08 oktober 2017 warta...

16
DIPILIH, DIPERSATUKAN DAN DIUTUS MENJADI GEMBALA BAIK DAN MURAH HATI DI LINGKUNGAN Tidak ada pribadi yang sempurna yang dipilih oleh Yesus sebagai muridNya, begitu juga dengan kita yang “dipilih” untuk menjadi muridNya dan melayaniNya bukanlah pribadi yang sempurna namun dipercaya olehNya. 5 MENJALIN UMAT MEMBANGUN IMAN 08/2017 Diterbitkan oleh : Komsos Paroki Villa Melati Mas Gereja St. Ambrosius Villa Melati Mas Blok O6/26, Serpong Utara, Tangerang Selatan, 021 - 538 6423 http://serpong.santoambrosius.org/ [email protected] Buletin bulanan ini untuk kalangan sendiri 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUS HIDUP BARU SETELAH RETRET “Retret pertama menghasilkan suatu kejutan karena menemukan kegiatan seperti inilah yang saya cari dalam upaya memahami dengan jelas misteri-misteri kehidupan kristiani, rencana Allah bagi kita semua .. Saya merasa siap untuk menyusuri padang gurun dan menembus terowongan-terowongan; saya siap untuk meniti malam gelap yang menyelimuti raga dan jiwa.” Scott Hahn 7

Upload: truonglien

Post on 06-Feb-2018

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

DIPILIH, DIPERSATUKAN DAN DIUTUS MENJADI GEMBALA BAIK DAN MURAH HATI DI LINGKUNGANTidak ada pribadi yang sempurna yang dipilih oleh Yesus sebagai muridNya, begitu juga dengan kita yang “dipilih” untuk menjadi muridNya dan melayaniNya bukanlah pribadi yang sempurna namun dipercaya olehNya.

5

MENJALIN UMAT MEMBANGUN IMAN

08/2017

Diterbitkan oleh :Komsos Paroki Villa Melati MasGereja St. Ambrosius Villa Melati Mas Blok O6/26, Serpong Utara, Tangerang Selatan, 021 - 538 6423

http://serpong.santoambrosius.org/[email protected]

Buletin bulanan iniuntuk kalangan sendiri

08 Oktober 2017

WARTA AMBROSIUS

HIDUP BARU SETELAH RETRET “Retret pertama menghasilkan suatu kejutan karena menemukan kegiatan seperti inilah yang saya cari dalam upaya memahami dengan jelas misteri-misteri kehidupan kristiani, rencana Allah bagi kita semua .. Saya merasa siap untuk menyusuri padang gurun dan menembus terowongan-terowongan; saya siap untuk meniti malam gelap yang menyelimuti raga dan jiwa.” – Scott Hahn

7

Page 2: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

Tim PTIK Santo Ambrosius

M e m e t i k B u a h B u a h R e t r e t02

E D I T O R I A L

R etret….retret….dan retret…..itulah yang sering terdengar di bulan September

ini. Masing-masing 3 pengurus lingkungan dari 45 lingkungan di Paroki Villa Melati Mas telah menjalani retret dengan tema “Dipilih, dipersatukan dan diutus menjadi gembala baik dan murah hati”. Tidak hanya pengurus lingkungan saja yang harus mengikuti retret, namun DPH telah terlebih dahulu melakukan retret dan nantinya menyusul para Pengurus Bidang dan OMK. Harapannya adalah Paroki diliputi oleh para pelayan gereja yang baik dan murah hati, sehingga karya perutusan pelayanan didasari oleh iman yang kuat dan mampu mewujudkan sebuah gereja yang dinamis dan merupakan paguyuban umat beriman. Hasil dari retret yang telah berjalan memberi kesan yang sama yaitu menimbulkan perenungan yang dalam sehingga mampu memaknai arti pelayanan yang sejati. Seperti kesan yang ditulis oleh Catharina Nancy – Lingkungan St. Leoardus PM, “Yang terutama adalah aku menemukan motivasi kuat untuk melayani dengan lebih baik. Melayani dengan tulus tanpa menonjolkan diri sendiri. Semua dikerjakan bersama tim. Kita diajak untuk menjadi pelayan umat yang mau turba, setara dan teamwork”.

Acara yang paling berkesan adalah saat mengikuti ibadat perutusan dimana ada

acara pencucian kaki. Yang diawali dari Romo mencuci kaki salah satu peserta dan peserta itu mencuci kaki teman berikutnya. Ibadat Ini sangat menyentuh, saya membayangkan Tuhan Yesus datang untuk memberikan kita perutusan sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk melayani sesama. “Dari acara pencucian kaki ini saya memahami bahwa kita diutus sebagai pengurus lingkungan yang harus melayani tanpa melihat siapa yang akan kita layani”, demikian tulis Angela Falahtina Prianingtyas – Lingkungan St. Theresia Lisieux.

Sementara Skolastika Tanti Selamet – Lingkungan Santa Melania memiliki kesan yang akan dibawa dalam keluarga dan lingkungan, “Melalui retret ini, aku mau lebih membawa keluargaku dalam Habitus Doa dan mempraktekkan pesan-pesan moral yang didapat untuk kemajuan dan terwujudnya team yang solid dalam kepengurusan di lingkunganku.

Segala kendala yang akan terjadi akan menjadi tugas dan tanggung jawab yang dapat dipikul bersama dengan anggota pengurus lainnya.”

