik yang dinamis yang terjadi di dalam lingkungan

    hidup, antara tumbuhan, binatang, dan jasa renik dan lingkungan

    nonhayati.

    10.Pemanfaatan Jasa Lingkungan adalah bentuk usaha untuk

    memanfaatkan potensi jasa lingkungan dalam upaya keberlanjutan

    lingkungan yang baik dengan tidak merusak lingkungan dan tidak

    mengurangi fungsi pokok kelestarian hutan yang berfungsi sebagai

    daerah resapan air tanah.

    11.PengelolaanJasaLingkunganadalahupayaterpaduuntukmelestarikan

    fungsi jasa lingkungan meliputi kegiatanperencanaan,pelaksanaan,pembinaan, pengendalian dan pengawasan;

    @Bandung, 28 April 20! 4

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    5/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    12.Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebijakan

    ekonomi untuk mendorong Pemerintah, pemerintah daerah, atau

    setiap orang ke arah pelestarian fungsi lingkungan hidup.

    13.Internalisasi biaya lingkungan hidup adalah upaya-upaya

    memasukkan biaya-biaya lingkungan dalam perencanaanpembangunan dan kegiatan ekonomi.

    14.Pembayaran Jasa Lingkungan adalah pembayaran jasa terhadap

    objek-objek jasa lingkungan yang dikelola oleh penyedia jasa

    lingkungan demi pelestariannya;

    15.Kompensasi Jasa Lingkungan adalah mekanisme pembayaran antar

    daerah yang diberikan oleh pemanfaat jasa lingkungan kepada

    penyedia jasa lingkungan dalam rangka fungsi pelestarian lingkungan.

    16.Imbal Jasa Lingkungan adalah pembayaran yang diberikan oleh

    pemanfaat jasa lingkungan kepada penyedia jasa lingkungan dalam

    rangka fungsi pelestarian lingkungan.

    17.Penyedia jasa lingkungan adalah perorangan, kelompok masyarakat,

    perkumpulan, badan hukum, pemerintah daerah, pemerintah yang

    memiliki akses terhadap sumber daya, ekosistem atau lahan dan dapat

    membantu menyediakan, menghasilkan atau meningkatkan produksi

     jasa lingkungan secara berkelanjutan.

    18.Pemanfaat jasa lingkungan adalah perorangan, kelompok masyarakat,

    perkumpulan, badan hukum, pemerintah daerah, pemerintah yang

    memperoleh akses terhadap jasa lingkungan dengan bantuan penyedia

    keberlangsungan jasa lingkungan.

    19.Insentif adalah upaya memberikan dorongan atau daya tarik secara

    moneter dan/atau nonmoneter kepada setiap orang ataupun

    Pemerintah dan pemerintah daerah agar melakukan kegiatan yang

     berdampak positif pada cadangan sumber daya alam dan kualitas

    fungsi lingkungan hidup.

    20.Disinsentif adalah pengenaan beban atau ancaman secara moneter

    dan/atau nonmoneter kepada setiap orang ataupun Pemerintah dan

    pemerintah daerah agar mengurangi kegiatan yang berdampak negatif

    pada cadangan sumber daya alam dan kualitas fungsi lingkunganhidup.

    21.Kearifan Lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata

    kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola

    lingkungan hidup secara lestari.

    22.Audit adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan

    penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan terhadap persyaratan

    hukum dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

    23.Penghargaan kinerja di bidang perlindungan dan pengelolaan

    lingkungan hidup adalah kegiatan untuk memberikan penghargaanterhadap kinerja dalam rangka perlindungan dan pengelolaan

    @Bandung, 28 April 20! 5

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    6/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    lingkungan hidup.

    24.Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha, baik yang

     berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum.

    Bagian Kedua Tujuan

    Pasal 2

     Tujuanpengelolaanjasalingkungan yaitu:

    a.untukmewujudkanpengelolaansumberdaya alam yang berwawasan

    lingkungan melalui pemanfaatan potensi jasa lingkungan secara

     berkelanjutan dengan tetap memperhatikan konservasi sumber daya

    alam dan ekosistemnya;

     b.meningkatkan kepedulian para pihak terhadap upaya menjaga,memelihara, dan memanfaatkan jasa lingkungan sebagai output

    dari kinerja ekologis sumber daya alam yang dikelola secara

     berkelanjutan;

    c.meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kualitas sumber daya

    alam dan lingkungan hidup secara seimbang dan berkelanjutan

    dengan mempertimbangkan kearifan lokal;

    d.meningkatkan kepastian dan jaminan tersedianya

    kompensasi/imbal jasa bagi perlindungan dan pengelolaan

    sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

    Bagian Ketiga

    Ruang Lingkup

    Pasal 3

    (1)Untukmenjaminterselenggaranya pengelolaanjasa

    lingkunganyangdapat memberikanmanfaatyangsebesar-besarnya

     bagikepentinganmasyarakatdisusunpolapengelolaanjasa lingkungan.

