09. konsep pengendalian produksi, dan perhitungan rencana produksi

14
MODUL PERKULIAHAN Pengantar Teknik Industri POKOK BAHASAN Konsep Pengendalian Produksi Rencana Produksi Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Teknik Teknik Industri 09 MK10230 Ir.Torik , MT

Upload: mercu-buana-university

Post on 08-Aug-2015

128 views

Category:

Engineering


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

MODUL PERKULIAHAN

Pengantar Teknik Industri

POKOK BAHASAN

Konsep Pengendalian Produksi

Rencana Produksi

Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Teknik Teknik Industri

09MK10230 Ir.Torik , MT

Abstract KompetensiPengendalian produksi merupakan rincian untuk melaksanakan rencana produksi dalam kegiatan aktualnya seseai dengan jadwal

Diharapkan mahasiswa dapat pengenal dan memahami konsep Pengendalian Produksi dalam Rencana Produksi

Page 2: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

produksi. Rencana produksi menyediakan jumlah produk pada waktu yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat.

Konsep Pengendalian Produksi

Setelah permintaan yang diharapkan untuk beberapa waktu di masa yang akan datang

diketahui rencana produksi untuk periode tertentu akan dapat dibuat. Rentang jangka waktu

akan bervariasi dengan kondisi-kondisi, sehingga jangka waktu ramalan perencanaan

produksi juga akan bervariasi dengan kondisi-kondisi tersebut. Jangka waktu tersebut dapat

meliputi suatu periode beberapa mingggu sampai setahun atau lebih. Dengan

kebijaksanaan tertentu mengenai masa yang akan datang tersebut didasarkan pada

rencana produksi, jangka waktunya harus cukup untuk membuat rencana tersebut, untuk

membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan yang perlu terhadap rencana tersebut, dan

menetapkan pengaruh-pengaruhnya.

Rencana Produksi

Pengendalian produksi dan perencanaan produksi adalah istilah kabur yang

sering digunakan bergantian di dalam dunia industri . Tetapi pada umumnya pengertian

perencanaan produksi lebih mengarah pada lingkup yang lebih luas dari pada pengertian

pengendalian produksi.

Pengendalian produksi itu sendiri rincian untuk melaksanakan rencana produksi dalam kegiatan sehari – hari . Sedangkan perencanaan produksi adalah langkah – langkah penetapan rencana produksi untuk mencapai tujuan produksi , baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang .

Rencana produksi harus menyediakan jumlah produk yang diinginkan pada waktu

yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang memenuhi syarat.

Rencana produksi tersebut akan menjadi dasar bagi pembentukan anggaran operasi, dan

membuat keperluan tenaga kerja serta keperluan jam kerja baik untuk waktu kerja biasa

maupun waktu kerja lembur. selanjutnya, rencana produksi tersebut digunakan untuk

menetapkan keperluan peralatan dan tingkat persediaan yang diharapkan.

Dalam menyiapkan rencana produksi, kita harus memikirkan bahwa jika ada

permintaan yang harus dipenuhi, terdapat tiga sumber yang dapat digunakan :

1. Produksi yang ada atau yang sedang dilakukan

‘13 2

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 3: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

2. Persediaan yang ada atau yang masih ada di gudang

3. Produksi dan persediaan yang masih ada.

Jika pesanan kembali disetujui, permintaan yang sedang berjalan tersebut dapat

ditunda untuk beberapa waktu dalam waktu yang dekat di masa akan datang. Bila bahan

baku dapat dipesan kembali, kita dapat mempertimbangkan keadaan operasi antara operasi

pembuatan yang kontiyu dan operasi pembuatan yang terputus-putus (intermittent). Hal ini

dilakukan untuk memberi keluwesan, tetapi tidak dapat diandalkan untuk menghindari

persoalan pemenuhan terjadinya permintaan.

Suatu faktor yang sering menjadi pertimbangan dalam perencanaan produksi adalah

kestabilan kemampuan kerja. Para pekerja yang mempunyai keahlian yang lebih tinggi

dapat menjadikan suatu kemampuan kerja yang stabil. Terdapat industri-industri tertentu

yang musiman dapat menerima hal yang demikian itu. Suatu contoh yang baik sekali dari

industri seperti itu adalah penanaman dan pengolahan buah-buahan serta sayur-sayuran

dalam iklim yang lebih dingin. Terdapat sekali hasil panen setiap tahun yang harus diolah

dalam beberapa minggu sedangkan sisa waktu dalam tahun tersebut tidak ada kegiatan.