Semoga dengan diselenggarakannya retret bagi para pelayan gereja, spirituallitas umat semakin tumbuh dan berkembang sehingga Gerejapun dalam kehidupannya diliputi oleh umat yang penuh damai dan sukacita. (ETS)

Retret : Hidup Baru

Scott Hahn dalam Signs of Life, mengatakan bahwa Retret pertama menghasilkan suatu kejutan karena menemukan kegiatan seperti inilah yang saya cari dalam upaya memahami dengan jelas misteri-misteri kehidupan kristiani, rencana Allah bagi kita semua. (ETS)

WEB AMBRO

Page 3: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

W A RTA U TA M A

Beberapa Minggu lagi Paroki Villa Melati Mas - Gereja St. Ambrosius akan mengadakan Rapat Karya (RaKa)1. Dahulu istilahnya bukan Rapat Karya (RaKa), tetapi Rapat Kerja (RaKer). Mungkin hanya istilah sederhana saja, RaKer atau RaKa; tetapi bila dilihat makna katanya bisa jadi sangat

mengelola kebun anggur seperti bacaan yang kita dengar hari ini. 

Para pelayan pastoral perlu memahami hidup rohani atau hidup batin-nya. Seperti dalam kehidupan pada umumnya, dalam hidup batin ada unsur “rencana-rencana” dan ada pula unsur “kebetulan”. Kerap rencana tidak terlaksana, sering yang terjadi ialah kebetulan yang bisa lebih baik daripada yang diperhitungkan. Hidup batin diberikan kepada kita sebagai peluang agar kita semakin menyadari sisi-sisi ilahi dalam hidup ini. Peluang agar kita membiarkan Tuhan memasuki kehidupan kita. Bisa ditelateni dan dikembangkan, tetapi tidak dapat diatur secara ketat menurut agenda sendiri. Hidup batin itu dipercayakan untuk digarap, bukan untuk dimiliki, diklaim sebagai milik. Itulah sebabnya, para pelayan perlu mengolah batin dan motivasinya. Mereka harus dipersiapkan bukan hanya dalam hal keterampilan berpastoral (administrasi, tata kelola pelayanan, leadership dan sebagainya), tetapi juga perlu diperlengkapi dengan spiritualitas pelayanan yang memberi Roh dalam karya-karyanya. Itulah yang harusnya mereka cari dalam pelayanan di Gereja, dan Paroki memiliki kewajiban untuk mempersiapkan dan meningkatkan spiritualitas para pelayan pastoralnya dengan retreat & training for trainer. 

Peningkatan Spiritualitas sebagai Prioritas!

Syukur kepada Allah bahwa sejak pendirian Paroki Villa Melati Mas - Gereja Santo Ambrosius yang belum ada satu tahun ini, kita sudah merumuskan visi-misi yang sejalan dengan spiritualitas Santo Ambrosius yang menjadikan hidup rohani sebagai dasar dan pondasi berdirinya Gereja sebagai paguyuban umat beriman menuju “Civitas Dei”. Bukan sekedar membangun gedung gereja yang megah, tetapi lebih penting adalah umat Allah yang punya empati. Bukan cuma ingin fasilitas dan sarana devosional yang mewah, tetapi jauh lebih indah bila umatnya punya kemurahan hati. Cucoklah dengan apa yang menjadi prioritas program karya Gereja Santo Ambrosius di tahun ini yang mulai

berbeda lho. Kata “kerja” tidaklah sama dengan kata “karya”. Seperti halnya seorang “pekerja” tidaklah sama dengan seorang “pelayan”, demikian juga seorang “karyawan paroki” tidaklah sama dengan Pengurus Lingkungan yang menjadi “pelayan umat” di Lingkungannya. Indikator perbedaannya sangat jelas, yang karyawan paroki digaji sedangkan seorang pelayan umat tidak. Padahal keduanya sama-sama melakukan kegiatannya dalam lingkup Gereja. Tak jarang pula bahwa seorang pelayan umat dituntut untuk mampu memberikan pelayanan lebih dari pada seorang karyawan. So, apa donk yang diperoleh dari para pelayan umat ini? Apa sih yang mereka cari dari pelayan ini?

Menemukan & Memahami Hidup Rohani sebagai Pelayan

Tak jarang kita mendengar ungkapan: “Upahmu besar di Surga!” atau setidaknya “Nanti didoakan oleh Romo dech!” Baik juga sih, tapi rasa-rasanya kok ngak cukup hanya itu saja. Di sisi lain, tidak pas juga rasanya bila pelayanan diukur dengan upah atau imbalan. Jadi ngak ada bedanya lagi donk dengan seorang pekerja. So, keliru juga bila pelayanan dilihat sebagai prestasi? Bisa jadi malah kecewa dan putus asa karena nyatanya tidak seindah yang dibayangkan. Inginnya dihormati, tetapi malah dituntut untuk rendah hati; harapannya memperoleh pujian, tetapi nyatanya kok harus mampu memahami dan mengampuni. Terkadang pelayanan bukannya dilihat sebagai berkah, melainkan suatu musibah. Please dech, bukankah nilai lebih sebagai seorang pelayan dan hamba justru tampak dalam kesetiaan dan konsintensinya

03G e r e j a ya n g Pe d u l i p a d a Pe n i n g k a t a n S p i r i t u a l i t a sPa r a Pe l aya n Pa s t o r a l n yao l e h R o m o Yo s e f N a t a l i s K u r n i a n t o P r.

________________ 1) RaKa sebagai REFLEKSI bersama dalam membangun “Komunitas Alternatif” atau “Komunitas Kontras” yang kehadirannya memberi hidup. Bukan hanya membicarakan daftar kegiatan yang akan dilaksanakan, apalagi berpusing-ria soal budget kegiatan paroki di tahun mendatang. Sebagai sebuah refleksi bersama mengandaikan bahwa kegiatan ini menjadi GERAKAN BERSAMA seluruh umat dengan mau terlibat untuk mau mengevaluasi karya pastoral yang sudah dijalani, sehingga bukan hanya rutinitas tanpa makna yang dijalani setiap tahunnya sebagai “pastoral kegiatan” atau annual report belaka.