    (2)Polapengelolaanjasa lingkungansebagaimanadimaksudpadaayat(1)disusun berdasarkan prinsipketerpaduan

    antarahulu dan hilir.

    (3)Penyusunanpolapengelolaanjasa

    lingkungansebagaimanadimaksudpadaayat (2) dilakukandengan

    melibatkan peran para pihak seluas-luasnya.

    (4)Polapengelolaanjasa lingkungandidasarkanpadaprinsipkeseimbangan

    antara upayakonservasidanpendayagunaanjasa lingkungan.

    Pasal 4Ruang lingkup dalam peraturan daerah ini meliputi:

    @Bandung, 28 April 20! 6

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    7/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    a.perencanaan;

     b.pelaksanaan;

    c.pembinaan;

    d.pengawasan;

    e.pengendalian.

    BAB IV

    PERENCANAAN

    Pasal 5

    (1)Pengelolaan jasa lingkungan dilakukan dengan perencanaan terpadu,

    terarah dan berkesinambungan.

    (2)Perencanaan dimaksudkan untuk memberikan pedoman dan arah

     bagi pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota,

    masyarakat, pelaku usaha dalam pelaksanaan pengelolaan jasalingkungan, yang memuat strategi dan kebijakan untuk menjamin

    tercapainya tujuan pengelolaan jasa lingkungan.

    (3)Perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi kegiatan:

    a.Inventarisasi jasa lingkungan;

     b.Penyusunan rencana pengelolaan jasa lingkungan;

    (4)Kegiatan inventarisasi jasa lingkungan meliputi:

    a.mengidentifikasi prospek jasa lingkungan;

     b.mengidentifikasi penyedia jasa lingkungan;

    c.mengidentifikasi pemanfaat jasa lingkungan;d.mengidentifikasi kapasitas kelembagaan;

    e.pemetaan hulu hilir prospek jasa lingkungan

    f.penataan perjanjian atau kesepakatan antara penyedia dan

    pemanfaat jasa lingkungan.

    (5)Kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf a, dengan

    memperhatikan tata ruang wilayah provinsi.

    (6)Rencana pengelolaan jasa lingkungan sebagaimana dimaksud pada

    ayat (3) huruf b disusun berdasarkan data dan informasi:

    a.potensi, ketersediaan dan sebaran sumber daya alam; dan

     b.jenis, jumlah, kondisi dan nilai sumber daya alam yang

    dimanfaatkan.

    (7)Untuk mengetahui nilai jasa sumberdaya alam sebagaimana

    dimaksud pada ayat (5) huruf b dilakukan valuasi ekonomi jasa

    lingkungan sesuai ketentuan perundangan.

    (8)Penyusunan rencana pengelolaan jasa lingkungan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (3) disusun sebagai berikut :

    a. Rencana pengelolaan jasa lingkungan tingkat provinsi disusun

     berdasarkan hasil inventarisasi jasa lingkungan tingkat provinsi

     b. Rencana pengelolaan jasa lingkungan tingkat kabupaten/kotadisusun berdasarkan hasil inventarisasi jasa lingkungan tingkat

    @Bandung, 28 April 20! 7

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    8/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    kabupaten/kota dan memperhatikan rencana pengelolaan jasa

    lingkungan tingkat provinsi.

    (9)Kegiatan perencanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3)

    dilakukan oleh lembaga pelaksana jasa lingkungan yang ditetapkan

    oleh keputusan Gubernur, berkoordinasi dengan instansi teknisterkait dan dilaksanakan secara partisipatif.

    (10) Rencanapengelolaanjasa lingkungan sebagaimana

    dimaksud pada ayat (8)ditetapkanolehGubernur.

    BAB V

    PELAKSANAAN

    Bagian Kesatu

    Umum

    Pasal 6

    (1)Pelaksanaan jasa lingkungan dilakukan berdasarkan rencana

    pengelolaan jasa lingkungan

    (2)Pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan

    memperhatikan prinsip keadilan lingkungan dimaksudkan untuk

    menjamin pengelolaan jasa lingkungan secara berkelanjutan.

    (3)Untuk menjamin pelaksanaan pengelolaan jasa lingkungan secara

     berkelanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pemerintah provinsidan atau pemerintah kabupaten/kota dapat mengembangkan :

    a.kompensasi jasa lingkungan;

     b.imbal jasa lingkungan; dan

    c. biaya jasa lingkungan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan

    perkembangan ilmu pengetahuan.