Kenyataan ini secara umum diterima para pekerja, sehingga banyak dari mereka menjadi

pekerja-pekerja berpindah-pindah. Bagaimanapun, bila telah menyangkut keahlian, akan

terdapat pengaruh yang serius dan variasi yang tidak normal dalam kekuatan atau

kemampuan kerja. Pengaruh-pengaruh ini dapat menunjukkan tidak tersedianya pekerja

yang lebih baik, keperluan gaji yang lebih tinggi, hubungan kerja sesama pekerja yang tidak

baik, dan biaya yang tinggi untuk operasi depertemen personalia dalam menyelesaikan

keperluan penyewaan, pemberhentian sementara, latihan dan lain-lain.

Bila permintaan hampir konstan sepanjang tahun, keperluan untuk suatu

kemampuan kerja yang stabil menimbulkan tidak ada persoalan yang serius. Jika

permintaan adalah siklus, seseorang harus memilih salah satu dari variasi ukuran kekuatan

kerja atau menggunakan persedian untuk memenuhi permintaan tersebut. Dengan

menggunakan persediaan dan tingkat kekuatan kerja untuk memenuhi suatu permintaan

secara siklus, mempunyai suatu keuntungan keuangan yang langsung terdapat penanaman

modal yang lebih rendah dalam pabrik dan peralatan. Jika permintaan berada pada suatu

kencenderugan yang meningkat, perlu diadakan perluasan ukuran dari kekuatan kerja,

menambah efisiensi, atau beberapa cara lain untuk menguragi jumlah jam per unit atau

menambah jam kerja yang ada. Suatu kecenderungan yang menurun dalam permintaan

biasanya memerlukan pengurangan ukuran kekuatan kerja jika efisiensi tetap

‘13 3

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 4: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

dipertahankan. Jadi perencanaan berdasarkan keanekaragaman kondisi ini harus

disesuaikan dengan permintaan, kebijaksanaan perusahaan, dan produksi yang ekonomis.

Rencana Produksi Menurut Tingkat Permintaan

Anggaplah suatu produk mempunyai permintaan bulanan yang diharapkan adalah

sebesar 125 unit. Dengan adanya ramalan ini yang dibuat dalam unit produk, kita

mempunyai pilihan untuk mengubahunit produk menjadi jam-kerja (man-hours) atau

mengubah jam kerja produksi menjadi unit produk. Dalam contoh yang berikut, semua unit

akan diubah menjadi jam-kerja, dan nilai-nilai jam kerja akan digunakan dalam pemecahan

tersebut.

Jika produk tersebut memerlukan 10 jam kerja, kita mendapatkan ramalan

permintaan seperti dalam Tabel 1. Nilai unit produk juga diberikan untuk maksud

perbandingan. Dari Tabel 1, kita melihat bahwa 15.000 jam kerja diperlukan selama tahun

pemecahan tersebut.

Setelah menentukan jam kerja yang diinginkan, selanjutnya kita mempertimbangkan

jumlah jam-kerja yang tersedia selama tahun tersebut. Dalam Tabel 2. terdapat jumlah hari

bekerja dalam setiap bulan, jumlah jam-kerja per orang (atau jumlah jam untuk satu orang

yang bekerja dalam waktu penuh), dan jumlah kumulatif jam kerja per orang. Terdapat 1944

jam-kerja per orang yang tersedia dalam tahun tersebut (Catatan Pabrik menghentikan

seluruh operasi yang tidak perlu selama dua minggu dalam bulan Juli. Ini adalah liburan

pabrik).

Bila kita mempunyai 15.000 jam - kerja yang tersedia selama tahun tersebut, kita

memerlukan 15.000/1944 orang, atau 7,7 orang. Jika kita merencanakan untuk membuat

rencana produksi hanya untuk produk ini, kita harus memutuskan apakah tujuh atau delapan

orang yang akan digunakan (dengan menganggap bahwa suatu tingkat kemampuan kerja

diperlukan sepanjang tahun tersebut). Jika kita memilih tujuh orang, kita mesti perlu

merencanakan kerja lembur dengan suatu pembayaran premi. Di lain pihak, untuk

menggunakan delapan orang berarti kitah urus membayar waktu produksi yang tidak

diperlukan. Tanpa menyusun rencana produksi, kita tidak dapat secara pasti menentukan

‘13 4

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 5: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

biaya dari setiap alternatif tersebut, karena kita tidak mengetahui, pada saat ini, jumlah

bahan baku yang ada atau yang dipakai dalam persediaan menurut setiap alternatif, dan

juga tidak mengetahui distribusi jam kerja yang tersedia dibanding dengan jam kerja yang

dibutuhkan. Namun demikian, kita dapat menentukan biaya minimun yang mutlak atau nilai -

nilai batas terendah dari kedua alternatif tersebut. Jika kita menggunakan tujuh orang,

jumlah waktu kerja lembur adalah 15.000 - 7 (1944) atau 1392 jam. Jika kita menggunakan

delapan orang jumlah waktu biasa minimum yang terpakai (yang harus dibayar) adalah

8(1944) - 15.000 atau 552 jam.