(bersambung ke hal 4)

Page 4: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

W A RTA U TA M A

melaksanakan habitus doa keluarga melalui Gerakan Mewujudkan Doa dengan Kemurahan Hati (GeMaTi) dan peningkatan kualitas pelayan pastoral dan kader awam melalui retreat & training for trainer bagi para pelayan pastoral. Kedua hal tersebut juga sejalan dengan apa yang menjadi Sasaran Prioritas I & II dari Arah Dasar KAJ 2016-2020.

Secara konkret Paroki Villa Melati Mas dalam struktur organisasi DPH-nya langsung membentuk Tim Pengembangan Iman Talenta & Kaderisasi (PITK), yang secara khusus mengembangkan tim-tim lain bagi proses pembinaan iman umat dan kaderisasi. Secara maraton tim ini sudah mulai mengadakan retret masing-masing selama 3 hari 2 malam sebanyak 6 gelombang: mulai dari retret DPH (1 batch), Pengurus Lingkungan (3 batch), Tim/Sub Tim Bidang (1 batch - 2 kelompok), OMK (1 batch - 2 kelompok). Selain itu, Tim PITK juga membantu dalam memberi rekoleksi Tim Bidang dan mengadakan pelatihan bagi para sekretaris dan bendahara - baik yang di Lingkungan maupun Tim/SubTim Bidang. Dalam hal Pembinaan Iman berkelanjutan (Bina Iman Anak - Bina Iman Remaja & OMK - Bina Iman Orangtua - Bina Iman Lansia) yang akan menjadi prioritas di tahun 2018, Tim PITK sudah mulai dengan rekrutmen pendamping dan fasilitator di Lingkungan serta menyiapkan modul pengajaran serta training for trainer. Harapannya, tahun depan Gereja Santo Ambrosius sudah memiliki pembinaan iman berkelanjutan di setiap lingkungan dengan mengutus minimal 5 orang pembina/fasilitator. 

Retret yang diselenggarakan tahun ini adalah Retret Pembebasan (Tahap I), dimana para

pelayan pastoral diharapkan mengenali motivasi pelayanan dalam dirinya dan menjadi pribadi yang bebas dalam melayani umat Allah. Tahap selanjutnya adalah Retret Pendalaman (Tahap II) dan Retret Pemberdayaan (Tahap III) yang semakin memantapkan jati diri & spiritualitas pelayanannya.

Program karya pembinaan berkesinambungan bagi para pelayan pastoral dan pembinaan iman umat ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun karena merupakan prioritas dan dibutuhkan bagi tumbuh kembangnya iman umat, tentu harus diusahakan. Kedepannya nanti, semua karya pembinaan iman dan peningkatan kualitas para pelayan pastoral ini akan dibiayai dari program habitus doa keluarga yang kita sebut sebagai program GeMaTi. “Seberapa  pun besarnya biaya yang digunakan dalam membangun gedung gereja yang megah haruslah sama dengan biaya pengembangan iman Gereja umat Allah”, demikian kutipan yang masih saya ingat dalam kotbah Mgr. Suharyo dalam peresmian sebuah gereja di KAJ beberapa tahun yang lalu.

Semoga di tahun-tahun awal pendiriannya Paroki Villa Melati Mas - Gereja Santo Ambrosius mampu membangun dasar yang kokoh karena umatnya sungguh berakar dalam iman yang kuat, sehingga dapat bertumbuh dalam persaudaraan sejati, dan berbuah dalam pelayanan kasih yang tulus dan murah hati. Akhirnya saya menutup renungan ini dengan kutipan dari St. Teresa dari Calcutta: “A sacrifice to be real, must cost, must hurt, must empty ourselves. The fruit of silence is prayer, the fruit of prayer is faith, the fruit of faith is love, fruit of love is service, the fruit of service is peace”.

(sambungan dari hal 3)

TUGAS LITURGI

MINGGU, 15 OKTOBER 2017 - HARI MINGGU BIASA XXVIII Jam Koor Penata Umat Penata Parkir Penata Altar Komentator Lektor Pemazmur

08:00 WIB Lingk. St. Leonardus (Wil.7)

Lingk. St. Gisela (Wil.1)

Lingk. St. Gervasius

(Wil.5) Lingk. St. Regina (Wil.6)

EvyRiah & Devina

Widarmanto

17:00 WIBLingk Lingk. St. Maximilianus M

Kolbe (Wil.8)

Lingk. St. Angela (Wil.2)

Lingk. St. Yovita (Wil.6)

RawatiEllen

Pakpahan & Nicky

Simanjuntak

SARAN NYANYIAN & BACAAN

Minggu, 15 Oktober 2017 - Hari Minggu Biasa XXVIIIBacaan : Yes. 25:6-10a ; Flp. 4:12-14; Mat. 22:1-14. Mazmur : 23:1-3a, 3b-4, 5, 6. Saran Nyanyian : PS 319, 325, 335, 427, 428, 430, 431, 692, 841, 956.

Page 5: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

L a p o r a n P r o g r a m R e t r e t P e n g u r u s L i n g k u n g a n ( B a t c h 1 - 3 )D I P I L I H , D I P E R S AT U K A N DA N D I U T U S M E N JA D I G E M BA L A BA I K DA N M U R A H H AT I D I L I N G K U N G A N05

W A RTA U TA M A

Pengembangan Gereja sebagai sebuah paguyuban umat beriman sangat ditentukan oleh kualitas

spritualitas para pengurusnya. Pengembangan gereja secara fisik tidak dipungkiri sangat dibutuhkan agar umat merasa nyaman saat beribadah dan beraktivitas, demikian pula pengembangan iman tidak kalah pentingnya namun seringkali terabaikan. Kegagalan dalam pengembangan iman hanya akan menciptakan Gereja yang hampa dan miskin spiritualitas. Para pengurus lingkungan sebagai pelayan Gereja yang berhubungan langsung dengan umat tentu saja perlu mengembangkan spiritualitas pelayanannya. Spiritualitas pelayanan yang ditanam dan dipupuk dengan baik pada akhirnya akan menghasilkan buah-buah pelayanan yang baik pula. Pada kenyataannya, hanya sedikit pengurus lingkungan yang memiliki arah atau dasar spiritualitas yang kuat. Berdasarkan hal tersebut maka Gereja Santo Ambrosius memprioritaskan pengembangan spiritualitas pelayanan sebagai salah satu langkah awal dalam mengembangkan Gereja sebagai paguyuban umat beriman melalui program retret pengurus lingkungan.