    (4)Ketentuan dan tata cara pelaksanaan pengelolaan jasa lingkungan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam peraturan Gubernur.

    Bagian Kedua

    Mekanisme Kompensasi Jasa Lingkungan

    Pasal 7

    (1)Pemerintah Provinsi dan atau Pemerintah Kabupaten/kotamenyusun

    mekanisme kompensasi jasa lingkungan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 6 ayat (2) huruf a dengan melibatkan para pihak.

    (2)Penyusunan mekanisme sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    didasarkan pada adanya penyedia dan/atau pemanfaat jasalingkungan antar daerah dan/atau dalam daerah.

    @Bandung, 28 April 20! 8

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    9/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    Pasal 8

    (1)Pihak yang dapat menjadi penyedia dan/atau pemanfaat jasalingkungan dalam mekanisme kompensasijasa lingkungan

    sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 yaitu:

    a.Pemerintah;

     b.pemerintah provinsi; dan/atau

    c.pemerintah kabupaten/kota.

    (2)Pihak yang menjadi penyedia jasa lingkungan dan pemanfaat jasa

    lingkungan yang melaksanakan sistem pembayaran jasa lingkungan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Unit

    Pengelolaan Jasa Lingkungan (UPJL) dengan terlebih dahuludilakukan identifikasi penyedia dan pemanfaat dan delineasi

    keterkaitan kawasan hulu-hilir.

    Pasal 9

    Kompensasi jasa lingkungan diterima pihak penyedia jasa lingkungan yang

    melakukan kegiatan:

    a.rehabilitasi;

     b.konservasi;

    c.pemeliharaan lingkungan;d.pengayaan keanekaragaman hayati; dan/atau

    e.kegiatan lainnya sesuai perkembangan.

    Pasal 10

    Kompensasi jasa lingkungan diberikan kepada penyedia jasa oleh pihak

    pemanfaat jasa lingkungan.

    Pasal 11

    (1)Dalam melaksanakan kompensasi jasa lingkungan, pihak penyedia

    dan/atau pemanfaat jasa lingkungan bersama-sama menyiapkan:

    a.identifikasi jenis, jumlah, dan kepemilikan jasa lingkungan yang

    dapat ditransaksikan;

     b.ruang lingkupkompensasi jasa lingkungan;

    c.indikator kelangsungan jasa lingkungan;

    d.mekanisme dan tata laksana; dan

    e.sumber dana kompensasi jasa lingkungan.

    (2)Sumber dana kompensasi jasa lingkungan sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) huruf e dapat berasal dari sumber yang sah sesuai

    @Bandung, 28 April 20! 9

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    10/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    dengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 12

    (1)Pelaksanaan kompensasi jasa lingkungan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 11dilakukan oleh Unit Pengelolaan Jasa Lingkungan(UPJL).

    (2)Bentuk dan mekanisme kerja Unit Pengelolaan Jasa Lingkungan

    (UPJL) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai

    peraturan perundang-undangan.

    Pasal 13

    (1)Untuk mendorong terlaksananya kerjasama kompensasi jasa

    lingkungan, pihak penyedia dan pemanfaat jasa lingkungan dapat

    menggunakan bantuan fasilitator.(2)Penentuan fasilitator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

    oleh Unit Pengelolaan Jasa Lingkungan (UPJL).

    Pasal 14

    (1) Pelaksanaan pemberian kompensasi jasa

    lingkungan didasarkan pada perjanjian kerjasama antara pihak

    penyedia dan pemanfaat jasa lingkungan.

    (2) Perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) paling sedikit memuat:

    a.para pihak yang terlibat dalam pembayaran jasa lingkungan;

     b.jenis kompensasi jasa lingkungan;

    c.bentuk kompensasi jasa lingkungan;

    d.nilai kompensasi jasa lingkungan;

    e.hak dan kewajiban;

    f.rencana kerja penyediaan jasa lingkungan;

    g.monitoring dan evaluasi

    h.jangka waktu perjanjian kerjasama;

    i.kelembagaan dan tata laksana;

     j.mekanisme penyelesaian perselisihan; dan

    k.hal lainnya yang dipandang perlu.

    (3) Pedoman penyusunan perjanjian kerjasama diatur

    dalam Peraturan Gubernur.

    Pasal 15

    (1)  Jenis kompensasi jasa lingkungan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 14 ayat (2) huruf b dapat berupa:

    a.perlindungan dan/atau rehabilitasi daerah aliran sungai;

     b.perlindungan keanekaragaman hayati;c.perlindungan sumber daya genetik;

    @Bandung, 28 April 20! 10

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    11/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    d.penyerapan karbon;

    e.pelestarian keindahan alam; dan

     f. jasa lingkungan lainnya.