Jika biaya waktu kerja biasa per jam adalah $ 4,00 dan premi waktu kerja lembur adalah $

2,00 - per jam, batas-batas terendah dari biaya-biaya tambahan tersebut adalah $ 2.784

( 1392 x $2) dan $ 2.208 (552 x $ 4) untuk penggunaan tujuh dan delapan orang. Jadi hanya

terdapat perbedaan biaya yang kecil, dan rencana produksi dengan menggunakan tujuh dan

delapan orang relatif sama (sebanding).

Salah satu faktor yang tidak dipertimgbangkan untuk hal diatas adalah ketidak

hadiran disebabkan penyakit atau alasan - alasan yang lain. Jika dari catatan - catatan

waktu yang lalu kita mendapatkan bahwa setiap orang hadir untuk bekerja dengan rata-rata

90% dari waktu tersebut, kita dapat membagi 15.000 jam kerja dengan 0,98 diperoleh

jumlah jam kerja yang direncanakan, atau kita dapat mengalikan waktu yang tersedia

tersebut dalam setiap bulan dengan 0,98. Jika diperkirakan terjadi ketidak hadiran (absen),

rencana produksi dengan menetapkan delapan orang akan lebih baik faktor lain yang belum

dipertimbangkan adalah dapatnya persediaan pada permulaan tahun dan persediaan yang

diinginkan selama tahun tersebut. Ini juga mempengaruhi perencanaan tersebut.

Untuk memudahkan pembuatan rencana produksi, kita dapat menggunakan suatu

tabel sepeti Tabel 3. Sepanjang sisi sebelah kiri kita catat jam kerja yang dikehendaki dalam

setiap bulan. Di bagian atas menunjukkan produk yang dibuat dalam bulan tertentu. Di

bawahnya ditunjukkan jumlah jam waktu bekerja biasa (reguler time = RT) yang tersedia

setiap bulan. (Nilai-nilai ini didasarkan pada jam yang diberikan dalam Tabel 2. dengan

menggunakan tujuh orang). Juga ditunjukkan dalam baris yang sama jumlah jam waktu

kerja lembur yang tersedia (25% dari jam waktu kerja biasa). Dengan beranggapan bahwa

permintaan akan dapat dipenuhi, dan biaya kerja lembur sebesar premi $ 2,00 - per jam

serta biaya persediaan dari satu jam kerja produk $ 0,08 per bulan, kita mendapatkan

rencana tersebut yang ditunjukkan pada Tabel 3.

Dari bagian Tabel 3 yang diterangkan di atas, kita dapat mengerjakan rencana

produksi yang lebih ekonomis berdasarkan kondisi yang diberikan. Dalam bulan Januari kita

membutuhkan 1250 jam kerja. Kita mempunyai 1232 jam kerja pada waktu kerja biasa

‘13 5

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 6: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

dengan biaya tambahan nol. (Jika kita menghasilkan produk ini, biaya-biaya kita tidak

berkurang dari pada bila kita menghasilkan produk tersebut dijual. Oleh karena ini, biaya

untuk waktu kerja biasa dalam bulan yang sama tersebut tercatat menjadi nol). Setelah

menggunakan seluruh waktu kerja biasa dalam bulan Januari, kita masih memerlukan 18

jam yang hanya dapat diperoleh dari waktu kerja lembur dalam bulan Januari. Jadi biaya

tambahan kita untuk bulan Januari adalah 18 jam pada $ 2,00 menjadi $ 36,00. Dalam bulan

Februari kita mempunyai 1064 RT dan 266 OT (overtime) jam yang tersedia. Jika perlu, kita

dapat menggunakan sebanyak 290 (308 - 18) OT jam dari Januari sampai kebutuhan bulan

Februari. Jika ini dilakukan, biaya tambahan untuk seluruh unit yang diproduksi pada waktu

kerja lembur dalam bulan Januari untuk memenuhi kebutuhan dalam bulan Februari

menjadi $ 2,08 (Dua dollar untuk premi kerja lembur dan $ 0,08 untuk produk yang

dimasukkan dalam persediaan untuk satu bulan). Kita sekarang membuat rencana produksi,

dengan menggunakan jam yang biayanya paling sedikit. Untuk memenuhi kebutuhan 1250

jam-kerja, kita menggunakan 1064 RT jam ditambah 186 OT jam (1250 - 1064) dalam bulan

Febuari. Ini adalah kombinasi biaya yang paling kecil dan memberikan biaya $ 372,00 untuk

bulan Februari. Untuk memenuhi kebutuhan bulan Maret, kita mempunyai 1176 RT jam

ditambah 294 OT jam dalam bulan Maret tersebut, 80 OT jam dari bulan Februari dan 290

OT jam dalam bulan Januari. Biaya-biaya tambahan adalah $ 0,00 - $ 2,00, $ 2,08 - dan $

2,16. (Produksi bulan Januari untuk penjualan bulan Maret harus disimpan 2 bulan pada $

0,08. - per jam - kerja per Bulan). Rencana tersebut disajikan pada bagian kanan bawah dari

tabel tersebut. Dalam rencana tersebut ditunjukkan 13.608 jam waktu kerja biasa ditambah

1392 jam waktu kerja lembur yang dibagi sesuai dengan kolom sebelah kanan dan baris

sebelah bawah tabel tersebut.