Retret pengurus lingkungan diadakan di Rumah Retret Wisma Canossa, Bintaro, terbagi dalam tiga rombongan (batch) dan dilaksanakan pada tanggal 1-3 September, 22-24 September dan 29 September-1 Oktober 2017. Seluruh lingkungan di paroki Villa Melati Mas diminta mengirimkan 3 orang pengurus intinya: ketua, sekretaris atau bendahara. Secara keseluruhan sebanyak 126 peserta hadir dalam retret yang dibimbing langsung oleh Pastor Paroki kita, Romo Yosep Natalis, Pr. Hal ini merupakan berita baik bahwa pengurus lingkungan di gereja St. Ambrosius memiliki komitmen terhadap pengembangan lingkungannya, terbukti dengan kehadiran 94% dari

dok. komsos st. ambrosius

total peserta yang terdaftar memprioritaskan untuk hadir dan mengikuti retret selama 3 hari 2 malam ditengah kesibukan masing-masing.

Program retret pengurus lingkungan dibuka dengan doa lalu dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang disusul ice breaking. Setelah suasana mencair dan tidak terasa lagi sekat-sekat lingkungan, yang ada adalah kebersamaan sebagai pelayan umat, pada saat inilah peserta siap memasuki program retret. Diawali dengan sebuah pertanyaan, “Siapakah saya?” atau “Apa yang menjadi sumber motivasi dasar pelayanan saya?”, peserta diajak untuk merefleksikan panggilan pribadinya. Hari pertama ditutup dengan ibadat panggilan pada pukul 22:00 WIB.

Keesokan harinya pada pukul 05:00 peserta telah bangun dan mengikuti renungan pagi dengan bacaan Lukas 12:22-34 tentang Kekuatiran. Peserta diminta untuk menuliskan hasil permenungan pribadi di selembar kertas terkait dengan apa yang menjadi kekuatiran dan bagaimana respon kita terhadap kekuatiran yang dialami. Setelah makan pagi, peserta masuk dalam sesi 3 yang membahas tentang Perutusan. Peserta diajak untuk menyadari perutusannya. Tidak ada pribadi yang sempurna yang dipilih oleh Yesus sebagai muridNya, begitu juga dengan kita yang “dipilih” untuk menjadi muridNya dan melayaniNya bukanlah pribadi yang sempurna namun dipercaya olehNya.

Sebagai bentuk perutusan, pada sesi berikutnya peserta diutus masuk dalam kelompok-kelompok. Pada awalnya, peserta diajak untuk merancang bentuk gereja yang diimpikan menggunakan bahan-

(bersambung ke halaman 06)

Page 6: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

W A RTA U TA M A

(dari halaman 05)

bahan yang telah disediakan. Gereja impian tersebut kemudian di presentasikan kepada peserta yang lain. Umumnya peserta melihat gereja impian adalah: gereja yang terbuka dan merangkul semua pihak, Gereja yang memberikan perhatian kepada seluruh umatnya, Gereja yang dapat menjadi terang dan berkat di lingkungan dimana gereja tersebut berada. Untuk mewujudkan gereja impian tersebut maka peserta kemudian diajak untuk berproses dalam berbagai permainan kelompok di luar ruangan. Permainan tersebut menggunakan model amazing race yang terdiri dari beberapa pos permainan yang harus dilalui oleh peserta. Menarik bagaimana seluruh

sebanyak mungkin karet dari satu titik ke titik yang lain. Kelompok yang berhasil memindahkan karet lebih banyak akan menjadi pemenang. Di sore hari setelah selesai permainan, peserta mulai mengembangkan refleksinya dengan mengaitkan dirinya dengan sesama. Semangat sebagai murid Yesus adalah menghilangkan ego diri sendiri dan mau peduli pada sesama. Bukan lagi “Aku” tetapi “Dia”. Refleksi ini diperdalam dengan mengaitkan dirinya dengan spritualitas Santo Ambrosius sebagai pelindung paroki Villa Melati Mas. Sebagai bentuk nyata dari menghilangkan ego diri dan mulai peduli pada sesama, sebelum pergi tidur peserta diajak masuk dalam ibadat pembasuhan kaki.

peserta berproses. Tidak ada lagi batasan peserta yang tua maupun muda. Mereka saling berinteraksi dalam kelompok untuk berkomunikasi, berkoordinasi, memahami berbagai pribadi, berempati, saling mengisi, belajar memberikan masukan hingga saling menguatkan sebagai sebuah keluarga. Sebagai penutup amazing race, seluruh kelompok diminta untuk saling berkompetisi. Tugasnya adalah memindahkan

Keesokan harinya, setelah melepaskan ego pribadi. Peserta diajak untuk masuk dalam sesi yang mengarahkan peserta untuk memahami semangat pemuridan dan menghadirkan sukacita Injili dalam kehidupan sehari-hari. Peserta diajak untuk melakukan hal kecil dengan cinta yang besar. Retret ditutup dengan misa perutusan.

(TIM PITK)

Page 7: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

H i d u p B a r u S e t e l a h R e t r e t07I M A N K A T O L I K

Hari terus berganti seiring dengan tuntutan nurani yang terus mengejar mimpi dan prestasi. Tak pernah alpa

bangun pagi, gosok gigi, lalu pergi mengejar keinginan dan ambisi. Jangan sedetikpun waktu berlalu tanpa kerja keras dan mengabdi pada karir. Berangkat mendahului mentari, pulang setelah matahari menghilang. Kehidupan seperti itu terus berjalan hingga tak terasa gigi telah berlubang dan rambut menjadi ladang uban.