    (2) Bentuk kompensasi jasa lingkungan sebagaimana dimaksud

    pada dalam Pasal 14 ayat (2) huruf c dapat berupa:a. uang; atau

     b. sesuatu lainya yang dapat dinilai dengan uang.

    (3) Nilai kompensasi jasa lingkungan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 14 ayat (2) huruf d ditentukan berdasarkan pada

    perhitungan 2 (dua) komponen biaya, yaitu:

    a. biaya ekonomi upaya konservasi; dan

     b. biaya transaksi pelaksanaan kerjasama.

    (4) Hak dan kewajiban pihak penyedia sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 14 ayat (2) huruf e, yaitu :

    a.Pihak penyedia berhak :

    1)Memperoleh data dan informasi mengenai aktivitas

    pemanfaatan jasa lingkungan.

    2)Memperoleh dukungan yang berkelanjutan sesuai kemampuan

    dari pemanfaat untuk melakukan perlindungan, pelestarian,

    dan pengawetan sumber daya alam.

    3)Mendapatkan kompensasi sesuai pasal 15 untuk perlindungan

     jasa lingkungan.

     b.Pihak penyedia berkewajiban :

    1)Melaksanakan pengelolaan jasa lingkungan untuk menjamin

    ketersediaan manfaat secara berkelanjutan.

    2)Melaksanakan perlindungan, pelestarian dan pengawetan

    sumber daya alam yang menghasilkan jasa lingkungan di areal

    penyedia jasa lingkungan.

    (5) Hak dan kewajiban pihak pemanfaat sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 14 ayat (2) huruf e, yaitu :

    a.Pihak pemanfaat berhak :

    1)Mendapatkan akses prospek jasa lingkungan dari pihak

    penyedia jasa lingkungan.

    2)Memanfaatkan jasa lingkungan melalui proses yang sesuai

    dengan peraturan yang berlaku.

    @Bandung, 28 April 20! 11

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    12/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    3)Memperoleh bantuan teknis dan dukungan dari pihak penyedia

    agar pelaksanaan mekanisme imbal jasa lingkungan berjalan

    dengan baik.

     b.Pihak pemanfaat berkewajiban :

    1)Memberikan kompensasi/ dan atau imbal jasa lingkunganpadapenyedia jasa lingkungan.

    2)Melaksanakan monitoring kualitas dan kuantitas produk jasa

    lingkungan yang akan digunakan secara periodik.

    (6) Rencana kerja penyediaan jasa lingkungan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) huruf f adalah kegiatan

    penyusunan rencana yang dilakukan oleh penyedia dalam rangka

    menjamin ketersediaan jasa lingkungan secara berkelanjutan.

    (7) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14

    ayat (2) huruf g dilakukan terhadap proses, pelaksanaan, dan hasil

    mekanisme imbal jasa lingkungan untuk menjamin mekanisme imbal

     jasa lingkungan antara pihak penyedia dan pemanfaat dibawah

    supervisi Unit Pengelolaan Jasa Lingkungan (UPJL).

    (8) Kelembagaan dan tata laksana sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 14 ayat (2) huruf h adalah norma, aturan dan tata cara imbal

     jasa lingkungan yang disepakati penyedia dan pemanfaat untuk

    menjamin proses imbal jasa lingkungan dapat berjalan secara baik.

    (9)  Jangka waktu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    14 ayat (2) huruf i dilakukan ditanda tangani oleh pihak penyedia dan

    pemanfaat yang berlaku pada kurun waktu sesuai kesepakatan pihak

    penyedia dan pemanfaat dan dievaluasi setiap satu tahun sekali.

    (10) Mekanisme penyelesaian perselisihan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 14 ayat (2) huruf j dilakukan pihak penyedia dan

    pemanfaat jasa lingkungan secara musyawarah dan mufakat sesuai

    dengan peraturan perundangan yang berlaku.

    Bagian Ketiga

    Mekanisme Imbal Jasa Lingkungan

    Pasal 16

    (3)Imbal jasa lingkungan diberikan oleh pihak pemanfaat jasa

    lingkungan kepada penyedia jasa lingkungan terkait dengan

    penggunaan jasa lingkungan langsung maupun tidak langsung.

    (4)Pihak yang dapat menjadi penyedia jasa lingkungan dan pemanfaat

     jasa lingkungan dalam mekanisme imbal jasa lingkungan yaitu:

    a.Pemerintah;

     b.pemerintah provinsi;c.pemerintah kabupaten/kota;

    @Bandung, 28 April 20! 12

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    13/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    d.setiap orang;

    e.kelompok masyarakat;

    f.masyarakat hukum adat; dan/atau

    g.pelaku usaha.