Biaya - biaya tambahan dapat diperluas sebagai berikut :

1. Biaya-biaya waktu kerja lembur $ 2784,00.-

2. Biaya-biaya yang termasuk dalam persediaan $ 56,64.-

Jumlah biaya tambahan adalah $ 2840,64. Ini adalah $ 511,36.- lebih dari pada

biaya dengan menggunakan delapan orang dengan kondisi yang sama. (Hal ini dapat

merupakan latihan bagi pembaca untuk menunjukkan perbedaan biaya ini).

Persediaan direncanakan 410 unit pada akhir bulan Juni, yakni termasuk 260 unit yang

diperoduksi dalam bulan Mei untuk dijual bulan Juli di tambah 150 unit diproduksi dalam

bulan Juni untuk dijual bulan Juli. Persedian tersebut telah dibuat dalam Tabel 3 yang

‘13 6

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 7: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

merupakan persediaan yang diharapkan untuk digunakan dalam keperluan memenuhi suatu

ramalan permintaan.

Tabel. 1. Permintaan dalam Unit dan dalam Jam Produksi

Bulan

Th. 2000.

Perbulan Kumulatif

Ramalan Permintaan Ramalan Permintaan

Unit Jam Unit Jam

Januari 125 1250 125 1250

Februari 125 1250 250 2500

Maret 125 1250 375 3750

April 125 1250 500 5000

Mei 125 1250 625 6250

Juni 125 1250 750 7500

Juli 125 1250 875 8750

Agustus 125 1250 1000 10000

September 125 1250 1125 11250

Oktober 125 1250 1250 12500

Nopember 125 1250 1375 13750

Desember 125 1250 1500 15000

Asumsi : 1 unit produk memerlukan waktu penyelesaian 10 jam kerja

‘13 7

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 8: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

Tabel 2. Jam Kerja per orang dalam waktu kerja biasa yang tersedia

Bulan Th.2000 Hari Jam

kerja/orang

Setiap bulan

Jumlah kumulatif jam

kerja per orang

Januari 22 176 176

Februari 19 152 328

Maret 21 168 496

April 22 176 672

Mei 22 176 848

Juni 20 160 1008

Juli 22 96 * 1104

Agustus 22 176 1280

September 20 160 1440

Oktober 23 184 1624

Nopember 19 152 1776

Desember 21 168 1944

Total 253 1944

* 80 jam kerja – libur dalam bulan Juli

‘13 8

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 9: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

Asumsi : 1 hari = 8 jam kerja , jadi 22 hari = 22 x 8 = 176 jam kerja/perorang

Tabel 4. Rinkasan rencana produksi

Bulan

Th. 2000.

Ramalan Permintaan

(Jam) Rencana Produksi

Rencana Persediaan Akhir

(jam)

Waktu Kerja Biasa (jam)

Waktu Kerja Lembur (jam)

Januari 1250 1232 18 0

Februari 1250 1064 186 0

Maret 1250 1176 74 0

April 1250 1232 18 0

Mei 1250 1232 278 260

Juni 1250 1120 280 410

Juli 1250 672 168 0

Agustus 1250 1232 18 0

September 1250 1120 130 0

Oktober 1250 1288 0 38

Nopember 1250 1064 1148 0

Desember 1250 1176 74 0

‘13 9

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id

Page 10: 09. Konsep Pengendalian Produksi, dan Perhitungan Rencana Produksi

Daftar Pustaka

1. Arifin Miftahol,2009, “ Simulasi Sistem Industri “Graha Ilmu, Yogyakarta

2. Emerson Howard P. & Naehring Douglas C.E. , 1988,“ Origins of Industrial

Engineering “ IIE Atlanta

3. Hicks Philip E, 1994, “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill

4. Maynard , 2004, “ Handbook of Industrial Engineering” Mc Graw Hill

5. Purnomo Hari, 2004, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha ILmu, Yogyakarta.

6. Sinulingga Sukaria, 2008, “ Pengantar Teknik Industri “ Graha Ilmu, Yogyakarta.

7. Wigjosoebroto Sritomo ,2006,“ Pengantar Teknik dan Manajemen Industri “ Guna

Wijaya, Surabaya.

‘13 10

Pengantar Teknik IndustriPusat Bahan Ajar dan eLearning

Torik http://www.mercubuana.ac.id