Perjalanan panjang hidup yang terlalui tak peduli tulang terbanting-banting, demi kepuasan seonggok nasi dan uang berkeping-keping. Namun apa yang telah tercapai? Kepuasan hati tak pernah berhenti. Cita-cita duniawi yang hanya bersumber dari keinginan pribadi dan hanya untuk kepuasan nurani. Hidup hanya untuk bekerja dan mengabdi pada diri sendiri. Walaupun selalu berdoa sebelum melangkah, dan selalu ke gereja setiap tanggal merah, namun tak pernah mendengar dengan tulus bahwa “pergilah kita diutus”.

Tak terasa selama ini, hidup yang penuh dinamika bukanlah potret hidup sejati. Sekalipun mengarungi hidup bersama dengan banyak manusia ternyata sedang berada di samudra yang sepi. Melewati ombak dan badai dalam kegelapan malam, hanya berjuang untuk mempertahankan hidup di tengah lautan. Tak pernah tahu dunia sana penuh sukacita dan kedamaian.

Beruntunglah sempat mengasingkan diri dalam sebuah retret, meninggalkan segala kegaduhan dan keriuhan dunia. Merenung tentang betapa angkuhnya keinginan nafsu yang merenggut seluruh kehidupan hingga melupakan iman.

Di saat hening yang mendalam, menuntun ke jurang kesadaran dan membangkitkan pandangan hidup baru. Hidup yang penuh dengan kedamaian bersama ayat-ayat kasih yang diberikan cuma-cuma kepada umat Katolik. Terima kasih Tuhan, Engkau telah menyentil saat retret hingga siuman dari kegelapan dan kini mampu menerawang kehidupan sukacita dalam iman.

Sebagaimana pengalaman menarik Scott Hahn dalam Signs of Life, mengatakan bahwa Retret pertama menghasilkan suatu kejutan karena menemukan kegiatan seperti inilah yang saya cari dalam upaya memahami dengan jelas misteri-misteri kehidupan kristiani, rencana Allah bagi kita semua. Memang waktu itu masih ibarat melihat lewat sebuah kaca yang buram. Namun untuk pertama kalinya saya dapat melihat macam-macam hal secara utuh dengan penuh kegembiaraan, sukacita, gairah, yang sulit saya lukiskan. Inilah yang saya harapkan ketika saya menjadi seorang katolik. Kesinilah semua bacaan mengantar saya untuk menemukan cara mengajar dan mendapatkan tuntunan ke dalam kehidupan rohani.

Tidak mustahil apa yang pernah di serukan oleh Paus Fransiskus bahwa retret harus memperbaharui iman peserta, mengubah pelayanan mereka, dan hubungan mereka dengan orang lain. Lebih lanjut kata Paus “Mereka yang menjalani retret dengan cara yang otentik, mengalami penghiburan, pertobatan, kembali diperbaharui, perubahan dalam kehidupan dan pelayanan mereka sehari-hari serta dalam hubungan mereka.”

Maka benarlah Scott Hahn menyimpulkan “Saya meninggalkan tempat retret dengan apa yang dapat saya lukiskan sebagai pengetahuan yang meningkat mengenai kehidupan supra-alami, perasaan bahwa saya telah bertumbuh dalam iman, harapan dan kasih; juga perasaan bahwa saya telah dikuatkan dengan daging yang lezat berupa Injil, dan kini saya berpacu dalam perlombaan, melangkah maju dengan makanan yang akan menguatkan saya selama empat puluh hari di padang gurun manapun. Saya merasa siap untuk menyusuri padang gurun dan menembus terowongan-terowongan; saya siap untuk meniti malam gelap yang menyelimuti raga dan jiwa.” (ETS)

dok. komsos st.ambrosius

Page 8: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

Galeri Retret Lingkungan Batch 1-3 (I)08

W A RTA PA RO K I

Page 9: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

Galeri Retret Lingkungan Batch 1-3 (II)09

W A RTA PA RO K I

Page 10: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

10 Dari Retret Pengurus Lingkungan Rombongan Kedua, 22-24 September 2017MEMULAI PERUBAHAN DARI HAL KECIL, YAITU DIRI SENDIRI

A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N

Aku mengikuti retret pengurus lingkungan secara tidak

sengaja karena menggantikan teman yang berhalangan. Dan aku meyakini bahwa pastilah itu karena campur tangan Tuhan, agar aku bisa mengalami retret ini. Awalnya ada rasa khawatir karena gak prepare apa-apa. Tapi ternyata malah mendapat banyak hal dalam tiga hari di

bagi Gereja. Untuk pengurus lingkungan, retret ini sangat banyak manfaatnya. Kita dapat memaknai pengalaman hidup kita dan semakin ditingkatkan kualitas imannya. Kita mendapat berbagai macam pembekalan dan diberi dasar pelayanan yang kuat oleh Romo untuk mengolah spiritual kita. Kita juga bisa sharing dengan teman-teman pengurus yang lain sehingga menambah wawasan dan mengetahui dimana kekurangan kita.

Persoalan kedepan adalah bagaimana supaya pengurus lingkungan benar-benar bisa bekerja dengan baik sesuai dengan bidang masing-masing? Belajar dari teladan St. Agustinus : menghargai pemimpin kelompok, seperti Agustinus menghargai Ambrosius. St. Ambrosius melakukan management dengan baik sehingga proses pencapaian tujuan dapat terlaksana. Mewujudkan semangat Gembala Baik dan Murah Hati – memperhatikan seluruh umat, mengenal umatnya,

Canosa tersebut. Mulai dari teman sekamar yang sangat menyenangkan dan banyak kenalan baru yang langsung akrab, sehingga acara demi acara mengalir tanpa terasa dari pagi hingga malam.