    (5)Pihak yang menjadi penyedia jasa lingkungan dan pemanfaat jasa

    lingkungan yang melaksanakan sistem pembayaran jasa lingkungan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh Unit

    Pengelolaan Jasa Lingkungan (UPJL)dengan terlebih dahulu

    dilakukan identifikasi penyedia dan pemanfaat dan delineasi

    keterkaitan kawasan hulu-hilir.

    Pasal 17

    Dalam melaksanakan imbal jasa lingkungan, pihak penyedia dan/ataupemanfaat jasa lingkungan bersama-sama menyiapkan:

    a.identifikasi jenis, jumlah, dan kepemilikan jasa lingkungan yang dapat

    ditransaksikan;

     b.ruang lingkup imbal jasa lingkungan;

    c.indikator kelangsungan jasa lingkungan;

    d.mekanisme dan tata laksana; dan

    e.sumber dana imbal jasa lingkungan.

    Pasal 18

    Bentuk dan tatacara pengelolaan lembaga pelaksana ditingkat penyedia dan

    pemanfaat jasa lingkungan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-

    undangan.

    Pasal 19

    (1)Untuk mendorong terlaksananya kerjasama imbal jasa lingkungan,

    pihak penyedia dan pemanfaat jasa lingkungan dapat menggunakan

     bantuan fasilitator.

    (2)Penentuan fasilitator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan

    oleh Unit Pengelolaan Jasa Lingkungan (UPJL).

    Pasal 20

    (1)Pelaksanaan pemberian imbal jasa didasarkan pada perjanjian

    kerjasama antara pihak penyedia dan pemanfaat jasa lingkungan.

    (2)Perjanjian kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling

    sedikit memuat:

    a.para pihak yang terlibat dalam pembayaran jasa lingkungan;

     b.jenis dan jumlah imbal jasa lingkungan;

    c.bentuk imbal jasa lingkungan;d.nilai imbal jasa lingkungan;

    @Bandung, 28 April 20! 13

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    14/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    e.hak dan kewajiban;

    f.rencana kerja penyediaan jasa lingkungan;

    g.monitoring dan evaluasi;

    h.jangka waktu perjanjian kerjasama;

    i.kelembagaan dan tata laksana;dan j.mekanisme penyelesaian perselisihan.

    Pasal 21

    (1)  Jenis imbal jasa lingkungan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 21 ayat (2) huruf b dapat berupa:

    a.perlindungan dan/atau rehabilitasi daerah aliran sungai;

     b.perlindungan keanekaragaman hayati;

    c.perlindungan sumber daya genetik;

    d.penyerapan karbon;e.pelestarian keindahan alam;

    f.pelestarian dan perlindungan pesisir dan laut; dan

    g. jasa lingkungan lainnya.

    (2) Bentuk imbal jasa lingkungan sebagaimana dimaksud pada

    dalam Pasal 21 ayat (2) huruf c dapat berupa:

    a. uang; atau

     b. sesuatu lainya yang dapat dinilai dengan uang.

    (3) Nilai imbal jasa lingkungan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 21 ayat (2) huruf d ditentukan berdasarkan pada perhitungan 2

    (dua) komponen biaya, yaitu:

    a. biaya ekonomi upaya konservasi; dan

     b. biaya transaksi pelaksanaan kerjasama.

    (4) Hak dan kewajiban pihak penyedia dan pemanfaat sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf e, yaitu :

    1. Hak dan kewajiban penyedia

    Pihak penyedia wajib melaksanakan pengelolaan jasa lingkungan

    untuk menjamin ketersediaan manfaat secara berkelanjutan

    Pihak penyediaberhak

    a.Memperoleh data dan informasi mengenai aktivitaspemanfaatan jasa lingkungan yang dimanfaatkan pihak

    pemanfaat yang berasal dari sumber jasa lingkungan.

     b.Memperoleh dukungan yang berkelanjutan sesuai kemampuan

    dari pemanfaat untuk melakukan perlindungan, pelestarian,

    dan pengawetan sumber daya air.

    c.Mendapatkan kompensasi dalam bentuk in-kind

    untukpelindungan jasa lingkungan.

    2. Hak dan Kewajiban pihak pemanfaatPihak pemanfaat berkewajiban

    @Bandung, 28 April 20! 14

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    15/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    a.Membantu melaksanakan perlindungan, pelestarian dan

    pengawetan sumber jasa lingkungan di areal penyedia jasa

    lingkungan.

     b.Melaksanakan monitoring kualitas dan kuantitas produksi jasa

    lingkungan yang akan digunakan secara periodik.c.Mendukung upaya rehabilitasi lahan kritis di areal sumber jasa

    lingkungan.