Yang terutama adalah aku menemukan motivasi kuat untuk melayani dengan lebih baik. Seluruh sesi dan games memberikan penyadaran bagaimana

menjadi pengurus lingkungan yang baik. Melayani dengan tulus tanpa menonjolkan diri sendiri. Semua dikerjakan bersama tim. Kita diajak untuk menjadi pelayan umat yang mau turba, setara dan teamwork. Banyak pembekalan yang didapat dalam tiga hari tersebut, kami diajarkan bagaimana harus bersikap adil terhadap yang lemah dan kekurangan, bagamana membuat program-program yang menarik dan melibatkan umat yang tidak aktif atau kurang aktif.

Tidak perlu memikirkan hal-hal besar, namun mulailah dari hal yang paling sederhana, yaitu dari keluarga sendiri. Mewujudkan habitus doa dalam keluarga adalah sebuah langkah kecil, yang jika dikerjakan bersama oleh seluruh umat akan membawa berkat

tahu keahliannya sehingga dapat digunakan sesuai kebutuhan di lingkungan, mampu melihat kebutuhan umat dan mewujudkan apa yang diimpikan.

Singkat kata, acaranya okeee banget.. Jadi kelirukah saya mengambil keputusan sebagai pengurus lingkungan – berkah atau musibah ? Saya hanya dapat bersyukur karena kasih Tuhan. Bukankah saya bisa melayani dengan apa yang sudah saya miliki saat ini tanpa menunggu jika sudah berlebihan : waktu, harta, tenaga dan sebagainya. Semua harus dimulai dari sekarang, dari diri sendiri. Memulai dari hal kecil dengan cinta yang besar.

(Catharina Nancy – Lingkungan St. Leonardus PM)

Page 11: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

Dari retret pengurus lingkungan rombongan kedua, 22-24 September 2017

B U A H - B U A H R E T R E T11

A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N

Apa itu Retret ? Pertanyaan ini yang pertama muncul dipikiran

saya ketika diajak retret. Retret berarti menarik diri dari kesibukan sehari-hari, pada umumnya diada-kan di tempat yang jauh dari pusat keramaian. Retret juga biasanya mempunyai tema, yang biasanya dipilih atau disiapkan oleh panitia dan menjadi tujuan pokok untuk kegiatan retret itu sendiri.

kepengurusan di lingkungan. Saya dapat mencontoh program dari lingkungan lain yang belum saya terapkan di lingkungan saya. Sungguh merupakan pelajaran yang baik bagi saya. Ada suasana persaudaraan yang sangat menyenangkan, keakraban antara peserta, panitia dan juga Romo Natalis sebagai pembimbing retret.

Acara yang paling berkesan adalah saat mengikuti ibadat perutusan dimana ada acara pencucian kaki. Yang diawali dari romo mencuci kaki salah satu peserta dan peserta itu mencuci kaki teman berikutnya. Ibadat Ini sangat menyentuh, saya membayangkan Tuhan Yesus datang untuk memberikan kita perutusan sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk melayani sesama. Dari acara pen-cucian kaki ini saya memahami bahwa kita diutus sebagai pengurus lingkungan yang harus melayani tanpa melihat siapa yang akan kita layani. Dengan acara-acara yang padat dan menyenangkan tanpa terasa hari terakhir

Paroki Villa Melati Mas adalah paroki pertama yang memberikan retret utk semua pengurus di lingkungan. Sungguh sebuah pemikiran yang baik. Tema yang diambil oleh panitia adalah “Dipilih, Dipersatukan dan Diutus menjadi Gembala Baik dan Murah Hati”, tema yang sangat cocok untuk kami yang akan melayani umat di lingkungan.

karena saya berpikir kalau retret pasti lokasinya jauh paling dekat di daerah puncak dan sekitarnya. Saya sudah dapat membayangkan betapa macetnya jalan menuju ke lokasi tersebut, dan alasan lainnya adalah karena retret lama (3 hari/2 malam), saya pikir pasti akan membosankan. Ternyata apa yang saya pikirkan salah, karena lokasi retret ternyata tidak jauh dari tempat tinggal saya dan acaranya tidaklah membosankan.

Banyak yang saya dapat dari retret tersebut dan merupakan sebuah pembelajaran yang belum pernah saya peroleh sebelumnya. Disana saya mendapatkan banyak teman. Permainan-permainannya juga sangat menarik, di setiap permainan ternyata ada pelajaran yang kita peroleh. Dari permainan tersebut saya belajar bekerjasama, menahan ego, membantu yang lemah dan masih banyak lagi bekal bagi saya sebagai pengurus lingkungan.

Satu hal yang sangat saya sukai adalah sharing, dimana di dalam sharing ini saya dapat bertukar pikiran mengenai

sudah tiba. Acara ditutup dengan Misa yang dipimpin oleh Romo Natalis, tidak lupa kami berfoto ria bersama. Saya sangat mengharapkan program ini dilanjutkan untuk kepengurusan berikutnya, untuk mempersiapkan peserta atau pengurus lingkungan bukan hanya dengan teori tetapi juga dengan HATI, agar lebih siap menerima perutusan dan menjadi pembawa kabar baik bagi lingkungannya.Karena kita telah “Dipilih, Dipersatukan dan Diutus Menjadi Gembala Baik dan Murah Hati” maka “Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu ..”

Terima kasih buat Romo Yosef Natalis Kurnianto Pr. dan seluruh panitia yang telah memberikan ide untuk retret pengurus lingkungan dan sudah bekerja keras demi terlaksananya retret dengan baik. Terlebih, terima kasih kepada Tuhan Yesus yang telah memberikan perlindungan kepada kami semua.

(Angela Falahtina Prianingtyas – Lingkungan St. Theresia Lisieux)

Dalam retret masing-masing orang mempunyai pengalaman yang menarik, banyak suka dan duka kita alami dalam mengikuti retret, dan ini adalah sebuah pengalaman pertama saya da-lam mengikuti retret.

Pertama kali saya mendengar pengumuman bahwa setiap pengurus lingkungan, terutama ketua lingkungan, sekretaris dan bendahara diwajibkan mengi-kuti retret, saya sempat berpikir bagaimana atau alasan apa yang akan saya berikan kepada panitia untuk tidak mengikuti retret itu. Ada beberapa alasan saya pikirkan untuk menolak mengikuti retret tersebut. Salah satu alasannya adalah ”lokasi”,

Page 12: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

Dari Retret Pengurus Lingkungan Rombongan Pertama, 1-3 September 2017RETRET YANG MENGOBARKAN SEMANGAT P E L AYA NA N12

A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N

Saya mewakili Lingkungan Santa Irene, Wilayah 4, untuk

mengikuti retret tiga hari yang diadakan untuk para Pengurus Lingkungan di Paroki Villa Melati Mas - Santo Ambrosius. Retret yang dimulai pada hari Jumat sore tanggal 1 September hingga hari Minggu siang tanggal 3 September 2017, bertempat di Rumah Retret Wisma Canossa, Bintaro.

Retret ini dibagi dalam beberapa sesi acara seperti renungan harian, berbagai topik seputar kepengurusan lingkungan yang dibawakan oleh Romo Natalis, dan permainan-permainan. Bagi saya acara yang paling berkesan adalah berbagai acara permainan yang diadakan. Setiap permainan mempunyai tujuan dan memberikan pengajaran.

Namun demikian, keseluruhan sesi yang ada dalam acara retret ini menurut saya sangatlah bagus, karena terasa seimbang antara pembahasan masalah-masalah serius dan permainan. Semuanya menyatu dan memberikan kesan yang menyemangati dan mempersatukan para pengurus lingkungan untuk menghadapi tugas yang akan diemban.

Semoga api semangat pelayanan yang dikobarkan dalam retret ini tetap menyala terus dan memberikan kehangatan di dalam masyarakat lingkungan kita masing-masing. (Peter Gozal – Lingkungan St. Irene)

Karena retret ini diatur agar peserta berasal dari lingkungan dengan wilayah yang berbeda-beda maka pada retret ini saya bisa berkenalan dengan pengurus lingkungan dari berbagai wilayah yang mungkin saya pernah bertemu di gereja tapi belum pernah kenal sebelumnya. Hal ini menjadi faktor yang menarik karena saya bisa memperluas wawasan dan relasi antar sesama umat di Paroki Villa Melati Mas, khususnya mereka yang menjadi pengurus lingkungan.

Page 13: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

Dari Retret Pengurus Lingkungan Rombongan Ketiga, 29 September – 1 Oktober 2017

L ove YO U m o r e a n d m o r e …13

A N E K A W A RTA L I N G K U N G A N

memberi tidak hanya dari kelebihan yang dimiliki akan tetapi mau memberi dengan tulus hati dari kekurangan kita.

Pada malam hari kegiatan retret ditutup dengan Ibadat Sabda di Kapel bersama Romo Alfon. Setelahnya, kami harus menjaga suasana hening sampai dengan esok paginya. Satu hal yang membuat kami terharu ketika ibadat malam terakhir yang dipimpin oleh Romo Natalis dan Romo Alfons, kami diingatkan kembali pada Yesus yang mau merendahkan diri dengan membasuh kaki para muridNya. Peristiwa ini menyadarkan kami untuk menerima tugas dengan baik sebagai perwujudan kasih Tuhan dalam hidup kami, dan memberi semangat pelayanan bagiku yang sebelumnya up and down. Keesokan harinya diadakan pula peneguhan penugasan dan Misa untuk menutup rangkaian kegiatan retret.

Melalui retret ini, aku mau lebih membawa keluargaku dalam Habitus Doa dan mempraktekkan pesan-pesan moral yang didapat untuk kemajuan dan terwujudnya team yang solid dalam kepengurusan di lingkunganku. Segala kendala yang akan terjadi akan menjadi tugas dan tanggung jawab yang dapat dipikul bersama dengan anggota pengurus lainnya.

Sore itu......, 29 September 2017, kami berlima dari lingkungan

St. Melania dan lingkungan lain berangkat menuju Rumah Retret Canossa, Bintaro. Setibanya disa-na kami disambut ramah oleh panitia dan diberikan kunci kamar. Lalu kami semua berkumpul untuk snacktime dan mulai mencari teman sekamar kami.

Hari mulai gelap saat kami memasuki ruang pertemuan. Acara dibuka oleh Romo Natalis, dengan bernyanyi bersama dan permainan yang mengawali perkenalan antara peserta. Keesokannya kami mulai dengan renungan pagi. Banyak materi dan renungan diberikan oleh Romo Natalis dan Romo Alfonsus selama retret. Metodenya bagus, tidak membuat kami bosan dan penyampaian tujuannya pun jelas. Kami menjadi paham tentang Visi dan Misi Gereja Santo Ambrosius dan bagaimana menjadi pelayan yang baik, tidak hanya bagi lingkungan dan gereja namun juga di dalam masyarakat. Romo Natalis menyampaikan,

“Habitus Doa dalam keluarga sangatlah penting”. Disini aku diingatkan bahwa melalui kebiasaan berdoa bersama keluarga, akan menjadi benteng yang kuat untuk keutuhan dan pertumbuhan iman dalam keluarga.