    Pihak pemanfaat berhak

    a.Mendapatkan akses sumber jasa lingkungan dari pihak

    penyedia jasa lingkungan.

     b.Memanfaatkan sumber jasa lingkungan melalui proses yang

    sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    c.Memperoleh bantuan teknis dan dukungan dari pihak penyedia

    agar pelaksanaan mekanisme imbal jasa lingkungan berjalan

    dengan baik.

    (5) Rencana kerja penyediaan jasa lingkungan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf f adalah kegiatan

    penyusunan rencana yang dilakukan oleh penyedia dalam rangka

    menjamin ketersediaan jasa lingkungan secara berkelanjutan, yang

    memuat rencana lokasi, jenis dan sebaran, serta volume penyediaan

     jasa lingkungan.

    (6) Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21

    ayat (2) huruf g dilakukan terhadap proses, pelaksanaan, dan hasil

    mekanisme imbal jasa lingkungan untuk menjamin mekanisme imbal

     jasa lingkungan antarapihak penyedia dan pemanfaat dibawah

    supervisi Unit Pengelolaan Jasa Lingkungan (UPJL).

    (7) Kelembagaan dan tata laksana sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 21 ayat (2) huruf h adalah norma, aturan dan tata cara imbal

     jasa lingkungan yang disepakati penyedia dan pemanfaat

    untukmenjamin proses imbal jasa lingkungan dapat berjalan secara

     baik.

    (8) Jangka waktu perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    21 ayat (2) huruf idilakukan ditanda tangani oleh pihak penyedia danpemanfaat yang berlaku pada kurun waktu sesuai kesepakatan pihak

    penyedia dan pemanfaat dan dievaluasi setiap satu tahun sekali.

    (9) Mekanisme penyelesaian perselisihansebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 21 ayat (2) huruf j dilakukan pihak penyedia dan

    pemanfaat jasa lingkungan secara musyawarah dan mufakat. Apabila

    musyawarah mufakat tidak tercapai, maka perselisihan akan

    diselesaikan secara hukum yang berlaku.

    Pasal 22(1)Dalam rangka pelaksanaan pemberian kompensasi/ dan atau imbal

    @Bandung, 28 April 20! 15

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    16/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

     jasa lingkungan,dibentuk tim verifikasi yang ditetapkan oleh UPJL.

    (2)Tim verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan

     verifikasi dengan menggunakan kriteria dan indikator pengelolaan

     jasa lingkungan secara berkelanjutan.

    (3)Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, tugas, wewenang,persyaratan,mekanisme kerjaTimVerifikasi Jasa

    Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dalam

    Peraturan Gubernur.

    Bagian Kedua

    Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan

    Pasal 23(1)Pembayaran Jasa Lingkungan merupakan danapembayaran jasa

    lingkungan yang dihimpun melalui sistem pembayaran jasa lingkungan

     yang kemudian akan dikembalikan lagi untuk memperbaiki ekosistem.

    (2)Sistem pembayaran jasa lingkungan mengatur hal-hal yang menyangkut

    kelembagaan, mekanisme, substansi dan proses pembayaran jasa

    lingkungan.

    (3)Dalam hal objek jasa lingkungan di luar kewenangan pemerintah

    provinsi dan atau kabupaten/kota pelaksanaan pembayarannya

    dilakukan melalui kerjasama dengan pengelola jasa lingkungan.

    (4)Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pembayaran jasa lingkungan

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur denganperaturan Gubernur.

    Bagian Ketiga

    Kelembagaan Pengelolaan Jasa Lingkungan

    Pasal 24

    (1) Untuk menyelenggarakan mekanisme pengelolaan dan

    pembayaran jasa lingkungan dapat dibentuk kelembagaan pengelolaan

     jasa lingkungan yang selanjutnya dinamakan Unit Pengelolaan Jasa

    Lingkungan (UPJL).

    (2) PenyelenggaraanUnit Pengelolaan Jasa Lingkungan (UPJL)

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara transparan dan

    akuntabel.

    (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk, keanggotaan, tugas

    dan wewenang, dan mekanisme kerjakelembagaan pengelolaan jasa

    lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan

    Gubernur.

    @Bandung, 28 April 20! 16

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    17/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    Pasal 25

    (1) Dalam rangka penyelenggaraanUnit Pengelolaan Jasa Lingkungan

    (UPJL),Gubernur berwenang melakukan audit terhadap tugas

    pengelolaan jasa lingkungan sebagaimana dimaksud pada pasal 25 ayat

    (1), ayat (2) dan ayat (3).(2) Audit sebagaimana dimaksud pada Pasal 26 ayat (1) menyangkut

    manajemen dan keuangan.

    Pasal 26

    (1)Untuk menjamin akuntabilitas penggunaan dana dan kelayakan

    pengelolaan objek jasa lingkungan, audit sebagaimana dimaksud pada

    pasal 26 dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali atau dilakukan

    sesuai dengan kebutuhan.

    (2)Untuk melakukan audit sebagaimana dimaksud pada Pasal 26,Gubernur dapat menugaskan pihak ketiga atau auditor independen atas

     beban APBD, dengan jumlah biaya ditetapkan oleh Gubernur.

    (3)Hasil audit sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib diumumkan oleh

    Gubernur dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

    mengevaluasi pengelolaan jasa lingkungan di daerah.

    (4)Ketentuan dan tata cara audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    diatur dengan Peraturan Gubernur.

    Pasal 27

    (1) Untuk mendorong terlaksananya mekanisme kompensasi/dan atau imal !asa lingkungan"

    dapat dientuk #orum koordinasi multipi$ak%

    (2) &orum koordinasi multipi$akseagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan #orum

     ersama antara '

    a% enyedia !asa lingkungan

     % eman#aat !asa lingkungan

    *% +nstansi terkait

    d% ,emaga -.adaya asyarakat (,-)

    e% Unit engelolaan asa ,ingkungan (U,)%

    (3) &orum koordinasi multipi$akmerupakan #orum koordinasi" ertugas mem#asilitasi

    kepentingan para pi$ak dalam pengelolaan !asa lingkungan%

    (4) entuk" susunan organisasi" .e.enang dan tata*ara pengelolaan &orum koordinasi

    multipi$akseagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai peraturan perundang

    undangan%

    Bagian Keempat

    Peran Dan Tanggung Jawab Para Pihak

    Pasal 28Peran pemerintah daerah dalam memfasilitasi pengembangan sistem

    @Bandung, 28 April 20! 17

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    18/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    pembayaran jasa lingkungan:

    a.menyusun peraturan tentang pelaksanaan pembayaran jasa lingkungan;

    dan

     b.menginisiasi pembayaran jasa lingkungan, bila terdapat potensi

    kerusakan dan/atau kerusakan lingkungan.c.membuat pedoman umum dalam penerapan pembayaran jasa

    lingkungan;

    d.melakukan identifikasi jasa lingkungan yang termasuk dalam

    pembayaran jasa lingkungan;

    e.menghitung kebutuhan dana pelestarian jasa lingkungan; dan

    f.menjadi fasilitator dalam pelaksanaan pembayaran jasa lingkungan.

    Pasal 29Peran fasilitator dalam memfasiltasi pelaksaan pengelolaan jasa lingkungan

    dapat dilakukan dalam bentuk:

    a.membantu dalam penyiapan draft perjanjian antara pemanfaat dan

    penyedia jasa lingkungan;

     b.membantu dalam pembentukan kelompok atau forum dalam

    pelaksanaan pembayaran jasa lingkungan;

    c.membantu dalam melakukan sosialisasi program pembayaran jasa

    lingkungan;

    d.membantu menghitung nilai jasa lingkungan dan kebutuhan dana

    pelestarian jasa lingkungan; dan

    e.menjadi fasilitator dan evaluator, monitoring dalam pelaksanaan

    pembayaran jasa lingkungan.

    Pasal 30

    (1)Pihak yang melakukan pengelolaan secara langsung atas objek jasa

    lingkungan bertanggungjawab untuk :

    a.Melestarikan lingkungan dan wajib meningkatkan kesejahteraan

    masyarakat di sekitar objek jasa lingkungan

     b.Memberikan kontribusi langsung dan tidak langsung dalam

    pelaksanaan program pelestarian lingkungan dan pemberdayaan

    masyarakat

    (2)Pemberian kontribusi sebaghaimana dimakud melalui mekanisme

    kerjasama sesuai kenetuan perundangan

    Bagian Kelima

    Penguatan Kapasitas

    @Bandung, 28 April 20! 18

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    19/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    Pasal 31

    Dalam rangka pengelolaan jasa lingkungan, Pemerintah Provinsi dapat

    melakukan penguatan kapasitas dan kelembagaan kepada pemerintah

    kabupaten/kota dan para pihak.