Retret 3 hari itu berlangsung seru dan ceria. Kami melakukan banyak permainan dengan dibantu oleh tim panitia yang sigap, cekatan, ramah dan baik hati, sehingga menambah keakraban kami hari demi hari. Banyak pesan moral disampaikan melalui permainan, antara lain: fokus pada hal yang dihadapi, kerjasama antar anggota, saling mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain, rendah hati, saling merangkul dan mendukung, tidak egois, mewujudkan tujuan dengan saling membantu dan berani

Kami berterima kasih kepada Romo Natalis yang telah memberi kami kesempatan untuk mengikuti Retret Pengurus Lingkungan ini. “Lakukanlah hal kecil dengan cinta yang besar”, begitu pesan Romo kepada kami dalam pelayanan di keluarga, lingkungan, gereja dan masyarakat, dengan menjaga toleransi dan peduli pada sesama. Terima kasih juga kepada Romo Alfon, yang semakin meneguhkan semangat dalam penugasan kami. Dan tak lupa juga ucapan terima kasih kami kepada para panitia yang mendukung kami, sehingga kami semuapun pulang dengan sukacita.

(Skolastika Tanti Selamet – Lingkungan Santa Melania)

Page 14: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

W A RTA M U D A

Page 15: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

W A RTA M U D AW A RTA M U D A

Page 16: 08 Oktober 2017 WARTA AMBROSIUSserpong.santoambrosius.org/download/wartaambrosiusbuletin008-2017… · sebagai kepanjangan tangan Tuhan untuk ... paguyuban umat beriman menuju “Civitas

PENERBIT: Komsos Paroki Villa Melati Mas-Gereja Santo Ambrosius. PELINDUNG: Pastor Yosef Natalis Kurnianto, Pr. PENANGGUNG JAWAB: Wakil Ketua II Dewan Paroki Harian Gereja St. Ambrosius, Aurelius Effendy, Anggota DPH bid. Pewartaan: Stefanus Kasim Syarifudin, A. Eren Twin Santoso. PIMPINAN REDAKSI: Ketua Tim Komsos Gereja St. Ambrosius, Andreas Tomson Djaja Burhan. REDAKTUR PELAKSANA: Hetty Atmadja. DEWAN REDAKSI: Aurelius Effendy, Stefanus Kasim Syarifudin, A. Eren Twin Santoso, Antonius Haris, Hetty Atmadja, Puguh Hartanto, Eugenia Gina. EDITOR: Bambang Triono SW. LAYOUT DESIGN: Gavin Pareira, Irenne. KONTRIBUTOR: Hardy Budiardjo, Irenne, Enung, Ticha, Elkan, Jonathan, Nita, Rangga. KOORDINATOR RENUNGAN: Angelika Susanti. REDAKTUR FOTO: Antonius Haris. FOTOGRAFER: Charles, Franz, Harkuswo, Nate, Rudy Hariyanto, Yusak Yahya, Bistok, Tommy M, Erichsen, Sari, Laurensius Felise, Dandy Rosella, Jefri Lianto, Dwi Fx. Putro, Gavin Pareira. PERCETAKAN: PT. Mitramapan Cemerlang

Warta Ambrosius menerima partisipasi umat berupa artikel, berita, atau lainnya. Tulisan dapat dikirimkan ke Redaksi dengan alamat email: [email protected]

AG E N DA K A RYA P E L AYA NA N16Bidang Pewartaan

• Tim Komsos mengadakan Lomba Logo Paroki, umat diundang untuk turut berpartisipasi. Keterangan lebih lanjut, dapat dibaca di papan pengumuman.

Bidang Pemerhati dan Monitoring

• Bagi umat yang ingin berpartisipasi dalam “Solidaritas Pembangunan Fasilitas Devosional dan Gedung Karya Pastoral” gereja St. Ambrosius Paroki Villa Melati Mas, dapat menghubungi petugas Penata Umat di depan pintu gereja setelah misa.

Bidang Pengembangan Iman, Talenta dan Kaderisasi (PITK)• Retret Pengurus Tim Bidang/Subtim Bidang akan dilaksanakan pada tanggal 13, 14, 15 Oktober 2017 di Pusat

Pastoral Samadi, Klender. Peserta retret adalah seluruh Koordinator Tim dan Koordinator SubTim Bidang. Dimohon agar Koordinator Tim dan Subtim Bidang segera mendaftarkan keikutsertaannya dalam retret. Undangan dan jadwal retret dapat diambil di kotak surat Tim Bidang.

Bidang Organisasi, Keuangan dan Kesekretariatan (OKK)• Rangkaian Pra-Rapat Karya dan Rapat Karya Paroki Villa Melati Mas akan diadakan pada hari Sabtu tanggal 21,

28 Oktober 2017 pukul 07:30-16:00 dan hari Minggu tanggal 29 Oktober 2017 pukul 09:30-15:30. Misa penutupan Rapat Karya dilakukan pada hari Minggu tanggal 28 Oktober 2017 pukul 17:00. Seluruh Ketua Lingkungan, Wakil Ketua SubLingkungan, Koordinator Tim Bidang, Koordinator SubTim Bidang dan DPH diundang untuk hadir.

Jadwal Misa Lingkungan dan kunjungan DPH bulan September-Oktober 2017

Hari Tanggal Jam Lingkungan

Senin 09 Oktober 2017 19:30 WIB Lingkungan Santa Sesilia (Wil.3)

Selasa 10 Oktober 2017 19:30 WIB Lingkungan Santo Yulius (Wil.1)

Rabu 11 Oktober 2017 19:30 WIB Lingkungan Santo Agustinus (Wil.3)

Kamis 12 Oktober 2017 19:30 WIB Lingkungan Santo Yakobus (Wil.8)

*) Jadwal dapat berubah sewaktu-waktu, Ketua Lingkungan diharapkan mengkonfirmasikan kembali ke sekretaris DPH.

Pengumuman Perkawinan

Akan saling menerima Sakramen Perkawinan :

Pengumuman Pertama :

• Marcella Gunarto dari lingkungan St. Gisella dengan Alex Martono Wangsadinata.

Apabila saudara-saudari mengetahui adanya halangan dalam perkawinan tersebut, dimohon untuk memberitahukan kepada Pastor Paroki.

Mat. 21:31“Aku berkata kepadamu, bahwa kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan

diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.”