    Pasal 32

    Penguatan kapasitas sebagaimana dimaksud pada pasal 22 dalam

    pengelolaan jasa lingkungan meliputi beberapa kegiatan, yaitu :

    a.membangun transfer pengetahuan melalui peningkatan pendidikan,

    penelitian serta ketrampilan;

     b.mengembangkan kapasitas kelembagaan jasa lingkungan

    c.membangun jaringan kemitraan dalam pengelolaan jasa lingkungan;

    d.mengembangkan kapasitas untuk mengumpulkan, mengakses dan

    mengelola informasi;e.mengembangkan kapasitas untuk memecahkan masalah pengelolaan

     jasa lingkungan

    f.mengembangkan infrastruktur untuk pelaksanaan pengelolaan jasa

    lingkungan

    BAB VI

    PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

    Pasal 33

    (1) Gubernur sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan

    pembinaan, pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

    pengelolaan jasa lingkungan dan kompensasi dan imbal jasa lingkungan

    di daerah.

    (2) Gubernur mendelegasikan kewenangannya dalam melakukan

    pembinaan, pengawasan dan pengendalian kepada instansi teknis yang

     bertanggung jawab di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

    hidup.

    (3) Kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dilaksanakan

    oleh instansi teknis yang bertanggung jawab di bidang perlindungan

    dan pengelolaan lingkungan hidup berkoordinasidengan Instansi

    terkaitdi tingkatPusat,Provinsi dan kabupaten/Kota sesuai

    kewenangannya, dengan melibatkan peran masyarakat.

    Pasal 34

    @Bandung, 28 April 20! 19

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    20/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    (1)Pembinaan sebagaimana dimaksud pada pasal (1) dilaksanakan

    melalui kegiatan pemantauan dan evaluasi.

    (2)Pemantauandanevaluasidilakukandenganmengamatidan

    memeriksakesesuaian antaraperencanaandengan pelaksanaan

    pengelolaan jasa lingkungan.(3)Dalam hal hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) terbukti terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan

    pengelolaan jasa lingkungan,BadanberkoordinasidenganInstansiterkait

    di tingkat Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kotasesuai dengan

    kewenangannya, mengambil langkah penyelesaian.

    (4)Ketentuan dan tata cara pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) diatur dengan Peraturan Gubernur.

    Pasal 35(1)Gubernur wajib melakukan pengawasan terhadap ketaatan penyedia

    dan pemanfaat jasa lingkungan atas ketentuan yang telah ditetapkan di

    dalam peraturan perundang-undangan di bidang kompensasi dan imbal

     jasa lingkungan hidup, perlindungan dan pengelolaan lingkungan

    hidup.

    (2)Ketentuan dan tata cara pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) diatur dengan Peraturan Gubernur.

    Pasal 36

    (1)Setiap orang baik perseorangan maupun kelompok berhak mengetahui

    dan berpartisipasi dalam melaksanakan pengawasan terhadap

    pengelolaan kompensasi dan imbal jasa lingkungan di daerah, dengan

    memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    (2)Gubernur sesuai kewenangannya wajib mempublikasikan dan

    memberikan akses informasi kepada pihak yang membutuhkan terkait

    pengelolaan jasa lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-

    undangan berkenaan keterbukaan informasi publik dan sepanjang tidak

     bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

    Pasal 37

    (1)Gubernur sesuai dengan kewenangannya wajib melakukan

    pengendalian terhadap pelaksanaan pengelolaan jasa lingkungan dan

    kompensasi dan imbal jasa lingkungan hidup di daerah;

    (2)Pengendaliandilakukandenganmengembangkan sistem insentif dan

    disinsentif pengelolaan jasa lingkungan.

    (3)Ketentuan dan tata cara pengendalian sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) diatur dengan Peraturan Gubernur.

    @Bandung, 28 April 20! 20

  • 8/17/2019 09. Raperda pengelolaan jasa lingkungan Jabar (28 April 2014).docx

    21/21

     Rancangan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat tentangPengelolaan Jasa Lingkungan

    BAB IX

    KETENTUAN PENUTUP

    Pasal 38

    (1)Semua peraturan pelaksanaan yang diperlukan untuk melaksanakan

    Peraturan Daerah ini harus diselesaikan paling lambat 1 (satu) tahun

    sejak berlakunya Peraturan Daerah ini.

    (2)Ketentuan lebih lanjut berkenaan dengan pelaksanaan teknis dari

    Peraturan Daerah ini diatur oleh instansi terkait, sepanjang diperlukan

    dengan tetap berpedoman pada Peraturan Daerah ini.

    Pasal 39Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    Ditetapkan di Bandung,

    Pada Tanggal …

    GUBERNUR JAWA BARAT,

     Ttd.

     AHMAD HERYAWAN

    Diundangkan di Bandung,

    Pada Tanggal …

    SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT,

     Ttd.

    ___________

    LEMBARAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN … NOMOR…